Anda di halaman 1dari 225

DIKTAT

DASAR-DASAR
METROLOGY

Prof. Dr. Tjokorda Gde Tirta Nindhia,ST,MT

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
Daftar Isi
Kata Pengantar ix
Kata Pengantar xi

1. Persyaratan ISO 9000 standar untuk pengujian dan alat ukur 1


1.1 Pendahuluan 1
1.2 Evolusi ISO 9000 standar 1
1.3 Persyaratan ISO 9001: 2000 2
1.3.1 Identifikasi parameter pengukuran 3
1.3.2 Kemampuan pengukuran 3
1.3.3 kalibrasi pengukuran dan alat uji 3
1.3.4 Kalibrasi ulang interval 4
1.3.5 Sealing mekanisme menyesuaikan 5
1.3.6 Penanganan dan penyimpanan pengujian dan pengukuran peralatan 5
1.3.7 Dokumentasi hasil kalibrasi 6
1.3.8 Penemuan out-of-kalibrasi status
Daftar pustaka 7

2. Konsep dasar pengukuran 8

2.1 Pendahuluan 8
2.2 Konsep dasar 9
2.2.1 Ukur dan pengaruh kuantitas 9
2.2.2 Nilai sebenarnya 9
2.2.3 Nilai nominal dan nilai konvensional yang benar 10
2.2.4 Kesalahan pengukuran relatif 10
2.2.5 Kesalahan acak 11
2.2.6 Kesalahan sistematik 11
2.2.7 Akurasi dan presisi 12
2.2.8 Kalibrasi 14
2.2.9 Hirarki standar pengukuran 14
2.2.10 Traceabillity / lacak 16
2.2.11 Rasio uji ketidakpastian 17
2.2.12 Resolusi, diskriminasi dan sensitivitas 17
2.2.13 Toleransi 18
2.2.14 Pengulangan pengukuran 18
2.2.15 Reproduksibilitas pengukuran 19
Daftar pustaka 20

3. Linear dan sudut pengukuran 21


3.1 Pendahuluan 17
3.2 Pengukuran panjang 17
3.2.1 SI dan satuan lainnya 21
3.2.2 Standart utama 22
3.2.3 Standart kedua dan standar pengerjaan 22
3.2.3.1 Pengukuran mesin 22
3.2.3.2 Gauge Block 24
3.2.4 Alat-alat ukur panjang 31
3.2.4.1 Permukaan piring 31
3.2.4.2 Mikrometer bagian luar 32
3.2.4.4 Jangka sorong dalam dan luar 33
3.2.4.5 Dial gauge 33
3.2.4.6 Bor gauge 33
3.2.4.7 Depth gauge 34
3.2.4.8 Height gauge 34
3.2.4.9 Pita 34
3.2.4.10 Pengukuran sistem laser
3.2.5 Pengukuran kordinat mesin 35
3.2.5.1 Keuntungan dari pengukuran mesin 37
3.3 Kalibrasi standar dimensi dan alat ukur 31
3.3.1 Kesalahan pengukuran dan pembenarannya 37
3.3.1.1 Faktor suhu 38
3.3.1.2 Faktor deformasi 39
3.3.1.3 Kesalahan paralak 41
3.3.2 Referensi koordinat 41
3.3.3 Referensi standart 41
3.3.4 Kalibrasi dari gauge blokcs 42
3.3.5 Kalibrasi dari micrometer 43
3.3.5.1 Penyimpangan pembacaan 43
3.3.5.2 Pengukuran kerataan permukaan 44
3.3.5.3 Pengukuran kesejajaran permukaan 44
3.3.6 Kalibrasi dari jangka sorong 45
3.3.6.1 Penyimpangan pembacaan 45
3.3.6.2 Pengukuran kerataan permukaan 45
3.3.6.3 Pengukuran kesejajaran permukaan 46
3.3.6.4 Kuadrat dari permukaan tetap 46
3.3.7 Kalibrasi dari dial gauge 46
3.3.7.1 Penyimpangan pembacaan 46
3.3.7.2 Pengulangan pembacaan 47
3.3.7.3 Diskriminasi 47
3.3.8 Kalibrasi dari ring gauge 48
3.4 Pengukuran sudut 40
3.4.1 SI dan satuan lainnya 48
3.4.1.1 Plane angel 48
3.4.1.2 Solid angel 49
3.4.2 Standart sudut 49
3.4.2.21 Plane angel 49
3.4.2.2 Sin Bar 49
3.4.2.3 Tabel pengindeksan 50
3.4.2.4 Ketelitian poligon 50
3.4.2.5 Pengukur sudut 51
3.4.2.6 Autocollimator 51
Daftar Pustaka 52

4. Pengukuran masaa 53
4.1 Pendahuluan 53
4.2 Primer standar dan SI unit 53
4.3 sekunder dan bekerja standar 53
4.4 Massa dan berat 54
4.4.1 True mass (vacuum mass) 55
4.4.2 Air buoyaney effects 55
4.4.2.1 Bahan referensi 56
4.4.2.2 Nilai massa konvensional 57
4.4.2.3 Hubungan antara massa benar dan massa konvensional 57
4.4.2.4 koreksi apung 57
4.5 Standar Massa - jenis dan kelas 59
4.5.1 Types of masses 59
4.5.2 Kelas standar massa 59
4.5.2.1 OIML RI-111 klasifikasi 60
4.5.2.2 OIML RI-47 klasifikasi 61
4.5.2.3 klasifikasi lain 62
4.5.2.4 Klasifikasi ASTM 62
4.5.2.5 NIST Handbook 105-1 klasifikasi 64
4.5.2.6 Jenis dan kelas saldo 65
4.5.2.7 Dua-pan, tiga saldo pisau-tepi 65
4.5.2.8 Teredam atau bebas ayun keseimbangan 67
4.5.2.9 Saldo teredam 68
4.5.2.10 Single-pan, dua saldo pisau-tepi 68
4.5.2.11 Saldo kekuatan-kompensasi elektromagnetik 70
4.5.2.12 Mass pembanding 73
4.6 Sistem Industri berat 73
4.6.1 Sistem Teknik 73
4.6.2 Sistem Listrik 73
4.6.3 Sistem Pneumatik 74
4.6.4 Sistem Hidrolik 74
4.7 Kelas Akurasi Saldo 75
4.7.1 Interval skala Aktual (d) 75
4.7.2 Verifikasi Interval Skala (e) 75
4.8 Kalibrasi saldo 76
4.8.1 saldo Presisi 76
4.8.1.1 Standar Referensi 76
4.8.1.2 Parameter Kalib 77
4.8.2 Kalibrasi saldo elektronik yang presisi pembacaan langsung 77
4.8.2.2 Pengulangan 79
4.8.2.3 Linearity 80
4.8.2.4 Off-Centre Loading Effect 80
4.8.2.5 Hysteresis 82
Daftar pustaka 83

5. Pengukuran suhu 85
5.1 Pendahuluan 85
5.2 SI dan unit lainnya 85
5.3 Absolute, mode tekanan gauge dan diferensial 86
5.4 Standar Primer 87
5.4.1 Mercury manometer 88
5.4.2 Berat Mati tekanan tester 90
5.5 Pemintalan standar bola mengukur 91
5.6 Standar Sekunder. 92
5.7 Standar Kerja 92
5.7.1 Berat Mati tekanan tester 93
5.7.1.1 Saldo tekanan 93
5.7.1.2 Jenis Sederhana 94
5.7.1.3 Re-peserta 94
5.7.1.4 Controlled jenis izin 94
5.7.1.5 Teori Sederhana keseimbangan tekanan 95
5.7.1.6 Koreksi 97
5.7.2 standar tekanan Portable (pressure calibrator) 101
5.8 instrumen Tekanan mengukur 101
5.8.1 instrumen kolom Cair 101
5.8.1.1 barometer Mercury 101
5.8.1.2 U tabung manometer 104
5.8.2 instrumen deformasi Teknik 106
5.8.2.1 Bourdon tube mengukur 106
5.8.2.2 Diafragma pengukur 106
5.8.2.3 LVDT 106
5.8.2.4 perangkat listrik Piezo 108
5.8.3 instrumen langsung 109
5.8.3.1 pengukur konduktivitas termal 109
5.8.3.2 Ionisasi pengukur 110
5.9 Kalibrasi standar tekanan dan instrument 113
5.9.1 Pertimbangan Umum 113
5.9.1.2 Uji rasio ketidakpastian 114
5.9.1.3 kondisi Referensi 115
5.9.1.4 gravitasi lokal. 115
5.9.1.5 Rentang kalibrasi 115
5.9.1.6 Interval kalibrasi ulang 116
5.9.1.7 Pipa dan tabung 116
5.9.1.8 Media Tekanan 117
5.9.1.9 Instrumen penyesuaian 117
5.9.2 Kalibrasi bekerja penguji tekanan bobot mati standar 117
5.9.2.1 Lintas floating 118
5.9.2.2 Estimasi ketidakpastian 120
5.9.3 Kalibrasi alat pengukur vakum 122
Daftar pustaka 123

6. Pengukuran kekuatan 126


6.1 Pendahuluan 126
6.2 Si dan unit lain 126
6.3 Standard utama 127
6.4 Standar Sekunder 128
6.4.1 Lever atau Standar kekuatan mesin hidrolik 128
6.4.2 Cincin pembuktian 128
6.4.3 Sel beban 130
6.4.4 Kalibrator universal 131
6.5 Alat Pengukuran Gaya 133
6.5.1 karakteristik dari alat pengukuran gaya 133
6.5.1.1 Nilai kapasitas 134
6.5.1.2 Non-linear. 134
6.5.1.3 Hysteresis 134
6.5.1.4 Creep and creep recovery 134
6.5.1.5 Respon frekuensi 134
6.5.1.6 Umur kelelahan 135
6.5.1.7 Pengaruh suhu 135
6.5.2 Pengukur regangan beban sel 135
6.5.2.1 Prinsipoperasi 135
6.5.2.2 Elemen elastis 136
6.5.2.3 resisten pengukur regangan 137
6.5.2.4 Foil strain gauge 138
6.5.2.5 pengukur regangan semikonduktor 140
6.5.2.6 Thin film pengukur regangan 141
6.5.2.7 Kawat pengukur regangan 141
6.5.2.8 Instrumentasi 141
6.5.2.9 Sel beban hidrolik 131
6.5.2.10 Pneumatic load cell 144
6.5.2.11 Perangkat elastis 144
6.5.2.12 Kapasitif sel beban 145
6.5.2.13 pengukur regangan optik 145
6.5.2.14 Transduser maknetik 145
6.5.2.15 Vibrating string transduser 147
6.5.2.16 Piezoelectric transduser 148
6.5.2.17Variabel linear diferensial transduser (LVDT) 149
6.6 Calibration of force standards and test instruments 149
6.6.1Pertimbangan umum 149
6.6.1.1 standad refrensi 149
6.6.1.2Uji rasio ketidakpastian (TUR) 150
6.6.1.3 Kondisi refrensi 151
6.6.1.4 Rentang kalibrasi. 152
6.6.1.5 Lingkup kalibrasi 152
6.6.1.6 In situ atau kalibrasi laboratorium 153
6.6.1.7 kalibrasi ulang interval 153
6.6.2 Calibration of working standard force proving devices 153
6.6.2.1 Standar dokumenter 153
6.6.2.2 Standar refrensi 154
6.6.2.3 Temperatur referensi 154
6.6.2.4 Tes awal 154
6.6.2.5 Jumlah beban uji 155
6.6.2.6 Preload 155
6.6.2.7 Beban bertahap 155
6.6.2.8 Persamaan kalibrasi 156
6.6.2.9 ketidaktentuan 156
6.6.2.10 Suhu koreksi 158
6.6.2.11 Kelas alat 159
6.6.2.12 Perangkat beban terbatas 160
6.6.2.13 Interval kalibrasi ulang 160
6.6.3 Verifikasi tarik dan pengujian mesin tekan 161
6.6.3.1 Standar dokumenter 161
6.6.3.2 standar refrensi 161
6.6.3.3 Suhu pemerataan 162
6.6.3.4 penyejuk dari mesin uji 162
6.6.3.5 penerapan pengujian gaya 162
6.6.3.6 Analisis data 163
6.6.3.7 Kelas jangkauan mesin uji 164
6.6.3.8 Verifikasi ulang 166
Daftar pustaka 167

7. Pengukuran suhu 168


7.1 Pendahuluan 168
7.2 Unit SI 168
7.3 Skala termodinamika 168
7.4 Skala suhu Praktis 169
7.5 Skala Suhu Internasional 1990 169
7.5.1 Instrumen interpolasi 170
7.6 Termometer Industri 170
7.6.1 Termometer Thermocouple 171
7.6.1.1 Prinsip operasi 171
7.6.1.2 Jenis dan bahan 172
7.6.1.3 Toleransi 174
7.6.1.4 Selubung 175
7.6.1.5 Penyuluhan dan kompensasi lead 176
7.6.1.6 Referensi (dingin) junction 176
7.6.1.7 Pengukuran output termokopel 176
7.6.2 termometer Perlawanan 177
7.6.2.1 Prinsip operasi 177
7.6.2.2 Termometer resistensi Platinum 177
7.6.2.3 Termometer resistansi Pt-100 177
7.6.2.4 Rentang 179
7.6.2.5 Toleransi 179
7.6.2.6 Terminal 180
7.6.3 Liquid-in-kaca thermometer 180
7.6.3.1 Prinsip operasi 180
7.6.3.2 Jenis 181
7.6.3.3 Rentang 181
7.6.3.4 Konstruksi 181
7.6.3.5 Stem koreksi 183
7.6.3.6 Perubahan Sekuler 183
7.6.3.7 depresi Sementara nol 184
7.6.3.8 Stabilitas dan akurasi 185
7.6.4 Termometer bimetal 185
7.6.4.1 Prinsip operasi 186
7.6.4.2 Konstruksi 186
7.6.4.3 Jenis 186
7.6.4.4 Rentang 187
7.6.4.5 Akurasi 187
7.6.5 Radiasi thermometer 187
7.6.5.1 Prinsip operasi 187
7.6.5.2 Emisivitas 188
7.6.5.3 Jenis 190
7.6.5.4 Termometer Rasio 191
7.6.5.5 instrumen portable 191
7.6.5.5 Instrumen Tetap 192
7.6.5.6 Instrumen Scanning 192
7.7 Kalibrasi thermometer 192
7.7.1 titik kalibrasi Tetap 192
7.7.2 Perbandingan kalibrasi 193
7.7.3 Fitur penting dari kalibrasi 193
7.7.3.1 Hirarki Kalibrasi 193
7.7.3.2 Uji rasio ketidakpastian 194
7.7.4 Kalibrasi kelas industri resistensi platinum termometer (PRT) 194
7.7.5 Jumlah suhu uji 195
7.7.6 Kalibrasi peralatan 195
7.7.6.1 Ice titik mandi 195
7.7.6.2 Aduk mandi minyak 196
7.7.6.3 Mandi alumina Fluidized 198
7.7.6.4 kalibrator Portabel 199
7.7.6.5 Simulator 200
Daftar pustaka 201

8. standar pengukuran Listrik 164

8.1 Pendahuluan 203


8.2 SI unit 203
8.2.1 Ampere 203
8.2.2 ohm (simbol: Ω) 204
8.2.3 Volt (V) 204
8.2.4 Farad ( Simbol:F) 204
8.2.5 Henry : 204
8.3 Standar Primer 205
8.3.1 Arus 205
8.3.2 TeganganDC 205
8.3.3 Perlawanan 205
8.3.4 Kapasitansi 206
8.4 Standar sekunder 206
8.4.1 Sel standar 206
8.4.2 Solid state standar tegangan DC 206
8.4.2.1 Referensi jenis amplifier 207
8.4.2.2 Diskrit jenis Zener diode 207
8.4.2.3 Pemeliharaan standar solid-state : 207
8.4.3 Stabilitas output dengan waktu: 207
8.4.4 StandarTransferAC-DC: 208
8.5 Standar kerja 208
8.5.1 Multifungsi kalibrator: 208
8.5.1.1 fungsi Kalibrator dan rentang 208
8.5.2 Proses calibrator: 208
8.6 Kalibrasi kalibrator multifungsi 209
8.7 Kalibrasi multimeter dan instrumen lainnya 209
Daftar pustaka 210

9. Ketidakpastian pengukuran 211

9.1 Pendahuluan 211


9.2 Konsep Dasar 211
9.3 Rekomendasi dari Panduan ISO 212
9.3.1 Tipe dari Evaluasi 212
9.3.1.1 Evaluasi Tipe A 213
9.3.1.2 Evaluasi Tipe B 213
9.3.1.3 Evaluasi Ketidakpastian Tipe A 213
9.3.1.4 Evaluasi Ketidakpastian Tipe B 214
9.3.2 Penentuan ketidakpastian standar gabungan dan derajat kebebasan efektif 216
9.3.2.1 Kombinasi Standart Ketidakpastian 216
9.3.2. Derajat kebebasan efektif 217
9.3.3 Ketidakpastian diperluas. 218
9.4 Contoh perhitungan ketidakpastian 218
9.4.1 Contoh 1 - Penentuan ketidakpastian nilai massa uji 218
9.4.1.1 Data Eksperimental 218
9.4.1.2 Estimasi ketidakpastian standar gabungan Uc(y) 219
9.4.1.3 Derajat kebebasan efektif 220
9.4.1.5 ketidakpastian diperluas 220
9.4.1.4 Laporan Hasil Kerja 220
9.4.2 Contoh 2 - Penentuan nilai resistansi uji 220
9.4.2.1 Data Percobaan. 221
9.4.2.2 Nilai Uji Resistensi 221
9.4.2.3 Perhitungan Ketidakpastian. 221
Daftar pustaka 224
Kata Pengantar

Test dan pengukuran instrumen digunakan secara ekstensif dalam modern


manufaktur dan pengolahan organisasi. Ketepatan pengukuran dibuat oleh instrumen ini
memiliki dampak langsung pada kualitas produk atau layanan yang disediakan oleh
organisasi. Perkembangan terakhir di lapangan kualitas bersertifikat dan sistem manajemen
lingkungan, yaitu pendaftaran ISO 9000 dan ISO 14000 standar, mengharuskan pengujian
dan pengukuran peralatan secara berkala dikalibrasi menggunakan standar pengukuran
yang mengacu ke sistem pengukuran internasional. Selain itu ada juga perlunya untuk
pengujian dan kalibrasi laboratorium harus diakreditasi oleh sertifikasi pihak ketiga tubuh
sesuai dengan standar internasional ISO / IEC 17025 (sebelumnya ISO / IEC Guide 25).
Meskipun sejumlah buku yang tersedia menggambarkan pengukuran tertentu bidang
seperti suhu dan tekanan, buku yang mencakup sejumlah penting bidang pengukuran
beberapa. Buku ini bermaksud untuk mengisi kesenjangan ini. Buku ini terutama ditujukan
untuk orang-orang yang bekerja di industri menangani tugas yang berkaitan dengan
kalibrasi dan pemeliharaan uji dan peralatan pengukuran. Anak Murid membaca untuk
derajat atau ijazah sarjana di bidang listrik, mekanik dan teknik produksi dan program
berbasis teknologi terkait juga bisa menggunakannya sebagai pengantar metrologi.
Buku ini merupakan pengantar untuk prinsip-prinsip pengukuran fundamental
danteknik-teknik praktis yang digunakan dalam kalibrasi uji dan peralatan pengukuran
milik tujuh bidang pengukuran, yaitu panjang, sudut, massa, temperatur, tekanan, kekuatan
dan metrologi listrik. Konsep dasar pengukuran dan perhitungan ketidakpastian pengukuran
juga ditangani.
BAB I
Persyaratan ISO 9000
Standar Untuk Pengujian dan Alat Ukur

1.1 Pendahuluan
Sertifikasi untuk 9000 standar ISO sudah menjadi kebutuhan utama untuk kedua
manufaktur dan organisasi berorientasi layanan. Kalibrasi dan kontrol pengujian,
pengukuran dan peralatan inspeksi merupakan salah satu persyaratan yang lebih penting
yang diberikan dalam standar. Sebuah perusahaan yang ingin memperoleh sertifikasi ISO
9000 karena itu harus melihat ke dalam aspek penting ini operasi mereka. Pengujian atau
kalibrasi yang ingin mendapatkan sertifikasi pihak ketiga yang independen harus dipandu
oleh persyaratan ISO / IEC 17025: 1999 (sebelumnya ISO / IEC Guide 25). Sebuah
gambaran singkat dari persyaratan standar ISO 9001 diberikan dalam bab ini.

1.2 Evolusi standar ISO 9000


Asal usul seri ISO 9000 standar manajemen mutu dapat ditelusuri ke Amerika
Serikat (AS) standar militer. AS spesifikasi militer MIL-I-Q9858 dan MIL-I-45208 untuk
pemeriksaan mutu adalah standar pertama yang persyaratan untuk sistem jaminan kualitas
dalam organisasi pemasok tertentu. Selanjutnya standar ini diterbitkan sebagai
Sekutu Quality Assurance Publikasi (AQAP) 1, 4 dan 9. Pada tahun 1972, Inggris
mendirikan UK Pertahanan Standar 21/05, 24/05 dan 29/05 berdasarkan dokumen AQAP 1,
4 dan 9. terkenal British Standard BS 5750: 1979, bagian 1, 2 dan 3, yang didasarkan pada
saat ini usang UK Pertahanan Standar 21/05, 24/05 dan 29/05. Pada tahun 1985 Organisasi
Internasional untuk Standardisasi melalui Panitia Teknis pada Manajemen Mutu dan
Jaminan (ISO / TC 176) melakukan persiapan serangkaian standar internasional untuk
manajemen mutu dan BS 5750, yang telah berhasil digunakan oleh British Standards
Institution untuk kualitas sertifikasi sistem, menjadi pilihan alami untuk mendasarkan
standar internasional yang baru. Setelah banyak pertimbangan dan argumen ISO 9001, ISO

1
9002 dan ISO 9003 diterbitkan pada tahun 1987. Standar ini kemudian diadopsi oleh
sejumlah besar badan standar nasional, termasuk Inggris, dan diterbitkan sebagai standar
nasional mereka. Seri ISO 9000 juga diterbitkan sebagai standar seri Eropa EN 29000 oleh
Komite Eropa tentang Standardisasi (CEN). Pada tahun 1994 revisi dari seri dilakukan, dan
kumpulan update dan revisi standar diterbitkan. Dalam waktu yang berarti sejumlah besar
organisasi memperoleh sertifikasi terhadap ISO 9001 dan ISO 9002 standar. Kegunaan
standar untuk jaminan kualitas produk dan layanan mulai dapat diterima di seluruh dunia,
meskipun ada beberapa organisasi yang tidak sepenuhnya yakin dengan kebutuhan sistem
mutu yang terdokumentasi seperti yang dipersyaratkan oleh standar. Sebuah revisi lebih
lanjut dari standar dilaksanakan dalam 1996-2000, dan satu set direvisi dan diperbaiki dari
standar yang dikenal sebagai ISO 9000: 2000 telah diterbitkan. Dalam sertifikasi standar
baru dapat diperoleh hanya terhadap standar ISO 9001. ISO 9002 dan ISO standar 9003
telah ditarik. ISO 9004 telah diterbitkan sebagai dokumen pedoman pelengkap.

1.3 Persyaratan ISO 9001: 2000


Persyaratan ISO 9001: 2000 standar dalam hal uji, inspeksi dan peralatan
pengukuran adalah sebagai berikut: (A) Organisasi harus mengidentifikasi pengukuran
yang akan dibuat dan pengukuran dan perangkat pemantauan yang diperlukan untuk
menjamin kesesuaian produk dengan persyaratan yang ditentukan. (B) Mengukur dan
perangkat monitoring harus digunakan dan dikendalikan untuk memastikan bahwa
kemampuan pengukuran konsisten dengan ukuran persyaratan. (C) Pengukuran dan
pemantauan harus dikalibrasi dan disesuaikan secara berkala atau sebelum digunakan,
terhadap perangkat dapat dilacak internasional atau nasional standar; dimana standar
tersebut tidak ada dasar yang digunakan untuk kalibrasi harus direkam. (D) Apabila berlaku
pengukuran dan perangkat pemantauan harus: (I) dijaga dari penyesuaian yang akan
membatalkan kalibrasi; (Ii) dilindungi dari kerusakan dan penurunan mutu selama
penanganan, perawatan dan penyimpanan; (Iii) memiliki hasil kalibrasi mereka direkam;
dan (Iv) telah keabsahan hasil sebelumnya kembali jika mereka kemudian ditemukan dari
kalibrasi, dan tindakan korektif yang dilakukan.

2
Beberapa pedoman untuk mencapai persyaratan ini diberikan. Internasional standar ISO
10012 - Part 1 juga merupakan sumber informasi yang berguna untuk kualitas jaminan
peralatan pengukuran

1.3.1 Identifikasi parameter pengukuran


Ini adalah kebutuhan yang paling penting dari sudut pandang produk atau jasa yang
berkualitas. Pasal ini mensyaratkan bahwa organisasi mengidentifikasi parameter produk
(s) yang menguji atau pengukuran harus dilakukan dan yang melengkapi dirinya memadai
untuk melakukan tes ini dan pengukuran. Untuk sebagian besar produk identifikasi
parameter uji relatif mudah, karena mereka diberikan dalam spesifikasi produk, nasional /
internasional standar atau ditentukan oleh pelanggan. Namun, melengkapi organisasi untuk
melaksanakan tes atau pengukuran untuk tingkat yang diperlukan akurasi tidak mudah
karena mungkin biaya jumlah relatif besar uang untuk membeli peralatan uji dan pelatihan
staf monitoring. Untuk meminimalkan biaya perlu untuk mendapatkan saran spesialis untuk
jenis peralatan yang harus diperoleh. Pelatihan staf dalam pengoperasian peralatan dan
analisis data uji juga sangat penting.

1.3.2 Kemampuan Pengukuran


Kemampuan alat ukur dan prosedur yang tidak boleh kurang dari kebutuhan
pengukuran. Persyaratan pengukuran dan kemampuan didefinisikan dalam hal akurasi dan
ketidakpastian (lihat Bab 2 untuk penjelasan akurasi jangka dan ketidakpastian) dari proses
pengukuran, misalnya jika pengukuran ketebalan dengan akurasi ??} 0,1 mm diperlukan,
instrumen dan prosedur pengukuran yang digunakan untuk tujuan tersebut harus mampu
mencapai tingkat yang sama atau sedikit lebih tinggi dari akurasi. Dalam hal ini metode
termurah akan menggunakan mikrometer dikalibrasi (dengan koreksi dikenal) dengan tidak
lebih dari ??} 0,02 mm ketidakpastian kalibrasi.

1.3.3 Kalibrasi pengukuran dan alat uji


Penyesuaian alat ukur merupakan bagian integral dari kalibrasi. Namun, tidak
semua alat ukur atau artefak yang dapat disesuaikan. Kebanyakan alat pengukur panjang

3
seperti penguasa, kaset dan kaliper tidak disesuaikan. Juga bobot presisi tidak disesuaikan.
Untuk instrumen yang non-adjustable, koreksi ditentukan ketika mereka dikalibrasi. Jadi
ketika pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrumen non-adjustable prosedur
yang benar adalah dengan menggunakan koreksi yang diberikan dalam sertifikat kalibrasi.
Koreksi bisa diabaikan, jika lebih kecil dari akurasi yang diperlukan oleh setidaknya satu
urutan besarnya. Sebagai contoh, jika pada contoh sebelumnya koreksi dari mikrometer
adalah dari urutan ??} 0,01 mm atau kurang, maka koreksi ini dapat diabaikan sebagai
akurasi yang diperlukan hanya ??} 0,1 mm. Ketertelusuran ke standar internasional (lihat
Bab 2 untuk pembahasan traceability) dicapai dengan hati-hati memilih lembaga kalibrasi,
memastikan bahwa standar mereka mempertahankan ketertelusuran ke standar pengukuran
internasional. Di sinilah akreditasi laboratorium masuk ke dalam gambar sebagai akreditasi
terhadap ISO / IEC 17025 tidak dapat diperoleh tanpa harus didirikan ketertelusuran ke
standar pengukuran internasional. Laboratorium kalibrasi yang akan digunakan untuk
tujuan ISO 9001 karena itu harus memiliki akreditasi dari segi ISO / IEC 17025 standar.
Sistem akreditasi nasional yang mengakreditasi pengujian dan kalibrasi laboratorium yang
dioperasikan di banyak negara. Badan akreditasi tertua ditemukan di Australia dan dikenal
sebagai Akreditasi Nasional dan Pengujian Authority (NATA). Tubuh setara Inggris adalah
United Kingdom Accreditation Service (UKAS) dan di Amerika Serikat setidaknya ada dua
badan akreditasi, Asosiasi Amerika untuk Akreditasi Laboratorium (A2LA) dan Program
Akreditasi Laboratorium Nasional Sukarela (NVLAP). Meskipun tidak secara eksplisit
dinyatakan dalam ISO 9001, umumnya disarankan untuk memperoleh layanan kalibrasi
dari laboratorium terakreditasi oleh layanan akreditasi nasional negara, jika sistem tersebut
tersedia. Juga akreditasi internasional tersedia dari badan-badan seperti NATA dan UKAS
tetapi ini akan menjadi mahal bagi banyak organisasi.

1.3.4 kalibrasi ulang Interval


Bagaimana periode kalibrasi ulang yang akan ditentukan? Hal ini tergantung pada
sejumlah faktor, yang paling penting adalah: tingkat akurasi, jenis instrumen dan frekuensi
dan kondisi penggunaan instrumen (pabrik atau laboratorium). Organisasi harus
menentukan dan mendokumentasikan interval kalibrasi ulang dengan menganalisis catatan

4
kalibrasi terakhir dari instrumen dan drift diamati. Rekomendasi pabrik dalam hal ini
adalah panduan yang berguna untuk diikuti. Dalam kasus alat pengukur listrik akurasi
instrumen biasanya diberikan untuk jangka waktu tertentu, misalnya 90 hari, satu tahun, dll
Hal ini berarti bahwa akurasi tertentu dapat melebihi setelah periode waktu yang
ditunjukkan. Dalam acara tersebut kalibrasi ulang mungkin diperlukan. Beberapa teknik
statistik telah dikembangkan untuk memperkirakan interval kalibrasi ulang. Referensi untuk
ini diberikan dalam Pustaka.

1.3.5 Sealing mekanisme menyesuaikan


Sangat sering kalibrasi instrumen hilang karena seseorang telah sengaja disesuaikan
instrumen. Hal ini sering terjadi dalam perjalanan perbaikan kecil, terutama di alat
pengukur listrik di mana potensiometer yang dibuat tersedia untuk tujuan penyesuaian. Ini
adalah praktik yang baik untuk menutup menyesuaikan sekrup dengan stiker keamanan
atau cara lain yang sesuai agar instrumen tersebut tidak dapat disesuaikan secara tidak
sengaja. Secara umum semua laboratorium kalibrasi yang baik melaksanakan praktek-
praktek tersebut.

1.3.6 Penanganan dan penyimpanan pengujian dan pengukuran peralatan


Hal ini sangat penting untuk menangani pengujian dan pengukuran peralatan
dengan hati-hati karena fungsi dan akurasi mereka dapat memburuk dengan cepat karena
penanganan yang kasar dan kondisi penyimpanan yang tidak tepat, misalnya blok gauge,
mikrometer, kaliper dan instrumen panjang ukur lainnya harus dibersihkan dan kembali ke
kotak setelah digunakan sebagai masuknya debu dengan cepat dapat luntur permukaan
kawin mereka. Demikian pula bobot presisi tidak boleh ditangani dengan tangan kosong.
Cor besi berat harus dibersihkan dan disimpan dalam lingkungan bebas debu seperti
partikel debu bertindak sebagai pusat nukleasi untuk korosi berlangsung sehingga
mengubah nilai berat. Alat pengukur listrik sangat rentan terhadap kerusakan akibat suhu
tinggi dan kelembaban. Di banyak negara dengan tingkat kelembaban yang tinggi korosi
adalah masalah besar. Hati-hati seperti menerapkan lapisan tipis minyak atau bahan
pelindung lainnya harus dipertimbangkan untuk penyimpanan jangka panjang.

5
1.3.7 Dokumentasi hasil kalibrasi
Semua kalibrasi dilakukan secara internal atau oleh laboratorium eksternal harus
didokumentasikan dalam bentuk laporan. Rincian penting untuk dicatat adalah: tanggal
kalibrasi, barang dikalibrasi, standar acuan yang digunakan dan mampu telusur nya, kondisi
lingkungan (suhu, kelembaban, dll), penjelasan singkat tentang prosedur kalibrasi atau
referensi untuk prosedur kalibrasi, rincian hasil dan ketidakpastian. Sebuah format khas
laporan kalibrasi diberikan pada Lampiran 1.

1.3.8 Penemuan out-of-kalibrasi Status


Aspek ini sangat penting sering diabaikan oleh banyak organisasi. Jika alat uji kritis
ditemukan dari kalibrasi, maka hasil tes diperoleh dengan menggunakan peralatan ini untuk
jangka waktu yang cukup lama sebelum penemuan mungkin tidak akurat. Hal ini
diperlukan untuk memulai penyelidikan untuk mengetahui bagaimana kondisi ini
mempengaruhi produk dan kebutuhan pelanggan, dan untuk mengambil tindakan korektif.

6
Daftar Pustaka
Standar internasional
1. ISO 9001: 2000 Sistem manajemen mutu - Persyaratan. Organisasi Internasional
untuk Standardisasi (ISO).
2. ISO 9004: Sistem manajemen mutu 2000-1 - Pedoman untuk perbaikan kinerja.
Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO).
3. Pedoman ISO 19011 untuk sistem manajemen audit. Organisasi Internasional untuk
Standardisasi (ISO).
4. ISO 10005: 1995 manajemen mutu - Panduan untuk rencana mutu. Organisasi
Internasional untuk Standardisasi (ISO).
5. ISO 10006: 1997 manajemen mutu - Panduan untuk kualitas dalam manajemen
proyek. Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO).
6. ISO 10011-1: Pedoman 1990 untuk sistem kualitas audit - Part 1 Auditing.
Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO).
7. ISO 10011-2: Pedoman 1991 untuk sistem kualitas audit - Part 2 Kriteria kualifikasi
untuk sistem kualitas auditor. Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO).
8. ISO 10011-3: Pedoman 1991 untuk sistem kualitas audit - Bagian 3 Manajemen
program audit. Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO).
9. ISO 10012-1: 1992 persyaratan jaminan kualitas untuk peralatan pengukuran – Part
1 sistem konfirmasi metrologi untuk peralatan pengukuran. Organisasi Internasional
untuk Standardisasi (ISO).
10. ISO 10012-2: 1997 persyaratan jaminan kualitas untuk peralatan pengukuran
Bagian 2 Pedoman pengendalian proses pengukuran. Organisasi Internasional untuk
Standardisasi (ISO).
11. ISO / IEC 17025: 1999 Persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium
pengujian dan kalibrasi. Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO).
12. International Dokumen No 10 - Pedoman untuk penentuan interval kalibrasi ulang
peralatan yang digunakan di laboratorium pengujian (1984) Organisasi Internasional
untuk Metrologi Legal mengukur.

7
BAB II
Konsep Dasar Pengukuran

2.1 Pendahuluan
Metrologi atau ilmu pengukuran adalah ilmu yang mempunyai peran penting
dalam mempertahankan masyarakat modern . Ini berkaitan tidak hanya dengan pengukuran
yang kita buat dalam kehidupan sehari- hari , misalnya di toko atau stasiun bensin , tapi
juga dalam industri , ilmu pengetahuan dan teknologi . Kemajuan teknologi dunia masa kini
tidak akan mungkin terjadi jika tidakdibuat untuk kontribusi oleh metrologists seluruh
dunia untuk menjaga sistem pengukuran yang akurat.
Kegiatan metrologi awal telah dilacak kembali ke zaman prasejarah .Sebagai
contoh, sebuah balok keseimbangan tanggal 5000 BChas telah ditemukan di sebuah makam
di Nagada di Mesir . Hal ini juga diketahui bahwa Sumeria dan Babilonia telah mengenal
sistem nomor . Tingkat yang sangat tinggi dari astronomi dan canggih Status pengukuran
waktu dalam budaya ini Mesopotamia awal kontribusi banyak perkembangan ilmu
pengetahuan di masa kemudian di seluruh dunia .Stupa kolosal (kubah hemispherical besar)
dari Anuradhapura dan Polonnaruwa dan tank-tank besar dan kanal peradaban beruang
hidrolik banyak kesaksian sistem canggih pengukuran linear dan volume yang ada di kuno
Sri Lanka .
Ada bukti bahwa sistem pengukuran mapan ada diLembah Indus dan
Mohenjedaro peradaban . Bahkan sistem nomor kami digunakan saat ini , yang dikenal
sebagai angka yang ' Indo - Arab ' dengan notasi posisional untuk simbol 1-9 dan konsep
nol , diperkenalkan ke masyarakat baratoleh seorang biarawan Inggris yang
menerjemahkan buku-buku dari penulis Arab Al – Khawanizmi ke dalam bahasa Latin
pada abad kedua belas .
Dalam metrologi dunia modern memainkan peran penting untuk melindungi
konsumendan untuk memastikan bahwa produk yang diproduksi sesuai dengan yang
ditentukan dimensi dan standar kualitas . Di banyak negara pelaksanaan metrologi suatu

8
Sistem dilakukan di bawah tiga judul yang berbeda atau jasa , yaitu ilmiah, industri dan
hukum metrologi .
Industri metrologi terutama berkaitan dengan pengukuran panjang ,massa ,
volume, suhu , tekanan , tegangan, arus dan sejumlah lainnya parameter fisik dan kimia
yang dibutuhkan untuk produksi industri dan proses control . Pemeliharaan parameter fisik
yang akurat dimensi dan lainnya produk manufaktur untuk memastikan bahwa mereka
sesuai dengan kualitas yang ditentukan standar adalah fungsi penting lain yang dilakukan
oleh metrologi industry jasa .
Industri metrologi demikian memainkan peran penting dalam ekonomi dan
industry pembangunan suatu negara . Hal ini sering mengatakan bahwa tingkat
perkembangan industry suatu negara dapat dinilai dengan status metrologi nya .

2.2 Konsep dasar


Konsep dasar yang paling penting dari pengukuran kecuali konsep ofuncertainty
pengukuran dijelaskan dalam bagian ini . Konsep ketidakpastian dibahas dalam Bab 9 .

2.2.1 Ukur dan pengaruh kuantitas


Jumlah spesifik ditentukan dalam proses pengukuran dikenal sebagai ukur .
Pernyataan lengkap measurandalso membutuhkan spesifikasi dari jumlah lainnya , untuk
suhu misalnya , tekanan , kelembaban , dll, yang dapat mempengaruhi nilai besaran ukur .
Jumlah ini dikenal sebagai pengaruh kuantitas .
Sebagai contoh , dalam percobaan yang dilakukan untuk menentukan kepadatan
dari sampel air pada suhu tertentu (misalnya 20 ° C) , yang mengukur' Kepadatan air pada
20 ° C ' . Dalam hal ini jumlah hanya pengaruh tertentu adalah suhu , yaitu 20 ° C .

2.2.2 Nilai sebenarnya ( kuantitas )


Nilaikebenaran kuantitas didefinisikan sebagai nilai yang konsisten. Ini berarti
bahwa tidak ada kesalahan pengukuran dalam realisasi definisi . Sebagai contoh , kepadatan
zat didefinisikan sebagai massa per unit volume. Jika massa dan volume zat dapat
ditentukan tanpa membuat kesalahan pengukuran , maka nilai sebenarnya dari kepadatan

9
dapat diperoleh . Sayangnya dalam praktek kedua jumlah tersebut tidak dapat ditentukan
tanpa kesalahan eksperimental . Oleh karena itu nilai sebenarnya dari kuantitas tidak dapat
ditentukan denga eksperimental.

2.2.3 Nilai nominal dan nilai konvensional yang benar


Nilai nominal adalah nilai perkiraan atau bulat,mengukur material atau
karakteristik suatu alat ukur . Sebagai contoh, ketika kita merujuk pada resistor 100 ohm
atau berat 1 kg , kita menggunakan nilai nominal . Nilai-nilai yang tepat mereka , yang
dikenal sebagai nilai-nilai yang benar konvensional , mungkin menjadi 99,98 ohm dan
1,0001 kg masing-masing . Nilai konvensional yang benar adalah diperoleh dengan
membandingkan soal tes dengan standar pengukuran tingkat yang lebih tinggi dalam
kondisi yang ditentukan .Jika kita mengambil contoh dari berat 1 kg,Nilai konvensional
yang benar adalah nilai massa berat sebagaimana didefinisikan dalamOIML (Organisasi
Internasional Metrologi Legal) internasionalRekomendasi RI 33 , yaitu nilai massa jelas
berat , ditentukanmenggunakan beban kepadatan 8000 kg / m3di udara kepadatan 1,2 kg /
m3pada 20 ° C dengansosok ketidakpastian tertentu . Nilai konvensional berat
biasanyadinyatakan dalam bentuk 1,001 g ± 0,001 g

2.2.4 Kesalahan dan kesalahan relatif pengukuran


Perbedaan antara hasil pengukuran dan valueis sebenarnya dikenal sebagai
kesalahan pengukuran . Karena nilai kebenaran tidak bisa ditentukan , kesalahan
sebagaimana didefinisikan tidak dapat ditentukan juga. Nilai konvensional yang benar oleh
karena itu digunakan dalam praktek untuk menentukan kesalahan .

Para erroris relatif diperoleh dengan membagi kesalahan dari nilai rata-rata yang
terukur . Bila diperlukan untuk membedakan kesalahan kesalahan from relative ,
fromrelative kadang-kadang disebut kesalahan absolut pengukuran . Sebagai kesalahanbisa
positif atau negatif istilah lain , nilai absolut dari kesalahan , digunakan untuk
mengungkapkan besarnya ( atau modulus ) dari kesalahan .

10
Sebagai contoh , misalkan kita ingin menentukan kesalahan multimeter digital
pada tingkat tegangan nominal 10 volt DC . Multimeter terhubung kestandar tegangan DC
memasok tegangan 10 volt DC dalam membaca dan mencatatan. Prosedur ini diulang
sebanyak lima kali .ituberarti dari lima bacaan dihitung , dan ditemukan untuk menjadi 10,2
volt .
Kesalahan tersebut kemudian dihitung sebagai 10,2-10,0 = 0,2 volt . Relatif
Kesalahandiperoleh dengan membagi 0,2 volt sebesar 10,2 volt , memberikan 0,02 . Relatif
Kesalahansebagai persentase diperoleh dengan mengalikan kesalahan relatif ( 0,02 ) dengan
100 , yaitukesalahan relatif adalah 0,2 persen dari membaca .
Dalam contoh ini nilai konvensional yang benar digunakan , yaitu tegangan dari
10volt DC yang disediakan oleh standar tegangan , untuk menentukan kesalahan dari
instrumen .

2.2.5 Kesalahan acak


Pengukuran kesalahan acak muncul dari variasi tak terduga satu atau lebih jumlah
pengaruh. Efek dari variasi tersebut dikenal sebagai efek acak .Misalnya , dalam
menentukan panjang dari sebuah bar atau mengukurblok , variasi suhu lingkungan
menimbulkan kesalahandalam nilai yang terukur . Kesalahan ini disebabkan oleh efek acak
, yaituvariasi tak terduga dari suhu lingkungan . Hal ini tidak mungkin untuk
mengkompensasi kesalahan acak . Namun, ketidak pastian yang muncul dariefek acak
dapat diukur dengan mengulangi percobaan beberapa kali .

2.2.6 kesalahan sistematik


Sebuah kesalahan yang terjadi karena efek yang lebih atau kurang konstan yang
disebut kesalahan sistematis .Jika nol dari alat ukur telah bergeser dengan jumlah yang
konstan ini akan menimbulkan kesalahan sistematis . Dalam mengukur tegangan melintasi
resistensi menggunakan voltmeter impedansi terbatas voltmeter sering menyebabkan
kesalahan sistematis . Koreksi dapat dihitung jika impedansivoltmeter dan nilai perlawanan
diketahui .

11
Seringkali , instrumen dan sistem pengukuran disesuaikan atau dikalibrasi
menggunakan standar pengukuran dan bahan referensi untuk menghilangkan efek
sistematis. Namun, ketidakpastian yang terkait dengan standar atau bahan
referensidigabungkan dalam ketidakpastian kalibrasi .

2.2.7 Akurasi dan presisi


Istilah akurasi dan presisi sering disalahpahami atau bingung .ituakurasi pengukuran
adalah tingkat kedekatan dengan nilai sebenarnya . Presisi pengukuran adalah tingkat
pencar dari hasil pengukuran ,saat pengukuran diulang beberapa kali dalam kondisi
tertentu.

Pada Gambar . 2.1 hasil yang diperoleh dari percobaan pengukuran


menggunakanukur diplot sebagai distribusi frekuensi .vertical

12
Axis mewakili frekuensi hasil pengukuran dan horizontal Axis menghadirkan
nilai-nilai hasil ( X ) . Garis vertikal pusat mewakilinilai rata-rata dari semua hasil
pengukuran . Garis vertikal ditandai Tmerupakan nilai sebenarnya dari besaran ukur .
Perbedaan antara meannilai dan tline adalah akurasi pengukuran . Standar deviasi( ditandai
σx ) dari semua hasil pengukuran tentang nilai rata-rata adalah kuantitatif mengukur untuk
ketepatan pengukuran .
Sayangnya akurasi didefinisikan dengan cara ini tidak dapat ditentukan ,sebagai
nilai sebenarnya ( T ) pengukuran tidak dapat diperoleh karena kesalahanlazim dalam
proses pengukuran. Satu-satunya cara untuk mendapatkan perkiraanakurasi adalah dengan
menggunakan standar pengukuran tingkat yang lebih tinggi di tempat ukur instrumen untuk
melakukan pengukuran dan menggunakan nilai rata-rata yang dihasilkan sebagai Nilai
kebenaran . Inilah yang biasanya dilakukan dalam praktek . Garis ( S ) merupakannilai rata-
rata yang diperoleh dengan menggunakan standar pengukuran tingkat yang lebih tinggi .
Dengan demikian angka akurasi dikutip oleh produsen instrumen teknis sastra
adalah perbedaan antara hasil pengukuran ditampilkan olehinstrumen dan nilai yang
diperoleh saat standar pengukuran tingkat yang lebih tinggi digunakan untuk melakukan
pengukuran . Dalam hal instrumen sederhana akurasi ditunjukkan biasanya akurasi
kalibrasi , misalnya di kalibrasimikrometer serangkaian balok ukur yang digunakan . Jika
nilai-nilai yang ditampilkan olehmikrometer selama rentang yang dapat digunakan
perusahaan jatuh dalam ± 0,01 mm dari nilai-nilai yang ditetapkan untuk blok gauge, maka
akurasi mikrometer dilaporkan sebagai± 0,01 mm
Hal ini dapat dilihat bahwa definisi kesalahan diberikan sebelumnya (Bagian
2.2.4) sangat mirip dengan definisi akurasi . Bahkan ketetapan kesalahan yang istilahnya
dipertukarkan . Beberapa memilih untuk menggunakan istilah kesalahan dan yang lain lebih
suka menyebutnya akurasi . Umumnya produsen alat lebih akurasi jangka , sepertimereka
tidak ingin menyoroti fakta bahwa instrumen mereka memiliki kesalahan .
Akurasi relatif dan persentase akurasi relatif juga menjadi konsep yang sering
digunakan . Definisi ini mirip dengan kesalahan relatif dan persentase kesalahan relatif ,
yaitu akurasi relatif diperoleh dengan membagi akurasi oleh rata-rata hasil terukur dan
persen akurasi relatif dihitung dengan mengalikan akurasi relatif oleh 100

13
2.2.8 Kalibrasi
Calibrationis proses membandingkan indikasi instrumen atau nilai ukuran bahan (
misalnya nilai berat badan atau panjang yang mengukur penguasa ) terhadap nilai-nilai
yang ditunjukkan oleh standar pengukuran di bawahkondisi tertentu . Dalam proses
kalibrasi instrumen atau materi mengukur soal tes adalah baik disesuaikan atau faktor
koreksi yang ditentukan .
Tidak semua instrumen atau tindakan materi yang dapat disesuaikan . Dalam hal
instrument tidak dapat disesuaikan , mungkin untuk menentukan faktor koreksi , meskipun
Metode ini tidak selalu memuaskan karena sejumlah alasan , primersalah satunya adalah
non - linearitas respon yang kebanyakan instrumen .
Sebagai contoh, di kalibrasi termometer raksa -in - kaca antara0 ° C dan 100 ° C ,
mengatakan kalibrasi dilakukan pada enam suhu tes,0 ° C , 20 ° C , 40 ° C , 60 ° C , 80 ° C
dan 100 ° C . Koreksi ditentukan untuksetiap suhu uji dengan mengambil perbedaan antara
pembacaan testermometer dan termometer referensi yang digunakan untuk kalibrasi
.inikoreksi hanya berlaku pada suhu kalibrasi . koreksipada suhu antara tak dapat
ditentukan dengan interpolasi , misalnya itukoreksi untuk 30 ° C tidak dapat ditentukan
dengan interpolasi koreksisesuai dengan 20 ° C dan 40 ° C .
Dalam kasus tindakan material, misalnya berat tes, baikpenentuan nilai massa
konvensional atau penyesuaian nilai massa(dalam massa disesuaikan saja) dengan
penambahan atau penghapusan materi dilakukan .Namun, dalam kasus banyak tindakan
bahan lain seperti penguasa meter,blok gauge, atau resistor standar penyesuaian tidak
mungkin . Dalam kasus tersebutnilai konvensional item ditentukan .
Beberapa instrumen yang digunakan untuk pengukuran parameter listrik yang
disesuaikan, misalnya multimeter , osiloskop , generator fungsi

2.2.9 Hirarki standar pengukuran


Standar pengukuran dikategorikan ke dalam beberapa tingkatan , yaitu primer
,standar sekunder dan bekerja membentuk hirarki . standar primermemiliki kualitas
metrologi tertinggi dan nilai-nilai mereka tidak dirujuk kestandar lain dari kuantitas yang
sama. Sebagai contoh, Prototype Internasional kilogram dipertahankan di Biro

14
Internasional Berat dan Ukuran ( BIPM ) adalah standar utama untuk pengukuran massa .
Ini adalah yang tertinggi standar tingkat untuk pengukuran massa dan tidak dirujuk ke lebih
jauh standar.
Standar yang nilainya diberikan oleh perbandingan dengan standar utama jumlah
yang sama . Para kilogram standar nasional dikelola oleh banyak negara adalah standar
sekunder sebagai nilai ini kilogram ditentukan oleh dibandingkan dengan kilogram standar
primer dipertahankan di Biro Internasional Berat dan Ukuran ( BIPM ) .
Sebuah standar , yang digunakan secara rutin untuk mengkalibrasi atau check
mengukur instrumen atau tindakan material, dikenal sebagai standar kerja . Sebuah kerja
standar berkala dibandingkan dengan standar sekunder yang sama kuantitas . Sebagai
contoh , bobot yang digunakan untuk kalibrasi saldo dan lainnya bobot standar kerja .
Istilah standar primer nasional , standar sekunder tersier, standar ini digunakan
untuk menggambarkan standar pengukuran nasional hierarchyof dipelihara di negara
tertentu . Di sini primer istilah standardis digunakan dalam arti bahwa itu adalah standar
tertinggi tingkat dipertahankan di negara tertentu untuk kuantitas tertentu . Standar ini
mungkin atau mungkin tidak standar utama dalam hal hirarki metrologi yang dijelaskan
dalam paragraf sebelumnya , misalnya banyak negara mempertahankan yodium stabil
helium sistem neon laser untuk realisasi meter nasional . Ini adalah kasus primer metrology
standar yang digunakan sebagai standar primer nasional . Di sisi lain menunjukkan
sebelumnya, kilogram dikelola oleh sebagian besar negara sebagai Negara standar primer
massa hanya standar sekunder dalam metrologi yang hirarki standar.
Biasanya skema hirarki nasional yang tergabung dalam metrology hukum negara
.Sebuah standar pengukuran yang diakui oleh perjanjian internasional untuk
melayaniinternasional sebagai dasar untuk menetapkan nilai standar lain darikuantitas yang
bersangkutan dikenal sebagai standar internasional .
Alasan utama untuk membangun skema hirarki adalah untuk meminimalkan
menggunakan dan penanganan standar tingkat yang lebih tinggi dan dengan demikian
untuk mempertahankan mereka nilai nilai. Dengan demikian primer , sekunder dan standar
kerja yang dinilai dalam ketidakpastian , standar utama yang memiliki ketidakpastian yang

15
terbaik dan kerja standar ketidakpastian terburuk . Gambar 2.2 menggambarkan dua
hierarki standar pengukuran.

2.2.10 Traceability / Lacak


Konsep traceability berkaitan erat dengan hirarki standar .Untuk standar tertentu
pengukuran, atau alat ukur , ketertelusuran berarti bahwa nilainya telah ditentukan oleh
rantai yang tak terputus perbandingandengan serangkaian standar yang lebih tinggi dengan
ketidakpastian dinyatakan . Semakin tinggistandar tingkat mungkin standar nasional
dipertahankan di negara tertentu atau standar internasional yang dikelola oleh Biro
Internasional Beratdan Ukuran ( BIPM ) atau laboratorium lainnya .
Baru-baru ini definisi dasar ini telah dimodifikasi dengan penambahan
persyaratan waktu untuk perbandingan . Memang benar bahwa jika perbandingan yang
terpisah dalam waktu , traceability mungkin akan hilang . Sebagai contoh, sel beban
dipasang di mesin uji tarik mungkin kehilangan ketertelusuran setelah sekitar satu tahun
dari perbandingan terakhirnya . Dengan demikian ketertelusuran tes atau alat ukur
tergantung pada jenis instrumen , interval waktu dari yang terakhir perbandingan dan
sampai batas tertentu pada ketidakpastian instrumen . disebabkan oleh badan-badan
akreditasi alasan laboratorium seperti Inggris Layanan Akreditasi ( UKAS ) dan Asosiasi
Nasional Pengujian Pihak berwenang ( NATA ) dari Australia telah merumuskan pedoman

16
khusus untuk ketertelusuran standar pengukuran dan uji dan peralatan pengukuran
digunakan di laboratorium mencari akreditasi .

2.2.11 Rasio uji ketidakpastian


Kalibrasi uji dan peralatan pengukuran selalu dilakukan terhadapstandar
pengukuran tingkat yang lebih tinggi , biasanya standar kerja . Rasioketidakpastian ( lihat
Bab 9 ) dari item tes dengan pengukuranstandar yang digunakan dalam kalibrasi dikenal
sebagai rasio ketidakpastian tes . dalam kebanyakan kalibrasi yang TUR minimal 1 : 5
digunakan , meskipun dalam beberapa situasi ,terutama ketika item tes memiliki
ketidakpastian yang relatif kecil , yang lebih rendah TUR( 1 : 2 atau kadang-kadang 1 : 1 )
harus digunakan . Saat ini lebih dari biasanya untuk menentukanyang TUR sebagai rasio
dari ketidakpastian gabungan ( anggaran ketidakpastian ) darihasil yang diperoleh oleh
standar pengukuran yang diperoleh item tes .
Mari kita lihat sebuah contoh . Katakanlah pengukur tekanan dari 0-1500 kPa (
absolut )rentang harus dikalibrasi untuk ketidakpastian ± 100 Pa Dengan TUR dari 1 : . 5 ,
yang standar pengukuran yang akan digunakan untuk kalibrasi ini harus memiliki
ketidakpastiantidak lebih dari 100/5 Pa yaitu ± 20 Pa A bekerja berat standar mati .tester
tekanan memiliki ketidakpastian kurang dari ± 20 Pa akan memenuhikriteria .

2.2.12 Resolusi , diskriminasi dan sensitivitas


Resolusi , discriminationand sensitivityof instrumen yang eratkonsep terkait .
Resolusi alat ukur adalah terkecilperbedaan antara dua indikasi layar. Untuk instrumen
analogini adalah divisi dikenali terkecil pada layar . Sebagai contoh, jikalulus terkecil di
termometer sesuai dengan 0,1 ° C , resolusitermometer adalah 0,1 ° C . Untuk perangkat
menampilkan digital , ini adalah perubahandi indikasi ketika sedikitnya perubahan
signifikan digit dengan satu langkah, misalnya ituresolusi keseimbangan berat
menunjukkan kepada dua desimal dalam gram adalah0,01 g
Diskirminasi dari sisi lain adalah kemampuan suatu instrumen untuk
meresponperubahan kecil stimulus . Hal ini didefinisikan sebagai perubahan terbesar
dalamstimulus yang tidak menghasilkan perubahan terdeteksi dalam respon ukurinstrumen .

17
Sebagai contoh, jika termometer merkuri -in - kaca digunakan untuk mengukursuhu
penangas minyak yang suhu meningkat secara bertahap ,perubahan suhuyang terkecil dapat
didaftarkan oleh termometer akandiskriminasi tersebut. Hal ini belum tentu sama dengan
resolusiinstrumen . Umumnya dalam instrumen berkualitas baik diskriminasi haruslebih
kecil dari resolusi .
Kepekaan dalam instrumen adalah kuantitas numerik yang mewakilirasio
perubahan dalam menanggapi bahwa perubahan stimulus. inibiasanya berlaku untuk
instrumen yang tidak memiliki output atau tanggapan dalamunit sama dengan input atau
stimulus . Sebuah contoh umum dalam metrologi suatulaboratorium adalah keseimbangan
lengan yang sama . Input ( stimulus ) untuk sisanya adalah perbedaan massa antara dua
panci . Outputnya adalah sudut inklinasidari balok keseimbangan saat istirahat . Jadi untuk
menghubungkan perbedaan massa yang sesuai perubahan dalam sudut kemiringan balok
keseimbangan , kita perlu menentukan sensitivitas keseimbangan . Dalam kasus saldo balok
inidikenal sebagai timbal balik sensitivitas

2.2.13 Toleransi
Toleransi adalah penyimpangan maksimum dari nilai material mengukur , atau
indikasi alat ukur . Dalam kebanyakan kasus toleransi ditentukan oleh peraturan nasional
atau spesifikasi standar. Sebagai contoh,Rekomendasi OIML International RI 111
memberikan toleransi untuk bobotdari kelas yang berbeda digunakan untuk tujuan
metrologi ( lihat Tabel 4.1 ) .

2.2.14 Pengulangan pengukuran


Pengulangan operasi alat ukur atau pengukuran didefinisikan sebagai kedekatan
perjanjian antara hasil berturut-turut Pengukuran dilakukan di bawah kondisi yang sama
dari pengukuran dalam interval yang relatif singkat . Kondisi pengulangan termasuk
prosedur pengukuran , pengamat , kondisi lingkungan dan lokasi . Pengulangan biasanya
dinyatakan secara kuantitatif sebagai standar deviasi hasil pengukuran
Contoh akrab adalah pengulangan dari keseimbangan berat , yaituditentukan
dengan menimbang massa beberapa kali di bawah kondisi yang samadalam interval waktu

18
yang singkat . Standar deviasi indikasi keseimbangan dinyatakan sebagai pengulangan dari
keseimbangan . Prosedur rinci diberikan dalam Bab 4 .

2.2.15 Reproduksibilitas pengukuran


Reproduksibilitas proses pengukuran kedekatan perjanjianantara hasil pengukuran
yang dilakukan di bawah kondisi yang berubah dari pengukuran . Kondisi berubah dapat
mencakup prinsip pengukuran, metode pengukuran , pengamat , pengukuran yang
instrumen , standar acuan yang digunakan , lokasi di mana pengukuran dilakukan , dll
Reproduktifitas jarang dihitung dalam metrologi , meskipun konsep inibanyak
digunakan dan sangat berguna dalam pengujian kimia dan fisik. Biasanya pengulangan dan
kemampuan untuk memproduksi prosedur uji ditentukan dengan melakukan percobaan
yang dirancang secara statistik antara dua laboratorium ( atau dua set kondisi ) dan dengan
melakukan analisis varians dari hasil tes . ituvarians ( kuadrat dari standar deviasi )
disebabkan variasi dalamlaboratorium ( atau set kondisi ) dinyatakan sebagai pengulangan
dan bahwa antara laboratorium dinyatakan sebagai reproduktifitas . Percobaan ini biasanya
dikenal sebagai R & R studi ( pengulangan dan reproduktifitas ) .

19
Daftar Pustaka
International standards
1. International vocabulary of basic and general terms in metrology (1993)
International Organization for Standardization.
2. International Recommendation RI 33-1979. Conventional value of the result
ofweighing in air. International Organization of Legal Metrology.
3. International Recommendation RI 111-1994. Weights of classes E1, E2, F1, F2,M1,
M2, M3. International Organization of Legal Metrology.

Introductory reading
1. De Vries, S. (1995) Make traceable calibration understandable in the industrial
world. Proceedings of the Workshop on ‘The Impact of Metrology on Global
Trade’. National Conference of Standards Laboratories.
2. Sommer, K., Chappell, S.E. and Kochsiek, M. (2001) Calibration and verification,
two procedures having comparable objectives, Bulletin of the International
Organization of Legal Metrology, 17, 1.

Advanced reading
1. Ehrlich, C.D. and Rasberry, S.D. (1998) Metrological timelines in
traceability,Journal of Research of the National Institute of Standards and
Technology, 103,93.

20
BAB 3
Pengukuran Linear dan Pengukuran Sudut

3.1 Pendahuluan

Metrologi dimensi sangat penting untuk produksi rekayasa komponen.


Pertukaran adalah bagian dari pembuatan komponen untuk toleransi yang telah
ditentukan. Pengukuran linear dan pengukuran sudut. Oleh karena itu sangat penting
dalam bidang produksi dan rekayasa mekanik, dan juga penting di bidang lain seperti
arsitektur, sipil rekayasa konstruksi dan survei.

3.2 Pengukuruan Panjang

3.2.1 SI dan Satuan Lainya

Satuan atau unit dasar SI untuk pengukuran panjang adalah meter didefinisikan
sebagai “Panjang jalan yang ditempuh oleh cahaya dalam ruang hampa selama selang
waktu dari 1/299792458 detik”
Definisi ini diadopsi oleh Konferensi General ede Poidset Mesures (CGPM) pada
tahun 1983 dan perbaikan kecepatan cahaya pada 299792458 m/s. Sejumlah kelipatan
dan submulti plesmeter adalah umum digunakan:
nanometer(nm) =10-9meteran
mikrometer(m) =10-6meteran
milimeter(mm) =10-3meteran
kilometer(km) =103meteran
Sentimeter (cm), banyak digunakan dalam sistem centimeter-gram-detik. Unit (sistem
CGS), bukan submultiple yang direkomendasikan SI, meskipun begitu unit ini masih
digunakan dalam beberapa situasi. Yang paling banyak digunakan unit non-metrik
adalah inci, kaki, yard dan mil. Saat ini, unit ini juga didefinisikan dalam unit SI seperti
yang diberikan di bawah ini:
1 inci (dalam) = 25,4 milimeter persisnya

21
1 kaki (ft) = 0,3048 meter
1 yard (yd) = 0,9144 meter
1 mil = 1,609 34 kilometer

3.2.2 Standart Utama

Meter telah memiliki sejumlah definisi sejak definisi asli sebagai satu dari
sepuluh juta bagian orang di dunia. Meter dikonvensi telah ditandatangani pada tahun
1875, didefinisikan sebagai jarak antara dua tanda yang dibuat pada platinum iridium
bar yang dipertahankan di BIPM. Standar ini sekarang merupakan sejarah penting.
Standar dasar modern untuk panjang adalah yodium stabil helium Laser neon. Frekuensi
laser ini (f) adalah samadengan panjang gelombang cahaya (λ) melalui relasi:
c = f λ (3.1)
Di mana c = 299 792 458 m / s adalah nilai yang diberikan untuk kecepatan
cahaya oleh definisi meter. Unit panjang yang diwujudkan dengan memasukkan laser ke
interferometer.
Frekuen sila terdapat direalisasikan keketidakpastian keseluruhan 1 bagian dalam
109. Frekuensi laser primer disebarluaskan kedalam sistem laser interferometer yang
digunakan untuk pengukuran panjang dan perpindahan.

3.2.3 Standart Kedua dan Standart Pengerjaan

Helium neon laser tersedia secara komersial banyak yang digunakan sebagai
standar sekunder untuk panjang. Biasanya ini digunakan dalam kombinasi dengan
pengukuran yang mesin, gauge blokc pembanding atau mengkoordinasikan mengukur
mesin. Sebagai tambahan, berbagai artefak lain seperti balok ukur, panjangbaar, garis
standart dan kaset yang digunakan sebagai standart kerja mesin.

3.2.3.1 Pengukuran Mesin

Sebuah diagram skematik mesin pengukur ditunjukkan pada Gambar. 3.1.


Pengukuran Mesin. Pengukuran mesin adalah alat ukur linier memiliki dasar yang solid
dan mesin penggeser permukaan. Dalam versi yang dikenal sebagai mesin pengukur

22
yang universal pengukuran linier dapat dibuat dalam dua sumbu tegak lurus satu sama
lain.
Penetapan dan dan pergerakan yang dipasang pada permukaan yang bergeser.
Dalam versi garis standar didirikan pada pengukuran mesin. Dalam versi moderen laser
helium neon dipasang di pangkal seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1. Sebuah
retro-reflektor yang dipasang di kereta bergerak. Sinar laser selaras sehingga sejajar
dengan sumbu longitudinal dari mesin. Gangguan dapat terjadi antara balok langsung
yang dipancarkan oleh laser dan sinar yang dipantul kan oleh retro-reflektor. Dengan
menghitung pinggiran interferensi, jarak antara bidang referensi dari rongga laser dan
retro-reflektor dapat dihitung secara akurat.

Gambar3.1Pengukuran Mesin

Biasanya pada pinggiran dapat dihitung secara elektronik dan diubah menjadi
panjang unit. Nilai yang akurat dari indeks bias udara diperlukan untuk tujuanini. Suhu,
tekanan dan kelembaban udara relatif adalah diukur untuk menghitung indeks bias.
Frekuensi laser adalah diperoleh dan dibandingkan dengan standar laser yang helium
neon utama. Pengukuran mesin memiliki resolusi 0,1∝m dan relatif tidak pastidari
urutan 0,25 ppm yang tersedia secara komersial.

23
3.2.3.2 Gauge Block

Gauge blokc awalnya diproduksi oleh CE Johansson dari Swedia dan dikenal
sebagai standar akhir sebagai permukaan referensi blok yang ujung-ujungnya. Gauge
blokc tersedia memiliki empat persegi panjang atau bagian persegi. Mereka adalah juga
tersedia blok pendek (hingga 100 mm) dan blok panjang (sampai 1000 mm). Biasanya
mengukur blok yang tersedia sebagai set yang terdiri dari nomorblok memungkinkan
bangunan dari setiap panjang antara 0,5 mm dan 200 mm dalam langkah 0,0005 mm.
Satu set gauge blokc mulai dari 2 mm sampai 100 mm terdiri dari 112 blok ditunjukkan
pada Gambar. 3.2.

Memeras Gauge Blocks


Dua gauge blokc dapat diperas bersama untuk membentuk panjang diperpanjang.
Memerasdilakukan dengan membawa permukaan dua blok ke dalam kontak dan
menekan ringan sampai mereka menempel satu sama lain. Pemisahan dilakukan dengan
hati-hati geser satu blok sejajar dengan bidang adhesi. Ketika dua blok memeras
bersama lapisan kontak ketebalan diketahui terbentuk antara dua permukaan. Ketebalan
lapisan ini tergantung pada kekasaran permukaan

Gabar 3.2 A set of steel gauge blocks. (Source: Mitutoyo Corp., Japan)

Dua permukaan dapat menyusut tetapi untuk sebagian besar tujuan praktis efek
dari Lapisan memeras tidak signifikan. Sebelum memeras balok ukur bersama-sama,

24
mereka permukaanharus dibersihkan dari debu dan diperiksa untuk Gerinda.
Membangun kombinasi ukuran balok ukur Alat pengukur yang akan digunakan untuk
membangun kombinasi ukuran ditentukan oleh metode berikut. Mikrometer (0,001 mm)
blok diambil pertama, diikuti oleh keseratus, kesepuluh dan milimeter blok.
contoh:
Untuk membangun 108,455 mm dari 112-blok set:
blok 1 1,005
blok 2 1.05
blok-3 1.40
blok 4 5
blok-5 100

Standar Dokumenter
Standar internasional berikut menentukan dimensi dan lainnya persyaratan balok
ukur:
ISO 3650: 1999 - gauge blokc
OIML RI 30: 1981 - Akhir standar panjang (gauge blokc). Juga sejumlah standar
nasional tercantum dalam Daftar Pustaka

Karakteristik penting
Sejumlah parameter penting dari balok ukur didefinisikan dalam standar internasional
yang disebutkan di atas. Ringkasan ini diberikan di bawah ini.

Panjang gauge blokc


Panjang(l) dari gauge blokc adalah jarak tegak lurus antara setiaptitik tertentu dari satu
permukaan pengukuran dan permukaan bidang pembantu piring yang sama material dan
tekstur permukaan dimana pengukuran berlawanan permukaan gauge blokc telah
diperas. Panjang mencakup satu memeras Film. Definisi ini diilustrasikan pada Gambar.
3.3.

25
Gambar 3.3 panjang Tengah dan panjang pada setiap titik gauge blokc. (Sumber: ISO
3650) piring tambahan

Pusat Panjang
Pusat panjang (l) adalah kasus khususdari panjang didefinisikan dalam sebelum nya
paragraf. Pusat panjang, panjang yang diambil pada titik pusat gratis mengukur
permukaan.

Deviasi dari panjang nominal


Perbedaan antara panjang nominal (l) dan panjang (l) pada setiap titik adalah
penyimpangan dari panjang nominal pada setiap titik, lihat Gambar. 3.4.

26
Gambar 3.4sifatgeometrisdarigauge blokc.(Sumber: ISO3650)

Variasi panjang
Variasipanjang (V) adalah perbedaan antara panjang maksimum (lmax.) Dan panjang
minimum (lmin.) Dari ukuran blok tertentu.

Penyimpangan dari kerataan


Jarak antara dua bidang sejajar melampirkan pada semua titik pengukuran yang
didefinisikan sebagai penyimpangan dari kerataan. Hal ini ditunjukkan pada
Gambar.3.5.

Gambar 3.5Deviasidarikerataan. (Sumber: ISO3650)

27
Kesejajaran danTegak LurusDariPermukaanDatum
Kesejajaran antara permukaan mengukur dan tegak lurus dari mengukur permukaan
dengan permukaan sisi para meter penting dan biasanya ditentukan.

Permukaan Akhir
Permukaan akhir dari permukaan pengukuran penting dari sudut pandang memeras
kualitas sehingga blok peras mudah. Goresan halus tanpa Gerinda dapat diterima
asalkan mereka tidak merusak kualitas memeras.

Stabilitas dimensi
Linear dan pengukuran sudut 23 Stabilitas panjang antara permukaan pengukuran gauge
blokcselama jangka waktu merupakan persyaratan penting. Ini adalah dari urutan
0.02∝m per tahun untuk blok kelas K dan 0 dan 0,05∝m untuk blok kelas 1 dan 2
masing-masing.

Bahan
Gauge blokc terbuat dari mengeras baja paduan kelas tinggi, zirkonia keramikatau
tungsten carbide. Kekerasan dan stabilitas jangka panjang dari bahan yang sifat penting.
Gauge blokc terbuat dari baja harus memiliki kekerasan tidak kurang dari 800 HV 0,5
Blok yang terbuat dari zirkonia keramik memiliki sifat yang sangat baik. Memeras yang
karakteristik yang sangat baik. Mereka juga sangat tangguh dan memiliki sangat baik
ketahanan aus - hingga tiga kali lipat dari tungsten carbide - rendah termal
konduktivitas, ketahanan yang sangat baik terhadap korosi dan ringan. Koefisien
ekspansi termal dekat dengan baja (9,5⋅10-6/°C).
Tungsten carbide juga telah digunakan secara luas sebagai bahan untuk
pembuatan gauge blokc. Gauge blokc terbuat dari tungsten karbida memiliki
Karakteristik memeras yang sangat baik dan tahan terhadap korosi. Itu
koefisien ekspansi termal (4,23⋅10-6/°C) adalah sekitar setengah baja.
Biaya terendah dan bahan yang paling populer untuk gauge blokc
mengeraspaduan baja. Kerugian utama dari blok baja kerentanan mereka terhadap
korosi.

28
Kelas Gauge Blokc
ISO3650menetapkanempat kelasgauge blokc:
kelasK, kelas0, kelas1dan kelas2

Penilaian ini didasarkan pada penyimpangan panjang pada setiap titik dari
nominal panjang serta toleransi untuk variasi panjang. Kelas K ditentukan sebagai
kalibrasi kelas untuk digunakan sebagai standar acuan untuk kalibrasi kelas lainnya.
Kelas K balok ukur biasanya akan memerlukan kalibrasi terhadap ukuran standar blok
interfero meter primer atau sekunder.
ISO3650 sistem penilaian yang diberikan pada Tabel3.1.

Perawatan danpenggunaangauge blokc


Rekomendasi yang dibuat oleh fisik Laboratory 1 Nasional Amerika Raya diberikan di
bawah ini.

Perawatan umum
Sangat hati-hati harus dilakukan dalam melindungi gauge blokc dan mereka kasus
dari debu, kotoran dan kelembaban. Bila tidak digunakan sebenarnya, blok harus selalu
disimpan dalam kasus mereka dan kasus ini harus terus tertutup. Blok harus digunakan

29
sejauh mungkin dalam suasana yang bebas dari debu. Dalam kasus ini blok baja, harus
berhati-hati bahwa blok tidak menjadi magnet atau mereka akan menarik debu besi.

Persiapan sebelum digunakan


Jika blok baru atau telah ditutupi dengan lapisan pelindung setelah
yang terakhir digunakan, sebagian besar lapisan ini harus dihapus dengan tepat
pelarut (isopropil atau metil alkohol). Permukaan-permukaan berukuran akhirnya harus
dilap dengan chamois kulit yang bersih atau kain linen halus. Menyeka ini harus
dilakukan dalam setiap contoh sebelum blok yang digunakan, terlepas dari apakah itu
telah disimpan dilapisi atau hanya dikembalikan sementara untuk kasus tidak dilapisi.
Hal ini, bagaimanapun, tidak diinginkan untuk bertujuan menghapus semua jejak lemak
karena sangat sedikit film lemak adalah bantuan untuk memeras memuaskan.

Perawatan digunakan
Penanganan permukaan tersusun dengan tangan kosong harus dihindari untuk
mengurangi risiko meninggalkan sidik jari. Penanganan yang tidak perlu dari blok yang
digunakan harus dihindari karena mereka mengambil panas dari tangan. Jika blok telah
ditangani selama beberapa waktu mereka harus diizinkan untuk menganggap berlaku
suhu ruangan sebelum digunakan untuk tujuan pengujian. Hal ini terutama penting
dalam kasus ukuran yang lebih besar. Ketika akurasi tertinggi diperlukan, ruang tes
dengan suhu terkontrol dari 20°C menjadi perlu, tetapi untuk keperluan biasa,
disediakan blok dan benda kerja yang dari bahan yang sama, tingkat yang cukup akurasi
dapat diper oleh jika waktu diperbolehkan untuk mengizinkan baik untuk
mengasumsikan temperatur yang berlaku ruangan.

Pengukur rusak
Kerusakan pada permukaan mengukur kemungkinan besar terjadi pada tepi.
Sedikit Gerinda dapat dihapus dengan hati-hati dengan menggambar jenis batu
Arkansas ringan ditepi yang rusak ke ara hyang jauh dari permukaan pengukuran dari
standar. Setiap permukaan pengukuran sehingga diperlakukan harus dibersihkan
sebelum memeras. Sebuah standar dengan permukaan pengukuran yang rusak sebaiknya
harus kembalike pabrik untuk permukaan yang akan dipulihkan.

30
Perawatan setelah digunakan
Segera setelah digunakan setiap blok harus dibersihkan dan diganti yang
kompartemen yang tepat dalam kasus ini. Hal ini sangat penting untuk menghilangkan
tanda jari dari permukaan pengukuran. Jika blok jarang digunakan mereka harus dilapisi
dengan korosi yang sesuai preventif sebelum dimasukkan pergi. Persiapan harus
diterapkan untuk pengukuran permukaan dengan bersih sepotong kain yang lembut.
Sikat A tidak boleh digunakan karena hal ini dapat menganginkan persiapan dan
kelembaban dalam gelembung udara yang terbentuk dapat menyebabkan karat dari
permukaan.

3.2.4 Alat Alat Ukur Panjang


Sebuah deskripsi singkat dari panjang measuring instruments cocok untuk
berbeda tujuan diberikan dalam bagian ini.

3.2.4.1 Permukaan Piring

Pelat permukaan item penting untuk pengukuran dimensi baik dalam


laboratorium dan pabrik. Biasanya semua pengukuran linear diambil
dari bidang referensi. Permukaan piring permukaan digunakan untuk tujuan ini.
Secara tradisional pelat permukaan datar terbuat dari besi cor baik sebagai
Tabel berdiri bebas atau cocok untuk pemasangan di bangku. Keduanya memiliki
bagian atas mereka tangan permukaan tergores ke tingkat yang sangat tinggi kerataan.
Nilai dari permukaan plat ditentukan oleh tingkat kerataan, yang didefinisikan sebagai
jarak antara dua bidang sejajar yang berisi semua poin dari permukaan. Dalam baru-
baru ini tahun bahan batu alam telah menjadi semakin populer dan granit piring hampir
seluruhnya diganti plat besi cor.
Granit adalah dua kali lebih keras seperti besi cor dan perubahan suhu hanya efek
minimal terhadap kontur permukaannya. Struktur butir yang halus wellseasoned granit
memastikan permukaan sebagian besar bebas dari Gerinda dan tonjolan dan tingkat
tinggi kerataan selama jangka waktu yang relatif lama. Piring permukaan Granit tersedia
dalam ukuran mulai dari 300 mm × 300 mm x 100 mm sampai 2000 mm x 1500 mm x
300 mm. Kelas piring terbaik memiliki kerataan mulai dari 5 mm sampai 15 mm.

31
3.2.4.2 Mikrometer Bagian Luar

Sebuah mikrometer luar (Gambar. 3.6) digunakan untuk mengukur ketebalan


atau diameter bahan keras. Mikrometer luar tersedia dengan rentang pengukuran hingga
2 m dan resolusi 0,01 mm. Namun, kisaran ukur kepala sendiri jarang melebihi 25 mm,
dan jika mikrometer diperlukan untuk mengukur dimensi besar, harus digunakan
sebagai pembanding set baik ke posisi nol atau lebih ke dimensi dekat ukuran benda
kerja, menggunakan bar end. Besar ukuran mikrometer biasanya tersedia sebagai satu
set, terdiri dari frame, kepala mikrometer dan pengaturan bar. Berbagai macam
mikrometer ini tersedia untuk aplikasi yang berbeda. Jenis yang umum adalah dengan
dial indicator, dengan LCD indikator digital, snap mikrometer, dial mikrometer snap,
sekrup benang mikrometer, tabung mikrometer, Titik mikrometer dan mikrometer
lembaran logam.

Gambar3.6mikrometerluarjangkauan1 meter.
(Sumber: MitutoyoCorp,
Jepang)
3.2.4.3 Mrikometer Bagian Dalam

Mikrometer digunakan untuk pengukuran dalam (diameter internal silinder dan


benda-benda yang serupa) dikenal sebagai dalam mikrometer. Instrumen dengan rahang
jangkauan hingga 300 mm dengan kepala mikrometer dari kisaran 25 mm. Itu melebihi
kisaran 300 mm dalam bentuk silinder dengan pengukuran yang kepala di salah satu
ujung. Kedua jenis tersedia dengan resolusi 0,01 mm. Sebelah Dalam mikrometer
memiliki rentang pengukuran hingga 5000 mm dengan mikrometer berbagai kepala 50
mm yang tersedia. Jenis silinder dalam mikrometer adalah selalu disertakan dengan set
ekstensi yang memungkinkan satu kepala untuk menutupi rentang pengukuran yang
luas.

32
3.2.4.4 Jangka Sorong Dalam dan Luar

Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter eksternal dan internal obyek
dan dimensi internal silinder dan alur. Berbagai ukuran serta berbagai jenis dari jenis
stainless steel sederhana untuk mereka yang dilengkapi dengan menampilkan digital
kristal cair, baterai atau bertenaga surya yang tersedia. Juga, beberapa jenis
mempekerjakan serat karbon yang diperkuat plastik di balok dan rahang untuk membuat
mereka cahaya namun kuat. Kebanyakan jenis tersedia hingga rentang pengukuran 1000
mm dengan resolusi 0,01 mm.

3.2.4.5 Dial Gauge

Sebuah instrumen yang sering digunakan untuk pengukuran penyimpangan


relatif kecil ke permukaan datum adalah dial gauge. Sebuah dial gauge terdiri dari
spindle yang bergerak di dalam tabung silinder. Gerak linear poros diterjemahkan dalam
rotasi poros dengan menggunakan rak dan pinion mekanisme. Sebuah pointer pelekat
pada ujung poros dibuat untuk pindah dial melingkar lulus. Dalam desain yang berbeda,
yang dikenal sebagai jenis tuas, poros diganti dengan stylus. Atas dan bawah gerakan
stylus diterjemahkan ke dalam rotary gerakan pointer. Berbagai macam alat pengukur
dial rentang yang berbeda, biasanya sampai sekitar 100 mm, dan resolusi terbaik dari
0,002 mm yang tersedia.

3.2.4.6 Bore Gauge

Sebuah alat ukur bor adalah alat yang digunakan untuk pengukuran internal
diameter silinder. Sebuah mengukur bore terdiri dari tabung silinder yang tiga garpu
memperpanjang simetris. Seorang kepala mikrometer melekat ke silinder dan terhubung
dengan garpu internal. Pergerakan mikrometer spindle membuat garpu memperpanjang
atau kontrak. Untuk mengukur diameter silinder di bidang tertentu, gauge melahirkan
dimasukkan ke dalam silinder sampai Prongs diposisikan pada bidang yang diperlukan.
Mikrometer spindle adalah diputar sampai tiga garpu berada dalam kontak dengan
permukaan. Pembacaan instrumen memberikan diameter rata-rata dari tiga titik kontak.
Pengukur Bore tersedia dalam berbagai ukuran dan dapat dibaca dengan 0,001 mm.

33
3.2.4.7 Depth Gauge

Pengukur kedalaman variasi lain yang populer dari alat ukur linier dengan
membaca vernier dan landasan khusus. Pengukur kedalaman digunakan untuk
mengukur kedalaman lubang dan langkah-langkah.

3.2.4.8 Height Gauge

Ketinggian alat ukur bisa digambarkan sebagai caliper vernier tetap untuk basis
yang kuat. Berbeda dengan vernier caliper yang mengukur ketinggian hanya memiliki
satu landasan bergerak terhubung ke skala vernier. Kolom memiliki skala tetap
terpasang sehingga sumbu kolom tegak lurus terhadap bidang referensi dasar. Itu
gerakan landasan atas dan ke bawah skala tetap memungkinkan jarak vertikal diukur
secara akurat. Biasanya mengukur tinggi dipasang pada piring permukaan untuk
pengukuran jarak vertikal.

3.2.4.9 Pita

Baja dan kain kaset yang digunakan untuk pengukuran panjang lebih dari satu
meteran. Biasanya kaset baja tersedia dalam panjang 50 m, 100 m dan sampai sekitar
500 m. Kaset kain yang tersedia sampai dengan panjang 100 m.

