Fosilisasi Unkonvensional Belum Fix
Fosilisasi Unkonvensional Belum Fix
FOSILISASI UNKONVENSIONAL
Muhammad Zein Haidar Natsir1.a, Hafizhah1, Kevin Guly Ramadhan1, Khadwan Mubarok1, Mayang
Oktavio Adji1, Putri Gumaya Sari1, Rizky Fauzan1, Widad Arif Abdillah1, Zeina Alsyadila1.
Leonardo Immanuel Manalu, Muhammad Iqbal Rozaki, Fauzia Surya kencana.
1
Teknik Geologi, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera
a
Email: muhammad.118150077@student.itera.ac.id
Abstract
Unconventional fossilization is the process of fossilizing an organism that has died and occurs
uncommonly. It is said to be uncommon, because this unconventional fossilization process does
not involve spoilage bacteria in the dead organism. This fossilization process is divided into two
namely freeze and amber. Freeze fossilization is a process of fossilization that occurs in an
organism trapped in very cold water which then freezes causing the organism to become trapped
in ice, then die and be preserved so as to avoid spoilage bacteria. While amber fossilization is a
process of fossilization that generally occurs in insects, as a result of being trapped in tree sap
and avoiding spoilage bacteria. Then to find out how to get the fossils and where the fossils are
in which part, excavation is carried out. Excavation is the process of searching, digging,
observing and then examining a burial arrangement of fossils that is revealed in rock layers.
Abstract
Fosilisasi unkonvensional adalah proses pemfosilan suatu organisme makhluk hidup yang telah
mati dan terjadi secara tidak umum. Dikatakan tidak umum, karena proses pemfosilan
unkonvensional ini tidak melibatkan bakteri pembusuk pada organisme mati tersebut. Proses
fosilisasi ini terbagi menjadi dua yaitu freeze dan amber. Fosilisasi freeze merupakan proses
pemfosilan yang terjadi pada suatu organisme yang terperangkap pada air yang sangat dingin
kemudian membeku sehingga menyebabkan organisme tersebut terjebak didalam es, kemudian
mati dan terawetkan sehingga terhindar dari bakteri pembusuk. Sedangkan fosilisasi amber
merupakan proses pemfosilan yang umumnya terjadi pada serangga, akibat dari terjebak dalam
getah pohon dan terhindar dari bakteri pembusuk. Kemudian untuk mengetahui bagaimana
mendapatkan fosil dan dimana saja fosil tersebut dibagian mana, dilakukanlah ekskavasi.
Ekskavasi merupakan proses mencari, menggali, mengamati lalu meneliti suatu susunan burial
fosil yang tersingkap dalam lapisan batuan.
Catatan:
Pendahuluan mencakup latar belakang atas isu atau permasalahan serta urgensi dan
rasionalisasi kegiatan (praktikum). Tujuan kegiatan dan rencana pemecahan masalah
disajikan dalam bagian ini. Tinjauan pustaka yang relevan dan pengembangan hipotesis
(jika ada) dimasukkan dalam bagian ini. [Times New Roman, 12, normal, paragraf 1,15.]
Tabel 1 (bold). Penulisan Keterangan Tabel Berada di Bagian Atas, Times New
Roman, 12 Pt, 1,15 Paragraf, font berwarna hitam
NO NAMA NIM
3. KESIMPULAN
Kesimpulan berisi hasil analisis dan atau sintesis atas hasil praktikum dan pembahasan.
4. REFERENSI
Penulisan naskah dan sitasi yang diacu dalam naskah ini disarankan menggunakan aplikasi
referensi (reference manager) seperti Mendeley, Zotero, Reffwork, Endnote dan lain-lain sesuai
dengan aturan EYD.
CATATAN:
Naskah ditulis dengan Font Times New Roman, 12 pt, dengan ukuran huruf seperti yang telah
dicontohkan pada format penulisan laporan praktikum ini. Jarak spasi ditentukan seperti aturan
diatas, dan naskah ditulis dengan format justifiy. Ukuran kertas A4, dengan margin 3cm, 3cm,
3cm, 3cm.