Anda di halaman 1dari 13

monsterRAWA

Senin, 11 Mei 2015


PENERAPAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR DAN DINAMIKA
ROTASI

MAKALAH PENERAPAN KESEIMBANGAN BENDA


TEGAR DAN DINAMIKA ROTASI
 

Dsusun Oleh :
Nama :
Purwaka Atmaja
No Absen : 17
Kelas : XI
IPA 2

KATA

PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunianya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan kepada pembaca dan melengkapi materi yang tidak dibahas secara mendetail di buku.
Makalah ini berisi informasi tentang “Penerapan Keseimbangan Benda Tegar dan Dinamika
Rotasi”. Yang kami harapkan pembaca dapat mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan
keseimbangan benda tegar dan dinamika rotasi selain itu pembaca dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari peranan berbagai pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha penulis. Amin

Candimulyo, 02 Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
1.2   Tujuan Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Penerapan Keseimbangan Benda Tegar
2.2 Penerapan Dinamika Rotasi
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Sejarah arsitektur telah melahirkan para pemikir dan perancang bangunan yang
karyanya sangat mengagumkan. Gabungan karya seni dan kekuatan yang kokoh menjadikan
hasil karya itu bertahan lama mengukir sejarah. Kekuatan yang menopang keindahan itu
terletak pada keseimbangan yang di rencanakan dengan baik. Pada pembahasan kali ini akan
mempelajari materi tentang penerapan keseimbangan benda tegar dan dinamika rotasi dalam
kehidupan sehari-hari.
            Dalam benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya yang bekerja
pada benda hanya mungkin menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros.
Pada benda tegar di kenal titik berat. Sedangkan dinamika rotasi adalah gerak melingkar yang
memperhatikan penyebabnya.

1.2 Tujuan Penulisan


            Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk mengetahui aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari dari konsep keseimbangan benda tegar dan aplikasi kehidupan sehari-
hari dari konsep dinamika rotasi.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENERAPAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
  PENGERTIAN
Benda tegar adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia fisika untuk
menyatakan suatu benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah diberikan suatu gaya
pada benda itu. Pada sebuah benda tegar, setiap titik harus selalu berada pada jarak yang
sama dengan titik-titik lainnya.
Sedangkan yang dimaksud keseimbangan benda tegar/titik berat adalah kondisi
dimana suatu benda berada dalam keseimbangan rotasi (artinya benda tersebut tidak
mengalami rotasi/pergerakan).

  MACAM - MACAM KESETIMBANGAN

1.   Kesetimbangan labil atau goyah


Kesetimbangan adalah keseimbangan pada suatu benda di mana setelah gangguan
yang diberikan atau dialami benda dihentikan, maka benda tidak kembali ke posisi
keseimbangan semula, tetapi bahkan memperbesar gangguan tersebut.
Contoh : Keseimbangan pada suatu benda dipandang sebagai keseimbangan yang dimiliki
benda jika gangguan yang dialaminya menurunkan titik beratnya (energi potensialnya). 
    2.   Kesetimbangan stabil atau mantap
Kesetimbangan stabil atau mantap adalah keseimbangan suatu benda di mana setelah
gangguan yang diberikan pada benda dihentikan, benda akan kembali ke posisi keseimbangan
semula.
Contoh : Keseimbangan stabil dapat dipandang sebagai keseimbangan yang dimiliki
benda jika gangguan yang dialaminya menaikkan titik beratnya (energi potensialnya).

3.   Kesetimbangan indeferen atau netral


Kesetimbangan indeferen atau netral adalah keseimbangan pada suatu benda di mana
setelah gangguan yang diberikan tidak mengubah posisi benda.
      Contoh :  Keseimbangan indiferen dapat dipandang sebagai keseimbangan yang dimiliki 
benda    dimana jika gangguan yang dialaminya tidak menyebabkan perubahan titik beratnya
(energi potensialnya).
  PENERAPAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
1. Pemikul Buah
   
Kesetimbangan adalah keadaan sistem atau benda tidak ada gaya atau tidak ada torsi
yang bekerja atau resultannya bernilai nol. Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang
tidak mengalami perubahan  bila diberi gaya luar dan torsi (t).Syarat kesetimbangan untuk
benda yang dianggap sebagai partikel adalah resultan gaya atau torsi  yang bekerja pada
benda tersebut sama dengan nol (St = 0) dan benda dalam keadaan diam. Pada benda
setimbang berlaku ∑Fx dan ∑y = 0, serta ∑τ = 0.
Sebagai contoh penerapan konsep kesetimbangan benda tegar, kami menggunakan
aplikasi kesetimbangan benda tegar pada seorang penjual Buah.

2. Pada Ayunan Yang Diam

Kesetimbangan merupakan keadaan sistem atau benda, tidak ada gaya atau torsi
bekerja atau resultannya nol. Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak mengalami
perubahan  bila diberi gaya luar dan torsi ( = 0) dan benda dalam keadaan diam. Syarat
kesetimbangan untuk benda yang dianggap sebagai partikel adalah resultan gaya atau torsi 
yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.
Aplikasi kesetimbangan benda tegar dapat diterapkan pada ayunan yang diam (tidak
sedang berayun) dari gambar tersebut dapat digambar sketsa ayunan beserta torsi dan gaya
yang bekerja di ayunan.

3. Pada Penjual Cobek


    
Yang dimaksud dengan kesetimbangan adalah keadaan system atau benda yang
pengaruh dan gaya torsi nol. Sedangkan benda tegar sendiri berarti ukuran dan bentuk benda
tidak berubah karena pengaruh gaya dan torsi. Pada benda setimbang berlaku ∑Fx dan ∑y =
0, serta ∑τ = 0.

4. Pada layar LCD gantung


     

Syarat suatu benda berada dalam keadaan setimbang adalah jika jumlah momen gaya
atau torsi sama dengan nol. Momen gaya atau torsi dilambangkan dengan simbol τ (baca:
Tau) dengan satuan Nm (baca: Newton meter). Torsi adalah tenaga putar, yaitu kemampuan
gaya F untuk memutar benda pada poros sejauh R.
Kesetimbangan artinya keadaan benda tidak ada gaya atau torsi yang bekerja atau
resultannya nol. Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan karena pengaruh
gaya dan torsi.

5. Pada Lampu Lalu Lintas


     

Seperti permasalahan yang akan kami bahas tentang lampu lalu lintas  ini, ia termasuk
dalam benda tegar karena pengaruh gaya dan torsi sama dengan nol. Hal itu dapat di buktikan
dari gambar berikut ini. Yakni gaya berat dari W1 dan W0 disamakan oleh gaya dari fs dan
gaya T ( tegang tali ). Gaya W1 dan W0¬ yang arahnya ke bawah searah jarum jam ( CW )
disamakan oleh gaya fs dan gaya T yang arahnya keatas berlawanan jarum jam ( CCW ).

6. Pada Jembatan
Kesetimbangan statis banyak diaplikasikan dalam bidang teknik, khususnya yang
berhubungan dengan desain struktur jembatan. Anda mungkin sering melewati jembatan
untuk menyeberangi sungai atau jalan. Menurut Anda, bagaimanakah kesetimbangan statis
suatu jembatan jika dijelaskan secara Fisika?
Suatu jembatan sederhana dapat dibuat dari batang pohon atau lempengan batu yang
disangga di kedua ujungnya. Sebuah jembatan, walaupun hanya berupa jembatan sederhana,
harus cukup kuat menahan berat jembatan itu sendiri, kendaraan, dan orang yang
menggunakannya. Jembatan juga harus tahan terhadap pengaruh kondisi lingkungan. Seiring
dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, dibuatlah jembatan-jembatan yang
desain dan konstruksinya lebih panjang dan indah, serta terbuat dari material yang lebih kuat
dan ringan, seperti baja. Secara umum, terdapat tiga jenis konstruksi jembatan. Marilah
pelajari pembahasan kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada setiap jenis jembatan
berikut.

7. Jembatan kantilever
Jembatan kantilever adalah jembatan panjang yang mirip dengan jembatan sederhana
yang terbuat dari batang pohon atau lempengan batu, tetapi penyangganya berada di tengah.
Pada bagian-bagiannya terdapat kerangka keras dan kaku (terbuat dari besi atau baja).
Bagianbagian kerangka pada jembatan kantilever ini meneruskan beban yang ditanggungnya
ke ujung penyangga jembatan melalui kombinasi antara tegangan dan regangan. Tegangan
timbul akibat adanya pasangan gaya yang arahnya menuju satu sama lain, sedangkan
regangan ditimbulkan oleh pasangan gaya yang arahnya saling berlawanan.
Kombinasi antara pasangan gaya yang berupa regangan dan tegangan, menyebabkan
setiap bagian jembatan yang berbentuk segitiga membagi berat beban jembatan secara sama
rata sehingga meningkatkan perbandingan antara kekuatan terhadap berat jembatan. Pada
umumnya, jembatan kantilever digunakan sebagai penghubung jalan yang jaraknya tidak
terlalu jauh, karena jembatan jenis ini hanya cocok untuk rentang jarak 200 m sampai dengan
400 m.

8. Jembatan lengkung

Jembatan lengkung adalah jembatan yang konstruksinya berbentuk busur setengah


lingkaran dan memiliki struktur ringan dan terbuka. Rentang maksimum yang dapat dicapai
oleh jembatan ini adalah sekitar 900 m. Pada jembatan lengkung ini, berat jembatan serta
beban yang ditanggung oleh jembatan (dari kendaraan dan orang yang melaluinya)
merupakan gaya-gaya yang saling berpasangan membentuk tekanan. Oleh karena itu, selain
menggunakan baja, jembatan jenis ini dapat menggunakan batuan-batuan sebagai material
pembangunnya. Desain busur jembatan menghasilkan sebuah gaya yang mengarah ke dalam
dan ke luar pada dasar lengkungan busur.
9. Jembatan gantung

Jembatan gantung adalah jenis konstruksi jembatan yang menggunakan kabel-kabel


baja sebagai penggantungnya, dan terentang di antara menara-menara. Setiap ujung kabel-
kabel penggantung tersebut ditanamkan pada jangkar yang tertanam di pinggiran pantai.
Jembatan gantung menyangga bebannya dengan cara menyalurkan beban tersebut (dalam
bentuk tekanan oleh gaya-gaya) melalui kabel-kabel baja menuju menara penyangga.
Kemudian, gaya tekan tersebut diteruskan oleh menara penyangga ke tanah. Jembatan
gantung ini memiliki perbandingan antara kekuatan terhadap berat jembatan yang paling
besar, jika dibandingkan dengan jenis jembatan lainnya. Oleh karena itu, jembatan gantung
dapat dibuat lebih panjang, seperti Jembatan Akashi-Kaikyo di Jepang yang memiliki
panjang rentang antarmenara 1780 m.
Dalam benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya yang bekerja pada
benda hanya mungkin menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros. Pada
benda tegar di kenal titik berat.
10 Desain dan pembuatan mobil balap

Selain pada jembatan aplikasi keseimbangan dalam teknologi dapat juga diterapkan dalam
disain dan pembuatan mobil balap. Suatu benda akan lebih stabil bila titik beratnya lebih
rendah dari titik alas atau tumpuannya lebih lebar. Hal ini yang mengakibatkan badan mobil
balap dibuat rendah serta lebar. Dengan bentuk seperti ini diharapkan sebuah mobil balap
lebih sulit terguling sewaktu menempuh lintasan tikungan dengan kecepatan tinggi. Selain
pada mobil balap bentuk seperti ini diterapkan pula pada mobil-mobil dengan akselerasi
tinggi seperti sedan karena walau bobotnya kecil dengan kecepatan tinggi akan memiliki
energi kinetik yang besar. Coba bandingkan dengan bentuk mobil lain seperti truk, bus, atau
kendaraan besar lain yang dirancang dengan tingkat kecepatan yang akselerasinya rendah.

2.2 PENERAPAN DINAMIKA ROTASI


Dinamika rotasi adalah gerak rotasi suatu partikel atau benda tanpa memperhatikan penyebab
terjadinya gerak rotasi tersebut.berikut penerapannya :
1 Dalam penari balet
Seseorang penari akan menarik tangannya ke dekat badannya untuk berputar lebih cepat dan
mengembangkan kedua tangannya untuk berputar lebih cepat. Ketika penari menarik kedua
tangannya ke dekat badannya,momen inersia sistem berkurang sehingga kecepatan sudut
penari semakin besar. Sebaiknya, ketika kedua tangan mengembang , momen inersia sistem
meningkat sehingga kecepatan sudut penari semakin kecil.

2 Pelompat indah
Pada saat pelompat indah hendak melakukan putaran di udara,ia akan menekuk tubuhnya.
Hal ini akan mengurangi momen inersianya sehingga kecepatan sudutnya menjadi lebih
besar, dan ia dapat berputar satu setengah putaran. Pada tahap akhir lompatannya,pelompat
memanjangkan lagi tubuhnya sehinga ia dapat terjun ke air dengen kecepatan sudut yang
lebih rendah.
3 Katrol
Hukum II Newton untuk gerak rotasi dapat diterapkan pada berbagai rotasi benda tegar. Salah
satu penerapannya adalah adalah pada katrol. Katrol dapat berputar dengan kecepatan
sudut.Putaran katrol itu dipengaruhi oleh sebuah gaya yang menyinggung permukaan katrol
dan besarnya tetap terhadap sumbu putar.
4. Peluncuran Roket
Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas menuju atmosfer Bumi. Hal ini dapat dilakukan karena
adanya gaya dorong dari mesin roket yang bekerja berdasarkan impuls yang diberikan oleh roket.
Pada saat roket sedang bergerak, akan berlaku hukum kekekalan momentum. Pada saat roket belum
dinyalakan, momentum roket adalah nol. Apabila bahan bakar di dalamnya telah dinyalakan, pancaran
gas mendapatkan momentum yang arahnya ke bawah. Oleh karena momentum bersifat kekal, roket
pun akan mendapatkan momentum yang arahnya berlawanan dengan arah buang bersifat gas roket
tersebut dan besarnya sama. Secara matematis gaya dorong pada roket dinyatakan dalam hubungan
berikut.
Impuls = perubahan momentum
FΔt = Δ(mv)
F = v(Δm/ Δt)
dengan: F = gaya dorong roket (N),
(Δm/ Δt)= perubahan massa roket terhadap waktu (kg/s), dan
v = kecepatan roket (m/s).
5. Air Safety Bag (kantong udara)
Air Safety Bag (kantong udara) digunakan untuk memperkecil gaya akibat tumbukan yang terjadi
pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut dipasangkan pada mobil serta dirancang untuk keluar dan
mengembang secara otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu meminimalkan efek
gaya terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip kerjanya adalah memperpanjang waktu yang
dibutuhkan untuk menghentikan momentum pengemudi. Saat tabrakan terjadi, pengemudi cenderung
untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak mobil (Hukum Pertama Newton). Gerakan ini
akan membuatnya menabrak kaca depan mobil yang mengeluarkan gaya sangat besar untuk
menghentikan momentum pengemudi dalam waktu sangat singkat. Apabila pengemudi menumbuk
kantong udara, waktu yang digunakan untuk menghentikan momentum pengemudi akan lebih lama
sehingga gaya yang ditimbulkan pada pengemudi akan mengecil. Dengan demikian, keselamatan si
pengemudi akan lebih terjamin.

6. Desain Mobil
Desain mobil dirancang untuk mengurangi besarnya gaya yang timbul akibat tabrakan.
Caranya dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil agar dapat menggumpal sehingga
mobil yang bertabrakan tidak saling terpental satu dengan lainnya. Mengapa demikian?
Apabila mobil yang bertabrakan saling terpental, pada mobil tersebut terjadi perubahan
momentum dan impuls yang sangat besar sehingga membahayakan keselamatan jiwa
penumpangnya.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
            Dari makalah diatas didapat sebuah kesimpulan yaitu, aplikasi keseimbangan benda
tegar tegar dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada tongkat pemukul kasti, kemudian kita
lempar sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara seksama, gerakan tongkat
pemukul tadi dapat kita gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari gerak translasi
yang sedang dijalani dimana pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini
memang berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya.
            Sedangkan contoh beberapa penerapan dinamika rotasi dalam kehidupan sehari hari
adalah pada penari balet,pelompat indah, katrol dan lain-lain
            Jadi ilmu fisika, tidak hanya sebagai ilmu ekstak yang tidak ada penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari akan tetapi dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari hari . Hal ini
dapat dibuktikan dari makalah ini bahwa meskipun ilmu fisika  sangat erat kaitannya dengan
rumus-rumus, tetapi di balik itu semua terdapat aplikasi dalam kehidupan sehari-hari disekitar
kita yang tidak kita duga.

3.2 Saran
            Sebaiknya pada pembahasan atau pembuatan makalah selanjutnya diharapkan lebih
banyak lagi memiliki referensi agar isi makalah lebih luas dan informasi yang ditulis jauh
lebih variatif.

Diposting oleh monsterRAWA di 18.02


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

5 komentar:

1.

monsterRAWA11 Mei 2015 18.03

ITS AMAZING

Balas

2.

andri wicaksono19 Februari 2017 15.08

keren

Balas

3.

Hasna Salsabila4 Oktober 2017 01.49

Terimakasih

Balas
4.

Hasna Salsabila4 Oktober 2017 01.50

Terimakasih

Balas

5.

Unknown3 Agustus 2018 04.58

Kak itu katrolnya jenis apa kak pada penerapan benda tegar katrol tetap atau yg lain
kak??

Balas

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya
monsterRAWA
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
 ▼  2015 (3)
o ▼  Mei (3)
 artikel kesehatan
 PENERAPAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR DAN
DINAMIKA RO...
 BALI BEACH
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai