Anda di halaman 1dari 48

Pekerjaan Kusen ,Pintu ,Dan Jendela

Pekerjaan kusen, pintu, dan jendela dilaksan


akan bersamaan dengan pemasangan dinding bata. Fungsi kusen adalah sebagai
rangka utama untuk meletakkan atau menggantungkan daun pintu, daun jendela, dan
asesoris lainnya.
Berikut ini dilampirkan gambar denah letak tipe kusen, pintu, clan jendela. Dengan
melihat denah letak tipe kusen maka pelaksanaan pekerjaan, perhitungan volume, dan
pengecekan pada akhir pengerjaan akan lebih mudah.

Kusen Kayu
Pekerjaan kusen merupakan pekerjaan kayu halus, karena akan menentukan baik
tidaknya nilai fisik bangunan rumah tersebut. Pada umumnya kusen terbuat dari bahan
kayu berukuran 5 cm x 10 cm, 6 cm x 12 cm, dan 6 cm x 15 cm. Sebelum pekerjaan kusen
dilaksanakan, bahan kayu yang dipakai harus dikeringkan terlebih dahulu, baik kering angin
maupun kering oven. Pengeringan ini dilakukan untuk menghindari penyusutan kayu setelah
kusen dipasang. Volume kusen dihitung dengan satuan m3.
Rumus : V = L x p
=(bxh)p
Dimana :
V = volume kusen
L = luas penampang kayu
p = panjang kayu
b = lebar penampang kayu
h = tinggi penampang kayu

B. Pekerjaan Daun Pintu dan Jendela

Daun pintu berfungsi sebagai sirkulasi manusia, barang, dan udara. Daun pintu
dibuat dengan berbagai ukuran standar, yaitu 72 cm x 202 cm, 82 cm x 202 cm, dan 82
cm x212 cm.
Daun jendela berfungsi sebagai mediator pertukaran udara dan penerang
ruangan. Selain itu, daun jendela juga menjadi salah satu faktor yang dapat memperindah
tampilan bangunan rumah secara keseluruhan.
1. Pekerjaan Daun Pintu Panel Multiplek
Daun pintu panel multiplek bisa dihitung dengan satuan buah atau m2.
Rumus : V = l x h x ∑p
Dimana :
V = volume daun pintu
I = lebar daun pintu
h = tinggi daun pintu
∑p = jumlah pintu
2. Pekerjaan Daun Pintu Garasi
Daun pintu garasi berfungsi sebagai akses keluar masuk mobil,
manusia, barang, Berta sirkulasi udara. Daun pintu bisa dibuat dengan
berbagai ukuran sesuai luas ruang garasi. Volume daun pintu panel garasi bisa
dihitung dengan satuan buah atau m2.

Rumus : V = l x h x ∑p

Dimana :
V = volume daun pintu garasi
I = lebar daun pintu
h = tinggi pintu
∑p = jumlah daun pintu garasi

2. Pekerjaan Daun Pintu Kaca

Daun pintu kaca bisa dihitung dengan satuan buah atau m2. Daun pintu kaca
menggunakan satuan m2.

Rumus : V = l x h x ∑p

Dimana :

V = volume daun pintu kaca


I = lebar daun pintu
h = tinggi daun pintu
∑p = jumlah daun pintu kaca

2. Pekerjaan daun pintu PVC

Daun pintu PVC digunakan pada ruang KM (WC) atau tempat yang
lembab. Daun pintu PVC dibuat dengan pasangan kusen PVC atau pabrikasi.
Daun pintu PVC didapatkan langsung di toko bahan bangunan dengan berbagai
bentuk, motif, dan warna. Daun pintu PVC dihitung dengan satuan buah. Volume
pintu PVC dapat dihitung dengan cara menjumlahkan semua pintu PV

Rumus : V = ∑ p PVC

Dimana :

V = volume daun pintu PVC


∑p PVC = jumlah pintu PVC

2. Pekerjaan daun jendela

Pada rumah yang sedang dihitung biaya pembangunannya terdapat beberapa


tipe daun jendela. Daun jendela dihitung dengan satuan buah atau m2.

Rumus : V = lxhx∑dj

Dimana :

V = volume Daunjendela
I = lebar daun jendela
h = tinggi daun jendela
∑ dj = jumlah daun jendela

Tipe daun jendela pada bangunan yang sedang dihitung ini terdiri dari beberapa tipe
atau juga dapat di hitung dengan rumus sbb:

Rumus : ∑ V total = ∑ Vdj

Dimana :

∑V total = volume seluruh tipe daun jendela


∑Vdj = jumlah volume daun jendela
C. Pekerjaan Boven Ligh

Boven ligh merupakan ventilasi yang terletak di atas pintu maupun jendela yang
berfungsi sebagai sirkulasi udara dan penerang ruangan. Bentuknya lebih kecil dari
jendela. Volume boven ligh dihitung dengan satuan buah.
Rumus : V total = ∑ boven light

Dimana :
V = volume boven ligh
∑ boven ligh = jumlah boven ligh

D. Pekerjaan Kusen Sopi-sopi

Kusen sopi-sopi teras pada materi ini adalah berdiameter 40 cm. Kusen sopi-sopi
merupakan aksen variasi rumah bagian depan yang terletak di sopi-sopi agar rumah bagian
depan terlihat lebih estetis/ menarik. Volume kusen sopi-sopi dihitung dengan satuan buah.
Rumus : V = ∑ k

V = volume sopi - sopi


∑ k I sopi - sopi = jumlah sopi - sopi
http://i-love-teknik-sipil.blogspot.com/2011/03/menghitung-volume-pekerjaan-kusen-
pintu.html

PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

Pekerjaan pasangan dinding bata dilaksanakan setelah pekerjaan sloff beton.pasangan


dinding berfungsi Sebagai pembagai atau penyekat antara ruangan satu dengan yang
lainnya yang di rencanakan .setelah pemasangan dinding selesai di lanjutkan,pekerjaan
plesteran dinding supaya Dinding terlihat rapi dan mempunyai permukaan rata.
1. Pasangan dinding
Pasangan dinding bata merah pada umumnya di pasang dengan perbandingan adukan
1 semen : 3 pasir atau 1 semen : 5 pasir. Adukan 1 semen : pasir di pakai pada
tempat-tempat yang kedap air,seperti dinding KM (WC) setinggi 150 cm dari lantai.
Adukan 1 semen : 5 pasir dipasang di atas dinding bata trasram. Pasanagn bata
merah 1 : 3 setinggi 40 cm di pasang sepanjang tembok diatas beton sloof.volume
dinding bata merah di hitung dengan satuan m2 .
Volume pasangan dinding bata merah 1 : 3 sbb:
V = h x p – L pintu

Keterangan :
V = volume pasangan dinding bata merah
h = tinggi dinding
p = panjang dinding trasram
L = lubang kusen

DI DALAM PERHITUNGAN DIDNDING BATA MERAH :


DINDING BATA MERAH 1:3
Voume pasangan dinding bata merah adukan 1 ; 3 di gunakan pada KM (WC)
setinggi 150 – 160 cm di hitung :
V=hxp

Kemudian kedua volume pasangan dinding bata merah 1 : 3 Di jumlahkan sehingga di


peroleh keseluruhan volume dinding bata merah 1 : 3
∑V = V 1 + V 2

Keterangan :
∑V = volume pasangan dinding bata merah 1 : 3 keseluruhan
V 1 = volume pasangan dinding bata merah 1 : 3 setinggi 30 cm
V 2 = volume pasangan dinding bata merah 1 : 3 setinggi 160 cm
h = tinggi dinding trasram
p = panjang dinding trasram
L pintu = luas pintu KM (WC)
DINDING BATA MERAH 1 : 5

Pasangan dinding bata merah adukan 1:5 di pasang sepanjang dinding ,setelah
pasangan trasram. Volume pasangan dinding batamerah1 : 5 dihitung dengan satuan m².
Volume pasangan dinding batamerah1 : 5.:
V = h x p - ∑Lpj
Keterangan :
V = volume pasangan dinding batamerah1 : 5
h = tinggi dinding bata 1: 5
p = panjang dinding bata1 : 5
∑L pj = jumlah seluruh luas pintu dan jendela

PASANGAN BATA ROLAG

Pasangan dinding bata rolag biasa dipasang di bagian tepi teras atau tangga.
Pasangan bata ini berfungsi sebagai pembatas dan penyangga tepi lantai, agar lantai tidak
mengalami penurunan serta memudahkan dalam pekerjaan pemasangan lantai keramik.
Perbandingan pemasangan bata rolag adalah 1 semen : 3 pasir. Volume pasangan bata rolag
dihitung dengan satuan m².

Rumus Volume pasangan bata rolag :


V=hxp

Keterangan :
V = Volume pasangan bata rolag
h = tinggi bata rolag
p = panjang teras

B. PLESTERAN DAN ACIAN


Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan dindng bata merah sebagai
pelapis pasangan dinding bata agar tampak lebih rapi. Ketebalan plesteran antara 1,5 sampai
2cm. sama pada pasangan dinding bata merah adukan plesteran 1 : 3 untuk trasram dan
adukan 1 : 5 dipasang di atas trasram. Pekerjaan peteran dilakukan dengan system yang benar
,baik dan padat sehingga hasilnya terlihat lurus dan memiliki permukaan yang merata. Hal ini
dilakukan agar di dalam pekerjaan pengacian (ACI) menjadi mudah.

1. PLESTERAN dan ACIAN


Plesteran dan aci dinding bata dengan adukan 1 semen : 3 pasir digunakan 30 cm di
atas beton sloof. Volume plesteran dan ACI dihitung dengan satuan m².
Rumus volume plesteran 1 : 3
V (1: 3) = H plesteran x P plesteran – L pintu
Atau
Vs = ∑Vt x 2

Keterangan :
Vs = volume plesteran dinding trasram di atassloof
H plesteran = tinggi plesteran dinding trasram
P plesteran = panjang plesteran dinding trasram
∑Vt = jumlah seluruh volume dinding trasram
Catatan :
∑ V plesteran dan aci 1: 3 adalah jumlah volume plesteran dan acian dengan
ketinggian 150 cm yang ada pada KM (WC) dan volume plesteran dan acian pada ketinggian
30 cm
2. PLESTERAN dan ACIAN 1 : 5
Volume plesteran dan acian1 : 5 dihitung dengan satuan m².dan dikerjakan pad
plesteran dan acian pada pekerjaan pasangan dinding 1 : 5

http://i-love-teknik-sipil.blogspot.com/2011/03/cara-menghitung-volume-pekerjaan.html

Membuat Time Schedule Dan Mencari Kurva S


1.Membuat Time Schedule Dan Mencari Kurva S

Setelah kita menghitung Analisis Rencana Anggaran Biaya langkah selanjutnya ialah
membuat time schedule serta mencari kurva S nya.

Time schedule ialah gambaran dari prosentase bobot pada setiap pekerjaan dan progres dari
suatu bobot pekerjaan pada suatu proyek.dimana pada setiap prosentase bobot pekerjaan akan
diketahui jumlah kebutuhan dana pada suatu proyek.

Kurva s ialah penggambaran kemajuan kerja (bobot %) kumulatif pada sumbu vertikal
terhadap waktu pada sumbu horisontal. Bertujuan untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan
proyek apakah sesuai, lambat, ataupun lebih dari yang direncanakan.

Bobot kegiatan adalah nilai persentase proyek dimana penggunaannya dipakai untuk
mengetahui kemajuan proyek tersebut.
Bobot prosentase ialah prosentase pekerjaan pada suatu proyek yang di dapat dari hasil bagi
antara jumlah total seluruh volume pekerjaan dengan jumlah total per kelompok volume
pekerjaa dan di kali 100.

Bobot(%) = ∑ seluruh volume pekerjaan / ∑ per kelompok volume pekerjaan X 100.

Total (%) ialah jumlah total dari seluruh bobot prosentase yang mana nilai totalnya harus
100%.

Waktu pelaksanaan merupakan lama pelaksanaan dari suatu pekerjaan dimana lama
pekerjaan ini di evaluasi pada setiap 1 minggu.
Rencana fisik per minggu merupakan jumlah total prosentase pekerjaan dalam 1 minggu
Rencana fisik komulatif merupakan jumlah komulatif prosentase pekerjaan dari awal minggu
sampai akhir pelaksanaan proyek itu di laksanakan.

http://i-love-teknik-sipil.blogspot.com/2011/04/membuat-time-schedule-dan-mencari-
kurva.html

Menghitung Kebutuhan CAT

2 Votes
Hampir semua dinding mengggunakan finishing cat. Kelebihan dari cat adalah mempunyai
banyak macam warna dan mudah diaplikasikan pada dinding luar atau dinding dalam. Cat
yang baik harus dapat melapisi permukaan dinding dan dapat melekat dengan baik.
Cat dinding sesuai fungsi ada 2 macam yaitu :
 Cat Interior untuk mengecat dinding dalam, dimana harus aman, tidak mengganggu
kesehatan, tidak beracun dan ramah lingkungan
 Cat Exterior untuk mengecat dinding luar, dimana harus tahan cuaca panas, tahan air,
tahan jamur dan lumut.
Hal ini membuat harga Cat Exterior lebih mahal dibandingkan Cat Interior. Dalam hal jumlah
warna Cat Exterior lebih sedikit dibandingkan Cat Interior
Peralatan yang dapat digunakan untuk mengecat seperti :
* kuas, cocok untuk bidang yang kecil
* roller, untuk pengecatan yang lebih cepat
* alat semprot, cocok untuk celah yang sempit
Banyak yang belum tahu. Berapa kebutuhan Cat suatu ruangan ?
Bila anda ingin membeli Cat. Ini ada Tip praktis.
Cara menghitung kebutuhan Cat.
Cat dihitung dalam satuan liter
Rumus :
Kebutuhan Cat = Luas Dinding / luas 1 liter
Standard pemakaian cat (10 – 12) m2/liter, tiap pelapisan.
Misalnya ruangan dengan ukuran 3m x 4m. dengan tinggi dinding 3m.
Kebutuhan Cat adalah
= (2 x (3m + 4m)) x 3m / (12 m2/liter)
= 14 m x 3m / (12 m2/liter)
= 42 m2 / (12 m2/liter)
= 3.5 liter
Artinya kebutuhan Cat untuk ruangan 3m x 4m.
untuk 1x pelapisan butuh 3,5 liter
untuk 2x pelapisan butuh 7 liter atau 3 kaleng cat @ 2,5 liter
Catatan :
 1 Kaleng Cat berisi 2,5 liter, ada juga yang 5 liter.
 1 Pail (= ember) Cat berisi 20 liter.
 Pelarutan atau pengeceran dengan menambahkan air bersih 5%-25% dari jumlah cat.
Aduk hingga rata sebelum digunakan.
 Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang sempurna, dibutuhkan minimum 2x
pelapisan.
 Bila anda membeli cat dalam satuan kg
Rumus diatas dikalikan koeffisien 1.4
untuk 1 x pelapisan butuh 3,5 liter x 1.4 = 4.9 kg
untuk 2 x pelapisan butuh 7 liter x 1.4 = 9.8 kg
 Cara menghitung luas dinding yang akan di Cat, masih kasar, karena belum dikurangi
dengan lubang pada dinding seperti : pintu, jendela, lubang angin dsb.

http://worldwideword.wordpress.com/2010/06/21/menghitung-kebutuhan-cat/

DAFTAR ISI

JUDUL .....................................................................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
GLOSARIUM / PERISTILAHAN .........................................................................
PENDAHULUAN ..................................................................................................
A. DISKRIPSI JUDUL ....................................................................................
B. PRASYARAT .............................................................................................
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ....................................................
D. TUJUAN AKHIR MODUL ........................................................................
PEMBELAJARAN ..................................................................................................
A. KEGIATAN BELAJAR ..............................................................................
1. KEGIATAN BELAJAR 1 .....................................................................
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ........................................................
b. Uraian Materi ...................................................................................
c. Kesimpulan ......................................................................................
d. Tugas ................................................................................................
e. Kunci Jawaban .................................................................................
2. KEGIATAN BELAJAR 2 .....................................................................
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ........................................................
b. Uraian Materi ...................................................................................
c. Kesimpulan .......................................................................................
d. Tugas ................................................................................................
e. Kunci Jawaban .................................................................................
3. KEGIATAN BELAJAR 3 .....................................................................
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran .........................................................
b. Uraian Materi ...................................................................................
c. Kesimpulan ......................................................................................
d. Tugas ................................................................................................
e. Kunci Jawaban .................................................................................
4. KEGIATAN BELAJAR 4 .....................................................................
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ........................................................
b. Uraian Materi ...................................................................................
c. Kesimpulan .......................................................................................
d. Tugas ................................................................................................
e. Kunci Jawaban .................................................................................
EVALUASI ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

PERISTILAHAN/GLOSARIUM

r : Pihak yang berada dalam posisi pemberi tugas, pihak inilah yang nantinya
memiliki/menggunakan bangunan

ltan : Pihak yang berada pada posisi penerima tugas perencanaan dari principal.

aktor : Pihak yang juga sebagai penerima tugas dari principal tapi dalam hal mewujudkan fisik
bangunan lapangan.

ltan : Suatu pihak yang bertanggung jawab mengawasi jalannya pembangunan yang dilaksanakan
oleh pemborong/pelaksana.

si : Bagian dasar dari sebuah bangunan yang merupakan tempat kedududukan berdirinya
sebuah bangunan.

plank : Papanukur, untuk menentukan peil/duga lantai dan letak-letak as-as dinding bangunan.
i keet : Tempat mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan bangunan.

ampang : Batu yang disusun sedemikian rupa, setebal 20 cm, disiram dengan pasir dan air sampai
padat dan celah-celah batu terisi seluruhnya.

: Plat atap beserta bis beton yang menyatu dengan tiang dan balok lantai.

Septik tank : Ruang (tangki) tempat menyimpan kotoran (tinja), dimana kotoran
tersebut dengan proses alami akan diteruskan ke sumur peresapan.

I. PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul ini terdiri dari 4 kegiatan belajar, yang mencakup: perhitungan rencana
anggaran biaya pada pendirian sebuah bangunan atau gedung.

Pada kegiatan belajar 1. membahas tentang pengertian,unsur-unsur dan struktur


organisasi dalam penyelenggaraan pembangunan, kegiatan belajar 2. membahas tentang
bestek. kegiatan belajar 3. gambar rencana, gambar kerja dan perhitungan volume bangunan,
dan kegiatan belajar 4. membahas tentang perhitungan harga satuan.

B. PRASYARAT

Untuk mempelajari dan menguasai modul ini terlebih dahulu peserta diklat harus
mempunyai kemampuan dalam materi yang terdapat pada modul dasar-dasar enggambar teknik,
konstruksi gambar bangunan dan gambar perencanaan. Yakni semua peserta diklat telah mampu
untuk membaca gambar bestek beserta detail-detail dari gambar-gambar bestek.

Kemampuan awal ini sangat bermanfaat dalam menunjang penguasaan materi modul ini
secara cepat dan tepat sehingga sesuai sasaran yang diharapkan.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Pelajarilah kegiatan belajar dalam modul ini secara berurutan karena kegiatan belajar
disusun berdasarkan urutan yang perlu dilalui.
2. Bila anda sudah mendapat nilai minimum 65 dalam latihan pada akhir kegiatan belajar anda
boleh meneruskan pada kegiatan berikutnya.
3. Usahakan kegiatan belajar dan latihan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Bertanyalah kepada guru/pembimbing anda bila mengalami kesulitan dalam memahami
materi belajar maupun kegiatan latihan.
5. Anda dapat menggunakan buku lain yang sejenis bila dalam modul ini kurang jelas.
6. Dalam melakukan perhitungan, anda harus melakukan perhitungan dengan tepat dan
menyesuaikan satuan yang tepat pada setiap perhitungan.
7. Perhitungan harus sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar bestek.

D. TUJUAN AKHIR

Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang pengertian, tujuan dan fungsi Rencana
Anggaran Biaya (RAB), siswa diharapkan:
1) Menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi RAB.
2) Menjelaskan unsure-unsur yang terlibat dalam pembangunan.
3) Menjelaskan struktur organisasi dalam penyelenggara pembangunan.

Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang bestek, siswa diharapkan dapat:


1) Menjelaskan tentang perencanaan
2) Menjelaskan tentang bestek dan gambar bestek
3) Menjelaskan cara pelaksanaan pekerjaan
4) Menjelaskan tentang pelelangan dan macam-macam pelelangan
5) Memahami proses pelaksanan pelelangan
6) Menjelaskan pengertian anwyzing
7) Menjelaskan tentang penawaran dan syarat-syarat penawaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang gambar rencana, gambar kerja dan
perhitungan volume bangunan, siswa diharapkan dapat :
1) Menjelaskan tentang gambar rencana
2) Memahami rincian gambar bestek dan membaca gambar detail
3) Memahami bagian-bagian gambar detail
4) Mengidentifikasi bahan-bahan yang digunakan
5) Membaca gambar rencana dan gambar detail
6) Menghitung volume pekerjaan persiapan
7) Menghitung volume pekerjaan beton/dinding
8) Menghitung volume pekerjaan kap/atap
9) Menghitung volume pekerjaan plafon
10) Menghitung volume pekerjaan plesteran
11) Menghitung volume pekerjaan lantai
12) Menghitung volume pekerjaan pintu/lantai
13) Menghitung volume pekerjaan pengecatan
14) Menghitung volume pekerjaan perlengkapan dalam
15) Menghitung volume pekerjaan perlengkapan luar

Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang perhitungan harga satuan pekerjaan,


siswa diharapkan dapat :
1) Menjelaskan tentang harga satuan pekerjaan
2) Menganalisa bahan dan upah suatu pekerjaan
3) Membuat harga satuan bahan dan upah pekerjaan
Menjelaskan tentang analisa SNI (standar nasional Indonesia)

II. PEMBELAJARAN

A. KEGIATAN BELAJAR

1. KEGIATAN BELAJAR I
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang pengertian, tujuan dan fungsi Rencana
Anggaran Biaya (RAB), siswa diharapkan :
1) Menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi RAB.
2) Menjelaskan unsure-unsur yang terlibat dalam pembangunan.
3) Menjelaskan struktur organisasi dalam penyelenggara pembangunan.
b. Uraian Materi
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah :
Ø Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain
yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
Anggaran biaya adalah :
Ø Harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat.
Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam penyusunan anggaran biaya antara lain :
a) Anggaran Biaya Kasar (Taksiran), sebagai pedomannya digunakan harga satuannya tiap
meter persegi luas lantai. Namun anggaran biaya kasar dapat juga sebagai pedoman dalam
penyusunan RAB yang dihitung secara teliti.
b) Anggaran Biaya Teliti, proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan
ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya.

Tujuan dari pembuatan RAB adalah :


Ø Untuk mengetahui harga bagian/item pekerjaan sebagai pedoman untuk mengeluarkan biaya-
biaya dalam masa pelaksanaan. Selain itu supaya bangunan yang akan didirikan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Fungsi RAB adalah :


Sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan dan sebagai alat pengontrol pelaksanaan pekerjaan.

Unsur-unsur yang Terlibat dalam Pembangunan


1) Principal (Owner)
Adalah pihak yang berada dalam posisi pemberi tugas, pihak inilah yang nantinya
memiliki/mengguanakan bangunan tersebut.
Syarat :
a) Memiliki tanah
b) Memiliki dana/modal
c) Memiliki surat keputusan otorisasi bagi principal

Kewajiban :
a) Membayar ongkos bangunan
· Honorium perencana
· Honorium direksi
· Harga bangunan ditambah keuntungan pemborong
· Biaya pengurusan izin bangunan
b) Mengurus izin bangunan
c) Menunjukkan/menentukan perencana, direksi, dan pemborong
d) Menandatangani kontrak
e) Melakukan pengawasan dalam pelaksanaan

Hak :
a) Mendapatkan izin bangunan
b) Mendapatkan desain bangunan
c) Mendapatkan fisik bangunan
d) Mendapatkan bangunan pengawas

2) Perencana (Konsultan)
Adalah pihak yang berada pada posisi penerima tugas perencanaan dari principal, oleh karena
itu pihak ini harus ahli dalam hal perencanaan bangunan.
Syarat :
a) Berbentuk perorangan atau badan hokum
b) Ahli baangunan sehingga bias mewujudkan keinginan principal

Kewajiban :
a) Perencanaan berkewajiban untuk mewujudkan keinginan/ide principal kedalam bentuk
perencanaan (desain) baik dari segi konstruktif, arsitektoris, ekonomis dan fungsional.
b) Perencanaan berkewajiban mengumpulkan data dan syarat-syarat yang ada kaitannya
dengan tugas tersebut.
c) Perencanaan berkewajiban mendampingi principal dalam seleksi pemborong dan
pengawas.

Hak :
Perencanaan berhak mendapatkan honorium sesuai dengan ketentuan/perjanjian.

3) Kontraktor (Pemborong)
Adalah pihak yang juga sebagai penerima tugas dari principal tapi dalam hal mewujudkan
fisik bangunan lapangan.
Syarat :
a) Memiliki modal
b) Memiliki tenaga ahli
c) Memiliki peralatan
d) Bersifat perorangan/badan hokum

Kewajiban :
a) Mewujudkan fisik bangunan sesuai dengan bestek/gambar bestek dalam selang waktu yang
sudah ditetapkan.
b) Tunduk dari direksi sepanjang tidak bertentangan dengan pelaksanaan bestek.
c) Membuat laporan tentang perkembangan pekerjaan pada direksi.
d) Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.

Hak :
Pemborong berhak menerima kembali biaya bangunan ditambah dengan keuntungan tepat
pada waktunya sesuai dengan ketentuan/perjanjian.

4) Konsultan Pengawas
Adalah suatu pihak yang bertanggung jawab mengawasi jalannya pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemborong/pelaksana.
Syarat :
a) Berbentuk perseorangan atau badan hokum
b) Ahli dalam bidang masing-masing
c) Diangkat sekaligus merupakan orang kepercayaan principal

Kewajiban :
Konsultan pengawas berkewajiban mengawasi jalannya pekerjaan yang dilakukan
pemborong, sesuai dengan ketentuan yang terdapat didalam bestek dan gambar bestek.

Hak :
Konsultan pengawas berhak mendapatkan honorium sesuai dengan ketentuan dan perjanjian.
Struktur Organisasi Penyelenggara Pembangunan
Dalam melaksanakan suatu pembangunan terdapat dua badan pengelola, yaitu :
1) Konsultan Perencana
Adalah suatu bentuk badan usaha atau perorangan yang bergerak dan menjalankan usahanya
dalam bidang jasa konsultan perencana dan pengawasan.
Jenis-jenis pelayanan konsultan perencana antara lain :
a) Perencanaan umum
b) Jasa survey
c) Study kelayakan
d) Perencanaan teknik
e) Pengawasan
f) Manajemen
g) Penelitian

2) Kontraktor (pemborong)
Adalah suatu badan usaha atau perorangan yang melaksanakan pekerjaan pembangunan
dilapangan sesuai dengan kontrak kerja.

Keterkaitan antara Konsultan dengan Kontraktor adalah :


Konsultan dan kontraktor bersama-sama dalam mewujudkan suatu keinginan
principal dalam hal perencanaan yang dibuat konsultan dan mewujudkan fisiknya oleh
kontraktor yaitu dengan melaksanakan pekerjaan tersebut. Disampig saling koordinasi dan
kerjasama dalam pelaksanaan maupun pengawasan mereka juga mendapatkan haknya dari
principal yaitu honorium yang sesuai dengan ketentuannya.

Contoh Struktur Organisasi Perusahaan


1) Konsultan Perencana
2) Kontraktor

Contoh Struktur Organisasi Proyek


1) Konsultan Perencana
2) Kontraktor

Kepala Proyek

Uraian tugas (job description) :


a) Komisaris bertugas sebagai penasehat dan pencari proyek.
b) Direktur bertugas sebagai kepala atau ketua organisasi sekaligus sebagai penanggung jawab
atas kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan pembangunan.
c) Tugas dari bagian administrasi dan
· Menyelenggarakan tata usaha surat menyurat.
· Menyelenggarakan infentarisasi, pemeliharaan dan pengawasan terhadap bangunan kantor
beserta kelengkapannya.
· Menyelenggarakan pembukuan dan laporan berkala.
d) Tugas bagian keuangan yaitu :
· Mencatat setiap transaksi kerja yang terjadi serta bukti pembayaran yang sah.
· Membuat laporan keuangan secara berkala.
e) Tugas dari koordinator pengawas yaitu : mengawasi kelancaran pekerjaan sesuai dengan
persyaratan mutu.
f) Tugas dari kepala studio gambar yaitu bertanggung jawab terhadap segala kelengkapan
studio gambar dan mengawasi pekerjaan drafter, estimator, serta surveyor.
g) Tugas dari drafter yaitu membuat gambar kerja dan gambar detail pekerjaan yang akan
dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan dalam proyek.
h) Tugas dari estimator yaitu menghitung dan mengevaluasi Rencana Anggaran Baiaya (RAB)
dan menyusun laporan akhir biaya proyek.
i) Tugas dari surveyor yaitu : mensurvey atau meninjau lokasi lapangan tempat proyek
pembangunan akan dilaksanakan.
j) Bagian teknik bertugas sebagai engineering atau penyediaan alat dan menganalisa kondisi
peralatan yang ada.
k) Tugas kepala proyek yaitu :
· Menetapkan kebijakan pelaksanaan proyek dan menetapkan sasaran yang harus dicapai
tiap-tiap pekerjaan.
· Mengadakan rapat secara periodic dengan semua fungsional organisasi untuk
mengevaluasi kemajuan proyek.
· Menciptakan kondisi kerja dan organisasi yang aman sehingga menjamin terlaksananya
pekerjaan di proyek.
l) Site manager adalah wakildari kepala proyek yang bertanggung jawab langsung
dilapangan. Tugasnya yaitu :
· Memberikan cara-cara penyelesaian atas proses dan bentuk kerja kalau terjadi perubahan-
perubahan desain dan rencana dilapangan kepada pihak yang berwenang.
· Meneliti semua gambar-gambar rencana sebelum dilaksanakan untuk mendapatkan
kepastian desain rencana.
m) Logistic bertugas sebagai kepala gudang serta mengawasi dan mencatat barang-
barang/peralatan proyek yang keluar masuk gudang.
n) Keamanan bertugas menjaga keamanan di lokasi proyek.
c. Kesimpulan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah : perhitungan banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
Unsur-unsur yang terlibat dalam pembangunan yaitu : principal, konsultan perencana,
kontraktor dan pemborong.

d. Tugas
1) Apa yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya?
2) Apa yang dimaksud dengan anggaran biaya?
3) Dalammpenyusunan RAB ada 2 cara yang dapat dilakukan, coba jelaskan!
4) Apa tujuan dari pembuatan RAB ?
5) Apa saja fungsi dari RAB?
6) Jelaskan Unsur-unsur yang terlibat dalam penyelanggaran pembangunan
7) Jelaskan secara rinci bagaimana keterkaitan hubungan kerja antara konsultan dan
kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan

e. Kunci Jawaban
1) Yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya adalah :
· Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya
lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut
2) Yang dimaksud dengan anggaran biaya adalah :
· Harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat
3) Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam penyusunan anggaran biaya antara lain :
· Anggaran Biaya Kasar (Taksiran), sebagai pedomannya digunakan harga satuannya tiap
meter persegi luas lantai. Namun anggaran biaya kasar dapat juga sebagai pedoman dalam
penyusunan RAB yang dihitung secara teliti
· Anggaran Biaya Teliti, proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan
ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya.
4) Tujuan dari pembuatan RAB adalah :
· Untuk mengetahui harga bagian/item pekerjaan sebagai pedoman untuk mengeluarkan
biaya-biaya dalam masa pelaksanaan. Selain itu supaya bangunan yang akan didirikan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
5) Fungsi RAB adalah :
· Sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan dan sebagai alat pengontrol pelaksanaan
pekerjaan.
6) Unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan adalah :
· Principal (Owner), Adalah pihak yang berada dalam posisi pemberi tugas, pihak inilah
yang nantinya memiliki/mengguanakan bangunan tersebut.
· Perencana (Konsultan), Adalah pihak yang berada pada posisi penerima tugas perencanaan
dari principal, oleh karena itu pihak ini harus ahli dalam hal perencanaan bangunan.
· Kontraktor (Pemborong), Adalah pihak yang juga sebagai penerima tugas dari principal
tapi dalam hal mewujudkan fisik bangunan lapangan.
· Konsultan Pengawas, Adalah suatu pihak yang bertanggung jawab mengawasi jalannya
pembangunan yang dilaksanakan oleh pemborong/pelaksana.
7) Keterkaitan antara konsultan dengan kontraktor adalah :
· Konsultan dan kontraktor bersama-sama dalam mewujudkan suatu keinginan principal
dalam hal perencanaan yang dibuat konsultan dan mewujudkan fisiknya oleh kontraktor yaitu
dengan melaksanakan pekerjaan tersebut. Disampig saling koordinasi dan kerjasama dalam
pelaksanaan maupun pengawasan mereka juga mendapatkan haknya dari principal yaitu
honorium yang sesuai dengan ketentuannya.

f. Sumber/Referensi
1) P3GT, Buku Rencana Anggaran Jurusan Gambar Bangunan P3GT. Bandung.
2) Ibrahim, Bakhtiar. Buku Rencana dan Estimate Real of Cost, Penerbit Bumi Aksara.

2. KEGIATAN BELAJAR II
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang bestek, siswa diharapkan dapat :
1) Menjelaskan tentang perencanaan
2) Menjelaskan tentang bestek dan gambar bestek
3) Menjelaskan cara pelaksanaan pekerjaan
4) Menjelaskan tentang pelelangan dan macam-macam pelelangan
5) Memahami proses pelaksanan pelelangan
6) Menjelaskan pengertian anwyzing
7) Menjelaskan tentang penawaran dan syarat-syarat penawaran

b. Uraian Materi
Perencanaan
Adalah suatu bentuk proses pemberian pekerjaan dari principal kepada arsitek dalam
tahapan-tahapan pekerjaan dimulai dari perencana sampai dengan pengawasan pekerjaan
dengan memberikan pembayaran jasa kepada perencana menurut persentase harga bangunan.
Hal yang perlu diketahui :
· Maksud dan fungsi bangunan
· Luas tanah yang akan dibangun
· Mengetahui syarat-syarat dari instansi Pemda dalam hal bangunan
· Keadaan tanah
· Besar biaya dan keperluan
· Situasi
Adapun gambar (gambar bestek) yang harus disiapkan oleh arsiteks :
· Site plan
· Denah
· Tampak depan dan samping
· Potongan-potongan
· Rencana pondasi
· Rencana atap
· Gambar-gambar detail

Langkah-langkah dalam perencanaan :


a) Sketsa bentuk
b) Pra rencana
Merupakan pekerjaan menggambar dengan skala kecil yang berisi denah, potongan-
potongan, tampak-tampak, gambar situasi dan perspektif dan digunakan sebagai pedoman.
c) Gambar bestek
Merupakan gambar lanjutan dari gambar pra rencana dan gambar detail dasar dengan skala
yang lebih besar yang membuat lukisan unsure-unsur pembentuk bangunan yang akan
diperlukan dilapangan.
d) Gambar detail
Merupakan gambar penjelasan dengan skala yang lebih besar dari bagian yang sulit dipahami
dari gambar rencana pelaksanaan.
e) Bestek
Adalah lembaran buku yang berisi peraturan dan syarat-syarat atau uraian pekerjaan yang
terinci dari bangunan yang akan dikerjakan.
f) Rencana biaya
Merupakan perhitungan ongkos, bahan-bahan, upah, tenaga kerja, serta biaya-biaya lain.
g) Pelelangan
Merupakan kegiatan untuk melakukan pemberian pekerjaan secara selektif kepada
pemborong yang berhak.
h) Pelaksanaan

Bestek
· Bestek berasal dari bahasa Belanda yang berarti peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan
suatu pekerjaan bangunan atau proyek.
· Bestek merupakan suatu peraturan yang mengikat atau uraian pekerjaan yang diuraikan
sedemikian rupa, terinci cukup jelas dan mudah dipahami.
· Bestek dibagi atas :
a. Peraturan umum
b. Peraturan administrasi
c. Peraturan dan teknis

Cara Melaksanakan Pekerjaan


Dalam melaksanakan pekerjaan terdapat berbagai cara yaitu :
a) Dikerjakan sendiri, yaitu : pekerjaan yang dapat dilakukan langsung baik pengadaan bahan
dan pengaturan tenaga dapat dilakukan si pemilik, seperti bangunan yang sederhana.
b) Diborongkan sebagian, yaitu : pemilik menyediakan bahan-bahan dan pelaksanaan
pekerjaan diserahkan kepada pemborong dengan perhitungan persentase pengawasan.
c) Pelelangan, yaitu : pemberian pekerjaan dengan cara menyeleksi pemborong yang akan
melaksanakan pekerjaan pelelangan ini khususnya dilaksanakan untuk bangunan pemerintah
atau milik bersama.

Pelelangan
Setelah perencanaan selesai, tahap berikutnya pihak principal mengadakan penawaran
borongan pelaksanaan pekerjaan. Pemborong-pemborong dipanggil untuk mengajukan
penawaran atas pelaksanaan bangunan.
Cara pelelangan diatur/dituangkan dalam keputusan presiden
1) Pelelangan umum, pelelangan ini diberitahukan kepada pemborong-pemborong melalui
iklan-iklan atau surat kabar (massa media) yang lain serta mencantumkan syarat-syarat bagi
yang berhak mengikuti. Adapun keuntungannya yaitu mendapat harga yang murah karena
banyak penawar, tetapi mungkin akan mendapat pemborong yang kurang bonafid/tidak
berkualitas.
2) Pelelangan dibawah tangan (penunjukkan langsung). Dipanggil/ditunjuk satu pemborong
yang telah dipercaya kebonafiditasnya, sehingga memberikan harga penawaran secara wajar
atau relative tinggi karena tidak ada persaingan.
3) Pelelangan dengan undangan (terbatas), mengundang beberapa pemborong yang terbatas
jumlahnya unutk mengajukan penawaran. Bagi yang tidak memenuhi syarat prakualifikasinya
tidak akan diikutsertakan, sehingga bonafiditasnya terjamin. Keuntungannya principal
mendapatkan pemborong yang lulus pra kualifikasi, adanya persaingan penawaran dengan
harga relative rendah, harga sedang/wajar.

Pelaksanaan pelelangan
1) Syarat utama dalam pelaksanaan penawaran adalah arsitek sudah harus siap dengan bestek,
gambar bestek, lengkap dengan rencana biayanya, dan sudah diketahui/disahkan oleh
principal dan direksi.
2) Membuat dokumen tender (persiapan pelelangan) kemudian diadakan pengumuman dan
pemborong mengambil dokumen tender.
Dalam dokumen tender terdapat antara lain : gambar bestek, bestek dan pedoman surat
penawaran, syarat-syarat beserta lampirannya.
3) Diadakan prakualifikasi pemborong yang memperkenalkan diri.
4) Pelaksanaan pelelangan harus menurut ketentuan/undang-undang yang berlaku dan
keputusan presiden.
5) Pihak principal/direksi membentuk suatu kepanitiaan untuk pelaksanaan pelelangan.
6) Pelelangan bertugas pada prakualifikasi pemborong sampai dengan tahap
pelulusan/penetapan calon pemborong yang menang.
7) Panitia lelang menetapkan :
· System pemanggilan pemborong
· Hari dan tanggal anwyzing (penjelasan dan peninjauan lapangan)
· Syarat-syarat pemasukan surat penawaran/pelelangan
· Pengumuman pemenang lelang.

Anwyzing
1) Pada saat anwyzing dibuatkan berita acaranya guna memberikan gambaran kepada
pemborong bagaimana keadaan lapangan agar disesuaikan dengan besteknya.
2) Memberikan kesempatan pertanyaan kepada pemborong yang berhubungan dengan
pelaksanaan pembangunan (pekerjaannya, konstruksi serta biayanya).
3) Kemungkinan ada tambahan, atau perubahan dalam bestek dan dimasukkan dalam berita
acaranya. Tujuannya pada waktu penawaran pemborong dapat memperhitungkannya.
4) Berita acara anwyzing disahkan oleh ketua panitia dan disaksikan oleh wakil pemborong
yang hadir serta dibubuhi tanda tangannya masing-masing.

Penawaran
1) Penawaran dilakukan setelah anwyzing selesai dilaksanakan
2) Penawaran pemborong berdasarkan berita acara anwyzing dan dokumen tender.
3) Syarat-syarat penawaran dicantumkan dalam dokumen tender antara lain :
· Surat penawaran harus bermaterai dan dimasukkan pada amplop yang ukurannya telah
ditentukan serta dilak pada sisi sudut amplop. Pada amplop yang ukurannya telah ditentukan
serta dilak pada sisi sudut amplop yang disambung/dilem.
· Surat penawaran harus dilampiri : fiscal, NPWP, SIUJK, surat refrensi/pengaman
pemborong yangdisahkan oleh kepala proyek, referensi bank/jaminan bank, surat pernyataan
pemborong, rencana biaya, harga satuan, upah dan bahan, daftar analisa, daftar kebutuhan
alat, time schedule, metode pelaksanaan serta jadwal kedatangan alat, bahan dan tenaga kerja.

c. Kesimpulan
Sebelum pembangunan dilaksanakan tahap awal yang dilakukan adalah perencanaan.
Cara pelaksanaan pekerjaan ada tiga cara yaitu :
· Dikerjakan sendiri
· Diborongkan sebagian
· Pelelangan/tender
Setelah proses perencanaan selesai, principal kemudian mengadakan penawaran
borongan pekerjaan kepada pemborong (kontraktor) dengan proses pelelangan dibawah
tangan/penunjukkan, terbatas dan umum/bebas.

d. Tugas
1) Apa yang dimaksud dengan prosedur perencanaan ?
2) Sebutkan apa saja yang perlu kita ketahui bila melakukan perencanaan bangunan dan
langkah-langkahnya !
3) Jelaskan perbedaan bestek dan gambar bestek !
4) Jelaskan cara-cara pelaksanaan pekerjaan pembangun !
5) Jelaskan apa saja yang harus dipersiapkan sebelum dilaksanakannya pelelangan !
6) Perlukan anwyzing dilaksanakan ? jelaskan !

e. Kunci Jawaban
1) Yang dimaksud dengan prosedur perancanaan adalah suatu bentuk proses pemberian
pekerjaan dari principal kepada arsitek dalam tahapan-tahapan pekerjaan dimulai dari
perencana sampai dengan pengawasan pekerjaan dengan memberikan pembayaran jasa
kepada perencana menurut persentase harga bangunan.
2) Hal yang perlu diketahui bila melakukan perencanaan bangunan yaitu:
· Maksud dan fungsi bangunan
· Luas tanah yang akan dibangun
· Mengetahui syarat-syarat dari instansi Pemda dalam hal bangunan
· Keadaan tanah
· Besar biaya dan keperluan
· Situasi
Langkah-langkah dalam perencanaan :
· Sketsa bentuk
· Pra rencana
· Gambar bestek
· Gambar detail
· Bestek
· Rencana biaya
· Pelelangan
· Pelaksanaan
3) Bestek adalah peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau
proyek. bestek merupakan suatu peraturan yang mengikat atau uraian pekerjaan yang
diuraikan sedemikian rupa, terinci cukup jelas dan mudah dipahami. Bestek dibagi atas :
Peraturan umum, Peraturan administrasi, Peraturan dan teknis
4) Cara-cara pelaksanaan pembangunan yaitu :
· Dikerjakan sendiri, yaitu : pekerjaan yang dapat dilakukan langsung baik pengadaan bahan
dan pengaturan tenaga dapat dilakukan si pemilik, seperti bangunan yang sederhana.
· Diborongkan sebagian, yaitu : pemilik menyediakan bahan-bahan dan pelaksanaan
pekerjaan diserahkan kepada pemborong dengan perhitungan persentase pengawasan.
· Pelelangan, yaitu : pemberian pekerjaan dengan cara menyeleksi pemborong yang akan
melaksanakan pekerjaan pelelangan ini khususnya dilaksanakan untuk bangunan pemerintah
atau milik bersama.
5) Yang harus dipersiapkan sebelum dilaksanakan pelelangan yaitu :
Dokumen tender yang berisi:
· Bestek
· Gambar bestek
· Pedoman surat penawaran dan syarat-syarat beserta lampirannya.
6) Perlu, karena memberikan gambaran kepada pemborong bagaimana keadaan lapangan agar
disesuaikan dengan besteknya. Sehingga pemborong berkesempatan bertanya yang
berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan (pekerjaannya, konstruksi serta biayanya).

f. Literatur/Referensi
1) P3GT, Buku Rencana Anggaran Jurusan Gambar Bangunan P3GT. Bandung.
2) Ibrahim, Bakhtiar. Buku Rencana dan Estimate Real of Cost, Penerbit Bumi Aksara.

2. KEGIATAN BELAJAR III


a. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang gambar rencana, gambar kerja & perhitungan
volume rumah tinggal type 45, siswa diharapkan dapat :
1) Menjelaskan tentang gambar rencana
2) Memahami rincian gambar bestek dan membaca gambar detail
3) Memahami bagian-bagian gambar detail
4) Mengidentifikasi bahan-bahan yang digunakan
5) Membaca gambar rencana dan gambar detail
6) Menghitung volume pekerjaan persiapan
7) Menghitung volume pekerjaan beton/dinding
8) Menghitung volume pekerjaan kap/atap
9) Menghitung volume pekerjaan plafon
10) Menghitung volume pekerjaan plesteran
11) Menghitung volume pekerjaan lantai
12) Menghitung volume pekerjaan pintu/lantai
13) Menghitung volume pekerjaan pengecatan
14) Menghitung volume pekerjaan perlengkapan dalam
15) Menghitung volume pekerjaan perlengkapan luar

b. Uraian Materi
Gambar rencana menggambarkan bentuk konstruksi rencana suatu bangunan.
Pengertian Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu
satuan.
Uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci dalam menghitung besar volume
masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan detail.
Adapun uraian pekerjaannya yaitu :
· Pekerjaan persiapan
· Pekerjaan beto/dinding
· Pekerjaan kap/atap
· Pekerjaan plafon
· Pekerjaan plesteran
· Pekerjaan lantai
· Pekerjaan pintu/jendela
· Pekerjaan pengecatan
· Pekerjaan perlengkapan dalam
· Pekerjaan perlengkapan luar
Menghitung Volume Pekerjaan
Pekerjaan Rumus
1. Pekerjaan Persiapan
1) a. pembersihan lapangan V= Luas = panjang x lebar
b. pemasangan bouwlank V= Keliling = 2 (p+1)
2) Penggalian
a. Galian tanah pondasi V= Luas penampang galian x jumlah
panjang pondasi
b. Urugan kembali V= ¼ vvolume galian
3) Pas. Pondasi pada batu
a. Urugan pasir V= luas penampang urugan x jumlah
panjang podasi
b. Aanstampang batu kali V= luas penampang aanstampang x
jumlah panjang pondasi
c. Pas. Pondasi pada batu kali V= luas penampang pondasi x jumlah
panjang pondasi
2. Pekerjaan beton/dinding
1) Beton bertulang V= jumlah panjang sloof x luas
a. Beton sloof penampang sloof

b. Tiang praktis V= tinggi tiang x luas penampang tiang x


banyak tiang
c. Reng balok V= jumlah panjang reng balok x luas
penampang reng balok
2) Beton tak bertulang
a. Beton cor 1 : 2 : 3 V= luas bidang x tebal
b. Bak mandi V= luas penampang bak x tinggi bak
c. Neut/umpat V= tinggi neut x luas pnmpng x bnyk neut
Pekerjaan Rumus
3) Dinding
a. Pas. Tembok 1 : 2 V= luas pas. Tembok 1 : 2 = panjang
dinding x tinggi
b. Pas. Tembok 1 : 4 V= luas pas. Tembok 1 : 4 = panjang
dinding x tinggi
4) Kusen
a. Kusen pintu dan jendela V= panjang kusen seluruhnya x luas
penampang
b. Memeni kayu yang menyentuh pasangan V= panjang kayu yang menyentuh
pasangan x lebar kusen= luas daun
c. Bout/angker telinga
V= panjang bout angker x berat 1 buah
3. Pekerjaan kap/atap bout x banyak bout
1) Pekerjaan kuda-kuda kayu
a. Pek. Kuda-kuda kayu/m3
b. Pas. Gording/m3 V= volume kuda-kuda kayu 5/10
V= lebar penampang kayu x tinggi
penampang kayu x jumlah pig konstruksi
kuda-kuda kayu yang sama ukurannya
c. Pas ruiter/m
d. Pas. Rangka atap/m2 V= panjang papan ruiter dalam meter
e. Pek. Residu kuda-kuda/m2 V= (luas atap x kell kayu) : cos 30°
f. Pek. Angker/m2 V= panjang semua kuda2 x kell kayu
V= panjang bout angker x berat 1 buah
g. Pek. Papan lisplank bout x banyak bout
V= panjang papan lisplank x lebar kayu
2) Pas. Atap
a. Pas. Atap genteng metal
b. Pas. Perabung genteng metal V= luas bidang atap
c. Pas. Bola-bola V= luas perabung

V= panjang bola-bola
Pekerjaan Rumus
4. Pekerjaan plafon
1) Balok plafon
a. Rangka plafon dalam V= luas keseluruhan ruangan yang akan
dipasang plafon
b. Rangka plafon luar V= luas keseluruhan ruangan yang akan
dipasang plafon
2) Residu rangka plafon
a. Rangka plafon dalam V= panjang kayu rangka plafon dalam x
keliling kayu
b. Rangka plafon luar V= panjang kayu rangka plafon luar x
keliling kayu
3) Memasang plafon
a. Memasang plafond ala Luas plafon dalam/m2
b. Memasang plafon luar Luas plafon luar/m2
c. Les pinggir plafon luar Panjang les pinggir plafon/m

5. Pekerjaan plesteran
1) Pekerjaan plesteran 1 : 2 V= luas pas. Tembok 1 : 2 di atas lantai x
2
2) Pekerjaan plesteran 1 : 4 V= luas pas. Tembok 1 : 4 diatas lantai x
2
3) Afwarking beton V= keliling kolom x tinggi kolom x
jumlah kolom

6. Pekerjaan lantai
1) Urugan dibawah lantai
a. Urugan tanah bawah lantai V= panjang urugan tanah x tinggi urugan
tanah
b. Urugan pasir bawah lantai tinggi 5 V= panjang urugan pasir x tinggi urugan
cm/m2 pasir

Pekerjaan Rumus
2) Pasangan lantai
a. Pasangan lantai kerja 1:3:5 tinggi 5 V= luas pas. Lantai kerja
cm/m2
b. Pas. Lantai keramik 30/30 (ruangan) V= luas pas. Lantai keramik bagian
c. Pas. Lantai keramik 30/30 (teras) ruangan
d. Pas. Lantai keramik WC/KM V= luas pas. Lantai keramik bagian teras

7. Pekerjaan Pintu/Jendela V= luas pas. Lantai keramik bagian WC


1) Pekerjaan pintu/jendela
a. Pas. Pintu panil double untuk 60 cm
b. Pas. Pintu panil P1 = 80 cm
c. Pas pintu fibre P2 WC/KM
d. Pas. Pintu panil PJ2 Luas pasangan pintu
e. Pas. Jendela rangka + kaca 3 mm
f. Pas. Papan ventilasi P1 Luas pasangan pintu
Luas pasangan pintu
2) Pekerjaan penggantung/kunci Luas pasangan pintu dan jendela
a. Pek. Kunci tanam pintu utama PJ1 Luas pasangan rangka jendela
b. Pek. Kunci tanam pintu PJ2 Panjang papan x tebal papan x banyak
c. Pek. Knc tnam pntu kmr PJ1 papan x n
d. Pek. Engsel pintu
e. Pek. Engsel jendela
f. Pek. Kait angin ……. Buah
g. Pas. Tangan2 jendela
h. Gerendel pintu ……. Buah
……. Buah
……. Buah
……. Buah
……. Buah
……. Buah
……. Buah
……. Buah
Pekerjaan Rumus
8. Pekerjaan pengecatan
1) Cat dinding Total luas plesteran 1:2 +luas plesteran
1:4 + afwerking beton
2) Cat plafon Luas plafon dalam + luar
3) Cat minyak
a. Kuzen Total luas kuzen
b. Cat pintu Total luas pintu
c. Cat ventilasi Total luas rangka ventilasi
d. Rangka jendela Total luas rangka jendela
e. Cat lisplank Total luas lisplank

9. Pekerjan Perlengkapan dalam


1) Instalasi listrik
a. Pas. Titik lampu ……. Titik
b. Pas. Stop kontak ……. Titik
c. Pas. Lampu S1 20 watt ……. Buah
d. Pas. Lampu pijar 30 watt ……. Buah
e. Pas. MCB 1 group ……. Unit
f. Pas. Sakelar tunggal ……. Buah

2) Pek. Sanitair ganda


a. Pas. Instalasi air bersih Ø ½” = ……. M1
b. Pas. instalasi air kotor Ø 4” = ……. M1
c. Pas. Instalasi air buangan Ø 3” = ……. M1
d. Pas. Kloset jongkok ……. Buah
e. Pas. Kran air Ø ½” ……. Buah
f. Pas. Bak air fibre ukuran 60.60.80 cm ……. Unit
g. Pas. Meja dapur lapis kramik ……. Unit
……. Buah

……. Buah
Pekerjaan Rumus
10. Pekerjaan perlengkapan luar
1) Pek. Septictank kapasitas 15 orang + ……. Unit
resapan
2) Pek. Halaman
1. Rabat kerikil Luas rabat kerikil m2
2. Pek. Tanah humus tanam Volume pekerjaan m3
3. Pek. Taman bunga ……. Ls (lumpsum)
3) Pas. Pagar
a. Pagar dapur + pintu pagar ……. M1 panjang
b. Pagar samping kiri ……. M1 panjang
c. Pagar samping kanan ……. M1 panjang

c. Kesimpulan
Volume pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam
satu satuan. Dalam menghitung besar volume masing-masing pekerjaan, perhitungannya
harus sesuai dengan gambar bestek dan detail.

d. Tugas
Soal-soal :
1) Jelaskan pengertian volume pekerjaan beserta contohnya !
2) Jelaskanlah pengertian uraian volume pekerjaan.
3) Jelaskanlah uraian volume pekerjaan dalam membuat sebuah bangunan.

Tugas :
Hitunglah besar volume masing-masing pekerjaan berdasarkan gambar bestek rumah tinggal
type 45 yang telah diberikan !

e. Kunci Jawaban
1) Yang dimaksud dengan volume pekerjaan adalah :
menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.
Contoh : Volume pondasi batu kali = 25 m 3
Volume atap = 140 m3
2) Uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci dalam menghitung besar volume
masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan detail.
3) Adapun uraian pekerjaannya yaitu :
· Pekerjaan persiapan
· Pekerjaan beto/dinding
· Pekerjaan kap/atap
· Pekerjaan plafon
· Pekerjaan plesteran
· Pekerjaan lantai
· Pekerjaan pintu/jendela
· Pekerjaan pengecatan
· Pekerjaan perlengkapan dalam
· Pekerjaan perlengkapan luar

f. Literatur/Referensi
1) Ibrahim, Bakhtiar. (1994). Rencana dan Estimate Real of Cost, Penerbit Bumi Aksara.
2) S.W. Renngo. (2006). Menghitung Biaya Membuat Rumah, Penerbit Penebar Swadaya.

1. KEGIATAN BELAJAR IV
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang perhitungan harga satuan pekerjaan,
siswa diharapkan dapat :
1) Menjelaskan tentang harga satuan pekerjaan
2) Menganalisa bahan dan upah suatu pekerjaan
3) Membuat harga satuan bahan dan upah pekerjaan
4) Menjelaskan tentang analisa SNI (standar nasional Indonesia)

b. Uraian Materi
Setelah semua pekerjaan penghitungan volume selesai dilakukan, pekerjaan
selanjutnya adalah memasukkan volume yang sudah dihitung tersebut kedalam daftar volume
pekerjaan, daftar harga satuan bahan, dan daftar upah pekerja. Daftar-daftar tersebut dapat
menjadi acuan sehingga memudahkan menghitung volume, biaya dan pelaksanaan
pembangunan.
Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan
perhitungan analisis. Dalam menyusun harga satuan pekerjaan,
Analisa bahan suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya volume masing-masing
bahan, serta biaya yang digunakan.
Contoh :
Daftar harga satuan bahan :
NO URAIAN SATUAN BAHAN
1. Batu kali Rp 6000/m3
2. Semen Rp 4500/zak
3. Pasir Rp 6000/m3

Bahan
1.2 m3 batu kali @ Rp 6000 = Rp7200
0.12 tong semen @ 170 kg = 4,0712 zak @ Rp 4500 = Rp 18.312,75
0.522 m3 pasir @ Rp 6000 = Rp 3.132
= Rp 28. 653,75
Analisa upah suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan,
serta biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Contoh :
Daftar harga satuan upah
NO URAIAN SATUAN UPAH
1. Tukang batu Rp 3.500/hari
2. Pekerja Rp 2.500/hari
3. Mandor Rp 3.500/hari
4. Kepala tukang batu Rp 4.000/hari

Upah
1,2 Tukang batu @ Rp 3.500 = Rp 4.200
0,12 Kepala tukang batu @ Rp 4.000 = Rp 480
0,522 Pekerja @ Rp 2.500 = Rp 9.000
0,18 Mandor @ Rp 3.500 = Rp 630
= Rp 14. 310
c. Kesimpulan

HARGA SATUAN PEKERJAAN = BAHAN = UPAH

d. Tugas
Pertanyaan :
1) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan analisa bahan suatu pekerjaan, beserta contohnya ?
2) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan, beserta contohnya ?
3) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan analisa harga satuan suatu pekerjaan, beserta
contohnya ?

Tugas lanjutan :
Setelah semua pekerjaan penghitungan volume rumah type 45 selesai dilakukan, pekerjaan
selanjutnya adalah memasukkan volume yang sudah dihitung tersebut kedalam daftar volume
pekerjaan. Berdasarkan daftar harga satuan bahan dan daftar upah pekerja, buatlah daftar
analisis suatu pekerjaannya !

e. Kunci Jawaban
1) Analisa bahan suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya volume masing-masing
bahan, serta biaya yang digunakan.
Contoh :
Bahan
1.2 m3 batu kali @ Rp 6000 = Rp7200
0.12 tong semen @ 170 kg = 4,0712 zak @ Rp 4500 = Rp 18.312,75
0.5223 pasir @ Rp 6000 = Rp 3.132
= Rp 28. 653,75
2) Analisa upah suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan,
serta biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Contoh :
Upah
1,2 Tukang batu @ Rp 3.500 = Rp 4.200
0,12 Kepala tukang batu @ Rp 4.000 = Rp 480
0,522 Pekerja @ Rp 2.500 = Rp 9.000
0,18 Mandor @ Rp 3.500 = Rp 630
= Rp 14. 310
3) Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan
perhitungan analisis.
Contoh :
· Batu kali Rp 6000/m3
· Semen Rp 4500/zak
· Pasir Rp 6000/m3
f. Literatur/Referensi
1) Ibrahim, Bakhtiar. (1994). Rencana dan Estimate Real of Cost, Penerbit Bumi Aksara
2) S.W. Renggo. (2006). Menghitung Biaya Membuat Rumah, penerbit Penebar Swadaya
3) Kimpraswil, Daftar Harga Satuan Analisa Bahan dan Upah
4) Kimpraswil, Daftar Harga Bahan Eceran

III. EVALUASI

MATA PELAJARAN : RENCANSA ANGGARAN BIAYA


KELAS : XI
SEMESTER : III (TIGA)
ALOKASI WAKTU : 2 X 45 MENIT
JUMLAH SOAL : 10 (TUJUH)

SOAL
1) Apa yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya?
2) Apa yang dimaksud dengan anggaran biaya?
3) Dalammpenyusunan RAB ada 2 cara yang dapat dilakukan, coba jelaskan!
4) Jelaskan perbedaan bestek dan gambar bestek !
5) Jelaskan cara-cara pelaksanaan pekerjaan pembangun !
6) Jelaskan pengertian volume pekerjaan beserta contohnya !
7) Jelaskanlah pengertian uraian volume pekerjaan.
8) Jelaskanlah uraian volume pekerjaan dalam membuat sebuah bangunan.
9) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan analisa bahan suatu pekerjaan, beserta contohnya?
10) Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan, beserta contohnya?

KUNCI JAWABAN
1) Yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya adalah :
· Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya
lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut
2) Yang dimaksud dengan anggaran biaya adalah :
· Harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat
3) Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam penyusunan anggaran biaya antara lain :
· Anggaran Biaya Kasar (Taksiran), sebagai pedomannya digunakan harga satuannya tiap
meter persegi luas lantai. Namun anggaran biaya kasar dapat juga sebagai pedoman dalam
penyusunan RAB yang dihitung secara teliti
· Anggaran Biaya Teliti, proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan
ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya.
4) Bestek adalah peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau
proyek. bestek merupakan suatu peraturan yang mengikat atau uraian pekerjaan yang
diuraikan sedemikian rupa, terinci cukup jelas dan mudah dipahami. Bestek dibagi atas :
Peraturan umum, Peraturan administrasi, Peraturan dan teknis
5) Cara-cara pelaksanaan pembangunan yaitu :
· Dikerjakan sendiri, yaitu : pekerjaan yang dapat dilakukan langsung baik pengadaan bahan
dan pengaturan tenaga dapat dilakukan si pemilik, seperti bangunan yang sederhana.
· Diborongkan sebagian, yaitu : pemilik menyediakan bahan-bahan dan pelaksanaan
pekerjaan diserahkan kepada pemborong dengan perhitungan persentase pengawasan.

· Pelelangan, yaitu : pemberian pekerjaan dengan cara menyeleksi pemborong yang akan
melaksanakan pekerjaan pelelangan ini khususnya dilaksanakan untuk bangunan pemerintah
atau milik bersama.
6) Yang dimaksud dengan volume pekerjaan adalah :
menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.
Contoh : Volume pondasi batu kali = 25 m 3
Volume atap = 140 m3
7) Uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci dalam menghitung besar volume
masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan detail.
8) Adapun uraian pekerjaannya yaitu :
· Pekerjaan persiapan
· Pekerjaan beto/dinding
· Pekerjaan kap/atap
· Pekerjaan plafon
· Pekerjaan plesteran
· Pekerjaan lantai
· Pekerjaan pintu/jendela
· Pekerjaan pengecatan
· Pekerjaan perlengkapan dalam
· Pekerjaan perlengkapan luar

9) Analisa bahan suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya volume masing-masing


bahan, serta biaya yang digunakan.
Contoh :
Bahan
1.2 m3 batu kali @ Rp 6000 = Rp7200
0.12 tong semen @ 170 kg = 4,0712 zak @ Rp 4500 = Rp 18.312,75
0.5223 pasir @ Rp 6000 = Rp 3.132
= Rp 28. 653,75
10) Analisa upah suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan, serta
biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Contoh :
Upah
1,2 Tukang batu @ Rp 3.500 = Rp 4.200
0,12 Kepala tukang batu @ Rp 4.000 = Rp 480
0,522 Pekerja @ Rp 2.500 = Rp 9.000
0,18 Mandor @ Rp 3.500 = Rp 630
= Rp 14. 310

PETUNJUK PENILAIAN

SKOR SKOR YANG


NO ASPEK INDIKATOR KET
MAKSIMAL DICAPAI
1 Soal No. 1 Terjawab Benar 10
2 Soal No. 2 Terjawab Benar 10
3 Soal No. 3 Terjawab Benar 10
4 Soal No. 4 Terjawab Benar 10
5 Soal No. 5 Terjawab Benar 10
6 Soal No. 6 Terjawab Benar 10
7 Soal No. 7 Terjawab Benar 10
8 Soal No. 8 Terjawab Benar 10
9 Soal No. 9 Terjawab Benar 10
10 Soal No. 10 Terjawab Benar 10
JUMLAH SKOR MAKSIMAL 100
SYARAT SKOR MINIMAL LULUS 70
JUMLAH SKOR YANG DAPAT DICAPAI
LULUS/
KESIMPULAN
TIDAK LULUS

Padang, Mei 2011


Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru yang Bersangkutan,

SAARDIN, S.Pd DEBI SANDRA


NIP. 19621209 198405 1 001 NIM. 00533 2008

IV. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

1) P3GT, Buku Rencana Anggaran Jurusan Gambar Bangunan P3GT. Bandung.


2) Ibrahim, Bakhtiar. Buku Rencana dan Estimate Real of Cost, Penerbit Bumi Aksara.
3) S.W. Renngo. (2006). Menghitung Biaya Membuat Rumah, Penerbit Penebar Swadaya.
4) Kimpraswil, Daftar Harga Satuan Analisa Bahan dan Upah
5) Kimpraswil, Daftar Harga Bahan Eceran
6) Rudi Gunawan Ir. : PENGANTAR ILMU BANGUNAN, Penerbit CV. Pelajar Bandung
1967.
7) Soed. Dirjosaputra : PETUNJUK UNTUK PEMBORONG, Penerbit Bharata Jakarta 1972.
8) Sukoaji M,Bsc. : Pengetahuan Industri dan Rencana Anggaran, Penerbit DPMK Jakarta.

http://debiqncay.blogspot.com/2011/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Cara penghitungan volume Pekerjaan 1

Pertama-tama akan kita mulai Cara Perhitungan Volume Pekerjaan dari "Pekerjaan
Persiapan".

I. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Pengukuran

Sebelum memulai pekerjaan, sebaiknya kita melakukan pengukuran ulang untuk menentukan
posisi/letak dari bangunan dengan melakukan pengukuran batas-batas terhadap ukuran tanah
lokasi tempat akan dibangun, agar kita mengetahui dengan pasti posisi rumah terhadap
ukuran tanah.

Volume pengukuran dapat dihitung secara satuan lumpsum, sebagai contoh : Pengukuran
Ulang diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, maka perhitungannya adalah : upah
tukang Rp.50.000/hari, maka biaya yang dibutuhkan : Rp.50.000 x 2 hari x 2 tukang =
Rp.200.000,-

Pekerjaan Bouwplank

Yang dimaksud dengan Bouwplank adalah suatu pekerjaan awal untuk digunakan membantu
menentukan As atau letak titik dari pondasi bangunan yang akan dibuat, dengan cara
membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat
dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling sisi luar denah rencana bangunan,
bouwplank dibuat dengan jarak 1 meter dari rencana galian pondasi terluar bangunan.Sebagai
contoh : ukuran masa bangunan adalah 7 m x 10 m , maka volume bowplank adalah (7m x 2)
+ (10m x 2)= 34 m’Satuan Volume Bouwplank adalah meter lari (m’).

II. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi dan Urugan Tanah

Pekerjaan Galian Tanah

Pekerjaan menggali tanah yang akan digunakan untuk pembuatan pondasi, ukuran kedalaman
dan lebarnya galian tanah tergantung oleh bentuk dan jenis Pondasi yang akan digunakan.

Misal lebar bawah Pondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm
kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh
keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm,
maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3.

Pekerjaan Urugan Tanah

Pekerjaan mengurug lantai bangunan dengan menggunakan tanah sisa bekas galian pondasi,
septic tank atau tanah merah yang di ambil dari luar lokasi.

Perhitungan volume dihitung berdasarkan luas lantai bangunan yang akan diurug tanah
dikalikan dengan rencana ketinggian lantai bangunan (tinggi rencana lantai dari tinggi tanah
eksisting).

Pekerjaan Urugan tanah satuan volumenya adalah m3.

Contoh : Luas lantai yang akan diurug 70 m2

Tinggi lantai yang direncanakan naik 40 cm dari tanah asal (eksisting)

Volumenya : 70 x 0,40 = 28 m3.


Pekerjaan Urugan kembali

Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian,
contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.

III. Pekerjaan Pondasi

Pekerjaan Lantai Kerja

Lantai Kerja adalah jenis pekerjaan yang letaknya dibawah Pondasi Tapak Beton (Cakar
Ayam).

lantai kerja berupa adukan semen + pasir dengan ketebalan 10 cm.

Cara menghitung Volume nya adalah : Luas permukaan bawah Pondasi Tapak Beton
dikalikan dengan ketebalan adukan Semen + Pasir. Volume Lantai kerja dengan satuan m3.

Pekerjaan Pasir Urug

Pekerjaan Pasir Urug dilakukan sebelum pekerjaan Pondasi batu kali dimulai, pasir urug
digunakan untuk alas dari pondasi batu kali. Ketebalan Pasir urugan dalah 10 cm, cara
menghitung Volume nya adalah : Luas permukaan bawah Pondasi batu kali dikalikan dengan
ketebalan pasir urug.

Pekerjaan Pasangan Pondasi

Pondasi yang kami maksud disini adalah Pondasi batu kali untuk bangunan rumah satu lantai.

cara menghitung volume Pasangan Pondasi adalah : Jumlah sisi sejajar penampang pondasi
batu kali dikalikan dengan setengah ketinggian pondasi batu kali dikalikan panjang pekerjaan
pondasi batu kali yang direncanakan.

http://gianscarrier.blogspot.com/2010/03/cara-penghitungan-volume-pekerjaan-1.html

Anda mungkin juga menyukai