Anda di halaman 1dari 22

i

KELENGKUNGAN DAN KOMPONEN PERCEPATAN Commented [W1]: Judul makalah kurang dari 5 kata

KELOMPOK 5

Nama Kelompok:

 Rut Winda Tamariska (1808541046)


 Sastravianka Bhatari (1808541056)
 Yitzak Kamya (1808541071)
 Bita Wulandari (1808541076)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

KAMPUS BUKIT, JIMBARAN

2019
ii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Tuhan yang telah memberikan beragam nikmat-Nya kepada kita semua sehingga
diberikan kelancaran dalam membuat makalah yang berjudul “Kelengkungan
dan Komponen Percepatan”. Terlebih kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Ni Made Asih selaku dosen mata kuliah Geometri dan teman – teman
kelompok 5 yang telah membantu menyusun makalah ini. Dalam makalah ini
kami uraikan berbagai hal terkait

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat ini masih
jauh dari kata kesempurnaan, karena pada dasarnya kami pun masih dalam tahap
pembelajaran. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang positif
serta membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di kemudian
hari. Semoga makalah ini memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.

Bukit Jimbaran, 8 April 2019

PENYUSUN
3

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………….……………...... i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii

BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….. 1

1.2 Tujuan……………………………………………………………………… 2

1.3 Manfaat…………………………………………………………….............. 3

BAB 2. PEMBAHASAN…………………………………………...…… 6

2.1 Kelengkungan dan Komponen Percepatan……..………………………............ 6

2.2 Jari-Jari dan Pusat Kelengkungan Untuk Kurva………………………………. 8

2.3 Rumus-Rumus Lain untuk Kelengkungan Kurva Bidang…………………...... 8

2.4 Komponen Percepatan………………………………………………………… 9

2.5 Binormal di P ( Pilihan )…………………… ………………………………… 10

2.6 Latihan Soal dan Pembahasan…………………………………......................... 10

BAB 3 PENUTUP………....................................................................................... 21

3.1 Kesimpulan…………………………...……………………………………….. 15

Daftar Pustaka
……………………................................................................................................... 21
4

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Commented [W2]: Dalam latar belakang kurang sesuai dengan
judul dan masih kurang mengerucut pada permasalahan

Geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai
pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya. Geometri memiliki
aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat
memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar
elementer.

Kalkulus memiliki dua cabang utama,kalkulus diferensial dan kalkulus


integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran
kalkulus adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih
tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan
analisis matematika.

Turunan merupakan salah satu bagian dari kalkulus yang mempunyai peranan
yang sangat besar baik dalam bidang–bidang lain maupun dalam matematika itu
sendiri. Dengan mempelajari turunan, maka dapat mempermudah kita dalam
menyelesaikan masalah–masalah yang berkaitan dengan fungsi, integral dan
bidang kalkulus lainnya. Turunan juga dapat digunakan untuk dapat
menggambarkan grafik suatu fungsi aljabar yaitu dengan menggunakan
penerapannya. Untuk menentukan turunan suatu fungsi biasanya digunakan
konsep limit.

1.2 Rumusan Masalah Commented [W3]: Dalam rumusan masalah kurang

a. Apakah kelengkungan ?
b. Apakah Jari-jari dan pusat kelengkungan untuk kurva bidang?
c. Bagaimanakah rumusan-rumusan lain untuk kelengkungan kurva bidang?
d. Apakah Komponen Percepatan ?
e. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Binormal di P (Pilihan)?

1.3 Tujuan Penulisan Commented [W4]: tujuan penulisan kurang tepat

Dapat menjelaskan kelengkungan dan komponen percepatan.


