Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

DINAS KESEHATAN
UPTD UPTD PUSKESMAS BATUMARTA II
Jl.H.M.Soeharto Kec. Lubuk Raja Kab. Ogan Komering Ulu
Tlp. (0735) 7328166 email:uptdpuskesmasbatumarta2@gmail.com Kode Pos 32152

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BATUMARTA II


NOMOR: UKP-In/SK-062/I/PKT/2020

TENTANG
PERUBAHAN ATAS SURAT KEPUTUSAN NOMOR: 008 TAHUN 2017
TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA UPTD PUSKESMAS BATUMARTA II,

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan


klinis perlu ditetapkan ukuran-ukuran mutu
layanan klinis yang menjadi sasaran peningkatan
layanan klinis;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a perlu ditetapkan sasaran
keselamatan pasien dengan Keputusan Kepala UPTD
PUSKESMAS BATUMARTA II;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang


Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BATUMARTA II


NOMOR: UKP-In/SK-062/I/PKT/2020 TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN.
KESATU : Sasaran keselamatan pasien seperti tercantum dalam
lampiran surat keputusan ini merupakan bagian yang
tidak terpisah kan dari surat.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan
akan diadakan perbaikan/perubahan sebagimana
mestinya.

Ditetapkan di Batumarta II
Pada Tanggal : 06 Januari 2020
Kepala UPTD PUSKESMAS
BATUMARTA II,

dr. Dwi Fenti Atri.


NIP. 198505122014122005

LAMPIRAN : PERUBAHAN ATAS SURAT


KEPUTUSAN
NOMOR : UKP-In/SK-062/I/PKT/2020
TENTANG : SASARAN KESELAMATAN
PASIEN

SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI UPTD PUSKESMAS BATUMARTA II

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk


mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti
bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan
bukti serta solusi dari consensus berbasis bukti dan keahlian atas
permasalahan ini. Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan
pengukuran terhadap sasaran – sasaran keselamatan pasien.

Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel


berikutini:
NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET
1. Tidak Terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien 100%
2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif 100%
3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perludiwaspadai 100%
4. Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan 100%
Keperawatan
5. Pengurangan Resiko InfeksiTerkaitPelayananKesehatan 100%
6. Pengurangan Resiko Pasien Jatuh 100%

A. Tidak Terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien


Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama,
tanggal lahir, alamat pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan di
setiap unit pelayanan. Pengukuran indicator dilakukan dengan cara
menghitung jumlahpasien yang teridentifikasi tepat yang disurvei pada
suatu unit pelayanan dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani pada unit
pelayanan tersebut.

Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat X 100%


Jumlah seluruh pasien yang dilayani

B. Peningkatan Komunikasi yang Efektif


Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan adalah pelaporan kembali hasil
pemeriksaan laboratorium kritis, seperti melaporkan hasil laboratorium
kritis secara langsung ke unit pelayanan dengan waktu maksimal 5 menit
setelah hasil pemeriksaan selesai dan mencatat di buku pelaporan
laboratorium kritis.

Jumlah pasien lab kritis yang dilaporkan X 100%


Jumlah seluruhpasien lab kritis

C. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien


Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksud kan agar tidak terjadi
kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien baik itu
obat LASA ataupun High Alert.
Pengukuran indicator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien
yang dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian
obat dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pasien yang tepat teridentifikasi dalam pemberian obat x 100%


Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

D. Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus
selalu melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Identifikasi pasien yang akan mendapatkan tindakan medis dan
keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pemberian prosedur.

Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang


Dilaksanakan sesuaidengan prosedur x 100%
Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan

E. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi


Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Pemurus
Dalam wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 6
langkah dengan menggunakan sabun dan air mengaliratau hands scrub.
Enam langkah cucitangan harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelahkontakdenganlingkungansekitarpasien

Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara


menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan 6 langkahpada 5
keadaan tersebut di atas yang disurvei dibagi dengan jumlah petugas
pelayanan klinis yang disurvei.

Jumlah petugas yang melakukan 6 langkah cuci tangan


pada 5 keadaan x 100%
Jumlah semua petugas pelayanan klinis yang disurvei

F. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara
menghitung jumlah pasien yang tidak jatuh dibagi jumlah seluruh pasien
puskesmas.

Jumlah pasien yang tidakjatuh x 100%


Jumlah seluruh pasien puskesmas

Kepala UPTDPUSKESMASBATUMARTA II,

Dr. Dwi Fenti Atri


NIP: 198505122014122005

Anda mungkin juga menyukai