Klipingnanda 141015112459 Conversion Gate01
Klipingnanda 141015112459 Conversion Gate01
Alat ini dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi
tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengancara menggenggam.
2) Kapak Perimbas
Kapak perimbas berpungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai
senjata.
1
3) Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa
Salah satu alat peninggalan zaman paleolithikum yaitu alat dari tulang binatang.Alat-
alat dari tulang ini termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kebanyakan alat dari tulang
ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi. Fungsi dari alat ini adalah
untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa
digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan.
4) Flakes
Flakes yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat digunakan
untuk mengupas makanan. Flakes termasuk hasil kebudayaan Ngandong sama seperti
alat-alat dari tulang binatang. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu,
menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
II) Alat-alat yang digunakan pada zaman Mesolithikum
1) Pebble (kapak genggam Sumatera atau Sumateralith)
Tahun 1925, Dr. P.V. Van Stein Callenfels melakukan penelitian di bukit kerang
tersebut dan hasilnyamenemukan kapak genggam.Kapak genggam yang ditemukan di
dalam bukit kerang tersebut dinamakan dengan pebble/kapak genggam Sumatra
(Sumatralith) sesuai dengan lokasi penemuannya yaitu dipulau Sumatra.Bahan-bahan
untuk membuat kapak tersebut berasal batu kali yang dipecah-pecah.
Selain pebble yang diketemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan sejenis kapak
tetapi bentuknya pendek (setengah lingkaran) yang disebut dengan hachecourt/ kapak
pendek.
3) Pipisan
Selain kapak-kapak yang ditemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan pipisan (batu-
batu penggiling beserta landasannya).Batu pipisan selain dipergunakan untuk
menggiling makanan juga dipergunakan untuk menghaluskan cat merah. Bahan cat
merah berasal dari tanah merah.Cat merah diperkirakan digunakan untuk keperluan
religius dan untuk ilmu sihir.
1) Kapak Persegi
Asal-usul penyebaran kapak persegi melalui suatu migrasi bangsa Asia ke Indonesia.
Nama kapak persegi diberikan oleh Van Heine Heldern atas dasar penampang
lintangnya yang berbentuk persegi panjang atau trapesium. Penampang kapak persegi
tersedia dalam berbagai ukuran, ada yang besar dan kecil.
2) Kapak Lonjong
Sebagian besar kapak lonjong dibuat dari batu kali, dan warnanya kehitam-hitaman.
Bentuk keseluruhan dari kapak tersebut adalah bulat telur dengan ujungnya yang lancip
menjadi tempat tangkainya, sedangkan ujung lainnya diasah hingga tajam. Untuk itu
bentuk keseluruhan permukaan kapak lonjong sudah diasah halus.Ukuran yang dimiliki
kapak lonjong yang besar lazim disebut dengan Walzenbeil dan yang kecil disebut
dengan Kleinbeil, sedangkan fungsi kapak lonjong sama dengan kapak persegi.
3) Kapak Bahu
Kapak jenis ini hampir sama seperti kapak persegi, hanya saja di bagian yang diikatkan
pada tangkainya diberi leher. Sehingga menyerupai bentuk botol yang persegi.Daerah
kebudayaan kapak bahu ini meluas dari Jepang, Formosa, Filipina terus ke barat sampai
sungai Gangga.
4) Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah)
Jenis perhiasan ini banyak di temukan di wilayah jawa terutama gelang-gelang dari batu
indah dalam jumlah besar walaupun banyak juga yang belum selesai pembuatannya.
Bahan utama untuk membuat benda ini di bor dengan gurdi kayu dan sebagai alat abrasi
(pengikis) menggunakan pasir. Selain gelang ditemukan juga alat-alat perhisasan
lainnya seperti kalung yang dibuat dari batu indah pula.Untuk kalung ini dipergunakan
juga batu-batu yang dicat atau batu-batu akik.
5) Pakaian dari kulit kayu
Pada zaman ini mereka telah dapat membuat pakaiannya dari kulit kayu yang sederhana
yang telah di perhalus. Pekerjaan membuat pakaian ini merupakan pekerjaan kaum
perempuan.Pekerjaan tersebut disertai pula berbagai larangan atau pantangan yang
harus di taati.
1) Menhir
Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara
menghormati roh nenek moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri tunggal dan
ada yang berkelompok serta ada pula yang dibuat bersama bangunan lain yaitu seperti
punden berundak-undak. Lokasi tempat ditemukannya menhir di Indonesia adalah
Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Untuk mengetahui
bentuk-bentuk menhir,maka simaklah gambar di bawah ini.
Bangunan menhir yang dibuat oleh masyarakat prasejarah tidak berpedoman kepada
satu bentuk saja karena bangunan menhir ditujukan untuk penghormatan terhadap roh
nenek moyang.Bangunan menhir yang dibuat oleh masyarakat prasejarah tidak
berpedoman kepada satu bentuk saja karena bangunan menhir ditujukan untuk
penghormatan terhadap roh nenek moyang. Selain menhir terdapat bangunan yang lain
bentuknya, tetapi fungsinya sama yaitu sebagai punden berundak-undak.
2) Punden Berundak-undak
Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan
fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal.
Bangunan tersebut dianggap sebagai bangunan yang suci, dan lokasi tempat
penemuannya adalah Lebak Sibedug/Banten Selatan dan Lereng Bukit Hyang di Jawa
Timur, sedangkan mengenai bentuk dari punden berundak dapat Anda amati gambar-
gambar berikut ini
3) Dolmen
Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-
sajian untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat,
agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya
diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu. Dengan demikian dolmen yang
berfungsi sebagai tempat menyimpan mayat disebut dengan kuburan batu. Lokasi
penemuan dolmen antara lain Cupari Kuningan / Jawa Barat, Bondowoso / Jawa Timur,
Merawan, Jember / Jatim, Pasemah / Sumatera, dan NTT. Bagi masyarakat Jawa Timur,
dolmen yang di bawahnya digunakan sebagai kuburan/tempat menyimpan mayat lebih
dikenal dengan sebutan Pandhusa atau makam Cina.
(Dolmen megalitikum)
4) Sarkofagus
Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya
menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup.Dari Sarkofagus yang ditemukan
umumnya di dalamnya terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi,
perhiasan dan benda-benda dari perunggu serta besi. Daerah tempat ditemukannya
sarkofagus adalah Bali.Menurut masyarakat Bali Sarkofagus memiliki kekuatan
magis/gaib. Berdasarkan pendapat para ahli bahwa sarkofagus dikenal masyarakat Bali
sejak zaman logam.
(Sarkofagus)
5) Peti kubur
Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar. Kubur batu dibuat dari
lempengan/papan batu yang disusun persegi empat berbentuk peti mayat yang
dilengkapi dengan alas dan bidang atasnya juga berasal dari papan batu.
Daerah penemuan peti kubur adalah Cepari Kuningan, Cirebon (Jawa Barat), Wonosari
(Yogyakarta) dan Cepu (Jawa Timur).Di dalam kubur batu tersebut juga ditemukan
rangka manusia yang sudah rusak, alat-alat perunggu dan besi serta manik-manik.Dari
penjelasan tentang peti kubur, tentu Anda dapat mengetahui
persamaan antara peti kubur dengan sarkofagus, dimana keduanya merupakan tempat
menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya.
(Waruga megalitikum 1)
(Waruga megalitikum 2)
B) ZAMAN LOGAM
1) Zaman Tembaga
Pada zaman tembaga ini, manusia menggunakan tembaga sebagai bahan dasar alat-alat
yang digunakan. Akan tetapi, alat-alat dari tembaga tidak tersebar secara luas. Dengan
kata lain, zaman ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Asia Tenggara,
termasuk Indonesia, tidak mengalami zaman tembaga, sehingga zaman neolithikum
langsung disusul oleh masuknya zaman perunggu.
2) Zaman perunggu
Pada zaman perunggu ini, manusia telah menemukan logam campuran yang lebih keras
dari tembaga. Campuran antara tembaga dan timah putih ini disebut perunggu. Logam
campuran ini dibentuk menjadi peralatan yang sesuai dengan kebutuhan.
A) Arca Perunggu
Arca perunggu / patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk
beranekaragaman yang berbentuk manusia,ada juga yang berbentuk binatang.Pada
umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian
atasnya.Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu
sehingga tidak mustahil,arca perunggu yang kecil dipergunakan sebagai liontin/bandul
kalung.Daerah penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Bangkinang
(Riau).Palembang (Sumsel),dan Limbangan (Bogor).
B) Kapak Corong (Kapak Perunggu)
Kapak corong dapat ditemukan di Sumatera Selatan,Jawa,Balio,Sulawesi dan
kepulauan Selayardan Irian.Kegunaannya sebagai alat perkakas.
D) Bejana Perunggu
Bejana Perunggu,bentukya seperti gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai.Hanya ditemukan
di Madura dan Sumatera. Bejana Perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau
Kerinci (Sumatera) dan Madura,bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng.
Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah berupa
gambar-gambar geometrid an pilin-pilin yang mirip huruf J.Bejana Perunggu dari
Kerinci tidak diketahui secara pasti, kemungkinan disebabkan penemuan bejana yang
terbaas makam mempersulit penyelidikan tentang fungsi bejana dalam kehidupan
masyarakat prasejarah.
F) Candrasa
Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa tidak berfungsi sebagai alat
pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga sebagai tanda kebesaran kepala suku dan
alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang indah dan penuh dengan
hiasan.
G. Zaman Besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-
alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga
maupun perunggusebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu
±3500 °C.. Zaman besi juga banyak menghasilkan benda-benda
peralatan hidup dan senjata, seperti: tombak, mata panah, sabit,mata
pisau,kapak,pedang dan mata bajak. Benda peninggalan zaman besi tidak banyak
ditemukan karena sifatnya yang mudah berkarat.
Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat),
Besuki dan Punung (Jawa Timur).
1) Mata Tombak
Mata tombak ternyata diciptakan jauh lebih lama daripada yang diduga.Alat
tersebut diciptakan sejak zaman Homo heidelbergensis atau sekitar 500.000 tahun lalu,
200.000 tahun lebih tua dari dugaan.Riset mengungkap, mata tombak dikembangkan
untuk mengefektifkan fungsi tombak dalam membunuh.Spesies manusia Neanderthals
dan Homo sapiens memiliki keahlian membuat mata tombak pada zaman berikutnya
karena kemampuan yang diturunkan dari Homo heidelbergensis. Dari bentuk, patahan
dan pola kerusakan yang ada pada artefak mata tombak, peneliti yakin bahwa mata
tombak itu berasal dari masa 500.000 tahun lalu.Di masa lalu, artefak itu digunakan
untuk membunuh antelop.
5) Kapak
Kapak (atau kadang disebut dengan kampak) adalah sebuah alat yang biasanya terbuat
dari logam, bermata yang diikat pada sebuah tangkai, biasanya dari kayu. Kapak
adalah salah satu alat manusia yang sudah sangat tua usianya, sama umurnya dengan
saat manusia pertama kali membuat alat dari batu dan kayu.
Zaman dahulu kapak dibuat dari batu pada zaman batu dan pada zaman besi lalu
dibuat dari besi.Kapak sangat berguna dan penggunaannya cukup luas dimulai dari
sebagai perkakas pemotong kayu sampai sebagai senjata perang.