Anda di halaman 1dari 40

Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan

06.18

Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan - Bicara masalah tumbuhan memag tidak ada
habisnya, sebab ada saja yang mesti di bahas. Mulai dari jenis, bentuk, ciri ciri,
hormon, anatomi tumbuhan dan juga tentang fisiologi tumbuhan. Apakah anda tahu
apa itu anatomi dan fisiologi tumbuhan? Sebelum anda membahas tentang anatomi
dan fisiologi tumbuhan anda harus tahu apa itu tumbuhan?

Tumbuhan adalah salah satu jenis makhluk hidup yang ada dan tinggal di muka
biumi. Tumbuhan memiliki ciri ciri sebagai makhluk hidup yaitu bergerak, selain itu
tumbuhan juga memiliki ciri yang lain yaitu tumbuh. Tumbuhan dapat berembang
dan tumbuh karena memiliki hormon yang bisa membantu prosespertumbuhan.

Dalam ilmu biologi ada yang namanya anatomi dan fisiologi pada tumbuhan dan
hewan. Sekarang saya hanya akan membahas tentang anatomi dan fisiologi yang
terjadi pada tumbuhan. Supaya lebih jelas dan lebih paham, yuk kita pelajar
bersama ulasan dibawah ini.
Anatomi tumbuhan

Apa itu anatomi tumbuhan? Yang disebut dengan anatomi tumbuhan adalah cara
untuk melihat seluruh fisik yang dijadikan sebagai suatu bagian yang jika dilihat
secara fungsional hal itu berbeda. Anatomi tumbuhan dan hewan memiliki
perbedaan meode yan digunakan. Pada anatomi tumbuhan menggunakan metode
pendekatan, yaitu organ organ yang terdapat pada tumbuhan diekspos dari luar
sehingga dalam hal ini tidak diperlukan
Adanya pemedahan.
Jika dilihat dari sudut hirearki kehidupan sistem anatomi tumbuhan dibagi menjadi
tiga macam yaitu:

1. Organologi. Organologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi dan juga
srtuktur organ yang dilhat berdasarkan pada jaringan penyusunnya
2. Histologi. Histologi adalah ilmu tentang struktur dan juga fungsi jarigan dilihat dari
bentu dan peranan sel penyusunan
3. Sitologi. Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan juga fungsi
sel dan organel yang terdapat di dalamnya. Sitologi sering kali diseebut dengan
istilah biologi sel.

Fisiologi tumbuhan

Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu cabang dari botanni yang mendalami tentang
cara kerja sistem kehidupan yang terdapat di dalam tubuh pada tumbuhan dan juga
tentang tanggapannya terhadap pengaruh di lingkungan sekitar. Fisiologi tumbuhan
menggabungan aspek ilmu fisika, biologi dan ilmu kimiawi.

Dari fisiologi tumbhan lahir atau diciptakan cabang cabang lain dari campuran ilmu
biologi yaitu biofisika dan juga biokimia. Selain itu fisiologi juga bisa mempengaruhi
adanya perkembangan pada genetika. Hal yang djadika sebagai obyek dalam ilmu
kajian fisiologi tumbuhan adalah biofisika organ, fisika sel, metabolisme, transportasi
hara, fotosintesis, regulasi pertumbuhan, dan juga perkembangan serta mekanisme
respon yang terjadi pada rangsangan terhadap lingkungan.

Fisiologi tumbuhan sering diterapkan dalam bidang pertanian guna meningkatkan


hasil panen. Ada beberapa contoh yang didapatkan darihasil kajian ilmu fisiologi
tumbuhan dalam bidang pertanian yaitu tata cara dan teknik emberian pupuk pada
tanaman guna meningkatkan hasil panen, selain itu juga untuk mengatur
penggunaan zat yang dapat mengatur pertumbuhan.
Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan

JARINGANTUMBUHAN

JARINGAN EPIDERMIS BAWANG MERAH


 Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai
kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan atau manusia
 Artinya Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah , memanjang (
elongasi) dan defrensiasinya tak terbatas
 Sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak
dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu .
 Vegetatif dimaksudkan adalah dikembangkan secara tidak kawin , dicangkok , di stek
ataupun dengan cara lain yang intinya diperbanyak hingga menghasilkan keturunan yang
sama
 Kemampuan Totipotensi yaitu kemampuan jaringan melakukan pembelahan (Cleavage) dan
mampu membentuk individu baru dengan melakukan Defrensiasi dan Specialisasi
 Misalnya pada stek batang singkong setelah dimasukkan ke tanah pada ujung batangnya bisa
tumbuh membelah sel selnya dan hebatnya sel selnya bisa menjadi berbeda ( defrensiasi) dari
sebelumnya menyusun sel batang karena di dalam tanah menjadi pemyusun sel akar , adanya
penyusunan sel akar ini menjadikan punya peran baru ( specialisasi ) menjadi bertugas
sebagai akar
 OK
 Tubuh tumbuhan pun (Plantae) terdiri dari sel-sel karena multicelluler
 Sel awal tunbuhan diawali oleh zygot hasil pertemuan sperma dan ovum , yang kemudian
membentuk lembaga pada biji
 lembaga ini bersifat Meristematis yaitu Pro Meristem

 Arti meristematis mempunyai kemampuan membelah dan mampu Totipotensi


 Totipotensi awal dimulai dengan terbentuknya jaringan jaringan yang berbeda membentuk
jaringan permanen (epidermis , parenkim , penyokong , pengangkut)
 Jaringan permanen / dewasa itu akan berkumpul membentuk organ
 Karena keberadaannya berbeda maka membentuk organ yang berbeda pula
 Organ yang terbentuk akar , batang , daun membentuk System organ Nutritivum
 Sedang Organ Bunga , Buah dan Biji membentuk System organ Reproduktivum
 dan seterusnya system system organ yang berbeda itu membentuk satu tubuh Mahkluk hidup
tumbuhan.
 OK

Postingan kali ini akan membahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh
tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda/embryonal
2. Jaringan dewasa / permanen

JARINGANMERISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif
sangat muda
1. sitoplasmanya penuh
2. mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan
yang lain berupa jaringan dewasa.
Jaringan meristem dapat dibagi

Jaringan Meristem Primer


 Jaringan meristem ini pada tumbuhan terdapat pada bagian organ yang paling muda ( pada
tunas , ujung organ)
 Mrupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas / lembaga
 mempunyai kemampuan untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi
membentuk jaringan yang dewasa.
 jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya
pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.
 letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal
yang mengarah je dominansi apikal
 Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
 jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.
OK
Jaringan Meristem Sekunder
 Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem
primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi
 merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi
 jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang
berbeda dari yang sebelumnya
 Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.
 Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh
tumbuhan.
 Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.
Kambium
 kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa
seperti ( epidermis , parenkim , kolenkim , sklerenkim ) namun sel selnya mempunyai
kemampuan totipotensi
 karena kambium bisa mersifat meristem lagi sehingga terjadi pembentukan meristem yang ke
dua yang kemudian disebut jaringan meristem sekunder.
 Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder ini membelah terus menerus
, membesar dan berdefrensiasi membentuk xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut .
 membelah keluar membentuk Floem ( jaringan pembuluh tapis / kulit ) dan membelah
kedalam membentuk Xylem ( pembuluh kayu) sehingga bayang tanaman membesar
 pembentukan Xylem / Floem ditujukan untuk proses transportasi zat
 Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem pembuluh
untuk sarana pengangkutan hasil Fotosintesis
 Perlu diketahui pembentukan Xylem dan Floem oleh kambium itu ditentukan oleh faktor
lingkungan misalnya air dan mineral , maka kambium membentuk X/F pada musim
penghujan dan kemarau juga pasti berbeda maka terbentuklah lingkaran tahun
 musim kemarau X/F hanya terbentuk garis karena sulitnya mendapatkan air sehingga
pembelahannya terhambat sedang di musim hujan kebutuhan terpenuhi maka pembentukan
X/F menjadi lebih cepat pembelahan selnya akibatnya menjadi lebih tebal , tentu hitungan
batang dengan melihat garis garis itulah bisa diukur umurnya OK
 Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan menjadi
besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).
 Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan
pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis
dibandingkan kayu.
 Berdasarkan kemampuan pembentukan jaringan Kambium daibagi menjadi Kambium
vaskuler (intravaskuler): kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara
phloem dan xylem). Fungsi : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam
membentuk xilem sekunder.
Kambium intervaskuler : kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar
berkas pengangkutan.
Fungsi : membentuk jari-jari empulur.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal,
meristem interkalar dan meristem lateral.
1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang.
Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan
memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang
terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan
meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar
adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar
menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan
skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah
besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium.
Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan
membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.
 Jadi jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum
berdifferensiasi.

Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :

Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang


 Meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau disebut juga tumbuh primer.
 Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini.
1. Theori Histogen dari Hanstein
2. Theori Tunica-Corpus dari Schmidt
 Teori histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari
1. Dermatogens yang menjadi epidermis
2. Periblem yang menjadi korteks
3. Plerom yang akan menjadi silinder pusat.
 Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik
tumbuh terdiri atas
1. Tunica yang fungsinya memperluas titik tumbuh
2. Corpus yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
Perisikel (perikambium)
 merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar.
 Letaknya antara korteks dan silinder pusat.
Kambium fasikuler (kambium primer).
 Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada tumbuhan Dikotil dan
tumbuhanGymnospermae.
 Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave
dan Pleomele.
 Kambium fasikuler kearah dalam membentuk Xilem dan ke arah luar membentuk Floem
 Sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas
kambium.
 Kambium inilah yang nanti akan membentuk lingkaran tahun (lihat gambar)
 Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen)
 kambium ini terdapat pada permukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan
sekunder.
 Kambium gabus (felogen) membelah kearah luar membentuk sel gabus pengganti epidermis
disebut Felem
 Dan ke arah dalam membentuk sel feloderm hidup.
 Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lenti sel pada tumbuhan.
JARINGAN DEWASA

 Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi


 Jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain
 OK

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :


1 Jaringan Epidermis

Jaringan Epidermis
 Jaringan yang letaknya paling luar
 Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat
tanpa ruang antar sel.
 Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta
serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
 Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
 Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
 Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah
tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis antara lain :
 Pelindung / Proteksi jaringan didalamnya
 Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena
osmosis
 Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
 Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang
disebut bulu akar.
 Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
- Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya
bergabus
Epidermis memiliki beberapa struktur khas sebagai berikut :
MODIFIKASI EPIDERMISEp[dermis bisa membentuk aneka ragam bentuk menyesuaikan
perannya di Organ tempat keberadaan epidermis
1. Stomata (mulut daun)
2. Trichoma
3. Bulu-bulu akar
1. Stomata (mulut daun),
 Stoma yaitu lubang pada lapisan epidermis daun.
 Sekitar stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup.
 Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis.
 Selain itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air
 Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling
banyak pada daun.
 Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang
udara dalam
 Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup
yang mengatur lebar celah
 Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih
rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis
(menonjol)
 Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari atas.
 Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan seragam dengan
sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping
sebuah sel penutup.
 Untuk memahami struktur stomata,
 Lihat Gambar

2. Trichoma,
 Trikoma yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan
batang.
 Trikoma terdiri atas sel tunggal atau banyak sel.
 Struktur yang menyerupai trikoma, tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis
atau di bawah epidermis disebut emergensia,
 sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina.
Peranan trikoma bagi tumbuhan, antara lain sebagai berikut.
 Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi untuk mengurangi penguapan.
 Menyerap air serta garam-garam mineral.
 Mengurangi gangguan hewan.

3. Bulu-bulu akar
, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat diresapi oleh larutan
garam-garam tanah.

2. Jaringan Parenkim
 Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi.
 Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini.
 Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan
protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang
interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.

 Nama lainnya adalah jaringan dasar.


 Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan
endosperm.
 Bentuk sel parenkim bermacam-macam.
 Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-
rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh
tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
Parenkim asimilasi (klorenkim)
 adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
Parenkim penimbun
 adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di
dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
Parenkim air
 adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang
hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
Parenkim udara (aerenkim)
 adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel
yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

3. Jaringan Penguat/Penyokong

Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu


1. Jaringan kolenkim
2. Jaringan sklerenkim.
1. Jaringan Kolenkim
 Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada
dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh .
 Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun.
 Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk
sel – sel tetangganya.
 Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel
– sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif

 Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua
jaringan ini terletak bersebelahan.
 Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena sel –
sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
 Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan
jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.

2. Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim
 adalah jaringan pendukung / penguat pada tanaman.
 Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat
tebal.
 Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar
jaringan sklerenkim).
 Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre)
atau sklereid yang keras .
 Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang
membujur (longitudinal section; L.S.), sedangkan sklereid atau sel batu pada batok kelapa
adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
 Sklereid terdapat pada organ tanaman yang biasanya keras baik buah dan biji. Bagian
bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel – sel batu (stone cell, sklereid) , biji jambu biji
kuga tersusun atas sklereid .
 Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin,
sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
4. Jaringan Pengangkut
 Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular
 Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh
pembuluh (vasculer)
 Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman.
 Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan
floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan
organik.
 Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe sel.
 Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar
dan xylem di bagian dalam.
 Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut
cambium.
Xylem
 Yang merupakan karakteristik sel – sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang
memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.
 Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.
 Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
 Jado fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke
bagian daun.
 Susunan xilem ini merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks, terdiri atas berbagai
bentuk sel.
 Selain itu, sel-selnya ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang masih hidup, tetapi pada
umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran selnya yang tebal dan
mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan penguat.
Unsur-unsur utama xilem adalah sebagai berikut.
1. Trakeid
2. Trakea (Komponen Pembuluh)
3. Parenkim Xilem

1. Trakeid
 Susunan sel trakeid terdiri atas sel-sel yang sempit, dalam hal ini penebalan-penebalan pada
dindingnya ternyata berlangsung lebih tebal jika dibandingkan dengan yang telah terjadi pada
trakea.
 Sel-sel trakeid itu kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya tidak
mengandung protoplas lagi.
 Dinding sel sering bernoktah. Trakeid memiliki dua fungsi, yaitu sebagai unsur penopang dan
penghantar air.
2. Trakea (Komponen Pembuluh)
 Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu
membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh.
 Dindingnya berlubang-lubang tempat lewat air dengan bebas dari satu sel ke sel lain sehingga
berbentuk suatu tabung yang strukturnya mirip sebuah talang.
 Kekhususan pada trakea antara lain, ukurannya lebih besar daripada sel-sel trakeid dan
membentuk untaian sel-sel longitudinal yang panjang, penebalan-penebalannya terdiri atas
zat lignin yang tipis dibandingkan trakeid.
3. Parenkim Xilem
 Parenkim xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup.
 Dapat dijumpai pada xilem primer dan sekunder.
 Pada xilem sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-
jari empulur.
 Parenkim kayu sel-selya dibentuk oleh sel-sel pembentuk fusi unsur-unsur trakea yang sering
mengalami penebalan sekunder pada dindingnya.
 Parenkim jari-jari empulur tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai dua bentuk
dasar, yakni yang bersumbu panjang ke arah radial dan sel-sel bersumbu panjang ke arah
vertikal.
 Sel-sel parenkim xilem berfungsi sebagai tempat cadangan makanan berupa zat tepung. Zat
tepung biasanya tertimbun sampai pada saat-saat giatnya pertumbuhan kemudian berkurang
bersamaan dengan kegiatan kambium.
FLOEM

Floem
 Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil
fotosintesis dari bagian-bagian lain yang ada di bawahnya.
 Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa
macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-
sel yang telah mati.
 Sel yang menyusun floem antara lain sel tapis, sel penyerta, sel serabut, kulit kayu, dan sel
parenkim kulit kayu.
 Pada kegiatan mencangkok, bagian ini harus dikelupas habis.
 Mengapa demikian?
 Hal ini dilakukan supaya zat-zat makanan tertimbun pada bagian tersebut sehingga dapat
terbentuk akar-akar pada media cangkoknya.
Struktur floem
Floem terdiri atas unsur-unsur berikut.
1. Unsur-Unsur Tapis
2. Sel Pengantar / Sel pengiring
3. Sel Albumin
4. Parenkim Floem
5. Serat-Serat Floem
1) Unsur-Unsur Tapis
Unsur-unsur tapis memiliki ciri-ciri, yaitu adanya daerah tipis di dinding dan intinya hilang
dari protoplas. Daerah tapis merupakan daerah noktah yang termodifikasi dan tampak sebagai
daerah cekung di dinding yang berpori-pori. Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata
yang menghubungkan dua unsur tapis yang berdampingan. Sel-sel tapis merupakan sel
panjang yang ujungnya meruncing di bidang tangensial dan membulat di bidang radial.
Dinding lateral banyak mengandung daerah tapis yang berpori. Pada komponen bulu tapis,
dinding ujungnya saling berlekatan dengan dinding ujung sel di bawahnya atau di atas
sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut pembuluh tapis.
2) Sel Pengantar
Sel pengantar merupakan sel muda yang bersifat meristematis. Sel-sel pengantar di duga
mempunyai peran dalam keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis.
3) Sel Albumin
Sel albumin terdapat pada tanaman Conifer, yang merupakan sel-sel empulur dan parenkim
floem, mengandung banyak zat putih telur dan terletak dekat dengan sel-sel tapis. Diduga sel-
sel albumin mempunyai fungsi serupa dengan sel pengantar.
4) Parenkim Floem
Parenkim floem merupakan sel-sel hidup yang berfungsi untuk menyimpan zat-zat tepung,
lemak, dan zat organik lainnya dan juga merupakan tempat akumulasi beberapa zat seperti zat
tannin dan resin.
5) Serat-Serat Floem
Serat-serat floem merupakan sel-sel jaringan yang telah mengayu. Di dalam berkas
pengangkut, unsur-unsur xilem dan floem selalu terdapat berdampingan atau salah satu di
antaranya terletak mengelilingi unsur lain.
Kenyataan di alam menunjukkan bahwa floem selalu terdapat berpasangan dengan xilem
untuk membentuk berkas pengangkut pada tumbuhan. Dalam pengamatan di bawah
mikroskop, berkas pengangkut dapat dengan mudah dibedakan dengan jaringan parenkim di
sekitarnya karena relatif kecil dan tanpa ruang antarsel. Hanya trakea yang sel-selnya lebih
besar dibandingkan sel-sel di sekitarnya.

Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu


1. sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang
2. buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa.
 Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil
fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Tipe-tipe berkas pengankut
Berdasarkan posisi xylem dan floem dibedakan atas :
1. Tipe kolateral
2. Tipe konsentrisanaman dikotil
3. Tipe radial
Tipe kolateral
 Kolateral terbuka, jika diantara xylem dan floem terdapat cambium pada anggota yanaman
dkotil
 Kolateral tertutup, jikaq antara xylem dan floem tidak dijumpai kambium pada tanaman
monokotil
Tipe konsentris
 Konsentris amfikibral, apabila xylem berada ditengah dan floem mengelilingi xylem
 Konsentris amfivasal, apabila floem ada ditengah dan xylem mengelilingi floem
Tipe radial
 Tipe radial, xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran
5, Jaringan Gabus

jaringan-gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak
air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk
oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel
hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

ORGAN TUMBUHAN
 Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni:
1. Akar ( Radix)
2. Batang ( Caulis0
3. Daun. ( Follium)
1 sampai 3 membentuk sistem organ nutritivum
Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh:
1. umbi modifikasi akar
2. bunga modifikasi dari ranting dan daun.
3. buah (bunga yang diserbuki)
4. biji ada di buah
2 - 4 membentuk organ reproduktivum

Berikut akan dibahas Organ organ itu OK


AKAR

 Asal akar adalah dari akar lembaga (radix)


 Pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang
 Pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar
yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
 Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang
fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang
mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
1. Fungsi Akar
1. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
2. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
3. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
2. Anatomi Akar

Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke
dalam.
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Silinder Pusat/Stele

Epidermis
 Susunan sel-selnya rapat
 Setebal satu lapis sel
 Dinding selnya mudah dilewati air (semi permeable)
 Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar
 Bulu akar bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut
 Bulu akar hanya satu sel hasil modifikasi epidermis untuk memperluas permukaan akar.
Korteks
 Letaknya langsung di bawah epidermis
 sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel
 Kortex adalah jaringan dasar ( parenkin) yang nantinya akan berperan sesuai jenis
tanamannya.
 Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim yang belum menebal
Endodermis
 Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat.
 Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan memben tuk
seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary.
 Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap
silinder pusat,
 Bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U,
 Sel U mengalami penebalan dan impemeable sehingga memungkinkan air dapat masuk ke
silinder pusat.
 Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
Silinder Pusat/Stele
 Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
 Terdiri dari berbagai macam jaringan :
Persikel/Perikambium
 Merupakan lapisan terluar dari stele.
 Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.

Berkas Pembuluh Angkut/Vasis


 Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari.
 Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
Empulur
 Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
Perhatikan gambarnya ya ............OK

BATANG
 Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
 Terlihat berkas pengangkut pada Dikotil melingkar teratur karena berkambium bertipe
kolateral terbuka , sedang pada monokotil tersebar karena tidak berkambium dan tipe berkas
pengangkutnya Kolateral tertutup
Batang Dikotil

Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :


1. Epidermis
2. Kortex
3. Penyolkong ( kolenkim - Sklerenkim)
4. Pembuluh angkut ( Xylem - Floem)
Epidermis
 Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
 Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.
 Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh
lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.

Korteks
 Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan
lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan
parenkim.
Stele/ Silinder Pusat
 Merupakan lapisan terdalam dari batang.
 Lapisan terluar dari stele disebut kambium.
 lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem.
 Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
 Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya
jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi
kambium, yang disebut kambium intervasikuler.
 Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah
besarnya diameter batang.
 Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun,
 Pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus
 Tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak
terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnyae
 Sehingga pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan
selama satu tahun,
 Perapisan -perlapisan itu membentuk lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.

Batang Monokotil
 Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele
umumnya tidak jelas.
 Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup
yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.
 Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh
membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
 Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder,
misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
DAUN

Keterangan
1. Epidermis atas - Epidermismis bawah (dengan stomata)
2. Parenkim Palisade ( jaringan tiang / pagar)
3. parenkim spons ( Jaringan bunga karang)
4. berkas pengangkut
5. kambium
6. Floem
7. Xylem
 Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling
banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di
daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :Epidermis
 Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk
mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula.
Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya
pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
Parenkim/Mesofil

 Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel,


1. parenkim palisade
2. parenkim spons
 (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast.
 Khusus palisade memang yang digunakan dalam fotosintesis
 Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang,
sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel.
 Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak
daripada jaringan bunga karang.

BUNGA ( FLOS)
 Kepala sari mengandung sperma
 Ovarium mengandung telur terdapat di bagian dalam bunga
Sperma bergerak menuju sel telur dan terjadi
fusi disebut fertilisasi
 Fertilisasi sendiri - terjadi dalam satu bunga
 Fertilisasi silang - Terjadi antar bunga yang berbeda.

TRANSPORTASI TUMBUHAN
Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral
Pengangkutan air dan garam – garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti
pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme
1. pertama, air dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel – sel akar,
2. kemudian air itu baru diangkut menuju daun untuk fotosintesis .
Jadi pengangkutan air dan mineral ini dilakukan secara
1. diluar berkas pembuluh angkut disebut pengangkutan ekstra vaskuler.
2. didalam berkas pembuluh angkut disebut pengangkutan intra vaskuler.
Pengangkutan air dengan dua cara ini sebenarnya merupakan satu kesatuan yang berurutan
 Artinya pertama air dari tanah masuk menuju berkas pengangkut meelalui organ diluar berkas
yaitu berturutan epidermis - kortex - endodermis - perisikel - baru Xilem
 Sedang pengangkutan intravasikuler intinya pengangkutan di dalam pembuluh dari akar ke
daun , Pembuluh atau saluran yang dilalui adalah Xylem atau pembuluh kayu

1. Pengangkutan Ekstravaskuler

 Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar
sel.
 Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui
2 mekanisme, yaitu
1. Apoplast
2. Simplast
1. Pengangkutan Apoplast
 Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar
tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara osmosis
 Aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan
endodermis
 Kenapa air berhenti mengalir ?
 Air tidak mengalir karena terhalang bagian endodermis bersifat impermeable yang memiliki
penebalan dinding sel dari suberin dan lignin
 Namun ada bagian yang khusus yaitu celah kaspari yang bisa dilalui air
 Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan stele menjadi
terpisah.

2. Pengangkutan Simplas

 Pada pengangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang
terlarut bergerak masuk kedalam sel (inilah yang membedakan dari keduanya)
 Air masuk sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melalui
plasmodesmata.
 Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian Xylem yang ada bagian
silinder pusat.
 Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas jika diurutkan dari luar kedalam
 Sel – sel bulu akar menuju sel – sel korteks - endodermis - perisikel - xilem.
 Dari sini , air dan garam mineral siap diangkut keatas menuju batang dan daun. secara
intravasikular OK
Ini Wajah Endodermis yang sangat impermeable pada membranya kecuali pada
bagian sel U pada cincin kaspari yang bisa dilalui air ( permeabel)

b. Pengangkutan melalui berkas pengangkutan (pengangkutan intravaskuler)

 Setelah melewati sel – sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke pembuluh kayu
(xilem)
 Selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju batang sampai kedaun.
 Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting dalam
proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel – sel trakea.
 Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa
kapiler ini terjadi karena sel – sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi
(penggabungan).
 Air bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas
dan kohesi air dalam sel trakea xilem.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengangkutan Air.

1. Daya Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)


 Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun (stomata ) yang dikenal
sebagai proses transpirasi.
 Proses ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul tarikan terhadap air yang ada
pada sel – sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan molekul demi molekul, menuju ke
bawah sampai ke seluruh kolom air pada xilem sehingga menyebabkan air tertarik ke atas
dari akar menuju ke daun.
 Dengan adanya transpirasi membantu tumbuhan dalam proses penyerapan dan transportasi air
di dalam tumbuhan.
 Adapun transpirasi itu sendiri merupakan mekanisme pengaturan fisiologis yan g
herhubungan dengan proses adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi proses kecepatan transparasi uap
air dari daun, yaitu:
1. Temperatur udara, makin tinggi temperature , kecepatan transprasi akan semakin tinggi.
2. Instensitas cahaya matahari, semakin tinggi intesitas cahaya matahari yang diterima
daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
3. Kelembaban udara
4. Kandungan air tanah.
Di samping itu, transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor dalam tumbuhan di
antaranya adalah banyaknya pembuluh, ukuran sel jaringan pengangkut, jumlah,
dan ukuran stomata.

2 . Kapilaritas Batang

 Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena


pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.
 Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas.
 Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi
antara molekul air dengan dinding pembuluh xilem.
 Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari akal sampai
ke daun secara bersambungan.

3. Tekanan Akar

 Akar tumbuhan menyerap air dan €taram mineral baik siang maupun malam.
 Pada malam hari, ketika transpirasi sangat rendah atau bahkan nol, sel-sel akar masih tetap
menggunakan energi untuk memompa ion – ion mineral ke dalam xilem.
 Endodermis yang mengelilingi stele akar tersebut membantu mencegah kebocoran ion – ion
ini keluar dari stele.
 Akumulasi mineral di dalam stele akan menurunkan potensial air.
 Air akan mengalir masuk dari korteks akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang
memaksa cairan naik ke xilem.
 Dorongan getah xilem ke arah atas ini disebut tekanan akar (roof pressure).
 Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang
berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.
 Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada
ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herba (tumbuhan tak berkayu) dikotil.

Pengangkutan Hasil Fotosintesis

 Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi.


 Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat
penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya.
 Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan
adalah floem (pembuluh tapis).
 Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa.
 Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan hormon, berbeda
dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun,
pengangkutan pada pembuluh xylem yang berjalan satu arah dari akar kedaun, pengengkutan
pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula (tempat
penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.
 Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan floem dalam satu
arah sementara cairan didalam pipa lain dalam berkas yang sama dapat mengalir dengan arah
yang berlaianan.
 Untuk masing – masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung pada lokasi sumber
gula dan tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipa tersebut.
 Agar lebih lagi baca ini
Pertumbuhan dan Perkembangan

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot,


dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal).
Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju
keadaan yang lebih dewasa.

Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi


makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya.
Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh
yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh
dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga
kelangsungan hidupnya lebih terjamin.

Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan.


Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi
manusia akan terjaga kelestariannya. Sekarang, coba kamu bayangkan jika
tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia? Mungkin populasi
manusia akan punah. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Jika hewan
dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka akan
mengalami kepunahan.

Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-macam jaringan


dan organ tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
berbedabeda antara spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada
dasarnya memiliki persamaan tahapan perkembangan, yaitu sebagai berikut.

1. P embelahan Sel

Setelah terjadi fertilisasi (pembuahan sel gamet jantan dan sel gamet betina),
terbentuklah zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus-menerus.
Pembelahan ini berlangsung sangat cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari
pembelahan disebut morula. Morula berkembang menjadi bentuk yang
berlubang disebut blastula.

1. Morfogenesis
Blastula terus mengalami pembelahan sel. Selama pembelahan ini terjadi
morfogenesis, yaitu proses perkembangan bentuk berbagai bagian tubuh
embrio.

1. Diferensiasi

Blastula terus membelah dan membentuk gastrula. Dari gastrula terbentuk


embrio. Sel-sel embrio berkembang terus membentuk jaringan, organ, dan
sistem organ yang membentuk struktur dan fungsi khusus yang nantinya
difungsikan pada waktu dewasa.

1. Pertumbuhan

Setelah terbentuk organ, terjadi pertumbuhan makhluk hidup menjadi lebih


besar. Perkembangan berjalan seiring dengan pertumbuhan. Perkembangan
adalah proses mencapai kedewasaan. Perbedaan antara pertumbuhan dan
perkembangan, yaitu per-tumbuhan dapat diukur dengan ukuran tertentu,
sedangkan perkembangan tidak dapat diukur dengan suatu ukuran.

B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Perkembangan pada tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal


perkembangannya, embrio mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon
terdapat pada biji tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua
kotiledon, sedangkan monokotil memiliki satu kotiledon. Pertumbuhan awal
tumbuhan dari biji menjadi tanaman baru disebut perkecambahan. Berdasarkan
letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
epigeal dan hipogeal. a. P ada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di
permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang
memanjang ke atas.

b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah,


sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan
epikotil yang memanjang ke arah atas.

Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat


pada ujng akar dan batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis.
Oleh karena itu, ujung batang dan ujung batang akan bertambah panjang dan
besar.

Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu


sendiri. Pada batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di
ujung batang yang disebut tunas terminal dan mengandung meristem apikal,
serta tunas samping yang nantinya membentuk cabang batang, daun, dan
bunga.

Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal
ini dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem
yang sel-selnya aktif membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem dan
floem. Kambium akan terus membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga
batang makin lama akan menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas
yang jelas pada batang. Batas ini disebut lingkaran tahun.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada


Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor


genetik dan hormon, air dan nutrisi, cahaya, oksigen, suhu, kelembapan, dan
pH.

1. Faktor Genetik

Faktor genetik terdapat dalam gen. Gen terdapat di kromosom dalam inti sel.
Gen ini mempengaruhi ukuran dan bentuk tubuh tumbuhan. Hal ini disebabkan
karena gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses
kimia dalam sel. Proses kimia dalam sel ini yang menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan tubuh tumbuhan.

1. Faktor Hormon

Hormon adalah senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respons


fisiologi pada tumbuhan. Hormon tumbuhan bermacam-macam, tetapi ada lima
hormon tumbuhan yang sangat penting, yaitu:

1. a. Auksin

Auksin adalah hormon yang berasal dari titik tumbuh tumbuhan, seperti ujung
tunas, kambium, bunga, buah, dan ujung akar. Auksin berfungsi merangsang
pertumbuhan sel ujung batang, pertumbuhan akar lateral dan akar serabut, dan
merangsang pembentukan bunga dan buah. Selain itu, auksin berfungsi
mempercepat aktivitas pembelahan sel titik tumbuh dan menyebabkan
diferensiasi sel menjadi xilem.

1. b. Sitokinin
Sitokinin adalah zat tumbuh yang pertama kali ditemukan pada batang
tembakau. Hormon ini memiliki beberapa fungsi, antara lain: 1) Merangsang
diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem. 2) Menunda pengguguran
dan penuaan daun.

3) Memperkecil dominasi apikal sehingga mendorong pertumbuhan tunas


samping dan perluasan daun. 4) Memacu pembelahan sel dalam jaringan
meristematik. 5) Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah

masa istirahat biji.

1. c. Giberelin

Giberelin merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat seperti auksin. Giberelin
terdapat di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar.
Giberelin memiliki beberapa fungsi, antara lain: 1) Memacu perpanjangan
secara abnormal batang utuh. 2) Mempengaruhi perkembangan bunga dan
buah. 3) Mempengaruhi perkecambahan biji. 4) Merangsang pembelahan dan
pemanjangan sel. Untuk tumbuhan yang kerdil, jika diberi giberelin akan
tumbuh secara normal.

1. d. Gas Etilen

Gas etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua, tetapi

masih berwarna hijau yang disimpan dalam kantung tertutup agar cepat masak.
Gas etilen juga berfungsi memacu perkecambahan biji, menebalkan batang,
mendorong gugurnya daun, menunda pembungaan, dan menghambat
pemanjangan batang kecambah.

1. e. Asam Absisat

Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tumbuhan.


Hormon ini sangat diperlukan tumbuhan pada saat kondisi lingkungan tidak
baik. Contohnya, pada saat musim kering atau musim dingin, tumbuhan
menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Hal ini
dilakukan dengan cara mengatur penutupan dan pembukaan stomata, terutama
pada saat kekurangan air.

1. Faktor Air dan Nutrisi


Tumbuhan membutuhkan air dan nutrisi untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang.
Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara.

Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua macam,


yaitu zat-zat organik dan anorganik. Zat organik, seperti C, H, O, dan N,
sedangkan zat anorganik, seperti Fe, Mg, K, dan Ca. Pertumbuhan tanaman
akan terganggu jika salah satu unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi.
Misalnya, kurangnya unsur nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan
tanaman menjadi kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium menyebabkan
tanaman mengalami klorosis (daun berwarna pucat).

1. Faktor Cahaya

Cahaya sangat diperlukan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Proses ini


menghasilkan zat makanan yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhannya
dan untuk disimpan sebagai cadangan makanan yang bisa dikonsumsi oleh
manusia dan hewan.

Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk
pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya
mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang.

D. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan

Hewan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada


hewan adalah hasil proses pembelahan mitosis sel-sel tubuh. Hal ini
menyebabkan sel membesar sehingga tubuh hewan menjadi besar dan
panjang. Sedangkan, perkembangan adalah diferensiasi sel yang mengalami
pembelahan menuju individu dewasa. Pertumbuhan pada hewan sering disebut
juga perkembangan, yaitu perkembangan dari zigot sampai dewasa.
Pertumbuhan dimulai dengan peleburan ovum (sel telur) dengan spermatozoa
(sel sperma), dan dihasilkan zigot. Zigot akan bermitosis terus-menerus.

Fase-fase perkembangan zigot melalui beberapa tahap, yaitu:

1. a. Stadium Morula

Pada perkembangan awal, zigot membelah menjadi 2, kemudian 4, 8, dan


seterusnya membentuk suatu wujud seperti buah murbei yang disebut morula.
Morula mengandung banyak sel hasil mitosis yang berkumpul menjadi satu
kesatuan.
1. b. Stadium Blastula

Dari morula menjadi blastula. Dalam tahap ini masih berlangsung proses
pembelahan sel sehingga terbentuk suatu rongga pada bagian tengah yang
disebut blastosol.

1. c. Stadium Gastrula

Dari blastula menjadi gastrula. Dalam tahap ini terjadi pembentukan lubang
lekukan (blastopor) yang mempunyai dua lapisan. Selanjutnya, sel-sel bagian
permukaan lapisan ektoderm mengalami pelekukan ke dalam (invaginasi). Sel-
sel tersebut mengisi ruang antara ektoderm dan endoderm membentuk lapisan
mesoderm.

1. d. Organogenesis (Pembentukan Organ)

Pada tahap ini terjadi diferensiasi (perkembangan sel-sel membentuk struktur


dan fungsi khusus) dari: 1) Ektoderm menjadi kulit, sistem saraf, hidung (alat-
alat indra), anus, kelenjar-kelenjar kulit, dan mulut. 2) Mesoderm menjadi
tulang, otot, ginjal, jantung, pembuluh darah, dan alat kelamin. 3) Endoderm
menjadi kelenjar-kelenjar yang mempunyai hubungan dengan alat pencernaan,
paru-paru, dan alatalat pencernaan.

Setelah organogenesis selesai, selanjutnya penyempurnaan embrio menjadi


fetus yang telah siap dilahirkan (hewan tingkat tinggi).

Pada hewan vertebrata, ada dua jenis tempat perkembangan embrio, yaitu di
luar tubuh induk dan di dalam tubuh induk. Embrio tumbuh di luar tubuh
induknya, misalnya pada ikan, reptil, amfibi, dan burung. Sedangkan, embrio
tumbuh di dalam tubuh induknya, yaitu dalam rahim (uterus). Embrio di dalam
uterus lamanya tergantung jenis hewan.

Pada serangga dan amfibi, dalam perkembangannya menjadi hewan dewasa


mengalami perubahan bentuk yang berbeda dengan tahap sebelumnya. Hal ini
disebut metamorfosis. Perkembangan ini terjadi mulai dari telur atau larva dan
akan mencapai kematangan seksual pada saat dewasa.

Metamorfosis dibagi menjadi dua macam, metamorfosis sempurna dan tidak


sempurna. Contoh metamorfosis sempurna adalah pada kupu-kupu dan katak.
Sedangkan, metamorfosis tidak sempurna terjadi pada belalang.

Metamorfosis pada katak melalui beberapa fase, yaitu:


telur → berudu → katak berekor → katak dewasa

Sedangkan, metamorfosis pada belalang adalah: telur → larva → dewasa.

E. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia

Manusia mengalami dua tahap pertumbuhan dan perkembangan, yaitu


prakelahiran dan pascakelahiran. Berikut ini adalah uraian tentang tahapan
pertumbuhan prakelahiran dan pascakelahiran pada manusia.

1. Pertumbuhan Prakelahiran

Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terjadinya


fertilisasi (pembuahan ovum oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot terus
membelah membentuk embrio. Berikut ini adalah pertumbuhan dan
perkembangan prakelahiran pada manusia.

1. a. Fertilisasi (Pembuahan)

Pada proses ini terjadi pembuahan antara sel telur dan sel sperma yang
menghasilkan zigot, secara genetik bisa laki-laki atau perempuan. Dari satu sel
tumbuh menjadi dua sel, empat sel, dan seterusnya. Sel-sel ini akan
membentuk tubuh embrio dan organ internal, organ luar, sakus
amnio, dan chorion.

1. b. Hari ke-6 s.d 9

Pada fase ini, embrio akan menanamkan diri atau menempel pada rahim
ibunya.

1. c. Minggu ke-2

Di sini terjadi pertumbuhan pertama sel-sel otak embrio. Tubuh embrio


terbentuk menjadi 3 lapisan. Lapisan luar (eksoderm) akan berkembang
menjadi lapisan luar kulit dan sistem saraf. Lapisan tengah (mesoderm) akan
berkembang menjadi pembuluh darah, tulang, kartilago, dan otot. Lapisan
dalam (endoderm) akan berkembang menjadi organ-organ dalam dan kelenjar-
kelenjar.

1. d. Minggu ke-3

Jantung embrio mulai berdenyut, semula hanya memiliki 1 ruang. Organ ini
masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai seluruhnya dapat
berfungsi sepenuhnya. Otak dan tulang belakang terpisah. Otak terbagi menjadi
tiga segmen, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Plasenta dan
anggota badan, seperti lengan dan kaki mulai terbentuk.

1. e. Minggu ke-4

Sirkulasi dari dan ke plasenta dimulai. Plasenta adalah organ sistem sirkulasi
antara ibu dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen
ke embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan, memiliki kaki, paha, dan alat organ
dalam mulai tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung. Selain itu, ginjal,
hati, kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk beberapa hari. Paru-
paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka, organ
indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk.

1. f. Minggu ke-5

Bagian-bagian otak mengalami spesialisasi fungsi. 40 hari gelombang otak bisa


dideteksi. Telah terbentuk palate (lapisan dalam antara mulut dengan lidah),
lengkap dengan ujung gigi. Wajah sudah menyerupai bentuk wajah manusia.
Pada minggu ini, embrio mulai bergerak. Pergerakan awal ini penting untuk
perkembangan kesehatan otot.

1. g. Minggu ke-6

Aktivitas sistem saraf bisa dicatat. Embrio terlihat seperti bayi miniatur dan
kepala terlihat lebih besar karena pertumbuhan otak cukup cepat. Jari-jari
embrio sudah jelas. Wajah dan bibir-bibir sensitif terhadap sentuhan. Beberapa
sistem organ, seperti jantung dan sistem saraf (otak) siap berfungsi. Jari kaki
sudah jelas.

1. h. Minggu ke-8

Embrio telah menjadi fetus karena telah selesai proses organogenesis


(perkembangan dan pembentukan organ). Alat genital fetus sensitif terhadap
sentuhan. Penutup mata mulai terbentuk (pelupuk mata).

1. i. Minggu ke-10

Fetus telah sanggup mempertahankan kedudukan wajahnya dan posisi


menghisap ibu jari, membuat gerakan bernapas dan gerakan menelan. Telapak
tangan dan telapak kaki fetus sensitif terhadap sentuhan. Indera penciuman
mulai berkembang. Gerakan fetus biasanya konstan, dapat melangkah,
menendang, jungkir balik, meregangkan badan, dan menggerakkan lengan.

1. j. Minggu ke-11 s.d 13

Sumsum tulang mulai memproduksi sel darah putih. Organ reproduksi luar
tampak. Minggu ke 11, penis dan klitoris tampak sama. Bagian dalam telinga
terbentuk, kemungkinan fetus bisa mendengar. Tulang mulai mengalami proses
osifikasi, menjadi keras seperti tulang orang dewasa, namun fetus masih
memiliki tulang yang lunak. Indera pengecap berkembang.

1. k. Minggu ke-14

Fetus bereaksi terhadap suara dan ada reaksi bila mendengar. Fetus bisa
merasakan emosi ibu saat senang dan sedih. Ibu bisa merasakan tendangan
fetus yang kuat.

1. l. Minggu ke-15 s.d 16

Sidik jari fetus telah ada, saraf telah dilapisi myelin, dan seluruh tubuh fetus
sensitif terhadap sentuhan.

1. m. Minggu ke-19

Bayi masih berumur muda. Bila lahir pada saat ini, rentan terhadap infeksi,
sistem imun (kekebalan tubuh) belum sempurna, dan kemungkinan ada
masalah dalam pernapasan.

1. n. Minggu ke-24

Pada umur ini, bila bayi lahir kemungkinan bisa bertahan hidup di luar rahim.

1. o. Minggu ke-38

Biasanya bayi lahir pada umur ini. Paru-paru bayi telah berfungsi sepenuhnya
dan sistem imun siap untuk menghadapi dunia luar.

1. Pertumbuhan Pascakelahiran

S etelah bayi lahir, tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia


adalah masa balita dan anak-anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua
(manula).
1. a. Masa Balita dan Anak-Anak

Kelahiran merupakan perubahan lingkungan. Pertum-buhan dan perkembangan


yang terjadi setelah kelahiran merupakan suatu proses kelanjutan dari proses
perubahan dari embrio dan janin. Bayi sangat membutuhkan ASI (Air Susu Ibu)
untuk pertumbuhannya.

Setelah bayi lahir, penyesuaian yang pertama kali adalah pernapasan karena
setelah lahir persediaan O

dari ibu terputus. Saat bayi lahir, perubahan mendadak antara udara yang
hangat di dalam rahim dengan udara luar yang dingin menyebabkan bayi
menangis sehingga menarik udara masuk paru-paru dan pernapasan pun
dimulai.

Pada saat bayi lahir, gigi susu serta gigi seri telah ada pada gusi. Namun, gigi
susu biasanya tumbuh pada usia enam bulan atau tujuh bulan. Gigi bawah
tumbuh lebih dulu daripada gigi atas. Geraham pertama muncul antara umur
12 dan 16 bulan, kemudian gigi taring menyusul.

Pada usia 1 bulan, bayi mulai membalikkan kepala, belajar memfokuskan mata,
serta mengkoordinasikan mata de ngan mengikuti benda bergerak. Usia 2 bulan
mulai tersenyum. Selanjutnya, bayi mengkoordinasikan tangan untuk
memegang benda.

Umur 3 bulan, bayi sudah mulai belajar bersuara. Umur 6 bulan bayi sudah
mulai dapat membedakan antara orang yang dikenalnya dan orang asing.
Memasuki umur 7 bulan, bayi mulai berputar, duduk, kemudian merangkak,
belajar berdiri sambil berpegangan. Selanjutnya, berdiri tanpa berpegangan di
akhir tahun pertama. Selain itu, mulai belajar meniru bermacam-macam bunyi
yang memiliki arti tertentu.

Tahun kedua, telah mengetahui hubungan dirinya dengan keluarga, dan ingin
mengetahui semuanya. Perhatian mu dah teralihkan. Antara umur 1 – 3 tahun,
bayi belajar memusatkan perhatian dan minat pada benda-benda, belajar untuk
tidak tergantung pada orang lain. Perasaan cemas dan takut mulai ada. Belajar
lebih cepat, dapat berjalan, mulai berceloteh hingga bercakap-cakap,
menyelidiki rumah dan sekitarnya, serta belajar makan sendiri.

Antara umur 3 – 6 tahun, sifat keingintahuan sangat menonjol. Banyak


bertanya, kemampuan pengamatan bertambah dengan teratur sehingga mulai
mampu memecahkan teka-teki sederhana. Angan-angan anak berkembang
pesat, penuh imajinasi, misalnya teman main pura-pura, ayah khayalan, dan
meniru orang tua.

1. b. Masa Remaja dan Masa Pubertas

Menjelang usia 6 – 11 tahun, mula-mula pertumbuhan badan terjadi secara


cepat, kemudian melambat. Anak mulai tidak tergantung orang tua, mulai
berkembang akal pengendalian diri. Membentuk kelompok dan kumpulan
tersendiri. Mulai berminat pada perilaku yang baik, dan teratur. Kecerdasan dan
pengertian berkembang, menyadari pentingnya belajar, mulai mengembangkan
cara-cara baru dalam membaca dan belajar.

Pada masa remaja terjadi perubahan dalam pertumbuhan fisik yang meliputi
pertumbuhan dan kematangan kepribadian. Masa ini merupakan tahap manusia
menuju kedewasaan sering disebut dengan masa pubertas.

Dalam masa pubertas ini, pertumbuhan badan terjadi sangat cepat, masa ini
adalah masa pematangan, baik pada laki-laki maupun perempuan. Saat masa
pubertas inilah laki-laki dan perempuan telah mampu menghasilkan sperma dan
ovum (sel telur) yang ditandai dengan ciri-ciri seks sekunder.

Masa pubertas pada perempuan biasanya terjadi pada usia 9 – 13 tahun.


Perempuan akan bertambah tinggi dan badan yang gemuk menjadi ramping
dengan cepat.

Ciri-ciri seks sekunder pada perempuan yang dapat dilihat, misalnya payudara
membesar, panggul membesar, rambut tumbuh di sekitar alat kelamin dan
ketiak, kadang timbul jerawat. Selain itu, kematangan organ reproduksi ditandai
dengan mendapatkan haid (menstruasi) yang pertama. Hal ini menandai adanya
pelepasan pertama ovum dari indung telur. Pertambahan tinggi badan
melambat.

Masa pubertas pada laki-laki terjadi antara umur 10 – 14 tahun. Pada masa ini
kematangan organ reproduksi ditandai dengan terbentuknya sperma dan terjadi
pengeluaran sperma pada saat tidur (mimpi basah).

Ciri-ciri seks sekunder pada laki-laki, misalnya tumbuh rambut di sekitar alat
kelamin, ketiak, tumbuh kumis, jenggot, tumbuh jakun, suara menjadi besar,
otot-otot membesar, dan dada menjadi bidang. Setelah usia 14 tahun,
pertambahan tinggi akan berkurang atau melambat. Pada masa pubertas
kecerdasan berkembang cepat, kecepatan dan ketepatan keterampilan motorik
menonjol, dan perkembangan mental terbentuk.
1. c. Masa Dewasa

Pada masa dewasa, pertumbuhan tinggi badan pada manusia berhenti. Secara
psikologis, manusia sudah matang dalam pemikiran mulai sadar akan tanggung
jawabnya. Memikirkan pentingnya pekerjaan dan pendidikan demi masa depan,
juga rencana untuk berkeluarga.

1. d. Manula

Manusia tidak selamanya berada dalam puncak kekuatan. Menjadi tua adalah
proses yang biasa dialami semua makhluk hidup, termasuk manusia. Manusia
lanjut usia sering disebut manula.Pada masa usia lanjut ini, kekuatan tumbuh
tulang berkurang. Jika cedera susah sembuh. Keadaan keseimbangan
metabolisme tubuh berkurang, penyembuhan luka berkurang kecepatannya,
kerja organ-organ tubuh menurun, berkurangnya elastisitas kulit, dan rambut
memutih.

Pada wanita (umur 48-50) mengalami menopause, yaitu berakhirnya


kemampuan organ reproduksi menghasilkan ovum. Pada laki-laki kemampuan
seksual kemungkinan menurun.

Penurunan yang teratur dalam hal penciuman, pendengaran, penglihatan, dan


ingatan. Pada masa usia lanjut sering terjadi gangguan kesehatan. Hal ini
tergantung pada manusia, bagaimana memelihara dan menjaga kesehatan
tubuhnya. Masa ini, tanggung jawab manusia biasanya sudah berkurang.

Anda mungkin juga menyukai