Anda di halaman 1dari 5

10 Permainan Dinamika Kelompok Untuk Rohis

Written By Unknown on Minggu, 08 Maret 2015 | 22.20


Ketika Rohis Tentu Akan Bosan Jika Hanya Melakukan Mentoring Tanpa Hiburan
Dan Game Untuk Inilah Saya Membahas 10 Permainan Dinamika Kelompok Untuk
Rohis . Akhirnya setelah Melihat2 Di Internet saya bisa kumpulkan setidaknya 10
Permainan Dinamika Kelompok untuk Rohis yang bisa kamu pakai juga di sekolah
kamu. Gak sabaran untuk mencoba semua game serunya pasti da!
1 . Bercermin
Latihan yang menyenangkan ini digunakan untuk mendiskusikan perasaan dan sikap dalam
menuntun dan mengikuti orang lain. Acara sore yang baik.
Langkah-langkah :
1 . Setiap peserta memilih pasangannya dan berdiri berhadapan dengan tangan ke atas dalam
jarak kira-kira sejengkal. Mereka menirukan gerak pasangannya, layaknya sebuah cermin,
demikian bergantian sesuai dengan keinginan mereka.
2. Untuk putaran kedua, pasangan meneruskan bercermin, tapi kali ini kedua tangannya
bersentuhan dengan lembut.
3 . Pada putaran ketiga, mintalah mereka merapatkan tangan dengan kuat, dan melanjutkan
menuntun mengikuti bergantian.
Bahan diskusi :
Apa bedanya antara ketiga pengalaman tadi ?
Bagaimana perasaan anda pada setiap latihan menuntun dan mengikuti tadi ?
Adakah persamaan yang anda temukan dalam hal menuntun dan mengikuti dengan kenyataan
sehari-hari?

2 . Mutiara Dalam Guci


Tujuan : Merangsang kreativitas dan keberanian peserta untuk berpendapat.
Langkah-langkah :
1 . Gambarlah sebuah guci dengan berisi berbagai benda di dalamnya, di papan tulis (atau di
tempat yang bisa dilihat oleh sluruh peserta).
2. Katakan kepada peserta bahwa itu adalah gambar sebuah guci yang berisi penuh dengan
bermacam kerilik, pecahan beling, dan batu-batu yang tidak berguna. Di bagian dasar ada
mutiara yang sangat mahal harganya.
3 .Tanyakan kepada peserta, bagaimana caranya mengeluarkan mutiara itu dalam waktu yang
singkat dan gampang.
Diskusikan apa hikmah yang bisa dipetik dari permainan ini
3 . Lingkaran Berbelit
Tujuan : Menyadarkan peserta tentang pentingnya rasa 1 tim untuk memudahkan proses
belajar dan bekerja dalam kelompok.
Langkah-langkah :
1 . Peserta berdiri dalam lingkaran, lalu menjulurkan kedua tangannya ke depan. Kemudian
memegang tangan 2 peserta lainnya (missal : tangan kiri memegang tangan si A, tangan kanan
memegang tangan si B) sampai membentuk suatu belitan besar.
2. Semua kerjasama untuk coba membentuk kembali lingkaran sempurna tanpa melepaskan
tangan yang dipegang dan tanpa berbicara.

4 . Mencari Harta Karun


Peralatan : tali raffia, slayer penutup mata, lidi
Cara bermain :
1 . Bagi team menjadi 2. Pilih 1 orang sebagai pencari harta. Sisanya sebagai pengarah.
2 . Tutup mata sang pencari harta.
3 . Lawan boleh mengecoh sang pecari harta.
4 . Tentukan harta yang dicari. Misalnya bendera. Letakkan bendera bersebrangan/ cukup jauh
dari start.
5 . Buat lintasan dari tali raffia. Kemudian, letakkan lidi yang banyak sebagai penghalang.
Gunakan tali juga sebagai penghalang. Jika sang pencari harta mengenai lidi/tali. Maka sang
pencari harta mati dan harus mengulangi dari awal diganti oleh pemain lain .

Peserta yang menang adalah yang mampu menyelesaikan dan menemukan harta
karun tersebut.
5 . Pegang jari
Cara permainan :
1 . Trainner menginstruksikan peserta agar berdiri dan berbaris membentuk lingkaran besar.
2 . Jika trainner meginstruksikan “satu” maka tangan kanan peserta memegang jari (sendiri)
telunjuk tangan kiri.
3 . Jika trainner menginstruksikan “dua” maka tangan kanan peserta memegang jari telunjuk
tangan kiri teman sebelah kanan.
4. Jika trainner menginstruksikan “tiga” maka tangan kanan peserta memegang jari telunjuk
tangan kiri teman sebelah kiri.
Peserta salah maka dihukum.

6 . People to people
Cara permainan :
1 . Peserta masih pada posisi lingkaran besar.
2 . Trainner menginstruksikan agar peserta menghadap ke kanan, kemudian berjalan memutar
sambil bernyanyi.
3 . Ketika trainer berteriak “people to people” ,maka peserta harus mencari satu pasangan
(berkelompok dua-dua).
4 . Tidak sekedar berpasangan orang tetapi setiap pasangan harus saling memegang telinga
kanan pasangannya, lutut saling menempel dan tangan kiri bersalaman.
5 . Setiap trainner teriak “people to people” maka pasangan harus mencari pasangan yang baru
dengan posisi yang sama.
6 . Akan lebih seru jika posisi bervariasi, misalnya beradu punggung sambil memegang kedua
tangan pasangannya (seperti posisi Kate Winslet dalam film Titanic)

7 . Bebek, gajah, tukang gading dan tukang daging


Cara permainan :

 Peserta berjalan melingkar memutari pusat lingkaran sambil bernyanyi.


 Kemudian trainner mengatakan “tiga” maka peserta harus berkelompok yang terdiri dari
tiga orang.
 Dari tiga orang itu tentukan dua orang berdiri bergandengan untuk menjadi gajah dan
satu orang menjadi bebek dengan posisi jongkok di depan gajah.
 Ketika trainner mengucapkan “tukang daging” maka bebek harus berlari mencari gajah
lain. Sementara gajah diam berdiri saja.
 Ketika trainner mengucapkan “tukang gading” maka gajah (dua orang) secepatnya
mencari bebek yang lain. Sementara bebek diam jongkok saja.
 Ketika trainner mengucapkan “longsor” maka semua harus berlari secepatnya mencari
pasangan lain sehingga formasi semula berubah, tidak boleh dengan pasangan yang
sama.
 Ketika trainner mengucapkan “nyosor” maka gajah harus menggendong bebek. Ini
boleh dilakukan boleh tidak dan biasanya dilakukan pada akhir permainan agar suasana
lebih meriah, tergantung improvisasi trainner masing masing.
 Agar lebih seru trainner ikut menjadi peserta sehingga jumlah peserta ganjil, sehingga
pasti ada peserta yang tidak mendapat pasangan. Yang tidak mendapat pasangan
dihukum.

8 . Opposite
Cara permainan :

 Peserta masih dikelompokkan menjadi 8-10 orang.


 Kemudian diintruksikan untuk menyusun barisannya menjadi dua baris pada setiap
kelompok. Jadi misalnya ada 5 kelompok maka barisan menjadi 10 baris.
 Kemudian peserta memegang pundak teman di depannya. Peserta yang paling depan
sendiri mengangkat kedua tangannya seperti vampire.
 Ketika trainner mengintruksikan “maju/mundur/kanan/kiri” maka setiap baris harus
mengikuti perintahnya yaitu loncat kedepan/belakang/kanan /kiri.
 Jika trainner menambah akhiran “coy” maka peserta harus bergerak mengikuti lawan
katanya. Misalnya “mundur coy” maka peserta harus maju, atau “kiri coy” maka peserta
harus loncat ke kanan.
 Jika trainner menambah akhiran “cing” maka peserta harus diam/tidak bergerak.
Misalnya “maju cing” maka peserta diam saja tidak bergerak ke mana-mana .

9 . Bola Gayung

 Perlatan : Bola 2 buah dan gayung 2 buah


 Cara Bermain : Jumlah individu dalam tim harus sama, misalnya : Tim I : 7 orang dan
Tim II : 7 orang. Jarak individu dalam tim harus 1 rentangan tangan. Letakan bola
dalam gayung di depan pemain paling depan .
 Saat komando mulai, maka pemain di depan mengambil bola dan mengestafet gayung
ke pemain dibelakangnya. Pemain di depan yang memegang bola mengoper bola ke
pemain belakang dengan melempar dan pemain belakang menangkap bola dengan
gayung (bola tidak boleh jatuh). Saat bola sudah di tangan, maka pemain yang sudah
mendapat gayung harus melakukan hal yang sama dengan pemain di depan
sebelumnya .
 Aturannya, saat mengestafet gayung dan melempar bola, dilarang untuk melihat ke
belakang dan pandangan harus kedepan. Setelah bola dan gayung berada pada pemain
paling akhir, maka pemain paling akhir harus berlari dengan jigjag melewati seluruh
pemain di depannya dengan cepat ke barisan paling depan.

10 . Rantai Nama
Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang belum saling kenal nama masing-masing,
agar lebih akrab, serta memberi pengalaman tampil di depan forum.
Langkah-langkah :

1. Peserta besama pemandu berdiri di dalam lingkaran


2. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
3. Salah seorang menyebutkan namanya dengan suara keras agar terdengar oleh setiap
peserta, kemudian peserta yang berdiri di sebelahnya (kiri atau kanan) menyebutkan
nama peserta pertama tadi ditambah dengan namanya sendiri. Peserta ketiga
menyebutkan nama peserta pertama dan kedua ditambah dengan namanya sendiri,
begitu seterusnya sampai selesai.
4. Proses ini diulangi lagi dengan arah berlawanan, dimulai dari peserta yang terakhir
menyebutkan rantai nama tersebut.

Variasi :
Buat lingkaran, setiap peserta secara bergiliran menyebutkan nama panggilan,
umur, tempat asal, pekerjaan, lalu peserta yang lain menirukan, begitu seterusnya
sampai selesai satu putaran.
Putaran kedua, semua peserta mengulangi lagi secara bersama-sama data pribadi
tersebut, dengan urutan seperti semula.

Anda mungkin juga menyukai