Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
1. Ni Made Rahayu Framutya Sari 150115107
2. Martha Merlin 150115131
3. Fadhillah Oktavianti 150115147
4. Wirdah Aulia Koeswoyo 150115170
5. S.A. Priangi Saban 150115190
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SURABAYA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
b. NRP : 150115107
c. Fakultas : Psikologi
f. No Hp : 0821-4447-7150
b. NPK : 192010
c. Email : srisiuni@ubaya.ac.id
1.2 Tujuan
1. Memberi perubahan perilaku anak menjadi lebih positif
2. Memberikan edukasi berupa materi pengetahuan umum
3. Mengajarkan anak-anak untuk tidak berkata kasar
4. Mengajarkan dan mencontohkan perilaku-perilaku sopan santun kepada
anak-anak
1.3 Manfaat
1.3.1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang ingin dicapai dari live in ini ialah mampu
memberikan perubahan perilaku pada anak-anak, terutama dalam hal
berbicara kasar dan sopan santun terhadap orang lain. Selain itu, kami juga
ingin memberikan edukasi berupa materi sekolah dan keterampilan.
Hasil dari laporan kegiatan Live In ini dapat dapat dijadikan referensi bagi
siapa saja dengan tema yang sejenis di masa mendatang.
1.3.2. Manfaat Praktis
● Bagi Pengurus
Dapat memberikan bahan pertimbangan dan masukan dalam
perbaikan jadwal belajar di Rumah Belajar Pandawa sesuai dengan
yang diharapkan oleh masyarakat yang ada disana supaya dapat
memaksimalkan perannya sebagai pengajar dan pengurus.
● Bagi Masyarakat
Membantu orang tua untuk mengontrol perilaku anak-anak
dan memberikan sajian informasi terkait tata cara mendidik anak
dengan baik untuk tumbuh kembangnya.
● Bagi Kalangan Akademis
Menambah wawasan atau pengetahuan tentang kondisi di
sekitar Gang Lumumba.
● Bagi penulis
Dapat memberikan nilai tambahan terutama untuk
pengetahuan dan wawasan mengenai tata cara yang baik dalam
mendidik anak-anak.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2 Reinforcement
Menurut B.F. Skinner (Omomia & Omomia) reinforcement lebih efektif
digunakan pada anak dibandingkan dengan reward dan punishment.
Reinforcement dibagi menjadi 2 jenis, yaitu reinforcement positive dan
reinforcement negative. Reinforcement positive yaitu, konsekuensi positif yang
dapat meningkatkan perilaku, misalnya memberikan pujian ketika anak
melakukan atau mengucapkan hal yang positif (berbicara permisi, maaf, minta
tolong), sedangkan reinforcement negative adalah menghilangkan sesuatu yang
tidak diinginkan untuk meningkat perilaku yang ingin di capai (anak-anak tidak
di perbolehkan mengikuti kegiatan menggambar apabila tidak menyimpan HP
mereka).
BAB III
METODE
Metode yang kami gunakan untuk menerapkan intervensi yang kami berikan
kepada anak-anak adalah dengan melakukan pendekatan dan perkenalan terlebih
dahulu sambil dibarengi dengan tindakan-tindakan intervensi yang kami . Kami
melakukan pendekatan dan perkenalan dengan anak-anak dengan cara mengajak
mereka bermain antara lain dengan beberapa permainan sederhana seperti ular
naga dan kotak pos, serta permainan fisik seperti ular naga dan juga gobak
sodor. Kami melakukan berbagai macam permainan dengan anak-anak
dikampung Lumumba untuk menjalin hubungan yang baik dengan anak-anak
sehingga dalam pelaksaan intervensi berupa teguran, modelling serta pemberian
edukasi (mata pelajaran umum dan tata cara berperilaku) yang menyenangkan
untuk anak-anak, hal tersebut kami jalankan dan dapat berjalan dengan baik
karena anak-anak sudah merasa dekat dengan kami. Selain untuk menjalin
hubungan baik dengan anak-anak sekaligus perkenalan kami kepada
mereka,kami memberikan permainan bertujuan untuk mengurangi
kecenderungan anak-anak untuk bermain gadget. Contoh permainan yang akan
kami lakukan yaitu gobak sodor. Permainan ini membutuhkan 5-10 anak yang
terbagi kedalam 2 kelompok. 1 kelompok akan menjadi tim jaga dan tim yang
lainnya akan menjadi tim lawan. Kelompok jaga akan menjaga wilayahnya
sedangkan kelompok lawan akan berusaha melewati wilayah yang telah
ditentukan oleh kelompok jaga. Anak-anak dikampung Lumumba juga kami ajak
untuk latihan menari, menggambar dan mewarnai untuk mengisi waktu luang
mereka sekaligus mempersiapkan mereka untuk lomba Hari Anak yang akan
mereka ikuti pada tanggal 26 Agustus nanti.
