Anda di halaman 1dari 2

JURNAL PEMBELAJARAN 9

Nama Mata Kuliah : Biosains Dalam Al Qur’an


Ruang/Waktu : Ruang H.2.8/Jumat, Pukul 16:00 – 17:30 Nama
Dosen : Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd/Dr. Hening Widowati, M.Si.
Oleh : Shely Noperiani
NPM :23230015

A. PROSES
Alhamdulillah untuk perkuliahan pada pertemuan ke sembilan ini perkuliahan luring, dimana diawali
dengan membaca doa bersama dengan bapak dosen bapak Handoko dan ibu Hening selaku dosen
pengampuh mata pelajaran biosains dalam alquran sebagai wujud rasa syukur kepada sang pencipta
Allah swt atas segala nikmat yang diberikan. Dilanjutkan dengan presentasi kelompok tentang ibroh
(pelajaran dari hewan-hewan kecil). Presentasi diawali dengan pemateri kelompok menyampaikan hasil diskusi,
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Dimana sesi diskusi tanya jawab berjalan dengan lancar dan menyenangkan.
Kemudian disimpulkan bersama oleh bapak dosen bapak Handoko dan ibu Hening.
B. ISI
Lalat merupakan ordo diptera yang termasuk dalam klasifikasi serangga (insecta) pengganggu yang
menyebarkan penyakit secara mekanik dan menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia dengan
spesies yang sangat banyak. Lalat adalah salah satu vektor yang harus dikendalikan namun tidak semua
species ini perlu diawasi, karena beberapa diantaranya tidak berbahaya bagi manusia ditinjau dari segi
kesehatan. Lalat dewasa aktif pagi hingga sore hari tertarik pada makanan manusia sehari-hari seperti gula,
susu, makanan olahan, kotoran manusia dan hewan, darah serta bangkai binatang. Sehubungan dengan
bentuk mulutnya, lalat makan dalam bentuk cairan, makanan yang kering dibasahi oleh lidahnya kemudian
dihisap airnya, tanpa air lalat hanya hidup 48 jam saja.
Laba-laba merupakan hewan Invertebrata yang dapat menempati berbagai macam habitat dan
merupakan hewan kosmopolitan yang dapat ditemukan di habitat terestrial, arboreal, dan beberapa di
akuatik seperti mangrove. Laba-laba memainkan peran penting dalam ekosistem dengan ukuran, bentuk,
pola mata, warna, tingkah laku dan strategi yang bervariasi tiap jenis. Laba-laba mampu melakukan
adaptasi dalam berbagai tempat di sekitarnya. Namun, laba-laba sangat sensitif dengan gangguan yang
terjadi pada lingkungan baik yang disebabkan oleh manusia maupun hewan-hewan yang lain. Keberadaan
laba-laba dalam lingkup kehidupan manusia mempunyai peranan yang sangat berguna dikarenakan jika
terdapat adanya perubahan pada komposisi jenis laba-laba pada suatu tempat maka akan mempengaruhi
pula komposisi tanaman pada tempat tertentu. Laba-laba memiliki keistimewaan berupa kepekaan yang
sangat tinggi terhadap suatu kondisi pada lingkungan terutama pada habitatnya. Diciptakannya laba-laba
dan disebutkan Allah swt laba-laba di dalam alquran bukan karna laba-laba hewan yang istimewah
melainkan hewan yang lemah dan bodoh karena laba-laba selalu membuat sarang yang mana sarang yang
laba-laba buat tidak dapat melindunginya dari gangguan lingkungan.
Semut adalah makhluk hidup dengan populasi terpadat di dunia. Perbandingannya, untuk setiap 700
juta semut yang muncul ke dunia ini, hanya terdapat 40 kelahiran manusia. Semut telah menguasai hampir
seluruh bagian tanah di bumi. Semut terbagi atas beberapa jenis diantaranya; semut rangrang, semut api,
semut hitam, semut putih, semut beludru, dan sebagainya. Keanekaragaman semut juga dapat menjadi
indikator kestabilan ekosistem. Makin tinggi keanekaragaman semut, maka rantai makanan dan interaksi
antar organisme dalam ekosistem makin kompleks dan bervariasi sehingga berpeluang menimbulkan
keseimbangan dan kestabilan ekosistem. Semut adalah hewan yang dikenal dengan solidaritas yang tinggi.
Setipa berpapasan dengan senut yang lain pasti akan saling menyapa. Namun cara semut berkomunikasi
itu menggunakan antena. Dimana antena ini akan berfungsi hanya dengan semut yang sejenis saja.
Lebah merupakan serangga penghasil madu yang telah lama dikenal oleh manusia. Perilaku lebah
sangat ditentukan oleh perilaku lebah betina. Beberapa lebah betina spesies tertentu hidup sendiri (soliter)
dan sebagian lainnya dikenal memiliki perilaku sosial. Lebah soliter membangun sendiri sarangnya dan
mencari makan untuk keturunannya tanpa bantuan lebah lain dan biasanya mati atau meninggalkan sarang
pada saat keturunannya belum menjadi lebah dewasa. Sedangkan untuk Nyamuk merupakan vektor atau
penular utama dari penyakit. Nyamuk Aedes aegypti jantan mengisap cairan tumbuhan atau sari bunga
untuk keperluan hidupnya sedangkan yang betina mengisap darah manusia daripada hewan (bersifat
antropofilik). Darah diperlukan untuk pematangan sel telur, agar dapat menetas. Waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan perkembangan telur mulai dari nyamuk mengisap darah sampai telur dikeluarkan,
waktunya bervariasi antara 3-4 hari.

C. Menfaat bagi penulis


Adapun menfaat bagi penulis dengan adanya penjelasan mengenai materi ibroh yang sudah di
presentasikan yaitu dapat menambah wawasan dan menambah tingkat pemahaman baik untuk sudut
pandang materi maupun sudut pandang dalam menjalani kehidupan. Dimana dari hewan kecil saja Allah
memberikan banyak isyarat kepada manusia-manusia yang pandai bersyukur. Misalnya saja hewan semut.
Semut adalah hewan kecil yang mempunyai semangat yang tidak pernah putus semut adalah hewan yang
rajin, semut adalah hewan yang kuat buktinya saja semut dapat mengangkat makanan yang ukuran dan
beratnya jauh labih besar daripada berat badannya. Semut mempunyai jiwa sosial yang tinggi antar sesama
semut, semut adalah hewan yang sangat cepat melihat peluang yang artinya janganlah kita menundah-
nundah suatu hal karena perjalanan waktu tidak dapat terulang.
Selain semut ada contoh lain dari hewab ibroh yaitu lebah. Sifat lebah yang perlu ditiru oleh manusia
adalah pekerja keras, bekerja secara profesional, bersatu padu dan tidak bercerai berai, menghormati dan
patuh pada perintah pemimpin, sikap relah berkorban, budaya lebah dapat tidak merusak dan tidak
merugikan makhluk hidup lain, bahkan sangat menguntungkan. Dari sekian banyak penjelasan yang saya
pahami adalah setiap mahkluk hidup yang Allah ciptakan itu mempunyai menfaatnya masing-masing.
Saya juga belajar banyak mengenai ibroh, bahwasanya belajar dan memperolah ilmu tidak hanya dibangku
sekolah namun dengan mengamati dan menganalisis ciptaan Allah maka hal sekecil hewan ibroh saja
memberikan pelajaran yang mulia bagi manusia yang berpikir.
D. Tugas
Untuk memahami lebih lanjut maka pertemuan ke sembilan ini maka dibuat jurnal atau resume singkat
sebagaimana biasanya.

Dosen Pengampu, Penulis

Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd


Shely Noperiani
Dr. Hening Widowati, M.Si.

Anda mungkin juga menyukai