Anda di halaman 1dari 5

Soal Keperawatan Kritis

Dosen : Rudi Hariyono


1. Tn. F mengalami kecelakaan dengan kasus Sub Dural Hematom yang perlu dilakukan
monitoring, yang tiba – tiba bisa mengalami kejadian peningkatan TIK. Keadaan tersebut,
dialami oleh Tn. F sudah sekitar 3 hari masa perawatan di rumah sakit. Menurut AACN,
scope keperawatan kritis yang diceritakan pada kasus teresebut ialah
a. Criticaly ill patient
b. Critical care nurse
c. Critical care environment
d. Critical care information
e. Critical thinking
Kunci : A
2. Arga adalah seorang perawat ICU di RS. Sejahtera. Arga mempunyai hubungan dan
komunikasi yang baik terhadap rekan sejawat dan tim kesehatan lain. Arga mampu mengatur
mode dan tekanan udara pada mesin ventilator mekanik. Selain itu, dia juga mampu
mengoperasikan mesin hemodialisa. Menurut AACN, scope keperawatan kritis yang
diceritakan pada kasus tersebut ialah
a. Criticaly ill patient
b. Critical care nurse
c. Critical care environment
d. Critical care information
e. Critical thinking
Kunci : B
3. Ruang ICU RS. Sardijo, sekarang sudah memilikki ruang yang lebih luas dan memilikki
teknologi yang canggih diantaranya mesin ventilator mekanik, syringe pump dan infuse pump
yang didatangkan khusus dari Jerman.Selain itu, ruangan tersebut dilengkapi dengan mesin
hemodialisa yang disediakan sesuai dengan jumlah bed ruang ICU. Menurut AACN, scope
keperawatan kritis yang diceritakan pada kasus tersebut ialah
a. Criticaly ill patient
b. Critical care nurse
c. Critical care environment
d. Critical care information
e. Critical thinking
Kunci : C
4. Seorang pasien datang dengan kecelakaan lalu lintas, pasien masuk ke dalam ruang IGD pada
jam 20.00 dikirim menggunakan ambulan 118, kondisi pasien menggunakan neck collar,
pasien tidak sadarkan diri, terpasang oksigen masker dan terdapat retraksi dinding
dada,sianosis. Pasien masuk ke dalam ruang IGD kemudian dilakukan tindakan resusitasi
lebih lanjut. Perawat IGD menghubungi perawat ICU dan menyampaikan beberapa kondisi
dan gejala yang dialami oleh pasien. Kemudian perawat ICU mempersiapkan peralatan yang
akan digunakan dalam menyambut pasien. Pendekatan pengkajian keperawatan yang
dilakukan oleh perawat ICU adalah
a. Prearrival assesement
b. Quick check assesement
c. Comprehensive assesement
d. On going assesement
e. Going to assesement
Kunci : A
5. Seorang pasien yang sudah dirawat di ruang ICU selama 2 minggu, pasien dalam kondisi
yang tenang, tidak ada kondisi yang berbahaya pada pasien tersebut. Perawat melakukan
monitoring secara terus – menerus. Pendekatan pengkajian yang digunakan oleh perawat ICU
yang digunakan untuk memantau pasien tersebut ialah
a. Prearrival assesement
b. Quick check assesement
c. Comprehensive assesement
d. On going assesement
e. Going to assesement
Kunci : C
6. Seorang pasien, baru tiba di Unit ICU, dengan gejala sianosis, retraksi dinding dada, pucat,
sedang diberikan oksigen melalui BVM. Pendekatan pengkajian yang dilakukan oleh perawat
ICU ialah
a. Prearrival assesement
b. Quick check assesement
c. Comprehensive assesement
d. On going assesement
e. Going to assesement
Kunci : A
7. Setelah pemasangan ventilator mekanik pada pasien yang mengalami gangguan pada system
pernafasan, pasien mulai mengalami perbaikan pada sianosis yang di derita, kondisi pasien
yang awalnya gelisah sekarang mulai tenang. Pada kondisi tersebut perawat dapat melakukan
pengkajian dengan pendekatan pengkajian sebagai berikut
a. Prearrival assesement
b. Quick check assesement
c. Comprehensive assesement
d. On going assesement
e. Going to assesement
Kunci : D
8. Dibawah ini yang termasuk ke dalam pendekatan pengkajian menggunakan quick check
assesement ialah
a. Airway, Breathing,Circulation, Disability,Exposure
b. Breath, Blood,Brain ,Bladder, Bowel,Bone
c. APACHE
d. ASA
e. Skor Early Warning System
Kunci : A
9. Dibawah ini yang termasuk ke dalam pendekatan pengkajian menggunakan comprehensive
assesement ialah
a. Airway, Breathing,Circulation, Disability,Exposure
b. Breath, Blood,Brain ,Bladder, Bowel,Bone
c. APACHE
d. ASA
e. Skor Early Warning System
Kunci : B
10. Di bawah ini yang merupakan klasifikasi unit keperawatan kritis tingkat III ialah
a. Menyediakan monitoring, observasi dan ventilasi jangka penjang
b. Menyediakan monitoring, observasi dan ventilasi jangka pendek
c. Menyediakan monitoring, observasi dan ventilasi jangka menengah
d. Menyediakan semua aspek perawatan intensif termasuk pemantauan hemodinamik
invasif dan dyalisis
e. Dokter konsultan hadir selama 12 jam
Kunci : D
11. Di bawah ini yang merupakan klasifikasi unit keperawatan kritis tingkat II ialah
a. Menyediakan monitoring, observasi dan ventilasi jangka panjang
b. Menyediakan monitoring, observasi dan ventilasi jangka pendek
c. Menyediakan monitoring, observasi dan ventilasi jangka menengah
d. Menyediakan semua aspek perawatan intensif termasuk pemantauan hemodinamik
invasif dan dyalisis
e. Dokter konsultan hadir selama 12 jam
Kunci : A
12. Di bawah ini yang merupakan klasifikasi unit keperawatan kritis tingkat I ialah
a. Menyediakan monitoring, observasi dan ventilasi jangka penjang
b. Menyediakan monitoring, observasi dan ventilasi jangka pendek
c. Menyediakan monitoring, observasi dan ventilasi jangka menengah
d. Menyediakan semua aspek perawatan intensif termasuk pemantauan hemodinamik
invasif dan dyalisis
e. Dokter konsultan hadir selama 12 jam
Kunci : B
13. Di bawah ini merupakan kebutuhan keluarga pasien ICU ialah
a. Informasi,simpati,empati
b. Informasi, jaminan, kenyamanan
c. Informasi, jaminan, kepedulian
d. Informasi, dukungan, kenyamanan
e. Informasi,jaminan, peluang
Kunci : B
14. Tn.M mengalami sesak nafas ditandai dengan retraksi dada,TD 110/90,nadi 90x/menit, Rr
28 x/menit.Kemudian Tn. M mendapatkan tindakan keperawatan pemberian oksigen 8
L/menit. Peran perawat pada kasus diatas ialah
a. Bedsite nurse
b. Advokat klien
c. Case manager
d. Nurse Educator
e. Clinical judgement
Kunci : A
15. Tn. N mendapatkan pemrograman pengobatan yang diberikan oleh dokter jaga
menggunakan obat paten, obat yang akan diberikan mempunyai kandungan obat yang sama
dengan obat generik. Sikap perawat S tidak setuju dengan pemberian obat paten yang akan
diberikan pada Tn. N. Peran perawat S pada kasus diatas ialah
a. Bedsite nurse
b. Advokat klien
c. Case manager
d. Nurse Educator
e. Clinical judgement
Kunci : B
16. Tn. G mengalami tidak sadarkan diri dengan GCS 1 1 1, diagnosa medis Tn. G
Encephalopati, lama perawatan pasien 3 bulan ,TD 110/90, nadi 70x/menit, Rr 28 x/menit.
Tn.G menggunakan ventilasi mekanik. Dokter berpesan pada perawat untuk dilakukan Do
Not Resuscitate. Kemudian perawat memberikan informasi kepada keluarga, supaya mampu
mengambil keputusan terbaik bagi pasien. Peran perawat pada kasus diatas ialah
a. Bedsite nurse
b. Advokat klien
c. Case manager
d. Nurse Educator
e. Clinical judgement
Kunci : D
17. Konsep yang mendasari kompetensi perawat di unit keperawatan kritis ialah
a. Holistic In Critical Care Nursing
b. Total quality management
c. Partial care
d. Paliative care
e. Post traumatic syndrom disorders
Kunci : A
18. Dibawah ini merupakan tujuan Keperawatan Kritis ialah
a. Menjadikan keluarga sebagai change agent
b. Memperbaiki secara optimal kebutuhan fisiologi, psikologi, sosial dan spiritual
c. Mendidik keluarga
d. Meningkatkan kemampuan keluarga untuk merawat pasien
e. Meningkatkan peranan keluarga untuk pendidikan kepada pasien
Kunci : B
19. Menurut New Zealand Nurses di bawah ini merupakan ruang lingkup keperawatan kritis
ialah
a. Evidenced base practice
b. Quality of life
c. Membantu keluarga menghadapi krisis
d. Quality of death
e. Pengawasan hemodinamik
Kunci : E
20. Menurut AACN (American Association of Critical care Nursing) Scope keperawatan kritis
ialah
a. Criticaly ill patient
b. Critical care thinking
c. Critical care judgement
d. Critical care information
e. Critical thinking
Kunci : A

Anda mungkin juga menyukai