5

1.4 Manfaat Penulisan Commented [W5]: Manfaat penulisan ditujukan kepada


pembaca
Untuk menambah wawasan terutama tentang kelengkungan dan komponen
percepatan.
6

BAB II

PEMBAHASAN Commented [W6]: Jika ditambah dengan daftar gambar akan


lebih menarik

2.1 Kelengkungan dan Komponen Percepatan

Kelengkungan (curvature) adalah suatu bilangan yang menyatakan seberapa


tajam suatu kurva melengkung. Sebuah garis mempunyai kelengkungan nol,
sementara sebuah kurva yang melengkung tajam tentu mempunyai kelengkungan
yang besar.(Figure 1)

Misalkan 𝑟(𝑡) = 𝑓(𝑡)𝑖 + 𝑔(𝑡)𝑗 + ℎ(𝑡)𝑘 menyatakan posisi benda pada waktu
t. Kita akan mengasumsikan bahwa r’(t) kontinu dari r’(t) tidak pernah sama terhadap
vector nol. Syarat terakhir ini menjamin bahwa panjang busur terakumulasi s(t)
bertambah besar ketika t bertambah besar. Ukuran kelengkungan kita akan
melibatkan seberapa cepat vector singgung berubah. Ketimbang bekerja dengan
vector singgung r’(t) kita memilih bekerja dengan vector singgung satuan (Gambar
2).

𝑟 ′ (𝑡) 𝑣(𝑡)
𝑇(𝑡) = =
‖𝑟 ′ (𝑡)‖ ‖𝑣(𝑡)‖
7

Untuk melaksanakan tugas pendefinisian kelengkungan, kita tinjau laju


perubahan dalam vector singgung satuan.

Ketika benda bergerak mulai dari titik A ke B (Figur 3) dalam waktu ∆𝑡, vector
singgung satuan berubah sangat kecil, dalam perkataan lain besaran 𝑇(𝑡 + ∆𝑡) − 𝑇(𝑡)
adalah kecil. Sebaliknya, ketika benda bergerak mulai dari C ke D (Figure 4) juga
dalam waktu ∆𝑡, besaran 𝑇(𝑡 + ∆𝑡) − 𝑇(𝑡) adalah besar. Karenanya definisi kita
tentang kelengkungan K adalah besar laju perubahan vector singgung satuan terhadap
panjang busur s; yakni

𝑑𝑇
𝐾=‖ ‖
𝑑𝑠
8

Kita diferensialkan terhadap panjang busur s ketimbang terhadap t karena kita


ingin kelengkungan merupakan sifat hakiki kurva, bukannya seberapa cepat benda
bergerak sepanjang kurva.

Definisi kelengkunganyang diberikan diatas tidak membantu kita untuk


menghitung secara actual kelengkungan suatu kurva tertentu. Untuk mencari rumus
yang dapat bekerja, kita melangkah maju sebagai berikut. Disubab 11.5 kita melihat
bahwa laju benda dapat diekspresikan sebagai berikut

𝑑𝑠
𝐿𝑎𝑗𝑢 = ‖𝑣(𝑡)‖ =
𝑑𝑡
Karena s bertambah besar ketika t bertambah besar kita dapat menerapkan teorema
Fungsi Invers untuk menyimpulkan bahwa balikan dari s(t) ada dan

𝑑𝑡 1 1
= =
𝑑𝑠 𝑑𝑠 ‖𝑣(𝑡)‖
𝑑𝑡
Ini membolehkan kita untuk menuliskan

𝑑𝑇 × 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑇 1 ‖𝑇 ′ (𝑡)‖
𝐾 = ‖𝑑𝑇/𝑑𝑠‖ = ‖ ‖ = | |‖ ‖ = ‖𝑇′(𝑡)‖ = ′
𝑑𝑡 × 𝑑𝑠 𝑑𝑠 𝑑𝑡 ‖𝑣(𝑡)‖ ‖𝑟 (𝑡)‖

Contoh Soal

Contoh 1:

Perhatikan bahwa kelengkungan garis lurus identic nol.

Penyelesaian

Untuk garis, vector singgung satuan adalah konstanta, sehingga turunannya nol.
Tetapi untuk mengilustrasikan metode vector, kita berikan peragaan aljabar. Jika
gerakan sepanjang garis yang persamaan parameternya diberikan oleh

𝑥 = 𝑥0 + 𝑎𝑡

𝑦 = 𝑦0 − 𝑏𝑡

𝑧 = 𝑧0 − 𝑐𝑡

Maka vector posisi dapat dituliskan sebagai


9

𝑟(𝑡) = (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 )+t(a,b,c)

Jadi 𝑣(𝑡) = 𝑟 ′ (𝑡) = (𝑎, 𝑏, 𝑐)

(𝑎, 𝑏, 𝑐)
𝑇(𝑡) =
√𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2
||𝑇 ′ (𝑡)|| ||0||
𝜅= = =0
||𝑣(𝑡)|| √𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2

Contoh 2

Carilah kelengkungan lingkungan yang berjari-jari a.