3.2.4.10 Pengukuran Sistem Laser

Sejumlah sistem pengukuran linier menggunakan interferometri laser yang


tersedia. Pada kebanyakan sistem laser helium neon beroperasi pada 633 nm digunakan
sebagai sumber koheren cahaya. Sistem ini memiliki resolusi yang sangat baik dan
akurasi serta fitur lain seperti non-kontak kemampuan pengukuran. Juga akuisisi data
dan analisis yang nyaman ditangani oleh salah satu inbuilt prosesor dan program atau
perangkat keras eksternal dan perangkat lunak. Interferometri Laser Sistem ini
mengukur rentang hingga 30 meter dengan resolusi beberapa mikrometer.
Instrumen berdasarkan prinsip interferensi sederhana langsung dan
balok referensi cahaya adalah instrumen yang sangat baik untuk pengukuran linear.
Namun, mereka membutuhkan nilai yang akurat untuk indeks bias pesawat ke

34
menghitung panjang dari perbedaan fasa diukur dari dua campur balok. Meskipun ini
relatif mudah dalam kondisi laboratorium, di lapangan atau di pabrik akurasi yang sama
tidak dapat diperoleh karena variasi suhu lingkungan, kelembaban dan tekanan dalam
kondisi lapangan.
Sebuah laser kisi interferometer kurang rentan terhadap variasi bias yang Indeks
udara dan merupakan instrumen ideal untuk digunakan dalam situasi industri. Kisi
interferometer panjang ukuran menggunakan interferensi dua berkas cahaya difraksi
pada difraksi evaluasi kisi dan selanjutnya fase Perbedaan. Encoders linear dipasang ke
banyak alat ukur linear berdasarkan prinsip ini. Encoders linear menggabungkan laser
kisi interferometer memiliki rentang pengukuran maksimum sekitar 1500 mm dengan
ketidakpastian ± 10 m.
Sebuah mikrometer pemindaian laser yang menggunakan prinsip laser scanning
interferometri ditunjukkan pada Gambar. 3.7. Jenis instrumen yang mampu mengukur
benda kerja yang rapuh atau lunak dan yang mungkin menderita perubahan dimensi
karena mengukur kekuatan. Juga instrumen ini dengan mudah menangani benda kerja
yang berada di suhu dinaikkan dan sulit untuk pengukuran dengan alat konvensional.
Laser pemindaian mikrometer tersedia dengan rentang pengukuran 2 mm
untuk120 mm dan resolusi 0,01 pM sampai 0,1 um. Pengulangan instrumen ini
adalah urutan dari ± 2 m.

Gambar 3.7Lasermikrometerscan.(Sumber: MitutoyoCorp, Jepang)

3.2.5 Pengukuran Koordinat Mesin

Sebuah mesin koordinat pengukuran (CMM) adalah tujuan umum, kecepatan


tinggi instrumen yang digunakan untuk mengukur kecil untuk benda kerja menengah.

35
Ini mesin menawarkan akurasi pengukuran yang tinggi dan efisiensi pengukuran yang
sangat baik. Kebanyakan instrumen modern otomatis dengan komputerinbuilt atau
eksternal dan relatif mudah dioperasikan.

Figure 3.8 Coordinate measuring machine. (Source: Mitutoyo Corp., Japan)

Komponen penting dari mesin koordinat pengukuran adalah karya meja dan
kereta bergerak dalam tiga sumbu yang saling tegak lurus (X, Y dan Z). Gerbong utama
adalah bergerak sepanjang sumbu longitudinal (sumbu X) dari meja kerja. Sebuah
kereta sekunder (Y axis) yang bergerak di mistar gawang (jembatan) dari kereta sumbu
X dan poros dipasang vertikal merupakan sumbu Z.
Sebuah probe menempel pada ujung spindle Z-axis. Gerakan dari tiga gerbong di
X (bolak-balik), Y (kanan dan kiri) dan Z (atas dan bawah) arah memungkinkan probe
untuk ditempatkan pada setiap titik dalam volume pengukuran instrumen. Encoders
linear yang tepat, diinstal pada setiap sumbu, mengukur probe perpindahan. Data posisi
yang diperoleh di setiap titik diukur adalah output ke komputer untuk dua atau tiga
dimensi pengukuran termasuk penentuan titik koordinat, dimensi dan kontur.
Kemampuan ini sangat berguna ketika mengukur benda kerja besar yang sulit untuk
menangani, dan ketika melakukan pengukuran multi-planar benda kerja yang rumit.
Mengukur mesin dikoordinasikan paling cocok untuk pengukuran yang dibuat produk
seperti:
(a) Cetakan untuk menekan, die casting molding injection, dan coran presisi.

36
(b) Moulded produk sebelum dan sesudah mesin.
(c) Prototip dibuat pada peralatan mesin dikontrol secara numerik.
(d) bagian machined

3.2.5.1 Keuntungan dari Pengukuran Mesin

Mengukur mesin koordinat memiliki keuntungan atas konvensional sistem pengukuran:


A. Koordinat titik pada benda yang ditentukan hanya dengan menempatkan ujung
probe dalam kontak dengan itu.
B. Semua benda kerja permukaan, selain bagian bawah, dapat diukur disediakan
benda kerja dipasang dengan benar.
C. Pengukuran Sangat tepat dapat dilakukan dengan pelatihan yang minimal.Selain
itu, waktu yang dibutuhkan untuk benda kerja set-up dan pengukuran dikurangi.
D. Datum (referensi) poin dapat ditentukan sesuai kebutuhan. Unit pengolahan data
langsung menentukan dan mencetak dimensi, koordinat dan kontur benda kerja,
dan kemudian membandingkan pengukuran dengan nilai-nilai desain dan batas
toleransi, menghasilkan penurunan yang besar dalam waktu untuk analisis data
pengukuran.

Keakuratan pengukuran mesin koordinat pengukuran tergantung pada dimensi


nominal benda kerja. Akurasi khas dan ketidakpastian instrumen yang tersedia secara
komersial diberikan di bawah ini:
Linear akurasi perpindahan: 3 + 3L / 1000 m
Aksial akurasi pengukuran panjang: 3 + 3L / 1000 m
Volumetrik akurasi pengukuran panjang: 3.5 + 3.5L / 1000
Pengulangan ±6m
dimana L = panjang nominal dalam meter

3.3 Kalibrasi Dimensi dan Alat alat Ukur

3.3.1 Kesalahan Pengukuran dan Pembenaranya

37
3.3.1.1 Faktor Suhu

Suhu lingkungan merupakan faktor pengaruh penting untuk dimensi pengukuran.


Suhu standar yang dianjurkan adalah 20 ° C. Akan Tetapi, bahkan di laboratorium
dengan suhu terkontrol pada 20 ° C, suhu benda kerja mungkin sedikit berbeda. Oleh
karena itu suhu benda kerja diukur dengan menggunakan termometer dikalibrasi dan
dimensi nilai yang terukur dikoreksi dengan menggunakan koefisien ekspansi termal
dari materi.
Perubahan panjang (δL) dari item tes karena perubahan suhu diberikan oleh
persamaan berikut:

δL = L · α · AT (3.2)
di mana:
L = panjang aslinya dari item tes
α = koefisien ekspansi linear material
AT = perubahan suhu

Koefisien ekspansi termal linear dari beberapa bahan yang diberikan dalam Tabel 3.2.
Ketika alat ukur dan item tes yang diukur terdiri dari dua bahan yang berbeda hasil
ekspansi diferensial. Koreksi diperlukan untuk efek ini.

38
3.3.1.2 Faktor Deformasi
Deformasi adalah kedua faktor pengaruh yang paling penting. Terutama tiga Efek
menyebabkan deformasi:
(a) Karena gaya yang diberikan pada tes sepotong oleh alat ukur.
(b) Metodedukunganyang digunakanuntuksoal tes.
(c) Metode dukungan dari alat ukur.

Gaya yang diberikan olehalat ukur


Deformasi (dalam batas elastis) karena gaya yang diberikan oleh ukur diperkirakan dari:
.
∆L= (3.3)
.

Di mana :
F = gaya mengukur
L = panjang soal tes
E = modulus Young

39
A = luas penampang dari item tes.

Metode dukungan dari item tes

Ketika item tes didukung pada permukaan yang datar seperti piring permukaan
ketidakrataan dari pelat akan mempengaruhi pengukuran yang akan dilakukan.
disebabkan oleh alasan ini dan untuk pengukuran yang tepat item tes umumnya
didukung pada pisau tepi atau silinder. Pisau tepi atau silinder ditempatkan simetris
dalam kaitannya dengan panjang soal tes.

Airy point
Pada titik Airy dua sisi vertikal standar akhir tetap sejajar dengan satu
sama lain, Gambar. 3,9 (a). Jarak antara titik Airy diberikan oleh:

di mana:
L = panjang potongan uji
d = jarak antara titik Airy
n = jumlah dukungan.
Selama dua titik support, d = 0.5774L dan = 0.2113L.

Gambar3.9AirydanBesselpoindukungan

40
Bessel point
Ketika item tes panjang didukung di Bessel poin kontraksi pusat garis item karena
beratnya sendiri adalah minimum, Gambar. 3,9 (b). Ini Metode dukungan yang paling
cocok untuk kalibrasi timbangan standar panjang. Jarak antara Bessel poin adalah
0.5594L dan = 0.2203L.

Abbe error
Kesalahan Abbe muncul ketika sumbu instrumen atau standar yang digunakan
untuk pengukuran tidak bertepatan dengan sumbu soal tes yang diukur.Deformasi
lengan pengukuran jenis caliper mikrometer melalui sebuah θ sudut menimbulkan
kesalahan dalam panjang dθ.
misal jika θ = 1 menit dan d = 30 mm,
kesalahan Abbe = 30 × 1/3000 = 10 m

3.3.1.3 Kesalahan Paralak

Kesalahan Parallax terjadi saat melihat pointer terhadap tanda kelulusan seperti
pada kasus dial indicator atau melihat wisuda yang berada di pesawat yang berbeda
seperti dalam kasus lengan mikrometer dan bidal. Dalam situasi ini yang terbaik untuk
mengamati normal terhadap bidang dari wisuda sedapat mungkin.

3.3.2 Referensi Koordinat

Suhu referensi untuk pengukuran dimensi adalah 20 ° C. Jika A suhu yang


berbeda dari 20 ° C digunakan koreksi menggunakan koefisien linear ekspansi bahan
dibuat (lihat Tabel 3.2). Semua item tes seperti mengukur blok, bar end, mikrometer dan
vernier calipers harus disimpan dalam suhu dikontrol ruang, setidaknya satu jam
sebelum dimulainya kalibrasi untuk mencapai pemerataan suhu.

3.3.3 Referensi Standart

41
Hirarki standar pengukuran panjang diberikan pada Gambar. 3.10. ini
Diagram memberikan standar tingkat berikutnya yang lebih tinggi yang dapatdigunakan
untuk kalibrasi standar tertentu atau instrumen. Yodium stabil helium neon laser standar
primer. Standar sekunder yang dikalibrasi terhadap standar primer, yaitu gauge block
interferometer, helium neon Laser interferometer dan mengukur mesin, dan helium neon
interferometer laser ditambah rekaman bangku. Standar kerja blok gauge, standar line,
kaset standar, alat pengukur cincin dan kalibrator dial gauge.

3.3.4 Kalibrsi dari Gauge blokcs

Blok mengukur tingkat tertinggi, yaitu orang-orang dari ISO 3650 kelas K dan OIML

Gambar3.10Hirarkistandar pengukuranpanjang

42
Kelas A A dikalibrasi terhadap standar sekunder, yaitu He-Ne mengukur Laser
blok interfero meter. Bekerja blok ukuran standar yang dikalibrasi oleh membandingkan
mereka terhadap satu set kelas K blok ukur dalam blok mengukur pembanding,
Gambar. 3.11.
Perbandingan dilakukan sebagai 12:59 perbandingan atau sebagai
multimeasurement sebuah Prosedur dalam desain squared setidaknya. Dalam1-1
perbandingan blok mengukur panjang nominal yang sama dibandingkan dan
penyimpangan blok dari nilai nominalnya ditentukan dengan menggunakan nilai yang
diketahui block.
Dalam desains quared setidaknya sejumlah blok set diukur menggunakan
pembanding dan penyimpangan ditentukan oleh regresi multi-linear. Rincian prosedur
ini berada di luar cakupan buku ini, tetapi mungkin ditemukan dalam referensi yang
diberikan pada bibliografi.

3.3.5 Kalibrasi dari Mikrometer

Kalibrasi mikro meterter diri dari pengujian instrumen untuk akurasi,


kerataan mengukur permukaan dan kesejajaran permukaan pengukuran.

Gambar3.11Gauge blok pembanding: (a) pembanding mekanik; (b)


komparator optik. (Sumber: Mitutoyo Corp, Jepang)

3.3.5.1 Penyimpangan Pembacaan

Keakuratan mikrometer selama rentang kerjanyad itentukan dengan


mengukursatu set blok mengukur kelas yang tepat, biasanya OIMLRI 30 kelas Batau

43
ISO3650 kelas 1 atau 2, dengan menggunakan mikrometer di bawah kalibrasi. Mikro
meter adalah dipegang teguh dalam berdiri kaku dan blok gauge diperkenalkan antara
landasan. Landasan bergerak diputar sampai terjadi kontak dengan datum permukaan
blok gauge. Mikrometer membaca diambil dan dibandingkan dengan panjang
sebenarnya dari blok gauge, yang diperoleh dari sertifikat kalibrasi. Prosedur ini diulang
setidaknya tiga kali pada setiap wisuda utama dan nilai rata-rata membaca dihitung.

3.3.5.2 Pengukuran Kerataan Permukaan

Kerataan permukaan mengukur diuji dengan menggunakan datar optik, Gambar.


3.12. Sebuah datar optik berdiameter 45 mm atau 60 mm umumnya digunakan. setelah
membersihkan permukaan mengukur dari landasan menyeluruh, salah satu permukaan
datar optik dibawa ke dalam kontak dengan permukaan pengukuran. Kecuali permukaan
yang sempurna datar sejumlah band gangguan berwarna akan terlihat pada
permukaannya. Bentuk dan jumlah band ini menunjukkan tingkat kerataan dari
permukaan. Sebuah band merupakan jarak 0,32 m.

Gambar3.12Pengujiankerataanpermukaanmikrometerpengukur

3.3.5.3 Pengukuran Kesejajaran Permukaan

Kesejajaranpermukaan pengukuran ditentukan oleh baik menggunakan paralel


optik atau mengukur blok. Kesejajaran harus diuji pada empat posisi sudut dari anvil.
Untuk 0-25 mm mikrometer, 12.00 mm, 12.12 mm, 12.25 mm dan12.37 mm paralel
digunakan. Paralel optik pertama ditempatkan di muka pengukuran landasan dan hati-

44
hati bergerak sampai band terlihat di permukaan direduksi menjadi minimum.
Permukaan mengukur poros kemudian dibawa ke dalam kontak dengan optik paralel.
Jumlah band terlihat pada kedua permukaan memberikan kesejajaran pengukuran
menghadapi. Untuk mikrometer jangkauan 50 mm dan lebih besar akan lebih mudah
untuk menggunakan blok gauge. Sebuah blok gauge ditempatkan di posisi lima di
antara dua pengukuran permukaan. Perbedaan maksimum lima bacaan dianggap sebagai
kesejajaran permukaan pengukuran. Pengujian sebaiknya dilakukan pada dua sudut

Gambar 3.13Sebuahsetparaleloptik. (SumberShutterCorp, Jepang)


posisi landasan, dengan menggunakan dua balok ukur perbedaan panjang
0,25 mm
.

3.3.6 Kalibrasi dari Jangka Sorong

Kalibrasi caliper vernier pada dasarnya terdiri dari tes berikut.

3.3.6.1 Penyimpangan Pembacaan

Penyimpangan membaca ditentukan dengan menggunakan balok ukur atau bar


end atau dengan menggunakan mesin pengukur. Penyimpangan membaca tidak kurang
dari lima posisi, sama spasi dalam kisaran pengukuran utama skala dan skala vernier.

3.3.6.2 Pengukuran Kerataan Permukaan

Kerataan pengukuran permukaan untuk kedua pengukuran eksternal dan internal


ditentukan dengan menggunakan salah satu indikator uji cepat atau datar optik. Ketika

45
indikator dial tes digunakan, instrumen tes diletakkan secara horizontal di permukaan
piring dan ujung indikator uji cepat dilalui sepanjang permukaan mengukur permukaan.
Penyimpangan maksimum indikator diambil sebagai ukuran kerataan. Ketika piring
optik yang digunakan, prosedur yang sama dengan pengujian kerataan permukaan
berukuran mikrometer diikuti.

3.3.6.3 Pengukuran Kesejajaran Permukaan

Kesejajaranpermukaan pengukuran ditentukan dengan memasukkan balok ukur


di titik yang berbeda pada rahang atau dengan menggunakan mesin pengukur.
Umumnyakesejajaran ditentukan pada dua panjang diukur, mid range dan dekat dengan
lengkap.

3.3.6.4 Kuadrat dari Permukaan Tetap

The kuadrat dari permukaan tetap untuk pengukuran eksternal dengan


membimbing para tepi balok ditentukan dengan mengadakan blok mengukur sebanding
panjang tepi balok dan permukaan pengukuran tetap. Selain ketebalan garis skala utama
dan skala vernier garis yang diperiksa dengan pengukuran langsung menggunakan
mikroskop optik.

3.3.7 Kalibrasi dari Dial Gauge

3.3.7.1 Penyimpangan Pembacaan

Penyimpangan pembacaan dial gauge biasanya ditentukan dengan menggunakan


dial mengukur kalibrator. Sebuah desain yang sederhana dari kalibrator dial gauge
ditunjukkan pada Gambar. 3.14. Instrumen terdiri dari kepala mikrometer dikalibrasi
melekat pada kolom vertikal tetap. Dial gauge yang diuji dijepit dan diadakan kaku
berlawanan, dan sejalan dengan sumbu kepala mikrometer. Serangkaian pembacaan
diambil pada interval yang sesuai sepanjang rentang gauge. Jika mengukur hanya
memiliki rentang yang terbatas dengan dua atau tiga putaran nya Angka

46
Gambar 3.14Dialmengukurkalibrator(Sumber: MitutoyoCorp, Jepang)
pointer sepersepuluh dari rentang adalah interval yang cocok. Dalam kasus alat
pengukur dengan lagi sisik beberapa interval di setiap revolusi diuji untuk menjaga
jumlah bacaan dalam batas-batas yang wajar.

3.3.7.2 Pengulangan Pembacaan

Pengulangan dari dial gauge dapat ditentukan dalam satu dari dua cara. Itu
mengukur panggil tegas dijepit di fixture kaku cocok atas dasar baja datar dan silinder
yang terguling di bawah titik kontak beberapa kali dari berbagai arah. Tes ini diulang
pada dua atau tiga titik sepanjang rentang mengukur. Atau titik kontak diperbolehkan
untuk beristirahat di atas permukaan datar di bawah ini dan plunger diturunkan ke
permukaan baik perlahan dan tiba-tiba. Dalam kedua kasus perbedaan terbesar antara
bacaan tercatat sebagai pengulangan.

3.3.7.3 Diskriminasi

Kelekatan atau reaksi dari dial gauge yang diungkapkan oleh tes untuk
diskriminasi. Dial gauge dipasang di fixture kaku dengan akhir plunger di kontak
dengan permukaan mandrel presisi sedikit eksentrik dipasang antara pusat. Sebuah
indikator yang sensitif (misalnya kebulatan mengukur mesin) adalah digunakan terlebih
dahulu untuk menentukan jumlah eksentrisitas dalam mandrel.

47
3.3.8 Kalibrasi dari Ring Gauge

Sebuah pengukur cincin atau pengaturan cincin dikalibrasi dalam kalibrator


pengukur cincin. Dua versi cincin kalibrator pengukur yang tersedia, komparator
mekanik Jenis mana pengukur cincin di bawah kalibrasi dibandingkan dengan blok
balok ukur dan pembanding lebih baru asal di mana perbandingan adalah terhadap
holoscale laser atau interferometer kisi. Sebuah alat menggabungkan sebuah holoscale
laser ditunjukkan pada Gambar. 3.15. Sejumlah diameter pengukur cincin diukur dan
berarti dihitung. Juga dari kebulatan atau ovality pengukur cincin adalah diperkirakan.

3.4 Pengukuran Sudut

3.4.1 SI dan Satuan Lainya

3.4.1.1 Plane Angel

Radian (rad) adalah satuan SI untuk pengukuran bidang miring. itu


adalah didefinisikan sebagai:

Gambar 3.15Ring gaugekalibrator(Sumber: MitutoyoCorp, Jepang)


sudut pesawat subtended di tengah lingkaran dengan busur sama dengan
jari-jari lingkaran. Gelar, kedua dan menit juga umum digunakan untuk pengukuran
pesawat sudut. Hubungan antara unit-unit ini diberikan di bawah ini:
1 radian (rad) = 180 derajat (°)
1 derajat = 60 menit (')
1 menit = 60 detik (")

48
3.4.1.2 Solid Angel

The steradian (sr) adalah satuan SI untuk pengukuran sudut yang solid. Hal ini
didefinisikan sebagai:

“bahwa sudut yang solid, memiliki titik yang di tengah bola, memotong daerah dari
permukaan bola sama dengan sebuah persegi dengan panjang sisi sama dengan jari-
jari bola.”

Dari definisi di atas, sudut padat subtended di pusat bolaoleh seluruh permukaannya
dihitung sebagai 4π steradians. Radian dan steradian adalah nama khusus yang
diberikan kepada dua non-dimensi unit berasal.

3.4.2 Standart Sudut

3.4.2.1 Plane Angel

Radian tersebut dapat diwujudkan secara mendasar dengan mengukur jari-jari


dan busur lingkaran. Ketidakpastian penentuan ini akan diatur oleh
ketidakpastian pengukuran dua panjang. Namun, karena praktis kesulitan mengukur
panjang melengkung metode ini tidak dicoba dalam praktek dan metode lain untuk
menghasilkan sudut pesawat yang dikenal digunakan. Instrumen yang digunakan pada
tingkat utama untuk generasi dan pengukuran sudut adalah sinus bar, meja
pengindeksan dan poligon beraturan.

3.4.2.2 Sin Bar

Sebuah bar sinus terdiri dari bagian persegi panjang datar yang dua rol yang kaku
melekat. Jarak antara rol sangat penting dan menentukan akurasi instrumen. Jarak ini
biasanya dalam kelipatan 50 mm untuk kemudahan perhitungan. Metode menggunakan
bar sinus untuk menghasilkan sudut ditunjukkan pada Gambar. 3.16. Dimensi vertikal
segitiga yang dibentuk oleh blok ukur dari seperti panjang yang pembagian dengan
panjang bar sinus memberikan sinus yang dibutuhkan angle.

49
Gambar3.16Penggunaan barsinus untuk menghasilkan sudut ini
Metode ini adalah sulit untuk menggunakan sebagai sarana langsung
pengukuran tetapi digunakan untuk generasi sudut yang akurat. Perkembangan berguna
bar sinus adalah tabel sinus, yang dibentuk dengan meningkatkan lebar bar sinus. Ini
menyediakan pesawat yang benda kerja dapat dipasang. Sebuah pengembangan lebih
lanjut adalah tabel sinus senyawa, yang secara efektif dua tabel sinus dipasang di sudut
kanan di atas satu sama lain. Sebuah benda kerja yang kompleks dapat dipasang di meja
sinus atas sehingga permukaan yang dipilih dibuat sejajar dengan dasar Pesawat

3.4.2.3 Tabel Pengindeksan

Instrumen yang paling populer untuk generasi sudut dan pengukuran adalah
Tabel pengindeksan. Tabel pengindeksan adalah tabel berputar dibuat dengan membagi
lingkaran akurat. Kedua jenis motor didorong dan tangan didorong tersedia. Dalam
kebanyakan instrumen yang tepat sudut dapat dihasilkan dan diukur terdekat kedua.

3.4.2.4 Ketelitian Poligon

Poligon presisi terbuat dari mengeras dan stabil baja atau kaca. Mereka telah
tersusun atau kerja dipoles permukaan normal divisi yang sama lingkaran. Poligon
dengan 12 permukaan pada 30 ° interval atau 72 permukaan pada 5 ° interval yang
biasanya tersedia. Poligon presisi terutama digunakan untuk kalibrasi pengindeksan
tabel dan kepala membagi. Dalam kalibrasi meja pengindeksan poligondipasang di atas
meja dengan bertepatan porosnya dengan sumbu meja dan tabel diputar melalui sudut

50
poligon. Dengan memfokuskan sebuah autocollimator pada dua permukaan yang
bekerja berdekatan poligon penyimpangan rotasi meja dalam kaitannya dengan sudut
poligon ditentukan.

3.4.2.5 Pengukur Sudut

Pengukur sudut adalah sebuah blok baja dikeraskan dengan dua dibelitkan
permukaan kerja pada sudut yang tepat satu sama lain. Mereka tersedia dalam set dan
dapat diperas bersama-sama untuk membentuk sudut ketika digunakan bersama-sama
dengan blok presisi persegi. Sebuah sistem sudut pengukur diciptakan oleh H.
Tomlinson dari National Physical Laboratorium Inggris memiliki 12 alat pengukur
sudut nilai nominal:
3, 9, 27 detik
1, 3, 9, 27 menit
1, 3, 9, 27, 41 derajat

dan blok persegi tunggal. Set ini memberikan sudut hingga 360 ° dengan interval 1,5 °.
Alat pengukur sudut sekitar 75 mm dan 16 mm lebar dan dapat diperas bersama untuk
membentuk baik aditif atau kombinasi subtraktif.

3.4.2.6 Autocollimator

Merupakan instrumen penting yang digunakan untuk pengukuran sudut adalah


autocollimator tersebut. A Lensa collimating digunakan untuk memfokuskan sinar
cahaya paralel ke sebuah mencerminkan permukaan terus normal balok insiden cahaya
dan sinar yang dipantulkan difokuskan ke sebuah lensa pengukuran. Jika reflektor
cenderung pada sudut kecil δθ ke normal, sinar yang dipantulkan cenderung pada sudut
2δθ ke jalur transmisi dan diukur dengan skala yang tergabung dalam mikroskop lensa
mata. Sebuah autocollimator dalam kombinasi dengan poligon presisi digunakan untuk
mengkalibrasi meja pengindeksan.

51
Daftar Pustaka
Standar Internasional danNasional
1. ISO 3650: 1998. Length standards – Gauge blocks. International Organization
forStandardization.
2. OIML RI 30: 1981. End standards of length. International Organization of
LegalMetrology.
3. BS 4311: 1977. Gauge blocks. British Standards Institution.
4. BS 5317: 1976. Length bars. British Standards Institution.
5. BS 4064: 1994. Plain setting rings. British Standards Institution.

Pengantar
1. Collett, C.V. and Hope, A.D. (1983) Engineering Meaurements, Longman
Scientificand Technical.
2. Gayer, J.F.W. and Shotbolt, C.R. (1990) Metrology for Engineers. Cassell Publishers.

Lanjutan
1. National Bureau of Standards NBSIR 76-979 (1978) Intercomparison Proceduresfor
Gauge Blocks using Electromechanical Comparators, US Department of Printing.

52
BAB IV
Mass measurements

4.1 Pengantar
Pengukuran massa dipraktekkan secara luas baik dalam industri dan perdagangan
dan perdagangan.Massa didefinisikan sebagai 'kuantitas soal obyek'. Namun, pengukuran
massa sebagian besar dilakukan dengan menimbang, menggunakan berbagai saldo.

4.2 Standar primer dan unit SI

Unit dasar SI untuk massa adalah kilogram (kg), didefinisikan sebagai massa
kilogram prototipe internasional dipertahankan pada Biro des Poids et Mesure (BIPM) di
Sevres, Perancis. Kilogram tetap satu-satunya standar artefak dari sistem SI modern unit.
Standar utama massa juga kilogram prototipe internasional, terbuat dari paduan platinum
iridium.

4.3 Standar sekunder dan bekerja


Pada penandatanganan Perjanjian dari Meter, 48 salinan kilogram itu dibuat dan
didistribusikan ke 48 laboratorium nasional dari negara-negara anggota. Kilogram ini
merupakan standar sekunder massa. Negara-negara yang bergabung dengan meteran
konvensi kemudian juga diberikan salinan kilogram. Selain laboratorium nasional
memelihara satu set bobot yang dikenal sebagai standar tersier. Standar ini digunakan untuk
kalibrasi bobot yang digunakan dalam industri dan perdagangan dan perdagangan, kecuali
dalam keadaan-keadaan di mana ketidakpastian bobot memerlukan kalibrasi menuntut
standar tingkat yang lebih tinggi yang akan digunakan.

53
4.4 Massa dan berat

Massa dan berat sering bingung sebagai sinonim, meskipun mereka adalah dua
kuantitas yang jelas berbeda. Massa didefinisikan sebagai jumlah materi dalam suatu objek.
Hal ini juga didefinisikan dengan menggunakan hukum kedua Newton tentang gerak, yaitu:

F=m a (4.1)

Angkatan = massa × percepatan

Setiap objek memiliki sifat yang disebut massa, yang muncul dalam persamaan
sebagai konstanta proporsionalitas antara gaya (F) diterapkan pada obyek massa (m) dan
percepatan yang dihasilkan (a) objek.
Berat suatu benda adalah gaya yang dialami itu karena gravitasi bumi. Karena
obyek massa (m) akan mempercepat melalui 'g', percepatan gravitasi, kita dapat menulis
persamaan di atas untuk gerak bawah gravitasi:

W=m g (4.2)

W dikenal sebagai berat benda. Dengan demikian, berat suatu benda akan bervariasi
dengan jumlah yang sangat kecil, saat bergerak dari satu tempat ke tempat lain, di
permukaan bumi, karena variasi dari nilai 'g'.
Berat menjadi kekuatan harus diukur dalam satuan angkatan,di SI unit adalah
newton (N). Dalam sistem metrik tua unit, yaitu centimetregram- kedua (CGS) dan meter-
kilogram-detik (MKS) sistem, unit 'gram berat' dan 'kilogram berat' yang digunakan.
Namun, masalah muncul karena unit ini, didefinisikan sebagai gaya yang diberikan oleh
gravitasi bumi pada massa satu gram atau satu kilogram masing-masing, tergantung pada
nilai 'g', percepatan gravitasi. Untuk mengatasi kesulitan ini, unit untuk pengukuran gaya
yang dikenal sebagai 'kilogram-force' didefinisikan. Kilogramforce adalah gaya yang
dialami oleh kilogram akibat percepatan standar 9,806 55 m / s2.

54
Dalam satuan SI koheren, kesulitan-kesulitan ini tidak muncul, seperti massa dan
kekuatan yang diukur dengan menggunakan unit non-gravitasi jelas dikenali, yaitu
kilogram dan newton tersebut. Newton adalah unit yang berasal dari SI, didefinisikan
sebagai gaya yang dibutuhkan untuk mempercepat massa satu kilogram melalui 1 m/s2.

4.4.1 True mass (vacuum mass)


Massa benar suatu benda adalah massa seperti yang didefinisikan oleh persamaan
(4.1). Jika massa sebuah benda ditentukan oleh berat dalam ruang hampa, massa yang
diperoleh akan sama dengan yang diperoleh dengan menggunakan persamaan (4.1). Karena
alasan ini 'massa benar' juga dikenal sebagai 'vakum massa'. Namun, berat dalam ruang
hampa jarang dilakukan bahkan di laboratorium metrologi maju meskipun konsep ini
sangat berguna untuk menjelaskan prosedur pengukuran massa.

4.4.2 Air buoyancy effects and apparent mass

Jika suatu benda ditimbang di media seperti udara (atau cairan), ia akan mengalami
gaya yang dikenal sebagai up dorong. Dorongan up secara numerik sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Hal ini dikenal sebagai prinsip Archimedes '.
Jika kepadatan cairan adalah d dan volume benda tersebut adalah V, sampai dorong U
diberikan oleh:

U=d V g (4.3)

Dengan demikian, jika sebuah objek massa benar Mt ditimbang pada neraca
membaca langsung, massa didaftarkan oleh keseimbangan, Mx diberikan oleh:

Mx = Mt – d V (4.4)

Massa yang benar dikurangi dengan istilah (d × V). (d × V) dikenal sebagai koreksi
daya apung. Mx longgar disebut sebagai massa jelas objek. Definisi yang lebih lengkap
massa jelas sebuah benda diberikan di bawah ini: Massa jelas MX A dari obyek X adalah

55
sama dengan massa benar MR T bahan referensi hanya cukup untuk menghasilkan
keseimbangan membaca sama dengan diproduksi oleh X jika pengukuran dilakukan pada
suhu di udara kepadatan lakukan. Massa jelas MX A berhubungan dengan Benar Misa MX
T dengan persamaan sebagai berikut:

Massa yang jelas M XA dari sebuah objek X adalah sama dengan massa yang berlaku M RT
bahan referensi hanya cukup untuk menghasilkan keseimbangan membaca sama dengan
yang dihasilkan oleh X jika pengukuran dilakukan pada suhu di udara kepadatan do.

Dimana :
da = densitas udara dimana berat dilakukan
dx = kepadatan objek X
dR = density of reference material.

4.4.2.1 Bahan referensi


At Saat ini dua basis massa jelas berbeda digunakan secara internasional. Yang
lebih tua dari ini disebut kuningan normal dan merupakan pilihan yang logis ketika
sebagian besar bebanlaboratorium terbuat dari kuningan.

Kuningan normal, yang juga dikenal sebagai 8,4 sistem, didefinisikan oleh:

8.4 Sistem
dR = 8400 kg/m3 at 0 C
αR = 5.4 10–5/ C =kofisien ekspansi kubus
da = 1.2 kg/m3 = kerapatan udara pada 20 C

56
8.0 Sistem

The second apparent mass base is referenced to an arbitrary material of density 8000
kg/m3 at 20 C and air density of 1.2 kg/m3 at 20 C. On this base, the coefficient of
cubical expansion is not needed as both densities are referenced to 20 C.

4.4.2.2 Nilai massa konvensional


Nilai massa konvensional suatu benda adalah massa jelas tertentu, di mana
kepadatan bahan referensi dan densitas udara didefinisikan sebagai

8000 kg/m3 and 1.2 kg/m3 at 20 C respectively (OIML RI 33 – Nilai konvensional dari
hasil penimbangan di udara).

4.4.2.3 Hubungan antara massa benar dan massa konvensional


T
Jika suatu benda X massa sejati, M X ditimbang menggunakan timbangan nilai
8
massa konvensional M x di udara kepadatan da:

4.4.2.4 koreksi apung


Hubungan penting adalah di mana massa yang tidak diketahui kepadatan atau
volume diketahui seimbang terhadap berat standar nilai massa konvensional dikenal dengan
mengukur kondisi atmosfer. Dalam kasus-kasus tertentu koreksi daya apung diperlukan
untuk menentukan nilai konvensional massa yang tidak diketahui. koreksi δm diberikan
oleh:

57
Dimana :
ms = nilai massa konvensional dari berat standar
dX = kepadatan massa yang tidak diketahui
da = densitas udara pada saat penimbangan.

Contoh 1
Massa uji nominal nilai 500 g dan kepadatan 7800 kg/m3 dibandingkan dengan
massa standar memiliki nilai massa konvensional 500,125 g di laboratorium dengan
kerapatan udara 1,31 kg/m3. Tentukan koreksi daya apung yang berlaku dengan nilai massa
konvensional massa tes.

Menerapkan persamaan di atas kita mendapatkan:

δm = 0.000 165 g or 0.165 mg.

Contoh 2
Dalam laboratorium uji kimia zat memiliki kepadatan 4300 kg/m3 ditimbang pada neraca
berat dilakukan kalibrasi menggunakan standar massa memiliki densitas 8000 kg/m3 dan
nilai-nilai massa konvensional dirujuk ke kerapatan udara standar, yaitu1.2 kg/m3. Massa
yang ditunjukkan pada keseimbangan adalah 200.256 g.

Tentukan koreksi daya apung yang harus diterapkan dengan hasil penimbangan.

Persamaan (4.7) dapat digunakan untuk memperkirakan koreksi apung dalam kasus
ini juga. Namun, pengetahuan tentang kerapatan udara lingkungan yang keseimbangan
terletak diperlukan. Dengan asumsi kepadatan udara laboratorium menjadi 1.31 kg/m3 kita
lanjutkan sebagai berikut:

58
Dengan demikian 2.31 mg harus ditambahkan dengan hasil penimbangan 200,256 g untuk
mendapatkan massa dikoreksi dari bahan ditimbang. Jika ketidakpastian berat yang
dibutuhkan kurang dari 0.001± g (1 mg) koreksi apung pasti diperlukan.

4.5 Standar Massa - jenis dan kelas

4.5.1 Types of masses


Massa diklasifikasikan ke dalam kategori tergantung pada bahan dan jenis konstruksi
mereka. Empat jenis utama adalah:

(a) massa Integral terbuat dari stainless steel non-magnetik.


(b) Non-integral atau dua massa bagian yang terbuat dari stainless steel non-magnetik.
Nilai massa dapat disesuaikan dengan penambahan atau penghapusan materi dari
kompartemen kecil biasanya di bawah tombol sekrup.
(c) Massa yang terbuat dari kuningan (berlapis atau unplated, integral atau non-
integral).
(d) (d) massa Castiron, biasanya dicat.

Massa jenis 1 dan 2 digunakan sebagai standar acuan untuk kalibrasi massa kelas
akurasi yang lebih rendah dan pengujian saldo presisi. Untuk verifikasi massa peralatan
industri dan komersial berat normal tipe 3 dan 4 yang memadai.

4.5.2 Kelas standar massa

Klasifikasi standar massa dalam kelas yang berbeda didasarkan pada deviasi
maksimum 'nilai konvensional' massa dari 'nilai nominal' nya. The OIML sistem klasifikasi
yang sekarang banyak digunakan. Fitur dasar dari sistem ini diberikan di bawah ini.

59
4.5.2.1 OIML RI-111 klasifikasi
Ada tujuh kelas didefinisikan dalam OIML RI-111: 1994 Rekomendasi, yaitu kelas
E1, E2, F1, F2, M1, M2 dan M3. Persyaratan yang tepat dari kelas yang berbeda
didefinisikan dalam dokumen. Toleransi yang berlaku ditunjukkan pada Tabel 4.1.

Bobot yang terbuat dari logam atau logam paduan. Umumnya platinum iridium
(kelas E1), stainless steel (kelas E2, F1 dan F2), kuningan atau perunggu berlapis (kelas F2
dan M1), besi cor (kelas M2 dan M3) yang digunakan.

(Direproduksi dari OIML RI 111-1994 dengan ijin dari Organisasi Internasional Metrologi Legal)

60
Kepadatan material dari mana bobot yang dibuat harus sedemikian rupa sehingga
deviasi dari 10 persen dari kerapatan udara ditentukan (1.2 kg/m3) tidak akan menghasilkan
kesalahan melebihi seperempat dari deviasi maksimum yang diizinkan diberikan pada
Tabel 4.1.

Logam atau paduan yang kelas M1 persegi panjang bar bobot dari 5 kg sampai 50
kg yang dibuat harus tidak lebih rentan terhadap korosi dan tidak lebih rapuh daripada besi
cor kelabu. Kelas M1 bobot silinder hingga 10 kg harus terbuat dari kuningan atau bahan
kualitas minimal sama dengan kuningan.

4.5.2.2 OIML RI-47 klasifikasi


Berat sesuai dengan Rekomendasi OIML International RI-47: 1978 yang digunakan
untuk pengujian kapasitas tinggi mesin berat di kelas akurasi III (medium) dan IIII (biasa).
Toleransi yang berlaku dapat dilihat pada Tabel 4.2. Berat sesuai dengan RI-47 yang pada
umumnya terbuat dari besi cor kelabu.

(Reproduced from OIML RI 47-1979 with kind permission of the International Organization of Legal Metrology)

61
4.5.2.3 klasifikasi lain

Di Amerika Serikat, klasifikasi beban ke dalam kelas dan jenis diberikan dalam tiga
publikasi utama:

1. ANSI / ASTM E 617-91 - Spesifikasi standar untuk bobot laboratorium dan standar
massa presisi.
2. NIST Handbook 105-1 (1990) - Spesifikasi dan toleransi untuk standar referensi
dan bidang bobot standar dan ukuran.
3. NIST Handbook 44 - Spesifikasi dan toleransi untuk bobot standar.

4.5.2.4 Klasifikasi ASTM

Bobot dibagi menjadi dua jenis berdasarkan desain mereka:

Tipe I - bobot ini konstruksi one-piece dan tidak mengandung tambahan menyesuaikan
materi.

Tipe II - Bobot jenis ini dapat dari setiap desain yang sesuai seperti sekrup tombol, cincin
atau disegel plug. Bahan menyesuaikan dapat digunakan asalkan adalah bahan paling stabil
sebagai bahan dasar dan yang terkandung dalam sedemikian rupa sehingga tidak akan
menjadi terpisah dari berat.

Sebutan kelas S, S ', O, P dan Q menggambarkan keterbatasan desain seperti rentang


kepadatan materi, diizinkan luas permukaan, permukaan akhir, perlindungan permukaan,
sifat magnetik, ketahanan korosi dan kekerasan.

62
63
4.5.2.5 NIST Handbook 105-1 klasifikasi

Toleransi yang ditentukan dalam NIST Buku Pegangan 105-1 dan 44 diberikan
dalam Tabel 4.4 dan 4.5.

64
4.5.2.6 Jenis dan kelas saldo
Beratnya saldo diklasifikasikan ke dalam jenis dengan desain dan berat prinsip yang
digunakan didalam kelas dengan criteria metrology. Saldo digunakan untuk laboratorium
berat dan tepat pengukuran diklasifikasikan kedalam kategori utama berikut :
(a) Dua-pan, tiga saldo pisau tepi.
(b) Single-pan, dua saldo pisau-tepi.
(c) Electromagnetic, kekuatan-kompensi.

4.5.2.7 Dua-pan, tiga saldo pisau-tepi


Sebuah skema dua-pan, tiga pisau-tepi keseimbangan undamped ditunjukkan pada
Gambar. 4.1.

65
Saldo ini terdiri dari balok utama membawa panci di setiap akhir. Balok memiliki
tepi pisau pusat bertumpu pada pad bantalan bila saldo dalam operasi. Kedua panci
didukung oleh pisau tepi pada ekstremitas balok. Semua tiga tepi pisau berbaring di
pesawat. Tepi pisau sentral nominal berjarak sama dari pisau tepi pan dan karena alasan ini
saldo tersebut juga dikenal sebagai saldo lengan yang sama. Saldo balok ditangkap

(mengangkat) sementara tidak digunakan dan dirilis (diturunkan) ketika berat untuk
dilakukan. Sebuah pointer melekat pada balok bergerak lebih skala yang digunakan untuk

66
membaca titik istirahat atau titik balik balok. Saat ini jenis keseimbangan banyak
digunakan dalam presisi tinggi metrologi laboratorium kalibrasi standar massa tingkat
sekunder dan tersier.

Ada dua jenis saldo lengan yang sama, saldo berayun undamped atau bebas dan saldo
teredam.

4.5.2.8 Teredam atau bebas ayun keseimbangan

Saldo undamped tunduk pada redaman alam hanya sedikit dan datang untuk
beristirahat setelah jangka waktu yang panjang. Titik sisa saldo tersebut ditentukan dengan
membaca titik balik balok di osilasi. Ada beberapa rumus yang digunakan untuk
menghitung titik istirahat. Rumus banyak digunakan untuk menghitung titik sisanya adalah:

Rest point = [(t1 + t3 + t5)/3 + (t2 + t4)/2]/2(4.8)

67
Dalam persamaan di atas t1, t2, t3, t4 dan T5 adalah nilai-nilai yang berurutan dari titik
balik. Saldo undamped lebih sensitif daripada saldo teredam meskipun mereka tidak
nyaman untuk digunakan.

4.5.2.9 Saldo teredam

Saldo teredam memiliki pengaturan untuk memberikan redaman osilasi balok


menggunakan udara, minyak atau medan magnet sebagai media redaman. Redaman
umumnya diatur untuk bersikap kritis sehingga pointer melintasi titik istirahat sekali dan
datang untuk beristirahat. Titik sisa saldo biasanya dibaca dari skala optik tetap di depan
keseimbangan atau saldo yang lebih modern tampilan digital elektronik disediakan.

4.5.2.10 Single-pan, dua saldo pisau-tepi

Kedua jenis analitis dan top-loading saldo menggunakan prinsip ini. Diagram
skematik keseimbangan analitis diberikan pada gambar. 4.2.

Dalam hal ini jenis balok keseimbangan membawa panci tunggal pada salah satu
ujungnya. Balok memiliki tepi pisau tetap untuk itu, yang bertumpu pada bantalan. Sebuah
penyeimbang digunakan untuk menyeimbangkan balok ketika dirilis pada bearing. Dua
massa bergerak melekat sekrup pin yang digunakan untuk mengatur sensitivitas
keseimbangan dan titik istirahat. Balok kritis teredam menggunakan dasbor-pot udara.

Keseimbangan ini juga memiliki built-in massa melekat pada akhir pan balok.

68
Figure 4.2 Single-pan, dua pisau-tepi keseimbangan analitis

Massa dapat diangkat dari balok oleh mekanisme sambungan tetap dengan kasus
keseimbangan. Setiap kali beban, yang massanya akan ditentukan, ditempatkan pada panci,
massa setara diangkat dari balok dengan cepat, sampai pembacaan datang dalam skala optik
keseimbangan. Massa beban ditempatkan kemudian dibaca sebagai jumlah total dari
pembacaan cepat ditambah skala pembacaan optik.

Dalam jenis analisis keseimbangan beban ditangguhkan bawah balok keseimbangan


dan balok ditangkap saat bongkar muat panci. Untuk keseimbangan top-loading panci
didukung di atas balok dengan linkage genjang dan biasanya tidak ada mekanisme yang
memikat.

Karena massa yang akan didukung oleh tepi pisau cukup konstan, jenis
keseimbangan juga dikenal sebagai 'keseimbangan konstan beban'. Juga sensitivitas
keseimbangan tetap praktis konstan sebagai beban total balok tetap konstan pada semua
beban pan. Kebanyakan generasi tua saldo analitis adalah dari jenis ini.

69
4.5.2.11 Saldo kekuatan-kompensasi elektromagnetik

Jenis keseimbangan bekerja pada prinsip kekuatan kompensasi elektromagnetik dan


gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda yang akan ditimbang secara langsung diukur
berbeda dengan perbandingan kekuatan dilakukan, dalam kasus jenis balok keseimbangan.
Gambar 4.3 menunjukkan diagram skematik keseimbangan.

Sebuah kumparan kaku melekat pada hubungan panci keseimbangan ditempatkan


dalam pemisah magnet. Ketika beban ditempatkan pada panci sensor posisi mendeteksi
bahwa panci telah diturunkan dan menyebabkan arus melalui kumparan akan meningkat,
menghasilkan kekuatan penyeimbang magnet membawa

menyeimbangkan panci ke posisi semula. The kompensasi saat ini diubah menjadi tegangan
dengan melewatkan melalui resistor dan dibacakan pada apa yang efektif voltmeter digital.

Dalam sebagian besar modern presisi elektronik dioperasikan menyeimbangkan


mikroprosesor yang tergabung dalam sirkuit. Tingkat kecanggihan instrumen ini sangat
tinggi, dan ada banyak fungsi keseimbangan dan fitur, yang harus dipelajari oleh hati-hati
membaca manual operasi. Mari kita memeriksa kemampuan elektronik yang melekat pada
keseimbangan dasar dan orang-orang yang mungkin opsional.

70
Semua saldo memiliki tampilan digital untuk menunjukkan massa. Fitur tambahan
termasuk kontrol Taring, kapasitas ganda dan presisi, periode dipilih sampling, massa
kalibrasi inbuilt, dll Sebuah ringkasan singkat dari fitur ini berikut :

Kontrol Taring

Kontrol Taring adalah fasilitas untuk nol tampilan keseimbangan saat beban
ditempatkan pada panci. Fasilitas ini memungkinkan seseorang untuk mengurangi massa
sebuah benda (seperti perahu berat atau kaca arloji) yang umum untuk serangkaian
penimbangan.

Kapasitas ganda dan presisi

Sebuah fitur yang memungkinkan kapasitas keseimbangan yang harus bervariasi


dengan jumlah yang telah ditentukan dengan perubahan sebanding dalam presisi.

Periode variabel sampel

Periode sampling adalah interval waktu yang digunakan untuk rata-rata parameter
penginderaan.

Penyediaan dibuat agar interval ini dapat bervariasi. Sebagai sampel interval diperpanjang
keseimbangan keseluruhan berat siklus juga diperpanjang.

Filter
Filter elektronik yang menghilangkan bagian-bagian tertentu dari spektrum suara
dari loop servo disediakan.

Kompatibilitas computer

Fasilitas untuk antarmuka output keseimbangan komputer eksternal menggunakan


BCD (binary coded decimal), RS-232C atau IEEE-488 protokol antarmuka disediakan.

71
Komputasi
Sebuah pilihan keseimbangan yang melakukan perhitungan seperti menghitung,
perhitungan deviasi standar atau perhitungan yang ditetapkan pengguna.

Penghapusan data miskin

Sebuah fasilitas untuk melindungi pengguna dari pengumpulan data miskin, karena
arus udara luar biasa kuat atau getaran, dengan tidak menampilkan hasil berat selama
periode ini. Biasanya kemampuan override untuk membatalkan mekanisme melindungi
disediakan.
Meskipun saldo kekuatan kompensasi elektromagnetik yang banyak digunakan saat
ini, ada beberapa kesempatan di mana penggunaan saldo tersebut dapat menimbulkan
masalah.

Beratnya bahan ferromagnetic

Medan magnet yang terkait dengan servomotor yang dapat diubah oleh kehadiran
bahan ferromagnetic menimbulkan kesalahan sistematis dalam indikasi keseimbangan. Hal
ini dapat diverifikasi dengan menggerakkan materi dalam dan di sekitar pan keseimbangan
sambil mengamati nol membaca. Efeknya dapat diminimalkan dengan berat di bawah panci
keseimbangan jika hal ini mungkin.

Radiasi elektromagnetik

Kehadiran medan elektromagnetik yang kuat dapat menimbulkan pembacaan


variabel atau rusak.

Debu kerentanan
Saldo ini sangat sensitif terhadap debu di lingkungan. Ketika partikel debu masuk
ke celah antara magnet permanen dan buah tiang dari servomotor presisi dan kalibrasi

72
keseimbangan bisa berubah. Jika partikel feromagnetik keseimbangan dapat diberikan bisa
dioperasi. Lingkungan tersebut harus dihindari.

4.5.2.12 Mass pembanding


Pembanding massal digunakan untuk perbandingan massa yang tepat. Umumnya
pembangunan saldo tersebut mirip dengan elektromagnetik jenis kekuatan-kompensasi
tetapi mereka dibangun dengan lebih presisi. Pembanding massal tersedia dalam kapasitas
di kisaran 2 g sampai 20 kg dengan pengulangan yang sangat baik dan linearitas.

4.6 Sistem Industri berat


Ada berbagai macam peralatan yang digunakan untuk melakukan operasi berat
dalam situasi industri. Sistem ini menggunakan berbagai prinsip-prinsip berat. Mereka juga
diklasifikasikan sebagai tipe mekanik, listrik, hidrolik atau pneumatik. Jenis yang paling
umum dari sistem berat dioperasikan secara mekanis atau elektrik.

4.6.1 Sistem Teknik


Kebanyakan weighers mekanik menggunakan pisau-tepi dan tuas sistem. Beberapa
saldo mekanik menggunakan sistem pendulum untuk melaksanakan operasi berat. Sistem
mekanis sering tidak memerlukan daya listrik. Biasanya ini adalah perangkat perbandingan
massa independen gravitasi dan memiliki akurasi yang sangat baik. Namun, kebutuhan
pemeliharaan sistem ini tinggi. Juga mereka tidak cocok untuk digunakan dalam
lingkungan di mana deposit mungkin terbentuk pada tepi pisau.

4.6.2 Sistem Listrik


Berat sistem listrik terutama terdiri dari sel-sel beban terhubung baik secara seri
atau paralel konfigurasi. Sebuah sel beban menghasilkan output tegangan listrik sebanding
dengan beban yang diterapkan pada anggota logam tetap. Pengukur regangan resistansi,
kapasitansi, keseimbangan gaya dan sel kawat resonan digunakan sebagai elemen beban-
sensing dalam sel beban.

73
Ada banyak keuntungan dari sistem dioperasikan secara elektrik. Output listrik ini
cocok untuk transmisi jarak jauh dan untuk berinteraksi dengan komputer dan instrumentasi
modern yang digunakan dalam proses kontrol. Berbagai kapasitas (miligram untuk ribuan
ton) dengan kecepatan tinggi dan akurasi yang tersedia. Sistem ini juga cocok untuk kedua
statis dan dinamis berat, serta berat di daerah berbahaya disediakan tindakan pencegahan
khusus yang diambil.

4.6.3 Sistem Pneumatik

Dalam beberapa situasi industri sistem berat pneumatik dioperasikan yang


digunakan. Sebuah sistem pneumatik berat adalah sistem keseimbangan gaya, yang
menggunakan udara untuk mengirimkan gaya yang dihasilkan dalam sistem tuas. Biasanya
kompresi udara digunakan sebagai media transmisi tenaga.

Sistem pneumatik memerlukan daya listrik dan secara intrinsik aman di lingkungan
yang berbahaya. Mereka juga dapat digunakan untuk indikasi jarak jauh dan sering
dilengkapi dengan cepat analog diri menunjukkan. Akurasi sistem ini umumnya baik.

Di sisi debit tingkat pemeliharaan sistem ini tinggi. Mereka juga membutuhkan pasokan
udara terkompresi bersih.

4.6.4 Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik menggunakan cairan untuk mengirimkan gaya yang dihasilkan oleh
massa melalui piston bertindak dalam silinder. Silinder ini biasanya mengambil bentuk sel
beban. Sistem hidrolik tidak memerlukan catu daya listrik. Versi tarik tersedia untuk beban
ditangguhkan. Umumnya tingkat pemeliharaan tinggi dan kebocoran cairan adalah
masalah. Juga beberapa sel dan gaya hidrolik menjumlahkan perangkat khusus yang
diperlukan untuk beban yang didukung. Sistem hidrolik mengukur kekuatan dan karena itu
sensitif terhadap variasi gravitasi. Akurasi sistem ini terbatas.

74
4.7 Kelas Akurasi Saldo

Sebuah klasifikasi berat instrumen dalam hal kelas akurasi mereka diberikan dalam
OIML International Rekomendasi R76-1 untuk alat berat non-otomatis. Alat berat non-
otomatis diklasifikasikan menjadi empat kelas akurasi, khusus I, II Tinggi, Medium III, dan
Biasa IIII. Klasifikasi ini didasarkan pada interval skala verifikasi (e) dan jumlah interval
skala verifikasi (n).

4.7.1 Interval skala Aktual (d)

Interval skala sebenarnya (d) instrumen berat adalah nilai dinyatakan dalam satuan
massa perbedaan antara nilai-nilai dari dua tanda skala berturut-turut instrumen analog.
Dalam kasus instrumen dengan tampilan digital, itu adalah perbedaan antara dua bacaan
tampilan berturut-turut.

4.7.2 Verifikasi Interval Skala (e)


Interval skala verifikasi digunakan untuk klasifikasi dan verifikasi alat berat. Dalam
instrumen tanpa alat penunjuk tambahan, interval skala verifikasi sama dengan interval
skala yang sebenarnya, yaitu e = d. Untuk instrumen dengan alat penunjuk tambahan atau
instrumen non-lulus interval skala verifikasi ditentukan sesuai dengan persyaratan Tabel

75
4.8 Kalibrasi saldo

4.8.1 saldo Presisi


Dalam saldo umum harus dikalibrasi in situ, yaitu di tempat di mana keseimbangan
dioperasikan. Hal ini terutama berlaku untuk saldo, yang mengukur gaya gravitasi daripada
membandingkan massa. Stabilitas kondisi lingkungan di tempat kalibrasi juga penting,
terutama suhu lingkungan dan kelembaban. Kebanyakan saldo presisi rentan terhadap
perubahan suhu dan kelembaban, meskipun ini mempengaruhi sebagian besar pengulangan
dari keseimbangan. Arus udara dan tingkat debu di atmosfer juga mungkin faktor yang
mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi lain yang penting adalah medan magnet atau
elektro-magnetik yang kuat, yang dapat mempengaruhi komponen mekanik atau elektronik
keseimbangan.

4.8.1.1 Standar Referensi


Saldo dikalibrasi menggunakan massa standar nilai konvensional yang dikenal dan
ketidakpastian. Ketidakpastian gabungan dari massa standar yang digunakan untuk

76
kalibrasi setidaknya harus kurang dari sepertiga dari yang ditentukan atau diharapkan
ketidakpastian dari saldo di bawah kalibrasi. Massa juga harus memiliki ketertelusuran ke
sistem internasional dengan sertifikat kalibrasi yang valid. Hirarki standar massa untuk
kalibrasi keseimbangan diberikan pada Gambar.4.4

4.8.1.2 Parameter Kalibrasi


Parameter kalibrasi tergantung pada jenis keseimbangan. Sebagai jenis
keseimbangan yang paling umum presisi digunakan hari ini adalah pembacaan langsung
elektronik

jenis, gambaran singkat dari prosedur kalibrasi dari jenis keseimbangan diberikan.

4.8.2 Kalibrasi saldo elektronik yang presisi pembacaan langsung


Parameter Utama Yang diuji hearts Proses Kalibrasi JENIS Keseimbangan Yang
Nilai Skala, linearitas, pengulangan, off-center Efek pembebanan Dan histeresis. UNTUK

77
melaksanakan tes Yang diberikan hearts Bagian Suami Keseimbangan Harus mencapai
Keseimbangan DENGAN lingkungannya. Suami berarti bahwa Keseimbangan Seharusnya
diaktifkan UNTUK Jangka Waktu Yang Cukup lama SEBELUM melaksanakan tes.
Biasanya Satu ATAU doa jam ditambahkan DENGAN rekomendasi Pabrikan.
Nilai skala 4.8.2.1 Pengaturan

Nilai skala pengaturan adalah proses pembentukan korespondensi antara unit massa
yang ditunjukkan pada layar dan parameter penginderaan keseimbangan, yaitu arus listrik
atau tegangan.

Dalam beberapa saldo membaca langsung massa kalibrasi inbuilt dimasukkan untuk
tujuan ini dan bila saldo diaktifkan atau ketika prosedur kalibrasi diaktifkan massa ini
digunakan secara otomatis untuk mengatur nilai skala. Dalam sebagian besar saldo massa
dekat eksternal dengan kapasitas maksimum harus digunakan untuk menetapkan nilai skala.
Prosedur yang diberikan dalam manual teknis keseimbangan harus diikuti dalam
melaksanakan operasi ini.

Massa eksternal harus dipilih dengan hati-hati. Penyimpangan massa dari nilai
nominalnya harus kurang dari setengah diskriminasi keseimbangan jika nilai skala yang
akan ditetapkan dekat kapasitas maksimum. Jika nilai skala yang akan ditetapkan pada titik
kurang dari kapasitas maksimum maka deviasi diperbolehkan untuk massa berkurang
secara proporsional.

Misalnya, keseimbangan dengan kapasitas maksimum 20 kg memiliki resolusi 0,1


g. Keseimbangan kalibrasi harus dilakukan dengan menggunakan massa 20 kg nilai
nominal. 50 mg.±Penyimpangan dari massa 20 kg tidak boleh melebihi 25 mg.±Jika
operasi itu harus dilakukan pada beban 10 kg, maka 10 kg massal digunakan harus
memiliki deviasi kurang dari Referensi Tabel 4.1 akan menunjukkan bahwa dalam kedua
kasus massa kelas E2 diperlukan untuk mengatur nilai skala keseimbangan.

78
4.8.2.2 Pengulangan
Pengulangan biasanya ditentukan pada setengah jangkauan dan berbagai keseimbangan.
Prosedur :
Mengaktifkan dan memungkinkan keseimbangan untuk pemanasan untuk periode
waktu yang disarankan di manual teknis keseimbangan.

1. Pilih massa sama dengan sekitar setengah kisaran keseimbangan.


2. Baca nol dan merekam, z1.
3. Tempatkan massa di panci dan merekam membaca, ri, keluarkan massa.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 sepuluh kali dan mencatat hasil.
5. Ulangi langkah 2, 3 dan 4 menggunakan massa kurang lebih sama dengan berbagai
keseimbangan.

Tabulasi hasil seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.8 dan menghitung standar deviasi (s)
dari pembacaan dikoreksi dari persamaan:

dimana r adalah the berarti nilai pembacaan dikoreksi, ri, dan n adalah jumlah observasi.

79
4.8.2.3 Linearity
Linearitas adalah ukuran penyimpangan pembacaan keseimbangan dari nilai yang
diharapkan. Satu set massa dikalibrasi dengan nilai-nilai konvensional dikenal dan
ketidakpastian diperlukan untuk melaksanakan uji linearitas. Prosedur sering digunakan
diberikan di bawah ini.

Prosedur :
Keseimbangan diuji pada sepuluh titik uji selama rentang kerjanya.
Mengaktifkan dan memungkinkan keseimbangan untuk pemanasan untuk periode waktu
yang disarankan di manual teknis keseimbangan. Membagi berbagai keseimbangan dalam
sepuluh langkah yang sama, misalnya jika saldo memiliki jangkauan 200 g, setiap langkah
akan sama 20 g. Pilih satu set bobot yang memiliki nilai-nilai yang diketahui yang dapat
mencakup berbagai macam keseimbangan. Lanjutkan sebagai berikut:

1. Read and record the reading (zero).


2. Place a known mass M on the pan and record reading, r1. Remove the mass.
3. Replace the mass and record the reading, r2.
4. Remove the mass, record the reading (zero).
5. Repeat steps 2 to 4 for all the test points.
6. Tabulate and calculate results as shown in Table 4.9.

4.8.2.4 Off-Centre Loading Effect

The off-centre load error occurs when the centre of mass of the object being
weighed is off-centre on the pan. The test is done at the load recommended by the
manufacturer of the balance (usually one-third or one-half the range of the balance).

80
Procedure :

1. Switch on the balance and allow it to warm up for the time period recommended in the
technical manual of the balance.
2. Choose a mass about one-third or one-half the full range of the balance.
3. For balances up to 10 kg use an aluminium or Perspex disc of 50 mm diameter. For
balances of higher capacity the disc is not required.
4. Place the mass centrally on the disc (if used) and place the disc or the mass on the centre
of the pan. Record the reading rc.
5. Move the disc (or the mass) to the left, back, right and front edges of the pan and record
readings rl, rb, rr, and rf respectively.

81
Calculate the maximum difference between the readings as the effect of off-centre loading
as shown in Table 4.10.

4.8.2.5 Hysteresis
Procedure :

1. Switch on the balance and allow it to warm up for the time period recommended in the
technical manual of the balance.
2. Zero the balance and record the reading, z1.
3. Place a mass M, equal to half the range on the pan, r1.
4. Add extra mass to bring the balance reading close to full range.
5. Remove the extra mass and read the balance with M still on the pan, r2.
6. Remove M and read and record zero, z2.
7. Repeat the above procedure three times and average the differences (r1 – r2) and (z1 – z2).
8. Hysteresis of the balance = higher of the average of (r1 – r2) or (z1 – z2).

82
Daftar Pustaka
Standar internasional dan nasional

1. Organisasi Internasional Metrologi Legal (OIML). Internasional Recom-paikan


R47-1979. Bobot standar untuk menguji kapasitas tinggi mesin berat.
2. Organisasi Internasional Metrologi Legal (OIML). Internasional Recom-paikan
R111-1994. Bobot kelas E1, E2, F1, F2, M1, M2, M3.
3. ANSI / ASTM E617 (1991) spesifikasi Standar bobot laboratorium dan standar
massa presisi. Amerika Lembaga Standar Nasional.
4. National Bureau of Standards. NBS Handbook 110. Pemerintah AS Kantor
Percetakan, Washington.
5. Institut Nasional Standar dan Teknologi. NIST Handbook 105-1. Pemerintah AS
Kantor Percetakan, Washington.
6. Institut Nasional Standar dan Teknologi. NIST Handbook 44. Pemerintah AS
Kantor Percetakan, Washington.
7. Organisasi Internasional Metrologi Legal (OIML). Rekomendasi internasional R33-
1979. Nilai konvensional dari hasil penimbangan di udara.
8. Organisasi Internasional Metrologi Legal (OIML). Internasional Recom-paikan
R74-1993. Beratnya instrumen elektronik.
9. Organisasi Internasional Metrologi Legal (OIML). Internasional Recom-paikan
R76-1-1992. Instrumen non-otomatis berat, Bagian 1: Persyaratan Metrologi dan
teknis - tes.
10. Organisasi Internasional Metrologi Legal (OIML). Internasional Dokumen D11-
1994. Persyaratan umum untuk alat pengukur elektronik.

83
Membaca pengantar

1. Prowse, D.B. (1985) Kalibrasi saldo. Commonwealth Organisasi Riset Ilmiah dan
Industri (CSIRO).
2. Lembaga Pengukuran dan Pengendalian, London (1998) Panduan untuk pengukuran
massa dan berat.
3. Lembaga Pengukuran dan Pengendalian, London (1996) Sebuah kode praktek untuk
kalibrasi sistem industri berat.
4. National Bureau of Standards (1975) NBS Publikasi Khusus 420: The International
Biro Berat dan Ukuran 1875-1975. Pemerintah AS Kantor Percetakan, Washington.

Membaca lanjutan

1. National Bureau of Standards. NBS Monografi 133: Massa dan massa nilai.
Pemerintah AS Kantor Percetakan, Washington.
2. National Bureau of Standards (1984) Publikasi Khusus 700-1: Sebuah primer untuk
metrologi massa. Pemerintah AS Kantor Percetakan, Washington.
3. Elektronik Timbang Sistem Handbook (1986) BLH Electronics.
4. Liptak, B. (1995) Instrumen Engineers 'Handbook CRC Press, LLC.
5. Timbangan dan Angkatan Pengukuran di tahun 90-an (1991) Konfederasi
Pengukuran Internasional (IMEKO)

84
BAB V
Pengukuan Suhu

5.1 Pendahuluan

Tekanan adalah salah satu dari jumlah yang paling penting dan banyak diukur
dalam industri. Pengukuran tekanan akurat dan dapat dilacak penting di berbagai sektor,
misalnya kesehatan, meteorologi, transportasi, listrik. Berbagai instrumen yang
digunakan untuk pengukuran tekanan dan prinsip-prinsip operasi dasar dari beberapa
instrumen ini bersama-sama dengan pedoman untuk kalibrasi mereka diberikan dalam
bab ini.

5.2 SI dan unit lainnya

Satuan SI untuk pengukuran tekanan adalah newton (N) per meter persegi (m2),
memiliki nama khusus pascal (Pa). Pascal yang relatif kecil dalam besarnya dan karena
itu paling praktis untuk pengukuran desimal kelipatan kilopascal, megapascal dan
Gigapascal digunakan. Unit metrik lain yang umum digunakan untuk pengukuran
tekanan adalah bar, kilogram-force per sentimeter persegi, dan milimeter merkuri.
Namun, penggunaan unit yang terakhir sangat tidak dianjurkan karena definisi yang
tidak memadai.

Sebuah populer non-satuan metrik untuk pengukuran tekanan pound-force per


square inch (lbf / in2). Dalam kedua sistem metrik dan non-metrik, kadang-kadang
tekanan yang keliru ditunjukkan dalam satuan massa, misalnya '200 PSI', yang harus
benar ditulis sebagai '£ 200-force per square inch' atau '200 lbf / in2'. Definisi, simbol
dan faktor konversi unit tekanan yang diberikan pada Tabel 5.1.

Unit manometric milimeter merkuri dan inci air tergantung pada kepadatan cair
diasumsikan dan percepatan gravitasi. Kedua asumsi ini inheren membatasi hubungan
mereka dengan pascal tersebut. Penggunaan unit ini, meskipun diberikan dalam tabel di

85
atas demi kelengkapan, sangat tidak dianjurkan secara internasional. Pascal dan
kelipatan dan submultiples sesuai dengan besarnya nilai tekanan sangat dianjurkan.

Tabel 5.1 Definisi, simbol dan faktor konversi unit tekanan

Catatan

1. milimeter konvensional merkuri didefinisikan dalam hal tekanan yang dihasilkan oleh
kolom merkuri satuan panjang dan kepadatan ditetapkan 13 595 kg / m3 pada 0 ° C

di bawah gravitasi standar 9,806 65 m / s2.

2. inci konvensional air didefinisikan dalam hal tekanan yang dihasilkan oleh kolom air
satuan panjang dan ditugaskan densitas 1000 kg / m3 mengalami gravitasi standar 9,806
65 m / s2.

5.3 Absolute, mode tekanan gauge dan diferensial

Jika kapal itu untuk tidak mengandung molekul di dalamnya, tekanan akan
menjadi nol. Tekanan diukur pada skala dengan tekanan nol sebagai titik acuan
dikatakan tekanan absolut.

Atmosfer bumi memberikan tekanan pada semua benda di atasnya. Tekanan ini dikenal
sebagai tekanan atmosfer dan kira-kira sama dengan 100 kPa. Tekanan diukur dalam
mengacu pada tekanan atmosfer yang dikenal sebagai tekanan gauge. Perbedaan antara

86
tekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfer dan atmosfer adalah pengukur tekanan
positif, sedangkan perbedaan antara tekanan atmosfer dan tekanan yang lebih rendah
dari atmosfer disebut pengukur tekanan negatif atau vakum. Nilai pengukur tekanan
yang tergantung pada perubahan tekanan atmosfer sedikit karena perubahan tekanan
ambien.

Hubungan antara tekanan absolut dan pengukur diberikan di bawah ini: tekanan
Absolute = tekanan pengukur + tekanan atmosfer (5.1)

Sebuah tekanan diferensial adalah perbedaan nilai tekanan di dua titik yang berbeda
dalam suatu sistem. Sebagai contoh, aliran fluida melintasi pembatasan dalam pipa
menyebabkan perbedaan tekanan dan ini digunakan untuk menentukan aliran gas atau
cairan. Ini adalah prinsip pelat orifice seperti ditunjukkan pada Gambar. 5.2.

5.4 Standar Primer

Sejumlah standar fisik yang berbeda digunakan untuk realisasi nilai tekanan di
tingkat sekolah dasar. Dua instrumen yang paling umum untuk positif

Gambar 5.1 Tekanan mode dan hubungan mereka

87
Gambar 5.2 Tekanan Diferensial dalam piring orifice

kisaran pengukur tekanan adalah manometer merkuri dan mati tester tekanan berat. The
berputar standar bola gauge digunakan dalam pengukur tekanan negatif (vakum)
Kisaran.

5.4.1 Mercury manometer

Prinsip dasar dari manometer merkuri diilustrasikan pada Gambar. 5.3. Kapal A
dan B yang terhubung menggunakan tabung fleksibel. Sebuah kapal berada pada tingkat
yang tetap sementara kapal B dapat bergerak naik dan turun menggunakan mekanisme
sekrup memimpin. Tekanan output diperoleh dari kapal A.

Sebuah pompa vakum kadang-kadang digunakan untuk mengevakuasi udara di atas


meniskus kapal bergerak. Dalam kondisi seperti ini Pout tekanan output diberikan oleh:

di mana:

Pin= Tekanan karena gas di atas meniskus kapal bergerak

h = Perbedaan ketinggian antara kadar merkuri dari dua kapal

p= Kepadatan merkuri

g = Percepatan gravitasi lokal.

88
Dalam beberapa desain, tabung berdiameter besar (beberapa puluh milimeter) yang
digunakan untuk mengurangi depresi kapiler dari meniskus dan efek tegangan
permukaan lainnya.

Gambar 5.3 Mercury manometer

Dengan langkah-langkah tersebut ketidakpastian tekanan dari beberapa bagian


per juta dapat tercapai. Namun suhu merkuri (biasanya untuk 0.005 ° C), yang density
merkuri, jarak vertikal antara kadar merkuri dan nilai lokal percepatan gravitasi harus
ditentukan dengan ketidakpastian yang rendah. Individual dibangun besar-menanggung
manometer merkuri, menggunakan berbagai optik, kapasitif, ultrasonik atau metode
induktif untuk mendeteksi posisi permukaan merkuri, yang digunakan di banyak
laboratorium nasional standar primer. Sedikit instrumen kurang mampu yang tersedia
secara komersial dan mengukur tekanan sampai sekitar 3 × l05 Pa.

89
5.4.2 Berat Mati tekanan tester

Sebuah mati tester tekanan berat terdiri dari tiga unsur utama, yaitu
keseimbangan tekanan, mengatur bobot mati dan sumber tekanan. Skema tester tekanan
bobot mati dalam bentuk yang paling sederhana ditunjukkan pada Gambar. 5.4.

Saldo tekanan terdiri dari piston dimasukkan ke dalam silinder erat pas. Himpunan
bobot biasanya terbuat dari stainless steel non-magnetik dalam bentuk cakram stackable
di atas satu sama lain. Tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa manual atau
digerakkan oleh tenaga listrik atau tekanan pneumatik

Gambar 5.4 Berat Mati tekanan tester

diperoleh dari kapal bertekanan diterapkan ke unit piston-silinder keseimbangan


tekanan. Penguji tekanan yang digunakan sebagai standar tingkat dasar yang dikalibrasi
dengan metode absolut dengan memperkirakan diameter dan deformasi karakteristik
efektif perakitan piston silinder bersama dengan penentuan nilai massa beban (lihat
Bagian 5.7.1.5). Penguji tekanan bobot mati yang digunakan dalam kisaran 3 kPa
(Media gas, mutlak atau mode gauge) hingga 1 GPa

(Hidrolik, modus gauge). Ketidakpastian urutan ± 0,001 persen dari

membaca yang dicapai dengan instrumen ini.

90
5.5 Pemintalan standar bola mengukur

Sebuah berputar standar bola mengukur menggunakan prinsip tarik molekuler


untuk memperkirakan kepadatan molekul gas dari mana tekanan dapat dihitung. Standar
ini hanya dapat digunakan untuk pengukuran tekanan absolut yang rendah di bawah 10
kPa. Prinsip standar bola mengukur berputar diilustrasikan pada Gambar. 5.5.

Sebuah bola yang terbuat dari baja magnetik beberapa milimeter dengan diameter
ditempatkan dalam tabung non-magnetik yang terhubung horizontal untuk ruang
vakum. Bola magnetis diangkat sekitar dan berputar untuk beberapa ratus putaran per
detik dengan menggunakan medan magnet berputar. Bidang mengemudi kemudian
dimatikan dan perlambatan relatif bola diukur dengan sensor magnetik. Perlambatan
bola karena tarik molekul terkait melalui teori kinetik dengan kerapatan molekul dan
tekanan gas. Tekanan terendah yang bisa diukur dibatasi oleh hambatan sisa yang
disebabkan oleh arus eddy induksi.

Gas inert, biasanya nitrogen kering, digunakan sebagai media tekanan. Suhu tabung
diukur secara akurat dengan menggunakan termokopel dikalibrasi atau instrumen
lainnya. The berputar pengukur rotor digunakan dalam kisaran tekanan absolut 10-5 Pa
10 Pa.

Gambar 5.5 bola berputar standar mengukur

91
5.6 Standar Sekunder

Manometer merkuri, mati tester berat badan dan standar kapasitansi adalah
standar yang paling umum tersedia sekunder. Sebuah deskripsi singkat dari standar
tekanan kapasitansi diberikan di sini sebagai dua standar lainnya, yaitu manometer
merkuri dan tester bobot mati, akan dibahas dalam bagian lain.

Standar tekanan 5.6.1 Kapasitansi

Sebuah diagram skematik standar tekanan kapasitansi ditunjukkan pada Gambar. 5.6.
Standar kapasitansi pada dasarnya terdiri dari piring kapasitor paralel yang pelat
dipisahkan oleh diafragma metalisasi. Diafragma dan dua elektroda membentuk dua
kapasitor yang tergabung dalam rangkaian jembatan AC. Defleksi diafragma ketika
tekanan diterapkan ke salah satu kamar terdeteksi sebagai perubahan kapasitansi. Dua
ruang tekanan elektrik terisolasi dan sifat dielektrik yang dijaga konstan.

Desain simetris memberikan hubungan yang lebih atau kurang linier antara tekanan dan
output listrik dan tekanan diferensial dapat dengan mudah diukur. Untuk mengukur
tekanan absolut ruang referensi dievakuasi.

Standar tekanan kapasitansi beroperasi dalam kisaran tekanan 10-3 Pa ke

107 Pa dan umumnya memiliki baik pengulangan, linearitas dan resolusi. Mereka juga
memiliki kemampuan overpressure tinggi.

5.7 Standar Kerja

Standar kerja yang paling umum digunakan adalah mati tester tekanan berat.

92
Gambar standar tekanan 5.6 Kapasitansi

Sejumlah instrumen lain, seperti Bourdon presisi atau alat pengukur panggil jenis
diafragma, pengukur regangan, sensor tekanan piezo resistif dan manometer cair juga
digunakan sebagai standar kerja.

5.7.1 Berat Mati tekanan tester

5.7.1.1 Saldo tekanan

Unsur yang paling penting dari tester tekanan bobot mati adalah keseimbangan
tekanan. Saldo tekanan biasanya ditemui ada dua macam, hidrolik (menggunakan
minyak sebagai media tekanan) dan pneumatik (menggunakan udara atau nitrogen
sebagai media tekanan). Jenis terakhir sering memiliki fasilitas untuk mengevakuasi
ruang lingkungan sekitar perakitan piston silinder, sehingga memungkinkan
penggunaannya untuk mutlak serta pengukuran tekanan gauge.

Sederhana, ulang peserta dan jenis izin yang dikendalikan ditunjukkan pada Gambar.
5.7 adalah tiga jenis dasar saldo tekanan umum digunakan saat ini. Meskipun ada
sejumlah perbedaan teknis dan operasional, prinsip umum pengukuran tekanan untuk
tiga jenis yang sama.

93
5.7.1.2 Jenis Sederhana

Geometri digambarkan secara skematis pada Gambar. 5.7 (a) adalah dari jenis
yang sederhana, dimana piston dan silinder memiliki bentuk silinder dasar. Perhitungan
deformasi elastis desain ini sangatlah mudah. Karena variabel yang lebih sedikit
diperlukan untuk memprediksi deformasi, koefisien tekanan bisa diperkirakan dengan
ketidakpastian yang relatif kecil. Desain ini biasanya digunakan untuk tekanan sampai
500 MPa dan kadang-kadang dengan modifikasi yang tepat hingga 800 MPa. Pada
tekanan yang lebih tinggi distorsi piston dan silinder menjadi signifikan dan pemisah
antara piston dan silinder sangat besar yang mengukur tidak beroperasi dengan baik.

Gambar 5.7 Jenis keseimbangan tekanan

Jenis 5.7.1.3 Re-peserta

Dalam tipe ulang peserta, digambarkan secara skematis pada Gambar. 5.7 (b), tekanan
transmisi tindakan fluida tidak hanya pada dasar piston dan sepanjang keterlibatan
piston dan silinder tetapi juga pada permukaan luar silinder. Tekanan eksternal ini
mengurangi kesenjangan antara piston dan silinder sehingga mengurangi kebocoran
cairan. Batas tekanan atas diatur oleh pengurangan kesenjangan adanya gangguan fit.

Kerugian dari desain ini adalah bahwa hal itu sulit untuk secara akurat memperkirakan
efek distorsi pada daerah efektif piston dan silinder.

5.7.1.4 Controlled jenis izin

Dalam jenis izin dikendalikan, digambarkan secara skematis pada Gambar. 5.7
(c), tekanan eksternal diterapkan pada permukaan luar silinder yang memungkinkan

94
kontrol kesenjangan antara piston dan silinder. Menggunakan desain ini, pada
prinsipnya sangat beragam tekanan dapat ditutup hanya menggunakan satu piston
silinder perakitan. Namun, dalam praktiknya serangkaian majelis digunakan untuk
mencapai sensitivitas yang terbaik untuk berbagai tekanan tertentu. Jenis keseimbangan
tekanan ini paling sering digunakan dalam aplikasi yang sangat tekanan tinggi.

5.7.1.5 Teori Sederhana keseimbangan tekanan

Teori sederhana keseimbangan tekanan didasarkan pada penerapan hukum


hidrodinamika atau aerodinamis tergantung pada apakah tekanan media transmisi
adalah cairan atau gas. Teori sederhana dijelaskan menggunakan Gambar. 5.8.

Gambar 5.8 Diagram representasi dari perakitan keseimbangan tekanan piston silinder
(dengan jarak sangat berlebihan)

Piston dan silinder diasumsikan memiliki lurus dan halus permukaan silinder melingkar
penampang jari-jari r dan R masing-masing. Tekanan fluida yang diukur, P1, diterapkan
ke dasar piston, sedangkan bagian atas piston terkena tekanan ambien, P2. Pada kondisi
kesetimbangan gaya vertikal ke atas timbul dari perbedaan tekanan P1 - P2 seimbang
melawan kekuatan dikenal bawah gravitasi, W, yang diterapkan pada piston dengan
cara massa dikalibrasi.

Ketika piston berada dalam kesetimbangan:

95
di mana F merupakan gaya gesekan yang bekerja pada sisi-sisi vertikal piston dengan
cairan yang dipaksa mengalir ke atas di bawah pengaruh gradien tekanan.

Komponen vertikal dari kecepatan fluida adalah maksimum kira-kira pertengahan


antara permukaan berlari (piston dan silinder permukaan) dan itu adalah nol pada
permukaan loncat. Permukaan silinder di mana kecepatan fluida adalah kekuatan
maksimum dan gesek antara lapisan yang berdekatan minimal disebut permukaan
netral. Dengan menyamakan gaya yang bekerja pada kolom cairan dari annular
penampang yang terkandung antara permukaan piston dan permukaan netral, dan
menunjukkan gaya ke bawah karena berat sebagai w persamaan berikut ini didapat:

Menggabungkan persamaan (5.3) dan (5.4) memberikan:

didefinisikan sebagai daerah yang efektif, AP, majelis piston silinder, yaitu

kuantitas dimana gaya yang harus dibagi untuk memperoleh diterapkan

tekanan. Ini adalah fungsi dari dimensi kedua piston dan silinder. Beban yang efektif
ketat termasuk gaya karena massa kolom annular cairan antara permukaan netral dan
piston benar, tapi ini biasanya diabaikan. Oleh karena itu, diterapkan pengukur tekanan
P = (P1 - P2), yaitu jumlah dimana tekanan dalam sistem melebihi tekanan eksternal
pada tingkat referensi (dasar piston atau pesawat teridentifikasi), adalah suatu
pendekatan yang baik diberikan oleh:

96
Dalam prakteknya sejumlah penyimpangan dari bentuk ideal yang ditemukan di kedua
piston dan silinder. Oleh karena itu, untuk menghitung luas efektif dari data dimensi,
pengukuran diperlukan bahwa informasi hasil pada kebulatan dan kelurusan dari
komponen serta diameter mutlak mereka.

Dari teori distorsi elastis dapat ditunjukkan bahwa variasi luas efektif, AP, dari piston
silinder sederhana dengan tekanan P pada dasarnya linear:

dimana A0 adalah luas efektif untuk nol tekanan diterapkan, penyimpangan dari
linieritas dalam praktek yang kecil. Juga dimensi komponen harus relatif besar untuk
mengurangi ketidakpastian terkait dengan pengukuran diametral dengan tingkat yang
dapat diterima. Selanjutnya metode ini menghasilkan nilai luas efektif nol tekanan yang
diterapkan dan tidak memperhitungkan variasi luas efektif perakitan karena distorsi
elastis dari kedua piston dan silinder dengan tekanan diterapkan.

Perkiraan koefisien distorsi, sebuah, untuk tipe sederhana perakitan silinder piston dapat
dihitung langsung dari dimensi dan konstanta elastis bahan. Namun, karena
kompleksitas gaya yang bekerja pada kedua komponen dalam setiap tetapi desain
sederhana, metode ini agak terbatas.

Untuk tujuan umum, jumlah ini dievaluasi dengan membandingkan keseimbangan


tekanan dengan alat standar primer, dalam prosedur sering

disebut sebagai cross-apung, (lihat Bagian 5.9 tentang kalibrasi standar pengukuran
tekanan).

5.7.1.6 Koreksi

Dalam prakteknya sejumlah koreksi yang diperlukan untuk menentukan


pengukur tekanan menggunakan tester tekanan bobot mati.

Koreksi suhu Sertifikat kalibrasi tester tekanan biasanya akan memberikan nilai luas
efektif pada suhu acuan 20 ° C. Jika suhu

97
perakitan piston silinder yang digunakan berbeda dengan suhu acuan koreksi
diperlukan. Hal ini biasanya dikombinasikan dengan distorsi tekanan koefisien dan
dinyatakan sebagai:

di mana:

Ap,t = Luas efektif dari silinder perakitan piston- di diterapkan P tekanan dan suhu t

A0,20 = Luas efektif dari silinder perakitan piston- nol tekanan diterapkan dan 20 ° C

A = Koefisien distorsi tekanan perakitan piston silinder

ap = Koefisien ekspansi linear piston

ac = Koefisien ekspansi linear silinder.

Evaluasi kekuatan

Persamaan umum untuk evaluasi gaya ke bawah untuk mati tester tekanan berat minyak
yang dioperasikan diberikan oleh:

Di Mana:

W= Gaya ke bawah bersih yang diberikan oleh bobot dan perakitan piston

g= Percepatan gravitasi lokal

M= Massa konvensional dari bagian komponen dari beban, termasuk piston

Pa= Densitas udara ambien

pm= Kepadatan massa M, dan dapat secara signifikan berbeda untuk masing-masing

98
Komponen beban

B= Koreksi karena daya apung cairan yang bekerja pada bagian terendam piston

H = Koreksi kepala cairan

S= Koreksi untuk tegangan permukaan.

Koreksi apung AiR

sekitar 0,999 85 ketika bekerja di udara pada satu atmosfer dan dengan baja bobot. Jika
ada perbedaan yang signifikan dari kepadatan bobot, pembawa berat dan piston, koreksi
secara terpisah bekerja dan ditambahkan bersama-sama.

Densitas udara ambien tergantung pada tekanan, suhu, kelembaban relatif atmosfer dan
komposisi. Untuk pekerjaan yang sangat akurat parameter ini diukur dan kerapatan
udara dihitung dari persamaan empiris. Kepadatan perkiraan udara ambien adalah 1,2
kg / m3

Koreksi apung cairan

Cairan koreksi gaya apung dihitung sebagai daya dorong setara dengan berat volume
fluida yang dipindahkan oleh bagian terendam piston. Volume cairan yang
bersangkutan tergantung pada tingkat referensi yang dipilih untuk menentukan tekanan
diterapkan.

Koreksi cairan kepala

Tekanan output tester tekanan bobot mati biasanya diperoleh pada tingkat yang berbeda
dari tingkat referensi dari tester. Koreksi kemudian diminta untuk memperhitungkan
perbedaan dalam tingkat. Hal ini lebih mudah untuk menggabungkan koreksi kepala
cairan dengan koreksi daya apung cairan, dan faktor koreksi gabungan dinyatakan
sebagai koreksi beban diberikan oleh:

99
di mana:

= Perbedaan tingkat antara output tekanan dan bidang referensi dari tester tekanan

= Luas efektif nominal piston

= Volume fluida yang dipindahkan oleh piston

= Densitas fluida.

Efek tegangan permukaan

Sebuah koreksi ke account bagi pasukan tensional permukaan yang bekerja pada piston
disertakan. Koreksi ini diberikan oleh:

di mana:

= Gaya karena tegangan permukaan,

= Tegangan permukaan cairan,

= Keliling elemen mengambang di titik munculnya dari cairan.

Ringkasan

Mengambil semua persyaratan koreksi atas ke rekening, tekanan diterapkan pada


tingkat referensi tertentu diperoleh dari persamaan:

100
5.7.2 standar tekanan Portable (pressure calibrator)

Berbagai standar tekanan portabel, juga dikenal sebagai kalibrator tekanan yang
menggunakan strain gauge, kapasitansi dan transduser piezo-resistif, yang tersedia dari
sejumlah produsen. Biasanya ini terdiri dari pompa tekanan portabel, transduser tekanan
perakitan dan terkait elektronik dan display. Ini sangat nyaman untuk kalibrasi alat
pengukur tekanan dan pemancar yang digunakan on line di sejumlah besar industri
proses. Namun, instrumen ini memerlukan kalibrasi sering terhadap standar tekanan
sekunder dipertahankan di laboratorium. Instrumen berkisar hingga 800 kPa dengan
akurasi ± 0,5 persen dari bacaan yang tersedia. Portabel jenis tekanan bobot mati.

Saldo jenis hidrolik hingga 70 MPa dan pneumatik ketik hingga 200 kPa juga
digunakan.

5.8 instrumen Tekanan mengukur

5.8.1 instrumen kolom Cair

5.8.1.1 barometer Mercury

Barometer merkuri umumnya digunakan untuk mengukur tekanan ambien. Ada


dua jenis populer, Fortin barometer dan Kew pola barometer.

Fortin barometer

Sebuah Fortin barometer (Gambar. 5.9) dapat digunakan hanya untuk mengukur
tekanan ambien selama rentang tekanan atmosfer normal. Ketinggian kolom merkuri
diukur menggunakan skala vernier. Sebuah titik acuan yang dipasang di tangki
menentukan nol dari skala vertikal. Tingkat merkuri dalam tangki dapat disesuaikan atas
atau bawah dengan memutar sekrup untuk memeras tas kulit. Dalam membuat
pengukuran instrumen dibuat vertikal dengan bantuan waterpas dipasang di atasnya dan
sekrup dihidupkan sampai meniskus merkuri dalam tangki hanya menyentuh titik acuan.
Skala vernier kemudian disesuaikan bertepatan dengan meniskus merkuri atas dan
membaca dibaca dari skala.

101
Gambar 5.9 Fortin barometer

Selain koreksi tercatat dalam sertifikat kalibrasi, koreksi yang diperlukan untuk
memperhitungkan suhu instrumen dan nilai percepatan gravitasi. Rincian koreksi ini
diberikan dalam British Standard BS

2520.

Barometer merkuri ditangani dengan baik adalah instrumen yang sangat handal. Mereka
harus diangkut dengan sangat hati-hati.

Kew pola barometer

Sebuah versi dari Kew pola barometer (Gbr. 5.10) dikenal sebagai barometer
stasiun, mirip dengan barometer Fortin kecuali bahwa ia memiliki sumur tetap. Dalam
versi ini skala dikontrak sedikit untuk mengkompensasi tingkat merkuri yang bervariasi
dalam tangki.

Kew pola bangku barometer yang berdiri bebas dan tekanan dari beberapa milibar ke
atmosfer dapat diukur. Ini menggunakan port tekanan dan tidak perlu perendaman total
kalibrasi.

102
Seperti dalam kasus barometer Fortin, koreksi yang diperlukan untuk perubahan suhu
dan percepatan gravitasi lokal. Ini lagi diberikan dalam British Standard BS 2520.

Gambar 5.10 Kew pola barometer

Kehati-hatian dalam penanganan barometer merkuri

Sangat hati-hati diperlukan dalam transportasi barometer merkuri terutama


untuk menghindari perubahan sifat metrologi mereka dan mengekspos orang-orang dan
lingkungan untuk uap merkuri beracun. Untuk transportasi mereka harus disegel dalam
kantong plastik rupture- dan tahan bocor.

Tabung kaca barometer Fortin dapat rusak jika merkuri diperbolehkan untuk berosilasi
naik dan turun, saat itu sedang bergerak dalam posisi tegak. Untuk mencegah hal ini
terjadi atau udara yang masuk tabung selama transportasi, sekrup aksial diaktifkan
sampai merkuri telah meningkat menjadi dalam waktu sekitar 25 mm dari bagian atas
tabung. Barometer kemudian cenderung lambat sampai merkuri hanya menyentuh
bagian atas tabung, kemudian terus sampai instrumen adalah suatu tempat antara
horisontal dan benar-benar terbalik.

Kew stasiun barometer yang tidak memiliki sekrup aksial harus diperlakukan sama
untuk Fortin barometer dan berbalik perlahan-lahan sampai horizontal atau terbalik.

103
Dalam kasus Kew bangku jenis barometer merkuri dalam tabung harus diisolasi dari
atmosfer sebelum transportasi, baik dengan tabung hampir kosong atau hampir penuh.
Beberapa desain menyediakan transportasi penyegelan sekrup untuk mencapai ini tetapi
penyegelan port tekanan cukup. Kemasan tambahan diterapkan antara tabung dan frame
barometer, saat pengangkutan dengan tabung barometer itu hampir penuh. Barometer
diangkut dalam posisi tegak normal.

Risiko tumpahan juga dapat dikurangi dengan memastikan bahwa barometer merkuri
ditempatkan di lokasi di mana mereka tidak dapat dengan mudah rusak sengaja.

5.8.1.2 U tabung manometer

Tabung AU manometer adalah salah satu instrumen yang paling sederhana yang
digunakan untuk pengukuran tekanan. Ini terdiri dari tabung yang terbuat dari kaca atau
bahan lainnya (PVC atau plastik) membungkuk dengan bentuk U dan diisi dengan
cairan, Gambar. 5.11.

Gambar 5.11 U tabung manometer

104
Prinsip dasar bahwa tekanan absolut pada bidang horizontal yang sama dalam cairan
yang diberikan adalah konstan digunakan dalam tabung U manometer. Dalam bentuk
matematis prinsip ini dinyatakan dalam persamaan berikut:

di mana:

= Tekanan pada titik-titik 1 dan 2

= Perbedaan ketinggian antara tingkat cairan dari dua anggota badan

= Densitas cairan manometric

= Percepatan gravitasi lokal.

Jika P1 = P2, yaitu ketika kedua ujung tabung U dikenakan tekanan yang sama,
tingkat kolom cair akan berada pada tingkat horisontal yang sama. Namun, jika salah
satu anggota badan berada pada tekanan yang lebih tinggi dari yang lain, kolom cairan
di tungkai yang tertekan. Tekanan perbedaan antara dua anggota badan yang
membacakan sebagai perbedaan ketinggian kolom cairan dalam dua anggota badan.

Mercury, air dan minyak semua digunakan dalam berbagai desain dari manometer.
Untuk mengukur perbedaan tekanan yang besar, merkuri sering digunakan sebagai
kepadatan adalah lebih dari 13 kali lebih besar daripada air atau minyak dan dengan
demikian, untuk tekanan yang diberikan, membutuhkan kolom yang jauh lebih singkat.
Kepadatan merkuri juga jauh lebih stabil dibandingkan dengan cairan lainnya.

Air atau minyak kolom cair digunakan untuk mengukur tekanan gauge dan diferensial
yang rendah. Dalam beberapa desain manometer cenderung karena hal ini
meningkatkan sensitivitas, cairan memiliki lebih lanjut untuk perjalanan sepanjang
kolom cenderung untuk mencapai gerakan vertikal yang diberikan. Unit tradisional
untuk jenis pengukuran yang inci air atau milimeter air, tetapi sebagai unit mereka
buruk didefinisikan dan seperti yang disebutkan sebelumnya penggunaannya terus
sangat tidak dianjurkan.

105
5.8.2 instrumen deformasi Teknik

5.8.2.1 Bourdon tube mengukur

Sebuah tabung logam dari elips penampang yang membungkuk untuk


membentuk busur lingkaran adalah unsur penginderaan dari Bourdon pengukur tabung
panggil. Penerapan tekanan ke ujung terbuka tabung meluruskan itu. Pergerakan ujung
bebas dari tabung diperkuat secara mekanis menggunakan roda gigi dan tuas untuk
mengoperasikan pointer. Bourdon pengukur tabung panggil beroperasi pada tekanan
sampai sekitar 1,5 GPa dan mekanisme yang khas ditunjukkan pada Gambar. 5.12.

Bourdon pengukur tabung panggil yang paling sering digunakan untuk mengukur
pengukur tekanan, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut dengan
menyegel kasus ini. Pengukuran tekanan diferensial dicapai dengan menggunakan
tabung kedua yang gerakan mekanis dikurangi dari tabung utama.

5.8.2.2 Diafragma pengukur

Pengukur diafragma panggil (Gbr. 5.13) mirip dengan Bourdon pengukur tabung
cepat kecuali bahwa elemen bergerak adalah diafragma. Gerakannya ditularkan melalui
batang penghubung ke tuas memperkuat dan gigi yang memutar pointer mekanik.

Tekanan diferensial mudah diukur dengan mengaplikasikannya di diafragma.

5.8.2.3 LVDT

Sebuah linear variabel diferensial transformator (LVDT) transduser tekanan


(Gbr.5.14) terdiri dari silinder bahan feromagnetik bergerak di dalam tabung logam.
Akhir silinder melekat komponen membelokkan seperti diafragma atau bellow yang
tekanan uji diterapkan. Tiga kumparan yang dipasang pada tabung. Kumparan primer
sentral gembira dengan bolak

106
Gambar 5.12 Mekanisme pengukur tekanan tabung Bourdon

Gambar 5.13 Diafragma mekanisme dial gauge

107
Gambar 5.14 LVDT transduser tekanan

tegangan. Kedua kumparan penginderaan, satu di kedua sisi yang digunakan untuk
pengumpulan sinyal. Sebagai silinder bergerak magnet dalam tabung, kopling medan
magnet, antara primer dan sekunder koil, perubahan. Dengan elektronik yang sesuai,
yang mungkin termasuk kompensasi suhu, hubungan linear antara posisi silinder dan
output dapat diperoleh. Sensor jenis ini digunakan dalam transduser tekanan operasi
antara tekanan sekitar 10 MPa dan

10 MPa.

Akhir silinder mungkin memerlukan dukungan sebagai lampiran dari elemen


penginderaan tekanan-meningkatkan berat badan dan kekakuan LVDT. Transduser
tekanan LVDT lebih umum tersedia sebagai alat ukur atau tekanan diferensial
perangkat. Unit tekanan absolut yang lebih kompleks.

5.8.2.4 perangkat listrik Piezo

Ketika beberapa jenis bahan kristal dikenakan tekanan eksternal, muatan listrik
sebanding dengan laju perubahan tekanan diterapkan dihasilkan pada permukaan kristal.
Sebuah biaya amplifier digunakan untuk mengintegrasikan muatan listrik untuk
memberikan sinyal yang sebanding dengan tekanan diterapkan. Respon sangat cepat,

108
membuat sensor ini cocok untuk tekanan dinamis dan pengukuran tekanan puncak.
Namun, sensor ini tidak dapat digunakan untuk pengukuran nilai tekanan stabil.

Awal transduser piezoelektrik digunakan secara alami tumbuh kuarsa tapi hari ini
sebagian besar kuarsa buatan digunakan. Alat ini sering dikenal sebagai transduser
tekanan kuarsa. Sebuah kristal piezoelektrik menjadi sensor aktif tidak memerlukan catu
daya. Juga deformasi kristal yang sangat kecil membuat mereka memiliki respon
frekuensi tinggi yang baik.

Penggunaan utama dari jenis sensor dalam pengukuran sangat tinggi variasi tekanan
frekuensi (tekanan dinamis) seperti dalam mengukur tekanan di ruang pembakaran
mesin. Mereka juga mampu menahan overpressures tinggi.

5.8.3 instrumen langsung

5.8.3.1 pengukur konduktivitas termal

Pirani gauge

Dalam mengukur Pirani (Gbr. 5.15), transfer energi dari kawat panas melalui
gas yang digunakan untuk mengukur tekanan gas. Energi panas dipindahkan ke gas oleh
konduksi dan tingkat transfer tergantung pada konduktivitas termal gas. Kinerja
instrumen ini karena itu sangat tergantung pada komposisi gas.

Gambar 5.15 Pirani gauge

109
Dalam konfigurasi tradisional, kawat logam lingkaran tipis disegel di salah satu ujung
tabung gelas yang ujung terkena gas. Tungsten, nikel, iridium atau platinum digunakan
sebagai bahan kawat. Dalam jenis lain, sensor pengukur adalah struktur mikro-mesin,
biasanya terbuat dari silikon tertutup oleh film logam tipis, seperti platinum.

Kawat atau film logam dipanaskan dengan listrik dan ketahanan, yang tergantung pada
suhu, diukur dengan memasukkan elemen sensor dalam rangkaian jembatan
Wheatstone. Ada tiga metode operasi yang umum: metode suhu konstan, jembatan
tegangan konstan dan jembatan arus konstan.

Kelemahan utama dari Pirani alat pengukur kuat ketergantungan komposisi gas dan
akurasi mereka yang terbatas. Reproduksibilitas Pirani alat pengukur biasanya cukup
baik selama tidak ada kontaminasi berat terjadi. Rentang pengukuran Pirani pengukur
adalah sekitar 10-2 Pa 105 Pa, tetapi kinerja terbaik biasanya diperoleh antara sekitar
10-1 Pa dan 103 Pa. Sebuah varian dari gauge Pirani, yang dikenal sebagai konveksi
ditingkatkan Pirani gauge, mampu untuk mengukur tekanan dalam kisaran 10-2 Pa
sampai 105 Pa.

5.8.3.2 Ionisasi pengukur

Sebuah metode yang mudah untuk mengukur tekanan absolut sangat rendah gas
adalah untuk mengionisasi gas dan mengukur arus ionisasi. Pengukur vakum paling
praktis menggunakan elektron energi moderat (50 eV-150 eV) untuk melakukan
ionisasi. Hasil saat ion secara langsung berkaitan dengan tekanan dan kalibrasi
dilakukan untuk menghubungkan tekanan gas ionisasi saat ini. Namun, ini hanya dapat
digunakan pada rentang terbatas tekanan. Batas tekanan atas tercapai ketika kepadatan
gas begitu besar sehingga ketika ion dibuat memiliki probabilitas signifikan berinteraksi
dengan baik molekul gas netral atau bebas elektron dalam gas sehingga ion ini sendiri
dinetralkan dan tidak dapat mencapai kolektor . Untuk tujuan praktis ini dapat diambil
sebagai 10-1 Pa. Batas tekanan rendah dari sebuah pengukur ionisasi sekitar 10-6 Pa.
Batas ini tercapai ketika salah kebocoran arus listrik di gauge mengukur elektronik
menjadi sebanding dengan arus ion yang diukur atau ketika faktor lain mempengaruhi
fisik (misalnya radiasi asing) menimbulkan arus besarnya sama.

110
Dua jenis alat pengukur ionisasi yang digunakan secara luas, katoda panas ionisasi
gauge dan katoda dingin ionisasi gauge.

Triode mengukur

The triode mengukur adalah jenis katoda pengukur panas. Indeks itu telah awalnya
dikembangkan dari katup elektronik. Elektron yang dipancarkan dari filamen panas
sepanjang sumbu grid silinder, Gambar. 5.16. Ion-ion yang dibuat terutama di dalam
grid dan tertarik ke anoda silinder sekitar grid. Kisaran tekanan biasa instrumen sekitar
10-1 Pa ke 10-6 Pa. Sebuah khusus

Gambar 5.16 Triode mengukur

desain, gauge Schultz-Phelps, dapat beroperasi dalam kisaran perkiraan

102 Pa ke 10-2 Pa.

111
Bayard-Alpert mengukur

Dalam desain Bayard-Alpert, filamen panas di luar grid silinder, Gambar. 5.17.
Ion diciptakan terutama dalam grid dan dikumpulkan pada kawat kolektor aksial.
Beberapa elektron yang dihasilkan sebagai hasil dari ionisasi molekul gas akan
menghasilkan sinar-X ketika mereka memukul grid. Sinar-X memukul kolektor dapat
mengeluarkan elektron dari permukaan dan mereka akan dibedakan dari ion tiba di
kolektor. Karena sudut padat jauh lebih kecil subtended oleh kawat kolektor lebih
sedikit dari X-ray akan menyerang kolektor, sehingga batas tekanan signifikan lebih
rendah daripada untuk mengukur triode. Ini adalah konfigurasi yang paling umum untuk
mengukur filamen ionisasi panas. Kisaran tekanan kira-kira 10-1 Pa ke 10-9 Pa.

Menuliskan mengukur

Gauge Penning adalah jenis katoda mengukur dingin. Skema dari kepala
pengukur ditunjukkan pada Gambar. 5.18. Dalam ukuran ini kedua medan listrik dan
magnet yang

Gambar 5.17 Bayard-Alpert mengukur

112
digunakan untuk menghasilkan dan mengumpulkan ion. Anoda dapat mengambil
bentuk cincin atau silinder. Ketika medan listrik cukup tinggi (beberapa kV DC), debit
gas dimulai dengan menggunakan sumber cahaya ultraviolet miniatur. Emisi elektron
kemudian mengambil tempat dari pelat katoda. Loop anoda mengumpulkan ion.
Kisaran tekanan sekitar 10-1 Pa ke 10-7 Pa.

5.9 Kalibrasi standar tekanan dan instrumen

5.9.1 Pertimbangan Umum

Konsep-konsep umum yang paling penting yang berkaitan dengan kalibrasi


standar tekanan dan alat pengukur yang dibahas dalam bagian ini.

Standar 5.9.1.1 Referensi

Hirarki standar pengukuran tekanan diberikan pada Gambar. 5,19, yang dapat
digunakan untuk pemilihan standar tingkat berikutnya yang lebih tinggi untuk kalibrasi
standar tertentu atau instrumen. Namun, jalur penelusuran yang diberikan dalam
diagram ini bukan satu-satunya solusi yang mungkin. Apa yang ditunjukkan adalah
salah satu dari banyak kemungkinan solusi.

Gambar 5.18 Penning mengukur

113
Standar primer adalah tekanan berat mati tester, manometer merkuri dan berputar bola
gauge. Standar sekunder adalah mereka dikalibrasi terhadap standar primer, yaitu
penguji tekanan bobot mati dan standar kapasitansi. Standar kerja yang penguji mati
berat, alat pengukur presisi cepat (Bourdon tube atau diafragma jenis) dan jenis bidang
standar portabel. Berbagai standar tersebut dari berbagai jenis (saldo tekanan berat mati,
perangkat piezo-resistif, saring jenis gauge) yang tersedia. Ini sangat berguna untuk
kalibrasi lapangan.

5.9.1.2 Uji rasio ketidakpastian

Ketidakpastian yang dibutuhkan untuk standar atau tes instrumen tertentu adalah
kriteria penting untuk dipertimbangkan sebelum kalibrasi dilakukan. Ketidakpastian
ditugaskan untuk standar primer, sekunder atau bekerja biasanya dikutip pada 95 persen
tingkat keyakinan atau faktor cakupan k = 2. Namun, ini hanya salah satu komponen
dari anggaran ketidakpastian. Semua komponen lain dari sistem

Gambar 5.19 Hirarki standar pengukuran tekanan

114
harus diperkirakan. Kriteria umum adalah bahwa ketidakpastian gabungan dari sistem
kalibrasi tekanan termasuk standar tingkat tinggi yang digunakan harus setidaknya tiga
sampai empat kali lebih kecil dari ketidakpastian yang diperlukan perangkat di bawah
kalibrasi. Dalam beberapa keadaan, ketika item yang akan dikalibrasi memiliki
ketidakpastian yang sangat rendah rasio ketidakpastian uji 1: 1 mungkin harus
digunakan.

5.9.1.3 kondisi Referensi

Primer, standar tekanan tingkat menengah dan bekerja selalu dikalibrasidi


laboratorium yang memiliki suhu sekitar yang stabil dan tekanan. Kebanyakan pressure
measuring instruments juga dikalibrasi di lingkungan dengan suhu lingkungan yang
stabil dan tekanan. Dalam kondisi lapangan menggunakan peralatan portabel
lingkungan yang stabil tersebut tidak dapat ditemukan. Dalam kasus seperti itu sulit
untuk mengevaluasi ketidakpastian kalibrasi dalam cara yang berarti karena semua efek
dari lingkungan miskin mungkin tidak diukur. Juga standar referensi itu sendiri
mungkin belum dikalibrasi di bawah kondisi yang sama. Dengan demikian lebih umum
untuk mengkalibrasi alat ukur juga dalam kondisi yang stabil dan menerapkan koreksi
secara terpisah bertekad untuk memperhitungkan miskin di-service lingkungan.

5.9.1.4 gravitasi lokal

Nilai tekanan yang dihasilkan diberikan dalam sertifikat kalibrasi keseimbangan


tekanan biasanya dirujuk ke nilai standar percepatan gravitasi, yaitu 9,806 65 m / s2.
Jika nilai lokal gravitasi berbeda secara signifikan dari gravitasi standar nilai tekanan
yang dihasilkan perlu dikoreksi dengan menggunakan nilai gravitasi lokal.

5.9.1.5 Rentang kalibrasi

Kisaran kalibrasi harus dipertimbangkan dengan cermat. Sebuah alat ukur


tekanan atau standar biasanya dikalibrasi di seluruh rentang total setidaknya pada lima
tingkat tekanan. Untuk penentuan luas efektif saldo tekanan setidaknya sepuluh tingkat

115
tekanan yang diperlukan. Untuk mendeteksi efek histeresis, meningkatkan serta
penurunan tekanan yang digunakan. Kalibrasi lebih dari 20 persen menjadi 100 persen
dinilai rentang biasa.

5.9.1.6 Interval kalibrasi ulang

Interval antara kalibrasi standar tekanan atau alat tes tergantung pada jenis
transduser, spesifikasi ketidakpastian, kondisi dan frekuensi penggunaan. Untuk
instrumen dengan sensor dioperasikan secara elektrik dan elektronik pengkondisian
sinyal sirkuit spesifikasi produsen untuk perangkat, terutama spesifikasi untuk stabilitas
jangka panjang, adalah titik awal yang baik untuk penentuan interval kalibrasi ulang.
Dalam kebanyakan laboratorium standar standar sekunder penguji bobot mati (atau
saldo tekanan) diberi tiga tahun Interval kalibrasi ulang. Standar diafragma kapasitansi
dan elektronik terkait rentan terhadap melayang dan mungkin perlu interval yang lebih
pendek (1-2 tahun).

Hal ini dimungkinkan untuk menentukan perkiraan selang kalibrasi ulang setelah
beberapa kalibrasi, jika data kalibrasi ditemukan dicatat dalam laporan kalibrasi. Jika
nilai-nilai kalibrasi berubah secara signifikan pada setiap kalibrasi, maka interval
mungkin terlalu panjang. Di sisi lain jika tidak ada perubahan berarti dalam nilai-nilai
kalibrasi, interval mungkin terlalu pendek.

5.9.1.7 Pipa dan tabung

Alat ukur pengukur tekanan yang paling positif yang dikalibrasi dengan
menghubungkan port tekanan mereka ke standar tekanan menggunakan pipa yang
sesuai atau tabung khusus dinilai untuk pekerjaan tekanan tinggi. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa pipa atau tubing yang digunakan berkualitas baik, tidak rusak dan
memiliki rating lebih tinggi dari tekanan maksimum yang akan diterapkan. Pipa dan
sendi harus diperiksa untuk kebocoran sebelum penerapan tekanan maksimum. Hal ini
sangat penting untuk memastikan bahwa sistem tersebut aman untuk operasi pada
tekanan maksimum yang dibayangkan. Bimbingan tersedia dari sejumlah sumber.

116
Terutama Tekanan Tinggi Kode Keamanan diterbitkan oleh Asosiasi Tekanan Tinggi
Teknologi.

5.9.1.8 Media Tekanan

Hal ini diperlukan untuk menggunakan media tekanan yang sama untuk
kalibrasi seperti ketika instrumen yang digunakan. Misalnya, alat untuk mengukur
tekanan gas tidak harus dikalibrasi menggunakan minyak sebagai media tekanan.
Kebalikannya juga benar. Dalam keadaan di mana dua media yang berbeda harus
digunakan sel pemisah yang digunakan untuk mentransfer tekanan dari satu media ke
yang lain.

Media tekanan yang digunakan, apakah itu minyak atau gas, harus bersih dan bebas dari
kelembaban. Udara disaring atau nitrogen kering adalah gas yang lebih disukai untuk
kalibrasi alat ukur tekanan gas. Minyak mineral atau sintetis yang digunakan untuk
instrumen hidrolik. Minyak tertentu mungkin tidak kompatibel dengan bahan dari
beberapa komponen sistem tekanan. Juga konduktivitas listrik dari minyak penting
ketika alat pengukur resistansi yang digunakan. Produsen alat biasanya
merekomendasikan jenis minyak komersial, yang cocok dan saran mereka harus diikuti.

5.9.1.9 Instrumen penyesuaian

Kalibrasi instrumen harus melibatkan penyesuaian instrumen mana hal ini


mungkin. Penyesuaian dilakukan sampai penyimpangan yang minimal sepanjang
rentang berguna. Sejumlah penyesuaian berulang dan uji coba yang diperlukan sebelum
tingkat optimal penyimpangan dapat diperoleh.

5.9.2 Kalibrasi bekerja penguji tekanan bobot mati standar

Umumnya, bekerja penguji tekanan bobot mati standar yang dikalibrasi dengan
membandingkan mereka dengan tester tekanan bobot mati standar sekunder dalam
prosedur yang dikenal sebagai lintas mengambang. Dua metode yang mungkin:

117
(A) Metode A - metode tekanan Generated

Penyimpangan dari nilai nominal tekanan (biasanya ditandai pada bobot)

dari tekanan yang dihasilkan ditentukan di sejumlah beban. Pengulangan dari


keseimbangan tekanan juga ditentukan. Penentuan nilai massa konvensional bobot dan
komponen mengambang lainnya adalah opsional.

(B) Metode B - daerah yang efektif metode penentuan

Berikut ini ditentukan:

(I) Nilai massa konvensional semua berat, pembawa berat dan piston dari keseimbangan
tekanan jika dilepas.

(Ii) Wilayah AP efektif perakitan piston silinder keseimbangan tekanan sebagai fungsi
tekanan, pada suhu acuan (biasanya

20 ° C).

(Iii) pengulangan sebagai fungsi dari tekanan diukur.

Dalam metode A, penyimpangan tekanan nominal dari tekanan yang dihasilkan dan
ketidakpastiannya pada setiap tingkat tekanan dipastikan. Metode B, yang lebih
memakan waktu, menghasilkan sertifikat kalibrasi lengkap dengan nilai-nilai untuk
wilayah yang efektif, nilai massa bobot dan ketidakpastian mereka.

Pilihan prosedur yang harus diikuti dalam kasus tertentu tergantung pada beberapa
pertimbangan, yang paling penting yang ketidakpastian instrumen yang akan dikalibrasi
menggunakan tester bobot mati.

5.9.2.1 Lintas floating

Dalam sistem mengambang lintas dua saldo tekanan saling berhubungan


menjadi sebuah sistem tekanan umum. Ketika beban pada dua saldo tekanan

118
disesuaikan sehingga keduanya berada dalam kesetimbangan, rasio total beban mereka
merupakan rasio dari dua daerah yang efektif pada tekanan itu. Pencapaian kondisi
ekuilibrium adalah bagian penting dari pengukuran.

Sebuah media hidrolik sistem mengambang silang tunggal antara dua tewas penguji
tekanan berat ditunjukkan pada Gambar. 5.20. Sebuah pompa Volume variabel
digunakan untuk menekan sistem dan untuk menyesuaikan posisi float dua saldo
tekanan. Katup isolasi digunakan untuk mengisolasi pompa dari sistem untuk
memeriksa kebocoran. Kedua Saldo tekanan yang terisolasi satu sama lain untuk
menentukan tingkat tenggelam masing-masing saldo mandiri. Indikator tekanan
diferensial sensitif dan katup bypass dimasukkan ke dalam garis antara dua penguji
tekanan. Indikator tekanan diferensial, meskipun tidak penting, melayani tujuan yang
berguna dengan menunjukkan perbedaan tekanan antara dua penguji dan mempercepat
mendapatkan keseimbangan.

Sebuah pengaturan yang sama digunakan dalam dua media (hidrolik dan gas) sistem
silang mengambang kecuali bahwa komponen tambahan, sel pemisah media, diperlukan
untuk mengirimkan tekanan dari satu media ke yang lain. Indikator tekanan diferensial
juga digunakan, seperti dalam kasus sistem media tunggal.

Gambar 5.20 Pengaturan Khas untuk cross mengambang dua penguji tekanan bobot
mati hidrolik

119
5.9.2.2 Estimasi ketidakpastian

Ketidakpastian gabungan dari tekanan yang diukur tergantung pada sejumlah


ketidakpastian input (lihat Bab 9). Ketidakpastian baku gabungan, dan ketidakpastian
diperluas dihitung sesuai dengan prosedur yang diberikan dalam Bab 9, menggunakan
ketidakpastian standar diperkirakan untuk setiap komponen masukan.

Komponen masukan utama untuk metode A dan metode B tercantum di bawah ini.

Metode A

Tipe A ketidakpastian

Pengulangan keseimbangan tekanan diperkirakan semua beban dengan menghitung


standar deviasi dari perbedaan antara tekanan nominal dan dihasilkan. Hal ini
dinyatakan dalam pascal, atau sebagai persentase dari tekanan nominal.

Ketidakpastian tipe B

(A) Ketidakpastian dari standar acuan tekanan. (B) Ketidakpastian nilai massa.

(C) Ketidakpastian gravitasi lokal. (D) Ketidakpastian akibat suhu.

(E) Ketidakpastian akibat koreksi kepala.

(F) Ketidakpastian akibat memiringkan (diabaikan jika tegak lurus sepatutnya


diperiksa). (G) Ketidakpastian karena daya apung air, jika signifikan.

(H) Ketidakpastian akibat berputar tingkat dan / atau arah, akhirnya.

(J) Ketidakpastian tekanan sisa (modus mutlak saja).

Metode B

Ketik ketidakpastian A

Pengulangan keseimbangan tekanan diperkirakan semua beban dengan menghitung


standar deviasi dari perbedaan antara referensi dan tekanan yang dihasilkan. Hal ini
dinyatakan dalam pascal, atau sebagai persentase dari tekanan referensi.

120
Ketidakpastian tipe B

(A) Ketidakpastian nilai massa.

(B) Ketidakpastian luas efektif diukur, termasuk ketidakpastian estimasi menggunakan


jenis metode A.

(C) Ketidakpastian karena koefisien distorsi tekanan, jika relevan, termasuk


ketidakpastian estimasi menggunakan jenis metode A.

(D) Ketidakpastian gravitasi lokal.

(E) Ketidakpastian akibat suhu keseimbangan. (F) Ketidakpastian karena daya apung
udara.

(G) Ketidakpastian akibat koreksi kepala.

(H) Ketidakpastian akibat memiringkan (diabaikan jika tegak lurus sepatutnya


diperiksa). (J) Ketidakpastian akibat berputar tingkat dan / atau arah, akhirnya.

(K) Ketidakpastian tekanan sisa (modus mutlak saja).

Gambar 5.21 Konfigurasi untuk kalibrasi pengukur vakum

121
5.9.3 Kalibrasi alat pengukur vakum

Vacuum pengukur dikalibrasi dengan menghubungkan mereka ke ruang vakum


yang cukup besar. Sebuah konfigurasi umum digunakan ditunjukkan pada Gambar.
5.21. Ruang ini digunakan hanya untuk tujuan kalibrasi dan disimpan sebersih mungkin.
Vakum yang dihasilkan oleh difusi minyak atau pompa molekul turbo didukung oleh
pompa rotary. Sebuah katup throttle digunakan untuk menghubungkan pompa vakum
untuk ruangan. Katup isolasi vakum tinggi digunakan untuk menghubungkan instrumen
tes dan standar pengukuran. Sebuah sumber gas bersih (nitrogen) yang terhubung
melalui katup jarum memungkinkan sejumlah kecil gas untuk diterima untuk
mendapatkan tingkat tekanan yang berbeda. Hal ini dimungkinkan untuk mendapatkan
tekanan kesetimbangan konstan dalam ruang dengan penyesuaian katup throttle dan
katup jarum. Tekanan yang ditunjukkan oleh instrumen tes dan standar dicatat untuk
setiap tingkat tekanan. Beberapa berjalan ulangi dilakukan.

122
Daftar Pustaka
Standar internasional dan nasional
1. ISO 3529-1 1981 Vacuum Teknologi - Kosakata - Bagian 1: Istilah umum.
Organisasi Internasional untuk Standardisasi.
2. ISO 3529-3 1981 Vacuum Teknologi - Kosakata - Bagian 3: Vacuum pengukur.
Organisasi Internasional untuk Standardisasi.
3. BS 2520: 1983 British Standard - konvensi Barometer dan meja, aplikasi dan
penggunaannya. British Standards Institution.
4. BS 6134: 1991 British Standard - Spesifikasi tekanan dan vakum switch. British
Standards Institution.
5. BS 6174: 1992 British Standard - Spesifikasi pemancar tekanan diferensial
dengan output listrik. British Standards Institution.
6. BS 6739: 1986 British Standard - Kode praktek untuk instrumentasi dalam
sistem kontrol proses: instalasi, desain dan penggunaan. British Standards
Institution.
7. ANSI / ASHRAE 41,3. Metode 1989. untuk pengukuran tekanan. American
National Standards Institute.
8. ANSI / ASME PTC 19.2. 1987. instrumen pengukuran tekanan dan aparat -
Bagian 2. American National Standards Institute.
9. Heydemann, P.L.M. dan Welch, B.E. (1975) NBS Monografi, Bagian 3, Piston
Pengukur. National Bureau of Standards.
10. International Rekomendasi No. 110 - Tekanan Saldo - Umum. Internasional
Organisasi Metrologi Legal.
11. PPIP-4. (1998) Mati alat pengukur tekanan berat. Konferensi Nasional Standar
Laboratorium.

123
Membaca pengantar

1. Panduan untuk Pengukuran Tekanan dan Vacuum (1998) Institut Pengukuran


dan Kontrol.
2. Chambers, A., Fitch, R.X. dan Halliday, B.S. (1989) Dasar Vacuum Teknologi,
TIO Publishing, Adam Hilger.
3. Harris, N. (1989) modern Vacuum Praktek, McGraw-Hill.
4. Cox, B.G. dan Saville, G. (eds) (1975) High Pressure Safety Code, Tekanan
Tinggi Asosiasi Teknologi.
5. Hucknall, D.J. (1991) Vacuum Teknologi dan Aplikasi, Butterworth-
Heinemann, Oxford.
6. Lewis, S.L. dan Peggs, G.N. (1992) Tekanan Balance - Sebuah Panduan Praktis
untuk Its Gunakan. HMSO.
7. Noltingk, B.E. (Ed.) (1995) Instrumentasi, 2 edisi, Butterworth Heinemann-,
Oxford.
8. O'Hanlon, LF (1989) Guide Pengguna untuk Vacuum Teknologi, 2 edisi, Wiley.

Membaca lanjutan

1. Berman, A. (1985) Jumlah Pengukuran Tekanan di Vacuum Technology,


Akademik Press.
2. Dadson, R.S., Lewis, S.L. dan Peggs, G.N. (1982) Tekanan Balance - Teori dan
Praktek, HMSO.
3. Herceg, EE (1976) Teori Handbook of Pengukuran dan Pengendalian (dan
Penerapan LVDT), Schaevitz Teknik.
4. Leck, J.H. (1989) Jumlah dan Pengukuran Tekanan parsial dalam Sistem
Vakum, Blackie & Son.
5. Pavese, F. dan Molinar, G. (1992) modern Suhu dan Tekanan Pengukuran Gas
Berbasis. Internasional Cryogenic Monografi Series. Timmerhaus, KD, Clark,
AF dan Rizzuto, C. (eds) Pleno Press.
6. Peggs, G.N. (Ed.) (1983) Tekanan Tinggi Teknik Pengukuran. Sains Terapan.
7. Wutz, W., Adam, H. dan Walcher, W. (1989) Teori dan Praktek Vacuum
Teknologi, Vieweg.

124
8. Fitzgerald, M.P. dan McIlmith, AH (1993-1994) Analisis Piston-Cylinder
Sistem dan Perhitungan Daerah Efektif, Metrologia, 30, 631-

125
BAB VI
Pengukuran Gaya

6.1 Pendahuluan

Alat pengukur gaya seperti sel beban, proving ring,pengujian yang universal dan
pengujian kompresi digunakan dalam sejumlah industri. Sebuah trransduser sel beban
adalah komponen utama dalam sejumlah industri jenis mesin berat. Pengujian laboratorium
di industri konstruksi sangat bergantung pada tarikan yang akurat dan dapat di amati dan
pengujian kekuatan tekan. Pengukuran kekuatan juga di lakukan di sektor lain, misalnya
pembuatan kabel,pembangkit listrik , transmisi listrik dan transportasi.

6.2 Si dan unit lain

Standar internasional untuk pengukuran gaya adalah newton. Hal ini di definisikan
sebagai gaya yang dibutuhkan untuk mempercepat massa 1 kg melalui 1m/s2. Newton yang
relatif besar kecilnya dan oleh karena itu untuk pengukuran yang paling praktis
menggunakan desimal kelipatan, kilonewton, meganewton dan giganewton.

Kilogram-force dan ton-force adalah satuan unit metrik lain yang biasa digunakan
untuk pengukuran kekuatan. Kilogram-force adalah gaya yang dialami oleh massa satu
kilogram akibat percepatan 9,806 65 m / s2. Percepatan 9,806 65 m / s2 itu dikenal sebagai
akselerasi standar dan diperkenalkan untuk menentukan unit kekuatan yang independen
dari percepatan karena gravitasi, namun kurang lebih sama dengan unit gravitasi. Ton-force
adalah sama dengan seribu kekuatan kilogram, yang merupakan kekuatan yang sama yang
dibutuhkan untuk mempercepat massa 1.000 kilogram melalui percepatan standar (9,806 65
m / s2).

Dalam unit non-metrik pound-force, yang didefinisikan sebagai gaya yang


dibutuhkan untuk mempercepat massa £ 1 melalui percepatan standar atau ton-force, yang
adalah menggunakan, £ 2240-force. Dalam kedua SI dan non-metrik sistem, terkadang

126
nilai kekuatan atau nilai beban terdapat kekeliruan ditunjukkan dalam satuan massa
misalnya '100 ton beban ', yang benar harusnya ditulis sebagai' beban 100 ton-force 'atau' a
beban 100 tf '. Ringkasan unit gaya diberikan pada Tabel 6.1.

6.3 Standard utama

Standar utama pengukuran gaya adalah standar kekuatan bobot matimesin. Ada
beberapa jenis mesin ini. Prinsip dasar dari standar gaya bobot mati mesin diilustrasikan
pada Gambar. 6.1. Dalam standar ini, gaya gravitasi yang bekerja pada satu set massa
digunakan untuk menghasilkankekuatan. Gaya F yang dihasilkan oleh massa M dipasang di
kekuatan mesin standardi bawah percepatan gravitasi g diberikan oleh persamaan berikut:

127
Faktor dalam braket persegi mengoreksi efek daya apung udara. Ρadan ρM adalah
kepadatan udara dan massa masing-masing. Hal ini dapat dilihat dariPersamaan (6.1) yang
menentukan nilai yang akurat untuk percepatan karena Fgravitasi (g).

6.4 Standar Sekunder

6.4.1 Lever atau Standar kekuatan mesin hidrolik

Kekuatan kapasitas standar mesin yang lebih tinggi umumnya menggunakan


hidrolik atau mekaniksistem tuas untuk meningkatkan gaya yang dihasilkan oleh satu set
bobot mati. Mesin ini diklasifikasikan sebagai standar kekuatan sekunder karena mereka
memerlukan kalibrasiterhadap standar primer. Biasanya jumlah sel beban secara paralel
digunakansebagai standar transfer. Pasukan setinggi 20 MN telah dihasilkan,
menggunakanmesin ini. Skema dari kekuatan mesin hidrolik standar diberikanpada
Gambar. 6.2

6.4.2 Cincin pembuktian

Sebuah cincin pembuktian adalah sebuah cincin yang terbuat dari baja paduan.
Hubungan antaradefleksi pusat cincin dan beban yang diterapkan pada suhu tertentu
digunakan sebagai standar gaya. Dalam kualitas yang baik membuktikan cincin hubungan
initetap tidak berubah untuk jangka waktu yang cukup lama jika cincin belummengalami
overloading, shock atau efek merusak lainnya. Sebuah pembuktianCincin dapat digunakan
baik dalam kompresi atau mode tarik. Prinsipoperasi cincin pembuktian diilustrasikan pada
Gambar. 6.3 (a).

Sebuah cincin pembuktian harus dikalibrasi dalam standar kekuatan bobot mati
mesinuntuk membangun hubungan kekuatan-defleksi. Karena pembuktian cincin ini sangat
baik dalam standar sekunder maka harus hati-hati saat menggunakannya.

Standar sekunder pembuktian cincin hingga kapasitas 2 MN memiliki


relatifketidakpastian urutan ± 0,01 persen dari skala penuh secara komersialtersedia.

128
Gambar 6.1 standar gaya bobot mati: (a) prinsip; (b) mesin standar berkapasitas
5000 N. (Sumber: Morehouse Instrumen Co, USA)

129
Gambar 6.2 standar kekuatan mesin hidrolik berkapasitas 20 MN. (Sumber:
National Metrology Institute of Japan)

6.4.3 Sel beban

Meskipun sel-sel beban yang biasa digunakan dalam nomoruntuk alat pengukur
kekuatan, seperti mesin uji universal, jembatan timbang, kabel penguji, dll, mereka yang
memiliki ketidakpastian yang diperlukan dan stabilitas untuk digunakan sebagai standar
kesunderyang tersedia dari sejumlah produsen. Prinsipoperasi sel beban diberikan pada
bagian alat pengukuran gaya. Sel standar beban sekunder hingga 5 MN memiliki
ketidakpastian relatif± 0,05 persen dari skala penuh yang tersedia secara komersial.

130
Gambar 6.3 cincin pembuktia: (a) prinsip; (b) kapasitas cincin 1 MN. (Sumber:
Morehouse Instrumen Co, USA)

6.4.4 Kalibrator universal

Kalibrator universal adalah sebuah alat yang sering digunakan untuk mentransfer
kekuatan antara standar sekunder dan standar kerja atau transduser. Didalam alat dua
perangkat (misalnya cincin pembuktian dan load cell) dapat diposisikan dan dimuat pada
seri dengan gaya yang diterapkan.

Kalibrator yang terutama terdiri dari tiga bagian utama, bingkai stasioner, frame
bergerak atau kuk dan dongkrak hidrolik (Gambar. 6.4). Stasioner frame tetap di tanah.
Frame dapat bergerak agar sesuai dengan panjang standar acuan. Selain pelat atas kuk bisa
juga bergerak naik-turun untuk memungkinkan item tes yang berbeda ukuran. Bagian atas
pelat juga dilengkapi dengan kursi bola, yang memungkinkan bola baja mengeras

131
diposisikan antara pelat kuk dan standar acuan (cincin pembuktian) untuk menjamin beban
aksial.

Pelat bawah bingkai stasioner dan pelat kuk rendah yang dilengkapi dengan pusat
lubang. Lubang ini terdapat tempat untuk benda yang akan di tes dan pada mesin ini juda
terdapat kancingan ketegangan.Mesin ini dirancang untuk meminimalkan gesekan dan non
aksial loading yang biasanya menimbulkan kesalahan besar.

Sebuah dongkrak hidrolik khusus diaktifkan oleh dua presisi ram kecepatan
kekuatan tekanan pompa ditunjukan(biasanya sekitar 5 MPa)

Gambar 6.4 Universal force calibrator. (a) Skema; (b) kapasitas kalibrator 200 kN (Sumber:
Morehouse Instrumen Perusahaan, USA)

132
dan kemudian perlahan-lahan sampai beban yang diinginkan tercapai. Tingkat kebocoran
jack inisangat kecil dan tidak mempengaruhi kalibrasi. Mesin dapat cukupmudah
beradaptasi untuk mengkalibrasi dengan baik dalam ketegangan atau modus kompresi.

6.5 Alat Pengukuran Gaya

6.5.1 karakteristik dari alat pengukuran gaya

Output karakteristik (kurva respon) dari pengukuran gayatransduser ditunjukkan


pada Gambar. 6.5. Dalam diagram output transdusermelawan gaya diterapkan diplot
sebagai gaya yang meningkat dari noluntuk dinilai kapasitasnya dan kembali ke nol.
Sejumlah fitur signifikan pengukuran kekuatan transduser atau sistem diilustrasikan dalam

diagram ini.

Gambar 6.5 Kurva respons transduser pengukuran gaya

Penyimpangan respon dari garis lurus diperbesar dalamdiagram untuk tujuan


kejelasan. Sebuah metode yang umum digunakan untuk mengkarakterisasisistem
pengukuran gaya adalah dengan menggunakan best-fit garis lurus lewatmelalui nol.

133
6.5.1.1 Nilai kapasitas

Kapasitas dinilai adalah kekuatan maksimum gaya transduser yang dirancang


untuk mengukur.

6.5.1.2 Non-linear

Penyimpangan dari garis best-fit disebut sebagai non-linearitas dan biasanya deviasi
terbesar diberikan dalam spesifikasi transducer.

6.5.1.3 Hysteresis

Perbedaan pembacaan keluaran antara peningkatan dan penurunan setiap gaya


tertentu didefinisikan sebagai histeresis. Nilai terbesar dari hysteresis biasanya berada di
tengah dalam sebuah sistem. Biasanya non-linearitas dan hysteresis digabungkan dalam
satu angka. Hal ini biasanya dilakukan dengan menggambar dua baris sejajar dengan garis
kecocokan melampirkan peningkatan dan penurunan kurva. Perbedaan output antara garis
dibelah dua dan dinyatakan sebagai ±Kesalahan gabungan.

6.5.1.4 Creep and creep recovery

Sebuah sistem pengukuran gaya biasanya membutuhkan waktu untuk menyesuaikan


diri dengan perubahan gaya yang diterapkan. Hal ini dikenal sebagai creep dan biasanya
didefinisikan sebagai perubahanoutput berikut peningkatan langkah yang berlaku dari satu
nilai yang lain. kebanyakan produsen menentukan creep sebagai perubahan maksimum
output atasditentukannya waktu setelah peningkatkan kekuatan dari nol ke dinilai kekuatan,
misalnya 0,04persen dari nilai output lebih dari 30 menit. Pemulihan Creep adalah
perubahanoutput berikut penurunan langkah dalam gaya yang diterapkan, biasanya dari
kekuatan dinilaike nol. Kedua nilai pemulihan creep dan merayap tergantung pada
waktudurasi gaya yang diterapkan pada dinilai kapasitas atau nol masing-masing.

6.5.1.5 Respon frekuensi

Respon frekuensi atau sistem transdeuser adalah kuantifikasi yang memiliki


kemampuan untuk mengukur kekuatan yang bervariasi dalam waktu, yaitu kekuatan

134
dinamis. Tanggapan frekuensi didefinisikan sebagai frekuensi sinusoidal gaya tertinggi
yang diberikan sistem transduser dapat digunakan untuk mengukur akurasi tertentu.

6.5.1.6 Umur kelelahan

Jika transduser yang digunakan untuk pengukuran kekuatan berfluktuasi, maka


umur kelelahan harus dipertimbangkan. Didefinisikan umur kelelahan sebagai jumlah total
penuh siklus kekuatan yang dapat diterapkan sebelum ketidak pastian pengukuran diubah
melampaui batas yang ditentukan.

6.5.1.7 Pengaruh suhu

Baik nol dan nilai output dari kekuatan transduser dipengaruhi oleh perubahan suhu.
Koefisien suhu output nol kekuatan dankoefisien suhu sensitivitas adalah ukuran dari efek
ini untuk diberikan transduser atau sistem jumlah pengaruh lain seperti kelembaban,
tekanan, listrik, atau radio interferensi frekuensi mungkin memiliki efek yang sama dengan
suhu dan harus diperhitungkan dalam desain sistem pengukuran gaya.

6.5.2 Pengukur regangan beban sel

Instrumen yang paling umum digunakan untuk pengukuran gaya adalah


elektrikdioperasikan pengukuran regangan beban sel. Pengukuran regangan beban sel
digunakan untukpengukuran kekuatan tarik, tekan dan geser. Mereka juga digunakan
untukpengukuran torsi. Dinilai Kapasitas pengukuran regangan beban sel berkisar dari 5 N
50 MN.

6.5.2.1 Prinsipoperasi

Tubuh logam deformasi pada penerapan kekuatan di atasnya. Sebuah gaya tarik
diaplikasikan pada sebuah silinder ditunjukkan pada Gambar. 6.6. Ada peningkatan dari
panjang serta penurunan kecil dalam diameternya. Bila gaya yang diberikan adalah
kembalinya benda terhadap bentuk dimensi aslinya, menyatakan bahwa batas elastis
material belum terlampaui. Memanjang serta lateral yang deformasi dirasakan oleh
pengukur regangan yang terikat ke permukaan silinder.

135
Gambar 6.6 Prinsip dasar dari elemen transduser elastis

6.5.2.2 Elemen elastis

Berbagai macam bentuk elemen elastis digunakan tergantung pada berbagai


kekuatan yang harus diukur, batas dimensi, ketidakpastian akhir dan biaya produksi.
Berbagai jenis umum yang digunakan dan kapasitas mereka dinilai akan diberikan pada
Gambar. 6.7.

(a) Kompresi silinder 50 kN sampai 50 MN

(b) Kompresi silinder (berongga) 10 kN sampai 50 MN

136
(c) cincin Toroidal 1 kN sampai 5 MN

(d) Ring 1 kN 1 MN

(e) S-beam (membungkuk atau geser) 200 N ke 50 kN

(f) dua berakhir balok geser 20 kN 2 MN

(g) dua membungkuk balok (disederhanakan) 500 N ke 50 kN

(h) geser balok 1 kN sampai 500 kN

(i) dua lentur balok 100 N ke 10 kN

(j) Ketegangan silinder 50 kN sampai 50 MN

Gambar 6.7 elemen regangan khas dan biasa kapasitas mereka dinilai. (Sumber: Panduan
untuk Pengukuran Force, Institut Pengukuran dan Kontrol, Inggris)

Bahan yang memiliki hubungan linear dengan stres dan ketegangan, dengan
hysteresis rendah, creep rendah dan tingkat pengulangan tinggi dalam kisaran kerja,
digunakan sebagai bahan konstruksi. Yang biasa digunakan adalah stainless steel, alat baja,
aluminium atau tembaga berilium. Sebuah perlakuan panas khusus termasuk subzerosiklus
suhu yang dibutuhkan untuk mencapai stabilitas.

6.5.2.3 resisten pengukur regangan

Dalam resistansi pengukuran regangan listrik, perubahan perlawanan dari listrik


konduktor yang timbul dari perubahan panjang dan penampang yang digunakan untuk
mendeteksi ketegangan. Ketika strain gauge terikat pada substrat metalik, perubahan
ketegangan dalam substrat akan tercermin sebagai perubahan resistansi pengukuran. Hal ini
diukur dan digunakan untuk menentukan gaya yang diberikan oleh kalibrasi perangkat.
Perubahan resistansi alat ukur (δR) berkaitan dengan perubahan dalam mengukur Panjang
(δL) dengan faktor pengukur k:

137
di mana R = resistansi gauge dan L = panjang gauge.

Untuk strain gauge menjadi berguna harus memiliki faktor pengukur yang relatif
tinggi, sehingga perubahan kecil dalam regangan menimbulkan perubahan besar dalam
perlawanan. Juga faktor pengukur harus konstan selama rentang nilai regangan diterapkan.
Selain itu tidak harus berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Tembaga-nikel, nikel-
kromium, nikel-kromium-molibdenum dan paduan platinum tungsten umumnya disebut
dengan nama dagang mereka adalah bahan yang paling umum digunakan untuk pembuatan
strain gauge. Berbagai macam alat ukur regangan yang tersedia untuk berbagai aplikasi. A
strain gauge biasanya dirancang untuk mengukur regangan sepanjang sumbu sehingga
dapat benar sesuai dengan medan regangan. Hambatan nominal strain gauge bervariasi
dengan jenis dan aplikasi. Pengukur kawat memiliki daya tahan dalam kisaran 60 Ω 350 Ω,
foil dan alat pengukur semikonduktor dari 120 Ω sampai 5 kΩ dan jenis film tipis sekitar 10
kΩ.

6.5.2.4 Foil strain gauge

Gauge foil regangan adalah jenis yang paling umum digunakan dan sejumlah
desain yang berbeda ditunjukkan pada Gambar. 6.8. Gauge foil regangan dibangun dengan
ikatan selembar tipis digulung logam foil, 2-5 m tebal, di atas selembar dukungan dari 10-
30 pM tebal dan foto-etching pola pengukuran jaringan termasuk tab terminal atau dengan
memotong grid dari foil menggunakan meninggal akurat. Dalam foto-etsa, teknik produksi
yang sama dengan yang digunakan dalam industri manufaktur sirkuit terpadu yang
digunakan. Tepat dan produksi murah pola jaringan yang kompleks atau sangat kecil
mungkin menggunakan proses ini. Dukungan ini menyediakan isolasi listrik antara foil dan
elastis elemen, memfasilitasi penanganan dan menyajikan permukaan mudah bondable.
Khas bahan penahan epoxy, poliamida dan kaca-epoksi fenolik resin. Beberapa alat
pengukur datang dengan lapisan perekat diterapkan dukungan untuk memudahkan
penerapan alat ukur.

138
Dalam sel beban presisi tinggi, epoxy atau epoxy yang diturunkan bahan backing lebih
disukai karena kinerja yang unggul, terutama merayap dan rendah tingkat penyerapan air
dibandingkan dengan jenis poliamida plastik, meskipun berbasis bahan epoxy sulit untuk
menangani karena sifat rapuh nya. Khas spesifikasi alat pengukur foil diberikan Tabel 6.2.

Biasanya pengukur regangan tersedia dengan kompensasi otomatis yang sesuai


dengan koefisien ekspansi suhu salah satu dari tiga bahan yang paling biasa digunakan
yaitu baja tujuan umum, stainless steel dan aluminium. Beberapa produsen juga
menyediakan alat pengukur kompensasi untuk digunakan pada titanium, paduan
magnesium dan plastik bahan. Ketika suhu mengukur kompensasi terikat pada materi yang
mengukur telah cocok, keregangan jelas karena variasi suhu pada alat ukur dapat dapat
ditahan untuk kurang dari 1,5 regangan mikro per ° C pada rentang suhu dari -20 ° C
sampai + 150 ° C.

Gambar 6.8bentuk logam foil strain gauge . (Sumber: Hottinger Baldwin


pengukuran)

139
Tabel 6.2 Spesifikasi khusus foil dan jenis konduktor pengukur regangan setengah

6.5.2.5 pengukur regangan semikonduktor

Pengukur regangan semikonduktor terdiri dari strip konduktor terbuat dari satu
kristal P atau N-type silikon. Karena efek piezo-resistif dari bahan ini tinggi, konduktivitas
listrik mereka sangat tergantung pada diterapkannyaregangan. Faktor pengukuran regangan
semikonduktor 100-150 biasanyadibandingkan dengan 2-4 itu dari kawat atau foil strain
gauge. Output dari alat pengukur semikonduktor non-linear dengan regangan. Namun,
umur kelelahan mereka sangat panjang dan mereka menunjukkan hanya hyteresis minimal.
Karena koefisien suhu yang relatif tinggi alat pengukur tersebut, diperlukan ke hati-hatian
pada setiap pengukuran sel beban yang diberikan. Alat pengukur jenis Pmenunjukkan
faktor pengukur positif dan pengukur tipe N memiliki faktor pengukur negatif. Dengan
menggabungkan jenis-P dengan tipe N sepasang suhu kompensasi bisa diperoleh. Biasanya
pasangan tersebut dipilih oleh pencocokan komputer selama memproduksi, namun sirkuit
kompensasi mungkin masih diperlukan pada selesai transduser. Jenis alat ukur yang banyak
digunakan pada kekuatan transduser kecil, accelerometers dan sensor tekanan. Spesifikasi
umum diberikan dalam Tabel 6.2.

140
6.5.2.6 Thin film pengukur regangan

Film tipis dari logam atau paduan yang disimpan pada elemen elastis menggunakan
radio sputtering frekuensi atau evaporasi termal teknik fabrikasi tipis pengukur Film
regangan. Indeks tersebut terisolasi dari substrat dengan pengendapan lapisan bahan isolasi
seperti alumina. Beberapa tahap penguapan dan sputtering dapat digunakan sehingga
beberapa lapisan material. Sejumlah film tipis transduser strain gauge yang tersedia
mencakup sampai 0,1 N 100 N dalam bentuk konfigurasi balok tunggal atau ganda
membungkuk.

6.5.2.7 Kawat pengukur regangan

Kawat pengukur regangan terbuat dari berbagai bahan yang digunakan secara
ekstensif untuk transduser suhu tinggi dan analisis stres. Kawat biasanya 20-30 m dengan
diameter dan dapat terikat pada substrat menggunakan bahan keramik. Bentuk 'bebas' di
mana kawat yang dilingkarkan disekitar pin yang terisolasi dan dipasang pada bagian
elastis yang jarang digunakan. Kawat pengukur regangan adalah jenis asli pengukur
regangan perlawanan, meskipun saat ini sudah banyak digantikan oleh lebih murahfoil atau
jenis film tipis

6.5.2.8 Instrumentasi

Perubahan resistensi dari strain gauge terdeteksi dengan memasukkan sebuah


Konfigurasi dalam Wheatstone bridge seperti ditunjukkan pada Gambar. 6.9. Untuk
memaksimalkan respon dari satu sel beban atau lebih regangan pengukur selaras dengan
strain melintang terhubung dalam lengan jembatan. Konfigurasi ini juga meminimalkan
efek pengaruh jumlah seperti suhu yang bertindak sama pada semua alat pengukur.
Resistensi Perubahan terdeteksi dengan mengukur tegangan diferensial melintasi jembatan.

141
Gambar 6.9 Pengaturan Dasar empat pengukur regangan

Tegangan ouput dari jembatan ketika terangsang dengan tegangan input berhubungan linier
dengan perubahan perlawanan dari pengukur regangan. Output tegangan sebanding dengan
produk regangan dan tegangan eksitasi. Output dari jembatan biasanya dinilai untuk 2 mV /
V (2 milivolt output per 2 volt diterapkan), tetapi hal ini dapat berkisar dari 1 mV / V
sampai 4 mV / V. Untuk mewujudkan kemampuan penuh dari pengukuran regangan sel
beban, beberapa koreksi dan komponen kompensasi yang dibutuhkan. Sebuah pemaduan
diagram sirkuit komponen ini seperti yang digunakan dalam sel beban komersial diberikan
pada Gambar. 6.10. Jembatan biasanya diberikan dengan arus (DC) tegangan langsung. Itu
output diperkuat dengan menggunakan amplifier instrumentasi. Metode ini memiliki lebar
pita frekuensi, stabilitas tinggi dan biaya yang relatif rendah. Atau yang Jembatan mungkin
dengan tegangan AC, memiliki sinus, persegi atau gelombang lainnya. Dalam hal ini output
diproses melalui amplifier AC, demodulator, filter dan DC penguat. Sistem eksitasi AC
memiliki tinggi kekebalan terhadap efek termo-listrik di transduser dan efek termal di
instrumentasi. Mereka juga memiliki penolakan noise yang tinggi, baik nol kekuatan
stabilitas output dan kemudahan mencapai isolasi antara output sinyal dan load cell.
Namun, sistem ini cenderung mahal karena memiliki rantai pengukuran yang relatif
kompleks.

142
Gambar 6.10 rangkaian sel beban komersial

6.5.2.9 Sel beban hidrolik

Dalam sel beban hidrolik (Gambar. 6.11) rongga sel beban diisi dengan cairan
(biasanya minyak) dan diberikan tekanan pra-beban. Penerapan gaya kememuat anggota
meningkatkan tekanan fluida, yang diukur dengan tekanan transduser.

Gambar 6.11sel beban hidrolik

143
Sel beban hidrolik secara inheren sangat kaku, pembelokkan hanya sekitar 0,05 mm dalam
kondisi kekuatan penuh. Kapasitas hingga 5 MN yang tersedia, meskipun sebagian besar
perangkat berada dalam kisaran 500 N 200 kN. Tekanan pengukur dapat dipasang beberapa
meter dari sel beban dengan menggunakan selang cairan khusus. Dalam sistem di mana
lebih dari satu sel beban yang digunakan dirancang khusus menggunakan Unit penghitung.
Tidak ada daya eksternal diperlukan untuk mengoperasikan beban sel hidrolik dan mereka
secara inheren cocok untuk digunakan dalam potensial ledakan. Kedua ketegangan dan
kompresi perangkat yang tersedia. Ketidakpastian sekitar 0,25 persen dari skala penuh
dapat dicapai dengan desain dan kondisi aplikasi yang menguntungkan. Ketidakpastian
total sistem yang lebih realistis 0.5-1 persen dari skala penuh. Sel-sel yang sensitif terhadap
perubahan suhu dan biasanya memiliki fasilitas untuk menyesuaikan nol membaca output,
koefisien temperatur adalah dari urutan 0,02 persen 0,1 persen per ° C.

6.5.2.10 Pneumatic load cell

Prinsip operasi dari sel beban pneumatik mirip dengan beban sel hidrolik. Gaya
yang diterapkan ke satu sisi piston atau diafragma fleksibel materi skor seimbang dengan
tekanan pneumatik diterapkan di sisi lain. Itu menangkal tekanan sebanding dengan gaya
dan ditampilkan pada panggil tekanan.

6.5.2.11 Perangkat elastis

'Beban kolom', silinder logam mengalami kekuatan bersama porosnya, adalah


Perangkat elastis sederhana yang digunakan untuk mengukur kekuatan. Panjang silinder
adalah diukur secara langsung oleh dial gauge atau teknik lainnya, dan perkiraangaya
dibuat dengan interpolasi antara panjang diukur untuk sebelumnya diterapkan.
Cincin pembuktian dijelaskan sebelumnya secara fungsional sangat mirip kecuali bahwa
Unsur adalah sebuah cincin melingkar, dan deformasi biasanya diukur didiameter dalam.
Transduser ini memiliki keuntungan menjadi sederhana dan kuat, tetapi yang utama
kelemahan adalah efek yang kuat pada suhuoutput. Metode tersebut digunakan dalam
memantau kekuatan dalam membangun dan aplikasi sejenis lainnya.

144
6.5.2.12 Kapasitif sel beban

Dalam sel beban kapasitif sensor kapasitansi digunakan untuk mendeteksi


perpindahan dari elemen elastis. Sebuah pelat kapasitor paralel digunakan dalam banyak
kasus. dalam beberapakasus perubahan panjang dari musim semi sebagai kekuatan
diterapkan digunakan untuk mengubahkesenjangan antara pelat, sehingga menghasilkan
perubahan kapasitansi.

6.5.2.13 pengukur regangan optik

Dalam Optical strain gauge, perubahan panjang serat optik digunakan untuk
mendeteksi ketegangan. Deformasi dari anggota pasukan-bantalan elastis dengan optical
strain gauge terikat akan mengakibatkan perubahan panjang dalam serat optik. Jika dua
pengukur regangan optik mengalami tingkat ketegangan yang berbeda diberi makan
dengancahaya monokromatik maka perbedaan fasa antara dua balok yang muncul dari alat
pengukur, dalam jumlah setengah panjang gelombang, adalah ukuran yang diterapkan
kekuatan. Keuntungan dari strain gauge optik adalah bahwa mereka kebal terhadap
gangguan oleh medan listrik dan elektromagnetik.

6.5.2.14 Transduser maknetik

Yang paling dikenal jenis magnetik transduser load cell adalah sel Pressductor
dikembangkan oleh ASEA Swedia. Dalam hal ini transduser perubahan permeabilitas
terjadi di inti magnetik karena kekuatan diterapkan digunakan. Prinsipdari Pressductor
ditunjukkan pada Gambar. 6.12.

145
Gambar 6.12 Prinsip Magnetic dari transduser Pressductor

Selembar persegi transformator besi magnet sepanjang satu diagonal. Itu bahan yang
magnetis isotropik magnetik fluks kepadatan vektor (B) adalah sejajar dengan vektor
medan magnet (H) dan horizontal dan vertikal Komponen BV = BH. Ketika pasukan
vertikal anisotropi disebabkan oleh efek magneto-elastis mengurangi permeabilitas dalam
arah Pasukan dan BV ≤ BH. The Pressductor transducer terdiri dari inti besi yang
dilaminasi dengan dua gulungan tegak lurus seperti ditunjukkan pada Gambar. 6.13. Arus
bolak melalui gulungan primer set up medan magnet bolak dalam inti. Akan Tetapi, di
bawah tidak ada kondisi beban, tidak ada tegangan induksi di tegak lurus sekunderberliku.
Ketika gaya yang diterapkan pada inti perubahan permeabilitas menyebabkan garis fluks
magnetik untuk mengubah sudut (φ) menghasilkan tegangan di gulungan sekunder.
Tegangan induksi berbanding lurus dengan kekuatan yang diterapkan. Kurva kalibrasi
Pressductor prinsipnya S berbentuk dan Linearisasi diperlukan untuk memperoleh akurasi
yang tinggi. Sel beban Pressductor memiliki ketidakpastian relatif 0,05 persen dari skala
penuh hingga 20 ton-force dan 0,1 persen hingga 160 ton-force yang tersedia secara
komersial.

146
Gambar 6.13 The Pressductor transduser. (Sumber: Elektronik Beratnya oleh Ellis Norden,
Butterworth Heinemann-)

6.5.2.15 Vibrating string transduser

Prinsip operasi dari sebuah string transduser bergetar diilustrasikan dalam Gambar.
6.14. String bergetar atau kawat (S) ditempatkan dalam celah udara dari dua magnet
permanen, dan masing-masing terhubung ke sebuah osilator elektronik sirkuit, yang
menyebabkan string bergetar pada frekuensi alaminya (f0). Senar dimuat melalui massa
referensi (M), dan ketika kekuatan yang tidak diketahui (F) yang diterapkan pada koneksi
beban melalui string pada sudut tertentu (α), string kiri (S1) akan terkena tensional
meningkat kekuatan, yang meningkatkan frekuensi alami (f1) string itu, sedangkan string
lain (S2) akan menurunkan frekuensi alaminya (f2), karena penurunan kekuatan tensional.

Perbedaan antara dua frekuensi (δf) = (f1 - f2) dengan demikian sebanding dengan
gaya yang diberikan (F). Senar yang terhubung ke elektronik sirkuit, yang mengubah
perbedaan frekuensi (δf) ke kereta pulsa. A langsung kekuatan membaca dicapai dengan
sampling kereta pulsa di counter pulsa selama waktu yang telah ditentukan.

Sebagai bergetar string transduser membandingkan kekuatan yang tidak diketahui


dengan kekuatan referensi diketahui (M), itu tidak tergantung dari gravitasi bumi. Memiliki
linearitas yang tinggi dan akurasi, dan dilaporkan memiliki stabilitas jangka panjang yang

147
ekstrim. Transduser ini digunakan dalam skala laboratorium dan skala lain untuk lebih
kecilbobot. Aplikasi industri termasuk skala platform dan belt conveyor

6.5.2.16 Piezoelectric transduser

Ketika beberapa jenis bahan kristal dikenakan kekuatan, sebuah listrik menagih
sebanding dengan laju perubahan gaya yang dihasilkan pada permukaan kristal. Sebuah
biaya amplifier digunakan untuk mengintegrasikan muatan listrik ke memberikan sinyal
yang sebanding dengan gaya yang diberikan.

Transduser piezoelektrik awal digunakan secara alami tumbuh kuarsa tapi hari ini
sebagian besar kuarsa buatan digunakan. Alat ini sering dikenal sebagai kekuatan kuarsa
transduser. Sebuah kristal piezoelektrik menjadi sensor aktif tidak memerlukan pasokan
listrik. Juga deformasi kristal yang sangat kecil memberi mereka baik respon frekuensi
tinggi.

Ketika dikemas beban dan dikompresi di bawah gaya 10 kN transduser


piezoelektrik mengalihkan hanya 0,001 mm. Frekuensi tinggi respon (hingga 100 kHz)
yang aktif oleh kekakuan ini dan lainnya yang melekat kualitas efek piezoelektrik membuat
sensor piezoelektrik kristal yang sangat cocok untuk pengukuran dinamis.

Sensor piezoelektrik beroperasi dengan muatan listrik kecil dan membutuhkan


impedansi tinggi untuk kabel antarmuka listrik. Hal ini penting untuk menggunakan
kecocokan kabel disertakan dengan transducer. Sebuah kebocoran kecilyang dikenal
sebagai pergeseran melekat pada amplifier. Kekuatan transduser piezoelektrik yang ideal
cocok untuk pengukuran dinamis. Peristiwa yang sangat cepat seperti gelombang kejut
dalam padatan, atau kekuatan tekan dampak printer dan pukulan dapat diukur dengan
perangkat ini saat pengukuran lain seperti mungkin tidak dapat dicapai. Akan Tetapi,
mereka sangat tidak cocok untuk pengukuran statis. Ketika pengukuran diambil selama
menit atau bahkan jam mereka dikatakan untuk mengambil 'quasistatic' pengukuran.

Sensor kristal piezoelektrik yang cocok untuk pengukuran di laboratorium serta dalam
pengaturan industri. Rentang pengukuran sangat luas dantransduser bertahan hidup

148
berlebihan yang tinggi (biasanya> 100 persen dari output skala penuh). Sensor 'dimensi
kecil, rentang pengukuran besar dan kemasan kasarmereka sangat mudah digunakan.
Mereka dapat beroperasi pada rentang temperatur yang luas dan bertahan hidup pada suhu
sampai 350 ° C.

6.5.2.17Variabel linear diferensial transduser (LVDT)

Linear variabel transducer (LVDT) diferensial pada dasarnya adalah sebuah


transformator yang menyediakan arus bolak-balik (AC) tegangan output sebagai fungsi dari
perpindahan dari inti magnetik. LVDT terkadang digunakan dalam load cell untuk
mengukur perpindahan elemen elastis dari pada menggunakan pengukur regangan.
Kurangnya gesekan dan massa rendah dan hasil inti resolusi yang tinggi dan histeresis
rendah, membuat perangkat ini ideal untuk pengukuran dinamis aplikasi.

6.6 Calibration of force standards and test instruments

6.6.1Pertimbangan umum

Konsep-konsep umum yang paling penting yang berkaitan dengan kalibrasi standar
kekuatan dan alat ukur yang dibahas dalam bagian ini. Prinsip-prinsip dasar kalibrasi yang
sama untuk standar berlaku serta instrumen tes sebagai kedua jenis mengandalkan prinsip-
prinsip yang sama operasi dibahas sebelumnya dalam bab. Perbedaan yang signifikan
adalah dalam hal ketidakpastian, referensi standar yang perbandingan dilakukan, selang
kalibrasi ulang dan referensi kondisi, suhu sangat ambient.General considerations

6.6.1.1 standad refrensi

Hirarki standar pengukuran yang digunakan untuk kalibrasi kekuatan pengukuran


instrumen diberikan pada Gambar. 6.15.

Diagram ini memberikan standar tingkat berikutnya yang lebih tinggi yang dapat
digunakan untuk kalibrasi standar tertentu atau instrumen. Standar primer adalah standar
gaya bobot mati. Standar sekunder yang dikalibrasi terhadap standar primer, yaitu tuas atau

149
kekuatan hidrolik mesin standar, membuktikancincin, sel beban dan transduser gaya standar
sekunder lainnya. Membuktikancincin dan sel beban juga digunakan sebagai standar
mentransfer kekuatan. standar kerja yang membuktikan cincin dan sel beban yang
digunakan untuk kalibrasi alat ukur.

6.6.1.2Uji rasio ketidakpastian (TUR)

Ketidakpastian uji rasio yang dibutuhkan untuk standar tertentu atau instrumen
adalah kriteria penting untuk dipertimbangkan sebelum kalibrasi dilakukan. Ketidakpastian
untuk primer, standar skunder atau bekerja biasanya dikutip pada 95 persen tingkat
keyakinan atau faktor cakupan k = 2. ketidakpastian gabungan

Gambar 6.15 Hirarki standar pengukuran gaya

150
dari sistem tenaga kalibrasi termasuk standar tingkat yang lebih tinggi yang harus
digunakan setidaknya tiga kali lebih kecil dari standar ketidakpastian yang diperlukan atau
instrumen bawah kalibrasi.

Dalam kasus instrumen seperti sel beban atau kekuatan built-in sistem pengukuran,
ketidakpastian yang dibutuhkan ditentukan oleh pengguna, dengan mempertimbangkan
persyaratan yang ditentukan oleh proses (dalam proses control) dan standar peraturan
(bobot dan ukuran, kesehatan dan keselamatan). Ketidakpastian kalibrasi harus
didefinisikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Khas ketidakpastian standar kekuatan
primer dan sekunder ditunjukkan pada Tabel 6.3

6.6.1.3 Kondisi refrensi

Karena semua transduser gaya tergantung suhu, kalibrasi kekuatan standar yang
dilakukan di laboratorium dengan suhu terkontrol dan kelembaban kondisi. Suhu acuan
kalibrasi pengukuran gaya standar adalah baik 23 ° C atau 25 ° C.

Bila mungkin, instrumen pengukuran gaya juga harus dikalibrasi dalam lingkungan
suhu terkontrol. Sering hal ini tidak mungkin karena instrumen tes terletak di sebuah pabrik
atau sebuah situs di mana suhu lingkungan tidak terkontrol. Dalam kasus seperti kalibrasi
bisa dilakukan pada kondisi yang berlaku. Namun, suhu elemen penginderaan (baik soal tes
dan standar) harus diukur dan koreksi suhu diterapkan.

151
Tabel 6.3 ketidakpastian standar kekuatan

6.6.1.4 Rentang kalibrasi

Kisaran kalibrasi harus dipertimbangkan dengan cermat. Sebuah gaya transduser


adalah biasanya dikalibrasi di seluruh rentang total dalam ketegangan atau kompresi
setidaknya pada sepuluh langkah. Untuk mendeteksi efek histeresis, meningkatkan
kekuatan serta penurunan kekerasan digunakan. Biasanya kalibrasi selama rentang 20
persen menjadi 100 persen dari nilai output lebih penting.

6.6.1.5 Lingkup kalibrasi

Sebuah sistem pengukuran gaya umumnya terdiri dari kekuatan transduser, alat
penunjuk, kabel terkait dan pasokan listrik. Kalibrasi seluruh sistem adalah solusi terbaik.
Namun, hal ini tidak selalu praktis, di mana transduser dan instrumentasi dikalibrasi secara
terpisah dengan standar.

152
6.6.1.6 In situ atau kalibrasi laboratorium

Kekuatan tingkat standar menengah dan harus selalu dikalibrasi dalam laboratorium
yang memiliki suhu dan kelembaban kontrol. Dalam situasi industri, apakah akan
mengkalibrasi sistem pengukuran gaya di laboratorium atau di lapangan adalah tergantung
pada sejumlah faktor. Institut kalibrasi sangat sering mengharuskan oleh alasan biaya,
untuk menghindari mengganggu instrumen atau untuk pengkalibrasian yangtepat dalam
kondisi penggunaan.

6.6.1.7 kalibrasi ulang interval

Interval antara kalibrasi standar kekuatan atau instrumen tergantung pada jenis
transduser, spesifikasi ketidakpastian dan frekuensi penggunaan. Itu spesifikasi produsen
untuk perangkat, terutama spesifikasi untuk stabilitas jangka panjang, adalah titik awal
yang baik untuk penentuan Interval kalibrasi ulang. Dalam kebanyakan kalibrasi
laboratorium standar sekunder membuktikan cincin diberi tiga tahun Interval kalibrasi
ulang. Load cells Strain Resistance gauge, bagaimanapun, memerlukan interval yang lebih
pendek karena penyimpangan yang menjadi sebuah karakteistik. Umumnya ini dikalibrasi
setiap tahun atau bahkan lebih pendek di interval. Hal ini dimungkinkan untuk menentukan
perkiraan selang kalibrasi ulang setelah

beberapa kalibrasi, jika data kalibrasi ditemukan dicatat dalam Laporan kalibrasi.
Jika nilai-nilai kalibrasi berubah secara signifikan pada setiap kalibrasi, maka interval
mungkin terlalu panjang. Di sisi lain jika tidak ada cukup perubahan nilai-nilai kalibrasi,
interval mungkin terlalu pendek. Spesifik rekomendasi berkenaan dengan standar kerja
yang diberikan dalam bagian berikutnya.

6.6.2 Calibration of working standard force proving devices

6.6.2.1 Standar dokumenter

Ada sejumlah standar internasional dan nasional yang berlaku untuk kalibrasi
standar kerja gaya membuktikan perangkat (misalnya membuktikan cincin dan beban sel)

153
digunakan untuk kalibrasi mesin pengujian material dan kekuatan lain sistem pengukuran.
Dua standar yang banyak digunakan adalah:

(a) Standar internasional ISO 376.

(b) American Society for Testing dan Material standar ASTM E 74.

6.6.2.2 Standar refrensi

Standar kerja perangkat (cincin pembuktian dan sel beban) yang dikalibrasi
terhadap standar sekunder cincin pembuktian, beban sel atau jenis gaya hidrolik atau tuas
standar tergantung pada kapasitas ukur. Rasio ketidakpastian uji harus dipertahankan
minimal 1: 3.

6.6.2.3 Temperatur referensi

Kalibrasi ini dilakukan dalam lingkungan dengan suhu sekitar dari 18 ° C hingga 28
°C stabil untuk ± 1 ° C. Kebanyakan laboratorium menggunakan suhu 23 ° C ± 1 ° C.
Waktu yang diperbolehkan untuk perangkat di bawah kalibrasi untuk mencapai pemerataan
suhu dengan ambien.

6.6.2.4 Tes awal

Ini adalah praktek umumsebelum melaksanakan beberapa tes awalusaha kalibrasi


alat pembuktian. Tes yang paling umum adalah overload, yangmetode penerapan kekuatan
dan pengaruh variasi pasokan tegangan pada output dari perangkat.

uji Overload

kelebihan beban alat dikenai dalam kisaran 8 persen menjadi 12 persen dari beban
maksimum empat kali berturut-turut. overloading yang dipertahankan untuk jangka waktu 1
menit 1,5 menit.

154
Penerapan kekuatan

Kemampuan sistem lampiran dari kekuatan membuktikan instrumen untuk


menerapkan kekuatan aksial pada saat alat tersebut digunakan dalam aplikasi gaya tarik
diujikan. Juga pada saat alat tersebut digunakan dalam modus kompresi, untuk memastikan
bahwa defleksi gaya membuktikan instrumen tidak signifikan dipengaruhi oleh
karakteristik bantalan bearing, yaitu kekerasan dan kelengkungan permukaan bantalan.

Uji tegangan variabel

Perubahan tegangan suplai oleh ± 10 persen seharusnya tidak menghasilkan apapun


atau pengaruh signifikan terhadap output dari kekuatan perangkat pembuktian.

6.6.2.5 Jumlah beban uji

Setidaknya 30 aplikasi beban yang diperlukan untuk kalibrasi dan ini setidaknya
sepuluh harus berada pada beban yang berbeda. Itu adalah beban yang diterapkan pada
sepuluh uji beda poin, tiga kali, selama rentang penuh dari perangkat menimbulkan total 30
aplikasi. Biasanya instrumen bawah kalibrasi diputar simetris pada porosnya ke posisi
merata pada 360 ° lingkaran pada interval 120 ° atau 180 °.

6.6.2.6 Preload

Preloading ini dilakukan untuk membentuk pola histeresis dan sangat diperlukan
jika perangkat telah keluar dari penggunaan untuk beberapa waktu atau jika modus loading
berubah dari kompresi ketegangan dalam kasus dual mode perangkat. Perangkat ini tunduk
pada kekuatan maksimum tiga kali sebelum kalibrasi run dimulai. Preload dipertahankan
untuk jangka waktu 1 sampai 1,5 menit.

6.6.2.7 Beban bertahap

Setelah preloading, beban kalibrasi diterapkan mulai dari beban nol dan meningkat
dengan beban tertinggi. Apakah akan kembali ke nol beban setelah masing-masing beban
kalibrasi ditentukan berdasarkan stabilitas pembacaan nol beban dan kehadiran merayap
terlihat di bawah beban. Namun, untuk sampel perangkat Perilaku memadai kembali ke nol

155
beban harus dilakukan setelah aplikasi tidak lebih dari lima beban kalibrasi berturut-turut.
Urutan loading diulang beberapa kali (biasanya dua atau tiga kali). Sebelum setiap ulangi
posisi perangkat dalam mesin kalibrasi berubah. kompresi A perangkat diputar pada
porosnya dengan sepertiga atau satu-setengah putaran (120o atau 180o), menjaga sumbu
beban yang sama saat berada di kalibrasi tarik batang kopling diputar sepertiga atau
setengah berbelok bergeser dan menyetel kembali setiap fleksibel konektor.

6.6.2.8 Persamaan kalibrasi

Defleksi cincin pembuktian atau membaca ditunjukkan oleh sel beban untuk
masing-masing beban kalibrasi dihitung dari persamaan berikut:

dL = RL – (R01 + R02)/2 (6.3)

dimana :

dL = nol dikoreksi defleksi atau membaca perangkat untuk beban kalibrasi L

RL = diukur defleksi atau membaca pada beban L

R01 = nol membaca sebelum penerapan beban L

R02 = nol membaca setelah penerapan beban L.

Persamaan kedua derajat polinomial seperti yang diberikan di bawah ini umumnya
dipasang pada beban dan nilai yang diperoleh dari kalibrasi:

dL= A + BL + CL2 (6.4)

Bentuk lain dan metode pas, termasuk polinomial tingkat yang lebih tinggi terutama untuk
perangkat resolusi tinggi juga digunakan.

6.6.2.9 ketidaktentuan

Ketidakpastian (U) dihitung dari persamaan berikut:U = 2.4 s(6.5)

156
dimana s adalah standar deviasi dari residual, perbedaan yaitu antara pengukuran defleksi
(dL) dan nilai-nilai yang berhubungan diperoleh dari kalibrasi fit persamaan (DFL).
Residual (rL) dihitung dari persamaan:rL= dL– dFL(6.6)

dan standar deviasi dari n residual dari persamaan:

Dalam persamaan ini m adalah jumlah koefisien dalam kurva dipasang (persamaan (6.4)).

Menurut ASTM E74 faktor 2.4 telah ditentukan secara empiris dari analisis sejumlah besar
kekuatan mengukur kalibrasi perangkat dan berisi sekitar 99 persen dari residu untuk
persegi.

Contoh analisis data kalibrasi standar kerja membuktikan cincin diberikan pada Tabel 6.4.

Tabel 6.4 Kalibrasi cincin pembuktian standar kerja - analisis data

157
Jumlah kuadrat residu = 10,46 div2.

Rata-rata gaya per defleksi = 0,36 N / div.

Standar deviasi = 2.93 div.

Deviasi standar dalam Newton = 1.05 N

Ketidakpastian persen dari kapasitas = 0,53 persen

Persamaan fit: defleksi (dL) = 0,08 + 1,04 × 0,04 × L + L2 (6.8)

Batas bawah pemuatan untuk digunakan sebagai AA kelas (lihat bagian 6.6.2.11) perangkat
ini 2000 × 1,05 = 2100 N = 2,1 kN.

6.6.2.10 Suhu koreksi

Mekanik force measuring instrument memerlukan koreksi suhu bila digunakan pada
suhu selain suhu kalibrasi. Itu koreksi dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut:

dLt= dL0 [1 + k(t – t0)] (6.9)

dimana :

DLT = defleksi untuk beban L dikoreksi ke suhu t

dL0 = defleksi untuk beban L pada kalibrasi suhu t0

k = koefisien suhu instrumen.

Untuk instrumen yang memiliki kekuatan transduser yang terbuat dari baja dengan
tidak lebih dari 7 persen per elemen paduan, nilai k = 0.000 27 / ° C dapat digunakan.
Dalam kasus ini transduser yang terbuat dari bahan lain dari baja atau memiliki output
listrik, koefisien temperatur ditentukan secara eksperimen dan / atau herus menggunakan
yang telah disediakan oleh produsen.

158
Gaya sesuai dengan defleksi dikoreksi dan di kalibrasi diperoleh suhu dari persamaan
kalibrasi. Contoh diberikan di bawah ini:

Contoh :

Bahan transduser: baja dengan elemen paduan kurang dari 7 persen

Suhu kekuatan membuktikan instrumen: 25 ° C

Suhu kalibrasi: 23 ° C

Defleksi diamati pada 25 ° C: 751,4 divisi

Menggunakan persamaan (6.9) defleksi dikoreksi menjadi 23 ° C (dL0) diperoleh:

Menggunakan persamaan kalibrasi (6.8) gaya yang sesuai diperoleh:

Solusi dari persamaan kuadrat ini memberikan nilai gaya sebagai 179,4 kN.

6.6.2.11 Kelas alat

ASTM E 74 mendefinisikan dua kelas alat, Kelas AA dan Kelas A. Kelas AA


ditetapkan untuk perangkat yang digunakan sebagai standar sekunder. Ketidakpastian alat
ini sebagaimana ditentukan di atas tidak boleh melebihi 0,05 persen beban. Batas beban
yang lebih rendah dari alat yang 2000 kali ketidakpastian dalam unit kekuatan, misalnya
jika alat memiliki ketidakpastian 20 N dihitung dari Persamaan (6.5), maka batas beban
yang lebih rendah untuk digunakan sebagai perangkat kelas AA adalah 20 × 2000 = 24 000
N. Atas dasar ini, ketidakpastian perangkat untuk beban yang lebih besar dari 24 000 N
akan kurang dari 0,05 persen. Perangkat kelas A harus memiliki ketidakpastian kurang dari

159
0,25 persen. Itu batas beban yang lebih rendah dari instrumen ini diberikan oleh 400 kali
ketidakpastian

Tabel 6.5 Kelas alat kekuatan membuktikan

(Direproduksi dari ISO 376-1999 dengan izin dari Organisasi Internasional untuk
standardisasi)

dihitung dari persamaan (6.5). Jadi untuk instrumen yang memiliki 20 N ketidakpastian
Kelas A batas beban yang lebih rendah adalah 20 × 400 = 8000 N. Standar internasional
ISO 376 mengklasifikasikan instrumen menjadi empat kelas, 00, 0,5, 1 dan 2 berdasarkan
lima kriteria. Klasifikasi ini diberikan dalam Tabel 6.5.

6.6.2.12 Perangkat beban terbatas

Cincin elastis atau perangkat lain dengan dial indikator untuk merasakan defleksi
yang diklasifikasikan sebagai perangkat beban terbatas sebagai besaran lokal non-linearities
diperkenalkan oleh indikator. Perangkat ini harus digunakan hanya untuk mengkalibrasi
beban dan interpolasi dari nilai atau penggunaan kurva teknik tidak direkomendasikan.

6.6.2.13 Interval kalibrasi ulang

ASTM E 74 merekomendasikan selang dua tahun untuk tenaga mekanik alat ukur
seperti cincin pembuktian, kotak Amsler, cincin atau loop dengan dial indikator atau skala

160
optik. Alat pengukur gaya listrik seperti regangan diukur sel beban, cincin atau loop dengan
transformer diferensial, sensor keengganan variabel dan beban sel piezoelektrik harus
dikalibrasi ulang satu tahun setelah kalibrasi pertama mereka dan kemudian pada interval
tidak melebihi dua tahun memberikan perubahan defleksi antara kalibrasi terbaru dan
orang-orang dari kalibrasi sebelumnya tidak melebihi 0,1 persen dari beban penuh. Alat
harus dikalibrasi ulang setelah perbaikan atau jika telah mengalami untuk kelebihan beban
lebih tinggi dari kelebihan tes.

6.6.3 Verifikasi tarik dan pengujian mesin tekan

6.6.3.1 Standar dokumenter

Sejumlah standar memberikan prosedur untuk verifikasi mesin uji material dan
sistem pengukuran kekuatan lain. Dua standar yang sering digunakan adalah:

(a) Standar internasional ISO 7500-1.

(b) American Society for Testing dan Material standar ASTM E 4.

6.6.3.2 standar refrensi

Sel beban atau cincin pembuktian adalah perangkat yang paling umum digunakan
untuk verifikasi mesin pengujian tarik atau tekan. Dalam beberapa kasus jika kapasitas
maksimum mesin uji relatif rendah, adalah mungkin untuk menggunakan bobotyang
diketahui nilai dan ketidakpastian.

Gaya membuktikan alat harus memenuhi persyaratan ISO 376 dan harus sama atau
lebih baik dari kelas yang pengujian mesin harus dikalibrasi. Jika bobot mati yang
digunakan maka ketidakpastian relatif dari gaya yang dihasilkan oleh bobot tersebut harus
kurang dari 0,1 persen.

161
6.6.3.3 Suhu pemerataan

Sebuah jangka waktu yang cukup diperbolehkan untuk gaya membuktikan


perangkat untuk mencapai suhu kesetimbangan dengan ambien. Suhu gaya membuktikan
Perangkat harus tetap stabil untuk suhu ± 2 ° C selama setiap kalibrasi. itu adalah praktik
yang baik untuk melampirkan termokopel atau termometer untuk mengukur suhu dan efek
suhu koreksi.

6.6.3.4 penyejuk dari mesin uji

Mesin uji dikondisikan dengan menerapkan gaya maksimum tiga kali dengan
membuktikan kekuatan perangkat ditempatkan pada posisi.

6.6.3.5 penerapan pengujian gaya

Umumnya tiga seri pengukuran dengan kekuatan meningkat diambil Sedikitnya


lima kekuatan uji antara 20 persen dan 100 persen dari setiap rentang waktu. Jika
diperlukan untuk memverifikasi bawah 20 persen dari jangkauan, maka Pasukan tes pada
10, 5, 2, 1, 0,5, 0,2 dan 0,1 persen dari skala ke dan termasuk batas bawah kalibrasi
diterapkan. Batas bawah dari kalibrasi ditentukan sebagai berikut:

Kekuatan membuktikan perangkat elastis dapat digunakan dalam dua cara yang
berbeda. Beban meningkat sampai mesin uji pembacaan mencapai kelulusan nominal.
Pembacaan perangkat pembuktian elastis dicatat. Atau gaya dapat ditingkatkan sampai nilai
preset perangkat pembuktian elastis tercapai dan pembacaan dari mesin uji dicatat.
Pembacaan indikator diatur ke nol untuk kedua mesin uji dan gaya membuktikan perangkat
sebelum setiap seri pengukuran. Pembacaan dari noldiambil lagi 30 s setelah penghapusan
gaya.

162
6.6.3.6 Analisis data

Aritmetik dari nilai yang diperoleh untuk setiap seri pengukuran dihitung. Akurasi
relatif dan pengulangan relatif gaya mengukur mesin dihitung dari data tersebut.

Parameter penilaian

Parameter penilaian pengujian mesin yang seperti yang diberikan pada Tabel 6.6.

Tabel 6.6 Parameter untuk penilaian pengujian mesin

Dimana :

F = nilai kekuatan yang ditunjukkan oleh gaya membuktikan perangkat dengan


meningkatnya kekuatan uji

F = mean aritmetik dari beberapa nilai dari F

Fi = gaya yang ditunjukkan oleh indikator kekuatan mesin uji dengan meningkatnya uji
kekuatan

F 'i = gaya yang ditunjukkan oleh indikator mesin uji dengan penurunan kekuatan uji

Fmax. = Nilai tertinggi Fi untuk gaya diskrit yang sama

163
Fmin. = Nilai terendah dari Fi untuk gaya diskrit yang sama

Fi0 = indikasi sisa indikator dari mesin uji

FN = kapasitas maksimum rentang pengukuran dari mesin uji.

r = resolusi indikator kekuatan mesin uji.

6.6.3.7 Kelas jangkauan mesin uji

ISO 7500-1 mengklasifikasikan mesin uji kekuatan menjadi empat kelas seperti yang
diberikan dalam Tabel 6.7.

Tabel 6.7 Kelas jangkauan mesin uji

(Direproduksi dari ISO 7500-1: 1999 dengan izin dari International Organization
Standardisasi)

Data verifikasi mesin uji tarik kapasitas 100 kN diberikan pada Tabel 6.8 dan 6.9.

Menggunakan definisi yang diberikan dalam Tabel 6.6, resolusi relatif ini rentang dihitung
sebagai berikut:

164
Dalam rentang 20 kN-100 kN mesin uji memiliki karakteristik sebagai berikut:

Tabel 6.8 Kalibrasi mesin uji materi - analisis data

Tabel 6.9 Relatif kesalahan nol

Akurasi relatif - 2 persen

Relatif pengulangan - 0,7 persen

Relatif nol kesalahan - 0,2 persen

Resolusi relatif - 0,1 persen

165
Relatif reversibilitas ditemukan 1,2 persen meskipun tidak tercatat dalam Tabel 6.8. Dari
data tersebut 20 kN-100 kN berbagai mesin dapat diklasifikasikan sebagai milik kelas 2.

6.6.3.7 verifikasi ulang

Interval verifikasi ulang dari mesin uji kekuatan tergantung pada jenis mesin,
tingkat pemeliharaan dan jumlah penggunaan. Sebuah mesin harus diverifikasi pada
interval tidak lebih dari 12 bulan. Sebuah mesin yang telah dipindahkan atau telah
mengalami perbaikan besar harus diverifikasi ulang.

166
Daftar Pustaka

Standar interasional dan nasional

1. ISO 376: 1999 (E) International Standard on metalik Bahan – Kalibrasi


instrumenkekuatan-pembuktian yang digunakan untuk verifikasi uni-aksial
pengujian mesin. Organisasi Internasional untuk Standardisasi.
2. BS 1610: 1992 British Standard - mesin pengujian Bahan dan kekuatan
verifikasiperalatan.
3. BS 1610: Part I. 1992 British Standard - Spesifikasi gradasi pasukan diterapkan oleh
bahan pengujian mesin saat digunakan dalam modus kompresi.
4. BS 5233: 1986 British Standard - Daftar istilah yang digunakan dalam metrologi
(menggabungkan BS 2643).
5. BS EN 10002 British Standard pada pengujian tarik bahan logam.
6. BS EN 10002-1: 1992 British Standard – Metode uji (pada suhu kamar).
7. BS EN 10002-2: 1992 British Standard - Verifikasi kekuatan pengukuran sistem
mesin uji tarik.
8. BS EN 10002-3: 1995 British Standard - Kalibrasi instrumen kekuatan
membuktikan digunakan untuk verifikasi uni-aksial pengujian mesin.
9. ISO 7500: 1999 Standar Internasional pada bahan logam - verifikasi statis pengujian
mesin uni-aksial. Organisasi Internasional untuk Standardisasi.

Membaca pengantar

1. Panduan untuk pengukuran kekuatan, Institut Pengukuran dan Pengendalian,


Inggris, 1998.

167
BAB VII
Pengukuran suhu

7.1 Pendahuluan
Suhu merupakan salah satu parameter pengukuran yang paling penting dari
sudut pandang industri. Sejumlah besar instrumen mengukur suhu seperti termometer
merkuri-in-kaca, termometer panggil, thermocouple sensor, perangkat suhu resistansi
(RTDs) dan pemancar suhu digunakan di sebagian besar sistem industri. Hal ini juga
merupakan parameter penting dalam kesehatan layanan, untuk memantau sistem
lingkungan dan keselamatan.

7.2 Unit SI

Unit dasar SI untuk suhu adalah kelvin, yang didefinisikan sebagai fraksi 1 /
273,16 dari suhu termodinamika titik tripel air. Ituderajat Celcius juga diakui dalam
sistem SI dan didefinisikan oleh hubungan: t = T - 273,15 (7,1) di mana t adalah suhu
dalam derajat Celcius dan T adalah kelvin setara temperatur.

7.3 Skala termodinamika


Suhu adalah derajat panasnya obyek dan diatur oleh undang-undang
termodinamika. Skala suhu berdasarkan hukum pertama dan kedua termodinamika
dikenal sebagai skala suhu termodinamika. Itu Batas terendah dari skala termodinamika
adalah nol mutlak atau 0 kelvin (K). Karena skala linier dengan definisi hanya satu titik
referensi non-zero lainnya diperlukan untuk membuat kemiringannya. Titik acuan ini
awalnya didefinisikan sebagai titik beku air (0 ° C atau 273,15 K). Pada tahun 1960 titik
referensi adalah berubah ke titik yang lebih tepat direproduksi, yaitu triple point air
(0,01 ° C). Namun, pengukuran suhu pada skala termodinamika hamper cocok untuk
thermometry praktis. Dalam prakteknya ada tiga alasan utama: (A) Sulit untuk
mengukur suhu termodinamika. Selain elaborasi teknis yang diperlukan bisa mengambil

168
hari jika tidak minggu untuk mengukur suhu termodinamika tunggal. (B) Dalam
penentuan suhu pada skala termodinamika besar kesalahan sistematis terjadi meskipun
ini telah diminimalkan dalam beberapa tahun terakhir. (C) Resolusi atau pengulangan
termometer termodinamika tidak seperti baik yang dicapai oleh banyak termometer
empiris lainnya. Untuk alasan ini semua pengukuran suhu praktis didasarkan pada skala
suhu empiris didefinisikan oleh CGPM dari waktu ke waktu.

7.4 Skala suhu Praktis


Skala suhu praktis saat ini dikenal sebagai Suhu Internasional Skala 1.990 (ITS-
90). Skala suhu pertama praktis dikenal sebagai ITS- 27 didefinisikan pada tahun 1927.
ITS-27 direvisi pada tahun 1948 untuk menjadi ITS- 48, dan pada tahun 1968 revisi
yang lebih komprehensif memunculkan Internasional Skala Suhu Praktis 1968 (IPTS-
68). ITS-90 merupakan perbaikan pada IPTS-68.

7,5 Skala Suhu Internasional 1990


(ITS-90) Skala Suhu Internasional 1990 datang ke dalam operasi pada tanggal 1
Januari 1990 sebagai skala suhu resmi internasional. Suhu di ITS- 90 didefinisikan
dalam hal negara keseimbangan zat murni (mendefinisikan itik tetap), interpolasi
instrumen dan persamaan yang mengaitkan sesuatu yang diukur properti untuk ITS-90
suhu. Titik-titik tetap yang menentukan dalam kisaran -38,83 ° C ke 1.084,62 ° C
diberikan dalam Tabel 7.1 Titik tetap yang paling mudah menyadari adalah bahwa dari
titik tripel air, yang telah ditetapkan nilai 273,16 K (0,01 ° C). Semua titik tetap di atas
suhu ini poin pembekuan kecuali Titik galium, yang didefinisikan sebagai titik leleh.
Sebuah titik beku adalah suhu di mana zat perubahan Negara dari cairan menjadi padat.
Demikian pula titik lebur adalah suhu di mana substansi perubahan keadaan dari padat
ke cair. Selama transisi ini yang suhu tetap konstan dan pembekuan atau mencair
dataran tinggi yang diamati. Suhu di mana padat, cair dan gas negara suatu zat hidup
berdampingan dalam keseimbangan dinamis dikenal sebagai titik tripel. Jadi es, air dan
uap air hidup berdampingan dalam keseimbangan dinamis pada triple point air.

169
Tabel 7.1 poin Mendefinisikan tetap ITS-90
Material Equilibrium state Temperature
Kelvin ( K ) Celsius ( C )
Mercury ( Hg ) Titik tiga 234.3156 -38.83
Warer (H2O) Titik tiga 276.16 0,01
Gallium (Ga) Titik lebur 302.9148 29.7696
Indium (In) Titik beku 429.7485 156.5985
Tin (Sn) Titik beku 505.078 231.928
Zine (Zn) Titik beku 692.677 419.527
Aluminium (Al) Pembekuan 933.473 660.323
Silver (AG) Pembekuan 1234.93 961.78
Gold (Au) Pembekuan 1337.33 1064.18
Copper (Cu) Pembekuan 1357.77 1084.62

7.5.1 Instrumen interpolasi


Suhu di antara poin dalam skala yang diwujudkan dengan menggunakan
thermometer dikenal sebagai instrumen interpolasi. Standar termometer resistansi
platinum ditetapkan sebagai instrumen interpolasi dalam kisaran 13,8033 K (yang titik
tripel hidrogen) ke 961,78 ° C (titik beku perak). Luar 961,78 ° C skala didefinisikan
dalam hal referensi benda hitam radiator.

7.6 Termometer Industri


Sejumlah jenis termometer yang digunakan dalam suhu industry pengukuran. Jenis
utama yang:
(A) termometer Thermocouple.
(b) Termometer Resistance.
(C) Liquid-in-kaca termometer.
(D) termometer bimetal.
(E) termometer radiasi.

170
(F) pirometer optik.

7.6.1 Termometer Thermocouple


Termometer termokopel terdiri dari elemen termokopel penginderaan
menghasilkan gaya gerak listrik (ggl) yang terhubung ke perangkat yang mampu
mengukur emf dan menampilkan hasil dalam satuan suhu setara.
Sistem seperti ditunjukkan pada Gambar. 7.1.

7.6.1.1 Prinsip operasi


Ketika konduktor yang terbatas dikenakan gradien suhu yang stabil energy

tingkat (level Fermi) dari elektron yang bergantung pada suhu yang berbeda. Ada
elektron energi yang lebih tinggi di daerah panas dan mereka bergerak menuju daerah
yang lebih dingin dari konduktor. Pemisahan yang dihasilkan dari biaya menghasilkan
beda potensial pada ujung-ujung konduktor. Efek ini adalah ditemukan oleh Seebeck
pada tahun 1821 dan dikenal sebagai efek Seebeck. Itu beda potensial yang dihasilkan
per perbedaan suhu unit dikenal sebagai Koefisien Seebeck dan berbeda untuk logam

171
yang berbeda. Jika dua persimpangan sirkuit tertutup yang dibentuk dengan
menggabungkan dua berbeda logam dipertahankan pada temperatur yang berbeda, ggl
sebanding dengan perbedaan koefisien Seebeck diproduksi dalam sirkuit (Gbr. 7.2).
Jika suhu satu persimpangan adalah tetap di beberapa nilai yang diketahui, maka suhu
persimpangan lainnya dapat ditentukan dengan mengukur emf yang dihasilkan dalam
rangkaian. Ini adalah prinsip dasar termometri thermoelectric. Persimpangan dengan
suhu tetap dikenal sebagai sambungan referensi dan biasanya disimpan pada 0 ° C (titik
es). Persimpangan lainnya dikenal sebagai persimpangan pengukuran.

7.6.1.2 Jenis dan bahan


Sejumlah besar bahan thermocouple telah dipelajari dan dilaporkan. Delapan jenis yang
digunakan dalam industri, yang dikenal sebagai surat yang ditunjuk jenis,

Gambar 7.2 termoelektrik sirkuit

telah distandarkan secara internasional. Tabel 7.2 memberikan jenis standar dan
menggunakan khas bagi mereka. Surat penunjukan dari jenis termokopel yang umum
digunakan adalah diperkenalkan oleh Instrumen Society of America (ISA) dan diadopsi
pada tahun 1964

172
Tabel 7.2 Sifat termokopel surat standar yang ditunjuk
Bahan Alowabel Maksimum Minimum diameter
lingkungan operation suhu 0C mm

T.tembaga I oksida Oksidator 370 1,63


tembaga , panduan mengurangin inert
nikel atau vakum
J.besi/tembaga Oksidator 760 3,25
pembuatan nikel mengurangi inrt atau
vakum
E.nikel kromium Oksidator atau 870 3,25
panduan/tembaga lembam
nikl/panduan nikel
K.nikel kromium Oksidator atau 1260 3,25
panduan / nikel lelmbam
panduan aluminium
N.nikel kromium Oksidator atau 1260 3,25
silicon panduan / lembam
panduan nikel
magnesium
R.platinum -13% Oksidator atau 1480 0,51
rhodium panduan / lembam
platinum
S.platinum -10% Oksidator atau 1480 0,51
rhodium panduan lembam
/platinum
B.platinum - Oksidator atau 1700 0,51
30%rhodium lembam
panduan/platinum -
6%rhodium panduan

173
sebagai Standar Nasional Amerika (C96.1). Surat sebutan mengidentifikasi tabel
referensi dan dapat diterapkan untuk setiap termokopel yang memiliki Suhu-elektro
hubungan kekuatan setuju dalam toleransi ditentukan dalam standar. Variasi besar
dalam komposisi untuk diberikan Jenis surat dapat terjadi, terutama untuk jenis J, K dan
E.

7.6.1.3 Toleransi
Toleransi dari termokopel yang ditunjuk surat didefinisikan sebagai
diperbolehkan deviasi dari emf yang dihasilkan oleh itu pada suhu tertentu, dari nilai
yang sesuai dari emf diberikan dalam tabel referensi, sambungan referensi
dipertahankan pada 0 ° C. Toleransi yang diberikan dalam IEC 60584 diberikan pada
Tabel 7.3. toleransi ini berlaku untuk kawat termokopel baru pada dasarnya homogen,
nominal di berbagai ukuran 0,25 mm sampai 3 mm dan digunakan pada suhu tidak
melebihi suhu maksimum yang diberikan pada Tabel 7.2.
Tabel 7.3 Toleransi pada nilai-nilai awal gaya gerak listrik (ggl) vs temperature surat
ditunjuk termokopel

Jenis Tempat jangkauan Clas 1 Clas 2 Clas 3


dan nilai toleransi

Jenis Tempat jangkauan0C -40 sampai 125 -40 sampai 133 -67 sampai +40
T Nilai toleransi 0C ±0,5 ±1 ±1
Tempat jangkauan0C 125-350 133-350 200sampai -67
Nilai toleransi 0C ±0,004 . t ±0.0075 . t ±0,015 . t
Jenis Tempat jangkauan0C -40 sampai +375 -40 sampai +333 -
J Nilai toleransi 0C ±1,5 ±2,5 -
Tempat jangkauan0C 375 sampai 750 333 sampai 750 -
Nilai toleransi 0C ±0,004.t ±0,0075.t -
Jenis Tempat jangkauan0C -40sampai+375 -40 sampai +333 -167 sampai +40
E Nilai toleransi 0C ±1,5 ±2,5 ±2,5
Tempat jangkauan0C 775sampai800 333 sampai 900 -200 sampai-167
Nilai toleransi 0C ±0,004.t ±0,0075. t ±0,015 .t

174
Jenis Tempat jangkauan -40 sampai+375 -40 sampai +333 -167 sampai+40
K

Jenis Nilai toleransi 0C ±1,5 ±2,5 ±2,5


N Tempat jangkauan0C 375 sampai 1000 333 sampai 1200 -200 sampai -167

Nilai toleransi 0C ±0,004 .t ±0,0075 .t ±0,0015 .t


Jenis Tempat jangkauan0C 0 sampai 11000 0 sampai 600 -
R

Jenis Nilai toleransi 0C ±1 ±1,5 -


S Tempat jangkauan0C 1100sampai 1600 600 sampai 1600 -
Nilai toleransi 0C ±(1+0,003(1- ±0,0025 .t -
1100))
Jenis Tempat jangkauan0C - - 600 sampai 800
B Nilai toleransi 0C - - ±4
Tempat jangkauan0C - ±600sampai1700 ±800sampai1700
Nilai toleransi 0C - +0,0025 .t +0,005 .t

7.6.1.4 Selubung
Kawat termokopel sebagai telanjang tidak cocok untuk penggunaan langsung
lapisan pelindung, selubung, atau tabung pelindung (thermowell) harus digunakan. Jenis
selubung, perisai pelindung dan thermowells tersedia baik dijelaskan dalam bahwa
waktu respon mereka cepat terdegradasi oleh perisai. Salah satu jenis yang paling umum
digunakan saat ini, logam berselubung, keramik kabel termokopel terisolasi,
menyediakan baik listrik dan mekanik perlindungan. Selubung ini juga memberikan
perlindungan terhadap kontaminasi. Namun, logam dan isolasi dapat mempengaruhi
termokopel pada tinggi suhu karena migrasi logam. Sebuah selubung alumina, yang
dapat dioperasikan sampai 1600 ° C, tersedia untuk digunakan dengan tipe R dan tipe
termokopel S. Selubung dan akhir proses capping dapat menimbulkan strain ekstra
dalam kawat dan mungkin tidak sepenuhnya dihapus oleh anil (pemanasan
berkepanjangan di suhu yang seragam).

175
7.6.1.5 Penyuluhan dan kompensasi lead
Pada Gambar. 7.2 alat ukur terhubung langsung antara panas dan persimpangan
dingin sirkuit termokopel. Namun, hal ini tidak selalu praktis sebagai persimpangan
pengukuran mungkin pada jarak yang cukup jauh dari unit pengukuran (Gambar. 7.1),
dan menghubungkan kabel harus digunakan. Itu Jenis material yang sama seperti pada
termokopel harus digunakan untuk menghubungkan kabel sehingga EMFs asing
dihasilkan karena perbedaan dari logam yang diminimalkan. Untuk termokopel logam
dasar (tipe E, J, K, T dan N) kabel ekstensi, dari bahan yang sama seperti orang-orang
dari unsur termokopel dalam bentuk kawat multistranded fleksibel, digunakan. Untuk
lebih mahal logam langka termokopel (tipe R, S dan B) kabel penghubung dalam bentuk
lead kompensasi yang terbuat dari bahan yang lebih murah (paduan berbasis tembaga)
dapat digunakan. Kompensasi lead memiliki perilaku thermoelectric mirip dengan
termokopel mengarah pada rentang suhu yang sempit; biasanya kurang dari 50 ° C yang
tersedia secara komersial.

7.6.1.6 Referensi (dingin) junction


Untuk pekerjaan yang sangat akurat, seperti kalibrasi termokopel, referensi
persimpangan disimpan dalam penangas es. Namun, di sebagian termokopel yang
modern termometer sambungan dingin kompensasi dimasukkan. Persimpangan dingin
dibuat untuk tetap pada suhu konstan dengan melampirkan ke tembaga tebal block (blok
isotermal) dan suhunya diukur dengan listrik sensor suhu. Sebuah sensor silikon
umumnya digunakan untuk tujuan tersebut. A koreksi emf yang dihasilkan antara
persimpangan pengukuran dan dingin dihitung dengan menggunakan suhu diukur dari
persimpangan dingin dan standar suhu milivolt tabel (atau persamaan regresi setara). Ini
biasanya dilakukan oleh mikroprosesor dimasukkan dalam instrumen.

7.6.1.7 Pengukuran output termokopel


Output dari termokopel adalah sebagian besar di kisaran millivolt. Sehubungan Dengan
Itu pengukuran yang dapat diandalkan membutuhkan voltmeter dengan impedansi
masukan yang tinggi atau potensiometer. Di laboratorium kalibrasi emf output diukur
dengan menggunakan volt meter digital atau potensiometer. Dalam situasi industri
output baik dimasukkan ke dalam tampilan suhu atau temperatur pemancar digital.

176
7.6.2 termometer Perlawanan
7.6.2.1 Prinsip operasi
Perubahan suhu dari elemen resistif perubahan nilai resistansi-nya. Prinsip ini
digunakan dalam termometer perlawanan. Dalam yang paling umum jenis termometer
resistensi, platinum digunakan sebagai bahan resistif elemen. Tembaga dan nikel
resistensi termometer juga digunakan dalam industri aplikasi.

7.6.2.2 Termometer resistensi Platinum


Termometer resistansi platinum (PRT) yang tersedia dalam dua kelas, presisi
kelas dan kelas industri. Presisi termometer perlawanan kelas platinum digunakan
sebagai interpolasi instrumen dalam skala temperatur ITS-90 dan dikenal sebagai
Standard Platinum Resistance Termometer (Sprts). Termometer ini adalah dari sangat
baik stabilitas dan presisi dan digunakan sebagai standar sekunder dalam standar
nasional
laboratorium. Sprts tersedia memiliki resistensi nominal 25 ohm dan 100 ohm pada 0 °
C. Beberapa produsen baru-baru ini memperkenalkan jenis baru thermometer 0,25 ohm
perlawanan, memiliki suhu antara 0-1000 ° C. ini termometer, yang mahal dan rapuh,
hanya cocok untuk digunakan dalam Fasilitas kalibrasi tingkat dasar. Namun, stainless
steel lebih kuat berselubung Sprts juga tersedia. Termometer perlawanan kelas industri
platinum yang lebih kuat konstruksi dan secara luas digunakan untuk pengukuran
temperatur di industri situasi.

7.6.2.3 Termometer resistansi Pt-100


Kelas termometer yang dikenal sebagai Pt-100 banyak digunakan untuk industri
pengukuran suhu. Persyaratan termometer ini diberikan di IEC Publication 60751.
termometer ini memiliki ketahanan nominal 100 ohm pada 0 ° C. Mereka datang dalam
dua kategori utama, kawat luka dan Film jenis jenis.

177
Kawat jenis luka
Termometer kawat luka terbaik sesuai erat dengan pola konstruksi digunakan
dalam bekerja termometer resistansi platinum standar. mereka adalah dibangun dengan
paduan yang terdiri dari platina murni paduan dengan platinum lainnya kelompok
logam untuk membuat koefisien temperatur mendekati 0.003 850, yang adalah nilai
yang direkomendasikan oleh IEC standar 60.751. Sebuah bifilar berkelok-kelok adalah
luka di sekitar gelas atau gelendong keramik, melekat memimpin dan disegel oleh
lapisan kaca. Tipe ini sangat kasar dan dapat menahan getaran tinggi. Namun, jenis
konstruksi tunduk pada tekanan selama bersepeda suhu dan juga unsur resistif tidak
langsung bersentuhan dengan udara. Dalam bentuk lain dari konstruksi kumparan denda
kawat platina memimpin melalui lubang di tabung alumina dan melekat pada lead yang
lebih kuat. Coil adalah baik sebagian didukung atau benar-benar didukung sepanjang
panjangnya dan lead disegel di tempat dengan kaca atau keramik. Dalam bentuk
sebagian didukung konstruksi kawat dililitkan ke sangat kecil coil dan dimasukkan ke
dalam lubang aksial dalam batang alumina kemurnian tinggi. A sejumlah kecil perekat
kaca dimasukkan ke lubang ini, yang, setelah menembak, tegas mengamankan bagian
dari masing-masing berubah menjadi alumina. Hal ini menghasilkan detektor di mana
mayoritas dari kawat platinum bebas untuk bergerak memberikan stabilitas jangka
panjang yang sangat baik dan kemampuan untuk menahan getaran yang cukup besar
tingkat (sampai 30g). Gambar 7.3 menunjukkan rincian pembangunan sebagian
didukung detektor.

178
Gambar 7.3 Rincian Pembangunan sebagian didukung kelas platinum industri detektor
perlawanan. (Sumber: isotermal Teknologi Ltd, UK)

Jenis Film
Jenis Film termometer dibangun menggunakan dua teknik utama. Tebal detektor
film yang dibuat dengan menyebarkan pasta kaca / platinum melalui silkscreen sebuah
masker ke substrat. Detektor film tipis yang dibuat dengan cara menguapkan suatu
logam atau paduan ke substrat, biasanya alumina dalam ruang vakum.

7.6.2.4 Rentang
The kelas industri resistensi platinum termometer dapat digunakan selama
kisaran 0 ° C sampai 850 ° C dan -200 ° C hingga 0 ° C. Kisaran termometer yang
terakhir memiliki disegel untuk mencegah akumulasi kelembaban korslet keluar lead.

7.6.2.5 Toleransi
Toleransi dari kelas PRT industri didefinisikan sebagai maksimum deviasi
dinyatakan dalam ° C dari nominal hubungan suhu perlawanan. Untuk sensor sesuai
dengan IEC 60751 toleransi dihitung dari persamaan berikut:

class Toleransi ° C
A ±(0,15+0,002 .t)
B ±(0,3+0,005 .t)

Dalam persamaan ini t adalah modulus suhu sensor di ° C. toleransi bekerja dari
persamaan di atas untuk sensor dari 100 ohm nilai nominal diberikan pada Tabel 7.4.
Untuk 100 ohm sensor toleransi kelas A tidak ditentukan di atas 650 ° C. Juga
termometer dengan hanya dua menghubungkan kabel tidak dikategorikan dalam kelas
A.

179
7.6.2.6 Terminal
Sensor PRT diproduksi dengan dua, tiga atau empat terminal. Terminal kode
warna dan sistem identifikasi sensor yang diberikan dalam IEC 60751 diberikan dalam
Gambar. 7.4

7.6.3 Liquid-in-kaca thermometer

7.6.3.1 Prinsip operasi


Liquid-in-kaca termometer memanfaatkan ekspansi cairan dalam gelas pipa
kapiler untuk merasakan suhu bohlam. Suhu diperoleh dengan membaca posisi
meniskus dari skala terukir pada kapiler

Tabel 7.4 Toleransi untuk sensor resistensi platinu kelas industri

(Direproduksi dari IEC 60751 dengan izin dari International Electrotechnical


Komisi, IEC)

180
7.6.3.2 Jenis
Liquid-in-kaca termometer milik beberapa jenis diproduksi untuk menyesuaikan
diri dengan sejumlah standar nasional dan internasional. The International Organisasi
untuk Standardisasi (ISO), British Standards (BS), Amerika Society for Testing dan
Material (ASTM), dan Institut Petroleum (IP) adalah spesifikasi standar yang paling
umum. Termometer diisi dengan air raksa adalah jenis yang paling umum. Cairan
lainnya, misalnya alkohol, kadang-kadang digunakan sebagai pengganti merkuri untuk
memperluas jangkauan. Jenis industri termometer biasanya terbungkus dalam kandang
logam.

7.6.3.3 Rentang
Mercury-in-kaca termometer dapat diperoleh memiliki rentang pengukuran dari
-20 ° C sampai sekitar 600 ° C. Resolusi terbaik diperoleh adalah 0,01 ° C selama
terbatas rentang suhu. Roh diisi termometer dapat digunakan ke -200 ° C.

7.6.3.4 Konstruksi
Termometer cairan-in-kaca terdiri dari bola kaca yang diisi dengan cairan
(merkuri atau roh) bergabung ke pipa kapiler memiliki bore seragam dan disegel pada
akhirnya. Merkuri-in-kaca termometer ruang di atas merkuri adalah biasanya diisi
dengan nitrogen untuk meminimalkan kolom istirahat dan mencegah merkuri dari

181
mendidih pada suhu yang lebih tinggi. Fitur penting lainnya baik termometer kualitas
adalah sebagai berikut.

kaca
Kaca yang digunakan dalam pembuatan termometer harus mampu menahan
suhu maksimum dan harus memiliki koefisien kecil ekspansi. Biasanya kaca
diidentifikasi oleh satu atau dua baris berwarna pada panjang bola, atau dengan tulisan
kode pada batang. Properti kacamata yang cocok untuk pembangunan termometer yang
diberikan dalam ISO 4795 dan sejumlah standar nasional. Membosankan Diameter
lubang harus seragam tanpa pengurangan atau konstriksi.
Kontraksi ruang
Sebuah ruang kontraksi (pembesaran membosankan) biasanya diberikan jika
termometer memiliki dua segmen skala, misalnya satu di dekat 0 ° C dan yang lain,
mengatakan, antara 50 ° C dan 100 ° C.
Volume ekspansi
Volume ekspansi juga dapat dimasukkan di bagian atas membosankan. Ini mungkin
pembesaran runcing atau hanya perpanjangan sesuai kapiler di atas garis skala tertinggi.

Wisuda
Garis skala harus jelas dan tahan lama ditandai, merata spasi, dan ketebalan yang
seragam tidak melebihi seperlima dari interval antara berturut-turut baris.
Celupan
Pembacaan yang diperoleh dari cairan dalam termometer kaca tergantung pada
beberapa sejauh pada suhu rata-rata dari kolom cairan yang muncul. tiga kondisi
perendaman yang digunakan:
(a) Jumlah termometer perendaman - termometer dicelupkan ke dalam beberapa
milimeter dari meniskus ketika membaca sebuah diambil.
(b) Partial perendaman termometer - termometer terbenam hanya untuk ditunjuk
tanda pada batang.
(c) Lengkap perendaman termometer - membutuhkan seluruh tubuh termometer
yang akan tenggelam

182
7.6.3.5 Stem koreksi
Termometer harus digunakan secara vertikal dan dalam kondisi perendaman
diberikan dalam sertifikat kalibrasi (atau terukir pada batang). Ketika perendaman
kedalaman berbeda dengan kalibrasi harus digunakan untuk beberapa alasan, koreksi
diperlukan untuk memperhitungkan suhu kolom cairan yang muncul. Hal ini dikenal
sebagai koreksi batang. Koreksi batang dikerjakan menggunakan rumus:
δt= = kn(t1 – t2)

di mana k adalah koefisien ekspansi termal jelas cairan dalam jenis kaca dari mana
batang dibuat, t1 dan t2 adalah suhu rata-rata kolom yang muncul selama kalibrasi dan
penggunaan, masing-masing, dan n adalah jumlah derajat setara dengan panjang kolom
cairan yang muncul. Bagi kebanyakan merkuri-in-kaca termometer k = 0.000 16 / ° C
dan semangat dalam kaca termometer k = 0,001 / ° C. Suhu kolom yang muncul adalah
diukur baik dengan menggunakan termometer khusus dengan panjang bohlam sedikit
lebih lama dari kolom yang muncul (Faden termometer) atau batang pendek
termometer. Beberapa laboratorium kalibrasi menggunakan termokopel untuk
mengukur batang suhu selama kalibrasi. Metode menggunakan termometer Faden
untuk mengukur suhu muncul batang ditunjukkan pada Gambar. 7.5. Dalam contoh
yang ditunjukkan pada Gambar. 7.5, panjang kolom yang muncul dari termometer
utama adalah 150 mm dan termometer Faden panjang bola 160 mm ditempatkan di
samping termometer utama dengan 10 mm dari bola di mandi perbandingan. Hal ini
memastikan bahwa bola Faden termometer mensimulasikan kondisi batang muncul.

7.6.3.6 Perubahan Sekuler


Dalam termometer kaca bohlam terus pulih dari strain

183
Gambar 7.5 Penggunaan termometer untuk mengukur suhu Faden batang muncul
termometer sebagian tenggelam
Diperkenalkan selama pembuatan, ketika kaca dipanaskan sampai 500 ° C-600 ° C.
Pemulihan ini memanifestasikan dirinya sebagai kontraksi bohlam dan dikenal sebagai
Perubahan sekuler. Dalam termometer baru kontraksi relatif cepat dan tingkat berkurang
dengan waktu. Kontraksi bohlam mempengaruhi pembacaan signifikan karena volume
bola besar dibandingkan dengan volume batang. Titik es cek adalah metode yang
berguna untuk melacak perubahan dalam membaca karena untuk efek ini. Gambar 7.6
menunjukkan efek perubahan sekuler pada baru dan wellannealed termometer. Dalam
termometer yang anil, drift karena Perubahan sekuler biasanya kurang dari satu divisi
skala per lima tahun.

7.6.3.7 depresi Sementara nol


Kaca dasarnya adalah cairan tetapi dalam bentuk padat pada suhu kamar (super
didinginkan cair). Molekul yang relatif bebas bergerak, bahkan pada ambient
temperatur. Pemanasan kaca memperluas tapi pendinginan berikutnya tidak kontrak itu
kembali ke volume awalnya. Efeknya terjadi setiap kali thermometer dipanaskan dan
disebut 'depresi sementara nol'. The sementara depresi biasanya sekitar 0,1 persen dari
membaca atau lebih kecil, dan berlangsung selama beberapa hari dengan efek residual
terdeteksi selama berbulan-bulan.

184
7.6.3.8 Stabilitas dan akurasi
Perubahan sekuler dan depresi sementara nol adalah efek utama berkontribusi
terhadap ketidakstabilan cairan-in-kaca termometer. Namun, baik-

Gambar 7.6 Pengaruh perubahan sekuler pada (a) baru dan (b) dengan baik-anil
termometer. (Direproduksi dari Teknik untuk Kalibrasi Liquid-in Kaca termometer,
Commonwealth Penelitian Ilmiah dan Industri Organisasi, Australia) Anil dan
termometer dikalibrasi biasanya akurat untuk sekitar 0,2-0,5 divisi skala. Akurasi dari
ASTM termometer yang ditentukan dalam ASTM E1 dan orang-orang dari termometer
kualitas acuan dalam British Standard 1900. Dalam umum panduan praktis yang baik
untuk kesalahan skala termometer adalah yang resolusi. Termometer yang skala
kesalahan lebih dari satu resolusi harus dibuang.

7.6.4 Termometer bimetal

185
7.6.4.1 Prinsip operasi
Perbedaan dalam ekspansi termal dari dua logam yang digunakan dalam
pengoperasian termometer bimetal. Sensor bimetal terdiri dari strip material komposit
luka dalam bentuk heliks. Komposit Bahan terdiri dari logam berbeda digabungkan
untuk membentuk laminasi. Itu perbedaan ekspansi termal dari dua logam menghasilkan
perubahan kelengkungan strip dengan perubahan suhu. Pembangunan heliks dari
bimetal Strip menerjemahkan perubahan kelengkungan pada gerakan berputar dari
poros.

7.6.4.2 Konstruksi
Termometer bimetal terdiri dari menunjukkan atau merekam perangkat, a
elemen penginderaan dikenal sebagai termometer bimetal bola dan sarana untuk
menghubungkan dua, Gambar. 7.7. Unsur penginderaan tertutup dalam logam yang
Kasus pelindung. Rotasi elemen penginderaan bimetal ditransmisikan ke poros dan
terpasang pointer. Sebuah skala lulus dalam unit suhu memungkinkan pointer rotasi
untuk dibaca sebagai nilai-nilai suhu.

Gambar 7.7 Pembangunan termometer bimetal

7.6.4.3 Jenis
Pada dasarnya ada dua jenis termometer bimetal, jenis industri dan laboratorium atau uji
tipe.

186
industri jenis
Jenis industri termometer umumnya tersedia dengan 25 mm (1/2 in) atau 75 mm
(3/4 in) koneksi benang pipa standar. Diameter bola bervariasi dari 3 mm sampai 10
mm. Panjang Bulb dari 60 mm sampai 1,5 m yang tersedia. Laboratorium atau tes jenis
Laboratorium atau uji tipe termometer yang akurasi lebih tinggi dari industry ketik.
Kedua jenis tersedia sebagai termometer lurus dan siku. Termometer juga tersedia
dengan pointer tambahan yang menunjukkan maksimum dan minimum suhu. Dalam
beberapa termometer, batang diisi dengan minyak silikon untuk memberikan shock dan
perlindungan getaran.

7.6.4.4 Rentang
Termometer bimetal tersedia dalam rentang suhu -100 ° C untuk 540 ° C. Namun,
mereka tidak cocok untuk terus beroperasi di atas 400 ° C.

7.6.4.5 Akurasi
Keakuratan termometer bimetal tergantung pada sejumlah faktor, yang
lingkungan desain, perendaman, stabilitas termal dari elemen bimetal, dll Umumnya
termometer memiliki akurasi ± 1 persen dari membaca yang tersedia.

7.6.5 Radiasi thermometer

7.6.5.1 Prinsip operasi


Semua benda dengan suhu di atas nol absolut memancarkan energi radiasi dari
permukaannya. Sebagai suhu objek meningkat lebih dan lebih Energi yang dipancarkan
akhirnya memancarkan energi terlihat di sekitar 650 ° C. Itu hubungan antara panjang
gelombang radiasi yang dipancarkan dan spektral cahaya ditunjukkan pada Gambar.
7.8.
Gambar 7.8 mengilustrasikan dua prinsip fisika dasar:
(A) Jumlah energi panas yang dimiliki oleh suatu benda meningkat sebagai suhu objek
meningkat. Area di bawah kurva mewakili ini

187
Gambar 7.8 Hitam karakteristik radiasi benda
(b) Dengan naiknya suhu, lebih banyak energi yang dipancarkan pada semakin panjang
gelombang yang lebih pendek sampai, sekitar 650 ° C, energi radiasi dalam bentuk
cahaya tampak. Dalam sebuah termometer radiasi prinsip-prinsip dasar yang digunakan
untuk mengukur temperatur. Energi radiasi difokuskan oleh lensa yang sesuai ke radiasi
yang detektor. Sinyal listrik yang dihasilkan oleh detektor, yang proporsional dengan
energi yang masuk, ditransmisikan ke rekaman atau alat penunjuk. Jenis-jenis detektor
radiasi yang digunakan saat ini dan karakteristik mereka
diberikan pada Tabel 7.5. Karakteristik ditampilkan memperkuat aturan dasar praktis:
panjang gelombang pendek = Suhu tinggi; gelombang panjang = suhu rendah.

7.6.5.2 Emisivitas
Emisivitas adalah parameter yang mencirikan jumlah energi obyek
memancarkan dari permukaannya. Hal ini didefinisikan sebagai:
ᶓπ = pancaran sepektral obyek pada panjang gelombang π
Pancaran spektral benda hitam pada panjang gelombang π
ᶓπ=Emisivitas permukaan objek pada panjang gelombang π
Dalam prakteknya semua benda (selain tubuh hitam) memancarkan kurang dari 100%

188
Dektektor Panjang gelombang Kisaran suhu Kecepatan respon
0
µm c ms
Silicon 0,7 sampai 1,1 400 sampai 4000 10
Timbale sulfida 2,0 sampai 2,6 100 sampai 1400 10
pyroelectric 3,4 sampai 14 0 sampai 1500 100
thermopile 1 sampai 14 -150 sampai +500 100

(Direproduksi dari Pengukuran dan Kontrol dengan izin dari Institut Pengukuran dan
Kontrol, Inggris) energi, sehingga nilai-nilai emisivitas mereka selalu kurang dari 1,00.
Satu-satunya obyek yang memancarkan semua energi termal adalah benda hitam.
Radiator tubuh hitam desain spesialis digunakan sebagai standar untuk kalibrasi
termometer radiasi. Keakuratan nilai yang ditampilkan oleh termometer radiasi
tergantung pada emisivitas benda yang diukur. Emisivitas-panjang gelombang
Hubungan non-linear untuk sebagian besar benda. Kecenderungan normal untuk
emisivitas lebih tinggi pada panjang gelombang lebih pendek dari pada panjang
gelombang yang lebih panjang. Juga sebagai suhu suatu benda mengubah emisivitas
yang dapat berubah. Meskipun ini menyebabkan masalah dengan akurasi pengukuran,
yang diharapkan Kesalahan dapat diukur sebagai fungsi panjang gelombang dan suhu.
Tabel 7.6 menunjukkan kesalahan dalam ° C, selama 1 per perubahan persen di
emisivitas, terkait suhu dan panjang gelombang yang paling radiasi tersedia secara
komersial termometer.
Fakta yang jelas dari Tabel 7.6 adalah bahwa menggunakan panjang gelombang
terpendek mungkin akan meminimalkan efek dari variasi emisivitas pada suhu yang
diukur.

189
Tabel 7.6 Perubahan suhu pembacaan disebabkan oleh 1 per perubahan persen di
emisivitas
Suhu Panjang gelombang (µm)
0
c 0,65 0,9 1,6 2,3 3,4 5,0 10,6
100 0,06 0,08 0,15 0,22 0,33 0,49 1,00
500 0,27 0,37 0,68 0,96 1,40 2,10 3,60
1000 0,74 1,00 1,80 2,60 3,70 5,10 7,80
1600 1,60 2,20 4,0 5,50 7,50 9,60 13,00
(Direproduksi dari Pengukuran dan Kontrol dengan izin dari Institut Pengukuran dan
Kontrol, Inggris)

7.6.5.3 Jenis
Berbagai macam termometer radiasi yang tersedia, dengan variasi Suhu rentang
pengukuran, jenis detektor, panjang gelombang operasi dan bahan lensa. Tidak mungkin
untuk meringkas semua pilihan yang tersedia. Table 7.7 menunjukkan gambaran luas
dari jenis yang tersedia terkait dengan kemungkinan penggunaan mereka dalam industri.

190
7.6.5.4 Termometer Rasio
Rasio termometer terdiri dari dua detektor bekerja di dua berbeda panjang
gelombang. Untuk alasan ini mereka juga dikenal sebagai dua termometer warna Rasio
output dari dua detektor (V1 / V2) diberikan sekitar dengan persamaan sebagai berikut:

di mana T adalah suhu sasaran dan ε1 dan ε2 adalah emmisivities dari target pada
panjang gelombang λ1 dan λ2. Karena rasio panjang gelombang λ1 / λ2 adalah konstan
dan rasio emisivitas ε1 / ε2 hampir sama dengan 1 rasio output dapat ditulis sebagai:

yang menunjukkan bahwa rasio output sebanding dengan suhu target. Oleh karena itu,
pembacaan termometer rasio terpengaruh oleh pelemahan radiasi oleh debu, asap atau
uap, menyediakan dua detektor kedua menerima jumlah yang sama redaman. Untuk ini
rasio alasan thermometer adalah pilihan yang sangat baik untuk situasi di mana target
dikaburkan oleh asap, uap atau debu atau daerah sasaran termometer tidak sepenuhnya
diisi, yaitu target kecil atau kawat tipis. Namun, rasio termometer juga dipengaruhi oleh
variasi emisivitas dari target. Efek pada suhu karena variasi emisivitas selama Proses
adalah sesuatu yang hanya dapat diminimalkan tidak diberantas.

7.6.5.5 instrumen portabel


Portabel termometer radiasi telah tersedia sejak awal 1970-an. Fitur khas
termometer radiasi portabel adalah fokus variabel, dan melalui penampakan lensa,
dengan definisi daerah sasaran yang akan diukur oleh reticle dalam jendela bidik. Hal
ini penting untuk memastikan penampakan akurat daerah sasaran. Dalam sebagian besar
jenis suhu target ditampilkan dalam jendela bidik. Meskipun berbagai model yang
tersedia dua spesifikasi model khusus yang umum. Ini diberikan pada Tabel 7.8.
Tabel 7.8 Spesifikasi khusus termometer radiasi portable

191
detektor Panjang Kisaran suhu Bidang pandang
gelombang
Silicon 0,7 sampai 1,0 6000 sampai Istance untuk menargetkan / 100
µm 30000c
thermopile 8 sampai 14 µm -500 sampai Jarak untuk menargetkan / 40
+10000c

Instrumen suhu tinggi terutama digunakan dalam baja, kaca, keramik dan industry
pengolahan logam, sedangkan instrumen suhu yang lebih rendah digunakan dalam
berbagai proses industri seperti makanan, plastik dan kertas.

7.6.5.5 Instrumen Tetap


Sebuah instalasi radiasi termometer tetap digunakan untuk memonitor posisi
tunggal, dan memberi makan output baik untuk tampilan suhu jarak jauh, atau proses
sistem kontrol.

7.6.5.6 Instrumen Scanning


Termometer radiasi pemindaian digunakan untuk mengukur profil temperature
dari target luas seperti strip baja atau lembaran kaca. Sebuah garis scanner bias
digunakan untuk mengukur suhu target bergerak sepanjang garis tegak lurus ke arah
perjalanan. Jika beberapa profil melintang tersebut diperoleh adalah mungkin untuk
menghasilkan peta termal dua dimensi dari objek yang diukur. Output dari scanner yang
baik analog 4 sampai 20 mA atau RS 485 sinyal, yang dapat dihubungkan dengan
sistem kontrol tanaman.

7.7 Kalibrasi termometer


Kalibrasi termometer dari semua jenis dilakukan oleh dua utama metode, titik
kalibrasi tetap dan kalibrasi perbandingan.
7.7.1 titik kalibrasi Tetap
Titik kalibrasi tetap dilakukan dengan menggunakan ITS-90 titik tetap dalam
tetap Mandi titik atau tungku. Hati-hati melakukan kalibrasi titik tetap menghasilkan

192
sangat ketidakpastian kecil dan biasanya hanya diperlukan bagi mereka termometer
yang digunakan sebagai standar sekunder. Bagi sebagian besar instrumen yang
digunakan dalam industri tetap kalibrasi titik tidak diperlukan.

7.7.2 Perbandingan kalibrasi


Kalibrasi perbandingan dilakukan dalam bak kalibrasi dibandingkan dengan
termometer standar sekunder atau bekerja. Hampir semua suhu industri alat ukur yang
dikalibrasi dengan metode ini. Karena pentingnya teknik ini untuk ISO 9000 sertifikasi
uraian singkat tentang teknik penting dan kalibrasi sering digunakan peralatan yang
diberikan.

7.7.3 Fitur penting dari kalibrasi

7.7.3.1 Hirarki Kalibrasi


Hirarki standar kalibrasi yang digunakan untuk kalibrasi temperature alat ukur
diberikan pada Gambar. 7.9.

Gambar 7.9 Hirarki standar pengukuran temperature


Gambar 7.9 memberikan standar tingkat berikutnya yang lebih tinggi yang harus
digunakan untuk kalibrasi standar tertentu atau instrumen. Standar primer adalah

193
mereka ditunjuk oleh definisi ITS-90. Standar sekunder yang dikalibrasi terhadap
standar primer, yaitu platinum standar termometer resistansi (Sprts) hingga 1000 ° C,
Type R atau S termokopel sampai 1600 ° C dan optic pirometer hingga 3000 ° C.
Standar kerja umumnya termometer resistansi platinum (sampai 1000 ° C), termokopel
sampai 1700 ° C dan acuan standar merkuri inglass termometer (sampai 500 ° C).
Namun, merkuri-in-kaca thermometer jarang digunakan sebagai standar kerja saat ini
karena ketersediaan rendah biaya sangat stabil termometer resistansi platinum. Di
daerah suhu tinggi (1600 ° C sampai 3000 ° C) pyrometer optic digunakan sebagai
standar sekunder.

7.7.3.2 Uji rasio ketidakpastian


Pilihan standar acuan dan prosedur untuk kalibrasi sebagian besar tergantung
pada ketidakpastian item di bawah kalibrasi. Umumnya itu adalah praktek laboratorium
metrologi terakreditasi untuk mencapai ketidakpastian uji rasio minimal 1: 4, yaitu
ketidakpastian standar acuan setidaknya seperempat bahwa dari item di bawah kalibrasi.
Namun, dalam beberapa kasus ini mungkin tidak akan tercapai. Dalam thermometry,
ketidakpastian absolut dari dikalibrasi item lebih signifikan dan umumnya ditentukan.
7.7.4 Kalibrasi kelas industri resistensi platinum termometer (PRT)
Sebuah indikasi yang baik dari validitas kalibrasi resistensi platinum termometer
(PRT) dapat diperoleh dari titik es pemeriksaan (lihat bagian 7.7.6.1). Selain itu adalah
praktik yang baik untuk mengkalibrasi sensor secara berkala di perbandingan dengan
PRT standar bekerja selama rentang temperature diukur. Sebagai aturan umum PRTs
harus dikalibrasi setiap tahun atau setiap kali perubahan signifikan dalam titik es terjadi.
Ketersediaan blok padat portable kalibrator telah sangat memfasilitasi kalibrasi di
tempat. Pengenalan baru-baru ini logam tipis berpakaian sel titik tetap, yang dapat
digunakan dalam kombinasi dengan kecil, ringan (atas bangku atau keranjang dipasang)
tungku, juga telah memfasilitasi kalibrasi PRTs kelas industri. Ini Sel titik tetap tersedia
untuk merkuri, gallium, indium, timah, seng dan poin aluminium dengan ketidakpastian
mulai dari ± 0.001 ° C untuk ± 0,005 ° C. 7.7.5 Kalibrasi cair-in-kaca thermometer
Interval 7.7.5.1 kalibrasi ulang Masa berlakunya kalibrasi termometer cair-in-kaca
tergantung pada sejumlah faktor, yaitu:

194
(A) Perubahan-sekuler ini tergantung pada usia termometer dan tingkat anil.
(B) Ketidakpastian diperbolehkan membaca tersebut.
(C) Pola penggunaan termometer, penanganan sangat kasar atau lebar bersepeda suhu.

Tes titik es biasa, setidaknya sekali dalam enam bulan, akan mengungkapkan perubahan
kalibrasi terjadi karena perubahan sekuler kaca thermometric. Jika perubahan signifikan
telah terjadi itu adalah yang terbaik untuk mengkalibrasi ulang thermometer atas seluruh
rentang kerja. Jika termometer telah mengalami kasar penanganan atau fluktuasi
temperatur yang luas kalibrasi dapat berubah dan kasus ini kalibrasi ulang ini disebut
untuk. Setelah beberapa kalibrasi adalah mungkin untuk menentukan kalibrasi ulang
optimum Interval dengan memeriksa data kalibrasi. Jika syarat koreksi pada dasarnya
sama, bisa diasumsikan bahwa termometer stabil dan kalibrasi ulang yang Periode dapat
diperpanjang. Jika di sisi lain perubahan yang lebih atau kurang konstan pada semua
titik uji ditampilkan, termometer masih belum stabil dan sering es cek point dan
kalibrasi ulang tahunan akan diperlukan.

7.7.5.2 Jumlah suhu uji


Suhu pengujian di mana kalibrasi harus dilakukan tergantung pada jenis dan
jangkauan termometer. Umumnya sekitar lima suhu uji selama rentang kerja yang
memadai. Suhu yang tepat dari kalibrasi ditentukan untuk termometer sesuai dengan
spesifikasi tertentu. Untuk Misalnya, suhu kalibrasi untuk ASTM termometer diberikan
dalam Spesifikasi ASTM E1.

7.7.6 Kalibrasi peralatan

7.7.6.1 Ice titik mandi


Mandi titik es adalah metode yang mudah memeriksa nol dari termometer. Titik
es suhu keseimbangan antara es dan udara jenuh air putih. Mandi titik es dapat dengan
mudah dibangun menggunakan Dewar bermulut lebar termos, tabung siphon, es dan air
suling. Sebuah termos diameter 80 mm dan kedalaman sekitar 400 mm akan cukup
untuk sebagian besar tujuan, Gambar. 7.10. Es ini terbuat dari suling atau deionisasi air

195
dan ditumbuk halus untuk chip kecil berukuran 2 mm-5 mm. Labu adalah sekitar
sepertiga diisi dengan

Gambar 7.10 Ice titik mandi


air suling dan es hancur ditambahkan. Dipres untuk membentuk lumpur padat,
dikeringkan dan remix sampai tidak ada air gratis kiri, tapi es benar-benar basah. Es
akan terlihat kaca ketika itu benar-benar basah. Sebuah menyedot ditempatkan dalam
labu untuk membuang kelebihan air yang terbentuk sebagai es mencair. Campuran
mandi diperbolehkan sekitar 30 menit untuk mencapai keseragaman suhu seluruh
sebelum digunakan. Es harus ditambahkan dan kelebihan air dibuang sementara mandi
sedang dipakai. Jika tindakan pencegahan yang diambil untuk mencegah kontaminasi es
dan air, titik es dapat direalisasikan untuk lebih dari ± 0,01 ° C. Versi komersial mandi
titik es dengan integral dioperasikan secara elektrik pengaduk juga tersedia.

7.7.6.2 Aduk mandi minyak


Mandi minyak diaduk cocok untuk perbandingan kalibrasi di kisaran -30 ° C
untuk + 300 ° C. Di luar suhu ini mandi rentang menggunakan media lain yang
digunakan. Ada dua jenis utama dari mandi minyak diaduk, konsentris jenis tabung dan
jenis tabung paralel. Skema dari jenis tabung mandi konsentris ditampilkan dalam

196
Gambar. 7.11. Mandi terdiri dari dua kamar silinder konsentris. Cairan ini diisi di kedua
kamar dan dibuat mengalir melalui dalam dan luar

Gambar 7.11 Skema konsentris jenis bath tube

Gambar 7.12 Skema mandi alumina fluidized. (Sumber: isothermal Teknologi Ltd, UK)

197
ruang menggunakan pompa, yang dipasang di bagian bawah ruang dalam. A Bank
pemanas digunakan untuk menjaga suhu cairan mandi di set Tingkat atau mandi
menggabungkan sistem kontrol untuk menaikkan suhu perlahan-lahan pada tingkat yang
diinginkan. Dua kriteria utama dalam memilih mandi adalah stabilitas dan keseragaman.
Stabilitas adalah variasi maksimum temperatur fluida di operasi maksimum Suhu
setelah stabilisasi mandi. Keseragaman didefinisikan sebagai maksimum Perbedaan
suhu di dua titik yang berbeda di kamar mandi pada saat yang sama instan waktu.
Mandi terbaik yang tersedia secara komersial dapat mencapai ± 0.001 ° C untuk
stabilitas dan keseragaman. Cairan yang berbeda digunakan tergantung pada kisaran
suhu yang diperlukan. Biasanya minyak mineral atau silikon yang digunakan dalam
kisaran 20 ° C sampai 250 ° C. dalam suhu negatif berkisar sejumlah cairan lain
termasuk etilena glikol (sampai -30 ° C) yang digunakan. Titik didih serta titik nyala
minyak harus dipertimbangkan dalam memilih operasi yang lebih tinggi temperatur.
Juga viskositas minyak datang ke dalam bermain di ujung bawah dari kisaran karena
beberapa minyak akan menjadi sangat tebal dan tidak akan mengalir dengan mudah
pada suhu rendah

7.7.6.3 Mandi alumina Fluidized


Konstruksi dasar mandi alumina fluidized ditunjukkan pada Gambar. 7.12 dan
mandi tersedia secara komersial ditunjukkan pada Gambar. 7.13. Mandi terdiri dari
wadah bubuk aluminium oksida duduk di pelat dasar berpori. Udara bertekanan
dilewatkan melalui pelat dasar untuk menanamkan energi kinetik menjadi bubuk
sehingga berperilaku mirip dengan cairan. Ketika bubuk fluidized ini akan
menampilkan aliran yang baik dan karakteristik perpindahan panas

198
Namun, media fluidized sendiri tidak dapat mencapai suhu yang sangat baik stabilitas
dan keseragaman. Blok logam yang digunakan untuk memperbaiki parameter ini. Mandi
fluidized beroperasi dalam kisaran 50 ° C sampai 700 ° C dengan stabilitas tidak
melebihi ± 0,05 ° C tersedia secara komersial.

7.7.6.4 kalibrator Portabel


Sistem blok kalibrasi kering adalah suhu portabel sangat nyaman kalibrator.
Sejumlah desain yang berbeda yang tersedia. Dua sistem umum diilustrasikan pada
Gambar 7.14. Sebuah desain dianggap sebagai desain miskin sebagai suhu blok adalah
diukur pada titik yang jauh dari probe bawah kalibrasi. Dalam desain B, lubang terpisah
disediakan untuk penyisipan probe termometer standar. Baths memiliki berbagai -30 ° C

199
hingga 1100 ° C yang tersedia secara komersial. Kebanyakan produsen mengklaim
stabilitas dari urutan ± 0,01 ° C hingga 700 °

Gambar 7.15 Mandi blok kalibrasi kering. (Sumber: isotermal Technology Ltd)

7.7.6.5 Simulator
Simulator termokopel menghasilkan tegangan sesuai dengan input tingkat suhu,
sedangkan simulator resistansi memberikan output perlawanan sesuai dengan suhu
masukan. Simulator dapat digunakan mudah untuk memverifikasi pembacaan tampilan
unit thermocouple dan resistance termometer, terutama ketika mereka digunakan dalam
hubungannya dengan suhu pemancar. Sangat penting untuk diingat bahwa simulator
tidak mengkalibrasi atau memverifikasi output dari sensor, kalibrasi yang sangat
penting untuk mencapai akurasi yang diperlukan. Simulator umumnya thermocouple
didasarkan pada gaya gerak listrik (emf) nilai-nilai yang diberikan dalam tabel referensi
untuk surat ditunjuk thermocouple jenis jenis. Simulator Resistance didasarkan pada
variasi hambatan dari PT- 100 RTDs ditentukan dalam standar IEC 60751 internasional.

200
Daftar Pustaka
International and national standards

1. ANSI MC96. 1. 1982. Temperature measurement thermocouples. American


National Standards Institute.
2. IEC 60584–1. 1995. International thermocouple reference tables. International
Electrotechnical Commission.
3. IEC 60584–2. 1982. Thermocouple tolerances. International Electrotechnical
Commission.
4. IEC 60584–3. 1989. Extension and compensating cables. International
Electrotechnical Commission.
5. IEC 60751. 1983. Industrial Platinum Resistance Thermometer Sensors.
International Electrotechnical Commission.
6. ISO 4795 (1996). Glass for thermometer bulbs. International Organization for
Standardization.
7. BS 1900 (1976). Specification for secondary reference thermometers. British
Standards Institution.
8. ASTM-E1: 93–standard specification for ASTM thermometers. American
Society for Testing and Materials.
9. BS 1704: 1985. 1992. Solid stem general-purpose thermometers. British
Standards Institution.
10. BS 593: 1989. 1994. Laboratory thermometers. British Standards Institution.
11. ANSI/ASME B40.3. Bimetallic thermometers. American National Standards
Institute/American Society of Mechanical Engineers.

Introductory reading
1. Beavis, M. (1983) Techniques for the calibration of liquid in glass
thermometers, Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization,
Australia.
2. White, D.R. and Nicholas, J.V. (1994) Traceable Temperatures, Wiley
Interscience.

201
3. Kerlin, T.W. and Shepherd, R.J. (1982). Industrial Temperature Measurement.
Instrument Society of America.

Advanced reading
1. Preston, H. and Thomas, H. (1990). The International Temperature Scale of
1990, Metrologia, 27, 3–10, ibid. p. 107.
2. The International Practical Temperature Scale of 1968. Amended edition of
1975 (1976), Metrologia 12, 7–17.

202
BAB VIII
Standar Pengukuran Listrik

8.1 Pendahuluan
Standar Pengukuran Listrik adalah metode, perangkat dan perhitungan yang
digunakan untuk mengukur besaran listrik. Pengukuran besaran listrik dapat dilakukan
untuk mengukur parameter listrik dari sistem. Menggunakan transduser, sifat fisik seperti
temperatur, tekanan, aliran, dan gayadapat dikonversi menjadi sinyal listrik, yang kemudian
dapat dengan mudah diukur dan dicatat. pengukuran laboratorium presisi tinggi dari
besaran listrik yang digunakan dalam percobaan untuk menentukan sifat fisik fundamental
seperti muatan elektron atau kecepatan cahaya, dan dalam definisi satuan untuk pengukuran
listrik, dengan presisi dalam beberapa kasus pada urutan beberapa bagian per juta.
pengukurankurang tepat diperlukan setiap hari dalam praktekindustri. pengukuran listrik
merupakan cabang dari ilmu metrologi.

8.2 Unit SI
8.2.1 Ampere
Ampere adalah bahwa arus konstanyang, jika dipelihara dalam dua konduktor lurus
sejajar dengan panjang tak terbatas, di abaikan melingkar penampang, dan ditempatkan
terpisah 1 meter vakum, akan menghasilkan antara konduktor ini kekuatan sebesar 2x10-7
newton permeter panjang.
Definisi ampere secara efektif mendefinisikan µ0 (konstanta magnetik,
permeabilitas ruang bebas) menjadi 4πx10-7. Karenac2=ε0µ0 dan kecepatan cahaya
ditentukan oleh definisimeter, yang ε0 konstan elektrostatik (permitivitas ruang bebas)

203
8.2.2 ohm (simbol: Ω)
Ohm di definisikan sebagai perlawan anantara dua titik konduktor ketika beda
potensial konstan1,0 volt, diterapkan pada titik-titik ini, menghasilkan dalam konduktorarus
1,0 ampere, konduktor tidak menjadi kursi dari setiap gaya gerak listrik.

8.2.3 Volt (V)


Perbedaan potensial antara dua titik dari kawat melakukan membawa arus konstan
dari 1 ampere, ketika daya yang dihamburkan antara titik-titik tersebuta dalah sama dengan
1 watt.

8.2.4 Farad ( Simbol:F)


Salah satu farad didefinisikan sebagai kapasitansi dari kapasitor dimana, ketika di
isi dengan satu coulomb listrik, ada perbedaan potensial satu volt. Sebaliknya, itu adalah
kapasitansi yang, ketika di bebankan pada perbedaan potensial satu volt, membawa muatan
satu coulomb. Sebuah coulomb sama dengan jumlah muatan (elektron) yang dihasilkan
oleh arus satu ampere (A) yang mengalir selama satu detik. Misalnya, tegangan di dua
termina l2F kapasitor akan meningkat secara linear sebesar 1V ketika arus 2A mengalir
melalui itu selama 1 detik.

8.2.5 Henry :
Jika laju perubahan arus dalam rangkaian adalah salah satu ampere perdetik dan
gaya gerak listrik yang dihasilkan adalah salah satu volt, maka induktansi dari rangkaian
tersebut adalah salah satuhenry.

1 henry= 1 weber
1 ampere
1 weber= 1 ampere x 1 second

Weber adalah satuan SI untuk fluks magnetik.

204
8.3 Standar primer

8.3.1 Arus
Keseimbangan saat menggunakan prinsip yang tercantum dalam definisi ampere,
meskipun dalam cara yang lebih praktis. Alih-alih menggunakan panjang, konduktor lurus,
dua kumparan melingkar digunakan. Satu koila dalah tetap danyang lainnya sudah
terpasang di akhir lengan keseimbangan. Gaya yang dihasilkanantarakumparanini
ketikakonstansaat ini dilewatkanmelalui mereka diimbangi oleh bobot yang dikenal
ditempatkan di lengan lain dari keseimbangan.

8.3.2 TeganganDC
Brian Josephson, bekerja di kemudian National Bureau of Standards (NBS),
menemukan efek Josephson pada tahun 1962. Sebuah persimpangan Josephson terdiri dari
dua super konduktor, dipisahkan oleh isolasi penghalang tipis oksida. Ketika DC
persimpangan bias saat disinari dengan sumber microwave tegangan DC sebanding dengan
frekuensi sumber microwave diproduksi di persimpangan. Dari ampere menggunakan saldo
dan ketersediaan standar utama untuk volt dan ohm, di banyak laboratorium lokal dan
nasional itu berasal dari rasiovolt dan ohm, menggunakan hukum Ohm :

8.3.3 Perlawanan
Standar perlawanan Hall terkuantisasi didasarkan pada Quantum Hall Effect (QHE).
Klausvon Klitzing mengamati Quantum Hall Effect pada tahun 1980 ditinggi MOSFET
kualitas silikon (Metal Oxide Semikonduktor Field EffectTransistor). Percobaan
selanjutnya bekerjasama dengan Physikalisch Technische Bundesanstalt (PTB) di Jerman
dan pekerja di beberapa negara lain laboratorium menegaskan bahwa Quantum Hall Effect
dapat digunakan untuk membangun standar ketahanan internasional.
Hambatan listrik konduktor listrik adalah oposisi terhadap bagian dari arus listrik
melalui konduktor itu. Jumlah terbalik adalah konduktansi listrik, kemudahan yang
melewati arus listrik. Hambatan listrik saham beberapa paralel konseptual dengan gagasan
gesekan mekanis. Satuan SI dari hambatan listrik adalah ohm (Ω), sedangkan konduktansi

205
listrik diukur dalam siemens(S). Sebuah objek penampang seragam memiliki ketahanan
sebanding dengan resistivitas dan panjang dan berbanding terbalik dengan luas
penampangnya.Semua bahan menunjukkan beberapa hambatan, kecuali untuk
superkonduktor, yang memiliki resistansi nol.

8.3.4 Kapasitansi
Satuan SI dari kapasitansi, farad, diwujudkan dengan menggunakan Thompson-
Lampard kapasitor dihitung. Yang dihitung kapasitora dalah perangkat linear dikenal
sebagai silinder lintas-kapasitor. Kapasitansi persatuan panjang dari silang kapasitor dapat
dihitung dengan tepat. Kapasitansi adalah kemampuan untuk menyimpan muatan listrik.
Setiap objek yang dapat bermuatan listrik kapasitansi pameran. Bentuk umum dari
perangkat penyimpanan energi adalah kapasitor pelat sejajar. Dalam piring kapasitor
paralel, kapasitansi berbanding lurus dengan luas permukaan pelat konduktor dan
berbanding terbalik dengan jarak pemisahantara pelat. Jika biaya pada pelat +q dan –q
masing-masing, dan V memberikan tegangan.

8.4 Standar sekunder

8.4.1 Sel standar


Sebuah bank sel kadmium Weston jenuh telah menjadi standar tegangan Dc
dikelola oleh laboratorium standar untuk beberapa tahun. Sel jenuh ketika hati-hati
digunakan pameran baik stabilitas tegangan dan masa manfaat yang lama. tegangan output
nominal sel jenuh adalah 1,0183 volt pada20°C. Sel-sel individual mungkin berbeda dari
nominal dengan puluhan micro volts. sel jenuh memiliki koefisien suhu yang relatif besar
sekitar -40 Ppm/°C pada 20°C dan karena itu harus disimpan dalam suhu konstan untuk
mempertahankan tegangan yang stabil.

8.4.2 Solid state standar tegangan DC


Solid state standar tegangan DC yang banyak digunakan saat ini di laboratorium
standar. Standar-standar ini memiliki koefisien suhu rendah, mampu sumber dan tenggelam

206
saat tanpa kerusakan dan mekanis kuat.Mereka juga memiliki teganganoutput yang lebih
tinggi(10 V nominal) yang meminimalkan efektermal EMF sdalam menghubungkan lead.

8.4.2.1Referensi jenis amplifier


Sebuah penguat referensi sirkuit terpadu yang terdiri dari dioda Zener dan transistor
dan diilustrasikan pada Gambar. 8.7. di sini adalah dua keuntungan menggunakan amplifier
referensi. Arus dalam dioda Zener dapat diatur independen arus basis transistor. Hal ini
memungkinkan penguat arus kolektor harus disesuaikan sehingga koefisien suhu output
mendekati nol, pada rentang temperatur yang sempit. Juga transistor terpisahkan referensi
penguat memungkinkan untuk digunakan dalam hubungan dengan gain tinggi, penguat
umpan balik negatif untuk memberikan output diatur pada tegangan referensi yang lebih
tinggi.

8.4.2.2 Diskrit jenis Zener diode


Sebuah dioda biaster balik dikenal sebagai dioda Zener telah digunakan sebagai
regulator tegangan dari munculnya perangkat solid state pada 1950-an. Dioda Zener awal
tidak sangat stabil dan memiliki tingkat kebisingan yang relatif tinggi. Hari ini ditingkatkan
dioda Zener yang stabil seperti sel standar jenuh. Mereka juga mekanis kuat, tidak
terpengaruh oleh tingkat yang wajar shock dan getaran dan relatif stabil terhadap variasi
suhu ekstrim.

8.4.2.3 Pemeliharaan standar solid-state :


Sebuah standar tegangan solid-state harus selalu dipertahankan di bawah kekuasaan
karena dapat menunjukkan perubahan kecil dalam output ketika kekuasaan akan dihapus
dan diterapkan kembali. Hal ini sangat penting ketika referensi solid-state dikirimkan.

8.4.3 Stabilitas output dengan waktu:


Stabilitas 10V output standar solid – state adalah sekitar 0,5 ppm/tahun. Tidak
seperti dalam kasussel standar di mana setidaknya 12sel yang diperlukan untuk
mempertahankan standar yang dapat diandalkan, sekitar empat standar solid – state yang

207
cukup untuk mempertahankan standar tegangan. Sel-sel dari bank yang intercompared
teratur menggunakan impedansi tinggi volt meter digital atau potensiometer.banyak
laboratorium memiliki sistem otomatis menggunakan komputer, scanner thermal dan digital
volt meter saling berhubungan menggunakan IEEE488 antar muka bus.

8.4.4 StandarTransferAC-DC:
Sebuah standar Transfer AC-DC digunakan untuk mentransfer DC tegangan dan
arus ke AC jumlah atau sebaliknya. Sejumlah model yang berbeda dari standar Transfer
AC-DC yang digunakan saat ini. Standar yang lebih tua berdasarkan prinsip termokopel
vakum dikembangkan dari pekerjaan yang dilakukan di NBS (sekarangNIST) pada 1950-
an. Sebagian besar jenis saat ini standarAC-DC menggunakan perangkat solid-stateyang
dikenal sebagai sensor RMS diperkenalkan pada tahun 1974.

8.5 Standar kerja

8.5.1 Multifungsi kalibrator:


Multi fungsi kalibrator adalah standar kerja yang digunakan terutama untuk
kalibrasi multimeter, meskipun beberapa model dapat digunakan sebagai standar tegangan
DC untuk pengukuranTransfer AC-DC bolak tegangan atau sebagai sumber pasokan
kebisingan yang rendah untuk jembatan dan pemisah.

8.5.1.1 fungsi Kalibrator dan rentang


Sebuah multi fungsi kalibrator khas memberikan tegangan langsung dan bolak dan
arus serta resistensi dan kapasitansi rangsangan. Beberapa instrumen dipasarkan sebagai
kalibrato rmulti produk juga provid termokopel danr esistensi termometer rangsangan.

8.5.2 Proses calibrator:


Sebuah kalibrator proses adalah alat portabel yang ditujukan terutama untuk digunakan di
lapangan untuk mengatasi masalah dan kalibrasi instrumentasi kontrol proses.

208
8.6 Kalibrasi kalibrator multifungsi

Ada dua aspek untuk kalibrasi, verifikasi dan penyesuaian. Ini digunakan untuk
menentukan dan benar untuk kelas kesalahan yang kalibrator bisa menunjukkan. Dalam
beberapa lingkunganitem yang akan dikalibrasi diverifikasi ketika kembali ke laboratorium
kalibrasi pada akhir siklus kalibrasi ulang dan ketika ia meninggalkan laboratorium setelah
telah disesuaikan. Kedua verifikasi kadang-kadang disebut sebagai as- ditemukan dan as-
kiri kalibrasi.

8.7 Kalibrasi multimeter dan instrumen lainnya

Dalam ilmu pengukuran, standar adalah obyek, sistem, atau percobaan yang dikenakan
hubungan didefinisikan unit pengukuran dari kuantiti.Standar fisik referensi dasar untuk
sistembobot dan ukuran, terhadap mana semua alat ukur lainnya dibandingkan. Standar
historis untuk panjang, volume,dan massa didefinisikan oleh otoritas yang berbeda, yang
mengakibatkan kebingungan dan ketidaktelitian pengukuran. Pengukuran modern
didefinisikan dalam hubungan dengan objek referensi internasional standar, yang
digunakan di bawah kondisi laboratorium yang terkendali dengan hati-hati untuk
menentukan satuan panjang, massa, potensial listrik, dan kuantitas fisik lainnya.

209
Daftar pustaka
Introductory reading

1 . Calibration: Philosophy in Practice (1994) Fluke Corporation, USA.


2. Kupferman, S.L. and Hamilton C.A. (1998) Deployment of a compact, transportable,
fully automated Josephson voltage standard, National Institute of Standards and
Technology paper.
3. Inglis, D., Wood, B., Young, B. and Brown, D. (1999) A modular, portable, quantized
Hall resistance standard, Cal. Lab., July–Aug. pp. 27–31.
4 . Eicke, W.G. and Cameron, J.M. (1967) Designs for surveillance of the volt maintained
by a small group of saturated cells, National Bureau of Standards Technical Note 430,
October.
5 . Delahye, F. (1992) DC and AC techniques for resistance and impedance measurements,
Metrologia, 29, pp. 81–93.

Advanced reading
1. Ott, W.E. (1974) A new technique of thermal rms measurement. IEEE Journal. Solid
State Circuits, Vol. SC-9, pp. 374–380.

210

Anda mungkin juga menyukai