Anda di halaman 1dari 13

KINEMATIKA FLUIDA

Secara ideal, semua fluida adalah kompressibel, sehingga densitas akan


berubah terhadap tekanan, tetapi dalam kondisi aliran steady dan apabila
perubahan densitaas adalah kecil. Maka pendeakatan yang mempermudah untuk
menganalisa permasalahan ini adalah sering menggunakan pendekataan fluida
inkompressibel dan mempunyai densitas konstan.
Fluida gas adalah sangat mudah sangat mudah dikompres, kecuali apabila
perubahan tekanan dan densitas adalah sangat kecil. Sehingga sudah barang tentu
fluida gas akan lebih logis apabila dipakai pendekatan fluida dan alirang
kompressibel. Sekarang membicarakan tentang regim aliran. Karakter aliran
dalam fluida bisa dikenali dan dikelompokkan dalam dua bentuk aliran yakni
aliran Laminar dan aliran Turbular.
Tabung gelas ditidurakan dalam reservoir air, ujung satu tertutup didalam
reservoir sedangkan ujung yang lain diluar tabung gelas yang dihubungkan
dengan katup. Tinta berwarna di Injeksikan dalam tabung melalui ujung tertutup
di dalam reservoar.
Dengan mengatur perubahan permukaan kutub, maka akan terjadi
perubahan aliran air dalam tabung. Apabila pintu katup dibuka hanya dengan
sedikit air yang mengalir, maka yang terjadi adalah pergerakkan filament tinta
pewarnna akan lurus dengan tanpa terjadi pencampuran dengan air. Ketika
kecepatan air yang mengalir dalam pipadiperbesar dengan cara membuka katub
lebih lebar, maka akan terjadi derajat pencampuran membesar beserta berubahnya
aliran yakni tidak membentuk lintasan garis lurus dan membentuk gelombang.
Apabila kecepatan ditambah lagi maka bentuk gelomabang sebagai lintasan aliran
akan semakin tampak, tetapi dengan kecepatan yang lebih besar lagi akan
memperlihatkan derajat pencampuran yang lebih besar sehingga pola gelembung
akan semakimn tidak tampak dan pola aliran menjadi komplek.
Reynold membuat kesimpulan bahwa dengan aliran yang kecepatannya
relative rendah maka lintasan aliran akan membentuk lintasan lurus dan
membentuk lapisan datar atau laminar. Sedangkan dengan kecepatan aliran yang

[12]
relative besar akan menghasilkan aliran yang tidak laminar melinkan komplek
(lintasan gerak partikel individual adalah komplek dan saling tidak teratur antara
satu dengan yang lain), pada term ini disebut juga aliran turbulen. sehingga cirri
khas dari aliran turbbulen adalah tidak adanya ketelaturan dalam lintasannya pada
skala kecil.
Disini diberikan karakter umum terhadap aliran laminar dan aliran
turbulen sebagai berikut :

Ciri-ciri aliran laminar adalah :


• Fluida bergerak mengikuti garis lurus
• Kecepatan rendah
• Dimensi linear kecil
• Viskositas tinggi
Ciri-ciri aliran turbular :
• Aliran banyak bercampur
• Kecepatan tinggi
• Dimensi linear besar (panjang skala aliran)
• Viskositas rendah

[13]
KINEMATIKA FLUIDA (Sistem, Control Surface dan Control Volume)

Halaman 1

[14]
Halaman 2

[15]
Halaman 3

[16]
Halaman 4

Halaman 5

[17]
Kinematika aliran Fluida

Ternyata air, udara atau jenis fluida lain yang selama ini kita kenal
ternyata memilki gerak yang dianalisis. fluida tidak mngalir secara serampangan.
bahkan fluida trnyata memiliki keteraturan dalam aliran walaupun membentuk
aliran turbulen atau vorteks sekalipun. Sebuah elemen fluida kecil berbentuk
kubus yang semula berada dalam posisi tertentu akan bergerak ke posisi lainnya
selama suatu interval waktu tertentu jga. karena adanya variasi kecepatan yang
cukup rumit, maka alirannya dapat disederhanakan dan diperkirakan tidak hanya
bertranslasi terhadap dari satu posisi, tetapi juga mengalami perubahan volume(
deformasi linear), berotasi dan juga mengalami deformasi angular.

Dan untuk bisa memahami kinematik alirannya maka kita harus meninjau
kembali medan kecepatan dan percepatan. Dalam penggambaran medan
kecepatan dan percepatannya yaitu

[18]
dan dapat disederhanakan sebagai

Dalam fisika, kinematika adalah cabang dari mekanika klasik yang


membahas gerak benda dan sistem benda tanpa mempersoalkan gaya penyebab
gerakan.[1][2][3] Kata kinematika dicetuskan oleh fisikawan Perancis A.M. Ampère
cinématique[4] yang ia ambil dari Yunani Kuno κίνημα, kinema (gerak),
diturunkan dari κινεῖν, kinein.[5] [6]
Hal terakhir ini berbeda dari dinamika atau
sering disebut dengan Kinetika, yang mempersoalkan gaya yang memengaruhi
gerakan. Studi mengenai kinematika biasa disebut juga sebagai geometri gerak.[7]

Kinematika dari benda bergerak

Besaran kinematika untuk partikel klasik: massa m, posisi r, kecepatan v,


percepatan a.

Kinematika partikel adalah studi yang mempelajari karakteristik gerak


suatu partikel. Posisi suatu partikel didefinisikan sebagai vektor koordinat dari
awal titik acuan ke partikel. Sebagai contoh, anggaplah ada sebuah menara
setinggi 50 meter di sebelah selatan rumah anda, dimana titik acuannya adalah
rumah anda, dengan timur sebagai sumbu-x dan utara sebagai sumbu-y, maka

[19]
koordinat vektor menara tersebut adalah r=(0, -50, 0). Vektor koordinat di puncak
menara adalah r=(0, -50, 50).

Dalam bentuk 3 dimensi, posisi titik P dapat dituliskan sebagai

dengan xP, yP, dan zP adalah koordinat Kartesian dan i, j dan k adalah unit vektor
yang mengikuti sumbu x, y, dan z. Besar dari vektor posisi |P| adalah jarak antara
titik P dengan titik acuan, dapat dituliskan sebagai:

Trajektori dari sebuah partikel adalah fungsi vektor terhadap waktu, P(t), yang
mendefinisikan kurva yang dibentuk dari partikel yang bergerak, yang akan
memberikan persamaan

dengan koordinatxP, yP, dan zP masing-masing adalah fungsi waktu.

Kecepatan dan kelajuan

Kecepatan sebuah partikel adalah vektor yang menunjukkan arah dan besar dari
perubahan posisi vektor, bagaimana posisi sebuah benda berpindah tiap waktu.
Anggap rasio perbedaan 2 posisi partikel dibagi dalam interval waktu sama, maka
kecepatan rata-rata pada interval tersebut adalah

dengan ΔP adalah perubahan posisi vektor per selang waktu Δt.

[20]
Ketika limit ketika interval waktu Δt menjadi semakin kecil, maka kecepatan rata-
rata menjadi turunan waktu dari posisi vektor:

Maka, kecepatan adalah besarnya perubahan posisi per satuan waktu.

Kelajuan dari suatu objek adalah besar |V| dari suatu kecepatan. Kelajuan
merupakan besaran skalar:

dengan s adalah panjang jalur lintasan total yang ditempuh partikel. Kelajuan
adalah besaran yang selalu bernilai positif.

Gerak Relatif

Dapat ditunjukkan dengan persamaan matematika vektor sederhana berikut yang


memperlihatkan suatu penjumlahan vektor : gerak relatif terhadap sama
dengan gerak relatif terhadap ditambah dengan gerak relatif terhadap :

Gerakan Koordinat

Salah satu persamaan dasar dalam kinematika adalah persamaan yang


menggambarkan tentang turunan dari sebuah vektor yang berada dalam suatu
sumbu koordinat bergerak. Yaitu : turunan terhadap waktu dari sebuah vektor
relatif terhadap suatu koordinat diam, sama dengan turunan terhadap waktu vektor
tersebut relatif terhadap koordinat bergerak ditambah dengan hasil perkalian
silang dari kecepatan sudut koordinat bergerak dengan vektor itu. Dalam bentuk
persamaan :

[21]
dimana :

adalah sebuah vektor

adalah sebuah sumbu koordinat tetap / tak bergerak

adalah sebuah sumbu koordinat berputar

adalah kecepatan sudut perputaran koordinat

Sistem Koordinat

Sistem Koordinat Diam

Pada sistem koordinat ini, sebuah vektor digambarkan sebagai suatu penjumlahan

dari vektor-vektor yang searah dengan sumbu , , atau . Umumnya

adalah sebuah vektor satuan pada arah , adalah sebuah vektor satuan pada

arah , dan adalah sebuah vektor satuan pada arah .

Vektor posisi (atau ), vektor kecepatan dan vektor percepatan , dalam


sistem koordinat Cartesian digambarkan sebagai berikut :

catatan : ,

[22]
Sistem Koordinat Bergerak 2 Dimensi

Sistem koordinat ini hanya menggambarkan gerak bidang yang berbasis pada 3

vektor satuan orthogonal yaitu vektor satuan , dan vektor satuan sebagai

sebuah bidang dimana suatu obyek benda berputar terletak/berada, dan sebagai
sumbu putarnya. Berbeda dengan sistem koordinat Cartesian di atas, dimana
segala sesuatunya diukur relatif terhadap datum yang tetap dan diam tak berputar,
datum dari koordinat-koordinat ini dapat berputar dan berpindah - mengikuti
gerakan dari benda atau partikel pada suatu benda yang diamati. Hubungan antara
koordinat diam dan koordinat berputar dan bergerak ini dapat dilihat lebih rinci
pada Transformasi Orthogonal.

[23]
REFERENSI

1. ^ Edmund Taylor Whittaker (1904). A Treatise on the Analytical


Dynamics of Particles and Rigid Bodies. Cambridge University Press.
Chapter 1. ISBN 0-521-35883-3.
2. ^ Joseph Stiles Beggs (1983). Kinematics. Taylor & Francis. hlm. 1.
ISBN 0-89116-355-7.
3. ^ Thomas Wallace Wright (1896). Elements of Mechanics Including
Kinematics, Kinetics and Statics. E and FN Spon. Chapter 1.
4. ^ Ampère, André-Marie. Essai sur la Pilosophie des Sciences. Chez
Bachelier.
5. ^ Merz, John (1903). A History of European Thought in the Nineteenth
Century. Blackwood, London. hlm. 5.
6. ^ O. Bottema & B. Roth (1990). Theoretical Kinematics. Dover
Publications. preface, p. 5. ISBN 0-486-66346-9.
7. ^ See, for example: Russell C. Hibbeler (2009). "Kinematics and kinetics
of a particle". Engineering Mechanics: Dynamics (ed. 12th). Prentice Hall.
hlm. 298. ISBN 0-13-607791-9., Ahmed A. Shabana (2003). "Reference
kinematics". Dynamics of Multibody Systems (ed. 2nd). Cambridge
University Press. ISBN 978-0-521-54411-5., P. P. Teodorescu (2007).
"Kinematics". Mechanical Systems, Classical Models: Particle Mechanics.
Springer. hlm. 287. ISBN 1-4020-5441-6.

[24]

Anda mungkin juga menyukai