Abstrak
Pemanfaatan energi terbarukan setempat mendapat tempat tersendiri di dalam cetak biru
pemerintah daerah. Jika hal tersebut diimplementasikan maka harus didukung oleh ketersediaan
data beserta analisa kelayakannya. Namun di sisi lain keterbatasan sumber daya manusia
seringkali menghambat pemenuhan akan kebutuhan ini. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah
memberikan analisa mengenai potensi energi angin di daerah Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra
Utara. Penentuan titik lokasi pengukuran kecepatan dan arah angin dilakukan di Desa Sentang,
Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai pada koordinat 030 33.902 N dan 0990
07.775 E. Pengukuran dilakukan selama 12 bulan dengan waktu sampling rata-rata setiap 10
menit-an, pada ketinggian alat ukur 20m, 30m dan 50m. Data kemudian di ekstrak dengan
menggunakan perangkat lunak NOMAD Desktop sebagai analisa statistikal dan kemudian
dilakukan simulasi modeling dengan menggunakan perangkat lunak WAsP sebagai ekstrapolasi
horisontal sejauh radius 10 km untuk mengetahui potensi energi angin. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa potensi energi angin yang dipunyai oleh Kabupaten Serdang Bedagai adalah
26 - 38 watt/m2.
Kata kunci: potensi energi angin, serdang bedagai, kecepatan rata-rata angin
Abstract
The usage of renewable energy resources has declared in the blue print of its local government
policy. It must be supported by reliable data and the feasibility study of them, but the human re-
sources competency reach the limitation for the demand growing. This research gives analysis for
the wind energy potency in Serdang Bedagai, North Sumatera. The met mast had been located in
the Sentang village, Teluk Mengkudu, by coordinat 030 33.902 N and 0990 07.775 E. The
measurement has been done for 12 months with 10 minutes mean sampling time at 20m, 30m, and
50m height. By using NOMAD Desktop software, the datas will be shown in the statistical
graphs. The modelling has been proceed by WAsP software and give us horizontal extrapoplation
in the 10 km radius from the met mast for the wind energy potency. It shows that Serdang Bedagai
has power density in the range of 26 - 38 watt/m2.
Keywords: wind energy potency, serdang bedagai, mean wind speed
Diterima : 10 Juni 2014, direvisi : 16 Februari 2015, disetujui terbit : 28 Mei 2015 15
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 14 No. 1 Juni 2015 : 31 - 44
16
Potensi Energi Angin di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra Utara
Kondisi Umum Kabupaten Serdang Bedagai PLTU dan Gas yang terpasang di Pembangkit
Listrik Sicanang Medan dan melalui jalur
Peta kabupaten Serdang Bedagai di-
interkoneksi ekstra tegangan tinggi Sumatera
tunjukkan pada Gambar 1. Serdang Bedagai
Utara untuk pelayanan Kabupaten Serdang
terletak pada ketinggian hingga 500 meter dari
Bedagai. Pelanggan listrik yang terdapat di
permukaan laut, dengan iklim tropis dimana
Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari rumah
kondisi iklimnya hampir sama dengan
tangga, industri, perkantoran, badan sosial/
Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten
tempat ibadah, dan usaha lainnya. Jumlah
induk. Pengamatan Stasiun Sampali menunjuk-
pelangan listrik di Kabupaten Serdang Bedagai
kan rata-rata kelembapan udara per bulan seki-
sebanyak 93.202, pelanggan terbesar adalah
tar 84%, curah hujan berkisar antara 30 sampai
rumah tangga dengan jumlah 87.974 rumah
dengan 340 mm perbulan dengan periodik
tangga, bila di lihat jumlah rumah tangga yang
tertinggi pada bulan Agustus - September,
terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai sebesar
hari hujan per bulan berkisar 8-26 hari dengan
150.543 rumah tangga maka belum seluruhnya
periode hari hujan yang besar pada bulan Agu-
terlayani baru sekitar 71%.[4]
tus-September. Rata-rata kecepatan angin
berkisar 1,9 m/dt dengan tingkat penguapan
DASAR TEORI
sekitar 3,47 mm/hari. Temperatur udara per-
bulan minimum 23,70C dan maksimum 32,20C Rapat daya angin (Wind Power
Density = WPD) merupakan indikasi awal dari
Kemampuan sektor industri pengolahan,
potensi energi angin di suatu daerah dibanding-
pertanian, perdanganan, hotel dan restoran
kan dengan kecepatan angin. Nilai WPD sangat
sebagai sektor unggulan Kabupaten Serdang
dipengaruhi oleh distribusi kecepatan angin,
Bedagai menjadi penyumbang terbesar Produk
densitas udara dan kecepatan angin. WPD
Domestik Regional Bruto (PDRB). Seiring
didefinisikan sebagai energi angin tersedia
dengan meningkatnya kesejahteraan
dibagi dengan luas sapuan blade turbin. [3]
masyarakat, kualitas hidup masyarakat juga
mengalami peningkatan yang tergambar dalam
pencapaian Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) pada tahun 2011 sebesar 73,25
meningkat menjadi 73,64 di tahun 2012.
Dimana n adalah kuantitas data terekam dalam
Kebutuhan listrik di Kabupaten Serdang
jarak waktu tertentu, ρ adalah densitas udara
Bedagai bersumber dari PLN, Listrik Diesel
dan v adalah kecepatan angin rata-rata.
dan listrik yang dikelola oleh swasta. Kapasitas
Apabila ketinggian alat ukur
listrik terpasang tahun 2010 sebesar 79.169 kW
(anemometer) kecepatan rata-rata angin tidak
dan kapasitas terpakai sebesar 32.831 kW.
sama dengan ketinggian desain turbin maka
Sumber tenaga pembangkit bersumber dari
17
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 14 No. 1 Juni 2015 : 31 - 44
18
Potensi Energi Angin di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra Utara
diperlukan perhitungan ekstrapolasi kecepatan ukur dimulai dengan survei sesaat. Titik
rata-rata angin disesuaikan dengan ketinggian pengukuran ditentukan berdasarkan informasi
yang diinginkan. Rumus yang digunakan untuk masyarakat sekitar tentang kualitas angin yang
ekstrapolasi data angin yang tersedia sesuai besar dan diskusi dengan Pemkab untuk
dengan ketinggan turbin adalah selanjutnya dilaksanakan pengukuran sesaat.
Hasil diskusi memberikan rekomendasi lokasi
pengukuran sesaat angin, yaitu :Desa Bagan
Kuala, Kec. Tanjung Beringin; Desa Sentang,
Kec. Teluk Mengkudu ; dan Desa Pantai
Dimana vh adalah kecepatan rata-rata pada Cermin, Kec. Pantai Cemin.
ketinggian turbin, vref adalah kecepatan angin
Gambar 2. Lokasi pengukuran kecepatan angin
rata-rata pada ketinggian alat ukur anemome-
di Kabupaten Serdang Bedagai (kurang lebih
ter. Hh adalah tinggi turbin dan Href adalah
140 km timur laut danau Toba)
tinggi alat ukur anemometer
Dengan mempertimbangkan kondisi
Untuk potensi daya energi angin dapat
topologi, kemudahan akses, dan pengawasan,
di hitung dengan rumus
Desa Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu
3
P = ½.r.A.v .Ef
METODOLOGI
terrain dan lingkungan, pengumpulan data (030 33.902 N; 0990 07.775 E) dipilih sebagai
primer profil kecepatan angin diperoleh dari lokasi menara ukur kecepatan angin (met
menara ukur kecepatan angin setinggi 50 m mast). Selanjutnya dilakukan pengukuran data
dimana anemometer terpasang pada ketinggian kecepatan dan arah angin selama 12 bulan
20 meter, 30 meter dan 50 meter, dan vane (Nopember 2012-Oktober 2013) dengan waktu
pada ketinggian 20 meter dan melakukan ana- sampling rata-rata setiap 10 menit-an. Data
lisis data dari profil angin hasil pengukuran.[2] terekam selanjutnya akan diolah dengan
menggunakan software Nomad Desktop
Pelaksanaan kegiatan lapangan dalam
sehingga akan menghasilkan data statistik.
rangka mencari lokasi pemasangan menara
19
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 14 No. 1 Juni 2015 : 31 - 44
Gambar 3. Kurva distribusi kecepatan angin pada ketinggian 20m, 30m dan 50m
di Desa Sentang (gambar sesuai urutan dari atas ke bawah)
20
Potensi Energi Angin di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra Utara
Profil statistik dari kecepatan dan arah angin m kecepatan 3–4 m/s sebanyak 2933,7 jam
selanjutnya dapat disajikan dalam bentuk atau 32,4% dari periode pengukuran.
grafik sesuai kebutuhan. Analisa dengan
Pola wind rose (gambar 4)
mensimulasikan data dalam bentuk modeling
memperlihatkan arah angin dan
untuk ektraspolasi horisontal dari titik lokasi
probabilitasnya. Arah angin dominan datang
menara ukur dapat dilakukan sejauh radius 10
dari Barat Daya (SW, 13.6%), sedangkan
km dengan menggunakan software WAsP.
frekueensi angin terkecil datang dari arah
Dengan memasukkan parameter data angin
Timur Tenggara (ESE: 1,4%). Arah dominan
(data hasil pengukuran kontinu selama 12
ini sangat diperlukan saat micrositting atau
bulan berurutan), peta vektor (topologi) dan
penempatan arah turbin sehingga bilah rotor
peta roughness (penentuan jenis roughness)
turbin akan optimal dalam menangkap angin.
maka akan didapat peta sebaran kecepatan
Gambar 5 memperlihatkan kecepatan
angin pada ketinggian tertentu, distribusi arah
angin harian dalam periode waktu interval 24
angin rata-rata pada ketinggan tertentu dan
jam. Kecepatan rata–rata harian tertinggi
rapat daya angin (wind power density).
terjadi antara pukul 13.00 sampai pukul 18.00
PEMBAHASAN DAN ANALISA WIB pada ketinggian alat ukur 20 m.
Sedangkan pada ketinggian alat ukur 30 m
Dari hasil pengukuran yang
kecepatan rata-rata harian tertinggi terjadi pada
dilaksanakan mulai 6 Nopember 2012 hingga
pukul 12.00 hingga 18.00 dan untuk alat ukur
15 Nopember 2013, diperoleh data yang
pada ketinggian 50 m memberikan data bahwa
digambarkan dalam bentuk kurva distribusi
kecepatan rata-rata harian tertinggi terjadi pada
seperti terlihat Gambar 3. Total waktu
pukul 12.00 hingga 19.00 dan kecepatan di jam
pengukuran adalah 9045 jam. Kurva distribusi
lain hampir merata. Ini memperlihatkan pola
kecepatan angin rata-rata di Desa Sentang
bahwa semakin tinggi alat ukur berada maka
memperlihatkan kecepatan angin tercatat yang
hampir bisa dikatakan kecepatan angin akan
mulai dari 0 m/s sampai 12 m/s. Kecepatan
cenderung konstan sesuai angin rata-ratanya,
angin angin diatas 10 m/s hingga maksimum
dikarenakan semakin berkurangnya faktor
12 m/s hanya terjadi selama 0,83 jam atau
turbulensi udara.
0,1%. Kecepatan angin yang paling banyak
frekuensi terjadinya adalah kecepatan rata-rata Berdasarkan grafik seperti yang terlihat
sebesar 3-4m/s. Untuk di ketinggian alat ukur pada Gambar 6 bahwa kecepatan rata-rata
20 m kecepatan 3-4 m/s sebanyak 1532,67 jam angin harian untuk kurun waktu 6 Nopember
atau 16,9% periode pengukuran, untuk di 2012 hingga 15 Nopember 2013 adalah
ketinggian alat ukur 30 m kecepatan 3– 4m/s kecepatan rata-rata angin harian 2,57 m/s; 3,15
sebanyak 2963 jam atau 32,7% dari periode m/s dan 3,25 m/s pada ketinggian pada
pengukuran dan untuk ketinggian alat ukur 50 ketinggian 20m, 30m dan 50 m di atas
21
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 14 No. 1 Juni 2015 : 31 - 44
Gambar 5. Kecepatan angin harian di Desa Sentang dalam periode waktu interval 24 jam
(gambar sesuai urutan dari atas ke bawah)
22
Potensi Energi Angin di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra Utara
Gambar 6. Kecepatan rata-rata angin harian pada ketinggian 20m, 30m dan 50m (gambar sesuai
urutan dari atas ke bawah)
23
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 14 No. 1 Juni 2015 : 31 - 44
Gambar 7. Hasil simulasi kecepatan angin pada ketinggian 20m, 30 m dan 50m
(gambar sesuai urutan dari atas ke bawah)
24
Potensi Energi Angin di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra Utara
Gambar 8. Contoh hasil simulasi modeling untuk rapat daya ngin pada ketinggian 20 m
25
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 14 No. 1 Juni 2015 : 31 - 44
26
Potensi Energi Angin di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra Utara
dengan kecepatan angin rata–rata 2,57 [3]. Bin W et all, 2011, Power Conversion
m/s; 3,15 m/s dan 3,25 m/s pada keting- and Control of Wind Energy Systems,
Wiley-IEEE Press; 1 edition.
gian 20 m, 30 m dan 50 m; analisa Wind
Rose memperlihatkan bahwa arah angin [4]. Tim Penyusun, 2012, Serdang Bedagai
Dalam Angka 2011, Badan Pusat
dominan berasal dari barat daya (SW –
Statistik Serdang Bedagai, Sumatera
14,6%). Utara.
Bulan Mei dan Juni adalah bulan-bulan [5]. World Wind Energy Association, http://
www.wwindea.org/technology/ch02/
terendah kecepatan angin sedangkan di
en/2_4_1.htm. Di akses pada 21 Mei
bulan lain kecepatan angin cenderung 2014.
stabil sesuai kecepatan rata-rata.
[6]. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan—
Kementrian ESDM, 2013, Statistik
Perhitungan dari simulasi untuk power
Ketenagalistrikan 2013, Penerbit Ditjen
density adalah sebesar 26 watt/m2 , 35 Ketenagalistrikan.
watt/m2 dan 38 watt/m2 untuk ketinggian
[7]. http://www.hi-vawt.com.tw/en/
20m , 30m dan 50 m. ds700w.htm diakses pada 21 Mei 2014.
27
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN