Anda di halaman 1dari 21

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “F” P2A0H2 POST SECTIO CAESAREA


HARI KE 2 DENGAN IMMUNE THROMBOCYTOPENIC PURPURA (ITP)
DAN TROMBOSITOPENIADI RUANG NIFAS
RSUD PROVINSI NTB
TANGGAL 16 AGUSTUS 2021

HARI/TANGGAL : SENIN, 16 AGUSTUS 2021


WAKTU PENGKAJIAN : 08.00 WITA
TEMPAT : DI RUANG NIFAS RSUD PROVINSI NTB
NO. REKAM MEDIS : 178533

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Pasien
Identitas Klien Identitas Suami
Nama Klien : Nn. F Nama Suami : Tn. A
Umur : 33 Tahun Umur : 33 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Petani
Alamat lengkap : Dusun Pela, Bima

2. Alasan Datang
Ibu datang ke Poli Kandungan RSUD Provinsi NTB tanggal 14 Agustus 2021 jam 09.00
WITA membawa rujukan dari RSU Bima mengatakan hamil 9 bulan mengeluh sakit perut
bagian bawah hilang timbul tidak teratur sejak jam 03.00 WITA tidak ada keluar air
ketuban, tidak ada pengeluaran lendir darah, gerakan janin masih dirasakan. Ibu
mengatakan lupa HPHT. Hasil pemeriksaan K/U baik TD 124/57 mmHg, N 104x/m, R
20x/m, S 36 oC, SpO2 97%. Inspeksi terdapat luka operasi pada abdomen TFU 30 cm,
teraba kepala di fundus, puki, bagian terbawah belum masuk panggul, HIS(-) DJJ 1
152x/m, DJJ (+) 140x/m, VT Tidak dilakukan, Pada pemeriksaan penunjang PLT 28.0000.
64
Diagnosa di Poli Kandungan G2P1A0H1 UK 37 minggu T/H/IU dengan ITP +
Trombositopenia + Riwayat SC 5 tahun yang lalu. Advice dokter spesialis Obgyn
direncanakan untuk operasi sectio caesarea setelah transfusi FFP dan TC pada tanggal
15/8/2021 jam 16.00 WITA. Pada Tanggal 14/8/2021 Ibu telah dilakukan transfusi FFP
sebanyak 200 cc (1 kantong) dan transfusi TC sebanyak 150 cc (3 kantong). Pada Tanggal
15/8/2021 transfusi FFP sebanyak 100 cc dan dilakukan pemeriksaan Darah Rutin dengan
Hasil PLT 70.000. Konfirmasi tindakan Operasi SC dan Ibu mengatakan telah melahirkan
anak ke 2 di RSUD Provinsi NTB secara operasi SC pada tanggal 15 Agustus 2021, pukul
19.00 WITA, dengan lama operasi sekitar 1 jam, ketuban bewarna jernih di bantu oleh dr.
Maskasoni, SpOG, BB 2545 gr PB 47cm dan bayi rawat NICU. Klien pindah ke ruang
rawat inap Teratai tanggal 15 Agustus 2021 pukul 20.00 WITA. Hasil pemeriksaan K/U
baik TD 120/70 mmHg, N 107x/m, R 20x/m, S 36 oC. SpO2 97%, Skala nyeri 2. Inspeksi
terdapat luka operasi TFU 1 jari bawah pusat, cut (+), terpasang DC ± 700 cc jernih,
perdarahan aktif (-), dilakukan pemeriksaan Darah rutin post SC dengan hasil HB 9,6 g/dl,
PLT 83.000, Advice dr. Maskasoni, SpOG transfusi TC 4 kantong dan terapi injeksi post
SC yaitu : ceftriaxone 2 gr/IV, injeksi kalnex 3x500 mg/IV, ketorolac 20mg/8jam/IV dan
Ca Glukonas 1x1ampul/IV, DC dilepas pada tanggal 16/08/2021 Pukul 07.00 wita.

3. Keluhan Utama
Saat ini ibu mengatakan luka jahitan operasi masih agak kaku dan sedikit nyeri, ibu
mengeluh pusing dan tidak mual.

