Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PREFEKTIF INTERPSONAL EDUCATION

Oleh :
TRY FAHMY FAOZY

S1 KEPERAWATAN NON LEGULER


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Daftar Isi

COVER.…………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………....1
A. Latar Belakang ………………………………………….......1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………….....2
2.1 Pengertian…………………………………….....................2
BAB III PENUTUP ……………………………………………..6
A. Kesimpulan ……………………………………………….....6
B. Saran ………………………………………………………....6
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Definisi interprofessional education Centre for the Advancement of


Interprofessional Education(CAIPE,2002) menyebutkan, IPE terjadi ketika dua atau
lebih profesi kesehatan belajar bersama, belajar dari profesi kesehatan lain, dan
mempelajari peran masing-masing profesi kesehatan untuk meningkatkan
kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan. IPE adalah suatu pelaksanaan
pembelajaran yang diikuti oleh dua atau lebih profesi yang berbeda untuk meningkatkan
kolaborasi dan kualitas pelayanan dan pelakasanaanya dapat dilakukan dalam semua
pembelajaran, baik itu tahap sarjana maupun tahap pendidikan klinik untuk
menciptakan tenaga kesehatan yang profesional
(Leeet al., 2009). IPE adalah metode pembelajaran yang interaktif, berbasis
kelompok, yang dilakukan dengan menciptakan suasana belajar berkolaborasi
untuk mewujudkan praktik yang berkolaborasi, dan juga untuk menyampaikan
pemahaman mengenai interpersonal, kelompok, organisasi dan hubungan antar
organisasi sebagai proses profesionalisasi(Clifton et al., 2006). Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Broers(2009) praktek kolaborasi antar profesi
didefinisikan sebagai beragam profesi yang bekerja bersama sebagai suatu tim
yang memilikitujuan untuk meningkatkan kesehatan pasien/klien dengan saling mengert

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Interprofesional education (IPE) memiliki banyak manfaat dalam sistem dunia
pendidikan kesehatan. Profesi-profesi kesehatan yang dilahirkan
melaluiInterprofesional education (IPE) diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai
profesional masing-masing profesi kesehatan yang berbasis kolaborasi. Dilain sisi,
Interprofesional education (IPE) tidak akan berjalan lancar jika tidak didukung oleh
SDM pendidik, sistem kurikulum, fasilitas, dan antusias mahasiswa didalamnya.
Tujuan dari IPE bagi mahasiswa adalah untuk belajar bagaimana berfungsi dalam tim
interprofesional dan membina pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam praktek
masa depan mereka, yang pada akhirnya menyediakan perawatan pasien
interprofesional sebagai bagian dari sebuah tim kolaboratif dan difokuskan pada
peningkatan hasil pasien. Tim interprofesional terdiri dari anggota dari profesi
kesehatan yang berbeda yang memiliki pengetahuan khusus, keterampilan, dan
kemampuan (Rebecca,2014).
Namun, IPE di Indonesia mamasuki tahap awal yang membutuhkan
kerjasama dari berbagai pihak dan berbagai sektor dalam dunia pendidikan kesehatan.
Karena masih termasuk sesuatu perubahan yang baru, masih banyak bagian yang
butuh perhatian lebih mendalam misalnya dalam hal sosialisasi Interprofesional
education (IPE) yang ternyata masih belum mencapai semua instansi-instansi
penndidikan kesehatan. Di lain sisi, SDM pendidik dalam Interprofesional education
(IPE) yang masih belum mencukupi untuk kebutuhan di Indonesia, dan ditambah lagi
dengan isu ego profesi dimana merasa sebuah profesi lebih penting dan memiliki
derajat dan hak yang lebih superior dibandingkan profesi lain yang kenyataannya
sampai sekarang sebagian masih bertahan dengan pola pikir yang ternyata membatasi
bangsa kita untuk berkembang lebih baik lagi (Rebecca,2014).
Pendidikan interprofessional (IPE) adalah Kesempatan ketika dua atau lebih
profesi belajar dari, dengan dan tentang satu sama lain untuk meningkatkan
kolaborasi dan kualitas pelayanan (CAIPE 2002). Belajar interprofessional (IPL)
adalah Belajar timbul dari interaksi antara anggota (atau mahasiswa) dari dua profesi.
Ini mungkin produk interprofessional pendidikan atau mungkin terjadi spontan di
tempat kerja atau di edu Pengaturan kation. Praktek interprofessional (IPP)aalah dua
atau lebih profesi bekerja sama sebagai tim dengan tujuan yang sama, komitmen dan
saling menghormati. (Freeth et al. 2005, hlm. Xiv-xv). Meningkatnya penggunaan
istilah interprofessionalkolaboratif praktek, diadopsi oleh banyak di garis depan dari
kebijakan dan pengembangan intelektual di ini daerah (e.g.WHO 2010).

2
3

IPE di perguruan berdampak signifikan terhadap praktek staf yang bekerja di


rumah sakit atau lembaga lain yang menyediakan siswa penempatan. Dengan
mempertimbangkan kedua tingkat
dari kolaborasi yang sudah terjadi di universities dan keragaman budaya dan
pendekatan untuk belajar interprofessional, yang Laporan menyimpulkan bahwa
membangun umum Kriteria kurikulum kursus akan menjadi tugas besar. Namun,
universitas posisi yang baik untuk membangun common lintas kompetensi disiplin
dan kemampuan standar dan kriteria penilaian yang bisa menjadi teladan Australia
(Paul,2013).
Pengaturan penempatan IPE dikendalikan. Dalam beberapa kasus, hal ini telah
melibatkan pembangunan kembali dan / atau perluasan yang ada Fasilitas untuk
adaptasi IPE. Dalam kasus lain,
fasilitas baru telah dikembangkan khusus untuk digunakan IPE. Peserta conside
merah bahwa tren ini akan meningkat masa depan. Alasan yang diberikan adalah:
1. pengurangan ketergantungan pada eksternal penempatan, yang dapat dibatasi
karena staf kapasitas / pengawasan di situs;
2. penyediaan on- pendidikan kampus untuk akademik dan klinis staf tentang
IPE penempatan, termasuk untuk eksternal staf;
3. pengurangan resistensi terhadap IPE, dalam kesulitan logistik tertentu dengan
mati.
4. penilaian dan keamanan kampus kekhawatiran;
5. kemudahan bagi siswa, khususnya untuk perjalanan (meskipun perjalanan
dianggap tidak menjadi penghalang), dan lebih mudah penjadwalan dan
pengawasan koordinasi;
6. ketersediaan fasilitas cocok untuk digunakan sebagai, atau konversi ke, klinis
situs penempatan. Kunjungan lapangan internasional Salah satu peserta terkait
bagaimana internasional fieldtrip menjadi pengalaman berharga IPE bagi
siswa karena mereka telah dibawa keluar konteks budaya mereka sendiri di
mana mereka memiliki ide didefinisikan disiplin mereka sendiri di mereka
pikiran. Mengekspos mereka untuk budaya lain mendorong mereka untuk
menantang dan merenungkan peran mereka. kegiatan berbasis dan persiapan
untuk praktek, dimana siswa bisa belajar tentang yang lainnya dalam tim
dalam dikontrol dan lingkungan yang aman. Namun,
beberapa peserta enggan untuk menerima simulasi sebagai alternatif atau
'pengganti' untuk belajar dalam pengaturan praktek alam menyatakan bahwa
hal itu tidak bisa mereproduksi kompleksitas atau uncontrollable dan aspek
tak terduga dihadapi dalam praktek. peserta lain tidak setuju dengan
pandangan ini dan menunjukkan bahwa penelitian saat ini memiliki potensi
untuk menunjukkan sebaliknya
4

Interprofesional education atau disingkat dengan IPE adalah sebuah inovasi yang
sedang dieksplorasi dalam dunia pendidikan profesi kesehatan. Interprofessional
education merupakan suatu proses dimana sekelompok mahasiswa atau profesi
kesehatan yang memiliki perbedaan latar belakang profesi melakukan pembelajaran
bersama dalam periode tertentu, berinteraksi sebagai tujuan yang utama, serta untuk
berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan jenis
pelayanan kesehatan yang lain (WHO, 1988).
Melalui Interprofesional education (IPE)diharapkan berbagai profesi
kesehatan dapat menumbuhkan kemampuan antarprofesi, dapat merancang hasil
dalam pembelajaran yang memberikan kemampuan berkolaborasi, meningkatkan
praktik pada masing-masing profesi dengan mengaktifkan setiap profesi untuk
meningkatkan praktik agar dapat saling melengkapi, membentuk suatu aksi secara
bersama untuk meningkatkan pelayanan dan memicu perubahan; menerapkan analisis
kritis untuk berlatih kolaboratif, meningkatkan hasil untuk individu, keluarga, dan
masyarakat; menanggapi sepenuhnya untuk kebutuhan mereka, mahasiswa dapat
berbagi pengalaman dan berkontribusi untuk kemajuan dan saling pengertian dalam
belajar antarprofesi dalam menanggapi pertanyaan, di konferensi dan melalui literatur
profesional dan antarprofesi (Paul,2013).
Definisi lain dari IPE yang muncul dalam Journal of perawatan
Interprofessional adalah, "Siswa dari berbagai profesi belajar bersama sebagai sebuah
tim. Interaksi kolaboratif mereka ditandai dengan integrasi dan modifikasi kontribusi
profesi yang berbeda 'dalam cahaya masukan dari profesi lain. Selama tinjauan
ekstensif dari literatur yang berkaitan dengan IPE, menjadi jelas bahwa ada beberapa
istilah yang terkait erat bahwa organisasi, seperti lembaga pendidikan, kesehatan
tertentu sektor perawatan, peneliti dan profesional gunakan untuk menentukan atau
memperluas konsep IPE. Hal ini diperlukan untuk mengeksplorasi beberapa istilah.
Mereka termasuk:
KOLABORATIF berpusat pada pasien PRAKTEK adalah "dirancang untuk
mempromosikan aktif partisipasi masing-masing disiplin dalam perawatan pasien.
Hal ini meningkatkan pasien dan tujuan yang berpusat pada keluarga dan nilai,
menyediakan mekanisme untuk komunikasi terus menerus antara pengasuh, dan
mengoptimalkan partisipasi staf dalam pengambilan keputusan klinis dalam dan di
seluruh disiplin ilmu membina menghormati kontribusi disiplin dari semua
profesional.
KERJA SAMA DALAM TIM KESEHATAN adalah "proses
interprofessional dari komunikasi dan pengambilan keputusan yang memungkinkan
pengetahuan dan keterampilan yang terpisah dan berbagi penyedia layanan kesehatan
untuk secara sinergis mempengaruhi klien / perawatan pasien disediakan.
5

KONTINUM PENDIDIKAN adalah gerakan melalui kontinum yang


memungkinkan untuk peningkatan pengetahuan yang kompleks dan apresiasi
professions.12 lainnya Definisi istilah yang berkaitan dengan IPE telah lahir
berdasarkan pendidikan sebelumnya, geografis lokasi, dan disiplin. Sebagai contoh,
Watkins et al menjelaskan kerja sama tim dan hubungannya dengan kolaborasi
sebagai, "interaksi atau hubungan dari dua atau lebih profesional kesehatan yang
bekerja
interdependently untuk memberikan perawatan bagi pasien. " (CIHC, 2009).
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

IPE merupakan pembelajaran yang e"ekti" dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa


dalam berkolaborasi dan berkomunikasi secara e"ekti" dengan tenagakesehatan yang lain
dalam memberikan pelayan kesehatan yang maksimal

Untuk me#ujudkan IPE ini maka pelayan kesehatan harus menjadikan IPE inisebagai
pedoman dalam bertindak dalam dunia kesehatan, sehingga terciptalingkungan yang
nyaman baik bagi pasien maupun sesama tenaga kesehatan.

B.SARAN

1. Diharapkan makalah ini dapat digunakan dalam pembelajaran IPE dan dengan telah
mengetahui dan memhami IPE ini maka mahasiswa dapat mengimplemenasikan
dalam kehidupannya terutama dalam lingkungan kesehatan
2. Diharapkan agar mahasiswa dapat memberikan materi IPE lebih mendalam lagi
supaya kolaborasi antar petugas kesehatandapat berjalan baik untuk keselamatan
pasien nantinya.
3. Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasis#a dalam belajar secara
interprofesi, sehingga mempunyai kesiapan untuk berkolaborasi dengan profesi lain
saat terjun diluar pendidikan akademik

6
Daftar Pustaka

 Ilmanita Dzikrinal(2014) Peran Interprofessional Education Terhadap Persepsi


Keterlibatan Apoteker Dalam Kolaborasi Antar Profesi.yogyakarta volume 4 No. 3
 Thadani, karen, 2007 interprofessional education&corecompetencies canadq

Anda mungkin juga menyukai