Anda di halaman 1dari 3

Lingkungan Pembentukan Mineral Karbonat

Lingkungan Sedimen
Sedimentasi adalah hasil perpaduan interaksi antara atmosfer dan hidrosfer terhadap lapisan kerak
bumi yang tersusun oleh berbagai jenis batuan. Interaksi ini menyebabkan batuan melapuk, yang
kemudian hasil lapukannya diangkut oleh angin, air, atau es, dan diendapkan sebagai sedimen di suatu
tempat, atau tetap sebagai larutan. Proses pelapukan disebabkan interaksi oksigen, asam karbonat, dan air.
Proses ini menyebabkan semua mineral cenderung berubah menjadi mineral baru yang lebih stabil pada
kondisi yang baru. Namun, ada juga yang tetap bertahan..
Sedimen-sedimen dapat diklasifikasi menjadi 6 jenis, yaitu:
1. Resistat,
2. Hidrolisat,
3. Oksidat,
4. Reduzat,
5. Presipitat, dan
6. Evaporit.
Lingkungan pembentukan mineral karbonat ada pada lingkungan sedimen presipitat. Endapan ini
berhubungan dengan berbagai aktivitas organisme yang mensekresi gamping, maka dari itu tempat yang
paling baik bagi pengendapan jenis karbonatan adalah di bawah laut. Mineral-mineral karbonat terbentuk
dari presipitasi langsung, khususnya di daerah tropika yang berlaut hangat, dengan airnya yang jenuh
kalsium karbonat.
Kalsit dan aragonit dapat juga diendapkan di lingkungan terestrial, seperti di dalam gua-gua batu
gamping (stalaktit dan stalakmit), di sekeliling mata air yang airnya jenuh dengan CaCO 3 (travertin,
sinter-gamping), dari air tanah di daerah semi-kering (kalis), dan di danau garam (oolit aragonit yang
terdapat di Great Salt Lake, Utah).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan mineral karbonat:
1. Letak dan posisi geografis dan iklim
2. Akumulasi sedimen terrigen klastik pada lingkungan marin
3. Tektonik
4. Masuknya sinar matahari
5. Kadar air

Lingkungan Pembentukan Mineral Fosfat

Lingkungan Magmatik
Lingkungan ini memiliki tekanan dan temperatur yang sangat tinggi, dan tentunya sangat
berhubungan dengan aktivitas magma. Berdasarkan keterjadiannya, lingkungan magmatik ini dibagi
menjadi empat tipe, yaitu:
1. Batuan beku
2. Pegmatit
3. Urat hidrotermal
4. Deposit mata air panas

 Fosfat alam dapat dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan proses-proses pembentukannya, yaitu:
1. Fosfat primer: Terbentuk pada lingkungan batuan beku yaitu sebagai mineral asesori pada granit
dan sienit. Terbentuk dari pembekuan magma alkali yang mengandung mineral fosfat apatit,
terutama fluor apatit (Ca5(PO4)3F). Apatit sendiri dibedakan atas Chlorapatite (3Ca 3(PO4)2CaCl2)
dan Flour apatite (3Ca3(PO4)2CaF2).
2. Fosfat sedimenter (marin): Terbentuk pada lingkungan pegmatit, dan sebagai mineral rombakan
berbentuk pasir dalam lingkungan sedimen merupakan endapan fosfat sedimen yang terendapkan
di laut dalam, lingkungan alkali, dan lingkungan yang tenang. Fosfat alam terbentuk di laut dalam
bentuk kalsium fosfat yang disebut phosphorit. Bahan endapan ini dapat ditemukan dalam
endapan yang berlapis-lapis hingga ribuan milpersegi. Elemen P berasal dari pelarutan batuan,
sebagian P diserap oleh tanaman, dan sebagian lagi terbawa oleh aliran ke laut dalam.
3. Fosfat guano: merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang
terlarut dan bereaksi dengan batu gamping karena pengaruh air hujan dan air tanah.
Daftar Pustaka

Ancilla. (2015, March 03). Mineral Fosfat: Batuan Fosfat dan Guano. Retrieved November 23, 2020, from
blogs.uajy.ac.id: https://blogs.uajy.ac.id/ancilla/2015/03/03/mineral-fosfat/

Hakim, A. Y. (2019). Mineralogi. Bandung: ITB Press.

Oktavianindyah, A. N. (2017). Analisis Fasies Dan Lingkungan Pengendapan Batu Gamping Formasi
Baturaja, Sub Cekungan Jambi, Cekungan Sumatera Selatan. 15-16.

Suriady, A. (2013). Genesa Mineral. Retrieved November 23, 2020, from nanopdf.com:
https://nanopdf.com/download/genesa-mineral_pdf

Tubagus, R. (2014). Genesa Batuan Sedimen dan Klasifikasinya. Retrieved November 23, 2020, from
Academia.edu:
https://www.academia.edu/18913420/Genesa_Batuan_Sedimen_dan_Klasifikasinya

Anda mungkin juga menyukai