Semoga Membantu
Semoga Membantu
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Sistem Antrian
Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Makassar adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2018
EKA YUSUF HPH. Analisis Sistem Antrian Pembuatan Kartu Tanda Penduduk
Elektronik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar. Dibimbing
oleh ABDUL BASITH.
Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi warga negara Indonesia
sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
tiap wilayah. Di Kota Makassar tiap tahunya terjadi peningkatan penduduk,
sehingga jumlah penduduk yang memenuhi syarat pembuatan e-KTP (diatas 17
tahun) terus meningkat. Permasalahan yang sering terjadi di DISDUKCAPIL Kota
Makassar ialah waktu pelayanan yang terlalu lama, sehingga hampir setiap hari
kerja pelayanan terjadi antrian yang sangat banyak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi sistem antrian pembuatan e-KTP yang diterapkan di
DISDUKCAPIL Kota Makassar dan merancang sistem antrian yang optimal dalam
pembuatan e-KTP. Metode yang digunakan ialah uji keseragaman data dengan
Minitab 18, uji pola distribusi data dengan Statistical Problem and Service Solution
(SPSS) 15, dan merancang beberapa model antrian dengan melakukan perhitungan
rumus antrian baku dengan bantuan aplikasi Waiting Line-QM for Windows Ver.3.
Hasil penelitian ini merekomendasikan DISDUKCAPIL Kota Makassar perlu
melakukan penambahan loket menjadi dua loket untuk mengurangi lamanya waktu
antri.
ABSTRACT
EKA YUSUF HPH. Analysis of the Queue System for Making Electronic
Identity Cards for the Population and Civil Registration Office of Makassar City.
Supervised by ABDUL BASITH.
Identity Card (KTP) is the official identity of the Indonesian citizen as a self-
proof issued by the Department of Population and Civil Registry of each region. In
Makassar every year there is an increase in population, the number of residents
who make e-KTP (over 17 years) continues to increase. The problems that often
occur in DISDUKCAPIL Makassar city is the time of service is too long, the most
frequent. This study aims to identify the queuing system of making e-KTP applied
in DISDUKCAPIL Kota Makassar and discuss the optimal queue system in making
e-KTP. The method used is data uniformity test with Minitab 18, test data
distribution pattern with Statistical Problem and Service Solution (SPSS) 15, and
some queue model by doing standard queue calculation with help of Waiting Line-
QM application for Windows Ver.3. The results of this study is to recomend
DISDUKCAPIL Makassar needs to add the counter into two counters to reduce the
length of time queue.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
PRAKATA
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN x
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 3
Ruang Lingkup Penelitian 3
TINJAUAN PUSTAKA 4
METODE 14
Kerangka Pemikiran 14
Jenis dan Sumber Data 15
Lokasi dan Waktu Penelitian 16
Metode Pengolahan Data 16
HASIL DAN PEMBAHASAN 18
Gambaran Umum Perusahaan 18
Struktur Organisasi 18
Tata Cara Penerbitan dan Perubahan e-KTP 19
Model Antrian yang Sudah ada pada Pelayanan e-KTP DISDUKCAPIL Kota
Makassar 20
Model Antrian yang Diusulkan 22
Implikasi Manajerial 29
SIMPULAN DAN SARAN 30
Kesimpulan 30
Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 33
RIWAYAT HIDUP 37
DAFTAR TABEL
1 Tingkat pertumbuhan penduduk kota Makassar 2013-2017 2
2 Penelitian terdahulu 12
3 Jumlah masyarakat yang antri selama periode bulan april hingga juni
2018 21
4 Hasil uji kecukupan data 23
5 Hasil uji distribusi Poisson 24
6 Hasil uji distribusi eksponensial 24
7 Hasil perhitungan data antrian yang sudah ada 25
8 Hasil perhitungan alternatif model antrian dengan 2 loket 25
9 Hasil perhitungan alternatif model antrian dengan 3 loket 26
10 Hasil perhitungan biaya pelayanan perjam (Cs) 27
11 Hasil perhitungan biaya total perjam (Ct) 27
DAFTAR GAMBAR
1 Komponen sistem antrian (Heizer dan Render, 2008) 7
2 Kerangka pemikiran 15
3 Struktur organisasi 19
4 Layout antrian loket pelayanan e-KTP 21
5 Hasil uji keseragaman data 23
6 Layout usulan model antrian 28
DAFTAR LAMPIRAN
1 Data sampel waktu pelayanan loket pelayanan e-KTP 32
2 Surat izin penelitian 36
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Jasa
Karateristik Jasa
Kotler dan Keller (2008) menyatakan bahwa jasa memiliki 4 (empat) karakter,
yaitu:
1. Tidak berwujud (intangibility) Berbeda dengan produk fisik, jasa tidak
dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum dibeli.
2. Tidak terpisahkan (inseparability) Umumnya jasa dihasilkan dan
dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi barang-barang
fisik yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan
melalui banyak penjual, dan dikonsumsi kemudian. Jika seseorang
memberikan jasa tersebut, penyedianya adalah bagian dari jasa itu.
Karena pelanggan tersebut juga hadir pada saat jasa itu dihasilkan, maka
interaksi penyedia layanan bagi pelanggan merupakan ciri khusus
pemasaran jasa.
3. Bervariasi (variability) Jasa sangat bervariasi karena bergantung pada
siapa memberikannya serta kapan dan dimana diberikan. Pembeli jasa
menyadari karagaman ini dan sering berbicara dengan orang-orang lain
sebelum memilih penyedia jasa.
4. Tidak tahan lama (perishability) Jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa
yang mudah rusak (perishability) tersebut tidak akan menjadi maslaah
apabila permintaan tetap berjalan lancar. Jika permintaan berfluktuasi,
perusahaan-perusahaan jasa menghadapi masalah yang rumit.
Kualitas Jasa
Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan
pelanggan. Menurut Tjiptono (1996), kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi
keinginan pelanggan. Tjiptono (1996) menyatakan bahwa ada tiga kriteria pokok
yang dipergunakan konsumen dalam menilai kualitas jasa, yaitu outcome-related,
process-related, dan image related criteria. Ketiga kriteria tersebut masih dapat
dijabarkan menjadi enam unsur, yaitu:
1. Professionalism and Skills
Kriteria yang pertama ini merupakan outcome-related criteria, di mana
pelanggan menyadari bahwa penyedia jasa, karyawan, sistem operasional
5
Antrian
Karakteristik Antrian
Menurut Heizer dan Render (2008), karakteristik dari setiap komponen
penyusun sebuah antrian dijabarkan sebagai berikut:
A. Karakteristik Kedatangan
Tiga karakteristik utama yang harus dimiliki oleh sumber input yang
menghadirkan kedatangan pelanggan bagi sebuah sistem pelayanan
adalah sebagai berikut:
1. Ukuran populasi (sumber) kedatangan
Merupakan sumber kedatangan dalam sistem antrian yang meliputi:
8
Model-Model Antrian
Menurut Heizer dan Render (2008), sistem pelayanan bekerja secara optimal,
sebuah perusahaan jasa dapat menentukan waktu pelayanan, jumlah saluran antrian,
jumlah pelayan yang tepat dengan menggunakan model-model antrian. Berikut
beberapa model antrian yang umum terjadi yaitu :
1. (M/M/1) (Single Channel Queuing System atau Model Antrian Jalur
Tunggal)
Pada model ini dengan kedatangan terdistribusi Poisson dan waktu
pelayanan eksponensial. Dalam situasi ini, kedatangan membentuk satu
jalur tunggal untuk dilayani oleh stasiun tunggal. Diasumsikan sistem
berada pada kondisi berikut :
a. Kedatangan dilayani atas dasar first-in, first-out (FIFO) dan setiap
kedatangan menunggu untuk dilayani terlepas dari panjang antrian.
b. Kedatangan tidak terikat pada kedatangan yang sebelumnya, hanya
saja jumlah kedatangan rata-rata tidak berubah menurut waktu.
c. Kedatangan digambarkan dengan distribusi probabilitas Poisson
datang dari sebuah populasi yang tidak terbatas (atau sangat besar).
d. Waktu pelayanan bervariasi dari satu pelanggan dengan pelanggan
yang berikutnya dan tidak terikat satu sama lain, tetapi tingkat rata-
rata waktu pelayanan diketahui.
e. Waktu pelayanan sesuai dengan distribusi probabilitas eksponensial
negatif.
f. Tingkat pelayanan lebih cepat daripada tingkat kedatangan.
Persamaan antrian untuk Model (M/M/1) adalah sebagai berikut :
λ
Ls = μ - λ ………………………………….(1)
1
Ws = μ - λ ………………………………….(2)
λ2
Lq = μ(μ-λ)…………………………………(3)
𝜆
𝑊𝑞 = 𝜇(𝜇−𝜆)……………………………..(4)
λ
ρ= μ……………………………………...(5)
λ
P0 =1- μ…………………………………..(6)
λ k+1
Pn>k = (μ) …………………………….(7)
2. (M/M/S) (Multiple Channel Queuing System atau Model Antrian Jalur
Berganda)
Pada sistem antrian Model ini, terdapat dua atau lebih jalur atau stasiun
pelayanan yang tersedia untuk menangani para pelanggan yang datang.
Asumsi bahwa pelanggan yang menunggu pelayanan membentuk satu
jalur dan akan dilayani pada stasiun pelayanan yang tersedia pertama kali
pada saat itu. Sistem jalur berganda mengasumsikan bahwa pola
kedatangan mengikuti distribusi Poisson dan waktu pelayanan mengikuti
distribusi eksponensial negatif. Pelayanan dilakukan secara first-in, first-
out (FIFO) dan semua stasiun pelayanan diasumsikan memiliki tingkat
pelayanan yang sama. Asumsi lain yang terdapat dalam model jalur
tunggal juga berlaku pada Model (M/M/S).
11
Penelitian Terdahulu
METODE
Kerangka Pemikiran
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya. Pengumpulan data primer akan menggunakan teknik observasi pada
loket pembuatan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Makassar
Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh secara langsung dari
sumbernya. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini berupa data dari
literatur-literatur terkait teori antrian dan data yang diperoleh dari literatur yang
dimiliki Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar terkait proses
pembuatan e-KTP. Data yang digunakan berupa hasil observasi di loket pembuatan
e-KTP selama hari kerja efektif DISDUKCAPIL Kota Makassar pada bulan April
hingga Juni 2018. Data yang diambil berupa waktu pelayanan rata-rata pembuatan
e-KTP pada pukul 08.00-11.00 WITA, dengan menggunakan bantuan stopwatch.
Pengambilan data pelayanan dilakukan dengan mengambil kecepatan pelayanan
perorang sebanyak 30 orang yang mengurus e-KTP.
16
Pengolahan data dilakukan terhadap data primer dan data sekunder yang
diperoleh dari Dinas Kependudkan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar maupun
literatur lainnya. Data yang diperoleh dapat berupaka data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk angka, tabel, dan grafik. Data
kualitatif akan disajikan dalam bentuk deskriptif dan uraian data.
Alur tahapan pengolahan data meliputi :
1. Uji keseragaman data menggunakan bantuan program Minitab versi 18
dan uji kecukupan data dengan menggunakan bantuan program Microsoft
Excell.
2. Uji pola distribusi data dengan menggunakan bantuan program SPSS
(Statistical Problem and Service Solution) versi 15. Uji pola distribusi
harus menunjukkan bahwa tingkat kedatangan penduduk adalah
distribusi Poisson dan tingkat pelayanan pegawai bagian pengurusan E-
KTP adalah distribusi eksponensial.
3. Pengolahan data menggunakan perhitungan berdasarkan rumus antrian
baku dengan bantuan program POM-QM for Windows Ver.3
4. Membandingkan hasil perhitungan ke dalam beberapa desain antrian
lainnya untuk mengukur perbandingan karakteristik operasional
Berdasarkan hasil analisis pengolahan data yang diperoleh kemudian
ditentukan jumlah optimal loket yang dapat memperbaiki sistem antrian
yang sudah ada yaitu model antrian yang dapat memepercepat pelayanan
pembuatan e-KTP. Sub bab berikut akan menguraikan tahapan-tahapan
pengolahan data yang dilakukan.
perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat diterima apabila perubahan
tersebut berada dalam batas kewajaran (seragam). Penelitian ini menggunakan peta
kontrol untuk data variable berupa waktu pelayanan yang diberikan pegawai
pelayanan pembuatan e-KTP terhadap masyarakat yang mengurus E-KTP.
Perhitungan kontrol kendali ini menggunakan bantuan program Minitab versi 18.
Keterangan :
N’ = jumlah data yang diperlukan untuk penelitian
N = jumlah data dari pengukuran yang dilakukan
Xi = nilai dari data
i = pengukuran ke-i yang telah dilakukan
Jika N > N’ maka jumlah data yang didapatkan telah cukup mewakili
populasi yang diteliti. Besarnya tingkat keyakinan yang dipergunakan dalam rumus
tersebut adalah 95% yang berarti bahwa 95% dari sampel akan memiliki nilai rata-
rata atau proporsi pada interval tersebut.
Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan bantuan program Waiting Line QM for
Window 3 apabila jenis distribusi dari kelompok data mengikuti distribusi Poisson
atau eksponensial. Namun, jika kelompok data tidak mengikuti distribusi Poisson
atau eksponensial maka data dianalisis dengan menggunakan bantuan program
POM-QM for Windows Ver.3
Struktur Organisasi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar dapat dilihat pada
Gambar 3.
Populasi masyarakat Kota Makassar yang masuk dalam sistem antrian (input)
adalah populasi tak terbatas atau infinite population dan antrian pada server juga
bersifat tak terbatas atau infinite. Artinya setiap masyarakat yang baru datang ke
lokasi pelayanan dapat langsung masuk ke dalam antrian. Pengunjung yang datang
akan dilayani terlebih dahulu, hal ini menandakan disiplin antrian berupa First In
First Out (FIFO). Masyarakat yang datang dapat digambarkan dalam distribusi
probabilitas Poisson (M) dan waktu pelayanan digambarkan sesuai dengan
distribusi eksponensial negative (M). Model antrian pada loket pelayanan e-KTP
DISDUKCAPIL Kota Makassar dapat dinosatikan sebagai (M/M/1) : (FIFO/∞/∞).
Tingkat kedatangan adalah jumlah pengunjung yang datang dan mendapat
pelayanan oleh petugas loket. Hal ini dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah rata-
rata masyarakat yang datang dalam periode waktu tertentu (λ). Tingkat pelayanan
server merupakan rata-rata jumlah masyarakat yang dapat dilayani oleh petugas
loket dalam periode waktu tertentu (µ). Jumlah masyarakat yang datang mengantri
selama periode dari bulan April 2018 hingga Mei 2018 berdasarkan hasil observasi
yang dilakukan selama 30 hari kerja, dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Jumlah masyarakat yang antri selama periode bulan April 2018 hingga
Juni 2018
No Hari Tanggal Jumlah No Hari Tanggal Jumlah
1 Selasa 10/04/18 102 17 Senin 21/05/18 102
2 Rabu 11/04/18 145 18 Selasa 22/05/18 96
3 Kamis 12/04/18 124 19 Rabu 23/05/18 89
4 Jum’at 13/04/18 124 20 Kamis 24/05/18 98
5 Senin 16/04/18 125 21 Jum’at 25/05/18 95
6 Selasa 17/04/18 114 22 Senin 28/05/18 110
7 Rabu 18/04/18 119 23 Rabu 30/05/18 103
8 Senin 23/04/18 134 24 Kamis 31/05/18 98
9 Selasa 24/04/18 123 25 Senin 04/06/18 118
10 Rabu 25/04/18 121 26 Selasa 05/06/18 117
11 Kamis 26/04/18 110 27 Rabu 06/06/18 110
12 Senin 14/05/18 102 28 Kamis 07/06/18 113
13 Selasa 15/05/18 100 29 Jum’at 08/06/18 120
14 Rabu 16/05/18 99 30 Kamis 28/06/18 128
15 Kamis 17/05/18 91 Jumlah 3328
16 Jum’at 18/05/18 98 λ 37
22
Pada saat memasuki bulan mei akhir hingga awal juni jumlah masyarakat
yang mengantri pada loket pelayanan loket e-KTP meningkat, hal ini salah satunya
dikarenakan mendekati waktu pemilihan kepala daerah Kota Makassar dan
Sulawesi Selatan pada tanggal 27 Juni 2018, sehingga jumlah masyarakat yang
mengurus e-KTP atau ingin mengubah data e-KTPnya meningkat. Dalam sepekan
rata-rata hari senin merupakan waktu kedatangan masyarakat yang paling banyak
sedangkan hari jum’at atau satu hari sebelum libur nasional cenderung kedatangan
masyarakat tidak sebanyak hari senin. Pada pukul 10.00 – 11.00 WITA merupakan
waktu padat antrian.
Berdasarkan penelitian selama 30 hari di DISDUKCAPIL Kota Makassar,
didapatkan waktu rata-rata pelayanan terhadap masyarakat yang diambil secara
sampling (30 sampel per hari) di loket pelayanan e-KTP adalah 85,02 detik/1,2502
menit. Hal ini dapat diartikan bahwa waktu pelayanan yang dilakukan terlalu lama
sehingga dapat menyebabkan antrian yang lama. Petugas loket memberikan waktu
pelayanan yang cukup lama karena sering kali terdapat masyarakat yang masih
belum memenuhi berkas atau berkas yang dimiliki belum terbaharui sebagaimana
yang dipersyaratkan untuk pengajuan e-KTP dan adapun beberapa penduduk yang
berdebat dengan petugas loket ketika proses pelayanan.
Data sampel waktu pelayanan loket pelayanan e-KTP selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 1. Rata-rata kecepatan kedatangan masyarakat (λ) oleh
server sebanyak 37 orang per jam dan rata-rata kecepatan pelayanan (µ) oleh server
adalah sebanyak 42 orang per jam.
Berikut karakteristik antrian yang didapatkan dari kondisi antrian masyarakat
pada loket pelayanan e-KTP :
1. Lay Out : single
2. Fase Pelayanan : tunggal
3. Pola Pelayanan : distribusi eksponensial
4. Populasi : tidak terbatas
5. Pola Kedatangan : distribusi probabilitas Poisson
6. Disiplin Antrian : first in first out
7. Panjang Antrian : tidak terbatas
Xbar Chart of C1
140
1
130
120
UCL=115,28
110
Sample Mean
100
90 __
X=85,02
80
70
60
LCL=54,75
50
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28
Sample
Berdasarkan hasil uji keseragaman dapat dilihat bahwa data berada dalam
batas kewajaran, yaitu dibawah batas kontrol atas (UCL) dengan nilai 115,28, di
atas batas kontrol bawah (LCL) dengan nilai 54,75, dan nilai garis tengah (CL)
adalah 85,02. Terdapat satu sampel yang berada di atas batas kontrol atas (UCL)
akan tetapi data masih dapat dikatakan termasuk dalam kategori seragam. Uji data
ini dilakukan dengan bantuan software Minitab versi 18.
VAR00001
N 30
Poisson Parametera,b Mean 110,9333
Absolute 0,191
Most Extreme Differences Positive 0,191
Negative -0,105
Kolmogorov-Smirnov Z 1.044
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,225
VAR00002
N 900
Exponential parameter.a,b Mean 85,0156
Most Extreme Differences Absolute 0,247
Positive 0,072
Negative -0,247
Kolmogorov-Smirnov Z 7,420
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000
Jumlah Komponen Biaya Biaya per Jumlah Satuan Total (Rp) Total per
Loket Bulan (Rp) Jam (Rp)
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 11, maka diperoleh model antrian
yang paling optimal ialah dengan dua loket karena membutuhkan biaya yang
terendah sebear Rp 57.505/jam. Biaya tersebut lebih rendah dibandingkan dengan
28
tiga loket sebesar Rp 73.920/jam. Hal ini dikarenakan jumlah rata-rata masyarakat
yang berada dalam sistem (Ls) tidak berbeda signifikan ketika model dua loket dan
tiga loket, sementara total biaya yang harus dikeluarkan untuk menggaji pegawai
pada saat tiga loket lebih besar yaitu Rp 58.434/jam.
