Anda di halaman 1dari 56

PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN

DAN CADANGAN BENEFIT PADA


ASURANSI JOINT LIFE

BELLA YOSIA

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penentuan Premi
Tahunan Konstan dan Cadangan Benefit pada Asuransi Joint Life adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2016

Bella Yosia
NIM G54120029
ABSTRAK

BELLA YOSIA. Penentuan Premi Tahunan Konstan dan Cadangan Benefit pada
Asuransi Joint Life. Dibimbing oleh I GUSTI PUTU PURNABA dan WINDIANI
ERLIANA.

Asuransi joint life merupakan salah satu jenis asuransi jiwa untuk
sekelompok orang. Pada karya ilmiah ini, sekelompok orang tersebut adalah
pasangan suami istri. Klaim terjadi jika salah satu dari peserta asuransi meninggal
dunia. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk menentukan premi tahunan
konstan dan cadangan benefit pada asuransi joint life dengan dan tanpa endowmen
murni. Premi tahunan konstan merupakan premi yang besarnya tetap dari awal
dimulainya asuransi hingga akhir kontrak asuransi. Premi tahunan ditentukan
berdasarkan lamanya kontrak asuransi dan usia peserta saat mengikuti asuransi.
Besarnya premi akan menurun seiring meningkatnya masa dari kontrak asuransi
dan meningkat seiring pertambahan usia peserta. Cadangan benefit merupakan
sejumlah dana yang harus disimpan oleh perusahaan asuransi untuk persiapan
pembayaran klaim. Formula cadangan benefit ditentukan dengan metode
retrospektif. Nilai cadangan benefit akan terus meningkat pada saat pembayaran
premi masih dilakukan dan menurun setelah tidak ada lagi pembayaran premi.

Kata kunci: asuransi joint life, cadangan benefit, endowmen murni, metode
retrospektif.

ABSTRACT
BELLA YOSIA. Determination of Constant Annual Premiums and Benefit
Reserves in Joint Life Insurance. Supervised by I GUSTI PUTU PURNABA and
WINDIANI ERLIANA.

Joint life insurance is one type of life insurances for a group of people,
where in this papers, such group of people are married couples. Claim occurs if
one of the insurance participants has died. The aim of this papers is to determine a
constant annual premiums and benefit reserves in joint life insurance with and
without pure endowment. The constant annual premium is premium that the
amount is fixed from the beginning until the end of the insurance contract. This
premium is determined based on the term of insurance contract and the
participants age at the beginning of insurance contract. The value of the premium
will decrease over the increasing term of the insurance contract and increased over
the increasing of the age of the insurance participants. Benefit reserves is a
number of fund that needs to be kept by insurance company in preparing the
future claim payment. Formula of benefit reserves is determined by using
retrospective method. The value of benefit reserves is increases when the
premium payment is still in the process and decreases when the premium payment
is done.

Keywords: benefit reserve, joint life insurance, pure endowment, retrospective


method.
PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN
DAN CADANGAN BENEFIT PADA
ASURANSI JOINT LIFE

BELLA YOSIA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Matematika

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam karya ilmiah ini ialah asuransi, dengan judul Penentuan Premi Tahunan
Konstan dan Cadangan Benefit pada Asuransi Joint Life. Penyusunan karya ilmiah
ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan kali ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1 Keluarga tercinta: Papa, Mama, dan Lisa atas dukungan, motivasi, kasih
sayang, dan doa yang senantiasa diberikan.
2 Bapak I Gusti Putu Purnaba, DEA selaku dosen pembimbing pertama dan
Ibu Windiani Erliana, M.Si selaku dosen pembimbing kedua atas segala
kesabaran, ilmu, saran, dan motivasi yang diberikan selama membimbing
penulis.
3 Bapak Ruhiyat, M.Si selaku dosen penguji atas segala kesabaran, ilmu,
saran, dan motivasi yang diberikan.
4 Dosen dan staf Departemen Matematika IPB atas ilmu dan bantuan yang
diberikan selama perkuliahan.
5 Sahabat-sahabat BSW (Menik, Intan, Kokom, Andre, Valen, Dani) yang
telah memberikan motivasi, saran, bantuan, keceriaan, dan waktu yang
berkesan selama perkuliahan.
6 Rekan-rekan sepelayanan di GKJ atas doa dan dukungannya.
7 Teman-teman Mahasiswa Matematika IPB Angkatan 49.
8 Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang turut
mendukung dan membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juni 2016

Bella Yosia
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
HASIL DAN PEMBAHASAN 8
Premi 8
Premi Tahunan Konstan pada Asuransi Joint Life 8
Premi Tahunan Konstan Berdasarkan Lamanya Kontrak Asuransi 11
Premi Tahunan Konstan Berdasarkan Usia Peserta saat Mengikuti Asuransi 16
Cadangan Benefit 21
SIMPULAN DAN SARAN 30
Simpulan 30
Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 31
LAMPIRAN 32
RIWAYAT HIDUP 44
DAFTAR TABEL
1 Premi tahunan konstan dengan endowmen murni berdasarkan lamanya
kontrak asuransi 12
2 Premi tahunan konstan tanpa endowmen murni berdasarkan lamanya
kontrak asuransi 14
3 Premi tahunan konstan dengan endowmen murni berdasarkan usia
peserta saat mengikuti asuransi 17
4 Premi tahunan konstan tanpa endowmen murni berdasarkan usia peserta
saat mengikuti asuransi 19
5 Cadangan benefit pada asuransi joint life dengan endowmen murni
dengan metode retrospektif 26
6 Cadangan benefit pada asuransi joint life tanpa endowmen murni
dengan metode retrospektif 29

DAFTAR GAMBAR
1 Premi tahunan konstan dengan endowmen murni berdasarkan lamanya
kontrak asuransi 13
2 Premi tahunan konstan tanpa endowmen murni berdasarkan lamanya
kontrak asuransi 15
3 Premi tahunan konstan dengan dan tanpa endowmen murni untuk
lamanya kontrak asuransi 1 tahun hingga 10 tahun 15
4 Premi tahunan konstan dengan endowmen murni berdasarkan usia
peserta saat mengikuti asuransi 18
5 Premi tahunan konstan tanpa endowmen murni berdasarkan usia peserta
saat mengikuti asuransi 20
6 Premi tahunan konstan dengan dan tanpa endowmen murni berdasarkan
usia peserta saat mengikuti asuransi 20
DAFTAR LAMPIRAN
1 Tabel Mortalita Indonesia tahun 2011 32
2 Penghitungan premi tahunan konstan pada asuransi joint life dengan
endowmen murni berdasarkan lamanya kontrak asuransi dengan
Microsoft Excel 33
3 Penghitungan premi tahunan konstan pada asuransi joint life tanpa
endowmen murni berdasarkan lamanya kontrak asuransi dengan
Microsoft Excel 35
4 Penghitungan premi tahunan konstan pada asuransi joint lifedengan
endowmen murni berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi
dengan Microsoft Excel 36
5 Penghitungan premi tahunan konstan pada asuransi joint life tanpa
endowmen murni berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi
dengan Microsoft Excel 37
6 Tabel mortalitas joint life 38
7 Penghitungan cadangan benefit pada asuransi joint life dengan
endowmen murni 40
8 Penghitungan cadangan benefit pada asuransi joint life tanpa endowmen
murni 42
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Asuransi adalah sebuah perjanjian antara perusahaan asuransi (penanggung)


dan peserta asuransi (tertanggung) di mana pihak penanggung berjanji akan
membayarkan sejumlah uang kepada pihak tertanggung pada waktu tertentu
sesuai perjanjian sebagai ganti premi yang dibayarkan pihak tertanggung.
Terdapat beberapa jenis asuransi, salah satunya ialah asuransi jiwa.
Asuransi jiwa merupakan program asuransi yang memberikan proteksi
terhadap risiko pada jiwa seseorang yang menjadi tertanggung. Jika terjadi
kematian, maka penanggung akan memberikan santunan dalam jumlah tertentu
kepada ahli waris dari nasabah tersebut. Adapun jenis asuransi jiwa di mana
penanggung akan memberikan sejumlah uang kepada tertanggung apabila
tertanggung masih hidup hingga berakhirnya kontrak asuransi disebut endowmen
murni. Berdasarkan jumlah orang yang terikat dalam kontrak asuransi, asuransi
jiwa dapat dibedakan menjadi asuransi jiwa single life dan asuransi jiwa multi life.
Asuransi jiwa multi life merupakan salah satu jenis asuransi jiwa di mana
yang ditanggung adalah risiko kematian untuk sekelompok orang. Terdapat dua
status pada jenis asuransi ini, yaitu status joint life dan last survivor. Pada karya
ilmiah ini, dibahas asuransi multi life untuk status joint life yang ditujukan untuk
pasangan suami istri.
Asuransi joint life berguna sebagai pelindung keuangan sepasang suami istri
ketika salah seorang di antara keduanya meninggal dunia. Jika salah seorang dari
keduanya meninggal selama waktu perlindungan, maka pasangannya akan
menerima santunan. Santunan tersebut dapat digunakan untuk mengganti kerugian
akibat meninggalnya seorang yang menjadi sumber penghasilan dalam keluarga.
Namun, hal yang perlu diingat ialah ketika salah seorang dari pasangan tersebut
meninggal, maka seorang yang lain ditinggalkan tanpa perlindungan asuransi.
Dengan santunan asuransi yang diperoleh, maka orang tersebut dapat
mempertimbangkan untuk membeli polis asuransi yang baru.
Perbedaan pada kedua jenis asuransi tersebut ialah pada asuransi joint life,
klaim terjadi jika salah satu dari tertanggung mengalami kematian, sedangkan
pada asuransi last survivor, klaim terjadi jika suami istri tersebut keduanya
meninggal. Untuk mempermudah penghitungan, biasanya diasumsikan status
kematian suami istri tersebut independen artinya kematian dari istri tidak
dipengaruhi oleh kematian suaminya begitupun sebaliknya.
Dalam asuransi jiwa, peserta diwajibkan membayar premi sesuai dengan
kontrak asuransi dan perusahaan asuransi berkewajiban memberikan uang
pertanggungan sebagai ganti dari premi yang dibayarkan oleh peserta asuransi.
Pada awal kontrak asuransi, pendapatan perusahaan asuransi yang diperoleh dari
pembayaran premi jumlahnya jauh lebih besar dibanding jumlah uang
pertanggungan yang harus dibayarkan. Oleh karena itu, pendapatan perusahaan
asuransi yang diperoleh dari pembayaran premi tersebut harus disimpan sebagai
cadangan benefit yang digunakan untuk membayarkan uang pertanggungan
apabila premi tidak mencukupi untuk membayar uang pertanggungan.
2

Pada karya ilmiah ini, penulis melakukan kajian penghitungan formula


premi tahunan konstan untuk mendapatkan nilai premi tahunan konstan pada
asuransi joint life serta mencari formula cadangan benefit pada asuransi joint life
dengan menggunakan metode penghitungan cadangan benefit secara retrospektif.

Tujuan Penelitian

Karya ilmiah ini bertujuan


1 menentukan nilai premi tahunan konstan pada asuransi joint life dengan dan
tanpa endowmen murni dengan menggunakan Tabel Mortalitas Indonesia
tahun 2011,
2 membandingkan nilai premi tahunan konstan dengan dan tanpa endowmen
murni berdasarkan lamanya kontrak asuransi dan berdasarkan usia peserta
saat mengikuti asuransi,
3 menentukan nilai cadangan benefit tahunan pada asuransi joint life dengan
dan tanpa endowmen murni menggunakan metode penghitungan cadangan
benefit secara retrospektif dengan Tabel Mortalitas Indonesia tahun 2011.

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi 1 (Bunga Majemuk)


Bunga majemuk didefinisikan sebagai suatu penghitungan bunga yang besar
pokok jangka investasi selanjutnya adalah besar pokok sebelumnya ditambah
dengan besar bunga yang diperoleh. Besarnya pendapatan bunga tergantung pada
besar pokok, jangka waktu investasi, dan tingkat bunga. Dalam bunga majemuk
didefinisikan fungsi sebagai faktor diskon (𝑣) sebagai berikut:
1
𝑣=
1+𝑖
(McCutcheon 1986).

Definisi 2 (Sisa Waktu Hidup Individu Berumur 𝒙)


Misalkan seseorang berumur 𝑥 tahun, dinotasikan sebagai (𝑥), maka sisa
umur hidupnya, 𝑇 𝑥 = 𝑋 − 𝑥|𝑋 > 𝑥, yaitu variabel acak yang menyatakan (𝑥)
akan meninggal sesudah mencapai umur 𝑥 tahun, jika diketahui ia masih hidup
pada umur 𝑥 tahun. Variabel acak dari sisa waktu hidup (𝑥) dapat dituliskan
sebagai 𝑇 𝑥 = 𝑋 − 𝑥 (Bowers et al. 1997).

Definisi 3 (Peluang Hidup dan Peluang Meninggal Individu Berumur 𝒙)


Peluang bahwa (𝑥) akan meninggal dalam 𝑡 tahun dilambangkan dengan
𝑡 𝑞𝑥 dan peluang bahwa (𝑥) akan mencapai umur 𝑥 + 𝑡 tahun dilambangkan
dengan 𝑡 𝑝𝑥 , dapat ditulis sebagai berikut:
𝑡 𝑞𝑥 = 𝑃 𝑇 𝑥 ≤ 𝑡 , 𝑡 ≥ 0
𝑝
𝑡 𝑥 = 1 − 𝑡 𝑞𝑥 = 𝑃 𝑇 𝑥 > 𝑡 , 𝑡 ≥ 0.
3

Peluang bahwa (𝑥) akan mencapai umur 𝑥 + 𝑚 tahun dan kemudian


meninggal sebelum mencapai umur 𝑥 + 𝑚 + 1 tahun dilambangkan dengan 𝑚 | 𝑞𝑥 ,
dapat ditulis sebagai berikut:
𝑚 | 𝑞𝑥 = 𝑃 𝑡 < 𝑇 𝑥 ≤ 𝑡 + 1
= 𝑡+1 𝑞𝑥 − 𝑡 𝑞𝑥
= 𝑡 𝑝𝑥 − 𝑡+1 𝑝𝑥
(Bowers et al. 1997).

Definisi 4 (Anuitas Hidup)


Anuitas hidup (life annuity) adalah serangkaian pembayaran yang dilakukan
selama seseorang tertentu masih hidup. Besarnya pembayaran bisa tetap atau
berubah-ubah (Bowers et al. 1997).

Definisi 5 (Anuitas Hidup Diskret)


Nilai sekarang aktuaria dari pembayaran sebesar 1 satuan pada anuitas
hidup diskret yang dibayar di awal tahun selama (𝑥) masih hidup dinotasikan
𝑎𝑥 dengan:

𝑎𝑥 = 𝑣 𝑘 𝑘 𝑝𝑥
𝑘=0
(Bowers et al. 1997).

Definisi 6 (Anuitas Hidup yang Ditunda 𝒏-Tahun)


Nilai sekarang aktuaria dari pembayaran sebesar 1 satuan pada anuitas
hidup diskret yang pembayarannya dilakukan di awal tahun dan ditunda selama 𝑛-
tahun dinotasikan 𝑛| 𝑎𝑥 dengan:

𝑛| 𝑎𝑥 = 𝑣 𝑘 𝑘 𝑝𝑥
𝑘=𝑛
(Bowers et al. 1997).

Definisi 7 (Asuransi Jiwa Berjangka 𝒏-Tahun)


Asuransi jiwa berjangka 𝑛-tahun adalah asuransi jiwa untuk orang berumur
𝑥 tahun dengan benefit sebesar 1 satuan yang diberikan jika peserta asuransi
meninggal dalam kurun waktu 𝑛 tahun. Benefit diberikan di akhir tahun kematian
peserta asuransi. Nilai sekarang aktuaria dari benefit tersebut ialah:
𝑛−1

𝐴1𝑥:𝑛 = 𝑣 𝑘+1 𝑘 𝑝𝑥 𝑞𝑥+𝑘


𝑘=0
(Bowers et al. 1997).

Definisi 8 (Status Joint Life)


Sebuah status yang berlaku selama semua anggota kelompok bertahan dan
gagal setelah kematian pertama disebut joint life status. Status ini didefinisikan
dengan ( 𝑥1 , 𝑥2 , … 𝑥𝑚 ) , di mana 𝑥𝑖 merupakan umur dari anggota 𝑖 dan 𝑚
merupakan banyaknya anggota kelompok (Bowers et al. 1997).
4

Definisi 9 (Sisa Waktu Hidup Terpendek pada Status Joint Life)


Sisa waktu hidup terpendek dari anggota kelompok pada status joint life
dengan banyaknya anggota kelompok 𝑚 anggota dinotasikan 𝑇 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑚
dan dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑇 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑚 = min[𝑇 𝑥1 , 𝑇 𝑥2 , … , 𝑇 𝑥𝑚 ]
di mana 𝑇 𝑥𝑖 adalah sisa waktu hidup anggota 𝑖 (Bowers et al. 1997).

Definisi 10 (Peluang Hidup pada Status Joint Life)


Peluang (𝑥) dan (𝑦) berturut-turut mencapai umur 𝑥 + 𝑡 tahun dan 𝑦 + 𝑡
tahun di mana sisa waktu hidup (𝑥) dan (𝑦) saling bebas dapat dituliskan sebagai
berikut:
𝑡 𝑝𝑥𝑦 = 𝑃 𝑇 𝑥, 𝑦 > 𝑡
= 𝑃 min 𝑇 𝑥), 𝑇(𝑦 > 𝑡
= 𝑃 𝑇 𝑥 > 𝑡, 𝑇 𝑦 > 𝑡
=𝑃 𝑇 𝑥 >𝑡 𝑃 𝑇 𝑦 >𝑡
= 𝑡 𝑝𝑥 𝑡 𝑝𝑦
(Bowers et al. 1997).

Definisi 11 (Peluang Gagal pada Status Joint Life)


Peluang bahwa setidaknya salah satu dari (𝑥) dan (𝑦) meninggal dalam
kurun waktu 𝑡 tahun di mana sisa waktu hidup (𝑥) dan (𝑦) saling bebas dapat
dituliskan sebagai berikut:
𝑡 𝑞𝑥𝑦 = 𝑃 𝑇 𝑥, 𝑦 ≤ 𝑡
= 𝑃 min 𝑇 𝑥), 𝑇(𝑦 ≤ 𝑡
= 1 − 𝑃 min 𝑇 𝑥), 𝑇(𝑦 > 𝑡
= 1 − 𝑃 𝑇 𝑥 > 𝑡, 𝑇 𝑦 > 𝑡
=1−𝑃 𝑇 𝑥 >𝑡 𝑃 𝑇 𝑦 >𝑡
= 1 − 𝑡 𝑝𝑥 𝑡 𝑝𝑦
(Bowers et al. 1997).

Definisi 12 (Anuitas Hidup pada Status Joint Life)


Nilai sekarang aktuaria dari pembayaran sebesar 1 satuan pada anuitas
hidup diskret untuk status joint life yang dibayar di awal tahun selama peserta
asuransi (𝑥, 𝑦) hidup dapat dituliskan sebagai berikut:

𝑎𝑥𝑦 = 𝑣 𝑘 𝑘 𝑝𝑥𝑦
𝑘=0
(Bowers et al. 1997).

Definisi 13 (Anuitas Hidup Berjangka 𝒏-Tahun pada Status Joint Life)


Nilai sekarang aktuaria dari pembayaran sebesar 1 satuan pada anuitas
hidup diskret yang pembayarannya dilakukan di awal tahun dan ditunda selama 𝑛-
tahun untuk status joint life dinotasikan 𝑛| 𝑎𝑥𝑦 dengan rumus sebagai berikut:

𝑛| 𝑎𝑥𝑦 = 𝑣𝑘 𝑘 𝑝𝑥𝑦
𝑘=𝑛
(Bowers et al. 1997).
5

Definisi 14 (Asuransi Jiwa Seumur Hidup pada Status Joint Life)


Asuransi jiwa seumur hidup pada status joint life adalah asuransi jiwa
seumur hidup untuk peserta (𝑥, 𝑦) dengan benefit sebesar 1 satuan yang diberikan
jika salah satu dari peserta asuransi meninggal. Benefit diberikan di akhir tahun
kematian peserta asuransi. Nilai sekarang aktuaria dari benefit tersebut ialah:

𝐴𝑥𝑦 = 𝑣 𝑘+1 𝑘 𝑝𝑥𝑦 𝑞𝑥𝑦 +𝑘


𝑘=0
(Bowers et al. 1997).

Definisi 15 (Asuransi Jiwa Berjangka 𝒏-Tahun pada Status Joint Life)


Asuransi jiwa berjangka 𝑛-tahun pada status joint life adalah asuransi jiwa
untuk peserta (𝑥, 𝑦) dengan benefit sebesar 1 satuan yang diberikan jika salah satu
peserta asuransi meninggal dalam kurun waktu 𝑛-tahun. Benefit diberikan di akhir
tahun kematian peserta asuransi. Nilai sekarang aktuaria dari benefit tersebut
ialah:
𝑛−1

𝐴1𝑥𝑦 :𝑛 = 𝑣 𝑘+1 𝑘 𝑝𝑥𝑦 𝑞𝑥𝑦 +𝑘


𝑘=0
(Bowers et al. 1997).

Definisi 16 (Endowmen Murni Berjangka 𝒏-Tahun pada Status Joint Life)


Nilai sekarang aktuaria dari benefit sebesar 1 satuan pada endowmen murni
berjangka 𝑛 -tahun dengan status joint life yang dibayarkan apabila peserta
asuransi (𝑥, 𝑦) masih hidup sampai kontrak asuransi berakhir dapat dirumuskan
sebagai berikut:
𝐴𝑥𝑦 :𝑛1 = 𝑣 𝑛 𝑛 𝑝𝑥𝑦
(Bowers et al. 1997).

Definisi 17 (Asuransi Jiwa Berjangka 𝒏-Tahun dengan Benefit Meningkat


pada Status Joint Life)
Asuransi jiwa berjangka 𝑛-tahun dengan benefit meningkat pada status joint
life adalah asuransi jiwa dengan benefit sebesar 1 satuan pada tahun pertama,
benefit sebesar 2 satuan pada tahun kedua dan seterusnya benefit terus meningkat
sebesar 1 satuan setiap tahunnya. Benefit dibayarkan jika salah satu peserta (𝑥, 𝑦)
meningggal dalam kurun waktu 𝑛-tahun dan diberikan di akhir tahun kematian
peserta asuransi. Nilai sekarang aktuaria dari benefit asuransi tersebut ialah:
𝑛−1

(𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛 = 𝑘 + 1 𝑣 𝑘+1 𝑘 𝑝𝑥𝑦 𝑞𝑥𝑦 +𝑘


𝑘=0

(Bowers et al. 1997).


6

Definisi 18 (Tabel Mortalitas Tunggal)


Tabel tingkat kematian atau sering disebut dengan tabel mortalitas
merupakan tabel yang diperoleh dari hasil observasi mengenai tingkat kematian
berdasarkan kelompok umur tertentu. Fungsi-fungsi utama dalam tabel mortalitas
ialah 𝑙𝑥 , 𝑞𝑥 , 𝑝𝑥 , dan 𝑑𝑥 . 𝑙𝑥 merupakan banyaknya individu yang berhasil mencapai
usia tepat 𝑥 tahun, 𝑞𝑥 merupakan peluang individu berumur 𝑥 meninggal dalam
kurun waktu 1 tahun, 𝑝𝑥 merupakan peluang individu berumur 𝑥 mencapai umur
𝑥 + 1 tahun, dan 𝑑𝑥 merupakan banyaknya individu yang meninggal antara umur
𝑥 tahun sampai 𝑥 + 1 tahun. Formula yang terkait dengan rumus di atas ialah:
𝑙𝑥+1 = 𝑙𝑥 − 𝑑𝑥
𝑑𝑥 = 𝑞𝑥 𝑙𝑥
𝑑𝑥
𝑞𝑥 =
𝑙𝑥
𝑝𝑥 = 1 − 𝑞𝑥
(Futami 1993).

Definisi 19 (Tabel Mortalitas Joint Life)


Tabel mortalitas joint life merupakan tabel tingkat kematian gabungan dari
orang yang berusia 𝑥 tahun dengan orang yang berusia 𝑦 tahun. Fungsi gabungan
yang menyatakan banyaknya orang berusia 𝑥 tahun yang masih hidup dikalikan
dengan banyaknya orang berumur 𝑦 tahun yang masih hidup dinotasikan dengan
𝑙𝑥𝑦 dan dirumuskan sebagai berikut:
𝑙𝑥𝑦 = 𝑙𝑥 𝑙𝑦 .
Peluang orang berusia 𝑥 tahun dan 𝑦 tahun akan tetap hidup selama 1 tahun
dinotasikan dengan 𝑝𝑥𝑦 dan dirumuskan sebagai berikut:
𝑙𝑥+1 𝑙𝑦 +1 𝑙𝑥𝑦 +1
𝑝𝑥𝑦 = 𝑝𝑥 𝑝𝑦 = = .
𝑙𝑥 𝑙𝑦 𝑙𝑥𝑦
Peluang orang berusia 𝑥 tahun dan 𝑦 tahun akan tetap hidup selama 𝑡 tahun
dinotasikan dengan 𝑡 𝑝𝑥𝑦 dan dirumuskan sebagai berikut:
𝑙𝑥+𝑡 𝑙𝑦+𝑡 𝑙𝑥𝑦 +𝑡
𝑡 𝑝𝑥𝑦 = 𝑡 𝑝𝑥 𝑡 𝑝𝑦 = = .
𝑙𝑥 𝑙𝑦 𝑙𝑥𝑦
Peluang salah satu di antara (𝑥) dan (𝑦) meninggal dalam jangka waktu 1
tahun dinotasikan dengan 𝑞𝑥𝑦 dan dirumuskan sebagai berikut:
𝑙𝑥𝑦 +1 𝑙𝑥𝑦 − 𝑙𝑥𝑦 +1
𝑞𝑥𝑦 = 1 − 𝑝𝑥𝑦 = 1 − = .
𝑙𝑥𝑦 𝑙𝑥𝑦
Peluang salah satu di antara (𝑥) dan (𝑦) meninggal dalam jangka waktu 𝑡
tahun dinotasikan dengan 𝑡 𝑞𝑥𝑦 dan dirumuskan sebagai berikut:
𝑙𝑥𝑦 +𝑡 𝑙𝑥𝑦 − 𝑙𝑥𝑦 +𝑡
𝑡 𝑞𝑥𝑦 = 1 − 𝑡 𝑝𝑥𝑦 = 1 − =
𝑙𝑥𝑦 𝑙𝑥𝑦
(Futami 1994).
7

Definisi 20 (Cadangan Benefit dengan Metode Retrospektif)


Cadangan benefit adalah sejumlah dana yang dihimpun oleh perusahaan
asuransi yang diperoleh dari selisih nilai tunai pembayaran premi dan nilai benefit
pada suatu waktu pertanggungan sebagai persiapan pembayaran klaim.
Salah satu penghitungan cadangan benefit yaitu secara retrospektif.
Penghitungan secara retrospektif merupakan penghitungan cadangan benefit yang
didasarkan pada jumlah total pendapatan dari premi di waktu yang lalu sampai
saat dilakukan penghitungan cadangan benefit dikurangi dengan jumlah uang
pertanggungan yang telah dikeluarkan di waktu yang lampau untuk tiap pemegang
polis.
Suatu asuransi dengan besar benefit 1 satuan dan besar premi tahunan 𝑃,
maka 𝑃 1 + 𝑖 merupakan besarnya premi tahunan yang telah dibayarkan pada
permulaan tahun pertama lalu dibungakan selama setahun. 𝑙𝑥 merupakan
banyaknya orang berumur 𝑥 tahun, sehingga 𝑙𝑥 𝑃 1 + 𝑖 merupakan banyaknya
orang berumur 𝑥 tahun dikalikan jumlah premi tahunan yang dibayarkan dan
dibungakan selama setahun. Hasil perkalian tersebut kemudian dikurangi dengan
𝑑𝑥 yang merupakan banyaknya orang yang meninggal pada usia 𝑥 tahun lalu
dibagi dengan 𝑙𝑥+1 yang merupakan banyaknya orang yang berusia 𝑥 + 1 tahun,
sehingga diperoleh cadangan benefit pada akhir tahun pertama. Formula cadangan
benefit pada akhir tahun pertama ialah sebagai berikut:
(𝑙𝑥 𝑃 1 + 𝑖) − 𝑑𝑥
1𝑉 = .
𝑙𝑥+1
Cadangan benefit pada akhir tahun kedua dengan 𝑙𝑥+1 1𝑉 merupakan
banyaknya orang berumur 𝑥 + 1 tahun dikalikan cadangan benefit pada akhir
tahun pertama. Hasil perkalian tersebut kemudian ditambah dengan banyaknya
orang berumur 𝑥 + 1 tahun dikali besarnya premi tahunan yang dibayarkan yaitu
𝑙𝑥+1 𝑃. Hasil penjumlahan tersebut kemudian dibungakan selama setahun menjadi
𝑙𝑥+1 ⋅ 1𝑉 + 𝑙𝑥+1 ⋅ 𝑃 1 + 𝑖 lalu dikurangi banyaknya orang yang meninggal
pada usia 𝑥 + 1 tahun yaitu 𝑑𝑥+1 dan selisih tersebut dibagi dengan banyaknya
orang yang berusia 𝑥 + 2 tahun yaitu 𝑙𝑥+2 . Formula cadangan benefit pada akhir
tahun kedua ialah sebagai berikut:
𝑙𝑥+1 ⋅ 1𝑉 + 𝑙𝑥+1 ⋅ 𝑃 1 + 𝑖 − 𝑑𝑥+1
2𝑉 = .
𝑙𝑥+2
Selanjutnya untuk formula cadangan benefit pada akhir tahun ke-𝑡 secara
umum dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑙𝑥+𝑡−1 ⋅ 𝑡−1𝑉 + 𝑙𝑥+𝑡−1 ⋅ 𝑃 1 + 𝑖 − 𝑑𝑥+𝑡−1
𝑡𝑉 =
𝑙𝑥+𝑡
(Sembiring 1986).
8

HASIL DAN PEMBAHASAN

Premi

Premi asuransi merupakan suatu pembayaran sejumlah uang kepada


perusahaan asuransi setiap jangka waktu tertentu sesuai kontrak asuransi.
Besarnya premi atas keikutsertaan dalam asuransi yang harus dibayarkan telah
ditetapkan oleh perusahaan asuransi. Terdapat dua jenis premi yaitu premi kotor
dan premi bersih. Premi kotor adalah premi yang penghitungannya menggunakan
perkiraan tingkat mortalitas, perkiraan tingkat bunga, dan penghitungan tingkat
biaya, sedangkan premi bersih adalah premi yang penghitungannya menggunakan
perkiraan tingkat mortalitas dan perkiraan tingkat bunga.
Perusahaan asuransi mengeluarkan kontrak (polis) yang mencakup
pernyataan bahwa perusahaan asuransi akan membayarkan sejumlah uang yang
disebut uang pertanggungan, sedangkan pemegang polis akan melakukan
rangkaian pembayaran yang disebut premi. Sebuah premi disebut premi bersih
jika memenuhi prinsip kesetaraan bahwa kerugian dari perusahaan asuransi sama
dengan nol seperti pada persamaan berikut:
𝐸 𝐿 = 0,
dengan 𝐿 menyatakan besarnya kerugian pihak penanggung.

Premi Tahunan Konstan pada Asuransi Joint Life

Premi tahunan konstan adalah premi dengan besar pembayaran tetap dari
awal dimulainya asuransi sampai dengan akhir kontrak asuransi. Pada karya
ilmiah ini, dibahas premi tahunan konstan untuk jenis asuransi joint life dengan
dan tanpa endowmen murni. Asuransi joint life dengan endowmen murni
memberikan uang pertanggungan kepada peserta asuransi apabila peserta asuransi
keduanya masih hidup sampai kontrak asuransi berakhir, sebaliknya untuk
asuransi joint life tanpa endowmen murni tidak memberikan uang pertanggungan
kepada peserta asuransi apabila peserta asuransi keduanya masih hidup sampai
kontrak asuransi berakhir.

