KELENGKUNGAN DAN KOMPONEN PERCEPATAN Commented [W1]: Judul makalah kurang dari 5 kata
KELOMPOK 5
Nama Kelompok:
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
ii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Tuhan yang telah memberikan beragam nikmat-Nya kepada kita semua sehingga
diberikan kelancaran dalam membuat makalah yang berjudul “Kelengkungan
dan Komponen Percepatan”. Terlebih kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Ni Made Asih selaku dosen mata kuliah Geometri dan teman – teman
kelompok 5 yang telah membantu menyusun makalah ini. Dalam makalah ini
kami uraikan berbagai hal terkait
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat ini masih
jauh dari kata kesempurnaan, karena pada dasarnya kami pun masih dalam tahap
pembelajaran. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang positif
serta membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di kemudian
hari. Semoga makalah ini memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.
PENYUSUN
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………….……………...... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii
BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………… 2
1.3 Manfaat…………………………………………………………….............. 3
BAB 2. PEMBAHASAN…………………………………………...…… 6
BAB 3 PENUTUP………....................................................................................... 21
3.1 Kesimpulan…………………………...……………………………………….. 15
Daftar Pustaka
……………………................................................................................................... 21
4
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Commented [W2]: Dalam latar belakang kurang sesuai dengan
judul dan masih kurang mengerucut pada permasalahan
Geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai
pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya. Geometri memiliki
aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat
memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar
elementer.
Turunan merupakan salah satu bagian dari kalkulus yang mempunyai peranan
yang sangat besar baik dalam bidang–bidang lain maupun dalam matematika itu
sendiri. Dengan mempelajari turunan, maka dapat mempermudah kita dalam
menyelesaikan masalah–masalah yang berkaitan dengan fungsi, integral dan
bidang kalkulus lainnya. Turunan juga dapat digunakan untuk dapat
menggambarkan grafik suatu fungsi aljabar yaitu dengan menggunakan
penerapannya. Untuk menentukan turunan suatu fungsi biasanya digunakan
konsep limit.
a. Apakah kelengkungan ?
b. Apakah Jari-jari dan pusat kelengkungan untuk kurva bidang?
c. Bagaimanakah rumusan-rumusan lain untuk kelengkungan kurva bidang?
d. Apakah Komponen Percepatan ?
e. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Binormal di P (Pilihan)?
BAB II
Misalkan 𝑟(𝑡) = 𝑓(𝑡)𝑖 + 𝑔(𝑡)𝑗 + ℎ(𝑡)𝑘 menyatakan posisi benda pada waktu
t. Kita akan mengasumsikan bahwa r’(t) kontinu dari r’(t) tidak pernah sama terhadap
vector nol. Syarat terakhir ini menjamin bahwa panjang busur terakumulasi s(t)
bertambah besar ketika t bertambah besar. Ukuran kelengkungan kita akan
melibatkan seberapa cepat vector singgung berubah. Ketimbang bekerja dengan
vector singgung r’(t) kita memilih bekerja dengan vector singgung satuan (Gambar
2).
