Disusun oleh :
Jessica Aurelia Pratisha / 11 IPA 2
1
Natasha Ancely, “Jakarta Terancam Krisis Air Bersih, Limbah Rembesan Air Laut Perburuk Kualitas”,
https://www.kompas.tv/article/372638/jakarta-terancam-krisis-air-bersih-limbah-rembesan-air-laut-perburuk-
kualitas (diakses pada 8 Maret 2023, pukul 19.10)
2
Media Indonesia, “Jakarta Alami Krisis Air Bersih”,
https://epaper.mediaindonesia.com/detail/jakarta-alami-krisis-air-bersih, (diakses pada 8 Maret 2023, pukul
19.30)
3
Wilfridus Setu Embu, dkk, “Problematika Air Bersih Jakarta”,
https://www.merdeka.com/khas/problematika-air-bersih-jakarta.html, (diakses pada 12 Maret 2023, pukul
12.05)
2
Sehingga, air yang dimanfaatkan oleh masyarakat daerah ibukota sebagai kebutuhan
sehari-hari termasuk minum, ada sebagian yang berasal dari air sungai dan sumur bor
(air tanah).
Penurunan produksi air bersih di Jakarta dipicu oleh sedikitnya ketersediaan
air baku. Menurut Badan Pusat Statistik, masalah itu disebabkan hanya terdapat dua
sungai di Jakarta sebagai sumber air baku, yaitu Sungai Cengkareng dan Kali Krukut.
Padahal sebenarnya di Jakarta ada sebanyak 13 sungai.4 Pakar dari Pusat Penelitian
Lingkungan Hidup (PPLH) IPB, Dr. Liyantono mengaku status mutu air sungai di
Jakarta dominan dalam kondisi cemar berat.5
Air tanah adalah air yang berada di dalam ruang batuan dasar yang mengalir
secara alami ke permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan. Sumber utama dari
air tanah yaitu air hujan yang meresap ke dalam tanah. Permukiman penduduk yang
berjarak cukup jauh dari bantaran sungai dan banyaknya sungai yang tercemar di
Jakarta, menyebabkan sebagian penduduk Jakarta memanfaatkan air tanah sebagai
sumber air bersih. Selain itu, air tanah lebih mudah didapatkan dan digunakan.
Menurut Badan Geologi, Kementerian ESDM, 80% air tanah di wilayah
cekungan air tanah (CAT) Jakarta tidak memenuhi standar Menteri Kesehatan No.
492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta bagian utara
merupakan wilayah terparah, yakni secara umum CAT air tanahnya mengandung
unsur Fe (besi) dengan kadar yang tinggi serta kandungan Na (natrium), Cl (klorida),
TDS (total dissolved solid), dan DHL (daya hantar listrik) akibat adanya pengaruh
dari intrusi air asin. Sedangkan di bagian selatan CAT Jakarta yang menyebabkan air
tanah menjadi tidak layak minum adalah dominasi unsur logam seperti Mn (mangan),
Fe (besi) dan Pb (timbal).6 Hal ini disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan industri di
Jakarta sehingga jumlah limbah yang dihasilkan akan semakin tinggi pula. Limbah
yang dihasilkan industri ini kebanyakan mengandung logam berat dan biasa dibuang
ke perairan sehingga perairan menjadi tercemar kandungan logam.
4
Admin Sustaination, “Jakarta Kekurangan Air Bersih? Inilah Penyebabnya!”,
https://sustaination.id/jakarta-kekurangan-air-bersih/, (diakses pada 8 Maret 2023 pukul 19.15)
5
Dian Ihsan, "Pakar IPB: Air Sungai di Jakarta Tercemar Berat",
https://www.kompas.com/edu/read/2022/12/31/150449071/pakar-ipb-air-sungai-di-jakarta-tercemar-
berat?page=all, (diakses pada 8 Maret 2023 pukul 19.41)
6
Media Indonesia, loc. cit.
3
Selain itu, pengolahan sumber air bersih di Jakarta belum optimal. Ketua
Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengungkapkan air tanah di Jakarta
juga tercemar dengan bakteri Escherichia coli atau E.coli karena tidak adanya batasan
jarak di antara septic tank dan sumur. Menurut Ida, kadar E.coli di Jakarta telah
melebihi batas normal di angka 2.000.7 Sebagai solusi masalah tersebut, Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) DKI Jakarta menargetkan seluruh wilayah Jakarta
dijangkau pipa air pada 2030 melalui program pipanisasi PDAM. Namun, hingga saat
ini program tersebut masih belum terlaksana dengan baik. Padahal sudah seharusnya
tercemarnya air tanah yang menyebabkan masyarakat Jakarta kekurangan air bersih
menjadi fokus perhatian pemerintah.
Kualitas air tanah di Jakarta penting untuk diperhatikan guna menghindari
berbagai penyakit akibat mengonsumsi air yang tidak layak minum. Menurut WHO
dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, air minum layak konsumsi harus
memenuhi kriteria sebagai berikut air yang berwarna jernih, tidak berbau, rasanya
tawar, tidak terpapar sinar matahari secara langsung, dan tidak mengandung
mikroorganisme berbahaya, serta memiliki pH antara 6.5–8.5. Selain itu, air yang
aman untuk diminum juga harus bebas dari sumber pencemaran, seperti binatang yang
membawa penyakit, logam atau bahan kimia lainnya.
Mengonsumsi air tanah yang tercemar dapat berdampak pada kesehatan
penduduk seperti stunting bagi anak-anak, masalah gastrointestinal, diare, mual, kram
usus atau perut, sakit dan nyeri usus atau perut, dehidrasi bahkan kematian.
Kekurangan air bersih juga menghambat aktivitas ekonomi masyarakat Jakarta
sehingga tingkat kemiskinan berpotensi naik lebih tinggi.
Limbah logam yang mencemari air tanah dapat diolah dengan beberapa
metode seperti presipitasi, koagulasi, elektrokoagulasi, elektrolisis, oksidasi kimiawi,
dan adsorpsi. Metode yang paling sering digunakan dalam proses pengolahan limbah
adalah metode adsorpsi. Metode – metode lainnya tergolong cukup mahal dan tidak
ramah lingkungan jika dibandingkan dengan proses adsorpsi.
7
Lydia Fransisca, “PAM Jaya Ungkap Penyebab Air Tanah di Jakarta Tercemar Bakteri E Coli”,
https://www.merdeka.com/jakarta/pam-jaya-ungkap-penyebab-air-tanah-di-jakarta-tercemar-bakteri-e-
coli.html, (diakses pada 8 Maret 2023, pukul 19.42)
4
Metode adsorpsi adalah cara yang diterapkan untuk mengolah air yang telah
tercemar dengan logam berat dan bakteri. Pengolahan air secara adsorpsi merupakan
proses pemisahan air dari pengotornya dengan cara penyerapan pengotor seperti
partikel halus, kation terlarut atau bau yang terkandung dalam air. Kelebihan
penggunaan metode adsorpsi yaitu harganya relatif terjangkau, proses
pengoperasiannya tergolong mudah, berbentuk sederhana dan lebih ekonomis dalam
pengolahan air dan limbah. Pada proses adsorpsi, pemilihan adsorben menjadi salah
satu faktor penting agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Adsorben yang digunakan dalam metode adsorpsi antara lain zeolit, arang
aktif dan bentonit. Arang atau karbon aktif adalah suatu padatan berpori yang
mengandung 85-95% karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon
dengan pemanasan pada suhu tinggi, diaktivasi menggunakan bahan-bahan kimia
sehingga pori-porinya terbuka. Arang aktif merupakan adsorben yang sangat baik dan
banyak digunakan karena luas permukaan dan volume mikropori sangat besar, dan
relatif mudah diregenerasi. Arang aktif mempunyai daya serap yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan karbon aktif yang belum menjalani proses aktivasi. Luas
permukaan yang luas disebabkan karbon mempunyai permukaan dalam yang
berongga, sehingga mempunyai kemampuan menyerap zat yang berada di dalam
suatu larutan.
Permintaan akan karbon aktif semakin tinggi mengingat tingginya kadar
cemaran air di Indonesia. Namun, pemenuhan akan kebutuhan karbon aktif tersebut
masih dilakukan dengan cara impor dari luar negeri. Kepala Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, Hermansyah melaporkan pada tahun
2017 kebutuhan akan karbon aktif mencapai lebih dari 200 ton per bulan dan 47%
pemenuhannya didapat dengan cara diimpor dari Cina. Padahal, jika ditinjau dari
ketersediaan bahan baku, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber
daya alam sehingga sangat memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional
dengan bahan baku dari dalam negeri.
Arang aktif dihasilkan dari bahan yang mengandung sumber karbon seperti
selulosa, lignin, pektin dan hemiselulosa. Bahan baku yang dapat digunakan sebagai
pembuatan arang aktif antara lain minyak bumi, batu bara, batok kelapa, biji zaitun,
ampas gergaji, gambut dan lain-lain. Selain bahan tersebut, terdapat alternatif bahan
baku arang aktif, salah satunya limbah ampas teh. Ketertarikan pemilihan bahan baku
untuk arang aktif dalam jumlah besar disebabkan oleh berbagai faktor yaitu
5
ketersediaannya yang mudah didapatkan, harga terjangkau dan mengurangi
pencemaran lingkungan. Proses pembuatan dan penggunaan produk juga merupakan
hal yang dipertimbangkan.
Teh merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas tanaman perkebunan teh di
Indonesia sebanyak 105,5 ribu hektar pada 2021. 8 Teh merupakan minuman yang
paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Banyaknya peminat teh menghasilkan limbah
ampas teh yang pemanfaatannya masih belum maksimal dan terbatas dalam lingkup
kecil. Menurut BPS, rata-rata konsumsi teh per kapita dalam seminggu sebesar 2,79
gram pada September 2021, dan jumlah produksi teh pada tahun 2021 sebesar
129,529 ton. Menurut data dari Kemendag dalam pertemuan pelaku industri dan
pedagang teh diketahui, total produksi teh di Indonesia sekitar 130 ribu ton per tahun
dimana sekitar 70 ribu ton teh produksi dalam negeri diekspor, sedangkan dari hasil
olahan tersebut sekitar 30% akan menghasilkan ampas. Dengan data tersebut, dapat
diperkirakan limbah yang dihasilkan perharinya cukup besar.
Untuk mengatasi limbah ampas teh yang tidak bernilai dan sekedar dibuang
begitu saja, sebaiknya diolah menjadi sesuatu yang berguna salah satunya dengan
menjadikannya bahan baku arang aktif. Salah satu keuntungan dengan dibuatnya
ampas teh menjadi arang aktif adalah dapat menghemat pemakaian tempurung kelapa
dan kayu sebagai bahan baku pokok dalam pembuatan arang aktif di Indonesia yang
persediaannya cenderung semakin menurun. Keuntungan lainnya adalah
mensukseskan program zero waste juga dapat membuka lapangan kerja baru dan
menambah devisa negara.
Ampas daun teh apabila dikeringkan akan memiliki tingkat penyerapan ion
logam yang sangat tinggi, karena tingginya kandungan selulosa didalamnya. Sifat
fisik yang dimiliki limbah ampas teh seperti kapasitas permukaan yang luas dan
kinetika adsorpsinya yang cepat membuat limbah ampas teh cocok digunakan sebagai
adsorben ramah lingkungan dengan modal minim dan ketersediaan bahan baku yang
mudah didapat.
8
Dimas Bayu, “Sebaran Luas Perkebunan Teh di Indonesia”, https://dataindonesia.id/sektor-
riil/detail/jawa-barat-punya-perkebunan-teh-terluas-di-indonesia-pada-2021, (diakses pada 8 Maret 2023
pukul 20.10)
6
Penelitian tentang arang aktif dari limbah organik telah dilakukan oleh peneliti
terdahulu. Asriningtyas Ajeng Erprihana dan Dhoni Hartanto (2014) meneliti
pembuatan karbon aktif dari kulit jeruk keprok (citrus reticulata) untuk adsorpsi
pewarna remazol brilliant blue dengan hasil analisis bilangan iodin adalah 529,17
mg/gr, yang menunjukkan luas permukaan karbon aktif. Sianipar, dkk (2016)
melakukan penelitian pembuatan arang aktif dari kulit buah kakao (Theobroma cacao
L) untuk adsorpsi logam besi (Fe) II dengan hasil kapasitas penyerapan sebesar 0,446
mg/g. Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, percobaan arang aktif dibutuhkan
metode dan alat yang sangat sulit didapat masyarakat luas.
Untuk memastikan apakah arang aktif dari limbah organik dapat menjadi
solusi kurangnya air bersih akibat tercemarnya air tanah, maka peneliti ingin
melakukan penelitian berjudul “Pemanfaatan Arang Aktif dari Limbah Ampas Teh
sebagai Adsorben untuk Penjernihan Air Tanah di Jakarta”. Peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan metode dan alat yang lebih sederhana.
Penelitian ini dilakukan untuk mengecek apakah arang aktif dengan bahan
baku limbah ampas teh ini akan mampu menyerap unsur-unsur logam yang
menyebabkan kekeruhan air tanah sehingga air akan menjadi lebih jernih serta akan
aman dikonsumsi. Penerapan inovasi limbah ampas teh sebagai adsorben ini juga
diharapkan dapat menjadi alternatif bahan dasar dalam pembuatan karbon aktif yang
biasa menggunakan material seperti sabut dan tempurung kelapa, arang, dan lignit
(batu bara cokelat) yang cenderung susah didapat. Dengan bahan baku limbah organik,
otomatis biaya produksi arang aktif akan lebih murah karena kendala pengembangan
arang aktif selama ini ada di biaya produksinya.
7
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, dapat diketahui bahwa tujuan pelaksanaan
penelitian untuk :
1. Menguraikan terkait limbah ampas teh sebagai bahan pembuatan arang aktif.
2. Mengetahui pengaruh bahan kimia dalam aktivasi arang aktif.
3. Menjelaskan pengaruh kadar air dalam arang aktif.
4. Menjelaskan arang aktif dapat berfungsi sebagai adsorben dalam menjernihkan air
tanah.
BAB II
KAJIAN TEORI
9
Jagokata, “Arti kata pemanfaatan menurut KBBI”, https://jagokata.com/arti-kata/pemanfaatan.html,
(diakses pada 24 Maret 2023 pukul 18.05)
10
Wikipedia, “Arang”, https://id.wikipedia.org/wiki/Arang (diakses pada 24 Maret 2023 pukul 18.24).
9
dibuat atau terjadi dari bara kayu dan sebagainya yang dipengap. Arang juga
diartikan sebagai serbuk hitam bekas kayu dan sebagainya yang terbakar.
Arang umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang,
dan benda lain. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu
bara ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon, sisanya adalah abu atau benda
kimia lainnya. Arang adalah bahan padat yang berpori dan merupakan hasil
pembakaran dari bahan yang mengandung unsur karbon. Sebagian besar dari
pori-porinya masih tertutup dengan hidrokarbon dan senyawa organik
lainnya.11
Arang adalah residu yang berbentuk padatan yang merupakan sisa dari
proses pengkarbonan bahan berkarbon dengan kondisi terkendali didalam
ruangan tertutup seperti dapur arang. Peristiwa terbentuknya arang dapat
terjadi dengan cara memanasi secara langsung atau tidak langsung terhadap
bahan berkarbon didalam timbunan, kiln, oven, atau diudara terbuka. 12
11
Web KBBI, “Pengertian Arang”, https://kbbi.web.id/arang (diakses pada 24 Maret 2023 pukul 18.27)
12
Arel Windu Wardana, PERBANDINGAN PHYSICAL PROPERTIES ARANG TEMPURUNG KELAPA, KAYU
MERANTI DAN CANGKANG BIJI KOPI, vol. 11, Jurnal Teknik Mesin, 2022, hlm. 58
10
g. Arang tempurung kelapa
Arang tempurumg kelapa adalah arang yang berbahan dasar tempurung
kelapa. Harga jual arang tempurung kelapa terbilang cukup tinggi.
Karena selain berkualitas tinggi, untuk mendapatkan tempurung
kelapanya juga terbilang sulit dan harganya cukup mahal.
h. Briket arang
Briket arang adalah arang yang terbuat dari arang jenis lain yang
dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicetak sesuai kebutuhan dengan
campuran tepung kanji. Tujuan pembuatan briket arang adalah untuk
menambah jangka waktu bakar dan untuk menghemat biaya.13
13
Wikipedia, loc.cit.
14
Irnawati Widya Hastuti, KARAKTERISASI BUTIRAN SUB MIKRON NANOMATERIAL KARBON BATOK
KELAPA DENGAN VARIASI WAKTU PENGADUKAN BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK FILTRASI LOGAM Fe DARI
LIMBAH AIR SELOKAN MATARAM BERDASARKAN UJI UV-VIS, XRD, SEM DAN AAS (Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta), hlm. 14.
15
Wikipedia, loc.cit.
11
Biasanya pengaktifan hanya bertujuan untuk memperbesar luas permukaannya
saja, tetapi beberapa usaha juga berkaitan dengan meningkatkan kemampuan
adsorpsi karbon aktif itu sendiri.
Karbon aktif adalah padatan yang memiliki permukaan internal yang
luas dengan volume pori-pori yang besar. Ciri unik karbon aktif yakni bekerja
sebagai penyerap, yang berfungsi di berbagai fase seperti gas dan liquid.
Karbon aktif disebut juga dengan adsorben yang sangat multiguna dikarenakan
mempunyai volume ukuran dan di dalam matriks karbon distribusi pori-pori
dapat dikendalikan sesuai kebutuhan saat ini dan pasar. Karbon aktif umumnya
dimanfaatkan sebagai penghilang bau dan penjernihan warna pada pengolahan
air dan industri minuman, penghilang zat warna pada pabrik gula, penghilang
sulfur, sebagai katalisator, penghilang gas beracun dan bau busuk gas saat
proses pemurnian gas, dan lain sebagainya.
Karbon aktif adalah karbon padat yang memiliki luas permukaan yang
cukup tinggi berkisar antara 100 sampai dengan 2.000 m2/g. Bahkan ada
peneliti yang mengklaim luas permukaan karbon aktif yang dikembangkan
memiliki luas permukaan melebihi 3.000 m2/g. Hal ini dikarenakan zat ini
memiliki pori-pori yang sangat kompleks yang berkisar dari ukuran mikro
dibawah 20 A (Angstrom), ukuran meso antara 20–50 A dan ukuran makro
yang melebihi 500 A (pembagian ukuran pori berdasarkan IUPAC).