Premi Tahunan Konstan dengan Endowmen Murni


Kontrak asuransi pada asuransi joint life dengan endowmen murni terdiri
dari pasangan suami-istri dengan suami berumur 𝑥 tahun dan istri berumur 𝑦
tahun. Peserta asuransi diharuskan membayar premi tahunan sebesar 𝑃 selama 𝑛
tahun ketika keduanya masih hidup dengan rincian uang pertanggungan sebagai
berikut:
1 Apabila peserta asuransi masih hidup sampai kontrak asuransi berakhir atau
dengan kata lain mencapai umur 𝑥 + 𝑛 tahun dan 𝑦 + 𝑛 tahun, maka peserta
asuransi akan mendapatkan uang pertanggungan sebesar 𝑄.
2 Apabila tepat satu dari peserta asuransi meninggal dunia sebelum masa
kontrak berakhir, misalnya jika (𝑦) meninggal dunia sebelum masa kontrak
berakhir dan (𝑥) mencapai umur 𝑥 + 𝑛 tahun, maka (𝑥) akan mendapatkan
uang pertanggungan sebesar 𝑅𝑥 setiap tahunnya dimulai dari tahun ke- 𝑛
9

sampai (𝑥) meninggal dunia, demikian juga sebaliknya jika (𝑥) meninggal
dunia, maka (𝑦) akan mendapat uang pertanggungan sebesar 𝑅𝑦 setiap
tahunnya dimulai dari tahun ke-𝑛 sampai (𝑦) meninggal dunia.
3 Apabila kematian dari pasangan juga terjadi (salah satu dari (𝑥) dan (𝑦) atau
keduanya meninggal) sebelum kontrak asuransi berakhir, maka ahli waris
akan mendapat uang pertanggungan sejumlah premi tanpa bunga yang telah
dibayarkan pada akhir tahun kematiannya.
Sehubungan dengan kontrak asuransi tersebut, maka nilai tunai dari
pendapatan premi dan nilai tunai dari benefit yang dibayarkan oleh pihak
penanggung dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 Nilai tunai dari pendapatan premi tahunan pada asuransi joint life dengan
endowmen murni dapat dinyatakan sebagai berikut:
𝑃 1 + 𝑣 𝑝𝑥𝑦 + 𝑣 2 2 𝑝𝑥𝑦 + ⋯ + 𝑣 𝑛 −1 𝑛−1 𝑝𝑥𝑦 = 𝑃 𝑎𝑥𝑦 :𝑛
dengan 𝑃 𝑎𝑥𝑦 :𝑛 berarti pembayaran premi tahunan 𝑃 dilakukan di awal
tahun selama 𝑛-tahun dengan tingkat bunga per tahun sebesar 𝑖.
2 Nilai tunai dari benefit yang dibayarkan oleh pihak penanggung dapat
dinyatakan sebagai berikut:
𝑛 −1 ∞ 𝑛−1 ∞

𝑄 𝑣 𝑛 𝑛 𝑝𝑥𝑦 + 𝑅𝑥 𝑣 𝑘 𝑘 𝑝𝑥 𝑚 | 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 𝑣𝑚 𝑚 𝑝𝑦 𝑘| 𝑞𝑥
𝑚 =0 𝑘=𝑛 𝑘=0 𝑚 =𝑛
+ 𝑃(𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛
∞ 𝑛−1

= 𝑄 𝑣𝑛 𝑛 𝑝𝑥𝑦 + 𝑅𝑥 𝑣 𝑘 𝑘 𝑝𝑥 𝑚 | 𝑞𝑦
𝑘=𝑛 𝑚 =0
∞ 𝑛−1

+𝑅𝑦 𝑣𝑚 𝑚 𝑝𝑦 𝑘| 𝑞𝑥 + 𝑃(𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛
𝑚 =𝑛 𝑘=0

= 𝑄 𝐴𝑥𝑦 :𝑛1 + 𝑅𝑥 𝑛| 𝑎𝑥 𝑛 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 𝑛| 𝑎𝑦 𝑛 𝑞𝑥 + 𝑃(𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛 .


Dengan menggunakan prinsip ekuivalensi, besarnya premi ialah sebagai berikut:
𝑃 𝑎𝑥𝑦 :𝑛 = 𝑄 𝐴𝑥𝑦 :𝑛1 + 𝑅𝑥 𝑛| 𝑎𝑥 𝑛 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 𝑛| 𝑎𝑦 𝑛 𝑞𝑥 + 𝑃(𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛
𝑃 𝑎𝑥𝑦 :𝑛 − 𝑃(𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛 = 𝑄 𝐴𝑥𝑦 :𝑛1 + 𝑅𝑥 𝑛| 𝑎𝑥 𝑛 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 𝑛| 𝑎𝑦 𝑛 𝑞𝑥

𝑃 𝑎𝑥𝑦 :𝑛 − (𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛 = 𝑄 𝐴𝑥𝑦 :𝑛1 + 𝑅𝑥 𝑛| 𝑎𝑥 𝑛 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 𝑛| 𝑎𝑦 𝑛 𝑞𝑥 .


Dengan demikian dapat ditentukan besarnya premi tahunan dengan endowmen
murni yang harus dibayarkan oleh peserta asuransi ialah sebagai berikut:
𝑄 𝐴𝑥𝑦 :𝑛1 + 𝑅𝑥 𝑛| 𝑎𝑥 𝑛 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 𝑛| 𝑎𝑦 𝑛 𝑞𝑥
𝑃= . (1)
𝑎𝑥𝑦 :𝑛 − (𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛
10

Premi Tahunan Konstan tanpa Endowmen Murni


Kontrak asuransi pada asuransi joint life tanpa endowmen murni hampir
sama dengan kontrak asuransi pada asuransi joint life dengan endowmen murni.
Kontrak asuransi terdiri dari pasangan suami-istri dengan suami berumur 𝑥 tahun
dan istri berumur 𝑦 tahun. Peserta asuransi diharuskan membayar premi tahunan
sebesar 𝑃 selama 𝑛 tahun ketika keduanya masih hidup. Perbedaannya terdapat
pada uang pertanggungan yang diberikan apabila peserta asuransi masih hidup
sampai kontrak asuransi berakhir atau dengan kata lain mencapai umur 𝑥 + 𝑛
tahun dan 𝑦 + 𝑛 tahun. Pada asuransi joint life dengan endowmen murni, apabila
kedua peserta masih hidup sampai kontrak asuransi berakhir, maka peserta
asuransi akan mendapat uang pertanggungan sebesar 𝑄, sedangkan pada asuransi
joint life tanpa endowmen murni, apabila kedua peserta masih hidup sampai
kontrak asuransi berakhir, maka peserta asuransi tidak mendapatkan uang
pertanggungan. Selain itu, rincian uang pertanggungan pada asuransi joint life
tanpa endowmen murni sama dengan rincian uang pertanggungan pada asuransi
joint life dengan endowmen murni.
Berdasarkan kontrak asuransi tersebut, maka nilai tunai dari pendapatan
premi dan nilai tunai dari benefit yang dibayarkan oleh pihak penanggung dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1 Nilai tunai dari pendapatan premi tahunan pada asuransi joint life tanpa
endowmen murni dapat dinyatakan sebagai berikut:
𝑃 1 + 𝑣. 𝑝𝑥𝑦 + 𝑣 2 .2 𝑝𝑥𝑦 + ⋯ + 𝑣 𝑛−1 . 𝑛−1 𝑝𝑥𝑦 = 𝑃 𝑎𝑥𝑦 :𝑛
dengan 𝑃. 𝑎𝑥𝑦 :𝑛 berarti pembayaran premi tahunan 𝑃 dilakukan di awal tahun
selama 𝑛-tahun dengan tingkat bunga per tahun sebesar 𝑖.
2 Nilai tunai dari benefit yang dibayarkan oleh pihak penanggung dapat
dinyatakan sebagai berikut:
𝑛 −1 ∞ 𝑛 −1 ∞

𝑅𝑥 𝑣 𝑘 𝑘 𝑝𝑥 𝑚 | 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 𝑣𝑚 𝑚 𝑝𝑦 𝑘| 𝑞𝑥 + 𝑃(𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛
𝑚 =0 𝑘=𝑛 𝑘=0 𝑚 =𝑛
∞ 𝑛−1 ∞ 𝑛 −1
𝑘 𝑚
= 𝑅𝑥 𝑣 𝑘 𝑝𝑥 𝑚 | 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 𝑣 𝑚 𝑝𝑦 𝑘| 𝑞𝑥
𝑘=𝑛 𝑚 =0 𝑚 =𝑛 𝑘=0
+𝑃(𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛
= 𝑅𝑥 𝑛| 𝑎𝑥 𝑛 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 𝑛| 𝑎𝑦 𝑛 𝑞𝑥 + 𝑃(𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛 .
Dengan menggunakan prinsip ekuivalensi, besarnya premi ialah sebagai berikut:
𝑃 𝑎𝑥𝑦 :𝑛 = 𝑅𝑥 𝑛| 𝑎𝑥 𝑛 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 𝑛| 𝑎𝑦 𝑛 𝑞𝑥 + 𝑃(𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛
𝑃 𝑎𝑥𝑦 :𝑛 − 𝑃(𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛 = 𝑅𝑥 𝑛| 𝑎𝑥 𝑛 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 𝑛| 𝑎𝑦 𝑛 𝑞𝑥

𝑃 𝑎𝑥𝑦 :𝑛 − (𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛 = 𝑅𝑥 𝑛| 𝑎𝑥 𝑛 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 𝑛| 𝑎𝑦 𝑛 𝑞𝑥 .
Dengan demikian dapat ditentukan besarnya premi tahunan tanpa endowmen
murni yang harus dibayarkan oleh peserta asuransi ialah sebagai berikut:
𝑅𝑥 𝑛| 𝑎𝑥 𝑛 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 𝑛| 𝑎𝑦 𝑛 𝑞𝑥
𝑃= . (2)
𝑎𝑥𝑦 :𝑛 − (𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :𝑛
11

Selanjutnya, dihitung besarnya premi tahunan konstan berdasarkan lamanya


kontrak asuransi dan berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi pada
asuransi joint life dengan dan tanpa endowmen murni.

Premi Tahunan Konstan Berdasarkan Lamanya Kontrak Asuransi

Berdasarkan kontrak asuransi yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat


dihitung besarnya premi tahunan konstan pada asuransi joint life dengan dan tanpa
endowmen murni berdasarkan lamanya kontrak asuransi, dimulai dari lamanya
kontrak asuransi 1 tahun hingga lamanya kontrak asuransi 10 tahun.
Penghitungan premi tahunan konstan dengan usia yang ditetapkan sebagai
mulainya peserta mengikuti asuransi ialah 50 tahun untuk suami dan 45 tahun
untuk istri. Masa pertanggungan asuransi atau lamanya peserta melakukan kontrak
asuransi yaitu 𝑛 tahun dengan besarnya tingkat bunga yang digunakan ialah
konstan yaitu 𝑖 = 5% dan menggunakan data dari Tabel Mortalitas Indonesia
tahun 2011.

Premi Tahunan Konstan dengan Endowmen Murni Berdasarkan Lamanya


Kontrak Asuransi
Penghitungan premi tahunan konstan dengan besarnya benefit setelah masa
pertanggungan berakhir apabila kedua peserta masih hidup, maka mereka akan
diberikan uang sebesar 1 satuan (𝑄 = 1 satuan). Apabila (𝑦) meninggal dan (𝑥)
tetap hidup di akhir kontrak asuransi, maka (𝑥) akan memperoleh santunan
sebesar 1 satuan (𝑅𝑥 = 1 satuan) setiap tahunnya selama seumur hidup. Hal yang
sama juga berlaku apabila (𝑥) meninggal dan (𝑦) tetap hidup di akhir kontrak
asuransi, maka (𝑦) akan menerima santunan sebesar 1 satuan (𝑅𝑦 = 1 satuan).
Apabila (𝑥) dan (𝑦) meninggal sebelum kontrak asuransi berakhir, maka semua
premi yang telah dibayarkan akan dikembalikan kepada ahli waris.
Selanjutnya, dihitung besarnya premi tahunan konstan dengan endowmen
murni apabila lamanya peserta melakukan kontrak asuransi ialah 1 tahun.
Pertama, tentukan terlebih dahulu formula premi tahunan konstan untuk lama
kontrak asuransi 1 tahun. Berdasarkan formula pada persamaan (1), didapatkan
formula sebagai berikut:
𝑄 𝐴50,45:11 + 𝑅𝑥 1| 𝑎50 1 𝑞45 + 𝑅𝑦 1| 𝑎45 1 𝑞50
𝑃= .
𝑎50,45:1 − (𝐼𝐴)150,45:1
Lalu tentukan nilai setiap elemen yang terdapat dalam formula sebagai berikut:
𝐴50,45:11 = 𝑣 1 1 𝑝50,45 dengan 1 𝑝50,45 = 1 𝑝50 1 𝑝45
61

1| 𝑎50 = 𝑣 𝑛 𝑛 𝑝50,45
𝑛=1

𝑛 𝑝50,45 = 𝑛 𝑝50 𝑛 𝑝45

1 𝑞45 = 1 − 1 𝑝45
12

66

1| 𝑎45 = 𝑣 𝑛 𝑛 𝑝50,45
𝑛=1

1 𝑞50 = 1 − 1 𝑝50

𝑎50,45:1 = 𝑣 0 0 𝑝50,45

(𝐼𝐴)150,45:1 = 𝑣 1 0 𝑝50,45 𝑞50,45 .

Untuk penghitungan premi tahunan konstan lainnya dengan lamanya kontrak


asuransi yang berbeda dapat diperoleh dengan cara yang serupa dengan mengganti
nilai 𝑛 pada formula persamaan (1).
Pada Tabel 1 dapat dilihat besarnya premi tahunan konstan dengan
endowmen murni dengan lamanya kontrak asuransi yang berbeda, dimulai dari
lamanya kontrak asuransi 1 tahun hingga lamanya kontrak asuransi 10 tahun
dengan menggunakan Microsoft Excel (penghitungan terdapat pada Lampiran 2).

Tabel 1 Premi tahunan konstan dengan endowmen murni


berdasarkan lamanya kontrak asuransi
Lamanya kontrak asuransi
Premi tahunan konstan (𝑃)
(𝑛)
1 1.063403
2 0.578970
3 0.419911
4 0.341994
5 0.296369
6 0.266738
7 0.246123
8 0.231065
9 0.219616
10 0.210578

Untuk melihat lebih jelas pengaruh lamanya kontrak asuransi terhadap besarnya
premi tahunan konstan dengan endowmen murni, maka hasil yang didapat pada
Tabel 1 disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 1.
13

1,2

1
Besar premi per tahun

0,8

0,6

0,4

0,2

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lamanya kontrak asuransi (n)
Gambar 1 Premi tahunan konstan dengan endowmen murni berdasarkan
lamanya kontrak asuransi

Gambar 1 menunjukkan bahwa lamanya kontrak asuransi memengaruhi


nilai dari premi tahunan konstan, besarnya premi tahunan akan berkurang apabila
lamanya kontrak asuransi semakin lama. Penurunan besarnya premi ini dapat
terjadi karena kewajiban peserta asuransi untuk membayar biaya asuransi dibagi
menjadi 𝑛 kali pembayaran yang sama besar berdasarkan lamanya pertanggungan.
Oleh karena itu, semakin besar 𝑛, maka premi tahunan akan semakin kecil.

Premi Tahunan Konstan tanpa Endowmen Murni Berdasarkan Lamanya


Kontrak Asuransi
Penghitungan premi tahunan konstan dengan besarnya benefit yang
diberikan apabila (𝑦) meninggal dan (𝑥) tetap hidup di akhir kontrak asuransi,
maka (𝑥) akan memperoleh santunan sebesar 1 satuan ( 𝑅𝑥 = 1 satuan ) setiap
tahunnya selama seumur hidup. Hal yang sama juga berlaku apabila
(𝑥) meninggal dan (𝑦) tetap hidup di akhir kontrak asuransi, maka (𝑦) akan
menerima santunan sebesar 1 satuan ( 𝑅𝑦 = 1 satuan ) . Apabila (𝑥) dan (𝑦)
meninggal sebelum kontrak asuransi berakhir, maka semua premi yang telah
dibayarkan akan dikembalikan kepada ahli waris.
Selanjutnya, dihitung besarnya premi tahunan konstan tanpa endowmen
murni apabila lamanya peserta melakukan kontrak asuransi ialah 1 tahun.
Pertama, tentukan terlebih dahulu formula premi tahunan konstan untuk lama
kontrak asuransi 1 tahun. Berdasarkan formula pada persamaan (2), didapatkan
formula sebagai berikut:
𝑅𝑥 1| 𝑎50 1 𝑞45 + 𝑅𝑦 1| 𝑎45 1 𝑞50
𝑃= .
𝑎50,45:1 − (𝐼𝐴)150,45:1
Lalu tentukan nilai setiap elemen yang terdapat dalam formula sebagai berikut:
61

1| 𝑎50 = 𝑣 𝑛 𝑛 𝑝50,45
𝑛=1
𝑛 𝑝50,45 = 𝑛 𝑝50 𝑛 𝑝45
14

1 𝑞45 = 1 − 1 𝑝45
66

1| 𝑎45 = 𝑣 𝑛 𝑛 𝑝50,45
𝑛=1

1 𝑞50 = 1 − 1 𝑝50

𝑎50,45:1 = 𝑣 0 0 𝑝50,45

(𝐼𝐴)150,45:1 = 𝑣 1 0 𝑝50,45 𝑞50,45 .

Untuk penghitungan premi tahunan konstan lainnya dengan lamanya kontrak


asuransi yang berbeda dapat diperoleh dengan cara yang serupa dengan mengganti
nilai 𝑛 pada formula persamaan (2).
Pada Tabel 2 dapat dilihat besarnya premi tahunan konstan tanpa endowmen
murni dengan lamanya kontrak asuransi yang berbeda, dimulai dari lamanya
kontrak asuransi 1 tahun hingga lamanya kontrak asuransi 10 tahun dengan
menggunakan Microsoft Excel (penghitungan terdapat pada Lampiran 3).

Tabel 2 Premi tahunan konstan tanpa endowmen murni


berdasarkan lamanya kontrak asuransi
Lamanya kontrak
Premi tahunan konstan (𝑃)
asuransi (𝑛)
1 0.111355
2 0.114752
3 0.118235
4 0.121544
5 0.12463
6 0.12744
7 0.12999
8 0.132295
9 0.134344
10 0.136102

Untuk melihat lebih jelas pengaruh lamanya kontrak asuransi terhadap besarnya
premi tahunan konstan, maka hasil yang didapat pada Tabel 2 disajikan dalam
bentuk grafik pada Gambar 2.
15

0,16
0,14
Besar premi per tahun 0,12
0,1
0,08
0,06
0,04
0,02
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lamanya kontrak asuransi (n)

Gambar 2 Premi tahunan konstan tanpa endowmen murni


berdasarkan lamanya kontrak asuransi

Gambar 2 menunjukkan bahwa lamanya kontrak asuransi memengaruhi


nilai dari premi tahunan konstan, besarnya premi tahunan akan bertambah apabila
lamanya kontrak asuransi ditambah. Peningkatan besarnya premi ini dapat terjadi
karena semakin lama jangka waktu asuransi, maka semakin besar peluang
meninggal dari peserta asuransi dalam jangka waktu tersebut. Oleh karena itu,
semakin besar 𝑛, maka premi tahunan akan semakin besar.
Selanjutnya, pada Gambar 3 ditunjukkan perbedaan premi tahunan konstan
dengan dan tanpa endowmen murni berdasarkan lamanya kontrak asuransi.
1,2
Premi tahunan
1 konstan
dengan
0,8 endowmen
murni
0,6
Premi tahunan
konstan tanpa
0,4 endowmen
murni
0,2

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lamanya kontrak asuransi (n)

Gambar 3 Premi tahunan konstan dengan dan tanpa endowmen murni


untuk lamanya kontrak asuransi 1 tahun hingga 10 tahun
16

Gambar 3 menunjukkan bahwa endowmen murni yang diberikan kepada


peserta asuransi jika keduanya bertahan hidup sampai kontrak asuransi berakhir
(𝑄) membuat premi asuransi menjadi lebih mahal dibandingkan premi asuransi
tanpa endowmen murni. Namun, endowmen murni membuat premi asuransi
menjadi lebih menarik karena peserta asuransi akan mendapat uang
pertanggungan jika dapat bertahan hidup sampai kontrak asuransi berakhir.

Premi Tahunan Konstan Berdasarkan Usia Peserta saat Mengikuti Asuransi

Berdasarkan kontrak asuransi yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat


dihitung besarnya premi tahunan konstan pada asuransi joint life dengan dan tanpa
endowmen murni berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi. Perhitungan
dilakukan untuk melihat perbedaan besarnya premi apabila usia peserta saat
mengikuti asuransi ialah 50 tahun untuk suami dan 45 tahun untuk istri hingga
usia peserta saat mengikuti asuransi ialah 59 tahun untuk suami dan 54 tahun
untuk istri.
Penghitungan premi tahunan konstan dengan usia yang ditetapkan sebagai
mulainya peserta mengikuti asuransi ialah 𝑥 tahun untuk suami dan 𝑦 tahun untuk
istri. Masa pertanggungan asuransi atau lamanya peserta melakukan kontrak
asuransi yaitu 10 tahun dengan besarnya tingkat bunga yang digunakan ialah
konstan yaitu 𝑖 = 5% dan menggunakan data dari Tabel Mortalitas Indonesia
tahun 2011.

Premi Tahunan Konstan dengan Endowmen Murni Berdasarkan Usia


Peserta saat Mengikuti Asuransi
Penghitungan premi tahunan konstan dengan besar benefit yang diberikan
setelah masa pertanggungan berakhir ialah sesuai dengan kontrak asuransi joint
life dengan endowmen murni yang telah dijelaskan sebelumnya dengan besar
𝑄 = 1 satuan, 𝑅𝑥 = 1 satuan, dan 𝑅𝑦 = 1 satuan.
Selanjutnya, dihitung besarnya premi tahunan konstan dengan endowmen
murni apabila usia peserta saat mengikuti asuransi ialah 50 tahun untuk suami dan
45 tahun untuk istri. Pertama, tentukan terlebih dahulu formula premi tahunan
konstan berdasarkan rumus pada persamaan (1), sehingga diperoleh formula
sebagai berikut:
1
𝑄 𝐴50,45:10 + 𝑅𝑥 10| 𝑎50 10 𝑞45 + 𝑅𝑦 10| 𝑎45 10 𝑞50
𝑃= .
𝑎50,45:10 − (𝐼𝐴)150,45:10
Lalu tentukan nilai setiap elemen yang terdapat dalam formula sebagai berikut:
1
𝐴50,45:10 = 𝑣 10 10 𝑝50,45 dengan 10 𝑝50,45 = 10 𝑝50 10 𝑝45
61

10| 𝑎50 = 𝑣 𝑛 𝑛 𝑝50,45


𝑛=10

𝑛 𝑝50,45 = 𝑛 𝑝50 𝑛 𝑝45

10 𝑞45 =1− 10 𝑝45


17

66

10| 𝑎45 = 𝑣 𝑛 𝑛 𝑝50,45


𝑛=10

10 𝑞50 =1− 10 𝑝50

𝑎50,45:10 = 𝑣 𝑛 𝑛 𝑝50,45
𝑛=0

(𝐼𝐴)150,45:10 = 𝑘 + 1 𝑣 𝑘+1 𝑘 𝑝50,45 𝑞50,45+𝑘 .


𝑘=0

Untuk penghitungan premi tahunan konstan dengan endowmen murni lainnya


dengan usia peserta saat mengikuti asuransi yang berbeda dapat diperoleh dengan
cara yang serupa dengan mengganti nilai 𝑥 dan 𝑦 pada formula persamaan (1).
Pada Tabel 3 dapat dilihat besarnya premi tahunan konstan dengan
endowmen murni dengan usia peserta saat mengikuti asuransi yang berbeda,
dimulai dari usia peserta 50 tahun untuk suami dan 45 tahun untuk istri hingga
usia peserta 59 tahun untuk suami dan 54 tahun untuk istri dengan menggunakan
Microsoft Excel (penghitungan terdapat pada Lampiran 4).

Tabel 3 Premi tahunan konstan dengan endowmen murni


berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi
Usia peserta saat
Premi tahunan konstan (𝑃)
mengikuti asuransi (𝑥, 𝑦)
(50,45) 0.210578
(51,46) 0.222028
(52,47) 0.233644
(53,48) 0.245353
(54,49) 0.257185
(55,50) 0.269224
(56,51) 0.281595
(57,52) 0.294381
(58,53) 0.307596
(59,54) 0.32154

Untuk melihat lebih jelas pengaruh usia peserta saat mengikuti asuransi terhadap
besarnya premi tahunan konstan, maka hasil yang didapat pada Tabel 3 disajikan
dalam bentuk grafik pada Gambar 4.
18

0,35
0,3
Besar premi per tahun

0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0
(50,45) (51,46) (52,47) (53,48) (54,49) (55,50) (56,51) (57,52) (58,53) (59,54)
Usia peserta saat mengikuti asuransi (x,y)

Gambar 4 Premi tahunan konstan dengan endowmen murni


berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi

Gambar 4 menunjukkan bahwa besarnya premi tahunan dipengaruhi oleh


usia peserta saat mengikuti asuransi. Semakin tua usia peserta saat mengikuti
asuransi, maka semakin besar nilai premi tahunan yang ditetapkan. Hal ini
dikarenakan premi asuransi hanya dibayarkan ketika pasangan peserta asuransi
keduanya masih hidup, sehingga semakin tua usia pasangan saat mengikuti
asuransi, maka peluang bertahan hidup dan membayar premi akan semakin kecil.

Premi Tahunan Konstan tanpa Endowmen Murni Berdasarkan Usia Peserta


saat Mengikuti Asuransi
Penghitungan premi tahunan konstan dengan besar benefit yang diberikan
setelah masa pertanggungan berakhir ialah sesuai dengan kontrak asuransi joint
life tanpa endowmen murni yang telah dijelaskan sebelumnya dengan besar
𝑅𝑥 = 1 satuan dan 𝑅𝑦 = 1 satuan.
Selanjutnya, dihitung besarnya premi tahunan konstan tanpa endowmen
murni apabila usia peserta saat mengikuti asuransi ialah 50 tahun untuk suami dan
45 tahun untuk istri. Pertama, tentukan terlebih dahulu formula premi tahunan
konstan berdasarkan rumus pada persamaan (2), sehingga diperoleh formula
sebagai berikut:
𝑅𝑥 10| 𝑎50 10 𝑞45 + 𝑅𝑦 10| 𝑎45 10 𝑞50
𝑃= .
𝑎50,45:10 − (𝐼𝐴)150,45:10
Lalu tentukan nilai setiap elemen yang terdapat dalam formula sebagai berikut:
61

10| 𝑎50 = 𝑣 𝑛 𝑛 𝑝50,45


𝑛=10

𝑛 𝑝50,45 = 𝑛 𝑝50 𝑛 𝑝45

10 𝑞45 =1− 10 𝑝45


19

66

10| 𝑎45 = 𝑣 𝑛 𝑛 𝑝50,45


𝑛=10

10 𝑞50 =1− 10 𝑝50

𝑎50,45:10 = 𝑣 𝑛 𝑛 𝑝50,45
𝑛=0

(𝐼𝐴)150,45:10 = 9
𝑘=0 𝑘 + 1 𝑣 𝑘+1 𝑘 𝑝50,45 𝑞50,45+𝑘 .

Untuk penghitungan premi tahunan konstan tanpa endowmen murni lainnya


dengan usia peserta saat mengikuti asuransi yang berbeda dapat diperoleh dengan
cara yang serupa dengan mengganti nilai 𝑥 dan 𝑦 pada formula persamaan (2).
Pada Tabel 4 dapat dilihat besarnya premi tahunan konstan tanpa endowmen
murni dengan usia peserta saat mengikuti asuransi yang berbeda, dimulai dari usia
peserta 50 tahun untuk suami dan 45 tahun untuk istri hingga usia peserta 59
tahun untuk suami dan 54 tahun untuk istri dengan menggunakan Microsoft Excel
(penghitungan terdapat pada Lampiran 5).

Tabel 4 Premi tahunan konstan tanpa endowmen murni


berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi
Usia peserta saat
Premi tahunan konstan (𝑃)
mengikuti asuransi (𝑥, 𝑦)
(50,45) 0.136102
(51,46) 0.147673
(52,47) 0.159416
(53,48) 0.171259
(54,49) 0.183232
(55,50) 0.195423
(56,51) 0.207957
(57,52) 0.22092
(58,53) 0.234333
(59,54) 0.2484956

Untuk melihat lebih jelas pengaruh usia peserta saat mengikuti asuransi terhadap
besarnya premi tahunan konstan, maka hasil yang didapat pada Tabel 3 disajikan
dalam bentuk grafik pada Gambar 5.
20

0,3
Besar premi per tahun
0,25

0,2

0,15

0,1

0,05

0
(50,45) (51,46) (52,47) (53,48) (54,49) (55,50) (56,51) (57,52) (58,53) (59,54)
Usia peserta saat mengikuti asuransi (x,y)
Gambar 5 Premi tahunan konstan tanpa endowmen murni berdasarkan
usia peserta saat mengikuti asuransi

Gambar 5 menunjukkan bahwa besarnya premi tahunan dipengaruhi oleh


usia peserta saat mengikuti asuransi. Semakin tua usia peserta saat mengikuti
asuransi, maka semakin besar nilai premi tahunan yang ditetapkan. Hal ini
dikarenakan premi asuransi hanya dibayarkan ketika pasangan peserta asuransi
keduanya masih hidup, sehingga semakin tua usia pasangan saat mengikuti
asuransi, maka peluang bertahan hidup dan membayar premi akan semakin kecil.
Selanjutnya, pada Gambar 6 ditunjukkan perbedaan premi tahunan konstan
dengan dan tanpa endowmen murni berdasarkan usia peserta saat mengikuti
asuransi.
0,35

0,3 Premi
tahunan
0,25 konstan
dengan
0,2 endowmen
murni
0,15
Premi
0,1 tahunan
konstan tanpa
0,05 endowmen
murni
0
(50,45)(51,46)(52,47)(53,48)(54,49)(55,50)(56,51)(57,52)(58,53)(59,54)

Usia peserta saat mengikuti asuransi (x,y)

Gambar 6 Premi tahunan konstan dengan dan tanpa endowmen murni


berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi
21

Gambar 6 menunjukkan bahwa endowmen murni yang diberikan kepada


peserta asuransi jika keduanya bertahan hidup sampai kontrak asuransi berakhir
(𝑄) membuat premi asuransi menjadi lebih mahal dibandingkan premi asuransi
tanpa endowmen murni. Namun, endowmen murni membuat premi asuransi
menjadi lebih menarik karena peserta asuransi akan mendapat uang
pertanggungan jika dapat bertahan hidup sampai kontrak asuransi berakhir.

Cadangan Benefit

Berdasarkan kontrak asuransi joint life yang telah dijelaskan sebelumnya,


maka dapat diperoleh formula cadangan benefit dengan metode penghitungan
secara retrospektif. Selanjutnya, dihitung besarnya cadangan benefit pada asuransi
joint life dengan dan tanpa endowmen murni.
Penghitungan cadangan benefit dengan usia yang ditetapkan sebagai
mulainya peserta mengikuti asuransi ialah 50 tahun untuk suami dan 45 tahun
untuk istri. Masa pertanggungan asuransi atau lamanya peserta melakukan kontrak
asuransi yaitu 10 tahun dengan besarnya tingkat bunga yang digunakan ialah
konstan yaitu 𝑖 = 5% dan menggunakan data dari Tabel Mortalitas Indonesia
tahun 2011.

Cadangan Benefit pada Asuransi Joint Life dengan Endowmen Murni


Penghitungan cadangan benefit pada asuransi joint life dengan endowmen
murni dengan besar benefit yang diberikan setelah masa pertanggungan berakhir
ialah sesuai dengan kontrak asuransi joint life dengan endowmen murni yang telah
dijelaskan sebelumnya dengan besar 𝑄 = 1 satuan , 𝑅𝑥 = 1 satuan, dan 𝑅𝑦 =
1 satuan.
Selanjutnya, ditentukan formula cadangan benefit dengan metode
retrospektif. Pada akhir tahun pertama, peserta asuransi sudah membayar premi
satu kali, sehingga cadangan benefit pada akhir tahun pertama dapat dirumuskan
sebagai berikut:
𝑃 𝑙𝑥𝑦 1 + 𝑖 − 𝑃(𝑙𝑥𝑦 − 𝑙𝑥+1,𝑦+1 )
1𝑉 = (3)
𝑙𝑥+1,𝑦+1 + 𝑙𝑥+1 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦 +1 + 𝑙𝑦+1 (𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+1 )
dengan
𝑃 𝑙𝑥𝑦 1 + 𝑖 : besarnya premi tahunan yang dibayarkan dikalikan
dengan banyaknya orang berusia 𝑥 tahun dikali
banyaknya orang berusia 𝑦 tahun lalu dibungakan
selama setahun.
𝑃 𝑙𝑥𝑦 − 𝑙𝑥+1,𝑦+1 : besarnya uang pertanggungan yang dibayarkan
pada akhir tahun pertama kepada ahli waris apabila
salah satu atau kedua peserta asuransi meninggal
sebelum kontrak asuransi berakhir.
𝑙𝑥+1,𝑦+1 : banyaknya kemungkinan pasangan di mana
keduanya masih hidup pada akhir tahun pertama.
𝑙𝑥+1 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦 +1 : banyaknya kemungkinan pasangan di mana (𝑥)
masih hidup pada akhir tahun pertama dan (𝑦)
sudah meninggal sebelum mencapai akhir tahun
pertama.
22

𝑙𝑦+1 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+1 : banyaknya kemungkinan pasangan di mana (𝑦) masih


hidup pada akhir tahun pertama dan (𝑥) sudah meninggal
sebelum mencapai akhir tahun pertama.
Selanjutnya, untuk memudahkan penulisan dimisalkan 𝑘𝑠 = 𝑙𝑥+𝑠,𝑦+𝑠 +
𝑙𝑥+𝑠 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑠 + 𝑙𝑦+𝑠 (𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑠 ) untuk 𝑠 = 1,2, … 𝑛 dan 𝑛 merupakan lamanya
kontrak asuransi atau lamanya masa pembayaran premi, serta 𝑘𝑠 merupakan
banyaknya pasangan yang keduanya masih hidup pada akhir tahun ke-𝑠 ditambah
banyaknya pasangan di mana salah satu pasangan masih hidup dan pasangan
lainnya sudah meninggal sebelum mencapai akhir tahun ke-𝑠, sehingga cadangan
benefit pada akhir tahun ke-2 dapat dirumuskan sebagai berikut:
(𝑘1 ⋅ 1𝑉 + 𝑃 ⋅ 𝑙𝑥+1,𝑦+1 ) 1 + 𝑖 − 2𝑃(𝑙𝑥+1,𝑦+1 − 𝑙𝑥+2,𝑦+2 )
2𝑉 = (4)
𝑘2
dengan
𝑘1 . 1𝑉 : seluruh dana yang berasal dari tahun pertama.
𝑃. 𝑙𝑥+1,𝑦+1 : besarnya premi tahunan yang dibayarkan pada
tahun kedua dikalikan banyaknya kemungkinan
pasangan yang mencapai umur 𝑥 + 1 tahun dan
𝑦 + 1 tahun.
2𝑃 𝑙𝑥+1,𝑦+1 − 𝑙𝑥+2,𝑦+2 : besarnya uang pertanggungan yang dibayarkan
pada akhir tahun kedua kepada ahli waris apabila
salah satu atau kedua peserta asuransi meninggal
sebelum kontrak asuransi berakhir.
𝑘2 : banyaknya kemungkinan pasangan yang keduanya
masih hidup pada akhir tahun kedua ditambah
banyaknya kemungkinan pasangan di mana salah
satu pasangan masih hidup dan pasangan lainnya
sudah meninggal sebelum mencapai akhir tahun
kedua.
Selanjutnya, untuk cadangan benefit pada akhir tahun ke-3 sampai akhir
tahun ke-𝑡 menggunakan formula yang sama seperti formula cadangan benefit
pada persamaan (4). Formula cadangan benefit untuk tahun kedua sampai tahun
ke-𝑛 secara umum ialah sebagai berikut:
(𝑘𝑚 −1 . 𝑚 −1𝑉 + 𝑃. 𝑙𝑥+𝑚−1,𝑦+𝑚 −1 ) 1 + 𝑖 − 𝑚𝑃(𝑙𝑥+𝑚 −1,𝑦+𝑚 −1 − 𝑙𝑥+𝑚 ,𝑦+𝑚 )
𝑚𝑉 =
𝑘𝑚
(5)
untuk 𝑚 = 2,3, … , 𝑛, dengan
(𝑘𝑚 −1 . 𝑚 −1𝑉) : seluruh dana yang berasal dari tahun ke-
𝑚 − 1.
𝑃. 𝑙𝑥+𝑚 −1,𝑦+𝑚−1 : besarnya premi tahunan yang dibayarkan
pada tahun ke- 𝑚 dikalikan banyaknya
kemungkinan pasangan yang mencapai
umur 𝑥 + 𝑚 − 1 tahun dan 𝑦 + 𝑚 − 1
tahun.
23

𝑚𝑃 𝑙𝑥+𝑚 −1,𝑦+𝑚 −1 − 𝑙𝑥+𝑚 ,𝑦+𝑚 : uang pertanggungan yang dibayarkan pada


akhir tahun ke-𝑚 kepada ahli waris apabila
salah satu atau kedua peserta asuransi
meninggal sebelum kontrak asuransi
berakhir.
𝑘𝑚 : banyaknya kemungkinan pasangan yang
keduanya masih hidup pada akhir tahun ke-
𝑚 ditambah banyaknya kemungkinan
pasangan di mana salah satu pasangan
masih hidup dan pasangan lainnya sudah
meninggal sebelum mencapai akhir tahun
ke-𝑚.
Cadangan benefit untuk tahun ke-(𝑛 + 1) berbeda dengan cadangan benefit
pada akhir tahun ke-𝑛 karena pada tahun ke-(𝑛 + 1) sudah tidak ada pembayaran
premi lagi. Misalkan 𝑢𝑗 ialah banyaknya kemungkinan pasangan pada tahun ke-𝑗
di mana salah satu pasangannya sudah meninggal sebelum mencapai akhir tahun
ke- 𝑛 , 𝑢𝑗 = 𝑙𝑥+𝑗 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑛 + 𝑙𝑦+𝑗 (𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 ) untuk 𝑗 = 𝑛 + 1, 𝑛 + 2, 𝑛 + 3, …,
sehingga cadangan benefit pada akhir tahun ke-𝑛 + 1 ialah sebagai berikut:
(𝑘𝑛 . 𝑛 𝑉) 1 + 𝑖 − 𝑄 𝑙𝑥+𝑛,𝑦+𝑛 1 + 𝑖 − 𝑅𝑥 𝑙𝑥+𝑛 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑛 1 + 𝑖
𝑛+1 𝑉 =
𝑢𝑛+1
𝑅𝑦 𝑙𝑦+𝑛 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 1 + 𝑖
− (6)
𝑢𝑛 +1
dengan
(𝑘𝑛 . 𝑛 𝑉)(1 + 𝑖) : seluruh dana yang berasal dari tahun ke- 𝑛
kemudian dibungakan selama setahun.
𝑄 𝑙𝑥+𝑛,𝑦+𝑛 1 + 𝑖 : besarnya uang pertanggungan yang diberikan
apabila 𝑥 dan 𝑦 masih tetap hidup sampai tahun
ke-𝑛 yang dibungakan selama setahun.
𝑅𝑥 𝑙𝑥+𝑛 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑛 1 + 𝑖 : besarnya uang pertanggungan yang diberikan
apabila 𝑦 meninggal sebelum akhir tahun ke-𝑛
dan 𝑥 masih tetap hidup sampai akhir tahun ke-
𝑛 lalu dibungakan selama setahun.
𝑅𝑦 𝑙𝑦+𝑛 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 1 + 𝑖 : besarnya uang pertanggungan yang diberikan
apabila 𝑥 meninggal sebelum akhir tahun ke-𝑛
dan 𝑦 masih tetap hidup sampai akhir tahun ke-
𝑛 lalu dibungakan selama setahun.
𝑢𝑛 +1 : banyaknya kemungkinan pasangan pada tahun
ke- (𝑛 + 1 ) di mana salah satu pasangannya
sudah meninggal sebelum mencapai akhir tahun
ke-𝑛.
Selanjutnya, cadangan benefit pada akhir tahun ke-(𝑛 + 2) ialah sebagai
berikut:
𝑢𝑛+1 . 𝑛+1𝑉 1 + 𝑖 − 𝑅𝑥 𝑙𝑥+𝑛+1 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦 +𝑛 1 + 𝑖
𝑛 +2𝑉 =
𝑢𝑛+2
𝑅𝑦 𝑙𝑦+𝑛+1 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 1 + 𝑖
− (7)
𝑢𝑛+2
24

dengan
𝑢𝑛+1 𝑛+1𝑉 1 + 𝑖 : seluruh dana yang berasal dari tahun ke-
(𝑛 + 1) yang dibungakan selama setahun.
𝑅𝑥 𝑙𝑥+𝑛+1 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑛 1 + 𝑖 : besarnya uang pertanggungan yang diberikan
apabila 𝑦 meninggal sebelum akhir tahun ke-
𝑛 dan 𝑥 masih tetap hidup sampai akhir tahun
ke-(𝑛 + 1) lalu dibungakan selama setahun.
𝑅𝑦 𝑙𝑦+𝑛+1 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 1 + 𝑖 : besarnya uang pertanggungan yang diberikan
apabila 𝑥 meninggal sebelum akhir tahun ke-
𝑛 dan 𝑦 masih tetap hidup sampai akhir tahun
ke-(𝑛 + 1) lalu dibungakan selama setahun.
𝑢𝑛 +2 : banyaknya kemungkinan pasangan pada
tahun ke-( 𝑛 + 2) di mana salah satu
pasangannya sudah meninggal sebelum
mencapai akhir tahun ke-𝑛
Cadangan benefit pada akhir tahun ke −(𝑛 + 3) dan seterusnya sampai
seumur hidup dapat dicari dengan menggunakan formula yang sama seperti
cadangan benefit pada persamaan (7) atau secara umum dapat dirumuskan sebagai
berikut:
𝑢𝑛+𝑡−1 . 𝑛 +𝑡−1𝑉 1 + 𝑖 − 𝑅𝑥 𝑙𝑥+𝑛+𝑡−1 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦 +𝑛 1 + 𝑖
𝑛 +𝑡 𝑉 =
𝑢𝑛+𝑡
𝑅𝑦 𝑙𝑦+𝑛+𝑡−1 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 1 + 𝑖
− (8)
𝑢𝑛 +𝑡
untuk 𝑡 = 2,3, … , dengan
𝑢𝑛+𝑡−1 . 𝑛 +𝑡−1𝑉 1 + 𝑖 : seluruh dana yang berasal dari tahun ke-
(𝑛 + 𝑡 − 1) yang dibungakan selama
setahun
𝑅𝑥 𝑙𝑥+𝑛+𝑡−1 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑛 1 + 𝑖 : besarnya uang pertanggungan yang
diberikan apabila 𝑦 meninggal sebelum
akhir tahun ke-𝑛 dan 𝑥 masih tetap hidup
sampai akhir tahun ke −(𝑛 + 𝑡 − 1) lalu
dibungakan selama setahun.
𝑅𝑦 𝑙𝑦+𝑛+𝑡−1 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 1 + 𝑖 : besarnya uang pertanggungan yang
diberikan apabila 𝑥 meninggal sebelum
akhir tahun ke-𝑛 dan 𝑦 masih tetap hidup
sampai akhir tahun ke- (𝑛 + 𝑡 − 1) lalu
dibungakan selama setahun.
𝑢𝑛 +𝑡 : banyaknya kemungkinan pasangan pada
tahun ke- (𝑛 + 𝑡) di mana salah satu
pasangannya sudah meninggal sebelum
mencapai akhir tahun ke-𝑛.
Contoh Penghitungan
Berdasarkan kontrak asuransi joint life dengan endowmen murni yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka dapat dihitung besarnya cadangan benefit untuk
jenis asuransi joint life tersebut dengan menggunakan metode retrospektif.
Penghitungan cadangan benefit dengan usia yang ditetapkan pada saat awal
peserta mengikuti asuransi ialah 50 tahun untuk suami dan 45 tahun untuk istri.
25

Masa pertanggungan asuransi atau lamanya peserta melakukan kontrak asuransi


yaitu 10 tahun dengan besarnya tingkat bunga yang digunakan ialah konstan yaitu
𝑖 = 5% dan menggunakan data dari Tabel Mortalitas Indonesia tahun 2011.
Besarnya santunan yang diberikan setelah masa pertanggungan berakhir
ialah sesuai dengan kontrak asuransi yang telah dijelaskan sebelumnya dengan
besar 𝑄 = 1 satuan, 𝑅𝑥 = 1 satuan, dan 𝑅𝑦 = 1 satuan. Sesuai dengan kontrak
asuransi tersebut, besarnya premi yang telah dihitung sebelumnya ialah 0.210578.
Selanjutnya, ditentukan formula untuk menghitung besarnya cadangan
benefit pada akhir tahun pertama. Berdasarkan formula pada persamaan (3), maka
formula untuk cadangan benefit pada akhir tahun pertama ialah sebagai berikut:
𝑃 𝑙50,45 1 + 𝑖 − 𝑃(𝑙50,45 − 𝑙51,46 )
1𝑉 = .
𝑙51,46 + 𝑙51 𝑙45 − 𝑙46 + 𝑙46 (𝑙50 − 𝑙51 )
Untuk memudahkan penulisan dimisalkan 𝑘1 = 𝑙51,46 + 𝑙51 𝑙45 − 𝑙46 +
𝑙46 (𝑙50 − 𝑙51 ), lalu tentukan formula cadangan benefit pada akhir tahun ke-2.
Berdasarkan formula pada persamaan (5), maka formula cadangan benefit pada
akhir tahun ke-2 ialah sebagai berikut:
(𝑘1 ⋅ 1𝑉 + 𝑃 ⋅ 𝑙𝑥+1,𝑦+1 ) 1 + 𝑖 − 2𝑃(𝑙𝑥+1,𝑦+1 − 𝑙𝑥+2,𝑦+2 )
2𝑉 = .
𝑘2
Formula cadangan benefit untuk tahun ke-3 hingga tahun ke-10 dapat ditentukan
dengan cara yang serupa berdasarkan formula pada persamaan (5) dengan
mengganti nilai 𝑚.
Pada tahun ke-11 sudah tidak ada lagi pembayaran premi, sehingga
besarnya cadangan benefit pada akhir tahun ke-11 berbeda dengan formula
cadangan benefit pada tahun-tahun sebelumnya. Misalkan 𝑢11 = 𝑙61 𝑙45 − 𝑙55 +
𝑙56 (𝑙50 − 𝑙60 ), maka berdasarkan formula pada persamaan (6) dapat ditentukan
cadangan benefit pada akhir tahun ke-11 ialah sebagai berikut:
(𝑘10 ⋅ 10 𝑉) 1 + 𝑖 − 𝑄 𝑙60,55 1 + 𝑖 − 𝑅𝑥 𝑙60 𝑙45 − 𝑙55 1 + 𝑖
11 𝑉 =
𝑢11
𝑅𝑦 𝑙55 𝑙50 − 𝑙60 1 + 𝑖
− .
𝑢11
Untuk formula cadangan benefit pada akhir tahun ke-12 dapat ditentukan
berdasarkan formula pada persamaan (8) yaitu sebagai berikut:
𝑢11 ⋅ 11𝑉 1 + 𝑖 − 𝑅𝑥 𝑙61 𝑙45 − 𝑙55 1 + 𝑖 − 𝑅𝑦 𝑙56 𝑙50 − 𝑙60 1 + 𝑖
12 𝑉 =
𝑢12
Formula cadangan benefit pada akhir tahun ke-13 sampai seumur hidup dapat
ditentukan berdasarkan formula pada persamaan (8) dengan mengganti nilai 𝑡.
Semua nilai yang dibutuhkan dalam formula untuk mencari cadangan
benefit dapat dilihat pada tabel mortalitas joint life yang terdapat pada Lampiran 6.
Dengan menggunakan Microsoft Excel, diperoleh nilai cadangan benefit seperti
pada Tabel 5 (penghitungan terdapat pada Lampiran 7).
26

Tabel 5 Cadangan benefit pada asuransi joint life dengan endowmen


murni dengan metode retrospektif
Jangka waktu Cadangan benefit Jangka waktu Cadangan benefit
(𝑤) (𝑤 𝑉) (𝑤) ( 𝑤 𝑉)
1 0.219572 34 7.125435
2 0.449871 35 6.841481
3 0.691504 36 6.558717
4 0.945213 37 6.284019
5 1.21182 38 6.018369
6 1.492254 39 5.758489
7 1.787551 40 5.504331
8 2.098852 41 5.256415
9 2.427528 42 5.005984
10 2.775171 43 4.768139
11 13.67372 44 4.542901
12 13.42691 45 4.331506
13 13.17482 46 4.125833
14 12.91676 47 3.894791
15 12.65248 48 3.65545
16 12.38185 49 3.422918
17 12.10511 50 3.208953
18 11.82235 51 3.030874
19 11.53586 52 2.884846
20 11.2455 53 2.779815
21 10.95207 54 2.641079
22 10.65609 55 2.490378
23 10.35972 56 2.345287
24 10.06286 57 2.205066
25 9.765671 58 2.070417
26 9.467263 59 1.942289
27 9.168349 60 1.822464
28 8.870035 61 1.7129
29 8.573182 62 1.611756
30 8.278775 63 1.515891
31 7.986793 64 1.415247
32 7.697777 65 1.282229
33 7.410771 66 1

Tabel 5 menunjukkan bahwa cadangan benefit pada akhir tahun ke-1 hingga akhir
tahun ke-11 mengalami peningkatan setiap tahunnya karena uang yang diterima
perusahaan asuransi dari pembayaran premi sangat besar dan terus meningkat
setiap tahunnya jauh melebihi jumlah uang pertanggungan yang harus dibayarkan.
Selanjutnya, nilai cadangan benefit pada akhir tahun ke-11 dan seterusnya
mengalami penurunan karena dari tahun ke-11 sudah tidak ada lagi pembayaran
premi, sehingga tidak ada lagi uang yang diterima oleh perusahaan asuransi,
27

sedangkan perusahaan asuransi harus tetap melakukan pembayaran uang


pertanggungan setiap tahunnya, sehingga cadangan benefit yang terdapat di
perusahaan asuransi akan terus menurun setiap tahunnya.

Cadangan Benefit pada Asuransi Joint Life tanpa Endowmen Murni


Penghitungan cadangan benefit pada asuransi joint life tanpa endowmen
murni dengan besar benefit yang diberikan setelah masa pertanggungan berakhir
ialah sesuai dengan kontrak asuransi joint life tanpa endowmen murni yang telah
dijelaskan sebelumnya dengan besar 𝑅𝑥 = 1 satuan dan 𝑅𝑦 = 1 satuan.
Selanjutnya, ditentukan formula cadangan benefit dengan metode
retrospektif. Pada akhir tahun pertama sampai akhir tahun ke-𝑛, formula untuk
menentukan cadangan benefit pada asuransi joint life tanpa endowmen murni
sama dengan formula untuk menentukan cadangan benefit pada asuransi joint life
dengan endowmen murni. Formula cadangan benefit pada akhir tahun pertama
dapat menggunakan formula pada persamaan (3) dan formula cadangan benefit
pada akhir tahun ke-2 sampai akhir tahun ke-𝑛 dapat menggunakan formula pada
persamaan (5).
Cadangan benefit untuk tahun ke-(𝑛 + 1) berbeda dengan cadangan benefit
pada akhir tahun ke-𝑛 karena pada tahun ke-(𝑛 + 1) sudah tidak ada pembayaran
premi lagi. Misalkan 𝑢𝑗 ialah banyaknya kemungkinan pasangan pada tahun ke-𝑗
di mana salah satu pasangannya sudah meninggal sebelum mencapai akhir tahun
ke- 𝑛 , 𝑢𝑗 = 𝑙𝑥+𝑗 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑛 + 𝑙𝑦+𝑗 (𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 ) untuk 𝑗 = 𝑛 + 1, 𝑛 + 2, 𝑛 + 3, …,
sehingga cadangan benefit pada akhir tahun ke-(𝑛 + 1) ialah sebagai berikut:
(𝑘𝑛 . 𝑛 𝑉) 1 + 𝑖 − 𝑅𝑥 𝑙𝑥+𝑛 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦 +𝑛 1 + 𝑖
𝑛+1𝑉 =
𝑢𝑛+1
𝑅𝑦 𝑙𝑦+𝑛 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 1 + 𝑖
− (9)
𝑢𝑛 +1
dengan
(𝑘𝑛 . 𝑛 𝑉) 1 + 𝑖 : seluruh dana yang berasal dari tahun ke- 𝑛
kemudian dibungakan selama setahun.
𝑅𝑥 𝑙𝑥+𝑛 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑛 1 + 𝑖 : besarnya uang pertanggungan yang diberikan
apabila 𝑦 meninggal sebelum akhir tahun ke-𝑛
dan 𝑥 masih tetap hidup sampai akhir tahun ke-
𝑛 lalu dibungakan selama setahun.
𝑅𝑦 𝑙𝑦+𝑛 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 1 + 𝑖 : besarnya uang pertanggungan yang diberikan
apabila 𝑥 meninggal sebelum akhir tahun ke-𝑛
dan 𝑦 masih tetap hidup sampai akhir tahun ke-𝑛
lalu dibungakan selama setahun.
𝑢𝑛 +1 : banyaknya kemungkinan pasangan pada tahun
ke- (𝑛 + 1) di mana salah satu pasangannya
sudah meninggal sebelum mencapai akhir tahun
ke-𝑛.
Selanjutnya, pada akhir tahun ke-(𝑛 + 2) dan seterusnya sampai seumur
hidup, formula untuk menentukan cadangan benefit pada asuransi joint life tanpa
endowmen murni sama dengan formula untuk menentukan cadangan benefit pada
asuransi joint life dengan endowmen murni. Formula cadangan benefit pada akhir
28

tahun ke- (𝑛 + 2) dan seterusnya sampai seumur hidup dapat menggunakan


formula pada persamaan (8).

Contoh Penghitungan
Berdasarkan kontrak asuransi joint life tanpa endowmen murni yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka dapat dihitung besarnya cadangan benefit untuk
jenis asuransi joint life tersebut dengan menggunakan metode retrospektif.
Penghitungan cadangan benefit dengan usia yang ditetapkan sebagai
mulainya peserta mengikuti asuransi ialah 50 tahun untuk suami dan 45 tahun
untuk istri. Masa pertanggungan asuransi atau lamanya peserta melakukan kontrak
asuransi yaitu 10 tahun dengan besarnya tingkat bunga yang digunakan ialah
konstan yaitu 𝑖 = 5% dan menggunakan data dari Tabel Mortalitas Indonesia
tahun 2011.
Besarnya santunan yang diberikan setelah masa pertanggungan berakhir
ialah sesuai dengan kontrak asuransi joint life tanpa endowmen murni yang telah
dijelaskan sebelumnya dengan besar 𝑅𝑥 = 1 satuan dan 𝑅𝑦 = 1 satuan. Sesuai
dengan kontrak asuransi tersebut, besarnya premi yang telah dihitung sebelumnya
ialah 0.136102.
Selanjutnya, ditentukan formula untuk menghitung besarnya cadangan
benefit pada akhir tahun pertama. Berdasarkan formula pada persamaan (3), maka
formula untuk cadangan benefit pada akhir tahun pertama ialah sebagai berikut:
𝑃 𝑙50,45 1 + 𝑖 − 𝑃(𝑙50,45 − 𝑙51,46 )
1𝑉 = .
𝑙51,46 + 𝑙51 𝑙45 − 𝑙46 + 𝑙46 (𝑙50 − 𝑙51 )
Untuk memudahkan penulisan dimisalkan 𝑘1 = 𝑙51,46 + 𝑙51 𝑙45 − 𝑙46 +
𝑙46 (𝑙50 − 𝑙51 ), lalu tentukan formula cadangan benefit pada akhir tahun ke-2.
Berdasarkan formula pada persamaan (5), maka formula cadangan benefit pada
akhir tahun ke-2 ialah sebagai berikut:
(𝑘1 ⋅ 1𝑉 + 𝑃 ⋅ 𝑙𝑥+1,𝑦+1 ) 1 + 𝑖 − 2𝑃(𝑙𝑥+1,𝑦+1 − 𝑙𝑥+2,𝑦+2 )
2𝑉 = .
𝑘2
Formula cadangan benefit untuk tahun ke-3 hingga tahun ke-10 dapat ditentukan
dengan cara yang serupa berdasarkan formula pada persamaan (5) dengan
mengganti nilai 𝑚.
Pada tahun ke-11 sudah tidak ada lagi pembayaran premi, sehingga
besarnya cadangan benefit pada akhir tahun ke-11 berbeda dengan formula
cadangan benefit pada tahun-tahun sebelumnya. Misalkan 𝑢11 = 𝑙61 𝑙45 − 𝑙55 +
𝑙56 (𝑙50 − 𝑙60 ), maka berdasarkan formula pada persamaan (9) dapat ditentukan
cadangan benefit pada akhir tahun ke-11 ialah sebagai berikut:
(𝑘10 ⋅ 10 𝑉) 1 + 𝑖 − 𝑄 𝑙60,55 1 + 𝑖 − 𝑅𝑥 𝑙60 𝑙45 − 𝑙55 1 + 𝑖
11 𝑉 =
𝑢11
𝑅𝑦 𝑙55 𝑙50 − 𝑙60 1 + 𝑖
− .
𝑢11
Untuk formula cadangan benefit pada akhir tahun ke-12 dapat ditentukan
berdasarkan formula pada persamaan (8) yaitu sebagai berikut:
𝑢11 ⋅ 11 𝑉 1 + 𝑖 − 𝑅𝑥 𝑙61 𝑙45 − 𝑙55 1 + 𝑖 − 𝑅𝑦 𝑙56 𝑙50 − 𝑙60 1 + 𝑖
12 𝑉 = .
𝑢12
Formula cadangan benefit pada akhir tahun ke-13 sampai seumur hidup dapat
ditentukan berdasarkan formula pada persamaan (8) dengan mengganti nilai 𝑡.
29

Semua nilai yang dibutuhkan dalam formula untuk mencari cadangan


benefit dapat dilihat pada tabel mortalitas joint life yang terdapat pada Lampiran 6.
Dengan menggunakan Microsoft Excel, diperoleh nilai cadangan benefit seperti
pada Tabel 6 (penghitungan terdapat pada Lampiran 8).

Tabel 6 Cadangan benefit pada asuransi joint life tanpa endowmen murni dengan
metode retrospektif
Jangka waktu Cadangan benefit Jangka waktu Cadangan benefit
(𝑤) (𝑤 𝑉) (𝑤) (𝑤 𝑉)
1 0.141916 34 7.125435
2 0.290764 35 6.841481
3 0.446938 36 6.558717
4 0.610917 37 6.284019
5 0.783232 38 6.018369
6 0.964484 39 5.758489
7 1.155343 40 5.504331
8 1.356546 41 5.256415
9 1.568978 42 5.005984
10 1.793669 43 4.768139
11 13.67372 44 4.542901
12 13.42691 45 4.331506
13 13.17482 46 4.125833
14 12.91676 47 3.894791
15 12.65248 48 3.65545
16 12.38185 49 3.422918
17 12.10511 50 3.208953
18 11.82235 51 3.030874
19 11.53586 52 2.884846
20 11.2455 53 2.779815
21 10.95207 54 2.641079
22 10.65609 55 2.490378
23 10.35972 56 2.345287
24 10.06286 57 2.205066
25 9.765671 58 2.070417
26 9.467263 59 1.942289
27 9.168349 60 1.822464
28 8.870035 61 1.7129
29 8.573182 62 1.611756
30 8.278775 63 1.515891
31 7.986793 64 1.415247
32 7.697777 65 1.282229
33 7.410771 66 1
30

Tabel 6 menunjukkan bahwa cadangan benefit pada akhir tahun ke-1 hingga
akhir tahun ke-11 mengalami peningkatan setiap tahunnya karena uang yang
diterima perusahaan asuransi dari pembayaran premi sangat besar dan terus
meningkat setiap tahunnya jauh melebihi jumlah uang pertanggungan yang harus
dibayarkan. Selanjutnya, nilai cadangan benefit pada akhir tahun ke-11 dan
seterusnya mengalami penurunan karena dari tahun ke-11 sudah tidak ada lagi
pembayaran premi, sehingga tidak ada lagi uang yang diterima oleh perusahaan
asuransi, sedangkan perusahaan asuransi harus tetap melakukan pembayaran uang
pertanggungan setiap tahunnya, sehingga cadangan benefit yang terdapat di
perusahaan asuransi akan terus menurun setiap tahunnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pada karya tulis ini ditentukan nilai premi tahunan konstan dan cadangan
benefit pada asuransi joint life dengan dan tanpa endowmen murni. Nilai dari
premi tahunan konstan pada kedua jenis asuransi tersebut ditentukan berdasarkan
lamanya kontrak asuransi dan usia peserta saat mengikuti asuransi. Berdasarkan
lamanya kontrak asuransi, besarnya premi tahunan konstan pada asuransi joint life
dengan endowmen murni akan menurun seiring dengan meningkatnya masa dari
kontrak asuransi, sedangkan besarnya premi tahunan konstan pada asuransi joint
life tanpa endowmen murni akan meningkat seiring dengan meningkatnya masa
dari kontrak asuransi. Berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi, besarnya
premi tahunan konstan pada kedua jenis asuransi tersebut akan meningkat seiring
pertambahan usia peserta saat mengikuti asuransi. Premi tahunan konstan juga
nilainya lebih kecil tanpa adanya endowmen murni dibandingkan nilai premi
tahunan konstan saat ditambahkan endowmen murni.
Selanjutnya, besarnya cadangan benefit pada asuransi joint life dengan
dan tanpa endowmen murni akan terus mengalami peningkatan pada saat
pembayaran premi masih dilakukan karena besarnya premi yang diterima
perusahaan asuransi melebihi uang pertanggungan yang harus dibayarkan. Setelah
tidak ada lagi pembayaran premi, maka besarnya cadangan benefit akan menurun
karena perusahaan asuransi sudah tidak menerima pembayaran premi namun
harus tetap membayarkan uang pertanggungan setiap tahunnya.

Saran

Pada penelitian ini dilakukan penghitungan untuk mencari nilai premi


tahunan konstan. Untuk penelitian selanjutnya, dapat ditentukan nilai premi
tahunan tidak konstan. Selain itu, untuk menentukan cadangan benefit digunakan
metode retrospektif dengan tingkat suku bunga konstan. Untuk penelitian
selanjutnya, dapat digunakan tingkat suku bunga yang tidak konstan dan metode
penghitungan cadangan benefit lainnya seperti metode penghitungan secara
prospektif.
31

DAFTAR PUSTAKA

[AAJI] Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia. 2011. Tabel Mortalitas Indonesia 2011.
Jakarta (ID): AAJI.
Bowers NL, Gerber HU, Hickman JC, Jones DA, Nessbit CJ. 1997. Actuarial
Mathematics. Illinois (US). Society of Actuaries.
Dewi NLP, Widana IN, Nilakusumawati DPE. 2016. Penentuan cadangan premi
untuk asuransi joint life. E-Jurnal Matematika. 5(1):32-37.
Futami T. 1993. Matematika Asuransi Jiwa Bagian I. Herliyanto G, penerjemah.
Jakarta (ID). Oriental Life Insurance Cultural Development Center.
Terjemahan dari: Seime Hoken Sugaku Gekan.
Futami T. 1994. Matematika Asuransi Jiwa Bagian II. Herliyanto G, penerjemah.
Jakarta (ID). Oriental Life Insurance Cultural Development Center.
Terjemahan dari: Seime Hoken Sugaku Gekan.
Matvejevs AL, Matvejevs AN. 2001. Insurance Models for joint life and last
survivor benefits. Informatica. 12(4):547-558.
McCutcheon JJ, Scott WF. 1986. An Introduction to The Mathematics of Finance.
London (GB). Heinemann.
Sembiring RK. 1986. Buku Materi Pokok Asuransi I. Jakarta (ID). Karunika.
32

Lampiran 1 Tabel Mortalitas Indonesia tahun 2011


Umur 𝑞𝑥 𝑞𝑦 Umur 𝑞𝑦 𝑞𝑦 Umur 𝑞𝑥 𝑞𝑦
0 0.00802 0.00370 38 0.0012 0.00093 75 0.05155 0.03330
1 0.00079 0.00056 39 0.00135 0.00104 76 0.05664 0.03646
2 0.00063 0.00042 40 0.00153 0.00114 77 0.06254 0.03991
3 0.00051 0.00033 41 0.00175 0.00126 78 0.06942 0.04372
4 0.00043 0.00028 42 0.00196 0.00141 79 0.07734 0.04789
5 0.00038 0.00027 43 0.00219 0.00158 80 0.08597 0.05247
6 0.00034 0.00030 44 0.00246 0.00175 81 0.09577 0.05877
7 0.00031 0.00031 45 0.00279 0.00193 82 0.10593 0.06579
8 0.00029 0.00030 46 0.00318 0.00214 83 0.11683 0.07284
9 0.00028 0.00028 47 0.00363 0.00239 84 0.12888 0.08061
10 0.00027 0.00025 48 0.00414 0.00268 85 0.14241 0.08925
11 0.00027 0.00024 49 0.00471 0.00299 86 0.15738 0.09713
12 0.00026 0.00026 50 0.00538 0.00334 87 0.17368 0.10893
13 0.00026 0.00028 51 0.00615 0.00374 88 0.19110 0.12131
14 0.00027 0.00029 52 0.00699 0.00422 89 0.20945 0.13450
15 0.00029 0.00028 53 0.00784 0.00479 90 0.22853 0.14645
16 0.00030 0.00025 54 0.00872 0.00542 91 0.24638 0.15243
17 0.00032 0.00024 55 0.00961 0.00607 92 0.26496 0.16454
18 0.00036 0.00023 56 0.01051 0.00669 93 0.28450 0.18235
19 0.00041 0.00024 57 0.01142 0.00725 94 0.30511 0.20488
20 0.00049 0.00026 58 0.01232 0.00776 95 0.32682 0.23305
21 0.00059 0.00029 59 0.01322 0.00826 96 0.34662 0.25962
22 0.00069 0.00033 60 0.01417 0.00877 97 0.36770 0.28720
23 0.00077 0.00037 61 0.01521 0.00936 98 0.39016 0.29173
24 0.00083 0.00039 62 0.01639 0.01004 99 0.41413 0.30759
25 0.00085 0.00042 63 0.01773 0.01104 100 043974 0.33241
26 0.00083 0.00044 64 0.01926 0.01214 101 0.45994 0.35918
27 0.00079 0.00046 65 0.02100 0.01334 102 0.48143 0.38871
28 0.00075 0.00048 66 0.02288 0.01466 103 0.50431 0.42124
29 0.00074 0.00051 67 0.02486 0.01612 104 0.52864 0.45705
30 0.00076 0.00054 68 0.02702 0.01771 105 0.55450 0.49580
31 0.00080 0.00057 69 0.02921 0.01947 106 0.58198 0.53553
32 0.00083 0.00060 70 0.03182 0.02121 107 0.61119 0.57626
33 0.00084 0.00062 71 0.03473 0.02319 108 0.64222 0.61725
34 0.00086 0.00064 72 0.03861 0.02539 109 0.67518 0.65996
35 0.00091 0.00067 73 0.04264 0.02778 110 0.71016 0.70366
36 0.00099 0.00074 74 0.04687 0.03042 111 1.00000 1.00000
37 0.00109 0.00084
Lampiran 2 Penghitungan premi tahunan konstan pada asuransi joint life dengan endowmen murni berdasarkan lamanya kontrak
asuransi dengan Microsoft Excel.
Dengan menggunakan Tabel Mortalitas Indonesia 2011, dilakukan penghitungan premi tahunan konstan berdasarkan lamanya
kontrak asuransi menggunakan Microsoft Excel, tingkat bunga yang digunakan ialah 𝑖 = 5%. Pertama-tama, dihitung peluang hidup dan
peluang meninggal untuk 𝑥 , (𝑦), serta gabungan dari keduanya dengan rumus sebagai berikut:
𝑝𝑥 = 1 − 𝑞𝑥
𝑝𝑦 = 1 − 𝑞𝑦
𝑝𝑥𝑦 = 𝑝𝑥 𝑝𝑦
𝑞𝑥𝑦 = 1 − 𝑝𝑥𝑦
𝑣 𝑛 = 1 + 𝑖 −𝑛
𝑛 𝑝50 = 𝑝50 𝑝51 … . 𝑝50+𝑛−1

𝑛 𝑝45 = 𝑝45 𝑝46 … . 𝑝45+𝑛−1


𝑛 𝑝50,45 = 𝑛 𝑝50 . 𝑛 𝑝45 ,
sehingga diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:
𝑥 𝑦 𝑞𝑥 𝑞𝑦 𝑝𝑥 𝑝𝑦 𝑝𝑥𝑦 𝑞𝑥𝑦 𝑛 𝑣𝑛 𝑛 𝑝50 𝑛 𝑝45 𝑛 𝑝50,45
0 1 1 1 1
50 45 0.00538 0.00193 0.99462 0.99807 0.9927 0.0073 1 0.952381 0.994620 0.998070 0.9927
51 46 0.00615 0.00214 0.99385 0.99786 0.991723 0.008277 2 0.907029 0.988503 0.995934 0.984484
52 47 0.00699 0.00239 0.99301 0.99761 0.990637 0.009363 3 0.863838 0.981593 0.993554 0.975266
53 48 0.00784 0.00268 0.99216 0.99732 0.989501 0.010499 4 0.822702 0.973898 0.990891 0.965027
54 49 0.00872 0.00299 0.99128 0.99701 0.988316 0.011684 5 0.783526 0.965405 0.987928 0.953751
55 50 0.00961 0.00334 0.99039 0.99666 0.987082 0.012918 6 0.746215 0.956128 0.984629 0.941431
56 51 0.01051 0.00374 0.98949 0.99626 0.985789 0.014211 7 0.710681 0.946079 0.980946 0.928052
57 52 0.01142 0.00422 0.98858 0.99578 0.984408 0.015592 8 0.676839 0.935275 0.976807 0.913582
58 53 0.01232 0.00479 0.98768 0.99521 0.982949 0.017051 9 0.644609 0.923752 0.972128 0.898005
59 54 0.01322 0.00542 0.98678 0.99458 0.981432 0.018568 10 0.613913 0.911540 0.966859 0.881331

33
34
Setelah diperoleh peluang hidup dan peluang meninggal untuk 𝑥 , 𝑦 , dan gabungan keduanya, maka dapat dihitung besarnya premi
tahunan konstan dengan endowmen murni berdasarkan lamanya kontrak asuransi dengan rumus sebagai berikut:
𝑄 𝐴50,45:𝑛1 + 𝑅50 𝑛| 𝑎50 𝑛 𝑞45 + 𝑅45 𝑛| 𝑎45 𝑛 𝑞50
𝑃= .
𝑎50,45:𝑛 − (𝐼𝐴)150,45:𝑛
Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
𝑛 𝑄 𝑅𝑥 𝑅𝑦 𝐴50,45:𝑛1 𝑛| 𝑎50 𝑛 𝑞45 𝑛 | 𝑎45 𝑛 𝑞50 𝑎50,45:𝑛 (𝐼𝐴)150,45:𝑛 𝑃
1 1 1 1 0.94542894 13.58507 0.00193 15.68064 0.00538 1 0.006952 1.063402732
2 1 1 1 0.89295597 12.63781 0.00406587 14.73009 0.011497 1.945429 0.021857 0.578969935
3 1 1 1 0.8424714 11.74121 0.006446152 13.82675 0.018407 2.838385 0.045746 0.419910956
4 1 1 1 0.79392981 10.89327 0.009108877 12.96848 0.026102 3.680856 0.079441 0.34199384
5 1 1 1 0.74728913 10.09204 0.012071641 12.15327 0.034595 4.474786 0.123614 0.296369479
6 1 1 1 0.70251021 9.335624 0.015371322 11.37921 0.043872 5.222075 0.178776 0.266738415
7 1 1 1 0.65954958 8.622147 0.019053833 10.64446 0.053921 5.924585 0.24533 0.246123012
8 1 1 1 0.61834858 7.949787 0.023193426 9.947321 0.064725 6.584135 0.323681 0.231065476
9 1 1 1 0.57886202 7.316756 0.027872329 9.286179 0.076248 7.202484 0.414054 0.219616121
10 1 1 1 0.54106049 6.721297 0.033141261 8.659537 0.08846 7.781346 0.516421 0.210578149
Lampiran 3 Penghitungan premi tahunan konstan pada asuransi joint life tanpa endowmen murni berdasarkan lamanya kontrak asuransi
dengan Microsoft Excel
Dengan menggunakan Tabel Mortalitas Indonesia 2011, dilakukan penghitungan premi tahunan konstan pada asuransi joint life tanpa
endowmen murni berdasarkan lamanya kontrak asuransi dengan Microsoft Excel, dengan tingkat bunga 𝑖 = 5% dan jangka waktu asuransi
𝑛 = 10 tahun. Peluang hidup dan peluang meninggal untuk 𝑥 , 𝑦 , dan gabungan keduanya telah dihitung pada Lampiran 1. Selanjutnya,
dapat dilakukan penghitungan premi bersih tahunan berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi dengan formula sebagai berikut:
𝑅50 𝑛| 𝑎50 𝑛 𝑞45 + 𝑅45 𝑛| 𝑎45 𝑛 𝑞50
𝑃= .
𝑎50,45:𝑛 − (𝐼𝐴)150,45:𝑛
Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
𝑛 𝑅𝑥 𝑅𝑦 𝑛| 𝑎50 𝑛 𝑞45 𝑛| 𝑎45 𝑛 𝑞50 𝑎50,45:𝑛 (𝐼𝐴)150,45:𝑛 𝑃
1 1 1 13.58507 0.00193 15.68064 0.00538 1 0.006952 0.111355146
2 1 1 12.63781 0.00406587 14.73009 0.011497 1.945429 0.021857 0.114752299
3 1 1 11.74121 0.006446152 13.82675 0.018407 2.838385 0.045746 0.118235255
4 1 1 10.89327 0.009108877 12.96848 0.026102 3.680856 0.079441 0.121544431
5 1 1 10.09204 0.012071641 12.15327 0.034595 4.474786 0.123614 0.12462516
6 1 1 9.335624 0.015371322 11.37921 0.043872 5.222075 0.178776 0.12744265
7 1 1 8.622147 0.019053833 10.64446 0.053921 5.924585 0.24533 0.129989896
8 1 1 7.949787 0.023193426 9.947321 0.064725 6.584135 0.323681 0.132294904
9 1 1 7.316756 0.027872329 9.286179 0.076248 7.202484 0.414054 0.134344261
10 1 1 6.721297 0.033141261 8.659537 0.08846 7.781346 0.516421 0.136102433

35
36
Lampiran 4 Penghitungan premi tahunan konstan pada asuransi joint life dengan endowmen murni berdasarkan usia peserta saat
mengikuti asuransi dengan Microsoft Excel.
Dengan menggunakan Tabel Mortalitas Indonesia 2011, dilakukan penghitungan premi tahunan konstan pada asuransi joint life
dengan endowmen murni berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi dengan Microsoft Excel, dengan tingkat bunga 𝑖 = 5% dan
jangka waktu asuransi 𝑛 = 10 tahun. Peluang hidup dan peluang meninggal untuk 𝑥 , 𝑦 , dan gabungan keduanya telah dihitung pada
Lampiran 1. Selanjutnya, dapat dilakukan penghitungan premi bersih tahunan berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi dengan
formula sebagai berikut:
𝑄 𝐴𝑥𝑦 :101 + 𝑅𝑥 10| 𝑎𝑥 10 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 10| 𝑎𝑦 10 𝑞𝑥
𝑃= .
𝑎𝑥𝑦 :10 − (𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :10
Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
𝑥 𝑦 𝑄 𝑅𝑥 𝑅𝑦 𝐴𝑥𝑦 :101 10| 𝑎𝑥 𝑛 𝑞𝑦 10| 𝑎𝑦 𝑛 𝑞𝑥 𝑎𝑥𝑦 :10 (𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :10 𝑃
50 45 1 1 1 0.54106 6.721297 0.033141 8.659537 0.08846 7.781346 0.516421 0.210578
51 46 1 1 1 0.534054 6.504771 0.037152 8.485646 0.096516 7.745062 0.562574 0.222028
52 47 1 1 1 0.526773 6.286276 0.041542 8.307044 0.104752 7.706861 0.610178 0.233644
53 48 1 1 1 0.519244 6.065905 0.046211 8.123983 0.113226 7.667105 0.659217 0.245353
54 49 1 1 1 0.51145 5.843391 0.05107 7.936631 0.122066 7.625729 0.709834 0.257185
55 50 1 1 1 0.503337 5.61863 0.056086 7.744931 0.131401 7.582633 0.76248 0.269224
56 51 1 1 1 0.494838 5.391467 0.061228 7.548935 0.14139 7.53764 0.81772 0.281595
57 52 1 1 1 0.485895 5.161824 0.066524 7.348726 0.152124 7.490547 0.875992 0.294381
58 53 1 1 1 0.476488 4.929663 0.07198 7.144585 0.163651 7.441288 0.937491 0.307596
59 54 1 1 1 0.466448 4.694869 0.077808 6.936832 0.176099 7.389666 1.003788 0.32154
Lampiran 5 Penghitungan premi tahunan konstan pada asuransi joint life tanpa endowmen murni berdasarkan usia peserta saat mengikuti
asuransi dengan Microsoft Excel.
Dengan menggunakan Tabel Mortalitas Indonesia 2011, dilakukan penghitungan premi tahunan konstan pada asuransi joint life
tanpa endowmen murni berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi dengan Microsoft Excel, dengan tingkat bunga 𝑖 = 5% dan jangka
waktu asuransi 𝑛 = 10 tahun. Peluang hidup dan peluang meninggal untuk 𝑥 , 𝑦 , dan gabungan keduanya telah dihitung pada Lampiran
1. Selanjutnya, dapat dilakukan penghitungan premi bersih tahunan berdasarkan usia peserta saat mengikuti asuransi dengan formula
sebagai berikut:
𝑅𝑥 10| 𝑎𝑥 10 𝑞𝑦 + 𝑅𝑦 10| 𝑎𝑦 10 𝑞𝑥
𝑃= .
𝑎𝑥𝑦 :10 − (𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :10
Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
𝑥 𝑦 𝑅𝑥 𝑅𝑦 10| 𝑎𝑥 𝑛 𝑞𝑦 10| 𝑎𝑦 𝑛 𝑞𝑥 𝑎𝑥,𝑦:10 (𝐼𝐴)1𝑥𝑦 :10 𝑃
50 45 1 1 6.721297 0.033141 8.659537 0.08846 7.781346 0.516421 0.136102433
51 46 1 1 6.504771 0.037152 8.485646 0.096516 7.745062 0.562574 0.147673292
52 47 1 1 6.286276 0.041542 8.307044 0.104752 7.706861 0.610178 0.159415886
53 48 1 1 6.065905 0.046211 8.123983 0.113226 7.667105 0.659217 0.171258996
54 49 1 1 5.843391 0.05107 7.936631 0.122066 7.625729 0.709834 0.183231868
55 50 1 1 5.61863 0.056086 7.744931 0.131401 7.582633 0.76248 0.195422873
56 51 1 1 5.391467 0.061228 7.548935 0.14139 7.53764 0.81772 0.207957032
57 52 1 1 5.161824 0.066524 7.348726 0.152124 7.490547 0.875992 0.22092213
58 53 1 1 4.929663 0.07198 7.144585 0.163651 7.441288 0.937491 0.234333051
59 54 1 1 4.694869 0.077808 6.936832 0.176099 7.389666 1.003788 0.248495903

37
38

Lampiran 6 Tabel mortalitas joint life


Tabel mortalitas joint life dibuat berdasarkan data pada Tabel Mortalitas
Indonesia 2011 dan menggunakan Microsoft Excel. Formula yang digunakan ialah
sebagai berikut:
𝑙𝑥+1 = 𝑙𝑥 − 𝑑𝑥
𝑑𝑥 = 𝑞𝑥 𝑙𝑥
𝑙𝑦+1 = 𝑙𝑦 − 𝑑𝑦
𝑑𝑦 = 𝑞𝑦 𝑙𝑦
𝑙𝑥𝑦 = 𝑙𝑥 𝑙𝑦 .
Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
𝑥 𝑞𝑥 𝑙𝑥 𝑑𝑥 𝑦 𝑞𝑦 𝑙𝑦 𝑑𝑦 𝑙𝑥𝑦
50 0.00538 1000 5 45 0.00193 1000 2 1000000
51 0.00615 995 6 46 0.00214 998 2 992700
52 0.00699 989 7 47 0.00239 996 2 984484
53 0.00784 982 8 48 0.00268 994 3 975266
54 0.00872 974 8 49 0.00299 991 3 965027
55 0.00961 965 9 50 0.00334 988 3 953751
56 0.01051 956 10 51 0.00374 985 4 941431
57 0.01142 946 11 52 0.00422 981 4 928052
58 0.01232 935 12 53 0.00479 977 5 913582
59 0.01322 924 12 54 0.00542 972 5 898005
60 0.01417 912 13 55 0.00607 967 6 881331
61 0.01521 899 14 56 0.00669 961 6 863568
62 0.01639 885 15 57 0.00725 955 7 844744
63 0.01773 870 15 58 0.00776 948 7 824875
64 0.01926 855 16 59 0.00826 940 8 803962
65 0.02100 839 18 60 0.00877 933 8 781965
66 0.02288 821 19 61 0.00936 924 9 758830
67 0.02486 802 20 62 0.01004 916 9 734528
68 0.02702 782 21 63 0.01104 906 10 709076
69 0.02921 761 22 64 0.01214 896 11 682300
70 0.03182 739 24 65 0.01334 886 12 654329
71 0.03473 715 25 66 0.01466 874 13 625057
72 0.03861 690 27 67 0.01612 861 14 594504
73 0.04264 664 28 68 0.01771 847 15 562337
74 0.04687 636 30 69 0.01947 832 16 528824
75 0.05155 606 31 70 0.02121 816 17 494225
76 0.05664 575 33 71 0.02319 799 19 458805
77 0.06254 542 34 72 0.02539 780 20 422781
78 0.06942 508 35 73 0.02778 760 21 386278
79 0.07734 473 37 74 0.03042 739 22 349476
80 0.08597 436 38 75 0.03330 717 24 312639
81 0.09577 399 38 76 0.03646 693 25 276246
39

𝑥 𝑞𝑥 𝑙𝑥 𝑑𝑥 𝑦 𝑞𝑦 𝑙𝑦 𝑑𝑦 𝑙𝑥𝑦
82 0.10593 361 38 77 0.03991 668 27 240682
83 0.11683 322 38 78 0.04372 641 28 206599
84 0.12888 285 37 79 0.04789 613 29 174484
85 0.14241 248 35 80 0.05247 584 31 144718
86 0.15738 213 33 81 0.05877 553 32 117597
87 0.17368 179 31 82 0.06579 520 34 93266
88 0.19110 148 28 83 0.07284 486 35 71997
89 0.20945 120 25 84 0.08061 451 36 53996
90 0.22853 95 22 85 0.08925 414 37 39246
91 0.24638 73 18 86 0.09713 377 37 27575
92 0.26496 55 15 87 0.10893 341 37 18762
93 0.28450 40 12 88 0.12131 304 37 12289
94 0.30511 29 9 89 0.13450 267 36 7726
95 0.32682 20 7 90 0.14645 231 34 4647
96 0.34662 14 5 91 0.15243 197 30 2670
97 0.36770 9 3 92 0.16454 167 27 1479
98 0.39016 6 2 93 0.18235 140 25 781
99 0.41413 3 1 94 0.20488 114 23 389
100 0.43974 2 1 95 0.23305 91 21 182
101 0.45994 1 1 96 0.25962 70 18 70
102 0.48143 1 0 97 0.28720 52 15 52
103 0.50431 0 0 98 0.29173 37 11 0
104 0.52864 0 0 99 0.30759 26 8 0
105 0.55450 0 0 100 0.33241 18 6 0
106 0.58198 0 0 101 0.35918 12 4 0
107 0.61119 0 0 102 0.38871 8 3 0
108 0.64222 0 0 103 0.42124 5 2 0
109 0.67518 0 0 104 0.45705 3 1 0
110 0.71016 0 0 105 0.49580 1 1 0
111 1.00000 0 0 106 0.53553 1 0 0
107 0.57626 0 0 0
108 0.61725 0 0 0
109 0.65996 0 0 0
110 0.70366 0 0 0
111 1.00000 0 0 0
40

Lampiran 7 Penghitungan cadangan benefit pada asuransi joint life dengan


endowmen murni
Tabel mortalitas joint life yang terdapat pada Lampiran 6 dapat digunakan
untuk menghitung cadangan benefit. Penghitungan dilakukan menggunakan
Microsoft Excel dengan 𝑃 = 0.210578, 𝑄 = 1, 𝑅𝑥 = 1, 𝑅𝑦 = 1 , dan 𝑛 = 10
serta menggunakan formula berikut:
𝑃 𝑙𝑥𝑦 1 + 𝑖 − 𝑃 𝑙𝑥𝑦 − 𝑙𝑥+1,𝑦+1
1𝑉 =
𝑙𝑥+1,𝑦+1 + 𝑙𝑥+1 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦 +1 + 𝑙𝑦+1 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+1

𝑘𝑚 −1 ⋅ 𝑚 −1𝑉 + 𝑃 ⋅ 𝑙𝑥+𝑚 −1,𝑦+𝑚 −1 1 + 𝑖 − 𝑚𝑃 𝑙𝑥+𝑚 −1,𝑦+𝑚 −1 − 𝑙𝑥+𝑚 ,𝑦+𝑚


𝑚𝑉 =
𝑘𝑚

(𝑘𝑛 ⋅ 𝑛 𝑉) 1 + 𝑖 − 𝑄 𝑙𝑥+𝑛,𝑦+𝑛 1 + 𝑖 − 𝑅𝑥 𝑙𝑥+𝑛 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦 +𝑛 1 + 𝑖


𝑛+1𝑉 =
𝑢𝑛+1

𝑅𝑦 𝑙𝑦+𝑛 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 1 + 𝑖

𝑢𝑛 +1

𝑢𝑛+𝑡−1 ⋅ 𝑛+𝑡−1𝑉 1 + 𝑖 − 𝑅𝑥 𝑙𝑥+𝑛+𝑡−1 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑛 1 + 𝑖


𝑛+𝑡 𝑉 =
𝑢𝑛 +𝑡
𝑅𝑦 𝑙𝑦+𝑛+𝑡−1 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 1 + 𝑖

𝑢𝑛+𝑡
untuk
𝑚 = 2, 3, … , 𝑛
𝑡 = 2, 3, …
𝑘𝑠 = 𝑙𝑥+𝑠,𝑦+𝑠 + 𝑙𝑥+𝑠 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑠 + 𝑙𝑦 +𝑠 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑠 untuk 𝑠 = 1,2, … 𝑛
𝑢𝑗 = 𝑙𝑥+𝑗 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑛 + 𝑙𝑦+𝑗 (𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 ) untuk 𝑗 = 𝑛 + 1, 𝑛 + 2, 𝑛 + 3, …
41

Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel berikut:


𝑡 𝑘𝑠 /𝑢𝑗 𝑤𝑉 𝑡 𝑘𝑠 /𝑢𝑗 𝑤𝑉
1 999989.6 0.219572 34 63650.3 7.125435
2 992687.3 0.449871 35 59837.93 6.841481
3 984467.5 0.691504 36 55959 6.558717
4 975245.5 0.945213 37 51975.21 6.284019
5 965001.5 1.21182 38 47914.96 6.018369
6 953720.7 1.492254 39 43844.44 5.758489
7 941393.9 1.787551 40 39798.65 5.504331
8 928007.8 2.098852 41 35809.5 5.256415
9 913528.6 2.427528 42 31969.96 5.005984
10 897940.6 2.775171 43 28202.76 4.768139
11 114790.6 13.67372 44 24562.61 4.542901
12 113768,9 13.42691 45 21095.22 4.331506
13 112676 13.17482 46 17885.55 4.125833
14 111514 12.91676 47 15072.08 3.894791
15 110281.2 12.65248 48 12532.53 3.65545
16 108974.2 12.38185 49 10208.69 3.422918
17 107586.3 12.10511 50 8093.464 3.208953
18 106112.2 11.82235 51 6193.587 3.030874
19 104526.4 11.53586 52 4578.171 2.884846
20 102826.9 11.2455 53 3259.426 2.779815
21 101002.7 10.95207 54 2306.344 2.641079
22 99046.21 10.65609 55 1595.796 2.490378
23 96934.93 10.35972 56 1064.798 2.345287
24 94669.74 10.06286 57 682.1028 2.205066
25 92249.42 9.765671 58 416.862 2.070417
26 89683.73 9.467263 59 241.2242 1.942289
27 86967.07 9.168349 60 130.9589 1.822464
28 84091.7 8.870035 61 66.02511 1.7129
29 81054.48 8.573182 62 30.66393 1.611756
30 77853.59 8.278775 63 12.99353 1.515891
31 74499.58 7.986793 64 4.973275 1.415247
32 70999.56 7.697777 65 1.691113 1.282229
33 67377.09 7.410771 66 0.501144 1
42

Lampiran 8 Penghitungan cadangan benefit pada asuransi joint life tanpa


endowmen murni
Tabel mortalitas joint life yang terdapat pada Lampiran 6 dapat digunakan
untuk menghitung cadangan benefit. Penghitungan dilakukan menggunakan
Microsoft Excel dengan 𝑃 = 0,136102, 𝑅𝑥 = 1, 𝑅𝑦 = 1 , dan 𝑛 = 10 serta
menggunakan formula berikut:
𝑃 𝑙𝑥𝑦 1 + 𝑖 − 𝑃 𝑙𝑥𝑦 − 𝑙𝑥+1,𝑦+1
1𝑉 =
𝑙𝑥+1,𝑦+1 + 𝑙𝑥+1 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦 +1 + 𝑙𝑦+1 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+1

𝑘𝑚 −1 ⋅ 𝑚 −1𝑉 + 𝑃 ⋅ 𝑙𝑥+𝑚 −1,𝑦+𝑚 −1 1 + 𝑖 − 𝑚𝑃 𝑙𝑥+𝑚 −1,𝑦+𝑚 −1 − 𝑙𝑥+𝑚 ,𝑦+𝑚


𝑚𝑉 =
𝑘𝑚

(𝑘𝑛 ⋅ 𝑛 𝑉) 1 + 𝑖 − 𝑅𝑥 𝑙𝑥+𝑛 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑛 1 + 𝑖


𝑛+1𝑉 =
𝑢𝑛+1

𝑅𝑦 𝑙𝑦+𝑛 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 1 + 𝑖

𝑢𝑛 +1

𝑢𝑛+𝑡−1 ⋅ 𝑛+𝑡−1𝑉 1 + 𝑖 − 𝑅𝑥 𝑙𝑥+𝑛+𝑡−1 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑛 1 + 𝑖


𝑛+𝑡 𝑉 =
𝑢𝑛 +𝑡
𝑅𝑦 𝑙𝑦+𝑛+𝑡−1 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 1 + 𝑖

𝑢𝑛+𝑡
untuk
𝑚 = 2, 3, … , 𝑛
𝑡 = 2, 3, …
𝑘𝑠 = 𝑙𝑥+𝑠,𝑦+𝑠 + 𝑙𝑥+𝑠 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑠 + 𝑙𝑦 +𝑠 𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑠 untuk 𝑠 = 1,2, … 𝑛
𝑢𝑗 = 𝑙𝑥+𝑗 𝑙𝑦 − 𝑙𝑦+𝑛 + 𝑙𝑦+𝑗 (𝑙𝑥 − 𝑙𝑥+𝑛 ) untuk 𝑗 = 𝑛 + 1, 𝑛 + 2, 𝑛 + 3, …
43

Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel berikut:


𝑡 𝑘𝑠 /𝑢𝑗 𝑤𝑉 𝑡 𝑘𝑠 /𝑢𝑗 𝑤𝑉
1 999989.6 0.141916 34 63650.3 7.125435
2 992687.3 0.290764 35 59837.93 6.841481
3 984467.5 0.446938 36 55959 6.558717
4 975245.5 0.610917 37 51975.21 6.284019
5 965001.5 0.783232 38 47914.96 6.018369
6 953720.7 0.964484 39 43844.44 5.758489
7 941393.9 1.155343 40 39798.65 5.504331
8 928007.8 1.356546 41 35809.5 5.256415
9 913528.6 1.568978 42 31969.96 5.005984
10 897940.6 1.793669 43 28202.76 4.768139
11 114790.6 13.67372 44 24562.61 4.542901
12 113768.9 13.42691 45 21095.22 4.331506
13 112676 13.17482 46 17885.55 4.125833
14 111514 12.91676 47 15072.08 3.894791
15 110281.2 12.65248 48 12532.53 3.65545
16 108974.2 12.38185 49 10208.69 3.422918
17 107586.3 12.10511 50 8093.464 3.208953
18 106112.2 11.82235 51 6193.587 3.030874
19 104526.4 11.53586 52 4578.171 2.884846
20 102826.9 11.2455 53 3259.426 2.779815
21 101002.7 10.95207 54 2306.344 2.641079
22 99046.21 10.65609 55 1595.796 2.490378
23 96934.93 10.35972 56 1064.798 2.345287
24 94669.74 10.06286 57 682.1028 2.205066
25 92249.42 9.765671 58 416.862 2.070417
26 89683.73 9.467263 59 241.2242 1.942289
27 86967.07 9.168349 60 130.9589 1.822464
28 84091.7 8.870035 61 66.02511 1.7129
29 81054.48 8.573182 62 30.66393 1.611756
30 77853.59 8.278775 63 12.99353 1.515891
31 74499.58 7.986793 64 4.973275 1.415247
32 70999.56 7.697777 65 1.691113 1.282229
33 67377.09 7.410771 66 0.501144 1
44

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 10 Januari 1995 dari ayah Jie Bun
Bun dan Ibu Indrayana. Penulis adalah puteri pertama dari dua bersaudara. Tahun
2012 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Cibinong dan pada tahun yang sama
penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur Undangan dan
diterima di Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten mata kuliah
Pemrograman Tak Linear tahun ajaran 2015/2016. Penulis juga mendapat
beasiswa Future Actuaris Program dari PT. AIA Financial.

Anda mungkin juga menyukai