LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR
TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DAFTAR ISI
PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian ................................................................................. 7
B. Latar Belakang …………………………………….……………………….. 9
C. Tujuan Penilaian Kinerja ………………………………………………... 10
1. Organisasi ……………………………………………………………… 10
2. Pegawai ................................................................................. 10
D. Asas Pengelolaan Kinerja …………………………………………………. 11
E. Kerangka Umum Pengelolaan Kinerja ………….……………………… 11
1. Tahapan Perencanaan ……………………………………………….. 11
2. Tahapan Monitoring ………………………………………………….. 11
3. Tahapan Penetapan Hasil Kinerja dan Evaluasi ……………….. 11
BAB II PENGELOLAAN KINERJA
A. Pengelolaan Kinerja Organisasi ………………………………………… 13
1. Logical Framework Approach (LFA) ………………………………….. 13
2. Peta Strategi (PS) …………………………………………………………. 14
3. Sasaran Strategis (SS) ……………….…………………………………. 14
4. Indikator Kinerja Utama (IKU) ……………………………………….. 14
B. Pengelolaan Kinerja Pegawai……………………………………………… 16
1. Ruang Lingkup Pegawai………………………………………………… 16
2. Komponen Penilaian Kinerja Pegawai ....................................... 17
C. Pengelola Kinerja ………………………………….……………………… 18
1. Pengelola Kinerja Organisasi …………………………………………. 18
2. Pengelola Kinerja Pegawai …………………………………………….. 18
3. Atasan Langsung Pegawai …………………………………………….. 19
BAB III PERJANJIAN KINERJA
A. Komponen Perjanjian Kinerja …………………………………………… 20
B. Penetapan Perjanjian Kinerja …………………………………………… 20
1. Ketentuan Penetapan Perjanjian Kinerja …………………………. 20
2. Batas Waktu Penetapan PerjaNjian Kinerja ……………………… 20
C. Mekanisme Penetapan Perjanjian Kinerja ……………………………. 21
D. Perubahan Perjanjian Kinerja …………………………………………… 21
1. Addendum Perjanjian Kinerja ……………………..………………… 21
2. Perjanjian Kinerja Pelengkap …….…………………………………… 22
3. Mekanismen Penetapan Perubahan Perjanjian Kinerja ………. 22
4. Ketentuan Lainnya Terkait Perjanjian Kinerja ………………….. 23
BAB IV PENILAIAN KINERJA
A. Penilaian Kinerja …………………………………………………………… 24
1. Nilai Kinerja Organisasi (NKO) ……………………………………….. 24
2. Capaian Kinerja Pegawai (CKP)……………………………………….. 25
3. Target Kinerja ……………………………………………………………. 25
4. Kategori Penilaian Kinerja ……………………………………………. 25
5. Metode Penilaian Kinerja ……………………………………………… 25
-6-
FORMULIR 1
PENILAIAN PERILAKU KERJA PEGAWAI …………………………… 49
FORMULIR 2
PERJANJIAN KINERJA ………………………………………………… 58
FORMULIR 3
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA ………………………………….. 59
FORMULIR 4
PERNYATAAN KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PERJANJIAN
KINERJA …………………………………………………………………… 60
FORMULIR 5 ADDENDUM PERJANJIAN KINERJA …………………………………. 61
FORMULIR 6 SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS
TAMBAHAN ……………………………………………………………….. 62
FORMULIR 7 SURAT KETERANGAN MENEMUKAN SESUATU YANG
BARU (KREATIVITAS)………………………………….…..……………. 63
-7-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
28. Pengelola Kinerja Pegawai adalah pejabat yang ditetapkan dalam suatu
keputusan untuk mengelola kinerja pegawai.
29. Capaian Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat CKP adalah nilai
capaian IKU pada Perjanjian Kinerja dari tiap-tiap pegawai.
30. Perilaku Kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang
dilakukan oleh pegawai atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
31. Nilai Perilaku Kerja yang selanjutnya disingkat NPK adalah nilai yang
didasarkan pada penilaian perilaku sehari-hari setiap pegawai yang
ditunjukkan untuk mendukung kinerjanya yang diperoleh melalui
pengisian kuesioner oleh atasan langsung, rekan kerja dan/atau
bawahan.
32. Nilai Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat NKP adalah nilai
gabungan antara CKP dan NPK dengan memperhitungkan masing-
masing bobot.
33. Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap pegawai pada
satuan organisasi sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku
Kerja.
34. Nilai Prestasi Kerja PNS yang selanjutnya disingkat NPKP adalah
penjumlahan Nilai SKP dengan NPK dengan memperhitungkan masing-
masing bobot.
35. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan
pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan
tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal
usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
36. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan fungsi, tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai ASN dalam suatu satuan
organisasi.
37. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya disingkat PPK adalah
pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan
manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
38. Kementerian adalah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional.
39. Menteri/Kepala adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional.
B. Latar Belakang
1. Objektivitas, yaitu:
a. Tugas yang diemban oleh setiap pegawai harus merupakan bagian
dari keseluruhan target unit kerja sehingga saling mendukung
pencapaian target unit kerja dan memiliki ukuran yang jelas;
b. Tugas yang diemban harus realistis dengan memperhitungkan
peluang dan tantangan serta level kesulitan yang dihadapi.
2. Keadilan, yaitu:
a. Tugas yang diemban adalah merupakan pembagian tugas yang
disesuaikan dengan jabatan setiap pegawai;
b. Penilaian terhadap keberhasilan tugas pegawai didasarkan pada
kontribusi pegawai terhadap keberhasilan kinerja organisasi;
c. Penilaian dilakukan secara objektif dan terukur serta didukung data
dan informasi yang diperlukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Transparan, yaitu:
Indikator, metode, dan sumber data penilaian yang digunakan dipahami
oleh penilai dan pegawai yang dinilai.
BAB II
PENGELOLAAN KINERJA
c. Periode Penilaian
Penilaian Kinerja dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
tahun, yaitu pada bulan Juli tahun berjalan dan bulan Januari tahun
berikutnya.
Dalam hal diperlukan, Penilaian Kinerja dapat dilakukan lebih dari 2
(dua) kali dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Misalnya penilaian kinerja akan dilakukan setiap triwulan, maka
penilaian kinerja dilakukan terhadap pegawai yang telah bertugas
paling kurang 3 (tiga) bulan pada jabatan yang dinilai. Apabila
pegawai yang dinilai baru menjalankan tugasnya kurang dari 3 (tiga)
bulan, maka penilaian kinerja pegawai yang bersangkutan
diakumulasi dengan nilai kinerja pada unit kerja sebelumnya.
Demikian juga penilaian oleh Atasan Langsung/Pejabat Penilai,
apabila pejabat penilai belum menduduki jabatan selama 3 (tiga)
bulan, maka pejabat tersebut dapat melakukan Penilaian Kinerja PNS
dengan meminta pertimbangan dari Pejabat Penilai sebelumnya atau
Atasan Pejabat Penilai sebelumnya.
2. Komponen Penilaian Kinerja Pegawai
a. Capaian Kinerja Pegawai (CKP)
CKP diperoleh dari hasil perhitungan atas capaian Indikator Kinerja
Utama yang terdapat dalam satu atau beberapa Perjanjian Kinerja
atau Indeks Prestasi Akademik pegawai bersangkutan. Penilaian CKP
tersebut dihitung sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Menteri
ini. Periode penilaian CKP adalah tahunan, yaitu dari 1 Januari
sampai dengan 31 Desember tahun berjalan. Dalam hal terdapat PK
Pelengkap, maka periode penilaian CKP dilakukan secara triwulanan
dan diakumulasi pada akhir tahun. Besaran bobot CKP adalah
sebesar 70% (tujuh puluh persen).
b. Nilai Perilaku Kerja (NPK)
NPKP adalah nilai yang didasarkan pada enam aspek penilaian atas
perilaku pegawai sehari-hari untuk mendukung kinerjanya. Keenam
aspek tersebut adalah orientasi pelayanan, integritas, komitmen,
disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan. Penilaian Perilaku Kerja
Pegawai dalam satu tahun dilaksanakan dalam dua periode yaitu
Periode Penilaian Semester I mulai tanggal 1 Januari sampai dengan
30 Juni dan Periode Penilaian Semester II, yaitu dari tanggal 1 Juli
sampai dengan 31 Desember. Dalam hal diperlukan Penilaian Kinerja
dapat dilakukan lebih dari 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun sesuai
dengan kebutuhan organisasi. Besaran bobot penilaian Perilaku
Kerja adalah sebesar 30% (tiga puluh persen).
