Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan PDF
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan PDF
Kelembaban yang tersimpan dalam tanah (A) berpengaruh sangat nyata untuk
pertumbuhan tanaman, terutama kelembaban tanah yang sesuai (available soil
moisture) yang terdapat antara kapasitas lapang (field capacity) dan titik layu
permanan (the wilting point). Presipitasi yang didominasi oleh air hujan, setelah
jatuh ke bumi akan menjadi:
1) air higroskopis: air yang terlalu kuat terikat oleh partikel-partikel tanah
dengan kekuatan 15 atm. Air ini tidak dapat diserap tanaman karena
kekuatan akar untuk menyerap air hanya 2 atm.
2) air gravitasi: air yang mengalir ke bawah (perkolasi) karena adanya gaya
gravitasi bumi. Air ini tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman karena
bergerak dengan cepat.
3) air kapiler: air yang mengisi pori-pori mikro tanah yang berasal dari air
rembesan (lateral seepage). Air ini tersimpan lama dalam tanah,
sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya.
b. Suhu (temperatur)
Kisaran suhu untuk pertumbuhan tanaman pada umumnya berkisar antara
15 -40°C (59°440°F). Suhu suatu tempat ditentukan oleh altitude (ketinggian) dan
°
e. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber utama energi yang diperlukan dalam
proses fotosintesis tanaman. Cahaya matahari mempengaruhi kehidupan
tanaman karena 4 hal:
1) intensitasnya: banyaknya jumlah cahaya (dalam foot candle) yang sampai
pada tanaman
2) kualitasnya: panjang gelombang (dalam satuan mg) yang dapat ditangkap/
disekap tanaman
3) durasi: lamanya pencahayaan
4) arah datangnya cahaya: berkaitan dengan intensitas.
Karena stomatanya membuka pada malam hari dan menutup pada siang hari,
maka tanaman ini sangat efisien dalam memanfaatkan air (kebutuhan airnya
sangat kecil) sehingga hasil fotosintesis bersihnya juga kecil.
Contoh: anggrek, kaktus, nanas.
2) Kualitas Cahaya
Kualitas cahaya menunjukkan panjang gelombang yang terkandung dalam
cahaya. Menurut Penman (1968) dari 75 satuan (unit) cahaya yang sampai di
permukaan bumi atau atmosfer, apabila semua unit tidak dipantulkan oleh awan,
kira-kira 44 % mengandung panjang gelombang yang aktif untuk fotosintesis
(photo-synthetically active wavelengths) dengan panjang gelombang 0,4 - 0,7
atau 400-700 mg. Panjang gelombang ini umumnya yang dapat ditangkap/dilihat
oleh mata manusia, yaitu:
1) ultraviolet (panjang gelombang 400-435 m)
2) biru (panjang gelombang 435-490 m)
3) hijau (panjang gelombang 490-574 m)
4) kuning (panjang gelombang 574-595 m)
5) oranye (panjang gelombang 595-626 m)
6) merah (panjang gelombang 626-750 m)
e. Angin
Angin sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, terutama angin yang tidak
terlalu kencang karena angin atau udara yang bergerak merupakan penyedia gas
CO2 yang sangat dibutuhkan tanaman dalam proses fotosintesis.
Dalam budidaya tanaman, pengaturan arah barisan tanaman hams
memperhatikan arah angin. Apabila arah barisan tegak lurus dengan arah
Oleh karena pengaruh angin tersebut, baik langsung maupun tidak langsung,
maka di daerah pertanian yang banyak angin diperlukan penanaman tanaman
pematah angin.
Selain pengaruh langsung dan tidak langsung, angin juga berperan dalam:
penyerbukan bunga, penyebaran biji, buah, dan mikroorganisme. Di daerah
temperate atau subtropis, angin yang panas kadang-kadang menguntungkan karena
dapat menghambat penyebaran penyakit karat kuning pada tanaman gandum.
2. Faktor Tanah
Faktor-faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah: a.
kelembaban tanah, b. air tanah, c. suhu tanah, d. bahan mineral tanah, e. komponen
anorganik, f. bahan organik tanah, g. organisme tanah, dan h. reaksi tanah.
e. Komponen anorganik
Senyawa-senyawa Si, Ca, Mg, Fe, K, Na dan Al merupakan senyawa penting
penyusun tanah. Di samping senyawa di atas, tanah juga mengandung sejumlah
besar unsur mineral lain seperti B, Mn, Mo, Zn, Cu, Co, J dan F yang diketahui
sebagai unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit dan dinamakan unsur
mikro.
f. Bahan organik
Di samping substansi anorganik, tanah juga mengandung bahan organik
dalam jumlah yang berkisar : kurang dari 1 % pada tanah pasir (sandy soils) sampai
90 % (pada tanah gambut).
Bahan organik ditambahkan pada bahan mineral tanah setiap tahun, meskipun
persentase bahan organik kurang dari 5 % berat kering tanah, hal ini dapat
mempenganuhi sifat tanah dan pertumbuhan tanaman. Bahan organik tanah
sebagian besar berasal dari:
1) akar-akar tanaman dan organisme hidup dalam tanah yang telah mati.
2) daun-daun kering, ranting-ranting, tanaman dan hewan yang telah mati.
Bahan organik tanah merupakan amber hara mineral esensial untuk
pertumbuhan tanaman. Humus yang telah terdekomposisi dapat meningkatkan
kapasitas penyimpanan air. Bahan organik dapat mengikat sejumlah besar mineral
terutama dalam bentuk ion, dengan demikian meningkatkan kapasitas pertukaran ion
g. Organisme tanah
Bahan organik mentah dalam tanah tidak langsung digunakan tanaman
sebagai makanan. Ia hams mengalami perombakan pertama dalam humus dan
kemudian ke dalam produk sederhana sebelum ia dapat dimanfaatkan.
Pekerjaan/perombakan ini dilakukan oleh mikroorganisme berbagai jenis yang
ada di dalam tanah. Gula, pati, dan protein dirombak pertama kali, kemudian
selulose dan substansi lemak (lipoid), dan terakhir lingin (zat kayu) dan substansi
berkayu. Macam/jenis organisme hidup yang terdapat dalam tanah dapat
berbentuk tanaman (bakteri, actinomycetes, fungi, algae, akar-akar; rhizoid dan
rhizome) dan hewan (protozoa, nematoda, tungau, serangga terutama semut dan
kumbang, cacing tanah, tikes, dan sebagainya).
Sejumlah besar bakteri dan fungsi menyebabkan berkurangnya substansi
organik. Mereka melakukan proses mineralisasi menghasilkan berbagai macam
hara yang tersedia bagi tanaman. Bakteri ammonifikasi merubah protein ke
dalam ammonia. Bakteri nitrifikasi mengoksidasi ammonia menjadi nitrit dan
nitrat. Sejumlah bakteri dan ganggang biru hijau menambat nitrogen dalam tanah
dalam kondisi anaerob pada tanah yang tergenang air, bakteri tertentu
menyebabkan denitrifikasi, melepaskan nitrogen bebas yang hilang di udara.
Banyak bakteri dan fungi patogenik
menyebabkan penyakit pada tanaman. Beberapa fungsi berbentuk
mycorrhiza bekerjasama dengan akar tanaman tinggi untuk membantu tanaman
dalam penyerapan air dan mineral.
Organisme lain yang lebih besar seperti cacing tanah, binatang pengerat,
dan sebagainya memperbaiki aerasi tanah. Mereka berperanan dalam pelapukan
tanah dan mineral, dan dalam pembentukan tanah.
h. Reaksi tanah
Tanah dapat bersifat netral, asam atau basa (alkalin) tergantung pada
komponen garam-garam dasar dan asam. Tan ah-tanah yang netral paling balk
untuk pertumbuhan sebagian besar tanaman.
Tanah asam memsakkan pertumbuhan tanaman dengan alasan:
3. Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor yang berpengaruh menguntungkan atau merugikan
yang disebabkan oleh tanaman lain dan hewan pada tanaman pertanian.
a. Faktor tanaman/tumbuhan
Kompetisi dan komplementer antar tanaman: kompetisi akan terjadi apabila
antar tanaman membutuhkan hara, air, dan sinar matahari. Untuk mendapatkan
hasil tanaman yang maksimum diperlukan luas daun yang maksimum untuk
dapat memanfaatkan sinar matahari, hara, dan air yang tersedia secara
maksimum. Jarak tanam yang sempit mengurangi hasil per tanaman, sedangkan
jarak tanam yang lebar akan mengurangi hasil total per satuan luas karena
jumlah tanaman lebih sedikit. Oleh karena itu jarak tanam optimum sangat
penting dalam praktek budidaya tanaman. Akan tetapi dalam kasus penanaman
tanaman yang berbeda secara bersamaan seperti penanaman campuran, hasil
menjadi lebih baik. Sebagai contoh penanaman bersama tanaman legume
dengan serealia.
Kompetisi antara gulma dengan tanaman: Gulma adalah tumbuhan yang
tumbuh dimana mereka tidal( dikehendaki baik waktu maupun tempatnya. Gulma
dapat menurunkan hasil tanaman karena berkompetisi dengan tanaman dalam
hal mendapatkan air, hara dan cahaya matahari. Di samping itu keberadaan
gulma di antara tanaman menyebabkan meningkatnya biaya tenaga untuk
menyiang dan biaya untuk peralatan, mempersulit panenan, menurunkan kualitas
dan pemasaran, menjadi tanaman inang serangga, fungsi, virus dan bakteri, dan
beberapa jenis gulma meracun manusia dan temak.
b. Simbiosis
Hubungan timbal balik antar organisme secara biologis dinamakan dengan
simbiosis. Simbiosis antara tanaman legume dengan rhizobia penambat nitrogen
sangat nyata dalam meningkatkan hasil tanaman. Tanaman itu sendiri tidak
mampu memanfaatkan unsur nitrogen yang ada di udara/atmosfer untuk
kelangsungan hidupnya. Oleh karena perlu organisme lain untuk mendapatkan-
nya. Dua kelompok bakteri yang ikut serta dalam penangkapan/penambatan gas
nitrogen dan memanfaatkannya adalah Rhizobium sp. yang terdapat dalam bintil
akar tanaman legume dan beberapa jenis bakteri yang hidup bebas seperti
c. Binatang/hewan
Hewan dalam tanah meliputi: protozoa, nematoda, siput, dan serangga
merupakan bagian penting dari lingkungan akar tanaman. Semua organisme ini
membantu dalam proses dekomposisi bahan organik tanah dan digunakan untuk
kepentingan hidupnya.
Sebagian dari hewan tanah yang berupa serangga dan nematoda dapat
merusak tanaman sebagai hama, bahkan setelah panen, biji-biji dapat rusak
karena serangga. Rata-rata kehilangan hasil akibat serangan serangga telah
dilaporkan kira-kira 20 % di seluruh dunia.
Hewan yang menguntungkan: banyak tanaman yang dalam penyerbukan-
nya dibantu/dilakukan oleh serangga. Kumbang dan lebah mungkin merupakan
4. Faktor fisiografik
Lapisan geologi dan topografi sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Lapisan geologi: macam/jenis lapisan geologik tidak hanya mempengaruhi jenis
batuan induk yang membentuk tanah, tetapi juga mempengaruhi macam tanaman
yang dapat dibudidayakan.
Topografi: sifat atau keadaan alam permukaan tanah dikenal sebagai faktor
topografi, yaitu meliputi:
a. ketinggian tempat
b. keterjalan kemiringan
c. kemiringan yang terkena cahaya dan angin
d. arah rentetan pegunungan.
Faktor topografi berpengaruh pada kehidupan tanaman oleh adanya modifikasi
iklim dan faktor tanah suatu tempat.
ad a. Ketinggian tempat. Ketinggian tempat biasanya berhubungan dengan:
1) penurunan suhu
2) peningkatan presipitasi
3) peningkatan kecepatan angin
Telah diketahui bahwa kenaikan tinggi tempat per 1000 m akan
menurunkan suhu 6-7°C kecuali pada lembah dan dataran rendah.
Peningkatan presipitasi dan kekuatan angin mempengaruhi keadaan alam
tanah dan vegetasi. Bahan organik meningkat dan kandungan nitrogen serta
keasaman tanah.
Di pegunungan terjadi perubahan suhu sesuai dengan ketinggan tempat,
memberikan pola sonasi (pengelompokan) vegetasi tertentu seperti halnya
urutan vegetasi yang dijumpai dari daerah equator ke kutub.
ad b. Keterjalan kemiringan. Kemiringan yang terjal mempercepat run-
5. Faktor antrofik
Manusia telah menghasilkan banyak perubahan tanaman di lingkungan/
sekitarnya. Pengaruh perbaikan oleh pemulia tanaman telah meningkatkan hasil
tanaman, introduksi tanaman dari luar negeri sangat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman.
Keberhasilan pertanian tidak hanya tergantung pada pengetahuan fisik, kimia,
dan biologis tanah yang baik, tetapi bahan tanah dan pengelolaannya. Hal yang
paling penting hams diperhatikan dalam budidaya tanaman adalah hubungan antara
tanah dan tanaman yang akan dibudidayakan. Walaupun masalah pengelolaan
tanah sangat berbeda dengan keadaan alam tanah, keadaan iklim dan jenis
tanaman yang akan dibudidayakan, masih merupakan faktor dasar yang hams
dikuasai dalam praktek pengelolaan tanah di manapun.
Pengelolaan tanah yang baik hams didasarkan pada petunjuk sebagai berikut:
a. memilih tanaman yang tepat pada tanah tertentu
b. memelihara tanah sehingga sesuai untuk pertumbuhan tanaman
c. meningkatkan kemampuan produktivitas tanah
d. merekomendasikan metode pertanian yang menguntungkan secara ekonomi.
Pengetahuan tanah dan praktek pengelolaan tanaman sangat berpengaruh pada
peningkatan hasil tanaman.