Anda di halaman 1dari 1

Mengintip Transformasi PT.

Sasa Inti
dari Jendela HR Department
PT Sasa Inti (Sasa) mulai berlari di jalur cepat melalui transformasi organisasi dan
marketing strategic di seluruh lini organisasi. Bagaimana Departemen Human
Resource (HR) menerjemahkan perubahan budaya perusahaan tersebut?

dalam agar divisi ini lebih dapat berperan


sebagai mitra strategis dalam mendukung
keberhasilan bisnis perusahaan.
“Bisnis dan konsumen berubah, strategi
juga harus berubah pula. Karena itu kami juga
ikut berubah,” ujar Agus Sudarmoko, Head of
Human Resource PT. Sasa Inti.
Terkait dengan perubahan tersebut,
Agus menjelaskan divisinya menerapkan
strategi transformasi berdasarkan konsep “HR
Champion” yang dirumuskan oleh Dave Ulrich.
Dalam konsep tersebut, HR focus pada 4
peran strategis. Masing-masing adalan sebagai
administrative expert, employee champion,
strategic partner dan change agent. Tahap selanjutnya, tim HR mengadakan Agar semua proses di HR memiliki “Setiap orang dalam organisasi harus
“Pada umumnya peran HR selama serangkaian tes untuk mengetahui apakah legitimasi , saat ini Sasa Inti sedang dalam meyakini bahwa budaya atau perilaku
ini lebih banyak berkutat di bidang proses mendapatkan standar sistem yang baru dibangun ini, akan berdampak

T
kandidat yang mengirimkan lamaran
ahun ini Sasa masuk umur ke-51, Tekad itu merupakan pengejawantahan admistrative expert. Tapi karena kami ingin benar-benar cocok pada posisi yang manajemen mutu ISO 9001:2015. Untuk terhadap peningkatan kinerja dan
suatu usia yang sangat matang dari Sasa Basic Mentality yang dirumuskan HR juga menjadi bagian dari strategis bisnis dibutuhkan. Selain factor kemampuan program 2020-2021 mendatang, menurut kesuksesan perusahaan,” jelasnya.
untuk sebuah perusahaan. Didirikan dalam rangkaian budaya baru yang disebut perusahaan di masa-masa mendatang, teknis, patokan penting lain dalam proses Agus, program HR Sasa akan focus pada Untuk mengomunikasikan proses
oleh Grup Rodamas pada tahun 1968, Sasa “CARE; Courage – Action Oriented – peran itu kami perluas sesuai konsep ‘HR rekrutmen karyawan adalah kecocokan internalisasi budaya baru (internalization transformasi budaya perusahaan ini, tim HR
merupakan perusahaan FMCG pertama yang Respectfull – Enthusiastic”. Keempat Champion’-nya Dave Ulrich,” jelasnya. kandidat terhadap budaya perusahaan. new culture), membangun budaya menempuh tiga tahap. Pertama sosiaslisasi
memproduksi Monosodium Glutamat (MSG) value tersebut merupakan panduan bagi Agus menjelaskan, dalam posisi sebagai Agar tidak salah pilih karyawan, dalam kinerja unggul (build high performance yang dilakukan secara online (instagram,
di Indonesia. karyawan saat bertindak dalam menjalankan administrative expert dan employee proses ini HR mempergunakan alat test culture), manajemen bakat/minat (talent linkedIn, screen saver, video) dan offline
Nama “Sasa” berasal dari frasa “Sari langkah strategic dan eksekusi terhadap champion, peran HR lebih bersifat operasional. terukur yang akan memberikan informasi management) serta peningkatan layanan dan artefak (poster, banner, spanduk, kalender,
Rasa” atau essence of taste, yang sekaligus perencanaan bisnis yang sudah disusun. Sementara dalam peran strategic partner, HR mengenai kecocokan profil kandidat Praktik HR melalui kanal digital (digitalisasi employee ID card, workshop, dan induction
merupakan pilar dan focus dari gerakan Begitulah, Sasa memang tengah harus dapat menyelaraskan strategi organisasi dengan budaya perusahaan. HR). terhadap karyawan baru). Sementara untuk
bisnis PT. Sasa Inti. Melalui tagline “Sasa bersiap untuk berlari di jalur cepat melalui dengan proses bisnis dan policy. Sedangkan Menurut Agus, pembentukan budaya proses internalisasi dilakukan melalui role
Melezatkan”, Sasa menawarkan pengalaman transformasi organisasi dan marketing sebagai agent of change, HR dituntut untuk perusahaan idealnya memang tidak HR sebagai Strategic Partner. Peran model, outbond, dan kompetisi.
rasa untuk semua selera serta membantu strategic menuju budaya baru perusahaan. dapat menjadi katalisator kunci pembentukan berhenti sebatas lingkup karyawan, kontributif HR dalam pencapaian visi dan Evaluasi terhadap proses dan hasil
konsumen dalam menikmati makanan lezat, Transformasi ini tidak lepas dari adanya budaya yang kondusif. namun juga berdampak pada lingkungan misi, goal perusahaan, strategic direction, dari transformasi tersebut diukur melalui
sehat dan berkualitas. Semua ini tercermin perubahan yang terjadi di perusahaan dalam Bagaimana HR Department yang nota sekitar. “Di sinilah divisi HR berperan dan execution plan adalah dengan “CARE index” yang diterapkan bagi semua
dalam produk-produk inovatif Sasa, mulai satu tahun terakhir di bawah kepemimpinan bene merupakan penanggungjawab utama penting untuk menginformasikan budaya menjadikan culture management (CARE) karyawan baik secara individu maupun
dari MSG, tepung bumbu, rangkaian saus, CEO & Presiden Director PT. Sasa Inti, Dr. proses perubahan budaya organisasi PT perusahaan (keluar),”tegasnya. sebagai human resource scorehand dalam dalam tim. Menurut Agus, CARE index
santan hingga bumbu instan. Rudolf Tjandra. Yaitu menjadi lebih terbuka, Sasa menerapkan keempat peran strategis balance score card perusahaan. ini sekaligus menjadi alat ukur kinerja HR
cepat, respectfull dan agile tersebut? Berikut pemaparannya. HR sebagai Administrative Expert. “Selama ini, pengukuran dari unsur Dept dalam peran sebagai strategic partner
Transformasi Budaya Perusahaan Budaya perusahaan yang kuat, Karyawan yang terlatih dan cekatan HR dalam culture management seringkali perusahaan.
Masuk usia ke 51 tahun 2019 ini, ada nuansa bagaimanapun merupakan kunci sukses HR dalam mewujudkan Employee Champion. dalam melakukan tugas-tugasnya sudah dianggap intangible. Sekarang kami Melalui metode ini, Agus berharap pada
dan budaya yang berbeda dalam budaya sebuah organisasi. Budaya yang kuat Ini adalah peran penting HR yang pertama tentu akan memberi dampak positif berprinsip ‘What gets measured, gets tahun pertama 2020 nanti, 50% karyawan
kerja dan operasional di dalam perusahaan juga berkorelasi dengan kepemimpinan, untuk membentuk budaya perusahaan. Dalam terhadap budaya perusahaan. Untuk manage gets done,’” ujar Agus lagi. sudah memiliki karakter-karakter sesuai
Sasa. komitmen karyawan, serta kepuasan hal ini, HR Department berperan sebagai mengembangkan keahlian karyawan dengan budaya perusahaan yang diinginkan.
“Kami segenap keluarga Sasa bekerja pelanggan dan inovasi. pelaku utama dalam proses seleksi rekrutmen hingga pada tahap seperti itulah HR HR sebagai Change Agent. Dalam peran ini, Sementara untuk 3 tahun mendatang,
dengan penuh keberanian, berorientasi pada pegawai baru. Sejak proses pembuatan bertugas menyelenggarakan berbagai HR harus mampu meyakinkan dan mengajari Agus optimistis, indicator tersebut sudah
tindakan, penuh rasa hormat dan memiliki Peran Human Resource Sasa dalam lowongan pekerjaan, tim Agus sudah pelatihan. Tim HR-lah yang paling paham, semua lini organisasi, langkah apa saja yang bisa dipenuhi oleh 80% karyawan. Untuk
antusias tinggi, dan selalu siap membawa Transformasi Budaya Perusahaan berupaya keras untuk merancang desain yang jenis pelatihan apa saja yang paling mesti ditempuh untuk melakukan perubahan. menunjang proses tersebut, tim Agus juga
kebahagiaan bagi seluruh dunia,” begitu Seperti halnya divisi organisasi perusahaan menarik sekaligus berkarakter, yang kamudian dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas Ia juga harus mampu menghubungkan merencanakan penerapan kotak saran
tekad yang mereka canangkan bersama dan yang lain, Human Resources Department disebarluaskan melalui media social LinkedInd para karyawan sesuai dengan tugas antara budaya baru dengan kesuksesan (suggestion box) sehingga masing-masing
dipasang sebagai value baru perusahaan. juga dituntut melakukan revitalisasi ke dan Instagram. masing-masing. perusahaan. individu karyawan bisa saling mengingatkan.

Anda mungkin juga menyukai