06.18
Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan - Bicara masalah tumbuhan memag tidak ada
habisnya, sebab ada saja yang mesti di bahas. Mulai dari jenis, bentuk, ciri ciri,
hormon, anatomi tumbuhan dan juga tentang fisiologi tumbuhan. Apakah anda tahu
apa itu anatomi dan fisiologi tumbuhan? Sebelum anda membahas tentang anatomi
dan fisiologi tumbuhan anda harus tahu apa itu tumbuhan?
Tumbuhan adalah salah satu jenis makhluk hidup yang ada dan tinggal di muka
biumi. Tumbuhan memiliki ciri ciri sebagai makhluk hidup yaitu bergerak, selain itu
tumbuhan juga memiliki ciri yang lain yaitu tumbuh. Tumbuhan dapat berembang
dan tumbuh karena memiliki hormon yang bisa membantu prosespertumbuhan.
Dalam ilmu biologi ada yang namanya anatomi dan fisiologi pada tumbuhan dan
hewan. Sekarang saya hanya akan membahas tentang anatomi dan fisiologi yang
terjadi pada tumbuhan. Supaya lebih jelas dan lebih paham, yuk kita pelajar
bersama ulasan dibawah ini.
Anatomi tumbuhan
Apa itu anatomi tumbuhan? Yang disebut dengan anatomi tumbuhan adalah cara
untuk melihat seluruh fisik yang dijadikan sebagai suatu bagian yang jika dilihat
secara fungsional hal itu berbeda. Anatomi tumbuhan dan hewan memiliki
perbedaan meode yan digunakan. Pada anatomi tumbuhan menggunakan metode
pendekatan, yaitu organ organ yang terdapat pada tumbuhan diekspos dari luar
sehingga dalam hal ini tidak diperlukan
Adanya pemedahan.
Jika dilihat dari sudut hirearki kehidupan sistem anatomi tumbuhan dibagi menjadi
tiga macam yaitu:
1. Organologi. Organologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi dan juga
srtuktur organ yang dilhat berdasarkan pada jaringan penyusunnya
2. Histologi. Histologi adalah ilmu tentang struktur dan juga fungsi jarigan dilihat dari
bentu dan peranan sel penyusunan
3. Sitologi. Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan juga fungsi
sel dan organel yang terdapat di dalamnya. Sitologi sering kali diseebut dengan
istilah biologi sel.
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu cabang dari botanni yang mendalami tentang
cara kerja sistem kehidupan yang terdapat di dalam tubuh pada tumbuhan dan juga
tentang tanggapannya terhadap pengaruh di lingkungan sekitar. Fisiologi tumbuhan
menggabungan aspek ilmu fisika, biologi dan ilmu kimiawi.
Dari fisiologi tumbhan lahir atau diciptakan cabang cabang lain dari campuran ilmu
biologi yaitu biofisika dan juga biokimia. Selain itu fisiologi juga bisa mempengaruhi
adanya perkembangan pada genetika. Hal yang djadika sebagai obyek dalam ilmu
kajian fisiologi tumbuhan adalah biofisika organ, fisika sel, metabolisme, transportasi
hara, fotosintesis, regulasi pertumbuhan, dan juga perkembangan serta mekanisme
respon yang terjadi pada rangsangan terhadap lingkungan.
JARINGANTUMBUHAN
Postingan kali ini akan membahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh
tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda/embryonal
2. Jaringan dewasa / permanen
JARINGANMERISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif
sangat muda
1. sitoplasmanya penuh
2. mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan
yang lain berupa jaringan dewasa.
Jaringan meristem dapat dibagi
Jaringan Epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar
Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat
tanpa ruang antar sel.
Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta
serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah
tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis antara lain :
Pelindung / Proteksi jaringan didalamnya
Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena
osmosis
Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang
disebut bulu akar.
Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
- Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya
bergabus
Epidermis memiliki beberapa struktur khas sebagai berikut :
MODIFIKASI EPIDERMISEp[dermis bisa membentuk aneka ragam bentuk menyesuaikan
perannya di Organ tempat keberadaan epidermis
1. Stomata (mulut daun)
2. Trichoma
3. Bulu-bulu akar
1. Stomata (mulut daun),
Stoma yaitu lubang pada lapisan epidermis daun.
