VALUE PROPOSITION
Saat ini sangat sulit untuk mengukur ukuran total market e-commerce di
Indonesia secara pasti, karena sebagian besar perusahaan tidak memberikan angka,
melalui kominfo.go.id pada Maret 2015 lalu mengungkapkan bahwa pada tahun 2014
nilai transaksi e – commerce mencapai angka kurang lebih US$12 miliar atau setara
dengan 150 triliun, nilai ini naik dibandingkan di tahun 2013 yaitu sebesar US$8
miliar. Peningkatan ini tampak dari tahun 2007 hingga tahun 2012 lalu.
Saat ini kurang lebih sebesar 72,7 juta orang Indonesia yang aktif
banyaknya generasi muda dibawah usia 35 tahun sebesar 60% sebagai pengguna
internet aktif. Indonesia mempunyai potensi yang besar di market e-commerce, dan
27
28
bagaimana kondisi pasar di dalam industrinya. Untuk itu kami akan membahas
mengenai 5 forces yang mana teori ini nantinya akan dapat mendeskripsikan
Porter Five Forces dikembangkan pertama kali oleh Michael Porter. Porter
Five Forces adalah suatu tool untuk menganalisa lingkungan yang kompetitif yang
berpengauh pada pemasaran suatu produk. Menurut Porter (2008:3) definisi analisis
Five Forces ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah suatu produk memiliki
potensi yang menguntungkan dimana keuntungan tidak hanya diambil dari kondisi
yang baik tetapi juga harus dari kondisi yang lemah. Berikut kelima hal (Five Forces)
yang mempengaruhi :
ancaman dari kompetitor baru dinilai cukup tinggi (High). Berikut hal –
hal yang membuat orang berminat untuk membangun bisinis seperti ini
a. Karena dalam industri ini berbasis teknologi dan fitur yang ditawarkan,
sama seperti ini tidaklah sulit, terlebih lagi kompetitor yang sudah
b. Modal yang diinvestasikan dalam binis ini kurang lebih sama dengan
lainnya. Saat ini juga banyak sekali investor marketplace dari negara
30
investor.
produk yang sudah ada. Ancaman produk atau jasa pengganti dalam
industri ini dinilai cukup tinggi (High), karena adanya produk lain yang
dan juga marketplace yang mempunyai konsep jual – beli yang sudah
menawarkan sewa menyewa belum ada, oleh karena itu produk lain yang
dapat menjadi threat of substitute untuk bisnis ini adalah marketplace jual
beli. Seperti yang kita ketahui saat ini marketplace jual – beli ini
dalam industri ini adalah renter (orang yang menyewa barang). Karena
renting dan online renting yang ada saat ini biasanya hanya menawarkan
satu jenis barang saja, dengan adanya bisnis ini renter dapat menemukan
one stop place, sehingga tidak perlu repot – repot untuk mencari berbagai
Analisis ini untuk melihat kuat atau tidaknya posisi penjual, apakah
banyak supplier atau hanya beberapa supplier saja. Supplier dalam bisnis
supplier dalam bisnis ini banyak. Saat ini belum ada marketplace yang
akan banyak yang menggunakan bisnis ini untuk mencari renter untuk
(seperti offline renting, online renting) bagi bisnis ini dapat juga dapat
mereka. Para supplier juga akan merasa lebih aman untuk menyewakan
5. Threat of Rivalry
belum adanya pesaing langsung di dalam industrI ini. Di dalam bisnis ini
menyewa seperti ini, semua hanya menawarkan layanan jual – beli saja,
dimana tidak semua barang dapat dibeli oleh konsumen, baik dilihat
penggunaannya atau sesekali), segi praktis, dll. Hal –hal tersebut adalah
and Environment. Menurut Ward dan Peppard (2002, p 70-72) analisis Pestle adalah
analisis terhadap faktor bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi, lingkungan
33
dan juga hukum. Pestle digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis. Arah
analisis Pestle adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau
posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran atau ide. Dengan pemahaman lingkungan
secara menyeluruh, maka dapat mengambil kesempatan yang ada serta meminimalisir
resiko / ancaman.
Secara umum Peslte analisis adalah tool untuk memahami segala resiko terkait
dengan pertumbuhan atau penurunan usaha, dan juga posisi serta arahan strategis
a. Faktor Politik
b. Faktor Ekonomi
menyebabkan inflasi meningkat, dan harga – harga barang dan jasa pun
Dengan adanya keadaan seperti ini bisnis sewa – menyewa dapat menjadi
mengeluarkan uang lebih banyak dan membeli suatu barang yang apabila
c. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari
pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada.
saat ini adalah lifestyle yang tinggi, sesuatu yang praktis, sesuatu yang dapat
besar saat ini juga telah menjadi smart buyer, misalnya apabila mereka dapat
mendapat suatu manfaat barang yang ada dengan tidak perlu membelinya,
mereka akan menyewa. Dengan menyewa mereka dapat save money, barang
masyarakat saat ini maka bisnis ini dapat menjadi salah satu solusi mereka.
d. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi
saat ini juga cenderung dengan sesuatu yang praktis, dan efortheless dalam
hari, dan juga sangat dinamis. Saat ini banyaknya pesaing di dalam industri
yang berbasis teknologi (e – commerce jual – beli) memiliki fitur – fitur yang
menghadapi hal ini, maka harus dapat menciptakan suatu website dan mobile
friendly, karena terkadang masih banyak dari situs – situs tersebut dalam
e. Faktor Lingkungan
proses bisnis. Seperti yang kita ketahui saat ini terutama di kota – kota besar
sangat parah, hal ini menyebabkan perliaku konsumen saat ini lebih gemar
menggunakan sesuatu yang praktis, tanpa harus datang ke toko fisik tetapi
hujan, juga dapat menyebabkan orang enggan untuk datang ke toko fisik, dan
saat ini. Dilihat dari perilaku saat ini maka bisnis online merupakan salah satu
f. Faktor Hukum
Pasal 14 UU ITE)
mereka yang terkadang membutuhkan barang tertentu di saat-saat tertentu dan barang
tersebut tidak terlalu dibutuhkan di kemudian hari karena alasan finansial. Dan juga
banyak dari mereka yang membutuhkan tempat untuk menyewakan barangnya saat
barang milik mereka sendiri tidak terpakai. (Hasil dan Pertanyaan kuesioner
terlampir)
38
pesaing langsung (direct) dan tidak langsung (indirect). 2 tipe pesaing tersebut
Pesaing langsung adalah pesaing yang memiliki bidang dan jenis usaha yang
sama, dan target market sama dengan marketplace sewa menyewa. Sedangkan
pesaing tidak langsung adalah pesaing yang memiliki bidang usaha yang berbeda
tetapi menawarkan benefit yang hamper sama serta target market yang mirip
Pesaing langsung di dalam industri ini belum ada saat ini, sebab belum ada
marketplace sewa menyewa sampai dengan saat ini di Indonesia. Whybuy merupakan
pioneer di dalam industri ini. Walaupun saat ini marak dengan marketplace di
Indonesia, tetapi semua marketplace tersebut menawarkan jual – beli barang saja.
Offline Renting
Bisnis ini adalah bisnis yang muncul pertama kali dalam industri sewa –
menyewa. Saat awal bisnis sewa menyewa muncul belum bervariasi untuk barang
yang disewakan, dan sampai saat ini tempat penyewaan kebanyakan hanya
39
menyewakan satu jenis barang saja. Sesuai dengan namanya offline renting, adalah
tempat penyewaan yang memiliki toko fisik. Offline renting ini pada awalnya seperti
tempat penyewaan properti (rumah / apartement, dll), tempat penyewaan mobil, dll.
Saat ini mulai berkembang untuk barang yang disewakan, seperti alat – alat musik
(sound system), tempat penyewaan kamera, penyewaan alat – alat berkemah, dll.
Online Renting
Bisnis ini berkembang setelah bisnis offline renting ada dan pada saat dunia maya
serta pengguna internet kian meningkat tiap tahunnya di Indonesia. Tetapi saat ini
online renting ini baru dapat dijumpai di forum internet seperti Kaskus, dan juga
(bukan perusahaan). Tetapi online renting ini sama halnya dengan offline renting
yang menyewakan hanya satu jenis barang saja. Saat ini jenis barang yang orang
sewakan di online lebih beragam daripada online renting, misalnya menyewakan alat
kemudahan fasilitas dan promo dari website – website ini dikeluarkan untuk menarik
marketplace / situs untuk sewa-menyewa belum ada di Indonesia sampai saat ini,
kompetitor dalam bisnis ini masih dengan situs jual – beli. Berikut merupakan situs
40
jual – beli yang populer di Indonesia saat ini menurut situs Tech in Asia, sebagai
berikut :
1. Tokopedia
2. Bukalapak
3. OLX Indonesia
4. Lazada
oleh karena itu belum ada kompetitor yang sama dengan whybuy (belum ada
situs sewa-menyewa). Saat ini yang menjadi competitor whybuy adalah situs jual
beli, dimana kostumer dapat membeli barang merchant tertentu, ataupun membeli
Seperti yang dapat kita lihat 5 kompetitor whybuy saat ini, 5 kompetitor
Saat ini marketplace untuk jual beli yang menjadi nomor satu di Indonesia adalah
Tokopedia menurut situs Tech in Asia. Selanjutnya yang menjadi kompetitor kuat
sebagai berikut :
Tokopedia
Berdiri pada awal tahun 2009, Tokopedia dinilai sebagai pemimpin pasar
dalam marketplace online di Indonesia menurut data yang didapat Tech In Asia.
41
Tokopedia memiliki jumlah yang sangat besar senilai USD 100 juta (1,2 triliun) yang
disuntikkan oleh Softbank and Media Inc dan Sequoia. William Tanuwijaya selaku
CEO mengatakan bahwa saat ini mereka memiliki rautsan ribu penjual yang
bertumbuh jumlahnya sebesar 30 % setiap bulan. Menurut data Tech In Asia saat ini
Tokopeda memiliki 3,3 juta produk aktif, sekitar 2 juta produk terjual di platform
Bukalapak
Bukalapak berhasil memenagi persaingan ketat di masa – masa awal website berdiri.
Dipimpin oleh Achmad Zaky, website ini sekarang melayani transaksi dengan total
nilai Rp. 500 juta setiap harinya. Menurut data yang didapat Tech in Asia platform ini
OLX Indonesia
iklan baris di Indonesia yang difokuskan untuk tempat membeli dan menjual produk
serta jasa secara online dan gratis untuk penjual maupun pembeli yang menggunakan
jasa dari OLX Indonesia ini. OLX Indonesia adalah tempat untuk mencari barang
baru atau bekas berkualtias seperti produk elektronik, otomotif, olahraga, rumah,
peralatan rumah tangga, aneka jasa, lowongan kerja dan produk lainnya.
42
Lazada
Konsep yang ditawarkan di Lazada adalah online mall. Pelayanannya antara
lain, pengembalian barang dalam waktu 14 hari, boleh mencicil apabila mencapai
jumlah tertentu, dan tidak dikenai ongkos pengiriman. Lazada merupakan salah satu
mempelajari tentang proses yang terjadi ketika individu atau kelompok membeli,
menggunakan, atau membuang produk, servis, ide, atau pengalaman untuk memenuhi
Influences.
2.4.2 Foundations
Ada 2 hal utama yang menjadi fondasi dari Consumer Behavior, yaitu
Ada 3 faktor utama bagi konsumen dalam membuat suatu keputusan, yaitu
b. Habitual adalah keputusan yang diambil tanpa pemikiran lebih atau bahkan
tanpa usaha sama sekali. Karena keputusan yang diambil sudah rutin dan kita
2. Cultural Factors
yaitu: Perception, Learning and Memory, The Self, Attitudes and Persuation.
44
1. Perception
hidung, mulut, jari, dan kulit) yang bereaksi dari pemicu dasar seperti
cahaya, warna, suara, bau, dan tekstur. Ada 3 tahap dalam Perception, yaitu:
halnya saat kita melihat sesuatu hal ada yang menarik dan ada yang
Seperti contoh dua orang dapat melihat dan mendengar hal yang
sama, tapi arti yang mereka berikan terhadap hal tersebut bisa
Learning
Memory
sendiri).
3. The Self
mungkin bersifat positif, ada kemungkinan bahwa sebagian dari yang kita
evaluasi lebih baik dari orang lain. Salah satu yang mempengaruhi self-
suatu keadaan.
Attitudes adalah suatu hal yang bertahan lama, penilaian terhadap orang lain
(termasuk diri sendiri), objek, iklan, atau masalah secara umum. Sebuah
attitude itu bersifat lasting karena cenderung bertahan dari waktu ke waktu.
Dan juga bersifat umum karena berlaku tidak hanya untuk keadaan2
tertentu, tapi juga seperti ketika mendengarkan suara berisik, dari waktu ke
yaitu : Group and Situational Effects, Consumer Identity I(Sex Roles and
48
Subcultures), Consumer Identity II: Social Class and Lifestyles, Networked Consumer
Behavior
masing-masing.
2.4.5 E-Commerce
sebuah perusahaan. Contoh perusahaan jenis ini adalah online store, seperti
51
2. Brick-and-click Companies
Existing Companies yang telah menambahkan website untuk tujuan informasi dan
e-commerce. Contoh perusahaan jenis ini adalah, Bhinneka¸ pada awalnya mereka
kategori, yaitu:
1. B2B
perusahaan atau bisnis dengan sesama perusahaan lain. Contohnya seperti sebuah
2. B2C
3. C2B
project dengan set budget secara online, dan perusahaan melakukan bid
4. C2C
2.5.1 Segmentation
tahun 1956, dalam artikel terkenalnya berjudul “Product Differentiation and Market
Segmentasi pasar menurut Kotler (2012) pasar yang terdiri dari sekelompok
kesamaan kebutuhan dan/atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama
dalam membelanjakan uangnya. Karena sifatnya yang homogen, maka akan sulit bagi
produsen untuk melayaninya, oleh karena itu pemasar harus memilih segmen-segmen
tertentu saja dan meninggalkan bagian pasar lainnya. Bagian segmen yang dipilih pun
harus disesuaikan dengan kemampuan dari produsen serta bagian yang dipilih ini
merupakan bagian homogen yang memiliki ciri-ciri yang sama. Neil (1997)
memaparkan bahwa segmentasi pasar harus dilakukan sejak awal, yaitu ketika proses
Dari pengertian yang diterakan oleh para ahli, maka whybuy menentukan
segmentasi pasarnya yaitu masyarakat Indonesia yang tinggal di kota besar dan
berasal dari gen Y (lahir tahun 1982 – 2002) yang aktif dalam menggunakan internet.
2.5.2 Targeting
Definisi targeting menurut Keegan & Green (2008, p.220), adalah proses
propinsi, atau sekelompok orang yang memiliki potensi untuk memberikan respon.
Sedangkan menurut Kotler & Armstrong (2008, p.183) target pasar adalah
sekelompok pembeli yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang
sudah ditentukan oleh Whybuy sebelumya, maka kami menentukan target kami
dalam tahap awal adalah masyarakat Jakarta yang termasuk ke dalam golongan usia
2.5.3 Positioning
Menurut Kotler (1997: 262): mencari „posisi‟ di dalam pasar, langkah ini
dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain
mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu
segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu,
55
mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan
pesaingnya.
merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri dan menjadi dasar dalam
berorientasi pada pikiran atau persepsi konsumen. Jadi positioning adalah usaha
untuk menemukan suatu celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image
yang khusus terhadap produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.
Dari beberapa definisi dari para ahli tersebut, maka Whybuy menentukan
simplicity dan flexibility untuk corporate dan individu dalam sewa - menyewa produk