Anda di halaman 1dari 3

Program PAMSIMAS bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga masyarakat

yang kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan


dan pinggiran agar dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang
berkelanjutan, meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka pencapaian target sektor air minum dan sanitasi melalui pengarusutamaan dan
perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat.

Program ini memang tidak hanya untuk desa tertinggal, tetapi untuk semua
wilayah yang memang membutuhkan sarana air ataupun kekurangan akses air di desa
mereka guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut. Pencapaian
keberhasilan Pamsimas antara lain:

1. Adanya keberlanjutan pelayanan sarana air minum dan sanitasi.


2. Adanya perubahan perilaku masyarakat menuju perilaku hidup sehat serta terjadi
peningkatan pelayanan kesehatan dan sanitasi.
3. Adanya prioritas program kepada masyarakat yang miskin dan termajinalkan.

PAMSIMAS yang ada di desa Putat tanggulangin mayoritas digunakan untuk


untuk kebutuhan seperti MCK (Mandi, Cuci, Kakus) serta digunakan untuk memasak
bagi beberapa masyarakat saja, dapat kita lihat dari diagram berikut:

Hasil survey menyatakan bahwasannya penyaluraan dan kualitas air yang


digunakan dinyatakan kurang sesuai dan banyak yang harus dibenahi dikarenakan
beberapa dari keluhan masyarakat bahwa air sambungan dari pamsimas ini masih
sering mati dan terkadang masih kotor. Masyarakat setempat berharap supaya dari segi
kualitas airnya lebih ditingkatkan lagi agar air dari sambungan pamsimas tersebut dapat
dikonsumsi. Dapat dilihat dari diagram berikut:

Berdasarkan survey yang sudah dilakukan kepada 33 responden, didapatkan hasil


bahwa sebanyak 87,9% Warga di RT 10 dan RT 11 RW 02 Desa Putat, Tanggulangin
menggunakan air isi ulang, 18,2% masyarakat menggunakan air ledeng dari
PDAM/Proyek/HIPPAM, 9,1% masyarakat menggunakan air botol kemasan, 1%
masyarakat mengguakan air dari kran umum (PDAM/IPPAM/Proyek), dan 1%
masyarakat menggunakan air dari sumur bor dengan pompa tangan/listrik/mesin.

Dari hasil survey yang sudah dilakukan, dapat diketauhi bahwa hampir seluruh
masyarakat Putat, Tanggulangin sudah menggunakan air isi ulang yang dibeli dari
penjual air isi ulang, air ledeng dari PDAM/Proyek/HIPPAM, air kran umum
(PDAM/IPPAM/Proyek), dan air botol kemasan yang mana akan lebih terjamin dari
segi kehigenisan air tersebut dibandingkan air dari tanah yang tidak melalui pengolahan
lagi terlebih dahulu. Akan tetapi, masih terdapat masyarakat yang menggunakan air dari
sumur bor yang mana air tersebut tidak diolah kembali dan langsung disalurkan melalui
pompa. Air tanah yang tidak diolah kembali akan lebih rawan untuk langsung
dikonsumsi, baik untuk dikonsumsi atau untuk kebutuhan sanitasi sehari-hari. Karena,
air tanah rawan untuk tercemar akibat pencemaran tanah.

Anda mungkin juga menyukai