Penyelesaian

Kita asumsikan bahwa lingkaran terletak di bidang-xy dan berpusat di titik asal
sehingga vector posisi adalah

𝑟(𝑡) = 𝑎 cos 𝑡 𝑖 + 𝑎 sin 𝑡 𝑗

Jadi

𝑣(𝑡) = 𝑟 ′ (𝑡) = 𝑎 sin 𝑡 𝑖 + 𝑎 cos 𝑗

||𝑣(𝑡)|| = √𝑎2 sin2 𝑡 + 𝑎2 𝑐𝑜𝑠 2 𝑡 =0

𝑣(𝑡) −𝑎 𝑠𝑖𝑛 𝑡 𝑖 + 𝑎 𝑐𝑜𝑠 𝑡 𝑗


𝑇(𝑡) = = = − sin 𝑡 𝑖 + cos 𝑡 𝑗
||𝑣(𝑡)|| 𝑎

||𝑇 ′ (𝑡)|| || − 𝑐𝑜𝑠 𝑡 𝑖 − sin 𝑡 𝑗|| 1


𝜅= = =
||𝑣(𝑡)|| 𝑎 𝑎

Karena 𝜅 adalah kebalikan dari jari-jari , lingkaran kecil memiliki kelengkungan


besar dan lingkaran besar memiliki kelengkungan kecil.

Contoh 3

Carilah kelengkungan untuk heliks 𝑟(𝑡) = 𝑎 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝐢 + 𝑎 sin 𝑡 𝐣 + 𝑐𝑡 𝐤

PENYELESAIAN

𝐯(𝑡) = 𝐫 ′ (𝑡) = −𝑎 sin 𝑡 𝐢 + 𝑎 cos 𝑡 𝐣 + 𝑐 𝐤


10

||𝐯(𝑡)|| = √𝑎2 sin2 𝑡 + 𝑎2 cos 2 𝑡 + 𝑐 2 = √𝑎2 . 𝑐^2

𝐯(𝑡) −𝑎 sin 𝑡 𝐢+ 𝑎 cos 𝑡 𝐣+𝑐 𝐤


𝐓(𝑡) = ||𝐯(𝑡)|| +
√𝑎2 +𝑐 2

−𝑎 cos 𝑡 𝐢−𝑎 sin 𝑡 𝐣


𝐓 ′ (𝑡) =
√𝑎2 +𝑐 2

||𝐓 ′ (𝑡)|| ||(−𝑎 csc 𝑡 𝐢−𝑎 sin 𝑡 𝐣)/√𝑎2 +𝑐 2 || 𝑎


𝜅= = =
||𝐯(𝑡)|| √𝑎2 +𝑐 2 𝑎2 + 𝑐

Untuk tiga kurva yang dibahas sedemikian jauh, yaitu garis, lingkaran, dan
heliks, kelengkungan adalah konstanta. Fenomena ini hanya terjadi untuk kurva
khusus. Dalam keadaan normal kelengkungan adalah fungsi t.

2.2 Jari – jari dan Pusat Kelengkungan untuk Kurva Bidang

Misalkan P sebuah titik pada sebuah kurva bidang (yakni kurva yang
seluruhnya di bidang-xy) dengan kelengkungan tak-nol. Tinjau lingkaran yang
menyinggung kurva di P dan yang mempunyai kelengkungan sama di sana. Pusatnya
akan terletak pada bagian cekung kurva, Lingkaran ini dinamakan lingkaran
kelengkungan atau lingkaran okulasi. Jari-jarinya R = 1/𝜅 disebut jari-jari
kelengkungan dan pusatnya adalah pusat kelengkungan. (Figure 6)
11

Contoh 4

Carilah kelengkungan dan jari-jari kelengkungan kurva yang dijelajahi oleh vektor
posisi

𝑣(𝑡) = 2𝑡 𝐢 + 𝑡 2 𝐣

Di titik-titik (0,0) dan (2,1)

Penyelesaian

𝐕(𝑡) = 𝐫 ′ (𝑡) = 2 𝑖 + 2𝑡 𝑗

||𝐯(𝑡)|| = √22 + (2𝑡)2 = 2√1 + 𝑟 2


𝑣(𝑡) 2𝐢+2𝑡 𝐣 1 𝑡
𝐓(𝑡) = = = 𝐢+ 𝐣
||𝑣(𝑡) 2√1+𝑟 2 √1+𝑟 2 √1+𝑟 2

𝑡 1
T’(t) = - (1+𝑟 2 )3/2 𝐢 + (1+𝑟 2 )3/2
𝐣

𝑟2 1
√ 3+ 3
||𝐓 ′ (𝑡)|| (1+𝑟2 ) (1+𝑟2) 1
𝜅(𝑡) = = =
||𝐯(𝑡)|| 2√1+𝑡 2 2(1+𝑟 2 )3/2

Titik-titik (0,0) dan (2,1) masing-masing terjadi ketika t = 0 dan t = 1. Jadi


nilai kelengkungan pada titik-titik ini adalah

1 1
𝜅(0) = − 3 =
2
2(1 + 02 )2

1 √2
𝜅(1) = =
2(1 + 12 )3/2 8

Jadi dua nilai untuk jari-jari kelengkungan adalah 1/𝜅(0) = 2 dan 1/𝜅(1) = 8/√2 =
4/√2.

2.3 Rumus-Rumus Lain untuk Kelengkungan Kurva Bidang

Misalkan 𝜃 menyatakan sudut yang diukur berlawanan arah putaran jarum jam dari I
ke T (Figure 8).

Maka,
12

𝑇 = 𝑐𝑜𝑠 𝜃 𝑖 + 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑗
𝑑𝑇
Sehingga = −𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑖 + 𝑐𝑜𝑠𝜃 𝑗
𝑑𝜃

𝑑𝑇 𝑑𝑇
Sekarang adalah vector satuan panjang I dan 𝑇 = = 0 lebih lanjut,
𝑑𝜃 𝑑𝜃

𝑑𝑇 𝑑𝑇 𝑑𝜃 𝑑𝑇 𝑑𝜃 𝑑𝜃
𝐾=‖ ‖=‖ ‖ = ‖ ‖| | = | |
𝑑𝑠 𝑑𝜃 𝑑𝑠 𝑑𝜃 𝑑𝑠 𝑑𝑠
Rumus untuk K ini membantu pemahaman intuitif kita tentang kelengkungan (rumus
ini mengatur laju perubahan𝜃 terhadap s). Dan rumus ini juga memungkinkan kita
untuk memberikan bukti yang lumayan sederhana dari teorema penting berikut.

Teorema A
Tinjau kurva dengan persamaan vector r(t)=f(t) I +g(t) j, yakni dengan
persamaan parameter x=f(t) dan y=g(t). Maka

3
𝐾 = (|𝑥 ′ 𝑦 ′′ − 𝑦 ′ 𝑥 ′′ |)/([(𝑥 ′ )2 + (𝑦 ′ )2 ]2

Khususnya, jika kurva merupakan grafik y=g(x), maka

3
𝐾 = |𝑦 ′′ |/[1 + (𝑦 ′ )2 ]2

Aksen menunjukkan diferensial terhadap t dalam rumus pertama dan


terhadat x dalam rumus ke dua.

Contoh 5

Carilh kelengkungan elips

𝑥 = 3 cos 𝑡, 𝑦 = 2 sin 𝑡

Pada titik yang berpadanan dengan 𝑡 = 0 dan 𝑡 = 𝜋/2 yaitu di (3,0) dan (0,2).
Sketsakan elips tersebut dengan memperlihatkan lingkaran kelengkapan yang
berpadanan.
13

PENYELESAIAN Dari persamaan-persamaan yang diberikan,

𝑥 ′ = −3 sin 𝑡, 𝑦 ′ = 2 cos 𝑡

𝑥" = − 3 cost y" = −2 sin 𝑡

Jadi,

|𝑥 ′ 𝑦 - y'x| 6 sin2 𝑡 + 6 cos2 𝑡


𝜅 = 𝜅(𝑡) = =
[(𝑥 ′ )2 ′
+ (𝑦 ) ] 2 3/2 [9 sin2 𝑡 + 4 cos 2 𝑡] 3/2

6
=
[5 sin2 𝑡 + 4]3/2

Akibatnya

6 3
𝜅(0) = 3 =
4
42
𝜋 6 2
𝜅( ) = 3 =
2 9
92

CONTOH 6

Carilah kelengkungan 𝑦 = ln | cos 𝑥| di 𝑥 = 𝜋/3.