Penilaian perilaku dilakukan melalui pengisian kuesioner dengan
metode 360 derajat yang meliputi penilaian dari atasan langsung,
pejabat setingkat/setara (peer), dan bawahan, dengan besarnya bobot
adalah atasan langsung sebesar 50%, pejabat setingkat/setara
sebesar 30% dan bawahan sebesar 20%.
Penilaian Perilaku Kerja Pegawai dilakukan berdasarkan 6 (enam)
aspek yaitu sebagai berikut;
1) Orientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja Pegawai
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani
antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan kerja, unit kerja
terkait, dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan untuk bertindak sesuai dengan
nilai, norma dan etika dalam organisasi.
- 18 -
C. Pengelola Kinerja
BAB III
PERJANJIAN KINERJA
d. Pegawai sebagaimana tersebut pada butir 1), butir 2), dan butir 3),
wajib menandatangani PK paling lambat 15 (lima belas) hari sejak
mulai bekerja.
e. CPNS yang baru diangkat di lingkungan Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang tanggal
pengangkatannya paling lambat 18 Oktober wajib menandatangani
Perjanjian Kinerja paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak
tanggal diterimanya Surat Keputusan (SK) Pengangkatan CPNS.
f. Dalam hal pegawai yang SK Pengangkatan CPNS-nya diterima
setelah tanggal 18 Oktober, maka CPNS tidak menyusun PK, namun
diwajibkan membuat SKP sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai Negeri Sipil dan ketentuan pelaksanaannya.
BAB IV
PENILAIAN KINERJA
A. Penilaian Kinerja
b) Realisasi IKU
Realisasi IKU merupakan hasil perhitungan raw data (data realisasi)
berdasarkan formula dalam manual IKU.
2. Capaian Kinerja Pegawai (CKP)
CKP merupakan konsolidasi capaian seluruh IKU pada PK Pejabat/
Pegawai di unit kerjanya yang dihitung sesuai perhitungan Nilai Kinerja
Organisasi (NKO).
3. Target Kinerja
Target kinerja ditetapkan setiap awal tahun dimana target pekerjaan
dibagi selama 12 bulan.
Sumber data Penilaian Kinerja di lingkungan Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional adalah:
a. Aplikasi Sistem Kendali Mutu Program Pertanahan (SKMPP)
b. Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP)
c. Aplikasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
d. Aplikasi MITRA
e. Aplikasi simpeg.atrbpn.go.id pada Modul Kinerja
f. Aplikasi SKM
g. Aplikasi SIPT
h. Lembar penilaian kinerja pegawai apabila indikator yang dinilai tidak
terdapat dalam aplikasi KKP dan SKMPP, cara mengisi dan format
penilaian kinerja ditentukan oleh Pengelola Kinerja.
4. Kategori Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja pegawai dengan kategori sebagai berikut:
a. Sangat Baik, yaitu pegawai yang nilai kinerjanya antara 91 sampai
dengan 100;
b. Baik, yaitu pegawai yang nilai kinerjanya antara 76 sampai dengan
90;
c. Cukup, yaitu pegawai yang nilai kinerjanya antara 61 sampai dengan
75;
d. Kurang, yaitu pegawai yang nilai kinerjanya antara 51 sampai dengan
60;
e. Buruk, yaitu pegawai yang nilai kinerjanya kurang dari 50.
5. Metode Penilaian Kinerja
a. Penilaian Semesteran
Penilaian ini dilakukan setiap akhir bulan ke 6 (enam) untuk
mengukur pencapaian target yang telah ditetapkan. Penilaian ini
dilakukan untuk mengevaluasi pencapaian kinerja pejabat sebagai
bahan pertimbangan bagi Tim Penilaian Kinerja.
b. Penilaian Tahunan
Penilaian tahunan dilakukan dalam rangka penyusunan Sasaran
Kinerja Pegawai melalui evaluasi pencapaian target kinerja yang
meliputi aspek kinerja, efisiensi anggaran dan perilaku kerja.
c. Penetapan kinerja dalam rangka pemberian tunjangan kinerja,
ditetapkan tiap bulan oleh masing-masing unit kerja. Ketentuan
mengenai penghitungan tunjangan kinerja diatur dalam peraturan
Menteri mengenai pemberian tunjangan kinerja.
- 26 -
1. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja untuk seluruh pegawai dilakukan berdasarkan
IKU yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai IKU Kementerian. PK tersebut meliputi
pencapaian realisasi fisik dari target yang telah ditetapkan sebelumnya,
dan untuk Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) penilaian ditambahkan
unsur efisiensi anggaran. Pengisian kolom kinerja menggambarkan
kesesuaian capaian kegiatan yang berhasil diselesaikan yang telah
ditetapkan sebelumnya dalam indikator kinerja sasaran strategis
Kementerian yang tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra
K/L) dengan alokasi sumber pendanaan Kementerian/Lembaga.
2. Unsur/Komponen Penilaian Kinerja
Unsur atau komponen yang dipergunakan dalam penilaian
kinerja pegawai di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional dilakukan berdasarkan unit kerja dan
jabatan adalah sebagai berikut:
a. Kementerian ATR
1) Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
a) Realisasi capaian Indikator Kinerja Utama yang berasal dari
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di unit kerjanya
b) Nilai Efisiensi Anggaran di unit kerjanya
c) Nilai Kinerja Kepala Kantor Wilayah BPN sesuai bidang
tugasnya
d) Nilai Perilaku Kerja Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
2) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
a) Realisasi capaian Indikator Kinerja yang berasal dari Pejabat
Administrator di unit kerjanya
b) Nilai Efisiensi Anggaran di unit kerjanya
c) Nilai Perilaku Kerja Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
3) Pejabat Administrator
a) Realisasi capaian Indikator Kinerja yang berasal dari Pejabat
Pengawas di unit kerjanya di unit kerjanya
b) Nilai Perilaku Pejabat Administrator
4) Pejabat Pengawas
a) Realisasi capaian Indikator Kinerja yang berasal dari Pejabat
Pelaksana Non Struktural di unit kerjanya
b) Nilai Perilaku Pejabat Pengawas
5) Pejabat Pelaksana Non Struktural
a) Realisasi capaian Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Pejabat Pelaksana Non Struktural yang
diturunkan dari indikator kinerja Pejabat Pengawas dan
dibagi habis secara proporsional sesuai dengan jumlah
pejabat dan nomenklatur jabatan pelaksana yang ada
dibawahnya.
b) Nilai Perilaku Pejabat Pelaksana Non Struktural Non
Struktural
- 27 -
6) Pejabat Fungsional
a) Realisasi capaian Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Pejabat Fungsional dinilai berdasarkan
capaian Angka Kredit yang diperoleh sesuai dengan jenjang
jabatan. Nilai kinerjanya langsung mendukung kinerja Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama di Unit Kerjanya.
b) Nilai Perilaku Pejabat Fungsional
b. Kantor Wilayah BPN
1) Kepala Kantor Wilayah BPN
a) Realisasi capaian Indikator Kinerja yang berasal dari Pejabat
Administrator di unit kerjanya
b) Nilai Efisiensi Anggaran di unit kerjanya
c) Nilai Kinerja Kepala Kantor Pertanahan di Provinsi setempat
d) Nilai Perilaku Kerja Kepala Kantor Wilayah BPN
2) Pejabat Administrator
a) Realisasi capaian Indikator Kinerja yang berasal dari Pejabat
Pengawas di Unit Kerjanya
b) Nilai Kinerja Pejabat Pengawas Kantor Pertanahan yang
berhubungan dengan tugas dan fungsi
c) Nilai Perilaku Kerja Pejabat Adiminstrator
3) Pejabat Pengawas
a) Realisasi capaian Indikator Kinerja yang berasal dari Pejabat
Pelaksana Nonstruktural di unit kerjanya
b) Nilai Kinerja Pejabat Pelaksana Struktural di Kantor
Pertanahan yang sesuai dengan tugas dan fungsi
c) Nilai Perilaku Kerja Pejabat Pengawas
4) Pejabat Pelaksana Non Struktural
a) Realisasi capaian Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Pejabat Pelaksana Nonstruktural yang
diturunkan dari indikator kinerja Pejabat Pengawas dan
dibagi habis secara proporsional sesuai dengan jumlah
pejabat dan nomenklatur jabatan pelaksana yang ada
dibawahnya.
b) Nilai Perilaku Pegawai Pejabat Pelaksana Non Struktural
5) Pejabat Fungsional
a) Realisasi capaian Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Pejabat Fungsional dinilai berdasarkan
capaian Angka Kredit yang diperoleh sesuai dengan jenjang
jabatan. Nilai kinerjanya langsung mendukung kinerja Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.
b) Nilai Perilaku Pejabat Fungsional
c. Kantor Pertanahan
1) Kepala Kantor Pertanahan
a) Realisasi capaian Indikator Kinerja yang berasal dari Pejabat
Pengawas di Unit Kerjanya
b) Nilai Efisiensi Anggaran di unit kerjanya
c) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
d) Nilai Perilaku Kerja Kepala Kantor Pertanahan
2) Pejabat Pengawas
a) Realisasi capaian Indikator Kinerja yang berasal dari Pejabat
Pelaksana Struktural di Unit Kerjanya
b) Nilai Perilaku Kerja Pejabat Pengawas
- 28 -
4) Pejabat Pengawas
- Realisasi capaian Indikator Kinerja yang berasal dari Pejabat
Pelaksana Non Struktural di unit kerjanya sebesar 70% (tujuh
puluh persen)
- Nilai Perilaku Kerja Pejabat Pengawas sebesar 30% (tiga puluh
persen)
Rumus Penilaian:
PK = RIK (70%) + NPK (30%)
Keterangan:
PK = Penilaian Kinerja
RIK = Realisasi capaian Indikator Kinerja Pejabat Pelaksana di
unit kerjanya
NPK = Nilai Perilaku Kerja Pejabat Pengawas
5) Pejabat Pelaksana Non Struktural
- Realisasi capaian Indikator Kinerja sebesar 70% (tujuh puluh
persen)
(Indikator Kinerja Pejabat Pelaksana berasal dari indikator
kinerja Pejabat Pengawas yang dibagi habis secara proporsional
sesuai dengan jumlah pejabat dan nomenklatur jabatan
pelaksana yang ada dibawahnya)
- Nilai Perilaku Pejabat Pelaksana Non Struktural sebesar 30%
(tiga puluh persen)
Rumus Penilaian:
PK = RIK (70%) + NPK (30%)
Keterangan:
PK = Penilaian Kinerja
RIK = Realisasi capaian Indikator Kinerja
NPK = Nilai Perilaku Kerja Pejabat Pelaksana Non Struktural
b. Kantor Wilayah BPN
1) Kepala Kantor Wilayah BPN
- Realisasi capaian Indikator Kinerja yang berasal dari Pejabat
Administrator di Unit Kerjanya sebesar 30% (tiga puluh persen)
- Nilai Efisiensi Anggaran di unit kerjanya sebesar 10% (sepuluh
persen)
- Nilai Kinerja Kepala Kantor Pertanahan di Provinsi setempat
sebesar 30% (tiga puluh persen)
- Nilai Perilaku Kerja Kepala Kantor Wilayah BPN sebesar 30%
(tiga puluh persen)
- 31 -
Rumus Penilaian:
PK = RIK (30%) + NE (10%) + NK (30%) + NPK (30%)
Keterangan:
PK = Penilaian Kinerja
RIK = Realisasi capaian Indikator Kinerja yang berasal dari
Pejabat Administrator di unit kerjanya
NE = Nilai Efisiensi Anggaran di unit kerjanya
NK = Nilai Kinerja Kepala Kantor Pertanahan di Provinsi
setempat
NPK = Nilai Perilaku Kerja Kepala Kantor Wilayah BPN
2) Pejabat Administrator
- Realisasi capaian Indikator Kinerja yang berasal dari Pejabat
Pengawas di unit kerjanya sebesar 40% (empat puluh persen)
- Nilai Kinerja Pejabat Pengawas di Kantor Pertanahan yang
berhubungan dengan tugas dan fungsi sebesar 30% (tiga puluh
persen)
- Nilai Perilaku Kerja sebesar 30% (tiga puluh persen)
Rumus Penilaian:
PK = RIK (40%) + NK (30%) + NPK (30%)
Keterangan:
PK = Penilaian Kinerja
RIK = Realisasi capaian Indikator Kinerja Pejabat Pengawas di
unit kerjanya
NK = Nilai Kinerja Pejabat Pengawas di Kantor Pertanahan yang
berhubungan dengan tugas dan fungsi
NPK = Nilai Perilaku Kerja Pejabat Administrator
3) Pejabat Pengawas
- Realisasi capaian Indikator Kinerja Pejabat Pelaksana
Nonstruktural di unit kerjanya sebesar 40% (empat puluh
persen)
- Nilai Kinerja Pejabat Pelaksana Struktural di Kantor
Pertanahan yang sesuai dengan tugas dan fungsi sebesar 30%
(tiga puluh persen)
- Nilai Perilaku Kerja Pejabat Pengawas sebesar 30% (tiga puluh
persen)
Rumus Penilaian:
PK = RIK (40%) + NK (30%) + NPK (30%)
Keterangan:
PK = Penilaian Kinerja
RIK = Realisasi capaian Indikator Kinerja yang berasal dari
Pejabat Pelaksana Non Struktural di unit kerjanya
NK = Nilai Kinerja Pejabat Pelaksana Struktural di Kantor
Pertanahan yang sesuai dengan tugas dan fungsi
NPK = Nilai Perilaku Kerja Pejabat Pengawas
- 32 -
Contoh:
Pegawai TB memiliki IP-nya 3,08 maka input penilaiannya dihitung
dengan skala 4 menjadi (3,08 : 4,00) x 100 = 77. Namun, jika dalam
1 tahun ada 2 semester, maka perhitungan pada Indeks Prestasi
Akademik pada semester ganjil dan genap sebagai berikut :
IP semester genap adalah 2,91 dan pada semester ganjil 3,25. Nilai
Indeks Prestasi rata-rata adalah (2,91 + 3,25) : 2 = 3,08. Skala IPK
yang ditetapkan = 4, sehingga penilaian CKP/SKP adalah (3,08 : 4,00)
x 100 = 77, maka nilai yang dipakai adalah 77.
- 34 -
Perolehan IPK
Konversi Nilai= x 100
4*)
3,08
= x 100
4
= 77
4) Jumlah Penilai
a) Pejabat Struktural/Pelaksana
(1) Jumlah Penilai bagi pejabat struktural adalah 5 (lima)
orang, yaitu 1 (satu) atasan langsung, 2 (dua) rekan kerja
setingkat, dan 2 (dua)bawahan.
(2) Jumlah Penilai bagi pelaksana adalah 5 (lima) orang,
yaitu 1 (satu) atasan langsung dan 4 (empat) rekan kerja
setingkat.
Tabel 1. Ketentuan Jumlah Penilai bagi Pejabat
Struktural/Pelaksana
Penilai Pejabat Pelaksana
Struktural
Atasan Langsung 1 1
Rekan Kerja 2 4
Setingkat
Bawahan 2 -
NPK1 + NPK2
Nilai Perilaku=
2
Keterangan:
NPK1: Nilai perilaku semester I tahun berjalan.
NP2K: Nilai perilaku semester II tahun berjalan.
- 39 -
70% 30%
2. Rumus NKP
Contoh:
Selama tahun 2018, Bapak Rudi memiliki CKP sebesar 100 dan NP
sebesar 95,54.
Maka, NKP Bapak Rudi pada tahun 2018 adalah:
= (CKP x 70%) + (NP x 30%)
= (100 x 70%) + (95,54 x 30%)
= (70) + (28,66)
= 98,66
2. Rumus NPKP
F. Monitoring Kinerja
Periode Penanggung
No. Level Peserta Rapat
Monitoring Jawab
1 Kementerian Triwulan/ Menteri dan PPT Sekretaris
ATR/BPN Semester/ Madya Jenderal
Tahunan
2 Kementerian Triwulan/ JPT Madya dan PPT Kepala
ATR/BPN-1 Semester/ Pratama di Unit Biro/Kepala
Tahunan Kerjanya Pusat/Seditjen
/Setitjen
3 Kementerian Triwulan/ PPT Pratama dan Kepala Bagian
ATR/BPN-2 Semester/ dan Pejabat Kepegawaian
Tahunan Administrator di
Unit Kerjanya
4 Kementerian Triwulan/ Pejabat Kepala
ATR/BPN-3 Semester/ Administrator dan Subbagian
Tahunan Pejabat Pengawas Kepegawaian
5 Kementerian Triwulan/ Pejabat Pengawas Kepala Urusan
ATR/BPN-4 Semester/ dan Pejabat Umum dan
Tahunan Struktural Kepegawaian
Pelaksana
6. Kementerian Triwulan/ Pejabat Pengawas Pejabat
ATR/BPN-5 Semester/ Struktural Pelaksana
Tahunan Pelaksana dan yang
Pejabat Pelaksana membidangi
urusan
kepegawaian
- 43 -
Hasil
Bobot Nilai Perilaku Kerja
Penghitungan
No Penilaian
Kinerja Angka Sebutan Angka Sebutan
BAB V
SISTEM PENGELOLAAAN KINERJA
BAB VII
PENUTUP
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 April 2019
ttd.
SOFYAN A. DJALIL
- 49 -
FORMULIR 1
SKALA
ASPEK INDIKATOR PENILAIAN NILAI
NILAI
Surang memuaskan baik untuk
25 pelayanan internal maupun
Sksternal organisasi
Tidak memuaskan baik untuk
15 pelayanan internal maupun
eksternal organisasi
Sangat tidak memuaskan baik
0 untuk pelayanan internal
maupun eksternal organisasi
Sub Jumlah
Pilihan sikap dalam
Integritas Skor Nilai Sub Sebutan
melaksanakan tugas
Nilai
Selalu dalam melaksanakan
35 tugas bersikap jujur, ikhlas
Pada umumnya dalam
30 melaksanakan tugas bersikap
jujur, ikhlas
Adakalanya/kadang-kadang
25 dalam melaksanakan tugas
bersikap cukup jujur, cukup 35
ikhlas
Kurang jujur, kurang ikhlas,
15 dalam melaksanakan tugas
Tidak pernah jujur, tidak ikhlas,
0 dalam melaksanakan tugas
Pilihan pelaksanaan Sub
Skor
wewenang Nilai
Tidak pernah menyalahgunakan
35 wewenangnya
Pernah menyalahgunakan
30 wewenangnya
Kadang-kadang
25 menyalahgunakan
wewenangnya 35
Sering menyalahgunakan
15 wewenangnya 100
Selalu menyalahgunakan
0 wewenangnya
Pilihan kemampuan Sub
Skor
menerima resiko tindakan Nilai
Berani menanggung resiko dari
30 tindakan atas kewenangnya
Cukup berani menanggung
25 resiko dari tindakan atas
kewenangnya
Kurang berani menanggung
15 resiko dari tindakan atas 30
kewenangnya
Tidak berani menanggung resiko
0 dari tindakan atas kewenangnya
0
- 51 -
SKALA
ASPEK INDIKATOR PENILAIAN NILAI
NILAI
Sub Jumlah
Pilihan terhadap komitmen
Komitmen Skor Nilai Sub Sebutan
kepada konstitusi dan negara
Nilai
Selalu berusaha dengan
sungguh-sungguh menegakkan
ideologi negara pancasila, UUD
1945, Negara Kesatuan
50 Republik Indonesia (NKRI), dan
rencana-rencana pemerintah
dengan tujuan untuk dapat
melaksanakan tugasnya secara
berdaya guna dan berhasil guna
SKALA
ASPEK INDIKATOR PENILAIAN NILAI
NILAI
Sub
Skor Pilihan pilihan kepentingan
Nilai
Selalu mengutamakan
kepentingan kedinasan
daripada kepentingan pribadi
dan/atau golongan sesuai
50 dengan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya sebagai
unsur aparatur negara terhadap
organisasi tempat dimana ia
bekerja
Kurang mengutamakan
kepentingan kedinasan dari-
pada kepentingan pribadi
dan/atau golongan sesuai
10 dengan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya sebagai
unsur aparatur negara terhadap
organisasi tempat dimana ia
bekerja
Tidak mengutamakan
kepentingan kedinasan dari-
pada kepentingan pribadi
0 dan/atau golongan sesuai
dengan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya sebagai
unsur aparatur negara terhadap
organisasi tempat dimana ia
bekerja
- 53 -
SKALA
ASPEK INDIKATOR PENILAIAN NILAI
NILAI
Sub Jumlah
Pilihan ketaatan dan
Disiplin Skor Nilai Sub Sebutan
tanggungjawab
Nilai
Selalu mentaati peraturan
perundang-undangan dan/atau
peraturan kedinasan yang
35 berlaku dengan rasa tanggung
jawab
Pada umumnya mentaati
peraturan perundang-undangan
dan/atau peraturan kedinasan
30 yang berlaku dengan rasa
tanggung jawab
Adakalanya mentaati peraturan 35
perundang-undangan dan/atau
peraturan kedinasan yang
25 berlaku dengan rasa cukup
tanggung jawab
Kurang mentaati peraturan
perundang-undangan dan/atau
peraturan kedinasan yang
15 berlaku dengan rasa kurang
tanggung jawab
Tidak pernah mentaati 100
peraturan perundang-undangan
0 dan/atau peraturan kedinasan
yang berlaku dengan rasa tidak
tanggung jawab
SKALA
ASPEK INDIKATOR PENILAIAN NILAI
NILAI
Sering tidak masuk kerja tampa
10 alasan yang sah
0 Tidak masuk
Sub Jumlah
Pilihan kemampuan
Kerja sama Skor Nilai Sub Sebutan
kerjasama
Nilai
Selalu mampu bekerjasama
dengan rekan kerja, atasan,
35 bawahan baik di dalam maupun
di luar organisasi
Pada umumnya mampu
bekerjasama dengan rekan
30 kerja, atasan, bawahan baik di
dalam maupun di luar
organisasi
Adakalanya mampu bekerja-
sama dengan rekan kerja,
25 atasan, bawahan baik didalam
maupun diluar organisasi
35
Kurang mampu bekerjasama
dengan rekan kerja, atasan,
20 bawahan baik didalam maupun
0 diluar organisasi
- 55 -
SKALA
ASPEK INDIKATOR PENILAIAN NILAI
NILAI
Tidak pernah mampu
bekerjasama dengan rekan 100
0 kerja, atasan, bawahan baik
didalam maupun di luar
organisasi
SKALA
ASPEK INDIKATOR PENILAIAN NILAI
NILAI
Sub Jumlah
Kepemimpin Pilihan terhadap sikap
Skor Nilai Sub Sebutan
an kepemimpinan
Nilai
Selalu bertindak tegas dan tidak
20 memihak
Pada umumnya bertindak tegas
15 dan tidak memihak
Adakalanya bertindak tegas dan
10 tidak memihak
Kurang bertindak tegas dan
5 terkadang memihak
Tidak pernah mampu bertindak 20
0 tegas dan memihak
Adakalanya memberikan
10 teladan
Kurang mampu memberikan
5 teladan yang baik 20
0 Tidak memberikan teladan yang
baik 100
SKALA
ASPEK INDIKATOR PENILAIAN NILAI
NILAI
Pada umumnya mampu
menggugah semangat dan
15 menggerakkan bawahan dalam
melaksanakan tugas
Nilai
NILAI PERILAKU KERJA Sebutan
Rata-rata
- 58 -
FORMULIR 2
PERJANJIAN KINERJA
…………………. (Tulis Nama Jabatan)
TAHUN…..(Tulis Tahun)
Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan
evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan
yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
FORMULIR 3
Sasaran
No Strategis/Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan/Output Target
Program
1 2 3 4
1 - (Tulis Sasaran Indikator Kinerja:
Strategis jika 1. (Tulis Indikator Kinerja
memiliki Sasaran Utama/Indikator Kinerja;
Strategis; 2. …dst)
- (Tulis Sasaran
Program jika tidak
memiliki Sasaran
Strategis;
- …dst.)
No Program/Kegiatan Anggaran
Tulis Jumlah
Rp.
total anggaran)
FORMULIR 4
……………….., ……(tgl-bulan-tahun)
…………….(Tulis Nama)
NIP. ………(Tulis NIP)
- 61 -
FORMULIR 5
Nomor:........... (a)
Pada hari ini, telah disepakati adanya addendum atas Perjanjian Kerja Nomor
………...... (b) tanggal................... (c), dengan rincian sebagai berikut:
a. Sebelumnya: ....................................................................................... (d)
b. Menjadi: .............................................................................................. (e)
Keterangan:
(a) Nomor Addendum Perjanjian Kinerja
(b) Nomor Perjanjian Kinerja
(c) Tanggal Perjanjian Kinerja
(d) Rincian isi Perjanjian Kinerja yang akan diubah
(e) Rincian isi Perjanjian Kinerja setelah perubahan
(f) Tempat dan tanggal penandatanganan Addendum Perjanjian Kinerja
(g) Nama Jabatan pemilik Perjanjian Kinerja
(h) Nama dan NIP pemilik Perjanjian Kinerja
(i) Nama Jabatan atasan langsung pemilik Perjanjian Kinerja
(j) Nama dan NIP atasan langsung pemilik Perjanjian Kinerja
- 62 -
FORMULIR 6
SURAT KETERANGAN
MELAKSANAKAN TUGAS TAMBAHAN
Nama.......
NIP..........
*) Diisi sesuai dengan kreativitas yang dihasilkan
**) Coret yang tidak perlu
- 63 -
FORMULIR 7
SURAT KETERANGAN
MENEMUKAN SESUATU YANG BARU (KREATIVITAS)
Nama.......
NIP..........
*) Diisi sesuai dengan kreativitas yang dihasilkan
**) Coret yang tidak perlu