NIM : 20190502032
Jurusan : Public Relation
Matkul : Pengantar Hubungan Masyarakat
Edward L. Bernays lahir pada tanggal 22 November 1991. Edward L. Bernays merupakan
keponakan dari ahli psikologi analisis yang bernama Sigmund Freud. Pemikiran dan kegiatannya
untuk mengembangkan Public Relations sebagai profesi yang mantap, handal, mapan, dan
bertanggung jawab dalam masyarakat demokrasi betul-betul tidak mengenal lelah. Bahkan sebagai
ungkapan kecintaannya pada Public Relations, ia menghabiskan kariernya dengan menjadi konsultan
Public Relations. Ia meninggal pada tanggal 9 Maret 1995 diusianya yang ke-101 tahun.
Puncak kecintaan Edward terhadap Public Relations diwujudkannya dalam sebuah
buku yang dikarangnya. Buku tersebut berjudul Crystalizing Public Opinion (1923). Buku
ini disusun berdasarkan konsep klasik tentang Public Relations dimana Public Relations
berkembang dan terpisah dengan press agentry dan publicity work yang dirintis oleh Ivy
Lee. Edward L. Bernays lebih cenderung dengan konsep yang ditemukannya
yakni engineering of public consent dan public relations councel. Kedua konsep tersebut
dianggap Edward L. Bernays sebagai cara yang paling konsisten dan bertanggung jawab.
Bahkan bukti kecintaanya terhadap Pubilc Relation di usianya yang ke 101, ia tetap
bersemangat ketika berbicara mengenai public relation dihadapan generasi penerusnya.
(Sumber : Wikipedia) sebagai Bapak PR Modern, tampaknya tidak banyak dikenal seperti Ivy Lee.
Buku-buku PR klasik Cutlip Center, Effective Public Relations, yang diacu sebagai “alkitabnya” PR
tidak begitu menonjolkan nama-nama perintis PR, termasuk Edward L. Bernays.
Ia merupakan orng pertama yang meyakinkan kaum bisnis bahwa PR merupakan urusan
eksekutif. Selain itu ia mempunyai misi pribadi untuk “mengumumkan masa depan profesi PR” . Ia
pun sempat menerbitkan buku pertama teks PR pertama berjudul Crystalizing Public Opinion
(1923). Buku teks klasik ini disusun berdasarkan konsep hakikat dan kekuatan opini publik, yang
dianggap sebagai raisan d’ectre PR yang berkembang dan terpisah dari praktik press agentry dan
publicity work yang dirintis Ivy Lee.
Para akademisi dan konsultan PR yang tergabung dalam asosiasi (AEJMC) sepakat
mengangkat Edward L. Bernays sebagai Bapak PR. Upacara pemberian gelar the Father of Public
Relations ini berlangsung dalam kongres AEJMC tanggal 10 Agustus 1991 di Park Plaza Hotel,
Boston.
Barneys, yang oleh banyak orang dianggap sebagai penemu PR Modern menulis “Tiga
elemen utama PR hampir sama tuanya dengan masyarakat : memberi informasi, membujuk, dan
menyatukan massa. Tentu saja, pemahaman dan metode dari pengerjaannya terus berubah selaras
dengan perkembangan masyarakat”.
(Sumber : https://alwayskantry009.wordpress.com/tag/bernays/)
3. Definisi Public Relation menurut para tokoh
1. Frank Jefkins
PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar,
antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.” (Sumber : Buku cetakkan PT Fajar
Interpratama, halaman :3)
“Public relation adalah sebuah sistem komunikasi untuk menciptakan niat baik.” (Sumber :
buku cetakkan PT Fajar Interpratama, halaman : 3)
3. Tony Greener
“Public relation adalah presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan publiknya”
(Sumber : buku cetakkan PT Fajar Interpratama, halaman : 4)
“Public Relation pratice is the art and social science of analyzing trend,predicting their
consequences, counselig organization leader, and implementing planned program of action
which serve both organization’s and the public interest.”
“Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik
dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan
kerja-sama dan pemenuhan kepentingan bersama.” (Sumber : Buku cetakkan PT Fajar
Interpratama, halaman : 4)
6. John E. Marston
“Public relation adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk
mempengaruhi publik yang signifikan.” (Sumber : buku cetakkan PT Fajar Interpratama,
halaman : 3)
“Public relation adalah kegiatan atau aktivitas yang proses kegiatannya melalui 4 tahap yaitu
penelitian yang didahului penemuan, analisis, pengolahan data dan sebagainya,
perencanaan yang direncanakan; pelaksanaan yang tepat, evaluasi penilaian setiap tahap
dan evaluasi keseluruhan.”
9. Sukatendel (1990) dalam Ardianto (II004)
“Suatu metode komunikasi untuk penciptaan citra positif dari mitra institusi atas dasar
kesadaran untuk menghormati kepentingan bersama.”
“Public Relation dalam makna yang sederhana adalah tatap muka (hubungan) antara
kelompok-kelompok dalam suatu hubungan.”