𝑟 ′ (𝑡) 𝑣(𝑡)
𝑇(𝑡) = =
‖𝑟 ′ (𝑡)‖ ‖𝑣(𝑡)‖
7
Ketika benda bergerak mulai dari titik A ke B (Figur 3) dalam waktu ∆𝑡, vector
singgung satuan berubah sangat kecil, dalam perkataan lain besaran 𝑇(𝑡 + ∆𝑡) − 𝑇(𝑡)
adalah kecil. Sebaliknya, ketika benda bergerak mulai dari C ke D (Figure 4) juga
dalam waktu ∆𝑡, besaran 𝑇(𝑡 + ∆𝑡) − 𝑇(𝑡) adalah besar. Karenanya definisi kita
tentang kelengkungan K adalah besar laju perubahan vector singgung satuan terhadap
panjang busur s; yakni
𝑑𝑇
𝐾=‖ ‖
𝑑𝑠
8
𝑑𝑠
𝐿𝑎𝑗𝑢 = ‖𝑣(𝑡)‖ =
𝑑𝑡
Karena s bertambah besar ketika t bertambah besar kita dapat menerapkan teorema
Fungsi Invers untuk menyimpulkan bahwa balikan dari s(t) ada dan
𝑑𝑡 1 1
= =
𝑑𝑠 𝑑𝑠 ‖𝑣(𝑡)‖
𝑑𝑡
Ini membolehkan kita untuk menuliskan
𝑑𝑇 × 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑇 1 ‖𝑇 ′ (𝑡)‖
𝐾 = ‖𝑑𝑇/𝑑𝑠‖ = ‖ ‖ = | |‖ ‖ = ‖𝑇′(𝑡)‖ = ′
𝑑𝑡 × 𝑑𝑠 𝑑𝑠 𝑑𝑡 ‖𝑣(𝑡)‖ ‖𝑟 (𝑡)‖
Contoh Soal
Contoh 1:
Penyelesaian
Untuk garis, vector singgung satuan adalah konstanta, sehingga turunannya nol.
Tetapi untuk mengilustrasikan metode vector, kita berikan peragaan aljabar. Jika
gerakan sepanjang garis yang persamaan parameternya diberikan oleh
𝑥 = 𝑥0 + 𝑎𝑡
𝑦 = 𝑦0 − 𝑏𝑡
𝑧 = 𝑧0 − 𝑐𝑡
(𝑎, 𝑏, 𝑐)
𝑇(𝑡) =
√𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2
||𝑇 ′ (𝑡)|| ||0||
𝜅= = =0
||𝑣(𝑡)|| √𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2
Contoh 2
Penyelesaian
Kita asumsikan bahwa lingkaran terletak di bidang-xy dan berpusat di titik asal
sehingga vector posisi adalah
Jadi
Contoh 3
PENYELESAIAN
Untuk tiga kurva yang dibahas sedemikian jauh, yaitu garis, lingkaran, dan
heliks, kelengkungan adalah konstanta. Fenomena ini hanya terjadi untuk kurva
khusus. Dalam keadaan normal kelengkungan adalah fungsi t.
Misalkan P sebuah titik pada sebuah kurva bidang (yakni kurva yang
seluruhnya di bidang-xy) dengan kelengkungan tak-nol. Tinjau lingkaran yang
menyinggung kurva di P dan yang mempunyai kelengkungan sama di sana. Pusatnya
akan terletak pada bagian cekung kurva, Lingkaran ini dinamakan lingkaran
kelengkungan atau lingkaran okulasi. Jari-jarinya R = 1/𝜅 disebut jari-jari
kelengkungan dan pusatnya adalah pusat kelengkungan. (Figure 6)
11
Contoh 4
Carilah kelengkungan dan jari-jari kelengkungan kurva yang dijelajahi oleh vektor
posisi
𝑣(𝑡) = 2𝑡 𝐢 + 𝑡 2 𝐣
Penyelesaian
𝐕(𝑡) = 𝐫 ′ (𝑡) = 2 𝑖 + 2𝑡 𝑗
𝑡 1
T’(t) = - (1+𝑟 2 )3/2 𝐢 + (1+𝑟 2 )3/2
𝐣
𝑟2 1
√ 3+ 3
||𝐓 ′ (𝑡)|| (1+𝑟2 ) (1+𝑟2) 1
𝜅(𝑡) = = =
||𝐯(𝑡)|| 2√1+𝑡 2 2(1+𝑟 2 )3/2
1 1
𝜅(0) = − 3 =
2
2(1 + 02 )2
1 √2
𝜅(1) = =
2(1 + 12 )3/2 8
Jadi dua nilai untuk jari-jari kelengkungan adalah 1/𝜅(0) = 2 dan 1/𝜅(1) = 8/√2 =
4/√2.
Misalkan 𝜃 menyatakan sudut yang diukur berlawanan arah putaran jarum jam dari I
ke T (Figure 8).
Maka,
12
𝑇 = 𝑐𝑜𝑠 𝜃 𝑖 + 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑗
𝑑𝑇
Sehingga = −𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑖 + 𝑐𝑜𝑠𝜃 𝑗
𝑑𝜃
𝑑𝑇 𝑑𝑇
Sekarang adalah vector satuan panjang I dan 𝑇 = = 0 lebih lanjut,
𝑑𝜃 𝑑𝜃
𝑑𝑇 𝑑𝑇 𝑑𝜃 𝑑𝑇 𝑑𝜃 𝑑𝜃
𝐾=‖ ‖=‖ ‖ = ‖ ‖| | = | |
𝑑𝑠 𝑑𝜃 𝑑𝑠 𝑑𝜃 𝑑𝑠 𝑑𝑠
Rumus untuk K ini membantu pemahaman intuitif kita tentang kelengkungan (rumus
ini mengatur laju perubahan𝜃 terhadap s). Dan rumus ini juga memungkinkan kita
untuk memberikan bukti yang lumayan sederhana dari teorema penting berikut.
Teorema A
Tinjau kurva dengan persamaan vector r(t)=f(t) I +g(t) j, yakni dengan
persamaan parameter x=f(t) dan y=g(t). Maka
3
𝐾 = (|𝑥 ′ 𝑦 ′′ − 𝑦 ′ 𝑥 ′′ |)/([(𝑥 ′ )2 + (𝑦 ′ )2 ]2
3
𝐾 = |𝑦 ′′ |/[1 + (𝑦 ′ )2 ]2
Contoh 5
𝑥 = 3 cos 𝑡, 𝑦 = 2 sin 𝑡
Pada titik yang berpadanan dengan 𝑡 = 0 dan 𝑡 = 𝜋/2 yaitu di (3,0) dan (0,2).
Sketsakan elips tersebut dengan memperlihatkan lingkaran kelengkapan yang
berpadanan.
13
𝑥 ′ = −3 sin 𝑡, 𝑦 ′ = 2 cos 𝑡
Jadi,
6
=
[5 sin2 𝑡 + 4]3/2
Akibatnya
6 3
𝜅(0) = 3 =
4
42
𝜋 6 2
𝜅( ) = 3 =
2 9
92
CONTOH 6
| − sec 2 𝑥| sec 2 𝑥
𝜅= 3 = 3 = | cos 𝑥|
(1 + tan2 𝑥)2 (sec 2 𝑥)2
𝜋 1
Pada 𝑥 = , 𝜅 = .
3 2
Untuk gerakan sepanjang kurva dengan vector posisis r(t), vector singgung
𝑟 ′ (𝑡)
satuan adalah 𝑇(𝑡) = ‖𝑟 ′ (𝑡)‖ vector ini memiliki ,
14
𝑇(𝑡). 𝑇(𝑡) = 1
Untuk semua t. Dan mendiferensialkan kedua ruas terhadap t, dan mengunakan aturan
Hasilkali di ruas kiri, memberikan
Ini tereduksi menjadi T(t).T’(t)=0 yang memberi tahu kita bahwa T(t) dan T’(t) tegak
lurus untuk semua t. Umumnya T՛ bukan vector satuan, sehingga kita definisikan
vector norma satuan utama berupa
𝑇՛(𝑡)
𝑁(𝑡) =
‖𝑇՛(𝑡)‖
Diketahui kurva C dan vector singgung satuan T di P tentu saja terdapat tak-
berhingga banyaknya vector satuan yang tegaklurus terhadap T di P (Figure 11).
Kita ambil salah satu dari mereka 𝑁 = 𝑇′/‖𝑇′‖ dan menyebutnya sebagai
normal utama.Vektor 𝑩 = 𝑻 × 𝑵 disebut binormal .Vektor ini juga adalah
vector satuan dan vector ini tegaklurus terhadap T maupun N (Kenapa?)
yang bergerak ini memainkan peranan kritis dalam materi yang disebut
geometri diferensial. Bidang dari T dan N disebut bidang oskulasi di P.
Contoh 7
Penyelesaian
𝐓′ −𝜔 cos 𝜔𝑡 𝐢 − 𝜔 sin 𝜔𝑡 𝐣
𝐍= = = − cos 𝜔𝑡 𝐢 − sin 𝜔𝑡 𝐣
||𝐓|| || − 𝜔 cos 𝜔𝑡 𝐢 − 𝜔 sin 𝜔𝑡 𝐣||
𝐢 𝐣 𝐤
𝐁 = 𝐓 × 𝐍 = | − sin 𝜔𝑡 cos 𝜔𝑡 0|
− cos 𝜔𝑡 sin 𝜔𝑡 0
𝒓′ . 𝒓" (−𝑎𝜔 sin 𝜔𝑡 𝐢 + 𝑎𝜔 cos 𝜔𝑡 𝐣). (−𝑎𝜔2 cos 𝜔𝑡 𝐢 − 𝑎𝜔2 sin 𝜔𝑡 𝐣)
𝑎𝑻 = = =0
||𝒓′ || 𝑎𝜔
𝐢 𝐣 𝐤
𝐫 ′ × 𝐫" = | − 𝑎𝜔 sin 𝜔𝑡 𝑎𝜔 cos 𝜔𝑡 0| = 𝑎2 𝜔3 𝐤
− 𝑎𝜔2 cos 𝜔𝑡 −𝑎𝜔2 sin 𝜔𝑡 0
||𝒓′ × 𝒓"|| 𝑎2 𝜔3
𝑎𝑵 = = = 𝑎𝜔2
||𝒓′ || 𝑎𝜔
16
Contoh 8
1
Di titik (1, 1, 3) carilah T, N, dan B, 𝑎 𝑇, 𝑎𝑁 , dan 𝜅 untuk gerak kurvilinear
1
𝐫(𝑡) = 𝑡 𝐢 + 𝑡 2 𝐣 + 𝑡 3 𝐤
3
Penyelesaian
𝐫 ′ (𝑡) = 𝐢 + 2𝑡 𝐣 + 𝑡 2 𝐤
𝐫"(𝑡) = 2𝐣 + 2𝑡 𝐤
1
Pada 𝑡 = 1, yang memberikan titik (1, 1, ), kita mempunyai
3
𝐫 ′ = 𝒊 + 2𝒋 + 𝒌
𝐫" = 2𝐣 + 2𝐤
𝐫′ 𝒊 + 2𝒋 + 𝒌
𝐓= =
||𝐫 ′ || √6
𝐫 ′ . 𝐫" 𝟔
𝑎𝑇 = =
||𝐫 ′ || √𝟔
17
a. i + j, √2
1 1 1
b. 𝐢+ 𝐣,
√2 √2 2√2
1
c. i + j, 3√2
1 1 1
d. 𝐢+ 𝐣,
√2 √2 4√2
Jawab :
1
1 2(2) 1 1 1
T( ) =
2
𝐢+ 𝐣 = √ 2 𝐢 + √2 𝐣
2 2
√4(1) +1 √4(1) +1
2 2
𝑥 ′ (𝑡) = 8𝑡 𝑦 ′ (𝑡) = 4
𝑥"(𝑡) = 8 𝑦”(𝑡) = 0
|𝑥 ′ 𝑦 - y'x| |8𝑡.0−4.8| 32 32 1
𝜅(𝑡) = 3 = 3 = 3 = 3 =
[(𝑥 ′ )2 +(𝑦 ′ )2 ]2 [(8𝑡)2 +42 ] 2 [64𝑡 2 +16]2 2(4𝑡 2 +1)3/2
64(4𝑡 2 +1)2
1 1 1 1 1 1
𝜅 ( )= = 3/2 = = =
2 2(4𝑡 2 +1)3/2 1 2 2(2)3/2 2√8 4√2
2(4( ) +1)
2
18
Jawab
𝜋
Dik : 𝑥 = 7 sin 3𝑡, 𝑦 = 7 cos 3𝑡, 𝑧 = 14𝑡, 𝑡 =
3
𝜋 𝜋
𝜋 𝑟 ′ ( ).𝑟"( ) (−21,0,14).(0,−63,0)
3 3
𝑎𝑇 ( ) = 𝜋
= =0
3 ||𝑟 ′ ( )|| 7√13
3
𝜋 𝜋
𝜋 ||𝑟 ′ ( )×𝑟"( )|| |(−21,0,14)×(0,−63,0)| (882,0,−1323) 44√13
3 3
𝑎𝑁 ( ) = 𝜋
= = = = 63
3 ||𝑟 ′ ( )|| 7√13 7√13 7√13
3
𝜋 𝜋 𝜋
𝜋 𝑟"( ).𝑎𝑇 ( )𝐓( ) 1
3 3 3
𝑁( ) = 𝜋 = (0, 63, 0) = (0, 1, 0)
3 𝑎𝑁 ( ) 63
3
𝜋 𝜋
𝜋 ||𝑟( )×𝑟"( )|| 441√13 441√13 9
3 3
𝜅( ) = 3 = 3 = =
3 𝜋 (7√13) 343.13√13 91
′( )
||𝑟 3 ||
𝜋 𝜋 𝜋 3 2 3 2
𝐵 ( ) = 𝐓 ( ) × 𝐍 ( ) = (− , 0, ) × (0, 1, 0) = − 𝐤− 𝐢=
3 3 3 √13 √13 √13 √13
2 3
(− , 0, − )
√13 √13
19
Jawab:
𝑑2 𝑠
𝑎𝑇 = =0
𝑑𝑡 2
𝑎2 𝑁 = |𝐫"(t)|2 − 𝑎2 𝑇 = 𝑎2
𝑎𝑁 = 𝑎
ESSAY
4 4 4 4 4
Di (1,2) 𝜅 = 3 = 3 = = =
(1+16(1)2 )2 √173 √4913 17√17
172
17√17
𝑅=
4
6. Seekor anjing sedang berlari berlawanan arah jarum jam sekeliling lingkaran
𝑥 2 + 𝑦 2 = 400 (jarak dalam feet). Pada titik (-12, 16), anjing itu berlari
dengan kecepatan 10 feet/detik dan kecepatannya bertambah sebesar 5
feet/ detik 2 . Nyatakan percepatan a pada titik tersebut pertama-tama dalam
bentuk T dan N, dan kemudian dalam bentuk i dan j.
Jawab :
𝑓𝑒𝑒𝑡
𝑣(𝑡) = 𝑠 ′ (𝑡) = 10
𝑠
𝑎(𝑡) = 𝑠"(𝑡) = 5 𝑓𝑒𝑒𝑡/𝑠 2
Fungsi 𝑥 2 + 𝑦 2 = 400 → 𝑟 = 20
1 1
𝜅= =
𝑟 20
𝑑𝑡 2 𝑠
𝑎𝑇 = 𝑑𝑡 2
= 𝑠"(𝑡) = 5
𝑑𝑠 2 1
𝑎𝑁 = ( ) . 𝜅 = (𝑠′)2 . 𝜅 = (10)2 ( ) = 5
𝑑𝑡 20
Maka a= 𝑎 𝑇 𝐓 + 𝑎𝑁 𝐍 = 5𝐓 + 5𝐍
𝑟(𝑡) = (20 cos 𝑡, 20 sin 𝑡) →fungsi lingkaran
3 4
𝑟(𝑡) = (−12,16) → cos 𝑡 = − dan sin 𝑡 =
5 5
𝑣(𝑡) = (−20 𝑠𝑖𝑛𝑡, 20 𝑐𝑜𝑠𝑡) → |𝑣(𝑡)| = 20
𝑣(𝑡)
𝑇(𝑡) = ||𝑣(𝑡)||
21
BAB III
PENUTUP Commented [W7]: Dalam bab 3 ini tidak ada Saran
DAFTAR PUSTAKA