Anda di halaman 1dari 13

Gambar pengamatan Keterangan

Nama umum : Gadung Cina a. Batang


Nama daerah : Gadung Cina (Sumatera), b. Daun
Sabrang (Sumatera), Pendang (Sumatera), - Deskripsi tanaman
Peundang (Sumatera), Ghadhung Tambha Daun
(Jawa), Ghadhung China (Jawa), Gadung Bangun daun : ovatus (bulat
(Sulawesi), Gadu (Sulawesi). telur)
Nama Latin : Smilax china L. Ujung daun : meruncing
(P.T. Eisai Indonesia, 1966) Tepi daun : rata
Pangkal : membulat
Batang
Memanjat
Berduri
Bulat
Akar
Tinggal atau merambat
a
- Deskripsi menurut acuan
Termasuk ke dalam kelompok

b tumbuhan terna (tumbuhan yang


batangnya lunak)
Permukaan daun berbulu halus
Helaian daun lateral berukuran
tidak sama
Merupakan tanaman herb
(tanaman aromatik)
Akar tanaman termasuk jenis
akar tinggal/rimpang
(P.T. Eisai Indonesia, 1966)
- Fungsi
Smilax china L., yang populer
dikenal sebagai 'Jin Gang Teng'
atau 'Ba Qia', banyak digunakan
sebagai pengobatan tradisional
Tiongkok (TCM) untuk
pengobatan kondisi artit diuretik
dan reumatik, serta untuk
detoksikasi, dan untuk mengobati
sakit pinggang. , gout, tumor, dan
penyakit radang; itu juga
digunakan sebagai makanan di
beberapa daerah di Tiongkok.
(Felicia et al.,2014)
Gambar Pengamatan Keterangan
Nama Umum : Cempedak a. Daun
Nama Daerah : Malaya (Sumatera) b. Batang
Nama Latin : Artocarpus integer L.f. - Deskripsi tanaman
(P.T. Eisai Indonesia, 1966) Daun
Bangun daun ; jorong
Tepi daun ; rata
Ujung daun :membulat
Pangkal daun; tumpul
Batang
Batang berkayu
Tegak lurus keatas
- Deskripsi menurut acuan
Buah 'cempedak' mirip dengan
nangka
(Artocarpus heterophyllus),
namun ukurannya lebih kecil
dan lebih kuat dalam penciuman,
berbentuk bulat, dengan kulit yang
kehijauan, berwarna kekuningan
atau kecoklatan dan memiliki
anting - anting pada kulit. Pohon
kecil, bergetah putih, tangkai dan
daunnya berbulu
Lembar daunnya agak keras
dengan bulu-bulu halus di bagian
bawahnya
( Karim et al., 2018)
- Fungsi
Buah cempedak ini biasanya bisa
dijadikan makanan
(P.T. Eisai Indonesia, 1966)
Gambar Pengamatan Keterangan
Nama Umum : Purwaceng Daun
Nama Daerah : antanan gunung Batang
(sunda) - Deskripsi
Nama Latin : Pimpinella pruatjan Daun
(Rusmin, 2017) Bangun daun : jantung
Ujung daun ; tumpul
Pangkal daun ; bertoreh
Tepi daun ; bergerigi
Batang
Termasuk batang semu, berbentuk
bulat , lunak dan berwarna hijau
- Deskripsi menurut acuan
Tanaman purwoceng termasuk famili
Apiaceae, marga Pimpinella dan jenis
Pimpinella pruatjan Molk., sinonim
Pimpinella alpina Kds. Purwoceng
merupakan tanaman terna perenial
dengan habitus tanaman berbentuk
roset. Tajuk tanaman menutupi
permukaan tanah hampir membentuk
bulatan dengan diameter tajuk 36 – 45
cm setiap tanaman. Tangkai daun
tumbuh rapat menutupi batang
tanaman, sehingga batang tanaman
tidak terlihat. Jumlah tangkai daun 22
– 27 buah per tanaman dengan panjang
tangkai daun 18 – 26 cm. Warna
pangkal tangkai daun merah
kecokelatan dan merah kehijauan
tergantung jenisnya. Purwoceng
mempunyai daun majemuk yang
menyirip ganjil, anak daun tumbuh di
sepanjang tangkai daun dengan
kedudukan saling berhadapan, dan
pada ujung tangkai daun tumbuh daun
tunggal. Bentuk anak daun membulat
dengan pinggiran bergerigi, warna
permukaan daun hijau dan permukaan
bawah daun hijau keputihan
(Rusmin, 2017)
- Fungsi
Purwoceng digunakan sebagai obat
penambah stamina dan obat aprodisiak
(obat kuat) yang dikenal secara turun
temurun oleh masyarakat sekitar
Dieng. Penelitian awal pada tikus
menunjukkan bahwa purwoceng
mengandung senyawa metabolit yang
mampu meningkatkan dan
memulihkan potensi seksual tikus
jantan. Porwoceng sebagai aprodisiak
mengandung komponen kimia
kelompok steroid, atsiri,
furanokumarin, dan vitamin, yang
terdapat di bagian tajuk maupun akar
(Rusmin, 2017)
Gambar Pengamatan Keterangan
Nama Umum : Alpukat Daun
Nama Daerah : Avokat (Sumatra), Batang
Adpokat (Melayu), Apuket (Jawa) - Deskripsi
Alpuket (Sunda) Daun
Nama Latin : Persea amerikana Bangun daun : jorong (ovalis)
Mill. Ujung daun : meruncing
(MMI II, 1978) Pangkal daun : meruncing
Tepi daun : rata
Batang
Berkayu, bulat dan berwarna coklat
- Deskripsi Menurut Acuan
Pohon tinggi 3 m sampai 10 m, ranting
teguh berambut halus. Daun
berdesakan di ujung ranting, bundar
telur atau jorong, menjangat, mula-
mula berambut pada kedua belah
permukaannya, lama-lama menjadi
licin, panjang 10 cm sampai 20 cm,
lebar 3 cm sampai 10 cm, panjang
tangkai 1,5 cm sampai 5 cm.
(MMI II, 1978)
- Fungsi
Telah dilaporkan bahwa pemberian
1600 mg / kg alpukat berair ekstrak
mampu
mengurangi menggeliat pada tikus
yang diinduksi oleh pemberian asam
asetat, sebesar 57%. Itu juga bisa
meningkatkan
ambang rasa sakit sebesar 87,2%
setelah pemberian 800mg / kg
sebagaimana dicatat oleh tes hot plate
dan menghambat keduanya
fase formalin menginduksi nyeri
dengan cara yang tergantung pada
dosis. Hasil ini mirip dengan yang
diperoleh setelah
pemberian obat-obatan seperti asam
asetilsalisilat dan morfin untuk uji
menggeliat tikus dan tes hot plate
masing-masing.
(Thiagarajan et al,. 2015)
Gambar pengamatan Keterangan gambar :
Nama Umum : Garut - Deskripsi tanaman
Nama Daerah : Sagu Banban (Batak a. Bangun daun :
Karo), sagu rare (Minangkabau),sagu b. Ujung daun :
andrawa (Nias), larut/pata sagu c. Pangkal daun :
(Sunda), arut/jelarut/irut/larut/garut d. Tepi daun :
(Jawa Timur), labia walanta e. Batang :
(Gorontalo), dan huda sula (ternate). Deskripsi menurut acuan :
Nama Latin : Marantha Tanaman Garut dikelompokan pada
arundinaceae L. ubi-ubian minor dan berbentuk herba
(Sibuea dkk.,2014) yang berumpun dengan perakaran
dangkal. Umbinya merupakan rhizome
yang membesar dengan bentuk
selinder,bentuk daun oval memajang
dengan pelepah daun melingkar
batang.
(Suhartini dkk.,2011)

Fungsi tanaman :
Tepung garut mengandung sekitar
20% amylose dan kalium (K) yang
tinggi, beta-karotin, niacin dan
thiamin. Ekstrak umbinya digunakan
untuk mengobati luka, keracunan,
pencernaan, diare, infeksi saluran
kencing, gangrene, terkena panah
beracun, gigitan laba-laba beracun
(black spider), serangga, ular dan
kalajengking, juga sebagai sunblock
dan memperhalus kulit.
(Wawo dkk.,2011)
Gambar pengamatan Keterangan
Nama umum : Klemaka a. Daun
Nama daerah : balakka (Sumatera b. Batang
utara), metengo (ternate), malaka c. Buah
(Sunda), kemloko (Jawa) Deskripsi tanaman :
Nama latin : Phyllanthus emblica Daun
(Khoiriyah, dkk.,2015) a. Bangun daun :
b. Ujung daun :
c. Pangkal daun :
d. Tepi daun :
Batang
Deskripsi menurut acuan :
pohon berukuran sedang, banyak
cabang, dengan tinggi 10-20 m, batang
balakka mempunyai sistem
percabangan monopodial yang
berwarna coklat keputihan, tegak dan
bulat; batang mempunyai cabang yang
menyebar dan bertekstur keras, batang
agak halus sampai kasar, warna abu
kehijauan sampe coklat kemerahan,
kulit ada yang mengeluapas;
percabangan phyllanthoid dengan dua
jenis tunas, balakka mempunyai daun
yang berukuran kecil sampai sedang
ditandai dengan adanya arsitektur
percabangan unik yang disebut
'cabang phyllanthoid' yaitu dua jenis
tunas : 1) tunas tak tentu disebut
cabang dan 2) tunas tentu disebut
cabang cabang; daun berbulu, bentuk
lonjong linear dan bau seperti lemon
(Kumar, et al, 2012); daun
mempunyai panjang 10 sampai 13 mm
dan lebar 3 mm , bunganya berwarna
hijau kehijauan dan atau merah muda
tua, sedangkan bunga betina berwarna
hijau muda dimana kedua jenis bunga
itu terpisah di sepanjang poros cabang,
perbandingan antara bunga jantan dan
bunga betina berbeda dipengaruhi
kondisi iklim serta. Klemaka
mempunyai buah yang bentukya
bundar, beruang tiga dan warnanya
kuning pucat. Buah balakka rasanya
sepat, asam-asam pahit. Buah
mempunyai biji buah yang bentuknya
lonjong pipih, keras dan warnnyaa
coklat. Balakka mempunyai akar
tunggang, warnanya putih kotor, dan
mempunyai waktu pertumbuhan
sangat lambat.
(Gustianty 2018)

Fungsi tanaman :
Secara empiris dalam pengobatan
Ayurveda, malaka biasa digunakan
dalam pengobatan diare, flu, demam,
diuretik, pencahar, dan sebagai tonik
rambut.
(Fauzi, dkk., 2018)

D
a. Bangun daun :
Gambar Pengamatan b. Ujung daun :
Nama umum : Kepuh c. Pangkal daun:
Nama daerah : Kepuh (Bali), d. Tepi daun :
Nama latin : Sterculla foetida L. e. Batang :
(Ariani dkk, 2010) Deskripsi menurut acuan :
Kepuh berupa pohon yang cukup
besar dengan tinggi bias mencapai 50
meter. Tanaman kepuh memiliki daun
tumbuh berumpun pada penghujung
dahan-dahan dan merupakan daun
majemuk berbentuk menjari dengan 7-
9 anak daun (foliulom). Daun
berbentuk lanset, Panjang helaian
daun (lamina) antara 10-17 cm dengan
permukaan daun halus. Buah memiliki
tipe buah tidak berdaging dengan
warna mentah atau muda adalah hijau
dan hitam jika sudah masak. Didalam
terdapat lokus-lokus yang berisi biji.
Fungsi tanaman :
Daun kepuh juga berkhasiat sebagai
obat TBC, radang selaput lendir mata,
rematik, dan kepala pusing. Ekstrak
daun kepuh dapat diminum untuk
mengobati demam serta memiliki
aktivitas antiinflamatori dan analgesik.
Bagian tumbuhan kepuh yang lain
seperti kulit batang, buah, dan biji
dapat digunakan sebagai obat sakit
perut, penggugur (abortivum), batuk,
borok, kudis, kencing nanah, dan raja
singa (Didin, 1986; Heyne, 1987).
Daftar Pustaka
Indonesia, E.P.T., 1986. Medicinal Herb Index in Indonesia, 353
Felicia, C., et al., 2014. International Journal of Pharmaceutical and Biological
Science Archive, 1-2.
Indonesia, E.P.T., 1986. Medicinal Herb Index in Indonesia, 185
Karim, R., et al., 2018. Physicochemical and Sensory Properties of Selected
'cempedak' (Artocarpus integer L.) Fruit Carieties, 861-863.
Rusmin, D., 2017. The Development of Pruatjan (Pimpinella pruatjan Molk.)
cultivation as A Medicinal Crop, 80-84.
Siapakaden., 1989. Materia Medika Indonesia, 70-72
Thiagarajan, P., et al., 2015. A Review on Persea Americana Mil. (Avocado)- Its
Fruit and Oil, 72-73

Anda mungkin juga menyukai