Perhitungan Pondasi Silo
Perhitungan Pondasi Silo
Andry Prasetyo
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ABSTRAK : Dalam perencanaan Pondasi tiang harus dilakukan dengan teliti dan secermat mungkin.
Setiap fondasi harus mampu mendukung beban sampai batas keamanan yang telah ditentukan,
termasuk mendukung beban maksimum yang mungkin terjadi.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kapasitas dukung dan penurunan fondasi tiang pancang
pada pembangunan Pabrik cement packing plant PT. Semen Gresik. Kapasitas dukung tiang pancang
dengan metode Statis dihitung berdasarkan data uji Laboratorium dan data lapangan (SPT).
Dimensi tiang pancang yang digunakan berbentuk lingkaran dengan diameter 0,6 m, panjang tiang
17,5 m dan terdapat 225 tiang pancang untuk silo tunggal, 585 tiang pancang untuk 3 silo dalam satu
pilecap (tiang kelompok).
Dimensi tiang bor yang digunakan dengan diameter 0,8 m dan diameter ujung 1,6 m. Panjang tiang
11,5 m dan terdapat 144 tiang pancang untuk silo tunggal, 396 tiang bor untuk 3 silo dalam satu
pilecap (tiang kelompok).
2
n 0,4 fy untuk 2.2.1 Daya dukung pondasi tiang bor
beton bertulang Pondasi dalam (pondasi tiang Bor)
kecuali yang Dimensi pondasi tiang bor dapat dihitung
prategang dengan rumusan :
Beban 8500 kN 1300 kN Qw
Ds = 2,257. ……………………(2.1)
maksimu fc '
m untuk Dimana : Qw : beban yang mampu
kondisi ditahan 1 tiang
biasa
fc’ : mutu beton
Jangkaua 350-3500 350-900
Ds : diameter selimut tiang
n beban
optimum Pondasi tiang dapat digunakan jika
pondasi dangkal tidak kuat menahan beban
Kerugian Biaya Beton yang bekerja diatasnya. Untuk perhitungan
permulaa harus
n tinggi ditempat daya dukung pondasi tiang dapat
kan digunakan rumusan oleh Terzaghi (1976)
Pergeser sebagai berikut :
dalam
an cukup
keadaan
besar Qu =Qe + Qf ………………………(2.2)
kering
Sukar a. Daya dukung di ujung tiang (Qe)
Lebih
disambu
dari Qe = Ap (C.Nc* + q’.Nq* +
ng
ketergant 0,3γ.Db.Nγ) …..(2.3)
ungan
rata-rata Dimana : Ap : luas penampang ujung
pada tiang
kualitas
C : kohesi tanah
Keuntun Kapasita Penghem
gan s beban atan q‘ : tegangan efektif vertikal
tinggi permuka γ : berat volume tanah
an
Tahan
Db : diameter dasar tiang
terhadap
karat Nc*, Nq*, Nγ* : faktor daya dukung
Pemanca bergantung pada nilai φ (sudut geser tanah)
ngan
- Untuk tanah pasir
keras
memung Qe = Ap.q’.(Nq*-1) …….. (2.4)
kinkan
- Untuk tanah lempung
Keterang Tiang pancang Beban yang
Qe = Ap.Cu.Nc*…………….(2.5)
an silinder khusus diperbolehkan
sesuai untuk dikontrol oleh Dimana : Nc* = 9
hambatan linier kapasitas dukung Cu = kohesi tidak terdrainasi
lapisan yang
persis di bawah
tiang pancang.
(sumber : Bowles, 1996)
3
b. Daya dukung pada selimut tiang (Qf) Tabel 2.2 tabel nilai α berdasarkan metode
- Untuk tanah pasir kerja
4
2.2.2 Daya dukung pondasi tiang pancang 3. METODOLOGI
a. Daya dukung berdasarkan hasil SPT
Mulai
Hasil dari penyelidikan tanah di
lapangan dengan menggunakan data SPT
Studi kepustakaan
yang disajikan dalam bentuk grafik
hubungan antara jumlah pukulan (N) dan
Pengumpulan data
kedalaman, dilengkapi dengan tebal dan
jenis lapisan tanahnya. Luciano-Dacourt -
(1981) mengkorelasikan kekuatan ujung Pembebanan dan gaya dalam
dan geseran pada satu tiang dengan hasil
SPT dengan rumusan : 1. Pembebanan
Qijin =
q p A p q s A..…
s (2.9)
2. Analisa gaya dalam
SF Perencanaan pondasi
Dimana : qp : Tahanan ujung tiang
dan struktur bawah
N p K Perhitungan dan
desain tulangan
Ap : luasan penampang ujung
Struktur bawah
tiang N / 3 1
s
qs : Tahanan lekat selimut tiang Cek stabilitas
5
11. Jenis tanah : sesuai dengan 4.2.2 Beban Mesin.
data Borlog.
Mesin yang digunakan adalah 2 mesin sedot tipe
Model Struktur atas
IB-M dengan berat masing-masing 7 ton. Dan 2
mesin sedot kecil tipe IB-M dengan berat 200 kg
untuk menyuplai semen ke mobil tangki semen.
Beban mati struktur atas. Beban hidup menurut peraturan PPIUG 1983 bab 3
tabel 3.1 untuk lantai pabrik ditentukan tersendiri,
Berat gedung merupakan berat total beban
dengan minimum beban 400 kg/m2. Menurut
mati akibat berat sendiri gedung.
PPIUG 1983 Ps. 3.2.1 beban hidup pada atap atau
1. Berat plat lantai atap : 162,321 Ton. bagian atap serta pada struktur tudung yang dapat
dicapai dan dibebani oleh orang harus diambil
2. Berat lantai mesin : 239,323 Ton. minimum 100 kg/m2.
3. Berat plat hopper : 717,977 Ton. 4.4 Beban angin (wind load)
4. Berat ring balok : 12,704 Ton.
Menurut PPIUG 1983 bab 4 Ps. 4.2.4. Pada
5. Berat dinding : 6335,903 Ton struktur berbentuk cerobong, tekanan tiup angin
ditentukan dengan rumus :
6
Untuk cerobong dengan penampang lingkaran, 4.5.4 Faktor keutamaan (I)
koefisien angin untuk tekanan positif dan negatif Bangunan silo ini berfungsi sebagai pabrik dan
menurut PPIUG 1983 pasal 4.3 ayat 5 adalah 0,7 tempat penyimpanan berbentuk cerobong,
yang diproyeksikan pada bidang vertikal yang sehingga berdasarkan Tabel 1. SNI 03–1726–2002,
melalui sumbu cerobong. didapatkan nilai (I) = 1,5.
7
2.20 0.3409 0.0787 Berat
Lantai U1 U2 MMI (R3)
Lant
2.40 0.3125 0.0721 ai
(ton/dt2/ (ton/dt2/ (ton/dt2m2/
(ton)
m) m) m)
2.60 0.2884 0.0665
Atap 162,321 16,56 16,56 38027.070
2.80 0.2678 0.0618
Hopp 3519745.72
3.00 0.2500 0.0576 er 15024,3 1533,09 1533,09 9
Nilai T dan C pada tabel 4.1 dimasukan pada 2 705,03 71,94 71,94 165167.406
program ETABS untuk mendefinisikan fungsi 1 707,49 72,19 72,19 165743.785
respon spektrum ditampilkan pada gambar 4.1.
M
U1 = U2 = , dan MMI = M
g
d 4
x ,
64
dimana g = 9,8 m/det2
8
Tabel 4.4 Perbandingan gempa dinamis dan Nilai yang didapat 249,73 ton
statik kedalaman 22 m.
- Reese :
FX FY 0,8 statik
9.Cu . Ap
Respon 3457. 2075. .Cu . As
3
Dinamik arah X 57 85 - -
Nilai yang didapat 225,43 ton
Respon 2286. 3995. kedalaman 22 m.
Dinamik arah Y 28 17 - - b. Penulangan Pile Cap tiang pancang
Pada perencanaan tulangan lentur, pile cap
- - - - diasumsikan sebagai balok dengan
2967. 890.2 2373. 712.1 perletakan pada tiang yang dibebani oleh
Statik arah X 38 1 9 68
reaksi tiang . Pada perencanaan
- - - - penulangan ini digunakan pengaruh beban
890.2 2967. 712.1 2373. tetap.
Statik arah Y 1 38 68 9 Perencanaan tulangan lentur dan geser
poer digunakan hasil perhitungan yang
Untuk perhitungan selanjutnya digunakan beban sama dengan penulangan poer pada tiang
gempa berdasarkan pada gempa respon spektrum pancang. Ditampilkan pada tabel berikut :
dinamis.
Jenis Jarak
4.6 Kombinasi Pembebanan Diameter penulangan (mm)
S1
Q wp .Qws
L
Tulangan
As Em
36 lentur arah x 100
S1 0,1972m
Tulangan
S2
qwp Db 1 2 .I
36 lentur arah x 100 s wp
Es
Tulangan S 2 0,353cm
19 geser 200
Q D 2
S3 W s 1 s .I ws
p L Es
2) Hasil Perhitungan Penurunan S 2 0,001m
a. Penurunan Tiang Bor
Penurunan tiang tunggal dapat ditentukan 3) Rancangan anggaran biaya
dengan perumusan dibawah ini :
RENCANA ANGGARAN BIAYA PONDASI
St = S1 +S2 + S3
10
4) Analisa perbandingan 6. KESIMPULAN DAN SARAN
11
Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung. Yayasan LPM, Bandung
12