Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL INVESTIGASI KASUS KIPI

TANGGAL : 28 Februari 2017

Nama Bayi : Adinda


Tgl Lahir : 27 Januari 2017
Nama Orang Tua : Subanda / Sumiati
Alamat : Kampung Jaha RT/RW 01/02 Desa Cinoyong Kec. Carita
Kabupaten Pandeglang – Banten

I. HASIL INVESTIGASI TENTANG PASIEN


A. Riwayat Medis Sebelumnya
Bayi lahir spontan ditolong oleh Bidan, mendapat suntikan Neo K 0,5 ml dipaha kanan
diberikan secara Intra Muskular. Berdasarkan keterangan bidan, bayi lahir normal tidak ada
kelainan.
B. Riwayat Imunisasi
Bayi mendapat Imunisasi Hepatitis B 0 pada tanggal 30 Januari 2017 atau 3 (tiga) hari Pasca
Persalinan. No. Batch 3655615 ED Januari 2018 vaksin produksi Biofarma Bandung. Tidak
ada kontra Indikasipada bayi sebelum dilakukan vaksinasi.
C. Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Yang Sama
Berdasarkan keterangan keluarga, sebelumnya tidak pernah dari anggota keluarga
mengalami kejadian yang sama dengan kasus ini.

II. HASIL INVESTIGASI TENTANG KEJADIAN


A. Informasi KIPI.
Informasi KIPI diperoleh dari laporan Kader pada tanggal 12 Februari 2017 pukul 13.00 WIB
dengan keluhan Kaki kiri bengkak dan suhu tubuh bayi demam.
B. Riwayat penyakit, Deskripsi dan tindakan
Berdasarkan keterangan keluarga, bengkak pada paha di lokasi penyuntikan terjadi kira kira
7 (tujuh) hari setelah anak divaksinasi. Bengkak keras, kemerahan dan menyebar ke seluruh
paha. Keluarga lapor kepada kader dan selanjutnya kader melaporkan kejadian tersebut ke
Puskesmas Carita.
Selanjutnya pada tanggal 15 Februari 2017, bayi mendapat therafi sesuai advis dokter
immanuael (dokter Puskesmas) ; Amoxicillin Syrup 3 x 31,25 mg dan Paracetamol syirup 3 x
30 mg.
Keadaan anak semakin memburuk dan dirujuk ke RSU Berkah Pandeglang pada tanggal
24 Februari 2017 dengan keadaan ditempat rujukan sbb :
Bengkak pada paha kiri sejak 3 minggu yang lalu, tidak mau menyusu, merintih, sesak (+),
batuk (-), demam ( -), pasien tampak kuning / ikterik.
Diagnosis : Sepsis, Susp. Bronchopneumonia, Ikterik Pathologis
Di UGD pasien mendapat tindakan / pengobatan sebagai berikut :
 Oxygen, 1 lpm
 IVFD D 10 %, 18 tts mikro
 Cefataxim 2 x 150 mg, IV
 Gentamicyn 1 x 15 mg, IV
 Ventolin ½ Amp / 8 jam
 Cek SGOT / SGPT
 Rontgen Femur Sinistra
Selanjutnya bayi dipindahkan ke Ruang Perinatologi, keadaan semakin memburuk
pengobatan dilanjutkan.
Hasil Laboratorium :
Hemoglobin 3,1 d/dl
Hematokrit 10 %
Eritrosit 1,0 juta/µL
Leukosit 17.660 /µL
Trombosit 523.000 /µL

MCV 97 fL
MCH 31 pg
MCHC 32 g/dL

Basofil 0%
Eosinofil 1%
Neutrofil 0%
Limfosit 46 %
Monosit 10 %

Bilirubin Total 11.00 mg/dL


Bilirubin Direk 9.17 mg/dL
Bilirubin Indirek 1,83 mg/dL
SGOT 136 U/l
SGPT 57 U/l

Tanggal 25 Februari 2017 Pukul 05.30 bayi apneu, kembung (+) konsul ke dokter Syarif, SPA
dan diinstruksikan untuk pasang CPAP jika memungkinkan dan PRC transfuse jika keadaan
umum bayi baik.

Tangal 25 Februari 2017 Pukul 18.50 WIB, bayi Apneu, nadi tidak teraba. Bayi dinyatakan
meninggal.

III. HASIL INVESTIGASI TENTANG VAKSIN DAN COLDCHAIN


A. Lemari Pendingin
B. Kondisi Penyimpanan (penyusunan) Vaksin, Pelarut dan ADS
C. VVM dan Kartu Suhu
D. Distribusi
E. Pengelolaan Administrasi Vaksin
F. Riwayat Sasaran Lain yang Memperoleh Vaksin yang sama atau No. Batch yang sama
IV. HASIL INVESTIGASI TENTANG PELAYANAN
A. Pemahaman pelaksana tentang cara penyimpanan dan Pendistribusian Vaksin
B. Pemahaman pelaksana tentang cara Pelarutan Vaksin
C. Pemahaman pelaksana tentang Tekhnik Penyuntikan dan Sterilitas / Aseptik / Antiseptik
(Safety Injection)

V. REKOMENDASI
A. Bagi Masyarakat dan Lintas Sektor
B. Bagi Puskesmas
C. Bagi Dinas Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai