SKRIPSI
Oleh:
RINA BUDI ASTUTI
NIM: 121434062
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
RINA BUDI ASTUTI
NIM: 121434062
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Allah SWT
Dosen Pembimbing
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
~ (QS : 2:216)
successful future.
~Original Quote~
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkatdan karuni- nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
‘Pengaruh Pemberian Pestisida dari Campuran Daun Mindi (Melia azedarach L.) dan
Daun Pepaya (Carica papaya L.), Daun Pepaya (Carica papaya L.), dan Daun Mindi
(Melia azedarach L.) Terhadap Hama dan Penyakit Tanaman Cabai (Capsicum
annuum L.) ’. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akademi
Yogyakarta.
berbagai pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi ini dapat
1. Kedua orang tua saya Bapak Rasup dan Ibu Sumuni atas segala pengorbanan ,
4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan di Program Studi Pendidikan Biologi
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Salah satu yang menjadi kendala utama dalam sistem produksi cabai merah
adalah serangan hama dan penyakit. Pada umumnya petani melakukan pengendalian
hama dan penyakit menggunakan pestisida kimia, namun memiliki dampak kurang
baik bagi lingkungan dan organisme lainnya. Salah satu usaha untuk mengurangi
dampak dari penggunaan pestisida kimia yakni penggunaan pestisida alami.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pestisida mana antara daun papaya
(Carica papaya L.), mindi (Melia azedarach L.),serta campuran antara daun papaya
(Carica papaya L.) dan daun mindi (Melia azedarach L.) yang paling baik untuk
mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit pada tanaman cabai. Penelitian ini
dilaksanakan di kebun Pendidikan Biologi Unversitas Sanata Dharma. Jenis
penelitian ini adalah penelitian semi eksperimental, percobaan dilakukan pada 40
tanaman cabai yang terdiri dari 3 perlakuan dan 1 kontrol. Aplikasi pestisida
dilakukan 3 hari sekali. Pengambilan data dilakukan sehari setelah penyemprotan
selama delapan minggu dengan menghitung intensitas serangan dengan bentuk
persen.
Hasil penelitian menujukkan bahwa ditemukan hama kutu putih dan virus.
Pemberian pestisida dari daun pepaya (Carica papaya L.), daun mindi (Melia
azedarach L), dan campuran daun pepaya (Carica papaya L.) , dan daun mindi
(Melia azedarach L.) dapat menurunkan intensitas serangan hama dan penyakit pada
tanaman cabai. Larutan dari campuran daun pepaya (Carica papaya L.) ,daun mindi
(Melia azedarach L.) tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap intensitas
serangan hama kutu putih, namun pada serangan virus memberikan hasil yang paling
baik dalam menurunkan intensitas penyakit pada tanaman cabai merah.
.
Kata Kunci : Pestisida, hama, penyakit, tanaman cabai, daun mindi dan daun pepaya,
campuran daun pepaya dan daun mindi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
One of the main obstacles in the red chilli production attack of plant and
disease. In general farmers control pest and disease by using chemical pesticide , but
it show a bad impact for the environment and other organism. One of the effort to
reduce the impact of using chemical pesticides is using organic pesticides.
This research was conducted to determine which organic pesticide source
plants Pepaya leaves (Carica papaya L.), mindi leaves (Melia azedarach L.), mixed
pepaya leaves (Carica papaya L.)and mindi leaves (Melia azedarach L.) is the best
way in controling both pest and disease of chilli. The research conducted at the
experimental garden Biology Education Study Program of Sanata Dharma University
in Yogyakarta. This research was a kind of semi experimental research. The
experiment was conducted by using 40 samples of chilli plants consisting 3
treatments 1 control. The application of pesticides was done every 3 days. The
intensity of attacks in percentage was calculated in the day after the application of
the organic pesticide that lasted for eight weeks.
The results of research showed that lice pests and virus were found. The
pesticide of pepaya leaves (Carica papaya L.), mindi leaves (Melia azedarach L.),
mixed pepaya leaves (Carica papaya L.) and mindi leaves (Melia azedarach L.) can
lower intensity pest attacks and disease in chili plants. Solution from a mixed pepaya
leaves (Carica papaya L.) and mindi leaves (Melia azedarach L.) didn’t show
significant influence on the intensity of white lice pets. Whereas on the virus
indicated as the best in lowering the intensity of pest and disease attacks in chilli
plants.
Keywords : Organic pesticide, pets, disease, chilli plants, mindi leaves, pepaya
leaves, mixed pepaya leaves and mindi leaves.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
MOTTO ........................................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... x
ABSTRACT ....................................................................................................... xi
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Hama ........................................................................................ 7
2. Penyakit .................................................................................... 8
3. Pestisida .................................................................................. 8
D. Hipotesis............................................................................................... 31
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Penanaman ............................................................................... 36
4. Pemeliharaan ............................................................................ 36
Pembelajaran ....................................................................................... 40
A. Hasil ..................................................................................................... 41
B. Pembahasan .......................................................................................... 48
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan .......................................................................................... 58
B. Saran ..................................................................................................... 58
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Intensitas Hama Kutu Putih Tanaman Cabai (dalam%) ..................... 42
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Data Pengamatan Hama Kutu Putih dan Penyakit Virus ............. 64
Silabus ...................................................................................... 71
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1
PENDAHULUAN
unggulan yang cukup penting, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun
dan sampai sekarang tanaman cabai merah termasuk salah satu tanaman
hama, selain itu penyebaran hama dan penyakit cabai merah juga
menyerang daerah luas Yogyakarta termasuk Sleman, dan kapan saja bisa
petani asal Dusun Sono mengatakan dengan adanya serangan hama ini,
2015).
