Anda di halaman 1dari 12

BAB 1 

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Akan tetapi, pada
pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan sel menjadi terbatas hanya di bagian
khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus tersebut tetap bersifat embrionik dan selalu membelah
diri. Jaringan embrionik ini disebut meristem. Pada dasarnya, pembelahan sel dapat pula
berlangsung pada jaringan lain selain meristem, seperti pada korteks batang, tetapi
pembelahannya sangat terbatas. Pada proses pembelahan, sel-sel meristem akan tumbuh dan
mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan yang tidak lagi mempunyai
kemampuan membelah diri. Jaringan inilah jaringan dewasa.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian jaringan tumbuhan.
2. Mengetahui macam-macam jaringan.
3. Mengetahui jenis jaringan pada tumbuhan
4. Mengetahui sifat dan fungsi jaringan pada tumbuhan. 

BAB II 
PEMBAHASAN

2.1 Jaringan Tumbuhan

Jaringan didefinisikan sebagai kelompok sel yang memiliki fungsi, asal, dan struktur yang sama.
Jaringan secara khusus dalam ilmu histologi. Dalam arti sempit, pengertia jaringan tumbuhan adalah
apabila sel-sel berkumpul pada tumbuhan. Jaringan sering dikatan sebagai sekumpulan sel-sel yang
masing-masing selnya aktif dalam segala proses hidupnya, yaitu aktif berfotosintesis, aktif
mengadakan metabolisme, aktif berkembang biak.
Jaringan tumbuhan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama
serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukun
pertumbuhan pada tumbuhan (Mukhtar, 1992). Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang
berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan
berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan
menjadi jaringan (Kimball, 1992). Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan,
dan cara perkembangan (Brotowidjoyo, 1989).
Jaringan didefinisikan sebagai kelompok sel yang memiliki fungsi, asal, dan struktur yang sama.
Jaringan secara khusus dalam ilmu histologi. Dalam arti sempit, pengertia jaringan tumbuhan
adalah apabila sel-sel berkumpul pada tumbuhan. Jaringan sering dikatan sebagai sekumpulan
sel-sel yang masing-masing selnya aktif dalam segala proses hidupnya, yaitu aktif
berfotosintesis, aktif mengadakan metabolisme, aktif berkembang biak.
Tumbuhan perkembangannya, semua sel-sel tumbuhan melakukan pembelahan diri, tetapi
degan adanya pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel tumbuhan menjadi
terbatas dibagian khusus dari tumbuhan. Jaringan ini tetap bersifat embrionik dan selalu
membelah diri. Tumbuhan embrionik tumbuhan disebut meristem. Pembelahan sel pada
dasarnya dapat berlangsung pada jaringan selain meristem, contohnya pada jaringan korteks
batang, namun jumlah pembelahan ini sangat terbatas.
Sel-sel meristem tumbuhan akan tumbuh dan mengalami spesialisasi secara morfologi dan
fisiologi membentuk berbagai macam jaringan dan tidak mempunyai kemampuan untuk
membelah diri, jaringan ini disebut jaringan dewasa.

 Sistem Jaringan Pada Tumbuhan


Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai
jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang terdiri
dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari
sistem struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan
pembuluh darah, dan sistem tanah jaringan.
1. Jaringan Dermal
Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis umumnya satu lapisan
sel berdekatan. Hal kedua meliputi dan melindungi tanaman. Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman
"kulit." Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem jaringan dermal dapat
mengkhususkan diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang mengeluarkan
lapisan yang disebut kutikula yang membantu tanaman menahan air. Epidermis pada tanaman daun
dan batang juga mengandung pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis mengatur
pertukaran gas antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran bukaan stomata.

Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada tumbuhan yang
mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang berlapis-lapis yang bertentangan dengan
epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen
(kambium gabus). Sel gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk
melindungi dan memberikan isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi tanaman dari patogen,
luka, mencegah kehilangan air yang berlebihan, dan insulates tanaman.

