Anda di halaman 1dari 267

PROFIL KESEHATAN

KABUPATEN CILACAP
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap individu,
keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Keberhasilan pembangunan
kesehatan ditentukan oleh kontribusi dari semua sektor, berdasarkan fungsi dan
peranannya masing-masing. Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Setiap individu
berkewajiban ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat. Perwujudan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat, diselenggarakan melalui upaya kesehatan dengan
pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dalam
tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan, kualitas dari
Sistem Informasi Kesehatan Regional dan Nasional sangat ditentukan oleh
kualitas dari Sistem-Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota. Sistim
Informasi Kesehatan adalah tulang punggung bagi pelaksanaan pembangunan
daerah berwawasan kesehatan di Kabupaten atau dengan kata lain Sistim
Informasi Kesehatan Kabupaten dapat memberikan arah dalam penentuan
kebijakan dan pengambilan keputusan di Kabupaten berdasarkan fakta yang
diperoleh dari Sistim Informasi Kesehatan. Salah satu produk dari Sistem
Informasi Kesehatan Kabupaten adalah “Profil Kesehatan Tahunan“ yang
diharapkan terbit secara berkala untuk menyampaikan data sebagai informasi
yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi hasil kegiatan secara transparan, efisien dan efektif.
Profil Kesehatan Kabupaten Cilacap merupakan sarana untuk memantau
dan mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Cilacap
yang merupakan modal dasar demi tercapainya Kabupaten Cilacap Sehat
dengan Kemandirian Masyarakat yang madani di bidang Kesehatan.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 1


B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran umum tentang kondisi Pembangunan
Kesehatan di Kabupaten Cilacap Tahun 2015.

2. Tujuan Khusus
a) Memberikan gambaran tentang kondisi derajat kesehatan masyarakat
Kabupaten Cilacap dengan Indikator Mortalitas, Morbiditas dan Status
Gizi.
b) Memberikan gambaran Pencapaian hasil Upaya Pelayanan Kesehatan
dibandingkan dengan Indikator Indonesia Sehat dan Indikator SPM.
c) Memberikan gambaran Kondisi Sumber Daya Kesehatan dan
Manajemen Kesehatan.
d) Memberikan gambaran tentang tingkat kesenjangan permasalahan dan
hambatan pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Cilacap.

C. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penyajian Penulisan Buku Profil Kesehatan Kabupaten Cilacap
Tahun 2015, dengan susunan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Gambaran Umum
BAB III : Situasi Derajat Kesehatan
BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan
BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan
BAB VI :Penutup

Dalam melakukan pengumpulan data Profil Kesehatan Kabupaten


Cilacap tahun 2015, diperoleh dari laporan kegiatan managemen dan kegiatan
Program yang dilakukan UPT Puskesmas, Saran Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama, Sarana Pelayanan Kesehatan Rujukan atau Rumah Sakit Umum dan
atau Rumah Sakit Khusus, baik milik Pemerintah maupun milik swasta, serta
sarana produksi dan distribusi kefarmasian. Kemudian data dianalisis secara
deskriptif, komparatif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 2


BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN CILACAP

A. DEMOGRAFI
Kabupaten Cilacap merupakan Kabupaten yang terluas di Propinsi
Jawa Tengah dengan luas 225.360.840 Ha (termasuk Pulau
Nusakambangan), dimana secara geografis letaknya berada di antara 1080
4’30”-1090 30’30” dan 70 30’-70 45’20” LS, dan secara administratif letaknya
berbatasan :
Sebelah timur : Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banyumas
Sebelah barat : Propinsi Jawa barat (Kota Banjar, Kabupaten Ciamis
dan Kabupaten Kuningan
Sebelah utara : Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas
Sebelah selatan : merupakan samudra Indonesia atau samudra Hindia

Wilayah Kabupaten Cilacap terdiri dari 24 Kecamatan, 269 Desa dan


15 Kelurahan, wilayah tertinggi adalah KecamatanDayeuhluhur dengan
ketinggian rata-rata 198 meter dpl dan wilayah terendah adalah Kecamatan
Cilacap Tengah dengan ketinggian rata-rata 5 meter diatas permukaan air
laut. Adapun untuk jarak terjauh dari barat ke timur 152 km dari
Dayeuhluhur ke Nusawungu,sedangkan jarak terjauh dari utara ke selatan
35 Km dari Kecamatan Cilacap selatan sampai kecamatam Sampang.

Gambar 2.1
Peta Kabupaten Cilacap

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 3


Secara umum kondisi topografi Kabupaten Cilacap bila dilihat dari
arah baratlaut merupakan kawasan pegunungan dengan ketinggian lebih
dari 100 meter di atas permukaan laut, dengan puncak tertinggi berada di
Gunung Subang dengan ketinggian 1.210 meter dpl, berada di Kecamatan
Dayeuhluhur. padaarahtenggara terbagi menjadi dua kawasan bentang
alam, di bagian utara berupa pegunungan dan bagian selatan berupa
dataran miring landai, ke arah barat daya-selatan berelevasi kurang dari
100 meter dpl dan berbatasan dengan pantai Segara Anakan. Bagian paling
timur berupa dataran dan di bagian selatan berbatasan langsung dengan
Samudera Hindia.

B. KEADAAN PENDUDUK
Hasil perhitungan penduduk berdasarkan wilayah kerja Puskesmas
pada tahun 2015 sebesar 1.806.383 jiwa, terdiri 914.555 jiwa penduduk laki-
laki dan 891.828 jiwa penduduk perempuan. Terjadi peningkatan sebesar
61.209 jiwa (3,52%) dibanding jumlah penduduk tahun 2014.
Grafik2.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 4


Dari Grafik 2.1 di atas, memperlihatkan jumlah penduduk di Kabupaten
Cilacap tahun 2015 menurut wilayah kerja Puskesmas, yang terbagi menjadi
38 Puskesmas. Jumlah penduduk terbanyak berada di wilayah kerja
Puskesmas Majenang I dengan jumlah penduduk 82.948 jiwa, terdiri dari laki-
laki sejumlah 47.640 jiwa, dan penduduk perempuan sejumlah 46.703 jiwa.
Sedangkan wilayah kerja Puskesmas dengan Penduduk terkecil beada pada
wilayah Puskesmas Kampung laut dengan jumlah 14.426 jiwa, terdiri dari laki-
laki sejumlah 7.552 jiwa dan perempuan sejumlah 6.874 jiwa.
Adapun untuk perbandingan penduduk di Kabupaten Cilacap
berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2015 sebesar 102,57; artinya terdapat
102,57 laki-laki diantara 100 perempuan. Rasio penduduk terbanyak terdapat di
wilayah kerja PuskesmasKampung laut yakni 109,86.Hal ini dapat dimaknai
bahwa penduduk laki laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
perempuan, yakni diantara 100 jiwa perempuan terdapat laki-laki sejumlah
109,86 jiwa.
Grafik 2.2
Rasio Penduduk Kab. Cilacap 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 5


Pertumbuhan Penduduk tahun 2015, jika di bandingkan jumlah
penduduk tahun 2014 terjadi penambahan sebanyak 34.286 jiwa atau ada
peningkatan 1,9%, selama kurun waktu satu tahun. Berikut gambaran trend
pertumbuhan penduduk tahun 2015 :
Grafik2.3
Keadaan Penduduk di Kabupaten Cilacap Tahun 2014 dan 2015

Dari pertumbuhan jumlah penduduk sebanyak 34.286 jiwa, salah satu


faktor adalah jumlah kelahiran hidup, di mana untuk tahun 2015 sebanyak
29.577 jiwa kelahiran hidup.Sedangkan kondisi jumlah penduduk berdasarkan
umur tahun 2015 yang bersumber dari Kantor Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Cilacap adalah sebagai berikut :

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 6


Tabel 2.1
Tabel Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

KELOMPOK JUMLAH PENDUDUK


NO
UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0-4 64.986 60.300 125.286 107,77
2 5-9 74.426 69.541 143.967 107,02
3 10 - 14 75.347 71.345 146.692 105,61
4 15 - 19 73.615 71.298 144.913 103,25
5 20 - 24 81.197 75.509 156.706 107,53
6 25 - 29 74.876 69.675 144.551 107,46
7 30 - 34 74.463 73.661 148.124 101,09
8 35 - 39 66.567 68.338 134.905 97,41
9 40 - 44 63.729 68.564 132.293 92,95
10 45 - 49 62.206 67.187 129.393 92,59
11 50 - 54 56.987 59.922 116.909 95,10
12 55 - 59 47.400 47.189 94.589 100,45
13 60 - 64 38.720 33.601 72.321 115,23
14 65 - 69 23.462 22.293 45.755 105,24
15 70 - 74 16.974 15.683 32.657 108,23
16 75+ 19.600 17.722 37.322 110,60

JUMLAH 914.555 891.828 1.806.383 102,55


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY
42
RATIO)
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Cilacap

Dari tabel 2.1 Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin,


komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur dapat disajikan dalam
bentuk diagram piramida atau disebut dengan piramida penduduk. Piramida
penduduk dikelompokkan menjadi tiga, dimana masing-masing bentuk
mencerminkan karakteristik penduduknya, yakni :
a) Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan wilayah yang memiliki
angka kelahiran tinggi dan angka kematian rendah, sehingga
pertumbuhan relatif cepat terjadi pada penduduk kelompok umur muda.
b) Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang
hampir sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner.
Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan
jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama.
c) Piramida Penduduk Tua (Constructive)
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang
lebih rendah dari tingkat kematian. Penurunan tingkat kelahiran yang
tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk berkurang, menyebabkan
jumlah penduduk terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 7
Adapun struktur bentuk diagram piramida penduduk Kabupaten Cilacap
tahun 2015 adalah sebagaimana gambar di bawah ini :

Grafik2.4
Struktur Penduduk di Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Cilacap

Dari Gambar 2.4 Piramida Penduduk di atas, struktur penduduk di


Kabupaten Cilacap termasuk struktur penduduk muda, hal ini dapat diketahui
dari bentuk badan piramida besar yang menunjukkan banyaknya penduduk
usia produktif terutama pada kelompok umur 25-29 tahun dan 30-34 tahun
baik laki-laki maupun perempuan.
Jumlah golongan penduduk lanjut usia juga cukup besar, terutama
Laki-laki. Hal ini dapat dimaknai dengan semakin tingginya usia harapan
hidup, terutama laki-laki, kondisi ini menuntut suatu kebijakan terhadap
penduduk usia lanjut. Bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia dapat
dimaknai sebagai meningkatnya tingkat kesejahteraan, meningkatnya kondisi
kesehatan tetapi juga dapat dimaknai sebagai bebankarena kelompok lanjut
usia ini sudah tidak produktif lagi, serta diperlukan adanya rencana kegiatan
program yang berkaitan dengan kesehatan lansia.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 8


Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) yakni perbandingan antara
jumlah penduduk berumur 0-14 tahunditambah dengan jumlah penduduk 65
tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio
ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni :
a) Rasio Ketergantungan muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur
0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15-64 tahun.
b) Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65
tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
c) Rasio Ketergantungan Total (Dependency Ratio) yakni perbandingan
antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia
15-64 tahun

Dari gambar tabel di atas jumlah penduduk usia 0-14 tahun sejumlah
415.945 jiwa, penduduk usia 15-64 tahun sejumlah 1.274.704 jiwa dan usia 65
tahun lebih sejumlah 115.734 jiwa.
Dengan demikian Rasio Ketergantungan Total (Dependency Ratio) di
Kabupaten Cilacap untuk rasio ketergantungan total sebesar 42; yang terdiri
dari Rasio ketergantungan Muda sebesar 32,75; dan angka rasio
ketergantungan tua sebesar 9,12; artinya setiap 100 orang yang berusia kerja
(dianggap produktif) mempunyai tanggungan sebanyak 42 orang yang belum
produktif pada usia muda dan orang yang dianggap tidak produktif lagi pada
usia tua. Rasio sebesar 32,75 persen ini disumbangkan oleh rasio
ketergantungan penduduk muda dan sebesar 9,12 persen pada rasio
ketergantungan penduduk tua. Angka tersebut berfungsi sebagai indikator
secara kasar untuk menunjukkan keadaan ekonomi suatu wilayah. Semakin
tingginya persentase dependency ratio atau angka ketergantungan
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk
produktifuntuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan
penduduk yang tidak produktif lagi. Sedangkan persentase angka
ketergantungan yang semakin rendah, menunjukan semakin kecilnya beban
yang ditanggung oleh penduduk produktif, terhadap pembiayaan pada
penduduk yang belum produktif dan penduduk yang tidak produktif lagi.
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 9
Grafik2.5
Diagram pie keadaan rasio Usia tingkat ketergantungan Penduduk

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Cilacap

Konsentrasi penduduk disuatu wilayah dapat dipelajari dengan


menggunakanukurankepadatan penduduk. Kepadatan penduduk
menunjukan rata-rata jumlah penduduk perkilometer persegi. Semakin besar
angka kepadatan penduduk menunjukan bahwasemakin padat penduduk
yang mendiami wilayah tersebut. Rata-rata kepadatan penduduk di
Kabupaten Cilacap berdasarkan hasil estimasi sebesar 802 jiwa per km2.
Keadaan ini meningkat dari tahun sebelumnya. Kepadatan penduduk
berguna sebagai acuan dalam rangka mewujudkan pemerataan dan
persebaran penduduk. Kepadatan penduduk menurut Kecamatan tahun 2015
dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 10


Tabel 2.2
Angka Kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah Kecamatan

LUAS KEPADATAN
JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH PENDUDUK
PENDUDUK
(km2) per km2
1 2 3 7 10
1 Dayeuhluhur 185,03 48.000 259,42
2 Wanareja 189,73 96.858 510,50
3 Majenang 138,56 127.748 921,97
4 Cimanggu 167,44 96.978 579,18
5 Karangpucung 115,00 76.333 663,77
6 Cipari 121,47 63.266 520,84
7 Sidareja 54,95 58.708 1068,39
8 Kedungreja 71,43 82.954 1161,33
9 Patimuan 75,30 45.807 608,33
10 Gandrungmangu 143,19 101.460 708,57
11 Bantarsari 95,54 66.878 700,00
12 Kawunganten 117,43 78.902 671,91
13 Jeruklegi 96,80 68.574 708,41
14 Kesugihan 82,31 118.086 1434,65
15 Adipala 61,19 85.917 1404,10
16 Maos 28,04 45.316 1616,12
17 Sampang 27,30 40.337 1477,55
18 Kroya 58,83 106.589 1811,81
19 Binangun 51,42 63.174 1228,59
20 Nusawungu 61,26 74.827 1221,47
21 Cilacap Selatan 15,11 81.964 5424,49
22 Cilacap Tengah 25,15 87.210 3467,59
23 Cilacap Utara 25,84 76.176 2947,99
24 Kampunglaut 244,64 14.321 58,54
2.253,0 1.806.383 802
JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Cilacap

Kepadatan penduduk di kabupatenCilacap tidak merata. Kepadatan


penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Cilacap selatan sebesar 90 jiwa
perkm2.Kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Kampung Laut
sebesar 1 jiwa per km2. Tingkat Kepadatan penduduk dapat dijadikan suatu
pedoman perencanaan kegiatan kesehatan masyarakat, khususnya yang
bersifat survailance, dimana penyebaran penduduk merupakan faktor
determinan dalam menentukan kebijakan.
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 11
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. SITUASI DERAJAT KESEHATAN


Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari
pencapaian pembangunan Kesehatan dengan tolok ukur dari beberapa
indikator yang dapat digunakan. Indikator tersebut pada umumnya
berupaangka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Derajat kesehatan
masyarakat di Kabupaten Cilacap digambarkanmelalui pencapaian hasil
kegiatan dan ukuran epidemiologi seperti halnya mortalitas (angka kematian).
yang terdiri dari perhitungan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian
Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI)dan morbiditas (angka kesakitan)
dari beberapa jenis penyakit dan status Gizi.

1. Angka Kematian
Angka kematian adalah bilangan yang menunjukkan jumlah
kematian dari tiap seribu penduduk dalam waktu satu tahun. Kriteria
angka kematian termasuk tinggi apabila di atas 19, angka kematian
tergolong sedang apabila antara 14-18 dan angka kematian tergolong
rendah apabila di bawah 13.
Angka kematian dari waktu ke waktu menggambarkan status
kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi atau tingkat permasalahan
kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak langsung.
Angka tersebut dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian
keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan
kesehatan. Pada bab ini disajikan permalahanan AKB, AKABA dan AKI.
Angka Kematian Bayi
Pengertian Bayi adalah manusia yang baru lahir dengan usia
0 bulan hingga 1 tahun yang terbagi menjadi masa neonatal dan
masa pasca neotalal. Masa neonatal yaitu pada usia 0-28 hari yang
meliputi masa neonatal dini (usia 0-7 hari), masa neonatal lanjut
(8-28 hari), Sedangkan masa pasca neonatal (usia 29 hari-1 tahun).

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 12


Pada masa ini, manusia (bayi) sangat menggemaskan
danlucutetapi juga rentan terhadap kematian. Kematian bayi adalah
kematian yang terjadi setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia
tepat satu tahun. Kematian bayi ada dua katagori, yakni kematian
neonatal (kematian bayi di umur 28 hari pertama hidup) dan post-
neonatal (kematian bayi pada umur setelah 28 hari).Faktor yang
dikaitkan dengan kematian bayi dari sisi penyebab, kematian bayi
ada dua macam yaitu :
1) Endogen Kematian bayi endogen
Disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang
terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya
disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir,
yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau
didapat selama kehamilan.
2) Eksogen Kematian bayi eksogen
Kematian post neo-neonatal adalah kematian bayi yang terjadi
setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang
disebabkan oleh faktor yang bertalian dengan pengaruh
lingkungan luar.

Jumlah kelahiran di Kabupaten Cilacap tahun 2015 sebanyak


29.577 bayi dengan kelahiran hidup sebanyak 29.536 bayi dan
kelahiran mati sebanyak 41 bayi. Angka Kematian Bayi (AKB)
Adalah merupakan jumlah kematian bayi (0-12 bulan) per 1000
kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. Jumlah kematian bayi
di Kabupaten Cilacap sebanyak 207 terdiri dari 143 neonatal dan 64
post-neonatal dari 29.536 kelahiran hidup.Dengan demikian Angka
Kematian Bayi (AKB) sebesar 7 per 1000 kelahiran hidup. Ada
penurunan AKB dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 9,46 per
1000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan target Millenium
Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17/1.000
kelahiran hidup maka AKB di Kabupaten tahun 2015 sudah cukup
baik karena masih dibawah target atau tidak melampaui target

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 13


maksimal MDGs. Berikut Perbandingan jumlah kasus kematian bayi
tahun 2014 dan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini :

Tabel 3.1
Perbandingan Jumlah Kasus Kematian bayi Tahun 2014 dan
Tahun 2015

URAIAN TAHUN 2014 TAHUN 2015


Jumlah Kelahiran 30.217 29.577
Jumlah Lahir Mati 194 41
Jumlah Lahir Hidup 30.023 29.536
Kematian Neonatal 194 143
Kematian Bayi 284 207
AKB (per 1.000
9,46 7
kelahiran hidup)
Sumber : Simpus 2015
Kasus kematian bayi per UPT Puskesmas dapat dilihat pada
grafik 3.1 dibawah ini :

Grafik 3.1
Jumlah Kasus Kematian Bayi di UPT PuskesmasKabupaten
Cilacap Tahun 2014 dan 2015

Sumber : Simpus 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 14


Berdasarkan grafik 3.1 diatas diketahui bahwa jumlah kasus
kematian bayi pada tahun 2014 terbanyak pada wilayah kerja UPT
Puskesmas Wanareja I dan Bantarsari masing-masing 15 kasus,
sedangkan pada Tahun 2015 di wilayah kerja UPT Puskesmas
Adipala I dan Kedungreja sebanyak 12 kasus kematian bayi. Untuk
UPT Puskesmas Gandrungmangu II bahkan tidak terjadi kematian
bayi.
Dari tahun 2015 terjadi penurunan Angka kematian bayi
(AKB) secara signifikan dari 9,46 menjadi 7 per 1.000 kelahiran
hidup. AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan
masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi,
tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat
keberhasilan program KIA dan KB serta kondisi lingkungan dan
sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi berarti status
kesehatan di wilayah tersebut rendah.

Angka Kematian Balita


Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk
bayi yang baru lahir yang berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun
(4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi
0-5 tahun. Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah
kematian anak berusia 0-5 tahun selama satu tahun tertentu per
1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu. AKABA
merupaka indikator untuk menggambarkan tingkat permasalahan
kesehatan balita, tingkat pelayanan KIA/Posyandu, tingkat
keberhasilan program KIA/Posyandu dan kondisi sanitasi
lingkungan. Formula dari angka kematian balita adalah sebagai
berikut:

AKABA= X 1000

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 15


Jumlah balita di kabupaten Cilacap tahun 2015 sebanyak
133.514 balita dengan perincian balita laki-laki sebanyak 68.009
balita, dan jumlah balita perempuan sebanyak 65.505 balita.Kasus
kematian balita di Kabupaten Cilacap tahun 2015 secara
keseluruhan sebanyak 259 kasus, yang terdiri dari kasus kematian
neonatal sebanyak 143 kasus, kematian bayi sebanyak 207 kasus
dan kematian anak balita sebanyak 52 kasus.
Berdasarkan jumlah kematian balita tersebut diatas, dapat
diketahui bahwa angka kematian balita Kabupaten Cilacap terjadi
penurunan yang signifikan dari 21,83 ( tahun 2014) menjadi 9 per
1000 kelahiran hidup(tahun 2015). Jumlah kematian Balita di UPT
Puskesmas tahun 2015 dapat dilihat pada grafik 3.2 berikut ini :

Grafik 3.2
Kematian Balita Di UPT PuskesmasKabupaten Cilacap
Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Perbandingan kasus kematian balita tahun 2014 dan 2015


terlihat pada grafik 3.3 berikut :

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 16


Grafik 3.3
Jumlah Kasus Kematian Balita di UPT Puskesmas
Kabupaten Cilacap Tahun 2014 dan 2015

Sumber : Simpus 2014 dan 2015

Berdasarkan grafik 3.3 diatas dapat diketahui bahwa


perbandingan angka kematian Balita di Kabupaten Cilacap tahun
2014 dan 2015 turun. Pada tahun 2014 kasus kematian balita
terbanyak di wilayah kerja UPT Puskesmas Bantarsari, tahun 2015
terbanyak di wilayah kerja UPT Puskesmas Kedungreja.

Angka Kematian Ibu.


Kematian Ibu merupakan risiko yang dihadapi ibu selama
kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,
keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik
menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 17


dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri.
Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses
ke pelayanan kesehatan ibu yang bermutu, terutama pelayanan
kegawatdaruratan tepat waktu, yang dilatarbelakangi oleh 3T
“Terlambatmengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan,
Terlambat mencapai fasilitas kesehatan serta
Terlambatmendapatkan pelayanan difasilitas kesehatan“ selain itu
penyebab kematian maternal juga tidak terlepas dari kondisi ibu itu
sendiri dan merupakan salah satu dari kriteria “4 Terlalu” yaitu
terlalutua pada saat melahirkan (>35 tahun),terlalu muda pada saat
melahirkan (<20 tahun),terlalu banyak anak (>4 anak) dan terlalu
rapat jarak kelahiran/paritas (<2 tahun).
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian
perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi
kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan
karena sebab-sebab lain.
Kematian ibu Kabupaten Cilacap Tahun 2015 sebanyak
26kasusyang terdiri dari :
1) Jumlah kematian ibu hamil berdasarkan usia sebanyak 4
kasus(umur < 20 tahun sebanyak 0 kasus,umur 20-34 tahun
sebanyak 3 kasus danumur ≥35 tahun sebanyak 1 kasus.).
2) Jumlah kematian ibu bersalin sebanyak 2 kasus(umur < 20tahun
sebanyak 0 kasus,umur 20-34 tahun sebanyak 0 kasus dan
umur ≥35 tahun sebanyak 2 kasus).
3) Jumlah kematian ibu nifas sebanyak 20 kasus(umur < 20 tahun
sebanyak 3 kasus,umur 20-34 tahun sebanyak 6 kasus dan
umur ≥35 tahun sebanyak 11 kasus).

Dari data tersebut di atas dapat lihat secara lengkap pada


grafik 3.4 dibawah ini:

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 18


Grafik 3.4
Kematian Ibu Berdasarkan Kasus Di UPT Puskesmas
Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Berdasarkan grafik 3.4 di atas dapat diketahui bahwa


kematian ibu banyak terjadi pada kasus ibu nifas sejumlah 20 orang.
Kasus terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Majenang I sebanyak 4
orang. Sedangkan pada kasus Ibu hamil sebanyak 14 orang dengan
kasus berdasarkan umur di atas 20 tahun. Kasus kematian pada ibu
bersalin sebanyak 3 orang terjadi pada ibu berusia antara 20-34
terjadi di wilayah Bantarsari, Kedungreja, Majenang II, masing
masing 1 kasus kematian ibu.
Data kematian ibu di Kabupaten Cilacap Tahun 2015 dari 26
kasus terdapat pada profil kesehatan 2015 pada tabel 5 Untuk
gambaran tersebut tersaji pada grafik 3.5 di bawah ini :

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 19


Grafik 3.5
Kematian Ibu Berdasarkan Usia Di UPT Puskesmas
Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015


Dari tabel 3.5 profil kesehatan 2015 kematian ibu pada
kelompok umur ≥ 35 tahun terjadi kasus kematian sebanyak 14 jiwa,
atau sebesar 53,85% dari 26 kasus kematian ibu.Dari data yang
telah tersaji sebelumnya, angka Kematian Ibu (AKI) dapat ditentukan
dengan formula :

Dari formula tersebut diatas,jumlah kelahiran hidup sebanyak


29.536 lahir hidup dan jumlah kematian ibu sebanyak 26 kasus serta
nilai konstanta (K) adalah 100.000 kelahiran hidup.Maka dengan
demikian didapatkan angka kematian ibu di Kabupaten Cilacap tahun
untuk 2015 sebesar 88 per 100.000 Kelahiran Hidup, artinya setiap
100.000 kelahiran hidup tersapat 88 kejadian kasus kematian ibu.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 20


Berikut Perbandingan kasus kematian ibu Tahun 2014 dan
tahun 2015 pada tabel 3.2 dibawah ini :

Tabel 3.2
Perbandingan Jumlah Kasus Kematian Ibu
Tahun 2014 dan Tahun 2015

No Kriteria Tahun 2014 Tahun 2015


1. Jumlah lahir hidup 30.023 29.536
2. Jumlah kasus kematian ibu 36 26
3. Berdasarkan Kasus
a. Ibu Hamil 14 4
b. Ibu Bersalin 3 2
c. Ibu Nifas 19 20
4. Berdasarkan kelompok umur
a. < 20 tahun 2 3
b. 20 – 34 tahun 22 9
c. ≥ 35 tahun 12 14
Sumber : Simpus 2014 dan 2015
Menurunnya angka kematian ibu menunjukkan keadaan sosial
ekonomi yang meningkat dan fasilitas pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang lebih baik.

2. Angka Kesakitan umum


Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan baik insiden
maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu.
Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Berdasarkan laporan Puskesmas penyakit yang paling
banyak ditemukan di Kabupaten Cilacap tahun 2015 adalah penyakit
pada saluran pernafasan bagian atas (ISPA) termasuk didalamnya
adalah penyakit Nasopharingitis Akuta (Common Cold), diikuti oleh
gastritis dan Penyakit Myalgia serta penyakit Hipertensi/Penyakit
Tekanan Darah Tinggi. Pola 10 penyakit terbanyak tersebut dapat dilihat
pada tabel 3.3 berikut :

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 21


Tabel 3.3
Pola Sepuluh Besar penyakit di UPT Puskesmas
Kabupaten CilacapTahun 2015

Kode
No Penyakit Jumlah
Penyakit
1 1145 ISPA 79977
2 421 Myalgia 39288
3 286 Nasofaringitis Akut [common cold] 34661
4 272 Hipertensi esensial 26237
5 367 Gastritis, unspecified 25475
6 1442 Penyakit saluran napas bagian atas lainnya 21384
7 500 Cephalgia /Headache/sakit kepala 17575
Dermatitis kontak alergika, unspecified
8 388 14025
cause
9 414 Osteo Atritis / Gout, unspecified 12702
10 11 Diare and gastroenteritis non spesifik 12389
Sumber: Simpus 2015

Data 10 penyakit terbanyak di wilayah Puskesmas Kabupeten


Cilacap tahun 2015 tergambar dalam grafik 3.6 di bawah ini :

Grafik 3.6
10 Penyakit Terbanyak Di UPT Puskesmas
Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 22


Pola penyakit ini menggambarkan adanya transisi epidemiologi
penyakit dimana penyakit degeneratif (tidak menular) menunjukkan
peningkatan kasus setiap tahunnya.Tahun 2015 di Kabupaten Cilacap
salah satu penyakit degeneratif yakni Hipertensi/Penyakit tekanan darah
tinggi masuk dalam kelompok 10 penyakit terbanyak, bahkan menduduki
peringkat keempat.Hal ini terjadi dikarenakan adanya pola gaya hidup
masyarakat yang berisiko terhadap penyakit degeneratif. Penyakit yang
berkaitan dengan hygiene sanitasi juga masih termasuk dalam kelompok
10 penyakit terbanyak. Salah satu penyakit itu adalah diare, dimana
penyakit tersebut disebabkan adanya faktor kebersihan makanan dan
minuman yang tidak higienis.

a. Penyakit Tidak Menular (PTM)


Dari lima golongan penyakit tidak menular yang menjadi
perhatian dan prioritas dalam pencegahan dan penanggulangan
penyakit tersebut masih di bagi menjadi beberapa bagian jenis
penyakit antara lain :
1) Neoplasma
Istilah neoplasma dalam medissering disebut juga
sebagai tumor, yang berarti semua tonjolan abnormal pada
tubuh atau pembengkakan yang disebabkan oleh inflammasi.
“Kanker” (cancer) adalah merupakan terminologi umum untuk
semua tumor ganas dan ditulis dengan ca Neoplasma dalam
pencatatan dan pelaporan pada profil 2015 terdiri dari:
a) Ca. Serviks
Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan
kanker yang menyerang kaum perempuandan menyerang
daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi
virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam
waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi
HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya
kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada
stadium dini.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 23


Beberapa gejala bisa diamati antara lain :Keputihan
atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan
hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker
ini.Cairan kekuningan yang berbau di area genital. Virus ini
dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan
menginfeksi orang tersebut. Penularan dapat melalui kontak
langsung dan karena hubungan seks.Cara penularan lain
adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi
virus ini.
Penderita Ca serviks tahun 2015 di Kabupaten Cilacap
tercatat 21 pasien.
b) Ca. Mammae
Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh
di dalam jaringan payudara yang bisa tumbuh di dalam
kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun
jaringan ikat pada payudara dan merupakan sekelompok sel
tidak normal yang terus tumbuh.Pada akhirnya sel-sel ini
menjadi berbentuk benjolan. Jika benjolan kanker tidak
terkontrol sel-sel kanker bisa bermetastase pada bagian-
bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar
getah bening ketiak ataupun diatas tulang belikat. Selain itu
sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit,
dan bawah kulit. dimungkin adanya garis asimetris antara
kedua payudara.
Gejala umum Ca mamae antara lain : Teraba
adanya benjolan pada payudara, payudara tidak
simetris/mengalami perubahanbentuk dan ukuran karena
mulai timbul pembengkakan, ada perubahan kulit
(penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu,
mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada
payudara), ada perubahan suhu pada kulit (kemerahan dan
panas), ada cairan yang keluar dari puting susu, ada

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 24


perubahan pada puting susu (gatal, ada rasa seperti
terbakar, erosi dan terjadi retraksi), kadar kalsium darah
meningkat, ada pembengkakan didaerah lengan, adanya
rasa nyeri atau sakit pada payudara, semakin lama benjolan
yang tumbuh semakin besar, timbul luka pada payudara dan
sulit sembuh meskipun diobati, puting susu seperti koreng
dan tertarik ke dalam, kulit payudara menjadi berkerut
seperti kulit jeruk, benjolan menyerupai bunga kobis dan
muda berdarah, metastase (menyebar) ke kelenjar getah
bening sekitar dan alat tubuh lain.
Kasus penderita Ca mammae di Kabupaten Cilacap tahun
2015 tercatat 86 orang.
c) Ca. Hepar
Ca hepar atau kanker hati (hepatocellular carcinoma)
adalah suatu kanker yang timbul dari hati, dikenal sebagai
kanker hati primer atauhepatoma.Kankerhati merupakan
penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis
heparyang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan
hilangnya sebagian besar fungsihepar, yang disebabkan
karena hepatitis kronik dalam jangka panjang.
Kanker hati berasal dari satu sel yang mengalami
perubahan mekanisme kontrol dalam sel, mengakibatkan
pembelahan sel yang tidak terkontrol atau abnormal. Sel
abnormal tersebutakan menggandakan sampai jutaan. Hasil
penggandaan sel tersebut dinamakan klon, dimana klon
tersebut tidak dapat melakukanfungsi normal sebagaimana
sel hati, dan sel terus menerus memperbanyak diri, sampai
terbentuk tumor.
Manifestasi dini penyakit keganasan pada hati
mencakup tanda-tanda dan gejalaseperti gangguan nutrisi
(penurunan berat badan yang cepat, kehilangan daya tahan
tubuh, kekuatan, anoreksia dan anemia), nyeri abdomen,

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 25


pembesaran hati yang cepat, palpasi teraba permukaan hati
yang ireguler.
Kasus ca hepar atau kanker hati di kabupaten cilacap tahun
2015 tercatat 25 kasus. Terjadi peningkatan dari tahun lalu
yang dilaporkan sejumlah 12 kasus.
d) Ca. Paru
Kanker paru-paru berasal dari jaringan tipis paru-
paru, pada umumnya berupa lapisan sel yang terletak pada
saluran udara. Kanker paru-paru yang dini tidak
menunjukkan gejala.
Beberapa gejala umumnya seperti batuk yang
memburuk dan tidak pernah sembuh, kesulitan
bernafas(kehabisan nafas/sesak nafas), sakit di dada
secara konstan, batuk darah, suara yang serak, sering
terkena infeksi paru (pneumonia), merasa letih setiap saat,
kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Kasus Ca paru di Kabupaten Cilacap untuk tahun 2015
tercatat 100 kasus sangat meningkat bila dibandingkan
tahun 2014 dilaporkan sejumlah 29 kasus.

2) Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus atau yang juga dikenal sebagai
penyakit kencing manis adalah penyakit kronik yang
disebabkan oleh ketidakmampuan organ pankreas untuk
memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup atau
tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah dihasilkan
oleh pankreas secara efektif atau gabungan dari kedua.
Pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol
akan terjadi peningkatan kadar glukosa (gula) darah yang
disebut hiperglikemia. Hiperglikemia yang berlangsung dalam
waktu lama akan menyebabkan kerusakan serius pada sistem
tubuh kita, terutama pada saraf dan pembuluh darah. Oleh
karena itu, sangatlah penting untuk mengontrol kadar glukosa

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 26


dalam darah pasien diabetes mellitus.Diabetes mellitus dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
Diabetes melitus tipe 1, Insulin Dependent Diabetes
Melitus (IDDM)/Diabetes Melitus tergantung insulin (DMTI). Sel-
sel beta dari pankreas yang normalnya menghasilkan insulin,
dihancurkan oleh proses autoimun. Pada Diabetes miletus tipe
ini suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah.
Diabetes melitus tipe 2, Non Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (NIDDM) atau Diabetes Mellitus tak tergantung insulin
(DMTTI)disebabkan oleh resistensi insulin, sehingga
penggunaan insulin oleh tubuh menjadi tidak efektif.Kondisi ini
diakibatkan oleh penurunan sensitivitas terhadap insulin
(resisten insulin) atau akibat penurunan jumlah pembentukan
insulin. Pengobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga,
jika kenaikan kadar glukosa darah menetap, suplemen dengan
preparat hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah menjadi
rendah). Kadar gula darah yang normal 60-100 mg% yang
bergantung pada berbagai keadaan.
Kasus Diabetes militus di kabupaten cilacap tahun 2015
tercatat sebanyak 2305 menurun dibandingkan tahun 2015
sebanyak 9.295 kasus.
3) Penyakit Jantung & Pembuluh Darah
Penyakit jantung koroner adalah penyempitan atau
penyumbatan arteri atau arteri-arteri yang memasok aliran
darah ke otot jantung. Penyakit yang berkaitan dengan jantung
dan pembuluh darah antara lian :
a) Angina
Jantung memiliki tiga arteri utama jantung. Pasien
dikatakan memiliki penyakit pembuluh darah single, double,
atau triple, tergantung banyaknya pembuluh darah yang
menyempit. Ketika penyempitan menjadi kritis, pasien dapat
memiliki gejala seperti nyeri dada atau napas pendek, hal ini

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 27


terjadi jika otot jantung mengalami kekurangan oksigen.
Kebutuhan jantung akan oksigen ditentukan oleh beratnya
kerja jantung. Aktivitas fisik dan emosi menyebabkan
jantung bekerja lebih berat dan karena itu menyebabkan
meningkatnya kebutuhan oksigen pada jantung. Jika arteri
menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah ke otot
tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung akan oksigen,
maka bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri, kejadian
ini dalam istilah medis, ini disebutangina biasanya
merupakan akibat dari penyakit arteri koroner,penyebabnya
adalah stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta),
regurgitasi katup aorta (kebocoran katup aorta), stenosis
subaortik hipertrofik, spasme arterial (kontraksi sementara
pada arteri yang terjadi secara tiba-tiba).
Tidak semua penderita iskemia mengalami angina.
Iskemia yang tidak disertai dengan angina disebut silent
ischemia. Masih belum dimengerti mengapa iskemia kadang
tidak menyebabkan angina. Biasanya penderita merasakan
angina sebagai rasa tertekan atau rasa sakit di bawah
tulang dada (sternum). Kasus angina di Kabupaten Cilacap
pada tahun 2015 yang di laporkan sejumlah 89 menurun
dari 285 kasus pada tahun 2014.
b) Acut Miocard Infark(AMI)
Miokard Infark (AMI) adalah suatu keadaan dimana
otot jantung tiba-tiba tidak mendapat suplai darah akibat
penyumbatan mendadak arteri koroner oleh gumpalan
darah karena pecahnya plak. Penyebab Akut Miokard Infark
adalah terlepasnya suatu plak aterosklerosis dari salah satu
arteri koroner dan kemudian tersangkut dibagian hilir yang
menyumbat aliran darah keseluruh miokardium yang
diperdarahi oleh pembuluh dan dapat menyebabkan infark
miokardium. Infark miokardium juga dapat terjadi apabila

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 28


lesi trombotik yang melekat ke suatu arteri yang rusak
menjadi cukup besar untuk menyumbat secara total aliran
darah ke bagian hilir atau apabila suatu ruang jantung
mengalami hipertrofi berat sehingga kebutuhan oksigennya
tidak dapat terpenuhi. gambaran klinis tidak memperlihatkan
tanda-tanda jelas infark miokardium (suatu serangan
jantung tersamar) biasanya timbul manifestasi klinis yang
bermakna seperti nyeri dengan yang mendadak dan dapat
menyebar kebagian atas tubuh mana saja, tapi sebagian
besar menyebar ke lengan kiri, leher, atau rahang. Istirahat
dapat menghilangkan iskemia di luar zona nekrotik dengan
menurunkan beban kerja jantung.
Terdapat dua jenis faktor resiko bagi setiap orang untuk
terkena AMI, yaitu:
Faktor resiko yang bisa dimodifikasi merupakan faktor resiko
yang bisa dikendalikan sehingga dengan intervensi tertentu
maka bisa dihilangkan. Termasuk dalam kelompok ini
diantaranya merokok, konsumsi alkohol.
Faktor resiko yang tidak bisa dimodifikasi merupakan factor
resiko yang tidak bisa dirubah atau dikendalikan, yaitu
diantaranya usia, jenis Kelamin dan riwayat Keluarga
Jumlah kasus Penderita AMI di kabupaten Cilacap tahun
2015 22 kasus.
c) Decompensasi cordis
Decompensasi cordis merupakan kegagalan jantung
dalam upaya untuk mempertahankan peredaran darah
sesuai dengan kebutuhan tubuh.Dekompensasi kordis
adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan
kemampuan fungsi kontraktilitas yang berakibat pada
penurunan fungsi pompa jantung (Tabrani, 1998). Penyebab
timbulnya dekompensasi kordis adalah disebabkan adanya
keadaan yang menyebabkan meningkatnya beban awal,

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 29


beban akhir atau yang menurunkan kontraktilitas
miokardium. Keadaan penyebab yang meningkatkan beban
awal seperti regurgitasi aorta dan cacat septum ventrikel.
Beban akhir meningkat pada keadaan dimana terjadi
stenosis aorta atau hipertensi sistemik. Kontraktilitas
miokardium dapat menurun pada infark miokard atau
kardiomiyopati. Gagal jantungdalam upaya untuk
mempertahankan peredaran darahmenurut ahli (Price,
Sylvia.2004) adalah sebagai berikut :
Decompensasi cordis kiri yaitu dengan berkurangnya
curah jantung pada gagal jantung mengakibatkan pada akhir
sistol terdapat sisa darah yang lebih banyak dari keadaan
normal sehingga pada masa diastol berikutnya akan
bertambah lagi mengakibatkan tekanan diastol semakin
tinggi, makin lama terjadi bendungan di daerah natrium kiri
berakibat terjadi peningkatan tekanan dari batas normal
pada atrium kiri (normal 10-12 mmhg) dan diikuti dengan
peninggian tekanan vena pembuluh pulmonalis dan
perubahan darah dalam atrium jumlah pembuluh pulmonalis
dan perubahan darah dalam atrium dalam jumlah yang
sesuai dalam waktu cepat tekanan hidrostatik dalam kapiler
paru-paru menjadi tinggi sehingga melampaui 12 mmhg.
Dekompensasi cordis kanan merupakan kegagalan
ventrikel kanan akibat bilik tidak mampu memompakan
melawan tekanan yang naik pada sirkulasi paru-paru,
berakibat membaliknya kembali kedudukan sirkulasi
sistemik, peningkatan volume vena dan tekanan mendorong
cairan ke intertisial masuk ke dalam edema perifer.
Kasus Decompensasi cordis yang dilaporkan tahun 2015
sebanyak 307 kasus. Sedangkan tahun 2014 sebanyak
1.148 kasus.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 30


4) Hipertensi
Hipertensi atau sering disebut dengan darah tinggi
adalah suatu keadaan dimana terjadi meningkatnya tekanan
darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ
tubuh sehingga timbul kerusakan lebih berat seperti stroke
(terjadi pada otak dan berdampak pada kematian yang tinggi)
penyakit jantung koroner (terjadi pada kerusakan pembuluh
darah jantung) serta penyempitan ventrikel kiri/bilik kiri (terjadi
pada otot jantung).Hipertensi dibedakan menjadi hipertensi
primer yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dan
hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang muncul akibat adanya
penyakit lain seperti hipertensi ginjal, hipertensi kehamilan, dll.
Jumlah kasus Hipertensi di kabupaten Cilacap tahun 2015
8.118 sedangkan tahun 2014sebanyak 15.717 kasus.
5) Asma Bronkial
Asma Bronkial terjadi akibat penyempitan jalan napas
yang reversibel dalam waktu singkat oleh karena mukus kental,
spasme dan edema mukosa serta deskuamasi epitel
bronkus/bronkeolus akibat inflamasi eosinofilik dengan
kepekaan yang berlebihan. Serangan asma bronkhiale sering
dicetuskan oleh ISPA, merokok, tekanan emosi, aktivitas fisik,
dan rangsanganyang bersifat antigen/allergen.
Kasus asma di Kabupaten Cilacap pada tahun 2015 sebesar
3.110 sedangkan tahun 2014 sebesar 5.220.

b. Penyakit Menular
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat berpindah dari
satu penderita kependerita lain, baik terjadi secara langsung maupun
tidak langsung. Penularan penyakit secara langsung terjadi apabila
kita melakukan kontak langsung dengan si penderita, sedangkan
secara tidak langsung biasanya melalui media, seperti air, udara,
pakaian dan lainnya.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 31


Hasil capaian program penyakit menular Kabupaten Cilacap
Tahun 2015 sebagai berikut:
1) Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium tuberculosis complex. Tuberkulosis terdiri dari 2
jenis, yakni Tuberkulosis paru dan Tuberkulosis ekstra.
a) Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis Paru adalah tuberkulosis yang menyerang
jaringan paru, tidak termasuk pleura. Berdasar hasil
pemeriksaan dahak (BTA) TB paru dibagi atas:
(1) Tuberkulosis paru BTA (+) adalah:
Sekurang-kurangnya2 dari 3 spesimen dahak
menunjukkan hasil BTA positif. Hasil pemeriksaan satu
spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan kelainan
radiologi menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif. Hasil
pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA
positif dan biakan positif.
(2) Tuberkulosis paru BTA (-)
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif,
gambaran klinis dan kelainan radiologi menunjukkan
tuberkulosis aktif. Hasil pemeriksaan dahak 3 kali
menunjukkan BTA negatif dan biakan M. tuberculosis.
Diagnosis tuberkulosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala
klinis, pemeriksaan fisis/jasmani, pemeriksaan bakteriologi,
radiologi dan pemeriksaan penunjang lainnya.
b) Tuberkulosis Ekstra
Tuberkulosis ekstra adalah tuberkulosis yang menyerang
organ tubuh lain selain paru misalnya kelenjar getah bening,
selaput otak, tulang, ginjal, saluran kencing dan lain-lain.
Diagnosis sebaiknya didasarkan atas kultur positif atau
patologi anatomi dari tempat lesi. Untuk kasus-kasus yang
tidak dapat dilakukan pengambilan spesimen maka diperlukan

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 32


bukti klinis yang kuat dan konsisten dengan TB ekstra paru
aktif.
Dalam menentukan pengobatan terhadap penderita, diperlukan
adanya rekam medis atau riwayat pengobatan penderita. Tipe
pasien yang ditentukan berdasarkan kasus dan riwayat
pengobatan sebelumnya diantaranya kasus baru, kasus kambuh
(relaps), kasus defaulted atau drop out, kasus gagal, kasus
kronik, kasus Bekas TB
a) Jumlah kasus baru TB BTA+
Jumlah penemuan penderita kasus Tuberkulosis paru untuk
kasus baru TB BTA+ di Kabupaten Cilacap tahun 2015
laporan pencatatan petugas wasor TB sejumlah 1.499 jiwa
terdiri dari penderita laki-laki sejumlah 866 jiwa dan penderita
perempuan sejumlah 633 jiwa.

Grafik 3.7
Jumlah kasus baru TB BTA+ di Puskesmas
Kabupaten Cilacap tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 33


Dari Grafik 3.7 di atas terlihat bahwa jumlah penderita kasus
TB BTA+ banyak terjadi pada laki-laki dan terbanyak di
wilayah Puskesmas Kawunganten sejumlah 223 kasus.
b) Proporsi kasus baru TB BTA+
Proporsi atau jumlah kelompok individu yang terdapat dalam
penduduk suatu wilayah yang semula tidak sakit dan menjadi
sakit dalam kurun waktu tertentu dan pembilang pada
proporsi tersebut adalah kasus baru.
Tujuan dari Insidence Rate adalah mengukur angka kejadian
penyakit, untuk mencari atau mengukur faktor kausalitas,
perbandinagan antara berbagai populasi dengan pemaparan
yang berbeda, untuk mengukur besarnya risiko yang
ditimbulkan oleh determinan tertentu

FORMULA: P = (d/n) k.
Dimana: P= Estimasi incidence rate
d= Jumlah incidence (kasus baru)
n= Jumlah individu (population at risk)

Berdasarkan data yang diperoleh dari program TB paru di


Kabupaten Cilacap Tahun 2015 di dapatkan data untuk
jumlah Penderita Tuberkulosis paru BTA(+) tercatat
sebanyak 1.499 jiwa sedangkan penemuan kasus suspek
sebanyak 10.862jiwa. Dengan demikian Proporsi kasus baru
TB BTA+ sebesar 0,138. Terjadi peningkatan dibandingkan
tahun kemarin 0,1 (2014).
c) CNR kasus baru BTA+
Adalah angka yang menunjukkan jumlah pasien BTA + baru
yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di
suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial,
akan menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari
tahun ke tahun di wilayah tersebut.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 34


Rumus = X 100.000

Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan


(trend) meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada
wilayah tersebut.
Penderita Tuberkulosis paru BTA (+)di Kabupaten Cilacap
Tahun 2015 sejumlah 1.499 jiwa, dengan demikian Angka
Notifikasi kasus TB/Case Notification Rate (CNR) : 83,20.
Sedangkan (CNR) tahun 2014 : 57,16.
d) Jumlah seluruh kasus TB
Jumlah TB paru di Kabupaten Cilacap tahun 2015 adalah
2.286 penderita, terdiri dari penderita kasus TB perempuan
sejumlah 971 jiwa dan penderita kasus TB laki-laki sejumlah
1.315 jiwa.
CNR seluruh kasus TB adalah angka yang menunjukkan
seluruh penderita kasus yang ditemukan dan tercatat
diantara 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu.

Rumus = X100.000

Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan


(trend) meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada
wilayah tersebut.
Jumlah penderita Tuberkulosis paru di Kabupaten Cilacap
Tahun 2015 sejumlah 2.286 jiwa, dengan demikian Angka
Notifikasi kasus TB/Case Notification Rate (CNR) pada
penderita TB Paru sebesar 126,89. Sedangkan tahun 2014
(120,5).

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 35


e) Kasus TB anak 0-14 tahun
Angka yang dilaporkan pada kasus TB pada anak tahun
2015 sejumlah 48 orang anak, dengan jumlah kasus
dilaporkan terbanyak di UPT Puskesmas Cilacap Utara I
sejumlah 8 kasus. Angka yang dilaporkan pada kasus TB
pada anak tahun 2014 sejumlah 57 orang anak, dengan
jumlah kasus dilaporkan terbanyak di Puskesmas Sampang
sejumlah 14 kasus.
f) Persentase BTA+ terhadap suspek
Pengertian suspek adalah Orang yang memiliki gejala utama
yaitu batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk
dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur
darah, batuk berdarah, sesak nafas, badan lemas, nafsu
makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat
malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari
satu bulan.
Angka yang didapatkan dari kegiatan program TB untuk
tahun 2015 didapat sejumlah 10.862 jiwa. yang terdiri dari
penderita laki-laki sebanyak 6.118 jiwa, dan penderita
perempuan sejumlah 4.744 jiwa. Sedangkan untuk jumlah
BTA+ sejumlah 1.499 jiwa. Sedangkan jumlah penderita
BTA+ yang di obati sejumlah 1.743 jiwa merupakan kasus
BTA+ tahun 2014 yang menjalani pengobatan.
Angka yang didapatkan dari kegiatan program TB untuk
tahun 2014 didapat sejumlah 10.110 jiwa. yang terdiri dari
penderita laki-laki sebanyak 5.350 jiwa dan penderita
perempuan sejumlah 4.760 jiwa. Sedangkan untuk jumlah
BTA+ sejumlah 2131 jiwa, terdiri dari penderita laki laki
sejumlah 1.235 jiwa, dan penderita perempuan sejumlah 896
jiwa. Sedangkan jumlah penderita BTA+ yang di obati
sejumlah 1.241 jiwa. Dengan demikian Persentase BTA+
terhadap suspek adalah

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 36


Rumus= X 100%

Dengan demikian Persentase BTA+ terhadap suspek Angka


kesembuhan BTA+ sebanyak 81,47%, dengan pengertian
pengobatan terhadap penderita TB BTA+ belum semuanya
terlayani. Angka kesembuhan tahn 2015 adalah 77,11.
g) Angka pengobatan lengkap BTA+
Pengertian pengobatan lengkap adalah pasien yang telah
menyelesaikan pengobatan secara lengkap tetapi tidak ada
hasil pemeriksaanapusan dahak ulang pada akhir
pengobatan dan pada satu pemeriksaan sebelumnya. Data
tahun 2015 untuk kasus BTA+ dengan pengobatan lengkap
terhadap seluruh penderita TB BTA + sebanyak 46 jiwa dari
jumlah penderita BTA + yang mendapat OAT (obat anti
Tuberkoluse). Tahun 2015 angka pengobatan lengkap
tercatat 1,66.
h) Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+
Angka keberhasilan pengobatan merupakan jumlah pasien
yang sembuh dan mendapatkan pengobatan lengkap. Dari
data yang didapat jumlah keberhasilan dalam pengobatan
terhadap penderita TB tahun 2014 ini sejumlah 1.170jiwa,
dari jumlah penderita BTA+ yang di obati. (94,28).
Sedangkan pada tahun 2015 sebesar 78,77.
i) Angka kematian selama pengobatan
Dalam perjalanan masa pengobatan sejumlah 24 orang
meninggal dunia terbanyak berada di wilayah kerja
Bantarsari 5 kematian.
2) Pneumonia
Kejadian Pnemonia pada balita untuk tahun 2015 yang di
temukan dan di tangani sebanyak 1.209 meningkat dari 1.115

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 37


tahun 2014 kasus. Sedangkan perkiraan kejadian tahun 2015
13.351.Kasus terbanyak terdapat pada UPT Puskesmas
Kawunganten sebanyak 214 kejadian kasus.Pencapaian
cakupan terhadap penderita yang ditemukan dan ditangani dari
perkiraan kejadian kasus tahun 2015 sebesar 9 %.
3) HIV-AIDS
HIV(Human Immunodeficiency Virus) seseorang yang hasil
pemeriksaannya HIV positif dengan pemeriksaan 3 test. AIDS :
(Acquired Immune Deficiency Syndrome) dewasa bila terdapar 2
gejala mayor dan 1 gejala minor dan tidak ada sebab-sebab
immunosupresi yang diketahui seperti kanker, malnutrisi berat
atau etiologi lainnya. Kasus pada anak bila terdpat paling sedikit
2 gejala mayor dan minor dan tidak ada sebab-sebab
immunosupresi yang diketahui.
Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui
melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counselling, and
Testing (VCT), sero survey dan Survei Terpadu Biologis dan
perilaku (STBP). Jumlah infeksi HIV yang dilaporkan tahun 2015
sebanyak 67 kasus tahun 2014 sebanyak 86 orang, sedangkan
kasus AIDS 17 kasus yang terdiri dari penderita dengan
golongan umur sebagamana terdapat pada tabel 11 (terlampir).
Jumlah Kasus AIDS, Jumlah Kematian karena AIDS, Donor
darah diskrining positif HIV ada 4 berjenis kelamin laki-laki.
4) Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar.
Seseorang menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya,
atau bila buang air besar tiga kali atau lebihatau buang air besar
yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.
a) Penderita diare ditangani
Kasus penyakit diare di Kabupaten Cilacap tahun 2015
sebanyak 23.318 sedangkan tahun 2014 yang dilaporkan

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 38


sebanyak 22.429 jiwa. Jumlah perkiraaan kasus penyakit
diare tahun 2015 38.554 sebanyak 37.846 kasus(2014).
b) Persentase Diare
Dari data penderita diare yang dilaporkan, perbandingan
antara jumlah perkiraan kasus penderita diare tahun 2015
dengan jumlah penderita yang ditangani dalam tahun yang
sama, di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Cilacap,
sebesar 60,5% Sedangkan untuk gambaran masing masing
Puskesmas adalah sebagaimana tergambar dalam grafik 3.8
di bawah ini :
Grafik 3.8
Jumlah kasus diare yang ditangani di Puskesmas
Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Dari data pada grafik 3.8 tersebut di atas jumlah kasus diare
yang ditangani tertinggi di wilayah kerja Kawunganten dan
terrendah di wilayah kerja UPT Puskesmas Adipala II.
5) Kusta
Penyakit kusta atau lepra (leprosy) atau disebut juga Morbus
Hansen, adalah sebuah penyakit infeksi menular kronis yang

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 39


disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, ditemukan oleh
seorang ahli fisika Norwegia bernama Gerhard Armauer Hansen,
pada tahun 1873, merupakan bakteri aerob, tidak membentuk
spora, berbentuk batang yang tidak mudah diwarnai , tahan
terhadap dekolorisasi oleh asam atau alkohol sehingga
dinamakan sebagai bakteri “tahan asam”.
Gejala awal penyakit kusta, ditandai dengan adanya kelainan
kulit berupa bercak putih seperti panu ataupun bercak
kemerahan, berkurangnya rasa atau hilang rasa, tidak ditumbuhi
bulu, tidak mengeluarkan keringat, tidak gatal, tidak sakit , dan
biasanya penderita tidak merasa terganggu. penyakit kusta
dibedakan menjadi 2 Jenis:
a) Kusta Kering (PB)
Kusta Kering disebut Pausibasiler (sedikit bakteri) atau
disebut golongan PB apabila seseorang mempunyai daya
tahan tubuh yang masih mampu sedikit melawan
Mycobacterium leprae, bakteri tidak sempat menjadi terlalu
banyak. Secara klinis penderita kusta golongan PB ditandai
dengan adanya 1-5 bercak mirip panu pada kulit, tidak gatal,
tidak terasa kalau di sentuh, tidak terdapat saraf yang tebal
atau terganggu dan hasil uji laboratorium BTA negatif.
b) Kusta Basah (MB)
Seseorang apabila daya tahan tubuhnya tidak melawan
serangan Mycobacterum lepraesama sekali dan bakteri
berkembang biak dengan bebas disebut “Multibasiler”
(banyak bakteri) golongan jenis kusta basah (MB).
Penatalaksanaan penanggulangan kasus kusta yang buruk
dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan
kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan
mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya
kondisiKelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan
disertai mati rasa, penebalan saraf tepi yang disertai

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 40


gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan
kelemahan/kelumpuhan otot dan adanya kuman tahan asam
di dalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif).
c) Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB)
Jumlah kasus baru kusta jenis “Pausibasiler” atau kusta PB
yang tercatat di Puskesmas Kabupaen Cilacap tahun 2015
sebanyak 36 kasus terdiri dari 25 lai-laki dan 11 perempuan
sedangkan Tahun 2014 sejumlah 42 penderita yang terdiri
dari penderita laki-laki sejumlah 31 penderita dan penderita
perempuan sebanyak 11 penderita. Dari jumlah tersebut
penderita dengan jenis kusta PB tidak ada. Jadi semua
masuk kategori penderita jenis Multi Basiler (MB)/Kusta
Basah.
d) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR)
Angka penemuan kasus baru kusta atau New Case Detection
Rate (NCDR) adalah Kasus kusta baru yang ditemukan pada
periode tertentu per 100.000 penduduk.

NCDR = X 100.000

Berdasarkan data jumlah kasus baru tercatat dan dengan


menggunakan formula sebagaimana tersebut diatas maka
dapat diketahui angka penemuan kasus baru kusta untuk
Kabupaten Cilacap sebesar 1,99 menurun 2,37(2014) per
100.000.
Proporsi cacat tingkat II pada tahun 2015 di Kabupaten
Cilacap tidak ditemukan.Demikian halnya untuk proporsi anak
di antara penderita baru pada tahun 2015.
e) Penderita KustaSelesai Berobat
Jumlah kasus kusta yang tercatat dan terlaporkan
keseluruhan dari kasus baru dan kasus lama sebanyak 66
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 41
menurun bila dibanding tahun 2014 (82 kasus), yang terdiri
dari laki-laki sebanyak 47 dan perempuan sejumlah 19 kasus.
Sedangkan jumlah penderita yang selesai dalam pengobatan
dan dinyatakan sembuh sebanyak 38 kasus.Penderita laki-
laki sebanyak 25 kasus dan perempuan sebanyak 13 kasus,
merupakan kasus kusta type MB. Untuk lebih jelasnya dalam
melihat keadaan pencapaian program pencegahan PTM
(penyakit tidak menular) khususnya kusta dapat di lihat pada
table 17 profil kesehatan tahun 2015.
6) Demam Berdarah Dengue (DBD)
a) Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes
aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak
berumur kurang dari 15 tahun, namun dapat juga menyerang
orang dewasa.Penyakit DBD merupakan permasalahan
serius di Kabupaten Cilacap, hal ini dibuktikan dengan masih
adanya kasus DBD yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas
di Kabupaten Cilacap. Sehingga menjadi program prioritas
melalui Gerakan Siaga Gada.
Tahun 2015 ini kasus DBD di Kabupaten Cilacap sebanyak
1.057 kasus yang tersebar di 24 Kecamatan. Wilayah
kecamatan yang banyak terjadi kasus DBD adalah 283 kasus
di UPT Puskesmas Tengah I. Dari jumlah kasus tersebut
sebanyak 12 penderita meninggal. Meningkat pesat bila
dibandingkan tahun 2014dimana kasus DBD sebanyak 447
kasus. Wilayah kecamatan yang banyak terjadi kasus DBD
adalah 90 kasus di Kecamatan Cilacap Utara. Dari jumlah
kasus tersebut sebanyak 6 penderita meninggal.
Penyebab tingginya angka kesakitan DBD dikarenakan
adanya iklim tidak stabil dan curah hujan cukup tinggi,
sehingga dapat menimbulkan genagan air yang merupakan

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 42


tempat perindukan bagi vektor. nyamuk Aedes Aegipty
penyebab DBD yang cukup potensial. Selain itu juga
didukung dengan tidak maksimalnya kegitan PSN di
masyarakat, sehingga pemutusan rantai kehidupan dari
vektor tidak tercapai dan berdampak pada kelangsungan
kehidupan nyamuk Aedes Aegipty dan menimbulkan Kejadian
Luar Biasa (KLB) penyakit DBD.
b) Case Fatality Rate DBD
CFR atau Angka kefatalan kasus adalah perbandingan antara
jumlah kematian terhadap penyakit tertentu yang terjadi
dalam 1 tahun dengan jumlah penduduk yang menderita
penyakit tersebut pada tahun yang sama.

CFR= X 1.000

Formula atau perhitungan CFR dapat digunakan untuk


mengetahui tingakat penyakit dengan tingkat kematian yang
tinggi. Rasio ini dapat dispesifikkan menjadi menurut
golongan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lain-lain.
CFR tahun 2015 = (12/ 1057) X 1000 = 11,35. Sedangkan
Incedent Rate (IR) = 58,7.
CFR atau angka kefatalan kasus untuk Demam berdarah
tahun 2014 sebesar 13,4. Artinya dari jumlah penderita
Demam berdarah dimungkinkan terjadi kematian sebanyak 13
sampai dengan 14 penderita setiap 1000 penderita Demam
berdarah.
7) Malaria
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh
plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. Selain
menyerang manusia, malaria juga menyerang, burung, kera dan
primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat yang
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 43
disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium melalui
perantaraan tusukan (gigitan) nyamuk Anopheles sppdi tandai
dengan gejala meriang (panas dingin menggigil) serta demam
berkepanjangan. Kasus pada manusia(Plasmodium) ini
menginfeksi eritrosit (sel darah merah) dan mengalami
pembiakan aseksual di jaringan hati dan di eritrosit. Pembiakan
seksual terjadi pada tubuh nyamuk anopheles betina.
Di Kabupaten Cilacap tahun 2015, dari hasil catatan dan
pelaporan program penanggulangan penyakit menular,
khususnya penyakit malaria, didapatkan jumlah penderita malaria
suspek sejumlah 37 meningkat dibanding tahun 2014 yang hanya
23 penderita.
Untuk mengetahui Angka kesakitan malaria didapat di ketahui di
suatu wilayah dengan menggunakan formula

API = X 1000

Dari pencatatan dan pelaporan yang di peroleh dari sumber data


Bidang PMK, seksi Pemberantasan Penyakit Menular didapatkan
data antara lain :

API = (37/ 1.801.572) x 1000 = 0,02.

c. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).


Yang termasuk dalam PD3I yaitu Polio, Pertusis, Tetanus Non
Neonatorum, Tetanus Neonatorum, Campak Difteri dan Hepatitis B,
Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit tersebut,
diperlukan Komitmen global untuk menekan turunnya angka
kesakitan dan kematian yang lebih dikenal dengan Eradikasi Polio
(Erapo), Reduksi Campak (Redcam), Eliminasi Ttanus Neonatorum.
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 44
1) Polio
a) Kasus Polio
Polio (Poliomielitis) adalah suatu infeksi virus yang sangat
menular dan menyerang seluruh tubuh (termasuk otot dan
saraf) dan bisa menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya
permanen, kelumpuhan atau kematian. Penyebab Polio
(Poliomielitis) adalah virus polio. Penularan virus terjadi
dengan cara secara langsung dari orang ke orang, melalui
percikan ludah penderita dan melalui tinja penderita.
Terdapat 3 pola dasar pada infeksi polio 1). Poliomielitis klinis:
menyerang sistem saraf pusat (otak dan korda spinalis) serta
berbagi menjadi non-paralitik serta paralitik. Infeksi klinis bisa
terjadi setelah penderita sembuh dari suatu infeksi subklinis.
Infeksi subklinis (tanpa gejala atau gejala berlangsung selama
kurang dari 72 jam). 2). Poliomielitis non-paralitik: ditandai
dengan gejala antara lain demam, sakit kepala, kaku kuduk,
muntah, diare,kejang dan nyeri otot, ruam kulit atau luka di
kulit yang terasa nyeri. Gejala Poliomielitis non-paralitik
berlangsung selama 1-2 minggu. 3). Poliomielitis paralitik:
ditandai dengan gejala antara lain demam timbul 5-7 hari
sebelum gejala lainnya, kelemahan otot asimetrik dan diikuti
dengan berkembang menjadi kelumpuhan lokasinya
tergantung pada bagian korda spinalis yang terkena dan
adanya perasaan seperti tertusuk jarum, gangguan menelan,
kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung.

b) AFP Rate (non polio) < 15 th


AFP merupakan Upaya membebaskan Indonesia dari
penyakit Polio dengan melaksanakan Program Eradikasi Polio
(ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi polio rutin,

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 45


pemberian imunisasi masal pada anak balita melalui Pekan
Imunisasi Nasional (PIN) dan surveilans AFP. Surveilans AFP
merupakan pengamatan dan penjaringan semua kelumpuhan
yang terjadi secara mendadak dan sifatnya flaccid (layuh),
seperti sifat kelumpuhan pada poliomyelitis.
Guna mengetahui penderita AFP sudah terinfeksi virus polio
liar atau tidak perlu adanya pembuktian dengan langkah
langkah pelacakan terhadap anak usia di bawah 15 tahun
yang mengalami lumpuh secara mendadak kurang dari 14
hari dan menentukan diagnosa awal, mengambil spesimen
tinja penderita kurang dari 14 hari setelah penderita
mengalami kelumpuhan dan di ambil dua kali dengan interval
waktu pengambilan pertama serta kedua kurang dari 24 jam.
Untuk wilayah jawa tengah, kedua spesimen dikirim ke
laboratorium Bio Farma Bandung dengan perlakuan khusus
(pengemasan khusus). Hasil pemeriksaan laboratorium
sebagai bukti ada atau tidaknya virus liar yang terdapat di
spesimen tinja.
Diagnosa akhir ditentukan setelah 60 hari sejak terjadinya
kelumpuhan. Pemeriksaan terhadap penderita dilakukan oleh
dokter spesialis anak atau dokter spesialis syaraf, guna
menentukan masih adatidaknya kelumpuhan pada penderita.
Di Kabupaten Cilacap tahun 2015 ini untuk penderita
kelumpuhan AFP tidak ditemukan kasus diantara 100.000
anak usia < 15 Tahun. Sedangkan jumlah AFP non Polio
sebanyak 12 penderita, sedangkan penduduk >15 tahun
berjumlah 415.945. Untuk menggambarkan kejadian AFP di
Kabupaten Cilacap tahun 2015 seperti pada grafik 3.9.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 46


Grafik 3.9
Distribusi Penderita AFP Polio dan AFP Non Poliodi
Puskesmas Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

2) Kasus Difteri
Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman
Corynebacterium diphtheriae yang mudah menular melalui
droplet dan penularan dapat terjadi tidak hanya dari penderita
saja, namun juga dari pembawa baik anak maupun dewasa yang
tampak sehat kepada orang-orang di sekitarnya. Penyakitini
dapat menyebabkan kematian akibat obstruksi larings atau
miokarditis akibat aktivasi eksotoksin. Di Kabupaten Cilacap
tahun 2015 tidak ditemukan kasus difteri.
3) Kasus Pertusis
penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bardetella pertusis
dengan gejala batuk beruntun dan pada akhir batuk menarik
nafas panjang terdengar suara “hup” yang khas dan disertai
muntah sering terjadi pada malam hari berlangsung selama 100
hari. Akibat batuk yang berat dapat terjadi pedarahan selaput
lendir mata dan pembengkakan di sekitar mata. Pemeriksaan lab
pada apusan lendir tenggorokan dapat ditemukan kuman
pertusis. Di Kab. Cilacap tahun 2015 tidak ditemukan kasus ini.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 47


4) Kasus Tetanus (non neonatorum)
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman
Clostridium tetani. Penyakit tetanus ini biasanya timbul lima hari
sampai dua minggu setelah tubuh kena luka, tetapi ada pula
yang timbul baru setelah beberapa minggu korban terluka.
Semakin lambat timbul gejalanya semakin ringan penyakit itu.
Tetanus yang ringan mula-mula ditandai oleh mulut yang kaku,
sedangkan yang berat langsung ditandai dengan kejang-kejang
yang hebat. gejala umum penyakit Tetanus ditandai oleh
ketegangan otot yang semakin lama semakin kencang, terutama
pada rahang dan leher. Kemudian mulut sukar dibukadan timbul
kejang-kejang. Makin lama makin sukar menelan, merasa
gelisah, sakit kepala, suhu badan, mudah terangsang oleh suara
yang keras atau sinar yang terang. Sedang pada bayi yang baru
lahir gejalanya ia tidak mau menyusu serta timbul kejang-kejang.
Gejala penyakit ini timbul karena racun kuman Clostridium tetani
merangsang saraf, merusak sel darah merah dan sel darah putih.
Di Kabupaten Cilacap tahun 2015 tidak ditemukan kasus tetanus.
5) Kasus Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada
neonatus (bayi usia < 1 bulan) disebabkan oleh basil Clostridium
Tetani yang bersifat an aerob, berbentuk spora selama diluar
tubuh manusia dan dapat mengeluarkan toksin yang dapat
menghancurkan trombosit, merusak leukosit dan menyebabkan
tetanospasmin, yaitu toksin yang bersifat neurotropik yang dapat
menyebabkan keteganganspasme otot. Tetanus neonatorum
memiliki kriteria bayi lahir hidup, dapat menangis dan menetek
dengan normal 2 hari, pada bulan 1 kehidupan timbul gejala sulit
menetek disertai kekakuan/kejang otot. Masa inkubasi 3-28 hari,
rata-rata 6 hari, apabila masa inkubasi kurang dari 7 hari
biasanya penyakit lebih parah dan angka kematiannya tinggi. Di
Kab. Cilacap tahun 2015 tidak ditemukan kasus tetatus ini.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 48


6) Kasus Campak
Campak (Rubeola, Campak 9 hari) adalah suatu infeksi virus
yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk,
konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan
ruam kulit. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan
ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini
dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan selama
mengalami ruam kulit. Penyebab Campak disebabkan oleh
paramiksovirus. Penularan terjadi melalui percikan ludah dari
hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak. Masa
inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul. Kekebalan
terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan
kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah
kebal (berlangsung selama 1 tahun). Vaksin campak merupakan
bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya
diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan
campak Jerman/vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella),
disuntikkan pada otot paha atau lengan atas. Jika hanya
mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan.
Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15
bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Di Kabupaten
Cilacap tahun 2015 ada 1(satu) kasus campak.
7) Kasus Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit peradangan hati akut atau kronik
yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Sebagian besar
dari kasus hepatitis B dapat berlangsung menjadi kanker hati
atau serosis hati. Virus hepatitis B(HBV) dapat menular melalui
intravena, penggunaan jarum suntik, tindik, melalui kontak
seksual, dan dari ibu ke janin. Gejala Hepatitis B penderita
merasakan gejala rasa tidak enak makan. Suhu tubuh penderita
meningkat dan timbul nyeri sendi.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 49


Pada pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran hati pada perut
kanan atas, urin berubah warna menjadi merah, mata dan kulit
menguning. Selain dilihat dari manifestasi-manifestasi yang
timbul, perlu juga dilakukan petanda serologi untuk memperkuat
diagnosis. Pada penderita hepatitis B, HBsAg positif, ALT
meningkat, HBV DNA serum lebih tinggi dari 105 copy/ml. Untuk
pencegahan, kelompok yang beresiko tinggi dapat mengikuti
program vaksinasi hepatitis B yang diberikan sebanyak 3 kali.
Interval Pemberian Vaksin Hepatitis B Pada bayiVaksinasi I (baru
lahir s.d. 2 bulan), vaksinasi II (usia 1 s.d. 4 bulan dan 3),
vaksinasi III (usia 6 s.d. 18 bulan). Pada orang dewasa: Pada
usia 18 tahun atau lebih, terutama untuk pengguna narkoba
suntik, tenaga kesehatan, pasien HIV, pasien liver kronis. Vaksin
diberikan 3 kali dalam 6 bulan, yaitu pada bulan ke-0, 1 dan 6,
atau pada bulan ke-0, 2, dan 4.
Saat ini telah dilaksanakan Program Surveilans Integrasi PD3I,
yaitu pengamatan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan
Imunisasi (Difteri, Tetanus Neonatorum, dan Campak). Di
Kabupaten Cilacap tahun 2015 ada 1(satu) kasus Hepatitis B.

d. Desa KLB ditangani < 24 jam


Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang
diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa
merebaknya suatu wabah penyakit. Status Kejadian Luar Biasa
diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai
timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu. Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada
Keputusan Dirjen No. 451/91tentang Pedoman Penyelidikan dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 50


Menurut aturan itu, suatu kejadian dinyatakan luar biasa jika
ada unsur timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak
ada atau tidak dikenal,peningkatan kejadian penyakit/kematian
terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis
penyakitnya (jam, hari, minggu), peningkatan kejadian
penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun) dan jumlah
penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat
atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam
tahun sebelumnya.
Kejadian luar biasa yang terjadi di Kabupaten Cilacap tahun
2015 sebagai mana tertera pada tabel 3.4 dibawah ini :

Tabel 3.4
Frekuensi Penderita Dan Kematian Pada KLBMenurut Jenis
Kejadian Luar Biasa (KLB) Kabupaten Cilacap 2015

JUMLAH SEBARAN KLB


NO JENIS KLB
KECAMATAN DESA PENDERITA KEMATIAN
1 Diare 2 2 29 -
2 chikungunya 2 2 160 -
3 Leptospirosis 3 3 4 -
4 Campak 1 1 8 -
5 Campak Klinis 1 1 5 -
6 rubella 1 1 8 -
7 Scabies 1 1 27 -
8 Keracunan makanan 3 3 103 -
Jumlah 14 14 344 0
Sumber : Simpus 2015

Berdasarkan tabel 3.4 diatas dapat diketahui bahwa Penderita


akibat Kejadian Luar Biasa secara keseluruhan berjumlah 344
penderita. Gambaran secara terperinci tentang jumlah penderita
menurut jenis KLB terdapat pada grafik 3.10 dibawah ini.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 51


Grafik 3.10
Jumlah penderita menurut jenis KLBdi Puskesmas Kabupaten
Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015.

Berdasarkan grafik 3.10 diatas diketahui bahwa Penderita


terbanyak pada penanganan KLB Cikungunya sebanyak 47%.
Penyakit Chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya dimana
virus chikungunya memiliki masa inkubasi sekitar 2-4 hari. Gejalanya
adalah demam tinggi sekitar 39-40° Celcius, tetapi tanpa pola yang
khas seperti pada BBD (tapal kuda). Pada umumnya demam
berlangsung selama 3-5 hari dan setelah itu mereda. Selain demam,
kulit penderita tampak kemerahan (ruam) yang muncul pada hari ke-
3-5 hari, mata merah, muncul gejala flu, sering disertai kejang, mual,
muntah, kadang disertai diare.
Bagian tubuh yang rusak akibat serangan virus Chikungunya
adalah jaringan ikat sendi. Chikungunya tidak mengakibatkan
sindrom syok dan perdarahan seperti halnya DBD. Hanya saja,
persendian dan otot biasanya mengalami rasa sakit luar biasa,
sehingga membuat penderita tak bisa berjalan yang sering kali
dicurigai mengalami kelumpuhan, umumnya penyakit ini tidak
sampai menyebabkan kematian.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 52


Berdasarkan penyajian tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
kejadian luar biasa tahun 2015, kasus terbanyak terjadi pada
Cikungunya, tersebar di 2 kecamatan 2 desa dengan jumlah 160
penderita.
Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit kulit yang
disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabiei yang dicirikan
dengan adanya keropeng, dan rasa gatal pada kulit. Proses penyakit
kudis atau scabies di awali dengan :
1) Infeksi dari penyakit, adanya tungau betina atau nymfa stadium
kedua yang secara aktif membuat terowongan di epidermis atau
lapisan tanduk. Pada terowongan tersebut diletakkan 2-3 butir
telur setiap hari.
2) Telur menetas dalam 2-4 hari yang kemudian menjadi larva yang
berkaki 6.
3) Dalam 1-2 hari larva berubah menjadi nymfa stadium pertama
kemudian berkembang menjadi nimfa stadium kedua, yang
berkaki 8. Nymfa ini menjadi tungau betina muda, yang siap
kawin dengan tungau jantan
4) Tungau berkembang menjadi tungau dewasa dalam 2-4 hari.
5) Pada bayi, gejala yang khas yaitu adanya bisul pada telapak kaki
dan telapak
Rasa gatal pada scabies disebabkan adanya terowongan
pada permukaan kulit yang di buat untuk meletakan telur, ditandai
dengan adanya warna kulit yang kemerahan dan ada infeksi
sekunder, yang di akibatkan oleh akibat bakteri.

3. Status Gizi
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan
pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita
diukur berdasarkan umur (U), berat badan (BB) dan tinggi badan (TB).
Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator
antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan
menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 53
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi penting
karena merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan dan
kematian. Status gizi yang baik bagi seseorang akan berkontribusi
terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses
pemulihan. Status gizi masyarakat dapat diketahui melalui penilaian
konsumsi pangannya berdasarkan data kuantitatif maupun kualitatif.
a) Angka Balita Gizi Buruk
Dalam menetukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku
yang sering reference. Baku Antopometri yang sering digunakan di
Indonesia adalah World Health Organization–National Centre for
Health Statistic (WHO-NCHS). Berdasarkan baku WHO-NCHS status
gizi dibagi menjadi empat : Pertama, gizi lebih untuk over weight,
termasuk kegemukan dan obesitas. Kedua, Gizi baik untuk well
nourished. Ketiga, Gizi kurang untuk under weight yang mencakup
mild dan moderat, PCM (Protein Calori Malnutrition). Keempat, Gizi
buruk untuk severe PCM, termasuk marasmus, marasmik-kwasiorkor
dan kwasiorkor.
Pendataan gizi buruk di Kabupaten Cilacap didasarkan pada 2
kategori yaitu dengan indikator membandingkan berat badan dengan
umur (BB/U) dan kategori kedua adalah membandingkan berat badan
dengan tinggi badan (BB/TB). Skrining pertama dilakukan di
posyandu dengan membandingkan berat badan dengan umur melalui
kegiatan penimbangan.Jika ditemukan balita yang beradadibawah
garis merah (BGM) atau dua kali tidak naik (2T), maka dilakukan
konfirmasi status gizi dengan menggunakan indikator berat badan
menurut tinggi badan. Jika ternyata balita tersebut merupakan kasus
buruk, maka segera dilakukan perawatan gizi buruk sesuai pedoman
di Posyandu dan Puskesmas. Jika ternyata terdapat penyakit
penyerta yang berat dan tidak dapat ditangani di Puskesmas maka
dirujuk ke rumah sakit.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 54


Hasil penemuan kasus timbang balita bawah kasus merah
dapat terlihat pada grafik 3.11 berikut ini.

Grafik 3.11
Jumlah Penemuan Kasus Bawah Garis Merahdi Puskesmas
Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber :Simpus 2015

Berdasarkan grafik 3.11 diatas diketahui bahwa kasus bawah


garis merah secara keseluruhan berjumlah 388 kasus dengan
kejadian terbanyak berada diwilayah UPT Cimanggu II sebanyak 31
kasus.
Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui
intensifikasi pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu,
dilanjutkan dengan penentuan status gizi oleh bidan di desa atau
petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera
ditindak lanjuti dengan rencana tindak yang jelas, sehingga
penanggulangan gizi buruk dapat memberikan hasil yang lebih
optimal.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 55


b) Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Penyebab terjadinya
BBLR antara lain karena ibu hamil yang mengalami anemia,
kekurangan suplai gizi dalam kandungan ataupun lahir kurang bulan.
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah perlu penanganan yang
serius karena pada kondisi tersebut bayi mudah sekali mengalami
hipotermi dan belum sempurnanya pembentukan organ-organ
tubuhnya yang biasanya akan menjadi penyebab utama kematian
bayi.
Kasus BBLR dirinci menurut jenis kelamin secara lengkap
terdapat pada grafik 3.12 dibawah ini.

Grafik 3.12
Distribusi Frekuensi BBLR Menurut Jenis Kelamindi Puskesmas
Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber: Simpus2015

Berdasarkan grafik 3.12 diatas dapat diketahui bahwa kasus


BBLR 4,2% dengan kasus BBLR dengan kasus terbanyak terjadi di
wilayah kerja UPT Puskesmas Kedungreja sebanyak 119 kasus.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 56


B. INDIKATOR DERAJAT KESEHATAN
Indikator derajat kesehatan merupakan salah satu indikator hasil
pencapaian pelaksanaan program kesehatan dalam bentuk Standar
Pelayanan Minimal (SPM). Adapun ketentuan tersebut sesuai dengan
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 828/MENKES
/SK/IX/2008 tentang Standar Pelayanan Minimum terdapat 18 indikator.
Pencapaian Indikator SPM secara lengkap terdapat pada tabel 3.5sebagai
berikut :

Tabel 3.5
Pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Tahun 2015

REALISASI TARGET(
No INDIKATOR -SPM A/B(%)
(A) B)
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
1 (mendapat pelayanan kehamilan paling 30,220 31,779 95.09
sedikit 4 kali sesuai standar)
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
2 6,576 6,356 103.46
Ditangani
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh
3 Tenaga Kesehatan yang Memiliki 29,595 29,725 99.56
Kompetensi Kebidanan
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (masa 6
4 28,812 29,725 96.93
sampai 42 jam pasca persalinan)
Cakupan Neonatus (bayi umur 0-28 hari)
5 3,866 4,125 93.72
dengan Komplikasi yang Ditangani
6 Cakupan Kunjungan Bayi 28,584 29,536 96.78
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (desa/kelurahan dengan
7 284 284 100.00
cakupan imunisasi dasar secara lengkap
pada bayi >= 80%)
Cakupan Pelayanan Pemantauan Tumbuh-
8 102,184 115,333 88.60
Kembang Anak Balita (12-59 bulan)
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping
9 ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga 9,701 12,795 75.82
Miskin
10 Cakupan Balita GiBur Mendapat Perawatan 76 76 100.00
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa
11 Kelas I SD dan Setingkat oleh nakes atau 32,322 32,834 98.44
Tenaga Terlatih (guru UKS/ dokter kecil)

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 57


Cakupan Peserta KB Aktif pada Pasangan
12 251,708 358,562 70.20
Usia Subur
Angka Penemuan Acute Flacid Paralysis
13 (lumpuh layuh mendadak) per 100.000 12 415,945 2.88
penduduk < 15 tahun
Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia
14 1,209 4,820 25.08
Balita
Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA
15 1,499 1,498 100.07
Positif
16 Cakupan Penderita DBD yang ditangani 1,057 1,057 100.00
17 Cakupan Penemuan Penderita Diare 23,318 45,322 51.45
Cakupan Pelayanan Pasien Masyarakat
Miskin di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
18 385,058 1,244,599 30.94
Dasar(Puskesmas/BalaiPengobatan/Prakte
k bersama dan Perorangan)
Cakupan Pelayanan Pasien Masyarakat
19 Miskin di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 48,825 1,244,599 3.92
Rujukan (Rumah Sakit/BKMM/BKPM/BKIM)
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1
20 yang harus diberikan oleh Sarana 7 7 100.00
Kesehatan (Rumah Sakit) di Kab/Kota
Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB
21 15 15 100.00
yang ditangani <24 jam
22 Cakupan Desa Siaga Aktif 284 284 100.00
Sumber: SPM ONLINE

Berdasarkan tabel 3.5 diatas diketahui bahwa dari 18 indikator Standar


Pelayanan Minimal (SPM) masih terdapat indikator yang belum mencapai
target. Pencapaian terget terendah berada pada indikator cakupan penemuan
dan penanganan penderita penyakit. Dari lima indikator yang ada pada
cakupan tersebut 2 diantara belum mencapai target yaitu indikator penemuan
penderita pnemonia balita hanya mencapai 25.08% dari target 100% dan
indikator penemuan penderita diare hanya mencapai 51.45% dari target 60%.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 58


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. PELAYANAN KESEHATAN
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128 tahun 2004
dinyatakan bahwa fungsi Puskesmas dibagi menjadi tiga fungsi utama:
Pertama sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
primer ditingkat pertama di wilayahnya,kedua sebagai pusat penyedia data
dan informasi kesehatan di wilayah kerjanya sekaligus dikaitkan dengan
perannya sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayah kerjanya dan ketiga sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) primer/tingkat pertama yang berkualitas dan berorientasi
pada pengguna layanannya.
Upaya kesehatan di Puskesmas dipilah dalam dua kategori yakni :
Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer yaitu puskesmas sebagai
pemberi layanan promotif dan preventif dengan sasaran kelompok dan
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
pencegahan penyakit; pusat pelayanan kesehatan perseorangan primer
yakni peran Puskesmas dimaknai sebagai gate keeper(kontak pertama) pada
pelayanan kesehatan formal dan rujukan sesuai dengan SPM.
Program Pokok Puskesmas merupakan program pelayanan
kesehatan yang wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit besar
terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

1. Pelayanan KIA dan KB


Pelayanan KIA dan Peserta KB Baru yaitu program pelayanan
kesehatan KIA dan KB di Puskesmas yang ditujukan untuk
memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk
melaksanakan program KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas
serta pelayanan bayi dan balita. Dari hasil pencatatan dan laporan
pelaksanaan kegiatan program KIA, diperoleh data data yang berkaitan
dengan pelayanan KIA dan KB seperti tabel 4.1 di bawah ini:

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 59


Tabel 4.1
Data Dasar Program KIA Dan KB Di UPT Puskesmas
Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Pesert WUS
N Ibu Lahir Peserta
KECAMATAN PUSKESMAS a KB (15-39
O Hamil Hidup KB aktif
Baru Th)
Dayeuhluhur I 357 354 4.373
1 Dayeuhluhur 1.874 8.530
Dayeuhluhur II 297 255 3.765
Wanareja I 1154 1.058 12.617
2 Wanareja 4.778 17.546
Wanareja II 505 445 5.584
Majenang I 2020 1.884 18.831
3 Majenang 4.061 21.647
Majenang II 683 621 6.454
Cimanggu I 881 748 9.545
4 Cimanggu 2.950 16.232
Cimanggu II 819 775 8.794
Karangpucung I 715 660 8.784
5 Karangpucung 1.019 11.575
Karangpucung II 450 427 5.635
6 Cipari Cipari 1.128 1.028 1.907 8.467 12.438
7 Sidareja Sidareja 975 891 2.450 7.624 11.700
8 Kedungreja Kedungreja 1.380 1.327 2.182 9.714 16.646
9 Patimuan Patimuan 767 768 902 7.104 8.781
Gandrungmangu I 1.148 1.036 14.231 12.806
10 Gandrungmangu 1.660
Gandrungmangu II 632 587 7.569
11 Bantarsari Bantarsari 1.243 1.129 1.593 8.495 13.425
12 Kawunganten Kawunganten 1.496 1.317 2.807 9.853 16.220
Jeruklegi I 817 816 8.951
13 Jeruklegi 2.222 9.205
Jeruklegi II 369 384 4.828
Kesugihan I 965 906 10.931
14 Kesugihan 2.052 13.907
Kesugihan II 1.201 1.214 12.901
Adipala I 1.025 938 10.784 11.000
15 Adipala 2.038
Adipala II 638 611 6.682
16 Maos Maos 700 664 1.148 5.252 8.802
17 Sampang Sampang 623 593 1.040 5.785 7.858
Kroya I 1.034 947 13.078
18 Kroya 4.051 16.694
Kroya II 849 800 8.797
19 Binangun Binangun 1.011 911 2.398 9.687 12.852
Nusawungu I 639 581 7.510
20 Nusawungu 3.163
Nusawungu II 739 614 9.864 7.552
Cilacap Selatan I 715 666 8.734
21 Cilacap Selatan 2.073 9.124
Cilacap Selatan II 578 526 7.380
Cilacap Tengah I 824 769 10.116
22 Cilacap Tengah 3.511 9.399
Cilacap Tengah II 613 620 7.440
Cilacap Utara Cilacap Utara I 904 835 8.878
23 2.597 8.987
Cilacap Utara II 590 552 6.702
24 Kampunglaut Kampunglaut 295 279 493 2.002 2.900
JUMLAH KABUPATEN 31.779 29.536 54.909 25.178 357.859
Sumber : Simpus 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 60


Berdasarkan Tabel 4.1 diatas diketahui bahwa jumlah Wanita
Usia Subur (WUS) terbanyak: 18.831 jiwa berada di wilayah
kerjaPuskesmas Majenang I, jumlah ibu hamil terbanyak 2.020 jiwa
berada di wilayah kerja Puskesmas Majenang 1, Jumlah Bayi Lahir
Hidup terbanyak 1.884 jiwa berada diwilayah kerja Puskesmas
Majenang 1 dan Jumlah Peserta KB Aktif terbanyak : 29.647 jiwa
berada di Kecamatan Majenang 1. Jumlah Peserta KB baru tertinggi di
Kecamatan Wanareja 4.778 . Data Dasar tersebut banyak yang tertinggi
di daerah Majenang Karena Kecamatan Majenang pada Tahun 2015
jumlah penduduknya tertinggi dari 24 kecamatan yang ada di
Kabupaten Cilacap.

a. Kunjungan Ibu Hamil (K1)


Pelayanan kesehatan untuk ibu meliputi pelayanan
kesehatan antenatal, pertolongan persalinan dan pelayanan pasca
persalinan (masa nifas). Pemantauan kegiatan cakupan untuk
pelayanan baru ibu hamil (K1), sedangkan untuk melihat akses dan
pelayanan kesehatan ibu sesuai standar pelayanan sedikitnya 4
kali pemeriksaan dalam kehamilannya (K4).Pemeriksaan
kehamilan pada ibu hamil sebaiknya dilakukan pada awal
kehamilannya, minimal pada trimsester pertama, dilanjutkan 1 kali
pada triwulan kedua, 2 kali pada semester 3.
Dari hasi pencatatan dan pelaporan pada program
kesehatan ibu dan anak, pencapaian hasil kegiatan untuk
pelayanan K1 di Puskesmas Kabupaten Cilacap tahun 2015
sebanyak 31.779 dari jumlah sasaran ibu hamil sejumlah 31.779.
Dengan demikian cakupan pencapaian kunjungan K1 sebesar
100%. Dari jumlah kunjungan ibu hamil di Puskesmas tersebut,
kunjungan terbanyak terdapat di wilayah kerja Puskesmas
Majenang I sebanyak 2.020 kunjungan ibu hamil. Pencapaian
tersebut terlihat pada grafik 4.1 di bawah ini :

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 61


Grafik 4.1
Kunjungan ibu hamil (K1) di Puskesmas Kabupaten Cilacap
Tahun 2015

Sumber :Simpus 2015

Berdasarkan grafik 4.1 diketahui bahwa kunjungan ibu hamil


(K1) terbanyak2020 kunjungan berada di UPT Majenang I dan
kunjungan terendah295 kunjungan berada di UPT Puskesmas
Dayeuhluhur II. Kunjungan K1 terendah dikarena secara geografis
kampung laut sulit untuk akses terhadap pelayanan kesehatan.

b. Kunjungan Ibu Hamil (K-4)


K-4 atau kunjungan ke empat mempunyai pengertian yaitu :
1) Berdasarkan indikator MDGs goal 5 Indikator
Kunjungan ibu hamil K-4 adalah Ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali dengan
distribusi pemberian pelayanan minimal 1 kali pada triwulan
pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan
ketiga umur kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe selama
periode kehamilan disatu wilayah kerja pada satu kurun waktu.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 62


2) Berdasarkan Pedoman SPM Bidang Kesehatan
Pedoman Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang
Kesehatan Tahun 2009 Depkes RI 2009 menyebutkan bahwa
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan Ibu hamil
yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan
standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu. Pelayanan pemeriksaan ibu hamil dalam ilmu
epidemiologi menggunakan pendekatan prospektif atau biasa
dikenal dengan istilah kohor atau dalam program pencatatan
dan pelaporan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) tercatat
dalam buku register kohor ibu.

Pencapaian kegiatan program KIA untuk kunjungan K-4 di


Kabupaten Cilacap Tahun 2015 sebanyak 30.220 kunjungan ibu
hamil dari jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 31.779 ibu
hamil.Dengan demikian angka pencapaian cakupan kunjungan K-4
sebesar 95,1 %. Data yang di dapatkan pada pencatatan dan
pelaporan Puskesmas Tahun 2015 untuk kunjungan K-4 terbanyak
ada di wilayah kerja Puskesmas Majenang I sebanyak 1.991
kunjungan ibu hamil dengan data jumlah ibu hamil di wilayah kerja
Majenang I tersebut sebanyak 2.020 ibu hamil. Dengan demikian
pencapaian cakupan kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas
Majenang I 98,6 %.Karena jumlah ibu hamil di Wilayah kerja
puskesmas Majenang I tinggi jadi jumlah Kunjungan K4 tertinggi di
Kabupaten Cilacap .
Kunjungan K-4 dapat dilihat sebagamana terlihat pada tabel
29 (terlampir) atau pada grafik 4.2 di bawah ini :

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 63


Grafik 4.2
Kunjungan Ibu hamil (K-4) UPT Puskesmas
Kabupaten CilacapTahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Berdasarkan grafik 4.2 diketahui bahwa kunjungan ibu hamil


(K-4) terbanyak1.991 kunjungan berada diwilayah kerja UPT
Puskesmas Majenang I dan paling sedikit terdapat di Puskesmas
Dayeuhluhur II sebanyak 232 kunjungan.

c. Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan


Indikator global untuk menurunkan jumlah kematian ibu
yaitu angka kematian ibu, Proporsi pertolongan kelahiran oleh
tenaga kesehatan terlatih dan angka pemakaian kontrasepsi pada
pasangan usia subur 15-49 tahun. Sedangkan monitoring lokal
Kabupaten/Kota dan Kecamatan digunakan proksi atau alat ukur
indikator. Indikator global atau Nasional ini mempunyai target
menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara
tahun 1990-2015 (Berdasarkan indikator MDGs).

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 64


Proporsi pertolongan kelahiran oleh tenaga kesehatan
terlatih atau cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau
tenaga kesehatan adalah perbandingan antara persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, seperti dokter, bidan,
perawat, dan tenaga medis lainnya dengan jumlah persalinan
seluruhnyadan dinyatakan dalam persentase. Untuk menghitung
atau mengukur kematian ibu secara akurat adalah suatu hal yang
tidak mudah, kecuali tersedia data registrasi yang sempurna
tentang kematian dan penyebab kematian, maka sebagai proksi
indikator digunakan proporsi pertolongan kelahiran oleh tenaga
kesehatan terlatih.
Pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan adalah merupakan cakupan
ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Adapun untuk menentukan
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu dapat diperkirakan dengan formula:

(CBR x jumlah penduduk di wilayah kerja.) X 1,1

Jumlah ibu hamil di Puskesmas Kabupaten Cilacap tahun


2015 sebanyak 31.779 dan sedangkan jumlah ibu bersalin di
Puskesmas Kabupaten Cilacap tahun 2015 sejumlah 29.725 ibu,
dengan jumlah persalinan terbanyak di Puskesmas Majenang I
sejumlah 1.893 ibu, dari jumlah kunjungan ibu hamil (K4) sebanyak
1.991 kunjungan ibu, maka pencapaian cakupan terhadap
pertolongan persalinan di wilayah Majenang I sebesar 95 %.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 65


Adapun dari jumlah persalinan tersebut, yang di tolong oleh
tenaga kesehatan memiliki kompetensi kebidanan sejumlah
29.595, atau sebesar 99,6%. Untuk jumlah pelayanan persalinan
terendah terdapat di wilayah kerja Puskesmas Dayeuhluhur II,
dengan jumlah persalinan sebanyak 256 ibu melahirkan dari
jumlah ibu hamil yang memeriksakan (K-4), sebanyak 232 ibu,
dengan demikian capaian cakupan persalinan di wilayah kerja
Puskesmas Dayeuhluhur II sebesar 104,15 %.
Dari data tersebut, terlihat bahwa pelayanan pertolongan
persalinan yang terjadi di wilayah Puskesmas jika dibandingkan
dengan jumlah pelayanan kunjungan ibu hamil (K4) tidak sama, hal
ini sangat mungkin, mengingat definisi pelayanan kunjungan ibu
hamil (K4) tidak sampai pada tahapan pelayanan persalinan,
dengan demikian dimungkinkan adanya beberapa pelayanan
persalinan di wilayah kerja Puskesmas yang lebih banyak dari
jumlah pelayanan kunjungan ibu hamil (K4). Pencapaian cakupan
ini dapat di gunakan sebagai salah satu indikator tingkat
pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada
tahun tertentu.
Gambaran pelayanan pertolongan persalinan pada ibu hamil
di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Cilacap tahun 2015 oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, terhadap
pelayanan ibu hamil sesuai pelayanan antenatal sesuai standar
(K4) , serta cakupan pelayanan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan terhadap
pelayanan ibu hamil sesuai pelayanan antenatal sesuai standar
(K4) dapat di lihat pada grafik 4.3 di bawah ini :

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 66


Grafik 4.3
Distribusi Persalinan Tenaga Kesehatan Di UPT Puskesmas
Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Berdasarkan grafik 4.3 diatas diketahui bahwa jumlah ibu


hamil dan persalinan ditolong tenaga kesehatan dengan jumlah
terbanyakdiUPT Puskesmas Majenang I1893 jiwa dan jumlah
terendah di UPT Puskesmas Dayeuhluhur II252 jiwa.
Berikut gambaran pelayanan pada ibu hamil di Puskesmas
Kabupaten Cilacap tahun 2015 oleh nakes yang memiliki
kompetensi kebidanan pada pelayanan ibu hamil sesuai standar

Grafik 4.4
Cakupan Pelayanan Antenatal (K4)& Pelayanan
PersalinanNakes Di Puskesmas Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015


Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 67
Berdasarkan grafik 4.4 diatas diketahui bahwa jumlah ibu
hamil yang mendapat pelayanan antenatal sesuai standar (K4) dan
pertolongan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan terbanyak
berada diwilayah UPT Puskesmas Majenang I dan jumlah terendah
di wilayah kerja UPT Puskesmas Dayeuhluhur II.

d. Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca
persalinan oleh tenaga kesehatan.Masa Nifas terbagi menjadi 3
Periode yakni Puerperium Dini yaitu kepulihan dimana ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan, Dalam agama islam
dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. Puerperium
Intermedialyaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6-8 minggu dan remote Puerperium merupakan waktu
yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
selama hamil atau waktu bersalin mempunyai komplikasi. Waktu
untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan
atau tahunan.
Pelayanan yang diberikan meliputi pemeriksaan tekanan
darah, nadi, respirasi dan suhu. Pemeriksaan tinggi fundus uteri
(involusi uterus). Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per
vaginam lainnya. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif
6 bulan. Pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak 2 kali.
Tujuan pelayanan kesehatan pada ibu nifas atau asuhan
keperawatan masa nifas adalah Menjaga kesehatan ibu dan
bayinya, baik fisik maupun psikologik, Melaksanakan skrining yang
komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila
terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya dan Memberikan
pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada
bayinya dan perawatan bayi sehat dan Memberikan pelayanan
tentang program keluarga berencana.
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 68
Jumlah ibu melahirkan yang mendapatkan pelayanan ibu
nifas sebanyak 29.725 ibu dari jumlah keseluruhan ibu melahirkan
sebanyak 28.812 ibu dengan kata lain pencapaian cakupan
pelayanan ibu melahirkan terhadap ibu nifas sebesar 96,9%.
seperti terlihat pada grafik 4.5 dibawah ini:

Grafik 4.5
Cakupan Pelayanan Ibu NifasDi UPT Puskesmas
Kabupaten CilacapTahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Pelayanan terhadap ibu nifas angka cakupan terendah


terdapat di wilayah kerja Puskesmas Wanareja II sebesar 87, 2 %
dan tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Kedungreja sebesar
101,7%. Puskesmas Kedungreja tertinggi dalam cakupan
pelayanan nifas dimungkinkan karena di kecamatan tersebut
hanya ada satu Puskesmas sementara jumlah penduduknya
sampai mencapai 82.948 jiwa.
Vitamin A adalah suatu vitamin yang berfungsi dalam sistem
penglihatan, fungsi pembentukan kekebalan dan fungsi reproduksi.
Vitamin A perlu diberikan dan penting bagi ibu selama dalam masa
nifas.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 69


Pemberian kapsul vitamin A bagi ibu nifas dapat menaikkan
jumlah kandungan vitamin A dalam ASI, sehingga pemberian
kapsul vitamin A (200.000 unit) pada ibu nifas sangatlah penting,
selain bermanfaat bagi ibu kapsul vitamin A juga bermanfaat pada
bayi, karena pada masa nifas ibu menyusui bayinya sehingga
secara tidak langsung bayi pun juga memperolehnya. Manfaat
vitamin A selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh dapat juga
meningkatakan kelangsungan hidup anak serta membantu
pemulihan kesehatan ibu nifas yang erat kaitanya dengan anemia
dan mengurangi resiko buta senja pada ibu menyusui ini sering
terjadi karena kurang vitamin A.
Pencapaian Cakupan Pemberian vitamin A pada ibu nifas
tahun 2015 di Puskesmas Kabupaten Cilacap seperti tergambar
pada grafik di bawah ini :

Grafik 4.6
Pencapaian Cakupan Pemberian Vitamin A Terhadap Ibu Nifas
Di UPT Puskesmas Kabupaten Cilacap tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Dari grafik 4.6 dapat di ambil kesimpulan bahwa cakupan


pemberian vitamin A pada ibu nifas tahun 2015 sebanyak 26
Puskesmas mencapai 100% terlihat dalam tabel 4.2 di bawah ini :

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 70


Tabel 4.2
Pencapaian Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Di
Puskesmas Kabupaten Tahun 2015

CAKUPAN IBU NIFAS


NO PUSKESMAS
MENDAPAT VIT A
1 Dayeuhluhur I 100,0
2 Dayeuhluhur II 100,0
3 Wanareja I 77,9
4 Wanareja II 100,0
5 Majenang I 99,9
6 Majenang II 100,0
7 Cimanggu I 98,9
8 Cimanggu II 96,7
9 Karangpucung I 100,0
10 Karangpucung II 100,0
11 Cipari 100,0
12 Sidareja 100,3
13 Kedungreja 99,5
14 Patimuan 94,1
15 Gandrungmangu I 100,0
16 Gandrungmangu II 100,0
17 Bantarsari 100,0
18 Kawunganten 100,0
19 Jeruklegi I 100,0
20 Jeruklegi II 100,0
21 Kesugihan I 99,0
22 Kesugihan II 99,8
23 Adipala I 99,9
24 Adipala II 93,8
25 Maos 100,0
26 Sampang 100,0
27 Kroya I 100,0
28 Kroya II 98,7
29 Binangun 100,0
30 Nusawungu I 100,0
31 Nusawungu II 100,0
32 Cilacap Selatan I 99,9
33 Cilacap Selatan II 100,0
34 Cilacap Tengah I 100,0
35 Cilacap Tengah II 100,0
36 Cilacap Utara I 100,0
37 Cilacap Utara II 100,0
38 Kampunglaut 101,1
Sumber : Simpus 2015
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 71
e. Ibu hamil dengan imunisasi TT2+
Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) merupakan proses untuk
membangun kekebalan dalam upaya pencegahan terhadap infeksi
tetanus. Manfaat imunisasi TT ibu hamil adalah melindungi bayinya
yang baru lahir dari tetanus neonatorum dan melindungi ibu
terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka. Imunisasi TT untuk
ibu hamil diberikan 2 kali, dengan imunisasi pertama sebaiknya
diberikan sejak di ketahui postif hamil dan untuk imunisasi kedua
diberikan dengan interval antara minimal 4 minggu.
Jadwal pemberian Imunisasi TT pada ibu hamil.
TT1 : Diberikan pada kunjungan awal/Trimester I
TT2 : 4 Minggu setelah TT1 perlindungan 3 tahun
TT3 : 6 Bulan setelah TT2 perlindungan 5 Tahun
TT4 : 1 Tahun setelah TT3 perlindungan 10 Tahun
TT5 : 1 Tahun setelah TT4 perlindungan 25 Tahun
Jumlah Ibu hamil tahun 2015 ini sebanyak 31.779 dan yang telah
dilakukan imunisasi TT 2+ sebanyak 32.859.

Grafik 4.7
Distribusi Ibu Hamil Dengan Imunisasi TT2+
Di UPTPuskesmas Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 72


Berdasarkan grafik 4.7 diatas diketahui bahwa jumlah ibu

hamil yang mendapat imunisasi TT2+ dengan jumlah terbanyak

berada diwilayah UPT Puskesmas Gandrungmangu I dan jumlah

terendah di wilayah kerja UPT Puskesmas Cilacap Selatan II.

f. Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+

Secara ideal setiap WUS mendapatkan Imunisasi TT

sebanyak 5 kali dalam hidupnya, mulai dari TT I sampai TT

5.Pemberian imunisasi TT pada wanita usia subur diberikan pada

saat :

1) TT I adalah waktu imunisasi di klas I SD.

2) TT II adalah waktu imunisasi di klas II SD.

3) TT III adalah waktu imunisasi calon pengantin (caten).

4) TT IV adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil.

5) TT V adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil.

Apabila wanita usia subur pada saat sekolah SD, tidak

mendapatkan imunisasi TT maka maka status imunisasinya adalah

1) TT I adalah waktu imunisasi calon pengantin pertama.

2) TT II adalah satu bulan setelah imunisasi TT I.

3) TT III adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil.

4) TT IV adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil.

Hasil pencatatan dan pelaporan pada program imunisasi TT

imunisasi TT2+ pada wanita usia subur tahun 2015 di Puskesmas

Kabupaten Cilacap seperti tergambar pada grafik 4.8 di bawah ini:

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 73


Grafik 4.8
Distribusi Imunisasi TT2+ Pada Wanita Usia Subur
Di Puskesmas Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Berdasarkan grafik 4.8 diatas diketahui bahwa jumlah ibu


hamil yang mendapat imunisasi TT2+ dengan jumlah terbanyak
berada diwilayah UPT Puskesmas Gandrungmangu I dan jumlah
terendah di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampunglaut.

g. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3


Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yg erat
dengan ketersediaan jumlah darah yg diperlukan (hemoglobin).
Dalam tubuh manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting,
yaitu Untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan
berguna untuk Proses pembentukan energi di dalam sel.
Saat keadaan tidak hamil zat besi bisa diperoleh dari menu
makanan yang sehat dan seimbang tetapi saat masa kehamilan
suplay zat besi dari makanan masih belum mencukupi sehingga
diperlukan suplemen berupa tablet Besi (fe).

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 74


Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi
kebutuhan Fe pada ibu hamil karena pada masa kehamilan
kebutuhan zat besi dalam tubuh akan meningkat mencapai 2 kali
lipat dari kebutuhan sebelum hamil, hal ini terjadi karena selama
hamil volume darah meningkat 50%, dikarenakan adanya
pertumbuhan janin dan plasenta yg sangat memerlukan zat besi.
Kekurangan zat besi dalam tubuh dapat menyebabakan
anemia, dimana pada wanita dikatakan anemia apabila kondisi
kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr%.
Sedangkan pada ibu hamil dikatakan amenia atau anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu hamil dengan kadar haemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada
trimester II (Saifuddin, 2002).
Anemia kekurangan zat besi merupakan tahap yang paling
parah, dengan ditandai adanya penurunan cadangan besi,
konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin yang rendah, serta
konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun.
Anemia defisiensi besi disebabkan oleh rendahnya asupan
besi selama kehamilan sedangkan kebutuhan zat besi sangat
dibutuhkan, berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis
dikarenakan cadangan besi kosong (depleted iron store) sehingga
berakibat pembentukan hemoglobin berkurang. Anemia defisiensi
besi pada wanita hamil mempunyai dampak bervariasi dari keluhan
yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan
kehamilan abortus, partus imatur atau prematur dan gangguan
pada janin dismaturitas, mikrosomi, BBLR, dan kematian perinatal.
Pengobatan anemia defisiensi besi pada wanita hamil
dengan pemberian tambahan zat besi. Kebijakan program KIA di
Indonesia saat ini menetapkan bahwa pemberian tablet Fe (320
mg Fe sulfat, 0,5 mg asam folat) untuk semua ibu hamil sebanyak
1 kali 1 tablet selama 90 hari. Jumlah tersebut mencukupi
kebutuhan tambahan zat besi selama kehamilanyaitu 100 mg.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 75


Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 dan Fe3
menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Cilacap tahun
2015 untuk tablet Fe 1 (30 tablet ) sebanyak 31.779 ibu hamil dan
Fe 3 (90 tablet) sebanyak 30.220 dari jumlah ibu hamil sebanyak
31.779 ibu hamil. Cakupan pencapaian pemberian tablet Fe 1
sebesar 100%, sedangkan pemberian Tablet Fe3 sebesar 95%.
Ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 dan Fe3
diPuskesmas secara lengkap terdapat pada grafik sebagai berikut.

Grafik 4.9
Distribusi Ibu Hamil Mendapatkan Fe1 dan Fe 3
Di UPT Puskesmas Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Berdasarkan grafik 4.9 diatas diketahui bahwa jumlah ibu


hamil yang mendapatkan Fe1 dan Fe3 dengan jumlah terbanyak
berada diwilayah UPT Puskesmas Majenang I dan jumlah terendah
di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampunglaut.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 76


h. Kunjungan Kebidanan
1) Penanganan komplikasi kebidanan
Deteksi dini kehamilan dengan faktor risiko adalah
kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang
mempunyai faktor risiko dan komplikasi kebidanan. Kehamilan
merupakan proses reproduksi yang normal, tetapi tetap
mempunyai risiko untuk terjadinya komplikasi. Oleh karenanya
deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat tentang
adanya faktor risiko dan komplikasi, serta penanganan yang
adekuat sedini mungkin merupakan kunci keberhasilan dalam
penurunan angka kematian ibu.
Faktor risiko pada ibu hamil meliputi : Primigravida
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, Anak lebih dari 4,
Jarak persalinan dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun,
Kurang energi kronis (KEK) dengan lingkar atas kurang dari
23.5 cm atau penambahan berat badan < 9 kg selama masa
kehamilan, Anemia dengan Hemoglobin < 11 g/dl, Tinggi badan
kurang dari 145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul dan
tulang belakang, Riwayat hipertensi pada kehamilan
sebelumnya atau sebelum kehamilan ini, Sedang atau pernah
menderita penyakit kronis, riwayat kehamilan buruk (keguguran
berulang, kehamilan ektopik terganggu, mola hidatinosa,
ketuban pecah dini, bayi dengan cacat kongenital), Riwayat
persalinan dengan komplikasi dan Riwayat nifas dengan
komplikasi : perdarahan pasca persalinan, infeksi masa nifas,
psikosis post partum.
Pemantapan pelayanan KIA khususnya untuk kesehatan
ibu diutamakan pada kegiatan :

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 77


a) Peningkatan pelayanan antenatal
Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilannya dilaksanakan sesuai standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar
Pelayanan Kebidanana (SPK). Pelayanan antenatal sesuai
standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan
kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus,
serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang
ditemukan dalam pemeriksaan). Pelayanan antenatal
disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Ditetapkan bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah min
4 kali selama kehamilan dengan ketentuan waktu pemberian
pelayanan min 1 kali pada triwulan pertama, min 1 kali
triwulan kedua, min2 kali pada triwulan ketiga.
Dalam pelayanan antenatal tindakan yang dilakukan terdiri
atas timbang berat badan dan ukur tinggi badan, Ukur
tekanan darah, nilai status gizi (ukur lengan atas), ukur
tinggi fundus uteri, tentukan presentasi janin dan denyut
jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan
berikan imunisasi tetanus toksoid (TT),pemberian tablet besi
minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin
dan khusus), tatalaksana kasus dan konseling dan
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
b) Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang kompeten. Pada prinsipnya
penolong persalinan harus memperhatikanpencegahan
infeksi, metode pertolongan persalinan yang sesuai standar,
merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ketingkat
pelayanan yang lebih tinggi, melaksanakan inisiasi menyusu
dini (IMD) dan memberikan injeksi Vit K1 dan salep mata
pada bayi baru lahir.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 78


c) Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas
Pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam
sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.
Pelayanan yang diberikan meliputi pemeriksaan tekanan
darah, nadi, respirasi dan suhu, pemeriksaan tinggi fundus
uteri, Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam,
pemeriksaan payudara, anjuran ASI eksklusif, pemberian
kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali.
Ibu hamil di Kabupaten Cilacap tahun 2015 sejumlah 31.779
dan diperkirakan ibu hamil dengan komplikasi kebidanan
sebanyak 6.356 ibu hamil. Jumlah penanganan komplikasi
ibu hamil sejumlah 6.576 (103,46%). Gambar pelayanan
penanganan komplikasi kebidanan terdapat pada grafik 4.10
di bawah ini:
Grafik 4.10
Perkiraan Dan Penanganan Komplikasi Kebidanan Di UPT
Puskesmas Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber: Simpus 2015

Dari grafik diatas terlihat puskesmas dalam penanganan


komplikasi kebidanan melebihi dari perkiraan kejadian
komplikasi kebidanan, terlihat pada tabel di bawah ini:

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 79


Tabel 4.3
Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan
Di UPT Puskesmas Kabupaten Cilacap Tahun 2015

S JUMLAH
PERKIRAAN PENANGANAN
NO PUSKESMAS BUMIL DG KOMPLIKASI
u IBU HAMIL
KOMP. KEB. KEBIDANAN
m1 Dayeuhluhur I 357 71 65 91,04
2 Dayeuhluhur II 297 59 84 141,41
b
3 Wanareja I 1.154 231 162 70,19
S4 Wanareja II 505 101 114 112,87
u5 Majenang I 2.020 404 473 117,08
m6 Majenang II 683 137 142 103,95
7 Cimanggu I 881 176 73 41,43
b
8 Cimanggu II 819 164 70 42,74
e9 Karangpucung I 715 143 346 241,96
r10 Karangpucung II 450 90 162 180,00
11 Cipari 1.128 226 271 120,12
12 Sidareja 975 195 211 108,21
:13 Kedungreja 1.380 276 265 96,01
S14 Patimuan 767 153 197 128,42
i15 Gandrungmangu I 1.148 230 217 94,51
16 Gandrungmangu II 632 126 86 68,04
m17 Bantarsari 1.243 249 297 119,47
p18 Kawunganten 1.496 299 192 64,17
u19 Jeruklegi I 817 163 175 107,10
20 Jeruklegi II 369 74 87 117,89
s
21 Kesugihan I 965 193 230 119,17
22 Kesugihan II 1.201 240 249 103,66
223 Adipala I 1.025 205 283 138,05

024 Adipala II 638 128 150 117,55


25 Maos 700 140 190 135,71
126 Sampang 623 125 121 97,11
527 Kroya I 1.034 207 224 108,32
28 Kroya
B II 849 170 152 89,52
29 Binangun 1.011 202 232 114,74
30 e
Nusawungu I 639 128 190 148,67
31 Nusawungu
r II 739 148 88 59,54
32 Cilacap Selatan I 715 143 104 72,73
d
33 Cilacap Selatan II 578 116 32 27,68
34 a Tengah I
Cilacap 824 165 143 86,77
35 Cilacap Tengah II 613 123 141 115,01
s
36 Cilacap Utara I 904 181 180 99,56
37 a Utara II
Cilacap 590 118 104 88,14
38 Kampunglaut
r 295 59 74 125,42
Kabupaten 31.779 6.356 6576 103,46
Sumber : Simpus 2015
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 80
Berdasarkan grafik 4.3 diatas diketahui bahwa persentase
terbesar (241,96%) cakupan lebih dari 100% penanganan
komplikasi kebidanan teringgi diwilayah kerja UPT
Puskesmas Karangpucung I capaian terendah berada
diwilayah kerja UPT Puskesmas Cimanggu(41,43%).

2) Penanganan komplikasi Neonatal


Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali,
selama periode 0 hari sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik
difasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.
Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan
akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar,
mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan/masalah
kesehatan pada neonatus. Resiko terbesar kematian neonatus
terjadi 24 jam pertama kehidupan, minggu pertama, dan bulan
pertama kehidupan.Sehingga jika bayi lahir difasilitas
kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas
kesehatan selama 24 jam pertama. Pelayanan kesehatan
neonatal dasar dilakukan secara komprehensif dengan
melakukan pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dan
pemeriksaan menggunakan pendekatan manajemen terpadu
bayi muda (MTBM) untuk memastikan bayi dalm keadaan sehat
Pelayanan kesehatan pada neonatus di kabupaten
cilacap yang dilaksanakan oleh puskesmas tahun 2015, sesuai
dengan pencatatan dan pelaporan dari Program KIA, jumlah
perkiraan komplikasi neonatus sebanyak4.430 kasus dari
jumlah kelahiran hidup sebanyak 29.536 kelahiran, dengan
penanganan terhadap komplikasi kasus neonatus sebanyak
3.866 kasus (87,3%). Untuk gambaran penanganan komplikasi
neonatus di Kabupaten Cilacap dapat dilihat pada grafik 4.11
sebagai berikut:

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 81


Grafik 4.11
Penanganan Komplikasi Neonatus
Di UPT Puskesmas Kabupaten Cilacap tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Berdasarkan grafik 4.11 diatas dari penanganan


komplikasi neonatus yang ada di Puskesmas yang paling
banyak adalah di wilayah kerja Puskesmas Majenang I
sebanyak 271dari perkiraan komplikasi 283 (capaian 95,9) dan
penanganan komplikasi neonatus yang terendah ada di UPT
Puskesmas Cimanggu II sejumlah 27 dari perkiraan kasus
komplikasi neonatus sejumlah 116 (capaian 23,2%).

i. Pelayanan KB
1) Peserta KB Baru
Pelayanan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai
standar dengan menghormati hak individu dalam
merencanakan kehamilan sehingga diharapkan dapat
berkontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan
menurunkan tingkat fertilitas ( kesuburan ) bagi pasangan yang
telah cukup memiliki anak (2 anak lebih baik) dan meningkatan
fertilitas bagi pasangan yang ingin mempunyai anak.
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 82
Pelayanan KB bertujuan untuk menunda kehamilan.
Bagi pasangan usia subur yang ingin menjarangkan dan atau
menghentikan kehamilan dapat menggunakan metode
kontrasepsi. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan
antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut
(Manuaba, 1998). Kontrasepsi adalah usaha-usaha mencegah
terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat
sementara, dapat juga bersifat permanen. Adapun macam dari
kontrasepsi adalah :
a) Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal adalah pilihan KB yang paling banyak
dipakai oleh akseptor yang terbagi dalam 3 cara KB yaitu
suntik, pil dan implant. Kontrsepsi hormonal berisi estrogen,
progestin atau campuran keduanya.
b) AlatKontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
AKDR atau IUD (spiral) adalah , Beberapa alasan dalam
pemilihan AKDR adalah penggunaannya dalam waktu
jangka panjang, tidak mengganggu produksi ASI serta tidak
memerlukan upaya tertentu untuk mempertahankan AKDR
di dalam rahim. Banyak jenis AKDR yang pernah
berkembang di Indonesia, diantaranya adalah bentuk spiral,
tapal kuda, copper T.
c) Kontrasepsi mantap wanita (tubektomi)
Kontrasepsi mantap adalah pilihan untuk mengakhiri
kehamilan, dianjurkan untuk ibu yang sudah memiliki cukup
anak dan usia di atas 35 tahun. Pada tubektomi, dilakukan
pemotongan tuba atau saluran yang berfungsi sebagai jalan
lewat sel telur dari ovarium ke dalam rahim.
d) Kontrasepsi mantap pria (vasektomi)
Vasektomi merupakan kontrasepsi pada pria yang sangat
efektif melindungi istri dari kehamilan dengan tingkat

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 83


kegagalan 0.1 per 100 perempuan dalam tahun pertama.
Vasektomi adaalah pemotongan vas deferens (saluran
tempat keluarnya sperma dari testis). Mengakhiri kesuburan
dan pilihan menjalani vasektomi harus secara sukarela,
bahagia dan sehat. Untuk menilai 3 syarat tersebut, maka
setiap calon akseptor vasektomi harus menjalani konseling
dan seleksi kelayakan medik pratindakan.

Upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan


cakupan peserta KB diperlukan pengelolaan program yang
berhubungan dengan peningkatan aspek kualitas, teknis dan
aspek manajerial pelayanan KB. Dari aspek kualitas perlu
diterapkan pelayanan yang sesuai dengan standar dan variasi
pilihan metode KB, sedangkan dari metode teknis perlu
dilakukan pelatihan klinis dan non klinis secara
berkesinambungan. Selanjutnya aspek manajerial, pengelola
program KB perlu melakukan revitalisasi dalam segi analisis
situasi program KB dan sistem pencatatan dan pelaporan
pelayanan KB.
Sedangkan untuk mencapai keberhasilan pelayanan
keluarga berencana tidak terlepas pada dukungan anggota
masyarakat sebagai pendukung gerakan keluarga berencana
dengan berpartisipasi secara aktif sebagai peserta KB atau
akseptor KB. Akseptor KB menurut sasarannya terbagi menjadi
tiga fase yaitu fase menunda atau mencegah kehamilan, fase
penjarangan kehamilan dan fase menghentikan atau
mengakhiri kehamilan atau kesuburan. Akseptor KB lebih
disarankan untuk Pasangan Usia Subur (PUS) dengan
menggunakan alat kontrasepsi. Karena pada pasangan usia
subur inilah yang lebih berpeluang besar untuk menghasilkan
keturunan dan dapat meningkatkan angka kelahiran. Akseptor
KB yang diikuti oleh pasangan usia subur dapat dibagi menjadi
:Akseptor/peserta KB baru dan Akseptor atau peserta KB lama.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 84


Akseptor atau peserta KB baru, yaitu Pasangan Usia
Subur yang pertama kali menggunakan kontrasepsi setelah
mengalami kehamilan yang berakhir dengan keguguran atau
persalinan.
Peserta Keluarga Berencana di Kabupaten Cilacap
Tahun 2015 jumlah pasangan usia subur sejumlah 352.552
jiwa. Dari jumlah tersebut, peserta KB baru sejumlah 54.969
pasangan usia subur atau 15,6% meningkat dibanding tahun
2014 capaiannya hanya 10,4 %. Gambaran peserta KB baru
berdasarkan Kecamatan dapat di lihat pada grafik 4.12 di
bawah ini :

Grafik 4.12
Peserta KB Baru di Wilayah Kecamatan
Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Berdasarkan grafik 4.12 diatas dari jumlah peserta KB


baru yang ada yang paling banyak adalah berada di kecamatan
Wanareja sebanyak 4.778 dan jumlah peserta KB baru paling
sedikit di Kecamatan Kampunglaut 493.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 85


2) Peserta KB Aktif
Peserta KB aktif adalah pasangan suami isteri yang sah
yang isteri/suaminya masih menggunakan alat, obat atau cara
kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dalam kurun waktu
tertentu. Pencapaian peserta KB aktif di suatu Kabupaten/Kota
dihitung/diperkirakan tiap tahun berdasarkan perhitungan
penurunan angka kelahiran total (Total Fertility Rate=TFR) yang
telah ditetapkan secara Nasional dan didistribusikan ke Provinsi
melalui Rapat Kerja Daerah program KB.
Cakupan sasaran pasangan usia subur (PUS) menjadi
peserta KB aktif adalah jumlah peserta KB aktif dibandingkan
dengan seluruh PUS dalam suatu di wilayah pada kurun waktu
tertentu. Pencatatan pelaporan program KB aktif Tahun 2015
dengan jumlah PUS sebanyak 352.552 dan jumlah akseptor KB
baru sejumlah 54.969 dan akseptor KB aktif sebanyak 251.708.
Cakupan sasaran PUS terhadap peserta KB aktif sebesar 71,4
mengalami kenaikan di banding cakupan tahun 2014 hanya
63,86%. Gambaran peserta KB aktif di Kabupaten Cilacap
dapat di lihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 4.13
Peserta KB Aktif Di Wilayah Kecamatan
Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber :Simpus 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 86


Dari Grafik 4.13 diatas dapat terlihat bawa peserta KB
aktif terbanyak berada di wilayah Kecamatan Majenang
(21.647) sedangkan di wilayah Kecamatan Kampunglaut
(2.002) merupakan Kecamatan dengan peserta KB aktif paling
sedikit.

j. Pelayanan Kesehatan Bayi


Masa bayi baru lahir (neonatal) adalah masa 28 hari
pertama kehidupan manusia, dimana terjadi masa proses
penyesuaian sistem tubuh bayi dari kehidupan dalam rahim ke
kehidupan di luar rahim. Keadaan ini merupakan masa yang perlu
mendapatkan perhatian dan perawatan yang ekstra karena pada
masa ini terdapat mortalitas paling tinggi.
Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator derajat
kesehatan. Tingginya angka kematian bayi dapat menjadi petunjuk
bahwa pelayanan maternal dan neonatal kurang baik. Selain itu,
penyebab tingginya kematian bayi dalam usia 28 hari pertama
merupakan indikator terhadap penanganan dan perawatan bayi
baru lahir. Perawatan bayi baru lahir meliputi: Pencegahan infeksi,
Penilaian bayi baru lahir, Pencegahan kehilangan panas, Asuhan
tali pusat, Inisiasi menyusu dini (IMD), Pencegahan perdarahan,
Pemberian imunisasi dan Pemeriksaan bayi baru lahir.
1) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)
Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar pada 6 – 48 jam setelah lahir di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat
diketahui akses/jangkauan pelayanan kesehatan neonatal.
Cakupan kunjungan Neonatus di Kabupaten Cilacap mencapai
99,3 % dengan cakupan kunjungan paling rendah terjadi di
wilayah kerja Puskesmas Kroya II sebesar 89,9 %.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 87


2) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap)
Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar sedikitnya tiga kali yaitu 1 kali pada 6-48 jam, 1
kali pada hari ke 3/hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8hari ke 28
setelah lahir disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas dan kualitas
pelayanan kesehatan neonatal Cakupan kunjungan Neonatus 3
kali (KN Lengkap) di Kabupaten Cilacap Tahun 2015 mencapai
96,7%. Untuk menggambarkan Pencapaian Kunjungan
Neonatus 3 kali (KN Lengkap) dapat di lihat pada grafik 4.14 di
bawah ini :

Grafik 4.14
Prosentase Pencapaian Kunjungan Neonatus 3 kali
(KN Lengkap) Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Berdasarkan grafik 4.14 prosentase pencapaian kunjungan


neonatus 3(KN Lengkap) Tahun 2015 Puskesmas yang
mencapai 100% ada 5 (lima) Puskesmas yaitu: Gandrungmangu
II, Adipala II, nusawungu II, Cilsel II, dan Cilteng II. Cakupan
Terendah di Puskesmas Kampunglaut hanya mencapai 81,72%.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 88


2. Pelayanan kesehatan anak
a. Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita Dan Prasekolah
Yang dimaksud dengan tumbuh kembang anak balita dan
prasekolah adalah Balita dan Anak prasekolah baru yang diperiksa
kesehatannya sekaligus dideteksi atau cek tumbuh kembangnya
oleh Petugas Puskesmas/Puskesmas Pembantu Polindes di dalam
maupun diluar Institusi Kesehatan.
Cakupan pelayanan kesehatan balita dan anak prasekolah
(1-5 th) yang dideteksi tumbuh kembangnya sesuai standar oleh
tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Cilacap tahun 2015
adalah Jumlah Balita dan anak pra sekolah (1-4 tahun) sebanyak
107.324 anak, Jumlah balita dan anak pra sekolah (1-4 tahun )
yang dideteksi dini tumbuh kembang diperoleh dari register anak
dan laporan LB 3 KIA sebanyak 87.612 anak.
Dari data tersebut maka, kinerja petugas penyelenggara
pelayanan deteksi tumbuh kembang balita dan anak prasekolah
dapat diukur dengan keberhasilan nilai cakupan pelayanan deteksi
tumbuh kembang balita dan anak prasekolah yakni sebesar 81,6%.
b. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat Oleh
Tenaga Kesehatan
Pemeriksaan penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat (kelas 1) yang sesuai dengan Pedoman di wilayah kerja
tertentu dalam kurun waktu tertentu yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih/Guru UKS/Dokter kecil.
Perbandingan jumlah siswa SD dan setingkat yang mendapat
pemeriksaan penjaringan kesehatan yang sesuai pedoman dengan
jumlah proyeksi anak usia sekolah tingkat dasar yang mendapat
pemeriksaan penjaringan kesehatan yang sesuai pedoman
diperoleh dari laporan triwulan kesehatan anakdi 38 Puskesmas
Kabupaten Cilacap tahun 2015 sebesar 32.322 anak dari jumlah
sasaran anak sekolah dasar/setingkat sebanyak 32.834 anak
sekolah (98,4%) meningkat di bandingkan tahun 2014 (98,2%).

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 89


Untuk menggambarkan pelayanan kesehatan (penjaringan)
siswa SD & setingkat dapat di lihat pada grafik 4.15 di bawah ini :

Grafik 4.15
Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD & Setingkat
Di Puskesmas Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber :Simpus 2015

Berdasarkan grafik 4.15 diatas dari cakupan pelayanan


kesehatan (penjaringan) siswa SD & setingkat di Puskesmas yang
cakupannya mencapai 100% ada di 19 (Sembilan belas),
sedangkan Puskesmas yang cakupannya terendah adalah
Puskesmas Wanareja II (94,1%).

3. Pelayanan Imunisasi
Universal Child Immunization (UCI) adalah tercapainya kegiatan
imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11bulan) dengan indikator
tercapainya cakupan imunisasi dasar ≥ 80% dan Imunisasi dasar
lengkap pada bayi meliputi 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 3
dosis Hepatitis B, 1 dosis Campak.Desa UCI adalah desa/kelurahan
cakupan imunisasi campak ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 90


Dari hasil register dan pencatatan kegiatan imunisasi di 38
Puskesmas di Kabupaten Cilacap tahun 2015, pencapaian imunisasi
adalah sebagai berikut:
a. BCG
Penilaian terhadap cakupan imunisasi ini bertujuan untuk
menilai jangkauan program imunisasi khususnya pada bayi.
Cakupan imunisasi BCG di Kabupaten Cilacap tahun 2015 mencapai
99,54% di atas dari target yang ditetapkan yaitu 90%. Dari 38
Puskesmasyang sudah mencapai terget 90% ada 37 Puskesmas.
Adapun pencapaian targetlebih dari 100 % sejumlah 21 Puskesmas.
Hal ini jika dikaitkan dengan kunjungan neonatus akan jelas ada
kaitannya, dikarenakan pemberian imunisasi BCG bersamaan
dengan kunjungan neonatus. Untuk menggambarkan pencapaian
cakupan imunisasi BCG dapat di lihat pada grafik 4.16 di bawah ini :
Grafik 4.16
Pencapaian Cakupan Imunisasi BCG di UPT Puskesmas
Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber: Simpus 2015

Berdasarkan grafik 4.16 diatas dari cakupan Imunisasi BCG


yang ada di Puskesmas yang paling tinggi adalah di UPT
Puskesmas Kawunganten (105,32%)sedangkanpencapaian
imunisasi BCG terendah berada di wilayah kerja UPT Puskesmas
Jeruklegi I (89,71%).
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 91
b. HB< 7 HARI
Penilaian terhadap cakupan imunisasi HB < 7 hari bertujuan
untuk menilai jangkauan program imunisasi pada bayi. Cakupan
Kabupaten Cilacap tahun 2015 mencapai 94,05%.Untuk
menggambarkan pencapaian cakupan imunisasi HB < 7 hari dapat
di lihat pada grafik 4.17 di bawah ini:

Grafik 4.17
Pencapaian Cakupan ImunisasiHB< 7 Hari
Di UPT Puskesmas Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Berdasarkan grafik 4.17 diatas dari cakupan Imunisasi HB < 7


hari yang ada di Puskesmas yang paling tinggi adalah di UPT
Puskesmas Majenang II (102,9%) pencapaian imunisasi HB < 7 hari
terendah berada di wilayah kerja UPT Puskesmas Binangun
(60,48%).

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 92


c. Polio4
Secara keseluruhan cakupan imunisasi Polio 4 Kabupaten
Cilacap tahun 2015, mencapai 96 % hal ini sudah mencapai target
yang ditetapkan yaitu 95 % Cakupan imunisasi Polio 4 secara
lengkap terdapat pada grafik 4.18 dibawah ini.

Grafik 4.18
Pencapaian Cakupan Imunisasi PolioDi UPT Puskesmas
Kabupaten CilacapTahun 2015

Sumber :Simpus 2015

Berdasarkan grafik 4.18 diatas diketahuicakupan Imunisasi


Polio 4 tertinggidi UPT Puskesmas Dayeuhluhur II (119,61%)
sedangkan pencapaian terendah di UPT Puskesmas Wanareja I
(82,325%) .

d. DPT3 + HB3
Pencapaian imunisasiDPT3 dan HB 3, ini bertujuan untuk
menilai cakupan program imunisasi pada bayi. Cakupan Kabupaten
Cilacap tahun 2015 mencapai 97%, sudah terpenuhi target yang
ditentutan yaitu sebesar 90%. Cakupan imunisasi DPT 3 dan HB 3
selengkapnya terdapat pada grafik dibawah ini.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 93


Grafik 4.19
Pencapaian Cakupan Imunisasi DPT 3 + HB3
Di UPT PuskesmasKabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber: SIMPUS 2015.


Berdasarkan grafik 4.19 cakupan Imunisasi DPT 3 dan HB 3
yang ada di Puskesmas yang paling tinggi adalah di Puskesmas
Kawunganten (109%) sedangkan pencapaian imunisasi DPT 3 dan
HB 3 terendah berada di wilayah kerja Kampunglaut (79%).
e. Campak
Cakupan Imunisasi Campak Kabupaten Cilacap tahun 2015
mencapai 98,54% melampauitarget sebesar 80%. Pencapaian
cakupan imunisasi campak selengkapnya pada grafik 4.20 berikut :
Grafik 4.20
Pencapaian Cakupan Imunisasi Campak
Di UPT Puskesmas Kabupaten CilacapTahun 2015

Sumber : Simpus 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 94


Berdasarkan grafik 4.20 diatas dari cakupan Imunisasi
Campak yang ada di Puskesmas yang paling tinggi adalah di UPT
Puskesmas Dayeuhluhur II (112,16%) sedangkan pencapaian
imunisasi Campak terendah berada di wilayah kerja Puskesmas
Kampung Laut (84,58%).

4. Pelayanan Gizi
a. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Balita
Kurang Vitamin A (KVA) merupakan masalah yang tersebar
diseluruh dunia terutama di negara berkembang dan dapat terjadi
pada semua umur terutama pada masa pertumbuhan. KVA dalam
tubuh dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang merupakan
“Nutrition Related Diseases” dapat mengenai berbagai macam
anatomi dan fungsi dari organ tubuh seperti menurunkan sistem
kekebalan tubuh dan menurunkan epitelisme sel-sel kulit. Salah satu
dampak kurang Vitamin A adalah kelainan pada mata.
Kapsul vitamin A dosis tinggi berwarna biru dengan dosis
100.000 SI yang diberikan pada anak umur 0-12 pada bulan pebruari
dan agustus setiap tahunnya. Cakupan pemberian vit A bayi
Kabupaten Cilacap Tahun 2015 mencapai 52,57% tergambar pada
grafik 4.21:
Grafik 4.21
Cakupan Pemberian Vit A Pada Bayi
Di UPT Puskesmas Kabupaten Cilacap tahun 2015

Sumber : Simpus 2015


Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 95
Berdasarkan grafik 4.21 diatas diketahui Cakupan Pemberian
Vit A pada bayi paling tinggi adalah di UPT Puskesmas Cilacap
Selatan I mencapai 87,24% dan yang terendah berada di wilayah
kerja UPT Puskesmas Adipala 2 hanya mencapai 42,23 %.
Kapsul vitamin A dosis tinggi berwarna merah dengan dosis
200.000SI yang diberikan pada anak umur 12-59 bulan pada bulan
Pebruari dan Agustus setiap tahunnya. Cakupan pemberian Vit A
pada anak balita Kabupaten Cilacap Tahun 2015 mencapai 99,94%
Cakupan Pemberian Vit A secara lengkap terdapat pada grafik 4.22:

Grafik 4.22
Cakupan Pemberian Vit A Pada Balita
Di UPT PuskesmasKabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber: SIMPUS 2015

Berdasarkan grafik 4.22 diatas diketahui bahwa cakupan


pemberian Vit A pada balita di tahun 2015 tertinggi (100,58 %)
berada di UPT Puskesmas Jeruklegi I dan cakupan terendah
(97,63%) di UPT Puskesmas Cimanggu II. Sedangkan Puskesmas
yang capaiannya 100% ada 35 Puskesmas.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 96


b. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayi baik di rumah
atau rumah bersalin dengan pertolongan dukun bayi dan atau
tenaga kesehatan. Suplementasi vitamin A pada ibu nifas
merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan vitamin
A. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi
(200.000 SI) pada periode sebelum 40 hari setelah melahirkan
Kabupaten Cilacap tahun 2015 sebesar 98,72% sedangkan tahun
2014sebesar 99,89%. Cakupan pemberian Vit A ibu nifas
berdasarkan Puskesmas secara lengkap terdapat pada grafik 4.23
dibawah ini :

Grafik 4.23
Cakupan Pemberian Vit A Ibu Nifas
Di UPT PuskesmasKabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber: Simpus 2015

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa cakupan


pemberian Vit A Ibu Nifas tertinggi (101,1%) berada di wilayah UPT
Puskesmas Kampunglaut dan capaian terendah ada di wilayah UPT
Puskesmas Wanareja I serta ada 26 UPT Puskesmas yang
capainnya 100%.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 97


c. Bayi yang diberi ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang
sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur
gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi guna mencapai pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang optimal.ASI adalah hadiah yang sangat
berharga yang dapat diberikan kepada bayi, dalam keadaan miskin
mungkin merupakan hadiah satu-satunya, dalam keadaan sakit
mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan jiwanya
(UNICEF). Oleh sebab itu, pemberian ASI eksklusif sampai umur 6
(enam) bulan dan tetap mempertahankan pemberian ASI dilanjutkan
bersama makanan pendamping sampai usia 2 (dua) tahun.
Kebijakan Nasional pemberian ASI eksklusif selama 6 (enam)
bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan
No.450/Menkes/SK/IV/2004. ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang
diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan
makanan dan minuman, kecuali obat dan vitamin. Bayi yang
mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja
sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
Pernyataan bahwa dengan pemberian susu formula kepada
bayi dapat menjamin bayi tumbuh sehat dan kuat, ternyata menurut
laporan UNICEF (Fact About Breast Feeding) merupakan kekeliruan
karena meskipun insiden diare rendah pada bayi yang diberi susu
formula, namun pada masa pertumbuhan berikutnya bayi yang tidak
diberi ASI ternyata memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk
menderita hipertensi, jantung, kanker, obesitas, diabetes dll.
Pencapaian rata-rata pemberian ASI Eksklusif Kabupaten
Cilacap Tahun 2015 adalah 76,9% naik pesat jika dibanding tahun
2014 hanya sebesar 36,16%.Pemberian ASI Eksklusif terbanyak di
UPT Puskesmas Dayeuhluhur I (91,7%) dan yang terendah ada di
UPT Puskesmas Kesugihan II (62,6%) seperti pada grafik 4.24:

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 98


Grafik 4.24
Pemberian ASI Eksklusif
Di UPT PuskesmasKabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber :Simpus 2015


d. Persentase Balita dengan Gizi Buruk
Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui
intensifikasipemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu,
dilanjutkan dengan penentuanstatus gizi oleh bidan di desa/petugas
kesehatan lainnya. Penemuan kasus gibur harus segera
ditanganisehingga penanggulangan gizi buruk memberikan hasil
yang baik.
Pendataan gizi buruk di Jawa Tengah didasarkan pada 2
kategori yaitu dengan membandingkan berat badan dengan umur
(BB/U) dan membandingkan berat badan dan tinggi badan (BB/TB).
Skrining pertama dilakukan di posyandu dengan membandingkan
BB/U melalui kegiatan penimbangan, jika ditemukan balita yang
beradadibawah garis merah (BGM)/dua kali tidak naik (2T), maka
dilakukan konfirmasi status gizi dengan menggunakan indikator
BB/TB. Jika ternyata merupakan kasus gizi buruk maka segera
dilakukan perawatan.Jika ternyata terdapat penyakit penyerta yang
berat dan tidak dapat ditangani maka segera dirujuk ke rumah sakit.
Balita gizi buruk Tahun 2015 di Kabupaten Cilacap secara
terperinci terdapat pada tabel 4.25 dibawah ini.
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 99
Grafik 4.25
Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapatkan Perawatan
di UPT Puskesmas Kabupaten Cilacap Tahun 2015.

Sumber : Simpus 2015


Berdasarkan grafik 4.25 diketahui bahwa secara keseluruhan
jumlah kasus gizi buruk sebanyak 76 kasus dengan kasus terbanyak
di Puskesmas Binangun dan Puskesmas Maos dengan 7 kasus.
Penanggulangan kasus Gizi buruk sebesar 100%. Grafik 4.26
berikut perbandingan kasus gizi buruk dari tahun 2012-2015 :
Grafik 4.26
Komparasi Penemuan Kasus Gizi Buruk
Di KabupatenCilacap Tahun 2012 Sampai Dengan Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015


Berdasarkan Grafik 4.26 diatas diketahui bahwa terjadi
kecenderungan peningkatan kasus gizi buruk secara tajam pada
tahun 2013 baik pada balita perempuan maupun laki-laki dan terjadi
penurunan yang signifikan n pada tahun 2014 dan tahun 2015.
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 100
5. Pelayanan Kesehatan Lansia
Pelayanan kesehatan usia lanjut yaitu pelayanan penduduk usia
60 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar oleh tenaga kesehatan, baik di puskesmas maupun di
posyandu/kelompok usia lanjut. Cakupan pelayanan kesehatan usia
lanjut Kabupaten Cilacap tahun 2015 sebesar 31,91% menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 42%. Pelayanan lansia
secara lengkap terdapat pada Grafik 4.27 dibawah ini :
Grafik 4.27
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin
Di UPT Puskesmas Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Simpus 2015


Berdasarkan grafik 4.27 diatas diketahui bahwa cakupan
pelayanan kesehatan lansia terbanyak berada diwilayah UPT
Puskesmas Cilacap Utara II(101,20%) dan terendah Puskesmas
Adipala I (7,83%).

6. Program Pengobatan (Kuratif Dan Rehabilitatif)


Yaitu bentuk pelayanan kesehatan untuk mendiagnosa dan
melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh
seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang
diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 101


Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(SIMPUS) tahun 2015jumlah kunjungan di masing-masing Puskesmas
dengan rincian secara lengkap seperti terdapat pada tabel 4.4 berikut :
Tabel 4-4
Hasil Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas
Di Kabupaten Cilacap Tahun 2015

SARANA JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN


N
PELAYANAN GANGGUAN
O RAWAT JALAN RAWAT INAP
KESEHATAN JIWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
L P L+P L P L+P L P L+P
1 DAYEUHLUHUR I 5.636 9.752 15.388 1.038 1.143 2.181 2 3 5
2 DAYEUHLUHUR II 6.003 9.004 15.007 232 346 578 6 5 11
3 WANAREJA I 7.520 8.730 16.250 402 439 841 0 0 0
4 WANAREJA II 5.467 6.762 12.229 0 0 0 7 4 11
5 MAJENANG I 4.281 6.648 10.929 0 0 0 0 0 0
6 MAJENANG II 17.582 17.413 34.995 0 0 0 0 0 0
7 CIMANGGU I 10.834 12.217 23.051 739 868 1.607 2 0 2
8 CIMANGGU II 16.382 16.556 32.938 58 63 121 32 29 61
9 KR. PUCUNG I 8.738 11.162 19.900 547 586 1.133 30 34 64
10 KR. PUCUNG II 1.974 2.468 4.442 0 0 0 0 0 0
11 CIPARI 8.087 9.290 17.377 568 668 1.236 0 0 0
12 SIDAREJA 9.570 15.707 25.277 1.780 2.115 3.895 36 38 74
13 KEDUNGREJA 11.750 17.125 28.875 87 84 171 43 20 63
14 PATIMUAN 13.213 14.451 27.664 152 220 372 12 22 34
15 GD.MANGU I 11.902 13.199 25.101 521 583 1.104 18 11 29
16 GD. MANGU II 10.304 14.600 24.904 0 0 0 5 2 7
17 BANTARSARI 6.005 9.020 15.025 0 0 0 6 5 11
18 KAWUNGATEN 5.647 5.464 11.111 908 1.039 1.947 0 0 0
19 KAMPUNGLAUT 7.539 7.500 15.039 669 624 1.293 19 15 34
20 JERUKLEGI I 6.283 3.382 9.665 0 0 0 23 32 55
21 JERUKLEGI II 7.683 8.226 15.909 0 0 0 9 7 16
22 KESUGIHAN I 13.471 17.467 30.938 0 0 0 36 38 74
23 KESUGIHAN II 12.659 15.088 27.747 362 510 872 20 29 49
24 ADIPALA I 4.556 5.025 9.581 0 0 0 0 0 0
25 ADIPALA II 8.923 9.306 18.229 860 657 1.517 0 0 0
26 MAOS 10.501 15.138 25.639 347 433 780 0 0 0
27 SAMPANG 14.433 29.502 43.935 913 1.643 2.556 71 86 157
28 KROYA I 9.630 16.463 26.093 0 0 0 0 0 0
29 KROYA II 9.483 13.503 22.986 1.037 1.048 2.085 37 42 79
30 BINANGUN 13.126 13.026 26.152 0 0 0 9 12 21
31 NUSAWUNGU I 7.089 9.568 16.657 391 618 1.009 0 0 0
32 NUSAWUNGU II 12.879 23.674 36.553 0 0 0 0 0 0
33 CIL. SELATAN I 8.215 15.709 23.924 0 0 0 29 22 51
34 CIL. SELATAN II 10.845 14.538 25.383 0 0 0 0 0 0
35 CIL. TENGAH I 9.617 16.274 25.891 0 0 0 9 21 30
36 CIL. TENGAH II 14.371 16.380 30.751 0 0 0 2 0 2
37 CILACAP UTARA I 6.385 10.436 16.821 0 21 21 1 2 3
38 CILACAP UTARA II 4.416 3.970 8.386 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN 84.417 100.712 185.129 3.016 3.445 6.461 79 75 154
Sumber: SIMPUS 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 102


Dari data tabel 4.4 di atas dapat terlihat bahwa jumlah kunjungan
rawat jalan yang terbanyak ada di wilayah Puskesmas Cilacap
Sampang sebanyak 43.935 kunjungan dan kunjungan rawat inap yang
terbanyak di Puskesmas Sidareja sebanyak 3.895 kunjungan.Jumlah
Kunjungan menurut jenis dan tujuan kunjungan secara terperinci
terdapat pada tabel 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.5
Jumlah Kunjungan menurut Jenis Kunjungan Dan Kunjungan Tujuan
Di Puskesmas Kabupaten Cilacap Tahun 2015

BPU
Dalam Luar Total
Bayar 112495 25027 137522
BPJS 26920 4659 31579
PBI 174448 6492 180940
LAIN-LAIN 25955 2973 28928
TOTAL 339818 39151 378969

BPG
Dalam Luar Total
Bayar 16923 5774 22697
BPJS 2423 573 2996
PBI 8060 434 8494
LAIN-LAIN 2391 412 2803
TOTAL 29797 7193 36990

KIA
Dalam Luar Total
Bayar 49957 6500 56457
BPJS 504 103 607
PBI 9736 290 10026
LAIN-LAIN 3484 404 3888
TOTAL 63681 7297 70978

KB
Dalam Luar Total
Bayar 3583 418 4001
BPJS 153 21 174
PBI 8175 159 8334
LAIN-LAIN 645 68 713
TOTAL 12556 666 13222

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 103


BUMIL
Dalam Luar Total
Bayar 11427 751 12178
BPJS 243 21 264
PBI 8428 187 8615
LAIN-LAIN 1780 177 1957
TOTAL 21878 1136 23014
LAB
Dalam Luar Total
Bayar 204 32 236
BPJS 45 5 50
PBI 104 8 112
LAIN-LAIN 40 0 40
TOTAL 393 45 438
KIRDOKTER
Dalam Luar Total
Bayar 2212 549 2761
BPJS 21 4 25
PBI 58 3 61
LAIN-LAIN 11 1 12
TOTAL 2302 557 2859
CAPENG/CATIN
Dalam Luar Total
Bayar 7090 1040 8130
BPJS 17 0 17
PBI 58 6 64
LAIN-LAIN 8 0 8
TOTAL 7173 1046 8219
TOTAL
Dalam Luar Total
Bayar 203891 40091 243982
BPJS 30326 5386 35712
PBI 209067 7579 216646
LAIN-LAIN 34314 4035 38349
TOTAL 477598 57091 534689
Sumber :Simpus 2015

Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa tujuan kunjungan


terbanyak terjadi pada kunjungan BPU sebanyak 311.160 dan jenis
kunjungan terbanyak 14.553 pada kunjungan Bayar.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 104


7. Perilaku Hidup Masyarakat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga
merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
sadar, mau dan mampu melakukan PHBS dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan masyarakat.
Rumah tangga sehat adalah proporsi rumah tangga yang
memenuhi minimal 11 indikator dari 16 indikator PHBS tatanan rumah
tangga. Adapun 16 indikator PHBS tatanan Rumah tangga tersebut
meliputi variabel KIA dan GIZI (persalinan nakes, ASI Eksklusif,
penimbangan balita, gizi seimbang),variabel KESLING (air bersih,
jamban, sampah, kepadatan hunian, lantai rumah), variabel GAYA
HIDUP (aktifitas fisik, tidak merokok, cuci tangan, kesehatan gigi dan
mulut, miras/narkoba), variabel upaya kesehatan mastarakat (jaminan
Pemeliharaan Kesehatan dan Pemberantasan Sarang Nyamuk/PSN).
Jumlah rumah tangga PHBS secara keseluruah adalah 198.900
rumah dan yang dipantau ada 274.492 rumah dengan pencapaian
persentase rumah tangga sehat sebesar 72,5 % yaitu yang diwakili oleh
rumah tangga yang mencapai rumah tangga PHBS secara lengkap
terdapat pada grafik 4.28 dibawah ini.
Grafik 4.28
Rumah Tangga PHBS Di UPT Puskesmas
Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Profile 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 105


Berdasarkan grafik 4.28 diketahui bahwa rumah tangga PHBS
terbanyak berada di UPT Puskesmas Binangun (13.778 rumah) dan
yang terendah di Puskesmas Kampunglaut (140 rumah).

8. Kesehatan Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap derajat kesehatan, disamping perilaku dan pelayanan
kesehatan. Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan
mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem
kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas
sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai
tujuan tersebut meliputipenyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar,
pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, pengendalian
dampak risiko lingkungan, pengembangan wilayah sehat.
Program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman
melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat
umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan
peningkatan peran serta masyarakat.
a. Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih
Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air
minum dan penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana
dan sarana yang dibangun melalui kebijakan air minum dan
penyehatan lingkungan yang ditandatangani oleh Bappenas,
Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri serta
Kementerian Pekerjaan Umum cukup signifikan terhadap
penyelenggaraan kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi
khususnya di daerah.
Strategi pelaksanaan meliputi penerapan pendekatan tanggap
kebutuhan, peningkatan sumberdaya manusia, kampanye
kesadaran masyarakat, upaya penyehatan lingkungan,
pengembangan kelembagaan dan penguatan sistem monitoring

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 106


serta evaluasi pada semua tingkatan proses pelaksanaan menjadi
acuan pola pendekatan kegiatan penyediaan air bersih.
Pada dasarnya negara menjamin hak setiap orang untuk
mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna
memenuhi kehidupan yang sehat, bersih dan produktif (UU No. 7
Tahun 2004, pasal 10). Namun pada kenyataannya persentase
penduduk miskin masih tinggi, sehingga sarana akses untuk
mendapat air minum yang memenuhi syarat masih terbatas.
Masyarakat berpenghasilan rendah, ternyata membayar lebih
besar untuk memperoleh air daripada masyarakat berpenghasilan
tinggi, hal ini menunjukkan ketidakadilan dalam mendapatkan akses
pada air minum. Walaupun terdapat program-program air minum dan
sanitasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah, namun akses
terhadap air minum belum menunjukkan peningkatan yang berarti.
Perlu dukungan kebijakan yang lebih fokus untuk penyediaan
sanitasi dan air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Jumlah penduduk yang memiliki aksesair minum adalah
879.762 jiwa dari 1.768.502 jiwa (50%) . Penggunaan sumber air
bersih secara lengkap terdapat pada grafik dibawah ini.
Grafik 4.29
Persentase Penduduk DenganAkses Berkelanjutan Terhadap
AirMinum Berkualitas (Layak)di Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber: Simpus 2015.


Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 107
Berdasarkan grafik 4.28 diatas diketahui bahwa sumber air
bersih yang digunakan dengan persentase terbesar (70%) adalah
Sumur gali terlindung dan yang terendah (0%) adalah terminal air
dan mata air terlindung.

b. PersentasePenduduk Dengan akses Terhadap Fasilitas Sanitasi


Yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban.
Kepemilikan sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga
salah satunya adalahJamban sehat. Pada tahun 2015 di Kabupaten
Cilacap Persentase Penduduk memiliki Jamban Sehat secara
lengkap terdapat di grafik 4.30 di bawah ini.
Grafik 4.30
Penduduk Dengan akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak
(Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban
Di Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber: Simpus 2015.

Berdasarkan grafik 4.30 diatas diketahui bahwa Penduduk


Dengan akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban
Sehat) Menurut Jenis Jamban yang terbanyak adalah jenis leher
angsa (34,5%) dan yang terendah jenis plengsengan (17,6%)

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 108


B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
pemerintah telah berupayamengembangkan berbagai upaya kesehatan,
salah satunya adalah dengan mengembangkan suatu upaya kesehatan
melalui program jaminan kesehatan. Program ini dikembangkan dengan
tujuan merubah pola pembayaran langsung (out of pocket) yang biasanya
dibayar setelah pelayanan diberikan menjadi penyelenggaraan pemeliharaan
kesehatan yang paripurna berdasarkan asas usaha bersama dan
kekeluargaan, yang berkesinambungan dan dengan mutu terjamin serta
pembiayaan yang dilaksanakan pra upaya.
Di Indonesia, pada tahun 2015 semua bentuk kepesertaan
jaminankesehatan sudah masuk dalam BPJS. Di Kabupaten Cilacap tahun
2015, Kepesertaan jaminan kesehatan secara lengkap terdapat pada tabel
4.6 :
Tabel 4.6
BPJS dan Jamkesda Di Kabupaten Cilacap Tahun 2015

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH %
1 2 3 4
1 Jaminan Kesehatan Nasional 999.061 55,45
Penerima Bantuan Iuran (PBI)
1.1 771.958 42,85
APBN
1.2 PBI APBD 6.365 0,35
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 115.717 6,42
Pekerja bukan penerima upah
1.4 76.521 4,25
(PBPU)/mandiri
1.5 Bukan pekerja (BP) 28.500 1,58
2 Jamkesda 472.589 26,23
3 Asuransi Swasta 0 0,00
4 Asuransi Perusahaan 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.471.650 81,69
Sumber : Simpus 2015

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas diketahui bahwa jumlah kepesertaan


Jaminan Kesehatan terbanyak pada PBI (Penerima Bantuan Iuran) APBN
dan terendah pada PBI APBD.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 109


BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan tatanan yang menghimpun berbagai


upaya perencanan, pendidikan, pelatihan serta pendayagunaan tenaga kesehatan
secara terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya. Tenaga kesehatan adalah semua orang yang
bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan upaya kesehatan. Dengan terpenuhinya sumber daya kesehatan,
diharapkan juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sehingga
derajat kesehatan masyarakat akan terjaga. Pada bab ini, sumber daya kesehatan
diulas dengan menyajikan gambaran keadaan sarana kesehatan, tenaga
kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
A. SARANA KESEHATAN
Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal bagi
masyarakat perlu didukung oleh adanya sarana kesehatan yang memadai
dan memiliki kualitas pelayanan yang baik. Sarana kesehatan yang terdapat
di Kabupaten Cilacap tahun 2015 meliputi Rumah Sakit Pemerintah dan
swasta, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poliklinik atau balai pengobatan,
BKIA, dokter dan bidan praktek swasta, posyandu, apotek dan laboratorium.
Derajat kesehatan masyarakat salah satunya dipengaruhi oleh
keberadaan sarana kesehatan, lingkungan, genetika dan perilaku.Yang
dimaksud sarana kesehatan pada pada pembahasan dalam Profil ini terdiri
dari fasilitas pelayanan kesehatan dan institusi pendidikan kesehatan yang
berada di wilayah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 yang meliputi: Puskesmas,
Rumah Sakit dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM).
Yang di maksud dengan fasilitas pelayanan kesehatan menurut
Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan adalah
suatu alat danatau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif
yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah danatau
masyarakatsarana kesehatan secara terperinci terdapat pada tabel 5.1
dibawah ini :
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 110
Tabel 5.1
Sarana Kesehatan di Kabupaten Cilacap Tahun 2015
No Nama Pemda BUMN Swasta Jumlah
1 Rumah Sakit Umum 2 0 5 7
2 Rumah Sakit Khusus 0 0 3 3
3 Puskesmas
1. Puskesmas Rawat Inap 17 0 0 17
2. Puskesmas Non Rawat Inap 21 0 0 21
3. Puskesmas Keliling 38 0 0 38
4. Puskesmas Pembantu 85 0 0 85
4 Rumah Bersalin 0 0 3 3
5 Balai Pengobatan/Klinik 0 0 62 62
6 Praktik Dokter Bersama 0 0 62 62
7 Praktik Dokter Perorangan 0 0 221 221
8 Praktik Pengobatan Tradisional 0 0 81 81
9 Laboratorium Kesehatan 3 0 2 5
10 Unit Transfusi Darah 1 0 0 1
11 Usaha Kecil Obat Tradisional 0 0 12 12
12 Apotek 2 0 102 104
13 Toko Obat 0 0 18 18
14 Desa Siaga 284 0 0 284
15 Posyandu 2.158 0 0 2.158
16 Poskesdes 224 0 0 224
Sumber : Simpus 2015

Berdasarkan tabel 5.1 diatas diketahui bahwa sarana kesehatan


terbanyak (2.158) adalah Posyandu dan sarana praktik dokter perorangan
sebanyak 221 buah.
1. Rumah sakit
Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya
promotif danpreventif di dalamnya juga terdapat pembangunan
kesehatan bersifat kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit merupakan
pelayanankesehatan pada masyarakat yang bergerak dalam
kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit juga berfungsi sebagai
sarana pelayanan kesehatan rujukan.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
diperlukan adanya upaya kuratif dan rehabilitatif selain upaya promotif
dan preventif. Upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif
dapat diperoleh melalui rumah sakit yang juga berfungsi sebagai
penyedia pelayanan kesehatan rujukan.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 111


Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/ Menkes /PER/ I/ 2010
tentang Perizinan Rumah Sakit yang dikelompokkan berdasarkan
kepemilikan, yaitu rumah sakit publik dan rumah sakit privat. Rumah
sakit publik adalah rumah sakit yang dikelola pemerintah, pemerintah
daerah dan badan hukum yang bersifat nirlaba. Sedangkan rumah sakit
privat adalah rumah sakit yang dikelola oleh bahan hukum dengan
tujuan profit yang berbentuk perseroan terbatas atau persero.
a. Jumlah dan Jenis Rumah Sakit
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, pengelompokkan rumah sakit berdasarkan jenis
pelayanan yang dibedakan menjadi rumah sakit umum dan rumah
sakit khusus. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis
penyakit. Sedangkan rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis
penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ,
jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.
Jumlah rumah sakit Umum di Kabupaten Cilacap sampai
dengan tahun 2015 sebanyak 10 unit, yang terdiri atas Rumah Sakit
Umum (RSU) berjumlah 7 unit dengan kepemilikan pemerintah 2 unit
dan swasta 5 unit. Rumah Sakit Khusus (RSK) berjumlah 3 unit
merupakan Rumah sakit Khusus Ibu dan anak. Sedangkan jumlah
saran kesehatan lain serta status kepemilikan dapat dilihat
sebagaimana terlampir pada lampiran tabel 67.
b. Klasifikasi Rumah Sakit
Pengelompokan klasifikasi Rumah sakit diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
340/Menkes/Per/III/ 2010 tentang Klasifikasi rumah sakit. Klasifikasi
Rumah Sakit adalah pengelompokan kelas Rumah Sakit berdasarkan
fasilitas dan kemampuan pelayanan yang menyangkut sarana,
prasarana maupun alat (medik dan alat non medik) yang dibutuhkan
oleh rumah sakit dalam memberikan pelayanan bagi pasien.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 112


Rumah Sakit harus mempunyai kemampuan pelayanan
sekurang-kurangnya pelayanan medik umum, gawat darurat,
pelayanan keperawatan, rawat jalan, rawat inap, operasi bedah,
pelayanan medik spesialis dasar, penunjang medik, farmasi, gizi,
sterilisasi, rekam medik, pelayanan administrasi dan manajemen,
penyuluhan kesmas, pemulasaran jenazah, laundry, ambulance,
pemeliharaan sarana rumah sakit, serta pengolahan Iimbah.
Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah
Sakit Umum maupun Rumah sakit khusus, diklasifikasikan menjadi 4
yakni Rumah Sakit Umum/khusus Kelas A, Rumah Sakit
Umum/khusus Kelas B, Rumah Sakit Umum/khusus Kelas C, Rumah
Sakit Umum/khusus Kelas 0.
Sedangkan untuk penentuan Klasifikasi Rumah Sakit
Umum/khusus ditetapkan berdasarkanPelayanan, Sumber Daya
Manusia, Peralatan, Sarana dan Prasarana dan Administrasi dan
Manajemen.Ketentuan dan persyaratan untuk klasifikasi Rumah sakit
umum/khusus, diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 340/Menkes/Per/III/2010.
Dari 10 unit RS yang ada RS dengan tipe kelas A belum ada,
tipe kelas B sebanyak 1 unit, RStipe kelas C sebanyak 5 unit dan RS
tipe kelas D sebanyak 4 unit RS.

Tabel 5.2
Daftar nama Rumah sakit berdasarkan Tipe

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 113


Dalam pelayananya, jumlah tempat tidur yang ada di 10 unit
Rumah sakit sebagaimana tergambar pada grafi di bawah ini :

Grafik 5.1
Jumlah tempat tidur berdasarkan nama Rumah sakit
di Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber : Profil 2015

c. Indikator-IndikatorPelayanan Rumah Sakit .


Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk
mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan
rumah sakit yang bersumber dari pencatatan harian rawat inap.
1) BOR (Bed Occupancy Ratio )
BOR atau disebut juga dengan Angka penggunaan tempat
tiduryang merupakan prosentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu, ini memberikan gambaran tinggi rendahnya
tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter
BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Perhitungan Rumus : BOR

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 114


Jumlah hari perawatan didapat daripenjumlahan hari rawat
tiap ruang selama satu bulan maupun satu tahun. Standar nilai
BOR menurut Barber Johnsonadalah 75%-85% (Standar
Internasional), apabila rata-rata tingkat penggunaantempat tidur di
bawah 60% (Depkes RI)berarti tempat tidur yang tersedia
dirumah sakit belum dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya,
dan apabila nilai BOR lebihdari 85% kemungkinan dapat terjadi
infeksinosokomial akan meningkat dan jugaakan mengurangi
cadangan tempat tidur bila terjadi KLB. Prosentase ini
menunjukkan sampai berapajauh pemakaian tempat tidur yang
tersedia dirumah sakit dalam jangka waktu tertentu. Nilai BOR
antar rumah sakit yang berbeda tidakbisa dibandingkan, hal ini
disebabkan oleh karena adanyaperbedaan fasilitas rumah sakit,
tindakanmedikdan perbedaan teknologi intervensi, yang lazim
disebut sebagai “casemix”.
2) Turn over internal (TOI)
Waktu rata-rata suatu tempat tidur kosong atau
waktuantara satu tempat tidur ditinggalkan oleh pasiensampai
ditempati lagi oleh pasien lain. Rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati dari saat kesaat sampai terisi berikutnya. Indikator ini
jugamenberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaantempat
tidur.Ideal tempat tidurtidak terisi ada pada kisaran 1-3 hari.
Rumus perhitungan TOI

Hasil perhitungan TOI di upayakan kurang dari 5


3) AvLOS (Average Lenght of Stay)
Average length of stay (AvLOS) adalah rata rata lama
seorang pasien dirawat. Indikator ini disamping memberikan
gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran
mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 115
dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Rata rata lama
tinggal mencerminkan rata-rata lama dirawat seorang pasien yang
sudah pulang selama periode yang dihitung. Rata-rata lama
perawatan untuk pasien baru lahir dilaporkan secara
terpisah.Secara umum nilai AvLOS yang ideal antara 6-9 hari.
Rumus AvLOS :

4) BTO (Bed Turn Over)


Bed Turn Over yaitu jumlah pengguna rata rata satu
tempat tidur dalam satu periode. Angka ini menunjukan efek
bersih perubahan angka penggunaan tempat tidur dan lama
dirawat, biasanya tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu
(dalam periode 1 tahun). Indikator ini memberikan gambaran
tingkat efisiensi pada pemakaian tempat tidur.Ideal dalam satu
tahun, satu tempat tidur rata rata dipakai 40-50 kali

5) LOS (Length Of Stay)


Length Of Stay (LOS) adalah jumlah hari pasien tinggal di
Rumah Sakit, sejak masuk sampai keluar. Data lama tinggal
sangat penting didalam mengevaluasi dan mengelola sumber
daya Rumah Sakit.Untuk menghitung LOS tanggal keluar-tanggal
masuk dan kalau tanggal sama maka dianggap sebagai satu hari
perawatan. Length Of Stay (LOS)/lama dirawat adalah hari sejak
masuk sampai keluar.
Rumus LOS :

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 116


6) Net Death Rate (NDR)
Adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap
tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran
mutu pelayanan di rumah Sakit.Nilai NDR yang dianggap masih
dapat ditorerir adalah kurang dari 25/1000
Rumus NDR :

7) GDR (GrossDeath Rate)


Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian umum
untuk setiap 1000 penderita keluar dari rumah sakit.Nilai GDR
sebaiknya tidak lebih 45/1000 penderita keluar.GDR (Gross
Death Rate) Standar: <2.5%, semakin rendahGDR, berarti mutu
pelayananrumahsakitsemakinbaik.
Rumus GDR :

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang


memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki
peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Jumlah Rumah Sakit Umum di
Kabupaten Cilacap : 7 RS (RS Pemerintah 2 unit, RS BUMN 1 unit
dan RS Swasta sebanyak 4 unit). Setiap rumah sakit perlu
memperhatikan mutu dan kualitas pelayanan kesehatannya. Mutu
pelayanan rumah sakit di antaranya dapat dilihat dari aspek-aspek
penyelenggaraan pelayanan gawat darurat, aspek efisiensi dan
efektifitas pelayanan dan keselamatan pasien.jumlah pelayanan
gawat darurat level 1 rumah sakit Kabupaten Cilacap adalah 7
Rumah Sakit Umum (RSU) dan 3 Rumah Sakit Khusus (RSK).

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 117


Tabel 5.3
Indikator Kinerja Rumah Sakit Di Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Indikator Rumah Sakit


Rumah Sakit
BOR BTO TOI ALOS
RSUD Cilacap 61,0 89,68 1,59 2,48
RS Pertamina Cilacap 38,7 50,84 4,40 2,78
RSIA Afdila Cilacap 11,9 37,73 8,52 1,15
RSUD Majenang 67,3 73,03 1,64 3,36
RS Aghisna Medika 61,5 58,25 2,41 3,40
RSI Fatimah Cilacap 66,7 73,49 1,66 3,41
RSIA Duta Mulya Majenang 50,1 91,04 2,00 2,01
RSU Aprillia Cilacap 69,4 42,84 2,61 2,75
RS Annisa 14,2 21,67 14,46 2,39
RS Santa Maria 45,7 55,99 3,54 3,25
Sumber : Simpus 2015

Berdasarkan tabel 5.2 diatas diketahui bahwa pencapaian


BOR tertinggi (69,4%) berada di RSU Aprillia dan RSU Aghisna
Medika (59,02%) sedangkan BTO tertinggi (91,04) kali dimiliki RS
Khusus Ibu dan Anak Duta Mulya.

Grafik 5.2
Indikator Kinerja Rumah Sakit di Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber: Simpus 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 118


Berdasarkan Garfik 5.1 diatas terlihat bahwa Rumah sakit
yang memiliki BOR terbesar adalah RSU Aprillia(69,4%) dan RSU
Aghisna Medika (59,02%) sedangkan utnuk nilai BTO terbesar
adalah RSU Aprilia (91,04 kali).

2. Puskesmas
Menurut DepKes RI (2004), Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kesehatan. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
kabupaten/kota (UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan
sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan kabupaten/kota
dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak
pembangunan kesehatan di Indonesia.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya
Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat
kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunankesehatan nasional:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.Puskesmas akan selalu menggerakan pembangunan
sektor lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar
memperhatikan aspek kesehatan yaitu pembangunan yang tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya
terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
di wilayah kerjanya.Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap
keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 119
semakin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan
pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup
sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan
masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan
sertameningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat
dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.Puskesmas akan selalu
berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan
menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai.
Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan puskesmas
mencakup pula aspek lingkungan dari yang bersangkutan.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2015 tentang


Puskesmas menyebutkan bahwa puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Selain melaksanakan tugas tersebut, puskesmas memiliki fungsi sebagai
penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama
dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama serta
sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan. Upaya kesehatan
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 120
masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan denga sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Upaya
kesehatan perseorangan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Jumlah Puskesmas di Kabupaten Cilacap sampai dengan
Desember 2015 sebanyak 38 unit. Dari jumlah Puskesmas jika
dibandingkan dengan kondisi jumlah penduduk tahun 2015, maka rasio
Puskesmas terhadap jumlah penduduk per 30.000 jiwa belum terpenuhi,
dikarenakan rasio Puskesmas secara keseluruhan terhadap Penduduk
di Kabupaten Cilacap sebesar 47.410 jiwa. Namun demikian jika dilihat
berdasarkan masing masing Puskesmas, maka rasio Puskesmas yang
kurang dari 30.000 jiwa tiap puskesmas ada 6 unit Puskesmas. Dari 6
Puskesmas tersebut wilayah kerjanya memiliki luas wilayah relatih besar
dibandingkan dengan Puskesmas yang memiliki rasio Penduduk lebih
dari 30.000 jiwa, sebagaimana tergambar pada lampiran tabel 1.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara
pelayanan kesehatan dasar, melaksanakan upaya kesehatan
perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan
perseorangan yang diberikan terdiri dari pelayanan rawat jalan dan rawat
inap. Meskipun pelayanan kesehatan masyarakat merupakan inti dari
puskesmas, namun puskesmas juga melaksanan fungsinya terhadap
pelayanan kesehatan perseorangan, baik rawat jalan maupun rawat
inap. Dari jumlah puskesmas 38 unit, Puskesmas Perawatan atau
Puskesmas Rawat Inap sejumlah 14 unit, dan 24 unit puskesmas non
rawat inap atau Puskesmas rawat jalan.
Disamping upaya dalam pelayanan rawat jalan dan rawat inap,
puskesmas juga berkomitmen dalam menjalankan fungsinya pada
upaya kesehatan perorangan terhadap penuruna Angka Kematian Ibu
dan Angka Kematian Bayi melalui upaya kesehatan kesehatan ibu dan

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 121


anak, peningkatan gizi, promosi kesehatan serta penyelenggaraan
puskesmas dengan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar
(PONED). Puskesmas dengan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal
Emergensi Dasar (PONED) merupakan salah satu upaya
pengembangan kesehatan dilakukan untuk mendekatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kegawat daruratan obstetri dan
neonatal dasar. Akses masyarakat yang semakin mudah terhadap
pelayanan kegawat daruratan diharapkan dapat memberikan pengaruh
yang segnifikan terhadap penurunan angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB).
Konsep rawat inap yang digunakan dalam Puskesmas PONED
berbeda dengan konsep yang digunakan puskesmas rawat inap. Konsep
rawat inap pada Puskesmas PONED merupakan perawatan inap
terhadap pasien pasca tindakan emergensi (one day care). Hal ini juga
dapat dilakukan terhadap Puskesmas non rawat inap yang memiliki
tempat tidur dan mampu melakukan tindakan emergensi obstetri dan
neonatal dasar, dapat menyelenggarakan PONED. Untuk Puskesmas
yang menjalankan funsinya sebagai penyelenggara PONED sampai
dengan tahun 2015 Kabupaten Cilacapsebanyak 14 unit,memiliki
Puskesmas Rawat inap 17 unit dengan261 tempat tidur dan 21
puskesmas non rawat inap. Sedangkan jumlah puskesmas pembantu
sebanyak 85 unit dan puskesmas keliling 38 unit.

3. Ketersediaan Obat dan Vaksin


Dalam upaya pelayanan kesehatan, ketersediaan obat dengan
jenis yang lengkap, jumlah yang cukup, terjamin khasiatnya, aman,
efektif dan bermutu dengan harga terjangkau serta mudah diakses
adalah sasaran yang harus dicapai. Kementerian Kesehatan telah
menetapkan indikator rencana strategis tahun 2010-2015 terkait
program kefarmasian dan alat kesehatan, yaitu meningkatnya sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi standar dan terjangkau oleh
masyarakat. Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut padatahun
2015 yaitu persentase ketersediaan obat dan vaksin sebesar 100%.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 122


Dalam rangka mencapai target tersebut, salah satu kegiatan yang
dilakukan adalah peningkatan ketersediaan obat esensial generik di
sarana pelayanan kesehatan dasar.
Pemantauan ketersediaan obat digunakan untuk mengetahui
kondisi tingkat ketersediaan obat di berbagai unit sarana kesehatan.
Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung pemerintah pusat dan daerah
dalam rangka menentukan langkah langkah perencanaan kebijakan
yang akan diambil di masa yang akan datang.
Untuk mendapatkan gambaran ketersediaan obat dan vaksin di
Kabupaten Cilacap, dilakukan pemantauan ketersediaan obat dan
vaksin. Dengan adanya Undang undang otonomi daerah, pengelolaan
obat merupakan salah satu kewenangan yang diserahkan ke
Kabupaten/kota. Ketersediaan data obat yang baik akan mempermudah
penyusunan dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan
pemenuhan ketersediaan obat dan vaksin. Ketersediaan obat
merupakan indikator yang digunakan untuk pelayanan kesehatan dasar,
dan obat pendukung pelaksanaan program kesehatan. Jumlah item
obat yang dipantau adalah 144 item, yang terdiri dari 135 item obat
untuk pelayanan kesehatan dasar, dan 9 jenis vaksin untuk imunisasi
dasar.
Indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin tahun 2015
memiliki target sebesar 100%, dari data dan perhitungan yang dilakukan
oleh Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap didapatkan
persentase ketersediaan pada tahun 2015 Data dan informasi lebih rinci
mengenai ketersediaan obat dan vaksin 144 item terdapat pada
lampiran tabel profil 66

4. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) adalah
salah satu wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.Untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat perlu
dilakukan melalui peningkatan upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM). Seperti pembangunan sarana Posyandu, Polindes,
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 123
Poskesdes, Pos obat desa, termasuk usaha kesehatan sekolah sebagai
salah satu bentuk UKBM yang berbasis institusi pendidikan.
Tujuan Terbentuknya UKBM
a. Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM
b. Meningkatnya kemampuan pemimpin/Toma dalam merintis dan
mengembangkan UKBM
c. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat
dalam penyelenggaraan UKBM
d. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat
dalam menggali, menghimpun dan mengelola pendanaan
masyarakat utk menumbuhkembangkan UKBM

Sasaran Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat :


a. Individu/Toma berpengaruh
b. Keluarga dan perpuluhan keluarga
c. Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita, angkatan
kerja, dll
d. Organisasi masyarakat: organisasi profesi, LSM, dll
e. Masyarakat umum: desa, kota, dan pemukiman khusus

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


merupakan program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. UKBM terdiri atas
DesaSiaga Aktif, Forum Kesehatan Desa, Poskesdes, Polindes, dan
Posyandu.
a. Desa Siaga Aktif
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif merupakan salah satu
indikator dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten. Target yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 80%
Desa dan Kelurahan yang ada di Indonesia telah menjadi Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif. Dalam upaya mempercepat pencapaian
target maka Pemerintah Kabupaten dan Kota bertanggungjawab
mendukung perencanaan pembiayaan pencapaian SPM.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 124


Desa siaga aktif adalah sebuah desa/kelurahan yang
penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui
Pos Kesehatan Desa (PKD) atau sarana kesehatan lain yang ada di
wilayah tersebut seperti Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas
atau sarana kesehatan lainnya.
Selain hal tersebut dalam desa/kelurahan siaga aktif
penduduknya juga mengembangkan UKBM dan melaksanakan
surveilans berbasis masyarakat meliputi pemantauan penyakit,
kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku, kedaruratan
kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan
lingkungan, sehingga masyarakat menerapkan perilaku hidup besih
dan sehat (PHBS). Strata desa siaga aktif menurut Kepmenkes RI
No. 1529/Menkes/SK/X/2010 meliputi strata pratama, madya,
purnama dan mandiri. Jumlah Desa Siaga kabupaten Cilacap pada
tahun 2014 adalah 284 buah.

Grafik 5.3
Strata Desa Siaga Kabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber: Simpus 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 125


Dari grafik 5.3 diatas terlihat bahwa prosentase terbesar
strata desa siaga adalah pratama sebanyak 134 desa (47,18%),
madya 78 desa (27,47%), purna sebanyak 48 desa (16,90%)
sedangkan desa siaga mandiri sebesar 8,45% (24 desa).

b. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya lima program
prioritas yang meliputi (KB; KIA; Gizi; Imunisasi dan penanggulangan
diare dan ISPA) dengan tujuan mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi.
Dasar penghitungan Strata/penilaian tingkat perkembangan
posyandu yang selama ini digunakan adalah:
1) Manajemen ARRIF dengan 8 indikator yang meliputi : Frekuensi
penimbangan; Rerata kader bertugas pada hari buka Posyandu;
Rerata cakupan D/S; Cakupan kumulatif KB; Cakupan kumulatif
KIA; Cakupan kumulatif imunisasi; Ada tidaknya program
tambahan dan Cakupan dana sehat
2) Penghitungan strata Posyandu secara kuantitatif berdasar Surat
Gubernur Jawa Tengah nomor 411.4/05768, tanggal 20 Februari
2007 tentang Pedoman teknis penghitungan strata Posyandu
secara kuantitatif yang dinilai meliputi:
a) Variabel Input: kepengurusan, kader,sarana, prasarana dan
dana.
b) Variabel Proses : pelaksanaan program pokok, program
pengembangan dan administrasi
c) Variable Output: D/S; N/S; K/S; cakupan K4; pertolongan
persalinan; Cakupan peserta KB, Imunisasi; dana sehat; Fe;
Vit A; pemberian ASI eksklusif; frekuensi penimbangan.
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 126
Grafik 5.4
Komperasi Sarana Posyandu Kabupaten Cilacap
Tahun 2013 s/d 2015

Sumber: Profil 2015

Berdasarkan grafik 5.4 diatas dapat diketahui bahwa Jumlah


posyandu di Kabupaten Cilacap tahun 2014 mengalami penurunan
sebesar 11 posyandu dibandingakan dengan tahun 2013.
Sedangkan pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 31
posyandu menjadi 2158 posyandu di seluruh wilayah Kabupaten
Cilacap. Hal demikian dapat terlihat dari grafik 5.5 berikut ini.

Grafik 5.5
Komperasi Strata Posyandu Kabupaten Cilacap
Tahun 2014 s/d 2015

Sumber: Simpus 2015

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 127


Berdasarkan grafik 5.5 diatas diketahui bahwa strata
Posyandu yang mengalami kenaikan di tahun 2015 adalah posyandu
strata Madya dan mandiri.
1) Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap,
yang ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana
sacara rutin serta jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari
5 (lima) orang.Posyandu yang mencapai strata pratama
mengalami penurunan dari 222 unit (10,44%) pada tahun 2014
menjadi 194 unit (8,99%) pada tahun 2015.
2) Posyandu Madya
Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader
tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya
(KB, KIA, Gizi, Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%.
Posyandu yang mencapai strata Madya mengalami
peningkatan yaitu dari 700 unit (32,91%) pada tahun 2014
menjadi 811 unit (37,58%) pada tahun2015.Intervensi yang
dapatdilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokohmasyarakat sebagai
motivator serta lebih menggiatkankader dalam mengelola
kegiatan Posyandu. Contohintervensi yang dapat dilakukan
antara lain:
a) Pelatihan tokoh masyarakat, menggunakan ModulPosyandu
dengan metode simulasi.
b) Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu dengantujuan untuk
merumuskan masalah danmenetapkan cara penyelesaiannya,
dalam rangkameningkatkan cakupan Posyandu.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 128


3) Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-
rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan
kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu
menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh
sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh
masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari
50% KK di wilayah kerja Posyandu.
Posyandu yang mencapai strata Purnama pada tahun
2015 sebanyak 901 unit (sebesar 41,75%) menurun dibanding
tahun 2014 sebanyak 977 unit (45,93%). Menurut SPM tahun
2010 Kabupaten Cilacap berhasil mencapai target diatas 40%.
Kegiatan revitalisasi posyandu masih perlu mendapat
perhatian dari semua sektor/pihak terkait. Termasuk didalamnya
adalah dengan mengoptimalkan fungsi Posyandu maupun
Pokjanal Posyandu yang sudah terbentuk baik di tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota maupun Kecamatan serta Pokja Posyandu di
tingkat desa/kelurahan.
4) Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-
rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan
kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu
menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh
sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh
masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK di wilayah kerja
Posyandu.
Posyanduyang mencapai strata mandiri juga mengalami
kenaikan dari 228 (10,72%) pada tahun 2014 menjadi 252
(11,68%) pada tahun 2015.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 129


c. Pondok Bersalin Desa (Polindes)
Pondok bersalin desa merupakan wujud peran serta
masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan ibu dan anak. UKBM ini
dimaksudkan untuk menutupi empat kesenjangan dalam KIA,yaitu
kesenjangan geografis,kesejangan informasi, kesenjangan ekonomi
dan kesenjangan sosial budaya.
Keberadaan bidan ditiap desa diharapkan mampu mengatasi
kesenjangan geografis, sementara kontak setiap saat dengan
dengan penduduk setempat diharapkan mampu mengurangi
kesenjangan informasi. Polindes dioperasionalkan melalui kerja
sama antara bidan dengan dukun bayi, sehingga tidak menimbulkan
kesenjangan sosial budaya,sememtara tarif pemeriksaan ibu,anak
dan melahirkan yang ditentukan dalammusyawarah LKMD
diharapkan mampu mengurangi kesenjangan ekonomi.

d. Pos Obat Desa (POD)


Pos obat desa merupakan wujud peran serta masyarakat
dalam hal pengobatan sederhana. Kegiatan ini dapat dipandang
sebagai perluasan kuratif sederhana, melengkapi kegiatan preventif
dan promotif yang telah di laksanakan di posyandu. Beberapa
pengembangan POD itu antara lain :POD yang di integrasikan
dengan Dana Sehat;POD yang merupakan bentuk peningkatan
posyandu; POD yang dikaitkan dengan pokdes/polindes;Pos Obat
Pondok Pesantren (POP) yang dikembangkan di beberapa pondok
pesantren.

e. Posbindu
Kegiatan Posbindu adalah kegiatan yang melibatkan peran
serta masyarakat dalam rangka deteksi dini, pemantauan dan tindak
lanjut dini faktor risiko penyakit tidak menular secara mandiri dan
berkesinambungan. Posbindu bisa dikatakan sebagai kegiatan
UKBM, jadi jangan kaget selain ada kader Posyandu di kampung
juga akan ada kader posbindu, kader lansia, dan kader lainnya.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 130


Manfaat atau tujuan dari posbindu umumnya lebih kepada
meningkatkan kesejahteraan hidup bagi mereka yang sudah
berumur, termasuk juga lansia dan lebih di kedepankan terhadap
kontrol PTM. Biasanya dengan adanya kegiatan posbindu di
masyarakat maka mereka yang memiliki penyakit diabete, DM, dll
akan dapat terkontrol sehingga derajat hidup mereka akan semakin
baik. Kegiatan yang biasanya sering dilakukan dalam pelaksanaan
kegiatan posbindu di masyarakat ini adalah pemeriksaan fisik, mulai
dari urin, darah, berat badan, tinggi badan. Jika ada keluhan maka
bisa dirujuk ke Puskesmas. Biasanya petugas puskesmas akan ikut
membina kegiatan ini karena ini juga menjadi salah satu program
UKM yang bersumber daya dari masyarakat itu sendiri.Selain
pemeriksaan ada juga kegiatan seperti senam lansia, arisan,
kumpul-kumpul bersama sehingga bisa menjadi tempat refershing
bagi mereka yang suntuk di rumah. Selain upaya kesehatan fisik
mereka juga diajak untuk hidup sehat bersama yang lain dan satu
sama lain saling memberikan dorongan untuk menjaga kesehatan
masing masing.

B. TENAGA KESEHATAN
Gambaran keadaan sumber daya manusia kesehatan di Kabupaten
Cilacap Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Rasio Tenaga Dokter umum dan Dokter Spesialis per 100.000
Penduduk.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan pemerataan
pelayanan kesehatan diperlukan tenaga dokter yang cukup. Di
Kabupaten Cilacap tahun 2015 jumlah tenaga dokter umum yang
bekerja di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana kesehatan lain adalah
148 orang (rasio = 8,215/100.000). Rasio tenaga dokter per 100.000
penduduk sesuai standar SPM adalah 40. Jumlah dokter spesialis yang
bekerja di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana kesehatan lain adalah

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 131


114 orang atau Rasio = 6,3278/100.000 penduduk. Rasio tenaga dokter
spesialis per 100.000 penduduk sesuai standar SPM adalah 6.
Dengan demikian keberadaan dokter umum dan dokter spesialis
di kabupaten Cilacap masih jauh dari yang diharapkan.Penyebaran
dokter spesialis belum menjangkau Pelayanan di tingkat Puskesmas,
namun demikian telah diupayakan adanya program kunjungan dokter
spesialis dalam rangka pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas.
2. Rasio Tenaga Dokter gigi dan Dokter Spesialis Gigi per 100.000
Penduduk.
Di Kabupaten Cilacap tahun 2015 jumlah tenaga dokter gigi yang
bekerja di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana kesehatan lain adalah
41 orang atau Rasio = 2,2758/100.000. Target SPM Rasio tenaga
dokter gigi per 100.000 penduduk sampai adalah 11. Artinya di
kabupten Cilacap tiap 2 orang dokter menangani 100.000 penduduk,
idealnya 1 orang dokter gigi.
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian per 100.000 Penduduk.
Tenaga kefarmasian terdiri dari tenaga teknis farmasi dan tenaga
apoteker. Jumlah tenaga teknis farmasi di Kabupaten Cilacap 2015
adalah 87 orang dan jumlah tenaga Apoteker di Kabupaten Cilacap
Tahun 2015 adalah 41 orang. Jumlah Penyebaran tenaga apoteker di
Tingkat Puskesmas sebanyak 2 orang, Penyebaran tenaga apoteker di
RS sebanyak 32 orang.Jumlah total tenaga kefarmasian di Kabupaten
Cilacap tahun 2015 adalah 87 orang dengan rasio 4,829116 per
100.000 penduduk dan standar SPM adalah 10. Lampiran tabel 74.
4. Jumlah Dan Rasio Bidan per 100.000 Penduduk.
Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi, serta meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak,
maka program Pemerintah menempatkan bidan sampai ke desa yang
dikenal dengan Bidan Desa. Jumlah bidan yang ada di Puskesmas, RS,
dan Sarana Kesehatan lain Tahun 2015 sebanyak 942 orang dan Ratio
bidan per 100.000 penduduk sebesar 52,29. Target rasio tenaga bidan
per 100.000 penduduk adalah 100.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 132


5. Jumlah Dan Rasio Perawat per 100.000 Penduduk.
Tenaga perawat kesehatan memegang peranan yang sangat
penting, karena pada umumnya tenaga perawat memberikan pelayanan
langsung, baik kuratif maupun preventif. Jumlah tenaga perawat
kesehatan di Kabupaten Cilacap tahun 2015, baik di Puskesmas, RS,
dan Sarana Kesehatan Lain sebanyak 1203 orang. Ratio jumlah
perawat per 100.000 penduduk sebesar 66,78. Target Rasio Tenaga
Perawat per 100.000 penduduk adalah 117,5. Lampiran tabel 73.

6. Jumlah Tenaga Gizi di Fasilitas Kesehatan per 100.000 Penduduk.


Tenaga Ahli Gizi di Kabupaten Cilacap tahun 2015 baik di
Puskesmas, RS, dan Sarana Kesehatan Lain sebanyak 45 orang
dengan ratio jumlah tenaga Ahli Gizi per 100.000 penduduk sebesar
2,4978. Target Rasio Ahli Gizi per 100.000 penduduk 10 adalah 22.
Lampiran tabel 76.

7. Jumlah dan Rasio Ahli Kesehatan Lingkungan per 100.000


Penduduk.
Tenaga Ahli Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Cilacap tahun
2015 di Puskesmas, RS, dan Sarana Kesehatan lain sebanyak 44
orang, terjadi peningkatan jumlah tenaga ahli kesehatan lingkungan
dibandingkan pada tahun 2013. Ratio jumlah Ahli Sanitasi per 100.000
penduduk untuk kabupaten Cilacap sebesar 2,4423. Target Rasio Ahli
Sanitasi per 100.000 penduduk adalah 40. Lampiran Tabel 75.

8. Jumlah dan Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per 100.000


Penduduk
Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Cilacap tahun
201 di Puskesmas, RS, dan Sarana Kesehatan Lain sebanyak 59
orang, sehingga ratio jumlah Ahli Kesehatan Masyarakat per 100.000
penduduk sebesar 3,2749. Target Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per
100.000 penduduk adalah 40.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 133


Tabel 5.4
Rasio Tenaga Kesehatan Kabupaten Cilacap Tahun 2015

NO JENIS JUMLAH Rasio (/100.000)


1 Dokter Spesialis 114 6,3278
2 Dokter Umum 148 8,2150
3 Dokter Gigi 41 2,2758
4 Bidan Total 942 52,2877
a. Bidan Puskesmas 704
b. Bidan Rumah Sakit 225
5 Perawat 1203 66,7750
a. Perawat Puskesmas 497
b. Perawat Rumah Sakit 705
6 Perawat Gigi 39 2,1648
7 Tenaga Kefarmasian 128 7,1049
a. Teknis Farmasi 87
• Teknik Farmasi Pusks 14

• Teknik Farmasi RS 72
b. Apoteker 41 1,3005
• Apoteker Puskesmas 2

• Apoteker Rumah Sakit 32


8 Kesehatan Masyarakat 59 3,2749
a. Kesmas di Puskesmas 32
b. Kesmas di Rumah sakit 18
9 Kesehatan Lingkungan 44 2,4423
a. Kesling di Puskesmas 34
b. Kesling di Rumahsakit 9
10 Tenaga Gizi 45 2,4978
a. Tenaga Gizi di Pusks 13
b. Tenaga Gizi di RS 32
11 Tenaga Fisioterapis 16 0,8881
a. Tenaga Fisioterapis di pusk 0
b. Tenaga Fisioterapis Di RS 16
Sumber : Simpus 2015
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 134
Berdasarkan tabel 5,3 diatas diketahui bahwa Jumlah tenaga
kesehatan terbanyak adalah tenaga perawat (1203) dengan rasio per
100.000 penduduk sebesar 66,7750% disusul tenaga bidan sebanyak 942
dengan rasio 52,2877%.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan bersumber dari anggaran APBD Kabupaten,
APBD Propinsi, APBN yang terdiri dari anggaran DAK, dan Dana tugas
pembantuan Kabupaten/Kota. Tahun 2015, Dinas Kesehatan mendapatkan
anggaran sebesar Rp. 197.124.891.700,- (Seratus Sembilan puluh tujuh
milyar seratus dua puluh empat juta delapan ratus Sembilan puluh ribu tujuh
ratus rupiah), dengan rincian sebagaimana pada tabel 5.5 dibawah ini:

Tabel 5.5
Alokasi Anggaran Dinas KesehatanKabupaten Cilacap Tahun 2015
ALOKASI ANGGARAN
NO SUMBER BIAYA KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 97,423,904,000 49.42
a. Belanja Langsung 67,978,584,000 34.49
b. Belanja Tidak Langsung 29,445,320,000 14.94
2 APBD PROVINSI 3,315,000,000 1.68
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi -
- Bantuan Provinsi 3,315,000,000
3 APBN : 96,385,987,700 48.90
- Dana Alokasi Umum (DAU) 0.00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 9,103,241,100 4.62
- Dana Dekonsentrasi 0.00
-Dana Tugas Pembantuan 5,046,612,000 2.56
Kabupaten/Kota
- DBHCHT 200,000,000 0.10
- Kapitasi JKN 82,036,134,600 41.62
PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI 0.00
4
(PHLN)
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 197,124,891,700
TOTAL APBD KAB/KOTA 3,142,672,280,600
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 3.10
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 109,418.27
Sumber: Subbag Perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 135
Berdasarkan tabel 5.5diatas diketahui bahwa total APBD Kabupaten
Cilacap Tahun 2015sebesar Rp 3.142.672.280.600 dengan alokasi anggaran
Dinas kesehatan sebesar 3.10% atau sebesar Rp. 197.124.189.700,-.

Grafik 5.6
Alokasi Anggaran Dinas KesehatanKabupaten Cilacap Tahun 2015

Sumber: Subbag Perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap.

Berdasarkan grafik 5.6 diatas terlihat bahwa anggaran kesehatan


terbanyak bersumber dari APBD Belanja Langsung Kabupaten
Cilacapsebesar Rp.88.794.132.900,- (54,54%) diikuti dari APBD Belanja Tidak
Langsung sebanyak Rp.63.930.933.000.-(39,27%) dan anggaran APBN Dana
Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 6.594.950.000.- (4,05%).serta APBN Dana
tugas pembantuan Kabupaten/ Kota Rp. 3.491.700.000 (2,14 %).

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 136


BAB VI
KESIMPULAN

A. Derajat Kesehatan
1. Mortalitas/Angka Kematian
a. Kasus Kematian Bayi di Kabupaten Cilacap tahun 2015 sebanyak
350 kematian bayi dari 29.536 kelahiran hidup.
b. Kasus Kematian Balita di Kabupaten Cilacap tahun 2015 sebesar
259 kasus.
c. Kasus Kematian IbudiKabupaten Cilacap tahun 2015sebesar
26 kasus. Menurun dari tahun kemarin yang hanya 36 kasus kematian
ibu.
2. Morbiditas/Angka Kesakitan
a. Pada tahun 2015 di Kabupaten Cilacap ditemukan 12 penderita
AFP, sehingga sudah memenuhi target (10 kasus).
b. CaseDetection Rate (CDR) atau angka penemuan penderita TB paru
BTA (+) di Kabupaten Cilacap tahun 2015 sebesar 1499 penderita
dengan terdiri dari penderita laki laki sejumlah 866 jiwa dan penderita
perempuan sejumlah 633 jiwa dengan jumlah kematian akbat TB paru
sebanyak 24 penderita.
c. Angka kesembuhan (Cure Rate) TB paru Kabupaten Cilacap tahun
2015sebesar 77,11% dibawah target nasional (85%).
d. Persentase penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada
balita tahun 2015 sebesar 1.209 kasus dari perkiraan kejadian kasus
di Kabupaten Cilacap sebanyak 13.351 kasus.
e. Jumlah infeksi HIV yang dilaporkan tahun 2015 sebanyak 67 kasus,
sedangkan Kasus Aquiared Immuno Devisiency Syndrome (AIDS)
sebanyak 17 kasus
f. Jumlahpenemuan kasus diare di Kabupaten Cilacap Tahun 2015
sebesar 38.554 dan penanganan diare sebesar 23.318 kasus.
g. Jumlah kasus baru kusta tipe multi basiler yang dilaporkan pada tahun
2015 sebanyak 36 kasus dan kusta tipe pausi basiler tidak ada kasus.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 137


h. Penemuan kasus DBD di Kabupaten Cilacap tahun 2015 sebesar
1.057 kasus dengan angka kematian 12 orang. CFR atau angka
kefatalan kasus untuk demam berdarah tahun 2015 sebesar 11,4.
Artinya dari jumlah penderita Demam berdarah dimungkinkan terjadi
kematian sebanyak 11 sampai dengan 12 penderita setiap 1000
penderita demam berdarah.
i. Penemuan kasus baru filariasis sebanyak 18 penderita terdiri dari 8
orang penderita laki-laki dan 10 perempuan.
j. Di Kabupaten Cilacap tahun 2015 jumlah AFP non Polio sebanyak 12
penderita, dengan demikian AFP rate untuk (non polio) per 100.000
penduduk usia kurang dari 15 tahun (< 15) sebesar 2,88.
k. Jumlah kasus hipertensiessensial di Kabupaten Cilacap tahun 2015
sebanyak 7.7007 kasussedangkan hipertensi Lain sebanyak 1.111
kasus.
l. Kasus baru penyakit asma di puskesmas dan rumah sakit Kabupaten
Cilacap pada tahun 2015 sebesar 3.110 kasus.
m. Penemuan kasus baru penyakit diabetes militus di Kabupaten Cilacap
pada tahun 2015 mencapai 2305 kasus, dengan rincian Insulin
Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) atau Diabetes Mellitus tipe I
sebanyak 96 kasus dan Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(NIDDM) sebanyak 2209 kasus.
3. Status Gizi
a. Kasus bawah garis merah secara keseluruhan berjumlah 961 kasus
dengan kejadian terbanyak berada diwilayah UPT Puskesmas
Cimanggu II dengan 79 kasus dan UPT Cilacap Utara II sebanyak 67
kasus.
b. Kasus BBLR secara keseluruhan berjumlah 1.254 bayi atau 4,2%
dengan kasus BBLR dengan kasus terbanyak terjadi di wilayah kerja
UPT Puskesmas Kedungreja sebanyak 119 kasus.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 138


B. Upaya Kesehatan
1. Pelayanan Kesehatan
a. Dari hasi pencatatan dan pelaporan pada program kesehatan ibu dan
anak, pencapaian hasil kegiatan untuk pelayanan K1 di Puskesmas
Kabupaten Cilacap tahun 2015 sebanyak 31.779, dari jumlah sasaran
ibu hamil sejumlah 31.779, dengan demikian cakupan pencapaian
kunjungan K1 sebesar 100 %.
b. Pencapaian kegiatan program KIA untuk kunjungan K4 di Kabupaten
Cilacap Tahun 2015 sebanyak 30.220 kunjungan ibu hamil, dari
jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 31.779 ibu hamil, dengan
demikian angka pencapaian cakupan kunjungan K4 sebesar 95,1%.
c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten
Cilacap Tahun 2015 sebesar 29,595 atau sebesar 99.60%.
d. Cakupan pelayanan ibu nifas terhadap ibu melahirkan sebesar
96,90%. Pelayanan ibu nifas terhadap ibu melahirkan cakupan
terendah terdapat di UPT Puskesmas Patimuan sebesar 87,20%.
e. Kabupaten Cilacap Tahun 2015 sejumlah 31.779 ibu hamil, dari
jumlah tersebut diperkirakan bumil dengan komplikasi kebidanan
sebanyak 6.356 ibu hamil. Penanganan komplikasi kebidanan yang
dilakukan pelayanan terhadap ibu hamil sejumlah 6.576 atau tercakup
sebesar 103,46%.
f. Jumlah Ibu hamil tahun 2015 ini sebanyak 31.779 dan yang telah
dilakukan imunisasi TT 2+ sebanyak 32.859
g. Cakupan kunjungan Neonatus 1 di Kabupaten Cilacap mencapai
99,1% dengan cakupan kunjungan paling rendah terjadi di wilayah
kerja Puskesmas Kampung Laut sebesar 92,8%.
h. Cakupan kunjungan Neonatus 3 (KN-Lengkap) Di Kabupaten Cilacap
Tahun 2015 kunjungan Neonatus 3 kali rata-rata 96,70%.
i. Pencapaian rata-rata pemberian ASI Eksklusif Kabupaten Cilacap
Tahun 2015 sebesar 76.90%.
j. Cakupan imunisasi Polio 4 Kabupaten Cilacap tahun 2015,
mencapai97,62%.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 139


k. Cakupan imunisasi BCG di Kabupaten Cilacap tahun 2015 mencapai
99,54% di atas dari target yang ditetapkan yaitu 90 %. Dari 38
Puskesmasyang semua sudah mencapai terget 90%.
l. Cakupan imunisasi HB < 7 hari bertujuan untuk menilai jangkauan
program imunisasi pada bayi. Cakupan Kabupaten Cilacap tahun 2015
mencapai 94,30%
m. Pencapaian imunisasi DPT3 dan HB 3, ini bertujuan untuk menilai
cakupan program imunisasi pada bayi. Cakupan Kabupaten Cilacap
tahun 2015 mencapai 95%, sudah terpenuhi target yang ditentutan
yaitu sebesar 90%.
n. Cakupan Imunisasi Campak Kabupaten Cilacap tahun 2015mencapai
98,10% sudahmelampauitarget yang ditetapkan sebesar 80%.
o. Cakupan pemberian Vit A pada anak balita Kabupaten Cilacap Tahun
2015 mencapai 89,56%.
p. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Kabupaten Cilacap
tahun 2015 sebesar 98,72%.
q. Cakupan pelayanan kes. usia lanjut tahun 2015 sebesar 31,91%.
r. Pencatatan Pelaporanprogram KB aktif dengan jumlahPUS sebanyak
352.552, dan jumlah akseptor KB baru sejumlah 54.969, dan akseptor
KB aktif sebanyak 251.708. Cakupan sasaran PUS terhadap peserta
KB aktif sebesar 71,40%.
s. Jumlah rumah tangga PHBS secara keseluruah adalah 452.770
rumah dan yang dipantau ada 274.492 rumah dengan pencapaian
persentase rumah tangga sehat sebesar 72,50%.
t. Jumlah penduduk yang memiliki aksesair minum adalah 1.570.651
jiwa dari 1.801.572 jiwa (87,18%).

2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


a. Jumlah kunjungan rawat jalan yang terbanyak ada di wilayah
Puskesmas Kroya I sebanyak 43.935 kunjungan dan kunjungan rawat
inap yang terbanyak di Puskesmas Sidareja sebanyak 3.895
kunjungan.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 140


b. Jumlah kepesertaan Jaminan Kesehatan terbanyak pada Penerima
Bantuan Iuran (PBI) APBN sebanyak 771.958 dan peserta Jamkesda
sebanyak 472.589.

C. Sumber daya Kesehatan


1. Sarana Kesehatan
a. Kabupaten Cilacap memiliki 10 (tujuh) rumah sakit. Dari 7 Rumah
Sakit Umum (RSU) dan 3 (tiga) Rumah Sakit Khusus (RSK).
b. Kabupaten Cilacap memiliki Puskesmas Rawat inap 14 unit dengan
261 tempat tidur dan 24 puskesmas non rawat inap. Sedangkan
jumlah puskesmas pembantu sebanyak 85 unit dan puskesmas
keliling 38 unit.
c. Jumlah Desa Siaga pada tahun 2015 adalah 284 desa. Prosentase
terbesar strata desa siaga adalahPratama (42,18%) sedangkan desa
siaga mandiri hanya sebesar 8,45%.
d. Jumlah posyandu di Kabupaten Cilacap tahun 2015 mengalami
peningkatan sebesar 2158 posyandu.

2. Tenaga Kesehatan
a. Di Kabupaten Cilacap tahun 2015 jumlah tenaga dokter umum yang
bekerja di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana kesehatan lain adalah
148 orang atau Rasio = 8.215/100.000 penduduk. Rasio tenaga dokter
per 100.000 penduduk sesuai standar SPM adalah 40.
b. Di Kabupaten Cilacap tahun 2015 jumlah tenaga dokter gigi yang
bekerja di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana kesehatan lain adalah
41 orang atau Rasio = 2,2758/100.000.
c. Jumlah dokter spesialis yang bekerja di puskesmas, rumah sakit,
sarana kesehatan lain yaitu114 orang atau Rasio=6,3278/100.000.
d. Tenaga Ahli Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Cilacap tahun 2015,
baik di Puskesmas, RS, dan Sarana Kesehatan lain sebanyak 44
orang, terjadi peningkatan jumlah tenaga ahli kesehatan lingkungan
dibandingkan pada tahun 2014. Ratio jumlah Ahli Sanitasi per 100.000
penduduk untuk kabupaten Cilacap sebesar 2,4423.

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 141


e. Jumlah tenaga teknis farmasi di kabupaten cilacap 2015 adalah 87
orang dan jumlah tenaga Apoteker di Kabupaten Cilacap Tahun 2015
adalah 41 orang. Jumlah Penyebaran tenaga apoteker di Tingkat
Puskesmas sebanyak 2 orang, Penyebaran tenaga apoteker di RS
sebanyak 32 orang. Jumlah total tenaga kefarmasian di Kabupaten
Cilacap tahun 2015 adalah 128 orang dengan rasio 7,1049 per
100.000 penduduk.
f. Jumlah bidan yang ada di Puskesmas, RS, dan Sarana Kesehatan
lain Tahun 2015 sebanyak 942 orang dan Ratio bidan per 100.000
penduduk sebesar 52,29.
g. Jumlah tenaga perawat kesehatan di Kabupaten Cilacap tahun 2015,
baik di Puskesmas, RS, dan Sarana Kesehatan Lain sebanyak 1203
orang. Ratio jumlah perawat per 100.000 penduduk sebesar 66.76.
h. Tenaga Ahli Gizi di Kabupaten Cilacap tahun 2015 baik di
Puskesmas, RS, dan Sarana Kesehatan Lain sebanyak 45 orang
dengan ratio jumlah tenaga Ahli Gizi per 100.000 penduduk sebesar
2,4978.
i. Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Cilacap tahun 2015,
baik di Puskesmas, RS, dan Sarana Kesehatan Lain sebanyak 59
orang, sehingga ratio jumlah Ahli Kesehatan Masyarakat per 100.000
penduduk sebesar 3,2749.

3. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan bersumber dari anggaran APBD
Kabupaten, APBD Propinsi, APBN yang terdiri dari anggaran DAK, dan
Dana tugas pembantuan Kabupaten/Kota. Tahun 2015, Dinas Kesehatan
mendapatkan anggaran sebesar Rp. 197.124.891.700,- (seratus sembilan
puluh tujuh milyar seratus dua puluh empat juta delapan ratus sembilan
puluh satu ribu tujuh ratus rupiah).
Sumber anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Tahun 2015 :
1. APBD Kabupaten Cilacap sebesar Rp. 97.423.904.000,- (49,42%).
2. APBD Propinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 3.315.000.000,- (1,68%).
3. APBN sebesar Rp.96.385.987.700,-(48,89%).

Profil Kesehatan Cilacap Tahun 2015 142


RESUME PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 213.850 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 284 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 912.232 889.340 1.801.572 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,9 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 8,4 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 41,9 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 102,6 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 96,16 90,86 93,53 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 158.428,10 140.051,62 298.479,72 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 66.617,08 66.380,21 132.997,30 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 47.760,28 29.012,86 76.773,14 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 2.936,72 2.962,05 5.898,76 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 1.854,77 3.189,90 5.044,66 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 18.238,55 14.506,43 32.744,98 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) #REF! #REF! #REF! % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 14.623 14.913 29.536 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 2 1 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 76 67 143 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 5 4 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 120 87 207 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 8 6 7 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 147 112 259 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 10 8 9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 26 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 88 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 866 633 1.499 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 57,77 42,23 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 94,93 71,18 83,21 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 1.315 971 2.286 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 144,15 109,18 126,89 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 2,10 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 14,15 13,34 13,80 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 77,01 77,24 77,11 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 0,98 2,62 1,66 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 78,00 79,86 78,77 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 1,86 0,79 1,33 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 9,06 9,05 9,06 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 40 27 67 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 14 3 17 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,03 0,00 0,03 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 25 11 36 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 2,74 1,24 2,00 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0,52 0,21 0,37 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 2,88 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
Jumlah Kasus Campak 0 1 1 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 1 0 1 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 56,67 60,72 58,67 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0,97 1,30 1,14 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 #DIV/0! 0,00 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 1 1 1 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 5,82 4,18 4,96 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 62,48 22,05 36,32 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0,16 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,05 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 95,09 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99,56 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 96,93 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 98,72 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 103,40 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 95,09 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 103,46 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 94,43 80,23 87,26 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 15,59 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 71,40 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 4,19 4,30 4,25 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 98,21 100,00 99,11 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 102,46 91,14 96,74 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 75,36 78,48 76,89 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 96,42 97,12 96,78 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 100,52 96,61 98,54 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 100,47 96,62 98,52 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 53,07 52,09 52,57 % Tabel 44
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 99,93 99,94 99,94 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 86,71 86,84 86,77 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,74 0,78 0,76 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 96,06 98,70 97,35 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 82,44 83,33 82,88 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,85 0,89 0,87 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 98,64 98,22 98,44 %
Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1,09 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 62,72 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 77,34 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 34,27 35,21 34,72 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 38,33 40,19 39,27 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 38,33 40,19 39,27 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 29,05 34,61 31,91 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Persentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 81,69 % Tabel 53


76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 23,27 29,33 26,26 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3,22 4,94 4,07 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 41,65 27,48 32,02 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 19,22 13,34 15,17 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 57,19 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 70,73 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 2,21 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 2,86 Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


87 Rumah Tangga ber-PHBS 72,46 % Tabel 57
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 79,03 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 87,18 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 94,85 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 59,11 % Tabel 61
92 Desa STBM 2,46 % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 85,08 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 59,80 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 63,81 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik 14,91 % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 7,00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3,00 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 17,00 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 21,00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 38,00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 85,00 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 104,00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 2.158,00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 53,43 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 1,72 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 224,00 Poskesdes Tabel 70
Polindes 30,00 Polindes Tabel 70
Posbindu 39,00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 284,00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 100,00 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan


106 Jumlah Dokter Spesialis 95,00 19,00 114,00 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 73,00 75,00 148,00 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 14,54 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 14,00 28,00 42,00 Orang Tabel 72
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 2,33 per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan 942,00 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 52,29 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 534,00 669,00 1.203,00 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 66,78 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 6,00 33,00 39,00 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 25,00 103,00 128,00 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 30,00 29,00 59,00 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 22,00 22,00 44,00 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi 5,00 40,00 45,00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan


120 Total Anggaran Kesehatan 197.124.891.700,00 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 3,10 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 109.418,27 Rp Tabel 81
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN PENDUDUK
(km 2) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Dayeuhluhur 18.503 14 0 14 48.194 15.649 3,08 2,60
2 Wanareja 19.063 16 0 16 96.619 27.955 3,46 5,07
3 Majenang 13.852 17 0 17 126.789 33.324 3,80 9,15
4 Cimanggu 16.744 15 0 15 96.720 23.302 4,15 5,78
5 Karangpucung 11.502 14 0 14 76.566 18.890 4,05 6,66
6 Cipari 12.127 11 0 11 63.144 14.694 4,30 5,21
7 Sidareja 5.424 10 0 10 58.700 16.022 3,66 10,82
8 Kedungreja 7.450 11 0 11 82.948 19.654 4,22 11,13
9 Patimuan 7.227 7 0 7 45.528 12.824 3,55 6,30
10 Gandrungmangu 14.319 14 0 14 101.099 25.681 3,94 7,06
11 Bantarsari 9.750 8 0 8 66.258 21.585 3,07 6,80
12 Kawunganten 13.338 12 0 12 78.844 19.796 3,98 5,91
13 Jeruklegi 9.930 13 0 13 68.583 16.923 4,05 6,91
14 Kesugihan 8.231 16 0 16 117.551 28.721 4,09 14,28
15 Adipala 6.119 16 0 16 85.794 22.297 3,85 14,02
16 Maos 2.804 10 0 10 45.400 10.537 4,31 16,19
17 Sampang 2.730 10 0 10 39.669 10.930 3,63 14,53
18 Kroya 5.884 17 0 17 106.390 24.831 4,28 18,08
19 Binangun 5.142 17 0 17 62.795 16.652 3,77 12,21
20 Nusawungu 6.126 17 0 17 74.625 21.097 3,54 12,18
21 Cilacap Selatan 911 0 5 5 81.803 19.245 4,25 89,79
22 Cilacap Tengah 2.215 0 5 5 87.163 23.511 3,71 39,35
23 Cilacap Utara 1.884 0 5 5 75.964 18.090 4,20 40,32
24 Kampunglaut 12.575 4 0 4 14.426 4.201 3,43 1,15

JUMLAH (KAB/KOTA) 213.850,0 269 15 284 1.801.572 466.411 3,86 8

SUMBER : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Cilacap


TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 64.986 60.300 125.286 107,77


2 5-9 74.426 69.541 143.967 107,02
3 10 - 14 75.347 71.345 146.692 105,61
4 15 - 19 73.615 71.298 144.913 103,25
5 20 - 24 81.197 75.509 156.706 107,53
6 25 - 29 74.876 69.675 144.551 107,46
7 30 - 34 74.463 73.661 148.124 101,09
8 35 - 39 65.987 67.716 133.703 97,45
9 40 - 44 63.149 67.942 131.091 92,95
10 45 - 49 61.626 66.565 128.191 92,58
11 50 - 54 56.404 59.300 115.704 95,12
12 55 - 59 47.400 47.189 94.589 100,45
13 60 - 64 38.720 33.601 72.321 115,23
14 65 - 69 23.462 22.293 45.755 105,24
15 70 - 74 16.974 15.683 32.657 108,23
16 75+ 19.600 17.722 37.322 110,60

JUMLAH 912.232 889.340 1.801.572 102,57


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 42

SUMBER : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Cilacap


TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 772.820 759.499 1.532.319
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 743.144 690.081 1.433.225 96,16 90,86 93,53
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 210.284 243.343 453.628 27,21 32,04 29,60
b. SD/MI 266.700 260.052 526.753 34,51 34,24 34,38
c. SMP/ MTs 158.428 140.052 298.480 20,50 18,44 19,48
d. SMA/ MA 66.617 66.380 132.997 8,62 8,74 8,68
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 47.760 29.013 76.773 6,18 3,82 5,01
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 2.937 2.962 5.899 0,38 0,39 0,38
g. AKADEMI/DIPLOMA III 1.855 3.190 5.045 0,24 0,42 0,33
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV/S2/S3 18.239 14.506 32.745 2,36 1,91 2,14

Sumber : Susenas 2014


TABEL 4
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
JUMLAH KELAHIRAN
NAMA
NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 172 3 175 182 1 183 354 4 358
2 - Dayeuhluhur II 123 0 123 132 0 132 255 0 255
3 Wanareja Wanareja I 569 0 569 489 2 491 1.058 2 1.060
4 - Wanareja II 251 1 252 194 1 195 445 2 447
5 Majenang Majenang I 956 0 956 928 1 929 1.884 1 1.885
6 - Majenang II 321 0 321 300 2 302 621 2 623
7 Cimanggu Cimanggu I 401 0 401 347 1 348 748 1 749
8 - Cimanggu II 386 1 387 389 0 389 775 1 776
9 Karangpucung Karangpucung I 287 2 289 373 0 373 660 2 662
10 - Karangpucung II 190 0 190 237 0 237 427 0 427
11 Cipari Cipari 544 0 544 484 2 486 1.028 2 1.030
12 Sidareja Sidareja 472 0 472 419 0 419 891 0 891
13 Kedungreja Kedungreja 660 1 661 667 0 667 1.327 1 1.328
14 Patimuan Patimuan 439 0 439 329 0 329 768 0 768
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 514 0 514 522 0 522 1.036 0 1.036
16 - Gandrungmangu II 207 0 207 380 0 380 587 0 587
17 Bantarsari Bantarsari 542 1 543 587 0 587 1.129 1 1.130
18 Kawunganten Kawunganten 419 0 419 898 0 898 1.317 0 1.317
19 Jeruklegi Jeruklegi I 466 0 466 350 0 350 816 0 816
20 - Jeruklegi II 209 1 210 175 0 175 384 1 385
21 Kesugihan Kesugihan I 477 1 478 429 0 429 906 1 907
22 - Kesugihan II 621 2 623 593 0 593 1.214 2 1.216
23 Adipala Adipala I 463 0 463 475 2 477 938 2 940
24 - Adipala II 254 0 254 357 0 357 611 0 611
25 Maos Maos 355 0 355 309 0 309 664 0 664
26 Sampang Sampang 291 1 292 302 0 302 593 1 594
27 Kroya Kroya I 510 0 510 437 0 437 947 0 947
28 - Kroya II 455 0 455 345 0 345 800 0 800
29 Binangun Binangun 443 2 445 468 1 469 911 3 914
30 Nusawungu Nusawungu I 308 0 308 273 3 276 581 3 584
31 - Nusawungu II 238 5 243 376 0 376 614 5 619
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 322 2 324 344 0 344 666 2 668
33 - Cilacap Selatan II 244 0 244 282 0 282 526 0 526
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 386 0 386 383 0 383 769 0 769
35 - Cilacap Tengah II 289 0 289 331 0 331 620 0 620
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 411 0 411 424 0 424 835 0 835
37 - Cilacap Utara II 271 0 271 281 1 282 552 1 553
38 Kampunglaut Kampunglaut 157 1 158 122 0 122 279 1 280
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.623 24 14.647 14.913 17 14.930 29.536 41 29.577
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 1,6 1,1 1,4
Sumber: Bidang Kesga
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
a ANAK a ANAK ANAK
NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYIa BALITA
BALITA BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 2 2 0 2 1 1 0 1 3 3 0 3
2 0 Dayeuhluhur II 1 2 2 4 1 1 0 1 2 3 2 5
3 Wanareja Wanareja I 5 6 0 6 4 4 1 5 9 10 1 11
4 0 Wanareja II 1 1 0 1 0 0 2 2 1 1 2 3
5 Majenang Majenang I 4 5 0 5 2 2 2 4 6 7 2 9
6 0 Majenang II 3 6 1 7 2 3 0 3 5 9 1 10
7 Cimanggu Cimanggu I 0 0 0 0 1 2 0 2 1 2 0 2
8 0 Cimanggu II 1 1 0 1 1 1 0 1 2 2 0 2
9 Karangpucung Karangpucung I 5 5 2 7 1 1 3 4 6 6 5 11
10 0 Karangpucung II 2 2 0 2 0 0 0 0 2 2 0 2
11 Cipari Cipari 1 1 1 2 0 0 1 1 1 1 2 3
12 Sidareja Sidareja 3 3 0 3 0 0 0 0 3 3 0 3
13 Kedungreja Kedungreja 4 9 3 12 3 3 0 3 7 12 3 15
14 Patimuan Patimuan 0 1 0 1 5 5 0 5 5 6 0 6
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 0 0 0 0 1 2 0 2 1 2 0 2
16 0 Gandrungmangu II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Bantarsari Bantarsari 4 6 1 7 2 5 1 6 6 11 2 13
18 Kawunganten Kawunganten 3 4 1 5 3 5 2 7 6 9 3 12
19 Jeruklegi Jeruklegi I 2 5 1 6 0 0 1 1 2 5 2 7
20 0 Jeruklegi II 2 3 1 4 0 0 0 0 2 3 1 4
21 Kesugihan Kesugihan I 3 5 1 6 2 2 0 2 5 7 1 8
22 0 Kesugihan II 5 6 1 7 5 5 0 5 10 11 1 12
23 Adipala Adipala I 1 2 0 2 6 10 1 11 7 12 1 13
24 0 Adipala II 1 1 0 1 2 3 2 5 3 4 2 6
25 Maos Maos 3 5 1 6 1 3 0 3 4 8 1 9
26 Sampang Sampang 0 4 1 5 1 1 1 2 1 5 2 7
27 Kroya Kroya I 3 5 1 6 0 0 3 3 3 5 4 9
28 0 Kroya II 1 5 2 7 3 3 1 4 4 8 3 11
29 Binangun Binangun 2 4 0 4 4 6 0 6 6 10 0 10
30 Nusawungu Nusawungu I 4 6 1 7 5 5 0 5 9 11 1 12
31 0 Nusawungu II 0 0 0 0 5 5 1 6 5 5 1 6
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 0 1 0 1 2 2 0 2 2 3 0 3
33 0 Cilacap Selatan II 3 3 2 5 0 1 2 3 3 4 4 8
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 2 2 2 4 0 2 0 2 2 4 2 6
35 0 Cilacap Tengah II 0 3 1 4 0 0 1 1 0 3 2 5
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 3 4 0 4 3 3 0 3 6 7 0 7
37 0 Cilacap Utara II 1 1 1 2 0 0 0 0 1 1 1 2
38 Kampunglaut Kampunglaut 1 1 0 1 1 1 0 1 2 2 0 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 76 120 27 147 67 87 25 112 143 207 52 259
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 5 8 2 10 4 6 2 8 5 7 2 9
Sumber: Bidang Kesga
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
KEMATIAN IBU
JUMLAH JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
LAHIR HIDUP < 20 20-34 ≥35 JUMLA < 20 20-34 ≥35 JUMLA < 20 20-34 ≥35 JUMLA < 20 20-34 ≥35 JUMLA
tahun tahun tahun H tahun tahun tahun H tahun tahun tahun H tahun tahun tahun H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 354 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 Dayeuhluhur II 255 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Wanareja Wanareja I 1.058 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 2 3 0 1 3 4
4 0 Wanareja II 445 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Majenang Majenang I 1.884 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0 3 0 3
6 0 Majenang II 621 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Cimanggu Cimanggu I 748 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
8 0 Cimanggu II 775 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
9 Karangpucung Karangpucung I 660 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 Karangpucung II 427 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Cipari Cipari 1.028 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Sidareja Sidareja 891 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Kedungreja Kedungreja 1.327 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
14 Patimuan Patimuan 768 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 1.036 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 Gandrungmangu II 587 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Bantarsari Bantarsari 1.129 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
18 Kawunganten Kawunganten 1.317 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 1 1 1 3
19 Jeruklegi Jeruklegi I 816 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 0 Jeruklegi II 384 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1
21 Kesugihan Kesugihan I 906 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
22 0 Kesugihan II 1.214 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
23 Adipala Adipala I 938 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
24 0 Adipala II 611 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
25 Maos Maos 664 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 Sampang Sampang 593 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 Kroya Kroya I 947 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 0 Kroya II 800 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
29 Binangun Binangun 911 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Nusawungu Nusawungu I 581 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 0 Nusawungu II 614 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 666 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 2
33 0 Cilacap Selatan II 526 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 769 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 0 Cilacap Tengah II 620 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 835 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 0 Cilacap Utara II 552 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
38 Kampunglaut Kampunglaut 279 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 29.536 0 3 1 4 0 0 2 2 3 6 11 20 3 9 14 26
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 88
Sumber: Bidang Kesga
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
29536 0 3 1 4 0 1 1 2 3 7 10 20 3 11 12 26
TABEL 7
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ JUMLAH SELURUH KASUS TB KASUS TB ANAK
JUMLAH PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L P 0-14 TAHUN
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 12.689 12.652 25.341 9 81,82 2 18,18 11 18 75,00 6 25,00 24 0 0,00
2 0 Dayeuhluhur II 11.309 11.544 22.853 4 67 2 33,33 6 14 64 8 36,36 22 0 0,00
3 Wanareja Wanareja I 34.082 33.277 67.359 3 75 1 25,00 4 31 76 10 24,39 41 0 0,00
4 0 Wanareja II 14.739 14.521 29.260 2 67 1 33,33 3 11 85 2 15,38 13 1 7,69
5 Majenang Majenang I 47.640 46.703 94.343 33 53 29 46,77 62 41 51 39 48,75 80 1 1,25
6 Majenang II Majenang II 16.434 16.012 32.446 11 65 6 35,29 17 18 53 16 47,06 34 4 11,76
7 Cimanggu Cimanggu I 25.603 25.007 50.610 21 60 14 40,00 35 23 59 16 41,03 39 1 2,56
8 0 Cimanggu II 23.674 22.436 46.110 25 64 14 35,90 39 27 63 16 37,21 43 0 0,00
9 Karangpucung Karangpucung I 23.921 23.140 47.061 16 94 1 5,88 17 20 77 6 23,08 26 0 0,00
10 0 Karangpucung II 15.159 14.346 29.505 7 47 8 53,33 15 12 48 13 52,00 25 0 0,00
11 Cipari Cipari 31.978 31.166 63.144 29 50 29 50,00 58 36 46 43 54,43 79 8 10,13
12 Sidareja Sidareja 29.506 29.194 58.700 46 67 23 33,33 69 56 65 30 34,88 86 2 2,33
13 Kedungreja Kedungreja 42.124 40.824 82.948 4 44 5 55,56 9 8 47 9 52,94 17 0 0,00
14 Patimuan Patimuan 22.994 22.534 45.528 4 80 1 20,00 5 9 75 3 25,00 12 1 8,33
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 31.862 30.753 62.615 22 58 16 42,11 38 40 45 49 55,06 89 0 0,00
16 0 Gandrungmangu II 19.496 18.988 38.484 6 55 5 45,45 11 6 50 6 50,00 12 0 0,00
17 Bantarsari Bantarsari 33.545 32.713 66.258 10 59 7 41,18 17 24 50 24 50,00 48 0 0,00
18 Kawunganten Kawunganten 39.989 38.855 78.844 129 51 124 49,01 253 129 51 124 49,01 253 1 0,40
19 Jeruklegi Jeruklegi I 22.219 21.658 43.877 24 48 26 52,00 50 24 46 28 53,85 52 0 0,00
20 0 Jeruklegi II 12.549 12.157 24.706 20 56 16 44,44 36 21 57 16 43,24 37 2 5,41
21 Kesugihan Kesugihan I 27.817 26.887 54.704 10 48 11 52,38 21 28 55 23 45,10 51 1 1,96
22 0 Kesugihan II 31.931 30.916 62.847 20 49 21 51,22 41 20 49 21 51,22 41 0 0,00
23 Adipala Adipala I 27.601 26.543 54.144 25 56 20 44,44 45 28 48 30 51,72 58 1 1,72
24 0 Adipala II 16.124 15.526 31.650 12 67 6 33,33 18 15 60 10 40,00 25 2 8,00
25 Maos Maos 22.723 22.677 45.400 18 58 13 41,94 31 36 51 35 49,30 71 2 2,82
26 Sampang Sampang 19.955 19.714 39.669 12 50 12 50,00 24 14 52 13 48,15 27 0 0,00
27 Kroya Kroya I 32.139 31.599 63.738 22 56 17 43,59 39 44 56 34 43,59 78 2 2,56
28 0 Kroya II 21.598 21.054 42.652 37 58 27 42,19 64 52 56 41 44,09 93 3 3,23
29 Binangun Binangun 31.756 31.039 62.795 74 58 54 42,19 128 79 58 57 41,91 136 5 3,68
30 Nusawungu Nusawungu I 19.170 18.660 37.830 19 61 12 38,71 31 20 63 12 37,50 32 0 0,00
31 0 Nusawungu II 18.494 18.301 36.795 20 54 17 45,95 37 21 55 17 44,74 38 1 2,63
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 22.997 22.787 45.784 14 78 4 22,22 18 27 73 10 27,03 37 0 0,00
33 0 Cilacap Selatan II 18.266 17.753 36.019 7 88 1 12,50 8 12 86 2 14,29 14 1 7,14
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 25.652 25.035 50.687 24 62 15 38,46 39 27 61 17 38,64 44 1 2,27
35 0 Cilacap Tengah II 18.485 17.991 36.476 16 76 5 23,81 21 18 78 5 21,74 23 0 0,00
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 21.952 21.556 43.508 10 48 11 52,38 21 16 48 17 51,52 33 8 24,24
37 0 Cilacap Utara II 16.508 15.948 32.456 9 56 7 43,75 16 20 65 11 35,48 31 0 0,00
38 Kampunglaut Kampunglaut 7.552 6.874 14.426 4 57 3 42,86 7 9 69 4 30,77 13 0 0,00
RSUD Cilacap 73 70 32 30,48 105 207 66 106 33,87 313 0 0,00
RSUD Majenang 15 50 15 50,00 30 54 56 42 43,75 96 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 912.232 889.340 1.801.572 866 58 633 42 1.499 1.315 58 971 42 2.286 48 2
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 94,93 71,18 83,21
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 144,15 109,18 126,89
Sumber: Bidang PMK
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 1801572
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 80 18 98 9 2 11 11,25 11,11 11,22
2 0 Dayeuhluhur II 35 19 54 4 2 6 11,43 10,53 11,11
3 Wanareja Wanareja I 24 9 33 3 1 4 12,50 11,11 12,12
4 0 Wanareja II 20 8 28 2 1 3 10,00 12,50 10,71
5 Majenang Majenang I 234 254 488 33 29 62 14,10 11,42 12,70
6 Majenang II Majenang II 98 54 152 11 6 17 11,22 11,11 11,18
7 Cimanggu Cimanggu I 165 132 297 21 14 35 12,73 10,61 11,78
8 0 Cimanggu II 198 128 326 25 14 39 12,63 10,94 11,96
9 Karangpucung Karangpucung I 135 7 142 16 1 17 11,85 14,29 11,97
10 0 Karangpucung II 59 67 126 7 8 15 11,86 11,94 11,90
11 Cipari Cipari 221 231 452 29 29 58 13,12 12,55 12,83
12 Sidareja Sidareja 312 198 510 46 23 69 14,74 11,62 13,53
13 Kedungreja Kedungreja 32 37 69 4 5 9 12,50 13,51 13,04
14 Patimuan Patimuan 29 8 37 4 1 5 13,79 12,50 13,51
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 170 137 307 22 16 38 12,94 11,68 12,38
16 0 Gandrungmangu II 54 49 103 6 5 11 11,11 10,20 10,68
17 Bantarsari Bantarsari 87 57 144 10 7 17 11,49 12,28 11,81
18 Kawunganten Kawunganten 987 876 1.863 129 124 253 13,07 14,16 13,58
19 Jeruklegi Jeruklegi I 172 176 348 24 26 50 13,95 14,77 14,37
20 0 Jeruklegi II 168 128 296 20 16 36 11,90 12,50 12,16
21 Kesugihan Kesugihan I 79 85 164 10 11 21 12,66 12,94 12,80
22 0 Kesugihan II 157 154 311 20 21 41 12,74 13,64 13,18
23 Adipala Adipala I 211 190 401 25 20 45 11,85 10,53 11,22
24 0 Adipala II 90 52 142 12 6 18 13,33 11,54 12,68
25 Maos Maos 134 113 247 18 13 31 13,43 11,50 12,55
26 Sampang Sampang 107 113 220 12 12 24 11,21 10,62 10,91
27 Kroya Kroya I 154 125 279 22 17 39 14,29 13,60 13,98
28 0 Kroya II 301 181 482 37 27 64 12,29 14,92 13,28
29 Binangun Binangun 604 460 1.064 74 54 128 12,25 11,74 12,03
30 Nusawungu Nusawungu I 172 101 273 19 12 31 11,05 11,88 11,36
31 0 Nusawungu II 170 165 335 20 17 37 11,76 10,30 11,04
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 102 35 137 14 4 18 13,73 11,43 13,14
33 0 Cilacap Selatan II 60 9 69 7 1 8 11,67 11,11 11,59
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 180 140 320 24 15 39 13,33 10,71 12,19
35 0 Cilacap Tengah II 130 40 170 16 5 21 12,31 12,50 12,35
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 82 98 180 10 11 21 12,20 11,22 11,67
37 0 Cilacap Utara II 70 65 135 9 7 16 12,86 10,77 11,85
38 Kampunglaut Kampunglaut 35 25 60 4 3 7 11,43 12,00 11,67
RSUD Cilacap 73 32 105
RSUD Majenang 15 15 30
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.118 4.744 10.862 866 633 1.499 14,15 13,34 13,80
Sumber: Bidang PMK
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP JUMLAH
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) ANGKA KEBERHASILAN
(COMPLETE RATE) KEMATIAN
BTA (+) DIOBATI* PENGOBATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELAMA
L P L+P L P L+P (SUCCESS RATE/SR)
PENGOBATAN
JUML JUML JUMLA JUML JUML JUML
L P L+P % % % % % % L P L+P L P L+P
AH AH H AH AH AH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 9 4 13 7 77,78 4 100,00 11 84,62 0 0,00 0 0,00 0 0,00 77,78 100,00 84,62 0 0 0
2 0 Dayeuhluhur II 3 0 3 0 0,00 0 #DIV/0! 0 0,00 2 66,67 2 #DIV/0! 4 133,33 66,67 #DIV/0! 133,33 0 0 0
3 Wanareja Wanareja I 3 5 8 3 100,00 5 100,00 8 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
4 0 Wanareja II 1 1 2 1 100,00 1 100,00 2 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
5 Majenang Majenang I 32 26 58 32 100,00 24 92,31 56 96,55 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 92,31 96,55 0 0 0
6 Majenang II Majenang II 15 12 27 13 86,67 9 75,00 22 81,48 0 0,00 0 0,00 0 0,00 86,67 75,00 81,48 0 2 2
7 Cimanggu Cimanggu I 32 21 53 20 62,50 14 66,67 34 64,15 1 3,13 2 9,52 3 5,66 65,63 76,19 69,81 0 0 0
8 0 Cimanggu II 18 1 19 18 100,00 1 100,00 19 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
9 Karangpucung Karangpucung I 5 2 7 5 100,00 2 100,00 7 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
10 0 Karangpucung II 8 7 15 3 37,50 1 14,29 4 26,67 0 0,00 2 28,57 2 13,33 37,50 42,86 40,00 0 0 0
11 Cipari Cipari 47 27 74 35 74,47 20 74,07 55 74,32 0 0,00 0 0,00 0 0,00 74,47 74,07 74,32 0 0 0
12 Sidareja Sidareja 88 40 128 77 87,50 32 80,00 109 85,16 0 0,00 0 0,00 0 0,00 87,50 80,00 85,16 0 0 0
13 Kedungreja Kedungreja 15 8 23 13 86,67 8 100,00 21 91,30 0 0,00 0 0,00 0 0,00 86,67 100,00 91,30 0 0 0
14 Patimuan Patimuan 1 0 1 1 100,00 0 #DIV/0! 1 100,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 0,00 100,00 #DIV/0! 100,00 0 0 0
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 9 4 13 8 88,89 3 75,00 11 84,62 0 0,00 0 0,00 0 0,00 88,89 75,00 84,62 1 0 1
16 0 Gandrungmangu II 12 10 22 1 8,33 3 30,00 4 18,18 0 0,00 0 0,00 0 0,00 8,33 30,00 18,18 0 0 0
17 Bantarsari Bantarsari 16 6 22 11 68,75 6 100,00 17 77,27 0 0,00 0 0,00 0 0,00 68,75 100,00 77,27 5 0 5
18 Kawunganten Kawunganten 184 147 331 183 99,46 145 98,64 328 99,09 0 0,00 0 0,00 0 0,00 99,46 98,64 99,09 0 0 0
19 Jeruklegi Jeruklegi I 33 31 64 31 93,94 30 96,77 61 95,31 0 0,00 0 0,00 0 0,00 93,94 96,77 95,31 2 1 3
20 0 Jeruklegi II 21 14 35 21 100,00 14 100,00 35 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
21 Kesugihan Kesugihan I 10 17 27 10 100,00 17 100,00 27 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
22 0 Kesugihan II 32 29 61 21 65,63 18 62,07 39 63,93 0 0,00 0 0,00 0 0,00 65,63 62,07 63,93 0 0 0
23 Adipala Adipala I 35 30 65 28 80,00 24 80,00 52 80,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 80,00 80,00 80,00 0 0 0
24 0 Adipala II 14 7 21 13 92,86 5 71,43 18 85,71 0 0,00 0 0,00 0 0,00 92,86 71,43 85,71 0 0 0
25 Maos Maos 21 7 28 20 95,24 6 85,71 26 92,86 0 0,00 0 0,00 0 0,00 95,24 85,71 92,86 1 0 1
26 Sampang Sampang 11 11 22 9 81,82 6 54,55 15 68,18 0 0,00 0 0,00 0 0,00 81,82 54,55 68,18 0 0 0
27 Kroya Kroya I 36 22 58 36 100,00 22 100,00 58 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
28 0 Kroya II 28 32 60 23 82,14 28 87,50 51 85,00 0 0,00 1 3,13 1 1,67 82,14 90,63 86,67 0 0 0
29 Binangun Binangun 47 49 96 32 68,09 38 77,55 70 72,92 0 0,00 0 0,00 0 0,00 68,09 77,55 72,92 3 0 3
30 Nusawungu Nusawungu I 11 6 17 10 90,91 6 100,00 16 94,12 0 0,00 0 0,00 0 0,00 90,91 100,00 94,12 0 0 0
31 0 Nusawungu II 12 20 32 10 83,33 16 80,00 26 81,25 0 0,00 0 0,00 0 0,00 83,33 80,00 81,25 0 0 0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 9 8 17 5 55,56 1 12,50 6 35,29 4 44,44 6 75,00 10 58,82 100,00 87,50 94,12 0 1 1
33 0 Cilacap Selatan II 16 7 23 12 75,00 5 71,43 17 73,91 1 6,25 2 28,57 3 13,04 81,25 100,00 86,96 2 0 2
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 64 35 99 39 60,94 17 48,57 56 56,57 2 3,13 1 2,86 3 3,03 64,06 51,43 59,60 2 1 3
35 0 Cilacap Tengah II 26 15 41 9 34,62 12 80,00 21 51,22 0 0,00 0 0,00 0 0,00 34,62 80,00 51,22 0 0 0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 6 4 10 3 50,00 1 25,00 4 40,00 0 0,00 1 25,00 1 10,00 50,00 50,00 50,00 0 0 0
37 0 Cilacap Utara II 8 6 14 8 100,00 5 83,33 13 92,86 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 83,33 92,86 0 0 0
38 Kampunglaut Kampunglaut 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100,00 1 100,00 0 #DIV/0! 0 0,00 0 0,00 #DIV/0! 100,00 100,00 0 0 0
RSUD Cilacap 52 22 74 4 7,69 2 9,09 6 8,11 0 0,00 0 0,00 0 0,00 7,69 9,09 8,11 1 1 2
RSUD Majenang 28 31 59 9 32,14 8 25,81 17 28,81 0 0,00 2 6,45 2 3,39 32,14 32,26 32,20 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.018 725 1.743 784 77,01 560 77,24 1.344 77,11 10 0,98 19 2,62 29 1,66 78,00 79,86 78,77 17 7 24
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 2 1 1

Sumber: Bidang PMK


Keterangan:
* kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
PNEUMONIA PADA BALITA
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 820 789 1.609 82 79 161 5 6,1 1 1,3 6 3,7
2 0 Dayeuhluhur II 650 629 1.279 65 63 128 5 7,7 7 11,1 12 9,4
3 Wanareja Wanareja I 2.628 2.483 5.111 263 248 511 6 2,3 2 0,8 8 1,6
4 0 Wanareja II 1.014 945 1.959 101 95 196 4 3,9 4 4,2 8 4,1
5 Majenang Majenang I 3.757 3.897 7.654 376 390 765 28 7,5 43 11,0 71 9,3
6 0 Majenang II 1.229 1.209 2.438 123 121 244 1 0,8 0 0,0 1 0,4
7 Cimanggu Cimanggu I 1.791 1.670 3.461 179 167 346 4 2,2 7 4,2 11 3,2
8 0 Cimanggu II 1.762 1.668 3.430 176 167 343 36 20,4 26 15,6 62 18,1
9 Karangpucung Karangpucung I 1.581 1.486 3.067 158 149 307 1 0,6 4 2,7 5 1,6
10 0 Karangpucung II 946 878 1.824 95 88 182 0 0,0 0 0,0 0 0,0
11 Cipari Cipari 2.178 2.045 4.223 218 205 422 57 26,2 67 32,8 124 29,4
12 Sidareja Sidareja 1.983 1.964 3.947 198 196 395 0 0,0 1 0,5 1 0,3
13 Kedungreja Kedungreja 3.239 3.012 6.251 324 301 625 3 0,9 1 0,3 4 0,6
14 Patimuan Patimuan 1.757 1.766 3.523 176 177 352 0 0,0 3 1,7 3 0,9
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 2.388 2.500 4.888 239 250 489 2 0,8 3 1,2 5 1,0
16 0 Gandrungmangu II 1.465 1.329 2.794 147 133 279 0 0,0 0 0,0 0 0,0
17 Bantarsari Bantarsari 2.665 2.535 5.200 267 254 520 34 12,8 47 18,5 81 15,6
18 Kawunganten Kawunganten 3.011 3.053 6.064 301 305 606 101 33,5 113 37,0 214 35,3
19 Jeruklegi Jeruklegi I 1.736 1.727 3.463 174 173 346 1 0,6 0 0,0 1 0,3
20 0 Jeruklegi II 936 828 1.764 94 83 176 8 8,5 2 2,4 10 5,7
21 Kesugihan Kesugihan I 2.121 2.007 4.128 212 201 413 0 0,0 0 0,0 0 0,0
22 0 Kesugihan II 2.611 2.494 5.105 261 249 511 7 2,7 4 1,6 11 2,2
23 Adipala Adipala I 2.089 1.969 4.058 209 197 406 38 18,2 41 20,8 79 19,5
24 0 Adipala II 1.312 1.302 2.614 131 130 261 3 2,3 0 0,0 3 1,1
25 Maos Maos 1.530 1.459 2.989 153 146 299 0 0,0 0 0,0 0 0,0
26 Sampang Sampang 1.535 1.413 2.948 154 141 295 47 30,6 53 37,5 100 33,9
27 Kroya Kroya I 2.432 2.248 4.680 243 225 468 45 18,5 35 15,6 80 17,1
28 0 Kroya II 1.897 1.800 3.697 190 180 370 13 6,9 6 3,3 19 5,1
29 Binangun Binangun 2.446 2.286 4.732 245 229 473 1 0,4 0 0,0 1 0,2
30 Nusawungu Nusawungu I 1.521 1.419 2.940 152 142 294 3 2,0 2 1,4 5 1,7
31 0 Nusawungu II 1.591 1.585 3.176 159 159 318 1 0,6 1 0,6 2 0,6
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 1.502 1.482 2.984 150 148 298 0 0,0 0 0,0 0 0,0
33 0 Cilacap Selatan II 1.396 1.334 2.730 140 133 273 23 16,5 15 11,2 38 13,9
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 1.848 1.741 3.589 185 174 359 85 46,0 46 26,4 131 36,5
35 0 Cilacap Tengah II 1.446 1.410 2.856 145 141 286 35 24,2 38 27,0 73 25,6
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 1.422 1.330 2.752 142 133 275 8 5,6 2 1,5 10 3,6
37 0 Cilacap Utara II 1.210 1.235 2.445 121 124 245 6 5,0 10 8,1 16 6,5
38 Kampunglaut Kampunglaut 564 578 1.142 56 58 114 5 8,9 9 15,6 14 12,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 68.009 65.505 133.514 6.801 6.551 13.351 616 9,057625 593 9,052744 1.209 9,05523
Sumber: …………….. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT


HIV AIDS SYPHILIS
AIDS
NO KELOMPOK UMUR PROPOR PROPOR
PROPORSI
SI SI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P KELOMPO
KELOMPO KELOMPO
K UMUR
K UMUR K UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

2 5 - 14 TAHUN 0 1 1 1,49 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

3 15 - 19 TAHUN 2 1 3 4,48 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

4 20 - 24 TAHUN 5 3 8 11,94 2 0 2 11,76 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

5 25 - 49 TAHUN 32 22 54 80,60 10 3 13 76,47 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

6 ≥ 50 TAHUN 1 0 1 1,49 2 0 2 11,76 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 40 27 67 14 3 17 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN 59,70 40,30 82,35 17,65 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi P2WB Bidang PMK


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
NO UNIT TRANSFUSI DARAH POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PMI 11.867 3.354 15.221 11.867 100,00 3.354 100,00 15.221 100,00 4 0,03 0 0,00 4 0,03

JUMLAH 11.867 3.354 15.221 11.867 100,00 3.354 100,00 15.221 100,00 4 0,03 0 - 4 0,03

Sumber: PMI Cilacap


TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENEMUAN L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 12.689 12.652 25.341 272 271 542 172 63 198 73 370 68
2 0 Dayeuhluhur II 11.309 11.544 22.853 242 247 489 242 100 321 130 563 115
3 Wanareja Wanareja I 34.082 33.277 67.359 729 712 1.441 181 25 175 25 356 25
4 0 Wanareja II 14.739 14.521 29.260 315 311 626 229 73 248 80 477 76
5 Majenang Majenang I 47.640 46.703 94.343 1.019 999 2.019 368 36 486 49 854 42
6 Majenang II Majenang II 16.434 16.012 32.446 352 343 694 368 105 376 110 744 107
7 Cimanggu Cimanggu I 25.603 25.007 50.610 548 535 1.083 214 39 245 46 459 42
8 0 Cimanggu II 23.674 22.436 46.110 507 480 987 318 63 326 68 644 65
9 Karangpucung Karangpucung I 23.921 23.140 47.061 512 495 1.007 473 92 429 87 902 90
10 0 Karangpucung II 15.159 14.346 29.505 324 307 631 267 82 323 105 590 93
11 Cipari Cipari 31.978 31.166 63.144 684 667 1.351 631 92 644 97 1.275 94
12 Sidareja Sidareja 29.506 29.194 58.700 631 625 1.256 470 74 446 71 916 73
13 Kedungreja Kedungreja 42.124 40.824 82.948 901 874 1.775 466 52 527 60 993 56
14 Patimuan Patimuan 22.994 22.534 45.528 492 482 974 120 24 103 21 223 23
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 31.862 30.753 62.615 682 658 1.340 622 91 687 104 1.309 98
16 0 Gandrungmangu II 19.496 18.988 38.484 417 406 824 242 58 248 61 490 59
17 Bantarsari Bantarsari 33.545 32.713 66.258 718 700 1.418 534 74 599 86 1.133 80
18 Kawunganten Kawunganten 39.989 38.855 78.844 856 831 1.687 881 103 942 113 1.823 108
19 Jeruklegi Jeruklegi I 22.219 21.658 43.877 475 463 939 136 29 170 37 306 33
20 0 Jeruklegi II 12.549 12.157 24.706 269 260 529 263 98 254 98 517 98
21 Kesugihan Kesugihan I 27.817 26.887 54.704 595 575 1.171 308 52 309 54 617 53
22 0 Kesugihan II 31.931 30.916 62.847 683 662 1.345 191 28 193 29 384 29
23 Adipala Adipala I 27.601 26.543 54.144 591 568 1.159 115 19 88 15 203 18
24 0 Adipala II 16.124 15.526 31.650 345 332 677 145 42 124 37 269 40
25 Maos Maos 22.723 22.677 45.400 486 485 972 305 63 343 71 648 67
26 Sampang Sampang 19.955 19.714 39.669 427 422 849 365 85 370 88 735 87
27 Kroya Kroya I 32.139 31.599 63.738 688 676 1.364 293 43 311 46 604 44
28 0 Kroya II 21.598 21.054 42.652 462 451 913 168 36 175 39 343 38
29 Binangun Binangun 31.756 31.039 62.795 680 664 1.344 149 22 126 19 275 20
30 Nusawungu Nusawungu I 19.170 18.660 37.830 410 399 810 121 29 126 32 247 31
31 0 Nusawungu II 18.494 18.301 36.795 396 392 787 188 48 189 48 377 48
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 22.997 22.787 45.784 492 488 980 429 87 449 92 878 90
33 0 Cilacap Selatan II 18.266 17.753 36.019 391 380 771 212 54 209 55 421 55
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 25.652 25.035 50.687 549 536 1.085 167 30 218 41 385 35
35 0 Cilacap Tengah II 18.485 17.991 36.476 396 385 781 276 70 290 75 566 73
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 21.952 21.556 43.508 470 461 931 321 68 392 85 713 77
37 0 Cilacap Utara II 16.508 15.948 32.456 353 341 695 196 55 219 64 415 60
38 Kampunglaut Kampunglaut 7.552 6.874 14.426 162 147 309 123 76 171 116 294 95
JUMLAH (KAB/KOTA) 912.232 889.340 1.801.572 19.522 19.032 38.554 11.269 57,7 12.049 63,3 23.318 60,5
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber: Bidang PMK


TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 0 0 0 0 0 0 0
2 0 Dayeuhluhur II 0 0 0 0 0 0 0
3 Wanareja Wanareja I 0 0 0 1 1 1 0 1
4 0 Wanareja II 0 0 0 0 0 0 0
5 Majenang Majenang I 0 0 0 2 2 2 0 2
6 Majenang II Majenang II 0 0 0 1 1 2 1 1 2
7 Cimanggu Cimanggu I 0 0 0 2 2 2 0 2
8 0 Cimanggu II 0 0 0 1 1 1 0 1
9 Karangpucung Karangpucung I 0 0 0 1 1 2 1 1 2
10 0 Karangpucung II 0 0 0 0 0 0 0
11 Cipari Cipari 0 0 0 2 1 3 2 1 3
12 Sidareja Sidareja 0 0 0 1 1 1 0 1
13 Kedungreja Kedungreja 0 0 0 2 2 2 0 2
14 Patimuan Patimuan 0 0 0 0 0 0 0
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 0 0 0 0 0 0 0
16 0 Gandrungmangu II 0 0 0 0 0 0 0
17 Bantarsari Bantarsari 0 0 0 2 2 4 2 2 4
18 Kawunganten Kawunganten 0 0 0 2 1 3 2 1 3
19 Jeruklegi Jeruklegi I 0 0 0 1 1 1 0 1
20 0 Jeruklegi II 0 0 0 0 0 0 0
21 Kesugihan Kesugihan I 0 0 0 0 0 0 0
22 0 Kesugihan II 0 0 0 0 0 0 0
23 Adipala Adipala I 0 0 0 0 0 0 0
24 0 Adipala II 0 0 0 0 0 0 0
25 Maos Maos 0 0 0 1 1 1 0 1
26 Sampang Sampang 0 0 0 1 2 3 1 2 3
27 Kroya Kroya I 0 0 0 3 3 3 0 3
28 0 Kroya II 0 0 0 1 1 2 1 1 2
29 Binangun Binangun 0 0 0 1 1 1 0 1
30 Nusawungu Nusawungu I 0 0 0 0 0 0 0
31 0 Nusawungu II 0 0 0 1 1 0 1 1
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 0 0 0 0 0 0 0
33 0 Cilacap Selatan II 0 0 0 0 0 0 0
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 0 0 0 0 0 0 0
35 0 Cilacap Tengah II 0 0 0 0 0 0 0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 0 0 0 1 1 0 1 1
37 0 Cilacap Utara II 0 0 0 0 0 0 0
38 Kampunglaut Kampunglaut 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 25 11 36 25 11 36
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 69,44 30,56 69,44 30,56
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 2,74053092 1,23687229 1,99825486

Sumber: Bidang PMK


TABEL 15
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 0 Dayeuhluhur II - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Wanareja Wanareja I 1 - 0,00 0 0
4 0 Wanareja II - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Majenang Majenang I 2 - 0,00 0 0
6 Majenang II Majenang II 2 - 0,00 0 0
7 Cimanggu Cimanggu I 2 - 0,00 0 0
8 0 Cimanggu II 1 - 0,00 0 0
9 Karangpucung Karangpucung I 2 - 0,00 0 0
10 0 Karangpucung II - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 Cipari Cipari 3 - 0,00 0 0
12 Sidareja Sidareja 1 - 0,00 0 0
13 Kedungreja Kedungreja 2 - 0,00 0 0
14 Patimuan Patimuan - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 0 Gandrungmangu II - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 Bantarsari Bantarsari 4 - 0,00 0 0
18 Kawunganten Kawunganten 3 - 0,00 0 0
19 Jeruklegi Jeruklegi I 1 - 0,00 0 0
20 0 Jeruklegi II - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
21 Kesugihan Kesugihan I - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
22 0 Kesugihan II - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
23 Adipala Adipala I - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
24 0 Adipala II - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
25 Maos Maos 1 - 0,00 0 0
26 Sampang Sampang 3 - 0,00 0 0
27 Kroya Kroya I 3 - 0,00 0 0
28 0 Kroya II 2 - 0,00 0 0
29 Binangun Binangun 1 - 0,00 0 0
30 Nusawungu Nusawungu I - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
31 0 Nusawungu II 1 - 0,00 0 0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
33 0 Cilacap Selatan II - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
35 0 Cilacap Tengah II - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 1 - 0,00 0 0
37 0 Cilacap Utara II - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
38 Kampunglaut Kampunglaut - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 36 - 0,00 - 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -
Sumber: Bidang PMK
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 0 0 0 1 1 2 1 1 2
2 0 Dayeuhluhur II 0 0 0 1 1 1 0 1
3 Wanareja Wanareja I 0 0 0 2 1 3 2 1 3
4 0 Wanareja II 0 0 0 1 1 0 1 1
5 Majenang Majenang I 0 0 0 3 1 4 3 1 4
6 0 Majenang II 0 0 0 1 2 3 1 2 3
7 Cimanggu Cimanggu I 0 0 0 2 2 2 0 2
8 0 Cimanggu II 0 0 0 1 1 1 0 1
9 Karangpucung Karangpucung I 0 0 0 2 1 3 2 1 3
10 0 Karangpucung II 0 0 0 0 0 0 0
11 Cipari Cipari 0 0 0 4 1 5 4 1 5
12 Sidareja Sidareja 0 0 0 1 1 1 0 1
13 Kedungreja Kedungreja 0 0 0 3 3 3 0 3
14 Patimuan Patimuan 0 0 0 1 1 1 0 1
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 0 0 0 2 2 2 0 2
16 0 Gandrungmangu II 0 0 0 1 1 1 0 1
17 Bantarsari Bantarsari 0 0 0 4 2 6 4 2 6
18 Kawunganten Kawunganten 0 0 0 3 1 4 3 1 4
19 Jeruklegi Jeruklegi I 0 0 0 2 2 2 0 2
20 0 Jeruklegi II 0 0 0 1 1 2 1 1 2
21 Kesugihan Kesugihan I 0 0 0 0 0 0 0
22 0 Kesugihan II 0 0 0 0 0 0 0
23 Adipala Adipala I 0 0 0 1 1 1 0 1
24 0 Adipala II 0 0 0 1 1 1 0 1
25 Maos Maos 0 0 0 1 1 1 0 1
26 Sampang Sampang 0 0 0 1 2 3 1 2 3
27 Kroya Kroya I 0 0 0 3 1 4 3 1 4
28 0 Kroya II 0 0 0 1 2 3 1 2 3
29 Binangun Binangun 0 0 0 2 2 2 0 2
30 Nusawungu Nusawungu I 0 0 0 1 1 1 0 1
31 0 Nusawungu II 0 0 0 1 1 0 1 1
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 0 0 0 0 0 0 0
33 0 Cilacap Selatan II 0 0 0 0 0 0 0
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 0 0 0 0 0 0 0
35 0 Cilacap Tengah II 0 0 0 1 1 1 0 1
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 0 0 0 1 1 0 1 1
37 0 Cilacap Utara II 0 0 0 0 0 0 0
38 Kampunglaut Kampunglaut 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 47 19 66 47 19 66
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,51522 0,213642 0,366347
Sumber: Bidang PMK
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
a RFT PB RFT MB
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PB PENDERITA MBa
L P L+P L P L+P
JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA
L P L+P % % % L P L+P % % %
H H H H H H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100
2 0 Dayeuhluhur II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Wanareja Wanareja I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 #DIV/0! 1 100 1 100
4 0 Wanareja II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100
5 Majenang Majenang I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100
6 Majenang II Majenang II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100
7 Cimanggu Cimanggu I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 2 #DIV/0! 2 100 2 100
8 0 Cimanggu II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 #DIV/0! 1 100 1 100
9 Karangpucung Karangpucung I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 2 1 100 1 100 2 100
10 0 Karangpucung II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 Cipari Cipari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 2 1 100 1 100 2 100
12 Sidareja Sidareja 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 2 2 100 #DIV/0! 2 100
13 Kedungreja Kedungreja 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 Patimuan Patimuan 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 0 Gandrungmangu II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 1 3 2 100 1 100 3 100
17 Bantarsari Bantarsari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100
18 Kawunganten Kawunganten 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 #DIV/0! 1 100 1 100
19 Jeruklegi Jeruklegi I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 0 Jeruklegi II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
21 Kesugihan Kesugihan I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100
22 0 Kesugihan II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
23 Adipala Adipala I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 1 3 2 100 1 100 3 100
24 0 Adipala II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
25 Maos Maos 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 2 1 100 1 100 2 100
26 Sampang Sampang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 2 4 2 100 2 100 4 100
27 Kroya Kroya I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100
28 0 Kroya II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100
29 Binangun Binangun 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 2 2 100 #DIV/0! 2 100
30 Nusawungu Nusawungu I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100
31 0 Nusawungu II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 2 2 100 #DIV/0! 2 100
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
33 0 Cilacap Selatan II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 #DIV/0! 1 100 1 100
35 0 Cilacap Tengah II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
37 0 Cilacap Utara II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
38 Kampunglaut Kampunglaut 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 25 13 38 25 100 13 100 38 100


Sumber: Bidang PMK
TABEL 18
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KECAMATAN PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 5.434 0
2 0 Dayeuhluhur II 4.492 0
3 Wanareja Wanareja I 15.496 0
4 0 Wanareja II 6.519 0
5 Majenang Majenang I 22.205 0
6 0 Majenang II 7.704 0
7 Cimanggu Cimanggu I 11.227 0
8 0 Cimanggu II 10.524 0
9 Karangpucung Karangpucung I 10.700 0
10 0 Karangpucung II 6.633 1
11 Cipari Cipari 14.807 0
12 Sidareja Sidareja 13.486 0
13 Kedungreja Kedungreja 19.423 1
14 Patimuan Patimuan 10.294 1
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 14.702 2
16 0 Gandrungmangu II 8.556 1
17 Bantarsari Bantarsari 15.860 0
18 Kawunganten Kawunganten 18.857 0
19 Jeruklegi Jeruklegi I 10.752 0
20 0 Jeruklegi II 5.919 0
21 Kesugihan Kesugihan I 12.937 2
22 0 Kesugihan II 15.215 0
23 Adipala Adipala I 12.383 1
24 0 Adipala II 6.987 0
25 Maos Maos 10.068 0
26 Sampang Sampang 9.062 1
27 Kroya Kroya I 14.506 0
28 0 Kroya II 10.226 0
29 Binangun Binangun 13.723 0
30 Nusawungu Nusawungu I 8.073 0
31 0 Nusawungu II 7.914 0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 10.174 1
33 0 Cilacap Selatan II 9.378 0
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 11.486 0
35 0 Cilacap Tengah II 8.798 0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 10.245 0
37 0 Cilacap Utara II 7.718 1
38 Kampunglaut Kampunglaut 3.462 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 415.945 12
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2,88
Sumber: Bidang PMK
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:
415.945
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
JUMLAH KASUS PD3I
DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 0 0 0 0
2 0 Dayeuhluhur II 0 0 0 0
3 Wanareja Wanareja I 0 0 0 0
4 0 Wanareja II 0 0 0 0
5 Majenang Majenang I 0 0 0 0
6 Majenang II Majenang II 0 0 0 0
7 Cimanggu Cimanggu I 0 0 0 0
8
9 Karangpucung
10
0

0
Cimanggu II
Karangpucung I
Karangpucung II
0
0
0
NIHIL 0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 Cipari Cipari 0 0 0 0
12 Sidareja Sidareja 0 0 0 0
13 Kedungreja Kedungreja 0 0 0 0
14 Patimuan Patimuan 0 0 0 0
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 0 0 0 0
16 0 Gandrungmangu II 0 0 0 0
17 Bantarsari Bantarsari 0 0 0 0
18 Kawunganten Kawunganten 0 0 0 0
19 Jeruklegi Jeruklegi I 0 0 0 0
20 0 Jeruklegi II 0 0 0 0
21 Kesugihan Kesugihan I 0 0 0 0
22 0 Kesugihan II 0 0 0 0
23 Adipala Adipala I 0 0 0 0
24 0 Adipala II 0 0 0 0
25 Maos Maos 0 0 0 0
26 Sampang Sampang 0 0 0 0
27 Kroya Kroya I 0 0 0 0
28 0 Kroya II 0 0 0 0
29 Binangun Binangun 0 0 0 0
30 Nusawungu Nusawungu I 0 0 0 0
31 0 Nusawungu II 0 0 0 0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 0 0 0 0
33 0 Cilacap Selatan II 0 0 0 0
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 0 0 0 0
35 0 Cilacap Tengah II 0 0 0 0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 0 0 0 0
37 0 Cilacap Utara II 0 0 0 0
38 Kampunglaut Kampunglaut 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Bidang PMK
TABEL 20
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
JUMLAH KASUS PD3I
CAMPAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 Dayeuhluhur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Wanareja Wanareja I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 Wanareja II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Majenang Majenang I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Majenang II Majenang II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Cimanggu Cimanggu I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 Cimanggu II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Karangpucung Karangpucung I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 Karangpucung II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Cipari Cipari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Sidareja Sidareja 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Kedungreja Kedungreja 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Patimuan Patimuan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 Gandrungmangu II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Bantarsari Bantarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Kawunganten Kawunganten 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Jeruklegi Jeruklegi I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 0 Jeruklegi II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Kesugihan Kesugihan I 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
22 0 Kesugihan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Adipala Adipala I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 0 Adipala II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Maos Maos 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 Sampang Sampang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 Kroya Kroya I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 0 Kroya II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 Binangun Binangun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Nusawungu Nusawungu I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 0 Nusawungu II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 0 Cilacap Selatan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 0 Cilacap Tengah II 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 0 Cilacap Utara II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 Kampunglaut Kampunglaut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
Sumber: Bidang PMK
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 2 2 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 0 Dayeuhluhur II 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0
3 Wanareja Wanareja I 18 20 38 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 0 Wanareja II 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 Majenang Majenang I 25 26 51 0 1 1 0,0 3,8 2,0
6 Majenang II Majenang II 8 9 17 0 0 0 0,0 0,0 0,0
7 Cimanggu Cimanggu I 6 7 13 0 1 1 0,0 14,3 7,7
8 0 Cimanggu II 3 2 5 0 0 0 0,0 0,0 0,0
9 Karangpucung Karangpucung I 3 3 6 0 0 0 0,0 0,0 0,0
10 0 Karangpucung II 3 3 6 0 0 0 0,0 0,0 0,0
11 Cipari Cipari 2 2 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
12 Sidareja Sidareja 4 6 10 0 0 0 0,0 0,0 0,0
13 Kedungreja Kedungreja 9 10 19 0 0 0 0,0 0,0 0,0
14 Patimuan Patimuan 3 3 6 0 0 0 0,0 0,0 0,0
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 5 6 11 0 0 0 0,0 0,0 0,0
16 0 Gandrungmangu II 4 4 8 0 0 0 0,0 0,0 0,0
17 Bantarsari Bantarsari 2 1 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
18 Kawunganten Kawunganten 7 8 15 0 0 0 0,0 0,0 0,0
19 Jeruklegi Jeruklegi I 17 18 35 1 0 1 5,9 0,0 2,9
20 0 Jeruklegi II 2 2 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
21 Kesugihan Kesugihan I 10 12 22 0 0 0 0,0 0,0 0,0
22 0 Kesugihan II 15 16 31 0 1 1 0,0 6,3 3,2
23 Adipala Adipala I 7 8 15 0 0 0 0,0 0,0 0,0
24 0 Adipala II 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
25 Maos Maos 7 6 13 0 0 0 0,0 0,0 0,0
26 Sampang Sampang 8 8 16 0 0 0 0,0 0,0 0,0
27 Kroya Kroya I 1 1 2 0 1 1 0,0 100,0 50,0
28 0 Kroya II 2 2 4 1 0 1 50,0 0,0 25,0
29 Binangun Binangun 1 2 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
30 Nusawungu Nusawungu I 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
31 0 Nusawungu II 2 2 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 44 45 89 0 0 0 0,0 0,0 0,0
33 0 Cilacap Selatan II 35 32 67 3 1 4 8,6 3,1 6,0
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 140 143 283 0 0 0 0,0 0,0 0,0
35 0 Cilacap Tengah II 20 25 45 0 0 0 0,0 0,0 0,0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 69 71 140 0 0 0 0,0 0,0 0,0
37 0 Cilacap Utara II 28 32 60 0 2 2 0,0 6,3 3,3
38 Kampunglaut Kampunglaut 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 517 540 1.057 5 7 12 1,0 1,3 1,1
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 56,7 60,7 58,7
Sumber: Bidang PMK
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 0 Dayeuhluhur II - 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Wanareja Wanareja I 1 0 1 1 - 1 1 100,00 - #DIV/0! 1 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
4 0 Wanareja II 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Majenang Majenang I 1 0 1 1 - 1 1 100,00 - #DIV/0! 1 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
6 Majenang II Majenang II 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 Cimanggu Cimanggu I 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 0 Cimanggu II 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 Karangpucung Karangpucung I 2 0 2 2 - 2 2 100,00 - #DIV/0! 2 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
10 0 Karangpucung II 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 Cipari Cipari 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 Sidareja Sidareja 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 Kedungreja Kedungreja 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 Patimuan Patimuan 1 0 1 1 - 1 1 100,00 - #DIV/0! 1 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 1 0 1 1 - 1 1 100,00 - #DIV/0! 1 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
16 0 Gandrungmangu II 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 Bantarsari Bantarsari 1 0 1 1 - 1 1 100,00 - #DIV/0! 1 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
18 Kawunganten Kawunganten 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 Jeruklegi Jeruklegi I 4 0 4 4 - 4 4 100,00 - #DIV/0! 4 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
20 0 Jeruklegi II 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
21 Kesugihan Kesugihan I 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
22 0 Kesugihan II 1 0 1 1 - 1 1 100,00 - #DIV/0! 1 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
23 Adipala Adipala I 2 0 2 2 - 2 2 100,00 - #DIV/0! 2 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
24 0 Adipala II 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
25 Maos Maos 1 0 1 1 - 1 1 100,00 - #DIV/0! 1 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
26 Sampang Sampang 1 0 1 1 - 1 1 100,00 - #DIV/0! 1 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
27 Kroya Kroya I 2 0 2 2 - 2 2 100,00 - #DIV/0! 2 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
28 0 Kroya II 1 0 1 1 - 1 1 100,00 - #DIV/0! 1 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
29 Binangun Binangun 7 0 7 7 - 7 7 100,00 - #DIV/0! 7 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
30 Nusawungu Nusawungu I 6 0 6 6 - 6 6 100,00 - #DIV/0! 6 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
31 0 Nusawungu II 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 1 0 1 1 - 1 1 100,00 - #DIV/0! 1 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
33 0 Cilacap Selatan II 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
35 0 Cilacap Tengah II 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 3 0 3 3 - 3 3 100,00 - #DIV/0! 3 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
37 0 Cilacap Utara II 1 0 1 1 - 1 1 100,00 - #DIV/0! 1 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
38 Kampunglaut Kampunglaut 0 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 37 0 37 37 - 37 37 100,00 - #DIV/0! 37 100,00 0 0 0 0 #DIV/0! 0


JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Bidang PMK
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 0 0 0 - - 0
2 0 Dayeuhluhur II 0 0 0 0
3 Wanareja Wanareja I 0 0 0 1 1
4 0 Wanareja II 0 0 0 0
5 Majenang Majenang I 0 0 0 0
6 Majenang II Majenang II 0 0 0 0
7 Cimanggu Cimanggu I 0 0 0 1 1
8 0 Cimanggu II 0 0 0 0
9 Karangpucung Karangpucung I 0 0 0 0
10 0 Karangpucung II 0 0 0 0
11 Cipari Cipari 0 0 0 0
12 Sidareja Sidareja 0 0 0 1 3 4
13 Kedungreja Kedungreja 0 0 0 0
14 Patimuan Patimuan 0 0 0 0
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 0 0 0 1 1
16 0 Gandrungmangu II 0 0 0 0
17 Bantarsari Bantarsari 0 0 0 1 1 2
18 Kawunganten Kawunganten 0 0 0 1 1
19 Jeruklegi Jeruklegi I 0 0 0 0
20 0 Jeruklegi II 0 0 0 0
21 Kesugihan Kesugihan I 0 0 0 1 1 2
22 0 Kesugihan II 0 0 0 1 1 2
23 Adipala Adipala I 0 0 0 0
24 0 Adipala II 0 0 0 0
25 Maos Maos 0 0 0 0
26 Sampang Sampang 0 0 0 0
27 Kroya Kroya I 0 0 0 1 1
28 0 Kroya II 0 0 0 0
29 Binangun Binangun 0 0 0 0
30 Nusawungu Nusawungu I 0 0 0 1 1
31 0 Nusawungu II 0 0 0 0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 0 0 0 1 1
33 0 Cilacap Selatan II 0 0 0 0
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 0 0 0 0
35 0 Cilacap Tengah II 0 0 0 0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 0 0 0 0
37 0 Cilacap Utara II 0 0 0 1 1
38 Kampunglaut Kampunglaut 0 0 0 - - 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 8 10 18
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 1 1 1

Sumber: Bidang PMK


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

0 0 0 8 10 18
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18
LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI
LAKI- PEREMP
+ JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
LAKI UAN
PEREMPU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 9.313 9.422 18.735 7.496 80,49 8.055 85,49 15.551 83,00 278 3,71 523 6,49 801 5,15
2 0 Dayeuhluhur II 8.532 8.899 17.431 6.654 77,99 7.091 79,68 13.745 78,85 405 6,09 135 1,90 540 3,93
3 Wanareja Wanareja I 24.390 24.236 48.626 9.414 38,60 9.661 39,86 19.075 39,23 587 6,24 235 2,43 822 4,31
4 0 Wanareja II 10.764 10.623 21.386 12134 112,73 12005 113,01 24.139 112,87 1045 8,61 768 6,40 1813 7,51
5 Majenang Majenang I 33.995 33.676 67.671 35.874 105,53 37.209 110,49 73.083 108,00 1223 3,41 110 0,30 1333 1,82
6 Majenang II Majenang II 11.743 11.450 23.193 12.501 106,45 10.334 90,25 22.835 98,46 767 6,14 675 6,53 1442 6,31
7 Cimanggu Cimanggu I 18.524 18.526 37.050 1.960 10,58 1.420 7,66 3.380 9,12 220 11,22 67 4,72 287 8,49
8 0 Cimanggu II 17.122 16.293 33.415 6138 35,85 3169 19,45 9.307 27,85 312 5,08 276 8,71 588 6,32
9 Karangpucung Karangpucung I 17.180 16.908 34.088 15298 89,05 17426 103,06 32.724 96,00 875 5,72 965 5,54 1840 5,62
10 0 Karangpucung II 10.952 10.495 21.447 6.024 55,00 9.171 87,39 15.195 70,85 309 5,13 667 7,27 976 6,42
11 Cipari Cipari 22.721 22.493 45.214 2204 9,70 25446 113,13 27.650 61,15 223 10,12 234 0,92 457 1,65
12 Sidareja Sidareja 21.148 21.127 42.275 2088 9,87 1922 9,10 4.010 9,49 256 12,26 167 8,69 423 10,55
13 Kedungreja Kedungreja 30.080 29.379 59.459 35.673 118,59 35.086 119,42 70.759 119,00 1203 3,37 1301 3,71 2504 3,54
14 Patimuan Patimuan 16.554 16.495 33.049 4206 25,41 6066 36,77 10.272 31,08 576 13,69 250 4,12 826 8,04
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 22.497 22.092 44.589 10243 45,53 11072 50,12 21.315 47,80 701 6,84 667 6,02 1368 6,42
16 0 Gandrungmangu II 14.050 13.926 27.976 11.456 81,54 11.087 79,61 22.543 80,58 675 5,89 582 5,25 1257 5,58
17 Bantarsari Bantarsari 23.607 23.238 46.845 15888 67,30 9469 40,75 25.357 54,13 712 4,48 334 3,53 1046 4,13
18 Kawunganten Kawunganten 28.076 27.523 55.599 29.875 106,41 3.086 11,21 32.961 59,28 756 2,53 367 11,89 1123 3,41
19 Jeruklegi Jeruklegi I 15.540 15.400 30.940 2558 16,46 3381 21,95 5.939 19,20 320 12,51 156 4,61 476 8,01
20 0 Jeruklegi II 8.834 8.682 17.517 3099 35,08 3786 43,61 6.885 39,31 398 12,84 216 5,71 614 8,92
21 Kesugihan Kesugihan I 19.718 19.351 39.069 18.769 95,19 16.997 87,84 35.766 91,55 1002 5,34 954 5,61 1956 5,47
22 0 Kesugihan II 22.594 22.176 44.769 5611 24,83 17846 80,48 23.457 52,40 656 11,69 757 4,24 1413 6,02
23 Adipala Adipala I 19.967 19.278 39.245 9876 49,46 12401 64,33 22.277 56,76 964 9,76 854 6,89 1818 8,16
24 0 Adipala II 11.765 11.395 23.160 2459 20,90 4771 41,87 7.230 31,22 310 12,61 202 4,23 512 7,08
25 Maos Maos 16.423 16.723 33.146 3927 23,91 10295 61,56 14.222 42,91 325 8,28 420 4,08 745 5,24
26 Sampang Sampang 14.391 14.339 28.730 3927 27,29 10195 71,10 14.122 49,15 412 10,49 553 5,42 965 6,83
27 Kroya Kroya I 23.108 23.136 46.244 8.428 36,47 19.528 84,40 27.956 60,45 712 8,45 667 3,42 1379 4,93
28 0 Kroya II 15.321 15.022 30.343 9873 64,44 9076 60,42 18.949 62,45 521 5,28 424 4,67 945 4,99
29 Binangun Binangun 23.153 23.037 46.190 18.709 80,81 14.356 62,32 33.065 71,59 845 4,52 750 5,22 1595 4,82
30 Nusawungu Nusawungu I 14.111 13.895 28.006 8245 58,43 6825 49,12 15.070 53,81 334 4,05 160 2,34 494 3,28
31 0 Nusawungu II 13.582 13.534 27.116 7.289 53,67 8.370 61,84 15.659 57,75 285 3,91 106 1,27 391 2,50
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 16.670 16.983 33.653 11.290 67,73 9.021 53,12 20.311 60,35 1067 9,45 250 2,77 1317 6,48
33 0 Cilacap Selatan II 12.554 12.322 24.876 7865 62,65 6424 52,13 14.289 57,44 467 5,94 301 4,69 768 5,37
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 18.493 18.477 36.971 4804 25,98 8946 48,42 13.750 37,19 354 7,37 445 4,97 799 5,81
35 0 Cilacap Tengah II 13.070 12.838 25.907 8938 68,39 9871 76,89 18.809 72,60 746 8,35 535 5,42 1281 6,81
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 15.659 15.641 31.299 3456 22,07 9028 57,72 12.484 39,89 320 9,26 512 5,67 832 6,66
37 0 Cilacap Utara II 11.766 11.503 23.269 5423 46,09 5331 46,34 10.754 46,22 356 6,56 289 5,42 645 6,00
38 Kampunglaut Kampunglaut 5.337 4.843 10.180 870 16,30 856 17,68 1.726 16,96 43 4,94 95 11,10 138 8,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 653.304 645.375 1.298.679 370.542 56,72 406.079 62,92 776.621 59,80 21.560 5,82 16.969 4,18 38.529 4,96

Sumber: Bidang PMK


620754 631723 1252477 8736 1,40732 17927 2,83779 26663 2,12882 2997 34,3063 5121 28,5659 8118 30,4467
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESITAS
DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 LAKI-LAKI +
NO KECAMATAN PUSKESMAS TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI + PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 2.453 2.098 4.551 170 6,93 150 7,15 320 7,03 44,12
75 70 46,67 145 45,31
2 0 Dayeuhluhur II 1.500 8.911 10.411 166 11,07 276 3,10 442 4,25 43,98
73 95 34,42 168 38,01
3 Wanareja Wanareja I 4.230 3.421 7.651 258 6,10 62 1,81 320 4,18 24,03
62 53 85,48 115 35,94
4 0 Wanareja II 11934 11900 23.834 96 0,80 106 0,89 202 0,85 61,46
59 11 10,38 70 34,65
5 Majenang Majenang I 2.131 2.567 4.698 185 8,68 207 8,06 392 8,34 40,54
75 31 14,98 106 27,04
6 Majenang II Majenang II 1.897 1.675 3.572 117 6,17 87 5,19 204 5,71 53,85
63 57 65,52 120 58,82
7 Cimanggu Cimanggu I 5423 6015 11.438 126 2,32 1370 22,78 1.496 13,08 185,71
234 264 19,27 498 33,29
8 0 Cimanggu II 4321 5432 9.753 162 3,75 148 2,72 310 3,18 78,40
127 20 13,51 147 47,42
9 Karangpucung Karangpucung I 4.123 3.897 8.020 247 5,99 219 5,62 466 5,81 50,20
124 94 42,92 218 46,78
10 0 Karangpucung II 2.637 2.618 5.255 608 23,06 797 30,44 1.405 26,74 26,32
160 149 18,70 309 21,99
11 Cipari Cipari 3.675 2.345 6.020 65 1,77 146 6,23 211 3,50 158,46
103 19 13,01 122 57,82
12 Sidareja Sidareja 3.044 3.612 6.656 168 5,52 119 3,29 287 4,31 56,55
95 54 45,38 149 51,92
13 Kedungreja Kedungreja 2.532 2.765 5.297 68 2,69 187 6,76 255 4,81 141,18
96 17 9,09 113 44,31
14 Patimuan Patimuan 4.206 5.966 10.172 240 5,71 478 8,01 718 7,06 97,92
235 76 15,90 311 43,31
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 3210 2318 5.528 163 5,08 116 5,00 279 5,05 44,79
73 53 45,69 126 45,16
16 0 Gandrungmangu II 2.654 2.001 4.655 151 5,69 169 8,45 320 6,87 46,36
70 54 31,95 124 38,75
17 Bantarsari Bantarsari 1.345 1987 3.332 148 11,00 187 9,41 335 10,05 68,92
102 67 35,83 169 50,45
18 Kawunganten Kawunganten 6616 6710 13.326 139 2,10 179 2,67 318 2,39 84,89
118 56 31,28 174 54,72
19 Jeruklegi Jeruklegi I 2453 2067 4.520 155 6,32 263 12,72 418 9,25 63,23
98 115 43,73 213 50,96
20 0 Jeruklegi II 2876 2968 5.844 250 8,69 261 8,79 511 8,74 44,00
110 118 45,21 228 44,62
21 Kesugihan Kesugihan I 1765 1849 3.614 140 7,93 170 9,19 310 8,58 63,57
89 59 34,71 148 47,74
22 0 Kesugihan II 1.103 1.567 2.670 117 10,61 146 9,32 263 9,85 72,65
85 50 34,25 135 51,33
23 Adipala Adipala I 5611 5689 11.300 112 2,00 473 8,31 585 5,18 189,29
212 75 15,86 135 23,08
24 0 Adipala II 3452 3987 7.439 106 3,07 167 4,19 273 3,67 103,77
110 13 7,78 287 105,13
25 Maos Maos 2.546 2.763 5.309 145 5,70 191 6,91 336 6,33 82,07
119 20 10,47 123 36,61
26 Sampang Sampang 3.412 3.120 6.532 159 4,66 178 5,71 337 5,16 71,70
114 16 8,99 139 41,25
27 Kroya Kroya I 1384 1540 2.924 98 7,08 144 9,35 242 8,28 121,43
119 9 6,25 130 53,72
28 0 Kroya II 987 994 1.981 98 9,93 296 29,78 394 19,89 112,24
110 51 17,23 128 32,49
29 Binangun Binangun 1.675 1.907 3.582 139 8,30 179 9,39 318 8,88 93,53
130 16 8,94 161 50,63
30 Nusawungu Nusawungu I 2.901 3.012 5.913 260 8,96 289 9,59 549 9,28 54,62
142 38 13,15 146 26,59
31 0 Nusawungu II 1.098 1.652 2.750 135 12,30 192 11,62 327 11,89 86,67
117 18 9,38 180 55,05
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 7774 7.618 15.392 386 4,97 332 4,36 718 4,66 43,26
167 46 13,86 135 18,80
33 0 Cilacap Selatan II 5.234 5.102 10.336 171 3,27 198 3,88 369 3,57 72,51
124 20 10,10 213 57,72
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 4.523 387 4.910 596 13,18 198 51,16 794 16,17 19,97
119 120 60,61 144 18,14
35 0 Cilacap Tengah II 3765 3871 7.636 239 6,35 208 5,37 447 5,85 49,37
118 20 9,62 239 53,47
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 4804 8846 13.650 223 4,64 537 6,07 760 5,57 60,54
135 87 16,20 138 18,16
37 0 Cilacap Utara II 2791 2865 5.656 296 10,61 218 7,61 514 9,09 50,34
149 22 10,09 222 43,19
38 Kampunglaut Kampunglaut 1345 1876 3.221 620 46,10 806 42,96 1.426 44,27 514 82,90 151 18,73 171 11,99
JUMLAH (KAB/KOTA) 129.430 139.918 269.348 7.722 5,97 10.449 7,47 18.171 6,75 4.825 62,48 2.304 22,05 6.599 36,32
Sumber: Bidang PMK

0 8736 #DIV/0! 17927 #DIV/0! 26663 #DIV/0! 4036 46,2 7906 44,101 11942 44,78866
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM
PEREMPUAN IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DAN PAYUDARA
USIA 30-50 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 3841 99 2,58 0 0,00 0 0,00
2 0 Dayeuhluhur II 3149 85 3 0 0,00 0 0,00
3 Wanareja Wanareja I 10241 79 1 0 0,00 0 0,00
4 0 Wanareja II 4294 185 4 0 0,00 0 0,00
5 Majenang Majenang I 14523 142 1 0 0,00 0 0,00
6 Majenang II Majenang II 5224 990 19 0 0,00 0 0,00
7 Cimanggu Cimanggu I 7731 682 9 0 0,00 0 0,00
8 0 Cimanggu II 6982 137 2 0 0,00 0 0,00
9 Karangpucung Karangpucung I 7205 6 0 0 0,00 0 0,00
10 0 Karangpucung II 4701 577 12 0 0,00 0 0,00
11 Cipari Cipari 9036 1195 13 0 0,00 0 0,00
12 Sidareja Sidareja 8530 1535 18 3 0,20 1 0,07
13 Kedungreja Kedungreja 12148 2 0 0 0,00 0 0,00
14 Patimuan Patimuan 6898 582 8 0 0,00 0 0,00
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 8878 1093 12 0 0,00 0 0,00
16 0 Gandrungmangu II 5744 4 0 0 0,00 0 0,00
17 Bantarsari Bantarsari 9691 1292 13 0 0,00 1 0,08
18 Kawunganten Kawunganten 11608 664 6 0 0,00 0 0,00
19 Jeruklegi Jeruklegi I 6692 798 12 13 1,63 2 0,25
20 0 Jeruklegi II 3662 517 14 0 0,00 0 0,00
21 Kesugihan Kesugihan I 8252 74 6 0 0,00 0 0,00
22 0 Kesugihan II 9873 593 1 2 0,34 0 0,00
23 Adipala Adipala I 8476 66 7 0 0,00 0 0,00
24 0 Adipala II 5116 1 1 0 0,00 0 0,00
25 Maos Maos 7099 7 0 0 0,00 0 0,00
26 Sampang Sampang 6320 351 0 0 0,00 0 0,00
27 Kroya Kroya I 10227 102 3 0 0,00 0 0,00
28 0 Kroya II 6725 135 2 0 0,00 0 0,00
29 Binangun Binangun 10221 75 1 0 0,00 0 0,00
30 Nusawungu Nusawungu I 6078 23 1 0 0,00 0 0,00
31 0 Nusawungu II 5977 128 0 0 0,00 0 0,00
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 7186 34 2 0 0,00 0 0,00
33 0 Cilacap Selatan II 5702 106 1 3 0,00 0 0,00
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 8031 157 1 0 2,83 0 0,00
35 0 Cilacap Tengah II 5552 36 3 0 0,00 0 0,00
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 7166 330 1 0 0,00 2 0,00
37 0 Cilacap Utara II 5248 54 6 0 0,00 0 0,61
38 Kampunglaut Kampunglaut 1857 334 3 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 275.884 13.270 5 21 0,16 6 0,05
Sumber:Bidang PMK
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
292171 81 0,027723491 1 1,234567901 0 0
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN TERANCAM
NO JUMLAH JUMLAH
LUAR BIASA DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
KEC DESA/KEL DIKETAHUI AKHIR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Diare 1 1 13 0 0 0 200 6,50 - - -
2 chikungunya 1 1 01/01/2015 01/01/2015 23 27 50 0 420 11,90 - - -
3 Leptospirosis 1 1 1 1 0 120 0,83 - - -
4 Campak 1 1 22-1-2015 22-1-2015 8 1 7 0 180 4,44 - - -
5 Chikungunya 1 1 01/01/2015 01/01/2015 31 40 71 0 200 35,50 - - -
6 Chikungunya 1 1 01/01/2015 01/01/2015 16 11 27 0 140 19,29 - - -
7 Campak Klinis 1 1 02/04/2015 02/04/2015 5 2 2 1 0 210 2,38 - - -
8 Leptospirosis 1 1 28-2-2015 28-2-2015 1 1 1 0 150 0,67 - - -
9 rubella 1 1 8 0 80 10,00 - - -
10 Chikungunya 1 1 19-52015 19-52015 5 7 12 2 5 2 1 1 1 0 750 1,60 - - -
11 Scabies 1 1 06/01/2015 06/01/2015 27 27 0 300 9,00 - - -
12 Keracunan makanan 1 1 13-6-2015 13-6-2015 70 0 136 51,47 - - -
13 leptospirosis 1 1 28-7-2015 28-7-2015 1 1 1 0 5388 0,02 - - -
14 diare 1 1 19-10-2015 19-10-2015 16 0 2027 0,79 - - -
15 leptospirosis 1 1 20-10-2015 20-10-2015 1 1 0 120 0,83 - - -
16 keracunan makanan 1 1 17-11-2015 17-11-2015 22 0 180 12,22 - - -
17 keracunan makanan 1 1 23-12-2015 23-12-2015 11 1 2 8 0 11 100,00 - - -

Sumber: Bidang PMK


TABEL 28
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 0 0 #DIV/0!
2 0 Dayeuhluhur II 0 0 #DIV/0!
3 Wanareja Wanareja I 0 0 #DIV/0!
4 0 Wanareja II 0 0 #DIV/0!
5 Majenang Majenang I 2 2 100,00
6 Majenang II Majenang II 0 0 #DIV/0!
7 Cimanggu Cimanggu I 0 0 #DIV/0!
8 0 Cimanggu II 0 0 #DIV/0!
9 Karangpucung Karangpucung I 1 1 100,00
10 0 Karangpucung II 0 0 #DIV/0!
11 Cipari Cipari 0 0 #DIV/0!
12 Sidareja Sidareja 1 1 100,00
13 Kedungreja Kedungreja 0 0 #DIV/0!
14 Patimuan Patimuan 0 0 #DIV/0!
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 0 0 #DIV/0!
16 0 Gandrungmangu II 0 0 #DIV/0!
17 Bantarsari Bantarsari 0 0 #DIV/0!
18 Kawunganten Kawunganten 1 1 100,00
19 Jeruklegi Jeruklegi I 1 1 100,00
20 0 Jeruklegi II 1 1 100,00
21 Kesugihan Kesugihan I 0 0 #DIV/0!
22 0 Kesugihan II 1 1 100,00
23 Adipala Adipala I 0 0 #DIV/0!
24 0 Adipala II 0 0 #DIV/0!
25 Maos Maos 0 0 #DIV/0!
26 Sampang Sampang 0 0 #DIV/0!
27 Kroya Kroya I 1 1 100,00
28 0 Kroya II 1 1 100,00
29 Binangun Binangun 0 0 #DIV/0!
30 Nusawungu Nusawungu I 0 0 #DIV/0!
31 0 Nusawungu II 0 0 #DIV/0!
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 0 0 #DIV/0!
33 0 Cilacap Selatan II 1 1 100,00
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 1 1 100,00
35 0 Cilacap Tengah II 0 0 #DIV/0!
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 1 1 100,00
37 0 Cilacap Utara II 1 1 100,00
38 Kampunglaut Kampunglaut 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 14 14 100,00

Sumber: Bidang PMK


TABEL 29
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS
PERSALINAN MENDAPAT IBU NIFAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 357 357 100,0 348 97,5 356 356 100,0 346 97,2 356 100,0
2 0 Dayeuhluhur II 297 297 100,0 232 78,1 256 252 98,4 236 92,2 256 100,0
3 Wanareja Wanareja I 1154 1154 100,0 1064 92,2 1068 1053 98,6 993 93,0 832 77,9
4 0 Wanareja II 505 505 100,0 456 90,3 447 447 100,0 391 87,5 447 100,0
5 Majenang Majenang I 2020 2020 100,0 1991 98,6 1893 1893 100,0 1.876 99,1 1.892 99,9
6 Majenang II Majenang II 683 683 100,0 668 97,8 630 630 100,0 620 98,4 630 100,0
7 Cimanggu Cimanggu I 881 881 100,0 758 86,0 749 741 98,9 729 97,3 741 98,9
8 0 Cimanggu II 819 819 100,0 760 92,8 781 763 97,7 762 97,6 755 96,7
9 Karangpucung Karangpucung I 715 715 100,0 651 91,0 665 663 99,7 588 88,4 665 100,0
10 0 Karangpucung II 450 450 100,0 431 95,8 432 428 99,1 420 97,2 432 100,0
11 Cipari Cipari 1.128 1.128 100,0 1.128 100,0 1.040 1.040 100,0 1.009 97,0 1.040 100,0
12 Sidareja Sidareja 975 975 100,0 974 99,9 894 894 100,0 894 100,0 897 100,3
13 Kedungreja Kedungreja 1.380 1.380 100,0 1.373 99,5 1.338 1.331 99,5 1.361 101,7 1.331 99,5
14 Patimuan Patimuan 767 767 100,0 708 92,3 775 752 97,0 676 87,2 729 94,1
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 1.148 1.148 100,0 1.120 97,6 1.044 1.044 100,0 1.044 100,0 1.044 100,0
16 0 Gandrungmangu II 632 632 100,0 612 96,8 597 590 98,8 569 95,3 597 100,0
17 Bantarsari Bantarsari 1.243 1.243 100,0 1.152 92,7 1.139 1.138 99,9 1.108 97,3 1.139 100,0
18 Kawunganten Kawunganten 1.496 1.496 100,0 1.367 91,4 1.321 1.321 100,0 1.312 99,3 1.321 100,0
19 Jeruklegi Jeruklegi I 817 817 100,0 802 98,2 818 818 100,0 787 96,2 818 100,0
20 0 Jeruklegi II 369 369 100,0 360 97,6 387 387 100,0 367 94,8 387 100,0
21 Kesugihan Kesugihan I 965 965 100,0 904 93,7 902 902 100,0 873 96,8 893 99,0
22 0 Kesugihan II 1.201 1.201 100,0 1.179 98,2 1.217 1.215 99,8 1.133 93,1 1.215 99,8
23 Adipala Adipala I 1.025 1.025 100,0 981 95,7 948 947 99,9 943 99,5 947 99,9
24 0 Adipala II 638 638 100,0 580 90,9 613 578 94,3 572 93,3 575 93,8
25 Maos Maos 700 700 100,0 644 92,0 662 662 100,0 645 97,4 662 100,0
26 Sampang Sampang 623 623 100,0 599 96,1 599 599 100,0 596 99,5 599 100,0
27 Kroya Kroya I 1.034 1.034 100,0 992 95,9 954 954 100,0 936 98,1 954 100,0
28 0 Kroya II 849 849 100,0 769 90,6 797 796 99,9 773 97,0 787 98,7
29 Binangun Binangun 1.011 1.011 100,0 983 97,2 926 926 100,0 899 97,1 926 100,0
30 Nusawungu Nusawungu I 639 639 100,0 595 93,1 587 587 100,0 576 98,1 587 100,0
31 0 Nusawungu II 739 739 100,0 646 87,4 628 626 99,7 587 93,5 628 100,0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 715 715 100,0 699 97,8 671 671 100,0 665 99,1 670 99,9
33 0 Cilacap Selatan II 578 578 100,0 536 92,7 527 527 100,0 509 96,6 527 100,0
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 824 824 100,0 806 97,8 772 772 100,0 768 99,5 772 100,0
35 0 Cilacap Tengah II 613 613 100,0 613 100,0 621 621 100,0 597 96,1 621 100,0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 904 904 100,0 877 97,0 837 837 100,0 826 98,7 837 100,0
37 0 Cilacap Utara II 590 590 100,0 582 98,6 554 554 100,0 553 99,8 554 100,0
38 Kampunglaut Kampunglaut 295 295 100,0 280 94,9 280 280 100,0 273 97,5 283 101,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 31.779 31.779 100,0 30.220 95,1 29.725 29.595 99,6 28.812 96,9 29.346 98,72498
Sumber: Seksi KIA dan Lansia Bidang Kesga
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
IBU HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 357 357 100,0 338 94,7 346 96,9 348 97,5 43 12,0 1.075 301,1
2 Dayeuhluhur II 297 167 56,2 142 47,8 76 25,6 21 7,1 12 4,0 251 84,5
3 Wanareja Wanareja I 1.154 619 53,6 706 61,2 232 20,1 55 4,8 17 1,5 1.010 87,5
4 Wanareja II 505 82 16,2 148 29,3 115 22,8 30 5,9 37 7,3 330 65,3
5 Majenang Majenang I 2.020 215 10,6 631 31,2 563 27,9 345 17,1 199 9,9 1.738 86,0
6 Majenang II Majenang II 683 496 72,6 368 53,9 255 37,3 127 18,6 108 15,8 858 125,6
7 Cimanggu Cimanggu I 881 881 100,0 790 89,7 448 50,9 224 25,4 132 15,0 1.594 180,9
8 Cimanggu II 819 163 19,9 344 42,0 302 36,9 104 12,7 29 3,5 779 95,1
9 Karangpucung Karangpucung I 715 45 6,3 318 44,5 253 35,4 139 19,4 37 5,2 747 104,5
10 Karangpucung II 450 1 0,2 72 16,0 86 19,1 100 22,2 34 7,6 292 64,9
11 Cipari Cipari 1.128 238 21,1 416 36,9 309 27,4 159 14,1 152 13,5 1.036 91,8
12 Sidareja Sidareja 975 555 56,9 356 36,5 364 37,3 272 27,9 119 12,2 1.111 113,9
13 Kedungreja Kedungreja 1.380 293 21,2 465 33,7 509 36,9 270 19,6 182 13,2 1.426 103,3
14 Patimuan Patimuan 767 281 36,6 244 31,8 198 25,8 82 10,7 67 8,7 591 77,1
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 1.148 899 78,3 812 70,7 583 50,8 501 43,6 433 37,7 2.329 202,9
16 Gandrungmangu II 632 653 103,3 601 95,1 8 1,3 0 - 2 0,3 611 96,7
17 Bantarsari Bantarsari 1.243 215 17,3 293 23,6 266 21,4 132 10,6 76 6,1 767 61,7
18 Kawunganten Kawunganten 1.496 84 5,6 355 23,7 333 22,3 218 14,6 183 12,2 1.089 72,8
19 Jeruklegi Jeruklegi I 817 129 15,8 274 33,5 224 27,4 72 8,8 25 3,1 595 72,8
20 Jeruklegi II 369 34 9,2 64 17,3 57 15,4 53 14,4 33 8,9 207 56,1
21 Kesugihan Kesugihan I 965 287 29,7 389 40,3 367 38,0 173 17,9 82 8,5 1.011 104,8
22 Kesugihan II 1.201 274 22,8 320 26,6 411 34,2 255 21,2 119 9,9 1.105 92,0
23 Adipala Adipala I 1.025 298 29,1 519 50,6 370 36,1 123 12,0 56 5,5 1.068 104,2
24 Adipala II 638 118 18,5 209 32,8 165 25,9 75 11,8 15 2,4 464 72,7
25 Maos Maos 700 176 25,1 236 33,7 180 25,7 46 6,6 50 7,1 512 73,1
26 Sampang Sampang 623 244 39,2 245 39,3 203 32,6 130 20,9 89 14,3 667 107,1
27 Kroya Kroya I 1.034 391 37,8 571 55,2 359 34,7 277 26,8 137 13,2 1.344 130,0
28 Kroya II 849 32 3,8 189 22,3 206 24,3 113 13,3 54 6,4 562 66,2
29 Binangun Binangun 1.011 345 34,1 320 31,7 248 24,5 208 20,6 125 12,4 901 89,1
30 Nusawungu Nusawungu I 639 68 10,6 139 21,8 155 24,3 67 10,5 39 6,1 400 62,6
31 Nusawungu II 739 272 36,8 301 40,7 219 29,6 117 15,8 43 5,8 680 92,0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 715 200 28,0 644 90,1 359 50,2 178 24,9 69 9,7 1.250 174,8
33 Cilacap Selatan II 578 31 5,4 27 4,7 31 5,4 19 3,3 13 2,2 90 15,6
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 824 162 19,7 271 32,9 274 33,3 144 17,5 79 9,6 768 93,2
35 Cilacap Tengah II 613 445 72,6 362 59,1 312 50,9 204 33,3 185 30,2 1.063 173,4
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 904 904 100,0 780 86,3 51 5,6 5 0,6 0 - 836 92,5
37 Cilacap Utara II 590 590 100,0 586 99,3 0 - 0 - 0 - 586 99,3
38 Kampunglaut Kampunglaut 295 271 91,9 279 94,6 279 94,6 279 94,6 279 94,6 1.116 378,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 31.779 11.515 36,2 14.124 44,4 9.716 30,6 5.665 17,8 3.354 10,6 32.859 103,4
Sumber: Seksi KIA dan Lansia Bidang Kesga
33025 8195 24,81453 10385 31,44587 7079 21,43528 4099 12,41181 2616 7,921272 24179 73,21423
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
JUMLAH WUS IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 4.373 236 5,4 200 4,6 177 4,0 135 3,1 48 1,1
2 0 Dayeuhluhur II 3.765 311 8,3 250 6,6 63 1,7 24 0,6 20 0,5
3 Wanareja Wanareja I 12.617 989 7,8 688 5,5 206 1,6 48 0,4 27 0,2
4 0 Wanareja II 5.584 108 1,9 144 2,6 117 2,1 39 0,7 51 0,9
5 Majenang Majenang I 18.831 297 1,6 690 3,7 609 3,2 354 1,9 252 1,3
6 Majenang II Majenang II 6.454 568 8,8 356 5,5 194 3,0 117 1,8 99 1,5
7 Cimanggu Cimanggu I 9.545 1.006 10,5 769 8,1 430 4,5 189 2,0 122 1,3
8 0 Cimanggu II 8.794 208 2,4 283 3,2 277 3,1 106 1,2 20 0,2
9 Karangpucung Karangpucung I 8.784 459 5,2 308 3,5 251 2,9 134 1,5 39 0,4
10 0 Karangpucung II 5.635 183 3,2 176 3,1 77 1,4 91 1,6 38 0,7
11 Cipari Cipari 12.438 225 1,8 290 2,3 239 1,9 107 0,9 106 0,9
12 Sidareja Sidareja 11.700 661 5,6 285 2,4 474 4,1 403 3,4 305 2,6
13 Kedungreja Kedungreja 16.646 1.077 6,5 523 3,1 492 3,0 305 1,8 219 1,3
14 Patimuan Patimuan 8.781 471 5,4 154 1,8 94 1,1 41 0,5 27 0,3
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 12.806 1.115 8,7 1.025 8,0 719 5,6 615 4,8 548 4,3
16 0 Gandrungmangu II 7.569 691 9,1 634 8,4 27 0,4 19 0,3 16 0,2
17 Bantarsari Bantarsari 13.425 559 4,2 364 2,7 296 2,2 164 1,2 89 0,7
18 Kawunganten Kawunganten 16.220 967 6,0 398 2,5 337 2,1 218 1,3 194 1,2
19 Jeruklegi Jeruklegi I 8.951 385 4,3 250 2,8 204 2,3 68 0,8 22 0,2
20 0 Jeruklegi II 4.828 85 1,8 129 2,7 78 1,6 58 1,2 44 0,9
21 Kesugihan Kesugihan I 10.931 782 7,2 457 4,2 436 4,0 174 1,6 86 0,8
22 0 Kesugihan II 12.901 1.011 7,8 710 5,5 199 1,5 123 1,0 63 0,5
23 Adipala Adipala I 11.000 660 6,0 495 4,5 334 3,0 147 1,3 57 0,5
24 0 Adipala II 6.682 125 1,9 165 2,5 164 2,5 74 1,1 20 0,3
25 Maos Maos 8.802 401 4,6 276 3,1 194 2,2 58 0,7 51 0,6
26 Sampang Sampang 7.858 384 4,9 387 4,9 293 3,7 300 3,8 111 1,4
27 Kroya Kroya I 13.078 1.017 7,8 509 3,9 309 2,4 237 1,8 161 1,2
28 0 Kroya II 8.797 330 3,8 286 3,3 240 2,7 156 1,8 72 0,8
29 Binangun Binangun 12.852 561 4,4 280 2,2 219 1,7 155 1,2 104 0,8
30 Nusawungu Nusawungu I 7.510 223 3,0 148 2,0 162 2,2 76 1,0 51 0,7
31 0 Nusawungu II 7.552 517 6,8 316 4,2 238 3,2 136 1,8 41 0,5
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 8.734 425 4,9 664 7,6 348 4,0 215 2,5 87 1,0
33 0 Cilacap Selatan II 7.380 280 3,8 61 0,8 44 0,6 24 0,3 17 0,2
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 10.116 567 5,6 327 3,2 263 2,6 109 1,1 36 0,4
35 0 Cilacap Tengah II 7.440 859 11,5 354 4,8 284 3,8 185 2,5 158 2,1
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 8.878 1.290 14,5 896 10,1 65 0,7 6 0,1 3 0,0
37 0 Cilacap Utara II 6.702 974 14,5 711 10,6 209 3,1 30 0,4 9 0,1
38 Kampunglaut Kampunglaut 2.900 99 3,4 74 2,6 50 1,7 37 1,3 15 0,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 357.859 21.106 5,9 15.032 4,2 9.412 2,6 5.477 1,5 3.428 1,0
Sumber: Bidang PMK
297228 9309,363 3,132061 1585,123 0,533302 346,4996 0,116577 229,4997 0,077213 152,9998 0,051476
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 357 357 100 348 97,48
2 0 Dayeuhluhur II 297 297 100 232 78,11
3 Wanareja Wanareja I 1154 1.154 100 1.064 92,20
4 0 Wanareja II 505 505 100 456 90,30
5 Majenang Majenang I 2020 2.020 100 1.991 98,56
6 Majenang II Majenang II 683 683 100 668 97,80
7 Cimanggu Cimanggu I 881 881 100 758 86,04
8 0 Cimanggu II 819 819 100 760 92,80
9 Karangpucung Karangpucung I 715 715 100 651 91,05
10 0 Karangpucung II 450 450 100 431 95,78
11 Cipari Cipari 1128 1.128 100 1.128 100,00
12 Sidareja Sidareja 975 975 100 974 99,90
13 Kedungreja Kedungreja 1380 1.380 100 1.373 99,49
14 Patimuan Patimuan 767 767 100 708 92,31
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 1148 1.148 100 1.120 97,56
16 0 Gandrungmangu II 632 632 100 612 96,84
17 Bantarsari Bantarsari 1243 1.243 100 1.152 92,68
18 Kawunganten Kawunganten 1496 1.496 100 1.367 91,38
19 Jeruklegi Jeruklegi I 817 817 100 802 98,16
20 0 Jeruklegi II 369 369 100 360 97,56
21 Kesugihan Kesugihan I 965 965 100 904 93,68
22 0 Kesugihan II 1201 1.201 100 1.179 98,17
23 Adipala Adipala I 1025 1.025 100 981 95,71
24 0 Adipala II 638 638 100 580 90,91
25 Maos Maos 700 700 100 644 92,00
26 Sampang Sampang 623 623 100 599 96,15
27 Kroya Kroya I 1034 1.034 100 992 95,94
28 0 Kroya II 849 849 100 769 90,58
29 Binangun Binangun 1011 1.011 100 983 97,23
30 Nusawungu Nusawungu I 639 639 100 595 93,11
31 0 Nusawungu II 739 739 100 646 87,42
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 715 715 100 699 97,76
33 0 Cilacap Selatan II 578 578 100 536 92,73
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 824 824 100 806 97,82
35 0 Cilacap Tengah II 613 613 100 613 100,00
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 904 904 100 877 97,01
37 0 Cilacap Utara II 590 590 100 582 98,64
38 Kampunglaut Kampunglaut 295 295 100 280 94,92
JUMLAH (KAB/KOTA) 31779 31.779 100 30.220 95,09
Sumber: Seksi KIA dan Lansia Bidang PMK
TABEL 33
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL
KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 357 71 65 91,04 172 182 354 26 27 53 26 100,8 21 76,9 47 88,5
2 0 Dayeuhluhur II 297 59 84 141,41 123 132 255 18 20 38 16 86,7 12 60,6 28 73,2
3 Wanareja Wanareja I 1.154 231 162 70,19 569 489 1.058 85 73 159 101 118,3 52 70,9 153 96,4
4 0 Wanareja II 505 101 114 112,87 251 194 445 38 29 67 29 77,0 18 61,9 47 70,4
5 Majenang Majenang I 2.020 404 473 117,08 956 928 1.884 143 139 283 154 107,4 117 84,1 271 95,9
6 Majenang II Majenang II 683 137 142 103,95 321 300 621 48 45 93 43 89,3 44 97,8 87 93,4
7 Cimanggu Cimanggu I 881 176 73 41,43 401 347 748 60 52 112 46 76,5 57 109,5 103 91,8
8 0 Cimanggu II 819 164 70 42,74 386 389 775 58 58 116 12 20,7 15 25,7 27 23,2
9 Karangpucung Karangpucung I 715 143 346 241,96 287 373 660 43 56 99 68 158,0 22 39,3 90 90,9
10 0 Karangpucung II 450 90 162 180,00 190 237 427 29 36 64 17 59,6 43 121,0 60 93,7
11 Cipari Cipari 1.128 226 271 120,12 544 484 1.028 82 73 154 77 94,4 75 103,3 152 98,6
12 Sidareja Sidareja 975 195 211 108,21 472 419 891 71 63 134 35 49,4 97 154,3 132 98,8
13 Kedungreja Kedungreja 1.380 276 265 96,01 660 667 1.327 99 100 199 85 85,9 106 105,9 191 96,0
14 Patimuan Patimuan 767 153 197 128,42 439 329 768 66 49 115 38 57,7 38 77,0 76 66,0
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 1.148 230 217 94,51 514 522 1.036 77 78 155 60 77,8 51 65,1 111 71,4
16 0 Gandrungmangu II 632 126 86 68,04 207 380 587 31 57 88 43 138,5 38 66,7 81 92,0
17 Bantarsari Bantarsari 1.243 249 297 119,47 542 587 1.129 81 88 169 52 64,0 117 132,9 169 99,8
18 Kawunganten Kawunganten 1.496 299 192 64,17 419 898 1.317 63 135 198 74 117,7 87 64,6 161 81,5
19 Jeruklegi Jeruklegi I 817 163 175 107,10 466 350 816 70 53 122 50 71,5 70 133,3 120 98,0
20 0 Jeruklegi II 369 74 87 117,89 209 175 384 31 26 58 44 140,4 8 30,5 52 90,3
21 Kesugihan Kesugihan I 965 193 230 119,17 477 429 906 72 64 136 25 34,9 28 43,5 53 39,0
22 0 Kesugihan II 1.201 240 249 103,66 621 593 1.214 93 89 182 75 80,5 105 118,0 180 98,8
23 Adipala Adipala I 1.025 205 283 138,05 463 475 938 69 71 141 81 116,6 42 58,9 123 87,4
24 0 Adipala II 638 128 150 117,55 254 357 611 38 54 92 56 147,0 33 61,6 89 97,1
25 Maos Maos 700 140 190 135,71 355 309 664 53 46 100 39 73,2 40 86,3 79 79,3
26 Sampang Sampang 623 125 121 97,11 291 302 593 44 45 89 42 96,2 42 92,7 84 94,4
27 Kroya Kroya I 1.034 207 224 108,32 510 437 947 77 66 142 62 81,0 57 87,0 119 83,8
28 0 Kroya II 849 170 152 89,52 455 345 800 68 52 120 77 112,8 40 77,3 117 97,5
29 Binangun Binangun 1.011 202 232 114,74 443 468 911 66 70 137 89 134,3 34 48,1 123 90,0
30 Nusawungu Nusawungu I 639 128 190 148,67 308 273 581 46 41 87 26 56,3 49 119,7 75 86,1
31 0 Nusawungu II 739 148 88 59,54 238 376 614 36 56 92 66 184,9 23 40,8 89 96,6
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 715 143 104 72,73 322 344 666 48 52 100 89 184,3 9 17,4 98 98,1
33 0 Cilacap Selatan II 578 116 32 27,68 244 282 526 37 42 79 60 163,9 18 42,6 78 98,9
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 824 165 143 86,77 386 383 769 58 57 115 50 86,4 51 88,8 101 87,6
35 0 Cilacap Tengah II 613 123 141 115,01 289 331 620 43 50 93 42 96,9 41 82,6 83 89,2
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 904 181 180 99,56 411 424 835 62 64 125 59 95,7 50 78,6 109 87,0
37 0 Cilacap Utara II 590 118 104 88,14 271 281 552 41 42 83 37 91,0 41 97,3 78 94,2
38 Kampunglaut Kampunglaut 295 59 74 125,42 157 122 279 24 18 42 26 110,4 4 21,9 30 71,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 31.779 6.356 6576 103,46 14.623 14.913 29.536 2.193 2.237 4.430 2.071 94,4 1.795 80,2 3.866 87,3
Sumber: Seksi KIA dan Lansia Bidang Kesga
31779 6356 6565 103,291 14623 14913 29536 2193,5 2237 4430,3 0 0 4367 98,57
TABEL 34
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP %
NO KECAMATAN MKJP +
MKJP +
KON OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % NON
DOM VAGINA NYA MKJP
MKJP
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Dayeuhluhur 417 4,9 45 0,5 98 1,1 680 8,0 1.240 14,5 235 2,8 4.364 51,2 2.691 31,5 0 0,0 0 0,0 7.290 85,5 8.530 100,0
2 Wanareja 1.737 9,9 288 1,6 247 1,4 2.838 16,2 5.110 29,1 463 2,6 8.646 49,3 3.327 19,0 0 0,0 0 0,0 12.436 70,9 17.546 100,0
3 Majenang 2.440 11,3 50 0,2 205 0,9 2.670 12,3 5.365 24,8 385 1,8 10.380 48,0 5.517 25,5 0 0,0 0 0,0 16.282 75,2 21.647 100,0
4 Cimanggu 2.624 16,2 263 1,6 235 1,4 2.925 18,0 6.047 37,3 556 3,4 5.380 33,1 4.249 26,2 0 0,0 0 0,0 10.185 62,7 16.232 100,0
5 Karangpucung 482 4,2 23 0,2 141 1,2 908 7,8 1.554 13,4 131 1,1 7.657 66,2 2.233 19,3 0 0,0 0 0,0 10.021 86,6 11.575 100,0
6 Cipari 565 6,7 40 0,5 107 1,3 912 10,8 1.624 19,2 81 1,0 5.609 66,2 1.153 13,6 0 0,0 0 0,0 6.843 80,8 8.467 100,0
7 Sidareja 1.307 17,1 41 0,5 143 1,9 928 12,2 2.419 31,7 475 6,2 2.911 38,2 1.819 23,9 0 0,0 0 0,0 5.205 68,3 7.624 100,0
8 Kedungreja 1.168 12,0 26 0,3 293 3,0 1.716 17,7 3.203 33,0 276 2,8 3.292 33,9 2.943 30,3 0 0,0 0 0,0 6.511 67,0 9.714 100,0
9 Patimuan 384 5,4 21 0,3 73 1,0 676 9,5 1.154 16,2 73 1,0 3.508 49,4 2.369 33,3 0 0,0 0 0,0 5.950 83,8 7.104 100,0
10 Gandrungmangu 1.632 11,5 54 0,4 288 2,0 2.072 14,6 4.046 28,4 408 2,9 6.170 43,4 3.607 25,3 0 0,0 0 0,0 10.185 71,6 14.231 100,0
11 Bantarsari 961 11,3 93 1,1 254 3,0 870 10,2 2.178 25,6 66 0,8 4.608 54,2 1.643 19,3 0 0,0 0 0,0 6.317 74,4 8.495 100,0
12 Kawunganten 456 4,6 35 0,4 279 2,8 872 8,9 1.642 16,7 98 1,0 6.280 63,7 1.833 18,6 0 0,0 0 0,0 8.211 83,3 9.853 100,0
13 Jeruklegi 1.583 17,2 40 0,4 369 4,0 988 10,7 2.980 32,4 386 4,2 4.038 43,9 1.801 19,6 0 0,0 0 0,0 6.225 67,6 9.205 100,0
14 Kesugihan 1.413 10,2 34 0,2 330 2,4 2.873 20,7 4.650 33,4 609 4,4 5.577 40,1 3.071 22,1 0 0,0 0 0,0 9.257 66,6 13.907 100,0
15 Adipala 642 6,0 54 0,5 538 5,0 1.138 10,6 2.372 22,0 290 2,7 5.696 52,8 2.426 22,5 0 0,0 0 0,0 8.412 78,0 10.784 100,0
16 Maos 593 11,3 14 0,3 267 5,1 805 15,3 1.679 32,0 124 2,4 2.332 44,4 1.117 21,3 0 0,0 0 0,0 3.573 68,0 5.252 100,0
17 Sampang 536 9,3 9 0,2 198 3,4 1.105 19,1 1.848 31,9 268 4,6 2.060 35,6 1.609 27,8 0 0,0 0 0,0 3.937 68,1 5.785 100,0
18 Kroya 1.405 8,4 50 0,3 441 2,6 1.393 8,3 3.289 19,7 798 4,8 8.981 53,8 3.626 21,7 0 0,0 0 0,0 13.405 80,3 16.694 100,0
19 Binangun 947 9,8 42 0,4 336 3,5 766 7,9 2.091 21,6 274 2,8 4.695 48,5 2.627 27,1 0 0,0 0 0,0 7.596 78,4 9.687 100,0
20 Nusawungu 1.016 10,3 126 1,3 368 3,7 1.687 17,1 3.197 32,4 322 3,3 3.646 37,0 2.699 27,4 0 0,0 0 0,0 6.667 67,6 9.864 100,0
21 Cilacap Selatan 1.484 16,3 15 0,2 618 6,8 528 5,8 2.645 29,0 954 10,5 3.552 38,9 1.973 21,6 0 0,0 0 0,0 6.479 71,0 9.124 100,0
22 Cilacap Tengah 1.702 18,1 16 0,2 593 6,3 454 4,8 2.765 29,4 639 6,8 3.473 37,0 2.522 26,8 0 0,0 0 0,0 6.634 70,6 9.399 100,0
23 Cilacap Utara 1.300 14,5 11 0,1 264 2,9 526 5,9 2.101 23,4 358 4,0 4.487 49,9 2.041 22,7 0 0,0 0 0,0 6.886 76,6 8.987 100,0
24 Kampunglaut 128 6,4 0 0,0 16 0,8 382 19,1 526 26,3 16 0,8 1.134 56,6 326 16,3 0 0,0 0 0,0 1.476 73,7 2.002 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 26.922 10,7 1.390 0,6 6.701 2,7 30.712 12,2 65.725 26,1 8.285 3,3 118.476 47,1 59.222 23,5 0 0,0 0 0,0 185.983 73,9 251.708 100,0

Sumber: Seksi KIA dan Lansia Bidang Kesga


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KECAMATAN
OBAT LAIN NON + NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA NYA
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Dayeuhluhur 99 5,3 2 0,1 9 0,5 245 13,1 355 18,9 86 4,6 805 43,0 628 33,5 0 0,0 0 0,0 1.519 81,1 1.874 100,0
2 Wanareja 94 2,0 0 0,0 2 0,0 368 7,7 464 9,7 46 1,0 3.127 65,4 1.141 23,9 0 0,0 0 0,0 4.314 90,3 4.778 100,0
3 Majenang 516 12,7 10 0,2 80 2,0 354 8,7 960 23,6 38 0,9 2.722 67,0 341 8,4 0 0,0 0 0,0 3.101 76,4 4.061 100,0
4 Cimanggu 256 8,7 3 0,1 16 0,5 63 2,1 338 11,5 3 0,1 1.325 44,9 1.284 43,5 0 0,0 0 0,0 2.612 88,5 2.950 100,0
5 Karangpucung 62 6,1 0 0,0 12 1,2 258 25,3 332 32,6 0 0,0 679 66,6 8 0,8 0 0,0 0 0,0 687 67,4 1.019 100,0
6 Cipari 156 8,2 0 0,0 0 0,0 306 16,0 462 24,2 52 2,7 1.254 65,8 139 7,3 0 0,0 0 0,0 1.445 75,8 1.907 100,0
7 Sidareja 317 12,9 0 0,0 0 0,0 262 10,7 579 23,6 99 4,0 1.048 42,8 724 29,6 0 0,0 0 0,0 1.871 76,4 2.450 100,0
8 Kedungreja 225 10,3 0 0,0 0 0,0 342 15,7 567 26,0 111 5,1 885 40,6 619 28,4 0 0,0 0 0,0 1.615 74,0 2.182 100,0
9 Patimuan 58 6,4 0 0,0 12 1,3 200 22,2 270 29,9 5 0,6 364 40,4 263 29,2 0 0,0 0 0,0 632 70,1 902 100,0
10 Gandrungmangu 114 6,9 0 0,0 8 0,5 190 11,4 312 18,8 141 8,5 881 53,1 326 19,6 0 0,0 0 0,0 1.348 81,2 1.660 100,0
11 Bantarsari 103 6,5 2 0,1 18 1,1 168 10,5 291 18,3 47 3,0 823 51,7 432 27,1 0 0,0 0 0,0 1.302 81,7 1.593 100,0
12 Kawunganten 101 3,6 0 0,0 23 0,8 233 8,3 357 12,7 136 4,8 1.501 53,5 813 29,0 0 0,0 0 0,0 2.450 87,3 2.807 100,0
13 Jeruklegi 358 16,1 1 0,0 20 0,9 290 13,1 669 30,1 152 6,8 862 38,8 539 24,3 0 0,0 0 0,0 1.553 69,9 2.222 100,0
14 Kesugihan 95 4,6 0 0,0 0 0,0 342 16,7 437 21,3 111 5,4 885 43,1 619 30,2 0 0,0 0 0,0 1.615 78,7 2.052 100,0
15 Adipala 81 4,0 0 0,0 0 0,0 342 16,8 423 20,8 111 5,4 885 43,4 619 30,4 0 0,0 0 0,0 1.615 79,2 2.038 100,0
16 Maos 89 7,8 0 0,0 28 2,4 154 13,4 271 23,6 2 0,2 672 58,5 203 17,7 0 0,0 0 0,0 877 76,4 1.148 100,0
17 Sampang 58 5,6 1 0,1 2 0,2 142 13,7 203 19,5 33 3,2 668 64,2 136 13,1 0 0,0 0 0,0 837 80,5 1.040 100,0
18 Kroya 85 2,1 8 0,2 12 0,3 220 5,4 325 8,0 239 5,9 2.849 70,3 638 15,7 0 0,0 0 0,0 3.726 92,0 4.051 100,0
19 Binangun 38 1,6 0 0,0 3 0,1 226 9,4 267 11,1 30 1,3 1.195 49,8 906 37,8 0 0,0 0 0,0 2.131 88,9 2.398 100,0
20 Nusawungu 174 5,5 0 0,0 30 0,9 325 10,3 529 16,7 53 1,7 1.096 34,7 1.485 46,9 0 0,0 0 0,0 2.634 83,3 3.163 100,0
21 Cilacap Selatan 77 3,7 0 0,0 0 0,0 122 5,9 199 9,6 62 3,0 1.477 71,2 335 16,2 0 0,0 0 0,0 1.874 90,4 2.073 100,0
22 Cilacap Tengah 715 20,4 0 0,0 250 7,1 511 14,6 1.476 42,0 57 1,6 1.298 37,0 680 19,4 0 0,0 0 0,0 2.035 58,0 3.511 100,0
23 Cilacap Utara 101 3,9 0 0,0 44 1,7 121 4,7 266 10,2 170 6,5 1.411 54,3 750 28,9 0 0,0 0 0,0 2.331 89,8 2.597 100,0
24 Kampunglaut 25 5,1 0 0,0 1 0,2 143 29,0 169 34,3 14 2,8 206 41,8 104 21,1 0 0,0 0 0,0 324 65,7 493 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.997 7,3 27 0,0 570 1,0 5.927 10,8 10.521 19,1 1.798 3,3 28.918 52,6 13.732 25,0 0 0,0 0 0,0 44.448 80,9 54.969 100,0

Sumber: Seksi KIA dan Lansia Bidang Kesga


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 11.673 1.874 16,1 8.530 73,1
2 Wanareja Wanareja I 22.593 4.778 21,1 17.546 77,7
3 Majenang Majenang I 28.640 4.061 14,2 21.647 75,6
4 Cimanggu Cimanggu I 21.674 2.950 13,6 16.232 74,9
5 Karangpucung Karangpucung I 14.959 1.019 6,8 11.575 77,4
6 Cipari Cipari 11.543 1.907 16,5 8.467 73,4
7 Sidareja Sidareja 11.143 2.450 22,0 7.624 68,4
8 Kedungreja Kedungreja 13.644 2.182 16,0 9.714 71,2
9 Patimuan Patimuan 9.813 902 9,2 7.104 72,4
10 Gandrungmangu Gandrungmangu I 18.683 1.660 8,9 14.231 76,2
11 Bantarsari Bantarsari 11.811 1.593 13,5 8.495 71,9
12 Kawunganten Kawunganten 14.037 2.807 20,0 9.853 70,2
13 Jeruklegi Jeruklegi I 12.654 2.222 17,6 9.205 72,7
14 Kesugihan Kesugihan I 21.986 2.052 9,3 13.907 63,3
15 Adipala Adipala I 16.349 2.038 12,5 10.784 66,0
16 Maos Maos 7.582 1.148 15,1 5.252 69,3
17 Sampang Sampang 7.767 1.040 13,4 5.785 74,5
18 Kroya Kroya I 21.785 4.051 18,6 16.694 76,6
19 Binangun Binangun 13.352 2.398 18,0 9.687 72,6
20 Nusawungu Nusawungu I 14.933 3.163 21,2 9.864 66,1
21 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 13.093 2.073 15,8 9.124 69,7
22 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 14.921 3.511 23,5 9.399 63,0
23 Cilacap Utara Cilacap Utara I 14.998 2.597 17,3 8.987 59,9
24 Kampunglaut Kampunglaut 2.919 493 16,9 2.002 68,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 352.552 54.969 15,6 251.708 71,4

Sumber: Seksi KIA dan Lansia Bidang Kesga


352552 56705 16,08415213 251967 71,46945699
TABEL 37
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
JUMLA JUMLA JUMLA
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % % % %
H H H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 172 182 354 172 100 182 100 354 100,0 18 10,47 11 6,0 29 8,2
2 0 Dayeuhluhur II 123 132 255 123 100 132 100 255 100,0 2 1,6 11 8,3 13 5,1
3 Wanareja Wanareja I 569 489 1.058 569 100 489 100 1.058 100,0 26 4,6 21 4,3 47 4,4
4 0 Wanareja II 251 194 445 251 100 194 100 445 100,0 11 4,4 10 5,2 21 4,7
5 Majenang Majenang I 956 928 1.884 956 100 928 100 1.884 100,0 25 2,6 23 2,5 48 2,5
6 Majenang II Majenang II 321 300 621 321 100 300 100 621 100,0 10 3,1 3 1,0 13 2,1
7 Cimanggu Cimanggu I 401 347 748 401 100 347 100 748 100,0 14 3,5 10 2,9 24 3,2
8 0 Cimanggu II 386 389 775 386 100 389 100 775 100,0 10 2,6 14 3,6 24 3,1
9 Karangpucung Karangpucung I 287 373 660 287 100 373 100 660 100,0 15 5,2 16 4,3 31 4,7
10 0 Karangpucung II 190 237 427 190 100 237 100 427 100,0 28 14,7 38 16,0 66 15,5
11 Cipari Cipari 544 484 1.028 544 100 484 100 1.028 100,0 32 5,9 18 3,7 50 4,9
12 Sidareja Sidareja 472 419 891 472 100 419 100 891 100,0 8 1,7 11 2,6 19 2,1
13 Kedungreja Kedungreja 660 667 1.327 660 100 667 100 1.327 100,0 65 9,8 54 8,1 119 9,0
14 Patimuan Patimuan 439 329 768 439 100 329 100 768 100,0 16 3,6 25 7,6 41 5,3
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 514 522 1.036 514 100 522 100 1.036 100,0 6 1,2 10 1,9 16 1,5
16 0 Gandrungmangu II 207 380 587 207 100 380 100 587 100,0 23 11,1 19 5,0 42 7,2
17 Bantarsari Bantarsari 542 587 1.129 542 100 587 100 1.129 100,0 23 4,2 31 5,3 54 4,8
18 Kawunganten Kawunganten 419 898 1.317 419 100 898 100 1.317 100,0 31 7,4 41 4,6 72 5,5
19 Jeruklegi Jeruklegi I 466 350 816 466 100 350 100 816 100,0 27 5,8 19 5,4 46 5,6
20 0 Jeruklegi II 209 175 384 209 100 175 100 384 100,0 10 4,8 10 5,7 20 5,2
21 Kesugihan Kesugihan I 477 429 906 477 100 429 100 906 100,0 12 2,5 18 4,2 30 3,3
22 0 Kesugihan II 621 593 1.214 621 100 593 100 1.214 100,0 20 3,2 26 4,4 46 3,8
23 Adipala Adipala I 463 475 938 463 100 475 100 938 100,0 13 2,8 25 5,3 38 4,1
24 0 Adipala II 254 357 611 254 100 357 100 611 100,0 14 5,5 11 3,1 25 4,1
25 Maos Maos 355 309 664 355 100 309 100 664 100,0 20 5,6 10 3,2 30 4,5
26 Sampang Sampang 291 302 593 291 100 302 100 593 100,0 7 2,4 4 1,3 11 1,9
27 Kroya Kroya I 510 437 947 510 100 437 100 947 100,0 16 3,1 25 5,7 41 4,3
28 0 Kroya II 455 345 800 455 100 345 100 800 100,0 24 5,3 13 3,8 37 4,6
29 Binangun Binangun 443 468 911 443 100 468 100 911 100,0 3 0,7 0 0,0 3 0,3
30 Nusawungu Nusawungu I 308 273 581 308 100 273 100 581 100,0 17 5,5 37 13,6 54 9,3
31 0 Nusawungu II 238 376 614 238 100 376 100 614 100,0 17 7,1 26 6,9 43 7,0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 322 344 666 322 100 344 100 666 100,0 4 1,2 3 0,9 7 1,1
33 0 Cilacap Selatan II 244 282 526 244 100 282 100 526 100,0 10 4,1 18 6,4 28 5,3
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 386 383 769 386 100 383 100 769 100,0 9 2,3 6 1,6 15 2,0
35 0 Cilacap Tengah II 289 331 620 289 100 331 100 620 100,0 12 4,2 11 3,3 23 3,7
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 411 424 835 411 100 424 100 835 100,0 12 2,9 13 3,1 25 3,0
37 0 Cilacap Utara II 271 281 552 271 100 281 100 552 100,0 1 0,4 1 0,4 2 0,4
38 Kampunglaut Kampunglaut 157 122 279 157 100 122 100 279 100,0 1 0,6 0 0,0 1 0,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.623 14.913 29.536 14.623 100,0 14.913 100,0 29.536 100,0 612 4,2 642 4,3 1.254 4,2
Sumber: Seksi Gizi
14623 14913 0 0 0 #DIV/0! ##### ##### 0 #####
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 172 182 354 169 98,3 182 100,0 351 99,2 167 97,1 174 95,6 341 96,3
2 0 Dayeuhluhur II 123 132 255 123 100,0 132 100,0 255 100,0 131 106,5 99 75,0 230 90,2
3 Wanareja Wanareja I 569 489 1.058 568 99,8 489 100,0 1.057 99,9 543 95,4 459 93,9 1.002 94,7
4 0 Wanareja II 251 194 445 228 90,8 194 100,0 422 94,8 252 100,4 168 86,6 420 94,4
5 Majenang Majenang I 956 928 1.884 956 100,0 928 100,0 1.884 100,0 959 100,3 921 99,2 1.880 99,8
6 Majenang II Majenang II 321 300 621 321 100,0 300 100,0 621 100,0 310 96,6 298 99,3 608 97,9
7 Cimanggu Cimanggu I 401 347 748 384 95,8 347 100,0 731 97,7 374 93,3 340 98,0 714 95,5
8 0 Cimanggu II 386 389 775 378 97,9 389 100,0 767 99,0 377 97,7 389 100,0 766 98,8
9 Karangpucung Karangpucung I 287 373 660 287 100,0 373 100,0 660 100,0 347 120,9 260 69,7 607 92,0
10 0 Karangpucung II 190 237 427 190 100,0 237 100,0 427 100,0 203 106,8 217 91,6 420 98,4
11 Cipari Cipari 544 484 1.028 544 100,0 484 100,0 1.028 100,0 526 96,7 483 99,8 1.009 98,2
12 Sidareja Sidareja 472 419 891 472 100,0 419 100,0 891 100,0 451 95,6 437 104,3 888 99,7
13 Kedungreja Kedungreja 660 667 1.327 660 100,0 667 100,0 1.327 100,0 717 108,6 600 90,0 1.317 99,2
14 Patimuan Patimuan 439 329 768 407 92,7 329 100,0 736 95,8 354 80,6 302 91,8 656 85,4
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 514 522 1.036 514 100,0 522 100,0 1.036 100,0 514 100,0 516 98,9 1.030 99,4
16 0 Gandrungmangu II 207 380 587 207 100,0 380 100,0 587 100,0 313 151,2 274 72,1 587 100,0
17 Bantarsari Bantarsari 542 587 1.129 535 98,7 587 100,0 1.122 99,4 503 92,8 485 82,6 988 87,5
18 Kawunganten Kawunganten 419 898 1.317 419 100,0 898 100,0 1.317 100,0 651 155,4 649 72,3 1.300 98,7
19 Jeruklegi Jeruklegi I 466 350 816 463 99,4 350 100,0 813 99,6 596 127,9 217 62,1 813 99,6
20 0 Jeruklegi II 209 175 384 209 100,0 175 100,0 384 100,0 203 97,1 177 101,1 380 99,0
21 Kesugihan Kesugihan I 477 429 906 477 100,0 429 100,0 906 100,0 383 80,3 421 98,1 804 88,7
22 0 Kesugihan II 621 593 1.214 583 93,9 593 100,0 1.176 96,9 487 78,4 687 115,9 1.174 96,7
23 Adipala Adipala I 463 475 938 463 100,0 475 100,0 938 100,0 470 101,5 451 94,9 921 98,2
24 0 Adipala II 254 357 611 254 100,0 357 100,0 611 100,0 328 129,1 283 79,3 611 100,0
25 Maos Maos 355 309 664 254 71,5 309 100,0 563 84,8 356 100,3 306 99,0 662 99,7
26 Sampang Sampang 291 302 593 291 100,0 302 100,0 593 100,0 300 103,1 288 95,4 588 99,2
27 Kroya Kroya I 510 437 947 510 100,0 437 100,0 947 100,0 507 99,4 430 98,4 937 98,9
28 0 Kroya II 455 345 800 447 98,2 345 100,0 792 99,0 443 97,4 336 97,4 779 97,4
29 Binangun Binangun 443 468 911 443 100,0 468 100,0 911 100,0 424 95,7 455 97,2 879 96,5
30 Nusawungu Nusawungu I 308 273 581 308 100,0 273 100,0 581 100,0 235 76,3 271 99,3 506 87,1
31 0 Nusawungu II 238 376 614 238 100,0 376 100,0 614 100,0 506 212,6 108 28,7 614 100,0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 322 344 666 322 100,0 344 100,0 666 100,0 306 95,0 343 99,7 649 97,4
33 0 Cilacap Selatan II 244 282 526 244 100,0 282 100,0 526 100,0 222 91,1 304 107,7 526 100,0
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 386 383 769 386 100,0 383 100,0 769 100,0 377 97,7 362 94,5 739 96,1
35 0 Cilacap Tengah II 289 331 620 289 100,0 331 100,0 620 100,0 314 108,7 306 92,4 620 100,0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 411 424 835 411 100,0 424 100,0 835 100,0 433 105,4 397 93,6 830 99,4
37 0 Cilacap Utara II 271 281 552 270 99,6 281 100,0 551 99,8 271 100,0 280 99,6 551 99,8
38 Kampunglaut Kampunglaut 157 122 279 137 87,3 122 100,0 259 92,8 129 82,2 99 81,1 228 81,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 14.623 14.913 29.536 14.361 98,2 14.913 100,0 29.274 99,1 14.982 102,5 13.592 91,1 28.574 96,7

Sumber: Seksi Kia dan Lansia


14623 14913 29536 0 0 29374 99,4515 0 0 28574 96,743
TABEL 39
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH BAYI
USIA 0-6 BULAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS 0-6 BULAN
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 88 104 192 77 87,5 99 95,2 176 91,7
2 0 Dayeuhluhur II 63 74 137 58 92,1 67 90,5 125 91,2
3 Wanareja Wanareja I 279 259 538 206 73,8 195 75,3 401 74,5
4 0 Wanareja II 116 88 204 94 81,0 80 90,9 174 85,3
5 Majenang Majenang I 470 484 954 359 76,4 342 70,7 701 73,5
6 Majenang II Majenang II 147 119 266 120 81,6 78 65,5 198 74,4
7 Cimanggu Cimanggu I 188 166 354 165 87,8 144 86,7 309 87,3
8 0 Cimanggu II 193 192 385 146 75,6 162 84,4 308 80,0
9 Karangpucung Karangpucung I 198 177 375 131 66,2 163 92,1 294 78,4
10 0 Karangpucung II 120 107 227 114 95,0 85 79,4 199 87,7
11 Cipari Cipari 272 220 492 231 84,9 200 90,9 431 87,6
12 Sidareja Sidareja 231 253 484 173 74,9 234 92,5 407 84,1
13 Kedungreja Kedungreja 371 329 700 237 63,9 241 73,3 478 68,3
14 Patimuan Patimuan 202 169 371 138 68,3 115 68,0 253 68,2
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 248 264 512 231 93,1 231 87,5 462 90,2
16 0 Gandrungmangu II 158 155 313 134 84,8 138 89,0 272 86,9
17 Bantarsari Bantarsari 323 252 575 226 70,0 205 81,3 431 75,0
18 Kawunganten Kawunganten 344 331 675 300 87,2 300 90,6 600 88,9
19 Jeruklegi Jeruklegi I 183 160 343 111 60,7 127 79,4 238 69,4
20 0 Jeruklegi II 84 91 175 57 67,9 78 85,7 135 77,1
21 Kesugihan Kesugihan I 252 259 511 171 67,9 187 72,2 358 70,1
22 0 Kesugihan II 308 345 653 189 61,4 220 63,8 409 62,6
23 Adipala Adipala I 199 214 413 165 82,9 158 73,8 323 78,2
24 0 Adipala II 149 141 290 77 51,7 67 47,5 144 49,7
25 Maos Maos 177 200 377 159 89,8 155 77,5 314 83,3
26 Sampang Sampang 134 121 255 111 82,8 75 62,0 186 72,9
27 Kroya Kroya I 245 230 475 206 84,1 193 83,9 399 84,0
28 0 Kroya II 230 167 397 157 68,3 130 77,8 287 72,3
29 Binangun Binangun 238 205 443 147 61,8 136 66,3 283 63,9
30 Nusawungu Nusawungu I 149 139 288 101 67,8 109 78,4 210 72,9
31 0 Nusawungu II 144 146 290 109 75,7 114 78,1 223 76,9
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 135 129 264 112 83,0 111 86,0 223 84,5
33 0 Cilacap Selatan II 118 123 241 86 72,9 86 69,9 172 71,4
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 138 130 268 85 61,6 134 103,1 219 81,7
35 0 Cilacap Tengah II 130 138 268 100 76,9 108 78,3 208 77,6
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 162 182 344 124 76,5 123 67,6 247 71,8
37 0 Cilacap Utara II 132 132 264 101 76,5 96 72,7 197 74,6
38 Kampunglaut Kampunglaut 68 69 137 58 85,3 58 84,1 116 84,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.386 7.064 14.450 5.566 75,4 5.544 78,5 11.110 76,9
Sumber: Bidang Kesga
12872 #DIV/0! #DIV/0! 11110 86,311374
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 172 182 354 144 83,7 174 95,6 318 89,8
2 0 Dayeuhluhur II 123 132 255 98 79,7 132 100,0 230 90,2
3 Wanareja Wanareja I 569 489 1.058 513 90,2 489 100,0 1.002 94,7
4 0 Wanareja II 251 194 445 223 88,8 194 100,0 417 93,7
5 Majenang Majenang I 956 928 1.884 870 91,0 925 99,7 1.795 95,3
6 Majenang II Majenang II 321 300 621 288 89,7 320 106,7 608 97,9
7 Cimanggu Cimanggu I 401 347 748 384 95,8 347 100,0 731 97,7
8 0 Cimanggu II 386 389 775 388 100,5 354 91,0 742 95,7
9 Karangpucung Karangpucung I 287 373 660 340 118,5 320 85,8 660 100,0
10 0 Karangpucung II 190 237 427 183 96,3 237 100,0 420 98,4
11 Cipari Cipari 544 484 1.028 525 96,5 484 100,0 1.009 98,2
12 Sidareja Sidareja 472 419 891 480 101,7 411 98,1 891 100,0
13 Kedungreja Kedungreja 660 667 1.327 660 100,0 667 100,0 1.327 100,0
14 Patimuan Patimuan 439 329 768 346 78,8 329 100,0 675 87,9
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 514 522 1.036 514 100,0 522 100,0 1.036 100,0
16 0 Gandrungmangu II 207 380 587 207 100,0 380 100,0 587 100,0
17 Bantarsari Bantarsari 542 587 1.129 535 98,7 453 77,2 988 87,5
18 Kawunganten Kawunganten 419 898 1.317 402 95,9 898 100,0 1.300 98,7
19 Jeruklegi Jeruklegi I 466 350 816 523 112,2 290 82,9 813 99,6
20 0 Jeruklegi II 209 175 384 209 100,0 175 100,0 384 100,0
21 Kesugihan Kesugihan I 477 429 906 375 78,6 429 100,0 804 88,7
22 0 Kesugihan II 621 593 1.214 552 88,9 593 100,0 1.145 94,3
23 Adipala Adipala I 463 475 938 446 96,3 475 100,0 921 98,2
24 0 Adipala II 254 357 611 254 100,0 357 100,0 611 100,0
25 Maos Maos 355 309 664 352 99,2 309 100,0 661 99,5
26 Sampang Sampang 291 302 593 286 98,3 302 100,0 588 99,2
27 Kroya Kroya I 510 437 947 501 98,2 437 100,0 938 99,0
28 0 Kroya II 455 345 800 447 98,2 345 100,0 792 99,0
29 Binangun Binangun 443 468 911 443 100,0 468 100,0 911 100,0
30 Nusawungu Nusawungu I 308 273 581 283 91,9 233 85,3 516 88,8
31 0 Nusawungu II 238 376 614 238 100,0 376 100,0 614 100,0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 322 344 666 322 100,0 344 100,0 666 100,0
33 0 Cilacap Selatan II 244 282 526 302 123,8 224 79,4 526 100,0
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 386 383 769 375 97,2 351 91,6 726 94,4
35 0 Cilacap Tengah II 289 331 620 289 100,0 331 100,0 620 100,0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 411 424 835 406 98,8 424 100,0 830 99,4
37 0 Cilacap Utara II 271 281 552 257 94,8 275 97,9 532 96,4
38 Kampunglaut Kampunglaut 157 122 279 140 89,2 110 90,2 250 89,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.623 14.913 29.536 14.100 96,4 14.484 97 28.584 96,8
Sumber: Bidang Kesga
TABEL 41
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
DESA/KELURAHAN UCI UCI
1 2 3 4 5 6
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 9 9 100,0
2 0 Dayeuhluhur II 5 5 100,0
3 Wanareja Wanareja I 11 11 100,0
4 0 Wanareja II 5 5 100,0
5 Majenang Majenang I 11 11 100,0
6 Majenang II Majenang II 6 6 100,0
7 Cimanggu Cimanggu I 8 8 100,0
8 0 Cimanggu II 7 7 100,0
9 Karangpucung Karangpucung I 7 7 100,0
10 0 Karangpucung II 7 7 100,0
11 Cipari Cipari 11 11 100,0
12 Sidareja Sidareja 10 10 100,0
13 Kedungreja Kedungreja 11 11 100,0
14 Patimuan Patimuan 7 7 100,0
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 8 8 100,0
16 0 Gandrungmangu II 6 6 100,0
17 Bantarsari Bantarsari 8 8 100,0
18 Kawunganten Kawunganten 12 12 100,0
19 Jeruklegi Jeruklegi I 7 7 100,0
20 0 Jeruklegi II 6 6 100,0
21 Kesugihan Kesugihan I 9 9 100,0
22 0 Kesugihan II 7 7 100,0
23 Adipala Adipala I 9 9 100,0
24 0 Adipala II 7 7 100,0
25 Maos Maos 10 10 100,0
26 Sampang Sampang 10 10 100,0
27 Kroya Kroya I 11 11 100,0
28 0 Kroya II 6 6 100,0
29 Binangun Binangun 17 17 100,0
30 Nusawungu Nusawungu I 9 9 100,0
31 0 Nusawungu II 8 8 100,0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 3 3 100,0
33 0 Cilacap Selatan II 2 2 100,0
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 3 3 100,0
35 0 Cilacap Tengah II 2 2 100,0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 3 3 100,0
37 0 Cilacap Utara II 2 2 100,0
38 Kampunglaut Kampunglaut 4 4 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 284 284 100,0
Sumber: Bidang PMK
284 284 100
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 172 182 354 169 98,26 176 96,70 345 97,46 153 88,95 167 91,76 320 90,40
2 0 Dayeuhluhur II 123 132 255 126 102,44 127 96,21 253 99,22 122 99,19 133 100,76 255 100,00
3 Wanareja Wanareja I 569 489 1058 421 73,99 390 79,75 811 76,65 535 94,02 485 99,18 1020 96,41
4 0 Wanareja II 251 194 445 233 92,83 177 91,24 410 92,13 238 94,82 204 105,15 442 99,33
5 Majenang Majenang I 956 928 1884 873 91,32 851 91,70 1724 91,51 915 95,71 874 94,18 1789 94,96
6 Majenang II Majenang II 321 300 621 314 97,82 325 108,33 639 102,90 318 99,07 319 106,33 637 102,58
7 Cimanggu Cimanggu I 401 347 748 377 94,01 348 100,29 725 96,93 393 98,00 371 106,92 764 102,14
8 0 Cimanggu II 386 389 775 353 91,45 349 89,72 702 90,58 373 96,63 369 94,86 742 95,74
9 Karangpucung Karangpucung I 287 373 660 347 120,91 267 71,58 614 93,03 351 122,30 316 84,72 667 101,06
10 0 Karangpucung II 190 237 427 206 108,42 203 85,65 409 95,78 226 118,95 216 91,14 442 103,51
11 Cipari Cipari 544 484 1028 539 99,08 487 100,62 1026 99,81 564 103,68 494 102,07 1058 102,92
12 Sidareja Sidareja 472 419 891 464 98,31 444 105,97 908 101,91 492 104,24 416 99,28 908 101,91
13 Kedungreja Kedungreja 660 667 1327 625 94,70 579 86,81 1204 90,73 699 105,91 636 95,35 1335 100,60
14 Patimuan Patimuan 439 329 768 336 76,54 290 88,15 626 81,51 411 93,62 334 101,52 745 97,01
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 514 522 1036 509 99,03 505 96,74 1014 97,88 544 105,84 545 104,41 1089 105,12
16 0 Gandrungmangu II 207 380 587 285 137,68 306 80,53 591 100,68 278 134,30 321 84,47 599 102,04
17 Bantarsari Bantarsari 542 587 1129 570 105,17 478 81,43 1048 92,83 660 121,77 630 107,33 1290 114,26
18 Kawunganten Kawunganten 419 898 1317 644 153,70 616 68,60 1260 95,67 692 165,16 695 77,39 1387 105,32
19 Jeruklegi Jeruklegi I 466 350 816 445 95,49 348 99,43 793 97,18 373 80,04 359 102,57 732 89,71
20 0 Jeruklegi II 209 175 384 219 104,78 158 90,29 377 98,18 186 89,00 207 118,29 393 102,34
21 Kesugihan Kesugihan I 477 429 906 435 91,19 444 103,50 879 97,02 461 96,65 452 105,36 913 100,77
22 0 Kesugihan II 621 593 1214 531 85,51 545 91,91 1076 88,63 527 84,86 547 92,24 1074 88,47
23 Adipala Adipala I 463 475 938 474 102,38 466 98,11 940 100,21 489 105,62 472 99,37 961 102,45
24 0 Adipala II 254 357 611 288 113,39 292 81,79 580 94,93 287 112,99 291 81,51 578 94,60
25 Maos Maos 355 309 664 361 101,69 296 95,79 657 98,95 359 101,13 310 100,32 669 100,75
26 Sampang Sampang 291 302 593 298 102,41 280 92,72 578 97,47 299 102,75 281 93,05 580 97,81
27 Kroya Kroya I 510 437 947 519 101,76 437 100,00 956 100,95 507 99,41 452 103,43 959 101,27
28 0 Kroya II 455 345 800 414 90,99 368 106,67 782 97,75 405 89,01 359 104,06 764 95,50
29 Binangun Binangun 443 468 911 272 61,40 279 59,62 551 60,48 462 104,29 439 93,80 901 98,90
30 Nusawungu Nusawungu I 308 273 581 299 97,08 279 102,20 578 99,48 298 96,75 284 104,03 582 100,17
31 0 Nusawungu II 238 376 614 295 123,95 311 82,71 606 98,70 278 116,81 321 85,37 599 97,56
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 322 344 666 323 100,31 357 103,78 680 102,10 327 101,55 350 101,74 677 101,65
33 0 Cilacap Selatan II 244 282 526 248 101,64 256 90,78 504 95,82 266 109,02 222 78,72 488 92,78
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 386 383 769 380 98,45 407 106,27 787 102,34 370 95,85 394 102,87 764 99,35
35 0 Cilacap Tengah II 289 331 620 300 103,81 316 95,47 616 99,35 309 106,92 332 100,30 641 103,39
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 411 424 835 427 103,89 403 95,05 830 99,40 441 107,30 386 91,04 827 99,04
37 0 Cilacap Utara II 271 281 552 270 99,63 282 100,36 552 100,00 270 99,63 282 100,36 552 100,00
38 Kampunglaut Kampunglaut 157 122 279 126 80,25 96 78,69 222 79,57 132 84,08 126 103,28 258 92,47
JUMLAH (KAB/KOTA) 14623 14913 29536 14315 97,89 13538 90,78 27853 94,30 15010 102,65 14391 96,50 29401 99,54
Sumber: Bidang PMK

15060 14682 29742 14329 95,1461 13547 92,2694 27876 93,726 15008 99,6547 15780 107,479 30788 103,517
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

JUMLAH BAYI BAYI DIIMUNISASI


(SURVIVING DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
INFANT) L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA
L P L+P % % % % % % % % % % % %
H H H H H H H H H H H H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 172 182 354 180 105 195 107 375 106 182 105,8 214 117,6 396 111,9 173 100,6 219 120,3 392 110,7 167 97,09 225 123,6 392 110,7
2 0 Dayeuhluhur II 123 132 255 133 108 124 94 257 101 156 126,8 149 112,9 305 119,6 138 112,2 148 112,1 286 112,2 137 111,4 148 112,1 285 111,8
3 Wanareja Wanareja I 569 489 1.058 436 77 448 92 884 84 431 75,75 440 89,98 871 82,33 499 87,7 513 104,9 1.012 95,65 627 110,2 653 133,5 1.280 121
4 0 Wanareja II 251 194 445 236 94 191 98 427 96 236 94,02 191 98,45 427 95,96 217 86,45 245 126,3 462 103,8 217 86,45 245 126,3 462 103,8
5 Majenang Majenang I 956 928 1.884 912 95 885 95 1.797 95 904 94,56 852 91,81 1.756 93,21 905 94,67 875 94,29 1.780 94,48 905 94,67 875 94,29 1.780 94,48
6 Majenang II Majenang II 321 300 621 319 99 321 107 640 103 318 99,07 322 107,3 640 103,1 318 99,07 318 106 636 102,4 322 100,3 329 109,7 651 104,8
7 Cimanggu Cimanggu I 401 347 748 391 98 355 102 746 100 397 99 349 100,6 746 99,73 374 93,27 381 109,8 755 100,9 374 93,27 381 109,8 755 100,9
8 0 Cimanggu II 386 389 775 365 95 363 93 728 94 361 93,52 360 92,54 721 93,03 370 95,85 357 91,77 727 93,81 353 91,45 344 88,43 697 89,94
9 Karangpucung Karangpucung I 287 373 660 332 116 260 70 592 90 361 125,8 258 69,17 619 93,79 329 114,6 277 74,26 606 91,82 329 114,6 277 74,26 606 91,82
10 0 Karangpucung II 190 237 427 223 117 218 92 441 103 223 117,4 218 91,98 441 103,3 215 113,2 205 86,5 420 98,36 215 113,2 205 86,5 420 98,36
11 Cipari Cipari 544 484 1.028 578 106 511 106 1.089 106 584 107,4 516 106,6 1.100 107 522 95,96 491 101,4 1.013 98,54 522 95,96 491 101,4 1.013 98,54
12 Sidareja Sidareja 472 419 891 506 107 429 102 935 105 479 101,5 437 104,3 916 102,8 515 109,1 443 105,7 958 107,5 515 109,1 466 111,2 981 110,1
13 Kedungreja Kedungreja 660 667 1.327 683 103 653 98 1.336 101 683 103,5 653 97,9 1.336 100,7 668 101,2 655 98,2 1.323 99,7 669 101,4 654 98,05 1.323 99,7
14 Patimuan Patimuan 439 329 768 357 81 310 94 667 87 336 76,54 325 98,78 661 86,07 391 89,07 342 104 733 95,44 391 89,07 342 104 733 95,44
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 514 522 1.036 559 109 559 107 1.118 108 560 108,9 575 110,2 1.135 109,6 568 110,5 581 111,3 1.149 110,9 566 110,1 584 111,9 1.150 111
16 0 Gandrungmangu II 207 380 587 321 155 314 83 635 108 292 141,1 307 80,79 599 102 290 140,1 254 66,84 544 92,67 290 140,1 254 66,84 544 92,67
17 Bantarsari Bantarsari 542 587 1.129 550 101 559 95 1.109 98 566 104,4 564 96,08 1.130 100,1 576 106,3 538 91,65 1.114 98,67 570 105,2 530 90,29 1.100 97,43
18 Kawunganten Kawunganten 419 898 1.317 718 171 713 79 1.431 109 737 175,9 713 79,4 1.450 110,1 735 175,4 718 79,96 1.453 110,3 711 169,7 675 75,17 1.386 105,2
19 Jeruklegi Jeruklegi I 466 350 816 348 75 339 97 687 84 333 71,46 343 98 676 82,84 327 70,17 373 106,6 700 85,78 327 70,17 373 106,6 700 85,78
20 0 Jeruklegi II 209 175 384 178 85 197 113 375 98 183 87,56 192 109,7 375 97,66 208 99,52 171 97,71 379 98,7 200 95,69 163 93,14 363 94,53
21 Kesugihan Kesugihan I 477 429 906 459 96 489 114 948 105 399 83,65 376 87,65 775 85,54 456 95,6 402 93,71 858 94,7 455 95,39 399 93,01 854 94,26
22 0 Kesugihan II 621 593 1.214 523 84 541 91 1.064 88 523 84,22 541 91,23 1.064 87,64 531 85,51 530 89,38 1.061 87,4 531 85,51 530 89,38 1.061 87,4
23 Adipala Adipala I 463 475 938 494 107 477 100 971 104 503 108,6 480 101,1 983 104,8 493 106,5 511 107,6 1.004 107 488 105,4 501 105,5 989 105,4
24 0 Adipala II 254 357 611 270 106 257 72 527 86 293 115,4 260 72,83 553 90,51 274 107,9 281 78,71 555 90,83 275 108,3 266 74,51 541 88,54
25 Maos Maos 355 309 664 308 87 303 98 611 92 308 86,76 303 98,06 611 92,02 331 93,24 294 95,15 625 94,13 331 93,24 294 95,15 625 94,13
26 Sampang Sampang 291 302 593 283 97 297 98 580 98 278 95,53 286 94,7 564 95,11 283 97,25 300 99,34 583 98,31 270 92,78 280 92,72 550 92,75
27 Kroya Kroya I 510 437 947 491 96 468 107 959 101 486 95,29 484 110,8 970 102,4 466 91,37 476 108,9 942 99,47 420 82,35 435 99,54 855 90,29
28 0 Kroya II 455 345 800 410 90 380 110 790 99 399 87,69 379 109,9 778 97,25 399 87,69 382 110,7 781 97,63 399 87,69 382 110,7 781 97,63
29 Binangun Binangun 443 468 911 477 108 473 101 950 104 488 110,2 485 103,6 973 106,8 507 114,4 446 95,3 953 104,6 505 114 445 95,09 950 104,3
30 Nusawungu Nusawungu I 308 273 581 296 96 295 108 591 102 292 94,81 312 114,3 604 104 297 96,43 330 120,9 627 107,9 297 96,43 330 120,9 627 107,9
31 0 Nusawungu II 238 376 614 260 109 318 85 578 94 260 109,2 319 84,84 579 94,3 259 108,8 351 93,35 610 99,35 257 108 354 94,15 611 99,51
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 322 344 666 292 91 307 89 599 90 292 90,68 307 89,24 599 89,94 323 100,3 337 97,97 660 99,1 323 100,3 319 92,73 642 96,4
33 0 Cilacap Selatan II 244 282 526 280 115 227 80 507 96 282 115,6 234 82,98 516 98,1 264 108,2 216 76,6 480 91,25 264 108,2 216 76,6 480 91,25
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 386 383 769 362 94 373 97 735 96 362 93,78 377 98,43 739 96,1 363 94,04 377 98,43 740 96,23 362 93,78 376 98,17 738 95,97
35 0 Cilacap Tengah II 289 331 620 245 85 242 73 487 79 300 103,8 306 92,45 606 97,74 308 106,6 277 83,69 585 94,35 308 106,6 277 83,69 585 94,35
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 411 424 835 418 102 415 98 833 100 416 101,2 403 95,05 819 98,08 421 102,4 422 99,53 843 101 421 102,4 422 99,53 843 101
37 0 Cilacap Utara II 271 281 552 254 94 271 96 525 95 255 94,1 265 94,31 520 94,2 255 94,1 266 94,66 521 94,38 252 92,99 267 95,02 519 94,02
38 Kampunglaut Kampunglaut 157 122 279 115 73 106 87 221 79 138 87,9 143 117,2 281 100,7 131 83,44 105 86,07 236 84,59 126 80,25 102 83,61 228 81,72
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.623 14.913 29.536 14.562 100 14.183 95 28.745 97 14.596 99,815 14.238 95,474 28.834 97,623 14.699 100,52 14.407 96,607 29.106 98,544 14.691 100,47 14.409 96,62 29.100 98,524

Sumber: Bidang PMK


Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 172 182 354 74 42,73 81 44,23 154 43,50 666 623 1.288 666 100,00 623 100,00 1.288 100,00 838 805 1.642 739 88,24 703 87,38 1.442 87,82
2 0 Dayeuhluhur II 123 132 255 63 50,81 61 46,21 124 48,43 537 509 1.045 537 100,00 509 100,00 1.045 100,00 660 641 1.300 599 90,83 570 88,91 1.169 89,88
3 Wanareja Wanareja I 569 489 1.058 247 43,32 260 53,07 506 47,83 2.129 1.987 4.116 2.129 100,00 1.983 99,80 4.112 99,90 2.698 2.476 5.174 2.376 88,05 2.243 90,57 4.618 89,25
4 0 Wanareja II 251 194 445 114 45,42 111 57,22 225 50,56 809 739 1.548 809 100,00 739 100,00 1.548 100,00 1.060 933 1.993 923 87,08 850 91,10 1.773 88,96
5 Majenang Majenang I 956 928 1.884 435 45,50 461 49,62 896 47,53 2.836 3.026 5.862 2.836 100,00 3.026 100,00 5.862 100,00 3.792 3.954 7.746 3.271 86,26 3.487 88,18 6.757 87,24
6 Majenang II Majenang II 321 300 621 146 45,48 121 40,33 267 43,00 947 969 1.916 947 100,00 969 100,00 1.916 100,00 1.268 1.269 2.537 1.093 86,19 1.090 85,89 2.183 86,04
7 Cimanggu Cimanggu I 401 347 748 188 46,76 183 52,74 371 49,53 1.439 1.335 2.774 1.439 100,00 1.335 100,00 2.774 100,00 1.840 1.682 3.522 1.626 88,39 1.518 90,25 3.144 89,28
8 0 Cimanggu II 386 389 775 185 47,93 183 46,92 368 47,42 1.413 1.291 2.704 1.380 97,63 1.260 97,64 2.640 97,63 1.799 1.680 3.479 1.598 88,83 1.443 85,89 3.041 87,41
9 Karangpucung Karangpucung I 287 373 660 163 56,62 157 42,09 320 48,41 1.279 1.194 2.473 1.279 100,00 1.194 100,00 2.473 100,00 1.566 1.567 3.133 1.441 92,05 1.351 86,22 2.792 89,13
10 0 Karangpucung II 190 237 427 105 55,26 100 41,98 205 47,89 726 670 1.396 726 100,00 670 100,00 1.396 100,00 916 907 1.823 831 90,72 770 84,84 1.600 87,79
11 Cipari Cipari 544 484 1.028 246 45,22 245 50,62 491 47,76 1.686 1.593 3.279 1.686 100,00 1.593 100,00 3.279 100,00 2.230 2.077 4.307 1.932 86,64 1.838 88,49 3.770 87,53
12 Sidareja Sidareja 472 419 891 240 50,85 220 52,39 460 51,57 1.519 1.522 3.041 1.519 100,00 1.522 100,00 3.041 100,00 1.991 1.941 3.932 1.759 88,35 1.741 89,72 3.500 89,02
13 Kedungreja Kedungreja 660 667 1.327 343 51,89 356 53,30 698 52,60 2.522 2.344 4.865 2.522 100,00 2.344 100,00 4.865 100,00 3.182 3.011 6.192 2.864 90,02 2.699 89,65 5.563 89,84
14 Patimuan Patimuan 439 329 768 204 46,36 184 55,78 387 50,39 1.359 1.381 2.740 1.359 100,00 1.381 100,00 2.740 100,00 1.798 1.710 3.508 1.563 86,90 1.564 91,49 3.127 89,14
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 514 522 1.036 245 47,67 286 54,79 531 51,25 1.919 1.909 3.828 1.919 100,00 1.909 100,00 3.828 100,00 2.433 2.431 4.864 2.164 88,94 2.195 90,29 4.359 89,62
16 0 Gandrungmangu II 207 380 587 156 75,36 139 36,58 295 50,26 1.177 1.063 2.240 1.177 100,00 1.063 100,00 2.240 100,00 1.384 1.443 2.827 1.333 96,32 1.202 83,29 2.535 89,67
17 Bantarsari Bantarsari 542 587 1.129 315 58,03 314 53,49 629 55,67 2.035 1.960 3.995 2.035 100,00 1.960 100,00 3.995 100,00 2.577 2.547 5.124 2.350 91,17 2.274 89,28 4.623 90,23
18 Kawunganten Kawunganten 419 898 1.317 366 87,35 365 40,65 731 55,50 2.334 2.371 4.705 2.334 100,00 2.371 100,00 4.705 100,00 2.753 3.269 6.022 2.700 98,07 2.736 83,70 5.436 90,27
19 Jeruklegi Jeruklegi I 466 350 816 193 41,42 186 53,00 379 46,38 1.385 1.396 2.781 1.392 100,51 1.405 100,64 2.797 100,58 1.851 1.746 3.597 1.578 85,25 1.590 91,09 3.168 88,09
20 0 Jeruklegi II 209 175 384 104 49,76 88 50,29 192 50,00 759 662 1.420 759 100,00 662 100,00 1.420 100,00 968 837 1.804 863 89,15 750 89,60 1.612 89,36
21 Kesugihan Kesugihan I 477 429 906 229 48,01 228 53,03 457 50,39 1.646 1.558 3.204 1.646 100,00 1.558 100,00 3.204 100,00 2.123 1.987 4.110 1.875 88,32 1.785 89,86 3.660 89,06
22 0 Kesugihan II 621 593 1.214 318 51,13 288 48,57 606 49,88 2.045 1.919 3.964 2.045 100,00 1.919 100,00 3.964 100,00 2.666 2.512 5.178 2.363 88,62 2.207 87,86 4.569 88,25
23 Adipala Adipala I 463 475 938 259 55,83 240 50,53 499 53,14 1.657 1.531 3.188 1.659 100,12 1.532 100,07 3.191 100,09 2.120 2.006 4.126 1.916 90,35 1.772 88,33 3.687 89,37
24 0 Adipala II 254 357 611 133 52,36 125 35,01 258 42,23 1.027 1.038 2.065 1.027 100,00 1.038 100,00 2.065 100,00 1.281 1.395 2.676 1.160 90,55 1.163 83,36 2.323 86,81
25 Maos Maos 355 309 664 156 43,80 226 73,14 382 57,45 1.231 1.142 2.373 1.215 98,70 1.132 99,12 2.347 98,90 1.586 1.451 3.037 1.386 87,42 1.358 93,59 2.744 90,37
26 Sampang Sampang 291 302 593 157 53,95 146 48,18 303 51,01 1.266 1.151 2.417 1.266 100,00 1.151 100,00 2.417 100,00 1.557 1.453 3.010 1.423 91,39 1.297 89,23 2.719 90,35
27 Kroya Kroya I 510 437 947 257 50,29 289 66,13 546 57,60 1.779 1.903 3.681 1.779 100,00 1.903 100,00 3.681 100,00 2.289 2.340 4.628 2.035 88,92 2.192 93,67 4.227 91,32
28 0 Kroya II 455 345 800 225 49,34 233 67,39 457 57,13 1.477 1.428 2.904 1.477 100,00 1.428 100,00 2.904 100,00 1.932 1.773 3.704 1.701 88,07 1.660 93,65 3.361 90,74
29 Binangun Binangun 443 468 911 263 59,37 261 55,66 524 57,46 2.015 1.771 3.786 2.015 100,00 1.771 100,00 3.786 100,00 2.458 2.239 4.697 2.278 92,68 2.032 90,73 4.309 91,75
30 Nusawungu Nusawungu I 308 273 581 145 47,08 154 56,41 299 51,46 1.235 1.138 2.372 1.235 100,00 1.138 100,00 2.372 100,00 1.543 1.411 2.953 1.380 89,43 1.292 91,56 2.671 90,45
31 0 Nusawungu II 238 376 614 138 57,98 173 46,01 311 50,65 1.342 1.299 2.641 1.342 100,00 1.299 100,00 2.641 100,00 1.580 1.675 3.255 1.480 93,67 1.472 87,88 2.952 90,69
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 322 344 666 302 93,63 280 81,25 581 87,24 1.080 1.135 2.215 1.080 100,00 1.135 100,00 2.215 100,00 1.402 1.479 2.881 1.381 98,54 1.415 95,64 2.796 97,05
33 0 Cilacap Selatan II 244 282 526 166 67,83 167 59,22 333 63,21 1.131 1.071 2.202 1.131 100,00 1.071 100,00 2.202 100,00 1.375 1.353 2.728 1.297 94,29 1.238 91,50 2.535 92,91
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 386 383 769 201 51,94 203 52,87 403 52,41 1.516 1.433 2.949 1.516 100,00 1.433 100,00 2.949 100,00 1.902 1.816 3.718 1.716 90,24 1.636 90,06 3.352 90,15
35 0 Cilacap Tengah II 289 331 620 191 65,92 177 53,32 367 59,19 1.166 1.131 2.296 1.171 100,43 1.133 100,22 2.304 100,33 1.455 1.462 2.916 1.356 93,23 1.310 89,60 2.666 91,41
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 411 424 835 263 63,99 233 54,83 496 59,34 1.029 942 1.971 1.029 100,00 942 100,00 1.971 100,00 1.440 1.366 2.806 1.292 89,72 1.175 85,98 2.466 87,90
37 0 Cilacap Utara II 271 281 552 137 50,37 147 52,14 283 51,27 941 962 1.903 941 100,00 962 100,00 1.903 100,00 1.212 1.243 2.455 1.077 88,90 1.109 89,18 2.186 89,04
38 Kampunglaut Kampunglaut 157 122 279 97 61,78 106 86,89 203 72,76 405 423 828 405 100,00 423 100,00 828 100,00 562 545 1.107 502 89,32 529 97,06 1.031 93,13

JUMLAH (KAB/KOTA) 14.623 14.913 29.536 7.760 53,07 7.768 52,09 15.528 52,57 53.454 51.509 104.962 53.418 99,93 51.477 99,94 104.895 99,94 68.077 66.422 134.498 61.214 89,92 59.245 89,19 120.458 89,56

Sumber: Bidang Kesga


Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
JUMLA JUMLA JUMLA
L P L+P L P L+P L P L+P % % %
H H H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 353 344 697 320 312 632 90,7 90,7 90,7 2 0,6 2 0,6 4 0,6
2 0 Dayeuhluhur II 244 244 488 228 228 456 93,4 93 93,4 2 0,9 2 0,9 4 0,9
3 Wanareja Wanareja I 1.045 999 2.044 929 896 1.825 88,9 90 89,3 4 0,4 6 0,7 10 0,5
4 0 Wanareja II 447 413 860 411 377 788 91,9 91 91,6 3 0,7 5 1,3 8 1,0
5 Majenang Majenang I 1.724 1.747 3.471 1.520 1.556 3.076 88,2 89 88,6 6 0,4 4 0,3 10 0,3
6 Majenang II Majenang II 563 518 1.081 474 443 917 84,2 86 84,8 2 0,4 2 0,5 4 0,4
7 Cimanggu Cimanggu I 730 697 1.427 621 589 1.210 85,1 85 84,8 4 0,6 6 1,0 10 0,8
8 0 Cimanggu II 732 692 1.424 626 587 1.213 85,5 85 85,2 15 2,4 16 2,7 31 2,6
9 Karangpucung Karangpucung I 701 655 1.356 576 533 1.109 82,2 81 81,8 4 0,7 4 0,8 8 0,7
10 0 Karangpucung II 415 394 809 387 371 758 93,3 94 93,7 3 0,8 4 1,1 7 0,9
11 Cipari Cipari 961 885 1.846 824 778 1.602 85,7 88 86,8 6 0,7 8 1,0 14 0,9
12 Sidareja Sidareja 1.034 992 2.026 920 888 1.808 89,0 90 89,2 3 0,3 3 0,3 6 0,3
13 Kedungreja Kedungreja 1.355 1.292 2.647 1.144 1.088 2.232 84,4 84 84,3 1 0,1 2 0,2 3 0,1
14 Patimuan Patimuan 809 763 1.572 668 630 1.298 82,6 83 82,6 2 0,3 2 0,3 4 0,3
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 1.170 1.231 2.401 1.093 1.148 2.241 93,4 93 93,3 2 0,2 2 0,2 4 0,2
16 0 Gandrungmangu II 587 555 1.142 486 470 956 82,8 85 83,7 3 0,6 3 0,6 6 0,6
17 Bantarsari Bantarsari 1.191 1.118 2.309 1.018 949 1.967 85,5 85 85,2 10 1,0 12 1,3 22 1,1
18 Kawunganten Kawunganten 1.375 1.371 2.746 1.217 1.211 2.428 88,5 88 88,4 5 0,4 6 0,5 11 0,5
19 Jeruklegi Jeruklegi I 713 697 1.410 631 613 1.244 88,5 88 88,2 3 0,5 4 0,7 7 0,6
20 0 Jeruklegi II 360 341 701 331 307 638 91,9 90 91,0 4 1,2 3 1,0 7 1,1
21 Kesugihan Kesugihan I 905 867 1.772 805 776 1.581 89,0 90 89,2 6 0,7 6 0,8 12 0,8
22 0 Kesugihan II 1.183 1.178 2.361 1.079 1.067 2.146 91,2 91 90,9 9 0,8 9 0,8 18 0,8
23 Adipala Adipala I 970 910 1.880 868 810 1.678 89,5 89 89,3 6 0,7 8 1,0 14 0,8
24 0 Adipala II 542 541 1.083 477 465 942 88,0 86 87,0 4 0,8 4 0,9 8 0,8
25 Maos Maos 673 674 1.347 591 590 1.181 87,8 88 87,7 4 0,7 2 0,3 6 0,5
26 Sampang Sampang 604 541 1.145 563 509 1.072 93,2 94 93,6 6 1,1 5 1,0 11 1,0
27 Kroya Kroya I 1.044 941 1.985 859 780 1.639 82,3 83 82,6 7 0,8 10 1,3 17 1,0
28 0 Kroya II 820 750 1.570 667 605 1.272 81,3 81 81,0 3 0,4 4 0,7 7 0,6
29 Binangun Binangun 985 934 1.919 887 831 1.718 90,1 89 89,5 7 0,8 6 0,7 13 0,8
30 Nusawungu Nusawungu I 570 556 1.126 512 499 1.011 89,8 90 89,8 7 1,4 6 1,2 13 1,3
31 0 Nusawungu II 601 616 1.217 479 498 977 79,7 81 80,3 2 0,4 2 0,4 4 0,4
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 829 790 1.619 708 677 1.385 85,4 86 85,5 1 0,1 0 0,0 1 0,1
33 0 Cilacap Selatan II 579 596 1.175 470 491 961 81,2 82 81,8 4 0,9 3 0,6 7 0,7
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 796 754 1.550 562 558 1.120 70,6 74 72,3 3 0,5 2 0,4 5 0,4
35 0 Cilacap Tengah II 625 615 1.240 515 497 1.012 82,4 81 81,6 12 2,3 4 0,8 16 1,6
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 844 800 1.644 756 721 1.477 89,6 90 89,8 13 1,7 12 1,7 25 1,7
37 0 Cilacap Utara II 519 536 1.055 453 469 922 87,3 88 87,4 12 2,6 15 3,2 27 2,9
38 Kampunglaut Kampunglaut 303 330 633 251 259 510 82,8 78 80,6 2 0,8 2 0,8 4 0,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 29.901 28.877 58.778 25.926 25.076 51.002 86,7 87 86,8 192 0,7 196 0,8 388 0,8
Sumber: Bidang Kesga
TABEL 46
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 666 623 1.288 493 74,1 496 79,7 989 76,8
2 0 Dayeuhluhur II 537 509 1.045 654 121,9 698 137,3 1.352 129,4
3 Wanareja Wanareja I 2.129 1.987 4.116 1.120 52,6 1.162 58,5 2.282 55,4
4 0 Wanareja II 809 739 1.548 803 99,3 676 91,5 1.479 95,6
5 Majenang Majenang I 2.836 3.026 5.862 2.724 96,1 2.719 89,9 5.443 92,9
6 Majenang II Majenang II 947 969 1.916 889 93,9 864 89,2 1.753 91,5
7 Cimanggu Cimanggu I 1.439 1.335 2.774 1.427 99,2 1.370 102,6 2.797 100,8
8 0 Cimanggu II 1.413 1.291 2.704 1.304 92,3 1.225 94,9 2.529 93,5
9 Karangpucung Karangpucung I 1.279 1.194 2.473 1.194 93,4 1.037 86,9 2.231 90,2
10 0 Karangpucung II 726 670 1.396 988 136,2 1.042 155,5 2.030 145,5
11 Cipari Cipari 1.686 1.593 3.279 793 47,0 648 40,7 1.441 44,0
12 Sidareja Sidareja 1.519 1.522 3.041 1.485 97,8 1.514 99,5 2.999 98,6
13 Kedungreja Kedungreja 2.522 2.344 4.865 5.895 233,8 5.864 250,2 11.759 241,7
14 Patimuan Patimuan 1.359 1.381 2.740 553 40,7 562 40,7 1.115 40,7
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 1.919 1.909 3.828 2.048 106,7 2.096 109,8 4.144 108,3
16 0 Gandrungmangu II 1.177 1.063 2.240 1.664 141,4 1.416 133,3 3.080 137,5
17 Bantarsari Bantarsari 2.035 1.960 3.995 676 33,2 1.401 71,5 2.077 52,0
18 Kawunganten Kawunganten 2.334 2.371 4.705 3.809 163,2 3.764 158,8 7.573 161,0
19 Jeruklegi Jeruklegi I 1.385 1.396 2.781 588 42,5 629 45,1 1.217 43,8
20 0 Jeruklegi II 759 662 1.420 634 83,6 541 81,8 1.175 82,7
21 Kesugihan Kesugihan I 1.646 1.558 3.204 1.072 65,1 1.014 65,1 2.086 65,1
22 0 Kesugihan II 2.045 1.919 3.964 2.220 108,6 1.999 104,2 4.219 106,4
23 Adipala Adipala I 1.657 1.531 3.188 710 42,8 634 41,4 1.344 42,2
24 0 Adipala II 1.027 1.038 2.065 1.249 121,6 1.266 122,0 2.515 121,8
25 Maos Maos 1.231 1.142 2.373 322 26,2 281 24,6 603 25,4
26 Sampang Sampang 1.266 1.151 2.417 1.031 81,5 962 83,6 1.993 82,5
27 Kroya Kroya I 1.779 1.903 3.681 1.619 91,0 1.559 81,9 3.178 86,3
28 0 Kroya II 1.477 1.428 2.904 1.275 86,4 1.242 87,0 2.517 86,7
29 Binangun Binangun 2.015 1.771 3.786 1.632 81,0 1.645 92,9 3.277 86,6
30 Nusawungu Nusawungu I 1.235 1.138 2.372 801 64,9 794 69,8 1.595 67,2
31 0 Nusawungu II 1.342 1.299 2.641 1.343 100,1 1.276 98,2 2.619 99,2
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 1.080 1.135 2.215 2.163 200,4 2.322 204,6 4.485 202,5
33 0 Cilacap Selatan II 1.131 1.071 2.202 780 69,0 922 86,1 1.702 77,3
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 1.516 1.433 2.949 1.643 108,4 1.671 116,6 3.314 112,4
35 0 Cilacap Tengah II 1.166 1.131 2.296 1.484 127,3 1.354 119,8 2.838 123,6
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 1.029 942 1.971 1.081 105,1 1.008 107,0 2.089 106,0
37 0 Cilacap Utara II 941 962 1.903 816 86,8 881 91,6 1.697 89,2
38 Kampunglaut Kampunglaut 405 423 828 364 89,9 284 67,1 648 78,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 53.454 51.509 104.962 51.346 96,1 50.838 98,7 102.184 97,4
Sumber: Bidang Kesga
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 820 789 1.609 720 696 1.416 87,8 88,2 88,0 4 0,6 4 0,6 8 0,6
2 0 Dayeuhluhur II 650 629 1.279 560 549 1.109 86,2 87 86,7 4 0,7 6 1,1 10 0,9
3 Wanareja Wanareja I 2.628 2.483 5.111 2.253 2.104 4.357 85,7 85 85,2 11 0,5 15 0,7 26 0,6
4 0 Wanareja II 1.014 945 1.959 901 824 1.725 88,9 87 88,1 8 0,9 12 1,5 20 1,2
5 Majenang Majenang I 3.757 3.897 7.654 3.287 3.406 6.693 87,5 87 87,4 16 0,5 10 0,3 26 0,4
6 Majenang II Majenang II 1.229 1.209 2.438 1.020 1.010 2.030 83,0 84 83,3 6 0,6 5 0,5 11 0,5
7 Cimanggu Cimanggu I 1.791 1.670 3.461 1.447 1.346 2.793 80,8 81 80,7 9 0,6 16 1,2 25 0,9
8 0 Cimanggu II 1.762 1.668 3.430 1.138 1.349 2.487 64,6 81 72,5 38 3,3 41 3,0 79 3,2
9 Karangpucung Karangpucung I 1.581 1.486 3.067 1.270 1.165 2.435 80,3 78 79,4 10 0,8 9 0,8 19 0,8
10 0 Karangpucung II 946 878 1.824 831 777 1.608 87,8 88 88,2 8 1,0 9 1,2 17 1,1
11 Cipari Cipari 2.178 2.045 4.223 1.830 1.774 3.604 84,0 87 85,3 14 0,8 19 1,1 33 0,9
12 Sidareja Sidareja 1.983 1.964 3.947 1.743 1.729 3.472 87,9 88 88,0 8 0,5 7 0,4 15 0,4
13 Kedungreja Kedungreja 3.239 3.012 6.251 2.410 2.298 4.708 74,4 76 75,3 3 0,1 6 0,3 9 0,2
14 Patimuan Patimuan 1.757 1.766 3.523 1.285 1.277 2.562 73,1 72 72,7 5 0,4 5 0,4 10 0,4
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 2.388 2.500 4.888 2.108 2.209 4.317 88,3 88 88,3 5 0,2 5 0,2 10 0,2
16 0 Gandrungmangu II 1.465 1.329 2.794 1.165 1.058 2.223 79,5 80 79,6 8 0,7 7 0,7 15 0,7
17 Bantarsari Bantarsari 2.665 2.535 5.200 2.099 1.998 4.097 78,8 79 78,8 24 1,1 30 1,5 54 1,3
18 Kawunganten Kawunganten 3.011 3.053 6.064 2.507 2.537 5.044 83,3 83 83,2 12 0,5 14 0,6 26 0,5
19 Jeruklegi Jeruklegi I 1.736 1.727 3.463 1.487 1.490 2.977 85,7 86 86,0 8 0,5 10 0,7 18 0,6
20 0 Jeruklegi II 936 828 1.764 826 727 1.553 88,2 88 88,0 9 1,1 7 1,0 16 1,0
21 Kesugihan Kesugihan I 2.121 2.007 4.128 1.801 1.728 3.529 84,9 86 85,5 16 0,9 14 0,8 30 0,9
22 0 Kesugihan II 2.611 2.494 5.105 2.358 2.245 4.603 90,3 90 90,2 23 1,0 23 1,0 46 1,0
23 Adipala Adipala I 2.089 1.969 4.058 1.783 1.710 3.493 85,4 87 86,1 15 0,8 19 1,1 34 1,0
24 0 Adipala II 1.312 1.302 2.614 1.050 1.040 2.090 80,0 80 80,0 9 0,9 10 1,0 19 0,9
25 Maos Maos 1.530 1.459 2.989 1.332 1.265 2.597 87,1 87 86,9 9 0,7 5 0,4 14 0,5
26 Sampang Sampang 1.535 1.413 2.948 1.427 1.326 2.753 93,0 94 93,4 16 1,1 12 0,9 28 1,0
27 Kroya Kroya I 2.432 2.248 4.680 1.892 1.763 3.655 77,8 78 78,1 17 0,9 24 1,4 41 1,1
28 0 Kroya II 1.897 1.800 3.697 1.504 1.417 2.921 79,3 79 79,0 7 0,5 11 0,8 18 0,6
29 Binangun Binangun 2.446 2.286 4.732 1.985 1.882 3.867 81,2 82 81,7 17 0,9 14 0,7 31 0,8
30 Nusawungu Nusawungu I 1.521 1.419 2.940 1.275 1.223 2.498 83,8 86 85,0 17 1,3 16 1,3 33 1,3
31 0 Nusawungu II 1.591 1.585 3.176 1.126 1.147 2.273 70,8 72 71,6 6 0,5 6 0,5 12 0,5
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 1.502 1.482 2.984 1.259 1.258 2.517 83,8 85 84,3 1 0,1 0 0,0 1 0,0
33 0 Cilacap Selatan II 1.396 1.334 2.730 1.069 1.057 2.126 76,6 79 77,9 9 0,8 7 0,7 16 0,8
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 1.848 1.741 3.589 1.448 1.420 2.868 78,4 82 79,9 7 0,5 5 0,4 12 0,4
35 0 Cilacap Tengah II 1.446 1.410 2.856 1.141 1.111 2.252 78,9 79 78,9 29 2,5 10 0,9 39 1,7
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 1.422 1.330 2.752 1.250 1.149 2.399 87,9 86 87,2 33 2,6 30 2,6 63 2,6
37 0 Cilacap Utara II 1.210 1.235 2.445 1.053 1.081 2.134 87,0 88 87,3 29 2,8 38 3,5 67 3,1
38 Kampunglaut Kampunglaut 564 578 1.142 428 438 866 75,9 76 75,8 5 1,2 5 1,1 10 1,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 68.009 65.505 133.514 56.068 54.583 110.651 82,4 83 82,9 475 0,8 486 0,9 961 0,9

Sumber: Bidang Kesga


142819 108792 #DIV/0! #DIV/0! 76,175 #DIV/0! #DIV/0! 1155 1,0617
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
KASUS BALITA GIZI BURUK
MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DITEMUKAN
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
2 0 Dayeuhluhur II 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
3 Wanareja Wanareja I - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
4 0 Wanareja II 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
5 Majenang Majenang I 2 - 2 2 100,0 - #DIV/0! 2 100,0
6 Majenang II Majenang II 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
7 Cimanggu Cimanggu I 2 - 2 2 100,0 - #DIV/0! 2 100,0
8 0 Cimanggu II 3 - 3 3 100,0 - #DIV/0! 3 100,0
9 Karangpucung Karangpucung I - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
10 0 Karangpucung II - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
11 Cipari Cipari 3 1 4 3 100,0 1 100,0 4 100,0
12 Sidareja Sidareja - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
13 Kedungreja Kedungreja - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
14 Patimuan Patimuan 1 - 1 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
16 0 Gandrungmangu II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
17 Bantarsari Bantarsari - 2 2 - #DIV/0! 2 100,0 2 100,0
18 Kawunganten Kawunganten 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
19 Jeruklegi Jeruklegi I - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
20 0 Jeruklegi II 2 2 4 2 100,0 2 100,0 4 100,0
21 Kesugihan Kesugihan I 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
22 0 Kesugihan II 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0
23 Adipala Adipala I 1 - 1 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0
24 0 Adipala II - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
25 Maos Maos 6 1 7 6 100,0 1 100,0 7 100,0
26 Sampang Sampang 2 3 5 2 100,0 3 100,0 5 100,0
27 Kroya Kroya I 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0
28 0 Kroya II - 2 2 - #DIV/0! 2 100,0 2 100,0
29 Binangun Binangun 3 4 7 3 100,0 4 100,0 7 100,0
30 Nusawungu Nusawungu I - 2 2 - #DIV/0! 2 100,0 2 100,0
31 0 Nusawungu II 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 1 - 1 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0
33 0 Cilacap Selatan II 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 2 - 2 2 100,0 - #DIV/0! 2 100,0
35 0 Cilacap Tengah II - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 1 - 1 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0
37 0 Cilacap Utara II - 2 2 - #DIV/0! 2 100,0 2 100,0
38 Kampunglaut Kampunglaut 1 - 1 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 41 35 76 41 100,0 35 100,0 76 100,0
Sumber: Bidang Kesga
76 #DIV/0! #DIV/0! 76 100
TABEL 49
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH
L P L+P MENDAPAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PELAYANAN
JUMLAH %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % KESEHATAN
(PENJARINGAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 224 189 413 224 100,0 189 100,0 413 100,0 22 22 100,00
2 0 Dayeuhluhur II 172 150 322 169 98,3 144 96,0 313 97,2 17 17 100,00
3 Wanareja Wanareja I 631 591 1.222 598 94,8 552 93,4 1.150 94,1 50 50 100,00
4 0 Wanareja II 305 246 551 292 95,7 230 93,5 522 94,7 24 24 100,00
5 Majenang Majenang I 994 905 1.899 980 98,6 866 95,7 1.846 97,2 63 63 100,00
6 Majenang II Majenang II 356 320 676 356 100,0 320 100,0 676 100,0 24 24 100,00
7 Cimanggu Cimanggu I 431 431 862 431 100,0 431 100,0 862 100,0 33 33 100,00
8 0 Cimanggu II 387 445 832 387 100,0 445 100,0 832 100,0 28 28 100,00
9 Karangpucung Karangpucung I 402 361 763 390 97,0 346 95,8 736 96,5 30 30 100,00
10 0 Karangpucung II 260 211 471 260 100,0 211 100,0 471 100,0 22 22 100,00
11 Cipari Cipari 658 630 1.288 635 96,5 583 92,5 1.218 94,6 52 52 100,00
12 Sidareja Sidareja 604 577 1.181 597 98,8 557 96,5 1.154 97,7 44 44 100,00
13 Kedungreja Kedungreja 736 755 1.491 736 100,0 755 100,0 1.491 100,0 63 63 100,00
14 Patimuan Patimuan 379 413 792 379 100,0 413 100,0 792 100,0 32 32 100,00
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 622 571 1.193 622 100,0 571 100,0 1.193 100,0 43 43 100,00
16 0 Gandrungmangu II 298 291 589 294 98,7 276 94,8 570 96,8 32 32 100,00
17 Bantarsari Bantarsari 643 525 1.168 643 100,0 525 100,0 1.168 100,0 52 52 100,00
18 Kawunganten Kawunganten 817 734 1.551 817 100,0 734 100,0 1.551 100,0 46 46 100,00
19 Jeruklegi Jeruklegi I 429 346 775 429 100,0 346 100,0 775 100,0 25 25 100,00
20 0 Jeruklegi II 236 218 454 226 95,8 208 95,4 434 95,6 16 16 100,00
21 Kesugihan Kesugihan I 539 490 1.029 518 96,1 467 95,3 985 95,7 37 37 100,00
22 0 Kesugihan II 567 539 1.106 567 100,0 539 100,0 1.106 100,0 30 30 100,00
23 Adipala Adipala I 438 487 925 438 100,0 487 100,0 925 100,0 33 33 100,00
24 0 Adipala II 286 245 531 286 100,0 245 100,0 531 100,0 19 19 100,00
25 Maos Maos 454 363 817 430 94,7 356 98,1 786 96,2 31 31 100,00
26 Sampang Sampang 375 345 720 371 98,9 340 98,6 711 98,8 26 26 100,00
27 Kroya Kroya I 636 569 1.205 628 98,7 565 99,3 1.193 99,0 45 45 100,00
28 0 Kroya II 402 374 776 402 100,0 374 100,0 776 100,0 33 33 100,00
29 Binangun Binangun 503 449 952 503 100,0 443 98,7 946 99,4 46 46 100,00
30 Nusawungu Nusawungu I 388 386 774 388 100,0 386 100,0 774 100,0 29 29 100,00
31 0 Nusawungu II 359 319 678 359 100,0 319 100,0 678 100,0 30 30 100,00
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 580 439 1.019 580 100,0 439 100,0 1.019 100,0 29 29 100,00
33 0 Cilacap Selatan II 221 173 394 211 95,5 166 96,0 377 95,7 13 13 100,00
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 553 527 1.080 520 94,0 512 97,2 1.032 95,6 22 22 100,00
35 0 Cilacap Tengah II 278 258 536 274 98,6 257 99,6 531 99,1 13 13 100,00
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 485 441 926 485 100,0 441 100,0 926 100,0 19 19 100,00
37 0 Cilacap Utara II 273 300 573 273 100,0 300 100,0 573 100,0 19 19 100,00
38 Kampunglaut Kampunglaut 154 146 300 145 94,2 141 96,6 286 95,3 10 10 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 17.075 15.759 32.834 16.843 98,6 15.479 98,2 32.322 98,4 1.202 1.202 100,00
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 98,6 98,2 98,4
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
TABEL 50
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/
TUMPATAN GIGI TETAP
TETAP PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I - 275 0,0
2 0 Dayeuhluhur II - - #DIV/0!
3 Wanareja Wanareja I 100 299 0,3
4 0 Wanareja II - - #DIV/0!
5 Majenang Majenang I 18 102 0,2
6 0 Majenang II 1 34 0,0
7 Cimanggu Cimanggu I 132 143 0,9
8 0 Cimanggu II 61 46 1,3
9 Karangpucung Karangpucung I 18 87 0,2
10 0 Karangpucung II - - #DIV/0!
11 Cipari Cipari 52 85 0,6
12 Sidareja Sidareja 481 764 0,6
13 Kedungreja Kedungreja 36 39 0,9
14 Patimuan Patimuan 87 45 1,9
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 61 99 0,6
16 0 Gandrungmangu II - - #DIV/0!
17 Bantarsari Bantarsari 48 117 0,4
18 Kawunganten Kawunganten 29 36 0,8
19 Jeruklegi Jeruklegi I 112 169 0,7
20 0 Jeruklegi II 339 27 12,6
21 Kesugihan Kesugihan I 116 102 1,1
22 0 Kesugihan II 269 145 1,9
23 Adipala Adipala I 134 226 0,6
24 0 Adipala II - - #DIV/0!
25 Maos Maos 114 303 0,4
26 Sampang Sampang 254 272 0,9
27 Kroya Kroya I 638 337 1,9
28 0 Kroya II 124 84 1,5
29 Binangun Binangun 533 237 2,2
30 Nusawungu Nusawungu I 321 324 1,0
31 0 Nusawungu II 128 319 0,4
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 465 171 2,7
33 0 Cilacap Selatan II 406 226 1,8
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 627 111 5,6
35 0 Cilacap Tengah II - - #DIV/0!
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 329 353 0,9
37 0 Cilacap Utara II 46 - #DIV/0!
38 Kampunglaut Kampunglaut - - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) 6.079 5.577 1,1
Sumber: Pelayanan Kesehatan
5053 4087 1,236359188
TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 22 - 0,0 - 0,0 1.277 1.059 2.336 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
2 0 Dayeuhluhur II 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
3 Wanareja Wanareja I 0 - #DIV/0! 12 #DIV/0! 673 584 1.257 137 20,4 47 8,0 184 14,6 81 47 128 48 59,3 32 68,1 80 62,5
4 0 Wanareja II 24 - 0,0 - 0,0 1.547 1.480 3.027 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
5 Majenang Majenang I 63 63 100,0 63 100,0 5.854 5.464 11.318 980 16,7 866 15,8 1.846 16,3 796 782 1.578 - 0,0 - 0,0 - 0,0
6 0 Majenang II 24 12 50,0 12 50,0 896 1.146 2.042 382 42,6 339 29,6 721 35,3 187 173 360 4 2,1 13 7,5 17 4,7
7 Cimanggu Cimanggu I 33 33 100,0 33 100,0 2.483 2.885 5.368 547 22,0 460 15,9 1.007 18,8 91 121 212 20 22,0 14 11,6 34 16,0
8 0 Cimanggu II 28 28 100,0 28 100,0 1.797 1.815 3.612 1.602 89,1 1.722 94,9 3.324 92,0 141 132 273 141 100,0 132 100,0 273 100,0
9 Karangpucung Karangpucung I 27 27 100,0 27 100,0 407 356 763 389 95,6 346 97,2 735 96,3 5 13 18 41 820,0 46 353,8 87 483,3
10 0 Karangpucung II 0 - #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
11 Cipari Cipari - - #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
12 Sidareja Sidareja 44 44 100,0 20 45,5 2.873 2.751 5.624 655 22,8 618 22,5 1.273 22,6 328 668 996 225 68,6 531 79,5 756 75,9
13 Kedungreja Kedungreja - - #DIV/0! - #DIV/0! 747 664 1.411 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
14 Patimuan Patimuan 32 32 100,0 32 100,0 2.306 2.593 4.899 1.338 58,0 1.042 40,2 2.380 48,6 76 60 136 76 100,0 60 100,0 136 100,0
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 44 19 43,2 20 45,5 406 413 819 - 0,0 - 0,0 - 0,0 152 150 302 51 33,6 59 39,3 110 36,4
16 0 Gandrungmangu II 32 3 9,4 28 87,5 1.837 1.680 3.517 326 17,7 254 15,1 580 16,5 264 199 463 101 38,3 82 41,2 183 39,5
17 Bantarsari Bantarsari 50 25 50,0 25 50,0 3.697 3.413 7.110 2.038 55,1 1.793 52,5 3.831 53,9 1.538 1.293 2.831 1.438 93,5 1.193 92,3 2.631 92,9
18 Kawunganten Kawunganten 0 2 #DIV/0! 2 #DIV/0! - - - 127 #DIV/0! 130 #DIV/0! 257 #DIV/0! 27 37 64 15 55,6 18 48,6 33 51,6
19 Jeruklegi Jeruklegi I 25 23 92,0 25 100,0 439 336 775 415 94,5 310 92,3 725 93,5 396 262 658 16 4,0 18 6,9 34 5,2
20 0 Jeruklegi II 16 - 0,0 16 100,0 1.304 1.255 2.559 237 18,2 211 16,8 448 17,5 227 203 430 31 13,7 39 19,2 70 16,3
21 Kesugihan Kesugihan I 37 37 100,0 37 100,0 2.834 2.537 5.371 518 18,3 467 18,4 985 18,3 24 23 47 24 100,0 23 100,0 47 100,0
22 0 Kesugihan II 31 31 100,0 31 100,0 3.196 3.098 6.294 3.093 96,8 3.287 106,1 6.380 101,4 2.023 2.227 4.250 383 18,9 345 15,5 728 17,1
23 Adipala Adipala I 32 1 3,1 32 100,0 2.908 2.693 5.601 449 15,4 442 16,4 891 15,9 370 370 740 7 1,9 10 2,7 17 2,3
24 0 Adipala II 19 13 68,4 19 100,0 289 232 521 289 100,0 232 100,0 521 100,0 145 143 288 66 45,5 51 35,7 117 40,6
25 Maos Maos 31 33 106,5 33 106,5 2.406 2.185 4.591 174 7,2 205 9,4 379 8,3 174 205 379 174 100,0 205 100,0 379 100,0
26 Sampang Sampang 26 26 100,0 26 100,0 2.074 - 2.074 357 17,2 336 #DIV/0! 693 33,4 99 97 196 73 73,7 89 91,8 162 82,7
27 Kroya Kroya I 45 34 75,6 34 75,6 2.315 2.138 4.453 717 31,0 937 43,8 1.654 37,1 346 353 699 142 41,0 137 38,8 279 39,9
28 0 Kroya II 32 - 0,0 - 0,0 2.274 2.171 4.445 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - 164 #DIV/0! 253 #DIV/0! 417 #DIV/0!
29 Binangun Binangun - - #DIV/0! 3 #DIV/0! 170 157 327 167 98,2 149 94,9 316 96,6 18 20 38 13 72,2 20 100,0 33 86,8
30 Nusawungu Nusawungu I 29 - 0,0 29 100,0 2.066 1.955 4.021 2.066 100,0 1.955 100,0 4.021 100,0 1.044 1.168 2.212 211 20,2 268 22,9 479 21,7
31 0 Nusawungu II 30 - 0,0 30 100,0 1.810 2.158 3.968 893 49,3 1.005 46,6 1.898 47,8 700 800 1.500 415 59,3 494 61,8 909 60,6
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 28 11 39,3 11 39,3 252 283 535 248 98,4 270 95,4 518 96,8 73 98 171 30 41,1 38 38,8 68 39,8
33 0 Cilacap Selatan II 13 13 100,0 13 100,0 1.246 1.109 2.355 663 53,2 550 49,6 1.213 51,5 568 530 1.098 34 6,0 49 9,2 83 7,6
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 22 22 100,0 22 100,0 567 514 1.081 541 95,4 469 91,2 1.010 93,4 431 379 810 21 4,9 17 4,5 38 4,7
35 0 Cilacap Tengah II 12 12 100,0 12 100,0 1.436 1.429 2.865 271 18,9 250 17,5 521 18,2 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 17 - 0,0 - 0,0 2.607 2.416 5.023 53 2,0 72 3,0 125 2,5 53 72 125 53 100,0 72 100,0 125 100,0
37 0 Cilacap Utara II 18 18 100,0 18 100,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
38 Kampunglaut Kampunglaut 10 - 0,0 - 0,0 856 745 1.601 153 17,9 147 19,7 300 18,7 104 94 198 - 0,0 - 0,0 - 0,0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 896 562 62,7 693 77,3 57.849 53.714 111.563 19.825 34,3 18.911 35,2 38.736 34,7 10.481 10.719 21.200 4.017 38,3 4.308 40,2 8.325 39,3

Sumber: Bidang Yankes


TABEL 52
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 1.566 1.686 3.252 129 8,23 353 20,93 482 14,82
2 0 Dayeuhluhur II 1.531 1.734 3.265 824 53,85 761 43,86 1.585 48,55
3 Wanareja Wanareja I 2.357 2.776 5.133 788 33,43 775 27,92 1.563 30,45
4 0 Wanareja II 2.195 3.997 6.192 1.164 53,03 1.571 39,30 2.735 44,17
5 Majenang Majenang I 2.091 3.165 5.256 172 8,22 2.450 77,41 2.622 49,88
6 Majenang II Majenang II 1.625 1.468 3.093 123 7,59 144 9,81 267 8,65
7 Cimanggu Cimanggu I 1.925 1.917 3.842 133 6,90 171 8,92 304 7,91
8 0 Cimanggu II 2.211 2.302 4.513 1.570 71,00 1.421 61,73 2.991 66,27
9 Karangpucung Karangpucung I 1.848 1.541 3.389 725 39,23 154 9,99 879 25,93
10 0 Karangpucung II 501 514 1.015 63 12,66 82 15,89 145 14,29
11 Cipari Cipari 3.442 3.565 7.007 564 16,39 1.994 55,93 2.558 36,51
12 Sidareja Sidareja 3.126 3.047 6.173 272 8,69 297 9,76 569 9,22
13 Kedungreja Kedungreja 3.828 4.112 7.940 869 22,70 906 22,03 1.775 22,36
14 Patimuan Patimuan 3.250 3.461 6.711 1.179 36,28 263 7,60 1.442 21,49
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 4.846 4.800 9.646 4.037 83,31 3.653 76,10 7.690 79,72
16 0 Gandrungmangu II 2.279 2.135 4.414 179 7,84 343 16,04 521 11,81
17 Bantarsari Bantarsari 3.500 3.374 6.874 2.140 61,14 346 10,25 2.486 36,16
18 Kawunganten Kawunganten 4.507 4.228 8.735 539 11,97 626 14,80 1.165 13,34
19 Jeruklegi Jeruklegi I 2.465 2.339 4.804 315 12,79 670 28,62 985 20,50
20 0 Jeruklegi II 2.869 3.007 5.876 1.542 53,75 2.654 88,26 4.196 71,41
21 Kesugihan Kesugihan I 3.113 3.119 6.232 249 8,00 341 10,94 590 9,47
22 0 Kesugihan II 3.293 3.103 6.396 1.366 41,48 311 10,01 1.677 26,21
23 Adipala Adipala I 2.444 2.689 5.133 191 7,80 211 7,85 402 7,83
24 0 Adipala II 438 495 933 228 52,04 204 41,16 432 46,27
25 Maos Maos 410 432 842 89 21,71 707 163,66 796 94,54
26 Sampang Sampang 3.068 3.514 6.582 301 9,82 649 18,46 950 14,43
27 Kroya Kroya I 3.875 3.824 7.699 297 7,66 1.383 36,17 1.680 21,82
28 0 Kroya II 2.389 2.528 4.917 466 19,51 2.195 86,83 2.661 54,12
29 Binangun Binangun 2.850 3.064 5.914 354 12,42 596 19,44 950 16,06
30 Nusawungu Nusawungu I 2.001 2.053 4.054 992 49,58 315 15,36 1.307 32,25
31 0 Nusawungu II 1.855 1.856 3.711 720 38,81 229 12,35 949 25,58
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 1.481 1.373 2.854 146 9,86 746 54,35 892 31,26
33 0 Cilacap Selatan II 147 1.242 1.389 159 107,99 328 26,40 487 35,04
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 1.043 1.044 2.087 244 23,40 508 48,67 752 36,04
35 0 Cilacap Tengah II 586 407 993 62 10,58 405 99,43 467 47,00
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 2.062 2.384 4.446 499 24,20 1.500 62,92 1.999 44,96
37 0 Cilacap Utara II 649 640 1.289 602 92,71 703 109,80 1.304 101,20
38 Kampunglaut Kampunglaut 845 697 1.542 259 30,65 61 8,80 320 20,77
JUMLAH (KAB/KOTA) 84.511 89.632 174.143 24.551 29,05 31.023 34,61 55.574 31,91
Sumber: Bidang Kesehatan Keluarga
85896 81007 166903 0 0 0 0
TABEL 53

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 999061 0,00 0,00 55,45

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 771.958 0,00 0,00 42,85

1.2 PBI APBD 6.365 0,00 0,00 0,35

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 115.717 0,00 0,00 6,42

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 76.521 0,00 0,00 4,25

1.5 Bukan pekerja (BP) 28.500 0,00 0,00 1,58

2 Jamkesda 472.589 0,00 0,00 26,23

3 Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00

4 Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 1.471.650 0,00 0,00 81,69

Sumber: Bidang MSDMK


TABEL 54
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
KUNJUNGAN
JUMLAH KUNJUNGAN
SARANA PELAYANAN GANGGUAN JIWA
NO
KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Dayeuhluhur I 5.636 9.752 15.388 1.038 1.143 2.181 2 3 5
2 Dayeuhluhur II 6.003 9.004 15.007 232 346 578 6 5 11
3 Wanareja I 7.520 8.730 16.250 402 439 841 0 0 0
4 Wanareja II 5.467 6.762 12.229 0 0 0 7 4 11
5 Majenang I 4.281 6.648 10.929 0 0 0 0 0 0
6 Majenang II 17.582 17.413 34.995 0 0 0 0 0 0
7 Cimanggu I 10.834 12.217 23.051 739 868 1.607 2 0 2
8 Cimanggu II 16.382 16.556 32.938 58 63 121 32 29 61
9 Karangpucung I 8.738 11.162 19.900 547 586 1.133 30 34 64
10 Karangpucung II 1.974 2.468 4.442 0 0 0 0 0 0
11 Cipari 8.087 9.290 17.377 568 668 1.236 0 0 0
12 Sidareja 9.570 15.707 25.277 1.780 2.115 3.895 36 38 74
13 Kedungreja 11.750 17.125 28.875 87 84 171 43 20 63
14 Patimuan 13.213 14.451 27.664 152 220 372 12 22 34
15 Gandrungmangu I 11.902 13.199 25.101 521 583 1.104 18 11 29
16 Gandrungmangu II 10.304 14.600 24.904 0 0 0 5 2 7
17 Bantarsari 6.005 9.020 15.025 0 0 0 6 5 11
18 Kawunganten 5.647 5.464 11.111 908 1.039 1.947 0 0 0
19 Jeruklegi I 7.539 7.500 15.039 669 624 1.293 19 15 34
20 Jeruklegi II 6.283 3.382 9.665 0 0 0 23 32 55
21 Kesugihan I 7.683 8.226 15.909 0 0 0 9 7 16
22 Kesugihan II 13.471 17.467 30.938 0 0 0 36 38 74
23 Adipala I 12.659 15.088 27.747 362 510 872 20 29 49
24 Adipala II 4.556 5.025 9.581 0 0 0 0 0 0
25 Maos 8.923 9.306 18.229 860 657 1.517 0 0 0
26 Sampang 10.501 15.138 25.639 347 433 780 0 0 0
27 Kroya I 14.433 29.502 43.935 913 1.643 2.556 71 86 157
28 Kroya II 9.630 16.463 26.093 0 0 0 0 0 0
29 Binangun 9.483 13.503 22.986 1.037 1.048 2.085 37 42 79
30 Nusawungu I 13.126 13.026 26.152 0 0 0 9 12 21
31 Nusawungu II 7.089 9.568 16.657 391 618 1.009 0 0 0
32 Cilacap Selatan I 12.879 23.674 36.553 0 0 0 0 0 0
33 Cilacap Selatan II 8.215 15.709 23.924 0 0 0 29 22 51
34 Cilacap Tengah I 10.845 14.538 25.383 0 0 0 0 0 0
35 Cilacap Tengah II 9.617 16.274 25.891 0 0 0 9 21 30
36 Cilacap Utara I 14.371 16.380 30.751 0 0 0 2 0 2
37 Cilacap Utara II 6.385 10.436 16.821 0 21 21 1 2 3
38 Kampunglaut 4.416 3.970 8.386 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I 84.417 100.712 185.129 3.016 3.445 6.461 79 75 154
1 RSUD Cilacap 42.656 49.882 92.538 10.297 16.719 27.016 697 649 1.346
2 RS Pertamina Cilacap 32.637 28.738 61.375 1.210 1.332 2.542 2 3 5
3 RSIA Afdila Cilacap 1.323 1.556 2.879 280 459 739 0 0 0
4 RSUD Majenang 28.831 23.589 52.420 5.268 6.557 11.825 7 31 38
5 RS Aghisna Medika 2.658 4.411 7.069 1.337 1.983 3.320 1 5 6
6 RSI Fatimah Cilacap 12.080 15.319 27.399 5.222 6.070 11.292 44 50 94
7 RSIA Duta Mulya Majenang 69 6.985 7.054 5 2.271 2.276 0 0 0
8 RSU Aprillia Cilacap 879 11.578 12.457 1.069 1.220 2.289 0 0 0
9 RS Annisa 0 3.567 3.567 0 581 581 0 0 0
10 RS Santa Maria 6.758 14.500 21.258 1.705 3.277 4.982 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH II 127.891 160.125 288.016 26.393 40.469 66.862 751 738 1.489
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 212.308 260.837 473.145 29.409 43.914 73.323 830 813 1.643
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 912.232 889.340 1.801.572 912.232 889.340 1.801.572
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 23,3 29,3 26,3 3,2 4,9 4,1

Sumber: ……………… (sebutkan)


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 55

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


JUMLAH PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO NAMA RUMAH SAKITa (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Cilacap 299 10.222 16.592 26.814 506 565 1.071 274 286 560 49,5 34,1 39,9 26,8 17,2 20,9
2 RS Pertamina Cilacap 50 1.210 1.332 2.542 21 18 39 8 11 19 17,4 13,5 15,3 6,6 8,3 7,5
3 RSIA Afdila Cilacap 40 1.509 1 1 - - - #DIV/0! #DIV/0! 0,7 #DIV/0! #DIV/0! -
4 RSUD Majenang 155 3.396 7.923 11.319 228 278 506 83 102 185 67,1 35,1 44,7 24,4 12,9 16,3
5 RS Aghisna Medika 57 1.587 1.733 3.320 41 72 113 21 40 61 25,8 41,5 34,0 13,2 23,1 18,4
6 RSI Fatimah Cilacap 150 5.070 5.945 11.023 169 146 315 59 85 144 33,3 24,6 28,6 11,6 14,3 13,1
7 RSIA Duta Mulya Majenang 25 5 2.271 2.276 - - - - - - - - - - - -
8 RSU Aprillia Cilacap 50 1.041 1.101 2.142 24 11 35 7 6 13 23,1 10,0 16,3 6,7 5,4 6,1
9 RS Annisa 24 - 520 520 - 3 3 - #DIV/0! 5,8 5,8 #DIV/0! - -
10 RS Santa Maria 91 1.718 3.377 5.095 20 28 48 14 14 28 11,6 8,3 9,4 8,1 4,1 5,5

KABUPATEN/KOTA 941 24.249 40.794 66.560 1.010 1.121 2.131 466 544 1.010 41,7 27,5 32,0 19,2 13,3 15,2

Sumber: ……………… (sebutkan)


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

NAMA RUMAH JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
SAKITa TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Cilacap 299 26.814 66.614 66.614 61,0 89,68 1,59 2,48
2 RS Pertamina Cilacap 50 2.542 7.066 7.066 38,7 50,84 4,40 2,78
3 RSIA Afdila Cilacap 40 1.509 1.740 1.740 11,9 37,73 8,52 1,15
4 RSUD Majenang 155 11.319 38.063 38.063 67,3 73,03 1,64 3,36
5 RS Aghisna Medika 57 3.320 12.805 11.287 61,5 58,25 2,41 3,40
6 RSI Fatimah Cilacap 150 11.023 36.497 37.631 66,7 73,49 1,66 3,41
7 RSIA Duta Mulya Majenang 25 2.276 4.570 4.570 50,1 91,04 2,00 2,01
8 RSU Aprillia Cilacap 50 2.142 12.661 5.885 69,4 42,84 2,61 2,75
9 RS Annisa 24 520 1.243 1.243 14,2 21,67 14,46 2,39
10 RS Santa Maria 91 5.095 15.185 16.542 45,7 55,99 3,54 3,25

KABUPATEN/KOTA 941 66560 196.444 190.641 57,2 70,73326249 2,2 2,864197716

Sumber: ……………… (sebutkan)


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 9.850 5.546 56,3 3.884 70,0
2 0 Dayeuhluhur II 7.408 7.408 100,0 6.084 82,1
3 Wanareja Wanareja I 19.866 2.059 10,4 1.698 82,5
4 0 Wanareja II 8.840 5.347 60,5 3.295 61,6
5 Majenang Majenang I 21.461 1.500 7,0 1.016 67,7
6 Majenang II Majenang II 9.165 4.005 43,7 2.403 60,0
7 Cimanggu Cimanggu I 11.715 3.157 26,9 2.056 65,1
8 0 Cimanggu II 7.911 2.607 33,0 2.136 81,9
9 Karangpucung Karangpucung I 11.455 11.455 100,0 5.793 50,6
10 0 Karangpucung II 7.080 7.080 100,0 6.232 88,0
11 Cipari Cipari 16.844 8.800 52,2 6.307 71,7
12 Sidareja Sidareja 13.042 3.110 23,8 2.065 66,4
13 Kedungreja Kedungreja 18.180 3.737 20,6 2.827 75,6
14 Patimuan Patimuan 13.606 1.797 13,2 1.113 61,9
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 14.015 13.882 99,1 10.807 77,8
16 0 Gandrungmangu II 11.778 6.790 57,6 4.752 70,0
17 Bantarsari Bantarsari 15.571 9.828 63,1 6.879 70,0
18 Kawunganten Kawunganten 19.212 15.569 81,0 9.335 60,0
19 Jeruklegi Jeruklegi I 14.269 12.424 87,1 8.755 70,5
20 0 Jeruklegi II 8.366 8.366 100,0 3.218 38,5
21 Kesugihan Kesugihan I 16.359 618 3,8 457 73,9
22 0 Kesugihan II 20.751 15.691 75,6 9.457 60,3
23 Adipala Adipala I 11.181 10.440 93,4 8.961 85,8
24 0 Adipala II 6.395 6.395 100,0 3.941 61,6
25 Maos Maos 1.427 11.427 800,8 10.708 93,7
26 Sampang Sampang 11.227 11.227 100,0 10.543 93,9
27 Kroya Kroya I 15.018 8.544 56,9 4.891 57,2
28 0 Kroya II 9.402 4.645 49,4 3.005 64,7
29 Binangun Binangun 18.376 16.182 88,1 13.778 85,1
30 Nusawungu Nusawungu I 10.724 3.153 29,4 2.522 80,0
31 0 Nusawungu II 9.015 9.015 100,0 5.792 64,2
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 10.504 10.145 96,6 8.038 79,2
33 0 Cilacap Selatan II 13.531 11.985 88,6 8.396 70,1
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 12.413 7.826 63,0 6.918 88,4
35 0 Cilacap Tengah II 7.249 6.652 91,8 5.086 76,5
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 9.290 4.330 46,6 4.270 98,6
37 0 Cilacap Utara II 6.084 1.350 22,2 1.342 99,4
38 Kampunglaut Kampunglaut 4.190 400 9,5 140 35,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 452.770 274.492 60,6 198.900 72,5
Sumber : Bidang MSDMK
TABEL 58
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
2014 2015
RUMAH MEMENUHI JUMLAH RUMAH DIBINA RUMAH MEMENUHI
JUMLAH RUMAH DIBINA
RUMAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH SYARAT (RUMAH SEHAT) MEMENUHI SYARAT SYARAT (RUMAH SEHAT)
YANG
RUMAH
JUMLAH % BELUM JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
MEMENUHI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 9747 5.614 57,60 4.133 1.218 29,47 1.218 100,00 6.832 70,09
2 0 Dayeuhluhur II 8075 5.244 64,94 2.831 1.297 45,81 1.297 100,00 6.541 81,00
3 Wanareja Wanareja I 19541 12.874 65,88 6.667 1.418 21,27 1.418 100,00 14.292 73,14
4 0 Wanareja II 8225 4.466 54,30 3.759 1.318 35,06 1.318 100,00 5.784 70,32
5 Majenang Majenang I 21462 15.119 70,45 6.343 1.065 16,79 1.065 100,00 16.184 75,41
6 Majenang II Majenang II 9401 6.088 64,76 3.313 1.118 33,75 1.118 100,00 7.206 76,65
7 Cimanggu Cimanggu I 11801 7.869 66,68 3.932 1.218 30,98 1.218 100,00 9.087 77,00
8 0 Cimanggu II 8756 5.080 58,02 3.676 1.360 37,00 1.360 100,00 6.440 73,55
9 Karangpucung Karangpucung I 13653 10.310 75,51 3.343 1.068 31,95 1.068 100,00 11.378 83,34
10 0 Karangpucung II 8265 6.157 74,49 2.108 1.055 50,05 1.055 100,00 7.212 87,26
11 Cipari Cipari 17946 11.377 63,40 6.569 1.168 17,78 1.168 100,00 12.545 69,90
12 Sidareja Sidareja 15421 10.331 66,99 5.090 1.093 21,47 1.093 100,00 11.424 74,08
13 Kedungreja Kedungreja 19921 14.215 71,36 5.706 1.318 23,10 1.318 100,00 15.533 77,97
14 Patimuan Patimuan 13808 8.271 59,90 5.537 1.414 25,54 1.414 100,00 9.685 70,14
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 14015 9.235 65,89 4.780 1.518 31,76 1.518 100,00 10.753 76,72
16 0 Gandrungmangu II 10028 6.518 65,00 3.510 1.318 37,55 1.318 100,00 7.836 78,14
17 Bantarsari Bantarsari 17932 11.728 65,40 6.204 1.468 23,66 1.468 100,00 13.196 73,59
18 Kawunganten Kawunganten 19575 12.899 65,90 6.676 1.418 21,24 1.418 100,00 14.317 73,14
19 Jeruklegi Jeruklegi I 10255 8.086 78,85 2.169 1.118 51,54 1.118 100,00 9.204 89,75
20 0 Jeruklegi II 6893 4.226 61,31 2.667 1.092 40,94 1.092 100,00 5.318 77,15
21 Kesugihan Kesugihan I 14182 9.998 70,50 4.184 1.056 25,24 1.056 100,00 11.054 77,94
22 0 Kesugihan II 16551 13.116 79,25 3.435 1.168 34,00 1.168 100,00 14.284 86,30
23 Adipala Adipala I 11849 9.696 81,83 2.153 1.195 55,50 1.195 100,00 10.891 91,91
24 0 Adipala II 7748 6.006 77,52 1.742 1.318 75,66 1.318 100,00 7.324 94,53
25 Maos Maos 12645 9.238 73,06 3.407 1.318 38,69 1.318 100,00 10.556 83,48
26 Sampang Sampang 10832 7.918 73,10 2.914 1.295 44,44 1.295 100,00 9.213 85,05
27 Kroya Kroya I 16833 11.076 65,80 5.757 1.068 18,55 1.068 100,00 12.144 72,14
28 0 Kroya II 10810 7.583 70,15 3.227 1.218 37,74 1.218 100,00 8.801 81,42
29 Binangun Binangun 13629 9.061 66,48 4.568 1.118 24,47 1.118 100,00 10.179 74,69
30 Nusawungu Nusawungu I 10529 6.701 63,64 3.828 1.168 30,51 1.168 100,00 7.869 74,74
31 0 Nusawungu II 9917 6.269 63,21 3.648 990 27,14 990 100,00 7.259 73,20
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 19138 15.153 79,18 3.985 1.418 35,58 1.418 100,00 16.571 86,59
33 0 Cilacap Selatan II 8549 6.445 75,39 2.104 1.403 66,68 1.403 100,00 7.848 91,80
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 12389 10.972 88,56 1.417 1.107 78,12 1.107 100,00 12.079 97,50
35 0 Cilacap Tengah II 9086 6.148 67,66 2.938 1.110 37,78 1.110 100,00 7.258 79,88
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 10814 8.312 76,86 2.502 1.045 41,77 1.045 100,00 9.357 86,53
37 0 Cilacap Utara II 7763 5.749 74,06 2.014 1.168 57,99 1.168 100,00 6.917 89,10
38 Kampunglaut Kampunglaut 4262 2.046 48,01 2.216 802 36,19 802 100,00 2.848 66,82
JUMLAH (KAB/KOTA) 472.246 327.194 69,28 145.052 46.025 31,73 46025 100,00 373.219 79,03
Sumber: Seksi PL Bidang PMK
472246 327194 69,2846525 145052 46025 31,7300003 46025 100 373219 79,0306323
TABEL 59
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN PENDUDUK DENGAN


AKSES
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) BERKELANJUTAN
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN TERHADAP AIR
MINUM LAYAK
MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK MEMENUHI SYARAT
SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 25.341 3.901 27.834 1.039 12.665 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 524 2.003 459 1.873 14538 57,3695
2 0 Dayeuhluhur II 22.853 4.463 21.994 3.356 11.329 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 119 767 113 673 12002 52,52
3 Wanareja Wanareja I 67.359 11.352 57.832 7.683 49.832 699 3.756 539 2.891 546 3.128 526 3.214 - - - - - - - - - - - - 856 5.983 685 5.056 60993 90,55
4 0 Wanareja II 29.260 6.512 32.995 4.521 26.734 278 1.473 221 9.452 287 1.488 274 1.488 - - - - - - - - - - - - 401 1.968 384 1.624 39298 134,31
5 Majenang Majenang I 94.343 14.264 86.356 8.945 73.640 993 5.766 893 4.531 479 2.438 483 2.286 - - - - - - - - - - - - 897 4.993 789 4.326 84783 89,87
6 Majenang II Majenang II 32.446 6.220 25.663 5.623 21.745 36 184 21 84 - - - - - - - - - - - - - - - - 1.155 4.620 1.054 4.037 25866 79,72
7 Cimanggu Cimanggu I 50.610 9.925 48.345 8.873 44.867 462 2.153 394 1.923 227 1.286 229 1.286 - - - - - - - - - - - - 316 1.889 300 1.606 49682 98,17
8 0 Cimanggu II 46.110 7.145 36.529 6.329 34.025 226 1.273 175 683 116 554 132 554 - - - - - - - - - - - - 363 1.897 309 1.704 36966 80,17
9 Karangpucung Karangpucung I 47.061 10.150 42.023 7.834 38.945 53 243 38 156 - - - - - - - - - - - - 67 328 56 228 42 168 40 150 39479 83,89
10 0 Karangpucung II 29.505 4.823 26.340 2.984 21.883 13 83 5 26 - - - - - - - - - - - - 4 27 4 27 11 44 9 40 21976 74,48
11 Cipari Cipari 63.144 10.948 52.035 8.873 43.920 138 6.342 121 881 203 1.218 214 1.218 - - - - - - - - 120 511 116 473 1.668 6.672 1.379 5.604 52096 82,50
12 Sidareja Sidareja 58.700 10.909 50.264 8.945 47.330 399 3.648 358 3.482 - - - - - - - - - - - - - - - - 1.127 5.567 992 4.621 55433 94,43
13 Kedungreja Kedungreja 82.948 11.349 59.036 8.793 52.048 386 1.739 382 1.595 167 873 175 787 - - - - - - - - 38 241 34 229 543 2.776 505 2.543 57202 68,96
14 Patimuan Patimuan 45.528 9.813 50.341 8.221 43.578 - - - - 262 1.240 284 1.325 - - - - - - - - 387 1716 352 1232 78 517 74 486 46621 102,40
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 62.615 11.619 48.923 8.931 46.879 - - - - - - - - - - - - - - - - 950 3752 877 3246 1.233 4.932 1.122 4.587 54712 87,38
16 0 Gandrungmangu II 38.484 4.611 23.451 3.429 18.763 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3.160 12.640 2.907 11.250 30013 77,99
17 Bantarsari Bantarsari 66.258 14.157 81.928 9.837 68.721 86 4.377 66 645 568 2.461 579 2.461 - - - - - - - - 182 867 176 698 1.878 8.610 1.671 6.974 79499 119,98
18 Kawunganten Kawunganten 78.844 14.876 75.320 11.477 53.668 327 1.659 273 1.176 359 1.795 375 1.795 - - - - - - - - 756 3687 761 3121 1.735 6.940 1.648 5.830 65590 83,19
19 Jeruklegi Jeruklegi I 43.877 8.469 47.562 7.742 43.444 - - - - 288 1.423 295 1.423 - - - - - - - - - - - - 1.432 5.728 1.217 4.754 49621 113,09
20 0 Jeruklegi II 24.706 6.948 25.311 7.329 23.116 - - - - 186 928 195 928 - - - - - - - - - - - - 221 884 197 796 24840 100,54
21 Kesugihan Kesugihan I 54.704 8.650 41.523 6.749 34.779 952 4.266 895 3.742 385 1.933 390 2.013 - - - - - - - - - - - - 2.487 9.948 2.363 8.153 48687 89,00
22 0 Kesugihan II 62.847 10.045 47.355 8.894 38.550 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3.129 12.516 2.784 10.513 49063 78,07
23 Adipala Adipala I 54.144 9.494 47.442 7.785 43.772 415 1.995 336 1.436 - - - - - - - - - - - - - - - - 1.015 4.060 964 3.370 48578 89,72
24 0 Adipala II 31.650 3.946 22.165 2.873 9.058 2.805 12.033 2.561 9.342 - - - - - - - - - - - - - - - - 987 3.948 790 3.553 21953 69,36
25 Maos Maos 45.400 7.154 34.221 5.894 22.654 44 1.958 29 542 - - - - - - - - - - - - - - - - 1.620 6.480 1.345 6.091 29287 64,51
26 Sampang Sampang 39.669 8.277 42.631 7.753 28.552 270 1.672 253 934 - - - - - - - - - - - - - - - - 1.340 5.360 1.179 4.342 33828 85,27
27 Kroya Kroya I 63.738 11.720 48.432 8.973 40.587 - - - - 1795 8202 1842 8202 - - - - - - - - - - - - 1.456 6.771 1.296 5.687 54476 85,47
28 0 Kroya II 42.652 6.898 37.423 4.873 26.981 258 1.352 231 937 341 1.586 367 1.783 - - - - - - - - - - - - 1.197 4.788 1.137 3.974 33675 78,95
29 Binangun Binangun 62.795 11.799 58.993 6.977 41.875 327 1.523 250 986 - - - - - - - - - - - - - - - - 1.428 5.712 1.257 4.627 47488 75,62
30 Nusawungu Nusawungu I 37.830 9.050 44.329 8.872 38.770 68 3.045 54 393 178 846 195 846 - - - - - - - - - - - - 696 2.784 619 2.339 42348 111,94
31 0 Nusawungu II 36.795 8.727 48.931 7.632 39.661 237 1.023 138 756 288 1.592 324 1.620 - - - - - - - - - - - - 531 2.124 504 1.763 43800 119,04
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 45.784 7.922 34.521 5.598 32.897 159 8.219 103 462 - - - - - - - - - - - - - - - - 3.462 13.848 2.834 12.463 45822 100,08
33 0 Cilacap Selatan II 36.019 1.224 22.375 7.893 8.934 49 3.192 42 552 2172 8879 2035 8879 - - - - - - - - - - - - 3.787 17.429 3.143 17.799 36164 100,40
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 50.687 4.713 19.673 3.953 16.449 252 1.372 219 1.423 42 210 53 210 - - - - - - - - - - - - 5.263 21.072 4.631 19.597 37679 74,34
35 0 Cilacap Tengah II 36.476 4.351 23.563 3.672 17.440 25 127 21 65 - - - - - - - - - - - - - - - - 2.451 9.804 2.181 8.726 26231 71,91
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 43.508 7.198 32.225 6.983 26.480 44 195 28 104 261 1.311 274 1.358 - - - - - - - - - - - - 2.499 9.996 2.374 8.097 36039 82,83
37 0 Cilacap Utara II 32.456 1.817 17.823 1.157 9.451 293 4.331 293 4.265 2742 8489 2732 8.489 - - - - - - - - - - - - 367 1.622 314 1.379 23584 72,66
38 Kampunglaut Kampunglaut 14.426 2.129 15.332 1.639 10.538 23 117 26 117 - - - - - - - - 139 698 17 87 0 0 0 0 10742 74,46

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.801.572 307.568 1559039 248934 1264560 10294 78999 8939 53464 11915 51997 11999 52282 0 0 0 0 0 0 0 0 2643 11827 2393 9341 51474 217860 45570 191004 1570651 87,1822

Sumber: Seksi PL Bidang PMK


TABEL 60
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
JUMLAH MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SAMPEL
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENYELENGGARA (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
DIPERIKSA
AIR MINUM JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 3 2 2 100,0
2 0 Dayeuhluhur II 12 8 7 87,5
3 Wanareja Wanareja I 18 16 16 100,0
4 0 Wanareja II 9 9 9 100,0
5 Majenang Majenang I 1 0 0 #DIV/0!
6 0 Majenang II 5 3 2 66,7
7 Cimanggu Cimanggu I 8 4 5 125,0
8 0 Cimanggu II 3 2 2 100,0
9 Karangpucung Karangpucung I 12 3 3 100,0
10 0 Karangpucung II 0 0 0 #DIV/0!
11 Cipari Cipari 21 19 19 100,0
12 Sidareja Sidareja 22 22 22 100,0
13 Kedungreja Kedungreja 0 0 0 #DIV/0!
14 Patimuan Patimuan 14 0 0 #DIV/0!
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 8 5 5 100,0
16 0 Gandrungmangu II 7 6 5 83,3
17 Bantarsari Bantarsari 10 6 5 83,3
18 Kawunganten Kawunganten 13 5 5 100,0
19 Jeruklegi Jeruklegi I 12 8 8 100,0
20 0 Jeruklegi II 6 12 6 50,0
21 Kesugihan Kesugihan I 19 13 12 92,3
22 0 Kesugihan II 14 14 14 100,0
23 Adipala Adipala I 12 20 20 100,0
24 0 Adipala II 5 5 5 100,0
25 Maos Maos 13 7 7 100,0
26 Sampang Sampang 8 8 8 100,0
27 Kroya Kroya I 0 0 0 #DIV/0!
28 0 Kroya II 6 6 6 100,0
29 Binangun Binangun 18 12 10 83,3
30 Nusawungu Nusawungu I 8 6 6 100,0
31 0 Nusawungu II 0 0 0 #DIV/0!
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 12 3 3 100,0
33 0 Cilacap Selatan II 7 7 7 100,0
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 27 27 27 100,0
35 0 Cilacap Tengah II 8 1 1 100,0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 3 3 3 100,0
37 0 Cilacap Utara II 8 8 8 100,0
38 Kampunglaut Kampunglaut 2 2 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 354 272 258 94,85294118
Sumber: Bidang PMK
TABEL 61

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

JENIS SARANA JAMBAN PENDUDUK


KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK

PENDUDUK
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
(JAMBAN SEHAT)

JUMLAH

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 25341 4 735 4 735 100 3.273 13.452 1.637 6.726 50,0 237 948 225 932 98,3 949 3.798 784 3.228 85,0 12.191 48,1
2 0 Dayeuhluhur II 22853 0 - 0 - #DIV/0! 3.151 12.546 1.893 7.528 60,0 226 908 214 867 95,5 2.036 8.137 1.690 7.445 91,5 16.532 72,3
3 Wanareja Wanareja I 67359 8 1.326 8 1.326 100 5.457 21.443 2.764 10.772 50,2 143 572 125 566 99,0 432 1.748 347 1.587 90,8 14.412 21,4
4 0 Wanareja II 29260 4 752 4 752 100 2.719 10.875 2.176 8.700 80,0 360 1.447 348 1.332 92,1 1.440 5.739 1.264 5.569 97,0 16.523 56,5
5 Majenang Majenang I 94343 6 1.056 6 1.056 100 9.112 36.856 6.378 25.799 70,0 1.378 5.567 1.254 5.422 97,4 3.924 15.679 3.559 14.970 95,5 47.956 50,8
6 Majenang II Majenang II 32446 6 1.253 6 1.253 100 1.576 6.231 1.103 4.362 70,0 430 1.768 367 1.456 82,4 1.724 6.892 1.649 6.558 95,2 13.963 43,0
7 Cimanggu Cimanggu I 50610 8 1.753 8 1.753 100 4.075 16.223 1.630 6.486 40,0 1.050 4.312 985 4.156 96,4 4.202 16.832 4.068 15.677 93,1 29.227 57,7
8 0 Cimanggu II 46110 5 982 5 982 100 4.279 17.213 2.140 8.604 50,0 320 1.320 285 1.289 97,7 749 1.932 874 1.698 87,9 12.807 27,8
9 Karangpucung Karangpucung I 47061 7 1.227 7 1.227 100 6.176 24.765 1.853 7.453 30,1 351 1.435 325 1.336 93,1 1.406 5.638 1.335 5.489 97,4 15.654 33,3
10 0 Karangpucung II 29505 7 1.637 7 1.637 100 2.545 10.210 1.782 7.147 70,0 289 1.184 243 968 81,8 1.157 4.695 985 4.337 92,4 14.447 49,0
11 Cipari Cipari 63144 9 1.669 9 1.669 100 887 3.546 444 1.733 48,9 664 2.645 645 2.398 90,7 2.527 10.211 2.248 9.887 96,8 16.011 25,4
12 Sidareja Sidareja 58700 3 563 3 563 100 4.963 19.852 1.985 7.942 40,0 1.236 4.998 1.023 4.586 91,8 4.944 19.872 4.697 18.867 94,9 32.963 56,2
13 Kedungreja Kedungreja 82948 1 178 1 178 100 8.528 34.133 2.558 10.240 30,0 940 3.749 870 3.617 96,5 3.148 12.732 2.967 12.337 96,9 26.767 32,3
14 Patimuan Patimuan 45528 0 - 0 - #DIV/0! 3.866 15.446 1.574 6.156 39,9 842 3.368 768 3.116 92,5 3.384 13.426 2.985 13.276 98,9 22.698 49,9
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 62615 0 - 0 - #DIV/0! 8.216 32.852 4.930 19.711 60,0 1.063 4.253 967 3.889 91,4 3.192 12.732 2.779 10.956 86,1 36.332 58,0
16 0 Gandrungmangu II 38484 6 1.325 6 1.325 100 3.531 14.153 2.119 8.492 60,0 764 3.056 756 2.890 94,6 3.057 12.253 2.966 11.362 92,7 24.960 64,9
17 Bantarsari Bantarsari 66258 5 884 5 884 100 10.528 42.211 7.370 29.548 70,0 806 3.243 746 2.786 85,9 2.421 9.659 2.210 9.275 96,0 42.877 64,7
18 Kawunganten Kawunganten 78844 4 925 4 925 100 11.314 45.231 7.920 31.662 70,0 853 3.422 659 3.167 92,5 2.860 11.433 2.759 10.986 96,1 47.187 59,8
19 Jeruklegi Jeruklegi I 43877 3 685 3 685 100 5.540 22.134 4.432 17.707 80,0 768 3.076 734 2.887 93,9 3.275 13.221 2.889 12.769 96,6 34.500 78,6
20 0 Jeruklegi II 24706 4 755 4 755 100 3.760 15.035 3.384 13.542 90,1 464 1.873 455 1.534 81,9 2.270 9.087 1.895 8.231 90,6 24.918 100,9
21 Kesugihan Kesugihan I 54704 0 - 0 - #DIV/0! 11.335 45.328 6.801 27.197 60,0 512 2.045 436 1.870 91,4 1.624 6.489 1.489 5.973 92,0 35.556 65,0
22 0 Kesugihan II 62847 0 - 0 - #DIV/0! 10.491 41.367 7.344 28.957 70,0 57 228 44 221 96,9 228 912 199 847 92,9 30.090 47,9
23 Adipala Adipala I 54144 0 - 0 - #DIV/0! 9.235 36.342 7.388 29.074 80,0 1.047 4.123 897 3.876 94,0 3.713 14.873 3.668 14.226 95,6 47.823 88,3
24 0 Adipala II 31650 0 - 0 - #DIV/0! 6.767 27.321 4.737 19.125 70,0 414 1.657 367 332 20,0 1.473 5.873 1.279 5.327 90,7 25.330 80,0
25 Maos Maos 45400 0 - 0 - #DIV/0! 2.207 8.841 1.766 7.073 80,0 464 1.866 397 1.669 89,4 1.473 5.830 1.447 5.227 89,7 14.572 32,1
26 Sampang Sampang 39669 0 - 0 - #DIV/0! 5.530 22.153 4.977 19.938 90,0 776 3.124 667 3.056 97,8 2.330 9.364 1.945 9.127 97,5 32.358 81,6
27 Kroya Kroya I 63738 0 - 0 - #DIV/0! 9.053 36.241 8.148 32.617 90,0 951 3.798 835 3.548 93,4 3.374 13.721 3.167 12.743 92,9 49.886 78,3
28 0 Kroya II 42652 0 - 0 - #DIV/0! 2.839 11.347 2.555 10.212 90,0 410 1.654 375 1.156 69,9 1.868 7.459 1.770 7.215 96,7 18.827 44,1
29 Binangun Binangun 62795 0 - 0 - #DIV/0! 5.332 21.136 3.732 14.798 70,0 1.185 4.756 9.005 4.489 94,4 6.717 26.994 6.338 24.111 89,3 46.281 73,7
30 Nusawungu Nusawungu I 37830 0 - 0 - #DIV/0! 2.230 8.597 1.561 6.018 70,0 945 3.785 799 3.289 86,9 3.558 14.332 3.228 12.643 88,2 23.639 62,5
31 0 Nusawungu II 36795 0 - 0 - #DIV/0! 2.835 11.326 2.268 9.061 80,0 675 2.734 587 2.674 97,8 2.263 9.045 2.152 8.437 93,3 20.780 56,5
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 45784 0 - 0 - #DIV/0! 18.463 73.652 12.923 51.556 70,0 42 168 35 158 94,0 132 528 127 476 90,2 52.242 114,1
33 0 Cilacap Selatan II 36019 0 - 0 - #DIV/0! 5.180 20.364 4.144 16.291 80,0 543 2.187 477 1.889 86,4 1.819 7.231 1.692 6.224 86,1 25.411 70,5
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 50687 0 - 0 - #DIV/0! 7.716 30.236 5.401 21.165 70,0 524 2.099 498 1.798 85,7 1.493 5.983 1.285 5.385 90,0 28.946 57,1
35 0 Cilacap Tengah II 36476 0 - 0 - #DIV/0! 5.478 21.993 3.835 15.395 70,0 590 3.409 554 3.112 91,3 1.735 6.935 1.749 6.338 91,4 25.442 69,7
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 43508 0 - 0 - #DIV/0! 19.727 78.540 15.782 62.832 80,0 175 700 142 658 94,0 800 3.200 737 2.895 90,5 66.690 153,3
37 0 Cilacap Utara II 32456 0 - 0 - #DIV/0! 2.893 11.547 2.314 9.238 80,0 404 1.623 379 1.483 91,4 1.620 6.480 1.449 5.874 90,6 17.201 53,0
38 Kampunglaut Kampunglaut 14426 0 - 0 - #DIV/0! 119 476 107 428 89,9 27 108 24 87 80,6 88 352 78 324 92,0 867 6,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.801.572 90 17.705 90 17.705 100 230.926 921.214 155.855 621.285 67,44198 22.925 93.208 28.512 84.559 90,72075 85.405 341.317 78.749 317.896 93,13805 1.064.866 59,1

Sumber: Bidang PMK


TABEL 62
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
JUMLAH DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA STBM
KELURAHAN STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 9 9 100 - 0,00 - 0,00
2 0 Dayeuhluhur II 5 5 100,0 - 0,00 - 0,00
3 Wanareja Wanareja I 11 11 100,0 - 0,00 - 0,00
4 0 Wanareja II 5 5 100,0 - 0,00 - 0,00
5 Majenang Majenang I 11 11 100,0 - 0,00 - 0,00
6 Majenang II Majenang II 6 6 100,0 - 0,00 - 0,00
7 Cimanggu Cimanggu I 8 8 100,0 - 0,00 - 0,00
8 0 Cimanggu II 7 7 100,0 - 0,00 - 0,00
9 Karangpucung Karangpucung I 7 7 100,0 - 0,00 - 0,00
10 0 Karangpucung II 7 7 100,0 - 0,00 - 0,00
11 Cipari Cipari 11 11 100,0 - 0,00 - 0,00
12 Sidareja Sidareja 10 10 100,0 - 0,00 - 0,00
13 Kedungreja Kedungreja 11 11 100,0 - 0,00 - 0,00
14 Patimuan Patimuan 7 7 100,0 - 0,00 - 0,00
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 8 8 100,0 - 0,00 - 0,00
16 0 Gandrungmangu II 6 6 100,0 - 0,00 - 0,00
17 Bantarsari Bantarsari 8 8 100,0 1 12,50 1 12,50
18 Kawunganten Kawunganten 12 12 100,0 - 0,00 - 0,00
19 Jeruklegi Jeruklegi I 7 7 100,0 - 0,00 - 0,00
20 0 Jeruklegi II 6 6 100,0 - 0,00 - 0,00
21 Kesugihan Kesugihan I 9 9 100,0 - 0,00 - 0,00
22 0 Kesugihan II 7 7 100,0 - 0,00 - 0,00
23 Adipala Adipala I 9 9 100,0 - 0,00 - 0,00
24 0 Adipala II 7 7 100,0 - 0,00 - 0,00
25 Maos Maos 10 10 100,0 - 0,00 - 0,00
26 Sampang Sampang 10 10 100,0 - 0,00 - 0,00
27 Kroya Kroya I 11 11 100,0 1 9,09 1 9,09
28 0 Kroya II 6 6 100,0 - 0,00 - 0,00
29 Binangun Binangun 17 17 100,0 1 5,88 1 5,88
30 Nusawungu Nusawungu I 9 9 100,0 - 0,00 - 0,00
31 0 Nusawungu II 8 8 100,0 - 0,00 - 0,00
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 3 3 100,0 - 0,00 - 0,00
33 0 Cilacap Selatan II 2 2 100,0 - 0,00 - 0,00
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 3 3 100,0 3 100,00 3 100,00
35 0 Cilacap Tengah II 2 2 100,0 - 0,00 - 0,00
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 3 3 100,0 1 33,33 1 33,33
37 0 Cilacap Utara II 2 2 100,0 - 0,00 - 0,00
38 Kampunglaut Kampunglaut 4 4 100,0 - 0,00 - 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 284 284 100,0 7,0 2,46478873 7 2,46
Sumber: Seksi PL Bidang PMK
TABEL 63

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL


SARANA TEMPAT-TEMPAT

JUMLAH TTU
SARANA PENDIDIKAN HOTEL
NO KECAMATAN PUSKESMAS KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM
SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
UMUM

PUSKESM

BINTANG

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
RUMAH

UMUM
SAKIT
SLTP

SLTA

NON
SD

AS

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 11 1 1 1 - - - 14 9 81,8 1 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 12 85,7
2 0 Dayeuhluhur II 17 2 - 1 - - - 20 17 100,0 2 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 20 100,0
3 Wanareja Wanareja I 58 4 2 1 - - - 65 42 72,4 2 50,0 1 50,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 46 70,8
4 0 Wanareja II 25 3 1 1 - - - 30 18 72,0 3 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 23 76,7
5 Majenang Majenang I 68 5 3 1 2 1 2 82 54 79,4 5 100,0 3 100,0 1 100,0 2 100,0 1 100 2 100,0 68 82,9
6 Majenang II Majenang II 29 3 1 1 - - - 34 30 103,4 5 166,7 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 37 108,8
7 Cimanggu Cimanggu I 28 8 2 1 - - - 39 28 100,0 8 100,0 2 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 39 100,0
8 0 Cimanggu II 18 2 - 1 - - - 21 12 66,7 1 50,0 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 14 66,7
9 Karangpucung Karangpucung I 41 5 2 1 - - - 49 19 46,3 3 60,0 2 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 25 51,0204
10 0 Karangpucung II 42 - - 1 - - - 43 32 76,2 - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 33 76,7
11 Cipari Cipari 24 3 2 1 - - - 30 77 320,8 3 100,0 2 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 83 276,7
12 Sidareja Sidareja 96 6 3 1 - 1 2 109 84 87,5 4 66,7 3 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 2 100,0 95 87,2
13 Kedungreja Kedungreja 62 2 1 1 - - - 66 33 53,2 1 50,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 36 54,5
14 Patimuan Patimuan 38 3 1 1 - - - 43 38 100,0 3 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 43 100,0
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 43 13 3 1 - - - 60 23 53,5 7 53,8 2 66,7 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 33 55,0
16 0 Gandrungmangu II 7 1 - 1 - - 9 4 57,1 - - - #DIV/0! 1 100,0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 5 55,6
17 Bantarsari Bantarsari 55 2 1 1 - - - 59 38 69,1 2 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 42 71,2
18 Kawunganten Kawunganten 73 2 1 1 - - 77 61 83,6 2 100,0 1 100,0 1 100,0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 65 84,4
19 Jeruklegi Jeruklegi I 24 5 2 1 - - - 32 19 79,2 3 60,0 2 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 25 78,1
20 0 Jeruklegi II 10 1 - 1 - - - 12 8 80,0 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 - #VALUE! - #DIV/0! - #DIV/0! 10 83,3
21 Kesugihan Kesugihan I 48 7 - 1 - - 56 48 100,0 7 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 56 100,0
22 0 Kesugihan II 20 1 2 1 1 25 14 70,0 1 100,0 1 50,0 1 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 18 72,0
23 Adipala Adipala I 51 5 1 1 - - - 58 17 33,3 1 20,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 20 34,5
24 0 Adipala II 8 2 - 1 - - - 11 8 100,0 2 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 11 100,0
25 Maos Maos 41 4 - 1 46 36 87,8 4 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 41 89,1
26 Sampang Sampang 47 3 2 1 - - 1 54 41 87,2 2 66,7 1 50,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 46 85,2
27 Kroya Kroya I 45 11 5 1 1 - 3 66 45 100,0 11 100,0 5 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 3 100,0 66 100,0
28 0 Kroya II 49 2 - 1 - - - 52 46 93,9 2 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 49 94,2
29 Binangun Binangun 69 3 1 1 - - - 74 62 89,9 2 66,7 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 66 89,2
30 Nusawungu Nusawungu I 29 7 2 1 - - - 39 29 100,0 5 71,4 2 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 37 94,9
31 0 Nusawungu II 32 2 - 1 - - - 35 28 87,5 1 50,0 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 30 85,7
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 51 6 3 1 1 3 17 82 42 82,4 4 66,7 3 100,0 1 100,0 1 100,0 3 100,0 16 94,1 70 85,4
33 0 Cilacap Selatan II 25 1 - 1 1 - 1 29 23 92,0 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 27 93,1
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 22 7 5 1 3 1 7 46 22 100,0 7 100,0 5 100,0 1 100,0 3 100,0 1 100,0 7 100,0 46 100,0
35 0 Cilacap Tengah II 3 1 - 1 - - 1 6 3 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 6 100,0
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 33 4 2 1 1 1 7 49 28 84,8 4 100,0 2 100,0 1 100,0 1 100,0 1 100,0 7 100,0 44 89,8
37 0 Cilacap Utara II 18 1 1 1 - - - 21 18 100,0 1 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 21 100,0
38 Kampunglaut Kampunglaut 10 1 1 1 - - - 13 - - - 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 7,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.370 139 51 38 10 7 41 1.656 1.156 84,4 112 80,6 46 90,2 38 100,0 10 100,0 7 100,0 40 97,6 1.409 85,0845

Sumber: Seksi PL
TABEL 64
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10,00 11 12 13 14 15 16
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 140 3 3 3 102 111 79,29 5 6 2 16 29 20,71
2 0 Dayeuhluhur II 80 0 8 2 19 29 36,25 6 4 3 38 51 63,75
3 Wanareja Wanareja I 114 2 12 6 8 28 24,56 13 7 3 63 86 75,44
4 0 Wanareja II 30 0 2 7 9 18 60,00 3 2 2 5 12 40,00
5 Majenang Majenang I 330 5 7 14 225 251 76,06 8 4 0 67 79 23,94
6 0 Majenang II 114 3 5 5 30 43 37,72 11 5 0 55 71 62,28
7 Cimanggu Cimanggu I 66 3 6 4 12 25 37,88 8 7 2 24 41 62,12
8 0 Cimanggu II 56 1 7 2 34 44 78,57 3 4 2 3 12 21,43
9 Karangpucung Karangpucung I 70 0 3 5 34 42 60,00 2 4 1 21 28 40,00
10 0 Karangpucung II 83 0 2 9 34 45 54,22 6 6 2 24 38 45,78
11 Cipari Cipari 95 0 21 15 29 65 68,42 7 5 3 15 30 31,58
12 Sidareja Sidareja 95 2 36 32 8 78 82,11 2 3 2 10 17 17,89
13 Kedungreja Kedungreja 73 0 21 8 6 35 47,95 9 3 3 23 38 52,05
14 Patimuan Patimuan 45 0 13 14 3 30 66,67 3 4 1 7 15 33,33
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 42 5 9 5 9 28 66,67 4 5 2 3 14 33,33
16 0 Gandrungmangu II 90 1 2 9 6 18 20,00 9 2 0 61 72 80,00
17 Bantarsari Bantarsari 260 2 23 3 136 164 63,08 11 13 0 72 96 36,92
18 Kawunganten Kawunganten 281 1 48 7 121 177 62,99 21 4 1 78 104 37,01
19 Jeruklegi Jeruklegi I 42 3 5 8 11 27 64,29 4 5 0 6 15 35,71
20 0 Jeruklegi II 37 0 18 3 4 25 67,57 3 6 0 3 12 32,43
21 Kesugihan Kesugihan I 86 2 7 6 27 42 48,84 4 4 2 34 44 51,16
22 0 Kesugihan II 167 1 10 9 72 92 55,09 6 6 1 62 75 44,91
23 Adipala Adipala I 266 2 2 6 58 68 25,56 15 4 0 179 198 74,44
24 0 Adipala II 246 1 3 2 63 69 28,05 3 6 0 168 177 71,95
25 Maos Maos 70 3 7 6 21 37 52,86 7 4 0 22 33 47,14
26 Sampang Sampang 200 5 5 7 131 148 74,00 4 7 2 39 52 26,00
27 Kroya Kroya I 120 7 26 10 47 90 75,00 3 6 0 21 30 25,00
28 0 Kroya II 47 1 11 6 15 33 70,21 7 4 0 3 14 29,79
29 Binangun Binangun 75 1 26 5 26 58 77,33 5 5 0 7 17 22,67
30 Nusawungu Nusawungu I 41 3 5 8 15 31 75,61 3 4 0 3 10 24,39
31 0 Nusawungu II 41 1 10 8 9 28 68,29 2 5 0 6 13 31,71
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 137 9 85 6 18 118 86,13 6 5 0 8 19 13,87
33 0 Cilacap Selatan II 56 3 13 9 15 40 71,43 6 3 1 6 16 28,57
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 145 6 45 17 64 132 91,03 4 4 0 5 13 8,97
35 0 Cilacap Tengah II 63 0 18 7 6 31 49,21 3 3 0 26 32 50,79
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 217 8 71 15 82 176 81,11 5 2 0 34 41 18,89
37 0 Cilacap Utara II 82 2 31 7 13 53 64,63 3 2 0 24 29 35,37
38 Kampunglaut Kampunglaut 59 0 2 3 14 19 32,20 5 3 0 32 40 67,80

JUMLAH (KAB/KOTA) 4261 86 628 298 1536 2548 59,80 229 176 35 1273 1713 40,20

Sumber: Seksi PL
TABEL 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

PERSENTASE

PERSENTASE
JUMLAH TPM

JUMLAH TPM
TPM DIBINA
MEMENUHI

MEMENUHI

TPM DIUJI
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

RESTORAN
DEPOT AIR

DEPOT AIR
HIGIENE
SYARAT

SYARAT
MAKANAN

MAKANAN
JAJANAN

JAJANAN

PETIK
TIDAK

MAKAN/

MAKAN/
RUMAH

RUMAH
MINUM

MINUM
TOTAL

TOTAL
(DAM)

(DAM)
NO KECAMATAN PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 29 3 3 3 10 19 65,52 111 2 4 2 2 10 9,01
2 - Dayeuhluhur II 51 0 8 2 19 29 56,86 29 2 4 2 2 10 34,48
3 Wanareja Wanareja I 86 2 12 6 8 28 32,56 28 2 4 2 2 10 35,71
4 - Wanareja II 12 0 2 5 5 12 100,00 18 2 4 2 2 10 55,56
5 Majenang Majenang I 79 5 7 14 20 46 58,23 251 2 4 2 2 10 3,98
6 - Majenang II 71 3 5 5 10 23 32,39 43 2 4 2 2 10 23,26
7 Cimanggu Cimanggu I 41 3 6 4 12 25 60,98 25 2 4 2 2 10 40,00
8 - Cimanggu II 12 1 4 2 5 12 100,00 44 2 4 2 2 10 22,73
9 Karangpucung Karangpucung I 28 0 3 5 15 23 82,14 42 2 4 2 2 10 23,81
10 - Karangpucung II 38 0 2 9 15 26 68,42 45 2 4 2 2 10 22,22
11 Cipari Cipari 30 0 10 10 10 30 100,00 65 2 4 2 2 10 15,38
12 Sidareja Sidareja 17 2 5 7 3 17 100,00 78 2 4 2 2 10 12,82
13 Kedungreja Kedungreja 38 0 21 8 6 35 92,11 35 2 4 2 2 10 28,57
14 Patimuan Patimuan 15 0 7 5 3 15 100,00 30 2 4 2 2 10 33,33
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 14 5 9 5 9 28 200,00 28 2 4 2 2 10 35,71
16 - Gandrungmangu II 72 1 2 9 25 37 51,39 18 2 4 2 2 10 55,56
17 Bantarsari Bantarsari 96 2 23 3 30 58 60,42 164 2 4 2 2 10 6,10
18 Kawunganten Kawunganten 104 1 28 7 50 86 82,69 177 2 4 2 2 10 5,65
19 Jeruklegi Jeruklegi I 15 3 3 5 4 15 100,00 27 2 4 2 2 10 37,04
20 - Jeruklegi II 12 0 5 3 4 12 100,00 25 2 4 2 2 10 40,00
21 Kesugihan Kesugihan I 44 2 7 6 15 30 68,18 42 2 4 2 2 10 23,81
22 - Kesugihan II 75 1 10 9 20 40 53,33 92 2 4 2 2 10 10,87
23 Adipala Adipala I 198 2 2 6 58 68 34,34 68 2 4 2 2 10 14,71
24 - Adipala II 177 1 3 2 63 69 38,98 69 2 4 2 2 10 14,49
25 Maos Maos 33 3 7 6 15 31 93,94 37 2 4 2 2 10 27,03
26 Sampang Sampang 52 5 5 7 20 37 71,15 148 2 4 2 2 10 6,76
27 Kroya Kroya I 30 5 10 5 10 30 100,00 90 2 4 2 2 10 11,11
28 - Kroya II 14 1 5 3 5 14 100,00 33 2 4 2 2 10 30,30
29 Binangun Binangun 17 1 5 5 5 16 94,12 58 2 4 2 2 10 17,24
30 Nusawungu Nusawungu I 10 2 3 2 3 10 100,00 31 2 4 2 2 10 32,26
31 - Nusawungu II 13 1 3 4 5 13 100,00 28 2 4 2 2 10 35,71
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 19 2 10 2 5 19 100,00 118 2 4 2 2 10 8,47
33 - Cilacap Selatan II 16 1 5 3 7 16 100,00 40 2 4 2 2 10 25,00
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 13 2 3 2 6 13 100,00 132 2 4 2 2 10 7,58
35 - Cilacap Tengah II 32 0 18 7 6 31 96,88 31 2 4 2 2 10 32,26
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 41 2 15 5 15 37 90,24 176 2 4 2 2 10 5,68
37 - Cilacap Utara II 29 2 10 7 5 24 82,76 53 2 4 2 2 10 18,87
38 Kampunglaut Kampunglaut 40 0 2 3 14 19 47,50 19 2 4 2 2 10 52,63
JUMLAH (KAB/KOTA) 1713 64 288 201 540 1093 63,81 2548 76 152 76 76 380 14,91
Sumber: Seksi PL
TABEL 66
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 1.468.500 972.700 1.022.700 1995400 135,8801498
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 117.500 27.000 173.000 200000,00 170,212766
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 2.935 4.980 510 5490,00 187,0528109
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 4.500 2.700 4.300 7000,00 155,56
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul - - - #DIV/0!
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 4.710.400 3.585.700 3.776.600 7362300,00 156,30
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 98.000 54.280 150.597 204877,00 209,06
8 Metampiron tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - - #DIV/0!
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium tablet 2.018.400 1.671.300 2.202.700 3874000,00 191,93
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + tube 7.603 - -
polimiksin 10.000 IU/g
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + supp - 5.230 4.770 10000,00 #DIV/0!
Heksaklorofen 250 mg
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam pot 6.547 - -
Salisilat 3%
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 39.855 - -
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + tablet - - - #DIV/0!
Levodopa 250 mg
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 20.400 1.950 39.170 41120,00 201,57
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 6.041.280 756.500 138.500 895000,00 14,81
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet - 20.400 17.800 38200,00 #DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - - #DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet 33.358 - -
21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - - #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 6.959 2.460 5.040 7500,00 107,77
23 Betametason krim 0,1 % krim 22.899 17.825 30.175 48000,00 209,62
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 39.600 23.100 35.500 58600,00 147,98
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 1.243.900 1.398.700 877.100 2275800,00 182,96
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - - - #DIV/0!
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 9.328 - -
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 18.000 - -
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 2.070 - -
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 189.600 281.900 132.500 414400,00 218,57
31 Diazepam tablet 5 mg tablet - - - #DIV/0!
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 18.540 16.620 15.840 32460,00 175,08
33 Digoksin tablet 0,25 mg tablet 35.100 26.500 15.700 42200,00 120,23
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 60.750 50.250 21.000 71250,00 117,28
35 Ekstrak belladona tablet 10 mg tablet 110.000 - -
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 6.480 3.690 5.220 8910,00 137,50
37 Etakridin larutan 0,1% botol 399 330 325 655,00 164,16
38 Fenitoin Natrium Injeksi 50 mg/ml ampul - - - #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 2.160 2.160 - 2160,00 100,00
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 157.800 125.400 90.000 215400,00 136,50
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - - #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 6.194.880 3.456 5.000 8456,00 0,14
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 55.080 40.000 15.000 55000,00 99,85
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 74.900 45.600 1.500 47100,00 62,88
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 27.200 36.600 2.000 38600,00 141,91
47 Gameksan lotion 1 % botol - - - #DIV/0!
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium sach 31.900 52.600 10.600 63200,00 198,12
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 6.240 4.840 450 5290,00 84,78
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 221.200 253.100 127.900 381000,00 172,24
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 969.100 980.000 - 980000,00 101,12
52 Gliserin botol - - - #DIV/0!
53 Glukosa larutan infus 5% botol 14.700 14.523 12.737 27260,00 185,44
54 Glukosa larutan infus 10% botol - - - #DIV/0!
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 1.140 1.395 790 2185,00 191,67
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 149.600 128.500 107.000 235500,00 157,42
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet - - - #DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 5.700 2.100 9.600 11700,00 205,26
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 11.700 7.900 10.300 18200,00 155,56
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 30.000 38.000 - 38000,00 126,67
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 31.080 7.383 - 7383,00 23,75
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 113.200 - -
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 352.000 358.700 73.800 432500,00 122,87
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 21.450 19.500 11.400 30900,00 144,06
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 879.000 931.000 352.000 1283000,00 145,96
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 191.800 - -
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 471.200 568.300 385.600 953900,00 202,44
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet - - - #DIV/0!
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 353.750 368.000 132.000 500000,00 141,34
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 9.048 5.896 5.304 11200,00 123,78
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 2.426.000 1.505.000 - 1505000,00 62,04
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - - - #DIV/0!
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 300 - -
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 4.000 - -
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + tablet - - - #DIV/0!
Sulfadoxin 500 mg
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg botol 67.600 37.100 57.550 94650,00 140,01
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : tablet 589.600 275.100 719.900 995000,00 168,76
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : tablet - - - #DIV/0!
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - 1.200 - 1200,00 #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - - - #DIV/0!
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 19.770 6.750 - 6750,00 34,14
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 629 10 - 10,00 1,59
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 3.024 2.880 3.170 6050,00 200,07
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - - #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 tablet 23.100 15.300 15.500 30800,00 133,33
mg
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 1.663 2.190 810 3000,00 180,40
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 147.500 142.500 23.500 166000,00 112,54
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 45.000 - -
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 17.680 16.540 5.720 22260,00 125,90
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 8.260 - -
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 7.436 6.000 3.400 9400,00 126,41
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 100.000 52.900 97.102 150002,00 150,00
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 12.075 14.650 - 14650,00 121,33
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - - - #DIV/0!
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 18.000 2.000 28.000 30000,00 166,67
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 51.120 53.864 51.462 105326,00 206,04
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 5.068.200 3.195.200 7.379.700 10574900,00 208,65
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 16.000 15.684 5.736 21420,00 133,88
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 1.072.000 1.129.000 505.000 1634000,00 152,43
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol - - - #DIV/0!
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol - - - #DIV/0!
111 Prednison tablet 5 mg tablet 496.000 243.000 257.000 500000,00 100,81
112 Primakuin tablet 15 mg tablet 12.000 - -
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 10.000 10.000 10.000 20000,00 200,00
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - - #DIV/0!
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet 174.700 52.100 13.200 65300,00 37,38
117 Ringer Laktat larutan infus botol 270.400 220.425 82.794 303219,00 112,14
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap tube 3.418 1.056 6.144 7200,00 210,65
4%
119 Salisil bedak 2% kotak 22.000 15.520 24.120 39640,00 180,18
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 600 484 816 1300,00 216,67
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 850 500 - 500,00 58,82
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - - #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 31.300 23.800 25.800 49600,00 158,47
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 16.035 12.000 - 12000,00 74,84
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - - #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul - - - #DIV/0!
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 119.100 22.100 27.900 50000,00 41,98
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 1.811 2.730 270 3000,00 165,65
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 1.455.000 174.100 1.645.000 1819100,00 125,02
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 13.100 - -
134 Vaksin Rabies Vero vial - - - #DIV/0!
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 1.344.000 1.694.300 72.700 1767000,00 131,4732143
VAKSIN
136 BCG vial 2.868 2.390 2.995 5385,00 187,76
137 T T vial 4.524 3.770 1.500 5270,00 116,49
138 D T vial - - 357 357,00 #DIV/0!
139 CAMPAK 10 Dosis vial 5.015 4.179 2.050 6229,00 124,21
140 POLIO 10 Dosis vial 4.512 3.760 2.440 6200,00 137,41
141 DPT-HB vial 7.524 6.270 - 6270,00 83,33
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 9.372 7.810 3.500 11310,00 120,68
143 POLIO 20 Dosis vial - - - #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial - - - #DIV/0!

Sumber : Laporan Tahunan IPK Tahun 2015


TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 5 7
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 17 17
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 261 261
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 21 21
3 PUSKESMAS KELILING 38 38
4 PUSKESMAS PEMBANTU 85 85
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 3 3
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 62 62
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 62 62
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 221 221
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 81 81
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 2 2 4
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 12 12
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 -
6 APOTEK 2 102 104
7 TOKO OBAT 18 18
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 -

Sumber: Bidang Yankes


TABEL 68

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 7 7 100,00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 10 10 100,00

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan


TABEL 69
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 2 4,55 8 18,18 27 61,36 7 15,91 44 34 77,27
2 0 Dayeuhluhur II - 0,00 2 9,09 8 36,36 12 54,55 22 20 90,91
3 Wanareja Wanareja I 14 14,14 55 55,56 26 26,26 4 4,04 99 30 30,30
4 0 Wanareja II 2 4,65 12 27,91 24 55,81 5 11,63 43 29 67,44
5 Majenang Majenang I 59 67,82 12 13,79 14 16,09 2 2,30 87 16 18,39
6 Majenang II Majenang II - 0,00 4 9,76 33 80,49 4 9,76 41 37 90,24
7 Cimanggu Cimanggu I 0,00 9 13,43 58 86,57 0,00 67 58 86,57
8 0 Cimanggu II 5 8,77 25 43,86 24 42,11 3 5,26 57 27 47,37
9 Karangpucung Karangpucung I 10 16,39 16 26,23 34 55,74 1 1,64 61 35 57,38
10 0 Karangpucung II - 0,00 8 21,62 29 78,38 - 0,00 37 29 78,38
11 Cipari Cipari 15 15,96 79 84,04 - 0,00 - 0,00 94 0 0,00
12 Sidareja Sidareja 4 5,88 35 51,47 29 42,65 0 0,00 68 29 42,65
13 Kedungreja Kedungreja 14 17,28 47 58,02 17 20,99 3 3,70 81 20 24,69
14 Patimuan Patimuan 1 2,38 13 30,95 21 50,00 7 16,67 42 28 66,67
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I - 0,00 17 32,69 33 63,46 2 3,85 52 35 67,31
16 0 Gandrungmangu II - 0,00 43 100,00 - 0,00 - 0,00 43 0 0,00
17 Bantarsari Bantarsari 11 17,74 32 51,61 15 24,19 4 6,45 62 19 30,65
18 Kawunganten Kawunganten 7 7,95 26 29,55 49 55,68 6 6,82 88 55 62,50
19 Jeruklegi Jeruklegi I 2 3,17 28 44,44 24 38,10 9 14,29 63 33 52,38
20 0 Jeruklegi II - 0,00 8 18,18 35 79,55 1 2,27 44 36 81,82
21 Kesugihan Kesugihan I 2 2,90 61 88,41 4 5,80 2 2,90 69 6 8,70
22 0 Kesugihan II - 0,00 31 48,44 32 50,00 1 1,56 64 33 51,56
23 Adipala Adipala I 0 0,00 40 52,63 32 42,11 4 5,26 76 36 47,37
24 0 Adipala II - 0,00 3 7,50 37 92,50 - 0,00 40 37 92,50
25 Maos Maos 0 0,00 46 69,70 12 18,18 8 12,12 66 20 30,30
26 Sampang Sampang - 0,00 12 12,77 23 24,47 59 62,77 94 82 87,23
27 Kroya Kroya I 6 9,38 14 21,88 27 42,19 17 26,56 64 44 68,75
28 0 Kroya II 3 6,25 28 58,33 14 29,17 3 6,25 48 17 35,42
29 Binangun Binangun 1 1,15 18 20,69 48 55,17 20 22,99 87 68 78,16
30 Nusawungu Nusawungu I 8 11,94 27 40,30 29 43,28 3 4,48 67 32 47,76
31 0 Nusawungu II - 0,00 0,00 47 100,00 0,00 47 47 100,00
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I - 0,00 2 4,88 38 92,68 1 2,44 41 39 95,12
33 0 Cilacap Selatan II 0 0,00 13 38,24 14 41,18 7 20,59 34 21 61,76
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I - 0,00 - 0,00 10 31,25 22 68,75 32 32 100,00
35 0 Cilacap Tengah II 6 15,79 12 31,58 16 42,11 4 10,53 38 20 52,63
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 0 0,00 16 32,65 4 8,16 29 59,18 49 33 67,35
37 0 Cilacap Utara II - 0,00 8 33,33 14 58,33 2 8,33 24 16 66,67
38 Kampunglaut Kampunglaut 22 95,65 1 4,35 - 0,00 - 0,00 23 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 194 8,99 811 37,58 901 41,75 252 11,68 2158 1153 53,43
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 2

Sumber: Bidang MSDMK


TABEL 70
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 9 9 0 -
2 - Dayeuhluhur II 5 5 5 22
3 Wanareja Wanareja I 11 11 0 -
4 - Wanareja II 5 5 0 -
5 Majenang Majenang I 11 10 1 1
6 - Majenang II 6 5 0 -
7 Cimanggu Cimanggu I 8 7 0 1
8 - Cimanggu II 7 7 0 -
9 Karangpucung Karangpucung I 7 6 0 -
10 - Karangpucung II 7 5 0 -
11 Cipari Cipari 11 11 0 -
12 Sidareja Sidareja 10 9 0 -
13 Kedungreja Kedungreja 11 8 0 -
14 Patimuan Patimuan 7 6 0 -
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 8 7 0 -
16 - Gandrungmangu II 6 5 0 -
17 Bantarsari Bantarsari 8 8 0 -
18 Kawunganten Kawunganten 12 5 0 -
19 Jeruklegi Jeruklegi I 7 5 0 -
20 - Jeruklegi II 6 5 0 1
21 Kesugihan Kesugihan I 9 10 0 2
22 - Kesugihan II 7 2 3 2
23 Adipala Adipala I 9 7 8 2
24 - Adipala II 7 4 0 -
25 Maos Maos 10 6 0 -
26 Sampang Sampang 10 9 0 -
27 Kroya Kroya I 11 11 0 2
28 - Kroya II 6 5 5 -
29 Binangun Binangun 17 8 0 -
30 Nusawungu Nusawungu I 9 6 0 -
31 - Nusawungu II 8 5 6 -
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 3 1 0 2
33 - Cilacap Selatan II 2 - 0 1
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 3 3 0 -
35 - Cilacap Tengah II 2 1 0 1
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 3 1 2 1
37 - Cilacap Utara II 2 2 0 1
38 Kampunglaut Kampunglaut 4 4 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 284 224 30 39
Sumber: Bidang MSDMK
TABEL 71
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
JUMLAH DESA/KELURAHAN SIAGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
KELURAHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur I 9 - 7 2 - 9 100
2 - Dayeuhluhur II 5 1 1 2 1 5 100
3 Wanareja Wanareja I 11 6 2 2 1 11 100
4 - Wanareja II 5 3 1 1 0 5 100
5 Majenang Majenang I 11 8 2 1 - 11 100
6 - Majenang II 6 3 3 - - 6 100
7 Cimanggu Cimanggu I 8 6 2 - - 8 100
8 - Cimanggu II 7 7 - - - 7 100
9 Karangpucung Karangpucung I 7 5 2 0 0 7 100
10 - Karangpucung II 7 3 2 1 1 7 100
11 Cipari Cipari 11 5 6 - - 11 100
12 Sidareja Sidareja 10 7 3 0 0 10 100
13 Kedungreja Kedungreja 11 2 4 5 0 11 100
14 Patimuan Patimuan 7 3 2 2 - 7 100
15 Gandrungmangu Gandrungmangu I 8 5 1 2 - 8 100
16 - Gandrungmangu II 6 5 1 0 0 6 100
17 Bantarsari Bantarsari 8 2 2 2 2 8 100
18 Kawunganten Kawunganten 12 6 3 3 - 12 100
19 Jeruklegi Jeruklegi I 7 1 1 1 4 7 100
20 - Jeruklegi II 6 4 1 1 - 6 100
21 Kesugihan Kesugihan I 9 0 4 3 2 9 100
22 - Kesugihan II 7 5 1 1 - 7 100
23 Adipala Adipala I 9 5 1 1 2 9 100
24 - Adipala II 7 6 1 0 0 7 100
25 Maos Maos 10 0 8 1 1 10 100
26 Sampang Sampang 10 - 5 2 3 10 100
27 Kroya Kroya I 11 5 4 1 1 11 100
28 - Kroya II 6 4 2 0 0 6 100
29 Binangun Binangun 17 10 2 4 1 17 100
30 Nusawungu Nusawungu I 9 7 1 1 - 9 100
31 - Nusawungu II 8 6 1 1 0 8 100
32 Cilacap Selatan Cilacap Selatan I 3 - - 1 2 3 100
33 - Cilacap Selatan II 2 0 1 1 0 2 100
34 Cilacap Tengah Cilacap Tengah I 3 - - 2 1 3 100
35 - Cilacap Tengah II 2 0 1 1 0 2 100
36 Cilacap Utara Cilacap Utara I 3 0 0 2 1 3 100
37 - Cilacap Utara II 2 - - 1 1 2 100
38 Kampunglaut Kampunglaut 4 4 - - - 4 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 284 134 78 48 24 284 100
Sumber: Bidang MSDMK
TABEL 72
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI
GIGI SPESIALIS
TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Dayeuhluhur I - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
2 Dayeuhluhur II - - - 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - - -
3 Wanareja I - - - 2 1 3 2 1 3 1 - 1 - - - 1 - 1
4 Wanareja II - - - 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - - -
5 Majenang I - - - 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - - -
6 Majenang II - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
7 Cimanggu I - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
8 Cimanggu II - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
9 Karangpucung I - - - 1 - 1 1 - 1 - 1 1 - - - - 1 1
10 Karangpucung II - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
11 Cipari - - - - 2 2 - 2 2 - - - - - - - - -
12 Sidareja - - - 1 1 2 1 1 2 1 - 1 - - - 1 - 1
13 Kedungreja - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
14 Patimuan - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
15 Gandrungmangu I - - - - - - - - - 1 - 1 - - - 1 - 1
16 Gandrungmangu II - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
17 Bantarsari - - - 1 - 1 1 - 1 - 1 1 - - - - 1 1
18 Kawunganten - - - 1 1 2 1 1 2 1 - 1 - - - 1 - 1
19 Jeruklegi I - - - - - - - - - - 1 1 - - - - 1 1
20 Jeruklegi II - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
21 Kesugihan I - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
22 Kesugihan II - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
23 Adipala I - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1
24 Adipala II - - - 1 2 3 1 2 3 - - - - - - - - -
25 Maos - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
26 Sampang - - - 1 - 1 1 - 1 1 - 1 - - - 1 - 1
27 Kroya I - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1
28 Kroya II - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
29 Binangun - - - 1 2 3 1 2 3 - 1 1 - - - - 1 1
30 Nusawungu I - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
31 Nusawungu II - - - 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - - -
32 Cilacap Selatan I - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1
33 Cilacap Selatan II - - - 1 1 2 1 1 2 1 - 1 - - - 1 - 1
34 Cilacap Tengah I - - - 1 - 1 1 - 1 - 1 1 - - - - 1 1
35 Cilacap Tengah II - - - - 2 2 - 2 2 - - - - - - - - -
36 Cilacap Utara I - - - - 2 2 - 2 2 - 2 2 - - - - 2 2
37 Cilacap Utara II - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
38 Kampunglaut - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 25 30 55 25 30 55 6 18 24 - - - 6 18 24
1 RSUD Cilacap 16 6 22 7 11 18 23 17 40 2 1 3 1 - 1 3 1 4
2 RS Pertamina Cilacap 9 2 11 8 4 12 17 6 23 1 2 3 - - - 1 2 3
3 RSIA Afdila Cilacap 5 - 5 3 - 3 8 - 8 - - - - - - - - -
4 RSUD Majenang 6 2 8 11 6 17 17 8 25 - 1 1 - - - - 1 1
5 RS Aghisna Medika 14 1 15 4 2 6 18 3 21 2 2 - - - - 2 2
6 RSI Fatimah Cilacap 17 3 20 5 4 9 22 7 29 3 1 4 - - - 3 1 4
7 RSIA Duta Mulya Majenang 5 2 7 5 2 7 10 4 14 2 2 - - - - 2 2
8 RSU Aprillia Cilacap 9 - 9 1 6 7 10 6 16 - 1 1 - - - - 1 1
9 RS Annisa 2 - 2 - 5 5 2 5 7 - - - - - - - - -
10 RS Santa Maria 12 3 15 4 5 9 16 8 24 1 - 1 - - - 1 - 1
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 95 19 114 48 45 93 143 64 207 7 10 17 1 - 1 8 10 18
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1 STIKES PAGUWARMAS - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH - - - - - - - - - -
3 AKPER SERULINGMAS - - - - - - - - - -
4 AKBID GRAHA MANDIRI - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 95 19 114 73 75 148 168 94 262 13 28 41 1 - 1 14 28 42
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6,3278 8,215 14,543 2,2758 0,0555 2,3313

Sumber: ……………… (sebutkan)


a
Keterangan : termasuk S3
TABEL 73
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
a
PERAWAT PERAWAT GIGI
NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Dayeuhluhur I 18 9 7 16 0 0 0
2 Dayeuhluhur II 18 4 5 9 0 0 0
3 Wanareja I 23 11 7 18 0 1 1
4 Wanareja II 14 2 4 6 0 0 0
5 Majenang I 35 7 9 16 0 2 2
6 Majenang II 15 5 7 12 0 1 1
7 Cimanggu I 23 11 6 17 0 1 1
8 Cimanggu II 22 10 10 20 0 1 1
9 Karangpucung I 16 9 8 17 1 0 1
10 Karangpucung II 5 7 1 8 0 0 0
11 Cipari 27 12 10 22 1 0 1
12 Sidareja 26 15 17 32 0 2 2
13 Kedungreja 30 8 5 13 1 1 2
14 Patimuan 17 4 2 6 1 0 1
15 Gandrungmangu I 22 18 6 24 0 1 1
16 Gandrungmangu II 17 7 2 9 0 1 1
17 Bantarsari 14 6 7 13 0 0 0
18 Kawunganten 22 4 3 7 0 1 1
19 Jeruklegi I 17 8 2 10 0 0 0
20 Jeruklegi II 13 2 2 4 0 0 0
21 Kesugihan I 20 3 7 10 0 0 0
22 Kesugihan II 21 8 5 13 0 0 0
23 Adipala I 19 8 8 16 0 0 0
24 Adipala II 17 3 5 8 0 0 0
25 Maos 21 6 21 27 0 1 1
26 Sampang 17 6 6 12 0 1 1
27 Kroya I 36 8 11 19 0 1 1
28 Kroya II 18 3 5 8 0 1 1
29 Binangun 24 9 8 17 0 1 1
30 Nusawungu I 19 3 5 8 0 1 1
31 Nusawungu II 22 7 8 15 0 1 1
32 Cilacap Selatan I 12 3 8 11 0 1 1
33 Cilacap Selatan II 9 3 5 8 0 1 1
34 Cilacap Tengah I 18 3 7 10 0 1 1
35 Cilacap Tengah II 9 4 5 9 0 0 0
36 Cilacap Utara I 9 3 6 9 0 2 2
37 Cilacap Utara II 7 3 5 8 0 1 1
38 Kampunglaut 12 6 4 10 0 0 0
0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 704 248 249 497 4 25 29
1 RSUD Cilacap 52 97 128 225 2 1 3
2 RS Pertamina Cilacap 6 15 51 66 0 3 3
3 RSIA Afdila Cilacap 15 12 6 18 0 0 0
4 RSUD Majenang 46 59 73 132 0 2 2
5 RS Aghisna Medika 25 20 7 27 0 0 0
6 RSI Fatimah Cilacap 19 50 92 142 0 2 2
7 RSIA Duta Mulya Majenang 19 12 6 18 0 0 0
8 RSU Aprillia Cilacap 18 5 17 22 0 0 0
9 RS Annisa 13 0 9 9 0 0 0
10 RS Santa Maria 12 15 31 46 0 0 0
0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 225 285 420 705 2 8 10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
1 STIKES PAGUWARMAS 13 1 1 0 0 0
2 STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH
3 AKPER SERULINGMAS
4 AKBID GRAHA MANDIRI
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 942 534 669 1203 6 33 39
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 52,29 66,78 2,16

Sumber: ……………… (sebutkan)


Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 74
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA a APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Dayeuhluhur I - - - - - - - - -
2 Dayeuhluhur II - - - - - - - - -
3 Wanareja I - - - - - - - - -
4 Wanareja II - - - - - - - - -
5 Majenang I - - - - - - - - -
6 Majenang II - 1 1 - - - - 1 1
7 Cimanggu I - - - - - - - - -
8 Cimanggu II - - - - - - - - -
9 Karangpucung I - - - - - - - - -
10 Karangpucung II - - - - - - - - -
11 Cipari 1 - 1 - - - 1 - 1
12 Sidareja 1 - 1 - 1 1 1 1 2
13 Kedungreja - - - - - - - - -
14 Patimuan - - - - - - - - -
15 Gandrungmangu I 1 1 2 - - - 1 1 2
16 Gandrungmangu II - - - - - - - - -
17 Bantarsari - - - - - - - - -
18 Kawunganten - - - - - - - - -
19 Jeruklegi I - - - - - - - - -
20 Jeruklegi II - 1 1 - - - - 1 1
21 Kesugihan I - - - - - - - - -
22 Kesugihan II - 1 1 - - - - 1 1
23 Adipala I - 1 1 - - - - 1 1
24 Adipala II - - - - - - - - -
25 Maos - 1 1 - - - - 1 1
26 Sampang - - - - - - - - -
27 Kroya I - - - - 1 1 - 1 1
28 Kroya II - - - - - - - - -
29 Binangun - - - - - - - - -
30 Nusawungu I - - - - - - - - -
31 Nusawungu II - - - - - - - - -
32 Cilacap Selatan I - 1 1 - - - - 1 1
33 Cilacap Selatan II - - - - 1 1 - 1 1
34 Cilacap Tengah I - - - - - - - - -
35 Cilacap Tengah II - - - - - - - - -
36 Cilacap Utara I - 1 1 - - - - 1 1
37 Cilacap Utara II - 2 2 - - - - 2 2
38 Kampunglaut - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 10 13 - 3 3 3 13 16
1 RSUD Cilacap 3 7 10 1 3 4 4 10 14
2 RS Pertamina Cilacap 2 6 8 - 3 3 2 9 11
3 RSIA Afdila Cilacap - 1 1 - 2 2 - 3 3
4 RSUD Majenang 3 8 11 2 2 4 5 10 15
5 RS Aghisna Medika 2 3 5 1 2 3 3 5 8
6 RSI Fatimah Cilacap 1 14 15 1 7 8 2 21 23
7 RSIA Duta Mulya Majenang 2 3 5 - 3 3 2 6 8
8 RSU Aprillia Cilacap 1 4 5 - 2 2 1 6 7
9 RS Annisa - 1 1 - 1 1 - 2 2
10 RS Santa Maria - 11 11 - 2 2 - 13 13
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 14 58 72 5 27 32 19 85 104
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
1 STIKES PAGUWARMAS 1 1 2 3 5 2 4 6
2 STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH - - - - -
3 AKPER SERULINGMAS - - - - -
4 AKBID GRAHA MANDIRI - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - 1 1 2 3 5 2 4 6
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - 1 1 2 1 1 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 69 86 8 34 42 25 103 128
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 4,773609 2,331297 7,104906

Sumber: ……………… (sebutkan)


Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 75
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
a b
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Dayeuhluhur I - - - - 1 1
2 Dayeuhluhur II - 2 2 - - -
3 Wanareja I - - - 2 1 3
4 Wanareja II 1 1 2 - - -
5 Majenang I 1 1 2 - 1 1
6 Majenang II 1 - 1 - 1 1
7 Cimanggu I 1 - 1 - 1 1
8 Cimanggu II 1 - 1 - - -
9 Karangpucung I 1 - 1 1 - 1
10 Karangpucung II - - - - - -
11 Cipari - - - - 1 1
12 Sidareja - - - 1 - 1
13 Kedungreja 1 1 2 - - -
14 Patimuan - - - - - -
15 Gandrungmangu I 1 - 1 1 - 1
16 Gandrungmangu II - - - - 1 1
17 Bantarsari 2 1 3 - 1 1
18 Kawunganten 2 1 3 1 - 1
19 Jeruklegi I 2 - 2 - - -
20 Jeruklegi II - - - 1 - 1
21 Kesugihan I 1 - 1 1 1 2
22 Kesugihan II - 1 1 - - -
23 Adipala I - - - - - -
24 Adipala II - - - - - -
25 Maos - - - - 1 1
26 Sampang - - - - - -
27 Kroya I - - - 1 - 1
28 Kroya II 1 - 1 2 - 2
29 Binangun - - - - 1 1
30 Nusawungu I 1 - 1 2 1 3
31 Nusawungu II - 2 2 - - -
32 Cilacap Selatan I - 1 1 1 1 2
33 Cilacap Selatan II - - - 1 - 1
34 Cilacap Tengah I - 1 1 1 1 2
35 Cilacap Tengah II 1 - 1 1 - 1
36 Cilacap Utara I - - - - 2 2
37 Cilacap Utara II 1 - 1 - 1 1
38 Kampunglaut 1 - 1 - - -
- -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 20 12 32 17 17 34
1 RSUD Cilacap - 6 6 - - -
2 RS Pertamina Cilacap 1 - 1 - 1 1
3 RSIA Afdila Cilacap - 2 2 1 - 1
4 RSUD Majenang 2 1 3 1 - 1
5 RS Aghisna Medika 3 3 - - -
6 RSI Fatimah Cilacap 1 - 1 2 - 2
7 RSIA Duta Mulya Majenang - 2 2 - 1 1
8 RSU Aprillia Cilacap - - - - 1 1
9 RS Annisa - - - - 1 1
10 RS Santa Maria - - - - 1 1
- -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 11 18 4 5 9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
1 STIKES PAGUWARMAS - 1 1 1 - 1
2 STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH - -
3 AKPER SERULINGMAS - -
4 AKBID GRAHA MANDIRI - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - 1 1 1 - 1
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 5 8 - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 30 29 59 22 22 44
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 3,274917683 2,442311492

Sumber: ……………… (sebutkan)


Keterangan :
a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan
b
termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
TABEL 76
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Dayeuhluhur I - - - - - - - - -
2 Dayeuhluhur II - - - - - - - - -
3 Wanareja I - - - - - - - - -
4 Wanareja II - - - - - - - - -
5 Majenang I - - - - - - - - -
6 Majenang II - 1 1 - - - - 1 1
7 Cimanggu I - - - - - - - - -
8 Cimanggu II - - - - - - - - -
9 Karangpucung I 1 - 1 - - - 1 - 1
10 Karangpucung II - - - - - - - - -
11 Cipari - - - - - - - - -
12 Sidareja - - - - - - - - -
13 Kedungreja - - - - - - - - -
14 Patimuan - - - - - - - - -
15 Gandrungmangu I 1 - 1 - - - 1 - 1
16 Gandrungmangu II - - - - - - - - -
17 Bantarsari - 1 1 - - - - 1 1
18 Kawunganten - - - - - - - - -
19 Jeruklegi I - 1 1 - - - - 1 1
20 Jeruklegi II - - - - - - - - -
21 Kesugihan I - - - - - - - - -
22 Kesugihan II - - - - - - - - -
23 Adipala I - - - - - - - - -
24 Adipala II - - - - - - - - -
25 Maos - 1 1 - - - - 1 1
26 Sampang - - - - - - - - -
27 Kroya I - 1 1 - - - - 1 1
28 Kroya II - - - - - - - - -
29 Binangun - - - - - - - - -
30 Nusawungu I - 1 1 - - - - 1 1
31 Nusawungu II - 1 1 - - - - 1 1
32 Cilacap Selatan I - - - - - - - - -
33 Cilacap Selatan II - 1 1 - - - - 1 1
34 Cilacap Tengah I - 1 1 - - - - 1 1
35 Cilacap Tengah II - 1 1 - - - - 1 1
36 Cilacap Utara I - 1 1 - - - - 1 1
37 Cilacap Utara II - - - - - - - - -
38 Kampunglaut - - - - - - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 11 13 - - - 2 11 13
1 RSUD Cilacap 1 10 11 2 4 6 3 14 17
2 RS Pertamina Cilacap - - - - 2 2 - 2 2
3 RSIA Afdila Cilacap - 1 1 - - - - 1 1
4 RSUD Majenang - 3 3 - - - - 3 3
5 RS Aghisna Medika - 2 2 - - - - 2 2
6 RSI Fatimah Cilacap - - - - 3 3 - 3 3
7 RSIA Duta Mulya Majenang - 1 1 - - - - 1 1
8 RSU Aprillia Cilacap - 1 1 - - - - 1 1
9 RS Annisa - 1 1 - - - - 1 1
10 RS Santa Maria - - - - 1 1 - 1 1
- - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 19 20 2 10 12 3 29 32
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
1 STIKES PAGUWARMAS
2 STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH
3 AKPER SERULINGMAS
4 AKBID GRAHA MANDIRI
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 30 33 2 10 12 5 40 45
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2,497819

Sumber: ……………… (sebutkan)


TABEL 77
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
TENAGA KETERAPIAN FISIK TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Dayeuhluhur I - - - - - - -
2 Dayeuhluhur II - - - - - - -
3 Wanareja I - - - - - - -
4 Wanareja II - - - - - - -
5 Majenang I - - - - - - -
6 Majenang II - - - - - - -
7 Cimanggu I - - - - - - -
8 Cimanggu II - - - - - - -
9 Karangpucung I - - - - - - -
10 Karangpucung II - - - - - - -
11 Cipari - - - - - - -
12 Sidareja - - - - - - -
13 Kedungreja - - - - - - -
14 Patimuan - - - - - - -
15 Gandrungmangu I - - - - - - -
16 Gandrungmangu II - - - - - - -
17 Bantarsari - - - - - - -
18 Kawunganten - - - - - - -
19 Jeruklegi I - - - - - - -
20 Jeruklegi II - - - - - - -
21 Kesugihan I - - - - - - -
22 Kesugihan II - - - - - - -
23 Adipala I - - - - - - -
24 Adipala II - - - - - - -
25 Maos - - - - - - -
26 Sampang - - - - - - -
27 Kroya I - - - - - - -
28 Kroya II - - - - - - -
29 Binangun - - - - - - -
30 Nusawungu I - - - - - - -
31 Nusawungu II - - - - - - -
32 Cilacap Selatan I - - - - - - -
33 Cilacap Selatan II - - - - - - -
34 Cilacap Tengah I - - - - - - -
35 Cilacap Tengah II - - - - - - -
36 Cilacap Utara I - - - - - - -
37 Cilacap Utara II - - - - - - -
38 Kampunglaut - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD Cilacap 2 2 4 - - - - 1 1 - - - 2 3 5
2 RS Pertamina Cilacap 1 1 2 1 - 1 - - - - - - 2 1 3
3 RSIA Afdila Cilacap - - - - - - - - - - - - - - -
4 RSUD Majenang - 3 3 - - - - - - - - - - 3 3
5 RS Aghisna Medika 1 - 1 - - - - - - - - - 1 - 1
6 RSI Fatimah Cilacap - 2 2 - - - - - - - - - - 2 2
7 RSIA Duta Mulya Majenang - - - - - - - - - - - - - - -
8 RSU Aprillia Cilacap - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
9 RS Annisa - - - - - - - - - - - - - - -
10 RS Santa Maria 1 - 1 - - - - - - - - - 1 - 1
- - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 9 14 1 - 1 - 1 1 - - - 6 10 16
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
1 STIKES PAGUWARMAS
2 STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH
3 AKPER SERULINGMAS
4 AKBID GRAHA MANDIRI
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 9 14 1 - 1 - 1 1 - - - 6 10 16
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0,8881

Sumber: ……………… (sebutkan)


TABEL 78
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS


NO UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN
TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS ORTETIK TEKNISI TRANSFUSI TEKNISI
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI INFORMASI JUMLAH
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN PROSTETIK DARAH KARDIOVASKULER
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Dayeuhluhur I - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 Dayeuhluhur II - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 Wanareja I - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
4 Wanareja II - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
5 Majenang I - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 Majenang II - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 Cimanggu I - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 Cimanggu II - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
9 Karangpucung I - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 3 3
10 Karangpucung II - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
11 Cipari - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
12 Sidareja - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
13 Kedungreja - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
14 Patimuan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
15 Gandrungmangu I - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
16 Gandrungmangu II - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
17 Bantarsari - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
18 Kawunganten - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
19 Jeruklegi I - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
20 Jeruklegi II - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
21 Kesugihan I - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
22 Kesugihan II - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
23 Adipala I - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
24 Adipala II - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
25 Maos - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
26 Sampang 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - 2 - 2
27 Kroya I 1 - 1 - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 2 3
28 Kroya II - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
29 Binangun - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
30 Nusawungu I - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
31 Nusawungu II - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
32 Cilacap Selatan I - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
33 Cilacap Selatan II - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
34 Cilacap Tengah I - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
35 Cilacap Tengah II - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
36 Cilacap Utara I - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
37 Cilacap Utara II - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
38 Kampunglaut - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 1 3 - - - - - - - - - - 14 14 - - - - - - 1 1 2 - - - - - - 3 16 19
1 RSUD Cilacap 3 5 8 - - - 2 - 2 - - - 4 8 12 - - - - - - 8 5 13 - - - - - - 17 18 35
2 RS Pertamina Cilacap 2 1 3 - - - 1 - 1 - - - 3 2 5 - - - - - - 1 1 2 - - - - - - 7 4 11
3 RSIA Afdila Cilacap 1 - 1 - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 2 2 4
4 RSUD Majenang 2 5 7 - - - 2 - 2 - - - 3 3 6 - 1 1 - - - 2 1 3 - - - - - - 9 10 19
5 RS Aghisna Medika 2 - 2 - - - - - - - - - 1 3 4 - - - - - - 1 5 6 - - - - - - 4 8 12
6 RSI Fatimah Cilacap 2 3 5 - - - 2 - 2 - - - 1 6 7 - - - - - - - 4 4 - 2 2 - - - 5 15 20
7 RSIA Duta Mulya Majenang 1 1 2 - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 2 1 3
8 RSU Aprillia Cilacap - 1 1 - - - - - - - - - 1 2 3 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 4 5
9 RS Annisa - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2
10 RS Santa Maria - - - - - - - - - - - - 1 2 3 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 3 4
- - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 13 16 29 - - - 7 - 7 - - - 16 28 44 - 1 1 - - - 12 20 32 - 2 2 - - - 48 67 115
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
1 STIKES PAGUWARMAS
2 STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH
3 AKPER SERULINGMAS
4 AKBID GRAHA MANDIRI
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 1 1 - - - - - - - - - 1 2 3 - - - - - - - - - - - - - - - 1 3 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 18 33 - - 7 - 7 - - - 17 44 61 - 1 1 - - - 13 21 34 - 2 2 - - - 52 86 138
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7,66

Sumber: ……………… (sebutkan)


TABEL 79
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
TENAGA KESEHATAN LAIN
PENGELOLA PROGRAM TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN LAINNYA
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Dayeuhluhur I - - - - - - - - -
2 Dayeuhluhur II 3 9 12 1 14 15 4 23 27
3 Wanareja I - - - - - - - - -
4 Wanareja II - - - - - - - - -
5 Majenang I - - - - - - - - -
6 Majenang II - - - - - - - - -
7 Cimanggu I - - - 5 1 6 5 1 6
8 Cimanggu II - - - - - - - - -
9 Karangpucung I - - - - - - - - -
10 Karangpucung II - - - - - - - - -
11 Cipari - - - - - - - - -
12 Sidareja - - - - - - - - -
13 Kedungreja - - - - - - - - -
14 Patimuan - - - - - - - - -
15 Gandrungmangu I 1 - 1 - - - 1 - 1
16 Gandrungmangu II - - - - - - - - -
17 Bantarsari - - - - - - - - -
18 Kawunganten - - - - - - - - -
19 Jeruklegi I - - - - - - - - -
20 Jeruklegi II - - - - - - - - -
21 Kesugihan I - - - - - - - - -
22 Kesugihan II - - - - - - - - -
23 Adipala I - - - - - - - - -
24 Adipala II - - - 2 - 2 2 - 2
25 Maos - - - - - - - - -
26 Sampang - - - - - - - - -
27 Kroya I - - - - - - - - -
28 Kroya II - - - 4 1 5 4 1 5
29 Binangun - - - - 2 2 - 2 2
30 Nusawungu I - - - - - - - - -
31 Nusawungu II - - - - - - - - -
32 Cilacap Selatan I - - - - - - - - -
33 Cilacap Selatan II - - - - - - - - -
34 Cilacap Tengah I - - - 3 2 5 3 2 5
35 Cilacap Tengah II - - - - - - - - -
36 Cilacap Utara I - - - 1 - 1 1 - 1
37 Cilacap Utara II - - - - - - - - -
38 Kampunglaut - - - - - - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 9 13 16 20 36 20 29 49
1 RSUD Cilacap - - - - - - - - -
2 RS Pertamina Cilacap - - - - -
3 RSIA Afdila Cilacap - - - - -
4 RSUD Majenang 1 1 2 - - - 1 1 2
5 RS Aghisna Medika - - - - - - - - -
6 RSI Fatimah Cilacap - - - - - - - - -
7 RSIA Duta Mulya Majenang - - - - - - - - -
8 RSU Aprillia Cilacap - - - - - - - - -
9 RS Annisa - - - - - - - - -
10 RS Santa Maria - - - - - - - - -
- - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 1 2 - - - 1 1 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
1 STIKES PAGUWARMAS - - - - -
2 STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH - - - - -
3 AKPER SERULINGMAS - - - - -
4 AKBID GRAHA MANDIRI - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 10 17 27 - - - 10 17 27
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 27 42 16 20 36 31 47 78

Sumber: ……………… (sebutkan)


TABEL 80
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TENAGA TOTAL
PEJABAT STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG TENAGA
NO UNIT KERJA TENAGA PENDIDIK JURU PENUNJANG
STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN KEPENDIDIKAN
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Dayeuhluhur I 1 1 2 1 2 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 3 5
2 Dayeuhluhur II 1 1 2 - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - 2 1 3 3 4 7
3 Wanareja I 1 1 2 - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1 2 4 6
4 Wanareja II 1 1 2 1 2 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 3 5
5 Majenang I 1 1 2 2 1 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 2 5
6 Majenang II 2 - 2 - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 4
7 Cimanggu I 2 - 2 2 1 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 1 5
8 Cimanggu II 2 - 2 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 - 4
9 Karangpucung I 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 4
10 Karangpucung II 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - 2
11 Cipari 1 1 2 - 4 4 - - - - - - - - - - - - - - - 1 4 5 2 9 11
12 Sidareja 1 1 2 2 3 5 - - - - - - - - - - - - - - - 6 5 11 9 9 18
13 Kedungreja 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - 2
14 Patimuan 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
15 Gandrungmangu I 1 1 2 1 2 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 3 5
16 Gandrungmangu II - 2 2 5 5 10 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5 7 12
17 Bantarsari 2 - 2 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 1 3
18 Kawunganten 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 1 2 3
19 Jeruklegi I 1 1 2 1 4 5 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 5 7
20 Jeruklegi II - 2 2 2 2 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 4 6
21 Kesugihan I 2 - 2 - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - 6 - 6 8 3 11
22 Kesugihan II 1 1 2 - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - 2 - 2 3 4 7
23 Adipala I 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
24 Adipala II 2 - 2 2 3 5 - - - - - - - - - - - - - - - 4 3 7 8 6 14
25 Maos - 2 2 1 3 4 1 - 1 - - - - - - - - - - - - 7 1 8 9 6 15
26 Sampang 2 - 2 2 4 6 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 4 8
27 Kroya I 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
28 Kroya II 2 - 2 3 1 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5 1 6
29 Binangun 1 1 2 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 2 - 2 4 1 5
30 Nusawungu I 2 - 2 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 1 4
31 Nusawungu II - 2 2 3 2 5 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 4 7
32 Cilacap Selatan I 1 1 2 1 4 5 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 5 7
33 Cilacap Selatan II 1 1 2 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 2 3
34 Cilacap Tengah I - 2 2 3 2 5 - - - - - - - - - - - - - - - 3 2 5 6 6 12
35 Cilacap Tengah II 1 1 2 1 2 3 - - - - - - - - - - - - - - - 7 17 24 9 20 29
36 Cilacap Utara I - 2 2 2 4 6 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 6 8
37 Cilacap Utara II 1 1 2 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 1 4
38 Kampunglaut 2 - 2 3 - 3 - - - - - - - - - - - - - - - 6 - 6 11 - 11
- - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 44 32 76 45 68 113 1 - 1 - - - - - - - - - - - - 47 34 81 137 134 271
1 RSUD Cilacap 6 9 15 114 104 218 9 6 15 2 2 4 - - - - - - - - - - - - 131 121 252
2 RS Pertamina Cilacap 4 5 9 15 22 37 1 - 1 - - - - - - - - - - - - 3 9 12 23 36 59
3 RSIA Afdila Cilacap - - - - 3 3 1 - 1 - - - - - - - - - - - - 3 1 4 4 4 8
4 RSUD Majenang 8 3 11 15 35 50 3 - 3 1 1 2 - - - - - - - - - 111 136 247 138 175 313
5 RS Aghisna Medika - - - - - - 1 - 1 1 2 3 - - - - - - - - - 9 3 12 11 5 16
6 RSI Fatimah Cilacap 19 25 44 56 83 139 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 75 108 183
7 RSIA Duta Mulya Majenang 5 6 11 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5 6 11
8 RSU Aprillia Cilacap - 1 1 - 7 7 1 - 1 - 1 1 - - - - - - - - - 18 10 28 19 19 38
9 RS Annisa 2 18 20 3 5 8 3 1 4 - - - - - - - - - - - - - 8 8 8 32 40
10 RS Santa Maria 3 18 21 5 25 30 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 8 43 51
- - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 47 85 132 208 284 492 19 7 26 4 6 10 - - - - - - - - - 144 167 311 422 549 971
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -
1 STIKES PAGUWARMAS 4 8 12 - - - - - - - 4 8 12
2 STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH - - - - - - - - - - -
3 AKPER SERULINGMAS - - - - - - - - - - -
4 AKBID GRAHA MANDIRI - - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 4 8 12 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 8 12
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 13 8 21 13 12 25 - 4 - 4 - - - - 30 20 50
JUMLAH (KAB/KOTA) 104 125 229 266 364 630 20 7 27 8 6 14 - - - - - - - - - 191 201 392 589 703 1.292

Sumber: ……………… (sebutkan)


TABEL 81

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 97.423.904.000 49,42

a. Belanja Langsung 67.978.584.000

b. Belanja Tidak Langsung 29.445.320.000

2 APBD PROVINSI 3.315.000.000 1,68

- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi -


- Bantuan Provinsi 3.315.000.000
3 APBN : 96.385.987.700 48,90

- Dana Alokasi Umum (DAU) 0,00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 9.103.241.100 4,62

- Dana Dekonsentrasi 0,00

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 5.046.612.000 2,56


- DBHCHT 200.000.000 0,10
- Kapitasi JKN 82.036.134.600
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00
(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 197.124.891.700


TOTAL APBD KAB/KOTA 3.142.672.280.600
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 3,10
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 109.418,27

Sumber: Subbag Perencanaan


TABEL 82
PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

JUMLAH DESA/KEL % DESA/KEL DG


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DG GARAM GARAM BERYODIUM
BERYODIUM YG BAIK YG BAIK
1 2 3 4 5 6
1 DAYEUHLUHUR DAYEUHLUHUR I 9 5 55,56
2 DAYEUHLUHUR II 5 5 100,00
3 WANAREJA WANAREJA I 11 2 18,18
4 WANAREJA II 5 4 80,00
5 MAJENANG MAJENANG i 11 11 100,00
6 MAJENANG iI 6 6 100,00
7 CIMANGGU CIMANGGU I 8 7 87,50
8 CIMANGGU II 7 7 100,00
9 KARANGPUCUNG KARANGPUCUNG I 7 7 100,00
10 KARANGPUCUNG II 7 6 85,71
11 CIPARI CIPARI 11 11 100,00
12 SIDAREJA SIDAREJA 10 9 90,00
13 KEDUNGREA KEDUNGREJA 11 11 100,00
14 PATIMUAN PATIMUAN 7 7 100,00
15 GANDRUNGMANGU GANDRUNGMANGU I 8 7 87,50
16 GANDRUNGMANGU II 6 2 33,33
17 BANTARSARI BANTARSARI 8 3 37,50
18 KAWUNGANTEN KAWUNGANTEN 12 9 75,00
19 JERUKLEGI JERUKLEGI I 7 5 71,43
20 JERUKLEGI II 6 6 100,00
21 KESUGIHAN KESUGIHAN I 9 5 55,56
22 KESUGIHAN II 7 6 85,71
23 ADIPALA ADIPALA I 9 4 44,44
24 ADIPALA II 7 7 100,00
25 MAOS MAOS 10 5 50,00
26 SAMPANG SAMPANG 10 8 80,00
27 KROYA KROYA I 11 11 100,00
28 KROYA II 6 3 50,00
29 BINANGUN BINANGUN 17 12 70,59
30 NUSAWUNGU NUSAWUNGU I 9 5 55,56
31 NUSAWUNGU II 8 8 100,00
32 CILACAP SELATAN CILACAP SELATAN I 3 3 100,00
33 CILACAP SELATAN II 2 2 100,00
34 CILACAP TENGAH CILACAP TENGAH I 3 3 100,00
35 CILACAP TENGAH II 2 2 100,00
36 CILACAP UTARA CILACAP UTARA I 3 3 100,00
37 CILACAP UTARA II 2 2 100,00
38 KAMPUNGLAUT KAMPUNGLAUT 4 4 100,00
JUMLAH KABUPTAEN 280 223 79,64
TABEL 83

KASUS BARU PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT


KABUPATEN/KOTA CILACAP
TAHUN 2015

Penyakit Tidak Menular


No. KABUPATEN/KOTA Neoplasma Diabetes Mellitus Peny. Jantung & Pembuluh Darah PPOK Asma
Ca Ca Ca Ca ID ND Angina AMI Dekomp Hipertensi Hipertensi Stroke Bronkial Psikosis
Servik Mamae Hepar Paru DM DM Pekt. Kordis Essensial Lain Hemoragik Non Hemoragik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kab.Cilacap 21 86 25 100 96 2209 89 22 307 7007 1111 69 306 147 3110 108
JUMLAH (KAB/KOTA) 21 86 25 100 96 2.209 89 22 307 7.007 1.111 69 306 147 3.110 108

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota

Anda mungkin juga menyukai