4. Riwayat Pernikahan
Status perkawinan : Sah
Menikah : 1 kali
Lama : ± 7 tahun

5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
1) HPHT : 15-12-2020
2) HTP : 22-09-2021
3) Siklus Menstruasi : 28 Hari dengan pola teratur
4) Lama Menstruasi : 5 Hari
5) Keluhan : Nyeri haid hari 1
65
b. Riwayat Kehamilan ini
1) Hamil ke : 2 (Dua)
2) Umur kehamilan menurut ibu : 9 bulan
3) Pergerakan janin dirasakan pertama kali : 5 bulan
4) Keluhan yang dirasakan selama kehamilan
a) Trimester I : Mual
b) Trimester II : Tidak ada
c) Trimester III : Sakit Pinggang
5) Tanda bahaya / penyulit : Tidak ada dirasakan dan terdapat bekas
Operasi Seksio sesarea
6) Riwayat ANC : 5 kali di dokter SpOG
7) Imunisasi TT : TT3 pada Tanggal 12/12/2020
(Sumber Buku KIA
8) Obat-obatan yang dikonsumsi : Tablet tambah darah 2 kotak dan asam
folat
c. Riwayat Persalinan Saat ini
Tanggal/jam persalinan : 15 Agustus 2021, Pukul 19.00 WITA
Penolong Persalinan : dr. Maskasoni, SpOG
Tempat Persalinan : RSUD Provinsi NTB
Jenis Persalinan : Sectio Caesarea
Keadaan Bayi : Keadaan lahir Baik, BB 2545 gr, PB 47
cm, Jenis Kelamin Perempuan
Komplikasi Selama Kehamilan dan Persalinan: Tidak ada
Robekan jalan lahir/episiotomy : Tidak ada
Obat-obatan yang dikonsumsi : Asam Folat 3x1, B-Complex 3x1,
Etabion 3x1, Asam mefenamat 3x1,
Metil prednisolon 2x1, Donperidon 2x1

66
d. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

Riwayat
Hamil UK Tempat Penolong Jenis Penyulit BBL
JK Umur Ket.
Ke- Bulan Persalinan Persalinan Persalinan (kg)
H P N
1 9 RSUD Dokter SC - CPD - 2,9 L 5 Sehat
bulan Bima Tahun

2 9 RSUD Dokter SC ITP - - 2,5 P 2 Hari NICU


bulan Provinsi

e. Riwayat Kontrasepsi
1) Riwayat KB : Implant
2) Rencana KB : Implant
3) Lama Penggunaan : 3 tahun
4) Keluhan : Tidak ada

6. Tanda Bahaya Masa Nifas


a. Demam disertai lochea membusuk : Tidak ada
b. Perdarahan >500 cc : Tidak ada
c. Sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan kabur : Tidak ada
d. Demam, muntah, nyeri saat berkemih : Tidak ada
e. Payudara merah, panas, dan terasa sakit : Tidak ada
f. Terasa sakit, merah, lunak dan pembengkakan di kaki : Tidak ada
g. Kehilangan nafsu makan dalam jangka waktu yang lama : Tidak ada
h. Perasaan sedih/tidak mampu mengurus dirinya & bayinya : Tidak ada

7. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Klien
1) Penyakit Jantung : Tidak Ada
2) Penyakit Hipertensi : Tidak Ada
3) Penyakit Diabetes Mellitus : Tidak Ada
4) Penyakit Asma : Tidak Ada
5) Penyakit Tuberkolosis : Tidak Ada

67
6) Penyakit Ginjal : Tidak Ada
7) Riwayat alergi : Tidak Ada
8) Gangguan Mental : Tidak Ada
9) Sifillis/IMS : Negatif
10) Hepatitis : Non Reaktif
11) HIV/AIDS : Non Reaktif
12) TCM Covid-19 : Negatif
13) Trombositopenia : Ya
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
1) Penyakit Jantung : Tidak Ada
2) Penyakit Hipertensi : Tidak Ada
3) Penyakit Diabetes Mellitus : Tidak Ada
4) Penyakit Asma : Tidak Ada
5) Penyakit Tuberkolosis : Tidak Ada
6) Penyakit Ginjal : Tidak Ada
7) Riwayat alergi : Tidak Ada
8) Gangguan Mental : Tidak Ada
9) Hepatitis : Tidak Ada
10) HIV/AIDS : Tidak Ada
11) Sifillis/IMS : Tidak Ada
12) Lain-lain : Tidak Ada

8. Riwayat Psikososial Budaya


a. Respon ibu terhadap Kelahiran : Ibu mengatakan senang dengan kelahiran
bayinya
b. Respon Keluarga terhadap kelahiran : Ibu mengatakan keluarga senang dengan
kelahiran bayinya dan dibantu saat merawat
bayinya
c. Konsumsi zat besi : Tablet tambah darah 1x sehari malam hari
terakhir mengkonsumsi 1 minggu yang lalu
d. Pemberian ASI
a) Frekuensi : Ibu belum memberikan ASI pada bayi
b) Lamanya :-
c) Kesulitan : Bayi di NICU
68
e. Hubungan seksual : Belum dilakukan
9. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi dan cairan
Nutrisi

Pola Kebiasaan Sebelum Setelah Keluhan


Melahirkan melahirkan

Jenis makanan dan Dalam 1 1 porsi nasi Tidak ada


asupan piring Rumah sakit
terdapat dimakan habis
nasi , sayur,
ikan dan
telur

Frekuensi 2-3 kali/ hari 3 kali/hari -

Alergi Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Kepercayaan/pantangan Tidak ada Tidak ada

