Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH GEOLOGI SEJARAH

“FOSIL DAN EVOLUSI”

Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Geologi Sejarah.

Disusun oleh
Dzakiyah Yusriyah
270110200079

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Nurdrajat, M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1

1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 2

2.1 Fosil dan Fosilisasi ...................................................................................................... 2

2.1.1 Jenis-jenis Fosil ..................................................................................................... 2

2.1.2 Kegunaan Fosil ..................................................................................................... 3

2.2 Evolusi ......................................................................................................................... 3

2.2.1 Mekanisme .......................................................................................................... 4

2.3 Hubungan Fosil dan Evolusi ..................................................................................... 5

BAB III KESIMPULAN....................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 7

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geologi sejarah merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari
sejarah perkembangan bumi melalui kajian terhadap pembentukkan batuan-batuan yang
terdapat di bumi dalam konteks ruang dan waktu. Mempelajari geologi sejarah tidak akan
lepas dari pengertian ruang dan waktu. Ruang diartikan sebagai tempat dimana semua
peristiwa telah terjadi dan terekam, sedangkan waktu meliputi kapan dan berapa lama
peristiwa tersebut terjadi dan berlangsung.
Para ilmuwan memandang bumi sebagai suatu sistem dari komponen-komponen
yang saling berhubungan, berinteraksi, dan saling mempengaruhi. Subsistem utama bumi
adalah atmosfer, hidrosfer, biosfer, litosfer, astenosfer, mantel, inti, dan kerak. Bumi
dianggap sebagai planet dinamis yang terus berubah secara konstan karena interaksi
antara berbagai subsistem dan siklusnya, tidak ada satupun yang terdapat diatas
permukaan bumi yang bersifat permanen. Oleh karena itu, mempelajari sejarah bumi
menjadi hal yang sangat penting agar kita dapat mengetahui umur bumi dan proses-proses
apa saja yang telah menyebabkan bumi menjadi seperti sekarang ini.
Batuan sangat berperan penting dalam mengetahui sejarah bumi karena batuan
dapat merekam kejadian dengan proses-proses yang terjadi pada pembentukan batuan.
Selain di dalam batuan juga banyak ditemukan fosil-fosil yang dapat membantu dalam
menentukan umur batuan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan fosil dan fosilisasi?


2. Apa saja jenis-jenis fosil dan kegunaannya?
3. Apa yang dimaksud dengan evolusi?

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Memahami fosil, fosilisasi, jenis-jenis, dan kegunaannya.


2. Memahami hubungan fosil dan evolusi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fosil dan Fosilisasi

Fosil adalah sisa kehidupan masa lampau baik secara langsung maupun tidak
langsung terjadi oleh proses alami. Fosilisasi adalah semua proses yang melibatkan
penimbunan hewan atau tumbuhan dalam sedimen yang terakumulasi serta pengawetan
seluruh atau Sebagian, maupun jejaknya.

2.1.1 Jenis-jenis Fosil


a. Unaltered Remains
Merupakan fosil yang terawetkan tanpa mengalami peroses perubahan
secara kimiawi, meliputi tubuh lunak maupun tubuh keras bersifat insitu. Contoh
fosil Mammout dan Rhinocheros di dalam endapas es di Siberia.

b. Alteres Remains
Merupakan jenis pemfosilan dimana unsur-unsur kimia didalam tubuh
organisme telah terubah baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian.Berikut
jenis-jenis Altered Remains:
• Permineralisasi: Terisi pori-pori oleh mineral kalsit, silica, fosfat, dan sebagai
merubah bentuk cangkang atau tulang.
• Replacement: Tergantikan unsur-unsur kimiawi didalam bagian keras/rangka
oleh mineral lain tanpa merubah bentuk asli dari shell/rangka.
• Destilasi: Hilangnya unsur nitrogen, oksigen, dan hydrogen didalam
cangkang/shell yang tergantikan oleh lapisan tipis karbon.
• Histimetabesis: Proses pergantian jaringan organisme oleh mineral dengan
tetap mempertahankan struktur asalnya.
• Impression: Merupakan sisa tubuh organisme yang tercetak pada lapisan
batuan. cetakan tersebut dapat berupa; Internal mold/tuangan (cetakan
langsung dari bagian dalam cangkang/tubuh organisme), Eskternal
mold/tapak (cetakan langsung dari bagian luar cangkang/tubuh organisme),
dan Cast (Rongga antara tapak dan tuangan terisi zat lain, sedangkan fosilnya
sudah lenyap.
c. Fosil Jejak

2
Organisme selama hidupnya melakukan suatu aktivitas. Sisa aktivitas
organisme ini dapat terawetkan menjadi suatu fosil berupa
• Coprolite: Merupakan kotoran binatang yang terfosilkan
• Trail: Jejak ekor bintanag
• Track: Jejak kuku binatang
• Foot Print: Jejak kaki
• Burrow dan Borring: Jejak berupa tempat tinggal binatang yang terbentuk
lobang-lobang

2.1.2 Kegunaan Fosil


• Untuk korelasi, yaitu membandingkan fosil yang terdapat di suatu tempat dengan
tempat yang lain.
• Menentukan umur relative suatu lapisan batuan, yakni dengan fosil indeks. Syarat
fosil indeks (penunjuk) adalah sebagai berikut
• Mempunyai penyebaran yang luas
• Mempunyai penyebaran vertical yang pendek atau interval masa hidupnya singkat
• Mudah dikenali atau diidentifikasi

2.2 Evolusi

Evolusi merupakan proses dimana organisme telah berubah sejak awal kehidupan
dimana terjadi modifikasi di dalamnya. Pada tahun 1809, Jean-Baptiste de Lamarck
berpendapat bahwa evolusi akan muncul ketika organisme tersebut memiliki kebutuhan
sehingga memicu keturunannya untuk berevolusi. Terdapat pola adaptasi dalam evolusi,
yakni:
- Evolusi divergen, pola ini berfokus pada suatu spesies, dimana spesies-spesies
tersebut berbeda namun berasal dari perkembangan nenek moyang yang sama.
- Evolusi konvergen, pola ini merupakan pola evolusi spesies-spesies yang memiliki
kekerabatan yang jauh namun mengembangkan sifat-sifat yang sama akibat dari
adaptasi.
- Evolusi paralel, pola ini berfokus pada dua atau lebih kelompok yang memiliki asal-
usul nenek moyang yang sama dan sifat awal yang serupa, dan mengembangkan sifat
turunan yang serupa pula.

3
2.2.1 Mekanisme
Mekanisme dasar yang menyebabkan proses evolusi, yaitu:
- Seleksi Alam
Seleksi alam mengakibatkan alel diturunkan ke generasi berikutnya dalam jumlah
yang tidak proporsional dengan frekuensi relatif generasi saat itu, sehingga
mengubah kumpulan gen.
- Pergeseran Genetik (genetic drift)
Pergeseran genetik adalah perubahan dalam frekuensi gen pada suatu populasi
berukuran kecil akibat kejadian acak. Pada umumnya hanjutan/pergeseran genetik
disebabkan oleh bencana besar dan pembentukan koloni baru oleh sejumlah
kecilindividu. Pergeseran genetik juga dapat terjadi ketika pembentukan koloni
baru oleh beberapa individu yang menempati suatu habitat yang terisolasi.
Semakin kecil ukuran populasi koloni baru, maka semakin kecil kemungkinan
susunan genetiknya akan mewakili kumpulan gen populasi asalnya.
- Mutasi
Mutasi adalah perubahan dalam DNA suatu organisme. Suatu mutasi baru yang
diturunkan melalui gamet dapat dengan segera mengubah kumpulan gen suatu
populasi. Penyebab lain mutasi dapat mencakup karena dua hal, yaitu karena
kesalahan mengkopi gen, dan karena faktor dari luar karena radioaktif.
- Migrasi (gen flow)
Migrasi terjadi ketika perpindahan kelompok organisme/spesies tertentu ke
lingkungan baru. Migrasi umumnya terjadi karena kebutuhan akan tempat tinggal
yang baru, baik dari segi kebutuhan untuk makanan ataupun ekosistem. Seiring
dengan berpindahnya lingkungan hidup mereka, makhluk hidup secara tidak
langsung akan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Hal tersebut
menyebabkan suatu makhluk hidup dapat berevolusi.
- Frekuensi Gen Dalam Populasi
11 Frekuensi gen dalam populasi yaitu perbandingan frekuensi gen dapat
mengalami perubahan, adanya perubahan keseimbangan frekuensi gen dalam
populasi menunjukkan adanya evolusi.
- Hubungan Antara Waktu Dengan Perubahan Sifat Organisme
Hubungan antara waktu dengan perubahan sifat organisme yaitu selama
penciptaan makhluk hidup telah terjadi proses evolusi dalam waktu yang lama,
proses tersebut menyebabkan terbentuknya spesies-spesies baru.
4
2.3 Hubungan Fosil dan Evolusi
Fosil digunakan sebagai parameter pembanding oleh para ilmuan. Proses tersebut
dilakukan dengan cara membandingkan anatomi fosil dari spesies yang hidup di masa
lampau, dan spesies yang hidup di masa sekarang. Fosil-fosil masih menjadi bahan yang
dipelajari untuk menemukan lebih banyak bukti tentang kehidupan di masa lampau dan
hubungannya dengan kehidupan sekarang. Mereka menjelaskan informasi yang tersedia
tentang evolusi dan bagaimana terbentuknya kehidupan. Saat ini para ilmuwan dapat
mengetahui umur fosil dan sisa-sisa organisme masa lampau untuk mendapatkan suatu
gambaran yang lebih tepat ketika organisme-organisme yang berbeda berkembang.

5
BAB III
KESIMPULAN

Fosil dan evolusi memiliki keterkaitan dan berperan sangat besar dalam sejarah geologi.
Didapatkan banyak informasi melalui fosil, seperti lingkungan hidup di masa lampau, bentuk
dan morfologi organisme purba. Selanjutnya, evolusi berperan besar dalam mempelajari asal-
usul kehidupan suatu spesies. Dengan pemahaman mengenai teori evolusi serta mekanisme
evolusi, asal-usul atau sejarah setiap spesies dapat diketahui. Pemahaman terhadap evolusi juga
dapat dimanfaatkan dalam merekonstruksi bentuk morfologi suatu spesies di masa lampau,
cara hidup, hingga lingkungan hidupnya berjuta-juta tahun yang lalu.

6
DAFTAR PUSTAKA

Monroe, R. W. &. J. S., 2010. Historical Geology: Evolution of Earth and Life Through Time.
Sixth Edition ed. USA: Brooks/Cole.

Anda mungkin juga menyukai