Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN SMALL GROUP DISCUSSION

Keperawatan Kritis

Trauma Kapitis

SGD :8

LBM : 2 (Semester 7)

Tutor SGD : Ns. Mahfud, S.Kep.

Nama Anggota :
1. Ainul Lutfi ( 30901602017 )
2. Apriliyani Putri Khasanah ( 30901602022 )
3. Era Delia ( 30901602042 )
4. Fatkhuroyaq ( 30901602048 )
5. Istianah Indayani ( 30901602065)
6. Kamelia Awali Putri ( 30901602070 )
7. M. Asrul Kiyas ( 30901602086 )
8. Nanda Auliya Rahmah ( 30901602091 )
9. Salamatun Ni’mah ( 30901602111 )
10. Titi Yulianti ( 30901602120 )
11. Yuli Yuda Ningsih ( 30901602136 )
PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2019/2020
Lembar Belajar Mahasiswa 2
a. Judul : Tolong….. Kepalaku berdarah…..
b. Skenario

Seorang laki-laki usia 34 tahun, dirawat di ICU klien korban kecelakaan sepeda
motor. Hasil pengkajian didapatkan data GCS : E3M3V(ETT) riwayat muntah
proyektil di IGD, bradikardia, tekanan darah 160/90 mmHg, RR 24x/ menit, dahi
cekung teraba lunak dan terdapat raccoon eyes, perawat memposisikan kepala
lebih tinggi 60 derajat, tetapi pasien masih muntah. Kok jadi gini ya ?

KATA KUNCI

 Muntah proyektil, bradikardia, tekanan darah 160/90 mmHg (Ainul)


 RR 24x/menit (April)
 Terdapat raccoon eyes (Istianah)
 GCS E3M3V (ETT) (Salamatun)

PROBLEM

 Cedera Kepala (Istianah)


 Peningkatan Tekanan Intrakranial (Ainul)

STEP 1 ( Mencari Kata yang Sulit )

1. Raccoon eyes (Kamel)


2. Bradikardia (Era)
3. Muntah proyektil (Nanda)
4. GCS (Asrul)

Jawab Step 1:

1. Raccoon eyes (Kamel)


 Mata panda, yaitu kelopak mata terlihat hitam (Titi)
 Suatu keadaan memar atau bercak hitam berada disekitar mata (Yuli)
 Raccoon eyes / ekimosis periordital yaitu mengalami perdarahan pada sisi otak
yang disebabkan fraktur wajah yang merobek pada selaput otak sehingga darah
merembes ke daerah sekitar mata (Ainul)
2. Bradikardia (Era)
 Denyut jantung lambat, normalnya 60-100x/mnt. Dikasus <60x/menit (Istianah)

3. Muntah proyektil (Nanda)


 Muntah proyektil yang terjadi didalam otak yang terjadi dengan tekanan intracranial
yang meninggi (Era)
 Muntah proyektil adalah muntah yang menyebur ke depan dengan ditandai TIK(
tekanan intracranial meningkat. TIK normal 0-10. Sedangkan jika terjadi cedera
kepala TIK bisa diatas 10(Kamel)
 Muntah yang jaraknya jauh dari tubuh (Salamatun)

4. GCS (Asrul)
 Skala neurologi yang digunakan untuk mengecek kesadaran (April)
 Penilaian untuk menggambarkan tingkat kesadaran seseorang yang mengalami
cedera kepala (Nanda)
 GCS adalah Glasglow Coma Scale yang digunakan untuk menilai tingkat
kesadaran, E = eyes, M= Motorik, V= Verbal (Titi)
 Skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran pada seseorang (Yuli)

STEP 2 ( Masalah yang harus di selesaikan )

1) How are prevent of the head injury? (Nanda)


2) What are complication of the head injury?(Yuli)
3) Explain classification of head injury based on type and severity?(Kamelia)
4) What are the risk factor of head injury?(Era)
5) What is patofisiology of head injury?(Asrul)
6) How are nursing care of the case?(Ainul) / Askep
7) What are supporting examination of head injury?(April)
8) What are sign and symtomp of head injury?(Titi)
9) What are etiology of head injury? (Salamatun)
10) What is definition of head injury? (Istianah)
11) Kenapa perawat melakukan posisi semifowler ?
12) Apa pengertian trauma kapitis
13) Anatomi fisiologi organ kranial
14) Tanda-tanda trauma kapitis
15) Jenis-jenis trauma kapitis

STEP 3 ( Brainstorming dengan prior knowlegde)

1) What is definition of head injury? (Istianah)


 Cedera kepala adalah kondisi dimana struktur kepala mengalami benturan yang keras
dari luar yang menimbulkan gangguan pada fungsi otak (April)
 Cedera kepala adalah suatu trauma kepala yang dapat menyebabkan gangguan fungsi
neurologis seperti gangguan memori, perhatian, konsentrasi untuk waktu yang sementara
(temporer) atau permanen (selamannya) (Kamel)
 Cedera kepala adalah sebuah proses dimana kepala mengalami benturan yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada otak atau tengkorak (Titi)
2) What are etiology of head injury? (Salamatun)
 Trauma tajam (tembusnya peluru dikepala). Trauma tumpul (benturan). Cedera ekslarasi
(pukulan). Perubahan absorbsi (normalnya rongga sub arachnoid). Perubahan produksi
CCS( Cairan Cerebro Spinal) (Ainul)
 Primer : benturan langsung ex : kecelakaan, sekunder : adanya trauma pada saraf otak
(hipertensi) (Asrul)
 keadaan yang mempengaruhi parenkim otak : trauma kepala ex : tumor dan perdarahan
(Istianah)
3) What are sign and symtomp of head injury?(Titi)
 Racoon eyes/ mata panda, kehilangan kesadaran (Salamatun)
 Mual dan muntah (Nanda)
 Kejang, pusing ( Era)
 Bradikardia, sulit tidur (Yuli)
 Edema pupil, penekanan di nervus III reflek pupil yang b.d sub arachnoid (Ainul)
4) Explain classification of head injury based on type and severity?(Kamelia)
 Berdasarkan keparahan : cedera kepala ringan (GCS 13-15), cedera kepala sedang (GCS
9-12), dan cedera kepala berat (GCS 3-8)
 CKR : terjadi kehilangan kesadaran dan amnesia <30 menit, CKS : kehilangan kesadaran
dan amnesia <24jam, CKB : kehilangan kesadaran dan amnesia >24hous (Yuli)
 Berdasarkan jenis : cedera kepala terbuka, cedera kepala tertutup (Asrul)
 CKR : tidak perlu ada penanganan khusus, CKS : tidak tahu, CKB : berdampak pada
fisik dan psikologis (tidak dapat bicara, depresi ) (Istianah)
 CKTb : akibat tusukan atau tembakan , CKTp : akibat benturan atau pukulan (April)
5) What are the risk factor of head injury?(Era)
 Anak-anak terutama BBL <4tahun (Salamatun)
 Pernah mengalami kecelakaan bermotor (Nanda)
 Lansia berumur >75 tahun, pernah mengalami cedera kepala sebelumnya (Kamel)
 Pernah menjadi korban kekerasan fisik (Yuli)
6) How are prevent of the head injury? (Nanda)
 Menggunakan alat pengaman saat berolahraga, menggunakan alat pelindung saat bekerja
diluar dan saat naik kendaraan bermotor (Era)
 Untuk lansia bisa menggunakan desain rumah yang aman dengan memberikan pegangan
atau alat bantu jalan saat didalam rumah, lantai di kamar mandi yang tidak licin. Untuk
yang pernah menjadi penderita cedera kepala menghindarkan dari latihan fisik yang
terlalu keras. (Kamel)
 Memasang teralis jendela khususnya jika tinggal dirumah tingkat, meletakkan kaset
kering didepan kamar mandi untuk menghindari licin, memasang penerangan yang baik
diseluruh rumah, memastikan lantai kering dan tidak licin (Titi)
7) What are complication of the head injury?(Yuli)
 Menyebabkan koma akibat dari kerusakan otak, kematian otak (tidak ada aktivitas dalam
otak dan batang otak akibat cedera) (Istianah)
 Kejang yang di sebut epilepsy pasca trauma, peningkatan TIK, cairan celebrospinal dapat
menumpuk didalam otak pasca trauma cedera kepala pada sebagian orang (Era)
 Menyebabkan infeksi, jika cedera kepala terbuka ada luka dapat menyebabkan infeksi
(Salamatun)
 Dispasia gangguan pada pusat bicara yang ada diotak, hemiparesis tubuh mengalami
kelemahan sehingga sukar digerakkan (Ainul)
 Gangguan neurologis seperti gangguan memori, sulit konsentrasi dan perhatian (Kamel)
8) What is patofisiology of head injury?(Asrul)
 Benturan yang merusak otak secara langsung  r(x) radang otak merusak otak
peningkatan vol darah dalam otak  penekanan pada batang otakpenurunan kesadaran
(Yuli)
9) What are supporting examination of head injury?(April)
 CT Scan, EEG, X-Ray, MRI (Asrul)
 Angiografi serebral (Kamel)
 Oftalmoskofi melihat peningkatan TIK, radiography cranium (Ainul)
 CT Scan  mengidentifikasi luas lesi perdarahan pada jaringan otak, EEG melihat
perubahan perkembangan gelombang yang patologis, X-Ray mendeteksi perubahan
struktur tulang (fraktur), MRI digunakan sama seperti CT Scan dengan atau tanpa kontras
radioaktif (Era)
 PET (Positron Emission Tomography) mendeteksi perubahan aktivitas metabolism otak
(Salamatun)

STEP 4 (KONSEP MAPPING)

Trauma, kecelakaan,
perubahan absorpsi
CSF

Cedera kepala
Faktor Resiko Komplikasi
(Peningkatan TIK)

Pemeriksaan
penunjang

Penatalaksanaan

Askep

STEP 4 (LEARNING ISSUE)

1. How are prevent of the head injury? (Nanda)


2. What are complication of the head injury?(Yuli)
3. What is patofisiology of head injury?(Asrul)
4. How are nursing care of the case?(Ainul) / Askep
5. Kenapa perawat melakukan posisi semifowler
6. Apa pengertian trauma kapitis
7. Anatomi fisiologi organ kranial
8. Tanda-tanda trauma kapitis
9. Jenis-jenis trauma kapitis

STEP 6 (Belajar Mandiri)

STEP 7 (Menjawab Learning Issue)

1. How are prevent of the head injury? (Nanda)


 Menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk bekerja, menggunakan perlengkapan
safety riding ketika berkendara, menghindari menaruh barang mudah jatuh ditempat
tinggi seperti atas lemari, menggunakan perlengkapan pelindung diri saat melakukan
olahraga fisik, mehindari perkelahian (Kamelia)
 Selalu menggunakan alat pelindung diri, seperti helm atau pelindung kepala, saat bekerja.
Memasang pegangan besi di kamar mandi dan samping tangga untuk mengurangi risiko
terpeleset.
Memastikan lantai selalu kering dan tidak licin.
Memasang penerangan yang baik di seluruh rumah.
Berolahraga secara teratur untuk mereggangkan otot. (Era)
 Memasang pintu di depan tangga dan dikunci saat tidak ada pengawas.
Memasang tralis jendela, khususnya jika Anda tinggal di apartemen atau rumah tingkat.
Meletakkan keset kering di depan pintu kamar mandi untuk menghindari terpeleset.
(April)
 Jatuh merupakan penyebab utama cidera kepala, untuk meminimalisir kejadian jatuh
dapat dilakukan dengan cara memastikan lantai tidak licin,menggunakan alat bantu jalan
pada lansia dan melakukan pengawasan pada saat anak atau lansia dikamar mandi atau
berjalan di tangga
Menggunakan helm saat mengendarai sepedah montor atau aktivitas yang beresiko
seperti sky
Mengendarai mobil dengan aman yaitu dengan menggunakan sabuk pengaman dan
menghindari aktivitas lain seperti menggunakan hp saat mengemudi dan saat mengemudi
harus dalam keadaan sadar tidak karena pengaruh alkohol maupun obat-obatan (Istianah

2. What are complication of the head injury?(Yuli)


 Penurunan kesadaran, seperti penurunan kesadaran hingga koma, kematian sel otak
Kerusakan saraf yang dapat memicu masalah lainnya seperti kelumpuhan otot wajah, sulit
menelan, dan kerusakan pada indra penciuman.
Infeksi akibat bakteri yang masuk diantara luka atau tulang yang patah. jika tidak diobati
kondisi ini dapat menyerang sistem saraf lainnya dan menyebabkan penyakit meningitis.
Pembendungan cairan otak dimana cairan serebrospinal terkumpul pada ruang ventrikel
otak dan menimbulkan peningkatan tekanan otak. (Nanda)
 Penurunan kesadaran, Kejang-kejang berulang, Kerusakan saraf, Kerusakan pembuluh
darah, Infeksi, Pembendungan cairan otak,& Penyakit degenerasi otak (Salamatun)
 Hematoma epidural, Hematoma subdural, Hematoma intraventrikular, Pneumonia,
Meningitis ventrikulitis, Kejang, Kebocoran cairan serebrospinal, & Diabetes insipidus
(Yuli)
 Perubahan Kesadaran, Koma, Kematian otak, Peningkatan tekanan di dalam kepala,
Kejang, Gangguan kecerdasan, & Kerusakan pembuluh darah (Asrul)
 Infeksi akibat bakteri yang masuk diantara luka atau tulang yang patah. Jika tidak diobati,
kondisi ini dapat menyerang sistem saraf lainnya dan menyebabkan penyakit meningitis.
Pembendungan cairan otak di mana cairan serebrospinal terkumpul pada ruang ventrikel
otak dan menimbulkan peningkatan tekanan otak.
Penyakit degenerasi otak, meliputi demensia pugilistika, penyakit Alzheimer, dan penyakit
Parkinson.
Vertigo dan sakit kepala. Komplikasi ini bisa dialami oleh pengidap selama satu minggu
hingga beberapa bulan setelah mengalami cedera otak (April)

3. What is patofisiology of head injury?(Asrul)


 Kecelakaan  Pembuluh Darah Robek Hematoma  Sirkulasi Darah Ke Otak Menurun
 Oedem Cerebral  Distorsi Otak  Peningkatan Tik  Mual Dan Muntah  Cidera
Kepala (Ainul)


(Kamelia)
 Trauma pada kepala menyebabkan tengkorak beserta isinya bergetar, kerusakan yang
terjadi tergantung pada besarnya getaran makin besar getaran makin besar kerusakan
yang timbul, getaran dari benturan akan diteruskan menuju Galia Aponeurotika sehingga
banyak energi yang diserap oleh perlindungan otak, hal itu menyebabkan pembuluh darah
robek sehingga akan menyebabkan haematoma epidural, subdura maupun intracranial,
perdarahan tersebut juga akan mempengaruhi pada sirkulasi darah ke otak menurun
sehingga suplai oksigen berkurang dan terjadi hipoksia jaringan akan menyebabkan
edema cerebral.
Akibat dari haematoma diatas akan menyebabkan distorsi pada otak, karena isi otak
terdorong ke arah yang berlawanan yang berakibat pada kenaikan TIK (Tekanan
Intrakranial) merangsang kelenjar Pitultary dan Steroid adrenal sehingga sekresi asam
lambung meningkat akibatnya timbul rasa mual dan muntah dan anoreksia sehingga
masukan nutrisi kurang. (Yuli)

4. How are nursing care of the case?(Ainul) / Askep


Pengkajian:
a. airway: pertahanankan kepatenan jalan nafas, cek adanya pengeluaran caairan dari hidung,
telinga, atau mulut.
b. breathing: kaji pola nafas, frekuensi, irama nafas, monitoring ventilasi.
c. Circulation: kaji keadaan perfusi jaringan perifer, monitoring GCS, TTV
d. Defibrilation: pasang defibrilator AED atau manual segera setelah tersedia dan berikan
kejutan bila perlu.
Diagnosa:
1. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
DS: -
DO : klien korban kecelakaan sepeda motor, GCS : E3M3V (ETT), TD: 160/90, RR 24
x/menit, bradikardi,dahi cekung, teraba lunak, dan terdapat racoon eyes.
DX :Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
2. Ketidakefektifan pola nafas b.d gangguan neurologis ( trauma kepala)
DS: -
DO : GCS: E3M3V(ETT), bradikardi, TD: 160/90, RR 24 x/menit
DX : Ketidakefektifan pola nafas b.d gangguan neurologis ( trauma kepala)
Intervensi:
Diagnosa I
 Monitor TTV
 Monitor TIK
 Monitor status pernafasan
 Berikan anti kejang sesuai kebutuhan
 Posisikan tinggi kepala tempat tidur 30 derajat atau lebih.
Diagnosa 2
 Monitor saluran nafas dan pergerakan secara teratur.
 tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi.
 Kaji frekuensi pernafasan.
 Pantau adanya sianosis. (Istianah)

5. Kenapa perawat melakukan posisi semifowler


 Posisi semi fowler yaitu posisi mengangkat kepala untuk menurunkan TIK.
Dari hasil penelitian bahwa posisi semi fowler dapat memperbaiki dari parameter
hemodinamik, seperti tekanan darah sistolik kembali isaran normal, tekanan nadi menurun
normal dibanding sebelum diberikan posisi semi fowler tingkat kesadaran meningkat
diukur dengan GCS, dan tekanan darah diastolik dapat dipertahankan dalam batas normal,
dapat disimpulkan bahwa posisi semi fowler lebih efektif dari posisi supine atau telentang
dalam stabilitas hemodinamik pasien dengan cidera kepala (MIR, 2015).
Stabilitas hemodinamik adalah aliran drah dalam sistem peredaran tubuh kita baik melalui
sirkulasi magna (sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva (sirkulasi dalam paru)
Penelitian yang dilakukan (Mir, 2015), menunjukkan bahwa pemberian posisi semi fowler
pada pasien cidera kepala dapat dilakukan dengan cara minimal 2 jam pemberian posisi
semi fowler dan membutuhkan pantauan yang ketat terhadap adanya peningkatan tekanan
darah, pemantauan sebelum dan setelah dilakukan tindakan perlu diperhatikan, serta
pemantauan TD, suhu, denyut nadi, pernafasan, dan tingkat kesadaran pasien perlu
dilakukan untuk mengetahui perklembvangan pasien. (Titi)

(Ainul)

6. Apa pengertian trauma kapitis


 Trauma kapitis yaitu trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung maupun tidak
langsung yang dapat menyababkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik,
kognitif, fungsi psikososial baik temporal maupun permanen. (April)
 Trauma kapitis adalah bentuk trauma yang dapat mengubah kemampuan otak
dalammenghasilkan keseimbangan aktivitas fisik, intelektual, emosi, sosial atau sebagai
gangguan traumatik yang menimbulkan perubahan pada fungsi otak. (Nanda)

7. Anatomi fisiologi organ kranial


8. Tanda-tanda trauma kapitis
 Hilangnya kesadaran kurang dari 30 menit atau lebih, Kebingungan, Pusing kepala, Mual
dan muntah, Terdapat hematoma, Sukar untuk dibangunkan, dan Keluarnya cairan atau
darah dari hidung dan telinga (Salamatun)
 Ringan

Kebingungan saat kejadian dan kebingungan terus menetap setelah cedera

Pusing menetap,sakit kepala, gangguan tidur, perasaan cemas.

Kesulitas berkonsentrasi,pelupa,gangguan bicara, masalah tingkah laku

Sedang

Kelemahan pada salah satu tubuh yang disertai dengan kebingungan atau bahkan koma
Gangguan kesadaran gangguan pupi,perubahan TTV, gangguan penglihatan dan
pendengaran,disfungsi sensorik,kejang otot, sakit kepala, vertigo dan gangguan pergerakan

Berat

Amnesia tidak dapat mengingat peristiwa saat sebelum dan sesudah terjadinya penurunan
kesehatan

Pupil tidak aktual, pemeriksaa motorik tidak aktual, adanya cedera terbuka,fraktur
tengkorak, dan penurunan neurologik

Nyeri (Yuli)

 Periorbital ekhimosis, Battle sign / ekhimosis, Hemotipanum, Rhinorrhoe, Otorrhoe


(Kamelia)
 1. Nyeri menetap/setempat biasanya menunjukkan fraktur.

2. Fraktur pada kubah sentral menyebabkan pembengkakan pada area tersebut.

3. Fraktur pada basal tulang tengkorak, sering kali menyebabkan hemoralgi dari hidung,
faring, telinga dan darah mungkin akan terlihat pada konjungtiva.

4. Ekimosis mungkin trlihat diatas mastoid (battle sign).

5. Drainase cairan cerebrospinal dari telinga dan hidung menandakan fraktur basal tulang
tengkorak.

6. Drainase CSF dapat menyebabkan infeksi serius yaitu meningitis melalui robekan
durameter. (Asrul)

9. Jenis-jenis trauma kapitis


 Berdasarkan Mekanismenya dibagi menjadi 2:

Mekanisme cidera kepala dibagi menjadi 2 yaitu cidera kepala tumpul dan tembus. Cidera
kepala tumbul biasanya disebabkan karena kecelakaan, jatuh atau pukulan benda tumpul
sedangkan cidera kepala tembus disebabkan karena luka tembak taupun tususkan

Beratnya cidera kepala ditentukan oleh gds

2. Berdasarkan Klasifikasi

Ringan : kehilangan kesadaran <20 menit, gcs 13-15

Sedang : kehilangan kesadaran >20 menit dan ,36 jam, gcs 9-12
Berat : Kehilangan kesadaran >36 jam, gcs 3-8

3. Morfologi

Fraktur Kranium

Lesi Intra Kranial (Istianah)

 Contusion adalah jenis trauma pada kepala yang juga ditandai dengan luka atau perdarahan
pada kepala. Meskipun dapat berkaitan dengan concussion, gangguan kesehatan pada
contusion disebabkan karena adanya luka akibat trauma pada kepala, sehingga hal tersebut
perlu ditangani segera.
Compression adalah jenis trauma kepala yang dapat muncul bersamaan dengan gejala
trauma concussion dan contusion. Compression atau dikenal juga dengan cerebral
compression ditandai dengan adanya peningkatan tekanan cairan otak atau darah, yang
perlahan menurunkan kesadaran seseorang (Era)
 Fraktur, Comosio cerebri (gegar otak), Kontusio cerebri, & Perdarahan intracranial
(Salamatun)
 Trauma kepala tertutup

Apabila terjadi suatu pukulan yang kuat pada kepala secara tiba-tiba sehingga
menyebabkanjaringan otak menekan tengkorak( the brain and spinal cord
organization,2009)

Trauma kepala terbuka

Luka tampak luka yang menembus sampai dura meter (anderson,heitger, and macleod,
2006) (Yuli)

(htt) (Willy, 2018) (htt1) (Dony) (MIR, 2015) (Isnaeni, 2016; Warsono, 2013) (Suriadi &
Yuliani, 2001) (Vita & Fatimah, 2010) (htt2) (Awaloei, Mallo, & Tomuka, 2016)
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.). Retrieved from http://alodokter.com

(n.d.). Retrieved from http://www.dokter.id

(n.d.). Retrieved from https://nanangsyahputraaddres.blogspot.com/2017/06/bab1-pendahuluan-


a.html?m=1

Awaloei, Mallo, & Tomuka. (2016). Gambaran cedera kepala yang menyebabkan kematian di
bagian forensik dan medikolegal RSUP Prof Dr. R.D. Kandou periode Juni 2015-Juli
2016. Jurnal e-Clinic, 1-5.

Dony. (n.d.). Patofisiologi Dan Pathway Cedera Kepala. 2018.

Isnaeni, A. R. (2016). Asuhan keperawatan pada pasien trauma kepala.

MIR. (2015).

Suriadi, & Yuliani, R. (2001).

Vita, & Fatimah. (2010). Asuhan keperawatan pada pasien cidera kepala.

Warsono. (2013). Cidera Kepala Berat.

Willy, T. (2018).

Anda mungkin juga menyukai