Cairan

Pola Kebiasaan Sebelum Setelah Keluhan


Melahirkan melahirkan

Minum >5 gelas air >8 gelas air Tidak ada


putih sehari putih sehari
dan 1 gelas susu
1 gelas kopi

Kebiasaan minum Tidak pernah Tidak pernah Tidak ada


alcohol

Kepercayaan/pantangan Tidak ada Tidak ada

b. Pola Istirahat
Istirahat dan Tidur

Pola Kebiasaan Sebelum Setelah Keluhan


Melahirkan melahirkan

Waktu dan Lama Saat siang Saat siang dan Tidak Ada
istirahat dan malam malam hari .
hari

69
Tidur Siang : 1 jam Siang : 1-2 jam
Malam : 6-7 Malam : 6-7
jam jam

Kepercayaan/pantangan Tidak ada Tidak ada

c. Pola Aktifitas

Pola Kebiasaan Sebelum Setelah Keluhan


Melahirkan melahirkan

Aktifitas Melakukan Setelah Operasi Tidak ada


pekerjaan 1 hari sudah
rumah bisa miring
(Menyapu, kanan kiri dan
mencuci duduk
piring,
mencuci
baju)

Olahraga Tidak pernah Tidak ada Tidak ada

Lama Bekerja Tidak ada Tidak ada Tidak ada

d. Pola Eliminasi

Pola Kebiasaan Sebelum Setelah Keluhan


Melahirkan melahirkan

Urine
Waktu Saat pagi- Belum
malam dilakukan Tidak ada

Frekuensi >3 kali/hari


Warna Jernih

Feses Belum
Waktu Pagi hari dilakukan, ibu
belum flatus Tidak ada
Frekuensi 1 x sehari
Konsistensi Lunak
Warna Kekuningan

e. Pola Personal Hygene

Pola Kebiasaan Sebelum Setelah Keluhan


Melahirkan melahirkan

Mandi 2x sehari Belum dilakukan


Baru 1 x

70
Gosok gigi 2x sehari Belum dilakukan
Keramas 2x seminggu 2x sehari
Ganti Baju 2x sehari Setelah makan
Cuci tangan Setelah Tidak ada
melakukan
pekerjaan
dan makan 1x ganti pampers
Ganti pembalut 3x sehari

f. Pola Kebiasaan

Pola Kebiasaan Sebelum Saat Hamil Keluhan


Hamil

Merokok Tidak Tidak Tidak ada


Begadang Tidak Tidak
Minum jamu-jamuan Tidak Tidak
Obat terlarang Tidak Tidak

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda Vital :
Tekanan darah : 100/70mmHg
Denyut nadi : 90 x/menit
Suhu : 36,5°C
Pernafasan : 20 x/menit
SpO2 : 97%
Skala nyeri :2
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Wajah : Simetris, tidak ada pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak
ada oedema dan tidak ada pergerakan cuping hidung
Mata : Simetris, Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus,
penglihatan baik tidak ada gangguan
Mulut dan gigi : Bibir tidak pucat, tidak pecah-pecah, bersih dan tidak ada
caries gigi.

71
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembesaran
kelenjar getah bening/limfe, tidak ada Bendungan vena
Jugularis
c. Dada : Tidak ada retraksi dinding dada
d. Payudara : Payudara tampak bersih, putting susu menonjol,
Putting susu
tidak lecet terdapat hiperpigmentasi pada areola mamae,,
terdapat pengeluaran ASI, tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan
e. Abdomen
a) Inspeksi : Ada luka bekas operasi melintang, terdapat
linea nigra
b) Palpasi : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih
kosong, kembung (-), diastasis recti 1 jari
c) Auskultasi : Bising usus (+)
f. Genetalia :
a) Inspeksi : Tidak ada oedema vulva,terdapat lochea rubra ±10 cc warna
kemerahan, bau lochea khas
b) Palpasi : Tidak ada luka jahitan, tidak ada pembengkakan kelenjar
bartoline
g. Anus : Tidak ada haemorroid, tidak ada kelainan
h. Ektremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas : Tangan simetris,tidak oedema, kuku tidak pucat,
terpasang infuse Nacl 20 tpm
Ekstremitas bawah : Kaki simetris,tidak oedema, tidak ada varises, tidak
terdapat tanda hofman, dan kuku tidak pucat,
Reflek patella (+/+)
3. Pemeriksaan penunjang
 Tanggal 14 Agustus 2021 (Sumber : Rekam Medis)
TCM SARS COV-2 : Negatif (Nilai Rujukan : Negatif)
HbsAg : Negatif (Nilai Rujukan : Negatif)
HIV : Negatif (Nilai Rujukan : Negatif)
Fungsi Ginjal
72
Ureum : 16 mg/dl (Nilai Rujukan : 10 - 50)
Kreatinin : 0,6 mg/dl (Nilai Rujukan : 0,6 – 1,1)
Fungsi Hati
SGOT : 32 U/I (Nilai Rujukan : 0 – 40)
SGPT : 26 U/I (Nilai Rujukan : 0 – 41)
Diabetes
GDS : 79 mg/dl (Nilai Rujukan : <160)
Elektrolit
Natrium : 137 mmol/L (Nilai Rujukan : 135 - 146)
Kalium : 3,8 mmol/L (Nilai Rujukan : 3,4 – 5,4)
Klorida : 105 mmol/L (Nilai Rujukan : 95 – 108)

