Anda di halaman 1dari 5

PENAWAR DARI PENYAKIT TERHADAP SAYAP

LALAT

Oleh : Pratiwi Udyah Lestari K


َ‫ قا َ َل‬: َ ‫رسْولََْ أنََ ھريَر َةَ أ َبيَِْ عنََ ِ_ أ َح َد ِكمَْ إنِاَء فيَِْ الذبُّاَبَ وقَ ََع إ ِذَا‬
َ ‫ا‬
‫ن ل ِی َطْر َحهَ ثمَ كلهَ فلَیغَم ِسْه‬
َِ َ ‫ى فيَِْ فإ‬ ِ َ‫ْ وفَيَِْ داَء جنَاَح َیه‬
ََ ‫إحد‬ َِ ‫اآلخر‬
َ
َ‫شفاَء‬
ِ
Artinya :
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Apabila
lalat jatuh di bejana salah satu diantara kalian maka celupkanlah karena
pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya
terdapat obat penawarnya”. ( Hadits Riwayat Anas bin Malik).

A. PENDAHULUAN
Seperti yang diketahui, lalat berjumlah banyak di bumi dan
disebutkan sebanyak 87 ribu spesies. Lalat merupakan mikroorganisme
yang dapat menyebabkan banyak bahaya dan kerusakan. Hal ini
tampak dari kemampuan mikroorganisme menginfeksi manusia,
hewan, serta tanaman dan dapat menimbulkan penyakit yang berkisar
dari infeksi ringan sampai kepada kematian.Faktanya, lalat makan dari
sampah dan limbah bahan organic yamg mengadung bakteri, virus,
mikroba, atau kuman. Pernahkah Anda mendengar hadis Nabi tentang
lalat?. Dalam hadis dimana Nabi menyuruh para sahabat
menenggelamkan lalat apabila jatuh kedalam air minum, dan kemudian
membuang lalat tersebut.

1
Sebagian orang bertanya dalam hati, mengapa Nabi meminta lalat
itu malah dicelupkan ke dalam air minum. Bukankah lalat kerap
hinggap di tempat-tempat kotor dan jorok, sehingga bisa menularkan
penyakit? Bagaimana penjelasan hadist ini dilihat dari sudut pandang
ilmiah?.

B. PEMBAHASAN
Mikroorganisme terdapat hampir di semua tempat, baik di
darat, air, maupun udara. Mikroorganisme bisa juga terdapat di
permukaan tubuh, di dalam sel pencernaan makanan, mulut, hidung,
dan bagian-bagian lain dari tubuh. Kebanyakan mikrobia
(mikroorganisme) tidak berbahaya bagi manusia karena manusia
mempunyai daya tahan tubuh terhadap invasi mikroorganisme yang
patogen (Tarigan, 1988).
Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya dan
kerusakan. Hal ini tampak dari kemampuan mikroorganisme
menginfeksi manusia, hewan, serta tanaman dan dapat menimbulkan
penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kepada kematian.
Mikroorganisme dapat mencemari makanan, dan menimbulkan
makanan tersebut tidak dapat dimakan karena beracun. Salah satu
hewan yang membawa mikroorganisme dan dapat mencemari
makanan adalah lalat rumah (Musca domestica).
Lalat merupakan jenis serangga paling berbahaya. Sebab
berkembang biaknya jenis ini di tempat yang kotor ( seperti buangan
air) yang terbuka, dan berak di jalan umum. Lalat memindahkan bibit
penyakit melalui sayap dan kakinya dari satu orang sakit kepada orang
sehat, atau dari kotoran kepda makanan atau minuman.

2
Di antara penyakit yang dipindahkan antara lain :
1. Thypoied dan Salmonella ( sama suatiu golongan bakteri yang
didalammya termasuk bakteri thypus, para thypus-pel)
2. Desentri dengan segala jenisnya dan basillus ( bakteri yang
berbentuk seperti batang)
3. Bakteri yang meracuni makanan.
4. Penyakit panas yang berbahaya, seperti polimyetelis, kolera dan
cacar.
Di antara penyakit-penyakit yang dipindahkan oleh lalat kepada mata
seperti bengkak mata dan trakom.1
Lalat rumah (Musca domestica) merupakan insecta yang unik bila
dibanding dengan jenis insecta lain. Salah satu ciri yang
membedakannya adalah cara makan lalat yang meludahi makanannya
terlebih dahulu sampai makanan tersebut cair. Setelah cair, makanan
disedot masuk ke dalam perut. Hal ini disinyalir dapat memudahkan
bakteri dan virus ikut masuk ke dalam saluran pencernaannya dan
berkembang biak di dalamnya. Ada beberapa hadist Nabi Muhammad
SAW yang berkaitan dengan lalat, hewan yang dianggap sebagai
spesies hewan berbahaya. Di antaranya adalah hadist yang
diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah, Nabi bersabda,
“Apabila lalat terjatuh ke dalam bekas minum salah seorang antara
kamu, celuplah dan kemudian buanglah lalat itu karena pada sebelah
sayapnya mengandung penawar dan di sebelah sayapnya yang lain
mengandung penyakit” Hadist ini juga diriwayatkan oleh Anas Bin
Malik, Abu Daud dan Ibn Majah. Hadist lain dari Abu Sa’id Al-
Khurdri adalah “Salah satu sayap lalat mengandung racun dan sayap
lainnya mengandung penawarnya. Jika itu jatuh ke dalam makanan

1Dr. Ahmad Syauqi Al Fanjari, NILAI KESEHATAN DALAM SYARIAT ISLAM, (


JAKARTA: BUMI AKSARA, 2005), hlm. 30.

3
atau minuman, maka benamkanlah seluruhnya, sebab ia
mendahulukan sayap yang mengandung racun baru kemudian sayap
yang mengandung obat” (Herdiyanto, 2005). Dari beberapa hadist
tersebut menjelaskan bahwa, apabila lalat jatuh ke dalam makanan atau
minuman, lalat akan mendahulukan sayap yang membawa racun
(penyakit), kemudian baru penawarnya (obat). Hal ini menunjukkan
bahwa walaupun lalat ialah vektor (pembawa) kuman serta penyakit,
namun tubuh lalat yang sama juga memiliki penawar serta bahan anti
kuman yang bermanfaat bagi manusia, apabila seluruh tubuhnya
hingga sayap dibenamkan terlebih dahulu2.
Pihak kedokteran telah menetapkan bahwa banyak spesies lalat
yang berbahaya. Salah satunya adalah lalat rumah, sehingga dari hadist
di atas banyak menimbulkan kontroversi, diantaranya pihak kedokteran
dan non muslim yang tidak mengakui kebenarannya secara ilmiah,
tetapi bagi seorang muslim harus percaya dan yakin karena sumbernya
adalah Rasulullah SAW berupa hadist, dan para ulama telah sepakat
dengan keshahihan hadist tersebut. Penelitian terbaru yang telah
dilakukan oleh team Departemen Mikrobiologi Medis Fakultas Sains,
Universitas Qoshim, Arab Saudi menunjukkan bahwa di dalam lalat
rumah terdapat Actinomycetes yang dapat berpotensi sebagai antibiotik
terhadap bakteri yang juga terdapat pada lalat tersebut. Tetapi dari
hasil penelitian tersebut masih banyak yang meragukan kebenaran
hadist ini.3

2
Dr. Zaghul An-Najjar, PEMBUKTIAN SAINS dalam SUNAH, ( Jakarta: AMZAH,
2006), hlm. 103.
3 Hadist dan sains, Misteri sayap lalat
https://techno.okezone.com/read/2017/01/12/56/1590161/hadits-dan-sains-
misterisayap (diakses pada tanggal 17 september 2018)

4
C. PENUTUP
Kesimpulannya ialah, masuknya lalat pada makanan atau minuman
dengan atau tanpa dicelup, maka memberikan hasil berbeda secara
signifikan. Hal ini membenarkan sabda Nabi Muhammad bahwa pada
sayap lalat itu terdapat penyakit beserta penawarnya. Keterangan ini
telah terungkap 14 abad yang lalu, hingga penelitian sains
membuktikan kebenaran mengenai hadits Rasulullah tersebut.
Jika seseorang merasa jijik, maka ia tidak harus melakukannya,
tapi ia tidak memiliki hak untuk menolak keaslian hadits ini. Hadits ini
sangat otentik, seperti yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari.
AllahYang Maha Kuasa, memberikan lalat kemampuan untuk
membawa kuman pada salah satu sayapnya dan obat penawar pada
sayap yang lain.

REFERENSI
An-Najjar, Dr. Zaghul, 2006. Pembuktian Sains Dalam Sunnah.
Jakarta : Amzah
Al Fanjari, Dr. Ahmad Syauqi. 2005. Nilai Kesehatan Dalam Syariat
Islam. Jakarta: Bumi Aksara
https://techno.okezone.com/read/2017/01/12/56/1590161/hadits-dan-
sains-misterisayap-lalat-secara-ilmiah

Anda mungkin juga menyukai