2. Jaringan Dasar
Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan menyediakan
penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel parenkim tetapi juga dapat
mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma juga. Sel parenkim mensintesis dan
menyimpan produk organik di tanaman. Sebagian besar metabolisme tanaman terjadi dalam sel.
Parenkim sel dalam fotosintesis kontrol daun. Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan pada
tanaman, terutama pada tanaman muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung tanaman sementara
tidak menahan pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya agen pengerasan
di dinding utama mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada tanaman, tapi tidak
seperti sel collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan dan jauh lebih kaku.
3. Jaringan Vaskular
Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh darah. Mereka
memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan diangkut di seluruh pabrik. Xilem adalah terdiri dari
dua jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal. Tracheids dan elemen kapal
membentuk struktur berbentuk tabung yang menyediakan jalur untuk air dan mineral untuk perjalanan
dari akar ke daun. Sementara tracheids ditemukan di semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya
ditemukan di angiosperma. Floem terdiri sebagian besar dari sel yang disebut saringan-tabung sel
dan sel pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi yang dihasilkan selama
fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid yang tak hidup, saringan-
tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup. Companion sel memiliki inti dan aktif gula
transportasi masuk dan keluar dari saringan-tabung.
4. Pertumbuhan Tanaman
Daerah di dalam tanaman yang mampu pertumbuhan melalui mitosis disebut meristem.
Tanaman menjalani dua jenis pertumbuhan, pertumbuhan primer dan / atau sekunder. Dalam
pertumbuhan primer, tanaman batang dan akar memanjang dengan pembesaran sel sebagai lawan
dari produksi sel baru. Pertumbuhan primer terjadi di daerah yang disebut meristem apikal. Jenis
pertumbuhan memungkinkan tanaman untuk meningkatkan panjang dan untuk memperpanjang akar
lebih dalam ke dalam tanah. Semua tanaman mengalami pertumbuhan primer. Tanaman yang
mengalami pertumbuhan sekunder, seperti pohon, memiliki meristem lateral yang menghasilkan sel
baru. Sel-sel baru meningkatkan ketebalan batang dan akar. Meristem lateral terdiri dari kambium
vaskuler dan kambium gabus. Ini adalah kambium vaskuler yang bertanggung jawab untuk
memproduksi xilem dan floem sel. Para kambium gabus terbentuk dalam tanaman dewasa dan kulit
kayu hasil.

Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh
tumbuhan. Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1.      Jaringan meristem/muda
2.      Jaringan dewasa

1.      Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif
sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena
kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi
2 macam
2.      Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda. Merupakan
perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas / lembaga mempunyai kemampuan
untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang
dewasa.
         jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang
terus menerus kearah memanjang.
         letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang
mengarah je dominansi apikal
         Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
         jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.
3.      Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem
primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun mempunyai
kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan
pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem
sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu
kambium.
4.      Kambium
Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa
seperti (epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim) namun sel selnya mempunyai kemampuan
totipotensi. Karena kambium bisa mersifat meristem lagi sehingga terjadi pembentukan meristem
yang ke dua yang kemudian disebut jaringan meristem sekunder. Aktivitas kambium yang merupakan
jaringan meristem sekunder ini membelah terus menerus, membesar dan berdefrensiasi membentuk
xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut. Membelah keluar membentuk Floem (jaringan
pembuluh tapis/kulit) dan membelah kedalam membentuk Xylem (pembuluh kayu) sehingga bayang
tanaman membesar pembentukan Xylem/Floem ditujukan untuk proses transportasi zat.
Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem pembuluh
untuk sarana pengangkutan hasil Fotosintesis perlu diketahui pembentukan Xylem dan Floem oleh
kambium itu ditentukan oleh faktor lingkungan misalnya air dan mineral , maka kambium membentuk
X/F pada musim penghujan dan kemarau juga pasti berbeda maka terbentuklah lingkaran
tahun. Musim kemarau X/F hanya terbentuk garis karena sulitnya mendapatkan air sehingga
pembelahannya terhambat sedang di musim hujan kebutuhan terpenuhi maka pembentukan X/F
menjadi lebih cepat pembelahan selnya akibatnya menjadi lebih tebal , tentu hitungan batang dengan
melihat garis garis itulah bisa diukur umurnya.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan
menjadi besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pada
masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan
kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan
kayu. Berdasarkan kemampuan pembentukan jaringan Kambium daibagi menjadi Kambium vaskuler
(intravaskuler): kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara phloem dan xylem).
Fungsi : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem
sekunder. Kambium intervaskuler: kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar
berkas pengangkutan. Fungsi: membentuk jari-jari empulur. Berdasarkan letaknya jaringan meristem
dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang.
Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang
akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem
apikal disebut jaringan primer.
2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan
meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah
batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan
pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan
skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya
akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari
dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder
pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.
Jadi jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum
berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :
1.      Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau
disebut juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini. Yang pertama
adalah teori histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari dermatogens yang
menjadi epidermis, periblem yang menjadi korteks, dan plerom yang akan menjadi silinder pusat.
Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik tumbuh terdiri
atas Tunica yang fungsinya memperluas titik tumbuh, serta Corpus yang berdifferensiasi menjadi
jaringan-jaringan.
2.      Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara
korteks dan silinder pusat.
3.      Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada
tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat
pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler kea rah dalam membentuk Xilem
dank e arah luar membentuk floem, sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang
berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
4.      Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat padapermukaan
batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus kea rah luar membentu
sel gabus pengganti epidermis dank e arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah
yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.