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Dx : Ny ”F” P2A0H3 dengan post SC hari ke 2 + ITP + Trombositopenia,
keadaan umum ibu baik
Ds :1) Ibu mengatakan ini persalinan kedua dan tidak pernah keguguran
sebelumnya
2) Ibu mengatakan melahirkan keduanya pada tanggal 15/08/2021,
pukul 19.00 WITA di RSUD Provinsi NTB secara sectio caecarea
ditolong oleh dr. Maskasoni, SpOG. Riwayat SC pada persalinan
yang pertama.
3) Ibu masih merasakan perutnya mulesdan agak kaku.
Do : 1) Keadaan umum ibu baik, TD 100/70 mmHg, Nadi 90x/menit, Suhu
36,5° C,RR 20x/menit, Skala nyeri 2, SpO2 97%.
2) Pemeriksaan fisik :
Wajah : Simetris tidak oedema, tidak ada closmagravidarum,
tidak pucat.
Mata : Simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak kuning.
Payudara : Bersih, bentuk simetris, terdapat hyperpigmentasi,
putting susu menonjol, tidak terdapat retraksi, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada massa, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe, ASI (+/+)

73
Abdomen :Terdapat luka bekas operasi, terdapat linea nigra,
TFU 2 jari bawah pusat kontraksi baik, kandung
kemih kosong, diastasis recti 1 jari
Genetalia : Tidak ada oedema pada vulva dan vagina, lochea rubra
bau khas ±10cc, warna kemerahan

Masalah : Pemulihan Sectio Caesarea, Pemberian ASI, Penggunaan Alat Kontrasepsi


Kebutuhan : KIE perawatan post operasi, KIE perah ASI, KIE KB

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Diagnosa Potensial : Tidak ada
Masalah Potensial : Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA, KOLABORASI, DAN RUJUKAN


Kebutuhan segera : Tidak ada
Kolaborasi : Tidak ada
Rujukan : Tidak ada

V. INTERVENSI
Tanggal 16 Agustus 2021, Pukul 10.00 WITA
1) Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
2) Fasilitasi informed consent.
3) Jelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan yang dialami dan cara
mengatasinya.
4) Jelaskan pada ibu perawatan pasca operasi seksio caesarea.
5) Jelaskan pada ibu tentang mobilisasi pasca operasi seksio sesarea
6) Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya masa nifas.
7) Anjurkan pada ibu untuk makan dan minum gizi seimbang.
8) Anjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri (personal hygiene).
9) Anjurkan ibu untuk tidur dan istirahat yang cukup.
10) Anjurkan ibu untuk pemberian ASI Ekslusif.
11) Jelaskan ibu teknik menyusui dan cara memerah ASI.
12) Jelaskan KB pasca operasi.
74
13) Jelaskan tentang hubungan seksual.
14) Jelaskan manfaat dan lakukan pemberian perawatan payudara.
15) Jelaskan manfaat dan lakukan pemberian pijat oksitosin.
16) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi obat yang diberikan.
17) Anjurkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
18) Lakukan Pendokumentasian.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 16 Agustus 2021, Pukul : 10.30 WITA 
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu, TD 100/70 mmHg,N :
90 x/mnt, S : 36,5oC, R : 20 x/mnt. TFU 2 jari bawah pusat,kontraksi baik,kandung
kemih kosong, pengeluaran lochea rubra pervaginam, tidak oedema pada vulva dan
perineum
2) Melakukan informed consent kepada suami atau keluarga pasien. Menjelaskan proses
pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan pada ibu.
3) Menjelaskan pada ibu bahwa ketidaknyamanan yang dialami yaitu kaku daerah
operasi yang dirasakan merupakan hal yang normal, karena bekas jahitan operasi yang
masih belum sembuh sempurna sehingga otot-otot bagian perut dan rahim masih
terasa kaku. Cara mengatasinya adalah dengan memberitahu kepada ibu bahwa ibu
dapat bergerak miring kiri dan kanan, duduk atau berjalan-jalan perlahan-lahan untuk
melenturkan otot-otot perut dan rahim sehingga dapat kembali bergerak dan
beraktifitas seperti biasa.
4) Menjelaskan kepada ibu tentang cara perawatan luka operasi yaitu ibu dapat
melakukan kontrol ulang pada tanggal yang telah ditentukan untuk mengganti perban
anti air sehingga ibu tetap dapat mandi seperti biasa dan langsung mengeringkan area
bekas operasi segera setelah mandi. Jika terdapat rembesan air atau tampak darah
dan/atau nanah pada perban segera kontrol atau periksa ke petugas kesehatan. (SAP
Terlampir)
5) Menjelaskan pada ibu untuk melakukan latihan jalan secara mandiri jika tidak pusing.
Jika merasa kuat dibolehkan berdiri secara mandiri, atau dengan posisi dipapah
dengan kedua tangan pegangan pada perawat atau keluarga, jika pasien tidak pusing
dianjurkan untuk latihan berjalan disekitar tempat tidur.
6) Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya masa nifas seperti : (SAP Terlampir)

75
a. Perdarahan yang membasahi lebih dari satu pembalut wanita dalam satu jam
selama beberapa jam.
b. Perdarahan yang merah menyala setiap saat setelah minggu ke-4 paska persalinan
c. Lokhea yang berbau tidak enak.
d. Terdapat gumpalan darah vang besar pada lokea.
e. Nyeri atau rasa tidak enak dengan atau tanpa pembengkakan pada perut bagian
bawah beberapa hari pasca persalinan.
f. Demam tinggi > 38 C.
g. Nyeri setempat , nyeri tekan, dan rasa hangat di betis, paha, dengan atau tanpa
kemerahan, serta pembengkakan dan nyeri ketika anda melekukkan kaki.
h. Adanya benjolan atau bagian yang keras di payudara setelah pembesaran mereda.
i. Nyeri setempat, pembungkakan, kemerahan, panas dan nyeri tekan pada payudara
setelah pembesaran mereda.
j. Sulit buang air kecil, nyeri atau panas ketika buang air kecil, sering ingin buang air
kecil, tetapi tidak banyak keluar, air kemih berwarna gelap dan atau berbau
k. Depresi yang mempengaruhi kemampuan ibu untuk menghadapi hidup atau yang
tidak mereda setelah beberapa hari, perasaan marah terhadap bayi, terutama jika
perasaan itu ditambah dengan dorongan kekerasan
l. Terdapat pengeluaran cairan pada luka operasi.
7) Menjelaskan pada ibu pentingnya gizi seimbang pada masa nifas dan menyusui. (SAP
Terlampir)
8) Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri (Personal hygene) agar terhindar
dari infeksi masa nifas. (SAP Terlampir)
9) Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan,
menyarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa secara
perlahan-lahan. Istirahat mengikuti pola tidur bayi, saat bayi tidur ibu juga tidur.
10) Menganjurkan ibu untuk pemberian ASI eksklusif yaitu menyusui bayi selama 6
bulan dan hanya diberikan ASI tanpa diberikan makanan pendamping ataupun air
putih sebelum usia lebih dari 6 bulan. (SAP Terlampir)
11) Menjelaskan kepada ibu teknik menyusui yang benar dan cara penyimpanan asi perah
agar menunjang keberhasilan ASI ekslusif. (SAP Terlampir)
12) Menjelaskan kepada ibu tentang alat kontrasepsi jangka panjang dan jangka pendek.
Menganjurkan ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang sebelum 4
minggu atau 42 pasca salin untuk mengatur jarak kehamilan. (SAP Terlampir)
76
13) Menjelaskan kepada ibu dan suami mengenai hubungan seksual dapat dilakukan
setelah 6 minggu atau darah nifas tidak keluar kembali dan setelah menggunakan alat
kontrasepsi.
14) Melakukan perawatan payudara pada ibu dan menjelaskan maanfaat perawatan
payudara. (SAP Terlampir)
15) Menjelaskan manfaat pijat oksitosin dan melakukan pijat oksitosin pada ibu (SAP
Terlampir)
16) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi obat yang diberikan yaitu : Asam Folat 3x1
tablet, B-Complex 3x1 tablet, Etabion 3x1 tablet, Asam mefenamat 3x1 tablet, Metil
prednisolon 2x1 tablet dan Donperidon 2x1 tablet.
17) Menganjurkan kepada ibu dan keluarga untuk tetap memakai masker serta tetap
mematuhi aturan protocol pencegahan penularan COVID-19 saat di Rumah sakit, di
rumah dan saat menyusui bayi.
18) Melakukan dokumentasi atau mencatat kegiatan pemeriksaan pada rekam medis
pasien.

VII. EVALUASI
Tanggal 16 Agustus Pukul 11.00 WITA
1) Ibu dan suami sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan mengetahui tentang keadaan
dirinya.
2) Ibu dan keluarga bersedia dan setuju dengan prosedur tindakan yang akan diberikan.
3) Ibu telah mengerti tentang ketidaknyamanan yang dialaminya adalah merupakan hal
yang normal karena proses pengembalian rahim kebentuk semula dan nyeri luka
operasi.
4) Ibu memahami dengan penjelasan yang diberikan mengenai cara perawatan luka
operasi seksio sesarea.
5) Ibu memahami dengan penjelasan yang diberikan mengenai mobilisasi pasca operasi
seksio sesarea.
6) Ibu memahami dengan penjelasan yang diberikan mengenai tanda bahaya masa nifas
dan dapat menyebutkannya kembali.
7) Ibu bersedia menjalankan anjuran yang diberikan dengan mengkonsumsi gizi
seimbang.
8) Ibu bersedia untuk menjalankan anjuran bidan untuk tetap menjaga kebersihan diri.
9) Ibu bersedia untuk menjalankan anjuran bidan dengan istirahat yang cukup.

