Anda di halaman 1dari 16

1

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN AIR TERJUN


TEGENUNGAN,GIANYAR

Gede Agus Wirahandika

Universitas Warmadewa

ABSTRAK

Kabupaten Gianyar merupakan salah satu wilayah yang ada di Bali yang memiliki
keasrian alam yang sangat menarik khususnya dibidang pariwisata, pesona alam Bali
khususnya Gianyar sudah mendunia yang dimana alam sebagai daya tarik bagi para wisatawan
mancanegara maupun lokal. Gianyar sangat terkenal sebagai gudangnya rahasia alam alami
yang dipadukan dengan akomodasi sebagai budaya serta fasilitas penunjang pariwisata lainnya
seperti wisata air terjun. Dengan demikian sangat perlu adanya Penataan fasilitas wisata
berbasis alam dan budaya agar alam Gianyar tetap lestari dan asri sehingga dapat dinikmati
jangka panjang, terutama di Banjar Tegenungan, Kemenuh, Sukawati yang terkenal dengan
wisata alam air terjun yang mempesona dunia.

Perancanaan dan perancangan kawasan Air Terjun Tegenungan yang berbasis alam dan
budaya sehingga fungsi air terjun dapat mewadahi kegiatan rekreasi yang aman dan nyaman,
sehingga dapat menarik minat pengunjung asing maupun lokal. Dengan potensi alam dan
budaya yang dapat mendukung penataan kawasan objek wisata air terjun Tegenungan sehingga
bisa menjadi salah satu objek wisata yang diminati oleh para wisatawan yang berkunjung ke
Bali.

Dengan perencanaan dan perancangan kawasan objek wisata Air Terjun Tegenngan ini
bertujuan untuk menghadirkan suatu fasilitas yang memadai untuk menunjang sarana rekreasi
yang nyaman dan aman untuk wisatawan.Dengan adanya penataan kawasan nantinya dapat
menyediakan wadah bagi wisatawan berekreasi yang berbasis alam dan budaya sehingga
menjadi daya tarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Kata Kunci : rekreasi, alam, dan budaya


2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pariwisata merupakan suatu industri yang menghasilkan devisa bagi negara, sehingga
pemerintah Indinesia khususnya Bali gencar melakukan peningkatan di sektor pariwitasa
karena banyak potensi seperti alam dan budaya yang dapat dikembangkan untuk menarik
wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Salah satu potensi pariwisata di Bali yang berada di
wilayah Kabupaten Gianyar yang dapat dikembangkan untuk menarik minat wisatawan
yaitu Air Terjun Tegenungan yang berada di wilayah Banjar Tegenungan, Kemenuh,
Sukawati, Gianyar. Nama Air Terjun Tegenungan diambil dari nama banjar lokasi air terjun
tersebut berada, air terjun ini merupakan aliran dari sungai Petanu ini memiliki ketinggian
15m dan kedalaman sekitar 2,5m dengan pemandangan pepohonan hijau menambah daya
tarik wisatawan untuk datang berkunjung ke air terjun. Disebelah selatan air tejun juga
terdapat pura beji (Pura Mertha Jiwa) dan pancoran yang berasal dari sumber air alami yang
dimunum langsung dan dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai sumber air minum. Air
Terjun Tegenungan berjarak sekitar 16 kilometer dari Kota Denpasar atau dapat ditempuh
dengan waktu 45 menit perjalanan dan objek wisata air terjun ini menjadi tempat bersinggah
jika wisatawan ingin menuju Ubud dan wisata Bali utara lainnya karena tempatnya yang
srategis dan sangat mudah ditemukan karena cukup dekat dengan wilayah Ubud yang juga
banyak memiliki objek wisata alam lainnya.
Dibalik indahnya pesona Air Terjun Tegenungan, terdapat beberapa masalah yang ada
pada Air Terjun Tegenungan yaitu kurangnya fasilitas pendukung untuk menunjang kegiatan
rekreasi wisatawan seperti fasilitas parkir yang merupakan tanah lapang dan kurang tertata,
fasilitas pengelola yang berukuran 2,5 m x 4m dengan jumlah pengelola sebanyak 30 orang,
kurangnya tempat sampah, kurangnya sarana akomodasi yang menunjang kegiatan rekreasi
yang berpotensi menarik minat wisatawan berkunjung karena perda daerah Gianyar yang
tidak memperbolehkan mengelola atau mengekploitasi alam tetapi hanya dapat mengelola
fasilitas yang terdapat di area tersebut.

Gambar : Area Air Terjun Tegenungan


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Maka dari itu munculah gagasan perencanaan dan perancangan kawasan objek wisata Aie
Terjun Tegenungan untuk menunjang kegiatan rekreasi wisatawan yang berpedoman pada
alam dan budaya Bali. Selain mempertahankan alam dan budaya Bali penataan ini lebih
menekankan kepada penataan fasilitas yang kurang memadai seperti parkir, bangunan
pengelola dan penambahan fasilitas penunjang rekreasi lainnya seperti wahana bungee
jumping, kolam renang, area pertunjukan, rafting, spot photo, villa, riverclub, kegiatan
spiritual dan lainnya sesuai dengan tingkat permasalahan dan kebutuhan objek wisata.
3

Penataan kawasan Air Terjun Tegenungan bertujuan untuk menyelesaika


permasalahan- permasalahan yang ada agar dapat meranik minat wisatawan untuk
berkunjung dan dapat mewadahi seluruh kegiatan wisatawan yang berkunjung.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas terdapat beberapa masalah ditimbulkan
yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa saja kendala dan potensi di area Air Terjun Tegenungan ?
2. Bagaimana konsep penataan kawasan yang akan diterapkan pada Air Terjun
Tegenungan untuk mengatasi permasalahan yang ada saat ini, seingga dapat
memenuhi kebutuhan civitas pada Air Terjun Tegenungan ?

1.3 Hipotesis Penelitian


Hipotesis Nol (Ho) : “Air Terjun Tegenungan tidak perlu dilakukan penataan fasilitas,
karena kegiatan rekreasi pada Air Terjun Tegenungan ini sudah kondusif. Civitas yang
beraktivitas di selama ini tidak mengeluhkan kekurangan yang ada di Air Terjun
Tegenungan karena yang terpenting para civitas dapat menikmati indahnya Air Terjun
Tegenungan sambil bersantai..”
Hipotesis Kerja (Hk) : “Air Terjun Tegenungan tidak nyaman untuk rekreasi, karena
terdapat berbagai permasalahan di area Air Terjun Tegenungan seperti, fasilitas parkir yang
merupakan tanah lapang dan kurang tertata, fasilitas pengelola yang berukuran 2,5 m x 4m
dengan jumlah pengelola sebanyak 30 orang, kurangnya tempat sampah serta perda daerah
Gianyar yang tidak memperbolehkan mengelola atau mengekploitasi alam tetapi hanya
dapat mengelola fasilitas yang terdapat di area tersebut.
Dengan berbagai permasalahan diatas maka perlu penataan Air Terjun Tegenungan
dengan cara melakukan perencanaan dan perancangan pada kawasan obyek wisata ini
bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan – permasalahan agar dapat mewadahi seluruh
kegiatan civitas, serta meningkatkan perekonomian masyarakat dan menambah pendanaan
untuk pembuatan dan perawatan fasilitas.”

1.3. Tujuan
Tujuan perencanaan dan perancangan kawasan pada Air Terjun Tegenungan adalah
untuk menata kembali kawasan Air Terjun Tegenungan yang kurang dapat mewadahi
seluruh kegiatan civitas agar menjadi kawasan wisata yang nyaman aman untuk berekreasi
bagi wisatawan asing maupun domestik. Proses penataan yang mengacu pada penataan
perencanaan dan perancangan lahan parkir, bangunan pengelola, penambahan fasilitas
penunjang rekreasi lainnya seperti wahana bungee jumping, kolam renang, area pertunjukan,
rafting, spot photo, villa untuk akomondasi, riverclub, kegiatan spiritual dan lainnya sesuai
dengan tingkat permasalahan dan kebutuhan objek wisata yang dapat meingkatkan
perekonomian, kesejahteraan, dan pariwisata daerah setempat.

1.4. Batasan Masalah


Batasan lingkup pelayanan fasilitas penunjang wisata air terjun yaitu pada kegiatan
rekreasi seperti wahana bungee jumping, kolam renang, area pertunjukan, rafting, spot
4

photo, kegiatan spiritual dan lainnya sesuai dengan tingkat permasalahan dan kebutuhan
objek wisata.

Batasan Penataan (planning) pembahasan perencanaan dan perancangan kawasan pada


Air Terjun Tegenungan meliputi entrance, Sirkulasi, fasilitas parkir, tata hijau, bangunan
yang dapat menunjang kegiatan wisata yang menjadi wilayah Banjar Tegenungan agar
permasalahan yang dijelaskan pada latar belakang dapat efektif mewadahi seluruh kegiatan
civitas pada obyek wisata.

Batasan jangka waktu perancangan berdasarkan kebutuhan saat ini dan diproyeksikan
untuk jangka waktu 15 tahun yang akan datang, dengan pertimbangan unsur teknik
bangunan, potensi dan kebutuhan yang disesuaikan dengan keadaan atau kondisi yang akan
datang.
5

BAB II STUDI PUSTAKA

2.1 Tinjauan penataan kawasan


Tinjauan teori penataan yang akan dibahas yaitu pengertian penataan menurut berbagai
sumber, penataan kawasan air terjun, unsur pokok penunjang pariwisata, dan air terjun sebagai
kawasan rekreasi berikut adalah uraian dari setiap pembahasannya

2.1.1 Pengertian Penataan Kawasan


a. Penataan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata dasar “tata” (kata
benda) yang artinya proses, cara, perbuatan menata; pengaturan; penyusunan. Penataan
memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga penataan dapat menyatakan nama
dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Dalam arsitektur,
penataan berarti penyusunan atau pengaturan ulang komponen – komponen dengan cara
merancang kembali, membuat ulang, suatu bangunan atau kawasan.

b. Penataan menurut UU No. 24 Tahun 1992 tentang penataan kawasan yang disebutkn
bahwa penataan kawasan adalah suatu upaya untuk mewujudkan tata ruang yan terencana
melalui suatu proses yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian, pemanfaatan
ruang yang satu sama lainnya merupakan satu kesatuan yang terkait.

2.1.2 Penataan Kawasan Air Terjun


Air terjun merupakan formasi geologi dari arus air yang mengalir melalui suatu formasi
bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari ketinggian. Air terjun dapat berupa
buatan yang biasa digunakan di taman. Beberapa air terjun terbentuk di lingkungan pegunungan
di mana erosi kerap terjadi.
Penataa yang merupakan suatu proses perencanaan dan pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan untuk semua kepentingan secara terpadu, berdaya dan berhasil guna,
serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan serta keterbukaan, persamaan keadilan dan
perlindungan hukum (Soefat, 1997).
2.1.3 Unsur Pokok Penunjang Pariwisata
Unsur pokok yang harus mendapat perhatikan guna menunjang pariwisata di daerah
wisata yang menyangkut perencanaan dan pelaksanaan bengembangan meliputi objek dan daya
tarik wisata yang kedudukannya sangat penting maka daya tarik harus dirancang dan dibangun
atau dikelola secara prfesional sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung
(Suwantoro 1997: 20).
2.1.4 Air Terjun Sebagai Kawasan Rekreasi
Pengembangan kawasan air terjun yang diarahkan pada fungsi aktivitas rekreasai yang
di dukung oleh berbagai fasilitas serta prasarana yang memadai. Secara ringkasnya rekreasai
yang berarti mengembalikan kreasi atau daya cipta yang baru akibat kejenuhan yang dialami
fisik maupun nonfisik yang disebabkan oleh aktivitas sehari-hari karena pekerjaan.

2.2 Studi Preseden


Studi referensi dilakukan untuk mengetahui pengalaman atau hal yang sudah ada,
mengevaluasai diri, serta mencari hal baru yang dapat diterapkan sebagai referensi. Studi
6

preseden menggunakan tiga sejenis referensi yang berbeda tempat antara lain Air Terjun
Grojogan Sewu, Air Terjun Ban Gioc dan Air terjun Niagara.
2.2.1 Air Terjun Grojogan Sewu

Gambar : Air Terjun Grojogan Sewu


(Sumber: brobali.com)

Air Terjun Grojogan Sewu merupakan salah satu air terjun terpopuler di Indonesia
menurut situs web “Bro Bali” yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Terletak di
Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Air terjun Grojogan Sewu
terletak di lereng Gunung Lawu. Grojogan Sewu terletak sekitar 27 km di sebelah timur Kota
Karanganyar. Air terjun Grojogan Sewu merupakan bagian dari Hutan Wisata Grojogan Sewu.

Grojogan dalam bahasa Jawa berarti air terjun dan sewu berarti seribu.
Sehingga Grojogan Sewu berarti air terjun seribu. Meski air terjun di sini tidak berjumlah
seribu, tetapi ada beberapa titik air terjun yang dapat dinikmati di sini. Kata sewu atau seribu
disini berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang digunakan saat itu yang merupakan
tinggi air terjun. Satu pecak sama dengan satu telapak kaki orang dewasa. Air terjun tertinggi
yang ada tingginya sekitar 81 meter. Ada pula air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi
pancurannya meluas dan membentuk cabang-cabang. Bila sedang musim hujan, sekeliling
tebing akan dihujani air terjun, tetapi saat musim panas, banyak air terjun yang kering.

Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak
ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa
fasilitas dari hutan wisata ini adalah Taman Binatang Hutan, kolam renang, tempat istirahat,
kios makanan, kios buah-buahan, cenderamata, penginapan, flying fox, mini rafting, tempat
parkir, giude, tempat bermain anak, mushola dan MCK.
7

2.2.2 Air Terjun Grojogan Ban Gioc

Gambar : Air Terjun Ban Goic


(Sumber: expolu.com)

Meskipun masih banyak orang yang tahu potensi wisatanya Vietnam, tapi bagi traveller
yang sudah pernah eksplor negara ini, langsung melekat di hati karena keindahan alamnya.
Vietnam diam-diam memang telah menjadi surga bagi para petualang, terutama semenjak
bergesernya sumber perekonomian dari sektor pertanian ke sektor jasa. Perubahan ini
menjadikan Vietnam sebagai destinasi menarik dengan fasilitas yang cukup lengkap.

Air terjun Ban Gioc yang terdiri dari 3 lapisan tebing dengan tinggi air terjun mencapai
30 m dengan lebar sekitar 200 m dan mengapa air terjun ini dikatakan bagaikan surga karena
termasuk salah satu air terjun paling besar dan indah di Asia serta belum begitu banyak turis
datang dan mengetahui tempat ini. Dengan areanya juga sangat luas sehingga pengunjung dapat
eksplor air terjun ini lebih leluasa.
Letak air terjun ini cukup jauh dari pusat kota Hanoi, diperkirakan perjalanan 3 jam dari
pusat kota Cau Ban. Kota Cau Ban sendiri menempuh perjalanan 12 jam dari kota Hanoi.
Adanya akses angkutan umum seperti bus untuk ke objek wisata ini yang melayani perjalanan
sekitar 2 jam perjalanan, dengan tarif 80.000 Dong. Air terjun ini merupakan perbatasan antara
Vietnam dengan China. Fasilitas yang teradapat pada objek wisata ini beragam seperti
penyewaan perahu atau rakit sederhana yang dapat membawa pengunjung ke area sekitar air
terjun kecuali area air terjun utama dan area sungai perbatasan. Tarif untuk naik rakit ini adalah
100.000 Dong, hiking atau arum untuk berpetualang ke area air terjun, Tenda tempat menjual
souvenir, makanan dan minuman yang sederhana untuk pengunjung sekedar membeli
minuman.
2.2.3 Air Terjun Niagara

Gambar : Air Terjun Niagara


(Sumber: Archin’world.com)
8

Air Terjun Niagara yang dinobatkan menjadi air terjun dengan volume terbesar d
Amerika Utara. Air Terjun Niagara berada di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada. Air
terjun ini memiliki ketinggian 51 m dengan lebih dari 168.000 m³ per menit air yang dialirkan.

Air Terjun Niagara bukanlah air terjun tunggal, melainkan sebuah kumpulan air terjun
yang terdiri dari 3 air terjun, yaitu Air Terjun Horseshoe, Air Terjun Amerika, dan Air Terjun
Bridal Veil. Air Terjun Horseshoe adalah yang paling dekat dengan perbatasan Ontario,
Kanada, maka dari itu Air Terjun Horseshoe juga biasa dikenal dengan Air Terjun Kanada.
Sedangkan Air Terjun Amerika sudah pasti karena air terjun ini yang berbatasan langsung
dengan New York, Amerika Serikat. Satu yang terakhir yaitu Air Terjun Bridal Veil. Air Terjun
Bridal Veil ini letaknya terpisah dengan 2 air terjun utama sebelumnya karena air terjun ini
terpisahkan oleh sebuah pulau yang bernama Luna Island.

Dengan debit air yang sangat besar per menitnya, air terjun ini memiliki ukuran yang
sangat luas juga besar. Debit air yang besar ini menyebabkan uap-uap air melayang di udara,
sehingga apabila hari sedang terik maka akan terlihat sebuah pelangi yang melintang di atas Air
Terjun Niagara ini dan menyebabkan pakaian pengunjung basah.

Air Terjun Niagara memiliki beberapa fasilitas penunjang pariwisata, diantaranya


banyaknya hotel disekitarnya, wahana permainan, juga fasilitas lainnya. Beberapa wahana
permainan diantaranya adalah Skylon Tower, salah satu theme park tertinggi di Kanada. Skylon
Tower ini kids friendly, sehingga aman untuk anak-anak. Didalam Skylon Tower terdapat water
park yang dapat memanjakan pengunjung pecinta wahana air. Lalu ada Ferris wheels dan
Restoran Clifton Hill yang menyediakan banyak makanan manis kesukaan anak kecil. Wisata
edukasi juga terdapat disini yaitu Butterfly Conservatory dan Marineland
9

BAB III TINJAUAN OBJEK

3.1. Fungsi dan Peranan

Fungsi yang akan diwadahi pada objek wisata Air Terjun Tegenungan yaitu fasilitas dan
prasana rekreasi yang mengacu pada alam dan budaya Bali serta memanfaatkan potensi pada
objek wisata ini. Peranan fasilitas rekreasi merupakan salah satu alternatif untuk mewadahi
kegiatan civitas objek wisata. Solusi yang dapat diatasi dengan adanya fasilitas rekreasi antara
lain :

a. Mewadahi kegiatan pengelola danwisatawan yang berekreasi


b. Berekreasi dengan aman dan nyaman
c. Menarik minat wisatawan asing maupun domestik
d. Meningkatkan devisa negara
e. mengembalikan kreasi atau daya cipta yang baru akibat kejenuhan oleh aktivitas
sehari-hari

3.2. Tinjauan Lokasi

3.2.1. Letak Geografis

Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten dari sembilan


kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Bali. Secara Astronomis Kabupaten Gianyar terletak
diantara 08ᵒ18’48’’ - 08ᵒ29’40’’ LS dan 115ᵒ13’29’’ - 115ᵒ22’23’’ BT. Kabupaten Gianyar
meliputi wilayah daratan dengan luas 368 Km2 atau 36.800 Ha, yang terdiri dari 7 kecamatan
yakni Kecamatan Sukawati, Kecamatan Blahbatuh, Kecamatan Gianyar, Kecamatan
Tampaksiring, Kecamatan Ubud, Kecamatan Tegalalang dan Kecamatan Payangan (Bappeda
Gianyar, 2014). Secara geografis batas – batas wilayah Kabupaten Gianyar dengan wilayah
sekitarnya adalah sebagai berikut (Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar Tahun 2017) :

 Sebelah Utara : Kabupaten Bangli


 Sebelah Barat : Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan
 Sebelah Selatan : Selat Badung dan Samudra Indonesia
 Sebelah Timur: Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Bangli
Salah satu tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi di Kabupaten Gianyar adalah
Kecamatan Sukawati. Kecamatan Sukawati terletak pada bagian Barat dari Kabupaten Gianyar
dengan luas 55,02 Km2 yang merupakan kawasan pariwisata di Gianyar dengan objek
wisatanya yang terkenal yaitu Pasar Seni Sukawati yang terletak di Desa Sukawati yaitu berupa
pasar oleh - oleh tradisional khas Bali. Pada bagian Timur Laut Desa Sukawati yaitu Desa
Kemenuh yang juga memiliki potensi besar pada sektor pariwisata yang berbasis alam dan
budaya yang terletak di Banjar Tegenungan yaitu Air Terjun Tegenungan.
10

Peta Eksisting

Gambar : Peta Eksisting


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

3.2.2 Iklim Kabupaten Gianyar

Kabupaten Gianyar adalah daerah dengan iklim tropis, yang dipengaruhi oleh dua
musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Jumlah hari hujan dan curah hujan di
Kabupaten Gianyar per bulan pada tahun 2016 sebagai berikut:

Tabel. 1. Hari Hujan dan Curah Hujan di Kabupaten Gianyar per


Bulan, 2016 (mm)

Jumlah Hari Hujan


No Bulan Curah Hujan (mm)
(hari)
1 Januari 18 312
2 Februari 71 1.396
3 Maret 37 570
4 April 24 442
5 Mei 27 360
6 Juni 40 598
7 Juli 63 821
8 Agustus 42 993
9 September 56 1257
10 Oktober 53 782
11 November 72 1342
12 Desember 96 2646
Total 599 11519
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar Tahun 2017
11

Dengan data iklim Kabupaten Gianyar yang telah didapatkan, maka dapat disimpulkan
bahwa pembangunan Pusat Kesenian akan dilaksanakan pada bulan Maret-Juni dikarenakan
dibulan ini merupakan curah hujan yang paling rendah.

3.2.3 Luas Masing-Masing Kecamatan di Kabupaten Gianyar

Berdasarkan kecamatan yang terdapat di Kabupaten Gianyar, luas setiap kecamatan


diwilayah Kabupaten Gianyar adalah sebagai berikut:

Tabel. 2. Luas Masing-Masing Kecamatan di Kabupaten Gianyar

No Kecamatan Luas (KM2)


1 Sukawati 55.02
2 Blahbatuh 39.70
3 Gianyar 50.59
4 Tampak Siring 42.63
5 Ubud 42.38
6 Tegalalang 61.80
7 Payangan 75.88
Total 368.00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar Tahun 2017

3.2.4 Tinjauan Objek Banjar Tegenungan, Kemenuh

a. Potensi Banjar Tegenungan, Kemenuh

Banjar Tegenungan terletak di desa Kemenuh, kecamatan Sukawati, Kabupaten


Gianyar, dengan dataran rendah dengan luas wilayah + 96 Ha. Jarak tempuh dari Banjar
Tegenungan menuju pusat kota kabupaten Gianyar + 7 km (I Nyoman Netra, 2014). Batas-batas
wilayah banjar Tegenungan adalah sebagai berikut:

 Sebelah Utara Banjar Kemenuh Kelod


 Sebelah Selatan Desa Sukawati
 Sebelah Barat Desa Batuan Kaler
 Sebelah Timur Banjar Blangsing, Blahbatuh

Banjar Tegenungan terdiri dari 87 Kepala Keluarga yang mayoritas petani dengan luas lahan
pertanian 96% serta bekerja sampingan sebagai pengelola objek wisata air Terjun Tegenungan.
Dari segi alam potensi yang ada berupa pesawahan, tebing, dan air terjun yang dapat
dimanfaatan sebagai wisata berbasis alam.

b. Klimatologi
Banjar Tegenungan merupakan dataran rendah yang yang beriklim tropis membujur dari
utara ke selatan dengan luas wilayah ± 96 ha yang meliputi : Persawahan, Tegalan, Sungai
Dan Pemukiman (Perumahan). Banjar Tegenungan dialiri oleh Sungai Petanu yang mengalir
sepanjang tahun yang berpotensi menjadi objek wisata dan airan sungai subak Cangi untuk
pengairan pertanian.
12

c. Gambaran Sosial
Seluruh penduduk Banjar Tegenungan beragama hindu dengan memiliki pura
khayangan tiga sebagai tempat persembahyangan dan upacara keagamaan. Banjar
Tegenungan sebagai daerah administratif di Bali dibagi menjadi dua kepemimpinan pokok
yaitu Desa Adat/Pekraman dipimpin oleg bendesa adat yang mengurusi kegiatan adat yang
dan Desa Dinas dipimpin oleh kepala dusun yang mengurusi kegiatan yang berkaitan dengan
kedinasan, serta beberapa kepemimpinan berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan seperti
kepala subak/pekaseh, kepala/ketua pecalang, kepala/ketua pkk, kepala/ketua karang taruna,
kepala LPD, kepala koperasi, kepala/ketua kesenian, kepala/ketua posyandu, dan kepala/ketua
persatuan olah raga .

d. Gambaran Perekonomian
Penduduk Banjar Tegenungan sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai petani,
Begitu juga dengan keadaan tanah sawah yang dapat digarap dengan baik oleh petani terletak
pada didataran rendah. Selain sebagai petani masyarakat banjar Tegenungan bekerja sebagai
pengelola objek wisata Air Terjun Tegenungan. Dalam 5 tahun belakangan ini sudah mulai
banyak masyarakat Tegenungan yang menjadi pegawai kantor, PNS, guru dan sebagainya.

d. Pariwisata
Perkembangan pariwisata di Bajar Tegenungan sudah berkembang dikarenakan
keberadaan objek wisata Air Terjun Tegenungan yang banyak dikunjungi wisatawan asing yang
pada hari tertentu dan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Setiap hari ada 500 sampai
dengan 800 wisatawan datang berkunjung, rata-rata pajak tiket yang dikumpulkan sebanyak 9
s.d. 17 juta per hari, atau rata-rata sebanyak Rp. 952 juta per bulan. Sebagian persentase dana
yang terkumpul ini digunakan untuk upah bagi tenaga yang bertugas,pembangunan wilayah
banjar, THR masyarakat, dan insentif untuk dana sosial.

3.2.5 Analisis S.W.O.T (Strength, Weakness, Opportunities, Treat)


Analisis SWOT ini bertujuan untuk mengetahui dan menilai kelayakan dari perencanaan
dan perancangan kawasan objek wisata air terjun Tegenungan,Kemenuh, Sukawati, Gianyar.
Metode yang digunakan adalah Analisis SWOT. Dimana Analisis ini digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
tantangan (threats), dalam suatu proyek dimana dikaitkan dengan dua faktor yaitu faktor fisik
dan non fisik.
13

Tabel. 3. Analisa SWOT

No Analisa SWOT Faktor Fisik Faktor Non Fisik

1 Strengths 1. Banjar Tegenungan terletak 1. Banjar Tegenungan berada


(kekuatan) di dasa Kemenuh, pada jalur strategis wisata
kecamatan Sukawati, Sukawati - Ubud.
kabupaten Gianyar, dengan 2. Sebagian besar masyarakat
dataran rendah dengan luas Banjar Tegenungan memiliki
wilayah + 96 Ha. Jarak mata pencarian sebagai petani
tempuh dari Banjar dan pengelola objek wisata air
Tegenungan menuju pusat terjun Tegenungan.
kota kabupaten Gianyar ± 7 3. Meningkatnya kunjungan
km mudah dalam wisatawan ke Air Terjun
mengakses objek wisata Tegenungan yang berpotensi
berbasis alam dengan melakukan kegiatan rekreasi.
potensi air terjun.
2. Kondisi geologi dan
klimatologi Banjar
Tegenungan yang subur dan
dengan kondisi cuaca yang
sesuai sangat cocok
pengembangan wisata
berbasis alam .
3. Lahan yang tersedia di
Banjar Tegenungan masih
cukup luas.

2 Weaknesses 1. Kondisi lahan parker, 1. Kurangnya pengetahuan dan


(kelemahan) bangunan pengelola, kesadaran masyarakat tentang
sampah, dan para pedagang pengelolaan objek wisata .
yang kurang tertata dan 2. Masyarakat hanya
kondisi jalan kendaraan mengandalkan objek wisata
yang kurang lebar air terjun Tegenungan.
menyebabkan susahnya bus
pariwisata dan angkutan
umum susah mengakses
objek wisata
14

3 Opportunities 1. Dengan ditambahnya 1. Pengadaan fasilitas rekreasi


(peluang) fasilitas diharapkan dapat lainnya dapat menaikkan
menarik lebih banyak harga karcis atau pajak untuk
pengunjung ke air terjun menambah pendapatan
Tegenungan dapat agar daerah, pemeliharaan objek
rekreasi terkesan dan tidak wisata, juga pendapatan
membosankan . masyarakat, serta menambah
2. Dengan pengalam kerja peluang kerja masyarakat.
masyarakat di bidang 2. Pengetahuan masyarakat akan
akomodasi pariwisata dapat bertambah dengan
menambah pengalam untuk pengalaman kerja yang
menjadi lebih profesional . profesional sehingga terkesan
baik pada turis yang
berkunjung.
4 Threats 1. Kondisi topografi objek 1. Penguasaan pengetahuan,
(tantangan) wisata air terjun yang skill, dan bakat untuk
cenderung terjal menurun menjalankan suatu fasilitas
untuk mengakses air terjun. yang akan dirancang.
2. Perencsnaan dan
perancangan dengan kontur
tahan yang cenderung
berupa tebing.
15

DAFTAR PUSTAKA

bayu. (2018, juli 10). Brobali. Diambil kembali dari air terjun terpopuler di twangmangu:
https://www.brobali.com/2016/09/grojogan-sewu-air-terjun-paling-populer-di-
tawangmangu.html

Heru Sulistyo, B. C. (2015, Juli 2). Model Pengembangan Kawasan EKOBIS Vol.11, No.2.
Diambil kembali dari JURNAL UNISULA:
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ekobis/article/viewFile/513/422

Hestanto. (2018, Januari 3). Teori Pasar Menurut Para Ahli. Dipetik October 2, 2018, dari
Hestano Pesonal Website: https://www.hestanto.web.id/pasar/

info@explou.com. (2018, November 2018). explou. Diambil kembali dari SURGA DUNIA DI
BAN GIOC WATERFALL: https://explou.com/surga-dunia-di-ban-gioc-waterfall/

Munazila, A. (2017, Agustus 5). Archi'n World. Diambil kembali dari air terjun niagara:
http://alifmunazila.blogspot.com/2016/01/world-air-terjun-niagara-niagara-
falls_26.html

Sontanu, H. (2015, October 1). JDIH Bagian Hukum dan HAM Setda. Kabupaten Badung,
Provinsi Bali. Dipetik October 2, 2018, dari jdih.badungkab:
http://jdih.badungkab.go.id/

staf. (2018, Desember 12). apaarti.com. Diambil kembali dari ARTI KATA PENATAAN
MAKNA PENGERTIAN DAN DEFINISI DARI PENATAAN:
https://www.apaarti.com/penataan.html

Staff. (2018, November 7). pengertian Penataan. Diambil kembali dari apaarti.com:
https://www.apaarti.com/penataan.html

Suwardjoko P., D. 2. (1995). ITB Bandung, Bandung. Diambil kembali dari pariwisata dalam
tata ruang:
https://www.google.com/search?q=penataan+kawasan+air+terjun&oq=penataan+kaw
asan+air+terjun&aqs=chrome..69i57.6591j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

vokamo. (2017, Desember 6). Air Terjun Tegenungan. Diambil kembali dari balitrack:
http://www.mountains-of-bali.info/balitracks/tegenungan.html

Yosep, B. A. (2018, November 29). jurnai desain komunikasi visual. Diambil kembali dari
PERANCANGAN MEDIA PROMOSI:
https://media.neliti.com/media/publications/246815-none-92085d91.pdf
16

Anda mungkin juga menyukai