Anda di halaman 1dari 3

Analisis Capaian Air Bersih di Utara Surabaya Menurut SDGs

ABSTRAK
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menargetkan 100% akses air
bersih dan sanitasi untuk seluruh rakyat Indonesia, program ini berlaku untuk 2015-2019.
Penelitian dilakukan untuk mengukur pencapaian target RPJMN. Analisis dilakukan di kota
Surabaya Utara Kecamatan Bulak dan Krembangan, metode penelitian yang digunakan adalah
EHRA dan output yang digunakan kualitatif dari Microsoft Excel dengan hasil mencapai 100%.

Masyarakat memperoleh sumber air dari: air kemasan, air isi ulang, dan pasokan air daerah
(PDAM). Air PDAM digunakan untuk mencuci piring dan menyikat gigi, masyarakat
menganggap air itu tidak layak. Tingkat kesulitan dalam memperoleh air bersih adalah 20,2%
karena masalah teknis. Tingkat kepuasan kualitas air PDAM adalah 82%, sedangkan 18%
sisanya tidak puas.

Ketidak puasan masyarakat disebabkan masalah yang terjadi diantaranya air keruh setelah
perbaikan pipa, kejernihan air, larva di reservoir, dan lainnya. Masyarakat memproses ulang
pasokan PDAM untuk konsumsi mencapai 93%, karena air PDAM tidak dapat digunakan secara
langsung.
Kata kunci: pencapaian air bersih

1. PENGENALAN
Majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 25 September 2015 lalu di New
York,USA, sudah resmi mengesahkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan atau Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) sebagai kesepakatan pembangunan global.

Satu tujuan SDGs adalah untuk memastikan ketersediaan, manajemen air dan sanitasi
berkelanjutan. Merefleksikan pengalaman banyak negara untuk mencapai MDGs, Sektor sanitasi
yang sangat sulit mencapai target. Indonesia sendiri masih bekerja keras untuk memastikan
MDGs target sanitasi dapat dicapai. Data terbaru pada tahun 2014 menyebutkan pencapaian
akses ke sanitasi di Indonesia telah mencapai 59,71% dan optimis bahwa pada tahun 2015 target
62,41% akan tercapai.
II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini membutuhkan metode dan stategi dengan hasil akhir yang akurat. Untuk itu
data yang digunakan merupakan hasil data dari Badan Pusat Statistik Kota Surabaya (BPS).

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bulak dan Krembangan dengan total 400 responden.
Kabupaten Bulak terdiri dari 132 rumah tangga (RT) dan Kabupaten Krembangan terdiri dari
381 RT dengan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, 2018. Setiap kecamatan terdiri
dari 5 kecamatan dan 8 RT akan diambil di setiap kecamatan. Setiap responden akan diambil
secara acak setiap 1 RT dengan jarak setiap rumah berjauhan untuk memenuhi persyaratan
EHRA.

III. HASIL DAN DISKUSI


Hasil dan diskusi dapat disimpulkan sebagai berikut:
 Sumber air yang dibutuhkan oleh responden untuk minum dominan menggunakan
air isi ulang dan air kemasan. Kegiatan memasak menggunakan air keran yang
sebagian besar diproses ulang. Kegiatan mencuci piring dan gelas dan menyikat
gigi hampir seluruhnya menggunakan air ledeng.
 Tingkat kesulitan responden untuk mendapatkan hasil air dengan 79,8% tidak
pernah mengalami kesulitan mendapatkan air, dan 20,2% responden lain yang
masih mengalami kesulitan mendapatkan air dengan berbagai kesulitan yang
diperoleh.
 Tingkat kepuasan pelanggan mencapai 82%, dan sisanya 18% tidak puas,
ketidakpuasan pelanggan terjadi karena berbagai faktor seperti kualitas air yang
didapat oleh pelanggan, kesulitan mendapatkan air bersih, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai