Anda di halaman 1dari 5

A.

Kasus yang berhubungan dengan Transukultural

1. Skenario
Ny R usia 17 tahun tinggal di Kecamatan Rokan 4 Koto kabupaten Rokan
Hulu. Ny. R adalah seorang pelajar di sebuah SMA di Rokan dan kedua orang
tuanya ialah seorang petani.Sehabis ia pulang sekolah, ia merasa badannya
tiba-tiba lemah dan terasa demam. Orang tua nya sangat khawatir dan
langsung mencurigai bahwa anaknya mengalami keteguran. Untuk
memastikannya mereka langsung mendatangi orang yang sejak dahulu sudah
dipercayai dapat mengetahui apakah seseorang benar-benar keteguran atau
tidak, biasanya orang tersebut merupakan sesepuh desa yang sudah lama
berada di Kecamatan tersebut.
Lalu sampailah mereka di rumah sesepuh. Disana mereka sudah disambut
oleh sesepuh itu. Sesepuh lalu memotong kunyit sebanyak 3 buah lalu
dilemparkan, diiringi dengan shalawat nabi. Apabila kunyit yang dilemparkan
sebanyak 3 kali tersebut, salah satu nya terbuka, berarti ada makhluk halus
yang menempel pada orang tersebut.
2. Proses keperawatan transcultural nursing
a. Pengkajian transcultural ( berdasarkan 7 komponen )
1. Faktor teknologi
Menurut masyarakat di Kecamatan Rokan 4 koto, mereka lebih suka
bertanya ke dukun ataupun orang-orang tua dalam menghadapi penyakit atau
masalah yang datang. Hal ini dikarenakan tradisi yang turun menurun di
masyarakat setempat, dan mereka mengaku hal tersebut dapat menghemat
uang yang lebih sedikit dibandingkan berobat dengan tenaga kesehatan yang
lebih profesional.
2. Faktor agama dan falsafah hidup
Menurut masyarakat setempat pada Kecamatan Rokan 4 Koto kabupaten
Rokan Hulu, untuk mengetahui penyebab penyakit yang ada pada seseorang,
agar lebih yakin dengan penyakitnya yaitu dengan mengucapkan shalawat
nabi sambil melemparkan kunyit 3 kali. Agar mengetahu penyakit yang
diderita murni dari kondisi tubuh atau adanya makhluk halus yang
menempel
3. Faktor Nilai nilai budaya dan gaya hidup
Dalam budaya yang ada di Kecamatan Rokan 4 Koto kabupaten Rokan
Hulu adanya sebuah tradisi yang dipercaya dapat mengetahui apakah
seseorang sakit karena keteguran atau tidak. Dalam hal ini, masayarakat
menggunakan kunyit dan melemparkan nya 3 kali dengan diiringi shalawat
nabi.
4. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi masyarakat pada Kecamatan
Rokan 4 Koto kabupaten Rokan Hilir tersebut ialah faktor tradisi yang telah
lama dilakukan oleh masyarakat tersebut, sehingga hal ini tetap terus
dilakukan oleh masyarakat dikarenakan mereka percaya bahwa kehidupan
ini, kita pasti selalu berdampingan dengan makhluk tak kasat mata, sehingga
hal tersebut tak bisa dipisahkan dalam kehidupan.
5. Faktor ekonomi
Masyarakat di desa ini mayoritasi ialah kaum menengah kebawah ditandai
dengan banyaknya pekerjaan sebagai petani, yang hasilnya cukup
menjanjikan di daerah Kecamatan Rokan 4 Koto. Namun mereka tetap
melakukan tradisi ini dikarenakan hal tersebut telah turun menurun dan
sudah menjadi suatu kebiasaan di daerah tersebut.

6. Faktor sosial dan keterikatan


Dalam melakukan tradisi tersebut, mereka juga dapat menjalin hubungan
yang baik dengan sesepuh tersebut. Sesepuh juga sering memberikan nasehat
ataupun komunikasi hangat serta menginformasikan pengobatan tradisional
yang dianjurkan kepada masyarakat yang datang ke tempatnya
7. Faktor pendidikan
Masyarakat di Kecamatan Rokan 4 koto kebanyakan lebih suka untuk
mempercayai tradisi yang diturunkan oleh Orang tua ataupun orang-orang
terdahulu, sehingga saat ada masalah ataupun penyakit, mereka lebih
mendahulukan untuk menggunakan pengobatan yang dianjurkan oleh orang-
orang tua dahulu, dibanding memeriksakan penyakit nya ke klinik maupun
puskesmas yang tersedia. Hal tersebut diakibatkan karena kurangnya
pengetahuan masyarakat kecamatan Rokan 4 Koto tentang pentingnya
memeriksakan kesehatan.

A. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan kasus diatas, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan yaitu
ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang
diyakini.
B. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan harus memperhatikan beberapa aspek sehingga tetap
mempertahankan budaya, akomodasi budaya dan rekonstruksi budaya.
1. Mempertahankan budaya
No Diagnosa keperawatan Intervensi
1. Ketidakpatuhan dalam Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5 kali
pengobatan jam kunjungan, klien menunjukkan kepatuhan terkait
berhubungan dengan dengan kriteria hasil
sistem nilai yang 1. Informasi saat ini bergantung dari tenaga kesehatan
diyakini 2. Menerima diagnosis promosi kesehatan
3. Memodifikasi aturan yang diarahkan oleh tenaga
kesehatan
Mempertahankan Budaya
1. Beri informasi yang tepat tentang kemunginan
adanya gangguan jiwa yang disebabkan berbagai
faktor
2. Kaji pemahaman klien atau keluarga klien
mengenai alasan ketidakpatuhan dalam pengobatan
3. Tentukan perbedaan persepsi keluarga klien dan
perawat terkait dengan masalah kesehatan yang
diderita klien
4. Kembangkan diskusi terbuka terkait persamaan dan
perbedaan budaya
5. Diskusikan perbedaan dengan terbuka dan
klarifikasi konfliknya.

2. Akomodasi budaya
No Diagnosa keperawatan Intervensi
1. Ketidakpatuhan dalam Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5 kali
pengobatan jam kunjungan, klien menunjukkan kepatuhan terkait
berhubungan dengan dengan kriteria hasil
sistem nilai yang 1. Informasi saat ini bergantung dari tenaga kesehatan
diyakini 2. Menerima diagnosis promosi kesehatan
3. Memodifikasi aturan yang diarahkan oleh tenaga
kesehatan
Akomodasi Budaya
1. Lakukan akomodasi dan kompromi ketidakpatuhan
yang dapat diterima sesuai dengan ilmu medis,
keyakinan pasien dan keluarga serta standar etik
2. Berikan waktu untuk proses informasi dan
mengambil keputusan
3. Jangan tergesa gesa saat interaksi dengan pasien
atau keluarga pasien

3. Rekonstruksi budaya
No Diagnosa keperawatan Intervensi
1. Ketidakpatuhan dalam Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5 kali
pengobatan jam kunjungan, klien menunjukkan kepatuhan terkait
berhubungan dengan dengan kriteria hasil
sistem nilai yang 1. Informasi saat ini bergantung dari tenaga kesehatan
diyakini 2. Menerima diagnosis promosi kesehatan
3. Memodifikasi aturan yang diarahkan oleh tenaga
kesehatan.
Rekonstruksi Budaya
1. Libatkan keluarga untuk membantu ketaatan dari
rencana yang telah dibuat
2. Fasilitasi interaksi antar budaya
3. Sediakan informasi kepada pasien mengenai
perawatan kesehatan.

C. Evaluasi
Masalah yang dialami pasien teratasi serta pasien dan keluarga masih tetap
bisa mempertahankan kebudayaan yang dimilkinya jika tidak bertentangan
dengan kesehatan, pasien dan keluarga juga menerima proses keperawatan yang
dilakukan perawat pada pasien ataupun keluarga ,dan klien bisa menerima
pengobatan secara medis terhadap penyakit yang dirasakan pasien.

Anda mungkin juga menyukai