Sekitar stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup.
Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis.
Selain itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air
Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling
banyak pada daun.
Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang
udara dalam
Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup
yang mengatur lebar celah
Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih
rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis
(menonjol)
Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari atas.
Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan seragam dengan
sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping
sebuah sel penutup.
Untuk memahami struktur stomata,
Lihat Gambar
2. Trichoma,
Trikoma yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan
batang.
Trikoma terdiri atas sel tunggal atau banyak sel.
Struktur yang menyerupai trikoma, tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis
atau di bawah epidermis disebut emergensia,
sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina.
Peranan trikoma bagi tumbuhan, antara lain sebagai berikut.
Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi untuk mengurangi penguapan.
Menyerap air serta garam-garam mineral.
Mengurangi gangguan hewan.
3. Bulu-bulu akar
, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat diresapi oleh larutan
garam-garam tanah.
2. Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi.
Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini.
Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan
protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang
interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.
3. Jaringan Penguat/Penyokong
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua
jaringan ini terletak bersebelahan.
Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena sel –
sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan
jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
2. Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim
adalah jaringan pendukung / penguat pada tanaman.
Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat
tebal.
Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar
jaringan sklerenkim).
Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre)
atau sklereid yang keras .
Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang
membujur (longitudinal section; L.S.), sedangkan sklereid atau sel batu pada batok kelapa
adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
Sklereid terdapat pada organ tanaman yang biasanya keras baik buah dan biji. Bagian
bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel – sel batu (stone cell, sklereid) , biji jambu biji
kuga tersusun atas sklereid .
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin,
sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular
Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh
pembuluh (vasculer)
Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman.
Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan
floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan
organik.
Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe sel.
Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar
dan xylem di bagian dalam.
Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut
cambium.
Xylem
Yang merupakan karakteristik sel – sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang
memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.
Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.
Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
Jado fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke
bagian daun.
Susunan xilem ini merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks, terdiri atas berbagai
bentuk sel.
Selain itu, sel-selnya ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang masih hidup, tetapi pada
umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran selnya yang tebal dan
mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan penguat.
Unsur-unsur utama xilem adalah sebagai berikut.
1. Trakeid
2. Trakea (Komponen Pembuluh)
3. Parenkim Xilem
1. Trakeid
Susunan sel trakeid terdiri atas sel-sel yang sempit, dalam hal ini penebalan-penebalan pada
dindingnya ternyata berlangsung lebih tebal jika dibandingkan dengan yang telah terjadi pada
trakea.
Sel-sel trakeid itu kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya tidak
mengandung protoplas lagi.
Dinding sel sering bernoktah. Trakeid memiliki dua fungsi, yaitu sebagai unsur penopang dan
penghantar air.
2. Trakea (Komponen Pembuluh)
Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu
membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh.
Dindingnya berlubang-lubang tempat lewat air dengan bebas dari satu sel ke sel lain sehingga
berbentuk suatu tabung yang strukturnya mirip sebuah talang.
Kekhususan pada trakea antara lain, ukurannya lebih besar daripada sel-sel trakeid dan
membentuk untaian sel-sel longitudinal yang panjang, penebalan-penebalannya terdiri atas
zat lignin yang tipis dibandingkan trakeid.
3. Parenkim Xilem
Parenkim xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup.
Dapat dijumpai pada xilem primer dan sekunder.
Pada xilem sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-
jari empulur.
Parenkim kayu sel-selya dibentuk oleh sel-sel pembentuk fusi unsur-unsur trakea yang sering
mengalami penebalan sekunder pada dindingnya.
Parenkim jari-jari empulur tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai dua bentuk
dasar, yakni yang bersumbu panjang ke arah radial dan sel-sel bersumbu panjang ke arah
vertikal.
Sel-sel parenkim xilem berfungsi sebagai tempat cadangan makanan berupa zat tepung. Zat
tepung biasanya tertimbun sampai pada saat-saat giatnya pertumbuhan kemudian berkurang
bersamaan dengan kegiatan kambium.
FLOEM
Floem
Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil
fotosintesis dari bagian-bagian lain yang ada di bawahnya.
Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa
macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-
sel yang telah mati.
Sel yang menyusun floem antara lain sel tapis, sel penyerta, sel serabut, kulit kayu, dan sel
parenkim kulit kayu.
Pada kegiatan mencangkok, bagian ini harus dikelupas habis.
Mengapa demikian?
Hal ini dilakukan supaya zat-zat makanan tertimbun pada bagian tersebut sehingga dapat
terbentuk akar-akar pada media cangkoknya.
Struktur floem
Floem terdiri atas unsur-unsur berikut.
1. Unsur-Unsur Tapis
2. Sel Pengantar / Sel pengiring
3. Sel Albumin
4. Parenkim Floem
5. Serat-Serat Floem
1) Unsur-Unsur Tapis
Unsur-unsur tapis memiliki ciri-ciri, yaitu adanya daerah tipis di dinding dan intinya hilang
dari protoplas. Daerah tapis merupakan daerah noktah yang termodifikasi dan tampak sebagai
daerah cekung di dinding yang berpori-pori. Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata
yang menghubungkan dua unsur tapis yang berdampingan. Sel-sel tapis merupakan sel
panjang yang ujungnya meruncing di bidang tangensial dan membulat di bidang radial.
Dinding lateral banyak mengandung daerah tapis yang berpori. Pada komponen bulu tapis,
dinding ujungnya saling berlekatan dengan dinding ujung sel di bawahnya atau di atas
sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut pembuluh tapis.
2) Sel Pengantar
Sel pengantar merupakan sel muda yang bersifat meristematis. Sel-sel pengantar di duga
mempunyai peran dalam keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis.
3) Sel Albumin
Sel albumin terdapat pada tanaman Conifer, yang merupakan sel-sel empulur dan parenkim
floem, mengandung banyak zat putih telur dan terletak dekat dengan sel-sel tapis. Diduga sel-
sel albumin mempunyai fungsi serupa dengan sel pengantar.
4) Parenkim Floem
Parenkim floem merupakan sel-sel hidup yang berfungsi untuk menyimpan zat-zat tepung,
lemak, dan zat organik lainnya dan juga merupakan tempat akumulasi beberapa zat seperti zat
tannin dan resin.
5) Serat-Serat Floem
Serat-serat floem merupakan sel-sel jaringan yang telah mengayu. Di dalam berkas
pengangkut, unsur-unsur xilem dan floem selalu terdapat berdampingan atau salah satu di
antaranya terletak mengelilingi unsur lain.
Kenyataan di alam menunjukkan bahwa floem selalu terdapat berpasangan dengan xilem
untuk membentuk berkas pengangkut pada tumbuhan. Dalam pengamatan di bawah
mikroskop, berkas pengangkut dapat dengan mudah dibedakan dengan jaringan parenkim di
sekitarnya karena relatif kecil dan tanpa ruang antarsel. Hanya trakea yang sel-selnya lebih
besar dibandingkan sel-sel di sekitarnya.
jaringan-gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak
air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk
oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel
hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.
ORGAN TUMBUHAN
Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni:
1. Akar ( Radix)
2. Batang ( Caulis0
3. Daun. ( Follium)
1 sampai 3 membentuk sistem organ nutritivum
Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh:
1. umbi modifikasi akar
2. bunga modifikasi dari ranting dan daun.
3. buah (bunga yang diserbuki)
4. biji ada di buah
2 - 4 membentuk organ reproduktivum
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke
dalam.
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Silinder Pusat/Stele
Epidermis
Susunan sel-selnya rapat
Setebal satu lapis sel
Dinding selnya mudah dilewati air (semi permeable)
Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar
Bulu akar bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut
Bulu akar hanya satu sel hasil modifikasi epidermis untuk memperluas permukaan akar.
Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis
sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel
Kortex adalah jaringan dasar ( parenkin) yang nantinya akan berperan sesuai jenis
tanamannya.
Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim yang belum menebal
Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat.
Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan memben tuk
seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary.
Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap
silinder pusat,
Bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U,
Sel U mengalami penebalan dan impemeable sehingga memungkinkan air dapat masuk ke
silinder pusat.
Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele.
Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
BATANG
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
Terlihat berkas pengangkut pada Dikotil melingkar teratur karena berkambium bertipe
kolateral terbuka , sedang pada monokotil tersebar karena tidak berkambium dan tipe berkas
pengangkutnya Kolateral tertutup
Batang Dikotil
Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan
lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan
parenkim.
Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang.
Lapisan terluar dari stele disebut kambium.
lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem.
Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya
jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi
kambium, yang disebut kambium intervasikuler.
Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah
besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun,
Pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus
Tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak
terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnyae
Sehingga pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan
selama satu tahun,
Perapisan -perlapisan itu membentuk lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele
umumnya tidak jelas.
Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup
yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.
Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh
membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder,
misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
DAUN
Keterangan
1. Epidermis atas - Epidermismis bawah (dengan stomata)
2. Parenkim Palisade ( jaringan tiang / pagar)
3. parenkim spons ( Jaringan bunga karang)
4. berkas pengangkut
5. kambium
6. Floem
7. Xylem
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling
banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di
daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk
mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula.
Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya
pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
Parenkim/Mesofil
BUNGA ( FLOS)
Kepala sari mengandung sperma
Ovarium mengandung telur terdapat di bagian dalam bunga
Sperma bergerak menuju sel telur dan terjadi
fusi disebut fertilisasi
Fertilisasi sendiri - terjadi dalam satu bunga
Fertilisasi silang - Terjadi antar bunga yang berbeda.
TRANSPORTASI TUMBUHAN
Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral
Pengangkutan air dan garam – garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti
pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme
1. pertama, air dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel – sel akar,
2. kemudian air itu baru diangkut menuju daun untuk fotosintesis .
Jadi pengangkutan air dan mineral ini dilakukan secara
1. diluar berkas pembuluh angkut disebut pengangkutan ekstra vaskuler.
2. didalam berkas pembuluh angkut disebut pengangkutan intra vaskuler.
Pengangkutan air dengan dua cara ini sebenarnya merupakan satu kesatuan yang berurutan
Artinya pertama air dari tanah masuk menuju berkas pengangkut meelalui organ diluar berkas
yaitu berturutan epidermis - kortex - endodermis - perisikel - baru Xilem
Sedang pengangkutan intravasikuler intinya pengangkutan di dalam pembuluh dari akar ke
daun , Pembuluh atau saluran yang dilalui adalah Xylem atau pembuluh kayu
1. Pengangkutan Ekstravaskuler
Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar
sel.
Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui
2 mekanisme, yaitu
1. Apoplast
2. Simplast
1. Pengangkutan Apoplast
Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar
tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara osmosis
Aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan
endodermis
Kenapa air berhenti mengalir ?
Air tidak mengalir karena terhalang bagian endodermis bersifat impermeable yang memiliki
penebalan dinding sel dari suberin dan lignin
Namun ada bagian yang khusus yaitu celah kaspari yang bisa dilalui air
Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan stele menjadi
terpisah.
2. Pengangkutan Simplas
Pada pengangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang
terlarut bergerak masuk kedalam sel (inilah yang membedakan dari keduanya)
Air masuk sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melalui
plasmodesmata.
Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian Xylem yang ada bagian
silinder pusat.
Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas jika diurutkan dari luar kedalam
Sel – sel bulu akar menuju sel – sel korteks - endodermis - perisikel - xilem.
Dari sini , air dan garam mineral siap diangkut keatas menuju batang dan daun. secara
intravasikular OK
Ini Wajah Endodermis yang sangat impermeable pada membranya kecuali pada
bagian sel U pada cincin kaspari yang bisa dilalui air ( permeabel)
Setelah melewati sel – sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke pembuluh kayu
(xilem)
Selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju batang sampai kedaun.
Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting dalam
proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel – sel trakea.
Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa
kapiler ini terjadi karena sel – sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi
(penggabungan).
Air bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas
dan kohesi air dalam sel trakea xilem.
2 . Kapilaritas Batang
3. Tekanan Akar
Akar tumbuhan menyerap air dan €taram mineral baik siang maupun malam.
Pada malam hari, ketika transpirasi sangat rendah atau bahkan nol, sel-sel akar masih tetap
menggunakan energi untuk memompa ion – ion mineral ke dalam xilem.