Implikasi Manajerial
Fungsi
Implikasi
Manajerial
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Amelia L. 2007. Kajian Antrian Pasien Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit PMI
Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Angga I. 2016. Evaluasi Kinerja Pelayanan Loket Pembuatan Kartu Tanda
Penduduk Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bogor [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
31
Ariani DW. 2009. Manajemen Operasi Jasa. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.
Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study. Canada (CA): Jhon Wiley & Son.
Bernard W, Taylor III. 2008. Sains Manajemen. Jakarta (ID): Salemba Empat.
Render B, Heizer J. 2008. Manajemen Operasi. Buku 2. Jakarta (ID): Salemba
Empat.
Daniel WW. 1989. Statistika Nonparametrik Terapan. (Terjemahan). Jakarta (ID):
Gramedia.
Fandy, Tjiptono. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta (ID) : Penerbit Andi.
Gaspersz V. 1997. Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Jakarta (ID): PT
Gramedia Pustaka.
Ghazali R. 2011. Kajian Antrian Pelayanan Ticketing di The Jungle Waterpark
Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Iftikar Z, Sutalaksana. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung (ID):
Institut Teknologi Bandung
Kakiay TJ. 2004. Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Yogyakarta (ID).
Kotler P. 2002. Manajemen Pemasaran. Buku 2. Jakarta (ID): PT Prenhallindo.
Kotler P. 2005. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Jakarta (ID): PT. Indeks.
Kotler P, Keller. 2008. Manajemen Pemasaran edisi 12 jilid 2 cetakan II.
Yogyakarta (ID): PT Indexs- Tjiptono.
Lathifah N. (2010). Kajian Antrian Pelayanan Nasabah PT Bank Muamalat
Indonesia Tbk Cabang Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Lovelock C, Wright L. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktek.
Jakarta (ID): Salemba Empat.
Merlyana, Bahtiar, Saleh A. 2008. Sistem Informasi Untuk Optimalisasi Produksi
Dan Maksimasi Keuntungan Menggunakan Metode Linear Programming. 11(3):
370-387. ISSN 1411 - 2221
Sekar A. 2011. Analisis Sistem Antrian Pada Proses Penyelesaian Klaim di PT
Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Makassar. 2017. Kota Makassar Dalam Angka
(Makassar Municipality in Figures) 2017. Makassar (ID): BPS Kota Makassar.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Makassar. 2018. Kota Makassar Dalam Angka
(Makassar Municipality in Figures) 2018. Makassar (ID): BPS Kota Makassar.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Makassar. 2014. Statistik Daerah Kota Makassar
2014. Makassar (ID): BPS Kota Makassar.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Makassar. 2017. Statistik Daerah Kota Makassar
2017. Makassar (ID): BPS Kota Makassar.
[DISDUKCAPIL] Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar.
Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar [internet].
[diunduh 2018 juli 08] Tersedia pada: http://dukcapil-makassar.com/profil/.
[KEMENDAGRI] Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia 2016. Peraturan
Mentri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 8 Tahun 2016 Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Pedoman
Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara
Nasional. Jakarta (ID): KEMENDAGRI.
[RI] Republik Indonesia. 2017. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum. Jakarta (ID): RI.
32
23 35 57 33 40 107 53 68 55
84 49 145 25 29 92 113 158 88
114 57 104 89 76 123 31 257 56
62 111 42 153 38 141 43 199 26
99 46 180 42 40 430 31 40 27
54 53 69 71 26 81 64 71 83
42 50 34 26 77 143 100 90 121
83 100 62 30 87 199 50 169 52
95 105 105 58 60 59 120 121 73
RIWAYAT HIDUP