DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KAMONJI
Jl. Imam Bonjol No. 20 Palu 0823-4316-7851 Email:Puskesmas.kamonji@gmail.com
TENTANG
PETUGAS LABORATORIUM
MEMUTUSKAN :
Hamaruddin, SKM.,MAP
NIP. 19770404 200003 1 006
LAMPIRAN : Keputusan Kepala UPTD Puskemas
Kamonji tentang Petugas Laboratorium
NOMOR : 800
TANGGAL : 2019
NOMOR : TANGGAL :
PETUGAS LABORATORIUM
Hamaruddin, SKM.,MAP
NIP. 19770404 200003 1 006
PEMERINTAH KOTA PALU
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KAMONJI
Jl. Imam Bonjol No. 20 Palu 0823-4316-7851 Email:Puskesmas.kamonji@gmail.com
NOMOR : 800
TENTANG
Kedua Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
:
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.
Hamaruddin, SKM.,MAP
NIP. 19770404 200003 1 006
LAMPIRAN : Keputusan Kepala UPTD Puskemas
Kamonji tentang Sasaran Keselamatan
Pasien
NOMOR : 800
TANGGAL : 2019
Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong perbaikan
spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam
pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari bukti dan keahlian atas permasalahan
ini.
Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:
Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama, umur, nomor rekam
medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan pada saat pemberian obat, pengambilan
spesimen atau pemberian tindakan.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
teridentifikasi tepat yang disurvei pada suatu unit pelayanan dibagi jumlah seluruh pasien yang
dilayani pada unit pelayanan tersebut.
Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilakukan – kejadian kesalahan prosedur
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan X 100%
X 100%
X 100%
Ditetapkan di : Lenek
JALALUDIN SAYUTI
TENTANG
Menperhatikan : 1. Keputusan Presiden Nomor 62 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Urusan Haji
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 119 Tahun 1998;
2. Keputusan Menteri Agama Nomor 224 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji dan Umrah;
KESATU : Tim Pemeriksa dan Pembinaan Kesehatan Haji dengan susunan personil sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini.
KEDUA : Tugas dan tanggung jawab Tim sebagaimana tercantum pada dictum ke satu mempunyai
tugas:
1. Memberikan bimbingan dan penyuluhan Kesehatan bagi Calon Jemaah Haji;
2. Melakukan pemeriksaan, pelayanan kesehatan dan vaksinasi meningitis
meningokokus bagi Calon Jemaah Haji;
3. Melakukan Pemantauan 14 (empat belas) hari pertama sekembalinya ke tanah air
KETIGA : Biaya sebagai akibat dari pelaksanaan Keputusan ini dibebankan pada Anggaran
Rutin Puskesmas.
Ditetapkan di Gresik
pada tanggal
PUSKESMAS MANYAR,
B. PELAKSANA
1. Daftar Calon Jamah Haji dan berkas kelengkapan KIR Haji di loket puskesmas;
2. Serahkan lembar formulir pemeriksaan kepada Dokter atau Perawat;
3. Melakukan anamnese dan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital;
4. Melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium;
5. Memberikan terapi jika diperlukan;
6. Makukan pencatatan hasil pemeriksaan;
7. Melakukan entri data hasil pemeriksaan ke siskohatkes atau e BKJH
8. Mengisi buku kesehatan jamah haji
9. Petugas Survelens Melakukan pelacakan K3JH pasca 14 hari kedatangan jamaah haji.
10. Petugas Survelens Melakukan pembinaan dan mengambil kartu K3JH di Jamaah Haji yang sudah pulang
KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS
PUSKESMAS MANYAR,
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA
NOMOR : 00/Kep/DIR-RSJHM/I/2016
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi yang bermutu tinggi di Rumah Sakit ;
b. Bahwa untuk dapat memenuhi tuntutan tersebut maka salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan membentuk Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin a dan b
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KEDUA : Membentuk Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika beserta uraian tugasnya sebagaimana tercantum pada lampiran surat keputusan
ini.
KETIGA : Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
KEEMPAT : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
DITETAPKAN DI : CIREBON
PADA TANGGAL : JANUARI 2016
DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA
dr. Nurdin
Lampiran I
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Nomor : 00/Kep/DIR-RSJHM/I/2016
Anggota : 1. Rosmayanti
4. Jimmy Pranata
DITETAPKAN DI : CIREBON
PADA TANGGAL : JANUARI 2016
DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA
dr. Nurdin
a. Indikator Mutu
1) Indicator mutu Adman
No INDOKATOR MUTU BAGIAN TARGET
b.
1) Indikator Mutu Pelayanan Klinis/ UKP:
No INDOKATOR MUTU BAGIAN TARGET
6 Pemeriksaan T10 (BB dan TB, TD, TFU, Fe, KIA-KB 100 %
LILA, TT, presentasi janin dan DJJ, temu
wicara, tes lab, tata Iaksana kasus) pada ibu
hamil K1
Tugas dan tanggung jawab Tim Mutu Klinis dan keselamatan pasien
A. Wewenang
a. Mendelegasikan tugas pada wakil ketua dan tim keselamatan pasien
b. Mengusulkan konsep atau perubahan kebijakan keselamatan pasien
c. Meminta fasilitas untuk melaksanakan program keselamatan pasien
d. Menunjuk tim untuk melaksanakan Root Cause Analisis
e. Meminta anggota tim untuk melaksanakan koordinasi penanganan KTD, KNC
dan KPC
f. Meminta laporan bulanan pemantauan indikator keselamatan pasien dari unit
kerja
1. Uraian Tugas
a. Memberi masukan pada ketua tentang instrumen akreditasi dan tentang isu-
isu keselamatan pasien
b. Menyusun konsep program mutu klinis dan keselamatan pasien
c. Menyiapkan materi dan data, membuat time schedule pertemuan berkala
monitoring dan evaluasi
d. Membuat konsep laporan laporan pelaksanaan program
e. Menyiapkan pelaksanaan root cause analisis untuk KTD, KNC dan KPC
f. Menyediakan data
g. Mendokumentasikan dokumen : Laporan bulanan monitoring indikator
keselamatan pasien
h. Update data, laporan dan dokumen di sekretariat mutu
i. Dokumentasi secretariat
2. Wewenang
a) Meminta pemenuhan untuk melaksanakan tugas.
b) Meminta ketua dan anggota untuk melaksanakan pertemuan berkala.
c) Meminta laporan dari anggota tim mutu klinis dan Keselamatan Pasien
1. Uraian Tugas
a) Membuat konsep SPO yang terkait dengan mutu klinis dan instrumen
keselamatan pasien
b) Memonitor, mengevaluasi dan merevisi SPO sesuai dengan perkembangan
dan kebutuhan pelayanan.
c) Koordinasi dengan Penanggung jawab unit kerja untuk pengumpulan data
KTD, KNC dan KPC serta indikator keselamatan pasien.
2. Wewenang
a) Meminta diadakan pertemuan konsep, evaluasi dan revisi SPO
b) Meminta laporan dari Penanggungjawab unit kerja tentang KTD, KNC dan
KPC serta indikator keselamatan pasien
c) Meminta sekretaris untuk merekap laporan
2. Wewenang
a) Meminta arahan dari Penanggung jawab unit untuk melaksanakan tugas
b) Meminta fasilitas dan waktu kepada Penanggung jawab unit untuk
melaksanakan tugas
c) Melakukan koordinasi dengan rekan kerja untuk terlaksananya monitoring dan
evaluasi unit kerja dalam hal mutu klinis dan keselamatan pasien
Anggota
Anggota bertugas:
Mengembangkan dan membahas persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil
audit. Jumlah anggota tim audit tergantung dari besarnya organisasi yang akan
diaudit.
Anggota dipilih berdasarkan keahlian dan penguasaannya terhadap pelayanan
yang akan diaudit. Selama pelaksanaan audit, anggota hendaknya dibebaskan
dari tugas / pekerjaan sehari – hari.
Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:
6 Tidak terjadinya pasien Jatuh Tidak terjadinya pasien jatuh selama 100%
berada di puskesmas
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PASIEN.
Kedua : Hak dan Kewajiban Pasien/ pelanggan seperti yang tertera pada lampiran Surat
Keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku mulai Tahun April 2015, dengan ketentuan bila ada
kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : PONTIANAK
Pembina
Hak pasien:
1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Puskesmas.
2) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien/ pelanggan.
3) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
4) Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional.
5) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan
materi;
6) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain (second opinion) yang
memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Puskesmas.
8) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.
9) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan
terhadap penyakit yang dideritanya.
10) Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis,
alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
12) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Puskesmas.
13) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap dirinya.
14) Menggugat dan atau menuntut Puskesmas apabila Puskesmas itu diduga memberikan pelayanan
yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.
15) Mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media
cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pembina
KOTA PONTIANAK
TENTANG
Menimbang : a. bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam
sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
2. Klinik Laktasi
Ditetapkan di : Pontianak
Pembina
TENTANG
bentuk panduan praktik klinis bagi dokter yang disussun oleh organisasi
PASIEN.
Ditetapkan di : PONTIANAK
Pembina
TENTANG
KOTA PONTIANAK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang : a.bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas
10 Seri D No.1 )
Tugas Pokok , Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
dan
Keempat
Ditetapkan di : PONTIANAK
Pembina
LAMPIRAN
2. Mata 7.T B
4. Olah Raga 9. D B D
5. Diare
2. POLI KIA 1. A N C 6. I M S
2. K B 7. IVA
3. MTBS 8. Cryotheraphy
4. K R R 9. Tindik
11. Catin
2. Cabut Gigi
3. Scalling
4. Tambal Gigi
3. Garam Yodium
4. PSG
7. Distribusi MP ASI
PHBS Kader
Pasien Umum ke RS
10. UGD 1. Pelayanan Darurat Kecelakaan
2.Pemeriksaan Kecacingan
3.Pemberian obat TB
Ditetapkan di : PONTIANAK
Pembina
TENTANG
Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan
3. Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kota Pontianak;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Menugaskan petugas sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu pada jenis pelayanan masing-masing.
Ditetapkan di : PONTIANAK
Pembina
7. Kesehatan Ibu dan Anak Layien Suhanda, A.Md. Keb 19770428 200502 2 002
12. Kamar Obat Juliyastin Randa, P, S.Far, Apt 19840725 201001 2 023
Pembina
d
r
g
.
A
L
F
O
N
Z
A
N
U
N
U
K
U
T
A
R
I
P
e
n
a
t
a
T
k
.
I
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK TIMUR
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur, maka dipandang perlu untuk
menetapkan Standar Operasional Pelayanan pada setiap jenis pelayanan yang
diberikan;
Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan
3.
Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kota Pontianak;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Pelayanan Kesehatan untuk Poli Umum berdasarkan Standar Operasional Pelayanan
sebagaimana terlampir.
KEDUA : Pelayanan Kesehatan untuk Poli Gigi berdasarkan Standar Operasional Pelayanan
sebagaimana terlampir.
Pelayanan Kesehatan untuk Poli KIA berdasarkan Standar Operasional Pelayanan
sebagaimana terlampir.
KETIGA :
KELIMA : Pelayanan Kesehatan untuk Klinik Sanitasi berdasarkan Standar Operasional Pelayanan
sebagaimana terlampir.
KEDELAPAN
Ditetapkan di : PONTIANAK
Pembina
TENTANG
Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan
3.
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kota Pontianak;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Kotak Pengaduan
2. Melalui Tim Pengaduan UPTD yang telah ditunjuk
3. Melalui Telp/ HP. 085252030078
KEDUA : Pengelolaan hasil pengaduan akan ditindaklanjuti sesuai dengan SOP UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Timur.
Ditetapkan di : PONTIANAK
Penata Tk.I
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur, maka dipandang perlu untuk
menetapkan Standar Operasional Pelayanan pada setiap jenis pelayanan yang
diberikan;
Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan
3.
Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kota Pontianak;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Pelayanan Kesehatan untuk Poli Umum berdasarkan Standar Operasional Pelayanan
sebagaimana terlampir.
KEDUA : Pelayanan Kesehatan untuk Poli Gigi berdasarkan Standar Operasional Pelayanan
sebagaimana terlampir.
Ditetapkan di : PONTIANAK
Pembina
TENTANG
Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan
3.
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kota Pontianak;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
4. Kotak Pengaduan
5. Melalui Tim Pengaduan UPTD yang telah ditunjuk
6. Melalui Telp/ HP. 085252030078
KEDUA : Pengelolaan hasil pengaduan akan ditindaklanjuti sesuai dengan SOP UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Timur.
Ditetapkan di : PONTIANAK
Penata Tk.I
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan fungsi manajemen untuk menunjang pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, maka dipandang perlu untuk menetapkan Petunjuk
Pelaksanaan Pengelolaan Berkas/ Dokumen;
Keputusan Walikota Pontianak Nomor 32 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan
3.
Fungsi Dinas Kesehatan Kota Pontianak;
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/ Menkes/ SK/ II/ 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.
5.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
2. Jika di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : PONTIANAK
Pembina
Ditetapkan di : PONTIANAK
Pembina
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur, maka dipandang perlu untuk
menunjuk petugas yang bertanggung jawab pada setiap jenis pelayanan yang
diberikan;
Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan
3.
Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kota Pontianak;
Menetapkan :
PERTAMA : Menugaskan petugas sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini untuk
memberikan pelayanan pada jenis pelayanan masing-masing.
2. Jika di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : PONTIANAK
Pembina
12. Kamar Obat Juliyastin Randa P, S.Far, Apt 19840725 201001 2 023
Pembina
d
r
g
.
A
L
F
O
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK TIMUR
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur, maka dipandang perlu untuk
memiliki janji layanan dan motto pelayanan;
b. bahwa penetapan janji layanan dan motto perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan.
Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan
3.
Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kota Pontianak;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di : PONTIANAK
TENTANG
maka dipandang perlu petugas pemberi pelayanan menjaga etika, sikap dan
perilaku;
b. bahwa pelaksanaan etika, sikap dan perilaku tersebut perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan
3.
Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kota Pontianak;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Menetapkan Pedoman Etika Petugas Pelayanan UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak
Timur Kota Pontianak
Ditetapkan di : PONTIANAK
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur, maka dipandang perlu untuk
memiliki janji layanan dan motto pelayanan;
b. bahwa penetapan janji layanan dan motto perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan.
Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan
3.
Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kota Pontianak;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KETIGA :
Pembina
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Tim Akreditasi Puskesmas di Kota Pontianak sebagaimana tercantum pada
Lampiran Surat Keputusan ini ;
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya ;
Dikeluarkan di : Pontianak
Pembina
TENTANG
Ditetetapkan di : PONTIANAK
Pembina
TAHUN 2015
3. HASANUDDIN Anggota
7. JUMILAH Anggota
Pembina
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN UPTD PUKESMAS KECAMATAN
PONTIANAK TIMUR
MENETAPKAN :
keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
Ditetetapkan di : PONTIANAK
Pembina
Lampiran
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab pelayanan klinis dan penanggung jawab
Upaya Puskesmas wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan keselamatan
pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran UPTD PuskesmasKecamatan Pontianak Timur
dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan evaluasi
indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan,
risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien yang
terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indicator kinerja Upaya Puskesmas, dan
indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome, dan indikator-
indikator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi, perancangan
sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis maupun
penyelenggaraan Upaya Puskesmas
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak
diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien, termasuk di dalamnya program pencegahan dan pengendalian infeksi
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan permasalahan,
tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
3. Referensi
1. Pengertian Audit internal adalah: Suatu kegiatan audit yang sistimatis, mandiri dan
terdokumentasi untuk mendapatkan bukti audit dan mengevaluasi dengan
obyektif untuk menentukan tingkat pemenuhan kriteria audit Puskesmas yang
disepakati.