77
10) Ibu memahami penjelasan yang diberikan mengenai pemberian asi ekslusif dan cara
melakukan perawatan payudara.
11) Ibu dapat mendemonstrasikan cara menyusui dan cara memerah ASI
12) Ibu bersedia untuk melakukan pemasangan Alat kontrasepsi jangka panjang yaitu
IUD.
13) Ibu dan suami bersedia untuk menunda hubungan seksual sebelum 6 minggu.
14) Ibu merasa lebih nyaman dan rileks setelah dilakukan perawatan payudara dan pijat
oksitosin.
15) Ibu dan keluarga bersedia menjalankan anjuran yang diberikan dengan tetap
mematuhi protocol pencegahan Covid-19.
16) Pendokumentasian asuhan nifas telah dilakukan.

CATATAN PERKEMBANGAN I
HARI / TANGGAL : 17 AGUSTUS 2021
WAKTU PENGKAJIAN : PUKUL 09.00 WITA

A. DATA SUBJEKTIF (S)


1. Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
2. Ibu mengatakan sudah mobilisasi dan BAK lancar

B. DATA OBYEKTIF (O)


1. Keadaan umum ibu baik, kesadaran : composmentis
2. Pemeriksaan tanda vital dan fisik : TD: 110/70 mmHg, N: 89x/menit, R: 20x/menit, S:
37ºC, SpO2 98%, CUT (+) baik,TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong,
lochea rubra 10 cc
3. Riwayat Transfusi TC 200 cc (4 kantong) tanggal 16/8/2021
4. Pemeriksaan penunjang

78
 Tanggal 17/08/2021 puku 05.30 wita (Sumber : Rekam Medis Pasien)
Hematologi
Hemoglobin : 9,4 gr/dl (Nilai Rujukan : 12,0 – 16,0)
Leukosit : 20.080/uL (Nilai Rujukan : 4000 – 10000)
Eritrosit : 2,34 juta/Ul (Nilai Rujukan : 3,5 – 5,0)
Trombosit : 109.000 (Nilai Rujukan : 15000 – 400000)

C. ASSESMENT (A)
Diagnosa : P2A0H2 dengan Post SC Hari 3 + ITP + Trombositopenia
Masalah : Ketidaknyamanan yang dirasakan ibu oleh karena mulas yang
dirasakan
Kebutuhan : Pemberian informasi mengenai ketidaknyamanan yang dirasakan.

D. PLANNING (P)
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu, kontraksi rahim baik,
perdarahan normal, dan secara umum keadaan ibu baik. Ibu mengerti mengenai
keadaannya.
2. Menganjurkan ibu untuk rajin mobilisasi agar mengurangi intensitas nyeri yang
dirasakan oleh ibu. Ibu bersedia menjalankan anjurakn yang diberikan oleh bidan.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga personal hygene agar ibu terhindar dari infeksi
pasca operasi. Ibu bersedia menjalankan anjurakn yang diberikan oleh bidan.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi gizi seimbang guna mempercepat
pemulihan dan penyembuhan luka operasi ibu. Ibu bersedia menjalankan anjurakn
yang diberikan oleh bidan.
5. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi obat yang diberikan saat dirumah. Ibu
bersedia menjalankan anjurakn yang diberikan oleh bidan.
6. Menginformasikan kepada ibu bahwa boleh pulang dan dianjurkan untuk kontrol 1
minggu lagi yaitu Senin, 23 Agustus 2021. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan
ulang pada waktu yang telah ditentukan.

79
BAB IV

PEMBAHASAN

Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah masa atau waktu
sejak bayi dilahirkan dan plasenta lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai
dengan pulihnya kembali organ – organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami
perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya yang berkaitan saat melahirkan. (Perawatan
masa nifas, 2010). Adapun dalam studi kasus masa nifas pada Ny”F” dapat dilakukan
pembahasan sebagai berikut :
Anamnesa pada asuhan masa nifas Ny “F” P2A0H2 Post SC hari ke 2 dengan ITP dan
trombositopenia di RSUD Provinsi NTB sudah dilakukan sesuai dengan pedoman anamnesa
dan telah mencakup seluruh aspek yang dibutuhkan data dasar dalam asuhan kebidanan serta
pemberian asuhan kebidanan persalinan telah dilakukan sesuai dengan pedoman.
Dari hasil pengkajian data subjektif yang diperoleh pada Ny “F” tidak ditemukan
masalah yang serius, yang membutuhkan penanganan segera, pengkajian yang diperoleh
sudah sesuai dengan teori sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan lahan
praktik.

80
Identifikasi data dasar merupakan proses manajemen kebidanan yang ditujukan
untuk mengumpulkan informasi baik fisik, psikososial dan spiritual. Pengumpulan data
dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi serta pemeriksaan penunjang yaitu laboratorium dan pemeriksaan diagnostik.
Pada tahap ini respon ibu baik dalam memberikan informasi begitu pula dengan keluarga,
bidan dan dokter yang merawat sehingga penulis dengan mudah memperoleh data yang
diinginkan. Data diperoleh secara terfokus pada masalah klien sehingga intervensi lebih
terfokus sesuai keadaan klien.
Berdasarkan studi kasus pada Ny ”F” melahirkan bayi keduanya secara SC
tanggal 16 Agustus 2021 pukul 19.00 wita di RSUD Provinsi NTB dengan indikasi ITP
dan Trombositopenia dan bayi tidak langsung menangis dan bayi di rawat di ruang NICU.
Dari hasil pengkajian data subjektif yang diperoleh pada Ny “F” mengeluh perut terasa
mulas dan tidak nyaman serta masih nyeri pada luka operasi tetapi ibu sudah dapat
melakukan mobilisasi miring kanan kiri dan duduk, selain itu, tidak ditemukan masalah
yang serius, yang membutuhkan penanganan segera. Ibu nifas normal dianjurkan untuk
melakukan gerakan meski di tempat tidur dengan miring ke kiri atau ke kanan pada posisi
tidur dan lebih banyak berjalan. Ambulasi awal dengan melakukan gerakan ringan yang
diobservasi oleh petugas kesehatan kemudian meningkatkan intensitas gerakkannya secara
berangsur-angsur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mempercepat proses
pemulihan tubuh ibu dan mengurangi terjadinya tromboemboli, ibu nifas dianjurkan untuk
melakukan ambulasi dini (Saifuddin AB, 2010) pengkajian yang diperoleh sudah sesuai
dengan teori sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik.
Pada pengkajian data objektif adapun hasil pemeriksaan pada Ny”F” bahwa keadaan
ibu, TD 100/70 mmHg,N : 90 x/mnt, S : 36,5oC, R : 20 x/mnt. TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi baik, kandung kemih kosong, pengeluaran lochea rubra pervaginam, tidak oedema
pada vulva dan perineum, dan ibu berangsur pulih pada hari 3 post SC dilihat dari adanya
kenaikan pada jumlah Trombosit yaitu dari 83.000/uL menjadi 109.000/Ul, ASI lancar dan
pola nutrisi ibu baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Kemenkes (2015) yang menyatakan
bahwa Asupan nutrisi ibu nifas memengaruhi kandungan nutrisi pada ASI. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kebutuhan nutrisi ibu menyusui lebih tinggi dibandingkan kebutuhan
nutrisi ibu yang tidak menyusui. Nutrisi yang penting untuk disekresi ke dalam ASI antara
lain asam dososahexaenoic (DHA), Vitamin B2, Vitamin A, dan Vitamin D (Chen, 2012).
sehingga pada pengkajdian antara tero dengan lahan praktik tidak ditemukan kesenjangan.