BAB IV
HASIL
4.1 IMPACT
Intervensi yang kami berikan pada anak-anak memberikan perubahan
perilaku, seperti mulai sadar ketika berbicara kasar sehingga secara reflek
langsung berkata “ups”, “astaghfirullah” ataupun “astaga” serta ada beberapa
anak-anak lain yang menegur ketika mendapati temannya berbicara kasar.
Selain itu, saat ada anak yang ingin lewat, mereka berkata “permisi” atau
“amit”. Kami sebagai tim pengajar awalnya menerapkan tindakan-tindakan
seperti misalnya seorang anak berbicara kasar maka kami akan menegur
perilaku mereka atau memberikan nasehat kepada anak-anak tentang dampak
jika berbicara kasar. Serta kami juga menerapkan perilaku yang lebih sopan
seperti mengatakan permisi ketika lewat di depan orang lain. Perilaku ini
kami ulang terus-menerus sampai anak-anak memahami dan ikut menerapkan
perilaku tersebut. Pada mulanya anak-anak tidak menghiraukan tindakan
tersebut dan tetap saja berbicara kasar dan berperilaku tidak sopan. Namun
ketika ada satu anak yang kami tegur berbicara kasar, kemudian anak-anak
lainnya pun melihat perilaku tersebut. Sehingga ketika salah satu berbicara
kasar maka yang lainnya akan saling mengingatkan bahwa berbicara kasar
merupakan sesuatu yang salah dan ikut menegur juga. Ketika satu anak lewat
didepan pengajar dan tidak mengatakan permisi maka kami akan menegur,
kemudian anak-anak lainnya pun melihat perilaku tersebut. Seiring waktu
ketika salah satu lewat dan tidak mengatakan permisi maka anak-anak lain
pun akan ikut menegur agar mengatakan permisi.
BAB V
BAHASAN
● Refleksi Diri
“Mereka mengajarkan saya untuk menciptakan kebahagian
dengan menikmati hal-hal sederhana yang ada disekeliling saya”
Warga Lumumba terutama anak-anaknya sangat menyenangkan dan tentunya
membuat ‘gemas’ secara bersamaan. Tindakan mereka, nyanyian mereka,
permainan mereka, candaan mereka, senyum mereka sampai saat ini sangat
melekat di diri saya dan selalu membuat saya ikut tersenyum sedih harus
meninggalkan mereka dan melanjutkan kewajiban saya sebagai mahasiswa.
Sambutan hangat yang diberikan warga dan anak-anak kepada saya dan anggota
kelompok saya sangat saya syukuri dan saya ucapkan terimasih sebesar-
besarnya. Gotong royong dan keakraban yang mereka tunjukkan terhadap satu
sama lain sangat luar biasa dan menyenangkan untuk dilihat. Namun, saya pun
merasa sedih dikarenakan bagaimana nasib anak-anak yang tumbuh disini
dikarenakan lingkungan mereka yang keras dan waktu kami yang singkat untuk
bersama mereka dan memberikan edukasi kepada mereka dan saya harap apa
yang kami berikan dan terapkan dapat selalu mereka ingat sehingga mereka akan
tumbuh menjadi anak yang akan membanggakan negerinya. Perjalanan saya
mengikuti kegiatan ini sangat menyenangkan dan menambah kedalam kehidupan
saya salah satu alasan untuk bahagia dan bersyukur dengan segala hal disekitar
saya dan yang ada dalam diri saya. Enam hari saya dan kelompok saya habiskan
dengan mereka sangat berkesan dan memberi banyak pelajaran hidup dalam diri
saya yang tentunya akan saya bawa terus selama perjalanan hidup saya yang
sebentar lagi dengan restu Tuhan Yang Maha Esa akan menjadi Sarjana
Psikologi dan mengabdikan ilmu yang telah saya pelajari untuk saya kembalikan
kepada masyarakat.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA