Metode Sampling Batubara
Metode Sampling Batubara
BAB III
METODE SAMPLING DALAM PEMBORAN BATUBARA
1. Drilling rig, shallow, Yaitu menara bor. Spesifikasi: Jacro 175, 70 m, Size, 20 Hp, ,
conventional system, manual.
Gambar 2. Menara bore 175. (Foto penulis 2012)
2. Mud, bore pump, yaitu mesin pompa yang berfungsi untuk menyedot air dari kolam penampung
dan kemudian di masukan ke dalam lubang bor agar cutting dapat terdorong ke luar.
Spesifikasi: Centrifugal, high pressure, 5.5 Hp, 10 ltr/sec.
Gambar 3. Mud, bore pump. (Foto penulis 2012)
3. Transfer pump, yaitu mesin pompa yang berfungsi untuk menyedot air dari dari sungai yang
kemudian di alirkan ke kolam penampung.
Spesifikasi: Centrifugal, 5 Hp, 20 ltr/sec
Piston, high pressure, 10 Hp
4. Transfer hose, yaitu selang fiber yang di gunakan untuk menylurkan air dari Tranfer pump ke
kolam penampung.
5. Accessories
a. Core barrel, Yaitu alat yang di gunakan untuk melakukan coring atau pengambilan sampel
batubara.
Spesifikasi: Triple tube, HQ, 2.05 m
Gambar 6. Core barrel. (Foto penulis 2012)
b. Split tube, yaitu alat casing yang terdapat dalam core barrel yang berfungsi untuk menjepit
batubara hasil coring.
Spesifikasi: H size, 1.6 m
Gambar 7. Split tube. (Foto penulis 2012)
c. Split Reamer shell, yaitu alat yang berfunsi untuk penyangga split tube dalam Core barrel.
Gambar 8. Split Reamer shell. (Foto penulis 2012)
d. Core bit, jenis diamond yaitu mata bor yang di gunakan untuk melakukan coring, sistim kerja
mata bor ini adalah menggerus. Kelebihan dari mata bor ini mampu menggerus jenis batuan
keras dan kompak.
Spesifikasi: Diamond surface step set, HQ size
Gambar 9. Core bit Diamond surface. (Foto penulis 2012)
e. Core bit, jenis tungstein bit yaitu mata bor yang di gunakan untuk coring, sistim kerja mata bor
ini yaitu memotong dan hasil yang di dapat tidak begitu sempurna. Kelemaha mata bor ini tidak
mampu memotong batuan keras dan kompak.
Spesifikasi: Core bit, PCD typeTungstein surface step set, HQ size
Gambar 10. Core bit PCD typeTungstein. (Foto penulis 2012)
f. Open hole bit, yaitu mata bor yang di gunakan untuk membuat lubang bukaan pada pemboran.
Spesifikasi: Tungstein 3 wing bit, HQ size
Gambar 11. Tungstein 3 wing bit, HQ. (Foto penulis 2012)
g. Drill rod for shallow, yaitu pipa yang panjang 1,5 meter yang di gunakan untuk melakukan
pemboran open hole dan coring.
Spesifikasi: HQ size, 1.5 m
Gambar 12. rod for shallow. (Foto penulis 2012)
h. Tools
Gambar 13. Perlengkapan alat-alat kerja. (Foto penulis 2012)
i. Wrench (kunci inggris), Yaitu alat yang di gunakan untuk menyambung dan membuka
sambungan pipa.
Gambar 14. Wrench (kunci inggris). (Foto penulis 2012)
3. Core sampel yang sudah dikeluarkan kemudian diletakkan pada core box (kotak core). Core box
dibuat sesuai dengan ukuran core sampel, panjang 1 meter lebar disuaikan. Satu core box dibuat
untuk total kedalaman 5 meter.
4. Penyusunan core sampel dimulai dari ujung pojok kiri (top/roof) dan seterusnya menyambung
dari top/roof sampai bottom/floor.
5. Core box diberi tanda atau kode nomor lokasi bor, interval kedalaman bor dan nomor box.
6. Kondisi core sampel maupun core box harus dalam keadaan aman.
Gambar 15 : Core Box yang di isi sample Batubara. (Foto penulis 2012)
3. Pengambilan dan Perlakuan Core Sampel
1. Lakukan deskripsi/pemerian sampel secara megaskopis dengan teliti dan benar.
2. Tentukan bagian roof dan bagian floor.
3. Pastikan dengan teliti dan benar, ada parting atau tidak, ada yang loss atau tidak sebagai
pertimbangan untuk menentukan panjang pembagian sampel (ply by ply) yang akan diambil.
4. Tentukan batas panjang bagian sampel (ply) dan jumlah sampel yang akan diambil.
5. Tulis interval sampel pada buku deskripsi.
6. Tulis nomor sampel, nomor kode lokasi bor, lokasi pengambilan sampel, interval sampel, tebal
sampel, nomor bag (plastik sampel) berapa dari total bag berapa, tulis remarks (misal : sampel
lapuk, parting ikut disampel, interval loss sampel) pada kartu sampel.
7. Siapkan plastik sampel dan tulis nomor kode lokasi bor dan nomor sampel, interval sampel,
tebal sampel, nomor bag berapa dari bag berapa.
8. Ambil dan masukkan sampel pada plastik sampel, bagian per bagian sesuai dengan nomor
bagian (ply). Sampel tidak boleh terkontaminasi dengan kotoran atau sampel lain.
9. Masukkan kartu sampel pada plastik sesuai dengan nomor sampel. Kartu sampel tidak boleh
kontak langsung dengan sampel (kartu sampel dilapisi plastik supaya tidak tembus uap air atau
rusak).
10. Ikat plastik sampel dengan kuat dan benar sesuai petunjuk, menggunakan tali yang sudah
disediakan.
11. Masing-masing plastik sampel (bag) dijadikan satu sesuai dengan nomor lokasi bor atau sesuai
dengan satu lapisan dan diikat dengan kuat dan benar supaya tidak berhamburan atau tercecer
dan memudahkan untuk pengecekan ulang.
12. Sampel langsung dibawa ke camp atau tempat yang sudah disediakan sebelum dibawa ke
laboratorium. Jika lokasi dekat dengan laboratorium sampel dapat langsung dibawa ke lab.
13. Dari tempat lokasi pengambilan sampel sampai dengan laboratorium, sampel tidak boleh
kehujanan atau rusak karena dapat mengurangi keakurasian hasil analisa.
III.3.2.a. Sampel Pemboran
Adapun parameter dalam penyampelan hasil coring yaitu :
1. Diukur panjang core conto batubara yang keluar dari core barrel
2. Dilakukan Pemotretan dengan mencantumkan, Lokasi, kode dan nomer lobang bor, tanggal,
interval sample.
3. Deskripsi
4. Core conto dipotong ply by ply
Dengan mempertimbangkan bahwa minimal berat sample untuk dianalisa 2,5 kg, ditentukanlah
untuk “core” ukuran HQ (63,50 mm) :
Roof non coal Ply 1 dan Ply (n) adalah 10 cm.
Roof of coal Ply 2 dan Ply (n-1) adalah 20 cm
Ply 3, Ply 4 dan seterusnya sampai Ply (n-2) adalah sample batubara tebal maksimum 100 cm.
Jika tebal batubara kurang dari 100 cm, pengambilan sample dengan metode Ply by Ply tidak
dilakukan, sample batubara akan diambil secara komposit. Lapisan batubara kurang dari 30 cm
tidak dilakukan pengambilan sample. Jika terdapat parting (sisipan) besar dari 10 cm akan
diambil sebagai sample tersendiri untuk dianalisa, sedangkan kurang dari 10 cm akan
dimasukkan kedalam sample batubara dimana parting tersebut berada.
5. Conto dimasukan dalam kantong plastik per ply dengan kode urut sample sesuai dengan lobang
bor dimana sample tersebut diambil.
6. Ditulis kode dan interval conto pada plastik conto dan kertas label (kertas label diusahakan tidak
kontak langsung dengan batubara).
7. Plastik conto diikat dengan kuat agar conto batubara tidak berkontaminasi dengan udara.
floor
bottom
floor
body
Top
B
A
T
U
B
A
R
A
roof
roof
Gambar 19. Kenampakan autcrop dengan dip 700 (foto penulis 2012)
Gambar 20. Kenampakan penyebaran autcrop (foto penulis 2012)