Anda di halaman 1dari 1

Permasalahan dan Solusi Sektor Air Bersih Kelurahan

Ketawanggede
Permasalahan
 Tingginya jumlah penduduk Kelurahan Ketawanggede yaitu sebesar 8.338 jiwa dan
tingginya jumlah mahasiswa yang bertempat tinggal di Kelurahan Ketawanggede
menyebabkan tingkat kebutuhan akan air bersih juga tinggi. Sedangkan PDAM tidak
memberikan perlakuan khusus terhadap kawasan padat penduduk melainkan PDAM tetap
bertahan pada asumsi 1 rumahyang hanya diisi oleh 5 orang.
 Tedapat sumur yang memiliki jarak antara septic tank kurang dari 10meter. Hal ini
menyebabkan sumur tersebut sudah dapat tercemar oleh limbah dari septic tank.
 Hasil dari penelitian PDAM Kota Malang menyatakan bahwa sumber air yang di kelola
secara individu seperti sumur sudah sangat tercemar oleh bakteri E.Coli dan zat zat lain yang
tidak baik untuk kesehatan tubuh.
 Kelurahan Ketawanggede memiliki tingkat kepadatan mencapai 397jiwa/ha, namun tidak di
temukan adanya hydrant sebagai salah satu alat untuk mempermudah proses
penanggulangan ketika bencana kebakaran melanda.

Solusi
 Memberikan perlakuan khusus untuk kawasan padat penduduk seperti memberi jumlah air
yang lebih banyak dari kelurahan yang lain.
 Mengajak warga di Kelurahan Ketawanggede yang masih menggunakan sumur untuk
beralih menggunakan PDAM dengan memberikan perbandingan kualitas air sumur dengan
air PDAM seperti memperlihatkan hasil penelitian air sumur oleh PDAM, memberikan
informasi bahwa menggunakan air PDAM saat ini sangat mudah dan praktis, bahkan jika
ingin membayar tagihan air tidak perlu jauh-jauh, tetapi dapat menggunakan media online.
 Karena tidak terdapatnya hydrant pada perumahan di Kelurahan Ketawanggede maka air
untuk mengatasi bencana kebakaran dapat diperoleh dari fasilitas pelengkap yang lain yaitu
brankran sebagai pengganti dari hydrant. Karena Brankan sendiri cukup tersebar di
Kelurahan Ketawanggede dengan jumlah total terdapat 8 brankran.

Anda mungkin juga menyukai