Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

SISWA MAN INSAN CENDEKIA SAMBAS

Disusun Oleh:
Imanul Huda NIS: 170110

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) INSAN CENDEKIA SAMBAS
Jl. Panglima Daud Desa Rambi, Kecamatan Sambas
Kabupaten Sambas
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pada masa saat duduk di bangku sekolah, peserta didik harus memiliki motivasi sebagai
penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Banyak peserta didik yang
tidak berkembang dalam belajar karena kurangnya motivasi yang dapat mendorong semangat
peserta didik dalam belajar. Semua peserta didik harus memiliki motivasi, karena dengan
adanya motivasi tersebut maka akan memberi semangat belajar dan kegigihan perilaku.
Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan
lama.
Motivasi sendiri bukan hanya untuk memberi semangat akan tetapi motivasi merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan, menentukan arah perbuatan, yakni
kearah tujuan yang hendak dicapai dan menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-
perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat lagi bagi tujuan tersebut.
Matematika adalah satu di antara pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian peserta
didik. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan dalam
mengerjakan permasalahan matematika yang diberikan. Semestinya siswa memiliki motivasi
yang tinggi untuk mendapatkan sebuah prestasi belajar dalam pelajaran matematika. Akan
tetapi, motivasi siswa pada pelajaran matematika masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan
siswa yang tidak bersemangat saat pembelajaran matematika.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka penulis tertarik untuk
membuat karya tulis ilmiah dengan judul ”PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA MAN INSAN CENDEKIA SAMBAS”.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana motivasi belajar matematika siswa kelas XI MIA MAN Insan Cendekia
Sambas?
2. Bagaimana pengaruh prestasi belajar matematika siswa kelas XI MIA MAN Insan Cendekia
Sambas?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar matematika siswa kelas XI MIA MAN Insan
Cendekia Sambas.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivai terhadap prestasi belajar matematika siswa
kelas XI MIA MAN Insan Cendekia Sambas.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan pada peserta didik pada umumnya mengenai pengaruh motivasi terhadap
prestasi belajar matematika bagi siswa kelas XI MIA MAN Insan Cendekia Sambas.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai motivasi belajar maupun
prestasi belajar matematika siswa kelas XI MIA MAN Insan Cendekia Sambas.
3. Menyebarluaskan informasi mengenai arti pentingnya motivasi siswa dalam proses
pembelajaran dan motivasi belajar untuk mendukung pencapaian kompetensi siswa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Pengertian Motivasi


Sardiman (1986: 750) menjelaskan motivasi belajar merupakan faktor psikis yang
bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa
senang dan semangat untuk belajar. Banyak peserta didik yang tidak berkembang dalam belajar
karena kurangnya motivasi yang dapat mendorong semangat peserta didik dalam belajar.
Martinis (2007:219) juga berpendapat bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak
psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah
ketrampilan serta pengalaman. Agus Suprijono (2009: 163) menjelaskan motivasi belajar
adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku
yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Berdasarkan
pengertian mengenai motivasi, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan
yang dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu, dan juga sebagai pemberi arah dalam
tingkah lakunya, salah satunya dorongan seseorang untuk belajar.
2.1.1 Jenis-Jenis dan Komponen Motivasi
Biggs dan Telfer dalam Sugihartono, dkk (2007: 78) menjelaskan jenis-jenis
motivasi belajar dapat dibedakan menjadi empat macam, antara lain:
1) Motivasi sosial, peserta didik belajar untuk penyelenggarakan tugas;
2) Motivasi instrumental;
3) Berprestasi;
4) Motivasi instrinsik.
Ngalim Purwanto (2003: 72) menyebutkan bahwa motivasi mengandung tiga
komponen:
1) Pokok : “Menggerakan;
2) Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku;
3) Menopang dan menjaga tingkah laku”.
Berdasarkan komponen diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
memiliki beberapa jenis dan juga mengangandung komponen, antara lain menggerakkan,
mengarahkan, dan menopang atau menjaga tingkah laku. Pada dasarnya motivasi itu dapat
muncul dari diri sendiri maupun dari orang lain, sehingga para siswa mampu meningkatkan
motivasi belajarnya bisa karena dirinya sendiri maupun dari orang lain.
2.1.2. Indikator Orang Termotivasi
Hamzah B.Uno (2008: 23) mengemukakan bahwa ciri-ciri atau indikator motivasi
antara lain :
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil;
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan;
4) Adanya penghargaan dalam belajar;
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam kegiatan belajar;
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif”.
Berdasarkan ciri-ciri di atas maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki
ciri-ciri termotivasi adalah siswa yang ulet dalam menyelesaikan tugas, siswa tekun,
menunjukan minat, selalu memperhatikan, semangat dan adanya hasrat untuk berhasil.

2.2. Pengertian Prestasi Belajar Matematika


Menurut WJS Poerdarminta dikutip dari Nelly Maghfiroh (2010: 48) berpendapat,
bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan lain sebagainya).
Sedangkan menurut Gagne dikutip dari Yusniyah (2010: 22) prestasi adalah penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran tertentu yang telah diperoleh dari hasil tes belajar yang dinyatakan
dalam bentuk skor. Melalui proses belajar seorang siswa akan mengalami perubahan tingkah
laku sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman yang diperolehnya untuk mencapai prestasi
maksimal. Slameto (2010: 2) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan
dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Oemar Hamalik,
2005: 21). Sedangkan Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku pada saat
sedang belajar maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar maka
responsnya menurun. Menurut Sri Subarinah (2006: 1) menjelaskan matematika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada didalamnya.
Hakikatnya belajar matematika adalah belajar konsep, struktur konsep, dan mancari hubungan
antar konsep dan strukturnya. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan para ahli, maka dapat
dikatakan bahwa prestasi belajar matematika adalah tingkat penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran matematika yang telah diperoleh dari hasil tes belajar yang dinyatakan dalam bentuk
skor.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di MAN Insan Cendekia Sambas dengan melibatkan
69 responden yang merupakan siswa dan siswi kelas XI MIA MAN Insan Cendekia Sambas
Tahun Pelajaran 2018/2019. Waktu yang akan digunakan untuk penelitian kurang lebih selama
2 bulan. Berikut adalah rincian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini :
NO KEGIATAN TANGGAL
1 Penyusunan proposal penelitian
2 Persiapan berkas instrumen penelitian
3 Pengambilan sampel data
4 Pengolahan dan analisis data
5 Penyusunan laporan
6 Finalisasi dan penyempurnaan laporan

3.2 Metode Penelitian


Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui data yang diperoleh langsung dari
sumbernya, diamati dan dicatat dengan melalui kegiatan penyebaran kuesioner, wawancara,
dan pengamatan lapangan. Penjabarannya sebagai berikut:
1) Penyebaran kuesioner
Pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan, dilakukan pada siswa kelas
XI MIA dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai bagaimana motivasi belajar
matematika siswa. Penyebaran kuesioner digunakan dalam rangka pengambilan data untuk
kebutuhan analisis persepsi siswa. Pada prakteknya, penyebaran kuesioner ini dilakukan
dengan menggunakan teknik kombinasi pada wawancara semi terstruktur.

2) Wawancara
Pengumpulan data dengan metode wawancara dikenakan terhadap beberapa siswa
kelas XI MIA. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data guna kebutuhan analisis yang
mengharuskan perlunya wawancara..
3.3 Metode Analisis Data
Untuk menjawab tujuan pertama digunakan analisis deskriptif. Konsep dari analisis
deskriptif adalah prosedur yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan
kumpulan data atau hasil pengamatan yang telah dilakukan.
Untuk menjawab tujuan kedua yaitu apakah motivasi mempengaruhi prestasi belajar
matematika siswa kelas XI MIA MAN Insan Cendekia Sambas menggunakan metode kualitatif
kemudian dianalisis deskriptif. Konsep dari analisis deskriptif adalah mendeskripsikan
kumpulan data dari kegiatan penyebaran kuesioner, hasil pengamatan lapangan dan wawancara
langsung dengan beberapa siswa kelas XI MIA tentang pengaruh yang mereka rasakan. Data
yang diperoleh dari penelitian di lapangan dapat dirumuskan sebagai kesimpulan atau teori.

Anda mungkin juga menyukai