Anda di halaman 1dari 3

JURNAL PRAKTIKUM FITOKIMIA

IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN GLIKOSIDA SAPONIN,


TRITERPENOID DAN STEROID
(Ekstrak Sapindus rarak DC)
TUGAS II

Disusun Oleh
FITRIANI
201610410311103
FARMASI C
KELOMPOK 3 (TIGA)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
I. JUDUL
Identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, triterpenoid dan steroid (Ekstrak
Sapindus rarak DC)

II. TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan identifikasi senyawa golongan glikosida saponin,
triterpenoid dan steroid dalam tanaman.

III. TINJAUAN PUSTAKA


1. Tanaman Buah lerak (Sapindus rarak DC)
Menurut taksonominya, Sapindus rarak dikla sifikasikan dalam :
 Divisi : Spermatophyta
 Subdivisi : Angiospermae
 Kelas : Dycotyledonae
 Bangsa : Sapindales
 Suku : Sapindaceae
 Marga : Sapindus
 Spesies : Sapindus rarak

Gambar 1. Tanaman Buah lerak (Sapindus rarak DC). (Harbone, 1996)

Nama umumnya adalah lerak. Masyarakat Sunda menyebutnya dengan nama Rerek,
penduduk Jambi menyebutnya Kalikea, masyarakat Minang menyebutnya Kanikia. Di
Palembang tanaman ini dikenal dengan nama Lamuran, di Jawa tanaman ini dikenal
dengan nama Lerak atau Werak dan Tapanuli Selatan dikenal dengan nama buah sabun.
Sapindus rarak merupakan tanaman rimba yang tingginya mencapai 42 meter dan
batangnya 1 meter. Tanaman ini tumbuh liar di Jawa pada ketinggian antara 450 dan 1500
meter diatas permukaan laut.Tanaman ini mempunyai batang berwarna putih kotor. Daun
tanaman ini majemuk menyirip ganjil dan anak daun berbentuk lanset. Bunga tanaman ini
melekat di pangkal, kuning, dan daun mahkotanya empat. Tanaman ini mempunyai buah
yang keras, bulat, diameter ± 1,5 cm dan berwarna kuning kecoklatan. Biji tanaman ini
tunggang dan kuning kecoklatan.Buah lerak terdiri dari 73% daging buah dan 27% biji.
Secara tradisional, lerak juga digunakan sebagai sabun wajah untuk mengurangi jerawat,
obat eksim dan kudis. Sementara khasiat farmakologinya antara lain adalah sebagai anti
jamur, bakterisid, anti radang, anti spasmodinamik, peluruh dahak, dan diuretik. Pada
penelitian Nunik SA disebutkan bahwa senyawa saponin, alkaloid, steroid, dan triterpen
yang dikandung oleh buah lerak secara berurutan adalah 12%, 1%, 0,036%, dan
0,029%.Berbagai khasiat farmakologik dari saponin adalah antiinflamasi, antimikroba,
antijamur, antivirus, ekspektoran, antiulser, perbaikan sintesa protein, stimulasi dan depresi
susunan saraf pusat dan molusida serta sebagai ekspektoran. Disamping itu, ekstrak lerak
mempunyai efek antibakteri dan dan antifungal yang telah dibuktikan dengan beberapa
penelitian. Penelitian Fadhilna I membuktikan bahwa ekstrak lerak komersil dan ekstrak
lerak 0,01% mempunyai efek antibakteri terhadap Streptococcus mutans lebih baik dari
NaOCl 5%, Sementara pada penelitian Sanny dibuktikan bahwa 0,25% ekstrak buah lerak
dan 0,01% saponin buah lerak mempunyai efek antibakteri terhadap F.Nucleatum. Selain
itu pada penelitian Juni F dibuktikan ekstrak lerak 0,01% mempunyai efek antifungal
terhadap Candida albicans lebih baik dari NaOCl 5%. (Harbone, 1996)
2. Golongan Senyawa Glikosida Saponin, Triterpenoid dan Steroid
Saponin merupakan senyawa glikosida triterpenoida ataupun glikosida steroida yang
merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun serta dapat dideteksi
berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisa sel darah merah. Pola
glikosida saponin kadang-kadang rumit, banyak saponin yang mempunyai satuan gula
sampai lima dan komponen yang umum ialah asam glukuronat (Harborne, 1996).

Anda mungkin juga menyukai