Audit internal dilakukan untuk memastikan keefektifan penerapan Sistem
Manajemen Mutu dan mengidentifikasi serta memperbaiki ketidaksesuaian
yang timbul dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu.
Auditor adalah seorang yang ditunjuk untuk melaksanakan audit internal
dengan kualifikasi: sudah bekerja di Puskesmas Malowopati minimum tiga
tahun dan atau telah mengikuti pelatihan dan penerapan Audit Internal.
Auditee adalah: seorang yang menjadi sasaran audit, koordinator maupun
pelaksana pelayanan klinis, administrasi dan manajemen maupun upaya
Puskesmas,
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan sistem audit internal supaya
setiap audit dapat dilakukan secara efektif, berkala dan memberi peluang
untuk melakukan perbaikan.
3. Kebijakan Audit internal dilakukan oleh tim auditor Puskesmas yang telah memperoleh
pelatihan sebagai auditor
Audit internal dilaksanakan secara periodik minimal setiap enam bulan sekali
Audit internal tidak terjadual dapat dilakukan bila dibutuhkan sesuai
kebijakan pimpinan.
4. Referensi Sistem Manajemen Mutu Iso 9001-2008.
5. Prosedur A. Persiapan Audit:
1. Ketua Tim audit Puskesmas Lead Auditor (LA) menetapkan tim auditor,
yang utamanya sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
2. Ketua Tim audit Puskesmas Lead Auditor (LA) menyusun jadual audit
internal
3. Ketua Tim audit Puskesmas Lead Auditor (LA) mengajukan jadual kepada
Kepala Puskesmas
4. Ketua Tim audit Puskesmas Lead Auditor (LA) menerima usulan tim serta
jadual audit internal yang telah dibuat oleh Ketua Tim Mutu Puskesmas
5. Jika setuju, memberikan pengesahan dengan menandatangani jadual
audit internal
6. Memberikan pengarahan kepada tim auditor sebelum audit dilaksanakan.
7. Auditor Membuat checklist audit pada formulir checklist audit.
8. Menyerahkan checklist audit kepada Lead Auditor untuk diketahui.
B. Proses Audit
9 Audite koordinasi dengan Tim audit tentang rencana Audit
10.Audite Menjamin kehadiran personel yang relevan
ditetapkan
dan Penyelesaiannya,
16.Ketua tim audit membuat laporan hasil audit yang berupa LKP dari
Auditor.
Puskesmas,
C. Tindakan Perbaikan
21.Auditee menerima LKP dari Lead Auditor
24.Jika sudah selesai, meminta Auditor dan ketua tim mutu, lead auditor
untuk memverifikasi.
D. Verifikasi
26.Auditor dan ketua auditor memverifikasi hasil tindakan perbaikan
temuan audit.
28.Ketua audit dan anggota audit membuat resume hasil audit internal
INFORM CONCENT
No. Kode :
Ditetapkan Oleh Kepala
Terbitan : UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Timur
No. Revisi:
1771
MulaiBerlaku :
SPO
Halaman:
UPTD
Puskesmas
Kecamatan drg. A.Nunuk Utari
NIP. 19700611 199903 2 004
Pontianak Timur
1. Kebijakan 1. UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan,pada pasal 7 dan pasal 8 tentang
informasi.
2. UU No.44 tahun 2009 tentang RS, padapasal 32 dan 32 tentang hak pasien
3. KUH Perdata pasal 1338 tentang hukumperjanjian
4. KUH Perdata pasal 1365-1367 tentangperbuatan melanggar hukum
(melanggar hakpasien).
5. Permenkes RI No.585 tahun 1989 tentangpersetujuan tindakan medis
2. Tujuan Memberikan informasi tindakan medis dan meminta persetujuan tindakan medis kepada
pasien dan/atau keluarga pasien atas tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien
4. Pengertian Suatu tindakan mengkomunikasikan pada pasien suatu informasi tindakan medis yang
akan dilakukan dan tidak dilakukan pada pasien saat itu, serta menginformasikan efek
samping, indikasi, serta tindakan alternatif yang akan dilakukan bila terjadi sesuatu pada
tindakan utama di pasien tersebut.
7.Hal – hal yang perlu di 1. Inform consent itu suatu proses bukan hanya sekedar pasien tandatangani
perhatikan formulir.
2. Tapi inform consent itu lebih ke arah proses komunikasi timbalbalik antara
petugas medis kepada pasien.
8.Dokumen Terkait Buku Register Rawat Jalan, Buku Register IGD, Blangko Inform Concent, CM
UPTD Halaman :
Puskesmas
Kecamatan
Pontianak drg. A.Nunuk Utari
Timur NIP. 19700611 199903 2 004
8. Referensi Buku acuan pelayanan kegawatdaruratan obstetri neonatal esensial dasar 2005
UPTD Halaman :
Puskesmas
Kecamatan drg. A.Nunuk
Pontianak Utari
NIP. 19700611 199903 2
Timur 004
6. Kebijakan Hak dan kewajiban pasien dilaksanakan sesuai dengan SPO hak dan
kewajiban pasien.
7. Tujuan Untuk memudahkan petugas unit pendaftaran dan petugas lain dari unit
terkait dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
8. Dokumen terkait
Rawat inap
VK
Poli gigi
Poli umum
Mtbs
Imunisasi
Halaman :
UPTD
Puskesmas
Kecamatan drg. A.Nunuk
Pontianak Utari
Timur NIP. 19700611 199903
I.Hasil diskusi, Tanya Jawab, usul saran dan masukan dicatat oleh
tindak lanjut,
7. Rekaman Historis
PENDAFTARAN
1771
No. Kode :. Ditetapkan Oleh
Kepala UPTD
Terbitan :
Puskesmas
Kecamatan Pontianak
SPO No. Revisi :
Timur
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
5. Alat dan Bahan a. Meja tulis, kursi, almari Familly Folder (FF)
b. Buku register kunjungan pasien
c. Buku rekapitulasi kunjungan penderita
d. Buku bantu nomer indek kartu perdesa dalam/luar wilayah
Puskesmas.
e. Buku bantu kunjungan pasien perdesa
f. Bak stempel, tinta, stampel
(tanggal,askes,Jamkesmas,JPKM,Jamkesda)
g. Alat tulis
h. Map FF
i. Computer
j. Kipas angin
k. Jam dinding
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan a. Pasien gawat darurat diantar ke UGD untuk mendapatkan
perawatan sedangkan administrasi pasien menyusul kemudian.
b. Pasien lansia diutamakan.
Halaman :
drg. A.Nunuk
Utari
NIP. 19700611 199903
UPTD Puskesmas
Kecamatan
Pontianak Timur
13. Referensi Sulchan Medina, Arsip blog 21 Maret 2011. Delegasi wewenang
dalam Yankes
14. Pengertian Wewenang adalah uraian tugas yang dapat dilakukan sesuai
dengan standar profesi masing-masing.
4. ATK
6.Langkah- Langkah A. PERSIAPAN
1. Petugas menyusun kewenangan klinik masing-maasing
profesi.
B. PROSES
C. EVALUASI
8. Dokumen terkait
Kecamatan
SPO No. Revisi :0
Pontianak Timur
UPTD Tgl. Mulai Berlaku :
Puskesmas
Kecamatan Halaman : 1- 2
Pontianak
Timur drg. A.Nunuk
Utari
NIP. 19700611 199903
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur, maka dipandang perlu untuk
menunjuk petugas yang bertanggung jawab pada setiap jenis pelayanan yang
diberikan;
Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan
3.
Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kota Pontianak;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Menugaskan petugas sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini untuk
memberikan pelayanan pada jenis pelayanan masing-masing.
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK TIMUR
TENTANG
b. bahwa untuk hal tersebut dipandang perlu menetapkan Visi dan Misi
UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur dengan surat keputusan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Menetapkan Visi UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak
KEDUA : Menetapkan Misi UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak
Ditetapkan di : PONTIANAK
Pembina