PENYELESAIAN Kita gunakan rumus kedua dari Teorema A, dengan


memperhatikan bahwa sekarang aksen menunjukkan diferensiasi terhadap 𝑥. Karena
𝑦 ′ = − tan 𝑥 dan 𝑦" = − sec 2 𝑥,

| − sec 2 𝑥| sec 2 𝑥
𝜅= 3 = 3 = | cos 𝑥|
(1 + tan2 𝑥)2 (sec 2 𝑥)2
𝜋 1
Pada 𝑥 = , 𝜅 = .
3 2

2.4 Komponen Percepatan

Untuk gerakan sepanjang kurva dengan vector posisis r(t), vector singgung
𝑟 ′ (𝑡)
satuan adalah 𝑇(𝑡) = ‖𝑟 ′ (𝑡)‖ vector ini memiliki ,
14

𝑇(𝑡). 𝑇(𝑡) = 1

Untuk semua t. Dan mendiferensialkan kedua ruas terhadap t, dan mengunakan aturan
Hasilkali di ruas kiri, memberikan

𝑇(𝑡). 𝑇 ′ (𝑡) + 𝑇(𝑡). 𝑇 ′ (𝑡) = 0

Ini tereduksi menjadi T(t).T’(t)=0 yang memberi tahu kita bahwa T(t) dan T’(t) tegak
lurus untuk semua t. Umumnya T՛ bukan vector satuan, sehingga kita definisikan
vector norma satuan utama berupa

𝑇՛(𝑡)
𝑁(𝑡) =
‖𝑇՛(𝑡)‖

2.5 Binormal di P (Pilihan)

Diketahui kurva C dan vector singgung satuan T di P tentu saja terdapat tak-
berhingga banyaknya vector satuan yang tegaklurus terhadap T di P (Figure 11).

Kita ambil salah satu dari mereka 𝑁 = 𝑇′/‖𝑇′‖ dan menyebutnya sebagai
normal utama.Vektor 𝑩 = 𝑻 × 𝑵 disebut binormal .Vektor ini juga adalah
vector satuan dan vector ini tegaklurus terhadap T maupun N (Kenapa?)

Jika vector singgung satuan T, normal utama N, dan binormal B mempunyai


titik awal di P , mereka membentuk tripel vector satuan, system tangan kanan,
saling tegak lurus, yang dikenal sebagai trihedral di P (Figure 12). Trihedral
15

yang bergerak ini memainkan peranan kritis dalam materi yang disebut
geometri diferensial. Bidang dari T dan N disebut bidang oskulasi di P.

Contoh 7

Carilah T, N, dan B, dan komponen-komponen percepatan normal dan


singgung untuk gerak melingkar seragam 𝑟(𝑡) = 𝑎 cos 𝜔𝑡 𝐢 + 𝑎 sin 𝜔𝑡 𝐣.

Penyelesaian

𝐫′ −𝑎𝜔 sin 𝜔𝑡 𝐢 + 𝑎𝜔 cos 𝜔𝑡 𝐣


𝐓= ′
= = − sin 𝜔𝑡 𝐢 + cos 𝜔𝑡 𝐣
||𝐫 || || − 𝑎𝜔 sin 𝜔𝑡 𝐢 + 𝑎𝜔 cos 𝜔𝑡 𝐣||

𝐓′ −𝜔 cos 𝜔𝑡 𝐢 − 𝜔 sin 𝜔𝑡 𝐣
𝐍= = = − cos 𝜔𝑡 𝐢 − sin 𝜔𝑡 𝐣
||𝐓|| || − 𝜔 cos 𝜔𝑡 𝐢 − 𝜔 sin 𝜔𝑡 𝐣||

𝐢 𝐣 𝐤
𝐁 = 𝐓 × 𝐍 = | − sin 𝜔𝑡 cos 𝜔𝑡 0|
− cos 𝜔𝑡 sin 𝜔𝑡 0
𝒓′ . 𝒓" (−𝑎𝜔 sin 𝜔𝑡 𝐢 + 𝑎𝜔 cos 𝜔𝑡 𝐣). (−𝑎𝜔2 cos 𝜔𝑡 𝐢 − 𝑎𝜔2 sin 𝜔𝑡 𝐣)
𝑎𝑻 = = =0
||𝒓′ || 𝑎𝜔