81
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan data objektif pada Ny”F” serta
penambahan pemeriksaan penunjang yaitu jumlah tombosit ibu 83.000 u/L sehingga
didapatkan diagnosa P2A0H2 post SC hari ke 2 dengan ITP dan trombositopenia. Sesuai
dengan teori yang dikatakan oleh Bussel (2018) Trombositopenia didefinisikan sebagai
kondisi yang dikarakteristikkan dengan jumlah trombosit di darah tepi di bawah rentang
nilai normal. Jumlah trombosit darah normal dalam populasi umum adalah 150.000-
450.000/mm3. Sehingga pada manajemen asuhan kebidanan yang merupakan suatu rencana
tindakan yang komprehensif dilakukan termasuk atas indikasi apa yang timbul berdasarkan
kondisi klien, rencana tindakan harus disetujui klien atau keluarga dan semua tindakan
yang diambil harus berdasarkan rasional yang relevan dan diakui kebenarannya.
Pada kasus Ny. “F” , adapun asuhan masa nifas yang dapat diberikan pada ibu agar
dapat segera memulihkan keadaanya dan dapat mencapai keberhasilan laktasi yaitu
menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang, Apabila ibu makan secara teratur,
cukup mengandung gizi yang dibutuhkan akan membantu terbentuknya ASI. Makanan ibu
harus memenuhi jamlah kalori, protein, lemak, vitamin, serta mineral, selain itu minum
lebih banyak dari biasanya 8-12 gelas sehari. Bahan makanan yang dibatasi untuk ibu
menyusui adalah yang merangsang seperti cabe, merica, kopi, alkohol. Bahan makanan
yang membuat kembung seperti ubi, kol, sawi, dan bawang serta bahan makanan yang
banyak mengandung gula. Selain itu pentingnya ketenangan jiwa dan pikiran serta
mempercepat pemulihan luka operasi.
Pemberian KIE mengenai pentingnya penggunaan alat kontrasepsi bagi ibu untuk
mengatur jarak kehamilan telah diberikan pada asuhan nifas Ny”F”. Sesuai dengan teori
yang diungkapkan oleh Saifuddin (2010) Ibu nifas dianjurkan untuk menunda kehamilannya
minimal 2 tahun agar bayi memperoleh ASI selama 2 tahun. Penjarangan kehamilan juga
bermanfaat untuk kesehatan ibu. Perencanaan KB dapat ditentukan oleh pasangan suami
istri seperti pemilihan metode kontrasepsi yang akan digunakan. Bidan sebaiknya
memberikan informasi lengkap tentang jenis-jenis kontrasepsi. Apabila masa subur telah
kembali maka sebaiknya ibu menggunakan kontrasepsi meskipun metode kontrasepsi
memiliki resiko.
Selain itu, adapun penatalaksanaan yang telah dilakukan pada kasus Ny”F” post
SC dengan ITP dan Trombositopenia yaitu pemberian therapy transfusi FFP dan TC, selain
itu pemberian therapy obat-obatan seperti Asam Folat 3x1 tablet, B-Complex 3x1 tablet,
Etabion 3x1 tablet, Asam mefenamat 3x1 tablet, Metil prednisolon 2x1 tablet dan
Donperidon 2x1 tablet. Menurut (Papadakis dan McPhee, 2013) pemberian therapy pada
82
kasus dengan trombositopenia yaitu Prednison oral dosis sedang (10 mg/hari) atau infus
IVIG intermiten (1 g/kg dalam 1 atau 2 dosis terbagi) merupakan terapi standar an transfuse
darah apabila diperlukan.
Peningkatan persalinan dengan seksio sesarea disebabkan karena adanya indikasi
medis dan non medis. Tingginya kasus SC dengan indikasi di RSUD Provinsi NTB yaitu
lebih dari 60% dengan kasus preeclampsia dengan trombositopenia sebagai salah satu
kasusnya sesuai dengan penelitian yang disampaikan oleh Edwin, 2018 bahwa indikasi
gabungan Sectio caesarea PEB dan trombositopenia sebanyak 21,05%
Berdasarkan kasus di atas, tidak terdapat kesenjangan antara teori dan tinjauan
kasus. Pada pengkajian data saat di RSUD Provinsi NTB dilakukan pengkajian sesuai
dengan pengkajian data di teori, begitu juga dengan asuhan yang diberikan, sesuai dengan
diagnosa, masalah dan kebutuhan pasien.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan asuhan kebidanan masa nifas pada Ny”F”P2A0H2 post SC
hari ke 2 dengan ITP dan Trombositopenia di RSUD Provinsi NTB, dapat disimpulkan:
1. Mahasiswa telah melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny”F” post
SC hari ke 2 dengan ITP dan Trombositopenia.
2. Mahasiswa telah menginterpretasikan data subjektif dan data objektif, dapat
mengidentifikasi masalah, kebutuhan dan diagnosa berdasarkan interpretasi data yang
telah dikumpulkan dari pengkajian pada Ny”F” post SC hari ke 2 dengan ITP dan
Trombositopenia.
3. Mahasiswa telah mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial sesuai dengan data
yang diperoleh dari pengkajian pada Ny”F” post SC hari ke 2 dengan ITP dan
Trombositopenia.
4. Mahasiswa telah mengidentifikasi kebutuhan segera, kolaborasi dan rujukan pada
Ny”F” post SC hari ke 2 dengan ITP dan Trombositopenia.
83
5. Mahasiswa telah memberikan intervensi pada Ny”F” post SC hari ke 2 dengan ITP
dan Trombositopenia.
6. Mahasiswa telah mengimplementasikan sesuai dengan rencana asuhan yang dilakukan
pada Ny”F” post SC hari ke 2 dengan ITP dan Trombositopenia.
7. Mahasiswa telah melakukan evaluasi sesuai dengan tindakan yang telah diberikan
pada Ny”F” post SC hari ke 2 dengan ITP dan Trombositopenia yang dapat berupa
respon verbal, respon non verbal dan hasil pemeriksaan. Semua masalah dapat teratasi,
karena adanya keterbatasan waktu bagi penulis untuk melakukan Asuhan Kebidanan
dan keadaan klien yang masih belum membaik seutuhnya.
B. Saran
1. Bagi Stikes Hamzar Lombok Timur
Diharapkan dapat menjadi sumber bacaan dan daftar pustaka bagi Mahasiswa Stikes
Hamzar Lombok Timur dalam menerapkan ilmu dan asuhan kebidanan pada klien
dengan kasus asuhan masa nifas.
2. Bagi RSUD Provinsi NTB
Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk menerapkan asuhan kebidanan sesuai
dengan kebutuhan pasien. Meningkatkan pemberian KIE kepada klien agar
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menjadi koreksi dan pedoman bagi penulis tentang asuhan pada
nifas selanjutnya.

84

Anda mungkin juga menyukai