Sehingga luas permukaan di sini lebih dimaksudkan luas permukaan internal
yang diakibatkan dari adanya pori-pori yang berukuran sangat kecil. Karena
memiliki luas permukaan yang sangat besar, maka karbon aktif sangat cocok
digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan luas kontak yang besar seperti
pada bidang adsorpsi (penyerapan), dan pada bidang reaksi dan katalisis.
Karbon aktif digunakan dalam penyimpanan hidrogen dan metana,
pemurnian udara, pemulihan pelarut, dekafeinasi, pemurnian emas, ekstraksi
logam, pemurnian air, obat-obatan, pengolahan limbah, filter udara pada
respirator, filter pada udara terkompresi, pemutihan gigi, produksi hidrogen
klorida, dan masih banyak lagi.16
16
Wikipedia, “Karbon Aktif”, https://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_aktif, (diakses pada 25 Maret 2023)
12
Pembuatan karbon aktif terdiri dari 3 proses, yaitu sebagai berikut:
1. Pengeringan
Pengeringan merupakan suatu proses yang bertujuan sebagai penghilang
kandungan air didalam bahan baku karbon aktif, yang dapat dilakukan
dengan cara pengeringan di bawah sinar matahari atau pengeringan dengan
oven.
2. Karbonisasi
Karbonisasi merupakan suatu proses pembakaran bahan baku yang akan
menyebabkan terjadinya pemecahan material organik bahan baku dan
pengotor. Sebagian unsur non karbon akan menghilang pada tahap ini.
Pelepasan unsur-unsur yang volatile ini akan membentuk struktur pori-pori
mulai terbuka.
3. Aktivasi
Proses ini dibedakan menjadi 2 bagian yaitu sebagai berikut:
- Proses aktivasi secara fisika
Aktivasi secara fisika dilakukan dengan memasukkan bahan baku pada
reaktor bersuhu tinggi dan proses ini terjadi saat karbon bereaksi
dengan uap air atau udara, yang akan menghasilkan oksida karbon
yang tersebar pada permukaan karbon secara merata. Reaksi mula-
mula pada karbon amorf dan kemudian menyebabkan pori yang
tertutup akan terbuka. Proses oksidasi lebih jauh menyebabkan pori-
pori terbentuk semakin banyak dalam material karbon.
- Proses aktivasi secara kimia
Prinsip kerja aktivasi ini adalah pengikisan karbon menggunakan
bahan kimia untuk mengintensifkan proses aktivasi tersebut dapat
dilakukan dengan pemanasan. Untuk menaikkan aktivasi daya adsorpsi
arang banyak menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang baik
untuk digunakan adalah Ca(OH)2, CaCl2, HNO3, ZnCl2, H2SO4, dan
lain-lain. Aktivasi ini dilakukan dengan mencampur material karbon
dengan reagen pengaktif, kemudian campuran tersebut dikeringkan dan
dipanaskan.
13
2.1.1.6 Syarat Mutu Arang Aktif
Kualitas suatu karbon aktif yang dinilai berdasarkan persyaratan
Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-370-1995, sebagai berikut:
• Kadar air : maks 15%
• Kadar abu : maks 10%
• Kadar zat menguap : maks 25%
• Kadar karbon terikat : min 65%
• Daya serap terhadap iodium : min 750 mg/g
• Daya serap terhadap benzene : min 25%
Pengujian arang yang sudah aktif dalam penelitian ini akan digunakan salah
satu cara yaitu uji kadar air. Kadar air adalah kandungan air yang terkandung
pada arang aktif. Dapat dilakukan dengan mengambil sampel arang aktif
ditimbang sebanyak 5 gram kemudian diovenkan selama 1 jam pada suhu
90˚C kemudian suhu dinaikkan ke 105˚C dan diovenkan selama 1 jam untuk
ditimbang dan dicari berat konstan dan dihitung dengan rumus:
berat awal − berat akhir
Kadar air = x 100%17
berat awal arang
17
Dita Anastasia Sarah Zurenahusla, Ainun Rohanah, Saipul Bahri Daulay, PEMBUATAN ARANG AKTIF
DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH TEH SEBAGAI PENINGKAT KUALITAS FISIK AIR, vol. 5, Jurnal Rekayasa Pangan
dan Pertanian, 2017, hlm. 773.
14
Sedangkan pemanfaatan arang aktif yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah arang aktif untuk penjernih air tanah di Jakarta sebagai salah satu
solusi terbaik untuk meningkatkan kualitas air layak pakai di Jakarta dan
mengatasi tercemarnya air tanah.
18
Wikipedia, “Limbah”, https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah (diakses pada 26 Maret 2023 pukul
21.09)
15
Dapat disimpulkan, limbah adalah sisa, sampah, dan sesuatu yang sudah tidak
dipakai oleh manusia yang jika dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan
polutan atau kerusakan lingkungan.
16
3. Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya
a) Limbah rumah tangga
b) Limbah industri
c) Limbah pertanian
d) Limbah medis
e) Limbah pertambangan
f) Limbah pariwisata
19
Mutia Zilda, Pemanfaatan Arang Aktif dari Limbah Ampas Teh dan Kulit Pisang sebagai Adsorben
Logam Berat Timbal (Pb) (Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam), 2022, hlm. 17.
17
2.1.2.4 Hakikat Ampas Teh
Ampas teh merupakan salah satu limbah rumah tangga dan limbah
padat. Ampas teh sebagai limbah dari perusahaan air minum berbahan baku
teh yang berbentuk padat, setelah air seduhannya diambil. Sebagai limbah,
ampas teh ternyata masih mengandung senyawa bioaktif seperti polifenol,
flavonoid, kafein, tanin, saponin, protein, lemak, serat kasar dan mineral.
Senyawa-senyawa tersebut sebagian besar bersifat antioksidan, antibakteri,
antimutagenik, antiinflamasi yang berefek untuk meningkatkan kesehatan
yang mengkonsumsinya. Ampas teh juga memiliki kandungan nitrogen yang
mudah diserap oleh tanaman sehingga sangat bagus untuk menyuburkan
tanaman. Nitrogen diperlukan untuk 38 pembentukan atau pertumbuhan
bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang, dan akar. Ampas teh (Camelia
sinensis) seduh salah satu bahan organik yang dapat dimanfaatkan untuk
tanaman. Teh (Camelia sinensis) mengandung sejumlah mineral Zn, Mo, Se,
Mg, dan N. Ampas Teh (Camelia sinensis) dapat diberikan ke semua jenis
tanaman sayuran, tanaman hias maupun tanaman obat-obatan, hal ini
dikarenakan bahwa ampas teh mengandung karbon organik, 20% tembaga, 10%
magnesium dan 13% kalsium, kandungan tersebut dapat membantu
pertumbuhan tanaman. Tingginya saponin dan tanin, merupakan penghalang
jika ampas teh akan digunakan sebagai feed aditif pakan unggas, akan tetapi
disisi lain ternyata tanin dan fenol mempunyai sifat antibakteri yang tinggi
terutama terhadap bakteri yang bersifat gram negatif seperti Escherichia coli.
Limbah ampas teh mengandung serat kasar, selulosa dan lignin, berbagai
macam mineral seperti karbon organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg)
10%, dan Kalsium 13%.20
20
Mutia Zilda, op.cit., 18.
18
berbagai macam mineral seperti karbon organik, Tembaga (Cu) 20% ,
Magnesium (Mg) 10%, dan Kalsium 13%. Selain itu secara epidemiologi dan
farmakologi ampas teh masih mempunyai pengaruh antioksidan yang kuat
karena sepertiganya merupakan senyawa-senyawa polifenol (epigatokatekin
galat, epikatekin galat, epigalokatekin dan epikatekin) serta flavonoid mycetin,
quercetin dan kaempferol yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri
genus Staphylococcus dan Escherichia coli.21
Dengan demikian, limbah ampas teh dikategorikan sebagai limbah
organik berdasarkan senyawanya, limbah padat berdasarkan wujudnya, dan
dapat termasuk limbah industri maupun rumah tangga.
2.1.3 Adsorben
2.1.2.1 Hakikat Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penggumpalan substansi terlarut dalam larutan
oleh permukaan zat penyerap yang membuat masuknya bahan dan
mengumpul dalam suatu zat penyerap. Keduanya sering muncul bersamaan
dengan suatu proses maka ada yang menyebutnya sorpsi. Pada Adsorpsi ada
yang disebut Adsorben dan Adsorbat. Adsorben adalah zat penyerap,
sedangkan adsorbat adalah zat yang diserap.
Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen
tertentu dari suatu fase fluida. Adsorben biasanya menggunakan bahan-bahan
yang memiliki pori-pori sehingga proses adsorpsi terjadi di pori-pori atau
pada letak-letak tertentu di dalam partikel tersebut. Pada umumnya pori-pori
yang terdapat di adsorben biasanya sangat kecil, sehingga luas permukaan
dalam menjadi lebih besar daripada permukaan luar. Pemisahan terjadi
karena perbedaan bobot molekul atau karena perbedaan polaritas yang
menyebabkan sebagian molekul melekat pada permukaan tersebut lebih erat
daripada molekul lainya.
21
Siti Mardiana dkk, Pemanfaatan Limbah Serbuk Teh sebagai Substitusi Serbuk Gergaji terhadap
Pertumbuhan Miselium dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus), vol.3, Jurnal Agroteknologi dan
Ilmu Pertanian, 2018, hlm. 29.
19
1. Mempunyai daya serap tinggi
2. Berupa zat padat yang memiliki luas permukaan besar
3. Tidak boleh larut dalam zat yang akan di adsorpsi
4. Tidak membuat reaksi kimia dengan campuran yang akan dimurnikan
5. Dapat diperbarui kembali
6. Tidak beracun
7. Tidak meninggalkan kotoran berupa gas yang memiliki bau
8. Mudah ditemukan dan harga terjangkau22
22
Mutia Zilda, op.cit., hlm. 12.
20
bentuk aliran air hujan yang mengalir dibawah permukaan tanah sebagai
akibat dari gaya gravitasi bumi, struktur perlapisan geologi, dan beda potensi
kelembaban tanah.
Air tanah dibagi menjadi dua, air tanah dangkal dan air tanah dalam.
Air tanah dangkal merupakan air yang berasal dari air hujan yang diikat oleh
akar pohon. Air tanah ini terletak tidak jauh dari permukaan tanah serta berada
diatas lapisan kedap air. Sedangkan air tanah dalam adalah air hujan yang
meresap kedalam tanah lebih dalam lagi mealui proses absorpsi serta filtrasi
oleh batuan dan mineral di dalam tanah. Sehingga berdasarkan prosesnya air
tanah dalam lebih jernih dari air tanah dangkal. Air tanah adalah air yang
tersimpan di dalam lapisan batuan yang mengalami penambahan secara terus
menerus oleh alam secara terus menerus. Karakteristik utama yang
membedakan air tanah dan air permukaan adalah pergerakan yang sangat
lambat dan waktu tinggal yang sangat lama, dapat mencapai puluhanbahkan
ratusan tahun. Karena pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang
lama tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami
pencemaran. 23
23
Gramedia, “Air Tanah: Pengertian, Manfaat, Jenis-jenis, Kandungan Air Tanah dan Kerusakannya”,
https://www.gramedia.com/literasi/air-tanah/ (diakses pada 5 Mei 2023 pukul 20.11).
21
- Menurunkan kekeruhan
- Mengurangi bau, rasa dan warna
- Menurunkan dan mematikan mikroorganisme
- Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air
- Menurunkan kesadahan
- Memperbaiki derajat keasaman (pH) 24
24
Kumparan, “Penjernihan Air: Pengertian, Tujuan, dan Tahapannya”, https://kumparan.com/berita-
hari-ini/penjernihan-air-pengertian-tujuan-dan-tahapannya-1vMeaRCmuAA/1(diakses 5 Mei pukul 21.35).
25
Bonita Restana Manalu, Rozanna Sri Irianty, dan Zultiniar, Pembuatan Briket dari Kulit Kacang
Tanah dan Kulit Kopi dengan Getah Damar sebagai Perekat (Pekanbaru: Universitas Riau), hlm.2.
26
Wikipedia, “Zat Kimia”, https://id.wikipedia.org/wiki/Zat_kimia (diakses pada 6 Mei 2023 pukul
10.20)
22
memiliki beberapa macam hidrat, seperti anhidrat, dihidrat, tetrahidrat dan
hexahidrat.
Kalsium klorida pada umumnya digunakan untuk zat pengering
(dessicant), zat pencair es (de-icing), zat aditif dalam industri makanan, zat
aditif dalam pemrosesan plastik dan pipa, sebagai sumber ion kalsium dan
dapat digunakan dalam bidang kedokteran. Sebanyak 40% konsumsi kalsium
klorida adalah sebagai zat pencair es (de-icing), 20% untuk mengendalikan
debu di jalanan pada saat musim panas, 20% untuk proses industri,
khususnya dalam industri makanan, indutri pemrosesan plastik, pipa dan
semen, 10% digunakan dalam pengeboran minyak dan gas, 5% untuk
pembuatan beton dan 5% untuk kegunaan-kegunaan lainnya.27
Dalam penelitian ini, kalsium klorida digunakan sebagai bahan kimia
untuk aktivasi arang. Kalsium klorida merupakan komponen penting dalam
proses aktivasi kimia, karena membantu memecah struktur arang dan
membuatnya lebih berpori dan menyerap.
27
Hari Saputra, PRARANCANGAN PABRIK KALSIUM KLORIDA DARI BATU KAPUR DAN ASAM KLORIDA
DENGAN METODE NETRALISASI KAPASITAS PRODUKSI 10.000 TON/TAHUN, vol. 4, Jurnal Tugas Akhir Teknik
Kimia, 2021, hlm.25.
28
Yati. B. Yuliyati, PEMANFAATAN ARANG AKTIF SEKAM PADIUNTUK PENJERNIHAN AIR SUMUR, vol.2,
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2018, hlm. 1-2.
23
Penelitian terdahulu menggunakan bahan baku sekam padi sedangkan
penelitian ini menggunakan limbah ampas teh, pengujian terbatas pada kadar
air arang aktif, aktivator menggunakan kalsium klorida, dan pemanfaatan
penelitian ini untuk penjernihan air tanah.
2.2.3 Rizanti Fadilah Azzahra, Muhammad Taufik, Politeknik Negferi
Sriwijaya/Teknik Kimia, dalam penelitian “BIO-ADSORBEN BERBAHAN
DASAR LIMBAH AMPAS TEH (CAMELLIA SINENSIS) SEBAGAI
AGENT PENYERAP LOGAM BERAT FE DAN PB PADA AIR SUNGAI”
Hasil dari penelitian adalah efektivitas adsorpsi tertinggi menggunakan
bioadsorben waste tea leaves pada sampel air Sungai Musi adalah sebesar
80.78% untuk logam Fe dan 93,75% untuk logam Pb dengan massa sebesar
0,75 gram dan waktu kontak selama 15 menit. Aktivasi karbon aktif
menggunakan bahan kimia HCL, dan NaOH.29
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pengujian
efektivitas, aktivator dan pemanfaatan. Pemanfaatan penelitian ini untuk air
tanah sedangkan penelitian terdahulu air sungai, pengujian penelitian ini
melihat kualitas fisik air. Selain itu, terdapat perbedaan pada proses
pembuatan arang aktif menjadi lebih sederhana.
2.2.4 Dita Anastasia Sarah Zurenahusla, Ainun Rohanah, Saipul Bahri Daulay
Program Studi Keteknikan Pertanian USU Medan, dengan penelitian berjudul
“PEMBUATAN ARANG AKTIF DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH TEH
SEBAGAI PENINGKAT KUALITAS FISIK AIR”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik air akibat pengaruh
aplikasi arang aktif limbah teh yang telah dikarbonisasi dengan cara disangrai
serta diaktivasi dengan larutan H3PO4 dan untuk mengetahui persentase kadar
air, kadar abu dan bagian yang hilang pada suhu 950˚C pada arang aktif yang
sesuai syarat mutu arang aktif. Hasil penelitian menunjukkan persentase kadar
air dan kadar abu arang aktif teh sesuai dengan syarat mutu arang aktif yaitu
sebesar 5,35% dan 5,20% sedangkan persentase kadar zat menguap (pada suhu
950˚C) tidak memenuhi syarat mutu arang aktif yaitu sebesar 94,67%.
Pengaplikasian arang aktif teh terhadap air sungai Deli dapat meningkatkan
29
Rizanti Fadilah Azzahra, Muhammad Taufik, BIO-ADSORBEN BERBAHAN DASAR LIMBAH AMPAS TEH
(CAMELLIA SINENSIS) SEBAGAI AGENT PENYERAP LOGAM BERAT FE DAN PB PADA AIR SUNGAI, vol. 11, Jurnal
Kinetika, 2020, hlm. 65-70.
24
kualitas fisik air. Dari segi warna turun sebesar 79,39 TCU, dari segi
kekeruhan sebesar 11 NTU, untuk parameter kadar zat terlarut meningkat
sebesar 405,56 mg/L, parameter suhu mengikuti lingkungan sebesar 26˚C, rasa
air berubah menjadi tidak berasa, dan bau air menjadi bau arang.30
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pengujian arang
aktif, pengaplikasian arang aktif, zat kimia yang digunakan untuk
mengaktivasi dan proses pembuatan arang aktif.
2.2.5 Franciska Jubilate, Titin Anita Zaharah, Intan Syahbanu, Progam Studi Kimia,
Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, dalam penelitian “PENGARUH
AKTIVASI ARANG DARI LIMBAH KULIT PISANG KEPOK SEBAGAI
ADSORBEN BESI (II) PADA AIR TANAH”
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
aktivator yang memiliki pengaruh yang besar terhadap pembuatan arang aktif
kulit pisang kepok adalah asam klorida. Efisiensi arang aktif dalam
menurunkan konsentrasi ion Fe(II) pada air tanah sebesar 88,47% pada massa
3 gram, pH 4 dan waktu kontak 10 menit. 31 Perbedaan terletak pada bahan
yang digunakan, pemanfaatan arang aktif, dan aktivator untuk arang aktif.
Penjernihan
Air Tanah di
Jakarta
30
Dita Anastasia Sarah Zurenahusla, Ainun Rohanah, Saipul Bahri Daulay, PEMBUATAN ARANG AKTIF
DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH TEH SEBAGAI PENINGKAT KUALITAS FISIK AIR, vol. 5, Jurnal Rekayasa Pangan
dan Pertanian, 2017.
31
Franciska Jubilate, Titin Anita Zaharah, dan Intan Syahbanu, PENGARUH AKTIVASI ARANG DARI
LIMBAH KULIT PISANG KEPOK SEBAGAI ADSORBEN BESI (II) PADA AIR TANAH, vol. 5, Jurnal Kimia Khatulistiwa,
hlm. 14-21.
25
Air bersih merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Namun hingga saat ini,
kota Jakarta masih mengalami krisis air bersih yang disebabkan oleh berbagai hal,
seperti tercemarnya sumber air, dan kepadatan penduduk. Penduduk Jakarta terpaksa
memanfaatkan air tanah sebagai sumber air bersih. Padahal air tanah di Jakarta masih
belum memenuhi syarat kualitas air minum, bahkan tercemar oleh berbagai polutan
seperti unsur besi, kandungan natrium, klorida, mangan, dan timbal. Air yang
tercemar apabila dikonsumsi dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan kematian.
Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, perlu dilakukan penjernihan air
tanah sebelum dikonsumsi ataupun dipakai oleh masyarakat luas. Faktor yang
mempengaruhi media penjernih air tanah yang dapat digunakan masyarakat adalah
bahan/alat yang mudah didapat dengan biaya yang cukup murah, keefektifan dan
mudah dilakukan. Dalam hal ini, bahan yang digunakan yaitu limbah ampas teh
sebagai bahan arang aktif akan berpengaruh terhadap keefektifannya sebagai adsorben
untuk penjernihan air tanah.
Teh merupakan minuman populer di Indonesia yang selama ini limbah
organiknya belum dimanfaatkan dengan baik. Ampas teh memiliki potensi sebagai
adsorben logam berat karena memiliki kandungan senyawa selulosa yang cukup
tinggi. Arang aktif dengan bahan baku limbah teh ini akan menyerap unsur-unsur
logam yang menyebabkan kekeruhan air sehingga air akan menjadi lebih jernih serta
akan aman dikonsumsi. Penerapan inovasi limbah ampas teh sebagai adsorben ini
diharapkan dapat menjadi alternatif bahan dasar dalam pembuatan karbon aktif yang
biasanya menggunakan material yang cenderung susah didapat. Apabila
menggunakan bahan yang sulit didapat, masyarakat akan kesulitan dalam pembuatan
arang aktif untuk kebutuhan pribadi maupun untuk usaha. Dengan bahan baku limbah
organik, biaya produksi arang aktif akan lebih murah.
Aktivasi secara kimia dan fisika juga dapat berpengaruh terhadap pembuatan
arang aktif. Pori-pori karbon aktif perlu dilakukan aktivasi agar kinerja sebagai
adsorben lebih optimal. Proses aktivasi dapat menambah/meperbesar diameter pori
karbon dan mengembangkan volume yang terserap dalam pori serta membuka pori-
pori baru. Daya serap arang aktif dapat terjadi karena adanya pori-pori berukuran
mikro yang jumlahnya banyak. Dapat disimpulkan penelitian ini berfokus pada
keberhasilan penjernihan air tanah yang dipengaruhi keefektifan penyerapan
(adsorben) arang aktif dari limbah ampas teh.
26
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.3 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : ampas teh,
kalsium klorida (CaCl2), air tanah di Jakarta, dan H2O.
3.1.4 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kaleng bekas
biskuit, kompor gas, oven, kain, botol plastik, sarung tangan, masker.
3.1.5 Langkah-Langkah
Persiapan Bahan
1. Pengeringan ampas teh dengan dijemur di bawah sinar matahari selama 2
minggu untuk mengurangi kadar air.
2. Ampas teh yang telah dijemur dimasukkan ke dalam kaleng, lalu ditutup
rapat.
27
3. Sangrai ampas teh 25-30 menit sampai teh bewarna hitam pekat,
mengeluarkan asap dan berbau hangus.
4. Campurkan kalsium klorida dan air dengan perbandingan 1 : 3.
5. Rendam ampas teh yang telah menjadi arang ke dalam larutan kalsium
klorida untuk aktivasi secara kimia selama 1x24 jam, kemudian tutup rapat
wadah penyimpanan.
6. Saring arang dan cuci dengan air (H2O) hingga pH 7, lalu timbang massa
arang aktif.
7. Diovenkan arang aktif selama 1 jam untuk aktivasi secara fisika, dan
ditimbang lagi untuk dibandingkan dengan sebelumnya.
8. Saring air tanah dengan arang aktif dan kain, catat perbedaan kualitas fisik
air yang dihasilkan.
Prosedur Penelitian
1. Menyiapkan arang aktif
2. Menimbang bahan yang akan dianalisis
3. Dilakukan analisa terhadap arang aktif
4. Diaplikasikan arang aktif sebagai penjernih air
5. Dilakukan analisa terhadap air yang telah diaplikasikan arang aktif dari teh
Arang aktif bewarna hitam pekat dan sangat berbau hangus pada tahap
karbonisasi. Sesudah diaktivasi, bau arang hilang dan arang aktif memiliki
kadar air yang rendah.
28
3.2.2 Uji Kadar air
Berat awal = 5 gram
Berat akhir = 4.7 gram
berat awal − berat akhir 5−4.7
Kadar air = x 100% = x 100% = 6 %
berat awal arang 5
29
3.3 Pembahasan
Secara fisik, ampas teh yang dijadikan arang aktif memenuhi ciri fisik arang
aktif yaitu berwarna hitam pekat, tidak berbau dan kering. Hal ini menunjukkan
ampas teh dapat dijadikan bahan arang aktif.
Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa kadar air arang aktif ampas teh
pada penelitian ini telah memenuhi SNI yaitu 6%, dengan maksimal kadar air yaitu 15%
sudah layak digunakan sebagai adsorben. Penentuan kadar air bertujuan untuk
mengetahui kandungan air dari adsorben. Kadar air yang tinggi dapat menurunkan
mutu karbon aktif karena dapat mengurangi daya serap terhadap gas atau cairan.
Penurunan kadar air sangat erat hubungannya dengan sifat higroskopis dari aktivator.
Sifat higroskopis arang aktif dapat mempengaruhi kemampuan penyerapan dari arang
aktif karena semakin tinggi kadar air yang terikat pada arang aktif maka pori-pori dari
arang aktif akan tertutup dan mengakibatkan berkurangnya kemampuan adsorpsi.
