ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK Metoda Gau
ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK Metoda Gau
BAB I.
MATRIKS ADMITANSI DAN IMPEDANSI
1.1.MATRIKS ADMITANSI
Keunikan matriks admitansi adalah :
1. Merupakan matriks dengan orde n x n, n adalah jumlah rel dalam sistem.
2. Merupakan metriks simetris ( Yij = Yji ).
3. Merupakan matriks dengan elemen kompleks
4. Tiap elemen diluar diagonal bernilai negatif ( Ykj = - Y ki )
5. Elemen diagonal adalah penjumlahan nrgatif dari seluruh elemen diluar
diagonal.
6. Matriks ini tersebar ( banyak elemen bernilai Nol ).
Elemen diagonal dari matriks admitans untuk system pada gambar 1.1 adalah sebagai
berikut:
Y12 = Y21 = 0 Y13 = Y31 = j4,0 Y14 = Y41 = j 5,0 Y23=Y32 = J 2,5
Dari nilai nilai admitansi tersebut dapat dibuat matriks admitansi sebagai beriku :
Y11 Y12 Y13 Y14 -j 9,8 j 0,0 j 4,0 j 5,0
Y21 Y22 Y23 Y24 j 0,0 -j 8,3 j 2,5 j 5,0
Y= Y31 Y32 Y33 Y34 = j 4,0 j 2,5 -j 15,3 j 8,0 …..( 1.1 )
Y41 Y42 Y43 Y44 j 5,0 j 5,0 j 8,0 - j18,0
b11 H b11
Bila C = A.B, B = b21 , atau B = , H= , J = b31
b31 J b21
D E H DH + EJ M M = DH +EJ
Maka C = = = ;
F G J FH + GJ N N = FH + GJ
Untuk mendapatkan sub matriks N, maka penyekatan dapat dilakukan sebagai
berikut:
b11
N = [ a31 a32 ] + a33 b31 = a31 b11 + a32 b21 + a33 b31 .................( 1.3 )
b21
CATATAN :
1. Matriks yang akan dikalikan harus dapat digabungkan.
2. Setiap jenis penyekat tegak antara kolom r dan r + 1 pada faktor pertama r
+ 1 pada faktor yang kedua agar sebuah matriks tersebut dapat dikalikan.
I = Y.V…………………………………………( 1.4 )
CATATAN :
1. Matriks kolom harus diatur sedemikian rupa, sehingga unsur yang
bersesuaian dengan simpul yang akan dihapuskan berada pada baris bawah
matriks tersebut.
IA K L VA
= …………………………………..( 1.5 )
T
Ix L M VX
Ix dan Vx merupakan sub matriks arus dan tegangan simpul yang akan dihapuskan.
Semua unsur dalm Ix = 0, karena jika tidak, simpul itu tidak bisa dihapuskan. K =
matriks dari simpul yang tetap ada ( unsur admitansi sendiri dan bersama ). L, LT =
matriks dengan unsur admitansi bersama yang dimiliki oleh simpul yang akan tingal
dan simpul yang akan dihapuskan. Persamaan diatas dapat ditulis secara terpisah
sebagai berikut :
IA = K.VA + L.Vx ……………………………………………(1.6 )
Ix = LT.VA + M.Vx……………………………………………(1.7 )
Karena Ix = 0, maka : 0 = LT.VA + M.Vx Vx = - LT.VA. M-1
IA = K.VA – L.M-1 . LT.VA
Atau IA = Y.VA , dimana Y = K – L.M-1. LT……(1.8)
Jika simpul 3 dan 4 pada gambar 1.1 dihapus, ( Generator pada Rel 3 dihilangkan ),
maka penyekatan dan penghapusan matriks dilakukan sebagai berikut :
-j 9,8 j 0,0 j4,0 j 5,0
K L j 0,0 -j 8,3 j 2,5 j 5,0 1 -J18,0 - J8,0
Y rel = = , M-1 =
LT M j 4,0 j 2,5 -j 15,3 j 8,0 197 -J8,0 -J14,0
j 0,0914 j 0,0406
=
j 0,0406 j 0,0736
CATATAN :
1. Peghapusan simpul juga dapat dilakukan dengan Transformasi Y – Δ dan
dengan melakukan penghubungan impedansi seri paralel.
2. Metoda penyekatan matriks ádalah suatu metoda umum yang lebih sesuai
untuk menyelesaikan dengan program komputer.
3. Untuk penghapusan statu jumlah simpul yang besar, matriks M juga akan
besar.
4. Invers matriz M yang besar dapat dihindari dengan menghapus setiap kali
satu simpul saja, dan prosesnya menjadi Sangay sederhana.
5. Unsur yang akan dihapus, harus yang bernomor paling tinggi, dan
penomoran kembali kemungkinan diperlukan.
Bila :
Maka dengan mereduksi matriks yang satu simpul diperoleh sebagai bedrikut :
Perubahan unsur-unsur dapat dilakukan dengan contoh yaitu unsur j 2,5 baris
3, kolom 2
j 8,0 x j 5,0
Y32 baru = j 2,5 – = j 4,7222
- j18,0
J 5,0 x j5,0
Y11 baru = j 9,8 – = -j 8,4111
- j 18,0
-j 4,8736 j 4,0736
Yrel = j 4,0736 -j 4,8736
Karena Yrel adalah matriks simetris, maka Z rel pun merupakan matriks simetris. Unsur
diagonal dari matriks Z rel disebut Impedansi Titik Penggerak ( Driving point
Impedance ).Simpul-simpul dan unsure-unsur non diagonal disebut Impedansi
Pemindah ( Transfer Impedance )simpul-simpil.
Untuk memperoleh Zrel tidak selalu haus membentuk Yrel terlebih dahulu, namun
dapat diperoleh secara langsung seperti diuraikan berikut ini. Dalam membentuk Zrel
ada beberapa kasus yang akan dijumpai.
1. Menambah Zb dari suatu rel baru P pada rel acuan
P
Zb
Z asli
0 acuan
V1 0 I1
V2 Zasli 0 I2
V3 0 I3 ......................................( 1.14)
. = . .
Vn 0 In
Vp 0 0 0 ..... Zb Ip
2. Menambahkan Zb dari suatu rel baru P pada suatu rel yang ada
Zb
Z asli k P
V1 Z1k I1
V2 Zasli Z2k I2 k Zasli kolom k
V3 Z3k I3 ....( 1.15)
. = . . p baris k Zkk+ Zb
Vn Znk In
Vp Zk1 Zk2 .... Zkn Zkk +Zb Ip
Zb P
Z asli k
Zh ( n+1 ) . Z(n+1)i
Zhi (baru ) = Zhi (asli ) – ...............................( 1.16 )
Zkk + Zb
4. Menambahkan Zb diantara 2 buah rel j dan k yang sudah ada
Zb
k
q
Z asli
0 j
V1 Z1j-Z1k Ii
V2 Zasli Zjj-Zjk Ij
V3 Zkj-Zkk Ik …….( 1.17)
. = . .
Vn Znj-Znk In
Vp (Zj1-Zk1) … ( Zj1 – Zk1 ) …… Zbb Ib
Zh(n+1). Z(n+1) i
Zhi ( baru ) = Zhi (asli ) – …………….( 1.18 )
Zb + Zjj + Zkk + 2Zjk
Contoh :
Suatu sistem tenaga liistrik terdiri atas 4 rel dan 6 saluran, sebagaimana gambar
berikut ini :
4
Z= j0,2
Z= j 0,125 6 5
Z = j 0,25 Z = j 0,4
2 3
1 2 3
1 Z= j 1,25 4 Z= j 1,25
Rel acuan
PENYELESAIAN
j 1,25 j1,25
Z rel 2 = , j 1,50 = j 1.25 + j 0,25.............................Kasus 2
j 1,25 j 1,50
e. Dari rel 3 terhubung ke rel acuan dengan impedansi sebesar j1,25 dan
mengacu ke kasusu 3, maka diperoleh :
j 1,25 x j1,25
Z 11 ( baru ) = j 1,25 - = j 0,75397
J 3,15
Dengan mereduksi semua nilai pada matrik kolom dan baris, didapatlah :
Dengan reduksi Kron, dari matriks diatas, didapatlah Impedansi Rel Sistem
Tenaga Listrik gambar tersebut diatas sebagai berikut :