Endodermis yang mengelilingi stele akar tersebut membantu mencegah kebocoran ion – ion
ini keluar dari stele.
Akumulasi mineral di dalam stele akan menurunkan potensial air.
Air akan mengalir masuk dari korteks akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang
memaksa cairan naik ke xilem.
Dorongan getah xilem ke arah atas ini disebut tekanan akar (roof pressure).
Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang
berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.
Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada
ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herba (tumbuhan tak berkayu) dikotil.
1. P embelahan Sel
Setelah terjadi fertilisasi (pembuahan sel gamet jantan dan sel gamet betina),
terbentuklah zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus-menerus.
Pembelahan ini berlangsung sangat cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari
pembelahan disebut morula. Morula berkembang menjadi bentuk yang
berlubang disebut blastula.
1. Morfogenesis
Blastula terus mengalami pembelahan sel. Selama pembelahan ini terjadi
morfogenesis, yaitu proses perkembangan bentuk berbagai bagian tubuh
embrio.
1. Diferensiasi
1. Pertumbuhan
Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal
ini dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem
yang sel-selnya aktif membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem dan
floem. Kambium akan terus membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga
batang makin lama akan menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas
yang jelas pada batang. Batas ini disebut lingkaran tahun.
1. Faktor Genetik
Faktor genetik terdapat dalam gen. Gen terdapat di kromosom dalam inti sel.
Gen ini mempengaruhi ukuran dan bentuk tubuh tumbuhan. Hal ini disebabkan
karena gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses
kimia dalam sel. Proses kimia dalam sel ini yang menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan tubuh tumbuhan.
1. Faktor Hormon
1. a. Auksin
Auksin adalah hormon yang berasal dari titik tumbuh tumbuhan, seperti ujung
tunas, kambium, bunga, buah, dan ujung akar. Auksin berfungsi merangsang
pertumbuhan sel ujung batang, pertumbuhan akar lateral dan akar serabut, dan
merangsang pembentukan bunga dan buah. Selain itu, auksin berfungsi
mempercepat aktivitas pembelahan sel titik tumbuh dan menyebabkan
diferensiasi sel menjadi xilem.
1. b. Sitokinin
Sitokinin adalah zat tumbuh yang pertama kali ditemukan pada batang
tembakau. Hormon ini memiliki beberapa fungsi, antara lain: 1) Merangsang
diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem. 2) Menunda pengguguran
dan penuaan daun.
1. c. Giberelin
Giberelin merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat seperti auksin. Giberelin
terdapat di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar.
Giberelin memiliki beberapa fungsi, antara lain: 1) Memacu perpanjangan
secara abnormal batang utuh. 2) Mempengaruhi perkembangan bunga dan
buah. 3) Mempengaruhi perkecambahan biji. 4) Merangsang pembelahan dan
pemanjangan sel. Untuk tumbuhan yang kerdil, jika diberi giberelin akan
tumbuh secara normal.
1. d. Gas Etilen
masih berwarna hijau yang disimpan dalam kantung tertutup agar cepat masak.
Gas etilen juga berfungsi memacu perkecambahan biji, menebalkan batang,
mendorong gugurnya daun, menunda pembungaan, dan menghambat
pemanjangan batang kecambah.
1. e. Asam Absisat
1. Faktor Cahaya
Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk
pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya
mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang.
1. a. Stadium Morula
Dari morula menjadi blastula. Dalam tahap ini masih berlangsung proses
pembelahan sel sehingga terbentuk suatu rongga pada bagian tengah yang
disebut blastosol.
1. c. Stadium Gastrula
Dari blastula menjadi gastrula. Dalam tahap ini terjadi pembentukan lubang
lekukan (blastopor) yang mempunyai dua lapisan. Selanjutnya, sel-sel bagian
permukaan lapisan ektoderm mengalami pelekukan ke dalam (invaginasi). Sel-
sel tersebut mengisi ruang antara ektoderm dan endoderm membentuk lapisan
mesoderm.
Pada hewan vertebrata, ada dua jenis tempat perkembangan embrio, yaitu di
luar tubuh induk dan di dalam tubuh induk. Embrio tumbuh di luar tubuh
induknya, misalnya pada ikan, reptil, amfibi, dan burung. Sedangkan, embrio
tumbuh di dalam tubuh induknya, yaitu dalam rahim (uterus). Embrio di dalam
uterus lamanya tergantung jenis hewan.
1. Pertumbuhan Prakelahiran
1. a. Fertilisasi (Pembuahan)
Pada proses ini terjadi pembuahan antara sel telur dan sel sperma yang
menghasilkan zigot, secara genetik bisa laki-laki atau perempuan. Dari satu sel
tumbuh menjadi dua sel, empat sel, dan seterusnya. Sel-sel ini akan
membentuk tubuh embrio dan organ internal, organ luar, sakus
amnio, dan chorion.
Pada fase ini, embrio akan menanamkan diri atau menempel pada rahim
ibunya.
1. c. Minggu ke-2
1. d. Minggu ke-3
Jantung embrio mulai berdenyut, semula hanya memiliki 1 ruang. Organ ini
masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai seluruhnya dapat
berfungsi sepenuhnya. Otak dan tulang belakang terpisah. Otak terbagi menjadi
tiga segmen, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Plasenta dan
anggota badan, seperti lengan dan kaki mulai terbentuk.
1. e. Minggu ke-4
Sirkulasi dari dan ke plasenta dimulai. Plasenta adalah organ sistem sirkulasi
antara ibu dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen
ke embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan, memiliki kaki, paha, dan alat organ
dalam mulai tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung. Selain itu, ginjal,
hati, kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk beberapa hari. Paru-
paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka, organ
indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk.
1. f. Minggu ke-5
1. g. Minggu ke-6
Aktivitas sistem saraf bisa dicatat. Embrio terlihat seperti bayi miniatur dan
kepala terlihat lebih besar karena pertumbuhan otak cukup cepat. Jari-jari
embrio sudah jelas. Wajah dan bibir-bibir sensitif terhadap sentuhan. Beberapa
sistem organ, seperti jantung dan sistem saraf (otak) siap berfungsi. Jari kaki
sudah jelas.
1. h. Minggu ke-8
1. i. Minggu ke-10
Sumsum tulang mulai memproduksi sel darah putih. Organ reproduksi luar
tampak. Minggu ke 11, penis dan klitoris tampak sama. Bagian dalam telinga
terbentuk, kemungkinan fetus bisa mendengar. Tulang mulai mengalami proses
osifikasi, menjadi keras seperti tulang orang dewasa, namun fetus masih
memiliki tulang yang lunak. Indera pengecap berkembang.
1. k. Minggu ke-14
Fetus bereaksi terhadap suara dan ada reaksi bila mendengar. Fetus bisa
merasakan emosi ibu saat senang dan sedih. Ibu bisa merasakan tendangan
fetus yang kuat.
Sidik jari fetus telah ada, saraf telah dilapisi myelin, dan seluruh tubuh fetus
sensitif terhadap sentuhan.
1. m. Minggu ke-19
Bayi masih berumur muda. Bila lahir pada saat ini, rentan terhadap infeksi,
sistem imun (kekebalan tubuh) belum sempurna, dan kemungkinan ada
masalah dalam pernapasan.
1. n. Minggu ke-24
Pada umur ini, bila bayi lahir kemungkinan bisa bertahan hidup di luar rahim.
1. o. Minggu ke-38
Biasanya bayi lahir pada umur ini. Paru-paru bayi telah berfungsi sepenuhnya
dan sistem imun siap untuk menghadapi dunia luar.
1. Pertumbuhan Pascakelahiran
Setelah bayi lahir, penyesuaian yang pertama kali adalah pernapasan karena
setelah lahir persediaan O
dari ibu terputus. Saat bayi lahir, perubahan mendadak antara udara yang
hangat di dalam rahim dengan udara luar yang dingin menyebabkan bayi
menangis sehingga menarik udara masuk paru-paru dan pernapasan pun
dimulai.
Pada saat bayi lahir, gigi susu serta gigi seri telah ada pada gusi. Namun, gigi
susu biasanya tumbuh pada usia enam bulan atau tujuh bulan. Gigi bawah
tumbuh lebih dulu daripada gigi atas. Geraham pertama muncul antara umur
12 dan 16 bulan, kemudian gigi taring menyusul.
Pada usia 1 bulan, bayi mulai membalikkan kepala, belajar memfokuskan mata,
serta mengkoordinasikan mata de ngan mengikuti benda bergerak. Usia 2 bulan
mulai tersenyum. Selanjutnya, bayi mengkoordinasikan tangan untuk
memegang benda.
Umur 3 bulan, bayi sudah mulai belajar bersuara. Umur 6 bulan bayi sudah
mulai dapat membedakan antara orang yang dikenalnya dan orang asing.
Memasuki umur 7 bulan, bayi mulai berputar, duduk, kemudian merangkak,
belajar berdiri sambil berpegangan. Selanjutnya, berdiri tanpa berpegangan di
akhir tahun pertama. Selain itu, mulai belajar meniru bermacam-macam bunyi
yang memiliki arti tertentu.
Tahun kedua, telah mengetahui hubungan dirinya dengan keluarga, dan ingin
mengetahui semuanya. Perhatian mu dah teralihkan. Antara umur 1 – 3 tahun,
bayi belajar memusatkan perhatian dan minat pada benda-benda, belajar untuk
tidak tergantung pada orang lain. Perasaan cemas dan takut mulai ada. Belajar
lebih cepat, dapat berjalan, mulai berceloteh hingga bercakap-cakap,
menyelidiki rumah dan sekitarnya, serta belajar makan sendiri.
Pada masa remaja terjadi perubahan dalam pertumbuhan fisik yang meliputi
pertumbuhan dan kematangan kepribadian. Masa ini merupakan tahap manusia
menuju kedewasaan sering disebut dengan masa pubertas.
Dalam masa pubertas ini, pertumbuhan badan terjadi sangat cepat, masa ini
adalah masa pematangan, baik pada laki-laki maupun perempuan. Saat masa
pubertas inilah laki-laki dan perempuan telah mampu menghasilkan sperma dan
ovum (sel telur) yang ditandai dengan ciri-ciri seks sekunder.
Ciri-ciri seks sekunder pada perempuan yang dapat dilihat, misalnya payudara
membesar, panggul membesar, rambut tumbuh di sekitar alat kelamin dan
ketiak, kadang timbul jerawat. Selain itu, kematangan organ reproduksi ditandai
dengan mendapatkan haid (menstruasi) yang pertama. Hal ini menandai adanya
pelepasan pertama ovum dari indung telur. Pertambahan tinggi badan
melambat.
Masa pubertas pada laki-laki terjadi antara umur 10 – 14 tahun. Pada masa ini
kematangan organ reproduksi ditandai dengan terbentuknya sperma dan terjadi
pengeluaran sperma pada saat tidur (mimpi basah).
Ciri-ciri seks sekunder pada laki-laki, misalnya tumbuh rambut di sekitar alat
kelamin, ketiak, tumbuh kumis, jenggot, tumbuh jakun, suara menjadi besar,
otot-otot membesar, dan dada menjadi bidang. Setelah usia 14 tahun,
pertambahan tinggi akan berkurang atau melambat. Pada masa pubertas
kecerdasan berkembang cepat, kecepatan dan ketepatan keterampilan motorik
menonjol, dan perkembangan mental terbentuk.
1. c. Masa Dewasa
Pada masa dewasa, pertumbuhan tinggi badan pada manusia berhenti. Secara
psikologis, manusia sudah matang dalam pemikiran mulai sadar akan tanggung
jawabnya. Memikirkan pentingnya pekerjaan dan pendidikan demi masa depan,
juga rencana untuk berkeluarga.
1. d. Manula
Manusia tidak selamanya berada dalam puncak kekuatan. Menjadi tua adalah
proses yang biasa dialami semua makhluk hidup, termasuk manusia. Manusia
lanjut usia sering disebut manula.Pada masa usia lanjut ini, kekuatan tumbuh
tulang berkurang. Jika cedera susah sembuh. Keadaan keseimbangan
metabolisme tubuh berkurang, penyembuhan luka berkurang kecepatannya,
kerja organ-organ tubuh menurun, berkurangnya elastisitas kulit, dan rambut
memutih.