Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN JEMB R

DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS SUKO BI tf;
Alamat: Jl. Mujair No. 2 Telp : (0331) 480431 Su
Email ,

Kode Pos 68151

KEPUTUSAN KEPALA UPTD. PUSKESMAS SUKORAMBI


Nomor : 440/lvfTU.SKl 24 l3l 1.3612022

TENTANG

SASARAN KESELAMATAN PA SIEN

KEPALA UPTD. PUSKESMAS SUKORAMBI


KABUPATEN JEMBER,

Menimbang a. bahwa dalam upaya memberikan pelayanan klinis yang bermutu perlu
meningkatkan keselamatan pasien
b. bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu menetapkan
sasaran-sasaran keselamatan pasien;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a cian b, periu menetapkan

Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sukorambi tentang Sasaran


Keselamatan Pasien.
Mengingat l. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman


Manajemen Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No.ll Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien;

4. Peraturan Menteri Kesehatan No.27 Tahun 2017 tentang Pedoman


Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

5. Peraturan Menteri Kesehatan No.52 Tahun 2018 tentang Kesehatan dan


Keselamatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019, tentang Puskesmas,
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.30 tahun 2022 te*ang Indikator
Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan Tempat Praktik mandiri Dokter
dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit,
Laboratorium Kesehatan dan Unit Transfusi Darah;
MEMUTUSKAN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA UPM. PUSKESMAS SUKORAMBI


TENTANG SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI UPTD.
PUSKESMAS SUKORAMBI.
PERTAMA Menetapkan Sasaran Keselamatan Pasien sebagaimana terlampir dalam
keputusan ini.
KEDUA Segala biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya keputusan ini
dibebankan pada Dana Operasionai -LrPTD. Puskesmas Sukorambi.
rrrryT /1 i n^ l^ ^^-a l- -',*: --- 1^-' 1--.--1^1 -L,---^-^ 17.---^1^ n -l -^---*^
t\_DIluf1. ral;ra $a4L rs.(,putusafl lril lrlulal Dtrfla[u, r\glru[usan .s.tiPar.l rusngstlla]

Nomor : SK/DV015/SKRB/2017 tentang Sasaran Keselamatan Pasien di


UPTD. Puskesmas Sukorambi, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KEEMPAT Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di JEMBER
Pada Tanggal I luli2022

KEPALA SUKORAMBI
JEMBER
ilA'TEEJII
trt
\

TK. I
NIP. 19790420 200s01 I An
Larnpiran I
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sukorambi
Nomor : 440/\,{TU.SK/ 24 13ll.36/2022
Tanggal :0110717072
Perihal : Sasaran Keselamatan Pasien

SASARAN KESELAMATAN PASTEN

Keselamatan pasien di Puskesmas adalah suatu sistem dimana Puskesmas membuat

asuhan pasien lebih aman yang meliputi pengurangan resiko terjadinya kecelakaan kerja yang
terjadi pada pasien selama perawatan di liPTD. Puskesmas Sukorambi. Meiakukan i<ientifikasi
dan penanganan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, sistem pencatatan dan pelaporan
dan analisis insiden, sehingga memberikan pembelajaran bagi petugas dalam penanganan
insiden, tindak lanjutn serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat pelaksanaan suatu
tindakan yang dapat mengancam nyawa pasien.
UPTD. Puskesmas Sukorambi menerapkan Tujuh Standar Keselamatan Pasien, Tujuh
Langkah Keseiamatan Pasien <ian Enam Sasaran Keseiamatan Pasien sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan No.1 1 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.
a. Tujuh Standar Keselamatan Pasien :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keseiamatan pasien

5. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien


6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien

b. Tujuh Langkah Keselamatan Pasien :


l. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf
i. Mengintegrasikan aktivitas pengeioiaan risiko
4. Mengernbangkan sistem pelaporan
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
c. Enam Sasaran Keselamatan Pasien :

l. Ketepatan identifikasi pasien


2. Peningkatan komunikasi yang et-ektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-ullerr)
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan risiko infeksi tekait pelayanan Kesehatan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh

Tujuan ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah mendorong perbaikan spesifik


dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan
kesehatan di UPTD. Puskesmas Sukorambi. Untuk meningkatkan Keselamatan Pasien perlu
dilakukan pengukiuran terhadap sasaran keselamatan pasien.

Tabel. I : Indikator Pengukuran Sasaran Keselamatan Pasien

No Indikator Sasaran Keselamatan Pasien Target

1 Mengidentifi kasi pasien dengan benar 100 %

2 Meningkatkan komunikasi Efektif 100 9/o

a
J Meningkatkan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai 100 %

4 Memastikan lokasi pembedahan yang benar, Prosedur yang 100 %

Benar, Pembedahan pada pasien yang benar

_5 Mengurangi Risiko Infeksi akibat Pelayanap Kesehatan >85 %

6 Mengurangi Risiko Pasien Jatuh 100 %


Profil Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
1. SKP 1 : Ketepatan ldentifikasi Pasien

Judul Indikator Mengidentifikasi pasien dengan benar


Dasar Pemikiran Permenkes RI No. 11 tahun 2Ol7 tentang Keselamatan
Pasien
Dimensi Mutu Keamanan dan Keselamatan
Tujuan Tidak ada kesalahan identitas pasien saat melakukan
pendaftaran, pemeriksaan, tindakan, dan pemberian obat di
Puskesmas Sukorambi
Definisi Operasional Identihkasi pasien secara benar adalah proses i<ientifikasi yang
dilakukan pemberi layanan yaitu dokter, perawat, bidan, tenaga
kesehatan professional lainnya dan tenaga non medis lainnya
dengan menggunakan minimal dua penanda identitas seperti
nama lengkap, tanggal lahir, Alamat, NIK sesuai yang di
|-aloalroa D' -.
lvl4PA4rr ^l -L
vlwrr r uJ[vJlllctJ.
'.1.---
Identifikasi dilakukan secara visual ( melihat) danlatau verbal
(lisan).
Kepatuhan petugas melakukan identifikasi pasien minimal
dengan 2 cara identifikasi yg relative tidak berubah pada saat
pendaftaran, dan sebehrm melakrrka-n- prosedur diagnosis,
tindakan , pemberian obat, dan pemberian diit serta kondisi
khusus ( tid4k ada identitas, mempunyai nama sarna)
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Pcrsentase (%)
Numerator fpembilang) Jumlah kepatuhan petugas melakukan identifikasi sesuai
prosedur
Denominator {Penyebut} Jumlah petugas yang di arnati kepatuhannya
Target Pencapaian looo.o
Kriteria Kriteria Inklusi : Semua petugas pelayanan yang melakukan
identifikasi Kriteria
Ekslusi :-
Cara Penghitungan / Formula I(epatuhan petugas dalam mengidentifikasi pasien dengan
benar
Jumlah kepatuhan petugas mel akukan ide nt ifikas i
sesuai prosedur
x100%
Jumlah petugas yang di amati kepatuhannya

Metode Pengumpulan Data Observasi, Monitoring


Sumber Data Sumber data Sekunder (Rekam Medis)
Instrumen pengambilan data Form Monitoring, daftar tilik
Besar sampel Total sampling
Cat aPengarrbilan Sarnpel Total sampling
Periode Pengumpulan Data Bulanan
Periode Analisis dan Pelaporan Bulanan, Tribulan, Tahunan
Data
Penyajian Data Tabel
Penanggung Jawab PJ Keselamatan Pasien
2. SKP 2 : Peningkatan komunikasi yang efektif

Judul Indikator Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif


Dasar Pemikiran Permenkes RI No. l1 tahun 2Ol7 tentang Keselamatan Pasien

Dimensi Mutu Keamanan dan Keselamatan


Tujuan Komunikasi efektif yang tepat waktu akural lengkap. jelas dan
dipahami oleh penerima akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan
dan meningkatkan Keselamatan Pasien
Definisi Operasional Pemberian informasi terkait kondisi pasienbaik secara lisan, tulisan
maupun elektronik secara tepat, lengkap, jelas dan mudah di pahami.
Petugas melakukan komunikasi efektif di Rekam Medis anara lain
peiiyampaiaii pesan verbal lewat telpoii atau inedia komunikasi deiigaii
SBAR (Situation, Bacground, Assesment Recommendation ) pada
pelaporan dan TBK ( Tulis, Bacakan, Konfirmasi ) pada saat rnenerima
instruksi dokter : penyampaian nilai kritis hasil pemeriksaan
penunjang, transfer/operan pada waktu serah terimapasien dan rujukan.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator {pembilang} Jumlah kepatuhan petugas yang melakukan komunikasi efektif secara
prosedur
Denominator { Penyebut} Jurnlah petugas UGD/ Ruang Tindakan, Ruang Rawat [nap, Ruang
Bersalin dan Laboratorium yang diarnati kepatuhannya
'Tornor D-^^--;^- 1 n^oA
r s6v. a v^rw@P4cr

Ikiteria Kriteria Inklusi : Semua petugas pelayanan yang melakukan


komunikasi efektif
Kriteria Ekslusi :-
Cara Peoghinrngan 1 Formula I(epatuhan Petrrgas dalam melakukan Komunikasi Efektif
Jumlah kepatuhan petugos yang melakukan
komun ika s i efe kt if s e c ara p r o s e dur
x 100 %
Jumlah petugas UGD| Ruang Tindakan, Ruang
Rawat Inap, Ruang Bersalin dan Laboratorium
yang d iamati kepatuhqnnya

Metode Pengumpulan Data Observasi


Sumber Data Sumber data Sekunder (Rekam Medis)
lnstrumen pengambilan data Form SBAR - TBK. daftar tilik
Besar sampel Total sampling
Cara Pengambilan Sampel Total sampling
Periode Pengumpulan Data Bulanan
Periode Analisis dan Pelaporan Bulanan, Tribulan, Tahunan
Data
Penyajian Data Tabel

Penanggung Jawab PJ Keselamatan Pasien


3. SKP 3 : Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai(High-Alerl)

Judul Indikator llleningkatkan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai


Dasar Pemikiran Permenkes RI No. 1 1 tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien
Dimensi Mutu Keamanan dan Keselamatan
Tujuan Proses pengelolaan obat agar tidak menyebabkan teqadi
kesalahair/ error dan/atau kejadian sentinel (sentinel event) /
menyebabkan dampak yang tidak di inginkan(adverse outcome)
pada pasien
Definisi Operasional Dalam upaya mengurangi kesalahan dalam pemberian obat
kepada pasien, unit farmasi melakukan penyimpanan dan
pelabelan pada obat-obat tertentu. Penyimpanan secara
alphabetical atau berdasarkan kelas terapi (farmakologi)
Pelabelan obat yang perlu diwaspadai (High-Alert) i LASA (
Look A like Sound A like) yaitu obat yang miliki kemasan yang
mirip atau obat yang memiliki nama yang terdengar mirip dan
pelabelan obat kadaluwarsa du ruang farmasi maupun gudang
serta pelaksanaan 5 benar dalam pemberian obat ( Benar orang,
Benar obat, Benar frekwensi, Benar cara pemberian dan Benar
dosis)
ienis Inciikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator {pembilang} Junlah kepatuhan petugas dalam menyimpan sedian farmasi sesuai
kaidah (secara alphabetical/ berdasarkan kelas terapi farmakologi) dan
memberi obat High Alert LASA dan kadaluarsa serta pelaksanaan 5
benar dalam pemberian obat

Denominator {Penyebut} Jumlah prosedur yang di nilai

Target Pencapaian lO0o/o

Kriteria Kriteria Inklusi : Semua petugas nurng farmasi


Kriteria Ekslusi : -
Cara Penghitungan / Formula I(epatuhan Petugas dalam melakukan keamanan Obat Yang
Perlu Diwaspadai
Jumlah kepatuhan petugas dalam menyimpan sedian
_farmasi sesuai koidah (secara alphabeticali
berdasarkan kelas terapi farmakologi) dan
memberi obat High Alert LASA dan kadaluarsa
serta pelaksanaan 5 benar dalam pemberian obat
x100%
Jumlah prosedur yang di nilai

Metode Pengumpulan Data Observasi


Sumber Data Form monitoring penyimpanan obat secara alfabeticak, fonn
pemberian label obat High Alert LASA, form monitoring obat
kadaluarsa, form pelaksanaan 5 benar dalam pemberian obat.
Instrumen pengambilan data Form monitoring
Besar sampel Total satrpling
Cara Pengambilan Sampel Total sampling
Periode Pengumpulan Data Bulanan
Periode Analisis dan Pelaporan Bulanan, Tribulan, Tahunan
Data
Penyajian Data Tabel

Penanggung Jawab PJ Keselarnatan Pasien


4. SKP 4 : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi

Memastikan Lokasi pembedahan yang benar, Prosedur yang


Judul Indikator
benar, Pembedahan pada pasien yang benar
Dasar Pemikiran Permenkes RI No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu Keamanan dan Keselamatan
I uluan Ouble check dilakukan agar tidak terjacii saiah-iokasi, saiah-prose<iur
salah-pasien pada tindakan bedah
Definisi Operasional Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus
melaksanakan sesuai prosedur yang di
tetapkan. Kepatuhan
melakukan double check terhadap prosedur pembedahan untuk
memasiikan lokasi pcrnbedahan yang'oenar tian pada pasien yang
benar di UGD/ Ruang tindakan Bersalin, KIA/KB, Poli Gigi, agar
tidak terikadi kesalahan orang dan salah sisi.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase (Y")
I\t.,--^-^+^- f
-^*L:t^--) L,-I^L l,^-^a.L^- 6^6r^a- ,t^I^.-
(1(lrCllrl .-^l^t-,.1-^- I^,,Ll^
l\Ulllt,l4tUl tPAlllUrrilrr$, JUrlll4ll -r^.^6+^^^
l,ruDvrra45v AUP4Iurralrr PvtuE4J rrrvra^LlNdlr uvuul!
check pada tindakan / bedah minor
Denominator {Penyebut} Jumlah petugas yang diamati kepatuhannya (UGDi Ruang tindakan,
VK Bersalin, KIA/KB, Poli Gigi)
Target Pencapaian lOOo/o
Kriteria Kriteria Inklusi : Seluruh petugas pelayanan yang rnelakukan
double check pada tindakan / bedah minor
Kriteria Ekslusi :-
Cara Penghitungan / Kepatuhan Petugas dalam melakukan double check
Formula Jumlah prosentase kepatuhan petugas dalam
melakukan double check pada tindakan i beclah minor
Y tnn oz
Jumlah petugas yang diamati kepatuhannya (LIGDI
Ruang tindakan, VK Bersctlin, KIIL/KB, Poli Gigi)
Metode Pengumpulan Observasi, Monitoring
Data
Sumber Data Form monitoring lokasi pembedahan yang benar, Prosedur yang
benar, Pembedahan pada pasien yang benar
Instrumen pengambilan Form monitoring
data
Besar sampel Total sampling
Cara Pengambilan Sampel Total sampling
Periode Pengumpulan Bulanan
Data
Periode Analisis dan Bulanan, Tribulan, Tahunan
Pelaporan Data
Penyaiian Data Tabel
Penanggung Jawab PJ Keselamatan Pasien
5. SKP 5 : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

Kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan


Judul Indikator
tanqan dengan metode enam langkah dan lima momen
Dasar Pemikiran 1. Permenkes RI No. I I tahun 2Ol7 lentang Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan No.27 Tahun 2Ol7 tentang
Pecioman Pencegahan Dan Pengenciaiian infeksi di Fasiiitas
Pelayanan Kesehatan
Dimensi Mutu Keaman an dan Ke selamatan

Tujuan 1. Mengukur kepatuhan petugas FKTP dalam melakukan kebersihan


tangan
2. Menjamin hygiene dalarn menjaga keselamatan petugas dan pengguna
layanan dengan cara mengurangi risiko infeksi
Definisi Operasional Kepatuhan cuci tangan adalah ketaatan petugas dalam melakukan
prosedur cuci tangan dengan rnenggunakan metode 6 langkah dan
lima momen.
Lima momen yang <iimaksud a<ialah :
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melaksanakan tindakan aseptic
3. Setelah kontak dengan pasien
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
(
J. C^+^l^l'
Jvrvrorr l,an+nl, A^^*^^ urat
Avrrr{lN \lvrrBorr ,l^- l;-^1.,.-^^-
-l^+ u(tlt rrrrl5l\Utlli4rr .^1.i+^-
Dti\iL.ai -^^,;^-
l/4Jigii
Jenis Indikator Proses dan Out come
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator {pembilang} Petugas diamati dan memahilri prosedur kebersihan tangan dengan metode
enam langkah dan lima momen

Denominator iPenyebut) iumiah seiuruh petugas yang <iiamati kepatuhannya


Target Pencapaian > 950

Kriteria Kriteria Inklusi : Seluruh petugas yang terindikasi harus melalrukan 6


langkah cuci tangan dan 5 momen
v ;t^-: Et-^l--^.:
r\l laglla ^ t-l\Jrusl .-

Formula Petugas diamati dqn mematuhi prosedur keber.sihan


tangan dengan metode 6 langkah dan 5 momen
x100%
Jumlah seluruh petugas yang diamati kepatuhannya

Metode Pengumpulan Data Observai, Monitoting


Sumber Data Form monitoring kepatuhan petugas melakukan hand hyegene, daftar tilik
Instrumen pengarnbilan data Form monitoring, daftar tilik
Recar
*---.. sernnel
-*--f -- Tofal sarnnlino

Cara Pengambilan Sampel Total sampling


Periode Pengrunpulan Data Bulanan
Periode Analisis dan Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelennren T)efa
Penyajian Data Tabel

Penanggung Jawab Integrasi PJ Keselamatan Pasien (KP) dan PJ Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi (PPI)
6. SKP 6 : Pengurangan Risiko Pasien Jatuh

frrdrrl Indileqfnr IVfenorrrqnoi ricilrn nocian iofrrh


Dasar Pemikiran Permenkes RI No. I I tahun 2Ol7 terrtang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu Keamanan dan Keselamatan
T'uiuan Meminimalkan terjariinya risiko iatuh <ii Puskesmas
Definisi Operasional Kepatuhan petugas dalam upaya pencegahan risiko jatuh pada pasisn rawat
jalan/inap yang teridentifikasi berisiko jatuh di area risiko tinggi ( Geriatri,
rehab medic, anah neurologi dll)
Upaya pencegahan risilko jatuh :
l. Assesment awal ( screening ) risiko jatuh
2. Intervensi pencegahan risiko iatuh
Imic IndiLqtnr Frnces
Satuan Pengukuran Persentase (%o)
Numerator {pembilang} Jumlah pentapisan (screening) pasien dengan risiko jatuh
Denominator { Penyebut } Jumlah pasien yang dirawat
Target Pencapaian IOOYy

Kriteria Kriteria Inklusi : Semua pasien dengan risiko jatuh


Kriteria Ekslusi :-
Formula Kepatuhan petugas dalam melakukan screening Risiko Jatuh
Jumlah pentapisan (screening)
pasien dengan risiko jatuh
x100%
Jumlah pasien risiko jatuh
Metode Pengumpulaa Data Observai, Monitoring
Sumber Data Form Monitoring Screning Pasien Jatuh
Insffumen pengambilan data Form monitoring, daftar tilik
Besar sampel Total sampling
Cara Pcngambilan Sampcl Total sampling
Periode Pengumpulan Data Bulanan
Periode Analisis dan Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Penyajian Data Tabel

Penanggung Jawab Integrasi PJ Keselamatan Pasien (KP)

Ditetapkan di JEMBER
Pada Tanggal 1 Jluli 2A22

KEPALA UPTD PUSKESMAS SUKORAMBI


JEMBER

trt

TKI
MP. 19790420 200501 I 012

Anda mungkin juga menyukai