𝐢 𝐣 𝐤
𝐫 ′ × 𝐫" = | − 𝑎𝜔 sin 𝜔𝑡 𝑎𝜔 cos 𝜔𝑡 0| = 𝑎2 𝜔3 𝐤
− 𝑎𝜔2 cos 𝜔𝑡 −𝑎𝜔2 sin 𝜔𝑡 0
||𝒓′ × 𝒓"|| 𝑎2 𝜔3
𝑎𝑵 = = = 𝑎𝜔2
||𝒓′ || 𝑎𝜔
16

Komponen percepatan singgung adalah 0 karena benda pada laju seragam.


Komponen percepatan normal sama dengan besar vektor percepatan. Gambar 13
memperlihtakan vektor-vektor T, N, dan B.

Contoh 8
1
Di titik (1, 1, 3) carilah T, N, dan B, 𝑎 𝑇, 𝑎𝑁 , dan 𝜅 untuk gerak kurvilinear

1
𝐫(𝑡) = 𝑡 𝐢 + 𝑡 2 𝐣 + 𝑡 3 𝐤
3
Penyelesaian

𝐫 ′ (𝑡) = 𝐢 + 2𝑡 𝐣 + 𝑡 2 𝐤

𝐫"(𝑡) = 2𝐣 + 2𝑡 𝐤
1
Pada 𝑡 = 1, yang memberikan titik (1, 1, ), kita mempunyai
3

𝐫 ′ = 𝒊 + 2𝒋 + 𝒌

𝐫" = 2𝐣 + 2𝐤

𝐫′ 𝒊 + 2𝒋 + 𝒌
𝐓= =
||𝐫 ′ || √6
𝐫 ′ . 𝐫" 𝟔
𝑎𝑇 = =
||𝐫 ′ || √𝟔
17

2.6 Latihan Soal dan Pembahasan

1. Carilah vektor singgung satuan T(𝑡) dan kelengkungan 𝜅 di sebuah titik


1
dengan 𝑡 = , untuk u(𝑡) = 4𝑡 2 i+4𝑡 j
2

a. i + j, √2
1 1 1
b. 𝐢+ 𝐣,
√2 √2 2√2
1
c. i + j, 3√2
1 1 1
d. 𝐢+ 𝐣,
√2 √2 4√2

Jawab :

a. Mencari tutunan dari u


u′(𝑡) =8𝑡 i + 4 j
||u′(𝑡)|| = √64𝑡 2 + 16
||u′(𝑡)|| = 4√4𝑡2 + 1
𝐮′ (𝑡) 8t 𝐢+4 𝐣 2𝑡 𝐢+𝐣 2𝑡 1
T(𝑡) = = = = 𝐢+ 𝐣
||𝐮′ (𝑡)|| 4√4𝑡 2 +1 √4𝑡 2 +1 √4𝑡 2 +1 √4𝑡 2 +1

1
1 2(2) 1 1 1
T( ) =
2
𝐢+ 𝐣 = √ 2 𝐢 + √2 𝐣
2 2
√4(1) +1 √4(1) +1
2 2

𝑥 ′ (𝑡) = 8𝑡 𝑦 ′ (𝑡) = 4
𝑥"(𝑡) = 8 𝑦”(𝑡) = 0

|𝑥 ′ 𝑦 - y'x| |8𝑡.0−4.8| 32 32 1
𝜅(𝑡) = 3 = 3 = 3 = 3 =
[(𝑥 ′ )2 +(𝑦 ′ )2 ]2 [(8𝑡)2 +42 ] 2 [64𝑡 2 +16]2 2(4𝑡 2 +1)3/2
64(4𝑡 2 +1)2

1 1 1 1 1 1
𝜅 ( )= = 3/2 = = =
2 2(4𝑡 2 +1)3/2 1 2 2(2)3/2 2√8 4√2
2(4( ) +1)
2
18

2. Carilah kelengkungan 𝜅, vektor singgung satuan T, vektor normal satuan N,


𝜋
dan vektor binomial B di 𝑡 = , untuk 𝑥 = 7 sin 3𝑡, 𝑦 = 7 cos 3𝑡, 𝑧 = 14𝑡
3
9 3 2 2 3
a. , (− , 0, ) , (0, 1, 0), (− , 0, − )
91 √13 √13 √13 √13
91 3 2 2 3
b. , (− , 0, ) , (1, 0, 1), (− , 0, − )
9 √13 √13 √13 √13
9 2 3 3 2
c. , (− , 0, ) , (0, 1, 0), (− , 0, − )
91 √13 √13 √13 √13
91 2 3 3 2
d. , (− , 0, ) , (1, 0, 1), (− , 0, − )
9 √13 √13 √13 √13

Jawab
𝜋
Dik : 𝑥 = 7 sin 3𝑡, 𝑦 = 7 cos 3𝑡, 𝑧 = 14𝑡, 𝑡 =
3

𝑟(𝑡) = (7 sin 3𝑡, 7 cos 3𝑡, 14𝑡)

𝑟 ′ (𝑡) = (21 cos 3𝑡, −21 sin 3𝑡, 14)

𝑟"(𝑡) = (−63 sin 3𝑡, −63 cos 3𝑡, 0)


𝝅 𝜋 𝜋
𝝅 𝒓′ ( ) (21 𝑐𝑜𝑠 3( ),−21 𝑠𝑖𝑛 3( ),14)
𝟑 3 3
T( ) = 𝝅
= =
𝟑 ||𝒓′ ( )|| 𝜋 𝜋
𝟑 √(21 cos 3( ))2 +(−21 sin 3( ))2 +142
3 3
(21 cos 𝜋,−21 𝑠𝑖𝑛 𝜋,14) (−21,0 ,14) (−21,0,14) 1
= = = (−21, 0, 14) =
√(21 cos 𝜋)2 +(−21 sin 𝜋)2 +142 √441+196 √637 7√13
3 2
(− , 0, )
√13 √13

𝜋 𝜋
𝜋 𝑟 ′ ( ).𝑟"( ) (−21,0,14).(0,−63,0)
3 3
𝑎𝑇 ( ) = 𝜋
= =0
3 ||𝑟 ′ ( )|| 7√13
3

𝜋 𝜋
𝜋 ||𝑟 ′ ( )×𝑟"( )|| |(−21,0,14)×(0,−63,0)| (882,0,−1323) 44√13
3 3
𝑎𝑁 ( ) = 𝜋
= = = = 63
3 ||𝑟 ′ ( )|| 7√13 7√13 7√13
3

𝜋 𝜋 𝜋
𝜋 𝑟"( ).𝑎𝑇 ( )𝐓( ) 1
3 3 3
𝑁( ) = 𝜋 = (0, 63, 0) = (0, 1, 0)
3 𝑎𝑁 ( ) 63
3

𝜋 𝜋
𝜋 ||𝑟( )×𝑟"( )|| 441√13 441√13 9
3 3
𝜅( ) = 3 = 3 = =
3 𝜋 (7√13) 343.13√13 91
′( )
||𝑟 3 ||

𝜋 𝜋 𝜋 3 2 3 2
𝐵 ( ) = 𝐓 ( ) × 𝐍 ( ) = (− , 0, ) × (0, 1, 0) = − 𝐤− 𝐢=
3 3 3 √13 √13 √13 √13
2 3
(− , 0, − )
√13 √13
19

3. Carilah komponen singgung dan komponen normal (𝑎 𝑇 dan 𝑎𝑁 ) dari vektor


𝜋
percepatan di 𝑡 = , untuk 𝐫(𝑡) = 𝑎 cos 𝑡 𝐢 + 𝑎 sin 𝑡 𝐣
6
a. 3 dan 𝑎
b. 2 dan 𝑎
c. 1 dan 𝑎
d. 0 dan 𝑎

Jawab:

𝐫 ′ (𝑡) = −𝑎 sin 𝑡 𝐢 + 𝑎 cos 𝑡 𝐣

𝐫"(𝑡) = −𝑎 cos 𝑡 𝐢 − 𝑎 sin 𝑡 𝐣


𝑑𝑠
= ||𝐫 ′ (𝑡)|| = 𝑎
𝑑𝑡

𝑑2 𝑠
𝑎𝑇 = =0
𝑑𝑡 2

𝑎2 𝑁 = |𝐫"(t)|2 − 𝑎2 𝑇 = 𝑎2

𝑎𝑁 = 𝑎

ESSAY

4. Carilah kelengkungan 𝜅 dari fungsi kardioida: 𝑟 = 1 + cos 𝜃 di 𝜃 = 0


Jawab:
|𝑟 2 +2(𝑟′)2 −𝑟𝑟"|
Rumus : 3
(𝑟 2 +(𝑟′)2 )2

𝑟 ′ = − sin 𝜃, 𝑟" = −cos 𝜃


𝜃 = 0 → 𝑟 = 1 + cos 0 = 2
𝜃 = 0 → 𝑟 " = − cos 0 = −1
𝜃 = 0 → 𝑟 ′ = − sin 0 = 0

|𝑟 2 +2(𝑟′)2 −𝑟𝑟"| |4+2(0)2 −2(−1)| |4+0+2| 6 3


𝜅= 3 = 3 = 3 = =
8 4
(𝑟 2 +(𝑟′)2 )2 (4+(0)2 )2 (4)2
20

5. Sketsakan kurva di bidang-𝑥𝑦. Kemudian untuk titik yang diketahui, carilah


kelengkungan dan jari-jari kelengkungan. Lalu gambarlah lingkungan
kelengkungan di titik tersebut. Untuk fungsi 𝑦 = 2𝑥 2 , (1, 2)
Jawab :
𝑦 ′ = 4𝑥, 𝑦" = 4
|𝑦"| 4 4
𝜅= 3 = 3 = 3
[1+(𝑦′)2 ]2 [1+(4𝑥)2 ]3 [1+16𝑥 2 )2

4 4 4 4 4
Di (1,2) 𝜅 = 3 = 3 = = =
(1+16(1)2 )2 √173 √4913 17√17
172

17√17
𝑅=
4

6. Seekor anjing sedang berlari berlawanan arah jarum jam sekeliling lingkaran
𝑥 2 + 𝑦 2 = 400 (jarak dalam feet). Pada titik (-12, 16), anjing itu berlari
dengan kecepatan 10 feet/detik dan kecepatannya bertambah sebesar 5
feet/ detik 2 . Nyatakan percepatan a pada titik tersebut pertama-tama dalam
bentuk T dan N, dan kemudian dalam bentuk i dan j.
Jawab :
𝑓𝑒𝑒𝑡
𝑣(𝑡) = 𝑠 ′ (𝑡) = 10
𝑠
𝑎(𝑡) = 𝑠"(𝑡) = 5 𝑓𝑒𝑒𝑡/𝑠 2
Fungsi 𝑥 2 + 𝑦 2 = 400 → 𝑟 = 20
1 1
𝜅= =
𝑟 20
𝑑𝑡 2 𝑠
𝑎𝑇 = 𝑑𝑡 2
= 𝑠"(𝑡) = 5
𝑑𝑠 2 1
𝑎𝑁 = ( ) . 𝜅 = (𝑠′)2 . 𝜅 = (10)2 ( ) = 5
𝑑𝑡 20
Maka a= 𝑎 𝑇 𝐓 + 𝑎𝑁 𝐍 = 5𝐓 + 5𝐍
𝑟(𝑡) = (20 cos 𝑡, 20 sin 𝑡) →fungsi lingkaran
3 4
𝑟(𝑡) = (−12,16) → cos 𝑡 = − dan sin 𝑡 =
5 5
𝑣(𝑡) = (−20 𝑠𝑖𝑛𝑡, 20 𝑐𝑜𝑠𝑡) → |𝑣(𝑡)| = 20
𝑣(𝑡)
𝑇(𝑡) = ||𝑣(𝑡)||
21

BAB III
PENUTUP Commented [W7]: Dalam bab 3 ini tidak ada Saran

3.I Kesimpulan Commented [W8]: Kesimpulan yang dituliskan kurang


mencakup dengan pembahasan

Kelengkungan (curvature) adalah suatu bilangan yang menyatakan


seberapa tajam suatu kurva melengkung. Sebuah garis mempunyai
kelengkungan nol, sementara sebuah kurva yang melengkung tajam tentu
mempunyai kelengkungan yang besar.
22

DAFTAR PUSTAKA

Purcel, Edwin J.2007.Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid 2.Erlangga:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai