Anda di halaman 1dari 23

Menghitung Jam Lembur Karyawan

Saya pernah menerima kasus seperti ini :

Bagaimana caranya menghitung jumlah jam lembur karyawan lewat rumusan Excell.
Dimana kalau lewat 15 menit akan digenapkan menjadi 30 menit, tapi kalau kurang
menitnya menjadi nol.

Misal jumlah jam lembur 1 jam 15 menit atau kurang maka akan dihitung 1 jam saja.
Tapi kalau jumlah jam lemburnya 1 jam 16 menit maka dihitung 1 jam 30 menit. Dari
utak-atik program Excel maka ditemukan bentuk rumusan tabel dibawah ini :

Kolom Start : menyatakan awal jam lembur

Kolom End : Menyatakan jam karyawan pulang lembur.

Kolom duration : untuk mengetahui lamanya lembur

Kolom Minute : untuk mengetahui menit dari jam.

Kolom Adj : untuk penyesuaian menit

Result : disini terbagi dua yaitu Hour (jam) dan Minute (menit).

Merupakan hasil akhir dari perhitungan.

User hanya diperbolehkan mengisi kolom start dan kolom end saja.

Sedangkan kolom yang lainnya sudah diisi rumus.

Isi rumusnya sebagai berikut


Pada Kolom C3 diisi rumus : =B3-C3

Pada Kolom D3 diisi dengan rumus : =Minute(C3)

Pada Kolom E3 diisi dengan rumus : =IF(Minute(C3)>15;30;0)

Pada Kolom F3 diisi dengan rumus : =Hour(C3)

Pada kolom G3 diisi dengan rumus : =E3

Untuk baris selanjutnya kita tinggal mencopy dari isi-isi rumus tersebut, sehingga kita
bisa menghitung jumlah jam kerja karyawan pada saat itu dalam waktu yang lebih
ringkas apalagi jumlah karyawan sampai seratus keatas.
Sampai disini dulu tulisan saya smoga bermanfaat.

Menghitung Jam Kerja Karyawan

Disini saya coba menjelaskan bagaimana menghitung jumlah jam kerja


karyawan dengan rumus-rumus excel.

Dalam kasus disini sudah kita tetapkan jam masuk kantor dan jam keluar kantor, dan jam
disini bisa disesuaikan dengan kebutuhan kantor yang bersangkutan. Jadi jam masuk
karyawan akan dibandingkan dengan jam masuk kantor sehingga dari perbandingan ini
akan muncul status, status tersebut bisa telat atau tidak. Begitu pula dengan jam pulang
karyawan akan dibandingkan dengan jam pulang kantor sehingga disini muncul suatu
status yang berisi “pulang awal” dan “tidak”.
Seperti yang kita lihat bentuk tabel excel diatas, dibawah ini akan saya jelaskan satu
persatu maksudnya.

Cell B1 : berisi tanggal yang berlaku saat membuat absensi

Cell B2 : jam masuk yang diberlakukan oleh kantor

Cell B3 : jam keluar yang diberlakuakan oleh kantor

Cel B4 : jumlah jam istirahat, disini tulis ’1:00′, bukan berarti jam ’1:00′ tetapi
maksudnya 1 jam. Kenapa formatnya harus begitu? Ini dimaksudkan agar komputer
mengerti bahwa ini merupakan format jam, sehingga akan lebih mudah dalam melakukan
perhitungan jam.

Cell A8 : merupakan kode karyawan

Cell B8 : merupakan nama karyawan

Cell C8 : merupakan jam chek in karyawan

Cell D8 : berisi rumus : =IF(C8>$B$2;”Telat”;”OK”), jadi disini menyatakan status


check in, jika telat maka akan muncul status “Telat”, dan jika tidak akan muncul stasus
“OK”.

Cell E8 : merupakan jam chek out karyawan

Cell F8 : berisi rumus: =IF(E8<$B$3;”Pulang Awal”;”OK”), menyatakan status check


out, jika pulang lebih awal maka akan muncul muncul status ‘Pulang Awal’ jika tidak
statusnya ‘OK’.
Cell G8 : berisi rumus =E10-C10-$B$4, ini merupakan kalkulasi (check in – check out –
istirahat), sehingga kita bisa menemukan berapa jam karyawan tersebut bekerja pada hari
ini.

Saya kira sampai disini dulu penjelasan saya, mudah-mudahan bisa bermanfaat.

Menghitung Jam Lembur Karyawan

Saya pernah menerima kasus seperti ini :

Bagaimana caranya menghitung jumlah jam lembur karyawan lewat rumusan Excell.
Dimana kalau lewat 15 menit akan digenapkan menjadi 30 menit, tapi kalau kurang
menitnya menjadi nol.

