Anda di halaman 1dari 18

BUKALAPAK EXPANSION USING INDUSTRY

& MARKET FEASIBILITY ANALYSIS

Anggaraksa Tomridjo
Humaira Syifa
Ivana Puspita
Raihana Furqani
Rizky Yonathan
Sabrina Putri Kinanti
meet the team.

Tin Tin
Sabrina Putri Humaira Syifa Ivana Puspita Anggaraksa
Kinanti Rizal Oktavian Rizky Yonathan Tomridjo Raihana Furqani
Profil BukaLapak
Award
Popularity Award & the Absolute
Achmad Zaky, Penetrasi Pasar Winner dari iEMA 2016.
Founder BukaLapak Tahun 2010
Traffic by Country

Investor Utama
Emtek Utama (SCTV group)
Muhammad Fajrin R.,
Co-Founder
BukaLapak Visi
Online Marketplace nomor
1 di Indonesia
Traffic Overview (Past 6 mo’s)
Nugroho Misi
Herucahyono, Memberdayakan UKM di
co-Founder
seluruh penjuru Indonesia
BukaLapak
Difference between Market and Industry Feasibility Analysis

1. Target Market Benefit and Attractiveness


Jumlah customer, Jumlah unit yang akan dijual,
perkiraan keadaan pasar di masa mendatang

2. Market Attractiveness
Siapa yang mendapakan manfaat dari produk?
Apa Tren dan dan potensi pertumbuhan?
Apakah ada segmentasi pasar lain sebagai target?

3. Industry Attractiveness
Profitability, Supplier Power,

4. Sustainable Advantage
Probabilitas duplikasi produk oleh kompetitor
Analisis USP (Unique Selling Proposition)
Metode Analisis

Market Analysis
03 Menganalisis kondisi
pasar terkini (misal:
Scoping kultur masyarakat)
Memangkas alternatif
negara berdasarkan tingkat
Gross Merchandise Volume
internet economy terhadap 01 02
GDP tiap negara. Industry Analysis
Menggunakan analisis
Porter’s Five Forces
Alternatif Negara untuk Berekspansi

5 besar:

1. Vietnam
2. Singapore
3. Thailand
4. Malaysia
5. Philippines
Industry Feasibility Analysis - Porter’s Five Forces

Number Aspect of 5 forces Thailand Malaysia Singapore

1 Threat of New Entrants Facebook dan Instagram Pendatang baru harus memiliki Pasar e-commerce Singapura
(10%) menguji coba fitur yang modal yang cukup besar untuk menempati tingkat ‘Growth’
memungkinkan penggunanya masuk ke dalam persaingan, dimana negara ASEAN lain di
untuk bertransaksi. (1) ditambah harus memiliki strategi tingkat ‘Nascent’, yang dapat
bisnis yang bagus dan pemasaran menarik e-commerce besar
yang baik. Jika dibandingkan dengan Amerika dan Eropa untuk
Bukalapak, maka pendatang baru berekspansi. Maka dari itu,
tidak terlalu menjadi ancaman. (3) pendatang baru e-commerce
lainnya dapat menjadi ancaman
bagi Bukalapak. (1)

2 Buyer Power(30%) Pendapatan per kapita negara GDP Malaysia berada pada urutan Pendapatan per kapita Singapura
Thailand menempati urutan ke tiga di asia tenggara, dengan menempati urutan pertama di Asia
keempat di Asia Tenggara dan GMV 2,7 % dari GDP yaitu 11,237 Tenggara. 2 dari 3 warga
Average Basket Size berada di bilyar (2) Singapura melakukan pembelian
angka AUD$49.73 (2) online dari luar negeri sekali setiap
tahunnya, dengan 26% warga
Singapura yang melakukan
pembelian online sekali setiap
minggunya. (3)
Industry Feasibility Analysis - Porter’s Five Forces (cont’d)

3 Threat of Substitution e-Commerce lokal asli Thailand Online shopping yang memiliki E-commerce terbesar di Singapura
(20%) (WeLoveShopping), dan kemungkinan cacat produk atau dengan business model serupa
internasional yang bergabung kesalahan transaksi, dapat membuat dengan Bukalapak adalah Lazada,
dengan Alibaba grup (Lazada, pembeli memilih toko lokal, seperti Qoo10, dan E-bay. (2)
Shopee, Chilindo, JIB) (2) Wal-Mart. (2)

4 Supplier Power (20%) Terdapat 12,7 juta pengguna Hanya 8% dari UMKM di Malaysia Kebijakan pajak online seller di
aktif (online seller) di sektor atau 3,79 juta yang telah merambah Singapura (7% untuk GST) dan
e-Commerce. (3) ke platform online (1) kecenderungan warga Singapura
untuk berbelanja dari vendor luar
negeri dapat menurunkan jumlah
seller dari luar Singapura. (2)

5 Competitive Rivalry (20%) Lazada yang merupakan bagian Lazada dan Shopee yang telah Qoo10 dan Lazada mendominasi
dari raksasa e-Commerce dari sukses menembus pasar Malaysia, pasar e-commerce Singapura,
China yaitu Alibaba grup dan dengan monthly traffic estimate : dengan 11.9 milyar visit untuk
JD.com, Shopee (1) 20.900.000. (1) Qoo10 dan 7.3 milyar untuk
Lazada. (1)

Score
Industry Feasibility Analysis - Porter’s Five Forces (cont’d)

Number Aspect of 5 forces Filipina Vietnam

1 Threat of New Entrants (10%) Pasar e-Commerce di Filipina sedang meningkat Pengguna e-commerce di Vietnam mencakup 49,8
pesat dan memungkinkan pemain pendatang dari milyar dengan total penghasilan e-commerce sebesar
lokal Filipina untuk masuk industri ini melihat potensi $2,2 bilyar, dan angka ini dipastikan meningkat tiap
pasar yang ada. (2) tahunnya. (2)

2 Buyer Power(30%) GDP per capita negara Filipina menempati urutan GDP Vietnam menempati urutan ke 8 dalam lingkup
keenam, satu posisi dibawah negara Indonesia Asia Tenggara, dengan GMV sebesar 4% dari GDP
dengan tingkat minimal Average Basket Size-nya yaitu $9 Bilyar. (1)
yaitu US $56 per pesanan. (3)

3 Threat of Substitution (20%) Banyak pemain lokal di industri e-Commerce yang E-commerce lokal di Vietnam seperti Tiki,
bisa menjadi alternatif pesaing pemain internasional. Thegiodidong dan Sendo.vn dan internasional seperti
(2) Shopee dan Lazada. (2)
Industry Feasibility Analysis - Porter’s Five Forces (cont’d)

4 Supplier Power (20%) Jumlah pengguna aktif di sektor e-Commerce saat Jumlah online seller di pasar e-commerce jika
ini mencapai 37,7 juta orang per tahun 2018. (2) dibandingkan dengan individual seller lebih sedikit,
dikarenakan hanya 10% transaksi via bank dilakukan
di Vietnam. Namun angka online seller di Vietnam
tetap bertambah setiap tahunnya (2)

5 Competitive Rivalry (20%) Lazada menjadi e-Commerce yang memimpin Shopee, Tiki dan Lazada memimpin pasar
pangsa pasar saat ini diikuti dengan Shopee, e-commerce di Vietnam dengan Shopee di urutan
Zalora, Carousell, dan eBay. (1) pertama dengan jumlah user sebanyak 34 juta di
Vietnam. (1)

Score
Penilaian

Number Aspects Thailand Malaysia Singapore Philippines Vietnam

1 Threat of New Entrants (10%) High (1) Low (3) High (1) Mid (2) Mid (2)

2 Buyer Power(30%) Mid (2) Mid (2) High (3) High (3) Low (1)

3 Threat of Substitution (20%) Mid (2) Mid (2) Mid (2) Mid (2) Mid (2)

4 Supplier Power (20%) High (3) Low (1) Mid (2) Mid (2) Mid (2)

5 Competitive Rivalry (20%) High (1) High (1) High (1) High (1) High (1)

SCORE 1,9 1,7 2 2,1 1,5


Understanding Malaysian Market

Di bawah ini merupakan beberapa kesimpulan kunci tentang konsumen Malaysia berdasarkan Global Consumer’s Insights
Survey 2018 dari PwC:

Source: https://www.pwc.com/my/en/assets/publications/2018/gcismy-9july.pdf
Understanding Singaporean Market

● GDP Singapura mencapai $372,807 bilyar. Pembeli di Singapura rata-rata


berbelanja online dengan total US$1,861 setiap tahunnya, dengan 26%
berbelanja online sekali seminggu dan 58% berbelanja online sekali sebulan.
Namun, pasar e-commerce di Singapura yang terfragmentasi menunjukkan
ketidakloyalan customer pada satu marketplace, namun menitikberatkan
pada perbedaan harga barang yang diinginkan di antaranya (price sensitive)
Understanding Thailand Market

Thailand adalah rumah bagi 68 juta orang dengan total


GDP 395 miliar USD. GDP per kapita saat ini adalah 6.205
USD dan diperkirakan akan mencapai 7.349 USD pada
tahun 2021.

Saat ini terdapat 12,1 juta pengguna eCommerce di


Thailand, dengan 1,8 juta pengguna tambahan akan
berbelanja online pada tahun 2021. 13,9 juta pengguna
eCommerce ini akan mewakili 24,5% dari total populasi.
Rata-rata pengguna membelanjakan 243 USD online, yang
akan tumbuh menjadi 382 USD pada 2021. Total
pendapatan eCommerce adalah 2,9 miliar USD,
diperkirakan akan mencapai 5,3 miliar USD pada tahun
2021.
Understanding Philippines Market

● Filipina merupakan negara dengan tingkat pertumbuhan di industri e-Commerce yang belum terlalu
matang dibanding negara ASEAN lainnya. Mayoritas dari populasi penduduknya (63%) aktif dalam
menggunakan internet (kebutuhan personal). Tetapi, saat ini masih ada tantangan pertumbuhan
sektor e-Commerce di Filipina, yaitu tingkat koneksi internet yang cukup rendah, pembayaran digital
yang belum booming, dan isu-isu keamanan transaksi (seperti kejahatan cyber-security).
Understanding Vietnam Market
● Vietnam merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang mempunyai pertumbuhan target
pasar yang potensial di sektor e-Commerce. Diketahui bahwa lebih dari 4 juta penduduk di Vietnam
aktif dalam menggunakan internet dalam sehari. Selain itu, perkembangan e-Commerce terkini
yang dipimpin oleh Lazada dan Amazon sebagai pemain besar diikuti dengan pemain lokal lainnya
seperti Tiki, Zalora, dan Vatiga yang membuka peluang besar untuk perluasan pasar bagi industri
e-Commerce, khususnya masyarakat perkotaan yang sudah cukup terbiasa dengan digital literacy.
Kesimpulan

Dengan mempertimbangkan kelayakan dari aspek industri dan pasar dari lima
pilihan negara (Thailand, Malaysia, Singapore, Philippines, dan Vietnam), kami
memilih Filipina sebagai negara untuk melanjutkan ekspansi dikarenakan usaha
buka lapak dapat berkembang dengan baik di negara pilihan kami.
thank you.
TIN TIN

Anda mungkin juga menyukai