unsur hara dalam tanah, serangan hama dan penyakit. Salah satu yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
serangan hama. Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu faktor
akumulasi bahan - bahan yang berbahaya di alam dan pada akhirnya akan
buah cabai biasa dikonsumsi dalam keadaan segar, timbulnya strain hama
yang cukup potensial adalah bahan insektisida dari tumbuhan atau yang
Pestisida dari bahan nabati sebenarnya bukan hal yang baru tetapi
untuk mengendalikan hama belalang dan penggerek batang padi. Saat ini
kekuatan atau daya bunuh setiap jenis pestisida tersebut terhadap jenis
2015).
penganggu.
ekstrak daun pepaya dapat mengendalikan hama ulat daun pada tanaman
penelitian kali ini akan digunakan larutan dari daun pepaya untuk
juga berbeda yaitu menggunakan cabai merah bukan tanaman kubis. Pada
penelitian yang dilakukan Sinaga (2016) gabungan daun mindi dan biji
pepaya dan daun mindi untuk mengurangi hama kutu putih. Selain
grayak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diterapkan di area luas seperti di lahan sentral produksi cabai merah sangat
B. Rumusan Masalah
1. Apakah larutan pestisida dari daun pepaya (Carica papaya L.), mindi
papaya L.) dan daun mindi (Melia azedarach L.) dapat mengurangi
L.)?
C. Tujuan Penelitian
(Carica papaya L.) dan daun mindi (Melia azedarach L.) dapat
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
merah.
2. Bagi Pertanian
dan penyakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
1. Hama
misalnya penggerek umbi,ulat titik tumbuh, dan aphis. Adapun hewan lain
yang sering menjadi hama seperti monyet, burung, tikus, dan babi hutan
umbi, mengisap cairan tanaman, dan memakan bunga dan bagian- bagian
2012).
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Penyakit
kelebihan unsur hara, serta terlalu panas atau terlalu dingin. Penyakit
tumbuh terhambat, busuk akar, busuk batang, busuk daun, busuk buah,
3. Pestisida
pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan
2. Mengendalikan rerumputan.
5. Mengendalikan hama-hama.
misalnya tikus.
10
4. Pestisida Organik
hasil ekstraksi bagian tertentu dari tanaman baik dari daun, biji, buah
mikroba tertentu baik berupa jamur, bakteri maupun virus yang bersifat
11
12
a. Taksonomi
13
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Tubiflora
Suku : Solanaceae
Marga : Capsicum
Jenis : Capsicum annuum L.
b. Morfologi
berikut :
i. Akar
ii. Batang
iii. Daun
14
iv. Bunga
kehijauan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
v. Buah
bervariasi, yakni berkisar 5-25 gram. Buah cabai yang masih muda
(Sunaryono, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
vi. Biji
berwarna kuning, serta berbentuk bulat, pipih, dan ada bagian yang
(Wahyudi, 2011).
i. Keadaan iklim
17
ii. Tanah
tanah. Tanah yang ideal bagi pertumbuhan cabai ialah tanah yang
18
antara lain:
jumlah telur sekitar 800 butir, setiap hari rata – rata 30 butir. Telur
akan menetas menjadi larva setelah 4-5 hari, larva berbentuk oval
batang.
19
Ciri- ciri ulat berwarna kelabu muda, coklat atau hitam. Bertelur di
menjadi larva dalam 10-14 hari, larva akan makan daun tanaman
selama 1-2 minggu, setelah itu akan menetap di dalam tanah dekat
mulut berwarna putih. Tungau dewasa aktif pada siang hari. Jenis
hama ini mengisap cairan dari sel-sel diantaranya tulang daun. Sel-
sel yang telah kosong di sisi dengan udara sehingga tampak seperti
20
5) Thrips ( Heliothrips)
sampai coklat tua atau hitam, memiliki mulut penusuk, dan sayap
Warna thoraks / dada lalat buah adalah abu – abu, kepala, dan
pada daun tanaman yang terserang, dan daun akan mengecil dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(Pracaya, 2008).
1) Antraknosa
3) Bercak Daun
daun yang terserang penyakit ini antara lain adanya bercak pada
22
4) Busuk Buah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Bangsa : Cistales
Suku : Caricacea
Marga : Carica
Jenis : Carica Papaya L. (Yuniarti, 2008)
selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan. Tanaman ini menyebar
ke Benua Afrika dan Asia serta India. Dari India, tanaman ini
(Setiaji, 2009).
jenisnya, buah muda berwarna hijau dan buah tua kekuningan / jingga,
24
i. Papain
perut yang akan masuk melalui alat mulut pada serangga. Kemudian
ii. Flavonoid
yaitu memiliki bau yang sangat tajam, rasanya yang pahit, dapat larut
dalam air, dan juga mudah terurai pada temperatur tinggi. Dinata dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
iii. Saponin
bagian tanaman pepaya seperti akar, daun, batang, dan bunga. Senyawa
aktif pada saponin mampu membentuk busa jika dikocok dengan air
2002).
iv. Tanin
26
tumbuhan karena rasanya yang pahit. Salah satu fungsi tanin dalam
rayap, hama penghisap aphid, hama kecil, dan ulat bulu. Jenis penyakit
27
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Sapindales
Suku : Meliaceae
Marga : Melia
Jenis : Melia azedarach L.
28
panjang 3-9 cm, lebar 15-30 mm, tepi daun bergerigi, ujung dan
29
(Pracaya, 2008).
penelitian ini:
30
Tanaman Cabai
Kajian Daya Insektisida Pada konsentrasi 1.0% Desy, 2016
Ekstrak Daun Mimba penambahan ekstrak daun mindi
(Azadirachta indica A. secara nyata mampu
Juss) Dan Ekstrak Daun menurunkan jumlah populasi
Mindi (Melia azedarach serangga, memperkecil nilai
L.) Terhadap indeks perkembangan, laju
Perkembangan Serangga perkembangan intrinsik serta
Hama Gudang Sitophilus kapasitas mulitiplikasi
zeamais mingguan.
C. Kerangka Berpikir
Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu tanaman yang
banyak dikonsumsi. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) sering
dihadapkan pada berbagai masalah yaitu serangan hama dan penyakit.Serangan
hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang menghambat kelancaran
dalam budidaya cabai merah (Capsicum annuum L.).
Pada daun mindi dan daun pepaya terdapat enzim papain, saponin,
flavonoid, dan tannin yang bersifat racun sebagai penghambat
pertumbuhan dan perkembangan serangga bahkan membuat serangga
mati serta sebagai anti virus bagi tanaman cabai merah (Capsicum
annuum L.) .
Dari jenis bahan tanaman tersebut kemungkinan bisa digunakan untuk mengendalikan
hama jenis serangga dan penyakit pada tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.).
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. Hipotesis
1. Pemberian pestisida dari larutan daun pepaya (Carica papaya L.) daun mindi
(Melia azedarach L.) dan campuran daun Pepaya (Carica papaya L.) daun
mindi (Melia azedarach L.) dapat mengurangi intensitas serangan hama dan
2. Pestisida dari campuran daun pepaya (Carica papaya L.) daun mindi (Melia
azedarach L.) paling baik dalam mengurangi intensitas serangan hama dan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
organik dari tanaman berbeda dengan konsentrasi yang sama yaitu 1:5.
organik ini akan dilihat berdasarkan jumlah tanaman yang terserang serta
intensitas serangan hama dan penyakit. Variabel penelitian ini terdiri dari
penyemprotan.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
B. Batasan Penelitian
annuum L.).
3. Penelitian ini menggunakan pestisida dari tiga bahan tanaman antara lain
daun pepaya (Carica papaya L.), daun mindi (Melia azedarach L.) serta
campuran antara daun pepaya (Carica papaya L.) dan daun mindi (Melia
azedarach L.).
4. Penelitian ini menggunakan larutan dari daun pepaya, daun mindi dan
campuran daun mindi dan daun pepaya. Larutan yang dimaksud adalah
dari ketiga bahan tersebut di haluskan dan saring lalu ditambahkan air,
daun pepaya, benih cabai merah varietas pilar F1, tanah, pupuk kandang, dan
34
D. Cara Kerja
Pra penelitian
35
organik, dan ternyata didapatkan hama kutu putih pada tanaman cabai
berikut:
1. Penyemaian Benih
dan media tanam yang gembur, subur dan bebas hama. Penelitian ini
3. Penanaman
Bibit yang digunakan untuk menanam adalah bibit dengan umur 2-3
minggu bibit yang dipilih adalah bibit yang tidak terserang hama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
telah disiapkan.
4. Pemeliharaan
dengan optimal.
keadaan yang fresh. Selain itu larutan pestisida yang digunakan diberi
a. Larutan Mindi
37
b. Larutan Pepaya
200 ml dan disaring. Hasil saringan daun Papaya dan daun Mindi
ml : 50 ml air).
6. Teknik Penyemprotan
38
39
0 0 Normal
1 >0 - 25 Ringan
2 >25 - 50 Sedang
3 >50 - 75 Berat
Keterangan:
Nilai 0, intensitas serangan normal tanaman tidak terkena hama dan penyakit.
Nilai 1, intensitas serangan ringan tanaman yang terkena hama dan penyakit kurang
Nilai 2, intensitas serangan sedang tanaman yang terkena hama dan penyakit kurang
Nilai 3, intensitas serangan berat tanaman yang terkena hama dan penyakit kurang
dari 75%. Intensitas serangan disetiap daun terserang hama dan penyakit.
Nilai 4, intensitas serangan berat sekali tanaman yang terkena hama dan penyakit
lebih dari 75%. Semua tanaman terserang hama dan penyakit yang sangat
parah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Data mengenai intesintas serangan hama dan penyakit yang telah diperoleh
Anova one factor. Syarat untuk mengetahui Uji Anova adalah Uji Normalitas dan
Uji Homogenitas, jika dari hasil Uji Anova menunjukan bahwa data berbeda
secara statistik maka dilanjutkan dengan Uji Post Hoc merupakan uji lanjutan dari
data statistik jika sampel data dari uji anova menunjukan data berbeda secara
statistik. Analisis data ini dilakukan menggunakan microsoft excel 2007 dan
Menengah Atas (SMA) kelas X semester Ganjil yakni pada bab Ruang Lingkup
BAB IV
A. HASIL
larutandaun mindi, daun pepaya, dan campuran daun pepaya dan daun mindi sebagai
pestisida organik untuk mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit pada
tanaman cabai. Untuk mengetahui apakah pestisida organik dengan tiga bahan
tanaman yang digunakan mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit pada
tanaman cabai menggunakan uji anova one factor between design karena faktor yang
akan diuji terdiri satu faktor yaitu kandungan bahan (daun papaya, daun mindi, dan
campuran daun mindi dan daun pepaya), dengan pengenceran yang sama yaitu 1:5.
Tujuan dari percobaan ini yakni ingin mengetahui pestisida organik pada jenis bahan
apa yang paling baik dalam menekan intensitas serangan hama dan penyakit pada
Data yang telah diambil berjumlah dua kelompok yakni data mengenai
intensitas serangan hama dan intensitas penyakit. Pemisahan pengambilan data antara
hama dan penyakit dikarenakan terdapat dua variabel dependen yang diukur yaitu
mengenai intensitas hama dan intensitas penyakit. Dari kedua variabel dependen ini
diasumsikan bahwa akibat dari yang ditimbulkan satu sama lain tidak saling
berhubungan satu sama lain sehingga dapat dianilisa secara terpisah. Walaupun
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
demikian tidak diasumsikan bahwa akibat yang ditimbulkan akan sama dikarenakan
masih akan ada faktor yang akan berpengaruh terhadap intensitas serangan hama
maupun penyakit antara lain kondisi lingkungan, kualitas tanaman itu sendiri, serta
cara bertani. Hasil penelitian ini mengenai pengaruh pemberian pestisida organik
dengan tiga bahan tanaman sebagai pencegahan terhadap serangan hama dan penyakit
pada tanaman tanaman cabai merah. Dalam penelitian ini memberikan hasil bahwa
selama melakukan penelitian ditemukan satu jenis hama (kutu putih) dan beberapa
Data hasil penelitian mengenai intensitas hama kutu putih yang diperoleh sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Intensitas hama kutu putih pada tanaman cabai merah
43
hama kutu putih mengalami penurunan pada setiap pengamatan yang dilakukan
tiga hari sekali. Pada pengamatan pertama sebelum aplikasi pestisida organik,
serangan hama kutu putih mencapai 100% pada setiap perlakuan Tabel 4.1
Jika dilihat berdasarkan Tabel 4.1 penurunan intensitas serangan hama pada
15,75%, dan daun pepaya 22,5% sedangkan pada kontrol serangan hama
mencapai 50%.
Dilihat dari rata- rata intensitas serangan hama kutu putih yang ditunjukkan
pada Tabel 4.1 diatas bahwa intensitas serangan hama kutu putih terendah yaitu
44
sedang dan kategori berat. Pada kategori sedang terdapat pada perlakuan
pestisida yang berasal dari daun larutancampuran daun mindi dan daun pepaya,
daun pepaya dan daun mindi sedangkan kategori berat pada kontrol.
pemberian pestisida dari bahan yang berbeda dengan kontrol. Berdasarkan dari
pengujian statistik menggunakan uji anova satu faktor diperoleh hasil F hitung
(2,69) < F tabel (2,76) maka HO diterima dan HI ditolak sehingga dikatakan
tidak signifikan. Hal itu menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh
pemberian pestisida dengan bahan yang berbeda jenis tanaman terhadap hama
kutu putih (Lampiran II) sehingga dapat dikatakan bahwa perbedaan jenis bahan
dari pestisida organik yang digunakan tidak memiliki perbedaan pengaruh nyata
45
2. Penyakit virus
Data hasil penelitian intensitas serangan virus pada tanaman cabai merah
serangan penyakit virus memiliki data yang tidak merata di setiap pestisida.
Pada campuran dan daun mindi gejala virus terlihat pada akhir pengamatan
ke-7 dan kerusakan akibat serangan di data pada pada pengamatan ke-8. Pada
larutan daun pepaya gejala virus pada akhir pengamatan ke-4 dan kerusakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
mengalami penurunan.
pepaya, dan daun mindi < 25% sehingga bisa dikatakan bahwa intensitas
kategori berat.
47
berbeda secara signifikan maka dilanjutkan menggunakan uji Post Hoc LSD
mempunyai rata- rata yang berbeda. Uji Post Hoc LSD (Lampiran III C)
campuran daun ,mindi dan daun pepaya, dengan daun mindi dan dengan daun
pepaya. Pada campuran daun pepaya dan daun mindi ditemukan pengaruh
berbeda signifikan dengan kontrol dan tidak berbeda signifikan dengan larutan
dengan campuran larutan dan daun pepaya. Pada larutandaun pepaya berbeda
48
B. PEMBAHASAN
berbeda, selain itu umur tanaman cabai juga ikut mempengaruhi penurunan
mengatakan bahwa semakin tua umur tanaman semakin kurang disukai kutu
putih. Pada daun yang lebih muda kandungan air dan protein tanaman lebih
tinggi sehingga kutu putih menyukainya, sedangkan pada daun tua kandungan
air berkurang. Populasi kutu putih akan melimpah pada fase vegetatif dan
menurun pada fase generatif. Jika dilihat dari hasil pengujian uji Anova
diperoleh hasil tidak signifikan Hal itu menunjukkan bahwa tidak terdapat
tanaman terhadap hama kutu putih (Lampiran II). Sehingga dapat dikatakan
bahwa perbedaan jenis bahan dari pestisida organik yang digunakan tidak
putih pada tanaman cabai merah. Adapun beberapa hal yang menyebabkan
49
cairan pestisida tidak mengenai bagian- bagian daun secara keseluruhan. Kutu
putih sendiri biasanya sering hinggap di bagian bawah daun dan akan terbang
bila ada getaran atau disentuh daunnya (Lampiran V). Apabila pestisida
berpengaruh terhadap kandungan zat yang terdapat dalam bahan yang akan
digunakan. Daun pepaya maupun daun mindi yang digunakan pada peneliti
kali ini tidak diambil dari tanaman yang sama dan dari pohon yang sama. Hal
itu tentu saja berpengaruh juga terhadap antara umur daun yang muda dan
yang tua.
serangan hama pada Tabel 4.2 intensitas serangan hama tiap bahan yang
bahwa dari ketiga bahan yang digunakan memberikan efek yang baik
dengan kontrol, intensitas hama dalam kategori berat. Apabila dilihat dari
intensitas serangan hama, campuran dari daun mindi dan daun pepaya
sehingga dapat dikatakan bahwa campuran dari daun mindi dan daun pepaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
memberikan hasil yang paling baik dibandingkan larutanyang lain. Hal itu
Menurut Endah dan Heri dalam Sinaga (2009) bahwa fungsi dari
didalam daun mindi dapat menghambat daya makan larva. Adapun cara kerja
atau racun perut. Karena itu, apabila senyawa-senyawa masuk di dalam tubuh
Papain bekerja secara aktif sebagai racun perut yang masuk ke dalam
tubuh atau memberikan respon terhadap kutu daun sehingga akan menurunkan
aktifitas makan dari kutu putih. Sistem kerja dari papain sendiri sebagai racun
perut di dalam tubuh kutu yaitu diserapnya oleh dinding-dinding yang ada
pada organ pencernaan kutu kemudian akan dihantarkan ke pusat saraf kutu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
organ dalam dan menghambat aktivitas makan kutu. Selain itu juga di dalam
daun Pepaya terdapat zat flaovonoid dimana bekerja sebagai racun saraf yang
zat racun yang ada di masing-masing bahan tersebut sehingga diduga lebih
efektif mengurangi hama kutu putih, bisa terlihat dari Tabel 4.2 rata-rata
intesitas serangan hama kutu putih terendah dan dengan katagori sedang,
pemberian pestisida dari larutan campuran daun mindi dan daun pepaya
2. Penyakit Virus
mengeriting (Gambar 4.1 a). Daun tanaman cabai ini terlihat berwarna hijau
helaian daun menyempit atau cekung, tanaman tumbuh tidak normal sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
tanaman akan menjadi lebih kerdil. Hal ini dikarenakan nutrisi yang terdapat
pada tanaman cabai dihisap oleh kutu putih untuk kelangsungan hidupnya.
Klorosis adalah bercak-bercak kuning kecil pada daun yang melebar. Pinggir
bercak berwarna lebih tua dari bagian tengahnya serta daun mulai
menggulung (Gambar 4.1 b). Ekskresi kutu putih ini akan menghasilkan
madu yang merupakan media yang baik untuk tempat tumbuhnya embun yang
Penyakit pada tanaman cabai disebabkan oleh virus, salah satunya virus
Gemini yang diperantai oleh hama kutu putih (Rusli et al.1999). Menurut
putih, apabila populasi dari kutu putih meningkat maka akan semakin tinggi
juga terjadi penyakit kuning pada tanaman cabai merah (Gambar 4.1 c).
53
A B C
Gambar 4.1 Daun cabai merah yang tampak keriting (a), daun mengalami klorosis
sehingga akan memunculkan daun berwarna kuning, kerdil serta menggulung ke atas.
Gejala menguning daun pada bagian atas pada daun muda mirip dengan gejala akibat
kekurangan unsur mikro Fe. Gejala yang muncul ini disebabkan akibat dari
terhambatnya aliran nutrisi karena virus yang ada di dalam tanaman menguasai
floem. Penyebaran penyakit kuning pada tanaman cabai merah tidak terlepas dari
adanya virus Gemini. Penyebaran virus ini berkaitan dengan jumlah populasi kutu
putih yang merupakan serangga vektor dari virus Gemini. Peningkatan jumlah
populasi pada kutu putih ini meningkatkan penyebaran virus Gemini yang diikuti
Salah satu faktor yang sangat berperan sangat penting dalam penyakit kuning
pada tanaman cabai adalah keberadaan serangga vektor yang menyebarkan virus
tersebut yaitu kutu putih. Kutu putih termasuk kelompok serangga penusuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
penghisap. Kutu putih memperoleh virus ketika mengambil makanan dari tanaman
yang telah terinfeksi. Virus yang diambil dari tanaman yang sakit beredar melalui
serangga dan selanjutnya ke kelenjar saliva. Pada saat kutu putih menghisap makanan
dari tanaman yang sehat, virus ini ikut masuk ke dalam tubuh tanaman dengan cairan
dari mulut serangga tersebut (Eastop, 1977). Serangga kutu putih setelah menginfeksi
Berdasarkan data yang diperoleh intensitas virus serangan virus pada tanaman
intensitas serangan virus ini dapat disebabkan adanya pengaruh kandungan tanaman
yang digunakan sebagai pestisida organik. Dari ketiga pestisida organik yang
sekunder ialah adalah senyawa-senyawa organik yang berasal dari tanaman dan
Pestisida organik yang terbuat dari campuran daun mindi dan daun pepaya
dilihat dari rata-ratanya memiliki intensitas serangan virus paling rendah, diduga
campuran kandungan larutan tersebut membuat nafsu makan dari kutu putih
berkurang, ditambah lagi kandungan dari daun mindi dan daun pepaya bersifat racun
perut. Sifat racun tersebut disebabkan oleh kandungan yaitu glikosida flavonoid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
azediractin, senyawa alkoid dan aglikon queresetin yang ada di daun mindi,
sedangkan pada daun pepaya memiliki zat papain yang bekerja aktif sebagai racun
perut sehingga menurunkan metabolisme organ dalam pada kutu dan menghambat
aktivitas makan pada kutu. Kandungan dari larutan campuran daun mindi dan daun
pepaya memiliki peran penting dalam mengendalikan kutu putih, dimana dari
campuran kedua bahan tanaman tersebut memiliki kelebihan bau dan rasa yang lebih
pahit, bau yang dihasilkan dari tanaman mindi dan pepaya sangat khas dan kuat.
Purnomo dan Amelia (2007) menambahkan bau yang dihasilkan mampu menjauhkan
serangga vektor dari tanaman inang virus sehingga serangga vektor tidak dapat
katalis yaitu enzim proteolitik. Enzim proteolitik yang terdapat pada getah daun
pepaya mampu memecahkan protein dari kapsid Begomovirus dan asam nukleat
selanjutnya kapsid dan asam nukleat yang sudah dipecah akan hancur, sehingga
struktur dari Begomovirus akan menjadi rusak serta kemampuan infeksinya sudah
tidak ada lagi. Hal ini akan menyebabkan sistem proteksi pada cabai merah tetap
stabil.
Tanaman dapat tumbuh dengan baik apabila terhindar dari serangan hama dan
penyakit selain itu faktor eksternal dan internal juga ikut mempengaruhi
kelangsungan hidup tanaman. Apabila kedua faktor tersebut terpenuhi maka akan
terjadi keseimbangan tanaman akan tumbuh dengan baik, dan terhindar dari serangan
hama dan penyakit. Pada penelitian ini tanaman cabai dikondisikan agar faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
eksternal dan internal juga terpenuhi. Tanaman cabai diletakkan di tempat terbuka
agar cahaya matahari bisa masuk sehingga kebutuhan cahaya bisa terpenuhi dengan
baik, pemilihan bibit cabai yang diseleksi agar memiliki kualitas yang baik,sehingga
memungkinkan agar tanaman tidak dengan mudah terserang hama dan penyakit.
Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari agar ketersediaan air terpenuhi.
menghitung populasi kutu putih. Kutu putih yang hinggap disetiap daun cabai merah
dipastikan berapa jumlah kutu putih yang hinggap disetiap daun. Penelitian ini
menggunakan pestisida organik yang hanya bersifat mengusir saja atau mengurangi
intensitas serangan, sehingga perlu adanya pemeliharaan kutu putih disuatu tempat
yang khusus agar bisa memastikan apakah pestisida organik yang digunakan benar-
sebagai pestisida organik dapat menambah pengetahuan baru bagi siswa untuk
memanfaatkan tanaman yang ada di sekitanya yang bisa dijadikan sebagai pestisida
organik. Dalam pembuatan pestisida organik ini siswa dapat melakukan percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
ketrampilan secara ilmiah menggunakan metode ilmiah. Selain itu siswa dapat
sering digunakan para petani pada umumnya untuk mengurangi hama pada tanaman.
sederhana digunakan bahan ajar untuk mendukung pembelajaran yaitu pada materi
Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X semester pertama mengenai Ruang Lingkup
yang dilakukan yaitu menggunakan Kurikulum 2013. Kompetensi dasar (KD) yang
pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan
prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari- hari dan
KD 4.1: Menyajikan data tentang obyek dan permasalahan biologi pada berbagai
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pemberian pestisida dari larutan daun pepaya (Carica papaya L.), daun
mindi (Melia azedarach L.), dan campuran daun pepaya (Carica papaya
annuum L.).
L.), dan daun mindi (Melia azedarach L.) tidak memberikan pengaruh
annuum L.).
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
B. Saran
yang sama, dan sebaiknya diambil daun yang muda karena daun yang muda
yang tepat yaitu pada saat terbukanya mulut daun (stomata) pestisida yang
tanaman cabai agar dapat mendapatkan hasil yang baik kerena apabila
DAFTAR PUSTAKA
Adiyoga dan T. A. Soetiarso, 1999, Strategi Petani dalam Pengelolaan Risiko pada
Usahatani Cabai. Jurnal Hortikultura 8 (4): 1299-1311.
Ariyanti ,2007, Mekanisme Infeksi Virus Kuning Cabai (Pepper Yellow Leaf Curl
Virus) Dari Pengaruhnya Terhadap Proses Fisiologi Tanaman Cabai. Artikel
Penelitian, Dalam http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/nur-aeni-
ariyanti-sp-mp/seminar-uns-2012.pdf Diakses 10 Juli 2016.
Djafaruddin, 2000, Dasar – dasar Pengendalian Hama dan Penyakit, Bumi Aksara,
Jakarta.
Harpenas dan Dermawan,2010, Budi Daya Cabai Unggul, Cabai Besar, Cabai
Keritig, Cabai Rawit, dan Paprika, Penebar Swadaya, Jakarta.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Ida Hodiyah dan Elya Hartini, 2014, Efikasi Beberapa Bahan Pestisida Nabati dalam
Pengendalian Hama Tanaman Cabai. Jurnal Agroekoteknologi Vol.6, No.2.
Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. Serang Hlm 95-104.
Julaily, N., Mukarlina, dan Setyawati T. R, 2013, Pengendalian Hama pada Tanaman
Sawi (Brassica juncea L.) Menggunakan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya
L.). Jurnal Protobiont, 2(3): 171-175.
Kartasapoetra, A G., 2000, Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan, Bumi Aksara,
Jakarta.
Leatimia dan R.Y. Rumathe, 2011, Studi Kerusakan Akibat, Serangan Hama Pada
Tanaman Pangan di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi
Muluku. Universitas Pattimura, Ambon J. Jurnal Agroforestri 6 (1) : 53-56.
Mayestic, 2016, Efektivitas Ekstrak Daun Sirsak Dan Daun Pepaya Dalam
Pengendalian Plutella xylostella L. Pada Tanaman Kubis Di Kota Tomohon.
Program Studi Entomologi Pasca Sarjana. Jurnal Ilmiah Sains 16 (1) 25-29.
Muhlisah, F., 2007, Tanaman Obat Keluarga, Penebar Swadaya, Jakarta.
Mulyana, 2002, Ekstraksi senyawa aktif alkaloid, kuinone, dan saponin dari
tumbuhan kecubung sebagai larvisida dan insektisida terhadap nyamuk Aedes
aegypti Skripsi. Departemen Kimia, Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan
Alam, Institut Pertanian Bogor.
62
Ningrum, 2010, Rendaman Daun Pepaya (Carica papaya) Sebagai Pestisida Nabati
Untuk Pengendalikan Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura) Pada Tanaman
Cabai. Unversitas Jember. Jurnal. Dalam http://repository.unej.ac.id/bitstraem/
handle/123456789/73002/Paper%2010.pdf?sequence=3. Diakses 16 Juni 2016.
Purnomo, D & H Amalia, 2007, Getah Pepaya Betina sebagai Bioinsektisida untuk
Pengendalian Ulat Spodoptera sp. Pada Tanaman Sayuran. PKM- Artikel
Ilmiah. IPB Scientific Repository, Bogor.
Pitojo S., 2003, Benih Cabai Seri Penangkaran, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Rabbani, S.,dkk, 2015 Efikasi Daun Pepaya ( Carica papaya L) sebagai Lavarsida
pada Larva Aedes aegypti. Penelitian ilmiah Dalam
http://eprints.uns.ac.id/27092/1/G0014226_001027_Efikasi_Ekstrak_Daun_
Pepaya_(C.pdf Diakses 21 April 2016
Rahmawati,2012, Cepat dan Tepat Berantas Hama dan Penyakit Tanaman , Pustaka
Baru Press, Yogyakarta.
Rusli, E. S., S. H. Hidayat, R. Suseno, & B. Tjahjono, 1999, Virus Gemini Pada
Cabai : Variasi Gejala dan Studi Cara Penularan. Jurnal Buletin Hama dan
Penyakit Tumbuhan. 11 (1): 26-31
Setiaji, A., 2009, Efektifitas Ekstrak Daun Pepaya Carica papaya L. Untuk
Pencegahan dan Pengobatan Ikan Lele Dumbo Clarias sp yang Diinfeksi
Bakteri Aeromonas hydrophila. Skripsi. Departemen Budidaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Setiawan H,2015, Pengaruh Variasi Dosis Larutan Daun Pepaya Carica papaya L
Terhadap Mortalitas Hama Kutu Daun (Aphis craccivora) Pada Tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sinaga ,2009,Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura Pada
Tanaman Tembakau ( Nicotiana tabaccum . L) Skripsi Dapertemen Ilmu
Hama Dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian.
Sudiono dan Purnomo 2010 Penggunaan Predator Untuk Mengendalikan Kutu Kabul,
Vektor Penyakit Kuning Pada Kabupaten Tanggamus, Jurnal Tropika 10 (2)
184-189.
LAMPIRAN
Campuran Mindi
Pengamatan ke N V n % Pengamatan ke N V n %
1 10 4 10 100 1 10 4 10 100
2 10 3.2 10 80 2 10 3 10 75
3 10 2.9 10 72.5 3 10 2.7 10 67.5
4 10 2.4 10 60 4 10 2.6 10 65
5 10 2.1 10 52.5 5 10 2.4 10 60
6 10 1.9 10 47.5 6 10 2.1 10 52.5
7 10 1.7 10 42.5 7 10 2 10 50
8 10 1.4 10 35 8 10 1.9 10 47.5
9 10 1.2 10 30 9 10 1.7 10 42.5
10 10 1.2 10 30 10 10 1.4 10 35
11 10 1 10 25 11 10 1 10 25
12 10 1 10 25 12 10 1 10 25
13 10 0.9 10 22.5 13 10 1 10 25
14 10 0.4 10 17.5 14 10 0.9 9 20.3
15 10 1 10 25 15 10 0.7 9 15.8
Pepaya Kontrol
Pengamatan ke N V n % Pengamatan ke N V n %
1 10 4 10 100 1 10 4 10 100
2 10 3.5 10 87.5 2 10 3.8 10 95
3 10 3.1 10 77.5 3 10 3.5 10 87.5
4 10 2.8 10 70 4 10 3 10 75
5 10 2.4 10 60 5 10 3.2 10 80
6 10 2.1 10 52.5 6 10 3.6 10 90
7 10 1.9 10 47.5 7 10 2.8 10 70
8 10 1.5 10 37.5 8 10 2.4 10 60
9 10 1.3 10 32.5 9 10 1.9 10 47.5
10 10 1 10 25 10 10 2 10 50
11 10 1 10 25 11 10 1.8 10 45
12 10 1 10 25 12 10 1.5 10 37.5
13 10 0.5 10 12.5 13 10 2.2 10 55
14 10 0.8 10 20 14 10 2 10 50
15 10 1 9 22.5 15 10 2 10 50
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Campuran Pepaya
Pengamatan ke N V n % Pengamatan ke N V n %
1 10 0 0 0 1 10 0 0 0
2 10 0 0 0 2 10 0 0 0
3 10 0 0 0 3 10 0 0 0
4 10 0 0 0 4 10 0 0 0
5 10 0 0 0 5 10 1.5 5 19
6 10 0 0 0 6 10 1.5 5 19
7 10 0 0 0 7 10 1.3 5 16
8 10 1.7 5 21.25 8 10 0.9 4 9
9 10 1.7 5 21.25 9 10 0.7 4 7
10 10 1.5 4 15 10 10 0.5 4 5
11 10 0.9 4 9 11 10 0.3 3 2.3
12 10 0.2 3 1.5 12 10 0.3 3 0
13 10 0.2 3 1.5 13 10 0.2 3 1.5
14 10 0.2 2 1 14 10 0.2 3 1.5
15 10 0.1 2 0.5 15 10 0.2 3 1.5
Mindi Kontrol
Pengamatan ke N V n % Pengamatan ke N V n %
1 10 0 0 0 1 10 1.8 10 45
2 10 0 0 0 2 10 2 10 50
3 10 0 0 0 3 10 2.4 9 54
4 10 0 0 0 4 10 2.4 9 54
5 10 0 0 0 5 10 2.4 9 54
6 10 0 0 0 6 10 2.5 9 56
7 10 0 0 0 7 10 2.5 9 56
8 10 1.8 5 22.5 8 10 3 8 60
9 10 1.7 5 21.25 9 10 2.4 8 48
10 10 1.5 4 15 10 10 2.5 8 50
11 10 1.3 4 13 11 10 2.5 8 50
12 10 0.8 4 8 12 10 2.3 8 46
13 10 0.8 3 6 13 10 2.5 8 50
18 10 0.5 3 3.75 14 10 2.7 8 54
15 10 0.3 2 1.5 15 10 2.5 8 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
I %
Keterangan :
I = intesintas sampel yang terserang
67
KutuPutih Perlakuan
N 60 60
a
Normal Parameters Mean 50.85 1.50
B. Uji Homogenitas
KutuPutih
.514 3 56 .674
SUMMARY
Groups Count Sum Average Variance
Campuran 15 665 44.33333 593.2738
Daun Mindi 15 706 47.06667 561.0042
Daun Pepaya 15 687.5 45.83333 772.9167
Kontrol 15 992.5 66.16667 417.7381
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
ANOVA
Source of
Variation SS df MS F P-value F crit
Between Groups 4748.217 3 1582.739 2.699845 0.054285 2.769431
Within Groups 32829.06 56 586.2332
Total 37577.28 59
Virus Perlakuan
N 60 60
a
Normal Parameters Mean 17.16 1.50
B. Uji Homogenitas
Virus
2.546 3 56 .065
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
SUMMARY
ANOVA
Source of
6.49E-
Total 29609.51 89
Multiple Comparisons
Virus
LSD
70
SILABUS
Kelas :X
Semester : Ganjil
KI2 : 2.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerjasama,
toleran,damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI3 : 3.Memahami, menerapkan, menganalisis,pengetahuan faktual,konseptual,prosedural berdasarkan rasa ingin tahu nya
tenang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniaora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya.
KI4 : 4.Mengolah, menalar,dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
73
74
75
pengamatan komunikasikannya
dalam secara lisan dengan
kehidupan berbagai media dan
sehari – hari secara tulisan dengan
4.1 Menyajikan format laporan ilmiah
data tewntang sederhana.
objek dan Diskusi aspek – aspek
permasalahan keselamatan kerja
biologi pada laboratorium biologi dan
berbagai menyepakati komitmen
ingkatan bersama untuk
organisasi melaksanakan secara
kehidupan tanggung jawab aspek
sesuai denga keselamatan kerja di
metode ilmiah laboratorium.
dan Mengamati contoh
memperhatikan laporan hasil penelitian
aspek biologi dalam jurnal
keselamatan ilmiah berbahasa
kerja serta Indonesia atau Bahasa
menyajikannya Inggris tentang
dalam bentuk komponen / format
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
77
RPP
Kelas :X
Semester : Ganjil
KI4: Mengolah, menalar,dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
B. Kompetensi Dasar
KD 1.2 : Menyadari dan mengagumi pola piker ilmiah dalam kemampuan mengamti
bioproses
KD 2.1 : Berperilaku ilmiah, teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong-
royong, berkerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan
dan percobaan di dalam kelas / laboratorium maupun di luar kelas /
laboratorium
KD 3.1 : Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek
biologi dan tingkat organisasi kehidupan) metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari – hari.
KD 4.1 : Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan
organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek
keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
C. Indikator
2.1.1 : Teliti, jujur, tanggung jawab dan bekerja sama dalam melakukan pengamatan
80
4.1.2 :Melakukan percobaan tentang uji pengaruh ekstrak tumbuhan sebagai pestisida
organik pada hama tanaman
4.1.3 : Menyusun laporan percobaan menggunakan tata cara metode ilmiah yang benar
D. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 : Melalui refleksi siswa menyadari kemampuan pola pikir ilmiah yang dimiliki
sebagai anugrah Tuhan
2.1.1.1 : Melalui diskusi siswa mampu berkerjasama menemukan jawaban terkait langkah-
langkah metode ilmiah.
2.1.1.2 : Melalui praktikum siswa dapat melakukan pengamatan dengan teliti, jujur, dan
tanggung jawab
4.1.1.1 : Melalui studi kasus yang di berikan guru siswa merancang percobaan sederhana
4.1.2.1 : Melalui eksperimen, siswa berkerja sama dalam kelompok melakukan percobaan
sederhana berdasarkan rancangan yang di buat.
E. Materi Pembelajaran
81
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
82
Pertemuan II
83
84
1. Alat Pembelajaran
Laptop
Viewer
Video
2. Sumber Pembelajaran
Buku Guru
Jurnal
Internet
Buku Siswa
85
Pertemuan 1
LKS
Langkah Kerja:
1……………………………………. ……………………………...
2……………………………………. ………………………………
3…………………………………… …………………………........
4…………………………………… ………………………………
5…………………………………... ………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Pertemuan II
(LKS)
Langkah Kerja :
Hasil
1. Judul
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Alat dan Bahan
5. Langkah Kerja
Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
SOAL
88
Kunci Jawaban
Jawaban :
89
Kisi-kisi Soal
Mengevaluasi
Menciptakan
Menerapkan
Menganalisis
Memahami
Mengingat
Jumlah
Indikator
C2
C3
C5
C6
C4
CI
3.1.1. Mengidentifik 1 2 2
asi langkah -
langkah
metode ilmiah
secara benar
3.1.2. Menganalisis 5 3,4 3
langkah-
langkah
metode ilmiah
90
91
Penilaian Kognitif
No Butiran soal
Nama siswa Jumlah Soal Nilai Soal
1 Skor
2
3
dst
x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
93
Keterangan
Nilai Katagori
91- 100 Amat baik
81 - 90 Baik
71 - 80 cukup
60- 70 Kurang
<60 Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Keterangan:
x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran V : Dokumentasi
B. Gejala dan Serangan Daun yang Terkena Virus pada Tanaman Cabai Merah
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Pembuatan Pestisida
97