Misal jumlah jam lembur 1 jam 15 menit atau kurang maka akan dihitung 1 jam saja.
Tapi kalau jumlah jam lemburnya 1 jam 16 menit maka dihitung 1 jam 30 menit. Dari
utak-atik program Excel maka ditemukan bentuk rumusan tabel dibawah ini :

Kolom Start : menyatakan awal jam lembur

Kolom End : Menyatakan jam karyawan pulang lembur.

Kolom duration : untuk mengetahui lamanya lembur

Kolom Minute : untuk mengetahui menit dari jam.

Kolom Adj : untuk penyesuaian menit

Result : disini terbagi dua yaitu Hour (jam) dan Minute (menit).

Merupakan hasil akhir dari perhitungan.

User hanya diperbolehkan mengisi kolom start dan kolom end saja.
Sedangkan kolom yang lainnya sudah diisi rumus.

Isi rumusnya sebagai berikut

Pada Kolom C3 diisi rumus : =B3-C3

Pada Kolom D3 diisi dengan rumus : =Minute(C3)

Pada Kolom E3 diisi dengan rumus : =IF(Minute(C3)>15;30;0)

Pada Kolom F3 diisi dengan rumus : =Hour(C3)

Pada kolom G3 diisi dengan rumus : =E3

Untuk baris selanjutnya kita tinggal mencopy dari isi-isi rumus tersebut, sehingga kita
bisa menghitung jumlah jam kerja karyawan pada saat itu dalam waktu yang lebih
ringkas apalagi jumlah karyawan sampai seratus keatas.

Menghitung Lama Kerja Karyawan

Delapan tahun yang lalu saya pernah


dimintakan bantuan dari seorang teman kerja untuk menghitung Lama Kerja Seorang
Karyawan dari awal masuk sampai sekarang. Dan kebetulan waktu akan ada pembagian
THR, jadi lama kerjanya karyawan akan diperhitungkan. Di pabrik tempat kerja saya
dulu mempunyai 7000 ( tujuh ribu karyawan ) belum termasuk anak perusahaan yang
rata-rata mempunyai 500-600 karyawan, sedangkan anak perusahaanya ada sekitar 10
anak perusaahaan. Jadi ini menjadi problema tersendiri bagi bagian personalia, karena
kecepatan dalam mengelola perhitungan sekian banyaknya karyawan sangat diperlukan
sekali, kalau tidak bisa gawat. Soalnya karyawan bisa Demo besar-besaran tidak
mendapat THR.

Tulisan ini memang terlambat saya buat, semestinya sebelum lebaran kemarin saya
terbitkan agar dapat bisa dipakai langsung bagi karyawan yang kebetulan bekerja
dibagian Personalia. Sebenarnya pikiran itu sudah ada waktu itu, cuma saya kerepotan
mencari data-data lama sehingga saya bikin ulang kembali rumusan-rumusannya.
Rumusan ini saya bikin lewat Excel saja biar gampang dicerna bagi pembaca.

Akan saya contohkan seperti dibawah ini :


Penjelasan :

- Dari tabel diatas ada Tgl. Acuan, ini saya fungsikan untuk menghitung lamanya waktu
dari tanggal masuk karyawan. Misalnya Anda ingin menghitung berapa lama kerja
karyawan dari tanggal masuk sampai dengan tanggal acuan ini.

Tgl. Acuan ini dapat diubah-ubah, sesuai keperluan.

-Kolom kode karyawan sama dengan NIK atau ID karyawan, karena setiap karyawa pasti
punya Nomer induk masing-masing. Anda bisa tambahkan atau lengkapi lagi dengan
nama, alamat, atau segala macam sesuai keperluan pendataan. Contoh disini hanya untuk
meringkas saja.

-Kolom tanggal masuk, ini sudah jelas merupakan tanggal dimana karyawan mulai efektif
kerja.

- Kolom tahun, lamanya kerja dihitung dengan tahun. Kolom ini berisi rumus.

- Kolom bulan, lamanya kerja dihitung dengan bulan. Kolom ini juga berisi rumus.

- Kolom hari, lamanya kerja dihitung dengan hari. Yang ini juga kolomnya berisi rumus.

Pada tabel diatas pada kode ‘K1001′ cara membacanya sbb :

Karyawan tersebut masuk tgl 25 Januari 2007, dan bila kita mengacu pada tgl 26 Maret
2008 maka Karyawan tersebut mempunyai masa kerja 1 (satu) tahun 2 (dua) bulan 6
(enam) hari.

Pada konsep ini Saya asumsikan bahwa dalam 1 bulan terhitung 30 hari , jadi dalam satu
tahun 12 bulan X 30 hari = 360 hari.

Jadi untuk mencari tahun kita isikan rumus pada kolom tahun.
Pada Cell C5 diisikan :

=ROUNDDOWN(($B$2-B5)/360;0)

jadi (tgl. acuan – tgl. masuk)/360 ketemu tahun dan harus dibulatkan kebawah dengan
perintah ROUNDDOWN. Jadi tidak ada nilai dibelakang koma. Pada cell ini akan
ketemu lama kerja karyawan dalam hitungan tahun.

Pada Cell D5 diisikan :

=ROUNDDOWN(MOD($B$2-B5;360)/30;0)

disini ada perintah MOD karena kita mengambil sisa dari pembagian dari perhitungan
tahun tadi untuk dihitungkan untuk mencari bulan.

Pada Cell E5 diisikan :

=MOD(MOD(($B$2-B5);360);30)

Disini sisa pembagian bulan akan dihitung menurut perhitungan hari.

Untuk baris-baris selanjutnya Anda tinggal meng-copy rumus-rumus di atasnya. Jadi


apabila anda mempunyai karyawan dalam jumlah besar dengan rumus ini Anda bisa
mengetahui berapa lama Karyawan itu sudah bekerja sampai pada hitungan Hari.

Selamat mencoba.

Menghitung Uang Lembur Karyawan

Menghitung Uang Lembur Karyawan

Program ini saya bikin dari Excel versi 2007, dan asal usul ide pembuatan program ini
berdasarkan dari suatu pertanyaan dari salah seorang rekan pengunjung yang
mengirimkan suatu file Excel kepada saya untuk memecahkan kasusnya. Dan saya juga
sangat berterima kasih untuk itu, karena sering pertanyaan-pertanyaan yang datang
kepada saya mendatangkan suatu ide-ide baru dan trik-trik baru untuk memecahkan
berbagai kasus yang mungkin tidak dapat ditemukan di buku mana pun, yang mana saya
sendiri pun sering tidak menduga trik-trik yang muncul begitu saja saat saya
mendapatkan suatu kasus yang menarik. Jadi sangat sayang kalau saya lupakan begitu
saja tanpa ada orang yang bisa memanfaatkannya dengan baik. Dan seperti biasanya
kalau ada suatu kasus yang menarik akan saya buatkan suatu artikel agar dapat di pelajari
bersama-sama, mudah-mudah dengan begitu ilmu akan selalu terus sambung
menyambung dan berkembang kearah yang lebih baik lagi.

Program ini terdiri dari 2 (dua) sheet, sesuai dengan file aslinya yang dikirimkan kepada
saya, dan formatnya pun tidak terlalu banyak perubahan walau ada perbaikan di sana-sini
sesuai dengan kebutuhan teknis. Dan ada beberapa tambahan beberapa kolom yang saya
hidden untuk kebutuhan teknis pula, tetapi yang paling terbanyak disini adalah
penambahan rumus-rumus, dan maaf rumus-rumus disini mungkin agak sulit sekali untuk
di jelaskan dengan kata-kata, jadi saya lebih menekankan bagaimana cara menjalankan
program ini. Program ini juga tidak menggunakan program Macro sedikitpun walaupun
fasilitas ini sudah disediakan oleh Excel, tetapi saya tidak pernah menggunakannya,
maklum dasarnya adalah bahasa Visual Basic yang bukan merupakan spesialisasi saya.
Jadi saya hanya menggunakan murni pakai rumus-rumus Excel yang ada. Jadi para
penggemar Excel dapat mempelajari rumus-rumus yang saya berikan dengan
mempelajari fungsi-fungsi apa saja yang saya gunakan untuk membentuk program ini.

Sebenarnya program ini sangat mudah dibuat kalau kita menggunakan khusus bahasa
pemrograman database, akan tetapi berhubung kita menggunakan program excel hal ini
menjadikannya agak sulit, karena excel sangat terbatas sekali dalam pengelolaan Query.
Walaupun ada disediakan fasilitas untuk itu, akan tetapi end user tentunya akan kesulitan
untuk memanfaatkannya.

Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, program ini terdiri dari 2 (dua) sheet.
Sheet yang pertama berisi Rekap Bulanan dan yang kedua Rekap Harian. Ada hal yang
terbalik alias melanggar kaidah-kaidah hukum pemrograman standard disini. Yaitu Rekap
Bulanan diisi terlebih dahulu untuk menghasilkan Rekap Harian secara otomatis. Ini
sebenarnya sangat melanggar prinsip pemrograman standard tapi justru dengan memakai
excel hal ini lebih effisien. Pertama kali dapat kasus begini saya agak bingung juga dan
kepikiran terus karena penasaran, tapi Alhamdulillah solusinya dapat dipecahkan.

Penjelasan saya akan saya bagi dua bagian, yang pertama Cara Menggunakan Program
dan yang kedua Maintenance.

I. Cara Menggunakan Program.

Pada Sheet pertama, yaitu Rekap Bulanan ada tabel Tanggal Libur, tanggal ini harus
diisi termasuk hari minggu. Pembayaran lembur pada hari Libur atau tanggal merah
berbeda dengan tanggal biasa. Dan harus diisi secara urut dan teratur, jangan loncat-
loncat seperti misalnya habis tanggal 5 tanggal 3, jadi yang benar tanggal 3 dulu baru
tanggal 5. Contohnya saya berikan seperti dibawah ini :
Berikutnya adalah mengisi besarnya Uang Makan dan dan PPH21 seperti yang
ditunjukkan gambar dibawah ini:

Apabilah PPH21 tidak diperhitungkan kasih nilai nol saja.

NIK : harus diisi dan merupakan kode karywan dan bersifat unique, artinya kode
ini tidak boleh sama dengan kode karyawan lainnya.

Nama : merupakan nama karyawan.

Tarif Lembur/ Jam Hari Biasa : harus diisi.

Tarif Lembur/Jam Hari Libur : terisi otomatis dengan perhitungan 2 (dua) kali
Tarif Lembur pada hari biasa.

Pada baris tanggal sudah terisi dari tanggal 1 (satu) sampai dengan tanggal
31 ( tiga satu).
Pada baris di bawahnya ada symbol “X” untuk menandakan Hari Libur,
dan “H” hari biasa, symbol ini akan terisi secara otomatis pada saat
kita sudah mengisi tanggal-tanggal hari libur seperti yang sudah saya terangkan
diatas.

Pada bagian jumlah jam lembur, Anda di sini harus mengisi, berapa jumlah jam lembur
karyawan.

Kolom Hari Biasa : merupakan jumlah total jam lembur hari biasa, dan kolom
ini terisi otomatis.

Kolom Hari Libur : merupakan jumlah total jam lembur pada hari libur, kolom
ini juga terisi otomatis.

Kolom Uang Lembur : akan terhitung otomatis.

Uang Makan : Kolom ini juga terisi otomatis, dengan syarat jam lembur perharinya
harus lebih dari 2 jam baru uang makan dapat diperhitungkan satu kali.

Jumlah kotor : kolom ini terisi otomatis, kolom ini merupakan total uang yang
diterima karyawan sebelum dipotong pajak (PPH21).

Jumlah bersih : Jumlah uang lembur yang harus diterima karyawan sesudah dipotong
pajak.

Pada tabel bagian atas dari gambar ini, menyatakan perhitungan total uang sesuai
dengan kolom masing-masing.

Perhitungan totalnya memang tidak saya tempatkan dibawah seperti pada umumnya,
ini hanya untuk memudahkan teknis saja.

Berikutnya penjelasan untuk Sheet ke 2 (dua), Rekap Harian.


Ini merupakan daftar Absensi Lembur Harian yang terbentuk secara otomatis akibat
dari perhitungan-perhitungan dari Sheet yang pertama ( Rekap Bulanan ).

Yang perlu diisikan di sini hanya Tanggal dan Jam Mulai Lembur, selebihnya
terhitung secara Otomatis.

II. Maintenance Technical.

Program ini saya buat dengan Office Excel 2007, dan saya simpan dalam format Office
Excel 2007 pula, jadi file nya mempunyai ekstensi (.xlsx).

Sebagian besar sheet yang terisi penuh dengan rumus-rumus, jadi bagian-bagian
tersebut saya protect kecuali bagian-bagian untuk meng entry data. Hal ini untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang dilakukan user.

Jumlah baris yang saya sediakan disini sebesar 1000 baris, jadi total karyawan yang bisa
ditampung sebanyak 1000 personil.

Apabila Anda ingin merubah rumus-rumusnya untuk menyesuaikan dengan keadaan


dengan Perusahaan Anda, maka maka protectnya harus dibuka terlebih dahulu dengan
jalan : buka tab Review || Unprotect Sheet, setelah terbuka
permintaan password, isikan dengan “jnet99″ dengan huruf kecil semua.
Dan jangan lupa untuk memprotect kembali.

Statistik Absensi Karyawan

Melanjutkan artikel saya yang terdahulu yang berjudul Menghitung


Jumlah Jam Kerja Karyawan. Disini saya ingin mengembangkan kembali rumus-rumus
tersebut dengan memasukan suatu variabel yaitu karyawan tidak masuk kerja.
Tentunya sangat menyulitkan sekali kalau dikantor kita mempunyai banyak karyawan
dan kita harus menghitung berapa jumlah karyawan yang tidak masuk kerja, untuk itu
saya membuat suatu rumusan-rumusan yang sekiranya bisa mempermudah untuk
melakukan perhitungan tersebut.( Perlu diketahui saya memakai excel office 7.)

Dan dengan alasan tersebut pada artikel ini saya akan memasukan rumus-rumus
perhitungan untuk :

1. Jumlah karyawan yang tidak masuk


2. Jumlah karyawan yang masuk tepat waktu
3. Jumlah karyawan yang masuk telat
4. Jumlah karyawan yang pulang tepat waktu
5. Jumlah karyawan yang pulang lebih awal

Dengan mengetahui komposisi perhitungan diatas kita dapat menghitung absensi harian
dan selanjutnya akan ditemukan perhitungan absensi selama satu bulan kerja. Kalau
sudah mengetahui perhitungan-perhitungan tersebut tentunya dapat diambil kebijakan-
kebijakan tertentu untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Sebenarnya saya disini saya juga ingin menjelaskan tentang fungsi Countifs() pada Excel
Office 7 (untuk Excel 2003 fungsi ini tidak ada). Dam sarana yang paling tepat untuk
contoh implementasi adalah dengan menghitung absensi karyawan ini, dengan alasan
artikel yang sudah ada dikembangkan lebih lanjut.

Countifs() adalah suatu fungsi perhitungan counter dengan dengan persyaratan yang
majemuk. Artinya dalam suatu perintah kita bisa memberikan beberapa syarat-syarat
kondisional secara bersamaan. Bentuk statementnya COUNTIFS(range_criteria_1;
criteria_1;[range_criteria_2;criteria_2]). Artinya kita dapat memasukan beberapa
kriteria. Untuk lebih jelasnya kita contohkan seperti tabel dibawah :
Dari tabel yang terlihat bagaimana cara menghitung berapa jumlah laki-laki dan jumlah
perempuan.

Untuk menghitung jumlah laki-laki :

=COUNTIFS(B3:B11;"L")
menghasilkan nilai 5

Dan untuk menghitung jumlah perempuan ;

=COUNTIFS(B3:B11;"P")
menghasilkan nilai 4

B3:B11 merupakan range yang akan kita hitung, dan “L” atau “P” kriteria jenis kelamin
tertentu yang akan kita hitung.

Dari rumus-rumus diatas masih merupakan perintah sederhana, karena belum memasukan
dua kriteria sekaligus.

Langkah selanjutnya agar mudah mengerti saya akan memasukan dua kriteria sekaligus,
pertanyaan begini : berapa jumlah laki-laki yang berumur dibawah 30 tahun.

Rumus yang dihasilkan :

=COUNTIFS(B3:B11;"L";C3:C11;"<30")
Menghasilkan nilai : 2
Karena cuma Adi dan Nono saja laki-laki
yang berumur dibawah 30 tahun

C3:C11 merupakan range untuk kolom umur, dan “<30″ adalah kriteria dibawah 30.

Dengan mengerti maksud dari fungsi diatas selanjutnya kita akan meng-
implementasikannya pada Absensi Karyawan seperti tabel dibawah ini.
Tabel tersebut merupakan kembangan dari artikel saya di menghitung-jam-kerja-
karyawan-berdasarkan-shift. Cuma disini saya tambahkan untuk variable karyawan yang
tidak masuk kerja supaya jumlah karyawan yang tidak masuk kerja bisa dihitung. Jadi
aturan mainnya disini apabila jam masuk (Cell D12) diberi tanda “-” maka karyawan
dianggap tidak masuk.

Pada status Check in (cell E12) rumusnya sbb :

=IF(D12="-";"-";IF(C12="I";IF(D12>$B$4;"Telat";"Ok");
IF(D12>$C$4;"Telat";"Ok")))

Dan pada Check Out Status (cell G12) rumusnya sbb :

=IF(D12="-";"-";IF(C12="I";IF(F12<$B$5;"Pulang Awal";
"Ok");IF(F12<$C$5;"Pulang Awal";"Ok")))

Disini saya juga memasukan sedikit perhitungan Statistik, yaitu ditabel atas pojok kanan.

Penjelasannya sbb :
Total Karyawan :Merupakan jumlah karyawan yang terbagi dua Shift yang dihitung
secara otomatis.
Pada cell G3 diisi rumus :

=COUNTIFS(C12:C23;G2)
ket : C12:C23 - merupakan range yang akan dihitung
G2 - merupakan isi dari Shift I

Pada cell H3 diisi rumus :

=COUNTIFS(C12:C23;H2)
ket : C12:C23 - merupakan range yang akan dihitung
G3 - merupakan ini dari Shift II

Cell I3 merupakan total jumlah karyawan, rumusnya sbb ;

=G3+H3
ket : jumlah total dari shift I dan II

Tidak Masuk :Merupakan jumlah karyawan yang tidak masuk yang terbagi dua shift dan
dihitung secara otomatis.
Pada Cell G4 diisi rumus :

=COUNTIFS(C12:C23;G2;D12:D23;"-")
ket : C12:C23;G2 artinya Karyawan yang ada di Shift I
D12:D23;"-" artinya yang mempunyai
jam masuk "-" alias tidak masuk

pada Cell H4 diisi rumus

=COUNTIFS(C12:C23;H2;E12:E23;"-")
ket : menghitung karyawan yang tidak masuk
di Shift II

Masuk Tepat Waktu : Meghitung karyawan yang masuk tepat pada waktunya
Cell G5 diisi

=COUNTIFS(C12:C23;G2;E12:E23;"Ok")
penjelasan : Pada E12:23 dihitung status "Ok"

Cell H5 diisi

=COUNTIFS(C12:C23;H2;E12:E23;"Ok")

Cell G6 :

=COUNTIFS(C12:C23;G2;E12:E23;"Telat")

Cell H6 :

=COUNTIFS(C12:C23;H2;E12:E23;"Telat")

Cell G7 :

=COUNTIFS(C12:C23;H2;G12:G23;"Ok")

Cell H7 :

=COUNTIFS(C12:C23;H2;G12:G23;"Ok")
Cell G8 :

=COUNTIFS(C12:C23;G2;G12:G23;"Pulang Awal")

cell H8 :

=COUNTIFS(C12:C23;H2;G12:G23;"Pulang Awal")

Untuk lebih mudahnya dalam mempelajari saya sertakan file excelnya disini DownLoad.
Tetapi rumus yang saya berikan hanya bisa jalan di excel office 7.

Dengan penjelasan diatas mudah-mudahan dapat dimengerti terutama pada penggunaan


fungsi COUNTIFS().

Perhitungan Waktu Dengan Excel

Didalam excel ada suatu fungsi yang tersembunyi (tidak ditampilkan


didalam dalam daftar fungsi), untuk melakukan perhitungan waktu. Padahal fungsi ini
sangat praktis sekali dalam penggunaannya dalam melakukan suatu perhitungan-
perhitungan yang sangat sulit.

Fungsi ini dapat digunakan untuk menghitung usia, lama kerja karyawan dan lain-lainnya
sampai detail ke hari.
Bentuk perintahnya;

=DATEDIF(Date1;Date2;Interval)

Penjelasan :

Date1, sebagai tanggal awal untuk melakukan perhitungan.

Date2, sebagai tanggal akhir dari perhitungan.

Interval, parameter ini mempunyai beberapa option

1. “m”= untuk menghitung jumlah bulan secara keseluruhan antara tanggal date1
sampai dengan date2.
2. “d” = untuk menghitung jumlah hari secara keseluruhan antara tanggal date1
sampai dengan date2.
3. “y” = untuk menghitung jumlah tahun antara tanggal date1 sampai dengan date2.
4. “ym” = menghitung bulan tanpa menyertakan jumlah tahunnya, artinya sisa
jumlah bulan setelah dikurangkan perhitungan tahun.
5. “yd” = menghitung hari tanpa menyertakan jumlah tahunnya, artinya sisa jumlah
hari setelah dikurangi perhitungan tahun.
6. “md” = menghitung hari tanpa menyertakan jumlah tahun dan bulannya, artinya
sisa jumlah hari setelah dikurangi perhitungan bulan dan tahun.

Anda mungkin agak bingung atau tidak mengerti dengan penjelasan dari 6 (enam) option
diatas. Untuk itu akan saya beri contoh satu persatu penjelasan dan perbedaan dari
option-option diatas.

contoh 1 :

A B C
1 Date1 Date2
2 01/01/2008 01/01/2009
3

misalkan pada cell A2 sebagai tanggal awal kita isi dengan tanggal “01/01/2008″ dan B2
sebagai tanggal kedua kita isi dengan tanggal “01/01/2009″.

Kalau rumus yang kita gunakan

=DATEDIF(A2;B2;"m")
hasilnya = 12
jika B2 diisi dengan tanggal = 01/02/2009
rumus ini akan menghasilkan = 13
Jadi rumus ini cukup jelas, yaitu menghitung
jumlah bulan dalam jangka waktu tersebut
=DATEDIF(A2;B2;"d")
hasilnya = 366
jika B2 diisi dengan tanggal = 01/02/2009
rumus ini akan menghasilkan = 367
Rumus ini juga cukup jelas, yaitu menghitung
jumlah hari dalam jangka waktu tersebut
=DATEDIF(A2;B2;"y")
hasilnya = 1
jika B2 diisi dengan tanggal = 01/01/2010
rumus ini akan menghasilkan = 2
Rumus ini juga cukup jelas, yaitu menghitung
jumlah tahun dalam jangka waktu tersebut

Berikutnya mungkin kita harus lebih teliti melihat perbedaannya :

=DATEDIF(A2;B2;"ym")
hasilnya = 0, karena tidak ada sisa bulan yang
tersisa setelah dipotong satu tahun pada periode
tersebut.
Jika B2 diisi dengan tanggal = 01/02/2009
maka hasilnya = 1, dalam bulan.
Coba bandingkan dengan option "m".

Berikut ini merupakan hitungan hari :

=DATEDIF(A2;B2;"yd")
hasil = 0, karena pada perhitungan periode
tersebut tidak ada jumlah hari yang tersisa
setelah dipotong hitungan satu tahun.
Coba tanggal di B2 diisi dengan 10/02/2009,
maka hasilnya 40. Artinya ada sisa hitungan
hari sejumlah 40 hari.

Berikutnya memakai option “md”, untuk menghitung


hari setelah dipotong perhitungan bulan.

=DATEDIF(A2;B2;"md")
hasil = 0, karena tidak ada hari yang tersisa.
Coba tanggal di B2 diisi dengan 10/02/2009,
maka hasilnya = 9 dalam satuan hari, karena
setelah dipotong hitungan tahun dan bulan
akan tersisa 9 hari.

Untuk lebih memperjelas akan saya berikan contoh pemakaian rumus,


misalnya menghitung usia anak yang lahir pada tanggal tertentu dan anggap saja sekarang
tanggal 18 Desember 2008. Dengan rumus ini kita bisa menghitung berapa tahun, berapa
bulan, dan berapa hari usia dari anak tersebut.

Dari tabel excel diatas usia anak bernama Rara 4 tahun 9 bulan 16 hari.

Pada Cell D5 diisi dengan rumus :

=DATEDIF($C5;$B$1;"y")
rumus ini untuk menghitung tahun

Pada Cell E5 diisi dengan rumus :


=DATEDIF($C5;$B$1;"ym")
rumus ini untuk menghitung bulan

Pada Cell F5 diisi dengan rumus :

=DATEDIF($C5;$B$1;"md")
rumus ini untuk menghitung hari

Demikian penjelasan saya mengenai fungsi datedif() di excel.

Menghitung Uang Lembur Karyawan

Menghitung Uang Lembur Karyawan

Program ini saya bikin dari Excel versi 2007, dan asal usul ide pembuatan program ini
berdasarkan dari suatu pertanyaan dari salah seorang rekan pengunjung yang
mengirimkan suatu file Excel kepada saya untuk memecahkan kasusnya. Dan saya juga
sangat berterima kasih untuk itu, karena sering pertanyaan-pertanyaan yang datang
kepada saya mendatangkan suatu ide-ide baru dan trik-trik baru untuk memecahkan
berbagai kasus yang mungkin tidak dapat ditemukan di buku mana pun, yang mana saya
sendiri pun sering tidak menduga trik-trik yang muncul begitu saja saat saya
mendapatkan suatu kasus yang menarik. Jadi sangat sayang kalau saya lupakan begitu
saja tanpa ada orang yang bisa memanfaatkannya dengan baik. Dan seperti biasanya
kalau ada suatu kasus yang menarik akan saya buatkan suatu artikel agar dapat di pelajari
bersama-sama, mudah-mudah dengan begitu ilmu akan selalu terus sambung
menyambung dan berkembang kearah yang lebih baik lagi.

Program ini terdiri dari 2 (dua) sheet, sesuai dengan file aslinya yang dikirimkan kepada
saya, dan formatnya pun tidak terlalu banyak perubahan walau ada perbaikan di sana-sini
sesuai dengan kebutuhan teknis. Dan ada beberapa tambahan beberapa kolom yang saya
hidden untuk kebutuhan teknis pula, tetapi yang paling terbanyak disini adalah
penambahan rumus-rumus, dan maaf rumus-rumus disini mungkin agak sulit sekali untuk
di jelaskan dengan kata-kata, jadi saya lebih menekankan bagaimana cara menjalankan
program ini. Program ini juga tidak menggunakan program Macro sedikitpun walaupun
fasilitas ini sudah disediakan oleh Excel, tetapi saya tidak pernah menggunakannya,
maklum dasarnya adalah bahasa Visual Basic yang bukan merupakan spesialisasi saya.
Jadi saya hanya menggunakan murni pakai rumus-rumus Excel yang ada. Jadi para
penggemar Excel dapat mempelajari rumus-rumus yang saya berikan dengan
mempelajari fungsi-fungsi apa saja yang saya gunakan untuk membentuk program ini.
Sebenarnya program ini sangat mudah dibuat kalau kita menggunakan khusus bahasa
pemrograman database, akan tetapi berhubung kita menggunakan program excel hal ini
menjadikannya agak sulit, karena excel sangat terbatas sekali dalam pengelolaan Query.
Walaupun ada disediakan fasilitas untuk itu, akan tetapi end user tentunya akan kesulitan
untuk memanfaatkannya.

Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, program ini terdiri dari 2 (dua) sheet.
Sheet yang pertama berisi Rekap Bulanan dan yang kedua Rekap Harian. Ada hal yang
terbalik alias melanggar kaidah-kaidah hukum pemrograman standard disini. Yaitu Rekap
Bulanan diisi terlebih dahulu untuk menghasilkan Rekap Harian secara otomatis. Ini
sebenarnya sangat melanggar prinsip pemrograman standard tapi justru dengan memakai
excel hal ini lebih effisien. Pertama kali dapat kasus begini saya agak bingung juga dan
kepikiran terus karena penasaran, tapi Alhamdulillah solusinya dapat dipecahkan.

Penjelasan saya akan saya bagi dua bagian, yang pertama Cara Menggunakan Program
dan yang kedua Maintenance.

I. Cara Menggunakan Program.

Pada Sheet pertama, yaitu Rekap Bulanan ada tabel Tanggal Libur, tanggal ini harus
diisi termasuk hari minggu. Pembayaran lembur pada hari Libur atau tanggal merah
berbeda dengan tanggal biasa. Dan harus diisi secara urut dan teratur, jangan loncat-
loncat seperti misalnya habis tanggal 5 tanggal 3, jadi yang benar tanggal 3 dulu baru
tanggal 5. Contohnya saya berikan seperti dibawah ini :

Berikutnya adalah mengisi besarnya Uang Makan dan dan PPH21 seperti yang
ditunjukkan gambar dibawah ini:

Apabilah PPH21 tidak diperhitungkan kasih nilai nol saja.


NIK : harus diisi dan merupakan kode karywan dan bersifat unique, artinya kode
ini tidak boleh sama dengan kode karyawan lainnya.

Nama : merupakan nama karyawan.

Tarif Lembur/ Jam Hari Biasa : harus diisi.

Tarif Lembur/Jam Hari Libur : terisi otomatis dengan perhitungan 2 (dua) kali
Tarif Lembur pada hari biasa.

Pada baris tanggal sudah terisi dari tanggal 1 (satu) sampai dengan tanggal
31 ( tiga satu).

Pada baris di bawahnya ada symbol “X” untuk menandakan Hari Libur,
dan “H” hari biasa, symbol ini akan terisi secara otomatis pada saat
kita sudah mengisi tanggal-tanggal hari libur seperti yang sudah saya terangkan
diatas.

Pada bagian jumlah jam lembur, Anda di sini harus mengisi, berapa jumlah jam lembur
karyawan.
Kolom Hari Biasa : merupakan jumlah total jam lembur hari biasa, dan kolom
ini terisi otomatis.

Kolom Hari Libur : merupakan jumlah total jam lembur pada hari libur, kolom
ini juga terisi otomatis.

Kolom Uang Lembur : akan terhitung otomatis.

Uang Makan : Kolom ini juga terisi otomatis, dengan syarat jam lembur perharinya
harus lebih dari 2 jam baru uang makan dapat diperhitungkan satu kali.

Jumlah kotor : kolom ini terisi otomatis, kolom ini merupakan total uang yang
diterima karyawan sebelum dipotong pajak (PPH21).

Jumlah bersih : Jumlah uang lembur yang harus diterima karyawan sesudah dipotong
pajak.

Pada tabel bagian atas dari gambar ini, menyatakan perhitungan total uang sesuai
dengan kolom masing-masing.

Perhitungan totalnya memang tidak saya tempatkan dibawah seperti pada umumnya,
ini hanya untuk memudahkan teknis saja.

Berikutnya penjelasan untuk Sheet ke 2 (dua), Rekap Harian.


Ini merupakan daftar Absensi Lembur Harian yang terbentuk secara otomatis akibat
dari perhitungan-perhitungan dari Sheet yang pertama ( Rekap Bulanan ).

Yang perlu diisikan di sini hanya Tanggal dan Jam Mulai Lembur, selebihnya
terhitung secara Otomatis.

II. Maintenance Technical.

Program ini saya buat dengan Office Excel 2007, dan saya simpan dalam format Office
Excel 2007 pula, jadi file nya mempunyai ekstensi (.xlsx).

Sebagian besar sheet yang terisi penuh dengan rumus-rumus, jadi bagian-bagian
tersebut saya protect kecuali bagian-bagian untuk meng entry data. Hal ini untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang dilakukan user.

Jumlah baris yang saya sediakan disini sebesar 1000 baris, jadi total karyawan yang bisa
ditampung sebanyak 1000 personil.

Apabila Anda ingin merubah rumus-rumusnya untuk menyesuaikan dengan keadaan


dengan Perusahaan Anda, maka maka protectnya harus dibuka terlebih dahulu dengan
jalan : buka tab Review || Unprotect Sheet, setelah terbuka
permintaan password, isikan dengan “jnet99″ dengan huruf kecil semua.
Dan jangan lupa untuk memprotect kembali.

Anda mungkin juga menyukai