Dokumen RAB
Dokumen RAB
Kusen Kayu
Pekerjaan kusen merupakan pekerjaan kayu halus, karena akan menentukan baik
tidaknya nilai fisik bangunan rumah tersebut. Pada umumnya kusen terbuat dari bahan
kayu berukuran 5 cm x 10 cm, 6 cm x 12 cm, dan 6 cm x 15 cm. Sebelum pekerjaan kusen
dilaksanakan, bahan kayu yang dipakai harus dikeringkan terlebih dahulu, baik kering angin
maupun kering oven. Pengeringan ini dilakukan untuk menghindari penyusutan kayu setelah
kusen dipasang. Volume kusen dihitung dengan satuan m3.
Rumus : V = L x p
=(bxh)p
Dimana :
V = volume kusen
L = luas penampang kayu
p = panjang kayu
b = lebar penampang kayu
h = tinggi penampang kayu
Daun pintu berfungsi sebagai sirkulasi manusia, barang, dan udara. Daun pintu
dibuat dengan berbagai ukuran standar, yaitu 72 cm x 202 cm, 82 cm x 202 cm, dan 82
cm x212 cm.
Daun jendela berfungsi sebagai mediator pertukaran udara dan penerang
ruangan. Selain itu, daun jendela juga menjadi salah satu faktor yang dapat memperindah
tampilan bangunan rumah secara keseluruhan.
1. Pekerjaan Daun Pintu Panel Multiplek
Daun pintu panel multiplek bisa dihitung dengan satuan buah atau m2.
Rumus : V = l x h x ∑p
Dimana :
V = volume daun pintu
I = lebar daun pintu
h = tinggi daun pintu
∑p = jumlah pintu
2. Pekerjaan Daun Pintu Garasi
Daun pintu garasi berfungsi sebagai akses keluar masuk mobil,
manusia, barang, Berta sirkulasi udara. Daun pintu bisa dibuat dengan
berbagai ukuran sesuai luas ruang garasi. Volume daun pintu panel garasi bisa
dihitung dengan satuan buah atau m2.
Rumus : V = l x h x ∑p
Dimana :
V = volume daun pintu garasi
I = lebar daun pintu
h = tinggi pintu
∑p = jumlah daun pintu garasi
Daun pintu kaca bisa dihitung dengan satuan buah atau m2. Daun pintu kaca
menggunakan satuan m2.
Rumus : V = l x h x ∑p
Dimana :
Daun pintu PVC digunakan pada ruang KM (WC) atau tempat yang
lembab. Daun pintu PVC dibuat dengan pasangan kusen PVC atau pabrikasi.
Daun pintu PVC didapatkan langsung di toko bahan bangunan dengan berbagai
bentuk, motif, dan warna. Daun pintu PVC dihitung dengan satuan buah. Volume
pintu PVC dapat dihitung dengan cara menjumlahkan semua pintu PV
Rumus : V = ∑ p PVC
Dimana :
Rumus : V = lxhx∑dj
Dimana :
V = volume Daunjendela
I = lebar daun jendela
h = tinggi daun jendela
∑ dj = jumlah daun jendela
Tipe daun jendela pada bangunan yang sedang dihitung ini terdiri dari beberapa tipe
atau juga dapat di hitung dengan rumus sbb:
Dimana :
Boven ligh merupakan ventilasi yang terletak di atas pintu maupun jendela yang
berfungsi sebagai sirkulasi udara dan penerang ruangan. Bentuknya lebih kecil dari
jendela. Volume boven ligh dihitung dengan satuan buah.
Rumus : V total = ∑ boven light
Dimana :
V = volume boven ligh
∑ boven ligh = jumlah boven ligh
Kusen sopi-sopi teras pada materi ini adalah berdiameter 40 cm. Kusen sopi-sopi
merupakan aksen variasi rumah bagian depan yang terletak di sopi-sopi agar rumah bagian
depan terlihat lebih estetis/ menarik. Volume kusen sopi-sopi dihitung dengan satuan buah.
Rumus : V = ∑ k
Keterangan :
V = volume pasangan dinding bata merah
h = tinggi dinding
p = panjang dinding trasram
L = lubang kusen
Keterangan :
∑V = volume pasangan dinding bata merah 1 : 3 keseluruhan
V 1 = volume pasangan dinding bata merah 1 : 3 setinggi 30 cm
V 2 = volume pasangan dinding bata merah 1 : 3 setinggi 160 cm
h = tinggi dinding trasram
p = panjang dinding trasram
L pintu = luas pintu KM (WC)
DINDING BATA MERAH 1 : 5
Pasangan dinding bata merah adukan 1:5 di pasang sepanjang dinding ,setelah
pasangan trasram. Volume pasangan dinding batamerah1 : 5 dihitung dengan satuan m².
Volume pasangan dinding batamerah1 : 5.:
V = h x p - ∑Lpj
Keterangan :
V = volume pasangan dinding batamerah1 : 5
h = tinggi dinding bata 1: 5
p = panjang dinding bata1 : 5
∑L pj = jumlah seluruh luas pintu dan jendela
Pasangan dinding bata rolag biasa dipasang di bagian tepi teras atau tangga.
Pasangan bata ini berfungsi sebagai pembatas dan penyangga tepi lantai, agar lantai tidak
mengalami penurunan serta memudahkan dalam pekerjaan pemasangan lantai keramik.
Perbandingan pemasangan bata rolag adalah 1 semen : 3 pasir. Volume pasangan bata rolag
dihitung dengan satuan m².
Keterangan :
V = Volume pasangan bata rolag
h = tinggi bata rolag
p = panjang teras
Keterangan :
Vs = volume plesteran dinding trasram di atassloof
H plesteran = tinggi plesteran dinding trasram
P plesteran = panjang plesteran dinding trasram
∑Vt = jumlah seluruh volume dinding trasram
Catatan :
∑ V plesteran dan aci 1: 3 adalah jumlah volume plesteran dan acian dengan
ketinggian 150 cm yang ada pada KM (WC) dan volume plesteran dan acian pada ketinggian
30 cm
2. PLESTERAN dan ACIAN 1 : 5
Volume plesteran dan acian1 : 5 dihitung dengan satuan m².dan dikerjakan pad
plesteran dan acian pada pekerjaan pasangan dinding 1 : 5
http://i-love-teknik-sipil.blogspot.com/2011/03/cara-menghitung-volume-pekerjaan.html
Setelah kita menghitung Analisis Rencana Anggaran Biaya langkah selanjutnya ialah
membuat time schedule serta mencari kurva S nya.
Time schedule ialah gambaran dari prosentase bobot pada setiap pekerjaan dan progres dari
suatu bobot pekerjaan pada suatu proyek.dimana pada setiap prosentase bobot pekerjaan akan
diketahui jumlah kebutuhan dana pada suatu proyek.
Kurva s ialah penggambaran kemajuan kerja (bobot %) kumulatif pada sumbu vertikal
terhadap waktu pada sumbu horisontal. Bertujuan untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan
proyek apakah sesuai, lambat, ataupun lebih dari yang direncanakan.
Bobot kegiatan adalah nilai persentase proyek dimana penggunaannya dipakai untuk
mengetahui kemajuan proyek tersebut.
Bobot prosentase ialah prosentase pekerjaan pada suatu proyek yang di dapat dari hasil bagi
antara jumlah total seluruh volume pekerjaan dengan jumlah total per kelompok volume
pekerjaa dan di kali 100.
Total (%) ialah jumlah total dari seluruh bobot prosentase yang mana nilai totalnya harus
100%.
Waktu pelaksanaan merupakan lama pelaksanaan dari suatu pekerjaan dimana lama
pekerjaan ini di evaluasi pada setiap 1 minggu.
Rencana fisik per minggu merupakan jumlah total prosentase pekerjaan dalam 1 minggu
Rencana fisik komulatif merupakan jumlah komulatif prosentase pekerjaan dari awal minggu
sampai akhir pelaksanaan proyek itu di laksanakan.
http://i-love-teknik-sipil.blogspot.com/2011/04/membuat-time-schedule-dan-mencari-
kurva.html
2 Votes
Hampir semua dinding mengggunakan finishing cat. Kelebihan dari cat adalah mempunyai
banyak macam warna dan mudah diaplikasikan pada dinding luar atau dinding dalam. Cat
yang baik harus dapat melapisi permukaan dinding dan dapat melekat dengan baik.
Cat dinding sesuai fungsi ada 2 macam yaitu :
Cat Interior untuk mengecat dinding dalam, dimana harus aman, tidak mengganggu
kesehatan, tidak beracun dan ramah lingkungan
Cat Exterior untuk mengecat dinding luar, dimana harus tahan cuaca panas, tahan air,
tahan jamur dan lumut.
Hal ini membuat harga Cat Exterior lebih mahal dibandingkan Cat Interior. Dalam hal jumlah
warna Cat Exterior lebih sedikit dibandingkan Cat Interior
Peralatan yang dapat digunakan untuk mengecat seperti :
* kuas, cocok untuk bidang yang kecil
* roller, untuk pengecatan yang lebih cepat
* alat semprot, cocok untuk celah yang sempit
Banyak yang belum tahu. Berapa kebutuhan Cat suatu ruangan ?
Bila anda ingin membeli Cat. Ini ada Tip praktis.
Cara menghitung kebutuhan Cat.
Cat dihitung dalam satuan liter
Rumus :
Kebutuhan Cat = Luas Dinding / luas 1 liter
Standard pemakaian cat (10 – 12) m2/liter, tiap pelapisan.
Misalnya ruangan dengan ukuran 3m x 4m. dengan tinggi dinding 3m.
Kebutuhan Cat adalah
= (2 x (3m + 4m)) x 3m / (12 m2/liter)
= 14 m x 3m / (12 m2/liter)
= 42 m2 / (12 m2/liter)
= 3.5 liter
Artinya kebutuhan Cat untuk ruangan 3m x 4m.
untuk 1x pelapisan butuh 3,5 liter
untuk 2x pelapisan butuh 7 liter atau 3 kaleng cat @ 2,5 liter
Catatan :
1 Kaleng Cat berisi 2,5 liter, ada juga yang 5 liter.
1 Pail (= ember) Cat berisi 20 liter.
Pelarutan atau pengeceran dengan menambahkan air bersih 5%-25% dari jumlah cat.
Aduk hingga rata sebelum digunakan.
Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang sempurna, dibutuhkan minimum 2x
pelapisan.
Bila anda membeli cat dalam satuan kg
Rumus diatas dikalikan koeffisien 1.4
untuk 1 x pelapisan butuh 3,5 liter x 1.4 = 4.9 kg
untuk 2 x pelapisan butuh 7 liter x 1.4 = 9.8 kg
Cara menghitung luas dinding yang akan di Cat, masih kasar, karena belum dikurangi
dengan lubang pada dinding seperti : pintu, jendela, lubang angin dsb.
http://worldwideword.wordpress.com/2010/06/21/menghitung-kebutuhan-cat/
DAFTAR ISI
JUDUL .....................................................................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
GLOSARIUM / PERISTILAHAN .........................................................................
PENDAHULUAN ..................................................................................................
A. DISKRIPSI JUDUL ....................................................................................
B. PRASYARAT .............................................................................................
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ....................................................
D. TUJUAN AKHIR MODUL ........................................................................
PEMBELAJARAN ..................................................................................................
A. KEGIATAN BELAJAR ..............................................................................
1. KEGIATAN BELAJAR 1 .....................................................................
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ........................................................
b. Uraian Materi ...................................................................................
c. Kesimpulan ......................................................................................
d. Tugas ................................................................................................
e. Kunci Jawaban .................................................................................
2. KEGIATAN BELAJAR 2 .....................................................................
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ........................................................
b. Uraian Materi ...................................................................................
c. Kesimpulan .......................................................................................
d. Tugas ................................................................................................
e. Kunci Jawaban .................................................................................
3. KEGIATAN BELAJAR 3 .....................................................................
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran .........................................................
b. Uraian Materi ...................................................................................
c. Kesimpulan ......................................................................................
d. Tugas ................................................................................................
e. Kunci Jawaban .................................................................................
4. KEGIATAN BELAJAR 4 .....................................................................
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ........................................................
b. Uraian Materi ...................................................................................
c. Kesimpulan .......................................................................................
d. Tugas ................................................................................................
e. Kunci Jawaban .................................................................................
EVALUASI ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
PERISTILAHAN/GLOSARIUM
r : Pihak yang berada dalam posisi pemberi tugas, pihak inilah yang nantinya
memiliki/menggunakan bangunan
ltan : Pihak yang berada pada posisi penerima tugas perencanaan dari principal.
aktor : Pihak yang juga sebagai penerima tugas dari principal tapi dalam hal mewujudkan fisik
bangunan lapangan.
ltan : Suatu pihak yang bertanggung jawab mengawasi jalannya pembangunan yang dilaksanakan
oleh pemborong/pelaksana.
si : Bagian dasar dari sebuah bangunan yang merupakan tempat kedududukan berdirinya
sebuah bangunan.
plank : Papanukur, untuk menentukan peil/duga lantai dan letak-letak as-as dinding bangunan.
i keet : Tempat mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan bangunan.
ampang : Batu yang disusun sedemikian rupa, setebal 20 cm, disiram dengan pasir dan air sampai
padat dan celah-celah batu terisi seluruhnya.
: Plat atap beserta bis beton yang menyatu dengan tiang dan balok lantai.
Septik tank : Ruang (tangki) tempat menyimpan kotoran (tinja), dimana kotoran
tersebut dengan proses alami akan diteruskan ke sumur peresapan.
I. PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini terdiri dari 4 kegiatan belajar, yang mencakup: perhitungan rencana
anggaran biaya pada pendirian sebuah bangunan atau gedung.
B. PRASYARAT
Untuk mempelajari dan menguasai modul ini terlebih dahulu peserta diklat harus
mempunyai kemampuan dalam materi yang terdapat pada modul dasar-dasar enggambar teknik,
konstruksi gambar bangunan dan gambar perencanaan. Yakni semua peserta diklat telah mampu
untuk membaca gambar bestek beserta detail-detail dari gambar-gambar bestek.
Kemampuan awal ini sangat bermanfaat dalam menunjang penguasaan materi modul ini
secara cepat dan tepat sehingga sesuai sasaran yang diharapkan.
D. TUJUAN AKHIR
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang pengertian, tujuan dan fungsi Rencana
Anggaran Biaya (RAB), siswa diharapkan:
1) Menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi RAB.
2) Menjelaskan unsure-unsur yang terlibat dalam pembangunan.
3) Menjelaskan struktur organisasi dalam penyelenggara pembangunan.
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang gambar rencana, gambar kerja dan
perhitungan volume bangunan, siswa diharapkan dapat :
1) Menjelaskan tentang gambar rencana
2) Memahami rincian gambar bestek dan membaca gambar detail
3) Memahami bagian-bagian gambar detail
4) Mengidentifikasi bahan-bahan yang digunakan
5) Membaca gambar rencana dan gambar detail
6) Menghitung volume pekerjaan persiapan
7) Menghitung volume pekerjaan beton/dinding
8) Menghitung volume pekerjaan kap/atap
9) Menghitung volume pekerjaan plafon
10) Menghitung volume pekerjaan plesteran
11) Menghitung volume pekerjaan lantai
12) Menghitung volume pekerjaan pintu/lantai
13) Menghitung volume pekerjaan pengecatan
14) Menghitung volume pekerjaan perlengkapan dalam
15) Menghitung volume pekerjaan perlengkapan luar
II. PEMBELAJARAN
A. KEGIATAN BELAJAR
1. KEGIATAN BELAJAR I
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang pengertian, tujuan dan fungsi Rencana
Anggaran Biaya (RAB), siswa diharapkan :
1) Menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi RAB.
2) Menjelaskan unsure-unsur yang terlibat dalam pembangunan.
3) Menjelaskan struktur organisasi dalam penyelenggara pembangunan.
b. Uraian Materi
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah :
Ø Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain
yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
Anggaran biaya adalah :
Ø Harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat.
Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam penyusunan anggaran biaya antara lain :
a) Anggaran Biaya Kasar (Taksiran), sebagai pedomannya digunakan harga satuannya tiap
meter persegi luas lantai. Namun anggaran biaya kasar dapat juga sebagai pedoman dalam
penyusunan RAB yang dihitung secara teliti.
b) Anggaran Biaya Teliti, proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan
ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya.
Kewajiban :
a) Membayar ongkos bangunan
· Honorium perencana
· Honorium direksi
· Harga bangunan ditambah keuntungan pemborong
· Biaya pengurusan izin bangunan
b) Mengurus izin bangunan
c) Menunjukkan/menentukan perencana, direksi, dan pemborong
d) Menandatangani kontrak
e) Melakukan pengawasan dalam pelaksanaan
Hak :
a) Mendapatkan izin bangunan
b) Mendapatkan desain bangunan
c) Mendapatkan fisik bangunan
d) Mendapatkan bangunan pengawas
2) Perencana (Konsultan)
Adalah pihak yang berada pada posisi penerima tugas perencanaan dari principal, oleh karena
itu pihak ini harus ahli dalam hal perencanaan bangunan.
Syarat :
a) Berbentuk perorangan atau badan hokum
b) Ahli baangunan sehingga bias mewujudkan keinginan principal
Kewajiban :
a) Perencanaan berkewajiban untuk mewujudkan keinginan/ide principal kedalam bentuk
perencanaan (desain) baik dari segi konstruktif, arsitektoris, ekonomis dan fungsional.
b) Perencanaan berkewajiban mengumpulkan data dan syarat-syarat yang ada kaitannya
dengan tugas tersebut.
c) Perencanaan berkewajiban mendampingi principal dalam seleksi pemborong dan
pengawas.
Hak :
Perencanaan berhak mendapatkan honorium sesuai dengan ketentuan/perjanjian.
3) Kontraktor (Pemborong)
Adalah pihak yang juga sebagai penerima tugas dari principal tapi dalam hal mewujudkan
fisik bangunan lapangan.
Syarat :
a) Memiliki modal
b) Memiliki tenaga ahli
c) Memiliki peralatan
d) Bersifat perorangan/badan hokum
Kewajiban :
a) Mewujudkan fisik bangunan sesuai dengan bestek/gambar bestek dalam selang waktu yang
sudah ditetapkan.
b) Tunduk dari direksi sepanjang tidak bertentangan dengan pelaksanaan bestek.
c) Membuat laporan tentang perkembangan pekerjaan pada direksi.
d) Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.
Hak :
Pemborong berhak menerima kembali biaya bangunan ditambah dengan keuntungan tepat
pada waktunya sesuai dengan ketentuan/perjanjian.
4) Konsultan Pengawas
Adalah suatu pihak yang bertanggung jawab mengawasi jalannya pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemborong/pelaksana.
Syarat :
a) Berbentuk perseorangan atau badan hokum
b) Ahli dalam bidang masing-masing
c) Diangkat sekaligus merupakan orang kepercayaan principal
Kewajiban :
Konsultan pengawas berkewajiban mengawasi jalannya pekerjaan yang dilakukan
pemborong, sesuai dengan ketentuan yang terdapat didalam bestek dan gambar bestek.
Hak :
Konsultan pengawas berhak mendapatkan honorium sesuai dengan ketentuan dan perjanjian.
Struktur Organisasi Penyelenggara Pembangunan
Dalam melaksanakan suatu pembangunan terdapat dua badan pengelola, yaitu :
1) Konsultan Perencana
Adalah suatu bentuk badan usaha atau perorangan yang bergerak dan menjalankan usahanya
dalam bidang jasa konsultan perencana dan pengawasan.
Jenis-jenis pelayanan konsultan perencana antara lain :
a) Perencanaan umum
b) Jasa survey
c) Study kelayakan
d) Perencanaan teknik
e) Pengawasan
f) Manajemen
g) Penelitian
2) Kontraktor (pemborong)
Adalah suatu badan usaha atau perorangan yang melaksanakan pekerjaan pembangunan
dilapangan sesuai dengan kontrak kerja.
Kepala Proyek
d. Tugas
1) Apa yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya?
2) Apa yang dimaksud dengan anggaran biaya?
3) Dalammpenyusunan RAB ada 2 cara yang dapat dilakukan, coba jelaskan!
4) Apa tujuan dari pembuatan RAB ?
5) Apa saja fungsi dari RAB?
6) Jelaskan Unsur-unsur yang terlibat dalam penyelanggaran pembangunan
7) Jelaskan secara rinci bagaimana keterkaitan hubungan kerja antara konsultan dan
kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan
e. Kunci Jawaban
1) Yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya adalah :
· Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya
lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut
2) Yang dimaksud dengan anggaran biaya adalah :
· Harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat
3) Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam penyusunan anggaran biaya antara lain :
· Anggaran Biaya Kasar (Taksiran), sebagai pedomannya digunakan harga satuannya tiap
meter persegi luas lantai. Namun anggaran biaya kasar dapat juga sebagai pedoman dalam
penyusunan RAB yang dihitung secara teliti
· Anggaran Biaya Teliti, proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan
ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya.
4) Tujuan dari pembuatan RAB adalah :
· Untuk mengetahui harga bagian/item pekerjaan sebagai pedoman untuk mengeluarkan
biaya-biaya dalam masa pelaksanaan. Selain itu supaya bangunan yang akan didirikan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
5) Fungsi RAB adalah :
· Sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan dan sebagai alat pengontrol pelaksanaan
pekerjaan.
6) Unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan adalah :
· Principal (Owner), Adalah pihak yang berada dalam posisi pemberi tugas, pihak inilah
yang nantinya memiliki/mengguanakan bangunan tersebut.
· Perencana (Konsultan), Adalah pihak yang berada pada posisi penerima tugas perencanaan
dari principal, oleh karena itu pihak ini harus ahli dalam hal perencanaan bangunan.
· Kontraktor (Pemborong), Adalah pihak yang juga sebagai penerima tugas dari principal
tapi dalam hal mewujudkan fisik bangunan lapangan.
· Konsultan Pengawas, Adalah suatu pihak yang bertanggung jawab mengawasi jalannya
pembangunan yang dilaksanakan oleh pemborong/pelaksana.
7) Keterkaitan antara konsultan dengan kontraktor adalah :
· Konsultan dan kontraktor bersama-sama dalam mewujudkan suatu keinginan principal
dalam hal perencanaan yang dibuat konsultan dan mewujudkan fisiknya oleh kontraktor yaitu
dengan melaksanakan pekerjaan tersebut. Disampig saling koordinasi dan kerjasama dalam
pelaksanaan maupun pengawasan mereka juga mendapatkan haknya dari principal yaitu
honorium yang sesuai dengan ketentuannya.
f. Sumber/Referensi
1) P3GT, Buku Rencana Anggaran Jurusan Gambar Bangunan P3GT. Bandung.
2) Ibrahim, Bakhtiar. Buku Rencana dan Estimate Real of Cost, Penerbit Bumi Aksara.
2. KEGIATAN BELAJAR II
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang bestek, siswa diharapkan dapat :
1) Menjelaskan tentang perencanaan
2) Menjelaskan tentang bestek dan gambar bestek
3) Menjelaskan cara pelaksanaan pekerjaan
4) Menjelaskan tentang pelelangan dan macam-macam pelelangan
5) Memahami proses pelaksanan pelelangan
6) Menjelaskan pengertian anwyzing
7) Menjelaskan tentang penawaran dan syarat-syarat penawaran
b. Uraian Materi
Perencanaan
Adalah suatu bentuk proses pemberian pekerjaan dari principal kepada arsitek dalam
tahapan-tahapan pekerjaan dimulai dari perencana sampai dengan pengawasan pekerjaan
dengan memberikan pembayaran jasa kepada perencana menurut persentase harga bangunan.
Hal yang perlu diketahui :
· Maksud dan fungsi bangunan
· Luas tanah yang akan dibangun
· Mengetahui syarat-syarat dari instansi Pemda dalam hal bangunan
· Keadaan tanah
· Besar biaya dan keperluan
· Situasi
Adapun gambar (gambar bestek) yang harus disiapkan oleh arsiteks :
· Site plan
· Denah
· Tampak depan dan samping
· Potongan-potongan
· Rencana pondasi
· Rencana atap
· Gambar-gambar detail
Bestek
· Bestek berasal dari bahasa Belanda yang berarti peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan
suatu pekerjaan bangunan atau proyek.
· Bestek merupakan suatu peraturan yang mengikat atau uraian pekerjaan yang diuraikan
sedemikian rupa, terinci cukup jelas dan mudah dipahami.
· Bestek dibagi atas :
a. Peraturan umum
b. Peraturan administrasi
c. Peraturan dan teknis
Pelelangan
Setelah perencanaan selesai, tahap berikutnya pihak principal mengadakan penawaran
borongan pelaksanaan pekerjaan. Pemborong-pemborong dipanggil untuk mengajukan
penawaran atas pelaksanaan bangunan.
Cara pelelangan diatur/dituangkan dalam keputusan presiden
1) Pelelangan umum, pelelangan ini diberitahukan kepada pemborong-pemborong melalui
iklan-iklan atau surat kabar (massa media) yang lain serta mencantumkan syarat-syarat bagi
yang berhak mengikuti. Adapun keuntungannya yaitu mendapat harga yang murah karena
banyak penawar, tetapi mungkin akan mendapat pemborong yang kurang bonafid/tidak
berkualitas.
2) Pelelangan dibawah tangan (penunjukkan langsung). Dipanggil/ditunjuk satu pemborong
yang telah dipercaya kebonafiditasnya, sehingga memberikan harga penawaran secara wajar
atau relative tinggi karena tidak ada persaingan.
3) Pelelangan dengan undangan (terbatas), mengundang beberapa pemborong yang terbatas
jumlahnya unutk mengajukan penawaran. Bagi yang tidak memenuhi syarat prakualifikasinya
tidak akan diikutsertakan, sehingga bonafiditasnya terjamin. Keuntungannya principal
mendapatkan pemborong yang lulus pra kualifikasi, adanya persaingan penawaran dengan
harga relative rendah, harga sedang/wajar.
Pelaksanaan pelelangan
1) Syarat utama dalam pelaksanaan penawaran adalah arsitek sudah harus siap dengan bestek,
gambar bestek, lengkap dengan rencana biayanya, dan sudah diketahui/disahkan oleh
principal dan direksi.
2) Membuat dokumen tender (persiapan pelelangan) kemudian diadakan pengumuman dan
pemborong mengambil dokumen tender.
Dalam dokumen tender terdapat antara lain : gambar bestek, bestek dan pedoman surat
penawaran, syarat-syarat beserta lampirannya.
3) Diadakan prakualifikasi pemborong yang memperkenalkan diri.
4) Pelaksanaan pelelangan harus menurut ketentuan/undang-undang yang berlaku dan
keputusan presiden.
5) Pihak principal/direksi membentuk suatu kepanitiaan untuk pelaksanaan pelelangan.
6) Pelelangan bertugas pada prakualifikasi pemborong sampai dengan tahap
pelulusan/penetapan calon pemborong yang menang.
7) Panitia lelang menetapkan :
· System pemanggilan pemborong
· Hari dan tanggal anwyzing (penjelasan dan peninjauan lapangan)
· Syarat-syarat pemasukan surat penawaran/pelelangan
· Pengumuman pemenang lelang.
Anwyzing
1) Pada saat anwyzing dibuatkan berita acaranya guna memberikan gambaran kepada
pemborong bagaimana keadaan lapangan agar disesuaikan dengan besteknya.
2) Memberikan kesempatan pertanyaan kepada pemborong yang berhubungan dengan
pelaksanaan pembangunan (pekerjaannya, konstruksi serta biayanya).
3) Kemungkinan ada tambahan, atau perubahan dalam bestek dan dimasukkan dalam berita
acaranya. Tujuannya pada waktu penawaran pemborong dapat memperhitungkannya.
4) Berita acara anwyzing disahkan oleh ketua panitia dan disaksikan oleh wakil pemborong
yang hadir serta dibubuhi tanda tangannya masing-masing.
Penawaran
1) Penawaran dilakukan setelah anwyzing selesai dilaksanakan
2) Penawaran pemborong berdasarkan berita acara anwyzing dan dokumen tender.
3) Syarat-syarat penawaran dicantumkan dalam dokumen tender antara lain :
· Surat penawaran harus bermaterai dan dimasukkan pada amplop yang ukurannya telah
ditentukan serta dilak pada sisi sudut amplop. Pada amplop yang ukurannya telah ditentukan
serta dilak pada sisi sudut amplop yang disambung/dilem.
· Surat penawaran harus dilampiri : fiscal, NPWP, SIUJK, surat refrensi/pengaman
pemborong yangdisahkan oleh kepala proyek, referensi bank/jaminan bank, surat pernyataan
pemborong, rencana biaya, harga satuan, upah dan bahan, daftar analisa, daftar kebutuhan
alat, time schedule, metode pelaksanaan serta jadwal kedatangan alat, bahan dan tenaga kerja.
c. Kesimpulan
Sebelum pembangunan dilaksanakan tahap awal yang dilakukan adalah perencanaan.
Cara pelaksanaan pekerjaan ada tiga cara yaitu :
· Dikerjakan sendiri
· Diborongkan sebagian
· Pelelangan/tender
Setelah proses perencanaan selesai, principal kemudian mengadakan penawaran
borongan pekerjaan kepada pemborong (kontraktor) dengan proses pelelangan dibawah
tangan/penunjukkan, terbatas dan umum/bebas.
d. Tugas
1) Apa yang dimaksud dengan prosedur perencanaan ?
2) Sebutkan apa saja yang perlu kita ketahui bila melakukan perencanaan bangunan dan
langkah-langkahnya !
3) Jelaskan perbedaan bestek dan gambar bestek !
4) Jelaskan cara-cara pelaksanaan pekerjaan pembangun !
5) Jelaskan apa saja yang harus dipersiapkan sebelum dilaksanakannya pelelangan !
6) Perlukan anwyzing dilaksanakan ? jelaskan !
e. Kunci Jawaban
1) Yang dimaksud dengan prosedur perancanaan adalah suatu bentuk proses pemberian
pekerjaan dari principal kepada arsitek dalam tahapan-tahapan pekerjaan dimulai dari
perencana sampai dengan pengawasan pekerjaan dengan memberikan pembayaran jasa
kepada perencana menurut persentase harga bangunan.
2) Hal yang perlu diketahui bila melakukan perencanaan bangunan yaitu:
· Maksud dan fungsi bangunan
· Luas tanah yang akan dibangun
· Mengetahui syarat-syarat dari instansi Pemda dalam hal bangunan
· Keadaan tanah
· Besar biaya dan keperluan
· Situasi
Langkah-langkah dalam perencanaan :
· Sketsa bentuk
· Pra rencana
· Gambar bestek
· Gambar detail
· Bestek
· Rencana biaya
· Pelelangan
· Pelaksanaan
3) Bestek adalah peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau
proyek. bestek merupakan suatu peraturan yang mengikat atau uraian pekerjaan yang
diuraikan sedemikian rupa, terinci cukup jelas dan mudah dipahami. Bestek dibagi atas :
Peraturan umum, Peraturan administrasi, Peraturan dan teknis
4) Cara-cara pelaksanaan pembangunan yaitu :
· Dikerjakan sendiri, yaitu : pekerjaan yang dapat dilakukan langsung baik pengadaan bahan
dan pengaturan tenaga dapat dilakukan si pemilik, seperti bangunan yang sederhana.
· Diborongkan sebagian, yaitu : pemilik menyediakan bahan-bahan dan pelaksanaan
pekerjaan diserahkan kepada pemborong dengan perhitungan persentase pengawasan.
· Pelelangan, yaitu : pemberian pekerjaan dengan cara menyeleksi pemborong yang akan
melaksanakan pekerjaan pelelangan ini khususnya dilaksanakan untuk bangunan pemerintah
atau milik bersama.
5) Yang harus dipersiapkan sebelum dilaksanakan pelelangan yaitu :
Dokumen tender yang berisi:
· Bestek
· Gambar bestek
· Pedoman surat penawaran dan syarat-syarat beserta lampirannya.
6) Perlu, karena memberikan gambaran kepada pemborong bagaimana keadaan lapangan agar
disesuaikan dengan besteknya. Sehingga pemborong berkesempatan bertanya yang
berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan (pekerjaannya, konstruksi serta biayanya).
f. Literatur/Referensi
1) P3GT, Buku Rencana Anggaran Jurusan Gambar Bangunan P3GT. Bandung.
2) Ibrahim, Bakhtiar. Buku Rencana dan Estimate Real of Cost, Penerbit Bumi Aksara.
b. Uraian Materi
Gambar rencana menggambarkan bentuk konstruksi rencana suatu bangunan.
Pengertian Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu
satuan.
Uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci dalam menghitung besar volume
masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan detail.
Adapun uraian pekerjaannya yaitu :
· Pekerjaan persiapan
· Pekerjaan beto/dinding
· Pekerjaan kap/atap
· Pekerjaan plafon
· Pekerjaan plesteran
· Pekerjaan lantai
· Pekerjaan pintu/jendela
· Pekerjaan pengecatan
· Pekerjaan perlengkapan dalam
· Pekerjaan perlengkapan luar
Menghitung Volume Pekerjaan
Pekerjaan Rumus
1. Pekerjaan Persiapan
1) a. pembersihan lapangan V= Luas = panjang x lebar
b. pemasangan bouwlank V= Keliling = 2 (p+1)
2) Penggalian
a. Galian tanah pondasi V= Luas penampang galian x jumlah
panjang pondasi
b. Urugan kembali V= ¼ vvolume galian
3) Pas. Pondasi pada batu
a. Urugan pasir V= luas penampang urugan x jumlah
panjang podasi
b. Aanstampang batu kali V= luas penampang aanstampang x
jumlah panjang pondasi
c. Pas. Pondasi pada batu kali V= luas penampang pondasi x jumlah
panjang pondasi
2. Pekerjaan beton/dinding
1) Beton bertulang V= jumlah panjang sloof x luas
a. Beton sloof penampang sloof
V= panjang bola-bola
Pekerjaan Rumus
4. Pekerjaan plafon
1) Balok plafon
a. Rangka plafon dalam V= luas keseluruhan ruangan yang akan
dipasang plafon
b. Rangka plafon luar V= luas keseluruhan ruangan yang akan
dipasang plafon
2) Residu rangka plafon
a. Rangka plafon dalam V= panjang kayu rangka plafon dalam x
keliling kayu
b. Rangka plafon luar V= panjang kayu rangka plafon luar x
keliling kayu
3) Memasang plafon
a. Memasang plafond ala Luas plafon dalam/m2
b. Memasang plafon luar Luas plafon luar/m2
c. Les pinggir plafon luar Panjang les pinggir plafon/m
5. Pekerjaan plesteran
1) Pekerjaan plesteran 1 : 2 V= luas pas. Tembok 1 : 2 di atas lantai x
2
2) Pekerjaan plesteran 1 : 4 V= luas pas. Tembok 1 : 4 diatas lantai x
2
3) Afwarking beton V= keliling kolom x tinggi kolom x
jumlah kolom
6. Pekerjaan lantai
1) Urugan dibawah lantai
a. Urugan tanah bawah lantai V= panjang urugan tanah x tinggi urugan
tanah
b. Urugan pasir bawah lantai tinggi 5 V= panjang urugan pasir x tinggi urugan
cm/m2 pasir
Pekerjaan Rumus
2) Pasangan lantai
a. Pasangan lantai kerja 1:3:5 tinggi 5 V= luas pas. Lantai kerja
cm/m2
b. Pas. Lantai keramik 30/30 (ruangan) V= luas pas. Lantai keramik bagian
c. Pas. Lantai keramik 30/30 (teras) ruangan
d. Pas. Lantai keramik WC/KM V= luas pas. Lantai keramik bagian teras
……. Buah
Pekerjaan Rumus
10. Pekerjaan perlengkapan luar
1) Pek. Septictank kapasitas 15 orang + ……. Unit
resapan
2) Pek. Halaman
1. Rabat kerikil Luas rabat kerikil m2
2. Pek. Tanah humus tanam Volume pekerjaan m3
3. Pek. Taman bunga ……. Ls (lumpsum)
3) Pas. Pagar
a. Pagar dapur + pintu pagar ……. M1 panjang
b. Pagar samping kiri ……. M1 panjang
c. Pagar samping kanan ……. M1 panjang
c. Kesimpulan
Volume pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam
satu satuan. Dalam menghitung besar volume masing-masing pekerjaan, perhitungannya
harus sesuai dengan gambar bestek dan detail.
d. Tugas
Soal-soal :
1) Jelaskan pengertian volume pekerjaan beserta contohnya !
2) Jelaskanlah pengertian uraian volume pekerjaan.
3) Jelaskanlah uraian volume pekerjaan dalam membuat sebuah bangunan.
Tugas :
Hitunglah besar volume masing-masing pekerjaan berdasarkan gambar bestek rumah tinggal
type 45 yang telah diberikan !
e. Kunci Jawaban
1) Yang dimaksud dengan volume pekerjaan adalah :
menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.
Contoh : Volume pondasi batu kali = 25 m 3
Volume atap = 140 m3
2) Uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci dalam menghitung besar volume
masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan detail.
3) Adapun uraian pekerjaannya yaitu :
· Pekerjaan persiapan
· Pekerjaan beto/dinding
· Pekerjaan kap/atap
· Pekerjaan plafon
· Pekerjaan plesteran
· Pekerjaan lantai
· Pekerjaan pintu/jendela
· Pekerjaan pengecatan
· Pekerjaan perlengkapan dalam
· Pekerjaan perlengkapan luar
f. Literatur/Referensi
1) Ibrahim, Bakhtiar. (1994). Rencana dan Estimate Real of Cost, Penerbit Bumi Aksara.
2) S.W. Renngo. (2006). Menghitung Biaya Membuat Rumah, Penerbit Penebar Swadaya.
1. KEGIATAN BELAJAR IV
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang perhitungan harga satuan pekerjaan,
siswa diharapkan dapat :
1) Menjelaskan tentang harga satuan pekerjaan
2) Menganalisa bahan dan upah suatu pekerjaan
3) Membuat harga satuan bahan dan upah pekerjaan
4) Menjelaskan tentang analisa SNI (standar nasional Indonesia)
b. Uraian Materi
Setelah semua pekerjaan penghitungan volume selesai dilakukan, pekerjaan
selanjutnya adalah memasukkan volume yang sudah dihitung tersebut kedalam daftar volume
pekerjaan, daftar harga satuan bahan, dan daftar upah pekerja. Daftar-daftar tersebut dapat
menjadi acuan sehingga memudahkan menghitung volume, biaya dan pelaksanaan
pembangunan.
Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan
perhitungan analisis. Dalam menyusun harga satuan pekerjaan,
Analisa bahan suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya volume masing-masing
bahan, serta biaya yang digunakan.
Contoh :
Daftar harga satuan bahan :
NO URAIAN SATUAN BAHAN
1. Batu kali Rp 6000/m3
2. Semen Rp 4500/zak
3. Pasir Rp 6000/m3
Bahan
1.2 m3 batu kali @ Rp 6000 = Rp7200
0.12 tong semen @ 170 kg = 4,0712 zak @ Rp 4500 = Rp 18.312,75
0.522 m3 pasir @ Rp 6000 = Rp 3.132
= Rp 28. 653,75
Analisa upah suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan,
serta biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Contoh :
Daftar harga satuan upah
NO URAIAN SATUAN UPAH
1. Tukang batu Rp 3.500/hari
2. Pekerja Rp 2.500/hari
3. Mandor Rp 3.500/hari
4. Kepala tukang batu Rp 4.000/hari
Upah
1,2 Tukang batu @ Rp 3.500 = Rp 4.200
0,12 Kepala tukang batu @ Rp 4.000 = Rp 480
0,522 Pekerja @ Rp 2.500 = Rp 9.000
0,18 Mandor @ Rp 3.500 = Rp 630
= Rp 14. 310
c. Kesimpulan
d. Tugas
Pertanyaan :
1) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan analisa bahan suatu pekerjaan, beserta contohnya ?
2) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan, beserta contohnya ?
3) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan analisa harga satuan suatu pekerjaan, beserta
contohnya ?
Tugas lanjutan :
Setelah semua pekerjaan penghitungan volume rumah type 45 selesai dilakukan, pekerjaan
selanjutnya adalah memasukkan volume yang sudah dihitung tersebut kedalam daftar volume
pekerjaan. Berdasarkan daftar harga satuan bahan dan daftar upah pekerja, buatlah daftar
analisis suatu pekerjaannya !
e. Kunci Jawaban
1) Analisa bahan suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya volume masing-masing
bahan, serta biaya yang digunakan.
Contoh :
Bahan
1.2 m3 batu kali @ Rp 6000 = Rp7200
0.12 tong semen @ 170 kg = 4,0712 zak @ Rp 4500 = Rp 18.312,75
0.5223 pasir @ Rp 6000 = Rp 3.132
= Rp 28. 653,75
2) Analisa upah suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan,
serta biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Contoh :
Upah
1,2 Tukang batu @ Rp 3.500 = Rp 4.200
0,12 Kepala tukang batu @ Rp 4.000 = Rp 480
0,522 Pekerja @ Rp 2.500 = Rp 9.000
0,18 Mandor @ Rp 3.500 = Rp 630
= Rp 14. 310
3) Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan
perhitungan analisis.
Contoh :
· Batu kali Rp 6000/m3
· Semen Rp 4500/zak
· Pasir Rp 6000/m3
f. Literatur/Referensi
1) Ibrahim, Bakhtiar. (1994). Rencana dan Estimate Real of Cost, Penerbit Bumi Aksara
2) S.W. Renggo. (2006). Menghitung Biaya Membuat Rumah, penerbit Penebar Swadaya
3) Kimpraswil, Daftar Harga Satuan Analisa Bahan dan Upah
4) Kimpraswil, Daftar Harga Bahan Eceran
III. EVALUASI
SOAL
1) Apa yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya?
2) Apa yang dimaksud dengan anggaran biaya?
3) Dalammpenyusunan RAB ada 2 cara yang dapat dilakukan, coba jelaskan!
4) Jelaskan perbedaan bestek dan gambar bestek !
5) Jelaskan cara-cara pelaksanaan pekerjaan pembangun !
6) Jelaskan pengertian volume pekerjaan beserta contohnya !
7) Jelaskanlah pengertian uraian volume pekerjaan.
8) Jelaskanlah uraian volume pekerjaan dalam membuat sebuah bangunan.
9) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan analisa bahan suatu pekerjaan, beserta contohnya?
10) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan, beserta contohnya?
KUNCI JAWABAN
1) Yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya adalah :
· Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya
lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut
2) Yang dimaksud dengan anggaran biaya adalah :
· Harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat
3) Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam penyusunan anggaran biaya antara lain :
· Anggaran Biaya Kasar (Taksiran), sebagai pedomannya digunakan harga satuannya tiap
meter persegi luas lantai. Namun anggaran biaya kasar dapat juga sebagai pedoman dalam
penyusunan RAB yang dihitung secara teliti
· Anggaran Biaya Teliti, proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan
ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya.
4) Bestek adalah peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau
proyek. bestek merupakan suatu peraturan yang mengikat atau uraian pekerjaan yang
diuraikan sedemikian rupa, terinci cukup jelas dan mudah dipahami. Bestek dibagi atas :
Peraturan umum, Peraturan administrasi, Peraturan dan teknis
5) Cara-cara pelaksanaan pembangunan yaitu :
· Dikerjakan sendiri, yaitu : pekerjaan yang dapat dilakukan langsung baik pengadaan bahan
dan pengaturan tenaga dapat dilakukan si pemilik, seperti bangunan yang sederhana.
· Diborongkan sebagian, yaitu : pemilik menyediakan bahan-bahan dan pelaksanaan
pekerjaan diserahkan kepada pemborong dengan perhitungan persentase pengawasan.
· Pelelangan, yaitu : pemberian pekerjaan dengan cara menyeleksi pemborong yang akan
melaksanakan pekerjaan pelelangan ini khususnya dilaksanakan untuk bangunan pemerintah
atau milik bersama.
6) Yang dimaksud dengan volume pekerjaan adalah :
menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.
Contoh : Volume pondasi batu kali = 25 m 3
Volume atap = 140 m3
7) Uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci dalam menghitung besar volume
masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan detail.
8) Adapun uraian pekerjaannya yaitu :
· Pekerjaan persiapan
· Pekerjaan beto/dinding
· Pekerjaan kap/atap
· Pekerjaan plafon
· Pekerjaan plesteran
· Pekerjaan lantai
· Pekerjaan pintu/jendela
· Pekerjaan pengecatan
· Pekerjaan perlengkapan dalam
· Pekerjaan perlengkapan luar
PETUNJUK PENILAIAN
IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
http://debiqncay.blogspot.com/2011/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Pertama-tama akan kita mulai Cara Perhitungan Volume Pekerjaan dari "Pekerjaan
Persiapan".
I. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Pengukuran
Sebelum memulai pekerjaan, sebaiknya kita melakukan pengukuran ulang untuk menentukan
posisi/letak dari bangunan dengan melakukan pengukuran batas-batas terhadap ukuran tanah
lokasi tempat akan dibangun, agar kita mengetahui dengan pasti posisi rumah terhadap
ukuran tanah.
Volume pengukuran dapat dihitung secara satuan lumpsum, sebagai contoh : Pengukuran
Ulang diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, maka perhitungannya adalah : upah
tukang Rp.50.000/hari, maka biaya yang dibutuhkan : Rp.50.000 x 2 hari x 2 tukang =
Rp.200.000,-
Pekerjaan Bouwplank
Yang dimaksud dengan Bouwplank adalah suatu pekerjaan awal untuk digunakan membantu
menentukan As atau letak titik dari pondasi bangunan yang akan dibuat, dengan cara
membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat
dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling sisi luar denah rencana bangunan,
bouwplank dibuat dengan jarak 1 meter dari rencana galian pondasi terluar bangunan.Sebagai
contoh : ukuran masa bangunan adalah 7 m x 10 m , maka volume bowplank adalah (7m x 2)
+ (10m x 2)= 34 m’Satuan Volume Bouwplank adalah meter lari (m’).
Pekerjaan menggali tanah yang akan digunakan untuk pembuatan pondasi, ukuran kedalaman
dan lebarnya galian tanah tergantung oleh bentuk dan jenis Pondasi yang akan digunakan.
Misal lebar bawah Pondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm
kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh
keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm,
maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3.
Pekerjaan mengurug lantai bangunan dengan menggunakan tanah sisa bekas galian pondasi,
septic tank atau tanah merah yang di ambil dari luar lokasi.
Perhitungan volume dihitung berdasarkan luas lantai bangunan yang akan diurug tanah
dikalikan dengan rencana ketinggian lantai bangunan (tinggi rencana lantai dari tinggi tanah
eksisting).
Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian,
contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.
Lantai Kerja adalah jenis pekerjaan yang letaknya dibawah Pondasi Tapak Beton (Cakar
Ayam).
Cara menghitung Volume nya adalah : Luas permukaan bawah Pondasi Tapak Beton
dikalikan dengan ketebalan adukan Semen + Pasir. Volume Lantai kerja dengan satuan m3.
Pekerjaan Pasir Urug dilakukan sebelum pekerjaan Pondasi batu kali dimulai, pasir urug
digunakan untuk alas dari pondasi batu kali. Ketebalan Pasir urugan dalah 10 cm, cara
menghitung Volume nya adalah : Luas permukaan bawah Pondasi batu kali dikalikan dengan
ketebalan pasir urug.
Pondasi yang kami maksud disini adalah Pondasi batu kali untuk bangunan rumah satu lantai.
cara menghitung volume Pasangan Pondasi adalah : Jumlah sisi sejajar penampang pondasi
batu kali dikalikan dengan setengah ketinggian pondasi batu kali dikalikan panjang pekerjaan
pondasi batu kali yang direncanakan.
http://gianscarrier.blogspot.com/2010/03/cara-penghitungan-volume-pekerjaan-1.html