Selain sifat higroskopis bahan, faktor yang memengaruhi adalah pengikatan molekul
air sehingga kadar air yang dihasilkan akan semakin kecil. Terikatnya molekul air
pada arang aktif ampas teh oleh aktivator yang mampu menyebabkan pori-pori arang
aktif semakin besar sehingga kemampuan adsorpsi arang aktif meningkat.
Warna merupakan salah satu indikator penting dalam penentuan kualitas fisik
air. Air yang baik adalah air yang tidak bewarna. Dari hasil penelitian dapat dilihat
setelah pengaplikasian arang aktif warna air mengalami perubahan dan menjadi lebih
baik kualitas warnanya. Dari yang awalnya bewarna sedikit kuning kecokelatan
menjadi lebih bening. Penyebab warna air yang dapat dikatakan kotor ini adalah
banyaknya kotoran ataupun campuran bahan kimia yang terdapat pada air tersebut.
Pori-pori arang aktif akan menyerap kotoran pada air yang menyebabkan warna air
memiliki kualitas lebih baik dari sebelumnya.
Kekeruhan adalah salah satu parameter penentu kualitas fisik air. Bedasarkan
hasil penelitian, kekeruhan air turun menjadi lebih jernih dan tidak adanya kotoran
yang melayang-layang dalam air. Kekeruhan air terjadi disebabkan karena adanya
penumpukan zat-zat padat di dalam air, seperti zat organik, tanah, lumput dan
sebagainya. Zar-zat tersebut sering melayang dan sulit mengendap yang menyebabkan
terjadinya kekeruhan pada air. Dengan pengaplikasian arang aktif, maka zat-zat
tersebut akan diserap dan disaring untuk mengurangi tingkat kekeruhan air tanah
tersebut.
30
Bau air adalah salah satu parameter kualitas fisik air yang dapat diuji ddengan
menggunakan panca indera manusia yaitu hidung. Dari hasil penelitian, dapat dilihat
bahwa setelah pengaplikasian arang aktif terjadi perubahan bau terhadap air dengan
hasil yang diperoleh telah memenuhi standar mutu air yaitu tidak berbau. Setelah
diaktivasi secara kimia dan fisika, arang sudah tidak berbau lagi. Arang aktif
mengadsorpsi unsur kimia seperti besi sehingga bau besi dan tanah sedikit tidak terasa
lagi.
Dari hasil penelitian, pH air berkisar 7 – 7.5. Berdasarkan warna yang
ditujjukan dari kertas lakmus, pH air tanah setelah pengapliaksian arang aktif telah
memenuhi standar mutu air bersih dan layak minum. Kadar pH dalam air ditentukan
dari kandungan kimia di dalamnya. Arang aktif mampu mengadsorpsi unsur kimia
yang menyebabkan air tanah yang sebelumnya pH 9 (bersifat basa) menjadi 7 – 7.5
(netral).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai
Pemanfaatan Arang Aktif dari Limbah Ampas Teh sebagai Adsorben untuk
Penjernihan Air Tanah di Jakarta, dapat disimpulkan bahwa :
1. Limbah ampas teh dapat dimanfaatkan menjadi arang aktif dan diaplikasikan
sebagai adsorben untuk penjernihan air tanah.
2. Presentase kadar air arang aktif teh memenuhi syarat mutu arang aktif yaitu
sebesar 6%, dengan maksimal kadar air yaitu 15% menurut SNI.
3. Arang aktif dari limbah ampas teh mampu menyerap dan mengikat zat-zat
pencemar sehingga menghasilkan air yang lebih bersih dan aman untuk digunakan.
4. Pengaplikasian arang aktif teh terhadap air tanah dapat meningkatkan kualitas
fisik air. Dari segi warna, air berubah menjadi lebih bening dari yang sebelumnya
kuning-kecokelatan. Dari segi bau, air berubah menjadi tidak berbau dari yang
sebelumnya bau besi dan tanah. Dari segi kekeruhan, air menjadi tidak ada
kotoran. Dari segi paramater pH telah berubah menjadi pH 7-7.5 dari yang
awalnya 9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa limbah ampas teh dapat
diolah menjadi sumber daya yang bernilai dalam upaya penjernihan air tanah.
31
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian maka peneliti ingin memberikan beberapa
saran yaitu :
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat dilakukan kembali dengan
penambahan variabel bebas seperti menggunakan aktivator lainnya, variasi massa,
dan variasi konsentrasi larutan. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk
pengukuran lebih akurat terkait efisiensi penyerapan dan pengikatan zat pencemar
oleh arang aktif dari limbah ampas teh. Hal ini akan membantu dalam
mengoptimalkan proses dan meningkatkan efisiensi penggunaan arang aktif dalam
penjernihan air tanah. Selain itu, diperlukan upaya untuk memperluas cakupan
penelitian dan melibatkan lebih banyak lokasi penelitian yang mewakili berbagai
kondisi geografis dan lingkungan. Hal ini akan membantu dalam mengevaluasi
kinerja arang aktif dari limbah ampas teh dalam berbagai konteks, seperti air tanah
yang terkontaminasi oleh polutan industri atau pertanian.
2. Bagi pemerintah, perlu untuk mendukung upaya pengelolaan limbah ampas teh
melalui kebijakan dan regulasi yang memfasilitasi pemanfaatan limbah tersebut.
Insentif dan program edukasi juga dapat diberikan untuk mendorong partisipasi
aktif masyarakat dalam pengelolaan limbah ampas teh dan pemanfaatan arang
aktif sebagai solusi penjernihan air tanah yang ramah lingkungan dan ekonomis.
3. Bagi masyarakat luas, menyadari potensi limbah ampas teh sebagai bahan arang
aktif. Masyarakat dapat didorong untuk mengelola limbah ampas teh dengan baik,
seperti melalui pengumpulan dan pengolahan yang tepat, untuk memastikan
bahwa potensi penggunaannya dalam penjernihan air tanah dapat dimanfaatkan
secara optimal. Masyarakat dapat lebih sadar mengenai bahaya air tanah yang
tercemar, sehingga penjernihan air tanah ini dapat digunakan sebagai solusi
meningkatkan kesehatan masyarakat.
32