Dsusun Oleh :
Nama :
Purwaka Atmaja
No Absen : 17
Kelas : XI
IPA 2
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunianya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan kepada pembaca dan melengkapi materi yang tidak dibahas secara mendetail di buku.
Makalah ini berisi informasi tentang “Penerapan Keseimbangan Benda Tegar dan Dinamika
Rotasi”. Yang kami harapkan pembaca dapat mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan
keseimbangan benda tegar dan dinamika rotasi selain itu pembaca dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari peranan berbagai pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha penulis. Amin
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Penerapan Keseimbangan Benda Tegar
2.2 Penerapan Dinamika Rotasi
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah arsitektur telah melahirkan para pemikir dan perancang bangunan yang
karyanya sangat mengagumkan. Gabungan karya seni dan kekuatan yang kokoh menjadikan
hasil karya itu bertahan lama mengukir sejarah. Kekuatan yang menopang keindahan itu
terletak pada keseimbangan yang di rencanakan dengan baik. Pada pembahasan kali ini akan
mempelajari materi tentang penerapan keseimbangan benda tegar dan dinamika rotasi dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya yang bekerja
pada benda hanya mungkin menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros.
Pada benda tegar di kenal titik berat. Sedangkan dinamika rotasi adalah gerak melingkar yang
memperhatikan penyebabnya.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENERAPAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
PENGERTIAN
Benda tegar adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia fisika untuk
menyatakan suatu benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah diberikan suatu gaya
pada benda itu. Pada sebuah benda tegar, setiap titik harus selalu berada pada jarak yang
sama dengan titik-titik lainnya.
Sedangkan yang dimaksud keseimbangan benda tegar/titik berat adalah kondisi
dimana suatu benda berada dalam keseimbangan rotasi (artinya benda tersebut tidak
mengalami rotasi/pergerakan).
Kesetimbangan merupakan keadaan sistem atau benda, tidak ada gaya atau torsi
bekerja atau resultannya nol. Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak mengalami
perubahan bila diberi gaya luar dan torsi ( = 0) dan benda dalam keadaan diam. Syarat
kesetimbangan untuk benda yang dianggap sebagai partikel adalah resultan gaya atau torsi
yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.
Aplikasi kesetimbangan benda tegar dapat diterapkan pada ayunan yang diam (tidak
sedang berayun) dari gambar tersebut dapat digambar sketsa ayunan beserta torsi dan gaya
yang bekerja di ayunan.
Syarat suatu benda berada dalam keadaan setimbang adalah jika jumlah momen gaya
atau torsi sama dengan nol. Momen gaya atau torsi dilambangkan dengan simbol τ (baca:
Tau) dengan satuan Nm (baca: Newton meter). Torsi adalah tenaga putar, yaitu kemampuan
gaya F untuk memutar benda pada poros sejauh R.
Kesetimbangan artinya keadaan benda tidak ada gaya atau torsi yang bekerja atau
resultannya nol. Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan karena pengaruh
gaya dan torsi.
Seperti permasalahan yang akan kami bahas tentang lampu lalu lintas ini, ia termasuk
dalam benda tegar karena pengaruh gaya dan torsi sama dengan nol. Hal itu dapat di buktikan
dari gambar berikut ini. Yakni gaya berat dari W1 dan W0 disamakan oleh gaya dari fs dan
gaya T ( tegang tali ). Gaya W1 dan W0¬ yang arahnya ke bawah searah jarum jam ( CW )
disamakan oleh gaya fs dan gaya T yang arahnya keatas berlawanan jarum jam ( CCW ).
6. Pada Jembatan
Kesetimbangan statis banyak diaplikasikan dalam bidang teknik, khususnya yang
berhubungan dengan desain struktur jembatan. Anda mungkin sering melewati jembatan
untuk menyeberangi sungai atau jalan. Menurut Anda, bagaimanakah kesetimbangan statis
suatu jembatan jika dijelaskan secara Fisika?
Suatu jembatan sederhana dapat dibuat dari batang pohon atau lempengan batu yang
disangga di kedua ujungnya. Sebuah jembatan, walaupun hanya berupa jembatan sederhana,
harus cukup kuat menahan berat jembatan itu sendiri, kendaraan, dan orang yang
menggunakannya. Jembatan juga harus tahan terhadap pengaruh kondisi lingkungan. Seiring
dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, dibuatlah jembatan-jembatan yang
desain dan konstruksinya lebih panjang dan indah, serta terbuat dari material yang lebih kuat
dan ringan, seperti baja. Secara umum, terdapat tiga jenis konstruksi jembatan. Marilah
pelajari pembahasan kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada setiap jenis jembatan
berikut.
7. Jembatan kantilever
Jembatan kantilever adalah jembatan panjang yang mirip dengan jembatan sederhana
yang terbuat dari batang pohon atau lempengan batu, tetapi penyangganya berada di tengah.
Pada bagian-bagiannya terdapat kerangka keras dan kaku (terbuat dari besi atau baja).
Bagianbagian kerangka pada jembatan kantilever ini meneruskan beban yang ditanggungnya
ke ujung penyangga jembatan melalui kombinasi antara tegangan dan regangan. Tegangan
timbul akibat adanya pasangan gaya yang arahnya menuju satu sama lain, sedangkan
regangan ditimbulkan oleh pasangan gaya yang arahnya saling berlawanan.
Kombinasi antara pasangan gaya yang berupa regangan dan tegangan, menyebabkan
setiap bagian jembatan yang berbentuk segitiga membagi berat beban jembatan secara sama
rata sehingga meningkatkan perbandingan antara kekuatan terhadap berat jembatan. Pada
umumnya, jembatan kantilever digunakan sebagai penghubung jalan yang jaraknya tidak
terlalu jauh, karena jembatan jenis ini hanya cocok untuk rentang jarak 200 m sampai dengan
400 m.
8. Jembatan lengkung
Selain pada jembatan aplikasi keseimbangan dalam teknologi dapat juga diterapkan dalam
disain dan pembuatan mobil balap. Suatu benda akan lebih stabil bila titik beratnya lebih
rendah dari titik alas atau tumpuannya lebih lebar. Hal ini yang mengakibatkan badan mobil
balap dibuat rendah serta lebar. Dengan bentuk seperti ini diharapkan sebuah mobil balap
lebih sulit terguling sewaktu menempuh lintasan tikungan dengan kecepatan tinggi. Selain
pada mobil balap bentuk seperti ini diterapkan pula pada mobil-mobil dengan akselerasi
tinggi seperti sedan karena walau bobotnya kecil dengan kecepatan tinggi akan memiliki
energi kinetik yang besar. Coba bandingkan dengan bentuk mobil lain seperti truk, bus, atau
kendaraan besar lain yang dirancang dengan tingkat kecepatan yang akselerasinya rendah.
2 Pelompat indah
Pada saat pelompat indah hendak melakukan putaran di udara,ia akan menekuk tubuhnya.
Hal ini akan mengurangi momen inersianya sehingga kecepatan sudutnya menjadi lebih
besar, dan ia dapat berputar satu setengah putaran. Pada tahap akhir lompatannya,pelompat
memanjangkan lagi tubuhnya sehinga ia dapat terjun ke air dengen kecepatan sudut yang
lebih rendah.
3 Katrol
Hukum II Newton untuk gerak rotasi dapat diterapkan pada berbagai rotasi benda tegar. Salah
satu penerapannya adalah adalah pada katrol. Katrol dapat berputar dengan kecepatan
sudut.Putaran katrol itu dipengaruhi oleh sebuah gaya yang menyinggung permukaan katrol
dan besarnya tetap terhadap sumbu putar.
4. Peluncuran Roket
Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas menuju atmosfer Bumi. Hal ini dapat dilakukan karena
adanya gaya dorong dari mesin roket yang bekerja berdasarkan impuls yang diberikan oleh roket.
Pada saat roket sedang bergerak, akan berlaku hukum kekekalan momentum. Pada saat roket belum
dinyalakan, momentum roket adalah nol. Apabila bahan bakar di dalamnya telah dinyalakan, pancaran
gas mendapatkan momentum yang arahnya ke bawah. Oleh karena momentum bersifat kekal, roket
pun akan mendapatkan momentum yang arahnya berlawanan dengan arah buang bersifat gas roket
tersebut dan besarnya sama. Secara matematis gaya dorong pada roket dinyatakan dalam hubungan
berikut.
Impuls = perubahan momentum
FΔt = Δ(mv)
F = v(Δm/ Δt)
dengan: F = gaya dorong roket (N),
(Δm/ Δt)= perubahan massa roket terhadap waktu (kg/s), dan
v = kecepatan roket (m/s).
5. Air Safety Bag (kantong udara)
Air Safety Bag (kantong udara) digunakan untuk memperkecil gaya akibat tumbukan yang terjadi
pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut dipasangkan pada mobil serta dirancang untuk keluar dan
mengembang secara otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu meminimalkan efek
gaya terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip kerjanya adalah memperpanjang waktu yang
dibutuhkan untuk menghentikan momentum pengemudi. Saat tabrakan terjadi, pengemudi cenderung
untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak mobil (Hukum Pertama Newton). Gerakan ini
akan membuatnya menabrak kaca depan mobil yang mengeluarkan gaya sangat besar untuk
menghentikan momentum pengemudi dalam waktu sangat singkat. Apabila pengemudi menumbuk
kantong udara, waktu yang digunakan untuk menghentikan momentum pengemudi akan lebih lama
sehingga gaya yang ditimbulkan pada pengemudi akan mengecil. Dengan demikian, keselamatan si
pengemudi akan lebih terjamin.
6. Desain Mobil
Desain mobil dirancang untuk mengurangi besarnya gaya yang timbul akibat tabrakan.
Caranya dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil agar dapat menggumpal sehingga
mobil yang bertabrakan tidak saling terpental satu dengan lainnya. Mengapa demikian?
Apabila mobil yang bertabrakan saling terpental, pada mobil tersebut terjadi perubahan
momentum dan impuls yang sangat besar sehingga membahayakan keselamatan jiwa
penumpangnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas didapat sebuah kesimpulan yaitu, aplikasi keseimbangan benda
tegar tegar dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada tongkat pemukul kasti, kemudian kita
lempar sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara seksama, gerakan tongkat
pemukul tadi dapat kita gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari gerak translasi
yang sedang dijalani dimana pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini
memang berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya.
Sedangkan contoh beberapa penerapan dinamika rotasi dalam kehidupan sehari hari
adalah pada penari balet,pelompat indah, katrol dan lain-lain
Jadi ilmu fisika, tidak hanya sebagai ilmu ekstak yang tidak ada penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari akan tetapi dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari hari . Hal ini
dapat dibuktikan dari makalah ini bahwa meskipun ilmu fisika sangat erat kaitannya dengan
rumus-rumus, tetapi di balik itu semua terdapat aplikasi dalam kehidupan sehari-hari disekitar
kita yang tidak kita duga.
3.2 Saran
Sebaiknya pada pembahasan atau pembuatan makalah selanjutnya diharapkan lebih
banyak lagi memiliki referensi agar isi makalah lebih luas dan informasi yang ditulis jauh
lebih variatif.
5 komentar:
1.
ITS AMAZING
Balas
2.
keren
Balas
3.
Terimakasih
Balas
4.
Terimakasih
Balas
5.
Kak itu katrolnya jenis apa kak pada penerapan benda tegar katrol tetap atau yg lain
kak??
Balas
Mengenai Saya
monsterRAWA
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2015 (3)
o ▼ Mei (3)
artikel kesehatan
PENERAPAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR DAN
DINAMIKA RO...
BALI BEACH
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.