Dokumen - Tips Prapoposal-Shoulder
Dokumen - Tips Prapoposal-Shoulder
Disusun oleh
AKHMAD HARIS SULISTIYADI
NIM P17430107104
B. Latar Belakang
Trauma pada bahu sering terjadi. Penyebab trauma bermacam-macam, mulai dari
terjatuh hingga kecelakaan kecelakaan berat. Dapat dikatakan seseorang pati pernah
mengalami cidera bahu dalam hidupnya. (www.aaos.org)
Ada tiga tipe cedera bahu, yaitu fraktur (patah tulang), dislokasi sendi, dan cidera
jaringan lunak (otot). Fraktur adalah patahnya tulang, pada umumnya tulang klavikula,
humerus bagian atas, dan tulang scapula. Dislokasi adalah tidak bertemunya tulang-
tulang dala persendian sebagaimana mestinya. Cidera jaringan lunak adalah rusaknya otot
pada bahu. (www.aaos.org)
Salah satu pemeriksaan penunjang yang dapat membantu memberikan diagnosa pada
pasien dengan cedera bahu adalah kovensional radiografi (X-ray).
(www.medlineplus.gov) akan tetapi diagnosa pada cedera bahu sulit diperoleh apabila
hanya digunakan satu proyeksi radiografi. Proyeksi anteroposterior tidak dapat
memberikan gambaran maksimal pada kasus cedera bahu di bagian belakang. Oleh sebab
itu, dibutuhkan proyeksi tambahan. (Richardson, 1988). Proyeksi dasar untuk kasus
trauma adalah anteroposterior neutral rotation, transthoracic lateral (Lawrence Method),
atau Scapula Y lateral. (Bontrager, 1997).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis, proyeksi yang digunakan
untuk pemeriksaan radiografi pada paien dengan kasus cedera bahu adalah proyeksi
anteroposterior. Sedangkan proyeksi rutin untuk pasien dengan kasus cedera bahu di
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung adalah proyeksi anteroposterior
(AP), proyeksi inferosuperior axial (west point method), dan proyeksi scapula Y lateral
(Y view).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam
tentang pemeriksaan pasien dengan kasus cedera pada bahu di Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung dan menuangkannya dalam sebuah karya
tulis yang berjudul “TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI BAHU PADA PASIEN
DENGAN KASUS TRAUMA BAHU DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT
PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG.”
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur pemeriksaan radiografi pada pasien dengan cedera bahu di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung?
2. Apakah alasan pemilihan proyeksi inferosuperior axial dan scapula Y lateral sebagai
proyeksi tambahan?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan proyeksi inferosuperior axial dan scapula Y lateral
sebagai proyeksi tambahan?
D. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan radoiografi pada pasien dengan cedera bahu
di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
2. Untuk mengetahui alasan pemilihan proyeksi inferosuperior axial dan scapula Y
lateral sebagai proyeksi tambahan.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan proyeksi inferosuperior axial dan
scapula Y lateral sebagai proyeksi tambahan.
E. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pembaca
Dapat menambah informasi, pengetahuan, dan wawasan tentang teknik pemeriksaan
radiografi pada pasien dengan cedera bahu di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum
Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
2. Bagi rumah sakit
Dapat memberikan masukan dalam meningkatkan pelayanan diagnostik, khususnya
pada pemeriksaan shoulder di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan
Sadikin Bandung.
3. Bagi akademi
Sebagai bahan refrensi bagi penulisan karya ilmiah selanjutnya dengan tema yang
sama.
F. Keaslian Penulisan
Penelitian yang berjudul “TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI BAHU PADA
PASIEN DENGAN KASUS TRAUMA BAHU DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH
SAKIT PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG.” belum pernah dilakukan, tetapi
penelitian tentang teknik radiografi bahu dengan kasus yang berbeda sudah pernah
dilakukan oleh peneliti lain, yaitu
1. Edy Susanto (1988) tentang”PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA TRAUMA
SENDI BAHU DI RS DR. KARIADI SEMARANG”. Merupakan penelitian
kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mengetahui prosedur pemeriksaan
radiografi sendi bahu. Yang membedakan dengan penelitian ini adalah subyek
penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian, dan rumusan masalah yang dibahas.
2. Kasani (1996) tentang”TINJAUAN PROTEKSI RADIASI PADA PEMERIKSAAN
SHOULDER JOINT DENGAN INDIKASI DISLOKASI DI RSUD PROF. DR.
MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO”. Merupakan penelitian kuantitatif
dengan pendekatan studi kasus untuk mengetahui proteksi radiasi pada pemeriksaan
radiografi sendi bahu. Yang membedakan dengan penelitian ini adalah subyek
penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian, dan rumusan masalah yang dibahas.
3. Ivan Eko Ariawan (2007) tentang”TEKNIK PEMERIKSAAN
ACOMIOCLAVICULAR JOINT DENGAN SUSPECT RUPTUR LIGAMENT DI
INSTALASI RADIOLOGI RSO PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA.”
Merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mengetahui
prosedur pemeriksaan radiografi sendi bahu. Yang membedakan dengan penelitian ini
adalah subyek penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian, dan rumusan masalah
yang dibahas.
4. Isna Kistiawati (2008) tentang”TEKNIK PEMERIKSAAN SHOULDER JOINT
DENGAN INDIKASI TRAUMA DENGAN MENGGUNAKAN “Y” VIEW DI
INSTALASI RADIOLOGI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA”. Merupakan
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mengetahui prosedur
pemeriksaan radiografi sendi bahu dengan proyeksi “Y” view. Yang membedakan
dengan penelitian ini adalah subyek penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian,
dan rumusan masalah yang dibahas.
G. Kerangka Teori
Rumusan Masalah
Pengumpulan data
Pembahasan
I. Daftar Pustaka
Bontrager, K.L. 2001. Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy, Fifth
Edition. St. Louis : The CV Mosby Company
Rasad, S. Dkk. 1992. Radiologi Diagnostik, Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Sylvia A, Price. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit. Edisi IV.
Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Syaifuddin, B.A.C. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Edisi ke-2. Penerbit
Buku Kedokteran. EGC : Jakarta.
J. Dosen pembimbing yang Dituju
1. Ardi Susilo Wibowo, M.App.Sc
2. Emi Murniati, S.St