Anda di halaman 1dari 13

TUGAS FISIKA

GERAK TRANSLASI DAN KESEIMBANGAN


SIFAT MEKANIK
FLUIDA DINAMIS
GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI

Disusun oleh :

Nama : M. Adib Asshobari


Kelas : X TBSM 2
No. Absen : 06

SMK NEGERI RENGEL


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Gerak Translasi

Gerak translasi adalah gerak suatu benda dimana setiap titik pada benda tersebut menempuh

lintasan dan bentuk yang sama. Lintasan pada gerak translasi dapat berupa garis lurus atau

bukan. Hal ini terjadi karena syarat sebuah gerak translasi adalah “setiap titik pada benda

tersebut menempuh lintasan dan bentuk yang sama”. seperti ilustrasi gerka translasi berikut.

Gerak Translasi Dengan Lintasan Lurus

Gerak Translasi Dengan Lintasan Melengkung

Gerak Rotasi

gerak rotasi dapat didefinisikan sebagai gerak suatu benda dengan bentuk dan lintasan
lingkaran di setiap titiknya. Jadi, benda disebut melakukan gerak rotasi jika setiap titik
pada benda itu (kecuali titik-titik pada sumbu putar) menempuh lintasan berbentuk
lingkaran. Sumbu putar adalah suatu garis lurus yang melalui pusat lingkaran dan tegak
lurus pada bidang lingkaran. Contoh gerak rotasi silahkan lihat gambar di bawah ini.

Gambar di atas merupakan contoh gerak rotasi, di mana setiap titik pada benda yang
berotasi bergerak melingkar mengelilingi sumbu putarnya.
Apa yang menyebabkan suatu benda mengalami gerak translasi dan gerak rotasi?
Penyebab suatu benda mengalami gerak translasi karena adanya gaya yang bekerja pada
benda tersebut. Sedangkan, penyebab suatu benda mengalami gerak rotasi karena
adanya momen gaya (torsi) yang bekerja pada benda tersebut.

Kesetimbangan Benda Tegar


Kesetimbangan benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar sama dengan nol.
Artinya jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan tetap diam. Namun jika awalnya
benda tegar tersebut bergerak dengan kecepatan konstan, maka ia akan tetap bergerak dengan
kecepatan konstan.
Sedangkan benda tegar sendiri adalah benda yang bentuknya (geometrinya) akan selalu tetap
sekalipun dikenakan gaya. Jadi sekalipun dia bergerak translasi atau rotasi bentuknya tidak akan
berubah, contohnya meja, kursi, bola, dll.
Jenis-jenis Kesetimbangan Benda Tegar
Secara umum kesetimbangan benda tegar dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni
kesetimbangan dinamis (benda yang bergerak baik secara translasi/linear ataupun secara angular
dan kesetimbangan statis (benda yang betul-betul diam).
Kesetimbangan statis itu sendiri dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Kesetimbangan stabil, terjadi apabila suatu benda diberikan gaya maka posisinya akan
berubah. Namun bila gaya tersebut dihilangkan maka posisinya akan kembali ke titik
semula.
2. Kesetimbangan labil (tidak stabil), terjadi apabila suatu benda diberikan gaya maka
posisinya akan berubah. Namun bila gaya tersebut dihilangkan maka posisinya tidak akan
kembali ke titik semula.
Contoh kesetimbangan stabil: kelereng di dasar mangkok ½ lingkaran. Ketika kelerang diberi
gangguan (gaya) sehingga posisinya menjadi naik, namun ketika gaya tersebut dihilangkan maka
posisi kelereng akan kembali ke dasar mangkok.

Sumber gambar: Dwi. S. Palupi, dkk. 2009


Sedangkan contoh kesetimbangan labil: kelereng yang diam di puncak mangkok ½ lingkaran
yang terbalik. Ketika kelereng diberi gangguan sedikit, maka ia akan jatuh ke bawah, dan tidak
akan kembali ke posisi semula.

Sumber gambar: Dwi. S. Palupi, dkk. 2009


Contoh kesetimbangan netral: kelereng yang ada di atas lantai. Ketika kelereng diberi gangguan,
maka posisinya akan bergeser. Namun titik beratnya tidak akan berpindah secara vertikal.

Sumber gambar: Bambang Haryadi 2009


Sifat Mekanik Bahan

Sifat Mekanik bahan adalah sifat fisik bahan apabila sebuah gaya dikenai pada bahan tersebut.
Sifat Mekanik
1. Sifat Plastis----àBahan tidak mampu untuk kembali ke ukuran dan bentuk asalnya, setelah
gaya luar dilepas.
2. Sifat Elastis ----à Bahan mampu untuk kembali ke ukuran dan bentuk asalnya, setelah gaya
luar dilepas.
Ada tiga besaran yang perlu diperhatikan pada sifat mekanik bahan yaitu tegangan dan regangan:
a. Tegangan atau stress Tegangan atau stress adalah besarnya gaya yang bekerja tiap satu
satuan luas penampang.

b. Regangan atau strain Regangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang batang
dengan panjang mula-mula.

c. Modulus elastisitas Modulus elastisitas adalah besaran yang menggambarkan tingkat


elastisitas bahan. Modulus elastisitas disebut juga modulus Young yang didefinisikan sebagai
perbandingan tegangan (stress) dengan Regangan (strain).
Modulus Elastisitas (Modulus Young)
Kekuatan bahan atau kekakuan bahan ditunjukkan oleh nilai Modulus Elastisitas bahan. Modulus
elastisitas sering disebut sebagai Modulus Young yang merupakan perbandingan antara
tegangan dan regangan, sehingga modulus elastisitas menunjukkan kecenderungan suatu
material untuk berubah bentuk dan kembali lagi ke bentuk semula bila diberi beban.

Konsep : Semakin tinggi nilai modulus elastisitas bahan, maka semakin sedikit perubahan
bentuk yang terjadi apabila diberi gaya. Jadi, semakin besar nilai modulus ini maka
semakin kecil regangan elastis yang terjadi atau semakin kaku.
FLUIDA STATIK DAN DINAMIS
FLUIDA
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas karena kedua
zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak
digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir.
Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat
yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu
tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu
tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari
pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup
juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni:
1. Fluida statis
2. Fluida Dinamis

1. FLUIDA STATIS
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam
keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa
dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga
tidak memiliki gaya geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana. Contoh
fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya oleh gaya apapun,
seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air tersebut bergerak. Contoh fluida
statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki kecepatan seragam pada tiap partikel
di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar sungai.
Cairan yang berada dalam bejana mengalami gaya-gaya yang seimbang sehingga cairan itu tidak
mengalir. Gaya dari sebelah kiri diimbangi dengan gaya dari sebelah kanan, gaya dari atas
ditahan dari bawah. Cairan yang massanya M menekan dasar bejana dengan gaya sebesar Mg.
Gaya ini tersebar merata pada seluruh permukaan dasar bejana. Selama cairan itu tidak mengalir
(dalam keadaan statis), pada cairan tidak ada gaya geseran sehingga hanya melakukan gaya ke
bawah oleh akibat berat cairan dalam kolom tersebut.
Sifat- Sifat Fluida
Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada dalam keadaan
diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa jenis, tegangan permukaan,
kapilaritas, dan viskositas.

2. FLUIDA DINAMIS
Pengertian Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk memudahkan
dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan terhadap
waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen
(tidak mengalami putaran-putaran).
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan dengan fluida dinamis ini.
Besaran-besaran dalam fluida dinamis
Debit aliran (Q)
Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau:

Dimana : Q = debit aliran (m3/s)


A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)

Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran

Dimana : Q = debit aliran (m3/s)


V = volume (m3)
t = selang waktu (s)
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

A. GETARAN
Getaran adalah gerakan bolak-balik secara periodik melalui titik keseimbangannya.
Contoh : gerakan bandul pada jam dinding berbandul, senar gitar yang dipetik, sayap serangga
ketika terbang dan lain-lain. Pada peristiwa tersebut, benda-benda dapat bergetar karena ada
usikan.
Perhatikan gambar ayunan/ bandul sederhana :

Kedudukan seimbang adalah kedudukan pada waktu benda tidak bergetar yaitu titik B
Satu gerakan penuh yaitu gerakan bandul : A-B-C-B-A atau B-A-B-C-B atau C-B-A-B-C atau
B-C-B-A-B
Jarak AB atau BC disebut Amplitudo.
Amplitudo yaitu simpangan terjauh atau terbesar dari titik keseimbangan.
Periode Getaran (T)
Periode getaran yaitu waktu yang diperlukan untuk menempuh satu getaran. Periode getaran
bandul tidak dipengaruhi oleh amplitudo, tetapi dipengaruhi oleh panjang tali bandul.

Keterangan:
T = periode (sekon)
t = waktu untuk menghasilkan n getaran (sekon)
n = banyaknya getaran

Frekuensi Getaran (f)


Frekuensi getaran yaitu banyak getaran yang dapat dilakukan benda dalam satu detik
Frekuensi getaran dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
f = frekuensi ( Hz)
t = waktu untuk menghasilkan getaran (sekon)
n= banyaknya getaran
Hubungan antara frekuensi (f ) dengan periode (T ) dinyatakan sebagai berikut.

Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
T = periode (sekon)

B. GELOMBANG
Gelombang adalah gerakan yang merambat melalui suatu medium
Berdasarkan mediumnya, gelombang dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Gelombang mekanik yaitu gelombang yang dalam perambatnya memerlukan medium.
Contohnya : gelombang pada tali, gelombang air, gelombang bunyi, gelombang pada slinki
dan sebagainya.
2. Gelombang Elektromagnetik yaitu gelombang yang dalam perambatannya tidak memerlukan
medium (zat antara). Contohnya : gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang TV,
gelombang radar dan sebagainya.
Berdasarkan bentuknya gelombang dibagi menjadi gelombang transversal dan longitudinal
1. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah gerakannya tegak lurus terhadap arah
rambatannya. Contoh : gelombang pada tali, gelombang pada air/ ombak. Bagian-bagian pada
gelombang transversal, seperti pada gambar

Puncak gelombang : B dan F


Dasar gelombang : D dan H
Bukit gelombang : ABC dan EFG
Lembah gelombang : CDE dan GHI
Amplitudo gelombang : BB’ atau DD’ atau FF’ atau HH’
Panjang gelombang (λ) : ABCDE atau BCDEF atau CDEFG
(1 panjang gelombang terdiri dari 1 bukit dan 1 lembah)

2. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah/ sejajar dengan arah
rambatannya. Contoh gelombang pada slinki, gelombang bunyi.

Bagian-bagian gelombang longitudinal, seperti pada gambar


Rapatan : AB
Renggangan : BC
Panjang gelombang (λ) : ABC (terdiri dari 1 rapatan dan 1 renggangan)

Istilah Pada Gelombang


Periode adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang.
Frekuensi adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam astu sekon.
Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh dalam waktu periode
Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam satu sekon.

Hubungan antara panjang gelombang ( ), periode (T), frekuensi (f) dan cepat gelombang (v)

= panjang gelombang (m),


T = periode gelombang (s),
f = frekuensi (Hz), dan
v = cepat rambat gelombang (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu (s)

C. Bunyi
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Sifat bunyi :
- Mernerlukan zat perantara
- Merambat dalam zat padat, cair dan gas
- Dapat dipantulkan

Gelombang bunyi bergerak ke segala arah dalam ruangan. Dalam perambatannya, gelombang
bunyi selalu memerlukan medium (tidak dapat merambat dalam ruang hampa).
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga macam.

1. Audiosonik adalah frekuensi bunyi antara 20-20.000 Hz, yang dapat didengar oleh
telinga manusia.
2. Infrasonik adalah frekuensi bunyi dibawah 20 Hz. Pada frekuensi ini dapat didengar oleh
beberapa binatang seperti: kelelawar, lumba-lumba, anjing, dll.
3. Utrasonik adalah frekuensi bunyi di atas 20.000 Hz. Dalam teknologi frekuensi bu-nyi ini
digunakan untuk mengukur kedalam laut.

 Pemanfaatan Ultrasonik :
a) Kacamata tunanetra; b) Menentukan cepat rambat bunyi di udara; c) Survei geofisika; d)
Mendeteksi cacat dan retak pada logam; e) Mengukur ketebalan pelat logam; f) USG dan
pembersih kotoran dan plak gigi; g) Mengukur kedalaman laut
 Bunyi yang mempunyai frekuensi teratur disebut nada, sedangkan bunyi yang frekuensinya
tak teratur disebut desah.
 Kuat lemahnya bunyi bergantung pada amplitudo dan tinggi rendahnya nada bunyi ditentukan
oleh frekuensi.
 Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya benda lain yang berfrekuensi sama dengan
sebuah benda yang bergetar. Resonansi pada bandul : Bandul A ikut bergetar ketika bandul C
digetarkan, tetapi garpu tala B dan D tetap

 Rumus Bunyi
Keterangan: atau = atau
v = Cepat rambat bunyi (m/s)
λ = Panjang gelombang bunyi (m)
T = Periode bunyi (sekon)
s = Jarak sumber bunyi terhadap pendengar (m)
t = Waktu tempuh bunyi (sekon)

 Bunyi pantul dapat dibedakan menjadi gaung dan gema. Gaung adalah bunyi pantul yang
langsung mengikuti bunyi asli, sedangkan gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah
bunyi asli.
 Prinsip pemantulan bunyi dapat dimanfaatkan pada alat USG (ultrasonografi) dan mengukur
kedalaman laut. Untuk mengetahui kedalaman laut, dengan menggunakan rumus:

s= kedalaman laut (m)


v= kecepatan bunyi (m/s)
t= waktu (sekon)

Anda mungkin juga menyukai