Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH HIDRODINAMIKA

RESUME MATERI

Oleh

SYAFREI ADI ISKANDAR

26020216140106

Dosen Pengampu:

Dr. Aris Ismanto, S.Si, M.Si

NIP. 19820418 200801 1 010

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2019
GERAK ELEMEN FLUIDA

Fluida dapat bergerak. Gerak elemen fluida ditentukan oleh gerak partikel-partikelnya. Ada
tiga macam gerak utama elemen fluida, translasi, deformasi, dan rotasi. Deformasi terdiri dari dua
perubahan, yaitu deformasi linier atau biasa disebut dilatasi, dan deformasi sudut. Gerak translasi
terjadi pada gerak partikel fluida yang homogen atau pergerakan yang tidak disertai perubahan
kecepatan. Sehingga partikel fluida hanya berpindah tempat dan tidak berubah bentuk. Umumnya
penentuan jarak perpindahan suatu titik pada translasi adalah dengan mengalikan kecepatannya
dengan waktu tempuh lalu ditambah dengan posisi awal titik. Jika magnitudo kecepatan tidak
seragam di semua titik, maka secara sederhana jika diketahui bahwa kecepatan di titik satu adalah
u, maka kecepatan di titik dua sejauh dx dari titik satu adalah u ditambah dengan turunan u terhadap
sumbu x (perubahan komponen kecepatan u terhadap sumbu x). Untuk menghitung jarak
perpindahan titik dua menggunakan konsep yang sama, yaitu kecepatannya, u ditambah perubahan
u terhadap waktu dikalikan dengan waktu tempuh lalu ditambah dengan posisi awal titik dua
tersebut.

Gambar 1. Analisa dasar gerakan partikel fluida

Ketika sebuah partikel berpindah-pindah kemudian sisi dari elemen segi empat berjejer
paralel pada sebuah sumbu, dan membentuk sebuah bentangan konstan, ini hanya gerak
perpindahan. Hal ini berarti tidak ada jarak yang bergantung dari komponen kecepatan.
Perpindahan dapat terjadi sepanjang garis lurus atau garis bengkok ( kurva ).
Gambar 2. Gerak perpindahan (translatori)

Aliran dari partikel memanjang secara paralel dan lurus sepanjang garis arus dengan
kecepatan konstan ( jadi disebut arus seragam/uniform ) adalah hanya masalah perpindahan gerak.

Gambar 3. Contoh gerak perpindahan : aliran uniform

Dua jenis dari deformasi di bedakan dalam :


1. Dilatasional atau Linear deformation
Dalam aliran yang memusat, kecepatan mempunyai sebuah kecenderungan untuk
menambah alur sepanjang partikel. Oleh karena itu, kecepatan dari tepi garis tegak lurus terhadap
vektor V (atau terhadap garis arus) yang tidak sama (gambar 2-4). Partikel menjadi lebih panjang
dan lebih kecil. Dalam hal ini dilatasional atau deformasi linear telah terlapisi pada sebuah
perpindahan yang telah disediakan oleh sudut di antara sisinya dan tidak boleh di ubah.

Gambar 4. Deformasi dilatasional partikel fluida dalam aliran konvergen


Gambar 5. Komponen dari deformasi dilatasional

2. Deformasi Anguler atau Tegangan Geser


Deformasi bersudut ( anguler ) mungkin digambarkan oleh sifat dari sebuah partikel fluida
berikut tanpa fungsi friksi sekitar sebuah tekukan. Dalam masalah yang sama arus fluida di sekitar
tekukan, melalaikan efek dari friksi, velotisitas punya sebuah kesempatan untuk menjadi besar di
dalam dari pada dari luar dari tekukan. Hukum V x R = konstan kira-kira mungkin akan bekerja
ketika V adalah velositas dan R adalah radius dari kurva dari alur. Karenanya jika partikel A adalah
sudut dari segitiga ABCD, pada sisi AB dari segitiga berpindah lebih besar velositasnya dari pada
sisi CD dan inilah deformasi sudut. Deformasi angular ini cukup untuk bisa perbedaan dari
velositas antara AB dan CD.

Gambar 6. Deformasi geser dalam lengkungan

Walaupun gerak arus dapat bedakan dalam bentuk yang bermacam-macam menurut
beberapa tipe dari jenis mereka (seperti laminar atau turbulen, tak friksi atau viskositas dengan
atau tanpa friksi, steady atau tidak steady), satu yang paling penting divisi dari hidrodinamik terdiri
dari yang berhubungan dengan arus rotasional dan irotasional.
Gambar 7. rotasi dan deformasi
Gerak rotasi hanya berputar merubah koordinat saja tanpa merubah bentuk atau tanpa
distorsi. Syarat terjadinya rotasi adalah jika kecepatan suatu sumbu adalah fungsi dari sumbu-
sumbu yang lain. Sebagai contoh, kecepatan pada arah sumbu-x merupakan fungsi dari sumbu-y
dan sumbu-z. Salah satu contoh gerak rotasi adalah fluida yang menuruni jeram yang curam. Pada
bagian atas, tepat sebelum fluida meluncur turun, fluida tidak mengalami gerak rotasi karena aliran
fluida perbedaan kecepatannya tidak terlalu besar. Setelah fluida berada di posisi yang lebih curam,
gerak rotasi terjadi. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kecepatan akibat gesekan dengan
dinding. Secara ringkas perubahan posisi elemen fluida dapat dilihat dari faktor-faktor dilatasi,
deformasi sudut dan rotasi.
Ada dua gaya yang menjadi bahasan utama pada hidrodinamika, gaya internal dan gaya
eksternal. Gaya internal merupakan hasil interaksi molekul dari bagian dalam suatu massa fluida.
Merupakan gaya yang seimbang dalam pasangan, dan nilai aksi bernilai sama dengan nilai reaksi.
Gaya luar merupakan gaya yang berasal dari luar massa fluida, gaya luar ini dibagi menjadi dua,
gaya permukaan dan gaya badan. Gaya permukaan merupakan gaya yang bekerja di permukaan,
lebih tepatnya gaya yang bekerja di lapisan batas. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya luar. Gaya
permukaan berkurang dengan cepat jika menjauh dari permukaan. Gaya permukaan ini terbagi lagi
menjadi gaya normal dan gaya geser, gaya normal adalah gaya yang selalu tegak lurus bidang
permukaan, dan gaya geser adalah gaya pada lapisan-lapisan fluida. Sebagai contoh, gaya tekanan
adalah gaya permukaan. Gaya tekan ini terjadi akibat perbedaan gaya tekanan per-satuan volume
yang sejajar tiap-tiap sumbu.
Gerak fluida tidak absolut ditentukan oleh nilai tekanan saja, tapi juga ditentukan oleh
perbedaan antar lokasi. Contohnya gerakan aliran sungai dari tempat yang tinggi atau bertekanan
tinggi ke tempat yang rendah. Tekanan absolut adalah tekanan atmosfir dikurangi dengan tekanan
hidrostatik yang bernilai relatif. Gaya badan perdefinisi adalah gaya yang bekerja di seluruh
partikel yang ada di badan fluida. Gaya ini proporsional dengan massa fluida, dan disebabkan oleh
gravitasi. Gaya badan besarnya selalu sama dan hanya tergantung pada massa. Sebagai contoh
gaya badan adalah gaya kapiler, gaya geostropik, gaya coriolis dan gaya gravitasi. Gaya kapiler
adalah gaya yang oleh perbedaan gaya tarik molekuler antara 2 media atau lapisan. Gaya Coriolis
adalah sebagai gaya inersia tambahan akibat rotasi bumi. Setiap bagian bumi berotasi dengan
kecepatan yang berbeda, hal ini bergantung pada jaraknya dari sumbu bumi (lintang). Gaya
Coriolis menyebabkan gaya geostropik. Gaya gravitasi hampir serupa dengan gaya inersia yang
proporsional dengan massa fluida dan disebabkan oleh gaya luar. Gaya gravitasi tidak bergantung
pada gerakan massa partikel, tidak berpengaruh apakah partikel itu diam atau bergerak. Gaya
gravitasi hanya ada pada sumbu- z saja dan bernilai sebesar perkalian densitas suatu fluida dengan
nilai besaran gravitasi. Pada gaya gravitasi, diberikan tanda minus, tanda minus menyatakan bahwa
nilai z semakin dalam. Gaya tekanan juga termasuk gaya badan. Untuk setiap partikel fluida di
dalam suatu volume tertentu, gaya tekanan yang diterimanya sama.
Fluida juga memiliki kecepatan potensial. Kecepatan potensial adalah fungsi skalar yang
menyatakan kecepatan yang didefinisikan dalam aliran irrotational (hanya berlaku pada gerakan
fluida yang tidak mengalami gerakan rotasi atau alirannya tidak berotasi). Fungsi ini digunakan
untuk menskalarkan komponen kecepatan. Kecepatan arah u dalam kecepatan potensial adalah
perubahan Ø terhadap x. Demikian juga dengan kecepatan arah v, yaitu perubahan Ø terhadap y,
dan kecepatan arah w merupakan perubahan Ø terhadap z. Dengan kata lain, kecepatan potensial
adalah nilai dari gradien .

Anda mungkin juga menyukai