5.      Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi, jaringan ini
hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.
aringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
a.      Jaringan Epidermis

Jaringan Epidermis
 Jaringan yang letaknya paling luar
 Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat
tanpa ruang antar sel.
 Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta
serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
 Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
 Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
 Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah
tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis antara lain :
 Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya
 Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena
osmosis
 Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
 Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang
disebut bulu akar.
 Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
- Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya
bergabung. Epidermis memiliki beberapa struktur khas sebagai berikut :
b.      Modifikasi Epidermis
Epidermis bisa membentuk aneka ragam bentuk menyesuaikan perannya di Organ tempat
keberadaan epidermis
1. Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata terdapat
sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan
keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selai itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air
2. Trichoma, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan
batang. Berfungsi untuk menahan penguapan air.
3. Bulu-bulu akar, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat
diresapi oleh larutan garam-garam tanah.
c.       Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi.
Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim
biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus
oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada
parenkim.
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar,
daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim
yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut
aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan
parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
a. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung
klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
b. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan
makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam
sitoplasma.
c. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya
terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan
sukulen.
d. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu
menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada
batang dan daun tumbuhan hidrofit.

d.      Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
a. Jaringan kolenkim
b. Jaringan sklerenkim.
1.      Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada
dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral
batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member
dukungan yang cukup untuk sel-sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel
sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua
jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara
kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang
berbeda ini.
2.      Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.
 Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat
tebal.
 Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar
jaringan sklerenkim).
 Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau
sklereid.
 Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang
membujur (longitudinal section; L.S.),
 sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh
tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
 Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh
sel-sel batu (stone cell, sklereid).
 Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan
jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
 Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin,
sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
 Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid
C.    Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh
Pada tumbuhan berpembuluh yaitu pada Pterydophyta, dan Spermatophyta pengangkutan air
serta garam-garam tanah maupun hasil-hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pembuluh yang
terdiri dari dua kelompok sel yang asalnya sama namun berbeda dalam bentuk, struktur dinding serta
isi selnya. Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan
kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan fungsinya. Fungsi utama
xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi mengangkut
zat makanan hasil fotosintesis. Pada batang berkas xylem umumnya berasosiasi dengan floem pada
satu ikatan pembuluh. Kombinasi xylem dan floem membentuk sistem jaringan pembuluh di seluruh
tubuh tumbuhan, termasuk semua cabang batang dan akar.
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut jaringan
vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh
(vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman. Pembuluh
itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh
lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xylem maupun
floem terdiri dari beberapa tipe sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut
dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam. Floem dan xylem dipisah oleh beberapa
baris sel meristem berdinding tipis yang disebut cambium.
Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang
memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air. Trakeid berbentuk
memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.
Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
1.      Xilem
Xilem, terdiri dari trakeid, trakea / pembuluh kayu, parenkim xylem, dan serabut / serat xylem.
Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi xylem primer dan xylem sekunder. Xilem primer
berasal dari prokambium sedangkan xilem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses
terbentuknya xilem primer dapat dibedakan menjadi protoxylem dan metaxylem. Protoxilem adalah
xylem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metaxilem yang terbentuk kemudian. Protoxilem
berdiferensiasi dalam bagian tubuh primer yang belum selesai pertumbuhan dan diferensiasinya.
Protoxilem dapat mencapai taraf dewasa diantara jaringan-jaringan yang aktif memanjang dan akan
mendapat beban tekanan, sehingga sel ini dapat rusak.. Metaxilem biasanya dibentuk dalam tubuh
primer yang sedang tumbuh namun sebagian besar selnya menjadi dewasa setelah pemanjangan
selesai. Berdasarkan hal itu, jaringan ini kurang dipengaruhi oleh peluasan yang dialami oleh sel-sel
sekelilingnya dibandingkan dengan protoxilem. Elemen pengangkut terdiri dari trakeid dan komponen
pembuluh kayu (trakea). Perbedaan utama antara kedua macam sel adalah bahwa trakeid berujung
runcing yang tidak berperforasi atau berlubang sedangkan komponen pembuluh kayu berperforasi
pada ujung selnya. Komponen pembuluh kayu tersusun dalam deretan sel memanjang yang
berhubungan satu dengan yang lainpada dinding ujungnya. Dinding ujung komponen trakea yang
terperforasi disebut papan perforasi. Papan perforasi sederhana memiliki hanya satu lubang dan
papan perforasi majemuk berisi banyak lubang
Pada dinding komponen trakea terdapat noktah sederhana maupun noktah terlindung yang
jumlah serta susunannya bermacam-macam. Macam noktah tergantung kepada tipe sel yang berada
disebelahnya. Diantara dua sel trakeal yang berdampingan biasanya terdapat sejumlah besar nktah
terlindung. Diantara elemen pengangkut dan serat terdapat beberapa pasangan noktah. Pasangan
noktah setengah terlindung atau sederhana terdapat antara elemen trakeal dengan parenkim xylem.
Pada trekeid pengangkutan air terjadi melalui noktah, Pada keadaan dewasa kedua sel pengangkut
tersebut memiliki dinding sekunder berlignin dengan berbagai macam penebalan dan pada saat
berfungsi dalam pengangkutan isi sel mati,
Sel serat merupakan sel panjang dengan dinding sekunder yang terlignifikasi. Tebal dinding
berbeda-beda tetapi umumnya lebih tebal dari dinding trakeid. Ada dua macam serat yaitu serat
trakeid.da serat librifor,. Biasanya serat libriform lebih panjang dan lebih tebal dindingnya dibanding
sel trakeid. Serat trakeid memiliki noktah terlindung yang beruang noktah lebih kecil disbanding ruang
noktah pada noktah terlindung trakea dan trakeid kayu. Parenkim pada xylem sekunder terdiri dari
parenkim xylem yang berdiri tegak sejajar sumbu batang dan parenkim jari-jari empulur. Kedua
macam sel dapat berbeda dalam struktur maupun isinya. Sel parenkim menyimpan pati, minyak dan
zat ergastik. Parenkim jari-jari empulur dapat dibedakan menjadi sel yang berbaring (“Procumbent”)
dan sel tegak (“upright”). Pada sel baring garis tengah terpanjang kearah radial, pada sel tegak garis
tengah terpanjang adalah tegak (vertical).
Xilem primer mengandung elemen yang sama seperti xylem sekunder yaitu trakeid, trakea,
serta dan sel parenkim, tetapi sel-sel itu tidak tersusun dalam system aksial dan radial dan tidak ada
jari-jari empulur. Protoxilem biasanya mengandung elemen trakeal yang dikeliligi parenkim. Jika
elemen trakeal rusak maka sel parenkim dapat menutupinya. Sel-sel yang terdapat dalam metaxilam
mencakup elemen trakeal, sel parenkim , dan serat. Elemen trakeal pada metaxilem akan tetap
bertahan setelah pertumuhan priomer selesai, namun kehilangan fungsi setelah sejumlah xylem
sekunder terbentuk.
Sel atau elemen trakeal primer menunjukkan bermacam-macam penebalan dinding
sekunder. Dinding sekunder pada sel trakeal yang paling awal dibentuk dapat berbentuk cincin. Sel
yang berdiferensiasi setelah itu dapat berpenebalan spiral dan skalariform , kemudian jala, dan
akhirnya noktah. Pada suatu bagian tumbuhan, tidak semua penebalan perlu ditemukan dalam xylem
primer.
2.      Floem
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel
pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi floem
primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder
berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan
metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem
terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih mengalami
pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera kehilangan fungsinya. Elemen floem primer
pada Anggiospermae biasanya sempit dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada.
Elemen tapis yang terdiri dari sel tapis dan komponen pembuluh tapis merupakan sal-sel
floem yang paling terspesialisasi. Cirinya adalah protoplas yang termasuk sewaktu ontogeny serta
terbatas aktivitas metabolismenya dan adanya daerah tapis. Inti pada elelmen tapis akan
berdegenerasi, organel yang bertahan adalah plastida dan mitokondria. Plasmalematetap bertahan
namun tonoplas rusak sehingga batas antara vakuola dan sitoplasma hilang. Sel pengantar adalah
sel prenkim yang terspeialisasi untuk dapat bereran dalam hubungan fungsional dngan elemen tapis
yang emngatur translokasi. Sel ini berhubungan dengan elemen tapis mealui plasmodesmata .
Umurnya tergantung pada umur elemen tapis. Sel ini aktif melakukan metabolisme, inti dan anak inti
besar, terdapat plastida, mitokondria banyak dan sedikit reticulum endoplasma.
Dinding elemen tapis berbeda-beda tebalnya namun bisanya lebih tebal dari sel parenkim.
Dinding teruatama terssuun oleh selulosa dan pectin. Pada beberapa taksa dinding amat tebal dan
hamper mengisi selurtuh lumen. Daerah tapis merupakan daerah dinding sel tempat terjadinya
kesinambungan antara protoplas dua sel yang berdampingan. Bagian dinding dengan pori yang
relative besar dinamakan papan tapis. Dalam kebanyakan preparat yang dibuat untuk
memperlihatkan floem setiap pori dilapisi oleh kalose yaiyu karbohidrat yang jika terhidrolisis akan
menghasilkan glukosa.. dengan bertambahnya umur elemen tapis, jumlah kalose pun bertambah.
Lapisan dalam pori juga menebal dan kalose tampak puladi permukaan daerah tapis. Lubang pori
bertambah sempit dan kemudian sama sekali tersumbat jika elemen tapis sudah akan mati.
Sel parenkim floem berisi berbagai bahan ergastik seperti tannin, pati, dan kristal. Pada floem
sekunder terdapatparenkim tegak dan parenkim jari-jari empulur. Sel sklerenkimsering terdapat pada
floem primer maupun sekunder. Serat dapat hidup atau tidak hidup, yang masih hidup berfungsi
dalam penyimpanan cadangan makanan. Dibandingkan dengan xielm sekunder, floem sekunder tidak
merupakan bagian yang besar dari batang, cabang ataupun akar. Jumlah floem yang dibentuk lebih
sedikit ibanding dengan xylem sekunder.. Yang dimaksud dengan kulit kayu adalah semua jaringan di
sebelah luar kamobium termasuk floem. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah
bagian kulit kayu paling dalam.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai
kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan
merupakan jaringan yang kemampuan membelah , memanjang dan defrensiasinya tak terbatas
sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan
Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel
tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan
seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada
tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis
jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis,
jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.

Anda mungkin juga menyukai